KOMPARASI METODE JIGSAW DAN METODE MAKE A MATCH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sony Anggoro Subarkat, Noor Muhsin Iskandar, Zaini Rohmad Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
[email protected]
ABSTRACT The objective of research was to find out : (1) the difference between Jigsaw and Make a Match methods on sociology student learning outcomes of class XI IPS SMA Negeri 1 Mojolaban; (2) the effect between Jigsaw and Make a Match methods on sociology student learning outcomes of class XI IPS SMA Negeri 1 Mojolaban; (3) the amount effect of Jigsaw and Make a Match methods on sociology student learning outcomes of class XI IPS SMA Negeri 1 Mojolaban. The population in this study were all students of class X, XI , and XII IPS in SMA Negeri 1 Mojolaban . The research sample selected was all students of class XI IPS 1 and XI IPS 3 with a sampling technique multistage cluster random sampling . This research was a casual comparative study trough quasi experiment research . The data collection was done by using tests to determine cognitive learning outcomes of students and a questionnaire to determine the students response to the learning method used . Data analysis used independent sample t-test. The results of the study are as follows: ( 1 ) There was a difference pengguanaan Jigsaw method and Methods Make a Match on learning outcomes Sociology students of class XI IPS SMA N 1 Mojolaban . It can be seen from the analysis of data showing the difference of the two t at 3.765 and ρ is 0.025 (significant ) . ( 2 ) There was an effect of use Jigsaw methods and methods Make a Match on learning outcomes Sociology students of class XI IPS SMAN 1 Mojolaban . It can be seen from the results of the analysis which shows the number 2,136 t with a 1
significance level of 0.040 (significant ) . ( 3) The effect of the use of the Jigsaw method and Make a Match on learning outcomes sociology class XI IPS SMAN 1 Mojolaban by 15.3 % , while the remaining 84.7 % is a factor of the other variables that are not investigated by researchers . It was concluded that there are differences in the use of methods jigsaw and methods make a match the learning outcomes sociology class XI IPS SMAN 1 Mojolaban . Value - average class method Make a Match was higher than the value - average grade Jigsaw method . Learning methods to give effect to the results of studying sociology students that is equal to 15.3 % , while 84.7 % are influenced by other factors .
Keywords : Sociology Learning Outcomes , Jigsaw Method , Make a Match Method ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya (1) Perbedaan antara penggunaan metode Jigsaw dan metode Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Mojolaban; (2) Pengaruh penggunaan metode Jigsaw dan metode Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Mojolaban; (3) Besar pengaruh penggunaan metode Jigsaw dan metode Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X, XI, dan XII IPS di SMA Negeri 1 Mojolaban. Sampel penelitian yang terpilih adalah seluruh siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3 dengan teknik pengambilan sampel Multistage Cluster Random Sampling. Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif dengan bentuk penelitian semu. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa dan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap metode pembelajaran yang digunakan. Analisis data menggunakan uji-t independent sample. Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Ada perbedaan pengguanaan metode Jigsaw dan Metode Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mojolaban. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis 2
data yang menunjukan selisih dari kedua t sebesar 3,765 dan ρ sebesar 0.025 (signifikan). (2) Ada pengaruh penggunaan metode Jigsaw dan metode Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mojolaban. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis dimana t menunjukan angka 2,136 dengan tingkat signifikansi 0,040 (signifikan). (3) Besar pengaruh penggunaan metode Jigsaw dan Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mojolaban sebesar 15,3%, sedangkan 84,7% sisanya merupakan faktor dari variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan penggunaan metode Jigsaw dan metode Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mojolaban. Nilai rata – rata kelas metode Make a Match lebih tinggi dibandingkan nilai rata – rata kelas metode Jigsaw. Metode belajar memberikan pengaruh terhadap hasil belajar sosiologi siswa yaitu sebesar 15,3 %, sedangkan 84,7% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Jigsaw, Metode Make a Match
PENDAHULUAN
diri, kecerdasan, kepribadian. Peran
Latar Belakang Masalah
dari sekolah sangat penting untuk
Sekolah
menjadi
prioritas
menunjang
keberhasilan
yang
utama dalam menjalankan proses
menjadi tujuan utama para orang tua
pendidikan yang berkualitas guna
untuk masa depan anak-anaknya.
mewujudkan
yang
Oleh karena itu, sekolah diharapkan
efektif serta efisien. Tujuan utama
mampu melahirkan calon penerus
dari
pembangunan
pembelajaran
pembelajaran
yang
efektif
masa
depan
yang
adalah hasil dari peserta didik agar
cerdas dalam hal spiritual, emosional
mereka dapat aktif mengembangkan
dan intelektual.
potensi yang dimiliki dirinya untuk
Menurut
Undang-Undang
memiliki karakter yang kuat, baik
Republik Indonesia No. 20 tahun
dari segi keagamaan, pengendalian
2003 Bab I Pasal 1 ayat 5 bahwa 3
“tenaga kependidikan adalah anggota
dalam
masyarakat yang mengabdikan diri
diperoleh akan memuaskan. Dengan
dan
menunjang
kata lain, melalui pendekatan dan
pendidikan”.
metode yang tepat, maka hasil
diangkat
untuk
penyelenggaraan Mental
pendidik
atau
belajar
dan
hasil
yang
pengajar
belajar yang didapat akan maksimal.
berdampak besar terhadap suasana
Variasi penggunaan metode dalam
belajar dan pemikiran peserta didik
kegiatan
pembelajaran
akan
yang diciptakan pendidik. Pendidik
membuat
pembelajaran
lebih
harus mampu memahami bahwa
menarik.
perasaan dan sikap peserta didik
pembelajaran yang dapat digunakan
akan terlihat dan berpengaruh kuat
oleh guru dalam proses belajar
pada proses belajarnya.
mengajar.
Aqib (2013:102), menyatakan
Ada
banyak
Dalam
metode
penelitian
ini,
peneliti terfokus pada perbandingan
bahwa “metode pembelajaran adalah
antara
suatu cara atau pola yang khas dalam
meningkatkan hasil belajar siswa
memanfaatkan berbagai prinsip dasar
yaitu metode Jigsaw dan metode
pendidikan. Metode juga merupakan
Make
teknik dan sumber daya terkait
menggunakan
lainnya
siswa akan dapat terlibat aktif dalam
agar
terjadi
proses
pembelajaran pada diri pembelajar.” Pendekatan pembelajaran
dan
merupakan
metode faktor
eksternal yang harus disusun dengan
dua
a
proses
metode
Match. kedua
Dengan metode
pembelajaran.
dikarenakan
kedua
untuk
ini
Hal
ini
metode
ini
bersifat kooperatif dan lebih berpusat kepada siswa.
menyesuaikan karakteristik materi
Dalam metode Jigsaw siswa
yang akan disampaikan guru kepada
dituntut untuk bekerja sama dalam
siswa, sebab tidak semua metode
hal
sesuai untuk setiap materi pelajaran.
materi
Selain itu, pendekatan dan metode
berinteraksi dari satu kelompok ahli
yang digunakan juga harus mampu
menuju kelompok asal. Masing-
menarik
siswa,
masing kelompok yang di bentuk
sehingga siswa akan merasa nyaman
guru akan memiliki tanggung jawab
minat
belajar
memberi yang
informasi
tentang
didapat
dengan
4
dalam pelaksanaannya (Suprijono,
dalam metode Jigsaw sifatnya lebih
2013:89-90).
metode
mengacu pada sistem kelompok,
Jigsaw diharapkan akan membawa
yaitu kelompok ahli dan kelompok
keaktifan siswa pada proses belajar
asal.
mengajar dan mengurangi tingkat
kelompok asal maupun kelompok
kejenuhan siswa dalam pembelajaran
ahli dituntut untuk menguasai materi
ketika hanya menggunakan metode
yang telah diberikan. Sedangkan
ceramah.
dalam metode Make a Match siswa
Penerapan
Sedangkan metode Make a
Semua
siswa
baik
dituntut
untuk
pasangan
dari
pertanyaan
digunakan guru saat pembelajaran
jawaban
yang
telah
dengan
peneliti sebelumnya. Setiap siswa
Match
adalah
cara
metode
mencari
yang
pasangan.
aktif
pada
mencari atau
disiapkan
“Salah satu keunggulan teknik ini
memiliki
adalah
pasangan
mencari pasangan atas kertas yang
sambil belajar mengenai konsep atau
telah mereka dapatkan. Berbeda
topik,
dengan
siswa
mencari
dalam
suasana
menyenangkan” 2012:223).
yang
(Rusman,
Pelaksanaan
metode
tanggung
metode
jawab
untuk
Jigsaw,
pada
pelaksanaan metode Make a Match lebih
bersifat
games
akademik.
Make a Match menuntut keaktifan
Metode Jigsaw dan Metode Make a
siswa dalam proses belajar mengajar
Match
karena pada dasarnya metode ini
pembelajaran yang jarang digunakan
merupakan
oleh
salah
pembelajaran
satu
guru.
Kedua
metode
metode
ini
media
sebenarnya cukup sederhana tetapi
Kedua
guru jarang menggunakan kedua
metode tersebut lebih bervariasi dan
metode tersebut. Alasan guru tidak
menurunkan tingkat kejenuhan siswa
menggunakan
dalam proses pembelajaran dari pada
dikarenakan anggapan guru bahwa
hanya menggunakan metode sifatnya
metode pembelajaran ceramah lebih
teacher center yang selalu digunakan
efektif dalam proses pembelajaran.
guru
pembelajaran.
Dalam pembelajaran mata pelajaran
Perbedaan kedua metode ini yaitu
sosiologi banyak menggunakan teori
permainan
saat
dengan
metode
merupakan
atau
proses
games.
metode
tersebut
5
dan konsep – konsep, maka dari itu
metode Make a Match terhadap hasil
guru perlu menggunakan metode
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS
yang bervariatif dan inovatif. Kedua
SMA Negeri 1 Mojolaban, Untuk
metode
ini
mengetahui
memberikan pengaruh terhadap hasil
penggunaan
belajar peserta didik yang berbeda.
Metode
Salah
yang
pengaruhnya terhadap hasil belajar
mempengaruhi hasil belajar peserta
sosiologi siswa kelas XI IPS SMA N
didik adalah metode pembelajaran
1 Mojolaban, Untuk mengetahui
yang digunakan oleh guru, oleh
berapa besar pengaruh penggunaan
karena
ingin
metode Jigsaw dan Metode Make a
belajar
Match serta pengaruhnya terhadap
sosiologi kelas dengan menggunakan
hasil belajar sosiologi siswa kelas XI
metode Jigsaw dan kelas yang
IPS SMA N 1 Mojolaban
pembelajaran
satu
faktor
itu
peneliti
membandingkan
menggunakan Match.
hasil
metode
Dengan
Make
membandingkan
terlihat metode mana yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar sosiologi di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Mojolaban. Hasil belajar yang didapatkan dari penelitian ini dijadikan
sebagai
patokan
dalam menetapkan metode yang dianggap lebih berpengaruh secara menyeluruh untuk kelas XI IPS SMA
a
Match
dan serta
Kajian Pustaka Tinjauan Tentang Hasil Belajar Sosiologi Pengertian belajar menurut Lester D.Crow
&
Alice
mulyasa
(2005),
Crow bahwa
dalam belajar
adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Menurut
definisi
ini
seseorang
mengalami proses belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi
dari kurang baik menjadi baik.
Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui adakah perbedaan metode
Make
Jigsaw
tahu, dari tidak bisa menjadi bisa,
Negeri 1 Mojolaban.
penggunaan
metode
pengaruh
a
kedua metode tersebut akan dapat
akan
adakah
Jigsaw
dan
Sudjana
(2005:22)
berpendapat,
“Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki peserta
6
didik
setelah
pengalaman
ia
menerima
belajarnya“.
Hasil
pemahaman yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
belajar merupakan hasil akhir yang
Tinjauan Tentang Metode Jigsaw
telah dicapai oleh anak didik dalam
Metode ini di kembangkan dan diuji
mengikuti seluruh program studi
coba oleh Elliot Aronson dan teman
yang
dalam
– temannya di Universitas Texas.
bisa
Arti Jigsaw dalam bahasa Inggris
dinyatakan dengan nilai-nilai yang
adalah gergaji ukir dan ada juga yang
diperoleh
telah
rangkaian
direncanakan
kegiatan
melalui
Berdasarkan
belajar,
tes
formatif.
menyebutnya dengan istilah puzzle
pendapat
tersebut
yaitu sebuah teka – teki menyusun
disimpulkan hasil belajar Sosiologi
potongan
merupakan
kooperatif
hasil
usaha
yang
gambar. metode
Pembelajaran Jigsaw
ini
diperoleh dari peserta didik selama
mengambil pola cara bekerja sebuah
proses
ditunjukkan
gergaji ( zigzag ), yaitu siswa
dengan adanya nilai tes yang telah
melakukan suatu kegiatan belajar
diberikan.
dengan cara bekerja sama dengan
pembelajaran
Tinjauan
Tentang
Model
bersama (Rusman, 2012:217).
Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran pada
kooperatif
berbagai
pengajaran
macam para
merujuk metode
Tinjauan Tentang Metode Make a Match
siswa
Metode Make a Match (membuat
bekerja dalam kelompok-kelompok
pasangan) merupakan salah satu
kecil untuk saling membantu satu
jenis
sama lainnya dalam mempelajari
pembelajaran kooperatif. Metode ini
materi pelajaran Slavin (Warsono
dikembangkan oleh Lorna Curran
dan Hariyanto 2013: 14). Dalam
(1994). Salah satu keunggulan teknik
kelas kooperatif, para peserta didik
ini adalah siswa mencari pasangan
diharapkan saling berdiskusi, bekerja
sambil belajar suatu konsep atau
sama,
topik,
dan
dimana
siswa lain untuk mencapai tujuan
saling
bertukar
dari
metode
dalam
suasana
dalam
yang
argumentasi sehingga mereka dapat
menyenangkan (Rusman, 2012:223).
mengasah
Metode Penelitian
pengetahuan
dan
7
Penelitian ini menggunakan metode
dan uji homogenitas. Analisis data
penelitian eksperimen semu (quasi
dilakukan untuk menguji perbedaan
experimental research), yang artinya
hasil belajar siswa, pengaruh metode
semua variabel dalam penelitian
pembelajaran terhadap hasil belajar
tidak dapat dikontrol dengan ketat,
dan
karena
pembelajaran terhadap hasil belajar
objeknya
adalah
peserta
besar
pengaruh
didik. Populasi pada penelitian ini
dengan menggunakan uji-t.
adalah semua peserta didik SMA N 1
Hasil Penelitian
Mojolaban. Sampel dalam penelitian
metode
Sebelum dilakukan analisi
ini adalah siswa kelas XI IPS 1 yaitu
data dengan uji-t, dilakukan terlebih
kelas
metode
dahulu uji normalitas untuk
dengan
mengetahui apakah sampel yang
dengan
penerapan
Jigsaw dan XI IPS
3
penerapan metode Make a Match.
digunakan normal atau tidak
Teknik pengambilan sampel dalam
sebarannya. Dari hasil uji normalitas
penelitian
maka diperoelh data sebagai berikut :
ini
menggunakan
adalah teknik
dengan multistage
Tests of Normality
cluster random sampling. Menurut
Kolmogorov-
Babbie (1986), multistage cluster
KELO
random
ini
MPOK Stati
memperhitungkan faktor stage dan
stic
sampling
cluster. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk memperoleh
JIG
JIG
MA
MAM
M
Smirnova
Shapiro-Wilk Stati
Df
Sig.
stic
df
Sig.
.136
34 .112 .965
34 .328
.127
34 .185 .962
34 .285
data hasil belajar kognitif siswa, angket
untuk
memperoleh
respon
siswa
terhadap
data
metode
pembelajaran yang diterapkan guru, dan dokumentasi untuk memperoleh
Sebelum melakukan analisis sebelumnya
dilakukan
uji
prasyarat analisis yaitu uji normalitas
hasil
olah
data
menunjukan bahwa ρ > 0.05 dimana ρ = 0,112 untuk metode Jigsaw dan ρ = 0,185 untuk metode Make a Match,
data siswa dan sekolah.
data,
Berdasarkan
maka
menunjukan H0
hal
tersebut
diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil dari populasi
8
tersebut
memiliki
sebaran
yang
Sebelum melakukan uji hipotesis
normal. Hal ini sesuai dengan kaidah
pertama
berikut
hipotesis
jika ρ > 0.05 maka sebarannya
awalnya yaitu Ho dinyatakan
normal.
tidak
terdapat
perbedaan
Selain uji normalitas, syarat
penggunaan metode Jigsaw dan
lain sebelum dilakukan uji-t adalah
metode Make a Match terhadap
data yang digunakan harus homogen.
hasil belajar sosiologi siswa
Aturan untuk uji homogenitas sendiri
kelas XI IPS di SMA Negeri 1
adalah jika nilai Sig: ρ > 0.05 maka
Mojolaban. selisih dari kedua t
H0 diterima sehingga data homogen.
(Mean
Sedangkan jika Sig: ρ < 0.05 maka
3.765. Selisih harga t signifikan
H0
data tidak
yaitu pada tingkat signifikansi
homogen. Dari hasil uji homogenitas
atau ρ = 0.025 (signifikan).
maka diperoleh data sebagai berikut :
Dikatakan seperti itu karena
Berdasarkan
dalam Kaidah Uji Hipotesis
ditolak sehingga
hasil
olah
data
Difference)
menunjukan bahwa nilai Sig = 0,994
Penelitian
yang berarti nilai Sig > 0.05 sehingga
(Sutrisno Hadi, 2004: 115) yang
H0
uji
mengatakan jika ρ hitung < 0,05
homogenitas yang telah dilakukan
= signifikan. Kesimpulannya ada
maka dapat disimpulkan bahwa data
perbedaan
yang diperoleh adalah homogen.
antara kelas Jigsaw dan Make a
diterima.
Setelah
Berdasarkan
syarat-syarat
(KUHP)
sebesar
yang
komputer
meyakinkan
untuk
Match dilihat dari nilai rata-rata
melakukan uji-t terpenuhi, maka
hasil belajar. Dimana nilai rata-
langkah yang dilakukan selanjutnya
rata kelas Jigsaw dan Make a
adalah
dengan
Match memiliki rerata yang
menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan
berbeda yaitu 76/80. Dari data
untuk
apakah
yang diperoleh, rerata kelas
diterima atau ditolak. Berdasarkan
dengan metode Make a Match
analisis data maka diperoleh hasil
lebih
sebagai berikut :
dengan kelas yang menggunakan
1. Hipotesis Pertama
metode
analisis
mebguji
data
hipotesis
tinggi
dibandingkan
Jigsaw.
Dengan
9
demikian
penelitian
siswa. Hal ini berbarti hipotesis
“Terdapat
penelitian
perbedaan penggunaan metode
“Terdapat
Jigsaw dan metode Make a
penggunaan metode Jigsaw dan
Match terhadap hasil belajar
metode Make a Match terhadap
sosiologi siswa kelas XI IPS di
hasil belajar sosiologi siswa
SMA
kelas XI IPS di SMA Negeri 1
yang
hipotesis berbunyi
Negeri
1
Mojolaban”
yang pengaruh
diterima.
Mojolaban” diterima.
Hipotesis Kedua
Hipotesis Ketiga
Sebelum melakukan uji hipotesis
berbunyi
Sebelum
dalam
melakukan
uji
kedua berikut hipotesis awalnya
hipotesis ketiga berikut hipotesis
yaitu Ho dinyatakan tidak ada
awalnya yaitu Ho dinyatakan
pengaruh
besarnya
metode
dalam
penggunaan
Jigsaw
dalam
metode
penggunaan metode Jigsaw dan
Make a Match terhadap hasil
metode Make a Match terhadap
belajar sosiologi siswa kelas XI
hasil belajar sosiologi siswa kelas
IPS
XI IPS SMA Negeri 1 Mojolaban
di
dan
pengaruh
SMA
Mojolaban.
Negeri
Hasil
1 data
tidak
sama.
Hasil
menunjukkan harga t sebesar
menunjukkan
2.136
tingkat
antara metode belajar dan hasil
0.040
belajar siswa sebesar 15.3%.
(signifikan). Dikatakan demikian
Angka tersebut diperoleh dari
karena
kolom
dengan
signifikansi
Hipotesis
sebesar
dalam
Kaidah
Penelitian
Uji
(KUHP)
besar
data
correlations
menunjukkan
angka
korelasi
yang 0.153,
komputer (Sutrisno Hadi, 2004:
kemudian dikali 100% sehingga
115) yang mengatakan jika ρ
didapatkan hasil 15.3%. Korelasi
hitung < 0,05 = signifikan. Oleh
ini memiliki tingkat signifikansi
karena itu dapat disimpulkan
sebesar 0.388. Hal ini berarti
bahwa
yang
hipotesis
penelitian
signifikan antara metode belajar
berbunyi
“Besar
dengan rata-rata hasil belajar
metode Jigsaw dan metode Make
ada
pengaruh
yang pengaruh
10
a Match terhadap hasil belajar
0,05 = signifikan. Dilihat dari nilai
sosiologi siswa kelas XI IPS di
rata-rata hasil belajar, kelas XI IPS 3
SMA
1
Negeri
diterima.
Mojolaban”
dengan metode Make a Match lebih
penerapan
tinggi dibandingkan kelas XI IPS 1
Pengaruh
metode belajar terhadap hasil
dengan metode Jigsaw yaitu 80/76.
belajar
Pengaruh
siswa
adalah
sebesar
Penerapan
Metode
15.3%. Selebihnya sekitar 84.7%
Belajar Terhadap Hasil Belajar
dipengaruhi
Siswa.
oleh
variabel-
variabel lain yang tidak diteliti
Berdasarkan penghitungan dengan
oleh peneliti.
menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics versi 23, menunjukkan
Pembahasan
hasil harga t dari kedua metode
Perbedaan Rata-rata Hasil Belajar
(Jigsaw
antara
memberikan pengaruh terhadap hasil
Kelas
dengan
Metode
dan
Make
a
Match)
Jigsaw dan Make a Match
belajar siswa sebesar 2.136 dengan
Hasil penelitian ini menunjukkan
signifikansi sebesar 0.040. Angka
bahwa
“Terdapat
penggunaan
metode
perbedaan Jigsaw
dan
signifikansi tersebut menunjukkan bahwa
penerapan
metode
metode Make a Match terhadap hasil
pembelajaran
belajar sosiologi siswa kelas XI IPS
yang sangat meyakinkan terhadap
di
hasil belajar. Hal tersebut sesuai
SMA
Negeri
1
Mojolaban”
memiliki
pengaruh
diterima’’, karena t = 2.293 dan ρ =
dengan
0.025 (signifikan). Dengan ρ < 0.05
Penelitian
maka nilai ini menunjukkan ada
(Sutrisno Hadi, 2004: 115) yang
perbedaan yang signifikan antara
mengatakan jika ρ hitung < 0,05 =
kelas dengan menggunakan metode
signifikan.
Jigsaw dan Make a Match. Hal
penelitian tersebut, menyimpulkan
tersebut sesuai dengan Kaidah Uji
bahwa metode belajar berpengaruh
Hipotesis
terhadap
Penelitian
(KUHP)
Kaidah
Uji
(KUHP)
komputer
Berdasarkan
proses
Hipotesis
hasil
pembelajaran.
komputer (Sutrisno Hadi, 2004: 115)
Penggunaan metode Jigsaw dan
yang mengatakan jika ρ hitung <
Make a Match dapat melibatkan
11
siswa menjadi berperan aktif dalam
siswa. Adanya pengaruh kedua
kegiatan pembelajaran. Ketika siswa
metode pembelajaran tentunya
sudah berperan aktif dalam kegiatan
memberikan banyak keuntungan
pembelajaran tentu saja membuat
bagi guru maupun siswa. Bagi
siswa tersebut merasa lebih mudah
guru
memahami materi pelajaran dan
menjadi acuan bagi guru untuk
mendapatkan
yang
memilih metode pembelajaran
optimal. Penggunaan kedua metode
yang sesuai dengan situasi dan
pembelajaran (Jigsaw dan Make a
kondisi kelas sehingga dapat
Match)
memudahkan
hasil
dapat
belajar
dikatakan
efektif
misalnya,
guru
siswa
dapat
untuk
diterapkan di kelas XI IPS 1 dan XI
memahami materi pembelajaran..
IPS 3 karena memperoleh hasil
Sedangkan bagi siswa, dapat
belajar yang cukup tinggi.
menjadikan
Besar
pembelajaran
Pengaruh
Penerapan
suasana menjadi
Metode Terhadap Hasil Belajar
menyenangkan
Siswa
sehingga
Hasil penelitian ini menunjukkan
pembelajarannya, siswa menjadi
bahwa metode belajar (Jigsaw dan
lebih termotivasi sehingga dapat
Make
mempengaruhi hasil belajarnya.
a
Match)
memberikan
pengaruh terhadap rata-rata hasil belajar
siswa
selebihnya
sebesar sekitar
dan
lebih variatif
dalam
proses
2. Dengan adanya perbedaan hasil
15.3%,
belajar
yang
dicapai
84.7%
berdasarkan hasil penelitian yang
dipengaruhi oleh variabel-variabel
dilakukan,
lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
pihak pendidik dan juga sekolah
Simpulan dan Saran
lebih banyak menerapkan variasi
1. Hasil
penelitian
diharapkan
metode
pembelajaran
bahwa adanya pengaruh hasil
tentunya
disesuaikan
belajar
materi
pembelajaran
metode Jigsaw dan metode Make
siswa
akan
a Match, memberikan pengaruh
memahami materi dan tentunya
dengan
menunjukan
maka
siswa
menggunakan
lebih
yang dengan sehingga mudah
yang kuat terhadap hasil belajar
12
akan berpengaruh pada hasil
yang
belajar siswa.
partisipasi yang lebih dari siswa
3. Berdasarkan
hasil
penelitian,
secara
praktis
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
tepat
seperti
dan
membutuhkan
menggunakan
metode
pembelajaran Jigsaw dan Make a Match atau metode lain. Sedangkan
Make a Match dapat dierapkan
untuk
dalam pembelajaran sosiologi di
pembelajaran
diharapkan
siswa
SMA untuk meningkatkan hasil
berpartisipasi
aktif
lebih
belajar peserta didik.
memahami materi yang sedang di
Hasil
penelitian ini menunjukan
metode
hasil
Selama
kegiatan
agar
sampaikan oleh guru dan juga ketika
dengan
siswa belum paham tehadap materi,
menggunakan metode pembelajaran
para siswa berani untuk bertanya
Make
kepada
a
dibandingkan
belajar
siswa
Match
lebih
dengan
baik metode
guru.
memiliki
Siswa
motivasi
hendaknya
belajar
yang
Jigsaw. Hal ini dikarenakan metode
tinggi sehingga dapat meningkatkan
pembelajaran Make a Match terbukti
hasil
dapat meningkatkan motivasi belajar
sekolah bisa menciptakan suasana
peserta didik serta dapat memberi
dan lingkungan yang kondusif agar
kebebasan pada peserta didik untuk
siwa dan guru merasa nyaman untuk
mencari berbagai reverensi materi
melakukan proses belajar mengajar
sehingga peserta didik lebih banyak
di
mendapatkan ilmu.
menekankan
Saran
menerapkan metode yang berfatiatif
Untuk
guru
menerapkan
adalah model
guru
belajar
siswa.
sekolah.
Dan
Sekolah kepada
guru
untuk
lebih untuk
perlu
agar meningkatkan kualitas siswa
pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan mutu
yang tepat dan juga bervariatif untuk
sekolah.
meningkatkan kualitas pembelajaran
Daftar Pustaka
dan juga guru hendaknya mengajak
Aqib, Zainal, (2013). Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya
siswa
untuk
turut
aktif
dalam
kegiatan pembelajaran dengan cara memilih dan menggunakan metode
13
Babbie, Earl, (1986). The Practice Of Social Research. Fourth Edition. Belmont, California: Wadsworth Publishing Co Hadi, Sutrisno, (2004). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta : Andi Offiset Hamalik, Oemar, (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Warsono dan Hariyanto, (2013). Pembelajaran Aktif, Bandung: Remaja Rosdakarya Yulius
Slamet,
Y.,
Pengantar Kuantitatif,
(2006). Penelitian
Surakarta:
LPP
UNS dan UNS Press
Mulyasa, E., (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakter, dan Implementasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Rusman, (2012). MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Suprijono, A., (2013). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 5 tentang Sistem Pendidikan Nasional
14