ANALISJS PENGARUE-1 PENG~LlJA.HAN PF.MF.RINTAH TERHADAP l'l!:RTUMBUHAN EKONOMT K4BUPATEN/KOJ'A HI JAWA TENGAH TAlflJN 2001 - 2006
An Analysis of Govern men I Expenditure on The Economic Growth of Regencies/Municipalities ill Central Java Province
in 2001 - 2006 Olch HERl SETYOBl/lll
NPM: 120720070011 T1£SIS Oi;ij11k<1n 11nl11k mctnenuhi S31Bh satu syarat ujinn sldang rests gunn mempernleh gclar Magistcr ~:konomi padu l'rocrnm Ma&lstcr l\konoml Tcrnpnn l':iscu Sa1J1111:1 Fnkullu• ll:kon<1mi Unh·r1'$lrns l'adjHdj11rnn Spc
PROGRAM MAGISTER EKO~OMTPEMBANGUNAN DAN PERENCANAAN PASCASA.RJANA I<' AKUL T AS EKONO!Vll UNIVF:RSfTAS PADJAD,IA.RAN BANDUNG
2008
ANALISIS PF.NGARUH PENGELUARAN PEMF.RINTAll TERHAUAP l'f:RTtlMRIJHAN E.KONOMI KABL'.PATENIKOTA UI JAWA TENGAH
TA HUN 200J - 2006 A 11 Analysis of Government Expenditure
011
The Economic Gr()tv/h
of Regencies/Munlcipalities in Central Java Province ill 2001 - 2006 Olch
llERJ ETYOBUOI WM: 1207200'i0011 TESIS l"nrul mtmtoubi )Kh•h ~atu S)arilt ujiau
Cuna mtmpe
Sp~lali•uV Pemiaatan : Ekoaomi Pembang1nan dan PtrtnCJtn••11 Ttllh di3clujui Ole~ pembl,.bin1 p•d• l•nggal
Kpt:rti ftrttra di IJawah itii
···~~-··
Bandung,
No•u>brr 1008 Anggn•• Tina Pe111hln1hing,
·~
l'ror. Or. Armidn S. Alisiabb•na. Sf.., MA.
llarbn )ima~. SE .. MA.
Nll'.1317~0497
Nlr. iJH,53799
Ktitila Proi:,ram.
Prof. llr. llj. 1·ati S. Joesron. SE.. MS. NIP. 130437052
l'ROGRAM MAC:ISTF.R EKONOMIP~filANGl.1'ANllAN Pl':llliNCANAAN PASCA SARJANA1''AKULTAS EKONOJ\U UNfVERSlTAS PAl>JAl>JARAN BAl'fDUJ'\G
2008
Pl<:RNV AT AAN
Ocngan ini saya menyarakan : l. Karyn tulis suya, tesis ini, adalah a~li dan belum pernah diajukan untuk
rnendnparkan gelar akadcmik (snrjana, magistcr, dan/atau doktor), baik di Univcrsitas Padiadjaran maupun di perguruan ringgi lain. 2. Karyn rulis ini adalah murni gagnsan, rumusan. dan pcnclitian saya scndiri, tanpa bamuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapai karya etau pendapat yang Lelah ditulis atau dipubllkasikan orang lain, kccuali sccara iertulis dengan jelas dicantumkan scbagai acuan naskah dengan discbutkan nama pcugarang dan dicanturnkan dalam
daftar pustaka,
4. Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya
dan apabila dikemudiau hari terdapat penyimpangan dan ketidakhenaran dalam pernyataan ini, maka saya berscdia mcncrima sanksi nkadcmik berupa pcncabutan gclar yang tclah diperoleh k111'c11a karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dcngan norms yang bcrlaku
November 2008
Abstrak Analisis Penguruk Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tal1u11 2001 - 2006
Penelitian ini bertujuan untuk 111enga11ali.!is pengaruh (l) pengcluaran pembangunan, (2) pengeluaranrutin. (3) pengeluaran Sumoer Daya Manusiadan (4) lnvestasi swasta terhadap penumbuhon ekonomi di kabupaten/kotadi Jawa Tengah selama 1ah1111 2001 hingga 2006. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah studi kcpusroknan dan analisis ekonometris dengan memakai data panel (fixed efjecl) 35 kab11pa11.>11/koladi Provins!Jawa Tengah. Has ii penelitian menunjukkan, bahwa variabel-variabel pengeluaran rutin, pengelucran pembangunan (investusi pemerintah), pengeluaran Sumber Daya Manusta dan investasi s1tas1a berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi
lwbupllten!kota di
Jawa
Tengah.
Pengelud'ran
pcmbangunan mcmiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomt dibandingkan pengetuoran ruiin. don investasi swasta memilikl pengaruh
terbesar dalam pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Kaw kunci
Pengeluaran Rusin. Pengeluaran Pembangunan, Pe11ge/11aro11 S11111ber Daya Manusia. Investasi Swasta. Pertumbnhan Ekonomi
Dae rah.
Abstract
An Anuly.~i.~· of Government Expenditure on Tire Economic Growth of Regencies/Municipalities in Central Java Province
i11 200 I - 1006
71,., aims of this rP•·('IJrrl1 are
10
analyre the impact of Il] Dcvclopmen:
Expenditure tGovemmen: lnvestmem}, (2)
Investment
and
(.I)
Private
n•gm1rie.V1111miripnlitie.t in rl'l1tml
Routine Expenditure, (3) //11mt111
Investment ./fJV(I
on
economic
growth
Proviw-e during 2()()1 .2()()6 Method
1!{
of
research is bibliographic st11dy and econometric analysis with panel data regression (jLred effect method/ jiir J.5 regercies/muntctpattttes in Central J11w1
Province. 'liie resnlt of this research indicutes that variables of developmem
expenditure (gO•··emme111 l1wt~tmcnl}. ro111i11e expenditure, h11m1111 tnvestment and privtne i11w•.1t111m1 havi> a pn.titi1Y' mul 1lgnifir11111 impflN nn eronnmk: WYMth of
rC!g1•ncie.vm1111iript1/itic.t in Central Jc1w1 Province. Regression coefficicu: of the developmen: expendnure sortable Is greater than for the variable of ro111i11e expenditure. It means Ihm developmen: expenditure ha: greater impact on 11<·(111omic growth 1hu11 rouune expenditure.anti privai« investment has the greatest 1111p<1CI
on economic xruwth umun1' t/11: variables.
Development Expenditure, Routine Expenditure. H11111011 Development Expenditure, Private investment. Regional Economic Growth
Puji
syukur
penu]is
panjatkan
kehadirar
Allah
SWT
yang
telah
roeIi mpahkan rahmat dan hidayah-Nya schingga penu lis d11p<1t menyelesaikan
penulisan tesis dengan judul Analisis Pengaruh Pcngcluaran Pemerintah Terhadap Pcrtumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 200 I 2006. Penulis menyadari bahwa dalarn penulisan tesis ini tidak terlepas dari banruan berhagai pihak, oleh karcna itu dengan segala kcrendahan hati, pcnulis ingin mcnyampaikan rasa rerima kasih yang sebesar-besnmya kepada yang terhormat : I.
Thu Prof. Dr. Hj. Tali Suhartati Joesron, SE, MS., selaku Ketua Program Magister Ekonomi Terapan Uuiversitas Padjajaran, Bapak Dr. Budiono, SE. MA selaku sckretaris Bidang Akadernik
dan Kerjasama, Bapak Bayn
Kharisma, SH,M E ,MM sclaku Sckrctaris Bidang Administrasi, Keuangan dan Prasarana serta Bapak Marnan Sctiawan, SE,MT atas sernua arahan, birnbingan dun kerjasamanyc.
2.
Hapak Kepala Pusbindiklatrcn Bappenas beserta staf atas beasiswa clan kerjasamanya.
J.
Bapak Bupati, Bapak Sekretaris Daerah dan Kepala Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Banjamegara yang telah rnemberikan rzm rugas bclajar untuk melanjutkan pendidikan S-2 di Universiias Padjadjaran.
4.
Bapak dr. Masrifan Djarnil dan Bapak Basuki Abdullah, SH yang relah rnemberikan izin, naschat dan arahan serta dukungan moril kepada penulis unruk melanjutkan pendidikan.
5.
Ibu Prof. Or. Armida S. Alisjahbana, SE .. MA.,
dan
Bapak
Harlan
Dimas, SE .. MA., selaku pembimbing, Ibu Prof. Dr. Hj. Tati Suhartati
Joesron,
SE. MS. Bapak Dr. Bocdiono, SF.., MA .. clan Hapak Bayn
Kharisma, SE .. ME .. MM .. selaku pengu] i sidang t. P dan le sis. yang Lelah dengan sabar dan rcliti mcmbcrikan rnasukan-rnasukan berharga sclarna proses penyelesaian tcsis ini.
6.
Bapak dan Ibu para pengajar beserta staf bagian Administrasi Program Magister Ekonomi Terapan Univcrsitas Padjadjaran.
7.
lstriku terciuta dan kedua unukku rersayang, Arka dan Andra, yang sclalu memberikun dukungan dan monjadi motivasi sclama mcngikuti pcndidikan hingga sclcsai.
8.
Kcduu Orangtuaku (Bapak dan lbu Soenardi) serta Kcdua Mcnuaku (Bapak
dan lbu Sudijat), sorta scluruh keluargaku yang sclalu mernberikan dukungan moril selama mengikuti pendidikan di Bandung. ~.
Teman-temunku seangkatan MEPP kelas regular angkatan VIII. Penulis mcnysdarl bahwa rcsis ini masih jauh dari scmpurna dan harapen.
sernoga nantinya tcsis ini dupat bcrmanfaat bag] penelitiun selanjutnya. Sernoga Allah SWT. mcmbcrikan segala kebaikan morcka dcngan berlipat ganda. Amiin,
11andung,
November 2008 Penulis,
Hcri Sctyobudi
~~~et \ .....
DAFTARISl Haluman I !..\LAMAN JUDUI. . LEJvlBAR PF.RSETUJUA .. 1'1 LEtviBAR PE RNYA T AAN J\BSTRAK ABSTRACT
. .
.
IU
. ,
IV
v
.
KAT t\ PF.NGANT AR DAFT AR ISI DAFT AR TABL:L DART AR GAMBAR DA.RTr\RLAMPIRA1~ BAB I PENDAHlJLlJAi\J 1.1. Latar Belakang
. . . . . .
Vl
vii
x
xii xiii
I
.
1.2. ldcntifikasi dau Rumusan Masalah 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
BAB 0
11
t.4. Kcgunaan Penelitlan
I)
. TINJAUAN PUSTAKA, KERAf'\GKAPIKIRDAN HJPOTESlS. 2.1. Tinjauan Puslaka -····························· . 2.1.1. Teori Penumbuhan Endogen . 2.1.2. Peran Pemerintah dalam Perekonomian . 2.1.3. Tcori Pengeluaran Pemerintah Rossow dan Musgrave . 2.1.4. Teori Pcngeluarau Pemerintah Hukum Wagner . 2.1.5. T eori Pengeluaran Pemerintah Peacock dan Wiseman . 2.1.6. Pcngcluaran Daerah . 2.1.7. Modal Sumbcr Daya Manusia .. 7.. I. 7. 1. Pendidikan 2. l.7.2. Kesehaian 2.1.8. Produk Domestik Regional Brute ? 2 . Tilllj8llllll . ... .."h•"' nuw EmpidS
. . .
3.1. Objek Penelitian 3.2. Mctode Penelitian
17 19
22 22
2.2.4. Penelitian Kwcka dan Morrissey, 1999 2.2.5. Pcnclitian Bose. Haque dan Osborn. 2003 2.2.5. Penelitian Yasin, 2003
M ETODOLOGI PF.NF.I .!TIAN
14 16 16
.
.
.
_,
10 14
20
..
2.4. Hipotcsis Penelitian
9 10 10
. . .
2.2.1. Pcnelitian Barro, 1989 2.2.2. Penelitian Devarajan, Swaroop dan Z-0u. 1993 2.2.3. Penclitian Kneller. Bleaney
2.3. Kerangka Pikir l:lAB In
1 8
. .
21
21
23 25
26
.
28 30 36
.
39
. .
40 40 40 40
.
3.2.1. Rancangan Penelitian
.
3.2.2. Opcrasionalisasi Variabel
.
:io
viii
Halaman
3.2.3. Proscdur Pcngumpulan Data . 3.2.4. Pemilihan Model clan Mctode Analisis . 3.2.4.1. Model F.mpiris ·-······ 3.2.4.2. Merode Analisis . I. F.stimasi dcngan commnn effect . 2. Estimasi dengan pendekatan fixed effect . 3. Hstimasi dcngan pcndckatan random effect .
., -
4. Hausman specificution test
.
,..!.-.). Evaluasi Model , . 3.2.5.1. Kriteria "konomctns .....................................••••. I. Uji Normalitas . 1 u·· · · -· J• srnt1oncrm1s . J. l!ji Mulrikolinicritas . 4. Uji Heieroskedastisitas . 5. Uji Otokorclasi . 3.2.5.2. Pcngujian Statistika . I. Pcnaksiran kocfisien dcterminasi (R2) . 2. Penaksiran koefisien regrcsi sccara simultan (Uji f) ····· . 3. Pcnaksimn koefisien regresi secaru parsial (t:ji t) .
3.2.5.3. Kriteria Ekonomis
BAB JV
HASIL PENEL!TIAN DAN PEMBAHASJ\N
.
.
4.1. Gambaran Umum Obyck Pcnclitian . 4. I . I Kondisi Gcografis Provinsi Jawa Tcngah . 4 .1.2. Pertumbuhan dan Kepudatan Penduduk ...................•..... 4.1.3. Tin~.U Pendidikan . 4.1.4.
4.3.2. Pernilihan M<:101k !\.nalisis 4.3.J. Hasil Estimasi
4.". Evaluasi Model 4.4.1. Kriteria Ekonometris 4.4.1.1. llji Normalitas 4.4.1.2. Uji Staiioneritas 4.4.1.3. Uji Mulrikolinieritas
~8
48 48
48 49
50 51
52
53
.53 54
55
56 56
56 56 58 59
Derajat Kesehatan ..................................................•........
4.2. Diskripsi Variabel ............................................................•....... 4.2.1. Pertumbuhan Ekonomi 4.2.2. Pengcluaran l'cmcrintah Daerah 4.2.3. Pcngcluaran Ruiin Pcmcrintah 4.2.4. Pengeluaran Pembangunan Pemerlntah 4.2.S. Pengeluaran Sumber Daya Manusia Pemerintah 4.2. 7. lnvestasi Swasta 4.3. Pcmilihan Model dan Mctodc Analisis 4.3.1. Pernilihan Model Empiris
43 43 43 44 46 46 47 47
,
60
. .
60
.
66
63
. . .
78 78
. . .
79 80
. . . ..
. .
69 71 73
81 81 !! I 81 81
IX
4.4.1.4. Uji Heteroskedastisitas 4.4. l.5. Uji Otokorelasi . .
..
Halnman 84
. . . . .. . . .
84
4.4.2. Pcngujiau Statistika .. .. . .. .. . .. .. .. .. 4.4.1.1. Penaksiran Koefisien Determinasi (R2) .. •• • .. 4.4.1.2. Penaksiran Koefisien Secara Simultan (Uji F) 4.4.1.3. Penaksiran Kocfisicn Secara Parsial (Uji I) . .. 4.5. Analisis Ekonomi dan Pembabasan 4.5.1. Variabel Pengeluaran Rutin 4.5.2. Vanabel Pengeluaran Pembangunan 45.3. Variabel Pengcluaran Sumber Daya Manusia............ 4.5.4. Variabel lnvestasi Swasta .. . .. . .. 4.6. lmplikasi Kebijakan llAB V KESIMPULA1"1DAN REKOMENDASI KEBUAKAN 5.1. Kesimpulan 5.2. Rekornendasi Kebijakan DAFT.<\R. PUST AKA
100 I 00 101 I 02
LAMPIR..<\N
105
..
86 86 86 87 90 91
92 93 95 96
OAl
Realisasi Bclanja l'cmcrintaJ1 Kabupaten/kota Sc-Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005 - 2006 (juta Rupiah) .
Tahel 2.1
Matrik Ringkasan Studi Ernpiris
Tahcl 3.1
Ringkasun Operasionalisasi Variabct
Tabcl 4.1 Tabcl 4.2
Tnbcl 4.3
Tabcl 4.4
Tabet 4.7
33
43
.
Penumbuhan Pcnduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 200 I
.
57
Penduduk Provinsi Jawa Tengah Bcrumur I 0 Tahun kc /\las Menurut Pcndidikan Tcrtinggi yang ditamatkun Tahun 2001 - 2006 .
59
Indikator
Oercijnt Kcsehatan Mnsyarnkat Tengah Tahun 2001 - 2006
Provins] Jawa .
Pcrkembangan Produk Domestik Regional Bruto ( PORO ) Arns fiargii Konsran 2000 Kabuparcn/Kora di Provinsi Jawa Tengah
2006
..
G?.
Sc Provinsi Jawa Tcnguh Tuhun 2002-2005 Pada Harga Konstan
.
Pengcluaran Rutin Pcmerintah Kabupaien/ Kota di Jawa Tcngah Tahun 2001-2006 (Jura Rupiah) . Perturnbuhan Pcngcluaran Rutin Pemerintah Kabupaten/ Kola di Juwa Tcngah Tahun 2001-2006 (Persen) .
Tabcl 4.8
Pengeluaran Pembangunan Kabupatcn/ Kota di Jawa Tengah laJ1u11 2001-2006 (.lulu Rupiah) .
Tabd 4.9
Pcngcluaran untuk Sumber 0<1yi'1 Manusia Pcmcrintah Kabupaten/ Kola di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2001•2006 (juta rupiah) .
'Tabet 4.JO
60
Rasio Belanju Pemerintah Daerah rerhadap f'DRO Kabupaten/Kola
l'ahun 2000
Tabel 4.6
.
- :?006
'Tnhun 200 I
Tabcl 4.5
5
Realisasi Kredit Investasi dan Modal kerja yang dikeluarkan
Perbankan kabupaten/kota di Jawa TengahTahun 200 I 2006(jutarupiah) : . Tabcl 4.11
Peranan
investasi
dun modal
kerja dalam
Tabd 4.12
Matrik Korclasi Variabel Independen Persamaan
Tabet 4.13
Hasil Uji Multikolinicr dengan Metode Klien
pembentukan
PDRA kabupaten/kota di Jawa Tcngah Tahun 200 I - 2006
x
. .
65 67 68 70
73
75 77
82
83
XI
Halaman Tahel 4.14
Peugujian I leteroskedastisitas Dengan Menggunakan Metode Uji While Pada Model . .. .. .. .. ... .. .. . .. .. ... . .. .. .. ....
84
Tabel 4.15
Hasil Uji Otokorelasi dcngan Metodc Bruech-Godfrey (Uji Langrange Miiltiplier)
85
Tabel 4 .16
Hasi I Uj i f untuk Model .. .. . . . .. .. .. .. .. . . .. .. . .. . .. .. .. . . . . . . . . . .
87
·1 abel 4. I 7
Hasil Penghitungan lJji Parsiai Signifikansi Model ... ..... ....
88
UAt'TAI< GAMilAR
l lalaman Gamhar 1.1
Grafik Pertumbuhan PDRR Kahupnten/Kota di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2002 - 2006 .
Gambar 2.1
Kcrangka Pcmikiran
3 .
XII
39
DAFT AR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
lndeks I larga Konsumen Kabuparen/kota di Provinsi Jawu
T engah, Tahun Dasar 2000
.
105
Lampiran 2
Mcngubah T ahun Dasar I ndeks flarga Konsurnen
.
106
Lampiran 3
2000 Mengubah Harga Berlaku Menjadi Harga Riil, Tahun Dasar 2000 .
107
Lampiran 4
lnvestasi
dan Modal Kerja Kabupaten/kota
di Provinsi
Jawa Tcngah Tahun 2001 - 2006, Harga Konstan 2000 ......
1 OK
Lampiran 5
Pengeluarun Rutin Kabupaten/kota di Provinsi Tengan Tahun 200 I - 2006, Harga Konstan 2000
109
Lampiran 6
Pengeluaran Pembangunan (Tidak Tcrmasuk Pendidikan
Jawa ..
dan Kesehatan) Kabupatcn/kota di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2001 Lampiran 7
2006, Harga Konstan2000
Pengeluaran
Sumber
..
110
Daya Manusia (Pcndidikan dan
Kcschaian) Kabupatcn/kota di
Provinsi Tahun 200 I - 2006, Harga Konstan 2000
Jawa Tengah
.
111
112
Lampiran 8
Has ii Estimasi Dengan FixedEffect
Lampiran 9
Hasil Esrimasi RandomEffect
Lampiran 10
Uji Hausman
..
114
Lampiran 11
Pengujian Hetcroskedastisitas
..
115
l lasil
Estimasi
Pcnycmbuhan
Lampiran 12
( Ochrane-Orcutti
r.ampiran 13
Pengujian
Langrangc
. .
Otokorelasi
113
Dengan AR(l)
..
Multiplier Hasil
Otokorclasi Dcngan !\R( 1)
XUJ
116
Pcnycmbuhan ..
117
BABI
PENUAHULUAN
I.I.
Latar Bclakang Pembungunan dalarn perspektif luas dapa; dipandung sebagai suatu proses
multi-dimensional
yang mcncakup berbagai pcrubahan mcndasar ma~ Struktur
sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusi-instiiusi
nasional,
disamping ieiap
mongejar akselcrusi pertumbuhun ekonomi, penanganan ketimpungan pcndapatan sena pcngentasan
kerniskinan
(Todaro, 1997). Salah satu indikator
pcrnbangunan adalah pertumbuhun ekonomi.
kcmajuan
Pcnumbuhan ekonorni sangatlah
peruing, karcna mcrupakan dasar suatu perekonomian dalarn mcmenuhi kepuasan
kcinginan
manusia
(Van Den Berg, 200 I).
Mcnurut
Supnrmoko
(2002).
pembangunan ckonomi merupakan usaha-usaha uruuk rncningkatkan tarnf hidup suatu bangsa,
Mcnurut Douglass No11h dan Robert Paul Thomas. bahwa pcrtnmbuhan ckonorni terjadi jiku output turnbuh lebih ceput daripada tingkat pertumbuhan penduduknya
(Van De Berg, 200i).
Salah satu earn mengukur outpu: adalah
dengan rnelihat iingkat pertumbuhan Pmduk Domcsrik 13ruto (PDB) (Mankiw,
2000: Van Den Berg, 2001). atau Produk Domestik Regional Brute (PDRR) untuk daerah. Pertumbuhan
ekonomi
seyogyanya
dapat memperlihatkan trend yang
meningkat dari tahun kc tahuu, tetapi pada kcnyataannya pcrtumbuhan tcrscbut tidak bcrjalan mulus dan konsisten
(Van Den Berg. 2001 ). Berkaitan dengan hal
tcrscbnr, herikui ini garnbaran pertumhuhdn
ckonomi kabupatcn I kota di Provinsi
;
Jawa Tengah periode 2001 sampai dcngan 2006. Grafik I.I. rnenunjukkan laju pertumbuhan
ckonorni Provinsi Jawa Tengah dari iahun ke tahun, dimana
Perrumbuhan ekonorni tahun 2001 sebesar 3.30 % . kernudian tahun 1003 dan 2004 mcngalami peningkatan mc:tjadi 3.55% dan 4A5%. akan tctapi pada iahuntahun berikumya laju pcrtumbuhan mengalami pelambatan. yaitu pada tahun 2005
hanya sebesar 4.38% dan tahun 2006 menjadi 4.24%. Pcrkembangan PDRB uotuk rnasing-rnasing kabupatenl kota di Jawa Tengan pada periode yang sama menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang bervariasi. Pertumbuhan yang torus meningkat ditunjukkan oleh beberapa kabupaten/kota scpcrti
Kab. Sragen, Kab. Wonosobo, Kab. Purworejo, Kab.
Banjarncgara dao Kab. Purbalingga. Terdapat kabupatcn yang justru pcrtumbuhan ckonominya meugalami kemunduran sepcrti Kab. Brebes dan
Kab. Klaren,
bahkan pada tahun 2003 Kabupatcn Pati mcngalami pertumbuhan yang minus. Rata-rata Jaju pcrtumbuhan ekonomi yang tinggi ditunjukkan oleh kabupaten/kota dcngan pcrkcmbangan industri. pcrdagangan dan jasanya maju,
sepcrti Kota Semarang, Kab. Tegal, Kab. Kudus, Kora Surakarta dan Kab. Karanganyar dibandingkan dengan kabupaten dengan basis pertanian sepcrti Kab,
\Vonosobo. kab, Banjamegara, Kab. Tcmanggungdan lain-lain. Dari gambaran di atas memperlihatkan, bahwa terjadi perbedaan laju pertumbuhan ekonomi di antara kabuparen knra cli Provinsi Jawa lengah. Di satu sisi, rerdapat kabupaten/ kota yang laju pertumbuhan ekonominya tinggi, terdapat
pula kabupaten/ kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang terus mcningkat. Di sisi lain, tcrlihat adanya kabupaten/kotadengan laju pertumbuhan ekonoml yang rcndah {bahl.an mengalami pcnumbuhan yang negatif), ada juga yang mcngalaiui kemunduran pcrtumbuhan, dan ada yang berfluktuasi,
3
Garnhar 1.1. Grafik Pertumbuhan l'I )RI.I Kabupaten/Koia di Propinsi Jawa Tengah'Tahun 2001 -2006 Prop. Jawa Tengan Kota legal
"C
Kata Pekalongan
""';;.~r~ei::;i· xota Semarang !J~"*~-iimi'.i,~,,;ii~;:. . 5~--;:;.;;;~;.;·~--1
Kota Safatiga Kota Surakarta
;e:·- r - M
-~ ,. ·
j ·..? ·,o&;· ·t· .~. , . a:.... ... ~ "'·~·~~,,.s ~t.
;r-
_,, ...... ·7rwu· r
:
",.::: ttJJEi' s~: .. ;. __.- - .
Kota MagP,l~ng
Kab. Brebes
{""1t."i.»?i'#P:r..:..,."";*"z
·trb
Kab.::~a~~:~:
Kab. Kendal l-,lf ·• Rab. Temanggung Kab. ~emarang Kab.Oemak
s£"1:
E·::;· " ~-:~-·=-·-'. t• · '~
l Q§i$f_aJ~
f'Y.,"
Kilb. Jcpara 1'.c~CEl:#?tt :• Kab. Kudus ~-;:::V!tf'~*\ _ -Kal>...~Cit.i-.f:~~.1oou- ' ·' .('-"~
'-±• ...--
t
._ '
"fi:7'.""_P ~Zll@§t'.ff · y~
Kab. Rembang j?;:;;jW!;·±&"' Kab. Blora
·"'
Kab. Grobogan f"rarl?zr.n®:iit5%·' · · Kab. Sragen '&11 -4\· iztt ms
;,. , -=@'~ ::~=""· -· ·
Kab. Karanganyar } xab, wonogiri Kab. Sukoharjo j~•·:~
iii¥F;i;f[;:>'" -
Kab. Kia ten
.tz f :" ~ii'
;w...,.....-s i~··-'""Rf!YN&iRffi ~-~ """'l!' -
Kab, Boyolali Kab. Magelang jtf?b £....,,, '
±£(
'J;_ .....
o ~
~;.
"·=
mm-,.,,-' ·- -•. , J , . -- ~·
~a:K•h..·;Kebumen :::;: ,!t:s.;;;;;;~-
• Pertumbunan PDRB 2006
F,.
f='. ;G:•7 ~- ·
Kub. Banjarnegara
Pertumbuhan PDRB 2005
p.....,
Pertumbuhan PDRB 2004
l' ! • ! · w i~i; ~ a~~~= k"-''~'. " !i
Ill Pertumbuhan PDRB 2003
Banyumas lo-'-- · ··i·n·'!~!· ''' · 1--··*1~ .... xab.Kab.Purbalin;;g•J~~i'i. J
Kab. ---\3.0}
Cilacap r (1.0)
• Pertumbuhlln PDRB 2002
zc. .....,.._
_
J
E
1;;t-=o;;
1.0
Sunber : Data BPS Prop. J<JWa 1'e1tgaJi. diolah.
Pertumbuhan POKI:! 2001
;1
3.0
5.0
9.0
4
1';1m
ahli
ckonomi
menganggap,
bahwa
kckuatan
utama
yang
mcmpengaruhi pcrtumbuhan ckonomi adalah faktor produksi. Bcbcrapa faktor produksi tersebut. antara lain : sumbcr alum. akumulasi modal. organisasi, kcmajuan tcknologi, sosial. sumoer daya manusia, serta politik dan adrninisirarif (Jhmgan. 19lOJ. Menurut Barro (19&9)
dim Vim Oen Berg (2001), bahwa faktor
akumulasi modal (invcstasi). teknologi dan tenaga kerja (sumbcr daya manusia) mcrupakan fakmr produksi terpenring dalam penumbuhan ckouomi. Perncnntah
dimiliki
bcrperan penting dalarn mcngclola
surnbcr
ckonomi
yang
untuk mcwujudkan kondisi yang lebih baik hagi pcrkcmbangan aktivitas
- aktivitas perekonomiun di scktor swasm, serta meningkaikan pclayanan puhlik yang dipcrlukan
untuk rncndorong
kcglatan ckonomi
rnasyarakat
dalam
rnewu] udkan pcrtum buh1111 ekonom i.
Di dalam pcmbangunan ekonomi dnerah, pcranan pemerintuh daerah dapat diknji dari sisi anggarannya. Anggarnn Pcndapatan dan Rdnnj;i Daernh (A l'RO)
merupakan salah saru instrument kebijnkan yang dijalanl
pembangunun,
(Abdul I lalim, 2004). Instrumen
iui dihurupkun sebagai salnh satu komponen pemicu lurnbuhnyu perekonomian suatu daerah.
Pcugeluarun pemerintah pcurbaugunan
(investasi
diukur dari total
pcmcrintah).
belunja rutin d<111 belanja
Bclanja pcmbangunan diperlukan
untuk
membiayai program-program pembangunan (sektor publik) baik fisik maupun non lisik (sosial, pcndidikan dan kesehaian). pengeluaran ini bcrsifat invcstasi. Belanja nuin, pengeluurun udulah
bclanja
i11i juga disebur sebagai pengeluaran konsumsi pomcrintah,
yang
harus dikeluarkun
oleh
pemerintah
untuk
membiayai
operasioncl pcnyclcnggaraan pemerintahan dan bcrsifai konsumtit. Bclania ini dikcluarkan
untuk
mcmbiayai
bclanja
pcmcliharaan, pcrjalanan dinas, Jun lain-lain.
pcgawal.
bclan]a
barang,
bclanja
5 !'.::o a.O: ~;:! ~. ~
.... ~">
:!~R~~~~-
~ ~ <>
..--"·"""~v.-o;xi
;C>~,....,..\~
a~~~~ ,..,,_.. ,.._M ~ r-t e\ N 0 ..,.., .,. ""l
·-.."" ;; ll)
--1--~~~~~~~~~~-
-
:::. ~~~:i:~~i~~~~ ""'""'-'°'°00-"~~wio-.,... ~ ~. 0
..
~S:t.~;~~~~g~~
--
~~
,._ r\ ""\
V>
on N M :> ee r0 ~ e-
Mcnunu product ive
R;·1m1
(
i 99fl), pcngcluaran
dan
expenditure
non-productive
pemerimah dibedakan kedalam expenditure.
K lasifikasi
ini
didasarkan pada pcngaruhnya lansung terhadap produktivitas scktor swasta. Productive expenditure mcmpunyai pengaruh langsung pada sektor swasta, sedangkan non-productive expenditure tidak bcrpcngaruh.
Tabel l. l. dan. di utus mcnunjukkan irnplernentasi kebijakan pcngclolaan
anggaran yang dilakukan oleh pemeriruah kahupatcn/kota di Jawa Tengah tahun 200 I hinggu 2006. Masing-rnasing
pcmcrintah daeruh menerapkan kebijakan
yang berbcda, Hcbcrapa daerah mulai rncnerapkan kcbijakan untuk terus
pengcluaran
meningkatkan
pernbangunannya hingga di atas 30% dari total
pcngcluarannya, sepcni Kota Tegal. Kora l'ckalongan, Kab, Kendal. Kab. Temanggung.
namun
masih
hanyak
kabupatcn/kota
dengan
pengetuaran
pembangunan kurang dari 30% dari total pengelunrnnnya. Sccara umum dapat
dilihat, bahwa pcngeluarun pernbangunan (invcstasi pcrnerintah) jauh lebih kccil jika dibundingkan untuk pengeluaran rutin (rata-rata hanya 27.36%). Anaman
(200~) 111eny1111Jka11, bahwa pcngcluaran konsumsi pemerinuh yang
tcrlnlu kecil akan mcrugikan pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pernerintah yang
proporslonal akan rneningkntkan pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran konsumsi pemcrimah
yang bores akan menghambat pcrtumbuhan ekonomi,
tetapi pada
umumnya pcngcluaran pemerintah mcmbawa darnpak positif bagi pcrtumbuhan ekonomi.
Di
era
desenuulisasi
fiskal
1111,
dimana
kebijaken pengelolaan
perekonomian daerah rnerupakan kewenangan rnasing-rnasing kabupatcn/kota.
Perneriruah daerah ditunlul untuk dapat mewuju
bidang, termasuk kemandirian
dacrah dalam
membiayai
berbagai
7
kcgiatan pcmbangunan daerah, terutama pembangunan yang dapat mcningkatkan kcsejahteraan bagi masyarakal Ji daerah. Oleh karena itu, anggaran belanja daerah akan tidak logis jika proporsi anggarannya lcbih banyak untuk belanja rutin (Abimanyu, 2005). Bcrbagai alokasi belania yang dilakukan
pemerintah, hendaknya
membcrikan manfaat langsung pada rnasyarakat. Perubaban alokasi belanja
hendaknya juga ditujukan untuk pembangunan berbagai fasilitas modal yang dibutuhkan bagi pcrtumbuhan ckonomi. Pcmerintah pcrlu mernberikau fasilitas berbagai aktivitas pcningkatan pcrckonomian, salah satunya dcngan mcnycdiakan fasilitas publik yang baik untuk infrastruktur, transportasi. komunikasi. irigasi, pelayanan kesehatan, pcndidikan dan lain-lain.
Peningkatan layanan publik diharapkan da:pat meningkatkan daya tarik bagi investor untuk membuka usaha di daerah, karena para investor sangat diperlukan dalam rangka rneningkatkan pcrtumbuhan ekonomi di daerah. Hal ini akan terwujud, apabila ada upaya serius pemerintah dcngan mcmberikan berbagai fasilitas pendukung (invcstasi). Konsekuensinya, pemerintah daerah perlu untuk rnemberikan alokasi belania yang lebih besar untuk tujuan ini, Kwcka dan Morrissey ( 1999) menyatakan, pengel uaran publik unruk infrastruktur dan modal Sumber Daya Manusia dapat mendorong pertumbuhan, tetapi pembiayuan
uruuk
pengeluaranakan mcmundurkan pertumbuhan (karena dampak disinscntif), Pendidikan dan kcschatan merupakan investasi Surnber Daya Manusia
yang penting. Pendidikan dau kescharan memberikan dampak produktivitas individu
dan
nasional,
kcrnampuan dan kualitas
karena
peudidikan
dan kesehatan
mcningkatkan
sumbcr daya manusia (Rina Oktavianti, 2005).
Pcnclitian Kweka dan Morrissey (1999) mcnernukan adanya hubungan yang
8
positif antara pertumbuhan dan pengcluaran Sumber Daya Manusia, dernikian
pula penelitian Bose, Haque dan Osborn (2003). bahwa iuvcstasi pcmcrintah dan total pcngcluaran pada pendidikan merupakan pernbiayaan
yang berpengaruh
signiflkun terhadap pertumbuhan ckonomi. Ila] tersebut
pcnelitlan,
di
atas
mcmbual pcnulis
bagaimana kabupaten/kota
keuanganuya
datum mcningkatkan
tcrtarik untuk mdakukan
di Jawa Tengah rncrnbuat kebijakan pernunbuhan ekonomi,
dan bagaimana
pcngaruh kebijakan tersebui tcrhadap pcrtumbuhan ckonomi. Bcrdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengadakan penelitian
dcngan judul : "Analisis
terhadap Pertumbuhan
Penganah Pcngcluaran
Pemerintab
Ekonomi di Kabuparcn/Kota di Propinsi Jawa
Teugab Tahun 2001 • 2006". 1.2.
Identifikasi dan Rumusan Ma~i1lah Dari beberapa
hat yang tclah diuraikan
diatas, pcnul is mcrurnuskan
permasalahau scbagai hcrikut: I.
Bngaimanakah
pengaruh
pengeluaran
invcstasi
pcmeriruah daerah
terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota di Jawa Tengah? 7..
Baenirnanakah
pengaruh
pengeluaran
rutin
(belanja
knnxumsi]
pcmcrinrah dacrah tcrhadap pcrrumbuhan ckonomi kabupalcn/kota di Jawa rengah? 3.
Rag;.iimanakah pengaruh pengeluaran pemerinuih daerah untuk Surnber Daya Manusia lerhadap pertumhuhan ekonorni rli kabuparen/knta
tcngah?
9
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Muksud Pcnelitian
Pcnclitian
ini dirnaksudkan untuk
mcndapatkan
gambaran ieruang
komposisi
dan pcngaruh pcngeluaran pcrnerinlah terhadap pertumbuhan
ckonomi di kabupaten/kota di Jawa Tengah 1.3.2.
Tujuan Pcnelitian
Tujuan pcnelitian adalah : l.
Unruk rncngctahui
pcngaruh pcngcluaran
invesrasi
pemeriruah
daerah
terhadap pertumbuhan ckonomi di kabupaten/kota di Jawa Tcngah. 2.
llntuk
rncngctahui
pcngaruh pcngcluaran
rutin (hclania konsumsi)
pcmcrintah dacrnh tcrhadap pcrtumbuhan ekonomi di kabupaten/kota di Jawa Tengah. 3.
Untuk
mcngciahui
pcngaruh pcngeluarnn
pemcrinlah
dacrah
untuk
Sumber Daya Manusia terhadap pertumbuhan ekonomi di kebuputen/kota di Jawu Tcngah. 1.4.
Kegunann Pcnclitian Hasil pcnelitiun ini diharapkan dapat digunakan untuk :
I.
Bahan referensi untuk para peneliti selanjutnyu clan rnenjadi bahan kajian bagi mahasiswa/mahasiswi dan pihnk-pihak yang bcrkcpcntingan.
2.
Mcmberikan
mcnjadi
informasi
bahan
yang positif
rnasukan
kabupaten/kota di JawaTengah.
dalam
bagi
pengambil
mengelola
kebijakan clan
perekonomian
di
TTNJAllAN
2.1
Tinjauan
BABll PUSTAKA, KIRANGKA PIKJR DAN Hll'OTESJS
Pustaka
Aanyak sekali tcori-teor i dan srudi-studi empiris yang mernbahas tentang
pcngeluaran pcmcrimah dan pcngaruhnya tcrhadap penumbuhan ekonomi. Dalam pcneliuan ini, yang menjadi dasar teori adalah tcori pertumbuhan ekonoml cndogen yang dikembangkan olch Barro dan teori pcngcluaran pcmcriniah yang dikemukakan olch Musgrave dan Rostow,
Hukum Wagner. dan Peacock clan
Wiseman. Pada bab ini. penulis hanya rnernbatasi mcmbahas reori-tcori yang berkaitan dengun tujunn pcnclitian dan studi-siudi empiris ya11g menjadi rcferensi pcnulis, yaitu
srudi empiris
hagi
yang dilakukan oleh Barro (1989). Dcvarajan, dan
Swaroop
Teori Pertumbuhan 1£ndogen Teori peruunbuhan ckonomi didcfinisikan sebagai pcnjelasan mcngenai
taktor-Iaktor apa yang menentukan 0111p111 per kapita dalam jangka panjang dan
penjelasan mcngenai bagaimana faktor-faktor tcrsebut berinteraksi satu soma lninnya, schingga terjadi proses pertumbuhan.
Baayak ahli ekonomi
yang Lelah
membuat teori-tcori pcnumbuhan dalam mengkaji penumbuhan ekonomi. Tcoritcori tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kclornpok, yaitu: tcori teori klasik dan modern. Teori-teori
klasik, meliputi teori pcrtumbuhan dari Adam Smith. David
Ricardo dan Arthur Lewis. Teori Lewis memiliki perbedaan dcngan tcori-tcori 10
11
klasik Adam Smith dan David Ricardo. yaitu adanya sektor modern dan sektor tradisional yang rnasing-masing memiliki ciri-ciri ekonorni khusus. Teori-teori modem mcncakup beberapa teori, antara lain teori pertumbuhan yang bcrkcmbang dari tcori makro Keynes (dikenal dengan tcori Keynesian). teori
Neoklusik yang terutama diwakili olch tcori Robert Solow dan Trevor Swan, teori pertumbuhan optimum. dan lain-lain.
Tcori pertumbuhan modern Neoklaslk Solow dan Swan menyatakan, hahwa pcrtumbuhan output bersumber dari tiga faktor, yaitu: kenaikan kuantuas dan kualitas tenaga kerja (mclalui pertumbuhan jumlah penduduk don pcrhaikan
pcndidikan),
penarnbahan
modal
(rnelalui
tabungan
dan invcsrasi)
scrra
pcnycmpurnaan tcknologi, Sebagian besar perturnbuhan ckonomi bersumber duri hal-hal yang bersifat cksogcn atau proses-proses kernujuun teknologi yang bcrsifat
indcpenden. (Todaro. 1998). Kelernahan yang ierdapat dari tcori neoklasik ini a(lal
|
Perun pemcrlntah, dalam teori ncoklasik ini, hanya jika pemeriruah dilpat mempengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk, scbdgai coruoh dengan rnengurangi
kematian bayi, hal ini tidak akan berpengaruh pada tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita jangka panjang. Dnlmn model ini. bcsaran pajak dan belanja mempengaruhi tabungan atau insentif
untuk berinvestasi dal~t11 modal fisik atau
Sumbcr Daya Manusia, yang selanjutnya berpengaruh pada keseirnbangan faktor rasio dari pada tingkat pertumbuhan mantap.(Kneller,
1998)
Adanya kelemahan tcori Neoklasik ini, rnemunculkan model peruunbuhan cndogcn yang mcngakui clan menganjurkan kcikutsertaan peruerintah sccara aktif
datum pengelolaan perekonomian. Teori endogen mcrupakan awal kebangkitan
12
dari pemaharnan
ham mengenai faktor-faktor yang menentukan
ekonomi dalam jangka
panjang
(Pack.
1994).
pertumbuban
Hal ini seiring dengan
perkernbnngan dunia, ditandai o!eh perkembangan rcknologi modem yang digunakan dalam proses produksi, sehingga permasalahan dalam pcrrumbuhan ekonomi tidak bisa dijelnskan secara baik olch tcori neoklasik, yaitu penjelasan mengenai decreasing return to capital. persaingan sempurna dan cksogcnitas
teknologi dalam model pcrtumbuhan (Grossman dan Helpman, 1994). Teori pertumbuhan cndogcn ini dipclopori oleh Romer (1986). Lucas (1988), Garro ( 1990) dan Robclo ( 1991 ). dimana kebijakan tidak hanyu berpengaruh padu tingkat
0111p111
terapi juga tingkat pertumbuhan yang mapan (steady stare le1•el).
Pcnumbuhan GNP persisten ditentukan olcb sistcm yang mcngarur proses produksi, bukan olch kekuatan-kekuatan di luar sistcm. Tcori ini bcrusaha rnenjelaskan
kcberadaan
skala basil yang scrnakin 1m:11i11gka1
dan pola
pertumbuhan jangka panjang yang bcrbeda-beda antar negara. Barro ( l 990) mcmpcrkcnalkan suatu model yang menunjukkan hubungan
antara perrumbuhan dcngan kebijakan fisl:al. Pengeluaran pcmerintah dibedakan mcnjadi
productive government expenditure dan
11011
productive government
expenditure, dan pajak dibedakan mc1tja
langsung tcrhadap output.
Perpajakan
adalah distortionary; jika
mempe~garuhi keputusan invcstasi dan penumbuhan output.
Kerangka pemikiran model Barro mcnunjukkan, bahwa baik productive expenditure maupun distortionary 1ax01io11 dapat mempengaruhi pcrtumbuhan 011lp111.
Asumsi yang dipakai adalah populasi konsumcn dinonnalkan ke salu
13
(normalised to one), konsumsi konsumcn dan output akhir produksi mengikuti
tungsi produksi : y = Ak1·>'g-'
(2.1)
Dimana :
k
= akumulasi
kapital fisik
g = pengeluaran pcrnerintah yang bersifat produktif (productive government expenditure) Asumsi, kendala anggaran pemerintah (govemmeru budge/ construim adalah
berimbang (balance) pada setiap periode diteniukan oleh : g+(i=ry+T
(2.2)
Dimana:
G = pengeluaran pemerintah lainnya yang tidak secara langsung menjadi input dalam fungsi produksi Tt
=
pajak lump-sum pajak
proporsional
terhadap
output
yang mendistorsi kepuiusan
investasi Tingkat penumbuhan
konsumsi d:111 output dalam kondisi
tingkat
' menunjukkan. bahwa productive government expenditure perturnbuhan mantap scbagai basil dari pembagian dengan output mempunyai pengaruh yang positi f tcrhadap pertumbuhan.
Distortionary
taxation mempunyai
pengaruh
riegatif
terhadap pcrtumbuhan. Baik non productive expenditure dan lump-sum taxation
tidak berpengaruh tcrhadap output dalam kondisi steady stale level. Variabel Iiskal dari kedua sisi kcndala anggaran berperan terhadap pertumbuhan,
14
2.1.2
Peran Pemerintah dalam Perekonomian
Mckanisrie pasar yang kompeiitif scmpuma dapat mernecahkan masalah ekonomi.
sehingga
terjadi
efisiensi
yang
optimum
dalarn
masyarakat.
Kcnyataannya, pasar tidak sclalu eksis dalam wujud ideal. Dalarn hal ierjadi kcgagalan pasar, maka pcmcrintah dihnmpkon ikui berperan dalam perekonomian untuk
rneningkatkan
efisiensi
alokasi
sumber
daya
ekonomi
(Guritno
Mangkusocbroto. 200 I). Mcnurut Samuelson (1997). secara garis besar pernerintah mernpunyai uga fungsi utarna, yakni : (I) mcmngkatkan cfisiensi, (2) menciptakan pemcrataan atau kcadilan, serta (3) mcmacu perrumbuhan ckonomi secara rnakrn dan mcmclihara stabilitas ekonomi. rnonopoli
Pcmcrintah melakukan intervensi
pasar untuk mcnccgah
don mernperbaiki dampak ekstcrnalitas ncgatif. Pemerinlah dapat
menggunakan pcrangkat pcrpajakan, pembelanjaan, dun kebijckan monctcr unruk rnenjaga stabilitas dan pertumbuhan ckonomi. scrta mengendalikan
inOasi dan
pcngangguran. Blakely rncngcmukakan
( 1994) mengemukakan, pcnungnya peran pemerintah sejumlah
faktor yang rnempengaruhi
pcmbangunan
dengan
daerah,
Faktor-faktor tersebut meliputi sumber daya alam. ienaga kcrja. investasi modal. kcwirausahaan,
transportasi, komunikasi, komposisi sektor industri, tcknologi,
pasar ckspor. kondisi pcrckonomian imernasional, kapasitas pemerintah daerah, pengeluaran pcmcrintah dan dukungan pembangunan. 2.1.3
Teori Pengetuaran Pemerintah Model pembangunan
Rnstow dan Musgrave
tentang pcngeluaran pemerintah ini dikembangkan
oleh Rostow clan Musgrave, yang menghubungkan perkembangan pengcluaran pemcrintah dengan tahap-tahap pernbangunan ekonomi. Pada tahap awal
I:5
pcrkembangan ekonomi. persentase investasi pemcrintah rerhadap total Invesrasi besar. sehab pemerimah harus mcnyediakan berbagai prasarana sepeni pendidikan, kesehatan. lmnsponasi dan scbagainya,
Pada tahap mencngah, invcstasi
pernerintah tetap bcsar untuk meningkaikan pertumbuhan ckouomi agar dapat tinggul
dan diiringi oleh investasi swasta yang sernakin bcsar. Pada tahap
rnenengah ini, peran pemerintah tetap besar, karena pada tahap ini terjadi kegagalan pasar, sehingga pemenntah hams mcnyediakan barang dan jasa publik daJam jurnlab yang banyak dan dengan kualitas yang lebih baik. Di samping itu, pcrkernbangan ekonomi menyebabkan terjadinya hubungan antar sektor yang sernakin rumit icomplicatedi. Misalnya, pertumbuhan ekonomi yang disebabkan
oleh
perkembangan sektor industri yang ruenimbulkan
penccmararan
lingkungan,
seperti turunnya
kualitas
tingginya tingkat
udara dan air, dimana
pemerintah barus turun tangan unruk mengatur dan mengurangi akibat negarif dari polusi lingkungan pada masyarakat, Di samping itu, pemcrintah harus melindungi buruh yang berada pada posisi tawar yang lemah agar dapat meningkalkart kesejahtcraan mercka. Mcnurut Musgrave, dalam proses pembangunan, investasi swasta dalam perseruase terhadap GNP dan persentase investasi pemerintah dalam perseruase UNP semakin kecil, Rostow mcngatakan. pada tahap ckonomi yang lcbih lanjut, aktiviras pernerintah beralih dari penyediaan prasarana kepada pengeluaraa-pengeluaran untuk aktivitas sosial, seperti program-program kesejahteraaan hari tua, program keschatan masyarakat. Teori pcrkernbangan pemerintah yang dikemukakan oleh Musgrave
\6
2.lA
Teori rcngeluarau Pemerintah Hokum \Vagner
1 eori makro rnengenai perkcmbangan pengeluaran
pemerintah yang
dikernukakan oleh Wagner (Wagner's Law) menycbutkan, bahwa dalam suaru perckonornian, apabila pendapatan per kapita
meningkat, maka sccara rclatif
pcngeluaran pemerinrah akan meningkat. Teori ini dikemukakan berdasarkan pengamatan di ncgara-negara Eropa, Amerika
ScrikaI dan Jepang pada abad
kc 19.
Hulrum terscbut mernberi dasar akan timbulnya kegagalan pasar dan ekstcrnalitas.
Wagner menyadari, bahwa dengan rumbuhnya perekonomian, baik
hubangan antar induslri maupun hubungan industri dengan masyarakat dan setcrusnya mcnjadi semakin rumit dan komplcks, Di sini Wagner menerangkan, mengapa peranan pemerintah meajadi semakin besar. yang terutama disebabkan pemerintah harus mengatur bubungan ya11g timbul dalam masyarakat, hukum. pendidikan, rekreasi, kebudayaan dan sebagainya. 2.1.S
Teori Pengeluaran Pemerinrah Peacock dan Wi~mao Peacock dan
Wiseman
adalah dua orang yang mcngemukakan teori
mengenai perkernbangan pengeluaran pcmerintah yang terbaik. Teori mereka didasarkan pada suatu pandangan, bahwa pcrnerintah senantiasa berusaha mcrnpcrbesar pengeluaran, sedangkaa masyarakat
menghindar dari membayar
pajok yang sewakin besar. yang akan digunasan untuk mcmbiayai pengeluaran pcrnerintah y.mg semakin besar terscbet. Teori Peacock dan Wiseman ruerupakan dasar dari teori pemunguian pajak. Teori Peacock dan Wiseman didasarkan pada suatu tcori, bahwa rnasyarakat mempunyai suaru tioglmt toleransi pajak, yaitu suatu tingkat diruana masyarakat dapat
memaharni ~)'3 pengeluaran pajak
yang dibuiuhkan oleb pemcrintah untuk membiayai pengcluaran pemeriutah. Jadi.
l7
masyarakat menyadari, bahwa pemerintah rncmbutuhkan dana untuk membiayal akrivitas pemcrintah, sehingga mercka mempunyai suatu ringkat kesediaan mernbayar
pajak. Tingkat tolcransi
untuk
pajak inilah yang rnenjadi kcndala bagi
pemcrinrah untuk menaikkan pernungutan pajak secara serncna-mena, Peacock dan Wiseman menycbutkan, bahwa perkcm bangan ekonorni
menyebabkan pemungutan pajak yang scmakin mcningkat, walaupun tarif pajak tidak berubah, dan meningkarnya
penerimaan pajak tcrsebut mcnyebabkan
pengeluaran pemcrintah scmakin rneningkat pula. Dalam keadaan normal, rneningkatnya
G)JP menyebabkan pcuerimaan dan pengeluaran pcmerintah
rnenjadi semakin besar, sedangkan dalam keadaan tidak normal, maka pemerintah harus meningkatkan pengcluarannya, 2.1..6
Pengcluaran Daerah Pcngeluaran daerah adalah semua pengeluaran kas dacrah dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan. Pada periode 200 I hingga 2006, tclah terjadi
beberapa kali perubahan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yaitu: l. Yfasa transisi dari Undang-undang No. 5 tahun 1974 ke Undang-undaug
No.
22 tahun 1999, sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Dacrah No. 903/2735/':)J. struktur belanja sebagai berikut :
1) Belanja rutin (opcrasional), ierdiri dari : Bclanja Perjalanan
Pcgawai,
Belanja
Barang,
Vinas, Belania
Lain-lain,
Belanja
Pemeliharaan,
Angsuran Hutang
dan
Belanja Bunga,
Pcnsiunan dan Onderstand, Bantuan Kcuangan, Pengeluaran Tak Termasuk
Bagian lain. dan Pengeluaran Tidak Tersangka 2) Belanja pcmbangunan (invesrasi). terdiri dari : Belanju untuk membiayai pelaksanaan program/proyek/sektor/suh sektor
\R
(scsuai kebutuhan dacrah) 3) Sesuai dengun Undang-undang No. 22 dan 25 Tahun I 999 serta Peraruran Pemeriruah No. I 05 Iahun 2000, siruktur pengengclunran scbagai hcrikut : I) Pcngcluaran 13elanja Rutin a) Administrasi
urnum : 13olauju Pcgawai, Bclanja 13rang, Belanja Pcrjalanan Dinas, llclanja Pemctiharaan
b), Operas] dan perneliharaan. 2) Relanja investasi, terdiri duri .
a). Bclanja Publik b). Bclo.njn Apararur 3) Pcngcluaran Transfer, terdin dari : Angsuran Plnjaman dan bunga, Bantuan, Dana cadangan 4) Pengeluaran Tak 1 ersnngka 4) Keputusan Mcntcri Dalam Ncgeri Nomor
29 tahun 2002. struktur belanja
scbagal berikut :
I) Belanja aparatur daernh, tcrdiri atas . Bclanja administrasi umum. Belunja operasi dan pcmcrliharuan. dnn ncla1tja modal 2). Bd:mja pelayanan publik. terdiri dari : Bclanju adrninistrasi umum . Bclanja operasi dan pcmeliharnan. dun Belanju modal 3). Bclunjo transfer, tcrdiri dari :
Angsuran Pinjarnan dan bunga, bamuan, Dana cadangan 4). Bclunju tidak tersangka Berdasarkan kriteria di atas, struktur belanja daerah secara garis bcsar dapa;
19
dikclompokan
ke dalam : belanja nnin (opcrasional),
bclanja
pembangunan
(bclanja investasi), belanja transfer dan belanja tak tersangka. 2.1.7
Modal Sumbcr Daya Manusia Pengcrnbangan
dilukukun,
Sumbcr Daya Manu.sia adalah
suatu hal yang rnutlak
karcna manusia tcrsebut adalah penduduk atau masyarakat
yang
mcrupakan subjek dan objck pcmbangunan. Perrumbuhan penduduk yang tinggi.
yang tidak diimbangi dcngan pcrungkatan kuahtas, dapat mcnycbabkan terjadinya masalah-rnasaluh
pembangunan, baik di bidang sosial, ckonomi maupun politik,
yang pada akhimya dapat menghambat pelaksanaan pcmbangunan. Modal Sumber Daya Manusia dirincikan dcngan pendidikan dan kesehatan (Afonso, 2003). 2.1.5.1 Pcndidikan Kcmajuan pcrckonomian daerah dapat diwujudkan dengan mcmanfoatkan kcrnujuan t1;k11olugi dan pcugctahuan, apabila daerah tersebut mernpunyai modal
rnanusia yang kuat dun berkualitas. Akumulasi modal manusia. scpcrti halnya modal fisik, rncrupakan bagian yang peming dalam proses pembangunan dan akumulasi ini dipengaruhi oleh program-program pcmcrintab dalam pcmbangunan. Pcndidikan. dilihat dari kontribusinya dalarn pemhangunan ekonomi, disebut sebagai penanaman modal manusia ihuman invesment]. Pengeluaran pcrncrintah terhadap pendidikan disebut sebagai investasi clalam modal manusia (investment in human capila/), dimana pendidikan
berperan
penting
dalam
pengembangan pengetahuan, serta kcahlian dan kctrampilan manusia dalam proses pcmbangunan.
Pelayanan pendidikan di Indonesia merupukan tanggung jawab pemeriruah.
llal ini tersurat dalam UUD 1945 (perubahan kccmpat tahun 2002) pasal 31 ayat (!)yang mcnyatakan. bahwa setiap warga negarc1 berhak mendapalkan pendidikan.
20
ayat (2) sctiap warga uegara wajib mengikuti pcndidikan dasar dan pemcnntan wajib membiayalnya. Kuantitas pcndidilcan diukur dengan tingkat pendidikan yang diramaikan
(years ofatwinment).
2.1.4.2 Kesehatan Pernbangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu bagian penting duri ·'Perencanaan Surnber Daya Manusia". Pernbangunan manusia seutuhnya tidak hanya melengkapi mereka dengan pendidikan dan pekerjaan, terapi juga
tercapainya kescmpatan unruk hidup sehat bagi setiap pcnduduk. Agar dapat mcwujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, rnaka pemerintah harus melakukan upaya-upaya yang bersifat kuratif, rehabilitatif dan preventi f secara sektoral rnaupun lintas sektoral dengan melibatkan peran serta masyarakar secara
maksimal. Perbaikan
gizi, pacla umumnya,
bcrtujuan
untuk mcnunjang upaya
penurunan angka kemauan balita dan mcwujudkiln derajat kesehatan yang lebih haik. Sasaran
program perbaikan gizi terscbut adalah mereka yang tcrgolong
rawan akan kekurangan gizi dan mereka yang bcrpengliasilan rcndah, baik pedesaan
maupun
di
meni.ngkatkan dcrajat
perkotaan.
Sementara
kesehatan juga
terus
itu,
dipacu,
berbagai
upaya
di
untuk
schingga masyarakat
mempcroleh pelayanan kesehatan secara mudah dan merata. Lpaya yang dilakukan pemerintah adalah rncmhangun bcrbagai fasilitas kesehatan scperti Puskesmas,
klinik. Rumah Sakit serta fasilitas air bcrsih, 2.1.5
Podu k Domestik Regional Brute Salah satu in
a
21
dengan mcnggunakan
Produk Domesuk Regional Brute (PDRB) dacrah yang
bersangkutan. Mankiw dipcrolch
(2003) mendcfinisikan
secure dornestik,
PDB sebagai
tcrmasuk pcndapatan
pendapatan
total
yang
yang diperoleh fakror-faktor
produksi yang dimiliki asing, arau pengeluaran total alas barang dan jasa yang diprodubi sccara domcstik, Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan, bahwa ada dua cara umuk menghitung nilai PDRR suam dacrah, yaitu dcngan mcnghiumg total pendapatan dari seluruh lapangan usana yang ada di dacrah tcrscbut, ataupun dengan mcnghitung
total pcngcluaran atau konsumsi atas barang dan jasa yang
dihasi lkan daerah yang bersangkutan. BPS dalarn publikasinya, mendeflnisikan PDRB sebagai jumlah seluruh nilui tam bah yung ditirnbulkan olch seluruh lap:mgan usahn/scktor yang melakukan
kegiatan usahanya tanpa memperhatikan kepcmilikan atas faktor produksi, l'ORII menurui lapangan usaha/scktor adalah jumlah scluruh nilai tamhah hruto dari lapangan usaha/sektor di suatu daerah. Lapangan usaha/sekter ini dibagi ke dalurn sembilan kelompok, yaitu : (I) Penanian. (2) Pcnambangan dan pcnggalian, (3\ lndustri pengolahan. (4) Lisrrik
dan air bersih, (5) Konstruksi/bangunan, (6)
Perdagangan, hotel dan restoran, (7) Angkuian dan komunikasi. (R) Kcuangan,
pcrscwaan dan jasa perusahaan. dan (9) Jasa-jasa lainnya. Pcngukuran
PDRB yang dilakukan dengan mcnjnmlahkan
nilai
pasar
seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam suatu pcriode tcrtentu disebut PDRB nominal Pengukuran dengan rnctode ini ticlak
mencerminkan dengan baik tingkat kemakmuran suatu perekonomian, karena
dalam penghitungannya, faktor perubahan harga yang tcrjadi pada masing-masing barang dan jasa yang diproduksi diikutscrtakan. Untuk menghilangkan pengaruh
22
dari peruhahan harga-harga terscbut, digunakanlah konscp pcnghirungan yang discbut PDRll riil (PDR.B alas harga konstnn), yaitu PDRB nominal dibagi dengan suatu nilai deflater (PDRn deflater). Pl)RR deflater adalah harga suatu barang pada rahun tencruu relatif tcrhadap harga barang tersebut pada tahun dasar. Dari l'DRU riil, dapat diketahui capaian sebenarnya dari suaru lapangan usaha, sehingga diketahui apakah kenaikan yang tcrjadi bcrasal dari kcnaikan harga atau kcnaikan ot11p111
barang dan jasa.
2.2
Tinjauan Studi Empirls
Ada beberapa srudi empiris yang telsh dilakukan untuk mcncliti 1c11tu11g pcngaruh alokasi
bclania pomcrintah
tcrhadap pcrtumbuhan ekonomi suuu
wilayah ataupun Negara. Berikut ini, bcberapa s1udi yang mendukung dalam pcnelirian ini :
2.2. J
Penelitian Oarro, 1989 Barro
mcnguji
hubungan
untaru
konsurnsi
pemerintah
dengan
pertumbuhan ekonoml, dengau menggunnkan teori pcrtumbuhan ekonomi sebagai dasar, dan data cross-country mempcrlihatkan.
98 negaru periode 1960 - 1985.
Studi ini
bahwa pertumbuhan per kapita pada cross-country tidak
berkorelasi dcngan tingkat awal produksi per kapita. Jika besaran modal Sumber Daya Manusia awal ditctapkan konstan, mcmbuktikan bahwa ncgara dcngan produksi per kapita lehih rendah cenderung rumbuh lchih cepat. Negara dengan
modal
Sumber Daya Manusia yang lcbih tinggi. dengan tingkat perturnbuhan
pcududuk yang lehih renrlah. dan rasio investasi
fisiknya lebih tinggi terhadap
GDP. hasilnya pada pcrtumbuhan ckonomi. pcrtumbuhan pcnduduk dan investasi adalah konsistcn dcngan teon-teori baru pertumbuhan ekonorni endogen.
23
Dari data cross-country mcnunjukkan, bahwa pengeluaran konsumsi pernerintah berhubungan tcrbalik dengan pertumbuhan, scdangkan investasi publik memiliki
hubungan
pertumbuhan
yang scdikit
hcrhubungan positif
positif dcngan pertumbuhan. tcrhadap stabilitas
politik.
Rata-rnra
Di siru JUga
menunjukkan, bahwa adanya distorsi investasi harga barang-barang menghambat pcrtum buhan. 2.2.2
Penelitian Dcvarajan, Swaroop clan Zou, J 993 Dcvarajan, Swaroop dan Zou mengembangkan framework analisis
scdcrhana
yang
mempengaruhi
mernperlihatkan,
bagaimana
komposisi
perrumbuhan ekonomi. Dalam pcnclitian
belanja
publik
ini. dibedukan antaru
belanja perncrintah yang produklif dan non produktif (yang rnana berkomplernen dcngan produktivltas scktor swasta dun yang tidak), Hasilnya mcnunjukkan, bahwa pcningkatan
kontribusi
dari
produktif
belanja
rnengarahkan
pada
tingkat
pcrtumbuhan maniap yang lcbih tinggi.
Penelitian ini rncnggunakah dnt;1 dari 69 negara berkcmhang, derigan periode lebih dari 20 tahun untuk meneruukun komponen-komponen belanja publik yang produktif. Metodc rcgrcsi analisis yang dipcrgunakan adalah Ordinary Leas/ Squares (OLS), dengan pcrsamaan cstimasi sebagai berikut :
GGRPCG,,, 11,r+JI
a1D!
+ «1D1 + a3D3
I
a.D; + a,11)5 +«a (GITR)11
a:p'3HOCK;i + µu
·I
a,Bi\11',, + (2.3)
Dimana : (i) GRPCCDP,111 uo5J: Rata-rutu GDP per kapita selarna lima tahun untuk negara i;
(ii) D1
variabcl dummy untuk benua
24
j = I, 2. 3, 4. and 5 berurutan untuk Asia Iimur , Asia Sclatan , Sub Sahara Afrika, Amerika Latin and Eropa. Timur Tengah dan Afrika Utara : rasio pengeluaran publik untuk Negara i
(iii) (G/TEj"
* NC\JRETE
= belanja Jangsung.l pengcluaran total
* CAPETE
=modal
"' I )FFI I-.
= pertahanan/ pengeluaran total
* I ll.TI ITE
= kesehatan/ pcngcluaran total
* EDTE
= pendidikan/ pengeluaran total
*TA Cl'E
= transportasi and komunikasi/ pengeluran total
(iv) BMP1,1
I
pcngeluaran total
nilai teninggi mata uang pada pasar-pasar valuta asine:> di neuara i" "yang dihituna..... sebagai ::.--· berikut:
BMP,,i
=
Uimana :
BMERi.t- OER;~) x ( OERi_t
100
(.., .4)
BMER,J = Black market exchange rate; dan OJ;:Ri,
= Official exchange rare
variabel yang dibentuk untuk setiap ncgara.
(v) SHOCK,
Diukur dalam bcntuk pcrdagangan, interest rate shocks; dihitung sebagai bcrikut :
SHOC~ - (R,+1.1-;- R, ,_,) * (DF.BTl
* (X/Gf)P'J, (Pm,_,_, 5 - Pm,.1.,.5} * (MIGDP),
- (Px1+1.t+s - P>t+IJ+;)
Dimana : R
= (i-dP/P)l(l +dP/P) = NTALUOF.RT A I .I.
(2.5)
25
IN'l'Al.L
=Iota/ interest poymenl -: J;--.JTPl'G + INTPNO
l\JTPP
INTPNG - private and non-public guaramecd debt interest payment -(DEBT Al .J .-DEATPPG)*(Annua/izcd
3- month LIBOR
+ 1%) DEBTPPG= public and public guaranteed debt DEBTALL~Lotal hutang dl'!P
= tingkat intlasi dunia yang diukur dcngan pcrscntasc perubahan deflater GDP Amerika Serikat
Px
= deflater
Pm
~ deflater untuk imper
X
- total ekspor
M
"'tolal imper
GOP
= produk domestik brute
(vi) µ1
:
Hasil temuannya adaluh
untuk ekspor
error term pcningkatan dalum kontribusi bclanja lnngsung
rncmillki signifikunsi positif dan secara sunistika mcrnpengaruhi pertumbuhan. Di lain pihak, hubungun antaru komponcn belanja modal dari bclanja publik dan pertumbuhan per kapita adalah ncgatif Hal yang sarna untuk kontribusi belanja
transport dan kornunikasi. Belanja untuk kcschatan don pendidikan tidak mcmiliki dampak yang signifikan, mcskipun scbagiun dari belanja ini berdampak positif, yaitu pada bagian preventive care dan, "pcndidikan yong loin"
2.2.3
Penclitian Kneller, Blcancy dan Gemmel, 1998 Kneller, Blcancy dan Gemmel
mclakukan
pcngujian tenlung hubungan
kehijakan fiskal dan pcrtumbuhnn pada data panel 22 negara OECD scpanjang
26
tahun 1970 - 1995. Pcnclitian ini menguji. apakah bukti-bukti yang ada konsisten dengan prediksi model penumhuhan endogen, yang mana struktur pajak dan pengeluaran publik dapat mernpengaruhi ungkat pertumbuhan mantap. Khususnya, mcnguji prcdiksi dari kebijakan publik model pertumbuhan endogen Barro ( 1989) dan Mendoza ( 1997).
dan mcrnberikan perhatiun
secara seksama untuk
rnenghindarkan sumber-surnber bias yang discbuikan, Kriteria klasifikasi data adalah kriteria yang tclah ditentukan oleb model fiskal. Model regresi yang mereka pcrgunakan adalah:
g1,=a+ rr.tPiYit + Ij..,'(r,- Ym)X), + Ujr Penumbuhan ckonomi negara i tahun
(2.6) t
= imcrsep {J. y
5
Y,,
- variabel non Iiskal
,y,
= variabel fiskal
konstanta
l lasil yang ditcrnukan dalam peneliiian ini adalah : I) Dlstortionary Pajak menghambat penumbuhan, sedangkan 1111dis11Jrt/011ary pajak tidak:
2) Pcngcluaran pemerintah yang produk:tif mendorong pertumbuhan, sedangkan non produktiftiduk. 2.2.4
Peneliiian K wcka dan Morrissey. 1999 Tujuan penelitian ini adalah untuk mcngctahui pengaruh dari pcngcluaran
pemcrintah terhadap pcrtumbuhan ekonomi, deugan menggunakan data runtur waktu di Tanzania selama 32 tahun.. yaitu dari tahun 1965 sampai dengan tahun
1996. Pcnelitian ini mcnggunakau dasar teori dari model Barro ( 1990), yang mana pengeluaran dikelompokan da.am dua karegori, yaitu produktif'dan non produktif
27
Pengcluaran pro
dimana total pengeluaran di disagrcgm ke dalam pcngeluaran invcstasi (fisik), konsumsi dan investasi modal Sumber Daya Manusia (l11111um capital invesment). Bantuan
luar
ncgeri
dan ekspor juga diperhitungkan
scbagai
pcncntu
pertumbuhan, Model terscbut dirumuskan sebagai berikui:
Y = a:;1L«21;•c.::•xas
f06
(2.7)
Asurnsi, faktor l scbagai input tenaga kerja yang diproksi dcngan pengeluaran
puhlik untuk modal manusia Loy -
LnCI +atl~nlp
IJi mana :
(HR). sehingga persamaan rcgrcsinya
~llhagai bcrikut:
+ a11.nJ.i? + ai l.nCsi +a, LnX + o.:. LnHJ? t a6 LnF y
GDP
a
intersep
a: ... Ip
= pcngcluaran invcsiasi pernerimah
Ilg
=
x
,..
(2.8)
"n = elastisitas = investasi swasta
Ix
Cg
1 E
pengeluaran untuk Sumbcr Daya Ma1111sia pengeluaran konsumsi pemerintah
= ekspor = modal asing
Pengeluaran konsumsi pemerintah diukur dengan pengeluaran tidak langsung pernerintah dikurangi pcngeluaran di bidang kesehatan dan pcndidikan, Invcsrasi
pemerintah diukur dengan total
pengeluaran pcmcriotah
untuk
pcmbangunan. Pengeluaran invcstasi pemerintah di bidang Sumbcr Daya Manusia
28
diukur rlengan total pengeluaran pernerintah
di hidang pendidikan
haik yang bcrsifai rutin maupun dalam rangka pcrnbcnrukan
rlan kesehatan, modal. lnvcsrasi
swasta diukur dengan formasi modal. Semua variabel dalarn benruk nilai konstan tahun 1985. I lasil penelitiun ini menernukan. bahwa pengeluaran investasi pemerintah
bcrpengaruh
negarif signifikan
terhadap pertumbuhan
ckonomi,
hal
ini
kcmungkinan disebabkan oleh : I) pengeluaran investasi pemerintah digunakan untuk invesiasi
padu scktor yang kurang produktif,
2) adanya kcmuugkinun
incfisicnsi pada pengeluaran invcstasi perncriruah di Tanzania, 3) kondisi makro ckonomi cli Tanzania yang kurang kondusif yang berpengaruh pada produkiivitas investasi
yang
dilakukan
olch
bcrpengaruh positif signitikan
pernerintah.
Variabcl
pemerintah
tcrhadap pertumbuhan ckonomi, hal ini discbabkan
pcngclunran konsumsi pernerintah nknn mempengaruhi
swasta. Variabcl pcngeluaran
konsumsi
inveslasi
pendapatan dan konsumsi
pemerinmh di hidang Sumner Daya
Manusia bcrpengaruh positif tapi tidak signiflkan,
hal ini mungkin discbabkan oleh
tingkat pcngcmbalian investasi di bidang Somber Daya Manusia mcmbutuhkan jangka waktu yang panjang untuk dapat mempcngaruhi ekonomi. Varinbel
investasi swasta bcrpcngaruh
tingkat pertumbuhan
positif tapi tidak signifiknn
terhadap pertumbuhan ckonomi. hal ini mungkin disebabkan olch kondisi makro ekonomi Tanzania yang kurang kondusif pada saat pcriode pcnclirian. 2.2.5
Penclitian Bose, Haque dan Osborn, 2003 Tujuan dari penclitian
ini adalah untuk menganalisis dampak pengcluaran
pemerintah tcrhadap pertumbuhan ekonomi, dcngan mcnggunakan data panel 30 negara berkembang
sclama 2 dekade, yaitu dari tahun 1970an sarnpai dengan
l 980an. Fokus pcnelitian ini adalah pengeluaran scktoral.
29
Penelitian
ini menggunakan
data panel, di mana variabel
bebas (laju
pcrtumbuhan di dalarn (iDP riil per kapita. GR,) diarnati dua kali (rata-rata dekadc) untuk rnasing-rnasing ncgara, yaitu pada dckadc 1970-1979 dan 19801989. tcrmasuk konstanta yang terpisah untuk musing-musing dckadc. Kocfisicnkoefisien yang lain dibaiasi sama, karcna berada diantara periode waktu, Estimasi data panel dilakukan
dengan rnenggunakun metode Seemingly Unrelated
Regression (SUR), dua pcrsamaan untuk masing-masing negara (satu persamaan untuk masing-masing dekade). Model yang digunakan adalah sebagai berikut :
GRic= Poe+ L.J-1P}~,1c+ pfTX11
Pt1CUR;,+ prcAP;,+ p:orHEXP1c+
+ f3t1GD1t +
GR;,= Pot+ l.~-1PJli.it +
Utt
ri'1 IEDic + y~1 ITCit +
(2.9) rrorllEXPti
y4-.lTX1c + y5"GD1c +
U,,
(2.IO)
of TX;1 + oB1GD;c +
U;1
(2.11)
Dimana :
GR,,
= rata-rata pertumbuhan GDP riil per kapita
fJ.,
= konsianta
s
t»:
batasan anggaran pemerintah yang dikcluarkan
j
CUR
= total pengeluaran pernerintah
CAP
~
total pengeluaran modal pemcrintah
OTHEXP = pcngeluaran pemerintah yang Iain TX
+
~ pajak
30
GD
= anggaran surplus atau defisit
I EU
- pengeluaran investasi di bidang pcndidikan
ITC'
= pcngcluaran investasi di bi dang transportasi dan kom uni kasi
EDU
= total pengeluaran pendidikan
TC
=
DF
- total pengeluaran pcrtahanan,
"•
= error term.
total pcngcluaran transportasi dan komunikasi
Hasil penelitian adalah scbagai berikut : I.
Konrribusi pengeluaran invcstasi pemerintah lerhadap pertumbuhan ckonomi positif signifikan, tetapi tidak signifikan terhadap pengelunran s;ul! ini.
2. Pada tingkat sekioral, investasi perncrintah dan total pengeluaran pada pendidikan mcrupakan satu-satunya pcmbiayaan
yang secara signifikan
terhudap penumbuhan ckonomi. 2.2.6
Pcnelitian Yasin. 2003
Penclitian ini bcnujuan untuk mengkaji dampuk pengeluaran pcmcrintnh, berupa pcngcluaran
pembiayaan
pernbangunan.
pcrdagangan. pengcluaran
investasi swasta dan pertumbuhan pcnduduk terhadap pertumbuhan ckonomi, dengan ineuggunakan data panel negara-negara Sub-Sahara Afrika pada periode tahun
1987-1997.
Fuugsi produksi neoklasik digunakan sebagai dasar untuk
rnenetapkan model empiris penclitiau ini, Tingkat teknologi (A) diabaikan, fungsi produksi ditulis scbagai: Y -F(K. I.)
(2.12)
Dimana :Y adalah tingkat output, K adalah persediaan modal fisik domcstik, dan L
adalah angkaian kerja,
31
l-ungsr produksi dirnodifikasi. dimana total pengeluaran pemerimah untuk lormasi modal (G) sebagai satu masukan yang mandiri. schmgga fungsi produksinya
mcnjadi: Y"' f(K,l..Cl) Untuk
(2.13)
tujuan analisis.
pcngcluaran
pcmerintah
dipisahkan ke dalam
komponen-kornponen domestik dan asing, dan memperkcnalkan suaru ukuran keierbukaan (Z). Pcngcluaran pcmeriniah untuk formasi modal dibagi ke dalam komponcn dorncstik (GD) dan komponcn asing (OF) yang mcnunjukkan pemasukan resmi untuk bamuan pengcmbangan. Fungsi produksi yang digunakan dalam analisa ini ditetapkan sebagai: Y=g(K, L,GO,GF.Z)
(2.14)
Scdangkan model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : <1DPGR,, =a0+a,P]. +ail'CiR,.
tti1Cil.
+a,OOA. +a,'IVl',+e., .... (2.15)
Oimuna: GDPGR • laju pcrtumbuhan tahunan GDP riil
Pl
- pcrscntasc investasi swasta dalam GDP
POK
- perseutasc pcrtumbuhan penduduk, sebagai proksi untuk lenaga kerja
GI
= persentase total pcngeluaran pcnserintah unruk pembentukan modal dalam UDI'
ODA
~ pcrscntase baruuan pembangunan dari negara donor terhadap GDP
TO I'
- perscntasc perubahan rasio jumlah barang ckspor dan iinpor dalam GDP. sebagai proksi ekonorui tcrbuka l,
26
- 1,
l0
32
u
konstama
e;
error term
Metode yang dipergunakan adalah mctode Fixed Effect dan Random Effect Hasi I yang didapatkan, yaitu pengeluaran pemerintah umuk pembcnrukan modal,
perdagangan dan pcngeluaran investasi swasta berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ckonomi, scdangkan bantuan pembangunan dari negara donor dan pertumbuhan pendudnk tidak signifikan secara statistik, Dalam teori endogen secarajelas dikatakan, bahwa pcngcluaran pcmcrimah
yang produktif ak:an berpengaruh pada peningkatan penumbuhan ckonorni suatu negara, scdangkan pengeluaran pemerimah non produktif tidak berpengaruh pada
penurnbuhan ckonomi (Barro. 1990). Teori ini terbuku unuik negura-negara OECD (Kneller, Blcaney dan Gemmel. 1998), tetapi berdasarkan basil penelitian dari
Kweka dan Morrisey (1999) yang menggunakan data runtut wakui negaru
Tanzania sclama 32 tahun. bahwa variabel konsumsi pernerintah (pcngeluaran uon produktif bcrdasarkan teori Barro) berpengaruh positif terhadap perturnbuhan ekonomi. Hasil penelitian Barro ( 1989). Kneller, Bleaney dan Gemmel (I 998), Kweka dan Morrisey (l999), serta Yassin (2003)
menyimpulkan,
pengeluaran
(investasi
pemerintah
untuk
pembentukan
modal
berpengaruh posit if terbadap perturnbuhan ckonorni.
bahwa
pemerintah)
Pengeluaran pemeri ntah
unruk Surnbcr Daya Manusia dan investasi swasta bcrpcngaruh positif tcrhadap pertumbuhan ekonomi (Kwcka dan Morrisey. 1?99) Berikut
ini disajikan Matriks Ringkasan Studi Empiris yang dijadikan
acuan dalam penelitian ini,
"
·E:" ·= :::.
c
+
"
" ~·.~ •o "(
~ 0
N
"'s ~~ " 'il c: .; "' "' II ~ E ::;
VI
~
~~
Q cl iS + + !'-."
"'~ .........Q~:::c: VI
"' Cl. o: " "
.... s-e - ....
..... l':S
- "+ - ~ +~ ~Q v :fl § o \.) ~[4
'O
0.
aee
Cl
o. cc
·"':;!
<:>
0..
c 2
"' e~ es
co
N
"o i>:
-.
~ D
2: (;>
~-
ti'
•(.;IQ.,+, '-'
ut.JCl'"
14
g :g
-"' ,..,
0
'(; :?. .•
"'
.8
~
8
E
"'
·a"
I
~~
c:
\.) ::
v
...J
~ '...J::!
~
+
~
~
'e
t:
c ....l
"0
+ e
0
u.l
~ :..,
'5
+"'
"' +
~~
~~ c "'
a ~"
,_,
-. +
~
;:a
3 _,,;
s&
<:! ,_,
.,
= ' . -) .5Ii "" ~ 'n ~
E
e
~\CU
m~
2
...J
35
..
+ co·~
~ ~ ~ ·;;; .5 c..
J:
c:
...J
~
+"
2
0...
s
:a
..
..5
$ 0
~-o:g
~"' o, I
"•
~5.
if "'s e ..,!,"' +..
.&:> 0
"" "'"
"
':,/;
+ o ~6 s-;:: .., 'C:
"' "' "'" ..c'
Q.
a 1--!:'gii
~ 0.
...J
II
s "
~
>-c:
...J
:;;
"
;::;,
80
c ?:.:\
>-
" "' s,, ·c:,, coc 0 ~" 0. J:
-o
r--
<·•
c
·~
~ .~ c c
:E
VJ
N
2_"\
Kerangka Pikir
Di dalam teori pcnumbuhan endogcn, pcmcrimah dibcri peranan dalam pcngclolaan perekonomian guna meningkatkan pcrtumbuhnn ekonominya. Peranan pemerintah daerah dapat dilihar pada alokasi pengeluaran pernerintah yang tertuang dalam Anggaran Pcndapatan dan Bclanja Daerah (APBD), yaitu mcliputi pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan (investasi peme.rintah). Pengeluaran rutin adalah pengeluaran untuk menunjang penyelenggaraan
berbagai kcgiatan sehari-hari pemerintah daereh, nntara lain seperti unruk pembayaran gaji,
perjalanan dinas. dan lain-lain. sedangkan pcngcluaran
pembangunan (belanja invcstasi pcmcrintah) adalah scgala macam pcngcluaran unruk membiayai program/kcgiatan pembangunan di daerah, baik fisik scpcni
pcrnbangunan jalan, jernbatan, gedung dan lain-lain maupun yang bersifa! nonfisik sepcrti
tn..ining,
pendidikan. kesehaian dan lain-lain. Pengeluaran
pcmbangunan ini merupakan pengeluaran investasi (investment catel!ories), yang mana pcngcluaran tcrsebut akan menghusilkan kembali produksi-produksi yang
sangat dipcrlukan untuk meningkatkan kemajuan perekonomian sclanjutnya, sedangkan pcngcluaran rutin ini rnerupakan pengeluaran operasional (operarinp, categories), yang digunakan unruk penyelenggaraanjalannya pcmcrintahan dan mutlak harus dilaksanakan scrta konsumtif. Pengeluaran rutin rnerupakan pengeluaran konsurnsi pemerintah. Mcnurut Barro ( 1990).
pengeluaran pernerintah dibagi dalam dua
katcgori, yaitu produktif dan non produktif. Pemilahan ke dalam kategori ini
37
didasarkan pada pengaruhnya terhadap produktiviras sektor swasta, di rnana pengcluaran
produktif jika berpengaruh terhsdap prodnkriviras sekior swasta
sedangkan non produktif tidal bcrpengaruh.
Dari definisi di atas. rnaka pengeluaran invcstasi adalah pengeluaran produkri f yang merupakan pengcluaran pcmbangunan yang tclah dipisahkan dari pengcluaran untuk kesehatan dan pendidikan. Sala-i Manin ( 1992) menyatakan, bahwa kaiegori pengcluaran produktif akan bcrdampak pada pcrtumbuhan ekonomi. Juga buktl ernpiris dari Kneller. Bleaney dan Gemme) (1998). bahwa
pcngeluaran produktif'berpengaruh positif terhadap pcrrumbuhan eknnnmi. Seperti ditcrangkan pengeluaran
Gemmel
di atas, bahwa pcngcluaran rutin mcrupukan
yang bersitat konsumiif
(1998)
mcndapatkan.
Has1I penchuan
Kneller. Bleancy dan
bahwa pengeluaran
non produktif tidak
berdampak langsung pada tlngkai pertumbuhan ckonomi (pada negara-negara 01\CD), namun dari hasil penclitian Kwekcy dan Morrisey (1999). bahwa konsumsi pcmerintah berpengaruh positit' terhadap pertumbuhan ckonomi pada Negara Tanzania. Asumsi padu penclitian ini. bahwa penumbuhan ekonomi merupakan m11p111 dari fungsi produksi modal (capiral)
dan tenaga kerja (luhour) atau yang
dikenal dcngan fungsi Cobb-Douglas. dimana pemcrintah dan swasta ikut berperan
di dalanmya.
Pelayanan
pemerintah
akan berpengaruh
terhadap
produktifitas modal dan tenaga kerja. Seperti dikemukakan oleh Barro, bahwa
pengcluaran pernerintah dipisahkan antara produktif dan non produktif, yang
J8
rnana pcngciuaran produktif akan bcrfungsi sebagai investasi pemerintah dalarn mendorong perrumbuhan perckonomian. Oleh karena itu. faktor modal merupakan penjumlahan antara investasi pemerintah dan investasi swasta. Faktor tenaga kerja sebagai input tenaga kerja yang diproksi dengan investasi Sumber Daya Manusia, yang merupakan pengcluaran sektor publik uruuk pendidikan dan
kesehatan. Hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh Kweka dan Morrisey (1999). dan Bose, Ilaque dan Osborn (2003), bahwa modal Sumber Daya Manusia memiliki pengaruh yang posititterhadap pertumbuhan ekonorni.
Dalam penyusunan alokasi anggaran, pcngeluaran pemerintah daerah hendaknya lebih ditujukan pada program-program yang dapat mendorong pertumbuhan ckonomi di daerah, seperti pembangunan infrastrukrnr, perbaikan pelayanan publik, meningkatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan rnasyarakat,
dan lain-lain. sehingga menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan i nvestasi Ji daerah dan meningkalkan produktivitas masyarakat, yang pada akhirnya, akan
mendorong proses pembangunan yang dilaksanakan dapat
mencapai sasaran dalam mencapai kcscjabtcraan masyarakat, karena pernerintah dacrah
merupakan pihak
yang paling mcngctahui sasaran
pernbangunan yang akan dicapai.
dan tujuan
39
Gamhar 2.1 Kcranska ~ Pikir Dana l'crimbangan
Pendapatan
. .• •. • ••
Pendaparan
,\sli Daerah
1.ain lain
lnvcst:t-..;:i
swasia (Ip)
•
.'
• '
' '' ' '' '' '•
APBD
~
_.
4
Rt.tin
Pengclwnn Pemban}Sunan
lnvesrasi
. •
Pengclu1mn
~'
-
••
.• •. •
•• •• ' •
.
_.,
(Cg)
.
Kabupaien/ Kera
2.4
Konsumsi
Pemerimah
pemerirreh
f-+
(Jg)
__.
Untuk SOM (II~) [-Oo Proksi L
Penumbuhan Ekonorni D•crah (V)
Hipot~~is Pcnelitian
Dari hasil penjabaran reori-rcori di otas, pcnulis mcnurik hipoiesis sebagai berikut :
I.
Pcngcluaran invcstasi (pcmbangunan) pemerintah daerah akan bcrpcngaruh positifterhadap pcrtumbuhan ckonomi di kabupatcn/ koia di Jawa Tengah,
2. Pengeluaran nnin (bclanja konsumsi) pemerintah daerah akan berpengaruh
positil' terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/ kola di Jawa Tcngah. J. Pengcluaran untuk Sumber Daya Manusia pcmerintah daerah akan berpcngaruh positif tcrhadap pcrtumbuhan ekonorni di kabupaten/ kota di Jawa Tengah. 4. Pcngcluarun rutin, pcngcluarau iuvcstasi, pcngcluaranuntuk Surnber
Daya
Manusia pcmcrintah daerah dan Invcstasi Swasta sccara bcrsama-sarna akan berpengaruh positif terhadap pertumhuhan ckonomi di kabupatcn/ kota di Jawa Tengah.
DAU llI M t<:TODOLOGl PE~ELITIAN
3.1
Obyek Penehtian Sasaran kaj ian dalam pcnclilian ini adalah pengeluaran pcmerintah daerah
yang dipisahkan menjadi pengeluaran rutin (bclanja konsurnsi), pcngcluaran pcrnbangunan (investasi) dan pengetuaran pernerintah dacrah untuk Surnbcr Daya Manusia (pcngeluaran sektor pendidikan dan kesehatan) yang merupakan asumsi
untuk input tenaga kerja terhadap penumbuhan ekonomi di kabupaten/kota di Jawa Tengah pasca otonomi daerah (tahun 2001 - 2006) dengan menggunakan data panel untuk 35 kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah. 3.2
Metode Penehtian
3.2.l
Rancangan Penetirian Oerdasarkan kerangka pemikiran dan hipotesis yang Lelah dirumuskan
terhadap permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian ini bersifat deskriptif dan kuantitatif dengan metode analisis data sekunder yang berupa data panel tahunan kabupatcn/kota di Provinsi Jawa Tengah sclama periode tahun 200 I hingga 2006 dcngan mchbatkan 4 (empat) variabcl bcbas (independen), yaitu pengeluaran rutin
pemerintah (Cg). pengeluaran investasi pemerintah (lg),
pengeluaran Sumber Daya Manusia pemcrintah (Hg) dan invcstasi swasta (Ip), serta satu variabel tcrikat (dependen} yaitu PD Rn (Y).
3.2.2
Operasionalisasi Variabel Untuk menghindari persepsi dan pemahaman yang keliru terhadap variabel-
variabel yang diumati dalam analisa ini, maka perlu ditetapkan batasan yang
40
41
digunakan dalarn dalam penclirian ini scbagai berikut : a. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), yang dimaksud dcngan PDRB adalah jumlah scluruh nilai tambah yang diiimbulkan oleh scluruh lapangan usaha/sektor yang mclakukan kcgiaran usahanya di suaru daerah ianpa mcmperhatikan kepcmilikan atas faktor produksi dalam jangka wakru tcrtentu. Dalam penclitian ini, PDRB yang digunakan adalah PDRB kabupaten/kota di Jawa Tcngah tahun 200 I - 2006 bcrdasarkau harga konsian 2000. b. Pengcluaran Rutin (Aclanja Konsumsi) Pcmcrintah Dacrah, yaitu pengeluaran
untuk mcmbiuyai kcgiaian operasional pernerimah dacrah supaya dapat menjalankan tugas-tugasnya dalam masa anggaran satu tahun, yaitu dari 1 Januari sampai dcngan JI IJesembcr. Adanya perubahan struktur pclaporan i\nggaran Pendapatan dan Oclanja Daerah antara tahun 2001 - 2006. nuik~ variabel ini discsuuikan scbagai bcnkut: a. Tahun 2001- 2003, meliputi : Delanja pegawai. belanja barang, bclaoja pemclibaraan, belanja perjalanan dinas. bclanja lain-lain. angsuran hutang dan bunga, pensiunap 41111 understand, bantuan keuangan, pengcluaran tidak tersangka, b. Tahun 2004 - 2006. mcliputi :
Belanja aparatur dacrah : belaqja administrasi
UIDUJU.
belan]a operasi
pemeliharaan, Belanja pelayanan publik : belanja administrasi umurn, Bclanja transfer. pengeluaran udak tcrsangka
Data yang dipcrgunakan dihirung berdasarkan narga konstan 2000.
42
c. Pengcluaran Pernbangunan (Investasi) Pemerintah Daerah, adalah pcngeluaran yang manfaatnya ceuderung melcbihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan
daerah, schingga
mcmiliki
sifat sebagai investasi
pemerintah. Karena adanya perubahan struktur pelaporan APRD antara iahun 2001 - 2006, maka variabel ini juga disesuaikan scbagai berikut: a. Tahun 200 I- 2003, mcli puti :
Bclanja pembangunan (tidak terrnasuk sektor pendidikan dan kesehatan). b, Tahun 2004 - 2006, meliputi : Belanja modal aparatur dan pelayanan publik, operasi dan perneliharaan puhlik (tidak termasuk urusan pendidikan dan keschatan). Variabel ini dihitung dalam harga konstan 2000. c. Pengeluaran untuk Sumbcr Daya Manusia Pemerintah Daerah yang rneliputi
pengcluaran untuk scktor pendidikan dan keschatan, Variabcl ini diJutung clalam harga konstan 2000. d. Invcstasi Swasta, bcsarnya investasi yang dikeluarkan oleh pihak swasta yang diperhituugkan dalam besaran rupiah selama periode satu tahun anggaran. dari ranggal J Januari sampai 31
Desembcr, Proksi unruk variabel ini adalah
bcsarnya kredit investasi dun modal kcrja yang dikeluarkan oleh perbankan di kubupaten/kota sc Jawa Tengah, Data ini berasal dari Laporan Tahunan Bank Indonesia yang dihitung dalam harga konstan 2000.
43
Tabei 3.i Riogka$an Operasloealisasl Vanabel
Nam a Vanabel PtrlLfnbuhfln
F.kor.omi
Pengcluarnr Rutin
Deskripst Vanabel
j
Simbul
l'IJKll nol !Ulbj kola ~t la"• Tcngab lahun an~r..tn l001·1r~. dr:n~ hlu!?L.nn.;h.11
2000
v
lg
3.2.3
I
mro Pusat Statbtik
RPS. Bappcda, Rirl> Keu$.flgatt Prov. Jatene
Pcngcluar•n Rutin {Jl<"l""Jo' koo
diJ'"'lensa)I T.12001 2l-06. Datam haJ•• konsran 2000.
l'cngclunmn Pcngduar01 scl~or pend•hznbr. sd:tma saiu tohw1 an~. r.cri<.Jc 200 I - 2006.U.bm hMJ• konst1n 2000
Sumber Dala
BPS. Bappeda, Depkeu
Ilg
BPS, Sapped• Kllb.lk0ta. lliro Kcu. Pm"· .i&cn&_
Ip
BWlk lndoncsfa
Prosedur Pengumpulan D:11a Jcnis data yang akan dikumpulkan adalah data panel kabupatcn/kota di
Juwa Tcngoh selurna 6 (enam) tahun. yaitu dari tahun 2001 sampai dcngan 2006.
Sumber data dan informasi
}Mg
diperlukan dalam penelitian ini bersifat sekunder
yang bcrasal dari publikasi rcsmi dan dokurnen tertulis dari instansi terkaii, seperti Badan Pusut Statistik di Propinsi Jawa Tengah. Dank Indonesia, Bappeda Provinsi Juwu Tcngah. Bappeda kabupatcn/kota dan Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah. 3.2.4
Pemiliban Model dun Metode Anlll.isis
3.2.4.1 Model cmpiris Merujuk pada tujuan pcnclitian dan kerangka
pcmikiran yang telah
diuraikan. maka disusun sebuah model rnatematis yang dapat mcmberi penjelasan tcrhadap question research yang diajukan. Dalam penelitian ini.
model yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian K wcka dan Morissey
44
\ 1998), yang mana output (Y) merupakun
fungsi dari input produksi modal ( K)
dan tenaga kerja (L). fungsi produksi Cobh-Douglas : Y
= f(K, L)
(3.1)
Disini ada dua sektor yaitu pcmerintah (g) dan swasta (p) dan keduanya memiliki andil di dalam kedua .faktor produksi tersebut. Di sini ditetapkan, bahwa output mcrupakan
lungsi dari dua sektor yaitu produksi dan pengeluaran
pemcrintah (G), dcngan asumsi, bahwa pelayanan pernenntah akan mempengarulu produktivitas unit modal dan tenaga kerja. Pengeluaran pcmerintah (G) dapat dipisahkan menjadi pengeluran produktif (lg) dan non produktif I pengeluaran konsumsi (Cg) (Barro, L990), dan '1K sebagai invesiasi (1), yang terdiri dari investasi pemcriruah (dalam hal ini pcngeluaran produktif (lg)) dan invcstasi
swasta (Ip ), jadi I = lg_,. Ip. Y
= a.lp"1.1g«i.l«J.Cg"'
(3.2)
Asurnsi, modal Sumber Daya Manusia (Hg) merupakan proksi untuk faktor
L, yakni pengelueran sektor pendidikan dan kesehatan, sehinggn persamaannya menjadi:
Y
= a.lp"1.lg"~.Hp"3.Cgcr•
(3.3)
3.2.4.2 Mctode analisis Metode analisis yang akan digunakan adalah analisis regresi yang merupakan suatu teknik yang diguoakan untuk menganalisis hubungan anrar variabel. Ilubungan tcrsebur dapat diekspresikan dalam bcnruk persamaau yang menghubungkan
variabel tcrikat
(Y) dengan saru atau lebih variabel bebas (X1.
X2, ... Xl)J· l'euellriau ini menggunakan data panel, yaitu gabungan antara data silang terupat
(cross seaion data) dan
data runtut wakru (time
series data) pada
setiap
45
cross section. Pemilihan data panel dalam penclitiun ini sangai berkaiian dengan
tujuan penelitian, yairu akan melakukan estimasi
pada 35 kabupatcn/kota di
l'rovinsi Jawa Tengah selama tahun 200 I hingga tahun 2006. Persamaan regresi yang akan dipergunakan adalah model persamaan regresi linear double log, karena dengan persarnaan double log akan melihat pcrsentase responsitas dan akan langsung terlihat tingkat elastisitas dari pengaruh variabel - variabcl bebas tcrhadap variabcl tcrikat ( PDRB), sehingga persamaao regresi linear double log dapat dirumuskan sebagai berikut :
LnY;, =a+
+ ai[11lg;1 + u,L11Hg;,
C11Lnlp;1
1·
a.,J,nCg;, 1 e;1
(3.4)
Di mana: Y
= Produk Domestik RegionalBrute (PDRB), dalamjuta rupiah
a
= interscp
lp;,
= invcstasi
swasta pada kahupatcn/kota i pada tahuu
t, dalam juta
rupiah
lg;,
= pengeluaran pernbangunan (investasi) pernerintab kabupaten/kota
i pada tahun l, dalam juta rupiah
Hg;,
= pengeluaran untuk Sumber Daya Manusia kabupaten/kota i pada tahun I, dalam juta rupiah
Cg11
= pcngeluaran rutin (belania konsumsi) pemerintah kabupaten/kota
i pada tahun r, dalarn juta rupiah = waktu pengamman = kabupaten/kora ai, ..
G
tLi = elastisitas = ni lai residual
46
Di samping diherlakukan uji asumsi klasik, langkah awal adalah melakukan 11ji estimasi regresi data panel. Ada tiga prosedur estimasi data panel (Gujarati, 2003), yaitu : I.
Estimasi dengan common effec! Estimasi data panel dilakukan dengan menggabungkan data time series clan cross-section dengan menggunakan mctode Ordinary Least Squares (OLS) yang
dikenal
dcngan
estimasi common effect. Pcndckatan ini
tidak
memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Asumsi, bahwa perilaku data antar individu sama dalam berbagai kurun waktu,
Pada teknik ini model
persamaannya sama dengan persamaan awal, yaitu : LnY,, = H + a1lnlp;1 + a2Lnfg;1 + tlJl.nHg;1+ u4f.11Cg11 .!..
~
e;1
......
(3.5)
estimasi dengan pendekatanfixed effect Pada pernbnhasan di atas, asumsi yang dipergunakun adalah interscp maupun
slope sama baiknya antar waktu rnaupun antar individu, Asumsi ini sangat jauh dari kenyataan sebenarnva, Salah saru cara puling scderhana untuk mengctahui adanya perbedaan
adalah dengan mernakai asumsi,
bahwa
i nrersep adalah her bed a an tar individu, scdangkan slope tetap sama an tar individu, yang dikenal dengan model regresi fixed effect. Untuk mcnjclaskan hal ini, maka pcrsamaannya ditulis sebagai berikut :
LnY;, ~a;+ u1/,11lp;1 I- u:ilnlg;, 1 a,LnHg;, + u.,LnCgi, 1~ f:;1
....
(3.6)
Interscp pada persamaan di atas diberi snbskrip i, unruk menunjukkan, bahwa intersep antar individu rnungkin berbeda, Dalam estirnasi model fixed effect, digunakan teknik variabel dummy untuk menielaskan perbedaan intersep tersebut. Model estimasi ini sering discbut dengan tcknik Least Squares Dummy Variables (LSDY). Model fixed effect dengan teknik variabel dummy
47
dapat ditulis sebagai berikut :
LnY;, ~a;+ u,Lnlp;1 + a2Lnlg;1 a3sD34; Di rnana :
D1;
1-
l-
UJLnHg;1 + a4LnCg;, + asD1; + ... + (3.7)
i;il
I untuk kabupatcn/kota I = 0 untuk kahupaten/kota lainnya
L.34
= unruk kabupare1v'kota I, ... 34
Estirnasi pcrsamaan ini dilakukan dengan menggunakan rnetodc OLS. 3.
Estimasi dengan pendekaian random e.(fecl
Estimasi data panel dengan fixed effec! melalui teknik variabel dummy menunj ukkan k.etidakpastian model yang digunakan. Untuk mengatasi masalah tersebut, model dapat menggunakan variabel residual yang dikenal dengan metode random effect. Fstimasi data panel dcngan model ini mcrnakai asumsi, bahwa residual mungkio saling berhubungan antar waktu dan antar individu, Mode! ini sangat berguna jika sarnpcl individu dipilih secara acak (random) dan merupakan wakil dari populasi, Untuk mcnielaskannya. kembali pada pcrsamaan : LnY;, =a+ a1Lnlp;, +ailnlg;1 + a;Lnllg;1 + a.1L11Cg;, + s;1
(.3.8)
Intcrsep a; bersifatrandom, sehingga discbut random ~!feet yang diekspresikan
dalarn bentuk persamaansebagai berikut : Y1, =ii+ 111Lnlp;1 +a2Lnlg;1 + U3LnI-lg;1- u.J.nCg;,-1 v;,
Di mana Estimasi
(3.9)
vu = E;, ~ ~1;
random effec: dilakukan dengan menggunakan
rnetode Generalized
Least Squares (GLS).
4. Hausman SpecificationTest
Untuk mencntukan
model estimasi yang terbaik untuk persamaan model,
48
~/feel, maka dilakukan Ha1.1sm11n
apakah dengan Fixed Effeot atau Random
Specification Test. Pengujian ini dilakukan bcrdasarkan kriteria berikut : ta)
Apabila hasil uji statistika lcbih kccil dari nilai label chi-square. maka random effec: model lcbih tcpat digunakan.
(b)
Apabila hasil uji staristika lchih bcsar dari nilai tubel chi-square, maka fixed effect model lebih tepat digunakan.
3.2.5 [valuasi Morici Evaluasi ini dimaksudkan
untuk mcmutuskan
taksiran-taksiran
tcrhadap
parameter adalah bermakna secara tcoritis ttheoriticalty meanlng/i1/I) dan nyam sccara statistika (srntis1icC1lly significant). Untuk itu, digunakan tiga kritcria sebagai bcrikut :
3.2.5.1 Kriteriu F.km1u111ctri~ Model y~u1g dipilih, scluujutuyu dilakukan pengujian kemungkinan adanya penyimpangan
asumsi
klasik,
meliputi
uji
normalitas,
multikolinicritas.
hercroskcdatisitas, dan otokorelasi. Pcngujian masing-masing adalah scbagni bcri ht :
I. Uji Normalitas Pengujian adanya pcnyunpang<m asumsi norrnalitas. salah satunyu adalah
dengan mcnggunakan .larque-Bera Test (Gujarati, 2001). lJji ini dimaksudkan untuk rnengetahui apakah variabel ganggrnm berdistribusi nonnal atau ridak, yaitu dcngan cara mcrnbandingkan nilai Jl1 (diperoleh d~1·i .IR-lesl) dengan
nilai sttuistika chi-square. 2. Uji Stasioneriuis Data lime series scringkali tiduk stasioner, sehingga menyebabkan basil rcgrcsi
meragukan atau disebut rcgrcsi lancung (spurtous regression}. Sctiap data
49
series merupakan suaru data dari proses stokarik. Suatu data basil random
dikatakan stasioner, jika memcnuhi tiga kritcria, yaitu jika rata-rata dan variannya konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua data runmt waktu hanya tergantung dari kelarnhanan anlara dua periode waktu tersebur. Metodc scderhann yang dapat digunakan untuk menguji apakah data stasioncr arau tidak dengan mclihat corrclogrom mclalui Autocorrelation Function (ACF).
Estimasi ACF
Multikolinieritas
tidak akan tcrjadi pada persarnaan regresi
sederhana (yang terdiri alas satu variabel terikat clan satu variabel
bebas),
karena mclibatkan beberapa variabel bebas, Menurut Agus Widarjono (2005), ada
bcbcrapa
rnetode
yang
digunakan
untuk
mendctcksi
masalah
muliikolinicritas dalarn suaru rcgrcsi adalah sebagai berikut: a. Salah satu ciri adanya gcjala multikolinieritus adaluh model mempunyai koefisien deterrninasi yang tinggi (R1) (diantara 0,7 dun I), tetapi hanya sedikit
variabel bebas yang signifikan mcmpcngaruhi
variabel tcrikar
melalui
uji t, namun signifikan bcrdasarkan uji F, yang berarti semua
variabel bcbas.sccara bcrsama-sama mempcngaruhi variabel terikat. b. Melakukan penghitungan
koefisicn korelasi antar variabcl bcbas, apabila
nilai korelasi cukup tinggi (misalnya diaras O,SO),
maka diuga ada
multikolinicritas.
rendah (misalnya
Scbaliknya, jika
koefisien
korelasi
5()
kurang dari 0,5), ma.ka diduga tida.k mengandung unsur
multikolinieritas.
Dctcksi dcngan mcnggunakan rnetode ini diperlukan kehati-hatian. masalah ini timbul tcrutarna pada data series, dimana korelasi antar variabel bebas
cukup tinggi. Korclasi yang tinggi ini terjadi karena kedua data rnempunyai trend yang sama. dimana data akan naik rlan turun bersamaan. c. Olch karena itu perlu pengujian melakukan uji multikolinearitas
lebih
lanjut, dalarn hill rru penulis
densan metode deieksi Klien. Deteksi
Klien dilakukan dengan rnembandingkan R2 model basil estimasi dengan R2 regresi auxiliary di antara variabcl indcpendcn. Mulrikolinieritas terjadi jika R2 rcgrcsi auxiliary lebih besar daripada R2 model awal. Regresi tarnbahan
iauxiliorys; tujuannya
untuk mengetahui hubungan
antara dua (atau
lcbih) variabcl indcpcndcn yang secara bersama-suma
(misalnya
X3)
x2
dan
mernpengaruhi
(misalnya x 1). Selanjutnya dcngan mernberlakukan terikai
satu variabel indcpcndcn yang lain
dilakukan beberapa regresi, masing-masing
satu variabel bebas (misalnya x1) sebagai variabel
dan variabel bcbas lainnya tetap diperlakukun sehagai variabcl
bebas.
4. Uji Hctcroskedastisitas Mcnurut
Gujarati
(1999:315).
bahwa lieteroskedastisitas
memperlihatkan
varian yang tidak kunstan dari vanabel pengganggu idisiurbance variable).
Pengujian dapat dilakukan dengan berbagai test, antara lain dcngan Uji Park ataupun
Uji FVhite. Pada penelitian
Heteroscedasticity test
ini,
akan digunakan
Cross Term clan
apabila
hetcroskcdastisitas akan diperbaiki dcngan metode While.
rnctodc
terdapat
White
masalah
5]
5. Uji Otokorelasi Oiokorelasi
rnuncul. karena observasi
yang menggunakan data series
mempunyai kaitan satu sama lain. Masalah ini timbul, karena residual tidak bebas dari saru observasi ke observasi lainnya.. yang menyebabkannya
rnemiliki nilai yang besar, Untuk mendeteksi ada lidaknya otokorelasi dapat menggunakan : (Agus Widarjono, 2005) a. Uji Durbin-Watson (d) Hipotesis dalam uji Durbin Walson adalah sebagai berikut :
Ho : o = 0. aninya tidak ada oiokorelasi u. : p
:t 0. artinya ada otokorelasi
Ho : p > 0. artinya positifotokorelasi H. : p < 0. artinya negalifotokorelasi Jika H0 ada di dua ujung, yaitu tidak ada serial otokorelasi baik positif maupun ncgatif(Uujarati, 2003). makajika: d < dL
. artinya menolak H., (terdapat otokorelasi positif)
d > 4- dL
e
d1; < d < 4- di)
.tidak menolak Ho (tidak terdapatotokorclasi)
d1. S d S du
. pcgujian tidak meyakinkan/ragu-ragu
artinya menolak Il0 (terdapat otokorelasi negatil)
4 du S d :S 4 - d , pegujian iidak meyakinkan/ragu-ragu Dimana:
du
=
oilai bi tis atas
d_
=
nilai bi tis bawah
Uji otokorelasi dengan meiode Durbin-Watson mudah dilakukan. karcna informasi nilai statistika hirnng d selalu diinformasikan seiiap program
kornputer, namun uji ini mengandung beberapa kclcmahan, yaitu : 1) l!ji ini hanya bcrlaku, ji.ka variabel beoas bersilat random atau
52
stokasuk. Jika rnemasukkan variabel bcbas yang bcrsifat nonstokastik, seperti mcmasukksn variabel kelambanan (lag) dari variabcl tcrikat
sebagai variabel bebas, yang
2) Uji Durbin-Watson hanya berlaku, jika hubnngan mokorelasi antar residual dalam order pcrtama atau oioregresif order penama (.-\R( I}).
Uii ini ridak dapat digunakan umuk model otorcgresif yang lebih tinggi scperti ,\R(2), AR(3). dan seterusnya J} Metode ini tidak dapat digunakan dalarn kasus rata-ratn bergcrak
(movi11J1 average) dari residual yang lebih tinggi. I>. Uji Bruesch-Godfrey (uji Langrange M11/1iplier (l.M))
Adapun kritcria dalam uji limw<mge M11l1iplrer (LM) adalah sebagai bcrikut : Jika (n-p)•R2 atau Obss-squared yang merupakan chi squares hitung lebih besar daripada nilai chi-squares kritis. maka hipotesis nul (Ho} diiolak. Hal ini bcrani. paling tidak ada satu p dalam pcrsamaan secara
statistik signifikan tidak sama dengan nul. lni menunjukkan adanya rnasalah otokorelasi dalam model. Sebaliknya.jika nilai chi squares hirung lebih kecil daripada chi squares kritis, uiaka liJ diterima. Artinya model tidak mcngandung unsur otokorelasi, karena semua p sama dcngan nol, 3.2.5.2 Kriteria statistlka Pada kritcria ini diJakukan pcngujian hipotesis asosiatif (hubungan antar
variabel) dari model yang akan digunakan, dengan pengujian statistika scbagai berikui :
53
1.
Penaksiran koefisien determinasi (Rl)
Penaksiran
kocfisicn dcterrmnasi (R2.) bcrtuiuan unruk melihat
kemampuan
variabel behas sebagai prediktor menjelaskan
Perhitungan
nilai koefisien
determinasi
rm, menunu
besarnya
variahel
(iujarnti
terikat ..
(200\;84),
dirumuskan scbagai berikut ; R2
;SS L'SS
=
(3.10)
Di mana: =
R2
koefisien
determinasi
majemuk
imultiple coefficient of
determination) yairu prioritas variabcl tcrikat yang dapat dijelaskan oleh variabel secara bersama-sama
ESS
=
Explained sum of squares, atau jumlah kuadrat dijelaskan
atau variasi nilai variabel terikat yang ditaksir
sekitar rata-rata.
TSS -
Total sum of squares, atau total variasi nilai variabel terikat sebenarnya di sekitar rata-rata,
2. Pcnaksiran kocfisicn rcgrcsi secara sirnultun (liji F) Penaksiran koefisicn rcgrcsi sccara simultan
(F-test) mcrupakan pcnaksiran
tentang baik atau tidaknya suatu model yang dihasilkan dari suatu persamaan
rcgrcsi. Dalam Uji
r
ini, koefisien regresi semua variabcl independcn diuji
secara simultan (sercmpak), schingga bisa dikctahui apakah model regresi yang dihasilkon
bisa digunakan
ontuk mclakukan
prediksi
atau tidak.
Proses
penaksiran dilakukan dengan membandingkan antara nilai tahel F dengan nilai hitung F. Untuk mencari niali hltung f', menurut Agus Widarjono (2005), formulasinya sebagai berikut :
54
F=
(1-
n'~;{;~-k-1i
Dirnana :
,
F
=
nilai kemaknaan seluruh variabel penjelas
R2
"'
koefisien detenninasi
k
= banyaknya variabel bebas
n
= Jumlah sampel (observasi)
(3.11)
Nilai tabcl F dipcrolcb dcngan mcnggunakan tingkat signifikansi (o) dan derajat kebebasan (dl) tertentu. Kepuiusan penguiian sebagai berikut : - Jika nilat hitung P < nilai label F, berarti semua variabel bebas yang digunakan secara simultan (serempak) tidak
berpengaruh (tidak
signifikan) ierhadap variabel dependennya,
- Jika nilai hitung F > nilai tabel F, berarti semua variabel bebas yang digunakan secara simultan
(serernpak) berpengaruh secara nyata
(signifikan) terhadap variabcl tcrikatnya, J. Penaksiran koefisien regresi secara parsial (Uji I) Penaksiran koefisien secara parsial adalah untuk mengetahui pengaruh rnasing-
masing variabel bebas secara parsial (sendiri-sendiri) terhadap variabcl terikatnya. Pada proses pengujian dengan mcnggunakan Uji I (1-1e.1·1), dapat
menggunakan rurnus sebagai berikut : (Agus Widarjono, 200)) t
P-h = _!__(") Se i>t.
Dimana :
fi1
• (J.12) =
nilai hitung
"'
parameter estimator
fj1
nilai pada hipotesis nu]
Se
Standar error 11.festimator
55
Sclanjutnya
untuk
rnengetahui, apakah
mempunyai
pcngaruh sccara nyata (signifikan)
dilakukan dengan mernbandingkan
variabel
bebas (secara parsial) rcrhadap variabel terikat,
nilai hitung t dengan nilui label
l
pada
tingkat signifikan (a) dan derajat kcbcbasan (d[) tcrtcntu, dcngan kctentuan sebugui berikut : Jika nilai hitung I < nilai tabel
t,
berarti variabel bebas tidak berpengaruh
secara signi fikan terhadap variabel tcriknt, Jika nilal hitung. r ::- nilol label
1.
bcrarti semua vaiiabel bcbas berpcngaruh
secara signifikan terhadap variabel tcrikat, 3.2.5.3 Krileria Ekonomis Yaitu arah hubungan (sign) dan besaran (magnitude). Kriteria ini ditentukan oleh prinsip-prinsip tcori ekonomi, Jika nilai maupun tanda taksiran parameter tidak sesuai dengun kriteria ekonomi, maka taksirnn-taksiran iru barns ditolak. kecuali jika ada alasan yang kuat untuk meuyatakan. bahwa dalam kasuskasus tertentu prinsip-prinsip
ekonomi tidak berlaku, sehiugga membenarkan
taksirau yang berbeda dengan yang telah digariskan oleh teori ekonomi dan harus dinyatakun dengan jclus. Untuk mernpermudah dalam pengolahun data, maka dalam penelitian ini ukan digunakan
program E ·Views versi 5. J. Cara ini diternpuh, mcngingat
peugolahan data dcngan program komputcr tcrscbut lebih ccpat dan rncrnpunyai tingkat ketclltian yang tinggi dibandingkan dengan perhitungan secara manual,
RAB JV HASIL l'ENELlTIAN DAN PEMBAHASAN
4. l.
Cambaran Umum Objek Penelitian
".1.1. Kondisi Ccografis Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah mcrupakan salah
saiu
provinsi di Indonesia yang
letaknya cukup stratcgis, karena wilayahnya berada di antara dua provinsi bosar, yaitu Provinsi Jawa Baral dan Provinsi Jawa Timur, serta sebagian wilayahnya
berbatasun dengan Daerah lsrimewa Yogyakarta. Luas wilayah Provinsi Jawa
Tcngah kurang lebih 3.254.412 hektar, yang terbagi dalam 29 kabupaten dan 6 kola dengan 565 kecarnatan &.566 desa/kclurahan. Kabupaten Cilacap merupakan
kahupatcn yang memiliki
wilayah paling luas, yaitu 2.13.851
hektar aiau
sekitar 6,57 persen dari total luas Provinsi Jawa Tengah, sedangkan Kota Magclang mcrupakan daerah dengan wilayah puling kecil, yaitu 1.812 hektar, Topografi daratan Provinsi Jawa Tengah terdiri dari : •
Ketinggian antara 0 - I 00 m dari permukaan Iaut yang mernanjang di sepanjang pantai uiara dan sci atan sel uas 53 ,3 %,
•
Ketinggian I 00 - 500 m dari permukaan laut yang mcmanjang pada bagian tengah pulau seluas 27,4%, 1.000 m dari permukaan laut seluas 14,7 %.
•
Ketinggian 500-
•
Keringgian di atas 1.000 m dari permukaan laut seluas 4,6 •;;,_
4.1.2. Pertumbuhan
dan Kepadaran l'cnduduk
Berdasarkan iurnlah pcnduduk, Provinsi Jawa Tengan rnerupakan salah
56
57
saru provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk cukup bcsar. Untuk melihat gambaran pcrtumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sclama tahun 2001 hingga tahun 2006. dapat dilihai pada Tabet 4.1 berikur : Tabel 4.1 Perturnbuhan Penduduk Provinsi Jswa Tengah Tahon 2001 - 2006
Tahun
Jumlah Penduduk
Laju Pcrtumbuhan
Prosentase
(jiwa)
(jiwa)
(%)
2001
31.063.81 g
-
-
2002
3 J.691.866
628.048
2,02
32.052.840
360.974
I, 14
2004
32.397.431
344.591
1,07
2005
32.908.850
511.419
1,58
2006
32.177.730
- 731.120
- 2,22
2003
-
..
Sumber ·BPS Provins) oewa 1tngan. Jau:e Tengch Dalcm AnghJ (beberapa J~.rbitan), d:o!al:
Pertumbuhan pcn
tertinggi selama pcriode tahun 200 I hingga tahun 2006 tcrjadi pada tahun 2002, yakni sebesar 2.02% dan yang terendah terjadi pada tahun 2006, yaitu scbesar 2,22%. Dilihat laju pertumbuhan penduduk rnenunjukkan keceuderungan yang mcnurun, hal ini dapat diterangkan, bahwa semakin mcnurunnya laju pertumbuhan pcmluduk di Provinsi Jawa Tcngah karena menurunnya angka kclahiran yang disebabkan masyarakat rnulai menyadari konsep keluarga kecil sejahtera dengan cukup 2 anak saja, banyaknya penduduk usia produkrif yang pindah ke propinsi lain bahkanke iuar negcri untuk bekerja,
Berdasarkan data tlPS Provins! Jawa Tengan tahun 2006. jumlah penduduk tertinggi padu tanun 2006 berada di Kabupatcn Brebes, yaitu scbesar 1.765.564 jiwa dan terendah di Kota Magelang, yaitu sebesar 129.952 jiwa. Penyebaran penduduk di Provinsi Jawa Tengah belum mernta. rnta-rara kcpadatan pcnduduk
Provinsi Jawa Tcngah tcrcatat scbesar 988.74 jiwa setiap kilometer persegi. Wilayah terpadat adalah Kota Surakarta dcngan tingkat kepadatan l l .64R,&1 jiwa
sctiap kilometer persegi, scdangkan wilayah terjarang adalah Kabupaten 13lora dengan tingkat kepadatan 462.41 jiwa setiap kilometer persegi.
4.J .3. Tingkat Pcndidikan Penduduk merupakan
modal pembangunan, apabila
mcrcka dapat
diberdayakan secara optimal. Penduduk juga dapat menjadi beban pembangunau.
jika pemberdayaan tidak dibarengi dengan Sumber Daya Manusia yang mcmadai pada wilayah atau daerah bersangkutan. Pendidikan merniliki peranan penting bagi suatu negara dan merupakan .salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan ketrarnpilan
penduduknya
dalam upaya mcningkatkan Sumbcr Daya Manusia, karcna kualitas Sumbcr Daya Mauusia sangar tergantung dari kualitas pendidikannya. Kualitas pendidikan penduduk Provinsi Jawa Tengah dari tahun kc tahun
terns rnengalami
pcningkatan. Pcrkembangan kualitas pcndidikan penduduk
Provinsi Jawa Tengah dari tahun 200 I hingga 2006 dapal dilihat pada Tabel 4.2. Penduduk
Provinsi
Jawa Tengah
Benuuur
I 0 Tahun
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2001-2006.
ke Atas Meuurut
59
Tabel 4.2 Pcnduduk Prnvinsi .Iawa Tengah Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Pcndidikan Tertinggi yang ditamatkan Tahun 2001 -2006
Tahon
-
Pendidikan Tertinggi yang Oitamatkan
Tidak/Belum Pernab Sekolah
Tidak/l!clum Tamai
3.354.161
2002
Jumlah
SDll\fl
SMP kc Atas
6.244.206
8.827.623
6.966.539
25392.529
2.897.441
6.164.446
9.204.288
7.699.359
25 965.534
2003
2.932.376
6.025.940
9.583.156
7.9-11. 745
26.483.217
2004
2.764.785
5.828.482
9.526.129
8508.174
26.627.570
2005
2.743.049
5.944.690
9.692.273
8.943.467
27 323.479
2006
2.551.474
5527.708
9.554.848
9.407.053
27.041.083
2001
SU/Ml
Pada Tabel 4.2 rerlihat, bahwa secara garis besar jumlah penduduk Provinsi
Jawa Tcngah yang berusia 10 iahun ke atas yang tidaklbelum pemah sekolah dan yang udak/belum iamat SD/Ml setiap tabun mcngalami pcnurunan, sementara itu, jumlab pendudu.k Provinsi Ja"'11 Tcngab yang berusia JO tahun ke ams yang rnenamatkan SD/tv!l, SMP kc atas terus mengalami peningkatan. Hal rersebut
memperlihatkan. bahwa kualitas pendidikan pcnduduk Provinsi Jawa Tengah terus rnengalami peningkatan. Kondisi ini tak lepas dari pecan pemerintah yang terus bcrupaya mcningkatkan kualitas pendidikan penduduknya, scrta meningkatnya kesadaran penduduk Provinsi Jawa Tengab itu sendiri akan pentingnya pendidikan. 4.1.4. Derajat Keseharan Pcmbangunan rnanusia seutuhnya tidak hanya melengkapi mereka dengan pendidikan, pekerjaan, tctapi juga tercapainya kesempatanuntuk hidup sehat bagi setiap pcnduduk. Derajat kcschatan masyarakat merupakan salah saru indikator kesejahteraan masyarakat. Dilihat dari salah saiu indikator penduJukungnya. yaitu
60
Usia Harapan l Iidup, mcounjuU.an peningkatan. Di mana pada tahun 2003. Usia Harnpan Hidup masyarakat Provinsi Jawa Tengah adalah 67,3 tahun dan terus meningkat menjadi 71.1 tahun pada tahun 2006. Tabel 4.3. berikut mcnunjukkan
lndikator Derejut Keschaten masyarakat Provinsi Jawa Tcngah Tahun 2003 2006. Tabel 4.3 Lndikator Derajat Kesehatan Masyarakat Pruvinsi Jawa 'I'engah Tahun 2003 - 2006 lndlkator Derajat Kcseht:111
Tabun
--,.._
Usia Harapan flidup (Tahun)
Anglu Kemoti an Angka Kcmatian Bayi per 100 0 lbu per 100.000 kelahinin hidu crsalinan "'-t---=;;.;ll;.;;6.0:.;;0=---4 ) 1,00
200j
67,32
2004
69.70
14.23
155,22
2005
70.60
7.50
91,00
2006
71,10
10,89
101,36
Sumber : Bappetia Provins) Jawa I enguh, Dtnas Kesehatan Prov/mi Jaw a Te11.~11/r
Garnbaran kcsebatan rnasyurakat Provinsi Jawa Tcngah hingga akhir 2006 di atas, menunjukkan kecenderungan yang scmakin membaik dari tahun kc tahun. Hal terscbut terkait dengan adanya program kegiatan kesehatan )'Ung
dilakukan oleh pcmerintah kabupaten/kota scpcni program pcningkatan sarana prasarana kcschatun. lingkungan schat, perila.ku sehar dan pemberdayaan masyarakat, program upaya keschatan. program pcrbaikan gizi rnayarakat, dan lain-lain. 4.2.
Deskripsi Variabel
.t.2.l.
Pcrtumbuhan Ekonomi Salah satu tolok ukur atau imlikator k~bcrhasilan P¥0Jb<\(lgun11,11 ekonouu
GI
daerah adalah penumbuhan ekonomi yang semakin meningkat, Perkembangan
perekonomian di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000. Gambaran pcrtumbuhan ckonorni kabupatcn/kota di Provinsi Jawa Tengan sclama 200 I hingga 2006 dapat dilihai pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 di bawah mcnunjukkan. bahwa perturnbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tcngah sclama rahun 2001 hingga 2006 terns mcningkat. PDRB yang tinggi dirunjukkan oleh Kota Semarang. Kabupatcn Cilacap dan Kabupaten Kudus, yaitu dengan PDRB di atas I 0 triliun rupiah setiap tahun. Pada tahun 2006 Kota Semarang memiliki PDRB teninggi, yaitu sebesar Rp 17 .055 trilyun, sedangkan Kota Salatiga merupakan kola dengan PDRB tcrcndah yairu sebesar Rp 752.15 milyar untuk tahun yang sama,
Pcrkernbangan PDRB untuk masing-masing kabupaten/kora di Provinsi Jawa Tengah pada periode tahun 200 I hingga 2006 menunjukkan adanya
pertumbuhan ckonomi yang bcrfluktuasi. Pcrrumbuhan ekonomi yang tcrus meningkat ditunjukkan oleh beberapa kabupaten/kotaseperti Kabupaten Sragen, Kabupatcn Wonosobo. Kabupaten Purworejo. Kabupaten
Banjarnegara dan
Kabupaten Purbalingga. Kabupatcn Brebes. Kabupaten Klaten justru laju pertumbuhan ekonominya menurun, bahkan pada tahun 2003 Jila• paten Pati mengalami pertumbuhan yang minus.
62
Tabet 4.4. Pcrkcmbangsn Produk Domestik Regional Brute ( PDRB) Atas Barga Koostan 2000 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Ttngah Tahu a 2001 - 2006 -Kabupatcn/ Tahun . No. Kot a 2001 2004 2002 lOOJ zoos 2006 &JmZV) qrJlt~ I K3b. Cil~con 84~.i;
K11b. Buniun1clluru Kub, Kt·b1nnr' KBh, Purworelo Kab \\'n"IO
Zl)l().')ft)G
1llOOil]1
lll07.!UI
l191.J&?J15
mi617Jb
2J7lm;¥)
,_ 1L1&!00!0 --
1f'ln<\'I\
7)61Jll2S
2191~
2.""4(1\6)
U-067.1.11
l'mlllll8 l~Oll.46 215ll01.I&
2ll'OOtll
z:l.lLWS 191~11
2l215t1.(il
1,111..'IZ).1()
Ml1JQ711
lll'l411.l5 141l11l1111
2a)")~
~o
1<11mll!
ll£TJ7;!11
Kab. Uornlali
2!lll.l0m
3LTi!l'.IUI
J.
l6l2lm'>
lmt\W lml!lm l'»UIVl
2U)J2)jf/
l151b~
l4l6mGI I~~ '2'()1·Q:41
lS'51.uJJ MmSl.ll
13
Kilh, Kla1cn Kub, Sukoh:1rio t-.ul>, woneein K<1b, KarJna:Lny11r Kab, Srogen Kub. (;rob~:in Kub, Ulorn Kub, Rcnb,mo Kub. l'ali
llllJ~.'11 .!J!ll.4"..0S 'Ql(l'l.11 Wlmi.l lll6.llll0
~lt\MI 1t.'5CQ.ll ~IS&».16 3911 ll!l;l6
1n11tm l4~X021
19
Kflb, Kudu~
20
K11b. Jcruoru Kab, Dcmok Knb. Scmnn1110 Kuh. r.in\lUl••unit Kab, Kendal Kah. flalant Kab. Pckllion•un
- 98 JO
I 12 I
13 14
IS 16
17
21
22 23
24
25 26 27
:18
29
30 31
32
1'.1 34 35
l
:/.
ll!Ul),ll .IDl2SUS
4lS!.11110l JIJ).(l7J5
~'Ml u11:u1.7.l 240.ml?
--
~.18 1 'i1J$l/JJ
2)7l!lZS
1111'>~
ltU~ 1»1'!;191
16!$Ll(I
JJ;U157
2Jll!llll8 1-"'!'ll1J IAJ7LQ
11C21.S«i"'
lill656.lll
llll.!(ll2¥
~
:>.'lllSlSlll
1'7.lllnl)
38)):1A~
~9.ll l9.llmll 111llSl.lO l!.7.ISl,116 17.1M«Ul 3&'l!lll.9l
&Sl7!QJS
~l
IQJ!8S!';JI
lotA'IMl$1>
Ji?ll.ro'l! IO'l'U.7ID1
)ll2'(812
1"'171~
U5WllJ.'
Jall!:tit!
ll•.IDl.'6
2.?mll.lS
llilllt<;ii)
l.~.««.
4.l2&llllll
~'ij
l~llll7 .19!1.QSl)I
L7')lC)!!l)f;
um.mn
~
2l1151MJ
Kub. Pcm.il.lnV. Kab, Tc~al Kob, Br\.'be..i
2.JII!lll\19 2.JI l.IZl,91 J3XI~
:w.1::z1.12
Kola Magelang Kou Sur-J.~artu Kora :ialatiaa
lllF~
~
b>Ul/,Ql
Kola Semarang Kota Pekalonuan Kota'Iczal Prov, Ja"·a ·ren.e:atl
Raia-nun
l""
-
~«A!l ~ ~ 2ASUJ6t:I&
36'.Mll!ll
~l!L
4..'IS9i!W
~JOO!I
1917.lSUJ
19)\J'i.!JP Qll~tz' L?llTl.J
4t&OIUI) 2<.006ll.81 2m)~
Ulll&5.~
2710l11!,Jl
•.1671i:W
lll.1161.1
l!JISMl112 2.'lll .?2!l2
~
:u.s1:ms1
'.lSll'.Jll'll
'1J.lfUl£l/f}
~
~lf7Sll~-
IJOl)ll\17
m>.nw
l'IQNl9
~IDJ>;i>
2!l57.'1851
Bl!m1S
!-
211J/Jru9
lftl).J1JA5
}$;116lf0
6»!111.ll<
tttUt..'i2
~
712.'XU:>I
9'.IJ'Kll.61. JJ1ii52195 7lll.fJ:l2
!JIM'
l4!l&mJS
1VB017Jj)
L~
16.l!IJ..1(9.U
l7ll\lllz.>.5
l 11:06.'ili>S
~
l.6l8.1'.ILSI
1-UJ)UI
1 is.l.¥li?ol
95623.'6
l=t99
IJDl.mts
=.us
l(l;Sll 11'1'1
l4IUIDI U7,lNl.J7
L8ti2a1)
mmo
~'4111~1; Wl_~;T.!
l&Ui!.~
!lOOl12S IW2Yl6\XI
lnju pertumbuhan
lllllilL.~
=-
IQ;All..'I)
ll"i.WM.D I ll<51.'21¥ ~
ekonomi
u11n~11
·1.!Sl.1\1'.W
-
IW!l&4'
yang tinggi ditunjukkan
olch
kabupatcn/kota yang mcmiliki perkembangan industri, perdagangan dan jasa yang tinggi, scperti Kota Semarang, Kabupatcn Kudus. Kora Surakarta dan Kabupaten
61
Karanganyar dibandingkan dengan kabupaten lain dengan basis pertanian seperti Kabupatcn
Wonostrtfo, Kabupaten Banjarnegara,
Kabupatcn Temanggung
dan
lain-lain. Salah satu Iaktor yang dapat menjadi pendorong perrumbuhan ekoaomi daerah, antara lain dengan diterapkannya
otonomi daerah yang dilaksanakan
sejak tahun 200L dimana kabupaten/kota diberikan kewenangan yang seluasluasnya dalam menggali potensi ekonomi daerahnya, guna meningkatkan sumbcr-sumber penerimaan daerahnya termasuk kewenangan di dalam mengelola kcuangan daerah
1111h1k
mernbiayai pernbangunan. Kewenangan yang diberikan
ini, di samping tetap rnelihat aspirasi dan kemampuan masyarakat setempat, juga harus tetap memperhatikan ketenruan perundang-undangan yang berlaku, yaitu
Undang-undang Nomor
32 Tahun 2004 tcntang Pemerintahan Daerah dan
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 ientang Perimbangan Keuangan Amara
Petnerintah Pusat dan Daerah. Produk Domestik Regional Brute Provinsi Jawa Tengah yang scmakin rneningkat.• diharapkan dapat pula rncningkatkan taraf hidup atau kesejahrctaan masyarakat secara keseluruhan. 4.2.2. Peugeluaran Pemcrintah Daerah Pengeluaran
pemeriruah
dilakukan olch pcmcrintah
merupakan konsumsi
barang clan jasa yang
serta pembiayaan yang dilakukan oleh pernerintah
untuk keperluan administrasi pemerimahan dan kegiatan-kegiatan (Sukirno,
1994). Pengeluaran pcmcrintah
pcmbangunan
daerah adalah semua pengeluaran kas
daerah dalam pcriodc tahun anggaran yang bcrsangkutan meliputi belanja rutin (operasional), belaaja pembangunan dan pengcluaran tak tersangka.
64
Bclanja nuin menrpakan pengeluaran yang manfaatnya hanya unruk saru taht:tl'I anggaran dan tidak menambah aset atau kekayaan bagi daerah. Belanja invcstasi atau modal adalah pengeluaran yung manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan dacrah. Bclanja invcsiasi
ierdiri dari belania invesrasi publik dan belania investasi aparatur, Tabet 4.5 di bawah mcnunjukkan,
pcmcrintah
daerah
terhadap
Produk
bahwa raia-rata rasio terendah bclanja
Domcstik
Regional
Hnm1
(PT)RH)
kabupatcn/koia di Provinsi Jawa Tengah selurnu tuhun 200 I hingga 2006 tcrjadi pada tahun 200 I, yakni sebesar 0.088 atau K,l! %, scdangkan raia-rata rasio paling tinggi tcrjadi p11d11 tahun 2006 scbcsar 0, 11 :Z atau 11,2 %. Selama periode pengematan, Kabupaten Kudus memiliki rnsio bclanja pcmerintah daerah terhadap l'IJ1U3 paling rcnduh, yaitu sebesar 0.020 atau 2,0 % pada tahun 200 I dan 0,026 atau 2.6% paca tahun 2006, dengan rata-rata scbcsar 0,023 atuu 2,3% , sedangkan Kabupaten Olora merupakan kabupatcn dcngan rasio tertinggi pada tahun 2001. yaitu sebesar 0.159 ntau 15,?%. sorta mcmiliki
rasio rata-rata tcrringgi yaitu
sebesar 0,165 atau 16,5%. Smnpai dcngan tahun 2006, posisi kabupatcn/kota yang ruemiliki
rasio belan]a pemerintah dacrah terhadap PDRFI yan!\ tcrtinggi
mcnunjukkan perubahan, Kola Wonogiri
mcmiliki
rasio yang tertinggi pada
tahun 2006, yaitu sebcsar 0, 177 atau 17,7 %, scdangkan rasio terendah rnasih dimiliki
olch Kabupaten
pcngcluaran
perncrintah
Kudus, yairu sebesar 0,026 atau 2,6%. Pcningkutan daerah ini rcrjadi karena penerimaan
ducrah yang
mengalami pcningkatan, baik dari pendapatan asli dacrah maupun yang herasal dari transfer pemerintah pusar ke daerah.
65
Tabcl 4.5. Rasin Belaaja Pemeriotah Daerah terhadap PDRB Kabupaten/Kot3 Se provinsi Jawa Tengah Tahuo 20-02-20115 Pada Harga Konsta11 Tahun 2000
~
Kabuparcn/ No, I
~
2
·'4
s
6 7
8
9
lo 11 12 13 e- 14 15 16 17
~
Kota Ksb, Ciloc11p
Kab. Klaten
Kob, Sukoharjo Knb, Wonoeiri Kai), Kllrur1Kun)'lll' K3b. SrJ
18
Kob, K•'
21
Kub, Jcruuo Knb. Dem:il:
24
Kah. S<mllr\lll• K•b. TcmMvoun~
Kob, Kendal
2~ 26
Knb, l\nianl:! Kah. l'cb1Jon.,..vi Kub. t>c:111ahut~
~~
Kab. Tc•al Kcb. lln:bcs
19 .JO 11 J2
JJ ~ J4
)5
o.izs
K~b. Baniameg11:n Knh, Kebomeu Koh. Purwereio Kilb. Wonosoho Kab, Magclan~ Kub, Flo~olali
19
,__23
0,0H' 0/)97
Kab, Hanvumll'i Kab, Purbalinn•!3
Kab 810111 Kab. Rcmbo.,a Kn~. Paii
22
2001
Kora Ma~elan2 Kolo Surakarta
Kora 1:ial•ti121
Kola Semarang KoL1 Pckalongan KolaTe!!al
Rata-rata
0,109 0,09ll
o.m
0.111 0,086 0.075 0,085 0,057 0,123 0,061 0.105 0,116 0,159 0,103 O,C62 0,o;>O 0,01!> 0,075 0.052 0.123 0,060 0,093 0,073 0.091 0,105 0,082 0.120 0,062 0.10/
o.on
0.060 0.136 0,088
I 2002 0.0~8 0,091 0,118
0,108 0,102 0,106 o.:42 (),1)91
~.078
).090 0.063 0,138 0,060 O,lll 0,114 O,IR7 0,107 0,075 0,025 0,071 0.129
0.054 0.118 0,07G 0103 C,088 0,tl'.11 0.Jl7 0,076 0.127 0.064 0,149 0.021 0.075 0.238 0.098
·-
Tahua
2003 0,014 0.109 0.149 0.114 0,JZ2 0,124 0.187 0,095 0,095 0,106 0,062 0.108 0,072 0,133 0,144 0,161 0,124 0.095
0,022 0.091 0,U7 U.063 0,177 O,o68 0.1~ 0,0!)6 0.170 0,145 0,093 0,189 0,079 'J,U4 0,026 0,08) 0.182 0,110
"
2004
2005
0,023 ),103 0,!34
2006
0106 0,216 0,095 0,09S 0,103 0,(;69 0,163 0.064 0,128 0, 1.37 0,172 O,U)
0021 0.004 0,115 0.108 0,107 0,092 0,146 0,092 0.102 0,104 0,05~ 0.150 0,055 0,135 0.118 0,140 I 0,09S
0,094 0,022
o.oas
0.102 0.116 0,082 0,1 /I 0,075 0.129 0.157 0,167 0,103 0,109
0.021
0,026
O,"Ol
o.ua
0.082 OJ.29 0,065 0,112 O.DSS 0.108 0,092 0.118
o.us 0,USI
0.U6 0,063 0,177 0,032 O,OE3 0.153 0,107
0,033 D,119
·-
0,138 0,125 0,145 n.106 0,162
O,!QZ_
-
o.on
o.n~4
O.:H 0,052 0,083 0,04/ ll,097 0,087 0105 0,104 0,072 0,117 0,062 0.158 0,027 0.075 0,163 0,094
0132 0.058 0,1'1
0.066 0,152 0,080 0170 0,123 0,093 0,150
-
0,0/)
0,208 0,030 J,094 il,163 J,112
Rasio bclanja terhadap PORR ini menunjukkan ukuran atau bcsarnya pcran pemerintah dalam mcndorong pcrtumhuhan ekonomi di daerah melalui pemerintah, operasional
Rasio ini merupakan salah saru indikaror efisiensi suatu
nemcrintahan. . amun demikian,
besamya
belanja
kinerja atau peran
66
pcmcrintah dalarn perckonornian juga tidak lcpas dari kondisi wilayah atau daerah, dimana daerah yang relatif sudah maju. mckanismc pcrekonomian akan tumhuh dan bergerak scsual dengan mekanismc pasar dan peran pernerimah dalam perekonomian akan semakin menurun, sedangkan pada daerah yang terbelakang, pcrnn pemerintah masih Sllngat diperlukan untuk mendorong penumbuhan ekonoml. 4.2.3. Pengeluaran Rurin Pemerintah
Pengeluaran rutin pernerintah mcrupakan pengeluaran yang manfaarnya hanyu untuk satu tahun anggamn dan tidak menambah asset atau kekayaan bagi
pernerintah. Pengeluaran ruttn mengacu kcpada dua sasaran utama, yaitu mcnuniang keluncuran jalannya roda pcmerinrahan, sena mcndukung
usahe
pcningkatan kemandirian dalam pcmbiayaan pembangunan, J\dapua pengeluaran rutin pemerimah kabupaten!kota Ji Pruviusi Jawa Tengah periodc tahun 200 I sampai dcngan tahun 2006 dissjikan pada Tabcl 4.6.
Kota Semarang rncmiliki pengcluaran rutin tertinggi pada periode ini, dari tahun 2001 hingga 2006 adalah scbagai bcrikut : Rp milyar,
337.53
milyar, Rp 322.08
Rp 449.97 milyar, RP 625.96 milyar. Rp 679,57 milyar dan Rp 85821
uiilyar, sedangkan pengcluaran tcrendah terjadi pada Kola Salatiga. yaitu scbcsar Rp 6'.l,34 milyar,
Rp 90,37 milyar. Rp 161.96 milyar. Rp 125,78 rnilyar, Rp
136.91 miJyar dan Rp 21 J,86 milyar.
67
Tabet 4.6. Pengeluaran Rutin Pemerinrah Kabupatcn/ Kota di .Jawa Tengah Tahun 2001-2006 (Juta Rupiah) No, I
2 3 4 5
Kabupatcnl Kota Kab, Cilacnn Kab, Banyurr.as
2002
283 254.97
305.$2.9,35
286.276,91
31Mll,06
Tabuu 2U03
2004
2005
2006
~~ .SS
335.'16'1.95
360.64(),5& 588542,62
421.948.87
453.365.40
473.237.87
643.165.46
Kab, l'urb•!in•ga
173.537,00
Hl4.557.S8 2S2.500,0J
304.583,24
31~.176.33
417.551,!!4
Kab Baniaro<•;ira
190.210.76
204.010.05
262.159,57
l07.274,99
320.442,22
414.559,99
Kah, Kebumen
230.814,47
269.693,68
328.0>&,n
37~.139,91
119.6-08.91
3ll.'J()6,31
434.874,51
6
Kab, Puf\~l>reio
220.695.95
263.811,45
-~l.187.78 3ll.711,4H Jl¢.9.$b,:>9
7 8 9
Kab, Wnnosobo
144.544,?S
195.222,?.5
1.B 974.)0
1c;1.6t 9,R7
261.432.67
328.770,17
Kah, M~elang
229.8$4.20
278.()72,63
326.291,05
392.SM,73
505.440,02
4f;6.16C,78
484.445,l\4
10 II
12 13 14 15
,_,16
17 18 19
20
21 22
23
24 25
K~h. Rovolttli
212.057,95
249.212.70
313.53l.4S
371.3~~.4~ 346.19],JR
Kab. KJall.11 Kab, Sekobaeio Kab, \Vonueiri
292.744,05
331./1)7,66
372.321,15
'-65.134,34
490.025;15
599.036,29
177..4(A.Mi
211.810.58
214.109.50
298.976,77
298.083.93
-125.SC-6.t?
220.841,80
2R37$,l9
310.838,78
3Sl.6g9,69
366.005,37
489.191,9.0
Kcb, K :lrat'IP,artvar Kab, Srazen
?03.672,56
227.243.16
2775Sa,3S
308.663.82
325.271.35
4l4JS7,71
206.529,35
233.¬ 50,65
280.BS4,92
337.171,55
qQ).87•,7G
4;1.4G5,78
Kab. (irohoo.an
268.582,24
227.131,1(.
301.792.29
383.867,01
381.751,26
519.757 73
Kab, Blol'JI
179.857,46
20S.l7"-2>
2G~.99a,11
Hl.809.03
3)).517,65
421.702,20
Kab. Rembane
1.29.630,41
1Si1.835,S'
233.17404
264.47•,45
262.563,97
Kall. Pati
193.807,76
2-57./64,32
343.487,32
390.580~8
401.<152,86
3~58~.52 606.001,91
Kab, K11d11<
;180.424,·17
224.619.25 1!>6.547,97
255.69¢,87
287.786,55
322.178,50
437.475,37
311.453,17
331.072.60
3114.490.19
4ll.S4S,:ta
167.720,01_ 304.719,89
3)2.144,£3
312.940.08
337.9)G,9()
474.053,lb
176.041,65
206.80167
29G.?50,03
363.559,88
3•U3',S1
417.R:?1,A6
235.0SJ,34
353.776,75 ~97.6S2,l9
Kab, Jeoara Kab, Dcmak Kab, Scmarana
166.0<16,01
Kah, T cm:inggung
149.617,83
1933~38
237.233,67
Keb. Kendal Kah, B~tang
165.251,35
218.802.90
l79.831,4£
z10:9J3,86 303.614,&I
187.255,19
2(}7.:Jl3,il
l/9.097,53
2(,
Kah, Pekaloncaa
126.127.37 147.360,98
~%S7_2.61 267.316,04
199 28•.16
?62.243,11
272.977.12
299.808,43
317.573,58
2'/
Kab Peo1alano
l83.266,09
n2.49S,74
210.0?6A8
339.137,72
390.986.70
t167:551,04
36'.016,ll 403.017,3-b
4834R54
28 I Kab. Tesnl 29 I Kah, flrcbcs
192.139.90 218.639,12
2So.460.75
346.276.67
362.728,84
ie9.o6o,8?
3SG 2$4,93
391.238,10
482.676,03
5$8-542,62
30
KolJl Maeelanu
86.116.44
1C9.l9•,01
178.912,85
143.077 96
31
Kota Surakarta
209.182,07
2$7.$~1,,7
314.818,67
1'9.90'1.17 329.919,73
209.816,)2
189.82609
161.956.86
12.S.n6.42
136.91•.00
211.856,06
32 3)
34 35 ~
2001
Kota Salatiga Kola Semarane Kota l'ckalon2ao Kota'I'cgal
Rata-rata
416.510,04
53.337,39
9().366,81
337.532,27
312.0?9,32
4'19.967,91
625.957,0S
679.567.87
8SVl3.•6
69.309.4.2 Sl.0!08.~5
82.890.71 168.393,41
137.326.11 178 434.?~
149.585.9•2 1~7.459,3.:l
202.100.•3
2Sl.2i4,97
305.);9,.$)
107.396,LS 157.725.67 424.7.54,SG
335.464.95
360:640,SS
I
230.412.51 588.542,62
Pcrtumbuhan pengehiaran rutin pemerintah kabupaten/ kota di Jawa Tengan tahun 2001 - 2006 disajikan pada tabel berikut :
68
Tabcl 4.7. l'ertumhuhan Pengeluaran Runn Pemcrintah Kabupaten/ Kota di .Jawa Ten gab Tabun 200 l-2006 (Persen) Kabupa(en/ No,
Korn
-
2002
Ta bun .2003
2004
2005
7,S6
39.02
(21;)21
,,SO
63.19
11,57
32,lC·
7AS
4,38
29,78
20,63
3,81
SS,9_!_ .~2.06
28,SO
17.21
4,29
29,•IO
21,66
13,13
O,SJ
49,97
2006
2 J 4
Kab. Cilacap K ~b. Banvumas Kub. Purbtding.ga Kab, Banisrnczara
5
Kah, Kebumcn
12.11 7.25 lG;S
6
Kah. P1.1f\\'Ortj(>
19,54
7
1.0!
19,24
:i0.28
2,09 (25,65"1
35,26
3S,7S
8 9
Kab, Wonosobo Ka.b, Magclang K11b. BoyolaJ!.
1816
20,98 17, c;).
17,34 25,81
13.81
5 79
10
l0.42
l4,6S
28,66 3,92
Kah, Klah~n
15,36
10,25
5,3S
11
Kall, Sukohacio
24:93
28,65
12
!3.47)
]4,28
13 14 15 16
23,16
(0.30) 4.07
4?,i.5
Kab, \Vonao,iri
39.64 13.1'1
11,57
22.H 20.22
5.38 19,78
33,54
13,13
11,21 20,03
(15,43)
Jl,87
(0,55)
14.08
18,67
27,20 25,72
17 18
Kab, 11.""m~anyar Ks.h. Srsgcn Kab, Grobozan Kat>, I ttora Kab, Rembane Kab, Patl
36.~ 24,21
l?,44
S0,59
13,42
19 20
211,49
!
13.71 8,31
10.n1 2,78
Kab. Kcdcs Kao. Jcpara
33,26 18,29
21
18.~7
58,46
I Kah. Dornak
10.s~) 43,49
6,30 3,57
Kub, &.,-,,omne Kab, Temauggung
81.6S 17.47
11.9~ 4,0S 7,98
n,s2
(6.14)
2.9~21
22,70
Kab, Kendal Kab, Ba1an~.
32,43
27.~7
45,47
J
22
23 24 25 26 27 28
t9
3[ 32 33
I
-
Kah. Pekalonsan K3-b, Pcmalang
3.S,:>~
10,71 3),$9
21,41
21,39
Kah. TegoJ
30,35 23,06 26,$0
38,26 32,41 6'3,85
10.20
?3.11
Kah, Brebes
30
saoa
Kora Magelang Kora Surakaria
Kota Snlmi_ga Kota Scmarnn~
•2.~ (4,581 19,6() lf/5,21
79,22
39,71
14,19 S,50
34,63 4,09 25,57
2.30
(13,22)
12.321
25,76
-
42,65 33,66 11,78
17,91 50.95 3$,79 13,47 4'J,29
21,"4 S<.74 32,39
14,221 9,83
80,S&
--
S,9l
15,29
19,58
4,75 9,82
0,35
32.82 46,03
(20,<m 22.25 (Zl,34)
4,71' • 80
39,11 27,87
8,56
3,01
ass
39.~) 26,25 ~4,/4
26.2~ B,93 3S,15 35 Ko~gaJ {6,341 13,13 10,66 16,70 Rata-rata 14,lfj; 28,08 14,41 4;25 33,91 . Sumh.Jr • HPS Pr.li•m.u .li:w11 Titng
14
Kora PCkalo!lgan
29,S6
...
.
Tabel 4.7. di atas mernperlihatkan, bahwa pengcluaran ruiin pemcrintah kabupaten/ kota di Provinsi Jawa Tengah mengalarni perrumbuhan yang fluktuatif Sccara umum
pengeluaran runn mengalami pertumbuhan yang posirif, namun
terdapat bcbcrapa kabupaten/kota
yang mengalami pertumbuhan yang negati f
69
(penurunan) seperti yang terjadi pada Kabupaten Grobogan (- I 5.43%) clan Kora Semarang (- 4.58%) pada tahun 2002, Kabupaten Sukoharjo (- 1.47%) dan Kabuparen Dcrnak (- 0.85%) pada
tahun
2003, dan lain-lain. Peningkatan
pengeluaran rutin ini tak lepas dari sisi penerimaan daerah yang meogalami peningkatan, sehingga diharapkan akan meningkatkan pelayanan publik. Bosarnya rasio rata-rata pengeluaran rutin tcrhadap total pengcluaran pemcrintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah adalah 82%. Gambaran
11u
menunjukkan,
kcbijakan
bahwa
pengelolaan
keuangan
kahupatcn/kota di Provinsi Jawa Tcngah masih ccnderung lebih bcsar untuk
keperluan
apararur dibandingkan
unruk pembcnrukan modal dan pelayanan
publik. 4.2.4. Pengcluaran Pembangunan Pemerintah Pengeluaran pernbangunan (invcstasi pemerintah) merupakan pengcluaran
yang rnanfaatnya cenderung mclebihi saru tahun anggaran dan akan menainbah asset.
(Abdul
Halim,2004).
Kebijak:an
perncrintah
berupa pengeluaran
pcmbangunan didasarkan atas prinsip lcbih mengutamakan belanja pembangunan untuk. sektor-sektor straiegis dan mempunyai dampak pengganda yang besar bagi
perekonomian. Pengeluaran pcmbangunan ditcrapkan pernerintah dengan prioritas kepada sektor-sektor sangat
diburuhkan
yang mcnyediakan
berbagai
infrastruktur ekonomi
yang
investor guna mendukung pengernbangan sektor-scktor
unggulan,
Pengel uaran pernbangunan mcrupakan rnata rantai yang mcrnpunyai kai tan langsung dcngan kemajuan pembangunan, baik keterkaitan kc belakang maupun
70
kererkaitan kc de pan. Adapun pen gel uaran pembangunan
kabupaten/kota di
Pruvinsi Jawa Tengan periode iahun 2001 sampai dengan tahun 2006 disajikan pada Tabcl 4.8. berikut : Tabel 4.8.
Pengeluaran Pcmbangunnn Kabupntcn/ Kota di Jaw:. Tcngah Tahun 20012006 (.luta nupiah)
~;
Kot a Knh. Cilacop__ _ K"b. llunv11m!!:!.._
J
Kah. Purbnlin•••
4
s
Kab. B1111inmcl'!nm Kab. Kebumen
6
Kab. Pur-i.v'>r~o
7
Kub. Woo
R
v
10 II
12
_kl_ l
Kuh. Maocl:ui2
Kab. Ouvul31i Kuti Klti1cn Kab, Sukohal)~ Knh, ~Vonoui1'i Kab, Knron~nnyur
-
Sro11:t:n Kab.
16 17
Kah Dlora Kub. ncr11ban1l
18 19
Kah. Pa.Ii
20
~22 21
23
~ z~ 27
28 19 30 JI .12
33 ~ 34 ,_J5
K11b. Jcpom Kab. Dc111fJk
·-
Kub. Pemetaue Kab.Tc~ Kub. Orcbcs Kuta Maeelaug Kota Surakarta
µ2,222.±!... ~'l.S 12.9;1 61.13<).95 41,654.32 33632.10
Tahun ~---lOOJ - 2004
-
Rl.li~. !!_ ._yo.9~7.46_ ,_!l!..l05A(i ):1,:181.32 1 IJ,R?J.60 .... 111.176.IQ 7q_116l4 ?1,sm.00 J.18.:113.1? 72.2.1·120 IO<J,11~.92 145.633.14 l~.104.22
129.348.22 lll.561.91 39,971.82 _23,118.1?_ ~.441.5'.) 118 400.91 J2 789.c.9 72.02450 78 523.21 101.JSl.31 J6,Jl6.l.1 S0.174.34 64 ·112.SS ~7.054,1!!_ JOR20.46 SJ JSS.17 ill/. 081.61 IJJ 923.SO 21..542.911 'IS,4~8.16 1)2121>: !'i4 104 461.')4 l:i,192.31 31.624 1 J2.1~7.6? 10741047 )I• SU.75 61,9l·1.02 n.lS4.~9 9'1.011.37 JS :l« 6S ·iS.470.82 110.850.Yll 1 I 6.80!l. I 7 H,105.49 S·l.040.24 1(~1.572.4/ 88,102.91 17,091.6t, L2.l.890.24 ll1.~/12 M~ I l.~.J&.0. 711 78 290.S~ 90Sb.OO ICl'IUS8.13 100.468.49 ~2.~4(•.7? 60,562.10 76.183 ~II 1M4S.H 47. ·•5 7')!714.82 1(·2,!X7.42 110.4J2.'IU 11>,YJS.Sl 54 755.·14 4~.S67.26 X93JIJI 91 <86.SH \>(• 7?2,14 106947.6l 1 Jl.3&8.~l i,;:>SN B:;!j)l.06 ....M.J~),QL _35,342.•lr. suu2.11 15 44?.31 9'1.846.07 12JJOUu
~>J8 19.Slf.2?
112(1').92 81.996.7&
Kora Semaranu
Kota Pekalonuan
2).489.4l 39.135.JIK
.
2005 1)7,467.:10 l~l l~.65 13561l 24 141,Q36 S3 iiJ.224.<.8
I 2<>.6)4.61i
-
2111)6
282.714.03
.J.ll,~
..
l.G6J 4()5.3() •
•
I
MS,773.83
0~.0Ul.7/J
40.!45 72 53,)(,().28 37,900.82
'4.908.03 9-1:1•16.)6
1S421 1.1
JO'i',124.14
S4,9R5.74 64,973.IR 2.40IS,140,)6
71.210 ..10
.
53.247.17
l)if,99~.(I•)
3;m.M5.60
-.
115.928.(-6 62.22X.24 ;;.xtis 50 64.62i' 11 124 761.96 76,;19,312 mo J29An 3.7J4262(Js
-
<M.G0?.01
162.1
ilJ,()C)
172,SJS 2 174 1~3.al l.17 786.3~ IQ7 '18R.9)
ij(>.548.56 _JQl,101.?R l.~l.137.96 l'!Q,52).9') 112 7l6.\I') 111.)97.16 11.1231.43 142,2..17.)1 108,024.IW 119u<Jl.l~ 139,529,08 ,..118.69'1.SJ 99 i<J.17) 110961.01 117.924 H IJ) .312.J.1 101.5~).ll 1.1R:lliJ!L X0,403.ll.l 112 6$0.2(1 116,104.SI 148 il98.4(1 14Y.472..0I 20),47.hl!..._ '14 i4J.l 9 144.57774 J.<10.46 1 ).41 li6.63J 17 . 9?.506 ,14 IU3,8J829 10()413.9) 10?.,,ns 119.528.66 183 XZJ.31 132.435.81 L97,7J1.~'!128.776.S~ l!l'.376.42 62,152.SG 94,457.81 92.3ZSJ6 JS2.8S<;,r,5 ~2,122.0S 72.!}IJS.2.l
·-
-~
,__
Kota Salatii:a
-
2002
-
Kah, Sc1nanu10 Kah. ·rcmanra:,1•!11! Kab. Kendal Kub. ll•~>o& Kab. Ptkaloni;iJ1u
KotaTe~nl Jumlah
2001
,,,;i
Kab. KuJus
- .---
24 2l
--
Kahupatcn/
157,433.!fJ
l9s m ..s_s_
91,7M 11
147.0lt.1.19
101.~8.}9 4.0.16..H427
j.f17'JS2.U
149,Ci.!JA(•
71
Tabel 4.8. di atas menunjukkan, bahwa pengeluaran pembangunan dari tahun 200 I hingga iahun
2006
mengnlarni
pcningkatan.
Pengcluaran
pembangunan kebupatcn/kota di Provinsi Jawa 'lengah tertinggi terjadi pada tahun 2006. yaitu sebesar Rp 5,67 trilyun utau ruta-rata
Rp 162,08 milyar,
Rasio
bclanja pembangunan tcrhadap total pcngeluaran selama tahun 200 l hinggn tahun 2006 juga rnenunjukkan peningkatan, di mana pada tahun 2001 sebesar 20.3 %, dan pada tahun 2006 rasionya mcncapai 12,08 %.
Hal ini dnpat ditcrangkan,
bahwa pemcrintah kabupmcn/kota dituntut unruk memiliki kcmandirian duerah, schlngga pcngeluaran invcsias! yang ditujukan untuk pembangunnn sarasana dun prasarana umum scpcrti infrastruktur fisik rnaupun non tisik ierus diringkalkan, yan)l diharapkan akan mendorong masuknya investasi swasta sena dapat mcningkatkan julunnya perkonornlan daerah oleh sckior swasta. Kabupaten/kota yitng rncmiliki rata-rara belanja pcmbangunan t~1ti11ggi udalah Kora Semarang. yairu sebesur Rp 140.43 milyar. sedangkan yang icrendah adalah Kola Salatiga, yaitu sebcsar Rp 50,35 milyar . Jika dilihat berdasurkan rasio belanja pembangunan tcrhadap total pengcluaran. maka yang tcrtinggi adalah Kola Pekalongan yaitu sebesar 42.95 % dan yang terendah adalah Knbupaten Klaren yaitu sebesar l 6,86 %.
~.2.5. Pengetuaran Sumner Daya Manusia Pcmermtah Dari berbagai indikator kcmaiuan pcmbangunan ekonomi, salah satunya adalah
keberhasilan
dalarn
menlngkatkan
kualitas
pcmbangunan manusia,
Indikator peningkaran kualitas pernbangunan rnanusia tcrlihat dari perubahan
72
lndcks Pernbangunan
Manusia
yang terdiri dari pcndidikan, kcsehatan dan daya
beli masyarakar. Salah :;mu pcnyumbang terpenting dalam pembangunan adalah invcsiasi di
bidang pendidikan dan keschatlilf. Pendidikan dan keschatan merupakan hak dasar 'l'il)yarakal. olch karena itu Pemerintah mcnetapkan pembangunan di bidang kcschatan dan pendidikan mcnjadi urusan wajib yang hams dilaksanakan olch I . felµruh pernerinrah duerah. Gambarau pengcluaran untuk Sumber Daya Manusia 11.qbupatcn/l-olll di Jawa Tcngah selama tahun 2001 hingga 2006 disaiikan pada tabel 4.9. Pengeluaran untuk Surnber Daya Manusia Pcmcrintah Kabupaten/ Koia di Provinsi Jawa Tcngah Tahun 2001-2006. Tabcl
4.9.
di
bawah
memberiknn
gambarnn,
bahwa pcmcrintah
kubupatcn/kota terns berusaha meningkatkan urusan wajib yang diembannya, yang terlihat dcngan terns mcningkat bclanja uniuk pendidikan Jan kescharan, hal terscbut 1:11:. lepas dari adanya amanat dalarn Undang-undang Dasar l ?45 has ii amandcrnen kedua dun Undung-undang tcniang Sistcm Pendidikm
Nasional
(Sisdiknas) tahun 2003. bahwa angga1~u1 bidani: pcudidikan sebesar 20% dari
AJll)N maupuu A.PBD. Rasio pengeluaran
Sumbcr
Dayu manusia terhadap total pengeiuaran
kabuputcnikota di Provinsi Jawa I engah tertinggi pada tahun 2006, yakni sebesar rum-rata 11.67 %. terjndi pcningkaran jika dibandingkan dengan tahun 2001 yang hanya sebesar 3,57 %.
71
TabeJ 4.9. Pengcluaran untuk Sumher Daya Manusia Pemeriutah Kabupaten/ Kota di Prnvinsi J,.wa Teagah Tahun 2001-2006 (juta rupiah) ~ No.
I 2 }
4
5 6 7
g
I
Kabu1.,tcu/
'-
Kolli Kab, CilacJn Kall. Banvumas Kab. Pumafir.•··· Kai:. Ba:ijamco...ua Kah Kcbumen Kab. rur.......... Kah. Wooosobo
I
K>b. ~l;!gcbn•
---
J_, ~b no,obla 10
II 12 13 14 15
s.m.50 4.936,.39
. I.I lo.97 1 ID.95 J.270.41
S93W
....
U7119 6 7!11.IJ 6.St'.6.64
•.910."
2• 1n•1 &.t.lJ.44 l>.611.21 I! '\J2.69 IE.S:"I~ P009J2 l&.661.02 8JJ97 46 ll 141,17 6.130.1'
6410.31 a.:~.7' 4.47{.ll 4101.SI IU20.SS llJSI ~g II T.11,66 1Ull9! 14.1411.9;
20tJ ?0.2UO;lll 11-l5t.74
19.496.34 t5 SJZ.07 10 llt.71 IH1'.ll 23.157.lt UJ6.27 9.2~.)3
J?.1!>4 62 1· 99127 15 71'193 21116.92 l!.JIC>.13 2!!.11!Jlf9
K:i>. Rcmb:in8 Kal>.Pati Ka>. Kudos Kab.J-·-
21
n.ru.19
Kuh. C:X111tt.k
6.583 79
13.COll ~I
13921,:9
22
Ub -·~ "
17.1..W.51
20 Zjo}.'\-1
24
Kab. Tcro
11.1$085
14~i9 :?O.ISl.84 19Ji91.l)'J IJ.64_;..6.J
11 18 19
,,-·' ~
I I.I ;4.69 llA2ll.17 U.4J9.19
Kao. Hlom
19
Kab llN>c<
30
Kola Ma•tlan•
31
Koti SurakaJul
llAll.110 H6?.7l l'.1.397 71 11498.SO ?.900.1! 12.m.12 l&.141.ll 17 iJ64.05 l_l42.J7 '251,-0
32
Kola Salaiiza
?J)).190
33
Knto Semarane 11."?Sl,30 Kota PckaloDgll_!!_~ 4.863"
,.
26 27
._2R
34 3)
4.2.6.
Kat.. Pck•km.itoin Kab, Pcma'.an• Kab. Tccal
K001Te-·J
:82-f.-• .
•• 6)0,96 1[2)J.44
IS.858.61 19.:ia:?.lS :Z(Ull.70 17 '61.39 3.9.5').40 716637 S.MS.ln 12.21'>.•6 1i61.5S '3.809.SO
lOO(j-
Ta bun
!.444 <2 1112,Gi 10.6'16.S& 11.414,0 6371.21 703745 24.J61.?2
16
~
Kah. Klatcn Kab. S-Jl..ol..m Kab, Wono2iri Kai>. Kab. Srasen Kab.G~,
2001
-200'?
11 Oi7.2J
11622.71 10456.53 13.378.'.'3 11.n1.•1
29_<@_17
3UM2.49 20269.75
&JJl>.21 'Zl.»714
s.168.n 21.994.1)6 1.r.L'9 j_j9fJJ
!
·-
2004 2005 36.213.89 4S 152.SJ 7J~ 32.1111.23 463S9.56 8lS36,U ?4.9'9,~i JS 1J7.7i 57 7J!Al 20.7•5J8 31.)7~B""' 343 80 3QY4" I JH..&81.46 16 7l2.00 30.25007 4) ~!4J2 4U0,'6 2i.9S9J)S 5997SJ14 !5916.:.7 •4 1»9,58 &611~.60 )Jjg2.:l-4 l0¥J4,10 _n_m.49. 47.00S..lO 5&7 OJJ M~I._ )4.60329 1t...•25A1 >11.140,I 0 47 818. lJ •0.921.~ SI> '6-1.~ <1 Sll.25 18 71336 J6.n3,1' :!993l,21 47..)(9.47 61714.211 J6 l'.ll.21 49816,77 6l.334.9l .lS.SSU4 ls 757,U> 54 112.4S _ 31619ii.1 19.2.13.73 2.17SJJO 21 J21.11 SHl9.07 JS.:W.34 22..~-17,91 41 ll6.5S 64 PUI_ 1197&.n ... '"19,63 56043.49 21.llQSS 33 190.97 JY 116.69 ]2.S-M.14 •5?0lJl 5B9'7J,!_ U7U.9S 2797C.J~ S71>21.;9 J; l69J7 47 237,60 _fil!QdL 66lli.14 lS l' )7_!07J7 ll .. CJ3.J.B 136 lOl.~7 :s.us.11 ll6oll,16 :l!IBM;. 26107.451 17 915.SS .!3.:NJ6.4P
Investasi Swasta Pada penelitian im, tingkut investasi dilihat dari besamya jurnlah realisasi
kredit umuk investasi dan modal kcrja pada kabupaten/kota.
Krcdit investasi
adalah kredit yang digunakan untuk membiayai pembelian barang-barang modal tetap dan tahan lama seperti mesin-mesin bangunan pabrik.. tanah dan sebagainya,
75
Tabel 4.10. Realisasi Kredit lnvestasi dan Modal kcrja yang diktluarkan Perbaukan kabupaten/knta di Jawa TengahTahun 2001 - 2006 (juta rupiah) No. I 7.
3 4 5 6 7
s 9
10 JI 12 13 14 15
Kabupaten/ Kuta Kl!b. Cilacan Kah. Ban.vuma"' Kab. Purbalit:."'!'a Kab, Baniamccara
204l3
3lfJJ.li>i
zoo~
67190!2
7.JfGAW
JQ\1!!7.869
321S(j)f
4.bP-.8:>)
l0.tJo.7S3
1.Wl61
6.814.675 1S!1W 2.SOl.851
&2ll1)7J
~.11"'67.34
4.·Wt\.265
3262.916
Kab, Wono
I 111).&I! 1.68.UIS L4S7.651 l.L'l.Gl 1.614510
!.2.~.2i6 I t.m.70:i
Kab. Magc.anR
J.889.6311
3.66:t~ 3.944927 3531.940 2.753599 ~2.1161.934
Kab. Kebumen
Kah. Purworeio
Kab Boyolali Kah. Kl"1c11
J.8i9.19)
3212.9"/ 4.966.71S
Kab. Sukobario Kah. Wonos.. iri
2""64~
Kab, Karangan\'llt Kab. Sr.tV:i."11
17
Kub. Oro""•an Kab. Blom Kub. Rcmbane.
18
Ka!>. Pali
16
Tahun
2002 ~836.472
2001
10.619125 2.91\l.lJI 1.162.m 16.il.004 (\3$.(Jlj
S.432.218
19 Kah. Kl1cfus ,........._.
20
21 22 ~ 23
Kah. Jenera Kab. Dernak Kah. Semarane
Kab. Kendal
25 26 27
Kab, Batana Kilb. i'•kalooean
30
31 32 33 34
35
l.Ml.615 191US7 l.S.2&\•fU
Kab. Terranerun.a
?4
28 29
4LIO:l.?ll
15111$
2(l!JJl(l6
2.4U.li'S
1775.90j 5.Sl!J.835
2.11UlZ2 8.l:l9.Ll6
2.407.715 8919"3
lJ3JQ:32
3.5BIJ3l
ilSl4SS
6.SSSJ45
zms»
4100.181 '213.0SS !J5637S U.Ol4331 3.4>').491
UU.l68 I &)')jJS
1291.91ll 6.065.110 51.
l.l!!.861
~m U81JSS 24(6.622
2.1789.lS
2.400.328 2.913.163 3.7&JJS7
Kota Serakarta Kora Salatiaa
zznsn
1929.!;\I
2.693661
2. <8'5.510 ' 2.~S.1116
Kab. Pemalana Kub. Teaal Kab. Drebes Kota Magelan.e.
1.554.~IO
1.11.).929 2.861.(l'Jl 2.139.t6:
14.>91.1:62 2.016.1!91
2811.9!0
2030.813 1m~ J69t.Ql2
1529390 15927,11)1 1.961.WI il'l61W J.236-155 1.4J6214
Kola Semarang ~233.710 Kora Pekalongan 2.7!'><.lll; K<>1.aT ~~ai 1~465 Prov. Jawa T•n2oh 20<.60;.859 2:33.~3t:.ll0 Rata-rata 5845.882 I 6.6895"6 Sumber: Bank lndnnt3·1aSemarang
I
9J(,1)5JJ
l.2.J.t.4.i41
2996.958 11956.llOS 5J5?.~7 l.441.%4 2.352..105 IJ3i828 1U4SJ
1;(12.141 1 .. 174.631 4.114.6Sl
H!7.9ll) 2.901.9i0
2005
3160.732 3:)50.74 2398.482 10391.785 4.1464;1 8.12S.5l!7 .4.&s 1.Cll I 4.Cl87JIS .6.913.254 7.654.656 .'183.8;1 3.808.9;8 3.019.593 9.005.083 4Ull597
2006
,.1145.on
9.0AAO]I
16.706.112 4.'.'3&572 19.J65...'
4 llJ.5S3 15JJUID
1.943.420 ;.6J7Jl9 48.71!)..l© 4.9.17 49~ '958A39 14088.167
J11.l.ll._'11}
l66LlD8
3.m.(;J! 3.C29.i22 lli0.$00 245711!7
J.414167
sm:m
11lUJJ5
• 4117119
4&'13725
~.211 2.871Zl6 ·~l.•39 5.9.lY-":15 2.0li.915
3.$76.374
•.On.806
4.141.110 7.369.501 7.486.0Xl 2. 716J25
S.O'JO.ST;
Sl.36i.s87 4.,-0.7.!5
3.(930l0
5.IOIJl75 I .lm.725 17.3J6.QJ2 1.652.196 .IUJ2.W)
:i.m.tll
4393219 lJ3~
7ll!S.9l8
21.ICi12lS
~787 75.99).818 450,,490 HJ0.9l7 3262ll&S7
9.m396
6.i'90-8N [email protected]$)
2A 166305 J.9S.IJ>;S
J.~79.542
10.€36.503 ~7393.82\ 8:JIJ5,;76
6.~11.555 32..573.565 4.ll7A21
6.9J8..!N.
g (1)(),988
9.43R,085
-
2.717212
5.142.025
2'1.4'13.321 2.913.1'13 IOL51JJ06 Llll2.050
61:V/Xi8
6,ICH!S
26.734.JJIS lliU.67) 39.133.1.2(1
318.851.677 lOJV~ l34
-
43-1346.4)7 ll.409.&96
Pcnyebab kesenjangan ini adalah, karena adanya perbedaan yang sangat mencolok pada komposisi kedua jcnis kredit ini, dimaua kredit modal kerja memiliki komribusi 83% dari total kredit invcstasi clan modal k.erja. Sebagaimana
76
dijelaskan di atas. bahwa.kredit modal kerja ditujukan untuk membiayai keperluan modal lancar yang biasanya hal)r:r dalam satu atau beberapa siklus usaha. Kabupaten/kota yang mcmiliki sektor indusiri, perdagangan clan jasa yang maju, seperu
Kora
Semarang, Kota Surakarta, Kabupatcn Kudus, Kabupaten
Karanganyar dan Kabupatcn Semarang, mempunyai kecenderungan lebih membutuhkan modal lancar, sehingga penyerapan kredit modal kerja sangat bcsar yang
rnengakibatkan
kesenjangan
peranan
kredit
produktif
diantara
kabupaten/kota.
Untuk rnelihat peranan kredit investasi dan IJIOdal kcrja pada pembeutukan PORB masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat dari rata-rata rasio investasi dan modal keria tcrbadap PDRB kabupatcn/kota dalam harga riiJ. seperti ditunjukkun pudn Tnbel 4.11. Dari data rata-rata rasio kredit investasi dan modal
kerja terhadap PDRLI kahupaten/kota terlihat, bahwa ada sepuluh kabupaten yang peranannya kurung dari satu pcrscnnya , seperti Kubupaten Cilacap, Kabupaten Hanjarnegara. Kabupatcn Kcburnen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Rembang, Kabupatcn
Boyolali,
Kabupatcn
Kendal,
Kabupaten Brebes,
Kabupaten
Pekalongan dan Kabupaten Pemalang, sedangkankabupaten/kota lainnya ruemiliki peranan berkisar antara I% - 5 %.
77
Tabel 4.11. Peranan invcstasi dan n1othtl kerja dalam pembcntukan I'll.RB kabupatcn/kota di Jawa Tengah Tahun 2001 - 2006 1'10.
i(abup•tenl Kot;1
I 2
6
0.6~
0.114 0 71
----.!!&:.!.
0.77
!I
10 11
,_12 13 14 15 16
17
18 19 20
....21
22 23 ,_ 24 25
26 I 27 28
Kitb.
J\Ul'\\'(i(~
Kah. wonosoeo
1.0) 116?
K11b. Bo 'Olali Kab. Kl111cn Kub, Sukohorio ~!lll~i;iri Ktib, K;1rnnJ?.t11'1\·nr
Ko~. Sruson K>.h OroboAllJ'l Kub. ll(ora Xnb. Rcmbnne Kob. l'a1I K~. Kudus K11b. JC-l)(lN Knb. Dcmak Knh. <::t.~n1croih1:
Kab. ·rcmuoast11>R Kab. Koullal
J.07
0.8)
Kub. t\·fnof.1.tn!l
1.18
1.22
I •II
~
065
-2::1;!_
o.n
1.14
I •17
1.49
I Iii
I 08 l.63
3.09 I.SO
1.69
0.78 I.II 0.40
0.98 1.l2 0.19
1,6) 4
I 78
82
S,7·1 I <16 1.02 J.48
u 63 0.18 3.85 0.88
1.26
11.70
0.6(1
K11h, l}111ru1g
1.38
Kab. l'"kalonw«1 Kah. P"maloM
0.91
Kfib. rc8fll
1.34 1.22 0.82
l.().j
0.82 l.02
29
Kab, Brebes
30
Kow Mno.elan~
JI
K OUI Surakarta Kola Salatlca
35
----
Tahun~ 2002 20-03 2004 _2005 . 2006 ·-----·--o.;; ,, 77 0.7) 1.08 1.21 1.4'1 2.04 21; HI ).!L_
___!ill
--1
i~
2001
Kab, Cila"'e Kab. Dan>,•t1nu1s ,l - Kllb. Purbalin~!J'a 4 Keb. llaniumc2ara 5 Kah. Kcbu111cn
7
32
--·-r
Kom Semarnna Ko1a Pekalono~1n l
o~'
-
4 71
J.2S
J.68 1.83 l.58 l 6l
.
lA4 1.19
1.69
2:JJ!._
1.31
1.-1l
.----->!.U t.54
1.00
1.2(1
l.38
0.95 I 43
I.I I li•l
l..ll
2.73 IJ.98 1.39
l.X1
J.26
2 ~2
J.26
l.J•
1 .so
1.46 2.45
'77 1.68
3.S7
4,()4
143
2.77 I.MO
4.40
3.30
I ~I 0.79
I.SO 1.10
l.16 S.Sl
1.21 1.6.1
220 4.7X
J.l(I 2.n 2.•J 1.86
2.49
1.32 I. 7~
l.S I 2.SO
J,,'.1
MO
1.68 (~ 71
I.YI 0.82 I .'l'l
1.61
1.60 141
I.SS
---- f-1.08 l.6l
170 3.54 1.62
120 l.YS
..1!.L_ Ml
1.88
2.09
212 I
~$ 1.99 2.t/1
S.19 2.00 1.26
~
,,
4 ..;t_ 2.34 2.11 I 7 00 2.111 l.S~
·-~.J_2__
J.3(i
I.JS 1.08
1.19
0.96 145
0.98
L21J
l.'lJ
l.QS 4.37 3.03 3.11 2.IJ
23>
~'11
3M
S.17
6.9•
2.49 4.9)
3.13
}.81
3.~8
5.SI
us
2.70 4.86
2:15
~.13
3.02
S.99
J.Oi
1.7'1
6.41
2.06
].38
6.J5 2.71
Sumber : 8tu1J. Indonesia Sc111urun~. d10/ah.
s IJ(l 2.48
1.82
IJ&
-
1.48
I.SO 2l12 1.72
I. )X l.94
207
-
3.06 7.25
:t91
.t.].
Pemilihan Model dan Mctodc Analists
4.3.1.
l'cmilihan Modi!! Empiris
Untuk
menguji
hipotesis
tentang adanya
pengaruh positif
antara
pcngeluaran pcmcrintah daerah rcrhadap penumhuhan ekonomi kabupatcn/kota di Provinsi Jawa Tcngah, dibutuhkan data yang konkrit. Data yang digunakan dalam pcneliiian ini rucrupakan data sekunder berupa data panel dari tahun 2001 hiugga 2006 yang dikumpulkan dari lembaga bcrwenang dan tcrkait, seperti Bau<:1,11 Pusat
Statistik
(BPS) Provinsi Jawa Tcngah,
Dirjen Anggaran dan l'crimbangan
Keuangan Dcparternen Kcuangan Rcpublik Indonesia, Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengan,
Bappcda Kabupalen/kuta
Provinsi
Jawa Tcngah serta TIPS
Kabupaten 13nnjamegara. Untuk mclihot dan mcngestimasi pcngaruh Pengeluarnn Pernerintah l)uerah rcrhadap Pcrtumbuhan Ekonorni kabupaten/kotu di I'rovinsi
.Juwu Tengah
sclama tahun 200 I hingga 2006. model yang disusun dalarn penelitian ini adalah dengan menggunakan metodc ckonometrik rcgresi berganda, scmua variabct dihitung dalam nilai konstau 2000. Pcnyusunan model yang penulis gunakan dalam penelitian ini didasarkan pada model penelitian sebelumnya dari Kwcka dan
Morrissey ( 1999). Adapun model yang disusun dalam pcncltian ini adalah sebagai berikut :
LnY11-
a ~u1Lnlpit
I
u2Lnlg;l+(IJl.nHg11+a./,nCg11
h:it
(4.1)
Di mana : Y
= Produk Domestik Regional Bruto (Pl)Rli). dalam log.
a
= intersep
Tp11
= investasi swasta pada kabupaten/kota i pada tahun t, dalarn log.
79
ig;,
= pengeluaran
pembangunan
(beianja
invesrasi) pemerintah
kahupaten/kota i pada tahun t, dalam Jog.
flg;,
= pengcluaran untuk Sumber Daya Manusia kabupaten/kota i pada
tahun 1. dalam log. Cg;,
= pengeluaran rutin
pemerintah kabupatenikota i pada tahun t,
dalam log. = waktu pengamaian
t
= (l
s
, .. .....,N • -
kabupatenlkota elasrisitas ~
= nilai residual
4.3.2. Pemilihan Metnde Analisis Dalam mcmilih model rcgrcsi dengan menggunakan data panel, ada dua uji yang dapat dilakukan untuk menentukan tcknik yang tepat sebagai alai estimasi regresi data panel. yairu : pertama dcngan uji statistik F, untuk memilih Ordinary Least Square (OLS) tanpa variabel dummy ataufixed effect dan yang kedua adalah untuk memilih atau mcncnrukan model Fixed Effect atau Random Effect yang
akan digunakan dalam pcnclitian ini. Terlebih dahulu dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan mctodc Hausman Test (Gujarati, 2003). Staiistik Hausman Test rnengikuti distribusi statistik Chi Square dengan degree of freedom sebanyak
k , di mana k adalah jumlah variabel bebas. Jika nilai statistik Hausman lebih bcsar daripada nilai kritis, maka model yang iepar adalah model Fixed Effect,scdangkan apabila nilai statistik Hausman lcbih kecil daripada nilai kritisnya,
maka model
yang tepal adalah model Random EJJecI. Berdasarkan husil cstimasi, sesuai langkah-langkah yang disyaraikan,
RO
dengan menggunakan software Eviews 5.1,
nilai
Hausman T11sl adalah sebesar
90, I J , scdangkan nilai kritis Chi Square dengan df - 4 pada c - 5%
o = 1%. masing-masing
dan
sebesar 9,43773 dan 13.2767. sehingga metode analisis
yang paling tepat untuk digunakan dalam oenelitlan adalah model
Fixed Ej]ecr.
(Iampiran I 0)
4.3.2. llasil Estimasi I lasil estimasi model dcngan mcnggunakan metodc analisis Fixed effect,
adalah scbagai berikut : LnY.,-
C, + 11.56389 + 0.123(;65lnlp; - 0.0~15761.nlg;, 0.()25023/.n(g;, (64,93183)
0.049494l11Hg;,
T
, ( 14.25425)*..
T
(4.2)
(3.442480)*·•·
(I l.14187)•••
(3,225791)*0 R' = 0.'1986
d=l.5353
n=210
k=4
Fixed Effects (Cmss) K,,\J)Cll.,\CAP-(' - KAOOANYUMAS--t - KAllPURUALINOOA-C
- K!\llllANJAKN~Gt\RA-C
-KABK.EllUMl;.li-C
-KAIWURWORFJO-C =KAl\Wf>NOSORO--C 10\llMt.GEl.ANG C - K,,\flllOYOl-~J .1-c.
- IV\llK.LAfEN-<'
- K,\flSUKOl·IARl(bC
-KAllWONOGJRl-C -KJ\BK.AR>INGANYAR-{' - K1\llSll:\C.£. C
=KABGROROC'.A~ K,\JlBLORA C
=KAIJR£MllANG-C _KAllP1\TI C
1.218()96 0.178479
-0.314639 -0.125613 -0.046440 --0.087665 -0.475253
0.080187 0.234168
0.3C-Sl90 0;240843
-0.141548 0.247119
-0.207936 -0.075495
0.453786
·0.277583
KARKUOUS-C
1.039060 0.177619
- KJ\J)Ji!J'All:\-C - KAlltltMAK-<.'
-0.082590 0.290691 -0274491 0.439566
KAUS!l\1AR.\NG-C - KAllTEMAMJ( a JN(;_c
KARXF.NIML-C
.KABBATANlr-C
-0.275389 ·0.026287 0.009930
- IV\i);'ilKAWi\'G,\N· C
k\ll?C\fAL\NG-C
=K.~OTl::GA.lrC
-0.~552&8 0.365242
KAllllREDES·-C
-0.988257 0.100366
-KOTAMAGEl.ANG-C KflTASlJRJ\KAKl.A-C
_KOTASAlATIGA-C Ktrr.\SEMARANG-l'
-1.161150
1.3-46957
_KOTAJ'a:;\LQ'lGAN-C KOTATCGAL-C
-OA26865
-0.976318
0 193069
Keterangan : signifikan pada *)
<1
= I 0%; **) u
Hasil cstimasi model di aras menunjukkan,
=
5%; ... ) a= I% bahwa
variabcl lnvcstasi
Swasra (Jp). Pengcluaran Invcstasi {lg) dan Pengeluaran SDM (I lg) dan variabel
81
Pcngcluaran Rutin (Cg) mcmpunyai pcngaruh yang positif dan signitikan Perrumbuhan
Ekonomi (Y) kabupatcn/kora
di Provinsi Jawa Tcngah
rerhadap
pada tingkat
signifikansi u sebcsa r I 0%, 5% dan 1 %.
Intcrscp mcrupakan kocfisicn pcrubahan yang tcrjadi, jika variubcl-variabel bcbas adalah nol. lnterscp untuk masing-masing kabupatcn/kota bcrbeda-beda, scbagai contoh Kabupatcn Cilacap mcmiliki
intcrscp sebesar 12,78 yang berarti
jika variabcl-variabel bcbas adalah nol, rnaka pcrubahan pcrtumbuhan PDRB yang tcrjadi di Kabupaten Cilacap sebcsar 12.7 'Yo. 4.4.
Evnluas! Modt'l
4.4.1.
Kriteria F.konomctris
4.4.1.1.Uji
Nornrnlitus
Pcngujian edanye pcnyimpangan asumsi normalitas, sulah sarunya adalah dengan
melakukan .lorque-Beru test. (Oujatrati,
2003). Uji nonnalltas
ini
dihcrlakukan, jika jumlah samptenya kccil. Gujarari mcnyebutkan, bahwa batasan
jumlah sample kecil adalah jika sample kurang dari lOO. Jikajurnlah bcsar, tidak dipcrlukan uji normalitas. sehinggu dalam pcnclitian im tidak dilakukan uji
normalitas. karena jurnlah sampel yang digunakan sebesar 210. 4.4.1.2.t:ji Stalioncritas Stationeritas data merupakan pcrmasalahan pada data series. Panjang
kclambanan SACF yang diperlukun, sebagai rule of' thumb. adalah scpertiga atau seperempat dari data time series yang dimiliki.
(Agus Widarjono, 2005).
Dalarn
pcnclitian ini, data series yang, dipergunakun hanya selarnu 6 tahun, sehingga uji
stationeritas dilakukan. 4.4.1.3. Uji l\'lullikolinieritas Multikolinieritas merupakan salah satu pclanggaran kondisi ideal yang
82
regresi
disebabkan oleh adanya hubungan linier antara variabel bebas dalam
berganda, Menurut Gujarati (2003), salah satu ciri adanya gejaJa multikolirucritas adalah apabila model mempunyai koefisien dcterminasi (R2) yang tinggi, tetapi hanya sedikit variabcl bcbas yang signifikan
mempengaruhi
variabel terikai
melalui uji l. Pengujian rnultikolinieritas
ini dilakukan dengan melihat rnatrik korelasi
antara masing-masing variabcl bebasnya Jika korclasi antar variabel bebas lebih besar daripada
0,80 . maka disimpulkan
(Gujarati. 2003).
tcrdapat
masalah multikolinieritas
Bcrikut ini adalah marrik korclasi persamaan
yang
diperoleh
dengan bantuan software Eviews 5.1. Matrik korclasi di bawah memperlihatkan,
bahwa korelasi antar variabel
bebas dalam pcrsamaan tcrdapat nilai 0,8038, sehingga disimpulkan
adanya
masalah multikolinier pada model yang sedang diuji.
Tabel 4.12. Matrik Korelasi Variabel Independen Persamaan Ln(Y)
Ln(CG)
LnllG)
Ln(HG)
Ln(IP)
.bn(Y)
L.000000
0.753659
0.379582
0.379662
0.688322
Ln(CG)
0.753659
LOOOOOO
0.284760
0.196550
0.409096
l.n(IG)
0.379582
0.284760
1.000000
0.803844
0.316139
Ln(l!G)
0.379662
0.196550
0.803844
1.000000
0.316327
Ln(lP)
0.688322
0.409096
0.316139
0.316327
1.000000
Tabcl ,1.11 menunjukkan adanya korelasi yang tinggi antara variabel Ln(lg) dan
I .n(Hg), yaitu 0,8038. yang dapat disimpulkan adanya gcjala multikolinicritas
pada
model yang diuji. Gujarati, 2005. menyatakan, bahwa Perfect multicolinearity
83
meugakibatkan
estimator
tidak dapat ditentukan.
Jika
terjadi
imperfect
mutticolinearity, maka estimator rnasih BLLiE namun estimator memiliki varians dim kovarians yang tinggi, sehingga sulit mendapatkan estimasi yang repnt. Pada uji multikolinearitas
yang dilakukan dengan uji korelasi
parsial antar variabcl
hebas, jika terdapat korelasi yang kuat (di atas 0,80), menandakun adanya gejala Namun dcmikian, unruk data 1im1J series yang memiliki trend,
multikolinearitas.
biasanya koefisien korelasinya tinggi, oleh karena itu perlu pengujian lebih lanjut, dalam hal ini penulis melakukan uji multikolinearitas
lebih lanjut dengau mctodc
deteksl Klien. Metode dcteksl Klien dilakukan dengan mcmbandingkan R1 model hasll esumasl
dcngan
R2 rcgrcsi 011xiltmy di antara scluruh variabcl bebas.
Multikolinearitas terjadi jika R2 regresi auxiliary lebih besar dari Ri model awal, Hasil dctcksi Klien dapat diikhtisarkan dalam 'I abcl 4.1'.f scbagai bcnkut : T:1bcl 4.13 l'lasil Uji Multikollnicritus dc11g:1n Mctodc l)ctcksi Klien Varinbcl
Varlabcl bebas
R1
Klien
terikat y
11">,
ro. HG,CG
Otteksi
Kcsimpulan
0, 9QR 'iQ8
R1v
model awal
0,882121
R11p < R\
'l'idak ada otokorelasi
R"Jc < R"\'
Tidak ada otokorelasi
IP
IC., HG,(.(;
f(j
IP,
uo, CG
0.7'12445
HG
IP,lG. CG
0,756021
j l Rm:
Tidak ada ntokorclasi
CG
u-, LG, HG
O,R44016
R1r.r. < R\,
Tidak ada otnkorelasi
Dari hasil dcteksi Klien tcrscbut terlihat bahwa seluruh R1model awal lebih besar daripada R7. rcgresi auxiliary. Dengan demikian, dapal disimpulkan bahwa model
hasil estimasi ridak mengalami masalah multikolinieritas.
84
4.4.1.4. Uji H eternskedasttsitas Pcngujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas
dalam
model.
Pada
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan mctodc White HeteroskedasticityTest- cross Jenn dengan bantuan
software Evicws 5.1. Hasil pcngujiannya adalah sebagai berikut : Tabcl 4.14. Hasil Pcngujian Heteroskedastisitas Dengan Menggunakan Metodc Uji \\'bite Pada Model White HeteroskedasticityTest F·statistic 1. 268022 Obs*R-squared 10.08921
Probability Probability
0.262021 0.258820
Sumber : Hasil perhitungan Eviews 5.1
Nilai chi square hitung yang diperoleh dari ObssRssquarea adalah sebcsar I 0.08921
(l.ampiran I 0), scdangkan nilai kritis chi square pada tingkat
signifikansi a.= 5 % deugan df= 210 adalah sebesar 124,342.
Karena ni!ai chi
square hitung lebih kecil daripada nilai chi square kritis, maka !Io yang menyatakan tidak ada heteroskedastisitas pada model, diterima,
Dapar
disimpulkan, bahwa model tidak terdapat rnasalah heteroskedastisitas. 4.4.1.5.Uji Otokorelasi Otokorclasi bcrarti adanya hubungan atau korelasi anrara anggota observasi
satu dengaa observasi lain yang berlainan waktu. Untuk rncndetcksi adanya masalah otokorelasi atau tidak, dilakukan dengan mcnggunakan mctode Durbin
Watson (DW). Dengan rnclihat nilai Durbin-Watson pada Lampiran 7. diketahui nilai .starisrik d sebesar 1,5353.
Nilai kritis d pada tingkat signifikansi u - 5% dengan
n = 210
-
I,706 dun du - 1,812. Nilai statistika d lebih kecil
85
daripada d1.. sehingga menolak bipoiesis
11111. Disimpulkan.
bahwa model
mcngandung masalah otokorclasi positif. Adanya otokorclasi ini, mcnycbabkan hasil estimasi ridak la~i Bl.Uli. sehingga
dilakukan
penyembuhan otokorclasi
dcngan menggunakan
Cochrane-Orcun. Hasil penyembuhan otokorelasi
rnetode
adalah scbagai bcrikut :
(Larupirun 12) l11Y1o =
Ci
t
10,77791
+ l!.048028/.nlg;,
+ 0,17$4))/.nlp,,
l-
0,037149l11Hg1,
0,040 I 86L11Cg,, +AR(! ):0, 169164 (73,83627)
(8,544096)... R2 •
0.999731
(23,06023)
d•l.917n-175
(4.2) (3.771804)...
(:l,05878(>)
+
(10,11230)•
..
. k-=d
Keterangan : signifikan pada *)a • I 0%; **) u - 5%: .... ) u= I% Pengujian rnasalah otokorclasi mcnggunakan
pada hasil penyernbuhan ini lcbih cocok
mctodc /Jruesch-(:iot.{jr~y utau yang lebih dikcnal
dcngan lll'
l.angrange Multiplier (l.M), karena model otoregrcsif (Widarjono, 2005). Adapun hasil Uji Langrange Multiplier persamaan diperolch scbagui bcrikut: (Lampimn I J) Tahcl 4.15_
Hasil Uji Oloktirelasi 1kngan Metude Bruesch-Godfrey (llji Langrange Multiplier) Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test F-statistic ObsRssquarec
0,338279 0,701127
Prob. F(2,201) Prob. Chi-Square(2)
0,713401 0.704291
Nilui Ous•R-s4uared ichi-squares hitung) adalah 0,701127, berdasarkan nilai probabilitas
rncrniliki
chi-squares sebesar 0.704291
pada kelambanan
2, yang berarti
tingkat siguifikansi lebih bcsar dari I%, 5% dan I 0%, yaitu 70%. maka
86
hipotesis uul diterima.
Berdasarkan uji Langrange Multiplier ini disimpulkan,
bahwa model sudah tidak lagi mengandung masalah otokorelasi. 4.4.2. Pengnjian Statistika 4.4.2.1.Penaksiran Kocfisicn
Knefisien Determinasi (R') determinasi
mencerminkan
besarnya
pengaruh
perubahan
variabcl indcpcnden dalam mcnjalankan pcrnbahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mcnguk.ur kebcnaran dan kcbaikan hubungan an tarn variubel
Berdasarkan hasil estimasi, koefisieu dctcrminasi atau R2 dari model yang digunakan
bahwa perubahan variabel Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah pada tahun yang bcrsangkutan dapat diterangkan oleh variabcl Pcngeluaran Rutin, Pengeluaran Pemhangunan, Pengeluaran Sumber Daya Manusia dan Investasi Swasta pada tahun iru .il!ga sebesar 99,973 %, sedangkan sisanya sebesar 0,027% diterangkan oleb variabel lain yang tidak masuk dalam pcnclitian. 4.4.2.2.l~cnaksiran
Koefisien Secant Simultan (Uji .F)
Untuk mengetahui peugaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikut. digunakan Uji F. Adapun krireria uji F adalah : Jika nilai hitung F < nilai label F, berarti sernua variabcl bebas yang digunakan secara simultan (serempak) ridak berpengaruh (tidak signifikan) terhadap
variabel terikatnya, Jika ni/ai hitung F> nilai tabel F. bcrarti semua variabcl behas yang digunakan secara simultan (scrcmpak) berpcogaruh secara nyata (signifikao) terhadap
variabcl terikatnya. Lji F dcngan rnenggunakan bantuan software Eviews 5. J., diperoleh basil sebagai berikut : Tabet 4.16.
Hasil Uji F untuk l\{ooel Of (k-l ;n-k) = (5-1; 175-S)
(4.170) Sumber : lampiran 12 Seluruh
A
F-tabel
1%
3.48
5%
2.29
10%
1.90
variabel bebas dalam model
terhadap variabcl tcrikat.
F-Hitune
Kesimnulan
Sieni Iikan 12875.43
Signifikan Sionifikan
berpengaruh secara signifikan
Hal tcrsebut ditunjukkan oleh nilai hiumg F sebesar
12875,43 , yang lebih besar daripada nilai tabel f pada tingkat signifikansi sebesar ex = 1 %. 5% dan Ul%, dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa variahel
Pengcluaran Rutin, Pcngeluaran Pembangunan, Pengeluaran untuk Surubcr Daya Manusia dan lnvestasi Swasta secara bersama-sama mempunyai pcngarub yang signifikan
dalam menentukan Pertumbuhan Ekonomi pada kabupaten/kota
di
Provinsi Jawa Tengah. 4.4.2.2 Pcnaksiran Kocfisicn Sccara Parsial (Uji t) Sctclah diketahui, bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat, maka dilakukan pcngujian lebih lanjut dengan menguji masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat untuk mcngetahui variabel bebas manakah yang berpengaruh secara signifikan
X8
tcrhadap variabel terikat. Pengujian mt dilakukan dengan uji kocfisicn secara
parsial (t-test), Program ~:vie1n 5.1 xecara langsung ielah menghitung nilai starisrika t. Nilai statislika l basil penghitungan software Eviews 5.1 seperti terlihat pada tabcl
4 .17 berikut : Tabd 4.17. Hasil Il]] Koefisten Secara Parsial
Of=
Variabel
-
TP
172
10
172
HG
I
CG Snmber: Lamptron I1
I
A
t-tabel
1% 5% 10% 1%
2,326 1.96 1,645 2,326 1,96 1.645 2.326 1.96 1.645
5%
10% 1%
172
5% 10%
1%
5%
172
(llii
10%
Berdasarkan pada Tabel 4.16.
I untuk Model
J,7718°'1
Kesimnulan Sianifikan Sianiflkan Signifikan Si anif kan Sinnifikan
10,11230
_;'?_ignifikan
r-hiruna 23.06023
Sianifikan
2,326
1.96
Slanifikan Sianifikan
8,5440!)6
1,645
Signifikun Siznifikan Signitikan
di atas. dapat diinterpretasikan masing-
masing variabel bebasnya scbagai bcrikut : a. Variabel Pengcluaran Rutin (Cg) Nilai hitung l variabel Pengeluaran Rutin {Cg) yang diperoleh
8.5441. apabila dibandingkan n = 1 %,
s•.t. clan I Oo/o, nilai
nilai label t. sehingga
dengan
nilai
adalah sebcsar
t.abel t pada tingkat signifikansi
hitung 1 yang dihasilkan jauh lebih besar daripada
H, ditolak.
Dapat disimpulkan.
bahwa
variabel
Pcngcluaran Rutin (Cg) kabupaten/kota berpengaruh secara signifikan tcrhadap Pertumbuhan Ekonorni pada masing-masing kabupatcn/kota Tengah,
di Provinsi Jawa
89
b. Variabcl Pengcluaran Pcmbangunan (lnvcstasi Pcmcrintah) (lg) Dari hasil penghiumgan variabel Pengeluaran Pernbangunan (lg),
nilai statistika
t
sebcsar 3,772, apabila dibandingkan dcngan nilai kritis
tingkat signifikansi u = I%, 5% dan I 0%,
nilai statistika
oleh model tersebut jauh Jebih besar dari nilai kritis Dapat
diperoleh
dikatakan,
bahwa
variabel
t,
Pengeluaran
t
t
pada
yang dihasilkau
sehingga Ho ditolak. Pernbangunan
(lg)
kabupatcn/kota berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada musing -masing kabupatcn/kota yang di Provinsi Jawa Tengah. c. V ariabel Pengeluaran Sum her Daya Manusia Pemerintah (Hg) Nilai statistika sebesar
t
I 0, 1123,
untuk Pengeluaran Pembangunan (IG) yang diperoleh adalah apabila dibandingkan
signifikansi u = 1%, 5% dan 10%,
dengan nilai kritis I pada iingkat
nilai
statistika t yang dihasilkan olch
persamaan atau model terscbut jauh lchih bcsar daripada nilai kritis ! lo ditolak, Disimpulkan, Perncrintah (Ilg)
I,
sehingga
bahwa variabel Peugeluaran Sumber Daya Manusia
kabupatcrrkota berpengaruh secara signifikan terhadap
Pertumbuhan Ek:onomi pada rnasing-masing kabupatcn/kota yang di Provinsi
Jawa Tcngah. d. Variabel Investasi Swasta (Ip)
Dari hasil penghitungan variabel
lnvcstasi Swasta (Ip), diperoleh nilai
statistika I sebesar 23,0602. Apabila dibandingkan dcngan nilai kritis t pada tingkat signifikansi u ~ I%, 5% dan 10% , nilai statistika
t
yang dihasilkan oleh
persamaan atau model tersebut jauh lebih bcsar daripada nilai kritis t, sehingga
ll~ ditolak.
Dapat dikatakan, bahwa variabel lnvestasi Swasta (Ip) pada
kabupatcn/kota bcrpeugaruh sccara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
pada masing-rnasing kabupaten/kota yang ada di Provinsi J awa Tengan.
90
4-"
Analisis F.knnomi clan Pernhshasan
Pernbahasan ini akan mcnjclaskan arti dari parametcr-paremerer yang dipcrolch dari hasil regresi. yang meliputi kesesuaian arah parameter yang diteliti dcngan hipotesis yang telah ditetapkan berdasarkan teori ekonomi. Dengan menggunakan model regresi berganda guna melihat pcngaruh Pengcluaran
Ruun, Pcngcluaran
Pernbangunan,
Pengeluaran
Sumbcr
Daya
Manusia Pcmcrintah dan lnvestasi Swasta tcrhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan bantuan software Eviews 5.1,
diperoleh hasil sebagai berikut : (sebagai contoh,
nilai interscp dari Kabupaten Cilacap yang dimasukkan kc dalam model, hasil estlmasi sclengkapnya pada Lampiran 11 }: L11Y;, =
11.988935
+ 0.1754S5lnlp.
I
0.048023/,nlg.,
O.MO l86.L11Cg. TAR( 1)=0.169164
(7),8)627) (8,544096)...
R-squar~d
0.999731
(23,06023) ...
~ 0,037149lnllg.,
... ············ . ················ (3.771804)•..
I
... (4.2)
(10,11230)***
(3,058786)• .. Adju.~rcd R-squa~d
=0.999654
Sebagaimana tclah dijelaskan sebelumnya, model estmasi di atas tclah memcuuhi
scuiua
uji asumsi klasik yang harus dipcnuhi dan penaksiran kriteria
staristika. Meli hat nilai R2 yang dihasilkan sebesar 0.99973 berarti, bahwa scbcsar 99.973 % pcrubahan variabel Pertumbuhnn Ekooomi kabuparcn/kota di Provinsi Jawa Tcngah sclama periode 2001-2006 dapat ditcrangkan oleh variabel penentu dalam model. sedangkan sisanya sebesar 0,027% dipengaruhi variabel Jain yang tidak ditcliti.
91
Dari contoh untuk Kabupatcn Cilacap diatas, model esiimasi memiliki intcrsep sebesar 11, 99. yang berarti jika variabel-variabel
bebas adalah nol. maka
perubahan pertumbuhan PDRB yang ierjadi di Kabupaten Cilacap adalah sebesar 11.99%. Adanya variabel AR(J) menuniukkan, bahwa pertumbuhan ekonorni pada tahun t dipengaruhi oleh variabel-variabel tahun sebelwnnya {t -1 ), baik variabel
bebas maupun variabcl tcrikatnya dengan nilai residual 0, 169164. Secara parsial, dari basil estimasi pada model tersebut dapat dilakukan interpretasi pengaruh dari masing-rnasing variabcl bebas terhadap pertumbuhan ekonomi
kabupaten/kota
di Propinsi Jawa Tengan sclama periode 200 l-2006
sebagai berikut : 4.5.1. Variabel Pengeluaran Rutio Pengeluaran rutin berpengaruh positif dan signifikan tcrhadap pertumbuhan
ekonomi
kabupaten/kota
di Jawa Teugah. Apabila Pengcluaran
Rutin
kabupaten/kota di Provins] Jawa Tcngah meugalami kcnaikan sebesar l %, maka
pertumbuhan ekonomi akanmeniugkat sebesar 0,040%, ceteris puribus, Hasil tcmuan ini sesuai dengan hipotesis, bahwa pcngcluaran rutin akan
berpengaruh pada pertumbuban ckonomi. Hal yang sama terjadi di Negara Tanzania, sebagaimana basil pcnclitian yang dilakukan olch Kwcka dan Morrisey
tahun 1999. llal ini dapat diterangkan, bahwa adanya pengeluaran
pcmcrintah
yang bersifat konsumsi (scpcrti gaji pegawai. bclanja barang dan jasa. perjalanan dinas) akan mempengaruhi pendaparan dan konsumsi swastu.
Pada urnurnnya pengeluaran rutin pernerintah kabupaten/ kola di Provins!
92
Jawa Tengah selama pcriodc penelitian mcnunjukkan pola semakin bcsar
pengeluaran rutin, maim pertumbuhan ekonorni
di kabupaten/ kola yang
bersangkutanjuga ikut mcningkat. Didasari pada asumsi, bahwa semakin tinggi pcngeluaran rutin, uang yang dibelanjakan unruk barang dan jasa semakin tinggi, schingga sektor swasta akan menyediakan barang dan jasa yang semakin banyak.
4.5.2. Variabel Pengcluaran Pembangunan Pada umurnnya, pcngcluaran pcmbangunan pcmcrintah kabupatcn/ kota di Provinsi Jawa Tengah selama periode penelitian menuniukkan pola sernakin besar, Pengeluaran
pembangunan
pertumbuhan ekonomi
berpengaruh positi f dan signifikan terhadap
kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jika Pcngeluaran
Pcmbangunan (Investasi) mengalami kenaikun sebesar 1 %, maka pertumbuhan ekonorni
kabupatcn/kota di Provinsi Jawa Tengan akan meningkat sebesar
0.04&%, ceteris paribus. Hal ini sesuai deogan hipotesis, yaitu pengcluaran untuk invcstasi pcmcrintah akan berpenguruh positif dan signifikan terhadap pcrtumbuhan ekonomi kabupaten/kotadi Provinsi Jawa Tcngah. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh hasil pcnclitian Kneller, Bleaney dan Gemmel ( 1998), Devarajan, swarooo dan Zou (1993), sorta Yasin (2003), yang menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikanbelaaja investasi pcrncrintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Scpcrti yang diterangkan oleh Barro (1990), pengeluaran pcmerintah yaog produktif akan memiliki dampak yang postif terhadap pertumbuhan ckonomi, Hal ini disebabkan, alokasi pengcluaran pembangunan dirujukan unruk pengembangan infrastruktur dan pcrbaikan infrastruktur oleh pernerintah daerah, schingga akan
93
rncmacu pertumbuhau ekonorni dacrah,
Dari hasi I pcngamatan selama rahun 200 J hingga tahun 2006 didapatkan, bahwa pengeluaran pernbangunan (investasi) merniliki pengaruh yang lebih besar
(0.048%)
dibandingkan
dcngan
pcngaruh
pcngcluaran
rutin
pemerintah
kabupaien/kota di Provinsi Jawa Tengah (0.040%). Namun pada kenyataannya, rasio pengeluaran pembangunan rata-raia banya sebesar 30% dari total pcngcluaran daerah, lebih kccil dibandingkan dengan pengeluaran rutinnya. Jika Pemerintah Daerab membcrikan porsi anggaran untuk pengeluaran investasi lebih besar dari pada pengeluaran rutiu, maim pertumbuhan ekonomi daerah akan lebih tinggi. Hal
senada dinyatakan olch Saragih, 2003, yairu jika pemerintah daerah rnenetapkan anggaran belanja pembangunan lcbih besar daripada pcngeluaran rutin. maka kebijakan ekspansi anggaran daerah ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonom i daerah. Variabel ini mernpunyai Swasta, karcna
pengaruh lebih kecil dibandingkan Investasi
bclanja investasi yang dikeluarkan
oleh pemerintah
tidak
digunakan langasung untuk berproduksi, tctapi digunakan untuk membiayai infrastruktur-infrastruktur
yang berguna unruk rnendukung
lancarnya
roda
(Kcschatan
dan
perekonomian. 4.5.3.
Variabel
Pengeluaran
Sumber
Daya
Manusia
Pcnditlikan)
Hasil
penelitian
ini menunjukkan, bahwa Pcngcluaran Sumber Daya
Manusia rncmpunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Jika pengeluaran
Sumber Daya Manusia rnengalami
kenaikan sebesar 1%. maka pertumbuhan
9-I
ekonorni knbupaicn/kota Ji Provinsi Jawa Iengah akan mcningkat sebesar 0.037%, ceteris paribus. Hal tcrsebut menunjukkan. bahwa pendidikan dan kcsenaian mernpunyai pengaruh dalam pcrtumbuhan ekonomi dan sesuai dcngan
dcngan hipotcsis, yairu pcngaruh pcngcluaran Sumber Daya Manusia
akan
bcrpengaruh positif dan signitikan. Hal ini sama dcngan hasil pcnelitian Bose. Haque dan Osborn (2003), di mana investasi pemcrintah dan total pengeluaran pendidikan mernpakan pcmbiayaan yang secara signifikan berpengaruh terhadap perrumbuhan ekonomi, llasil pcnelitian Krugman (1994) pada pertumbuhan pendapatan per kapita Hongkong, Singapura, Korea dan Taiwan menyimpulkan, bahwa perturnbuhan pcndapatan per kapita yang bcrkembang sangat cepat "ernpat macan Asia" tcrsebui, disebabkan adanya peniugkatan investasi pendidikan yang sangat tinggi. (Yan Den Berg. 2003). Hal ini dida-ari pada asumsi. bahwa tidak semua penduduk marnpu
mcndapatkan pelayanan
pendidikan dan kcsehatan, apabila infrastruktur sarana
pendidikan dan kcsehatan tidak dibangun oleh pemerintah. Adanya sarans pendidikan dan kcsehatan yang dibangun oleh pemerintah, rnaka pcnduduk dapat menjangkaunya, schingga pcnduduk dapat menyekolahkan anaknya, mcndapaikan pclayanan kesehatan yang 111c111adai.
Pengaruh peningkatan Surnber Daya
Manusia tcrhadap perturnbuhan ekonomi, karcna adanya pcningkatan produktivitas
tenaga kerja (J inghan, 200 I). Variabel Sumber Daya Manusia dalarn model mcrruliki pcngnruh yang tcrkecil diantaru variabel-vai iabel pcngeluaran pcmcrinrah dnerah yang lain, Jika
alokasi pcngeluaran urnuk Sumbcr Daya Manusia diperbesar, yang, berarti akan
')5
mengurangi alokasi pengeluaran pemerintah nnin dan pcmbangunan. justru akan berdampak pada pcnurunan pertumbuhan
PDRB pada saat iru. Namun
pengeluaran uruuk Sumber Daya Manusia sangat perlu untuk ditingkatkan. hal ini dapai ditcrangkan. bahwa pengaruh pengcluaran Sumbcr Daya Manusia datum pcnumbuhan
ckonorni mcmcrlukan waktu yang lama (Kweka dan Morrissey,
1999) dan investasi Sumbcr Daya Manusia till~k mengalami diminishing return to
scale ( l'odaro, 2003 ). 4.5.4.
Variabel lnvcsh•~i Swast:1
I lasil penclirian ini mcnunjukkan, bahwa mvestnsi swasta bcrpcngaruh positif dan signifikan terhadap perrumbuhan ckonorni kabupatcn/kota di Provinsi Jawa Tengnh, hal tersebut scsuai dcngan hipotesis. Besarnya pcngaruh perubahan tingkat invcstasi tcrhadap pertumbuhan PDRll kabupaten/kota ditunjukknn dcngan bcsarun nilni kocfisicn, yuiru setiap kenaikan invcstasi kahupmeo/1.01:1 sebesar I '}o okan menyebabkan pernnnbuhan ekonomi kahupatcnlkot11 akan naik sebesar 0, 175%. ccterlv paribus. lnvcstasi swasta mcmiliki pemn yang terpcrning dalam
\
pcnumbunan ckonorni kabupaten/kota di rro1 insi Jawa tcngah. Hal tersehut tcrlihar dari basil estimasi model. bahwa investasi swasta mempunyai pengaruh
terbcsar di antara variabel-variabel bebas lainnya terhadap penumbuhun ckonomi, karcna investasi swasur berhubungan lanllSUJI£ dengan produktivitas suatu daerah. Hal ini sesuai dcngan basil penclitian Bose. Haque dan Osborn (2CIOJ ). selain itu hasil pcnelitian dimana penumbuhan akan bcrkorclusi
ini juga scjalan dengan model pcrrumbuhan Solow
investasi akan meningkaikan ~ok modal yang sclanjumya
positif terhadap penumbuhan ekonomi,
Meningkatnyu
stok
96
modal
akan
meningkatkan
stok alai-alat
modal dan teknologi
mernpengaruhi kemainpuan untuk berproduksi,
yang akan
sohingga pendapatan daerah akan
meningkat dari waktu ke waktu. dan pada akhimya menghasilkan perrumbuhan
ekonomi. Dari basil estimasi model tertihat, bahwa antara pengciuaran pemerintah dengan investasi swasta terjadi trade off, dimana jika pcngeluaran pemerintah ditingkatkan, yang berarti akan mengurangi dana unruk invcstasi swasta, maka akibatnya produktivitas sektor swastu akan rnengalami pcnurunan, yang pada akhirnya akan bcrdampak mcngalami penurunan pada pertumbuhan PDRD. Hal ini dapat ditcrangkan sebagai berikui, jika danu untuk scktor swasta diamhil sebcsar I% untuk meningkatkan pcngeluaran rutin pemerintah, akibatnyn pertumbuhan
PDRB
akan
mcngalarni
penurunan
pcningkatan 1% pcngcluarao rutin akan
sebesar
0.135%
(karcna
meningkatkan perturnbuhan PDRB
scbesar 0.040% . tetapi di sisi Iain dengan mcngurangi I% invcstasi swasta justru berpengaruh pacla penurunan pcnumbuhsn PORO sebesar 0, 175%). 4.6. Implikasi Kcbijakan
lmplikasi kcbijakan yang dapai diterapkan pcrncrintah kabupaien/ kota maupun pcmerintah Provinsi Jawa Tengah terkait dengan pcrmasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut:
I. Sejak iahun 2001 ditetapkan (berdasarkan Undang-undang No 22 tahun 1999, Undang-undang No. 25 tahun 1999, Peraruran Pcmerintah No. 29 tahun 2000), banwa
pengelolaan
optimalisasi
keuangan
daerah
bcrbasis
kinerja,
Dalam
rangka
pcmanfaatan APDO kabupaten/kota, ditetapkan prinsip kebijakan
97
anggaran terdiri dari : partisi pasi masyarakai, keadilan anggaran, efisiensi dan
efektifitas anggaran, disiplin anggaran. dan transparansi dan akuntabilitas anggaran. Penyusunan /1.PBD diawali deugan penjaringan aspirasi masyarakat, kemudian pemerintah daerah dcngan perscrujuan DPRU mcnctapkan /\PBD dan sclanjutnya ditciapkun kt: dalum peraturan daerah, Di dalam kcbijakan umum ditetapkan. bahwa alokasi anggaran diprioritaskan untuk pelayanan publik. Pada rcalisasi anggaran kabupatcn/kora di Provinsi Jawa Tengah terlihat, bahwa kebijakan
anggaran yang ditcrapkan
olch kabupaten/kota cenderung untuk
mcngurangi pcngcluaran rutinnya, namun masih lebih besar untuk keperluan aparatur dibandingkan
untuk keperluan pclayanan publik maupun untuk
pemberuukan modal. Semestinya kebijakan alokasi anggaran untuk invcstasi pcmerintah lcbih besar daripada untuk pengeluaran rutin. Pemerintah daerah perlu melakukan efisiensi anggaran uniuk pengeluaran rutin dan sclckrif dalrun urcnetapkan alokasi anggaran rutin (seperti untuk pcrjalanan dinas dan bclanja
barang dan iasa apararur), sehingga dapat dialihkan untuk alokasi pengeluaran pernbangunan yang digunakan diperlukan
untuk
untuk pernbangunan infrastruktur yang
meningkatkan
perekonomian
daerah clan mernpunyai
multiplier effect dalam perekonomian. 2. - Fokus pembangunan bidang pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun
2003
- 2008
adalah
pcndidikan
dasar
sembilan
tahun
dan
pemberantasan buta aksara disarnping peningkatan fasi litas sarana dan prasarana pendidikan,
Pada sisi anggaran, scsuai dcngan amanat 1JlID 1945
hasil amandemcn kcdua dan Undang-undaug Sidiknas tahun 2003, alokasi
98
anggaran unruk pendidikan ditctapkan sebesar dan 20% dari APllN maupun
APl3D. Hingga tahun 2006. belum ada satupun kaoupaten/kota di Provinsi Jawa Tcngah yang mcrealisasikan hal tersebut, dernikian juga pernerintah Provinsi Jawa Tengah. Upaya peningkamn anggaran secara bertahap terus dilakukan.
pada tahun 2006 otnggaran uruuk pendidikan Proviusi Jawa
Tengan sebesar 15% dari APBD Provinsi, sementara pada kabupaten!kota
rata-rata baru mcncapai 6% dari .<\PBOnya. - Visi Provinsi Jawa Tengah yang ingin dieapai melalui pembangunan kcsehatan adalah : Jawa Tengah sehat 2010 yang mandiri dan berrumpu pada
potensi
daerah. Beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan
pernerintah daerah antara lain : program lingkungan sehat, perilaku sehat dan pembcrdayaan masyarakat, program upaya keseharan, program pcrbaikan gizi mayarakat, dan lain-lain. Pendidikan dan kesehaian rnerupakan hak dasar iuasyarakat dan ruenjadi urusan wajib pcmcrintah daerah. Meskipun dari basil penelitian menunjukkan, bahwa
pengeluaran Sumbcr Daya Manusia memiliki pengaruh yang paling kccil terhadap penumbuhan PDRB,
namun pemerimah daerah
tetap hams
mcningkarkan pengeluaran mi. karcna peningkatan kualitas Sumber Daya Mauusia darupaknya terhadap penumbuhan ekonomi memerlukan waktu yang lama dan invcstasi Sumber Daya Manusia merupakan investasi yang tidak mcngalami diminishing return pembangunan
Sumber
menycdiakan pendidikan
Daya dan
10
scale. Adanya peningkaran alokasi unruk
Manusia, pelayanan
diharapkan kesehatan
pemerintah yang
murah
mampu untuk
lJ9
masyarakat. Namun, dilihat dari rasio total pengeluaran pernerirnah terhadap PDRB yang rcndah mcnunjukkan, bahwa pcmcrintah memiliki anggaran yang tcrbatas, Oleh karena itu. pemerintah dacrah pcrlu mcndorong partisipasi masyarakat dan swasta uniuk ikut berpcran dalam pembangunan Sumber Daya Manusia. 3. Dari basil ponclitian ini, invcstasi swasta mcrupakan variabcl pcnting tcrhadap pertumbuhan ekunomi di kabupatcn/kota di provinsi Jawa Tengah. Terjadi trade o.ff antara pengcluaran pcmcrintnh dan invcstasi swasta, jika pengcluaran pcmcriniah daerah diperbesar, maku akan berdampak pada mcnurunnya produktivitas scktor swusta,
yang pada ukhimya
akun mcmpcrlambat
pcrtumbuhan ekonorni. Pemerinrah daerah semestinya mernberikan peluang )'lmg lebih bcsar kcpada scktor swasta untuk rncrnpcrolch mcnjalankan
kegiatan
ekonominya
daripada
rnernperbesar
dana guna dana
untuk
pcngeluaran pemerintah, Oleh karena itu efisiensi dan efektifitas anggaran perlu dijalankan, program pcmbangunan harus dircncanakan dcngan malling dan lebih diarahkan
kepada program-program pernbangunan yang dapat mcndukung
pcrtumbuhan ekonomi daerah dan pelayanan pada masyarakat.
BAD V KESIJ\'lPUJ,AN DAN REKOM£NDASJ
S.I.
Kesimpulan Berdasarkan hasil csrimasi dan pengujian hipotesis, dipcrolch kesirnpulan
sebagai berikut : l.
Pengeluaran Rutin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penumbuhan Ekonomi kabupaten/kora di Provinsi Jawa Tengah. Pengeluaran ini memiliki
pengaruh lebih kecil dibandingkan dengan variabel Pengeluaran Pcmbangunan ( Iuvestasi Pemerintah).
2. Pcngcluaran untuk lnvestasi Pcmcrintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi kabupatervkota
dJ
anggaran
yang
belanja
pembangunan
ditetapkan
Provmsi Jawa Tengah. Jika Iebih
besar
daripada
pcngcluaran rutin. maka kebijakan ekspansi anggaran daerah ini akan lebih
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. 3. Pengeluaran Sumbcr Daya Manusia berpengaruh posirif dan signifikan tcrhadap Perturnbuhan
Ekooomi
kabuparen/kora
di Provinsi Jawa Tengah.
Pengaruh pengeluaran untuk investasi Sumber Daya Manusia tcrhadap pertumbuhan ekonomi memerlukan waktu yang lama. 4. Investasi Swasta
bcrpengaruh posilif dan signifikan tcrhadap Pertumbuhan
Ekonomi kabuputen/kota di Provinsi Jawa Tcngah. Vanabel in.i rncmiliki pengaruh terbesar dalam model, sehingga dapat dikarakan, bahwa peranan
100
101
sektor swasta sangat peming terhadap penumbuhan ekonorni kabupaten'kota di Provinsi Jawa Tengah. 5. Tcrjadi trade ujfantara peugeluamn pemerintah dan investasi swasia.
5.2. Rekomendasi Kebijakan Rekomendasi kebijakan yang diharapkan
dapat dijadikan
scbagai
tindaklanjut dari basil penelitian ini, adalah : l. Dalarn penyusunan APBD dan penentuan alokasi belania, Pemerintah Daerah hendnknya
lebih
pcrkembangan
memberikan
prioritas kepada kebutuhan daerab dan
sektor swasta, sehingga
anggaran
rucmberikan stimulus terhadap pcrtumbuhan
yang digunakan dapat
ckonomi daerah, serta dapat
memberikan multiplier effect pada peningkatan ckonomi d.aerah. 2. Sumber Daya Manusia yang berkualitas sehingga
Pemerintah
Dacrah perlu
rnerupakan modal pcmbangunan,
lebih meningkatkan
anggaran
untnk
pernlidikan dan kesehatan, dau mendorong peran serta masyarakat dan swasta untuk invcstasi
dalam
pernbangunan Sumber Daya Manusia,
karena
kererbatasan anggaran pemerintah. 3.
Perlunya
meningkatkan cfisiensi
dan efektifitas
anggaran, sehingga
akan
rnemberikan peluang yang lcbih bcsar kcpada sektor swasta untuk memperolch dana guua rnenjalunkan kcgiatau ekonominya,
yang pada akhimya akan
meningkatkan perturnbuhan ekonomi dacrah yang tinggi.
DAFTAR PUST AKA
Abdul Halim, 2004,"Manajemen Keuangan Daerah", (JT•f' AMT' YKPN, Yogyakarta. Ahimanyu. Angguo. 2005, "Formal An~garan Terpadu Menghilangkan Tumpang Tindihe", Bapekki Depkeu, Afonso, Antonio, Ludger Schuknecht and Vito Tanzi, 2003, "Public Sector Efficiency: All International Comparison", European Central Bank Working Paper, No. 242.
Agus Widarjono, 2005, "Ekonometrika: Teori don Aplikasi untuk Ekonomi dun Bisnis", Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Ekonisia, Yogyakarta, Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Tengah, 2002 - 2007, "Jawa TengahDalam Angka 2001- 2006 '',Semarang.
Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah, 2002 - 2007, "Kabupaten Dalam Angka 2001- 2006 ", berbagai tcrbitan. Barro, Robert J, 1989, "Economic Growth in a Cross Section of Country", NBER Working Paper.
Barro, Robert J, 1990, "Government Spending in a Simple Model of Endogenous Growth" . Journal of Poluical Economy, Vol. 95, No. 5. Blakely P.., 1994, "Planing Local Economics Development. Theory and Practice",
2•d Editim1. Sage Publication, US1\. Bose, Niloy, M. Emranul Haque and Denise R. Osborn, 2003, "Public Expenditure and Economic Growth: A Disaggregated Analysis for Developing Countries", Journal Manchester School, Vol. 75. No. 5. Departemen Dalam Ncgcri Republik Indonesia, 2002, "Keputusan Menter! Dalam
Neger! No. 29 Teniang Pedoman Pengurusan. Pertanggung Jawaban don
Pengawusun Keuangan Daerah Ser/a Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah don Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendaputun clan Belunjo Daerah", Jakarta.
nevaraian. Shantayanan, Vinaya Swaroop and Heng-Iu Zou, 1993.n\Vhat Government Buy": The composition of Public Spending and Economic Performance", Policy Research Working Paper. World Bank. Grossman, Gene M. and Flhanan Hclpman, 1994," Endogenous Innovation in Ibe Economic of Growth", Journal ofEconomic Perspective, Vol. 8. 'Ko. I.
Gujarati, Vamodar N .. 2003. "Basic Econometrics", Fourth Edition, Mc.Graw-Hill, New York.
102
I 03
Gupta, K, 1999, "Public Expenditure on Education and Literacy Level : A Comparative Study", State University at Stony Brook. Guritno Mangkoesochroro, 2001, "Ekonomi Publik". Edisi Ketiga, Cetakan Kcscpuluh, BPFE, Yogyakana. Jhingan, M. L. J 983, "The Economics of Developmeru Planrung". Vicas Publishing House ua, 16111 Ed., New Delhi.
Kneller, Richard, Michael F'. Bleaney, and Non11a11 G1:1111nel, 1998. "Fiscal Policy and Growth : Evidence from OECD Countries", Journal of Public Economics. Vol. 74. p. 171 - l 90. Kweka, Josaphat P. and Oliver Morrissey, 2000, "Govemment Spending and
Economic Growth in Tanzania. 1965 - 1996", CREDJt Research Paper No. 00/6, Centre for Research in Economic Development and International Trade, University of Nottingham.
Lin, Justin Yifu and Zhiqiang Liu, 2000, "Fiscal Decentralization and Economic Growth in China", Economic Developmeru and Cultural Change, Vol. 49. Lucas, R.E, 1988. "On The Mechanics of Economic Development", Journal of Monetery Economics, Vol. 22.
Mankiw, N. Gregory. 2003, "Teori Makroekonomi". Edisi Kelirna alih bahasa Imam Nurmawan, Frlangga, Jakarta. Mankiw, N. Gregory, David Romer and David N. Weil, 1992, "A Contribution to
The Empirics of Economic Growth". Quarterly Journal of Economic, Vol. CVIJ. Pack, Howard, 1994, "Endogenous Growth of Theory", Journal of Economic perpective, Vol. 8. No. I.
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, 2004,"Mannjemen Perkreditan Bank (!mum. Teori, Masalah,Kebijakan dan Aplikasinyo",Alfabeta, Bandung Kanis. Gustav, Frances Stewatt and Alejandro Ramirez. 2000. "Economic Growth and Human Development", l·Vorld Dovelopmem. Vol.28, No. 2. Washington" Rina Oktavianti, Eka Puspitawati clan Sahara. 2005. "Darnpak Kcbijakan Pcrnerintah Pada Sektor Pcndidikan Terhadap Ekonomi Indonesia dan
Distrlbusi Pendapatan". Jurnal Bisnis dan Ekonorlii Polilik, Vol. 6 No. l , Rcpublik Indonesia, 1999, "Undang-Undang No. 22 tentang Pemerintahan Daerah", Citra Umbara, Bandung.
, 1999, "Undang-Undang No. 25 tentang Pcrimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerab", Citra Umbara, Bandung.
--------·' 2004, "Undang-Undang No. 32 tentang Pcmerlntahan Daerah", Citra Umbara, Bandung.
J04
=Undang-Undang No. 33 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah", Citra Umbara, Bandung.
_______
, 2004,
Rebelo, Sergio, 1991, HLong·RUJ1 Policy Analysis and Long-Run Growth .., Journal of Political Economy, Vol. 99.
Romer, P.P. 1986. "Increasing Return and Long-Run Growth", Journal of Political Economy, Vol 94.
Rosen, Harvey S., and Ted Gayer, 2008, "Public Finance", Eighth Edition. McGraw-Hill, New York. Sadono Sukimo, 2002,"l'enganrar Teori Makroekonomi Makro", Edisi 2. Rajawali Pers. J akarta,
Sala-i-Martin, Xavier, 1997, "I Just Ran Four Million Regressions", National Bureau of Economic Research WorkingPaper, No. 6252. Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus, 2004, "Ilmu Mukro Ekonomi" Edisi Tujuhbe!as, PT. Media Global Edukasi, Jakarta. Saragih, Juli Panglirna, 2003,"De.~entralisasi Fiskal don Keuangan Daerah dalam Otonomi", Penerbit Ghalia Indonesia. Suparmoko, 2002,"EJ:onomi Publik unluk Keuangan dan PembangunanDaerab",
Edisi Pertama. Pcnerbit Andi. Yogyakarta, Todaro, Michael P, 2003, "Pemba11g1111a11 Ekonomi di Dunia Kcttga", Edisi Kedelapan, alih bahasa I laris Munandar, Bumi Aksara, Jakarta. Van Den Berg, Hendrik. 2001, "Economic Growth And Development", Mc Graw Hill, New York. Vinod, Hrishikesh D. and Surendra K. Kaushik, 2007, "Human Capital and
Economic Growth: Evidence From Developing Countries.". American Economist. Vol. 51 No. 1.
Yasin, Mesghena, 2003, "Public Spending and Economic Growth: Empirical Investigation of Sub-Saharan Africa". Journal of The Southwestern Society ofEconomist, Vol. 20.
LAMPlRAN I
lNDEKS HARGA KONSlJMJ,;N KADUPATEN/KOTA 01 PROVINS£ JAWA TF:NGAll, TAILUN DASAR TAHlJN 2000 2001
11)02
2003
2004
200~
Kab (.'i1o,~a~
125.33
Kab. DanvJOHl~
112.65
Kab. Sukohnrlo
110.15 102.11 126.77 I 18J2 111.~6 112.nS 111.05 !07.79 I 07 79
Kllb. Wonoairi
99.56
17~Xl 129.n 131.21 137.77 153.15 141. 75 126.RS IJ0.87 128.2J 123J6 12tl6 165.38 I J(l.O I 139.12 124.59 133.~l 129.90 J 31.99 142.14 1)6.18 121.~3
162.77 139.6'1
Kab.Purbulinosn
150 66 12~.29 122.6-1 125.05 1·12.47 1\2.62 119.3.Q 125 29 122.10
181.09 151.80 159.95 154.65 174.86 165 11 145..H 151.77 1•19.61 137.96 141.40 121.25 1.56.02 146.76 143.87 162.22 IMl.11 146.&9 I 166.60 ISS.87 144.65 160.50 11116 16J.K5 1)6.80 14').)6 J<S.51 149.87 152.19 165.85 14 l.14 1 s1.211 161.25 14029 IS l.04
Kobupaten/Kor• 1---
Kab. llaninmc~orn Knb. Kcbumcn Kub. Purworeio
i-JS!~· \Vono~oho K11h. Ma•clan• Koh, llo~olali Kuh. Klulcn
l Kuh. Kara.naanvar
Kcb. Tc~al Kah. Brebes
1 IJ.SJ 120.35 109.67 1106~ 111.18 117.03 I 21.2N 117.8(1 107.28 112.45 101.89 114.0<1 111.85 110.M, 110.66 112.59 110.39
Kota Maf!clanir
116.63
~Sumka"ta Kola Suh.ui!:,;'~
109.60 112.RS 112.88 110.l•I 110.92
Knb. s-"Cl1
Kab. Oro~~11i.1~111 ~nb. f)lont
Kub. Hetllb;,nn .Kub. P'111i Kab.Kudus Kab.Jen:>ra
Knb. Dcmak Kuo. St1nal'M~'· Koh. f'en1an<><>1.1nl! Kab. Kendal
Kab,
nt1la11~
Kall. r'ekulonnan
~l'cn1ulong
Kota Scml\l'r1ng
K 01.a Pckalo!!~1n
K<,1a·re~I
:
II 5.51
11 ~..\7 97.94 126.17 124.06 119.51 1'2~.!{·)
122.Jb 1~4.98 131.71 12G.67 114.51 125.81 123.77 128.07 126.82 12-1.)8 124.38 124.47. 124.7J 133.25 119.20 126.70
132.92 I 3'1.111 142.5.li 137.35 IJ2.94 1)2.94 111 41 131 Tl 143.86 128.80
134 o~ 1>6.83 120.1• 130.51
126.70
115.14 12).61
105
•~0.14 152.06 ISR.79 150.46 132.JI 13K.62 131.22 124.'12 12S.14 111.17 144.74
134.52 130.0? 137.74 130.50 1J3.7K
151.p 139.63 131.311 142.60 143.49 1116.20 156.48 135.59 132.89 130.91 136.91 I 1.12.90
I
IJU.89 1]7.62
IJS.53 1>2.77 136.49
2006
'
212.72 I (i).17 17').67 17.i.11 197.40 186.1? 1(13,QQ_ 168.H 153. 7ol I 59.'14 1!0.83 IJH.SI li4 ..J I 1g1.74 1.10. 76 lil.}L 177.50 166.67 194.19 175.lJ)t
163.42 179.28 176.92 IU.'/2 116.70 167.92 164.49 16R.R3 J?J.12 J83, 16
157.78 171.99 182.61 1$7.91 175.43
LAMPIRJ\N2 MENGUBAU TAHU . DASAR l1'"DEKSHARGA KO:'llSUMK~
C()~TOll: IHKKABUPATEN Cll,ACAP Tahun Tahun Dasar LlfK
I I
2000 1996 162.19
I I
2003 I 2004 2005 2001 2002 2002 2002 2002 19% 1996 203,28 244.36 I 285.45 . I 08,04 120.19
I
2006 2002 141.19
CARA l\U:NGUBAH TAHU~ DASAR Tahun Oasar
1996
1996
100.00
2000
162.19
2001
2002
2003
203.28
244.36
285.45
150.66
176.00
2004
2005
2006
A
2000
100.00
lns.331
100.00
2002
2000
100.00
125.33
150.66
176.00
!08.04 B ~62.7~
120.19
141.19
181.09
212.72
162.77
181.09
212.72
Ketcrangan : I\ = (203.28/162,19)X
B =
100
125,33 t]50.66/108,04)X IOO 162,77
mK KA.B. Cll.ACAl' OE!'
106
2005
2006
181.09
212.72
LAMPI RAN J
ME1'GlllAU llARGA BERLAKUMENJADI BARGA
nm,
TAHUN DASAR 2000
Rumus : H;,, !0tltl = (H;, / ll IK;~ 2WO) x I 00
Keterangan : = Harga riil kabapeten/kota i pada tahun t berdasarkan tahun dasar
H1uooo
2000 H;,
= Harga berlaku kabupaten/kota i pada rahun t
HIK;u<JOO
= Indeks Harga Konsumen (!HK) kabupaten/kota i pada tahun t
berdasarkan tahun dasar 2000
Contoh: Kabupaten Cilacap = 125.33
11-!K tahun 2001, tahun dasar 2000
Nilai lnvestasi dan modal kerja tahun 200 I = 3.207.667 (dalam juta rupiah) Nilai riil berdasarkan tahun dasar 2000 (dalarn juta rupiah) = (J.207 .667 I 125.:l:l) x I 00 = 2.559.331
(pemhulatan)
107
LAMPI RAN 4 !NVF.ST ASI DAN M.O()AL KER.IA KABUPATEN/KOTA DJ PROVlNSJ .JA \VA TENGAU TAHUN 2001-2006, HARGA KONSTAN 2000 (Juta Rupiah) K1lbupaie"/kota
2002
2003
2004
2005
2006
2.SS9,331
3,210.094 3,705,615 1,504,179
3,817,691 5,252,078 1,964,214 1,816,019
4,536,087 5,897,503 2,227,542
6,067,674 6,664,434
6,040,019 7,l2l,745
2,523.382 2, 109,890
2.452.481 2,117,030 1.998,452 1,896,959
Knit C'il:u::io Kati. Banvurnas Kat-.. PurbnllnoAa
2,857,266 1,016,848
Kab. Baniar11tcar-A Knb. Kcbumcn Kuh. Purworcio
1,6.39,7.98 1,149,825 1,061,841
Knh. ll'ono~obu
1,497,n'~ ~,4!Jd,Ol4 l,692,170 2,9ll0,922 4,608,045 2,4S7,l23 9,3S3,800
4,//~,898 t,865,519 3,634,314 •,510,732 2,405,849 10,346,559
2.468,039 1,007 ,418
2,772.510 l,9l0,80G
1,474,929 573,913 4,64\,687 34,056,937 1,567,643 1,788,548 13,593,5'.ll 1,494,684 2,362,090 2,222,124 1,884,861 1,968,962 2,1:;\,91"} 2,666,073 3,241,441 13,498,655 1,786,774 44,532,304 2,509,57.4 1,152,624
l,453.907 l,05M79 ~.852,741 38,757,282 2,548,594 l,Y83.243 11,•10,016 1,818,21~ 1,864.038 1,944,198 2,2&0,805
Kab. Manclano ~nb. Oovolnli
~h.Klatcn Kab. Sulul1111iv Knh. \Vonolliri Kuh. KW'Wl'""lVur Kub. 0cn
s~
Kab. Cirohoou.n ~1b. lHor.t
Kub. llcmban~ Kub. P111i ,___, Kub. KuJus Knb. lcpum Knb.Dcmuk
Kab. Scm~~ K11b. l'cm;u!lluun• Kub. K<>11kd
Kah. Batanu Kab. Peknlongon K11b l'1~nl;1lnnl' Kub. Te:;nl K11b. BrC"bcs
Kola "1a2elo.12 ,_Kola Surakana Kuh• S•'.olloa Kohl Semarana
-
xore J'ckulora!Hn Ko111 ·resaJ
-
2001
1,543,277 1,091,065 l,184,762 1.4117,910
4,:t~,804 7,47.6,175 1,812,124 9,965,635 3,703,779 2,7G2,G23
~.i4/,b4/ 9,865,025 3,150,117 9,793,386 4,545,662 3,4C3,G17
l.758.'30 1,028,355 ~,45Q,7'8
2,1G6,757
36,489,810 3,041.,930
d,~7~.~u~ 11,383,~15 2,lUb,/49 2,185,148
l,632,777 2,314,233
2.959,271 1,147,746 13,361,958 1,552,:144
41,646,361 2,810,779 1,970,888
6,219,266 2,443,244
1,881,5G5 l,725.046 1,629,821 l,l\65,091 6,434,179 2,729,313
1,483,878 ],426,332 1,67',Jl54
2,205,678 ~.460,262 1,848,275 2,808,996 3,871,698 1,327,510 B,459,359 1,232,SJJ 42,997,002 .l,S4!i,377 3,366,217
-·
IOR
l,489°:'ls6 .~.70R,BS 32,246,704
~.~%.on
4.~~u.Ul9 18,294,713 2.~~3.104 2,342,486 2,436,833 2,484,824 2,162,035 3,736,424
4,338,199 1,325,055 16,171,438 1J254,734
56,068.279 3,390,51!)
4,l98,7ll8
1.864,772 1,847,453 1,991.505 6,918,658 2,771,405
1,.689 .2/l3 7,148,741
10,502,841
l,801,936 M6Y,l.ll$ 11,076,UO
3.370,888 10,840,395
11,l0!),698
S,215.899 3,742,142
4,700,049 4,l42,7Jl
2,348.021 J,885,891 6,U0,3R4
2,67l.985 2,016,692 6,381,804 24,405,344 4,7M,598 4,104,40: 18,169,W 2,338,535 3,809.377 2,656,297 2,386,670 3,094,852 5, 147,Sll~
~.lln.~~~
28,399,483 •.3~6.760 4,;'"i;9~7!>0 15.057,0H J,561,819 3,279,031 2,810;575 2,398.076 2,845,955 4,.917,350 4,918,740 l,637,705 18;950,726 1,406,713 55,278,197 3,665,205 4,217,476
3Ml,220
-
-
5,446.000 1,516,314 tS,693,525 1,603,509 57,234,547 3,•10R,721
3,889,608
'
LAl\lPlR.\_'I 5 l'ENGELUARAN RUTIN KAHUl'ATEN/KOTA
Ill l'ROVINSI JAWA
TENGAH TAHUN 2001-2006, BARGA KONST,\_'l 2000 (Jula Rupiah) Kab11p:ucn/ko1a Koh. Cilacao Kab, Banvumas
Kah. Purb•lin~g!J. Kab, l)nniemc-~
l(ah. Kcb1U11cn Kab. Purworeio l(;ib. Wonooobo Kab. Mngd11.~~ K11h. 110, olali
Knh. Klaten Kab, Sukohorio
Wono"1ri -Knh Kah. Kamn~n,,\'31 K.ib. Sreeen Kuh. Cirobo!!lm Kub l\lorn Kab. Re111ban• Kab. l'ali K~b. Kudus
Kah. Jccara Kab.JX:!Mk Koh. Scm:irnn~ Kab. 'J'e-man2.e.5-. Kub. Kenctol Kub. tlulanJI.
-
Kah. Pckitlono!llt Kab. l'en1aJane
Kab, Toial Kub. Brebes Kola Y1aP.cb.tn.l:
Kola Surakarta Kuta Sruatj£:.a
Koll• Semarnea Kota Pc:kah.1111.t.an Kota Tccal
200 I
2001
200J
?004
200!\
226,llOJ.29 1S4.60'l 48 157.548.54 ·~.l~.46 182.071.13 186,2()9.88 129,21U9 204,049.70 190,100.42 271.599.85 159.956.73 221,RIUS 179, 4(1J. '!() I 71,612.90 2<14.380.SS 162. S+I.?
202.i8?.92 256.360.SO ISO.i65.0? 148.6JS.84 I 7il.i 12.Sl 192J62.SI 136.iSJ.OS 221.93'1.lll 191.il?.90 269.221.02 174,111.42 ?41A~1.1S 17,.1$6.7' 179.14,.37 191.i'll.41 18S.t0U8 116.194.HS 196. I 66.0.1 lltl .iKl •Xl 1$2.il>S.12 16$. 9'.>S.00 166.816.97 145.125-31 14S.81J.02 117.903.00 t65.H988 lb9.i06.02 16017.88 213.106.SI
241.).12-33 198.20631 19~•.1)853 161.562.22 197.208.37 201.811.n 184,417.59 249Jll.04 221.833.07 )01.828.55 159.054.07 IH7.9.SfLlS 182.901.$0 201,907.Bl 24~227.S! :16.762..42 ISO.OS9.92 212.600.77 lOl 811741 !06.927.89 21S.ll0.92 194.()11.64 149.166.06 159.690.89 150.'137.14 178.787 u ZOT,819.20 202.101.0.I 275.981.83 ¥-199.63 199.935.06
240.612.?S 280.63026 141,130.11 U0.973.93 18S.93S 9·1 169.0Jl 76 11!9.152.14 lJ l,2b.l.OI 199;189.62 311.121 SI 176.673 l.S 2R621 7i.O~.IS 19286436 75,&~.35 395.952.T; 74.327.30 111.169.06
22'8.160.7(1 271.25961 136.742.16 15J.6~S.72 180.020.67 lf>8.06K.7l 170,11).56 2Ll,'IH.52 181,668.30 312.4j8.16 lg,_!61.n 2Rt.S=4.04 176.1184.JO 213.166.02_ 2J'2.t'!'l.H8 166,1(12.72 129,917.88 229.418.97 ISH.894 4~ I SO. 7114 .Ul 17S.81S.J3
77.J9o.77
175554.62 56.938.2& 311.853.70 68.342. 79 75.389.41
81.1>96.~
357.&52.39 8tJ~l.86 94.993.28
109
.
2(Hl6 25.l,343.08
256,2~8.72 205,130.38 198,9'J7.22 225.885.61 ISS.601.48 1~1.6nJ6 2S 1,8.l·I. 9~ 220,86l.73 373.')(J 1.8.3 245.411.96 353. t9:l.S9
203.396.66 248,;!!.2!5
29S.(17S.86 200.427.32 1r.S.141i.78 ~6.261_,_JO 1111.124 .R4 t91.S72.U4 163.Jl2.19 1}9,641.14 IM2 775.Sl 176.316.IS 157.756.73 138.431.25 177.5'12.65 I 73.135.79 170.151.}2 l\RQ.4,67 ?I? 617.00 255,28Z.5J 242.770.33 202. 702.A)7 241.2d4.0I 278.687.55 227,889.88 81.21~.40
80.&J.l.92
175.304.84 207 181.95 72.802.08 . 88,7~.19 344,165.02 345.757.37 S.l.884.79 65.827.50 109.639.98 81.{146.11
LAMl'lRAN 6 PENGELUARAN PEMBANGUNAN (TIOAK Tl:RMASlK PENOIOIKAN DAN KESEHATAN) KABlJPATENIKOTA DI PROVINS! .JA\VA TENG AH TAITUN 20(11 - 2006, llARGA KONSTAN 2000 (Juta Rupiah) ~ Kabu11aten/kol11 Kab. Citacao Kah. l'lanyum:i.< Kob. l'urbalin""
Kob. Kah. Ka.b. K•b. Kah.
l)anjarncgara Kcbumcn Pur\von.:io
Wonosobu Ma•clruw
Kah. Uovolnh
Knb. Klnu:n Kub. Sukohnriu Knh Wonooirl Knh. Karnronn}:ar Kab. Sra•co Knh. Groh~oan Kab. lllor~i Kub. Rl!lnMnn Kub. Vuti Kab. Kudus Kah. J.:nura
Kub.Demak Kah, S1.1t111lt1UH~
Kab. l'cmenggung M•.Keodal Knb. llatang Kub. l'tkalon11>ru1 Kah. Pcn)ahuu• K~~. Tcaal Kah. Brebes Kota M~li'clw~g
Kola Surakurta Kola Sulucigo Kota
Scmarane
Kola PckalonL•,an Kvlt.t ·rt:c.td:
ZOOI
2002
2003
2004
2005
?006
46,4-08.45 37,899.88 41.482.05 34,823.56 22,636.23 23,779.77 26,341.62 2b,b1U.ib 22,418.85 21,034.27 24,538.M 30,092.04 26,490.70 32,124.84 L4,494.60 61,119.18 JG.630.47 35,453.17 8,L61.44 57,0s3.fr 7,315.09 38,140A2 60.028.89 62,160.18
48.144.68 35,709.18 51,822.86 46,958.30 64,874.11 8,527.30 44,709.63
6l,73~.86 7~,391.44 59.955.61 64,996.87 74,515.21 46,998,2! 61,901.77 J4,ll~.4~
41,019.31 33,401.18 2l,808.t9 54,978.83 32,496.12 40,169.20
64,453.08 74,758.55 53,520.11 46,24:.57 68,971.3• 67;105.70 78,025.62 59,611.94 48.SDS.32 57,005.84 17,990.SS 60,173.27 41,219.50 59.456.61 40,043.03 74,802.49 49,628.91 34,145.46 99,745.51 87,769.37 81,201.21 38.168.30 73,326.32 30,838.75
50,977.67 49,229.27 62.441.63 71,360.26 51,683.80 58,368.0l 40,943.09 31,5~7.30 67,041,58 39,516.31 61,319.Gl •19,65.l.19 58,207.50 35,764.25 47,339.30 40,551.40 34,131.96 53.161.36 G7,202.~8 48.160.46 43,G~0.47 64,963.75 42,924 OS 63.002.69 38,663.01 43.950.74 01,1•0.H 57,636 66
98.351.34 31,137.38 87,314.75 64,023.19 58,585.71
jl,~l/,ij)
46,133.08 5G,519.78 80.820.78 78,842.88 64,354.75 67,573.45 41,224.14 44,104.9l 76,467.~ 45,995.54 58,178.24 53.060.08 51,317,g] 35.807.85 S6,D5S.86 47,127.lS 43,!)'.)4.W 57,638.79 31,058.87 53,647.06
43.517.4t1
35.391.58 •t,428.18 %,93q..s(l 81,H0.77
15.006.12 16.958.01 8.154.77 61,22!l.Q7 20,547 03 34,187A)
s2.2n.n2
60.771.19 39,906.25 50,483.52 18,214.83 57,680.26 23,566.96 S4,289.93 49,000.62 96.390.70 •3,157.58 56.3~1.78 S4,018.68 68,868.72
57,098.31 17,681.70 38,752.67
25,458.34 42,068.94 41.008.ZO 41,390.72
35,901.73
55,230.53 42,612.20 58,860.54 56,767.39 41.453.93 57,985.72
49,932.79
77,008.53 54,259.89 28,653.49 36,298.56 34,524.58 49.623.40 45,820.27
62,0'l.6.SS
SS,03a83
so,345.21
110
68,886.41
--
47,735.64 89.3)8.l I 80,022.0$ 39,453.45 61,061.32 52,582.97 47,028A7 32,050.57 49,069.~7 49,391.79 44,491.54 56,060.GS j0,939.Gt
83.274.58 S'1,G4a.82
80.609.27 49,149.09 86,963.66 32,736.95 ll.82lUO 7!:iJ2110.48
76,269.33 72,364.56 28.69-0.00 31.714.36 4$,887.04 61,3Cv.79 30,931 OS ' 25,386.18 45,911.65 87,374.03 74,210.35 48,545.28 50,239.03 &3,671.13 S0,611.9•
I
LAMPIRAN 7 PENGl~LUARAN SUM BER DAY A MANUSIA (PENDTDTK.AJli DAN KF.SF.HATAN) KABlJPATEN/KOTA 01 PROVlNSI JA\VA TENGAU TAHUN 21101 -20116, TIARGA KONSTAJli 2000 (Jura Rupiah) Ki1bu1i.icn/~01a Keb, (:ilacan Kab, Banvumas
Knb. rurbulin'"'a Kah. flunjumegaro Kah. K<:hu1nen
.J K.nh. Won~sob<>
.fu!b,~8&£1.!!•Q Kah. lluvuhili _fob. Kltlh:O Kult. Sukuhudu
Kub. Wonouiri Kub. Kura1u!w1\'at
Kub. Src.ucn l'\ub. Grobuo•111 Knb. lllorn Kab. llcrnbuslu Knb. Pati Kub. Kudus Kab. J\!oar~1
Kab. lJcma~Kab, Scm1uon2 Kah. Tcmannauns Kab, Kendal
Kah. Batan• Kati. Pckaloo•<•• Kub. P1.:1n••h:ul&_ Knb. Tc.1.111
~ab. B~t::bes Kora Maaelana Kora Sur..tlo.;uta
Kcta Soiobea Kola Sc:narno~ KCllu. Pc:.Oult.>11t?:111
Kota ·rceoJ
2001
2002
2003
200~
22,2,IR.2K 8 884.14 16,047.32 11. X?~.62 8,671.~~ IOMJ.1.~ 2J(l38.24 1'1,016,73 I 12.729.()1 M,8SUO 17,804.?5 5,732.2:1 I IJ.N2 l.K7 11.274.24 13.643. w ,l,89.l.92 11.848.22 6.c.46.20 l?.128.78 '.1•.179.83 9.123.35 W•IS.79 11,120.19 2.?71.53 I IS.634.80 - IR.570.M JS.l76.R4 2,903.26 6,·162.SS _§,369.82 IS/•%.OR S.3•12,.10 7,210.60 25.~?2.82 2.s9·1.M 4.Sl9.3S 5953.21 26.!J74.M,L_ 37.1130.28 6,279.W S.SSS.40 9.726.60 27.6Slo.4S ~ 1 ,077.88 14,660.5() 20.249.113 27.897.62 9.6~7.91 14,.S77.41i K,27A.26 2S.R I I. 94 I 0.266.49 5,863.21 14.738.74 9.587.60 5.444.03 13.2%.93 7 922.04 17 4J2.S4 10,742.42 9 412.IY 14.773.32 S.802.70 2Cl67S.SS 18.729.79 13.0S0.J9 27 19$.67 (ii 3. 72 11,429.8() 2119.32 21 4:14.71 10,148.22 7.711.62 IS.809.41 S 678.6S l~J.M.'l9.CJ2 U.47).Jl S.J61.ll6 Y.SYMS 25.779.0S 34.824.26 18.343.16 24.124.39 IO,H9.Y~ 42.100.~7 U7J.~9 IJ.~99.4i 8.946.09 12.750.JS 10.263.29 ,_l.~.43!&1 11,)4).86 8,347.45 22,243.12 25.711.5{) 2).611.6) )6.538.48 16.115.31 16.212.50 14,0i9.78 IS13X2.Z6 23. JICl.l 2 l~.4~252 2,971.37 5.194.80 1,836.96 l_Y)41j&_ 6,011.% 17.389.17 21,661.56 ,_814.10 1,776.15 4.378.05 4.456.13 .!fS~SI 10,412.31 16.074.22 42.429.94 9.68?.n d.ilJS.72 6.74&.tftJ 6,469.45 11.663.39 Z.546.79 •1.286"9 I J,171.70 I~ ~67.51
ll;
2005
!006
24,•)3].'),1 30.539.'17 2l 342.6l 16.539.9? 18.786.85 1018.66 18.523.17 29.056.09 20.609.05 42.193.(~ I 8,759.17 39.437.03 31.222.38 12.7.16.7' .14,626.0l 22,042.71 16,084.26 21· 015.14 24,682.39 28.401.46 22.946.23 28.16S.3S
34.~~4.l 2 50,087.0<) 32.113.1L 25.614.87 28.818.SO
l'!.980.9)
28.829.2l 18.418M 23,370.GJ. 21,005.05 30,730.8,1 34.CKJl.OO 8,9\15.88 16435.82 10.143.34 4.1,522.80 16,865.24 17,285.1$
24.6i0.84 36,794.0~ 27.687.50 37,399.')S 42,701.88 D.243.36 40,622.30 21.067.4S 11.'117,1).1 42.010.7.l 1 l.~4334
18 9~4.9() l3,166.~J lJ.04~.74 ll,8"6.41 23.918.(12 32.886.07 .J2,)68.) I 36.418.9• l6.027.7)
-1!:.V.2)6 36.516.29 40.8l3.86 39.7114.5<1
19858.11 15,5;5_52 17,057.~S 74.642.81 25.221.64 21,62·1.1 I
LAMPIRAN8 llASIL t:ST!A-1AS1 OENGAN FIXED EFFECT
Dependent Variable: LOG(Y?) Method: Pooled EGLS (Cross-section weights) Date: 11103/08 T me: 08:25 Sample: 20J1 2006 Included observations: 6 Cross-sections included: 35 Total pool (balanced) observations: 210 Iterateweights to convergence Convergence aehleved after 21 weight Iterations Vaoable
c
LOG(CG?) LOG(IG?) LOG(HG?) LOG(IP?) Random Effects (Cross) _KABCILACAP--C KABBANYUMAS--C - KABPURBALINUGA-C =KABBANJARNEGARA-C _KABKEBUMEN-C KABPURWOREJO-C - KABWONOSOBO-·C - KABMAGELANG-C -KABBOYOLALl-C =KABKLATEN-C KABSUKOHARJO-C - KABWONOGIRl-C -KABKARANGANYAR-C -KABSRAGEN-C =KABGROBOGAN-C KABBLORA-C =KABREMBANG-C KABPATl-C
Coefficient 1°1.56389 0025023 0.051576
Std. Error 0.178093 0.0072fi9 0.015989 0,004442
0049494 0.123665
0.008676
1.218096 _K.l\BKUOUS-'C 0. 178479 _KABJEPARA-C -0.314639 KABDEMAK·•C -0.125613 =KABSEMARANG-C -0.046440 _KABTEMANGGUNG-C -0.087665 _KABKENDAL-C -0.475253 KABBATANG--C 0.080187 -MBPEKALONGAN-C 0.234168 :::-KABPEMALANG-C 0.305190 .KABTEGAL-C 0.240843 - KABBREBES--C ·0.141548 -KOTAMAGELANG-C 0.247119 -K{JrASUHAKARIA-C -0.207936 =KOTASAt..fi. TIGA--C -0.075495 KOTASEMARANG--C -0,453786 =KOTl\PEKALONGAN C -0.277583 _KOTATEGAL--C 0.193089 Effects Specification
t-Statistic 64.93183 3.442480 3.225791 1U4187
14.25425
Prob. 0.0000
0.0007 0.0015
0,0000 0.0000 1.039060 0.177619 ·0.082590 0.290691 -0.27#91 0.430566 -0.275389 -0.026287 0.009930 ·0.055298 0.365242 -0.988257 0.106366 -1.161150 1.346957 -0.'1-26865 ·0.976318
Cross-section fixed /dummy variables) Weighted Statistics R-squared Aciusted R-squarcd S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat R-squared ~um squared resid
20.84178 0.998598 Mean dependent var 0.998287 S.D. dependent var 9.472154 3.210507 0.038416 Akaike info criterion 3.832113 0.252360 Schwarz criterion -298.1033 F-statistic 3206.260 1.535327 Pro\l,(F-statistic) Q,0()0000 Unweighted Statistics o.998598 Mean dependent var 14.79906 0.252370 Ourbin-"-"W:.::a:::tS.:::On:.:..:::sl:::;at'---------1"-.1:..:7.:::96::::'3"'"
112
LAMPTRAN9 HASIL E:STfMASI RANDOJ1EFFECT
Dependent Variable· LOG(Y?) Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Sample: 2001 2006 Included otservations: 6 Cross-sections included: 35 Tota pool (balanced) observations: 210 Swamy and Arora estimator of OOl!!J)_cigentvariances Variable
c
LOG(IP?) LOG(IG?) LOG(HG?) LOG(CG?} Random Effects (Cross) .J(ABCll.ACAP··C _KABBANYUMAS-·C _KABPURBALtNGGA··C _KABBANJARNCGARA-C KAClKEBUMEN-C :KABPURWOREJO-C _KABWONOSOBO-C KAOMAGELANG--C :KABBOYOLALl-C _KABKLATEN-C _KABSIJKOHAR-10--C _KABWONOGIRI· C KABKARANGANYAR··C )
Std. Error
Coefficient 11.72685 0.110269 0.059874
0.279224 0 012413 0 023740
0.044850 0.023509
0.005712 0.009465
!·Statistic 41.99793 8.883571
2.:522107
7.852:323 2.483713
1 21!$34$ _KABKUDUS··C
0.179422
KABJEPARA-C ·0.320548 _KABOEMAK-C ·0.133256 _KABSEMARANG-C ·0.059331 _KABTEMANGGUNG-C ·0.099724 _KABKENOAL-C .()483122 KABBATANG-C 0.082178 :KABPEKALONGllN-C 0.2273'14 _KABPEMALANG-C 0.303524 _KABTEGAL-C 0.249830 _KABBREBES-C -0.147774 _KOTAMAGELANG--C 0.259187 _KOTASURAKARTA-C ·0.20tltl2ij _KU I A SALA I IGA··C -0.081327 _KOTASEMARANG-C .0.460800 _KOTAPEKALONGAN--C -0.269981 _KOTATECAL·-C
0.196535
s.o.
Effects Specification
0.268107
Cross-section random Idiosyncratic random R-squared Adju:;l~d R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-stalistic) R-squared Sum squared resid
0.037232 Weighteil Statisties 0.661285 Mean dependent var 0.054076 3.D. dependent var 0.044368 Sum squared resid 100.0573 Durbin-Watson stat 0.000000 Unweighted Statistics 0.2!16049 Mean dependent var 58. 72972 Durbin-Watson stat
113
Prob.
0.0000 0.0000 o.~124 0.0000 0.0138 1.003714 0.177297 -0.086185
0.300067
·0.280122 0.438037 ·D.278093 0.032209 0.003046 -0.054276 0.364509 ·0.992902 0.124529
-1.166358 1.375582 ..() A?lll7R
·0.973208 Rho
o.sese 0.0164
0.779692 0.075502 0.403553 0.655261 14,79906
0.004503
LAMPIRAN
10
UJJHAUSMAN
Correlated Random Effer.ts - Hausman Test Pool: UJI I est cross-section random effects Test Summaa Chi-Sq. Statistic Chi Sq. d.f. Cross-section random 90.109827 4 crcss-secucn random effects test comparisons: Var(Diff.) Variable Fixed Random LOG(IP?) 0.094959 0.110269 0.000006 LOG(I(;?) 0.039766 0.05987 4 0.000014 LOC(HG?) 0.049063 0.044850 0.000000 0.000000 LOG(CG?) 0.024393 0.023509 Cross-sectlcn random effects test equation: Dependent Varlable. LOG(Y7) Method: Panel Least Squares Date: 10/30/08 Time: 16: 11 Sample: 2001 2006 Included observations 6 Cross-sections included: 35 I otal pool (balanced) observations: 210 t-Statistic Variable Coefficient Std. Error 0.278957 43.55804 12.15082 7.494647 LOG(IP?) 0.094959 0.012670 LOG(IG?) 0.039760 0.024031 1.654773 6.553290 LOG(HG?) 0.049063 0.0057:36 2.574894 LOG(CG?) 0.024393 0.009473 Effects Speclficar10n Cress-section fixed ldummy variables) R-squareo 0.997118 Mean dependent var Adjusted R-squared 0 996478 S 0 dependent var S.E. of regression 0.037232 Akaike info criterion Sum squared resid 0.237050 Schwarz crtenon Log likelihood 414.6150 F-statistic Durbin-Watson stat 1 .099994 Prob(r-statistic)
c
I 14
Prob. 0.0000 Prob. 0.0000 0.0000 0.0000 0.0233
Prob. 0.0000 0.0000 0.0998 0.0000 0.0109
14.79906 0.627367 -3.577286 -2.955680 1!;57 071 0.000000
LAMPIRA:'-111 PENGUJL.\.J\ HETE:ROSJ(EDASTISITAS
Hasil pengujian masalah heteroskedastisitas model dengan
lf?1i1e
HeteroskedasticityTest : White HeteroskedasticityTest F-statistic Obs'R-squared
1.258022 10.08921
Prob. F(8.201) Prob Chi-Square(8)
0.262021 0258820
Test Equation: DependentVanable: RESIQA2
Method: least Squares Date: 11109108 T!ITle: 14:58 S::imple: 1 210 Included observations: 210 White He'.eroskedasticity-Coosist:otStardard Errors & Covariance V
Coefficient
Std. Error
t-Stalistic
Prob.
c
24.40281
1 317468
LOG(lP) (LOG{IP))"2 LOG(IG) (-LOG(~G))'2 LOG(HG) (LOG(HG)l"2 LOG(CG) (l0G(CG))A2
0.:132845 -0.004805
18.52250 0.381016 0.012039 0.664809 0.032864 0.440087 0.023790 3.162066 0.131791
0.1892 0.7277 0.6902 0.0344
R-squared Adjusted R-squared S. E. of regression Sum squared resid Log liselihooc Durbin-Watson stat
1.416083 -0.069095 -0.134642 0.010212 ·5.364932 0.224387 0.048044 0.010155 0.263606 13.96712 -13.38495 0.484666
us
0.348659 -0.399111 2.130061 -2.102450 -0.305944 0.429255 ·1.696654 1.702591
Mean dependent var S.O.depencentvar Al
0.0368 0.7600 0.6682 0.0913 0.0902 0.155792 0.264955 0.213190 0.356637 1.268022 0.262021
LA.\1PIRAN 12 HASIL ESTIMASI Pl:NYEMBURAN OTOKOtu:LASI DENGAN AR(I) (OCHRANb-OKCU11)
Dependent Variable: LOG(Y?) Method: Pooled EGLS (Cross~eciion weights) Date: t 1/03/08 Time< 08:36 Sample (od]cstco}: 200'2 2006
Included observauoos. 5 ~ne1 ddjus1t1.,.1ts crcss-secnons included. 35 Tot~I pool (hal•nr.ed) observations. 175 Simultaneous weighting matrbc & coefficient iteration
Convergence achieved eAer 03 lteralions Variable
c
LOG{IP?) LOG(IG?)
LOG(HG?) LOG(CG?) AR(l) Random Effects (Crees) ·KABCll.ACAP-C -KABBANYUMAS-C :KABPURBALINGGA-C KASBANJARNEGARA-C -KAOKCOUMCN-C - KABPURWOREJO-C
-KABWONOSOBO-C :KABMAGELANG-C KABBOYOl.ALI C -KABKLATEN-C -KAl:ISUKOHARJO-C
:KABWONOGIRl-C
_KABKARANGANYAR-C KABSRACEN-C -KABGROBOGAN-C -KABBLORA-C _KABREMBAl\G-C KABPATl--C
Coefficient
Std. Error 0.145970
10.77791
n 17541i.'i
0007600 0.012733 0.003674 0.004703
O.o-16028 0.037149
0.040186
O.C553-04
0.169164
1 211025 _KABKUOVS-C
0.159335 _KABJEPARA-C
-0.290073 _KABDEIVA'<-C ·O 091396 _KABSEMARANG-C ·0.016514 KABrEMANGCU"IG·.C
-0.035833 :KABKENOAL-C
-0.443418 _KABSATANG-C 0 043677 _KARPfKAI ONt>AN-C 0.2-45748 KABPEMl\LANG C 0.293074 :KABTEGAL-C C. 192583 KABBREBES-C -0.118737 :KOTAMAGELANG-C 0.20n06 _KOTASURAM"!TA-C -0.212801 _KOTASALATIGA-C -0.096962 _KOTASEMARANG-C -0.415466
KOTAPEKALONGAN-C
-C.236834 ::KOTATEGAL-C 0.162053
t·Stetistic
Prob.
73.83627
0.0000
2:\0M23 3.77t8~ 10.11230
8.544096
3058786
0.0000 0.0002 0.0000 0.0000
0.0027
0.9-48893
0.179373 -0,110922 0 227749
-0.246812
0.468981
-0.246401 0007770
0.042823 -0.043118
0.373346
.() 904998 0.045992 -110748t 1.230873
.Q.428489 -0.992738
Effecis Speciication Cross-section fixed (dummy variables)
f<.squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared re~d Log fikeli11ood Uurbm-Watson stat R-squared Sum squared resid
Wetghled Stltislics 0.999731 Mean
0.999654
0.033307
0.149767
·2:48.3891 1.S17148 0.999731 0.149768
S.O. dependent var Akaike inf:> criterion Schwarz criterion F·slalistic
Prob(F-stabstic)
Mean dependent var Owtln-Watson ssat
116
25.65199
?9.86417
3295876 ~ 019255 12075 43
0.000000 14.81768
r.seozrs
LA..\1PIRAN 13 PENGUJIAN L4NGRANGEMULTIPLIERHASIL PENYEl\lIBUHAN OTOKORELAST OENG>\N AR(l)
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test F-statistic Obs"R-squared
0.338279 0.701127
Prob. F(2.201) Prob. Chi-Square(2)
0.713401 0.704291
Test Equation: Dependent Variable: RESID Method. Least Squares Date: 11/04108 Time 07·38 Sample: 2 210 Included o~etVations: 209 Presample missing value lagged residuals set lo zero. Variable
c LOG{CG) LOG(IG) LOG(HG) LOG(IP) AR(1) RFStD(-1) RESID(-2) R·squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
Coefficient
Std. Error
I-Statistic
Prob.
0.021515 ·0.002096 -0.003049 0.003351 0.000675 -0.014561 0002725 0.065391
0.571869 0.038000 0.031918 0.030206 0.025224 0.048162 0085691 0.081973
0.037623 -0 055172 -0.095516 0.110929 0.026118 -0.302324 0 031797 0.797718
0.9700 0.9561 0.9240 0.9118 iJ.9787 0.7627 0.9747 0.4260
0.003355 0.031354 0.210582 8.913260 33.11783 1.99861l6
117
Mean dependent var S D. dependent var Akaike info criterion Scllwarz criterion F-stalisbc Prob(F·stillistic}
-1.36E-11 0.207356 -0.240362 -0.112426 0.096651 0.998457