Winarto, M.Pd. KODE MODUL : 119. KK16.01
Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting Teacher
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 GIRIMULYO Alamat : Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta e-mail :
[email protected]
Akuntansi Modal Firma 1
Winarto, M.Pd.
KATA PENGANTAR Puji syukur hanya kepada Allah SWT, karena hanya atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya maka modul pembelajaran “Akuntansi FIRMA” (119.KK16.01) ini dapat tersusun. Modul ini disusun dalam rangka membantu peserta didik khususnya bagi mereka yang duduk di bangku Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dalam memahami pengelolaan modal Firma. Materi yang disajikan dalam modul ini sangat sederhana, karena hanya memberikan konsep dasar firma dan didukung dengan soal-soal kasus beserta cara pemecahannya yang biasa terjadi dalam dunia usaha dan industry. Untuk mempertajam skill siswa, modul ini juga didukung dengan soal-soal latihan, yang mengacu pada kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Setelah mempelajari peserta didik diharapkan mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya sehingga mampu memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam perusahaan khususnya yang berbentuk Firma. Kami sadar bahwa modul ini masih jauh dari sempurna.,Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhirnya, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi para peserta didik SMK.
Penyusun
Winarto, M.Pd.
Akuntansi Modal Firma 2
Winarto, M.Pd.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii PETA KEDUDUKAN MODUL ...................................................................................
v
GLOSSARIUM ............................................................................................................. vi BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................... A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ........................................... B. Pendidikan Karakter yang Dikembangkan .............................................. C. Deskripsi .............................................................................................. D. Waktu ................................................................................................... E. Prasarat .................................................................................................. F. Petunjuk Penggunaan Modul .................................................................. G. Tujuan Akhir ........................................................................................ H. Komptensi ............................................................................................ I. Cek Kemampuan ...................................................................................
BAB II
PEMBELAJARAN ...................................................................................... 5 I. Kegiatan Pembelajaran 1 .............................................................................. 5 A. Tujuan Pembelajaran.............................................................................. 5 B. Uraian materi ......................................................................................... 5 C. Rangkuman ............................................................................................ 11 D. Post Tes ................................................................................................. 12 II. Kegiatan Pembelajaran 2 .............................................................................. A. Tujuan Pembelajaran.............................................................................. B. Uraian materi ......................................................................................... C. Rangkuman ............................................................................................ D. Post Tes .................................................................................................
1 1 1 1 1 1 1 2 3 4
18 18 18 23 23
III. ........................................................................................................... Kegiatan Pembelajaran 3................................................................................................ 26 A. Tujuan Pembelajaran.............................................................................. 26 B. Uraian materi ......................................................................................... 26 C. Rangkuman ............................................................................................ 28
Akuntansi Modal Firma 3
Winarto, M.Pd. D. Post Tes ................................................................................................. 28 IV. Kegiatan Pembelajaran 4 ............................................................................. A. Tujuan Pembelajaran.............................................................................. B. Uraian materi ......................................................................................... C. Rangkuman ............................................................................................ D. Post Tes .................................................................................................
29 29 29 37 37
BAB III
EVALUASI ................................................................................................ 42
BAB IV
KESIMPULAN .......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
Akuntansi Modal Firma 4
Winarto, M.Pd.
PETA KEDUDUKAN MODUL MATA DIKLAT/KOMPETENSI : AKUNTANSI MODAL
119.DKK 2
119.DKK 1
119.DKK 3
119.DKK 4
I
119.KK 01
119.KK 04
119.KK 05
119.KK 11
119.KK 02
119.KK 03
119.KK 15
119.KK 13
119.KK 06
119.KK09
119.KK07
119.KK08
II
119.KK12
119.KK10
III 119.KK14
119.KK16
Keterangan: 119.KK15
Mengelola Akuntansi Modal Mengelola Akuntansi Modal Firma Mengelola Akuntansi Modal PT Mengelola Akuntansi Koperasi
Akuntansi Modal Firma 5
Winarto, M.Pd.
GLOSARIUM
Partnership
:
Investasi Goodwill
: :
Revaluasi
:
Likuidasi
:
Persekutuan, yakni gabungan dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha bersama dalam rangka memperoleh keuntungan Penanaman modal dalam suatu usaha untuk mendapatkan keuntungan. Pengakuan adanya kelebihan terhadap salah satu pihak dalam persekutuan. Harta tak berujud yang ditaksir sebagai tambahan yang diakui sebagai akibat nama baik dan keberhasilan pengelolaan pimpinan perusahaan. Penilaian kembali asset untuk disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Proses pencairan aktiva menjadi uang, karena telah berakhirnya suatu usaha (pembubaran).
Akuntansi Modal Firma 6
Winarto, M.Pd. BAB I PENDAHULUAN A. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
B.
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
15 Mengelola Akuntansi Modal
1. Mengelola Akuntansi Modal Firma 2. Mengelola Akuntansi PT 3. Mengelola Akuntansi Koperasi
PENDIDIKAN KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Cermat, teliti, rapi, dan tanggung jawab; 2. Berfikir Kritis dan Logis 3. Bekerja sesuai dengan SOP.
C. DESKRIPSI Modul ini berisi tentang materi yang berhubungan dengan pengelolaan modal persekutuan atau Firma. Dan diharapkan setelah mempelajari modul ini peserta didik diharapkan mampu menjelaskan pengertian firma, menghitung dan membukukan investasi sekutu, dapat menghitung dan mengalokasikan laba/rugi persekutuan, mampu memahami dan menyusun laporan keuangan Firma, memahami proses likuidasi firma membuat catatan/jurnal likuidasi, dan menyusun laporan likuidasi. Modul ini berkaitan dengan modul sebelumnya yaitu Menyelesaikan siklus Akuntansi Perusahaan jasa dan dagang, D. WAKTU Materi memproses dokumen dana Kas Bank yang dijelaskan dalam modul ini diberikan pada kelas XII semester Gasal, dengan membutuhkan waktu 20 jam pembelajaran @ 45 menit/jam pembelajaran. E.
PRASYARAT Agar dapat mencapai tujuan di atas maka peserta diklat: 1. Memahami Standard Operating Prosedure (SOP) tentang Akuntansi Firma 2. Memahami dan Melaksanakan komunikasi bisnis 3. Menguasai siklus akuntansi perusahaan jasa, dagang dan manufaktur.
F.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Penjelasan Bagi Peserta Didik 1. Bacalah dan pahamilah dengan baik dan benar tujuan yang akan dicapai setelah mempelajari modul ini 2. Bacalah dengan cermat dan pahamilah dengan baik daftar pertanyaan pada cek kemampuan sebagai tolok ukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini
Akuntansi Modal Firma 7
Winarto, M.Pd. 3. Pelajarilah dengan baik materi dan ilustrasi soal dalam modul ini. 4. Bertanyalah dan berkonsultasilah kepada guru/instruktur apabila mengalami kesulitan. 5. Kerjakan dengan cermat dan teliti soal-soal yang diberikan, baik secara individu maupun kelompok 6. Jangan melanjutkan materi berikut sebelum tuntas materi sebelumnya. Penjelasan Bagi Guru : 1. Bacalah modul ini dengan seksama 2. Bimbinglah peserta didik agar tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini 3. Bimbinglah peserta didik agar menguasai materi yang ada dalam modul ini 4. Berilah kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, dan membentuk kelompok untuk berdiskusi 5. Berilah berbagai latihan-latihan atau tugas-tugas yang menunjang pemahaman peserta didik terhadap materi yang ada dalam modul ini. 6. Berikan evaluasinya dan dokumentasikan hasilnya. 7. Monitor dan catat kemajuan peserta didik dalam pembelajaran, dan berikan feedback atas hasil yang dicapai. G. TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari modul ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah : 1. Memahami bentuk badan usaha Firma. 2. Mengidentifikasi data pembentukan Firma dengan benar. 3. Menghitung dan membukukan investasi sekutu dengan benar. 4. Menghitung dan membukukan alokasi laba / rugi persekutuan. 5. Memahami bentuk dan isi laporan keuangan firma 6. Menyusun Laporan Keuangan Firma sesuai dengan format yang ditentukan. 7. Menghitung dan membukukan likuidasi Firma. 8. Membuat Laporan likuidasi Persekutuan
Akuntansi Modal Firma 8
Winarto, M.Pd. H. KOMPETENSI NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER STANDAR KOMPETENSI KODE ALOKASI WAKTU
PENDIDIKAN BUDAYA & KARAKTER BANGSA
KOMPETENSI DASAR 1. Mengelola Akuntansi Firma
: SMK NEGERI 1 GIRIMULYO : Kompetensi Kejuruan : XII/1 : Mengelola Akuntansi Modal : 119KK16 : 20 X 45 menit
Jujur, Mandiri Tanggung jawab Realistis dan Komitmen
INDIKATOR Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan Firma ter-sedia Data transaksi investasi sekutu baru tersedia Data transaksi laba / rugi Firma diidentifikasi Laporan keuangan Firma Disusun sesuai dengan format yang telah ditentukan. Laporan Likuidasi Firma Disusun sesuai dengan format yang telah ditentukan.
MATERI PEMBELAJARAN Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan Firma Pencatatan investasi sekutu baru Perhitungan dan pencatatan laba rugi persekutuan Menyusun Laporan Keuangan Firma Menyusun Laporan Likuidasi Firma
KEGIATAN PEMBELAJARAN Mencari informasi dan mempresentasikan secara berkelompok tentang ruang lingkup Firma. Mengidentifikasi data transaksi investasi sekutu baru dari kasus yang diberikan oleh guru Diskusi dan mempresentasikan tentang prosedur pencatatan investasi sekutu baru Praktek Menghitung alokasi laba / rugi persekutuan Praktek membukukan alokasi laba / rugi persekutuan Menyusun Laporan keuangan Firma Menyusun Laporan likuidasi
Akuntansi Modal Firma 9
ALOKASI WAKTU PENILAIAN Tes Tertulis Tugas Observasi
TM
PS
PI
4
12 (24)
4 (12)
SUMBER BELAJAR Modul Buku Referensi SOP DU/DI internet
KET. ALOKASI WAKTU PT 3
Winarto, M.Pd. I.
CEK KEMAMPUAN Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom jawaban yang telah disediakan : ASPEK KOGNITIF NO
PERNYATAAN
YA
1
Apakah Anda memahami karakteristik Firma apabilan dibandingkan dengan bentuk usaha lainya?
2
Dapatkah Anda mengidentifikasi data pembentukan Firma?
3
Apakah Anda memahami dasar-dasar pembagian laba/rugi persekutuan?
4
Apakah Anda memahami sebab-sebab pembubaran firma?
5
Apakah Anda memahami tahapan-tahapan dalam likuidasi persekutuan?
KET TIDAK
ASPEK PSIKOMOTORIK NO
KET YA TIDAK
PERNYATAAN
1
Dapatkah Anda menghitung dan mencatat data investasi sekutu baru?
2
Dapatkah Anda Anda menyusun Neraca awal pembentukan Firma?
3
Dapatkah Anda menghitung dan mencatat Laba persekutuan?
4
Dapatkah Anda menghitung alokasikan laba / rugi firma?
5
Dapat Anda membukukan alokasi laba atau rugi persekutua?
6
Dapatkah Anda menyusun Laporan keuangan firma?
7
Dapatkah Anda membuat catatan-catatan yang dibutuhkan dalam likuidasi persekutuan?
8
Dapatkah Anda menyusun Laporan Likuidasi?
Akuntansi Modal Firma 10
Winarto, M.Pd.
BAB II AKUNTANSI FIRMA A. Tujuan pembelajaran. Setelah mempelajari materi ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah : 1. Memahami bentuk badan usaha Firma. 2. Mengidentifikasi data pembentukan Firma dengan benar. 3. Menghitung dan membukukan investasi sekutu baru. 4. Menyusun Neraca Awal Firma B. Pendahuluan Terdapat tiga bentuk organisasi usaha, yakni Usaha Perorangan (sole propertioship), Persekutuan Firma (partnership) dan Perserseroan (Corporation). Bentuk yang paling banyak digunakan dalam dunia bisnis adalah Perseroan (corporation). Sedangkan bentuk perseroan dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni : 1. Perseroan sector public (public sector corporation), adalah perseroan yang modalnya dimiliki dan dikuasai seta kegiatannya dikelolala oleh Negara atau pemerintah. Contoh Perusahaan Umum (Perum) dan Perseroan Terbatas (Persero). 2. Perseroan sector swasta (private sector corporation) yakni perseroan yang dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh swasta. Persekutuan (partnership) adalah bentuk kerjasama atau penggabungan dua orang/badan atau lebih untuk menjalankan usaha yang dimiliki bersama dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Persekutuan disebut juga dengan Firma (Firm). Dari sudut pandang akuntansi , maka firma merupakan kesatuan bisnis yang terpisah dari aktivitas-aktivitas pemiliknya. Hal ini berarti firma harus menyelenggarakan pencatatan transaksi terpisah dengan kekayaan yang dimiliki oleh masing-masing sekutu. Namun dari segi hukum, Firma tidaklah terlepas dari para sekutunya. Hukum menganggap sekutu-sekutunya harus bertanggung jawab penuh terhadap setiap tindakan yang dilakukan oleh persekutuan. Sehingga apabila dalam menjalankan usahanya firma mengalami kerugian dan kekayaan firma belum cukup untuk melunasi kewajiban perusahaan, maka kewajiban tersebut harus dibebankan pada anggota sekutu sesuai proporsi modal sekutu atau sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat. Untuk mendirikan sebuah Firma tidaklah sulit, tidak memiliki aturan dan prosedur secara khusus. Keanggotaan Firma bersifat sukarela dan tidak dapat dipaksakan. Sementara itu umur Firma tergantung dari anggota sekutu yang ada. Apabila salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal, maka bubarlah Firma tersebut. Dilihat dari sifat anggotanya maka persekutuan dibedakan menjadi dua jenis, yakni ; a. Persekutuan Firma, yakni didirikan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama. Semua anggota aktif menjalankan usahanya dan bertanggung jawab penuh atas semua resiko perusahaan.
Akuntansi Modal Firma 11
Winarto, M.Pd. b. Persekutuan Comanditer (Comanditaire Vennotchaap/CV), yakni persekutuan yang beranggotakan sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu Aktif yakni anggota yang aktif menjalankan usahanya dan bertanggung jawab penuh, sedangkan sekutu diam/komanditer, yakni anggota yang hanya menyetorkan modalnya tanpa ikut aktif menjalankan usahanya dengan tanggung jawab terbatas. Ciri-ciri Persekutuan : 1. Umurnya terbatas (Limited Life) Persekutuan akan bubar jika salah satu mengundurkan diri atau meninggal dunia. Begitu pula dengan masuknya anggota baru. Ini berarti bubarnya persekutuan lama diganti dengan persekutuan baru. 2. Kewajiban yang tidak terbatas (Unlimited Liability) Tanggung jawab tidak terbatas pada modal yang telah ditanam, ini berarti jika persekutuan bangkrut maka semua kekayaan persekutuan untuk menutup hutang-hutangnya, dan jika tidak cukup maka kekayaan pribadi untuk menutup kekurangannya. Kecualai dalam persekutuan komanditer, hanya sebatas pada modal yang ditanam saja. 3. Kekayaan menjadi milik bersama (Co-ownership of partnership property) Modal yang telah disetorkan menjadi milik bersama semua anggota. Jika persekutuan bubar, maka hak anggota ditetapkan berdasarkan saldo modal masing-masing. 4. Pembagian Laba (Participation in income) Laba bersih atau kerugian dibagi diantara para sekutu menurut perjanjian yang telah ditetapkan. Jika tidak ada perjanjian khusus, maka berlaku pasal 1633 KUHP, yang menyatakan bahwa pembagian ditetapkan berdasarkan perbandingan modal yang telah disetor Firma merupakan gabungan dua orang atau lebih yang sepakat untuk menjalankan usaha suatu perusahaan dengan nama bersama. Dari pengertian ini dapat diambil kesimpulan bahwa Firma memiliki ciri : a. Menggabungkan aktiva penyertaan (investasi) masing-masing, menjadi modal usaha suatu perusahaan milik bersama. b. Atas nama bersama, menjalankan kegiatan usaha dengan tujuan untuk memperoleh laba. c. Membagi laba atau rugi yang diperoleh dari kegiatan usaha bersama. Prosedur Pendirian Firma Pada saat dua orang atau lebih sepakat dengan sukarela untuk mendirikan atau untuk menjalankan usaha bersama, maka kesepakatan tersebut menjadi sebuah kontrak. Agar memiliki kekuatan hukum maka masing-masing sekutu harus merumuskan sebuah perjanjian tertulis, yang mana perjanjian ini sering disebut dengan perjanjian Firma. Perjanjian tersebut kemudian dilengkapi dengan akta notaries dan didaftarkan di PN setempat. Pendirian Firma lazimnya, yang pada umumnya memuat : 1. Nama Persekutuan dan komposisi modal sekutu 2. Identitas lengkap semua anggota sekutu 3. Tujuan Firma (bidang usaha yang dijalankan) 4. Dasar pembagian laba atau pembebanan kerugian antara sekutu.
Akuntansi Modal Firma 12
Winarto, M.Pd. 5. 6. 7. 8.
Hak dan kewajiban para sekutu. Ketentuan penarikan dana atau aktiva. Hal-hal yang menyangkut masuknya sekutu baru atau pengunduran diri sekutu Dan lain-lain untuk kelancaran persekutuan.
Dalam Persetujuan Persekutuan Firma memuat antara lain : Besarnya penyertaan masing-masing sekutu. Hak dan kewajiban sekutu firma Ketentuan pembagian laba. AKUNTANSI PENDIRIAN FIRMA Akuntansi pada persekutuan serupa dengan akuntansi pada perusahaan perseorangan. Hanya pada persekutuan terdapat rekening-rekening yang terpisah untuk setiap sekutu, yang menggambarkan besarnya investasi masing-masing sekutu, besarnya penarikan dan bagian laba yang diterima untuk setiap tahunnya. Akuntansi pada Firma diawali dari setoran pemilik, yakni sekutu-sekutu firma, dengan cara mendebet pada aktiva dan mengkredit pada modal masing-masing sekutu. Setoran dalam persekutuan dapat berupa kas, maupun non kas. Investasi pada sekutu haruslah dinilai dengan harga pasar yang wajar pada saat terjadinya investasi. Oleh karena itu apabila dalam investasi awal salah satu sekutu telah memiliki perusahaan, maka sebelum dibuat jurnal investasi, maka kekayaan perusahaan harus direvaluasi terlebih dahulu, untuk disesuaikan dengan harga pasar yang wajar. PENCATATAN INVESTASI SEKUTU FIRMA Masing Masing Sekutu sebelumnya tak memiliki perusahaan : Seperti telah disebutkan di muka bahwa investasi sekutu dapat berupa kas atau non kas, seperti persediaan, property, tanah, gedung perlatan dan lain-lain. Perhatikan soal kasus berikut ini : Pada tanggal 1 Mei 2014, Dona dan Santi sepakat mendirikan persekutuan Firma dengan nama Fa. Dosan. Dona memasukkan modal uang Rp 15.000.000,- dan sebidang tanah senilai Rp 20.000.000,-. namun kas baru disetor Rp 7.000.000,-. Sedangkan Santi setor uang sebesar Rp 30.000.000,- tunai. Dari data tersebut diminta ; Jurnal masuknya sekutu Dona dan Santi. Neraca Pembukaan Fa. Dosan per 1 Mei 2014. Jawab : Jurnal masuknya sekutu Dona : TANGGAL 2014 Mei 1
PERKIRAAN Kas Modal Dona yang blm Disetor Tanah Modal Dona
REF
DEBET Rp
7.000.000,8.000.000,20.000.000,-
KREDIT Rp
35.000.000,-
Akuntansi Modal Firma 13
Winarto, M.Pd. Jurnal masuknya sekutu Santi : TANGGAL 2014 Mei 1
PERKIRAAN Kas Modal Santi
REF
DEBET Rp
KREDIT
30.000.000,-
Rp
30.000.000,-
Neraca awal sebagai berikut :
Aktiva Lancar Kas
Aktiva Tetap Tanah Total Aktiva
Fa. Dosan Neraca Pembukaan Per 1 Mei 2014 Kewajiban Rp 37.000.000,Equitas Modal Dona Modal Dona Blm disetor Modal Dona telah disetor
Rp 35.000.000,8.000.000,Rp 27.000.000,-
Rp 20.000.000,Rp 57.000.000,-
Modal Santi Total Kewajiban & Ekuitas
Rp 30.000.000,Rp 57.000.000,-
Catatan : Bagian modal sekutu yang belum disetor merupakan tagihan firma kepada sekutu ybs dan dicatat ke akun Modal ……. (nama sekutu yang belum disetor) di debet. Modal sekutu yang belum disetor dicatat di neraca sebagai akun kontra modal. Dalam pembagian laba dan pemberian bunga modal pembanding modal didasarkan pada modal sekutu yang telah disetor.
Salah seorang sekutu sudah memiliki Perusahaan : Aset yang ada dalam perusahaan sekutu yang akan diinvestasikan harus direvaluasi sesuai dengan harga pasar yang wajar. Apabila dalam investasi tersebut muncul kewajiban dan ditanggung oleh Firma, maka dikredit atas rekening kewajiban Firma dan modal yang disetor sekutu sebesar nilai bersihnya. Perhatikan contoh berikut ini : Pada tanggal 2 Januari 2013 Tono, Joni, dan Wanto sepakat mendirikan Firma dengan nama Fa. Toniwan. Akta pendirian menyebutkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : Tono menyetorkan modal Rp 50.000.000,- berupa seluruh aktiva, kewajiban dan modal perusahaan lama. Sebelum menjadi sekutu, Aktiva Tono diadakan revaluasi, atas kekurangannya disetor per kas. Joni menyetorkan modal Rp 40.000.000,- dan untuk sementara baru disetor Rp 30.000.000,-. Wanto memasukkan modal Rp 25.000.000,- dan disetor penuh per kas. Adapun Neraca Tono per 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut ;
Akuntansi Modal Firma 14
Winarto, M.Pd.
UD TONO JAYA
Neraca Per 2 Januari 2013 Aktiva Lancar Kas Piutang Persediaan Barang Sewa Dibayar Dimuka
5.600.000 24.300.000 5.700.000 2.400.000
Aktiva Tetap Kendaraan Akm. Peny. Kendaraan
15.000.000 (5.000.000)
Peralatan Akm. Peny. Peralatan
4.000.000 (2.500.000)
Kewajiban Utang Usaha Utang Pajak Beban Akan Dibayar Total Kewajiaban Ekuitas Modal Tono
6.200.000 400.000 600.000 7.200.000
42.300.000
10.000.000
1.500.000 Total Aktiva
49.500.000
Total Keawjibn dan Modal
49.500.000
Sesuai persetujuan, aktiva Tono dinilai kembali dan nilai yang disetujui adalah sebagai berikut: Piutang usaha Rp 500.000,- harus dicadangkan karena mungkin tidak dapat ditagih, persediaan barang dinilai Rp 8.000.000,-, kendaraan Rp 12.000.000,- dan peralatan Rp 1.000.000,-, sedangkan lainnya tetap. Dari data tersebut diminta : Jurnal pembentukan Fa. Toniwan bila Fa Toniwan menggunakan buku-buku baru dan jika Fa Toniwan meneruskan buku-buku lama milik Tono. Neraca pembukaan Fa Toniwan Jawab : Fa Toniwan menggunakan buku-buku baru : Jurnal Setoran Tono TANGGAL 2013 Januari
2
PERKIRAAN Kas Piutang Usaha Persediaan Barang Kendaraan Peralatan Sewa Dibayar Dimuka Cad. Kerugian Piutang Utang Usaha Utang Pajak Beban Akan Dibayar Modal Tono
REF Rp
DEBET
KREDIT
10.000.000,24.300.000,8.000.000,12.000.000,1.000.000,2.400.000,Rp -
500.000,6.200.000,400.000,600.000,50.000.000,-
Akuntansi Modal Firma 15
Winarto, M.Pd. Jurnal Setoran Joni TANGGAL 2013 Januari
2
PERKIRAAN
Kas Modal Joni Belum Disetor Modal Joni
Jurnal Setoran Wanto : TANGGAL PERKIRAAN 2013 Januari
2
REF
DEBET Rp
REF
Kas Modal Wanto
Rp
30.000.000,10.000.000,-
KREDIT
Rp
40.000.000,-
DEBET
KREDIT
25.000.000,-
25.000.000,-
Rp
Fa Toniwan meneruskan buku lama Tono Jurnal setoran Tono TANGGAL 2013 Januari
2
PERKIRAAN
REF
Kas Persediaan Barang Akm. Peny. Kendaraan Cad. Kerugian Piutang Akm. Peny. Peralatan Modal Tono
DEBET Rp
4.400.000,2.300.000,2.000.000,-
KREDIT
Rp
500.000,500.000,7.700.000,-
Jurnal masuknya Joni : TANGGAL 2013 Januari
2
PERKIRAAN
REF
Kas Modal Joni Belum Disetor Modal Joni
DEBET Rp
30.000.000,10.000.000,-
KREDIT
Rp
40.000.000,-
Jurnal Masuknya Wanto : TANGGAL 2013 Januari
2
PERKIRAAN Kas Modal Wanto
REF
DEBET Rp
25.000.000,-
KREDIT
Rp
25.000.000,-
Akuntansi Modal Firma 16
Winarto, M.Pd. Neraca Firma Toniwan
Aktiva Lancar Kas Piutang Dagang Cad. Kerugian Piutang
Fa TONIWAN Neraca Pembukaan Per 2 Januari 2013 Kewajiban 26.000.000 Utang Usaha 24.300.000 Utang Pajak (500.000) Beban Akan Dibayar 23.800.000 Total Kewajiaban
Persediaan Barang Sewa Dibayar Dimuka Total Aktiva Lancar
38.000.000 2.400.000 90.200.000
Aktiva Tetap Kendaraan Akm. Peny. Kendaraan
18.000.000 (3.000.000)
Peralatan Akm. Peny. Peralatan
10.000.000 (3.000.000)
15.000.000
Total Aktiva Tetap Total Aktiva
6.200.000 400.000 600.000 7.200.000
7.000.000 22.000.000 112.200.000
Ekuitas Modal Tono Modal Joni Modal Joni Blm Disetor Modal Wanto
50.000.000 40.000.000 (10.000.000) 25.000.000
Total Modal
105.000.000
Total Keawjibn dan Modal
112.200.000
C. Rangkuman Firma merupakan kumpulan dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha bersama dengan tujuan mencari keuntungan. Dalam firma keahlihan yang dimiliki salah seorang anggota sekutu dapat dikombinasikan dengan sumber daya (modal) yang dimiliki oleh sekutu lain. Sebelum usaha bersama dijalankan, aktiva yang disetor oleh masing-masing sekutu harus direvaluasi untuk dinilai agar sesuai dengan kondisi sebenarnya pada saat persekutuan dibentuk. Catatan akuntansi yang harus dibuat meliputi jurnal investasi sekutu baru, serta Neraca awal pembentukan Firma. D. Latihan soal Kerjakan soal-soal berikut dengan benar! 1. Tn Joni dan Tn Jaka sepakat untuk mendirikan usaha bersama dalam bentuk persekutuan dengan nama Fa Barokah. Tn Joni menyetor uang tunai Rp 6.000.000 dan peralatan kantor senilai Rp 12.000.000. sedangkan Tn Jaka menyetor uang tunai sebesar Rp 10.000.000 dan bangunan senilai Rp26.000.000,-. Dari data tersebut buat jurnal untuk pembentukan firma tersebut! 2. Nn. Aminah dan Nn Fatimah bermaksud mendirikan usaha bersama dengan nama Fa. Riski Amalia. Nn Aminah menyetor uang tunai Rp 4.000.000,-, perlengkapan Rp 2.000.000,- dan kendaraan senilai rp Rp 14.000.000,-. Sedangkan Nn Fatimah menyetor uang tunai Rp 8.000.000,- dan Peralatan senilai 15.000.000,-. Dari data tersebut buat jurnal yang diperlukan!
Akuntansi Modal Firma 17
Winarto, M.Pd. 3. Tuan Gono ingin memperbesar modal dan usahanya, untuk itu pada tanggal 1 April 2014 telah sepakat dengan Ny. Desi untuk membentuk usaha bersama dengan nama “ Firma Gondhes” dengan modal masing-masing Rp 500.000.000,- dan Rp 300.000.000,-. Setoran Tuan Gono berbentuk perusahaan, sedangkan Ny. Desi seluruhnya berupa uang tunai. Neraca perusahaan Tn. Gono adalah sebagai berikut : Perusahaan GONO Neraca Per 1 April 2014 Aktiva Lancar Kas Rp 75.000.000,Piutang Rp 90.000.000,Persediaan Barang Rp 107..000.000,Total Aktiva Lancar Rp 282.000.000,Aktiva Tetap : Kendaraan Rp 35.000.000,Akm. Peny ( Rp 5.000.000,-) 30.000.000,Gedung Rp 100 .000.000,Akm. Peny ( Rp 20.000.000,-) 80.000.000,Tanah Rp 150.000.000,Total Aktiva Tetap Rp 242.000.000,Total Aktiva Rp 532.000.000,-
Kewajiban Lancar : Utang Usaha Utang Bunga Total Kewajiban Lancar Hutang Jk Pjg Hutang hipotek Total Hutang
Rp 50.000.000,Rp 97.000.000,-
Ukuitas : Modal Gono
Rp 435.000.000,-
Total Kewajiban dan Ekuitas
Rp 532.000.000,-
Rp 43.000.000,Rp 4.000.000,Rp 47.000.000,-
Aktiva dan pasiva Tuan Gono sebelum dimasukkan dalam modal persekutuan dinilai kembali. Hasil penilaian sebagai berikut : Kas Rp 75.000.000,Piutang Dagang 80.000.000,Persediaan barang 95.000.000,Kendaraan 25.000.000,Gedung 90.000.000,Tanah 180.000.000,Jumlah Aktiva Rp 545.000.000,Hutang Usaha Hutang Bunga Hutang hipotek Jumlah Hutang Modal Gono Jumlah Passiva
Rp 43.000.000,5.000.000,50.000.000,Rp 98.000.000,447.000.000,Rp 545.000.000,-
Dari data tersebut diminta ; Catat kejadian tersebut dalam jurnal umum. Susunlah Neraca awal Firma Gondhes, jika a. Pencatatan menggunakan buku lama b. Pencatatan menggunakan buku baru.
Akuntansi Modal Firma 18
Winarto, M.Pd. 4. Tuan Mardi dan Tuan Jumadi pada tanggal 1 Mei 2013 sepakat untuk mendirikan sebuah usaha dalam bentuk Firma dengan nama “Firma Maju”. Tuan Mardi menyertakan modalnya berupa Neraca per 30 April 2013, sedangkan Tuan Jumadi menyertakan modalnya berupa uang tunai sebesar Rp 50.000.000,PERUSAHAAN MARDI NERACA PER 30 April 2013 Aktiva Lancar Kas Piutang CKP Persed. Barang Dagangan Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar
Rp 6.000.000,8.000.000,(500.000,-) 9.000.000,600.000,Rp 23.100.000,-
Aktiva Tetap Mesin Akm. Peny. Mesin Gedung Akm. Peny. Gedung Total Aktiva Tetap
Rp 15.000.000,(3.000.000,-) 30.000.000,(7.000.000,-) Rp 58.100.000,-
Hutang Hutang dagang Hutang Bank
Rp 2.100.000,4.000.000,-
Modal Modal Tn Mardi
52.000.000,-
Total Passiva
Rp 58.100.000,-
Tuan Mardi dan Tn. Jumadi sepakat untuk menyesuaikan harta kekayaan dalam Neraca seperti berikut ini : Piutang dihapuskan Rp 450.000,- karena salah satu debitur jatuh pailit. Penyisihan piutang dinaikkan Rp 25.000, Persediaan Barang dagangan dinaikkan menjadi Rp 10.000.000, Akumulasi penyusutan gedung dinaikan Rp 750.000,- sedangkan mesin naik Rp 250.000, Kepada Tn Mardi diberikan goodwill sebesar Rp 5.000.000,Dari data tersebut diminta : a. Jurnal yang diperlukan untuk pendirian Firma tersebut ( menggunakan buku lama dan baru) b. Susun Neraca Firma Maju per 1 Mei 2013. 5. Tuan Badrun memiliki usaha di bidang perdagangan pakaian dengan nama ” Meriah Jaya”. Posisi neraca per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut : MERIAH JAYA NERACA Per 31 Desember 2014 Aktiva Kas Piutang
Rp 17.600.000,40.000.000,-
Akuntansi Modal Firma 19
Winarto, M.Pd. Cadangan Kerugian Piutang Perlengkapan Persediaan barang Peralatan Akum. Peny. Peralatan Total Aktiva
(2.500.000,-)
25.000.000,(7.500.000,-)
Kewajiban Utang dagang Modal Tn Badrun Total Kewajiban dan Modal
37.500.000,2.400.000,85.000.000,17.500.000,Rp 160.000.000,30.000.000,Rp 130.000.000,Rp 160.000.000,-
Pada tanggal 1 Januari 2015 Tn Badrun sepakat dengan Nona Ratna dan Nona Tanti untuk mengembangkan usahanya dengan membentuk persekutuan dengan nama Firma Barata. Tn Badrun menginvestasikan perusahaannya dan Nona Ratna menginvestasikan uang tunai sebesar Rp 15.000.000,- beserta persediaan barang dagangan senilai Rp 45.000.000,-, sedangkan nona Tanti menyerahkan uang tunai Rp 12.500.000,- dan kendaraan senilai Rp 67.500.000,Atas peretujuan para sekutu, maka perusahaan Tn Badrun terlebih dahulu harus direvaluasi, untuk disesuaikan dengan harga pasar pada saat itu. Hasil revaluasi dari tim independent, menyebutkan sebagai berikut : a. Cadangan kerugian piutang dinaikkan menjadi Rp 3.000.000,b. Nilai persediaan barang dagangan Rp 82.500.000,c. Nilai peralatan sebesar Rp 16.100.000,Dari data tersebut diminta : a. Jurnal untuk mencatat pembentukan Firma. (baik menggunakan buku baru maupun menggunakan buku lama) b. Susunlah Neraca awal periode Firma Barata. 6. Tuan Tanto dan Tuan Kuriman pada tanggal 3 Januari 2014 sepakat untuk mendirikan sebuah persekutuan dengan nama ”Firma TAKUR”. Tuan Tanto menyerahkan uang sebesar Rp 25.000.000,- dan kendaraan senilai Rp 35.000.000,-. Sedangkan Tuan Kuriman menyerahkan sebuah perusahaan dengan posisi Neraca sebagai berikut :
Aktiva lancar Kas Piutang Dagang Cad. Kerugian Piutang Persed. Barang Dag. Perlengkapan Kantor Jumlah Aktiva Lancar
PERUSAHAAN KURIMAN NERACA PER 31 Desember 2013 Kewajiban Rp 4.500.000,- Hutang Dagang 9.000.000,- Hutang Gaji 750.000,- Hutang bank 18.700.000,2.300.000,Rp 33.750.000,- Total Kewajiban
Rp 15.000.000,2.500.000,7.500.000,-
Rp 25.000.000,-
Akuntansi Modal Firma 20
Winarto, M.Pd.
Aktiva Tetap Peralatan Akum. Peny. Peralatan Kendaraan Akm. Peny. Kendaraan Total Aktiva tetap Total Aktiva
Modal Rp 25.000.000,- Modal Kuriman (3.750.000,-) 40.000.000,(10.000.000,-) Rp 51.500.000,Rp 85.000.000,- Total Passiva
Rp 60.000.000,-
Rp 85.000.000,-
Sebelum Firma dibentuk, Tuan Tanto dan Tuan Kuriman sepakat untuk dilakukan penilaian terhadap aset-aset mereka oleh pihak independen. Hasil penilaian adalah sebagai berikut : Dari investasi Tuan Tanto, maka depresiasi kendaraan dinilai sebesar Rp 5.000.000,-. Sedangkan untuk investasi Tuan Kuriman dilakukan perubahan-perubahan sebagai berikut : a. Cadangan kerugian piutang dinaikkan Rp 150.000,b. Nilai persediaan barang dagangan sebesar Rp 22.250.000,c. Harga pasar perlatan dan kendaraan masing-masing Rp 20.250.000,- dan Rp 28.500.000,-. Dari data tersebut diminta : a. Jurnal untuk mencatat pembentukan Firma. (baik menggunakan buku baru maupun menggunakan buku lama) b. Susunlah Neraca awal periode Firma Takur . 7. Tuan Ahmad dan Tuan Budi sepakat untuk membentuk partnership dengan nama Firma Fun Comp, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi dan menjual perangkat lunak komputer. Tuan Ahmad menginvestasikan kas Rp 8.500.000,-, piutang Rp 25.000.000,-, persediaan Rp 55.000.000,-, peralatan komputer dengan harga perolehan Rp 150.000.000,dan utang sebesar Rp 40.000.000,-. Kontribusi Tuan Budi berupa kas Rp 5.000.000,- dan perangkat program komputer yang memerlukan biaya sebesar Rp 60.000.000,-, namun sekarang harga pembuatan program komputer harga pasarnya jauh lebih tinggi. Mereka sepakat sebelum usaha dijalankan dilakukan penilalain terlebih dahulu oleh piahak konsultan independen dan hasilnya sebagai berikut : Penilai setuju untuk kas, persediaan dan utang nilainya sama. Untuk piutang Tuan Ahmad dengan Cadangan Piutang tak tertagih sebesar Rp 2.500.000,-, perlatan komputer dinilai Rp 180.000.000,- dengan kaumulasi depresiasi Rp 5.000.000,-. Sedangkan perangkat program komputer dinilai sesuai dengan harga pasarnya Rp Rp 85.000.000,-. Dari data tersebut diminta : a. Jurnal untuk mencatat pembentukan Firma. b. Susunlah Neraca awal periode Firma Fun Comp ( Per 1 Juli 2013 ) 8. Tn Karim dan Nn. Fatimah dua orang pengusaha yang sepakat untuk menjalankan usaha bersama dibawah satu nama yakn Firma Mantab & Co. Sebagai setoran modal mereka menyetorkan aktiva dan pasiva masing-masing perusahaan. Berikut ini posisi Neraca masing-masing perusahaan tersebut :
Akuntansi Modal Firma 21
Winarto, M.Pd. PERUSAHAAN KARIM NERACA PER 31 Desember 2014 Aktiva lancar Kewajiban Kas Rp 6.500.000,- Hutang Dagang Piutang Dagang 12.000.000,- Hutang Biaya Cadangan Kerugian Piutang (600.000,-) Persed. Barang Dagangan 17.100.000,Jumlah Aktiva Lancar Rp 35.000.000,- Total Kewajiban Aktiva Tetap Peralatan Akum. Peny. Peralatan Total Aktiva
Modal Rp 30.000.000,- Modal KARIM (5.000.000,-) Rp 60.000.000,- Total Passiva
PERUSAHAAN FATIMAH NERACA PER 31 Desember 2014 Aktiva lancar Kewajiban Kas Rp 8.500.000,- Hutang Dagang Perlengkapan 2.000.000,- Hutang Bank Persed. Barang Dagangan 18.500.000,Jumlah Aktiva Lancar Rp 29.000.000,- Total Kewajiban Aktiva Tetap Modal Gedung Toko Rp 46.750.000,- Modal Fatimah Akum. Peny. Gedung Toko (6.750.000,-) Total Aktiva Rp 69.000.000,- Total Passiva
Rp 17.000.000,3.000.000,-
Rp 20.000.000,-
Rp 40.000.000,Rp 60.000.000,-
Rp 8.000.000,15.000.000,Rp 23.000.000,Rp 46.000.000,Rp 69.000.000,-
Hasil penilaian aktiva Tn Karim yang disetujui sebagai setoran Modal persekutuan adalah sebagai berikut : Cadangan kerugian piutang tak tertagih ditetapkan sebesar Rp 850.000, Persediaan barang dagangan dinilai sebesar Rp 20.000.000, Nilai peralatan toko adalah Rp 24.000.000,Hasil penilaian aktiva Nn Fatimah yang disetujui sebagai setoran Modal persekutuan adalah sebagai berikut : Persediaan barang dagangan dinilai Rp 18.000.000, Gedung toko dinilai Rp 41.500.000,Berdasarkan dari data tersebut di atas diminta : a. Buat jurnal untuk mencatat setoran modal sekutu Firma, apabila : Menggunakan buku-buku baru Meneruskan buku Nn. Fatimah b. Buat Neraca Firma Per 1 Januari 2015
Akuntansi Modal Firma 22
Winarto, M.Pd. BAB III AKUNTANSI PEMBAGIAN LABA/RUGI PERSEKUTUAN A. Tujuan pembelajaran. Setelah mempelajari materi ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah : 1. Memahami dasar-dasar pembagian laba/rugi persekutuan. 2. Menghitung alokasi laba / rugi persekutuan. 3. Membukukan alokasi laba/rugi persekutuan sesuai dengan format yang ditentukan. B. Uraian Materi Dalam Firma, para sekutu dianggap sebagai pemilik perusahaan, bukan sebagai karyawan. Oleh karena itu setiap terjadi pembagian laba atau kekayaaan lainnya dianggap sebagai prive sekutu (withdrawal) bukan sebagai beban. Ketentuan pembagian laba atau rugi diantara para sekutu dicantumkan dalam akte pendirian. Hal ini dimaksudkan agar perhitungan tersebut memiliki kekuatan hukum, dan menjaga kelangsungan Firma. Karena dalam kenyataan banyak firma yang bubar, karena tidak sepakat dengan pembagian laba yang diperoleh. Oleh karena itu pembagian laba atau rugi harus ditetapkan dalam akte pendirian. Dalam menentukan pembagian laba tersebut, para sekutu biasanya mempertimbangkan tiga hal pokok yakni : 1. Seberapa banyak modal yang disetor dalam perusahaan. 2. Seberapa banyak waktu kemampuan, fikiran dan tenaga yang dicurahkan dalam firma oleh masing-masing sekutu. 3. Resiko yang ditanggung oleh sekutu. Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan sebagai dasar pembagian laba/rugi dan yang mungkin dapat dicantumkan dalam perjanjian firma adalah sebagai berikut : Laba dibagi atas perbandingan yang sama diantara anggota sekutu. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal anggota masing-masing sekutu. Lebih dahulu diperhitungkan bunga atas modal yang disetorkan pada firma, kemudian sisanya dibagi atas perbandingan tertentu. Lebih dahulu diperhitungkan atas bunga modal masing-masing, gaji atau bonus untuk para sekutu, sisanya dibagi atas dasar perhitungan tertentu. Contoh soal : Firma Komiku yang beranggotakan Komeng, Miko dan Kunthet dengan komposisi modal masing-masing sebesar Rp 100.000.000,- , Rp 150.000.000,- dan Rp 150.000.000,-. Selama tahun 2014 perusahaan memperoleh laba bersih Rp 132.000.000,-. Dari data tersebut ditanyakan : a. Hitung Pembagian laba masing-masing jika : Pembagian laba berdasarkan perbandingan modal
Akuntansi Modal Firma 23
Winarto, M.Pd.
Pembagian laba dengan ketentuan : lebih dahulu masing-masing mendapat 15% dari modalnya setelah itu dibagi sama rata. b. Buat jurnal yang dibutuhkan Jawab : a. Pembagian laba berdasarkan perbandingan modal Mdl Komeng : Mdl Miko : Mdl Kunthet = 100.000.000 : 150.000.000 : 150.000.000 Perbandingan Modal Sekutu = 2:3:3 Jumlah laba Rp 132.000.000,Perhitungan Pembagian Laba Komeng = 2/8 x Rp 132.000.000,- = Rp 33.000.000,Miko = 3/8 x Rp 132.000.000,- = Rp 49.500.000,Kunthet = 3/8 x Rp 132.000.000,- = Rp 49.500.000,Total Rp 132.000.000,Saldo 0 Jurnal : TANGGAL 2014 Des 31
PERKIRAAN Ikhisar Laba Rugi Modal Komeng Modal Miko Modal Kunthet
DEBET Rp 132.000.000,-
KREDIT Rp 33.000.000,49.500.000,49.500.000,-
Apabila masing-masing sekutu menghendaki penarikan laba laba tidak ditambahkan ke modal tetapi diambil atau diberikan pada masing-masing sekutu), maka akan dibuat jurnal seperti berikut ini: TANGGAL 2014 Des 31
PERKIRAAN Prive Komeng Prive Miko Prive Kunthet
DEBET Rp 33.000.000,49.500.000,49.500.000,-
KREDIT Rp 132.000.000,-
Apabila anggota sekutu masih memiliki modal yang belum disetor, maka bagian laba yang diterima akan dicatat sebagai tambahan modal dalam sekutu. Oleh karena itu, jurnal yang dibuat adalah seperti berikut ini: TANGGAL 2014 Des 31
PERKIRAAN Ikhisar Laba Rugi Modal Komeng blm disetor. Modal Miko blm disetor. Modal Kunthet blm disetor.
DEBET Rp 132.000.000,-
KREDIT Rp 33.000.000,49.500.000,49.500.000,-
Keterangan:
Akuntansi Modal Firma 24
Winarto, M.Pd. Modal sekutu belum disetor dalam Neraca bersaldo Debet (bagi perusahaan merupakan piutang pada sekutu dan bagi sekutu merupakan utang bagi perusahaan) b. Pembagian sama rata setelah menerima 15% dari modalnya Jumlah laba Rp 132.000.000,Bunga Modal : Komeng = 15% x Rp 100.000.000 = Rp 15.000.000,Miko = 15% x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000,Kunthet = 15% x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000,Total Rp 60.000.000,Sisa Rp 72.000.000,Bagian sisa laba masing-masing = 1/3 x Rp 72.000.000,= Rp 24.000.000,Bagian laba masing-masing anggota sekutu adalah : Komeng = Rp 15.000.000,- + Rp 24.000.000,- = Rp 39.000.000,Miko = Rp 22.500.000,- + Rp 24.000.000,- = Rp 46.500.000,Kunthet = Rp 22.500.000,- + Rp 24.000.000,- = Rp 46.500.000,Jumlah Total Rp 132.000.000,Jurnal : Tgl 2014 Des 31
Keterangan Ikhisar Laba Rugi Modal Komeng Modal Miko Modal Kunthet
Debet Rp 132.000.000,-
Kredit Rp 39.000.000,46.500.000,46.500.000,-
Jumlah perbandingan modal sekutu dapat mengalami perubahan. Hal ini dapat terjadi apabila salah satu anggota sekutu dalam periode akuntansi yang berjalan menambah atau mengurangi modal pada perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi jumlah bagian laba yang diterima pada akhir periode. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut ini : Fa Andika yang beranggotakan Tuan Andi dan Tuan Katon, telah sepakat untuk menjalankan usahanya. Selama tahun 2014, Fa. Andika memperoleh laba bersih sebesar Rp 38.000.000,-. Berikut ini posisi modal dalam periode 2014 : Tanggal 1 Januari 14 1 Agustus 14 1 Oktober 14 31 Des. 14
Keterangan Saldo Tambahan Setoran Penarikan modal Saldo
Modal Andi Rp 35.000.000,10.000.000,Rp 45.000.000,-
Modal Katon Rp 60.000.000,(5.000.000,-) Rp 55.000.000,-
Dari data tersebut diminta perhitungan pembagian laba usaha dan jurnal yang diperlukan apabila : a. Laba dibagi atas dasar perbandingan yang sama b. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal awal periode.
Akuntansi Modal Firma 25
Winarto, M.Pd. c. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal akhir periode. d. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal rata-rata. e. Laba dibagi dengan lebih dahulu memperhitungkan bunga atas modal sebesar 20%, sisanya dibagi sama rata. f. Laba dibagi dengan lebih dahulu memperhitungkan bunga atas modal dan gaji anggota sekutu. Adapun gaji sekutu sebagai berikut : Gaji Andi Rp 850.000,- / bulan Gaji Katon 700.000,- / bulan Sisa laba atau rugi dibagi menurut perbandingan modal pada akhir periode. Jawab : a. Laba dibagi atas dasar perbandingan yang sama. Perhitungan pembagian laba : Bagian laba Andi dan Katon sama, masing-masing Rp 19.000.000,- (1/2 x Rp 38.000.000,) Jurnal yang diperlukan : Tgl 2014 Des 31
Keterangan Ikhisar Laba Rugi Modal Andi Modal Katon
Debet Rp 38.000.000,-
Kredit Rp 19.000.000,19.000.000,-
b. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal awal periode. Perhitungan pembagian laba : Bagian laba Andi Bagian laba Andi
35 x Rp 38.000.000,- = Rp 14.000.000,95 60 x Rp 38.000.000,- = Rp 24.000.000,95
Jurnal yang diperlukan : Tgl 2014 Des 31
Keterangan Ikhisar Laba Rugi Modal Andi Modal Katon
Debet Rp 38.000.000,-
Kredit Rp 14.000.000,24.000.000,-
c. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal akhir periode. Perhitungan pembagian laba : Bagian laba Andi Bagian laba Andi
45 x Rp 38.000.000,- = Rp 17.100.000,100 55 x Rp 38.000.000,- = Rp 20.900.000,100
Akuntansi Modal Firma 26
Winarto, M.Pd. Jurnal yang diperlukan : Tgl 2014 Des 31
Keterangan Ikhisar Laba Rugi Modal Andi Modal Katon
Debet Rp 38.000.000,-
Kredit Rp 17.100.000,20.900.000,-
d. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal rata-rata. Perhitungan Modal rata-rata adalah sebagai berikut : Modal Andi = 01 Januari – 31 Juli 2014 = 7 x Rp 35.000.000,= Rp 245.000.000,01 Agustus – 31 Des. 2014 = 5 x Rp 45.000.000,= 225.000.000,Total = Rp 470.000.000,Modal Rata-rata Rp 470.000.000,- / 12 = Rp 39.166.667,Modal Katon = 01 Januari – 30 September 2014 = 9 x Rp 60.000.000,- = Rp 540.000.000,01 Oktober – 31 Des. 2014 = 3 x Rp 55.000.000,- = 165.000.000,Total = Rp 705.000.000,Modal Rata-rata Rp 705.000.000,- / 12 = Rp 58.750.000,Perhitungan pembagian laba : Bagian laba Andi Bagian laba Andi
39 .166 . 667 x Rp 38.000.000,- = Rp 15.200.000 ,97 .916 . 667 58 .750 .000 x Rp 38.000.000,- = Rp 22.800.000,97 .916 . 667
Jurnal yang diperlukan : Tgl 2014 Des 31
Keterangan Ikhisar Laba Rugi Modal Andi Modal Katon
Debet Rp 38.000.000,-
Kredit Rp 15.200.000,22.800.000,-
e. Laba dibagi dengan lebih dahulu memperhitungkan bunga atas modal. Perhitungan bunga Modal : Keterangan Total laba Bunga 20 % Sisa alokasi Alokasi sisa (laba) Total Alokasi
Tuan Andi Rp 9.000.000,Rp 9.000.000,Rp 18.000.000,-
Tuan Katon Rp 11.000.000,Rp 9.000.000,Rp 20.000.000,-
Total Rp 38.000.000,20.000.000,Rp 18.000.000,(Rp 18.000.000,-) 0
Akuntansi Modal Firma 27
Winarto, M.Pd. Jurnal yang diperlukan : Tgl 2014 Des 31
f.
Keterangan Ikhisar Laba Rugi Modal Andi Modal Katon
Debet Rp 38.000.000,-
Kredit Rp 18.000.000,20.000.000,-
Laba dibagi dengan lebih dahulu memperhitungkan bunga atas modal dan gaji anggota sekutu. Adapun gaji sekutu sebagai berikut : Gaji Andi Rp 850.000,- / bulan Gaji Katon 700.000,- / bulan Perhitungan gaji adalah sebagai Berikut : Tuan Andi = Rp 850.000,- x 12 = Rp 10.200.000,Tuan katon = Rp 700.000,- x 12 = Rp 8.400.000,Total Gaji untuk sekutu Rp 18.600.000,Perhatikan perhitungan seperti pada tabel berikut : Keterangan
Tuan Andi
Total laba Bunga 20 % Sisa alokasi Alokasi untuk gaji Sisa Alokasi (rugi) Alokasi sisa (rugi) Total Alokasi
Tuan Katon
Rp 9.000.000,Rp 10.200.000,( Rp 270.000,-) Rp 18.930.000,-
Total
Rp 11.000.000,Rp 8.400.000,( Rp 330.000,-) Rp 19.070.000,-
Rp 38.000.000,20.000.000,Rp 18.000.000,Rp 18.600.000,( Rp 600.000,-) Rp 600.000,0
Debet
Kredit
Jurnal yang diperlukan : Tgl 2014 Des 31
Keterangan Ikhisar Laba Rugi Modal Andi Modal Katon
Rp 38.000.000,-
Rp 18.930.000,19.070.000,-
C. Rangkuman Dalam menentukan pembagian laba tersebut, para sekutu biasanya mempertimbangkan tiga hal pokok yakni : 1. Seberapa banyak modal yang disetor dalam perusahaan. 2. Seberapa banyak waktu kemampuan, fikiran dan tenaga yang dicurahkan dalam firma oleh masing-masing sekutu. 3. Resiko yang ditanggung oleh sekutu. Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan sebagai dasar pembagian laba/rugi dan yang mungkin dapat dicantumkan dalam perjanjian firma adalah sebagai berikut : Laba dibagi atas perbandingan yang sama diantara anggota sekutu.
Akuntansi Modal Firma 28
Winarto, M.Pd. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal anggota masing-masing sekutu. Lebih dahulu diperhitungkan bunga atas modal yang disetorkan pada firma, kemudian sisanya dibagi atas perbandingan tertentu. Lebih dahulu diperhitungkan atas bunga modal masing-masing, gaji atau bonus untuk para sekutu, sisanya dibagi atas dasar perhitungan tertentu D. Post Test Jawablah dengan tepat! 1. Apa yang perlu dipertimbangkan dalam hal pembagian laba/rugi persekutuan? 2. Bagaimana ketentuan pembagian laba/rugi persekutuan? Jelaskan! Kerjakan dengan benar 1. Tn Maman dan Tn Salim merupakan anggota persekutuan Firma Mandiri. Berikut ini komposisi modal masing-masing pada akhir Desember 2013: Keterangan Kas Perlengkapan Persediaan Bangunan Kendaraan Peralatan
Modal Maman 7.300.000 500.000 2.400.000 14.800.000 13.300.000 1.700.000
Modal Salim 4.500.000 1.600.000 9.000.000 21.200.000 22.500.000 1.200.000
Dalam tahun 2013, perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp 42.500.000,-. Kesepakatan dalam pembagian laba adalah sebagai berikut: a. Sekutu diberikan bunga modal sebesar 2% dari modal akhir pemilik. b. Setelah itu sisa laba dibagi sama rata diantara para sekutu 2. Tn Karim dan Tn Jabir merupakan anggota persekutuan FirmaMenoreh. Berikut ini komposisi modal masing-masing pada akhir Desember 2012: Keterangan Kas Perlengkapan Persediaan Bangunan Kendaraan Peralatan
Modal Karim 5.300.000 1.200.000 4.600.000 12.400.000 14.300.000 2.200.000
Modal Jabir 6.500.000 1.600.000 12.000.000 23.200.000 25.200.000 1.500.000
Dalam tahun 2012, perusahaan menderita kerugian sebesar Rp 15.600.000,-. Kesepakatan dalam pembagian laba/rugi adalah sebagai berikut: a. Masing masing sekutu memperoleh gaji sebesar Rp 300.000,-.per bulan b. Setelah itu sisa laba dibagi menurut perbandingan modal pada akhir periode.
Akuntansi Modal Firma 29
Winarto, M.Pd. 3. Tn Badu, Tn Suta dan Tn Kino pada tanggal 1 Maret 2013 sepakat untuk mendirikan usaha bersama dengan nama Firma Basuki dengan modal masing-masing sbb : Tn Badu Rp 100.000.000,- sementara menyerahkan sebidang tanah senilai Rp 50.000.000,- dan uang tunai Rp 25.000.000,Tn Suta Rp 75.000.000,- berupa peralatan Rp 30.000.000,- dan sisanya uang tunai penuh. Tn Kino Rp 75.000.000,- untuk sementara baru disetor Rp 60.000.000,Dari data tersebut ditanyakan ; a) Jurnal pendirian Firma tersebut. b) Neraca Awal Firma Basuki c) Jika selama tahun 2013 Firma Basuki memperoleh laba bersih Rp 45.000.000,- hitunglah bagian laba masing-masing dan buatlah jurnal penutup tentang pembagian laba jika : Pembagian laba berdasarkan perbandingan modal Pembagian laba dengan ketentuan lebih dahulu masing-masing anggota menerima 10% dari modalnya kemudian sisa dibagi sama rata 4. Firma Kalidu, yang beranggotakan Karim, Lilik dan Dudunk dengan modal masingmasing Rp 10.000.000,-, baru disetor Rp 7.000.000,-, Lilik Rp 8.000.000,- baru disetor Rp 6.000.000,- dan Dudunk Rp 7.000.000,- telah disetor penuh. Menetapkan pembagian laba atau rugi sebagai berikut : Lebih dahulu masing-masing mendapat bunga 12% dari modal yang telah disetor Setelah itu sisa dibagi sama rata. Dari data tersebut ditanyakan : a) Buat perhitungan pembagian laba jika Firma Kalidu memperoleh laba : Rp 4.200.000, Rp 1.500.000,b) Buatlah jurnal pembagian laba tersebut jika bagian laba Karim dan Lilik digunakan untuk membayar modal masing-masing yang belum disetor. 5. Firma Lestari Makmur yang beranggotakan Nn. Santi dan Nn Ratna dalam tahun 2007 memperoleh laba bersih sebesar Rp 25.200.000,-. Laba atau rugi persekutuan dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : Kepada Nn Santi dan Nn Ratna masing-masing diberi tambahan gaji per bulan Rp 600.000,dan Rp 800.000,- Sisa laba dibagikan kepada Nn Santi dan Nn Ratna dengan perbandingan 2:3 Dari data tersebut diminta : a. Buat perhitungan pembagian laba Firma b. Buat jurnal untuk mengalokasikan laba firma c. Buat jurnal yang diperlukan apabila : Nn. Santi mengambil seluruh bagian labanya Sekutu Nn Ratna menggunakan seluruh bagian laba untuk tambahan modal.
Akuntansi Modal Firma 30
Winarto, M.Pd. 6. Firma Mandiri yang beranggotakan Zainal dan Yusron dalam tahun 2013 memperoleh laba bersih Rp 75.000.000,- . Laba dibagikan dengan berdasarkan perbandingan modal. Data modal Firma Buana Mandiri untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tanggal Jan. 1 April 1 Juli 1 Des. 31
Keterangan Asaldo awal Setoran tambahan setoran tambahan Saldo AKhir
Modal Zainal Rp 50.000.000,30.000.000,Rp 80.000.000,-
Modal Yusron Rp 30.000.000,20.000.000,Rp 50.000.000,-
TOTAL Rp 80.000.000,20.000.000,30.000.000,Rp 130.000.000,-
Dari data tersebut diminta perhitungan dan jurnal alokasi laba Firma apabila laba firma dibagikan berdasarkan : a. Perbandingan Modal awal periode. b. Perbandingan Modal akhir periode. c. Perbandingan modal rata-rata. 7. Fa. Mekar yang beranggotakan Frengki, Farid dan Fredi pada tahun 2013 memiliki mutasi modal persekutuan sebagai berikut .: Keterangan Modal 1 Januari 2014 Penarikan 1 April 2014 Penarikan 1 Mei 2014 Investasi 1 Agst 2014 Modal 31 Des. 2014
Frengki Rp 48.400.000,(2.400.000,-)
Farid Rp 64.200.000,-
Fredi Rp 55.500.000,(1.500.000,-)
Rp 46.000.000,-
3.300.000,Rp 67.500.000,-
Rp 54.000.000,-
Ketentuan pembagian laba/rugi persekutuan adalah sebagai berikut : o Bunga modal diberikan sebesar 10% per tahun atas saldo modal rata-rata para per sekutu. o Gaji per bulan untuk para sekutu : Frengki Rp 750.000,-, Farid Rp 850.000,- dan Fredi Rp 600.000,o Sisa laba / rugi dialokasikan secara merata kepada masing-masing sekutu. Apabila pada akhir tahun 2013 perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 52.750.000,- maka diminta ; a. Perhitungan distribusi laba persekutuan b. Jurnal yang diperlukan c. Buat posisi modal masing-masing sekutu dalam buku besar dalam bentuk T account!
Akuntansi Modal Firma 31
Winarto, M.Pd. BAB IV LAPORAN KEUANGAN PERSEKUTUAN A. Tujuan pembelajaran. Setelah mempelajari materi ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah : 1. Memahami jenis-jenis laporan keuangan yang harus dibuat oleh persekutuan. 2. Menyusun Laporan Keuangan persekutuan dengan benar sesuai dengan format yang telah ditentukan. B. Uraian Materi Pada dasarnya laporan keuangan yang harus dibuat oleh persekutuan tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan bentuk badan usaha lain. Terdapat empat jenis laporan keuangan, yakni : Laporan Laba Rugi Persekutuan, Laporan Modal Sekutu, Laporan Neraca dan Laporan Arus Kas. Laporan Laba Rugi Firma Bentuk dan format Laporan Laba Rugi Firma tak jauh beda dengan laporan badan usaha lain. Terdapat empat unsur pokok yakni pendapatan, beban-beban, pendapatan di luar usaha dan beban di luar usaha. Perhatikan contoh berikut ini : Fa. Maju Jaya bergerak dalam bidang perdagangan bahan kebutuhan pokok. Selama bulan September 2013 memiliki data sebagai berikut : o Penjualan tunai Rp 12.500.000,00 o Penjualan Kredit 20.000.000,00 o Retur Penjualan 500.000,00 o Potongan penjualan 2.000.000,00 o HPPenjualan 14.200.000,00 Biaya operasional: o Biaya Pemasaran Rp 2.350.000,00 o Biaya Adm. Dan umum 1.800.000,00 o Biaya operasional lainnya 1.250.000,00 Dari data tersebut susunlah Laporan Laba Rugi Firma Maju Jaya! Jawab :
Fa. Maju Jaya Laporan Laba Rugi Untuk Periode berakhir 30 September 2013
Pendapatan Penjualan Retur Penjualan Potongan penjualan Penjualan bersih HPP Laba kotor Biaya-biaya ;
Rp 32.500.000,00 (500.000,00) (2.000.000,00) Rp 30.000.000,00 (14.200.000,00) 15.800.000,00
Akuntansi Modal Firma 32
Winarto, M.Pd. Biaya Pemasaran Biaya Adm dan umum Biaya Operasional lainnya Total Biaya Laba bersih sblm Pajak
2.350.000,00 1.800.000,00 1.250.000,00 5.200.000,00 10.600.000,00
Laporan Modal Sekutu Laporan Modal Sekutu pada dasarnya sama dengan Laporan Perubahan Modal pada perusahaan perseorangan. Berikut ini contoh format Laporan Modal Sekutu.
Fa. Maju Jaya Laporan Modal Sekutu Untuk Periode berakhir 30 September 2013
Keterangan Modal Awal Tambahan Investasi Laba Bersih Prive Modal Akhir
Modal Maman 25.000.000,00 3.000.000,00 2.650.000,00 30.650.000,00
Modal Juwita 35.000.000,00 5.300.000,00 (2.300.000,00) 38.000.000,00
Modal Jaya 30.000.000,00 2.000.000,00 2.650.000,00 34.650.000,00
Total Modal 90.000.000,00 5.000.000,00 10.600.000,00 (2.300.000,00) 103.300.000,00
Neraca Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu. Berikut ini contoh neraca pada Firma :
Persediaan Barang Sewa Dibayar Dimuka Total Aktiva Lancar
Fa Maju Jaya NERACA Per 30 September 2013 Kewajiban 29.000.000 Utang Usaha 24.100.000 Utang Pajak (500.000) Total Kewajiaban 23.600.000 28.000.000 2.400.000 83.000.000
Aktiva Tetap Kendaraan Akm. Peny. Kendaraan
25.000.000 (7.000.000)
Peralatan Akm. Peny. Peralatan
12.000.000 (3.000.000)
Aktiva Lancar Kas Piutang Cad. Kerugian Piutang
18.000.000
Total Aktiva Tetap Total Aktiva
9.000.000 27.000.000 110.000.000
Ekuitas Modal Tono Modal Joni Modal Joni Blm Disetor
Total Modal Total Keawjibn dan Modal
4.600.000 1.400.000 6.700.000
30.650.000 38.000.000 34.650.000
103.300.000 110.000.000
Akuntansi Modal Firma 33
Winarto, M.Pd. C. Rangkuman Laporan keuangan firma meliputi laporan laba rugi, Laporan Modal Sekutu, Neraca dan Laporan Arus Kas. Laporan rugi laba merupakan laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan selama periode tertentu. laporan modal sekutu merupakan laporan yang menunjukkan mutasi dan jumlah modal sekutu pada periode tertentu. Laporan neraca persekutuan merupakan laporan yang menunjukkan posisi harta utang dan modal persekutuan pada saat tertentu. sedangkan laporan arus kas persekutuan merupakan laporan yang menggambarkan arus perputaran kas selama satu periode tertentu. D. Latihan Soal Soal 1: Pada tanggal 1 April 2012 Tn Abas dan Nn Siska sepakat untuk menjalan usaha bersama dengan nama Firma BASIS. Laba atau rugi dibagi berasarkan perbandingan besarnya modal awal periode. Berikut ini setoran awal modal masing-masing sekutu : Tn Abas Kas Rp 4.500.000,00 Persediaan Barang 12.000.000,00 Perlengkapan 1.500.000,00 Nn Siska Kas Rp 3.000.000,00 Peralatan 4.500.000,00 Gedung 16.500.000,00 Data selama bulan april 2012 diperoleh data sebagai berikut : a. Penjualan tunai Rp 4.300.000,00 dengan harga pokok Rp 3.000.000,00 b. Penjualan kredit Rp 3.800.000,00 dengan harga pokok Rp 2.200.000,00 c. Biaya-biaya Biaya pemasaran Rp 700.000,00 Biaya adm. Dan umum Rp 800.000,00 Biaya operasional lainnya Rp 300.000,00 d. Prive Nn Siska Rp 750.000,00 Dari data tersebut diminta laporan keuangan yang harus dibuat pada akhir periode! Soal 2: Pada tanggal 1 September 2013 Nn Fatimah dan Tn Sholeh sepakat untuk menjalan usaha bersama dengan nama Firma Fashole. Laba atau rugi persekutuan dibagi berasarkan ketentuan sebagai berikut: masing-masing sekutu mendapat bunga modal sebesar 2% atas saldo modal pada akhir periode, setelah itu sisanya dibagi sama diantara para anggota sekutu. Berikut ini posisi modal masing-masing sekutu pada akhir periode akuntansi (Desember 2013): Nn Fatimah Kas Rp 10.500.000,00 Persediaan Barang 17.300.000,00 Perlengkapan 2.200.000,00 Tn Sholeh Kas Rp 14.800.000,00 Perelengkapan 1.300.000,00 Kendaraan 15.700.000,00 Gedung 30.200.000,00
Akuntansi Modal Firma 34
Winarto, M.Pd. Data selama tahun 2013 diperoleh data sebagai berikut : a. Penjualan tunai Rp 22.600.000,00 dengan harga pokok Rp 13.400.000,00 b. Penjualan kredit Rp 30.200.000,00 dengan harga pokok Rp 18.700.000,00 c. Biaya-biaya Biaya pemasaran Rp 2.400.000,00 Biaya adm. Dan umum Rp 9.500.000,00 Biaya operasional lainnya Rp 1.300.000,00 d. Prive Nn Fatimah Rp 400.000,00 dan Tn Sholeh Rp 800.000,Dari data tersebut diminta laporan keuangan yang harus dibuat pada akhir periode!
Akuntansi Modal Firma 35
Winarto, M.Pd. BAB IV PEMBUBARAN FIRMA A. Tujuan pembelajaran. Setelah mempelajari materi ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah : 1. Memahami sebab-sebab pembubaran firma 2. Memahami tahab-tahab pembubaran firma 3. Melakukan revaluasi aktiva firma yang akan dilikuidasi 4. Mencatat akuntansi pembubaran firma ke dalam format yang telah ditentukan 5. Menyusun Laporan Likuidasi. B. Uraian Materi Firma dapat berhenti dalam menjalankan usahanya karena sebab-sebab tertentu. Perlakuan terhadap harta persekutuan akan sangat tergantung dari penyebab bubarnya persekutuan. Secara garis besar sebab-sebab pembubaran Firma dapat digolongkan dalam lima kelompok, yaitu : 1. Masuknya seorang atau lebih anggota baru. 2. Pengunduran diri seorang anggota. 3. Kematian seorang anggota atau lebih 4. Terjadi perubahan bentuk badan usaha. 5. Bangkrut usahanya Pembubaran Firma karena Masuknya Anggota Baru Apabila seseorang anggota baru atau lebih masuk dalam Firma, maka perjanjian yang telah disepakati sebelumnya telah berakhir, sehingga firma tersebut dinyatakan bubar dan diganti dengan sebuah firma baru dengan perjanjian bersama yang baru pula. Masuknya anggota baru dalam Firma dapat terjadi karena : Membeli sebagian modal anggota baru Menyerahkan sejumlah kekayaan tertentu dalam Firma. Bila masuknya anggota baru ke dalam Firma dengan membeli sebagian modal anggota lama, maka transaksi pembayaran antara pihak pembeli dan pihak penjual merupakan transaksi pribadi pemilik, sehingga perusahaan hanya mencatat perubahan modal dari anggota lama ke anggota baru sebesar penyertaan. Kelebihan atau kekurangan penyetoran oleh anggota baru tidak dicatat oleh perusahaan. Contoh Soal ; Firma Bandhot yang anggotanya Tn Bandhi dan Tn Senthot dengan modal penyertaan masingmasing Rp 90.000.000,- dan Rp 120.000.000,- semua telah disetor penuh. Tn Anto tgl 1 Maret 2013 masuk sebagai anggota baru dengan membeli 50% dari Modal Senthot dengan membayar Rp Rp 75.000.000,- dan sekutu lain yaitu Tn Bandi menyetujuinya. Dari transaksi tersebut dapat dibuat jurnal sbb:
Akuntansi Modal Firma 36
Winarto, M.Pd.
TGL 2013 Maret 1
KETERANGAN Modal Senthot Modal Anto
DEBET Rp 60.000.000,-
KREDIT Rp 60.000.000,-
Posisi Modal Firma Bandhot akan tampak sebagai berikut : FIRMA BANDHOT NERACA PER 1 Maret 2013
Aktiva Kas Piutang Persediaan Iklan Dibayar Dimuka Aktiva tetap Total Aktiva
Rp 30.000.000,25.000.000,60.000.000,15.000.000,80.000.000,Rp 210.000.000,-
Kewjiban & Modal Kewajiban
Rp
Modal Bandi Modal Senthot Modal Anto Total Passiva
Rp 90.000.000,60.000.000,60.000.000,Rp 210.000.000,-
–
Apabila masuknya anggota baru dengan menyerahkan sejumlah kekayaan tertentu ke dalam firma, maka perusahaan mendebit kekayaan yang diinvestasikan dan mengkredit modal penyertaan anggota baru sesuai dengan ketentuan. Kelebihan atau kekurangan kekayaan yang diinvestasikan ke dalam perusahaan terhadap modal penyertaan anggota baru menjadi bonus atau tanggungan anggota lama. Terhadap kelebihan setoran sekutu baru terhadap firma, maka kelebihan tersebut dapat diperlakukan sebagai : 1. Bonus untuk sekutu lama, dengan ketentuan sesuai yang disepakati. 2. Membuka rekening Goodwill. Contoh : Firma Bandhot yang anggotanya Bandi dan Senthot mempunyai modal masing-masing Rp 90.000.000,- dan Rp 120.000.000,- dan keuntungan atau kerugian dibagi sama. Pada tanggal 1 Maret 2013, Tn Anto masuk sebagai anggota baru dengan alternatif sebagai berikut : a. Tn Anto menyetor uang tunai Rp 70.000.000,- sebagai penyertaan 1/5 bagian modal persekutuan baru. b. Tn Anto menyetor uang tunai Rp 60.000.000,- sebagai penyertaan 1/4 bagian modal persekutuan baru. Dari data tersebut diminta jurnal yang diperlukan ! Jawab : a. Modal Tuan Anto yang diakui : 1/5 x (Rp 90.000.000,- + Rp 120.000.000,- + Rp 70.000.000,-) = Rp 56.000.000,-
Akuntansi Modal Firma 37
Winarto, M.Pd. Apabila sisa lebih dari setoran sekutu baru diperlakukan sebagai bonus sektu lama maka, sisa sebesar Rp 14.000.000,- dibagi sama rata untuk sekutu lama. Jurnal yang dibuat oleh persekutuan adalah sebagai berikut : TGL 2013 Maret 1
KETERANGAN Kas Modal Bandhi Modal Senthot Modal Anto
DEBET Rp 70.000.000,-
KREDIT Rp 7.000.000,Rp 7.000.000,Rp 56.000.000,-
Sementara itu apabila sisa lebih diperlakukan sebagai goodwill maka akan dibuat perhitungan dan jurnal sebagai berikut : Modal persekutuan baru (riel + goodwill)
100 x Rp 70.000.000,20 Modal Riel Persekutuan Modal Bandhi Modal Senthot Modal Anto Total Modal Riel Goodwill yang dibentuk
Rp 350.000.000,-
Rp 90.000.000,120.000.000,70.000.000,Rp 280.000.000,Rp 70.000.000,-
Alokasi goodwill kepada sekutu lama menurut perbandingan modal sebagai berikut :
90 x Rp 70.000.000,210 120 Goodwill Tuan Senthot x Rp 70.000.000,210 Goodwill Tuan Bandhi
= Rp 30.000.000,= Rp 40.000.000,-
Jurnal yang dibentuk dari transaksi tersebut adlah sebagai berikut : TGL 2013 Maret 1
KETERANGAN Kas Goodwill Modal Bandhi Modal Senthot Modal Anto
DEBET Rp 70.000.000,70.000.000,-
KREDIT Rp 30.000.000,40.000.000,70.000.000,-
b. Modal Tuan Anto yang diakui TGL 2013 Maret 1
Keterangan : Penyertaan Tn Anto
KETERANGAN Kas Modal Bandhi Modal Senthot Modal Anto
DEBET Rp 60.000.000,3.750.000,3.750.000,-
KREDIT Rp 67.500.000,-
= 1/4 x ( Rp 210.000.000,- + Rp 60.000.000,- )
Akuntansi Modal Firma 38
Winarto, M.Pd. = Rp 67.500.000,Tanggungan sekutu lama atas kekurangan setoran Tn Anto, masing-masing Rp 3.750.000,2. Pembubaran Firma karena adanya Pengunduran Diri Anggota Lama Dengan adanya pengunduran diri anggota lama berarti perjanjian yang telah disepakati berakhir sehingga firma tersebut dinyatakan bubar walaupun kenytaannya dapat dilanjutkan oleh anggota lain atau anggota baru dengan membeli bagian penyertaan modal anggota yang mengundurkan diri. Penyelesaian terhadap anggota yang mengundurkan diri adalah : a. Bagian anggota yang keluar dikembalikan sesuai dengan kesepakattan yang telah dibuat dalam perjanjian. b. Bagian anggota yang keluar dijual kepada anggota lain. Bila penyelesaian pengunduran diri dilakukan dengan mengembalikan semua hak penyertaan anggota yang keluar, sering terjadi bahwa hak anggota yang keluar tersebut bisa lebih besar atau lebih kecil dari penyertaannya, selisih tersebut meruakan bonus atau pemberian goodwill. Contoh soal : Bandhi, Senthot, dan Anto merupakan anggota persekutuan Firma Bandhotan dengan saldo modal masing-masing Rp 150.000.000,- dan pembagian laba 2 : 1 : 1. Pada tanggal 31 Mei 2013, Tn Senthot menyatakan pengunduran diri dan disetujui oleh anggota lain dengan mengembalikan hak penyertaan sebesar Rp 210.000.000,-. Kelebihan pembayaran pada Tn Senthot dianggap sebagai : Bonus Ditutup dengan membuka goodwill untuk anggota dan seluruh anggota Ditutup dengan goodwill untuk anggota yang keluar. a. Jurnal yang dibuat atas bonus TGL 2013 Mei 31
KETERANGAN Modal Senthot Modal Bandhi Modal Anto Kas
DEBET Rp 150.000.000,40.000.000,20.000.000,-
KREDIT Rp 210.000.000,-
Keterangan : Kelebihan hak yang diterima Senthot atas penyertaannya adalah : Rp 210.000.000,- - Rp 150.000.000,- = Rp 60.000.000,Kelebihan tersebut ditanggung oleh Bandhi dan Anto dengan perbandingan 2 : 1
Akuntansi Modal Firma 39
Winarto, M.Pd. b. Jurnal saat membentuk goodwill untuk semua anggota : TGL 2013 Mei 31
KETERANGAN Goodwill Modal Bandhi Modal Senthot Modal Anto
Keterangan : Jumlah goodwill Bandhi Anto
DEBET Rp 240.000.000,-
KREDIT Rp 120.000.000,60.000.000,60.000.000,-
: 4/1 x Rp 60.000.000,- = Rp 240.000.000,: 2/4 x Rp 240.000.000,-= Rp 120.000.000,: 1/4 x Rp 240.000.000,-= Rp 60.000.000,-
Jurnal saat pembayaran kepada Senthot : TGL 2013 Mei 31
KETERANGAN Modal Senthot Kas
DEBET Rp 210.000.000,-
KREDIT Rp 210.000.000,-
c. Goodwill dibentuk hanya untuk anggota yang keluar TGL 2013 Mei 31
KETERANGAN Modal Senthot Goodwill Kas
DEBET Rp 150.000.000,60.000.000,-
KREDIT Rp 210.000.000,-
Bila pembayaran hak anggota yang keluar lebih kecil dari penyertaannya,maka selisih modal penyertaan dengan jumlah yang dibayar dapat dianggap sebagai bonus anggota yang ada atau sebagai goodwill. Contoh soal ; Pada contoh sebelumnya, atas keluarnya Tn Senthot disetujui untuk dikembalikan sebesar Rp 135.000.000,- sebagai penyelesaian atas modal penyertaan sebesar Rp 150.000.000,-. Buat jurnalnya jika selisih tersebut dianggap sebagai : a. bonus anggota yang masih ada b. Kompensasi atas goodwill yang ada. Jawab : a. Selisih diperlakukan sebagai bonus TGL 2013 Mei 31
KETERANGAN Modal Senthot Modal Bandhi Modal Anto Kas
DEBET Rp 150.000.000,-
KREDIT Rp 10.000.000,5.000.000,135.000.000,-
Akuntansi Modal Firma 40
Winarto, M.Pd. b. Selisih diperlakukan sebagai kompensasi atas goodwill TGL 2013 Mei 31
KETERANGAN Modal Senthot Goodwill Kas
DEBET Rp 150.000.000,-
KREDIT Rp 15.000.000,135.000.000,-
Bila hak anggota yang keluar dibeli oleh anggota lama maka didebet modal anggota yang keluar dan dikredit modal anggota yang ada sesuai dengan perbandingan pembagian laba. Bila hak anggota yang keluar dibeli oleh anggota baru, maka didebet modal anggota yang keluar dan dikredit modal anggota baru yang masuk. Contoh : Apabila hak dari Tn Senthot pada contoh di atas dibeli oleh sekutu baru Tn Arman dengan harga Rp 165.000.000,-, maka pencatatan yang dilakukan oleh firma adalah pemindahbukuan Modal sekutu Tn Senthot ke Tn Arman. Sementara transaksi pembayaran Tn Arman pada Tn Senthot adalah urusan pribadi masing-masing sekutu. Berikut ini Jurnal yang dibuat oleh Firma: TGL 2013 Mei 31
KETERANGAN Modal Senthot Modal Tn Arman
DEBET Rp 150.000.000,-
KREDIT Rp 150.000.000,-
3. Pembubaran Firma karena Kematian Salah Satu Anggota Bila salah satu anggota Firma meninggal maka perjanjian yang telah disepakati telah berakhir dan Firma yang bersangkutan bubar serta dibentuk Firma baru dengan perjanjian yang baru pula. Penyelesaian yanmg dibuat adalah : a. Dengan membayar hak anggota yang meninggal dari aktiva persekutuan kepada ahli waris yang berhak menerimanya. ( mendebit Modal anggota yang meninggal dan mengkredit aktiva/kas ) b. Dengan membayar hak anggota yang meninggal oleh salah seorang anggota yang ada. Pembayaran ini akan menambah modalnya. Atas perubahan tersebut dibuatlah perjanjian kerja sama yang baru . ( Mendebet Modal anggota yang keluar dan mengkredit Modal anggota yang meneruskan ) 4. Pembubaran Firma karena bangkrutnya usaha. Firma yang sudah tidak menadatangkan keuntungan lagi, bahkan kerugian yang terus menerus maka perlu dibubarkan. Pembubaran ini sering disebut dengan likuidasi. Oleh karena itu sebelum Firma dilikuidasi pembukuan Firma harus ditutup terlebih dahulu, atinya akun-akun nominal seperti pendapatan dan beban harus bersaldo nol. Sementara akun-akun riel tetap masih memiliki saldo. Selanjutnya aktiva Firma yang berujud Non Kas dapat dijual (dijadikan uang ). Segala kewaiban firma harus segera diselesaikan, baru kemudian sisa harta yang ada dibagikan kepada semua anggota.
Akuntansi Modal Firma 41
Winarto, M.Pd. Kelebihan atau kekurangan pencairan aktiva atas firma tersebut dibagi kepada anggota sesuai dengan perbandingan pembagian laba yang telah disepakati dan diserahkan kepada anggota bersama dengan pengembalian modal yang diinvestasikan. Proses pembubaran Firma ini secara rinci dapat dilihat pada Laporan Likuidasi Persekutuan. Contoh Soal ; Firma Badawi pada saat tertentu ( saat berakhirnya kegiatan ) memiliki data sebagai berikut ; Firma Badawi Neraca Per 31 Desember 2014 Aktiva Lancar Kas Rp 500.000,Piutang Rp 1.500.000,Persediaan Barang Rp 5.000.000,Inventaris Rp 10.000.000,Akm. Peny ( Rp 2.000.000,-) 8.000.000,Gedung Rp 20.000.000,Akm. Peny ( Rp 4.000.000,-) 16.000.000,Tanah Rp 4.000.000,-
Kewajiban : Utang Usaha Utang Pajak Total Kewajiban
Rp 1.700.000,Rp 1.300.000,Rp 3.000.000,-
Modal Badu Modal Dani Modal Wita
Rp 8.000.000,Rp 15.000.000,Rp 9.000.000,-
Total Aktiva
Total Kewajiban dan Ekuitas
Rp 35.000.000,-
Rp 35.000.000,-
Karena usaha yang dijalankan terus menerus mengalami kerugian, maka setiap anggota sekutu sepakat untuk diadakan likuidasi. Proses likuiadsi dilakukan pada bulan Januari 2015. Dalam proses likuidasi atau pembubaran persekutuan tersebut telah disepakati ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a. Semua piutang usaha dapat diterima, tidak ada yang macet. b. Persediaan barang dapat dijual Rp 7.500.000,c. Inventaris dapat dijual Rp 6.000.000,d. Gedung dapat dijual Rp 17.500.000,e. Tanah dapat dijual Rp 8.400.000,Laba atau rugi dibagi kepada anggota berdasarkan perbandingan modal yang telah disetor . Berdasarkan data tersebut diminta : a. Jurnal pencairan aktiva. b. Jurnal pembayaran utang. c. Jurnal pembubaran firma dengan mengembalikan semua modal kepada anggota. d. Laporan Likuidasi Persekutuan
Akuntansi Modal Firma 42
Winarto, M.Pd. Jawab ; a. Jurnal pencairan aktiva. TGL 2015 Januari 31
KETERANGAN Kas Akm Peny. Inventaris Akm. Peny. Gedung Piutang Usaha Persediaan Barang Inventaris Gedung Tanah Laba Atas Penjualan Aktiva
DEBET Rp 40.900.000,2.000.000,4.000.000,-
KREDIT Rp 1.500.000,5.000.000,10.000.000,20.000.000,4.000.000,6.400.000,-
Jurnal Pembagian Laba : TGL 2015 Januari 31
KETERANGAN Laba Penjualan Aktiva Modal Badu Modal Dani Modal Wita
DEBET Rp 6.400.000,-
KREDIT Rp 1.600.000,3.000.000,1.800.000,-
b. Jurnal pembayaran utang. TGL 2015 Januari 31
KETERANGAN Utang Usaha Utang Pajak Kas
DEBET Rp 1.700.000,1.300.000,-
KREDIT Rp 3.000.000,-
c. Jurnal pembubaran firma dengan mengembalikan semua modal kepada anggota. TGL 2015 Januari 31
KETERANGAN Modal Badu Modal Dani Modal Wita Kas
DEBET Rp 9.600.000,18.000.000,10.800.000,-
KREDIT Rp 38.400.000,-
Keterangan ; Perbandingan Modal Badu : Dani : Wita = 8 : 18 : 9 = 32 bagian. Laba pencairan aktiva Rp 6.400.000,Bagian Badu = 8/32 x Rp 6.400.000,- = Rp 1.600.000,Bagian Dani = 15/32 x Rp 6.400.000,- = Rp 3.000.000,Bagian Wita = 9/32 x Rp 6.400.000,- = Rp 1.800.000,Rp 6.400.000,0 Modal Badu = Rp 8.000.000,- + Rp 1.600.000,= Rp 9.600.000,Modal Dani = Rp 15.000.000,- + Rp 3.000.000,= Rp 18.000.000,-
Akuntansi Modal Firma 43
Winarto, M.Pd. Modal Wita
= Rp 9.000.000,- + Rp 1.800.000,-
Kas awal Hasil Penjualan Kas Akhir Bayar Utang Sisa Kas
= Rp 10.800.000,Rp 38.400.000,-
= Rp 500.000,= 40.900.000,Rp 41.400.000,3.000.000,Rp 38.400.000,-
Laporan Likuidasi yang harus dibuat adalah sebagai berikut : Firma Badawi LAPORAN LIKUIDASI Per 31 Januari 2015 (In : 1.000) Katerangan Saldo sblm realisasi Tagihan Penjualan Persdn Penjualan Aktiva Saldo stlh realisasi Pembayaran Utang So. stlh bayar utang Pembg. Kas Sekutu Saldo Akhir
500 1.500 7.500 31.900
Aktiva Non Kas 34.500 (1.500) (5.000) (28.000)
Lab/rugi Pencairan 2.500 3.900
41.400
0
6.400
3.000
(3.000) 38.400
0 0
-
(3.000) 0
(38.400)
0
-
0
0
-
Kas
Modal Badu 8000 -
Modal Dani 15000 -
Modal Wita 9000 -
625 975 9.600
1171,875 1828,125 18.000
703,125 1096,875 10.800
0
9.600 (9.600)
18.000 (18.000)
10.800 (10.800)
0
0
0
0
Utang 3.000 -
C. Rangkuman Firma dapat berhenti dalam menjalankan usahanya karena sebab-sebab tertentu. Perlakuan terhadap harta persekutuan akan sangat tergantung dari penyebab bubarnya persekutuan. Secara garis besar sebab-sebab pembubaran Firma dapat digolongkan dalam lima kelompok, yaitu : Masuknya seorang atau lebih anggota baru, pengunduran diri seorang anggota, kematian seorang anggota atau lebih, terjadi perubahan bentuk badan usaha, bangkrut usahanya. Tahab-tahab dalam proses likuidasi adalah : 1) Menghitung aktiva kas dan non kas 2) Mencairkan aktiva non kas 3) Melunasi kewajiban firma 4) Mengalokasikan lab atau rugi likuidasi pada masing-masing sekutu. D. Latihan Soal Jawablah dengan tepat? 1. Faktor apa sajakah yang menyebabkan berakhirnya firma? 2. Mengapa sebelum diluidasi, aktiva firma harus direvaluasi? 3. Sebutkan tahapan-tahapan dalam proses likuidasi!
Akuntansi Modal Firma 44
Winarto, M.Pd. SOAL PRAKTIK 1. Firma Hakira yang beranggota Haris, Kiki dan Tiara pada akhir tahun 2013 masing-masing memiliki saldo modal Rp 100.000.000,-, Rp 200.000.000,- dan Rp 200.000.000,-. Pada awal tahun 2014 Tn Mudek masuk sebagai anggota Firma Hakira, namanya berubah jadi Fa. Hakiramu dengan membeli 1/4 bagian dari modal Kiki dan Tiara dengan membayar uang tunai Rp 125.000.000,- atas transaksi tersebut Tn Haris menyetujuinya. Dari data tersebut diminta : a. Jurnal Firma Hakira atas masuknya Tn Mudek. b. Buatlah Neraca Firma Hakiramu. 2. Badu dan Kirman adalah anggota Firma Baker yang pada akhir tahun 2014 memiliki saldo modal masing-masing Rp 12.800.000,- dan Rp 11.200.000,- Pada awal tahun 2015 Tn. Lilik masuk sebagai anggota baru dengan menyetor uang tunai Rp Rp 10.000.000,- sebagai penyertaan 25% dari seluruh modal yang ada. Pembagian laba Badu dan Kirman dengan perbandingan 6 : 4. Dari data tersebut buatlah jurnal yang diperlukan jika digunakan metode Bonus dan Metode Goodwill. 3. Tn Iwan, Nn Rina dan Tn Maman adalah pemilik Firma Wanama, pada akhir tahun 2014 perusahaan tersebut berada pada proses likuidasi. Laba atau rugi dibagi antar anggota dengan perbandingan 5 : 2 : 3. Keadaan Neraca sebelum likuidasi adalah sebagai berikut : Firma Wanama Neraca Per 31 Desember 2014 Kas Rp 500.000,Piutang Rp 5.000.000,Persediaan Barang Rp 2.500.000,Peralatan Rp 12.000.000,Akm. Peny ( Rp 3.500.000,-) 8.500.000,Gedung Rp 25.000.000,Akm. Peny ( Rp 3.500.000,-) 21.500.000,-
Utang Usaha Utang Wesel Total Kewajiban
Rp 1.350.000,650.000,Rp 2.000.000,-
Modal Iwan Modal Rina Modal Maman
Rp 18.000.000,Rp 7.200.000,Rp 10.800.000,-
Total Aktiva
Total Kewajiban & Ekuitas
Rp 38.000.000,-
Rp 38.000.000,-
Hasil pencairan harta adalah sebagai berikut : Piutang yang tidak dapat direalisasikan sebesar 5%, sehingga harus dihapuskan. Persediaan barang dagangan dapat dijual dengan harga 125% dari harga yang tercantum dalam neraca. Peralatan dan gedung dijual dengan harga masing-masing Rp 7.500.000,- dan Rp 18.000.000,Dari data tersebut diminta ; a. Jurnal pencairan harta b. Jurnal pembayaran utang
Akuntansi Modal Firma 45
Winarto, M.Pd. c. Jurnal pembubaran Firma dengan pengembalian modal kepada anggota. d. Buat Laporan Likuidasi 4. Soni dan Jeki adalah anggota persekutuan “Fa. Mandiri Okey” yang membagi laba/rugi persekutuan dengan perbandingan yang sama. Berikut ini adalah saldo buku besar firma per 31 Desember 2014 setelah dilakukan jurnal penutupan. Kas Rp 6.500.000 Piutang Dagang 12.400.000 Cadangan Kerugian Piutang 372.000 Persediaan Barang Dagangan 24.300.000 Persekot Asuransi 1.500.000 Peralatan 16.850.000 Akum. Peny. Peralatan 3.350.000 Bangunan 35.200.000 Akum. Peny. Bangunan 6.400 Utang dagang 8.128.000 Utang Bank 6.500.000 Modal Soni 32.000.000 Modal Jeki 40.000.000 Untuk memperbesar usahanya , mereka setuju untuk menerima Marno sebagi sekutu baru, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2015. Ketentuan dan persetujuan mengenai masuknya sekutu baru tersebut adalah sebagai berikut : a. Aktiva dan Kewajiban harus direvaluasi : o Piutang Dagang yang diakui untuk dapat direalisasikan sebesar Rp 12.100.000,sedangkan sisanya tidak dapat ditagih. Penyisian piutang yang tidak dapat tertagih ditetapkan sebesar 4% dari saldo piutang. o Current market value atas persediaan barang dagangan adalah Rp 27.300.000,o Atas persetujuan sekutu lama, sekutu baru hanya mengakui persekot Asuransi sebesar Rp 500.000,o Peralatan dan bangunan masing-masing dinilai Rp 14.000.000,- dan 26.500.000,b. Sesudah revaluasi, Marno menyetor uang tunai sebesar Rp 12.600.000,- dan Pesersediaan barang senilai Rp 30.000.000,- untuk memperoleh hak kepemilikan sebesar 40%. c. Persekutuan baru akan tetap menggunaan nama dan buku firma yang lama. Dari data tersebut diminta : a) Jurnal revaluasi aktiva persekutuan! b) Hitung besar modal anggota sekutu setelah revaluasi aktiva! c) Buat jurnal yang diperlukan dengan masuknya Marno! d) Buat Neraca per 1 Januari 2015, setelah Marno masuk! e) Apabila pada tanggal 31 Desember 2015, perusahaan memperoleh laba Rp 37.500.000,- maka buat jurnal penutup untuk distribusi laba usaha setelah Soni, Jeki dan Marno memperoleh gaji masing-masing Rp 500.000,- , Rp 700.000,- dan Rp 600.000,-. Sisa laba/rugi dibagi sama rata untuk semua anggota sekutu.
Akuntansi Modal Firma 46
Winarto, M.Pd.
5. Akun buku besar Modal dan prive para anggota sekutu Firma Gemilang pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut : Modal Susena ........................................... Rp 50.000.000,Modal Santika ........................................... 75.000.000,Modal Sakirin ............................................ 90.000.000,Prive Sakirin .............................................. 5.000.000,Pada tanggal 1 April 2013, Tn sakirin memutuskan untuk keluar dari persekutuan. Kepadanya diberikan uang tunai sebesar Rp 95.000.000,Dari data tersebut diminta : a. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat keluarnya sekutu Sakirin, apabila : Kelebihan jumlah yang menjadi hak Tn Sakirin diperlakukan sebagai bonus yang dialokasikan kepada sekutu lain berdasarkan perbandingan modal Kelebihan jumlah yang diberikan pada Tn Sakirin diperlakukan sebagai goodwill b. Buat susunan modal baru Firma Gemilang setelah keluarnya sekutu Sakirin 6. Maman dan Bakri sepakat untuk mendirikan persekutuan dengan nama “Fa. Makri Oce” yang membagi laba/rugi persekutuan dengan perbandingan yang sama. Berikut ini adalah saldo perkiraan buku besar firma per 31 Desember 2014 setelah dilakukan jurnal penutupan. Kas Rp 12.500.000 Piutang Dagang 30.400.000 Cadangan Kerugian Piutang (900.000) Persediaan Barang Dagangan 45.750.000 Perlengkapan 2.250.000 Persekot Iklan 2.000.000 Peralatan 27.650.000 Akum. Peny. Peralatan (8.400.000) Bangunan 60.250.000 Akum. Peny. Bangunan (6.750.000) Utang dagang 24.500.000 Utang Bank 32.000.000 Modal Maman 60.000.000 Modal Bakri 48.250.000 Untuk memperbesar usahanya , mereka setuju untuk menerima Salim sebagi sekutu baru, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2015. Ketentuan dan persetujuan mengenai masuknya sekutu baru tersebut adalah sebagai berikut : a. Aktiva dan Kewajiban harus direvaluasi : o Piutang Dagang yang diakui untuk dapat direalisasikan sebesar Rp 29.750.000,sedangkan sisanya tidak dapat ditagih. Penyisian piutang yang tidak dapat tertagih ditetapkan sebesar 4% dari saldo piutang. o Current market value atas persediaan barang dagangan adalah Rp 42.500.000,o Atas persetujuan sekutu lama, sekutu baru hanya mengakui persekot iklan sebesar Rp 1.500.000,-
Akuntansi Modal Firma 47
Winarto, M.Pd. o Peralatan dan bangunan masing-masing dinilai Rp 18.000.000,- dan 54.000.000,b. Sesudah revaluasi, Salim menyetor uang tunai sebesar Rp 12.600.000,- dan Pesersediaan barang senilai Rp 30.000.000,- untuk memperoleh hak kepemilikan sebesar 40%. c. Persekutuan baru akan tetap menggunaan nama dan buku firma yang lama. Dari data tersebut diminta : a. Jurnal revaluasi aktiva persekutuan! b. Hitung besar modal anggota sekutu setelah revaluasi aktiva! c. Buat jurnal yang diperlukan dengan masuknya Marno! d. Buat Neraca per 1 Januari 2015, setelah Marno masuk! e. Apabila pada tgl 31 Desember 2015, diperoleh laba Rp 37.500.000,- maka buat jurnal penutup untuk distribusi laba usaha setelah Soni, Jeki dan Marno memperoleh gaji masingmasing Rp 500.000,- , Rp 700.000,- dan Rp 600.000,-. Sisa laba/rugi dibagi sama rata untuk semua anggota sekutu.
Akuntansi Modal Firma 48
Winarto, M.Pd. BAB V EVALUASI A. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar! Penilaian Aspek Kognitif 1. Apakah yang Anda ketahui tentang Firma itu? Jelaskan! 2. Sebutkan dan jelaskan keunggulan dan kelemahan dari Firma! 3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik dari Firma! 4. Catatan apa yang diperlukan dalam pendirian firma! 5. Sebutkan prosedur pendirian firma! B. Kerjakan dengan tepat! Penilaian Aspek Psikomotorik 1. Tn Medi dan Tn Karta telah sepakat bekerja sama untuk mendirikan persekutuan dengan nama Fa. Mekar terhitung mulai tanggal 1 Mei 2015. Laba atau rugi akan dibagi sama rata. Jumlah modal yang disetor dalam firma adalah sebagai berikut: Tn Medi Kas Rp 12.000.000,00 Persediaan barang 18.000.000,00 Peralatan 15.000.000,00 Tn Karta Kas Rp 8.000.000,00 Tanah 25.000.000,00 Gedung 22.000.000,00 Dari data tersebut diminta ; a. Jurnal untuk mencatat investasi sekutu baru! b. Susun Neraca Awal Firma Mekar 2. Pada tanggal 1 Maret 2015, Tn Joni dan Nn Mely sepakat utuk menjalankan usaha bersama dengan nama Fa. Makmur Jaya. Tn joni menyerahkan badan usahanya, setelah sebelumnya harus dilakukan revaluasi terlebih dahulu, sedangkan Nn Mely menyerahkan modal berupa kas Rp 13.000.000,00, persediaan Rp 10.000.000,00 dan peralatan Rp 7.000.000,00. Posisi Neraca perusahaan Tn Joni per 1 Maret 2015 sbb: PERUSAHAAN JONI NERACA PER 1 Maret 2015 Aktiva Lancar Kas Piutang CKP Persed. Barang Dagangan Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar
Rp 3.000.000,4.000.000,(200.000,-) 6.000.000,1.200.000,Rp 14.000.000,-
Aktiva Tetap Mesin Akm. Peny. Mesin Gedung
Rp 14.000.000,(2.000.000,-) 25.000.000,-
Hutang Hutang dagang Hutang Bank
Modal Modal Tn Joni
Rp 3.400.000,5.600.000,-
37.000.000,-
Akuntansi Modal Firma 49
Winarto, M.Pd. Akm. Peny. Gedung Total Aktiva
(5.000.000,-) Rp 46.000.000,-
Total Passiva
Rp 46.000.000,-
Neraca Tn Joni sepakat untuk direvaluasi sebagai berikut : a. CKP dinaikkan sebesar Rp 100.000,00 b. Persediaan barang nilainya menjadi Rp 6.500.000,00 c. Akumulasi penyusutan aktiva tetap ditambah Rp 500.000,00 untuk gedung dan Rp 400.000,- untuk mesin d. Kepada Tn Joni diberikan Goodwill Rp 2.600.000,00 Dari data tersebut di atas diminta : a. Jurnal untuk mencatat investasi sekutu baru! (dgn menggunakan buku baru) b. Neraca Awal Pembentukan Firma Makmur Jaya 3. Firma Mandiri Jaya dengan anggota Agus, Badu dan Candra dengan modal yang telah disetor masing-masing Rp 30.000.000,-, Rp 40.000.000,- dan Rp 30.000.000,-. Selama tahun 2014 Agus mengambil untuk keperluan pribadi Rp 2.000.000,- begitu pula dengan Badu mengambil Rp 2.000.000,-. Selama tahun 2014 Fa. Mandiri Jaya memperoleh laba Rp 26.400.000,Ketentuan pembagian laba adalah sebagai berikut ; Bunga 15% dari modal yang telah disetor dikurangi dengan pengambilan pribadi. Sisa laba atau rugi dibagi dengan perbandingan 3 : 3 : 2. Dari data tersebut diminta : a. Hitunglah bagian laba masing-masing. b. Buat jurnal penutup atas pembagian laba tersebut c. Buatlah laporan modal Firma MAndiri Jaya tersebut 4. Pada tanggal 30 April 2013 Firma Kalang Kabut yang beranggotakan Sandhi dan Santhos sepakat untuk melakukan likuidasi persekutuan mereka. Setelah semua akun nominal ditutup, neraca Firma Kalang Kabut tampak seperti berikut ini : FIRMA KALANG KABUT NERACA PER 30 APRIL 2013 Aktiva lancar Kewajiban Kas Rp 13.600.000,- Hutang Dagang Piutang Dagang 7.000.000,- Hutang Bank Persed. Barang Dagangan 28.400.000,Jumlah Aktiva Lancar Rp 49.000.000,- Total Kewajiban Aktiva Tetap Aktiva tetap Akum. Peny. Aktiva Tetap Total Aktiva
Modal Rp 75.000.000,- Modal Sandhi (34.000.000,-) Modal Santhos Rp 90.000.000,- Total Passiva
Rp 3.500.000,26.500.000,Rp 30.000.000,-
Rp 25.000.000,35.000.000,Rp 90.000.000,-
Dari transaksi likuidasi yang terjadi pada bulan Mei 2013, diperoleh informasi sebagai berikut :
Akuntansi Modal Firma 50
Winarto, M.Pd. a. Piutang yang dapat ditagih sebesar Rp 6.000.000,- sisanya dihapuskan. b. Persediaan barang dagangan dijual dengan harga Rp 31.500.000,c. Seluruh aktiva tetap dijual dengan harga Rp 38.000.000,d. Seluruh hutang pada kreditur dilunasi. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi likuidasi dialokasikan pada sekutu Sandhi dan Santhos dengan perbandingan 40% : 60% Dari data tersebut diminta : a. Perhitungan transaksi likuidasi dan jurnal alokasi laba / rugi likuidasi. b. Susunan Laporan Likuidasi persekutuan c. Sebutkan Susunan Akun Modal masing-masing sekutu. d. Jurnal pengembalian modal kepada masing-masing sekutu. A. Kunci Jawaban Soal Essai (kognitif) 1. Persekutuan (Partnership) adalah bentuk kerjasama/penggabungan dua orang/badan atau lebih untuk menjalankan usaha yang dimiliki bersama dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. 2. Kebaikan firma : a. Kemampuan manajemen lebih besar b. Proses pendirianya relatif mudah c. Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar d. Mudah memperoleh kredit Keburukan firma : a) Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas b) Sulit menarik kembali modal c) Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu 3. Karakteristik firma : Umurnya terbatas Kewajiban tidak terbatas Kekayaan menjadi milik bersama Pembagian laba sesuai dengan kektentuan yang disepakati 4. Catatan yang diperlukan dalam pendirian Firma : a. Jurnal investasi sekutu baru b. Jurnal revaluasi aktiva dan kewajiban (jika investasinya berbentuk perusahaan) c. Neraca pembukaan awal 5. Prosedur pendirian firma : Dua orang atau lebih mengadakan kesepakatan untuk menjalankan usaha Membuat akte perjanjian Dielngkapi dengan akte notaris Didaftarkan ke pengadilan negeri setempat untuk mendapat nomor badan hukum.
Akuntansi Modal Firma 51
Winarto, M.Pd. Soal Praktik (psikomotorik). Soal No 1 Jurnal Setoran Tn Medi TANGGAL PERKIRAAN 2013 Mei
1
REF
DEBET
KREDIT
Kas Persediaan Barang Peralatan Modal Tn Medi (Investasi Tn Medi)
Rp
12.000.000,18.000.000,15.000.000,-
45.000.000,-
Kas Tanah Gedung Modal Tn Karta (Investasi Tn Karta)
Rp
8.000.000,25.000.000,22.000.000,-
55.000.000,-
Fa. MEKAR NERACA PER 1 Mei 2013 Aktiva Lancar Kas Persed. Barang Dagangan Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Tanah Gedung Peralatan Total Aktiva
Rp 20.000.000,18.000.000,Rp 38.000.000,Rp 25.000.000,22.000.000,15.000.000,Rp 100.000.000,-
Soal No 2 Jurnal Setoran Tn Joni TANGGAL PERKIRAAN 2013 Mei
1
Kas Piutang Persediaan Barang Perelngkapan Kantor Gedung Mesin CKP Hutang Dagang Hutang bank Modal Tn Joni (Investasi TnJoni )
Modal Modal Tn Medi Modal Tn Karta
Rp 45.000.000,55.000.000,-
Total Passiva
Rp100.000.000,-
REF
DEBET Rp
3.000.000,4.000.000,6.500.000,1.200.000,19.500.000,11.600.000,-
KREDIT -
300.000,3.400.000,5.600.000,36.500.000,-
Akuntansi Modal Firma 52
Winarto, M.Pd. TANGGAL
PERKIRAAN
REF
Kas Persediaan Peralatan Modal Nn Mely (Investasi Nn Mely)
DEBET Rp
13.000.000,10.000.000,7.000.000,-
KREDIT 30.000.000,-
Fa. MAJU JAYA NERACA PER 1 Mei2013 Aktiva Lancar Kas Piutang CKP Persed. Barang Dagangan Perlengkapan Kantor Total Aktiva Lancar
16.000.000,4.000.000,(300.000,-) 16.500.000,1.200.000,37.400.000,-
Aktiva Tetap Gedung Mesin Peralatan Total AKtiva Tetap Total Aktiva
19.500.000,11.600.000,7.000.000,38.100.000,75.500.000,-
Hutang Hutang dagang Hutang Bank
3.400.000,5.600.000,-
Total Hutang
9.000.000,-
Modal : Modal Tn Joni Modal Nn Mely
36.500.000,30.000.000,-
Total Modal Total Passiva
66.500.000,75.500.000
Soal Nomor 3 Perhitungan Pembagian Laba persekutuan : Posisi Akhir Modal Sekutu : Modal Agus = Rp 30.000.000,- - Rp 2.000.000,- = Rp 28.000.000,Modal Badu = Rp 40.000.000,- - Rp 2.000.000,- = Rp 38.000.000,Modal Candra = = Rp 30.000.000,Total Modal Rp 96.000.000,Alokasi Laba : Total Laba Tn Agus = 15% x Rp 28.000.000,- = Rp 4.200.000,Tn Badu = 15% x Rp 38.000.000,- = Rp 5.700.000,Tn Candra = 15% x Rp 30.000.000,- = Rp 4.500.000,Total Saldo Tn Agus = 3/8 x Rp 12.000.000,- = Rp 4.500.000,Tn Badu = 3/8 x Rp 12.000.000,- = Rp 4.500.000,Tn Candra = 2/8 x Rp 12.000.000,- = Rp 3.000.000,Total Saldo
Rp 26.400.000,-
Rp 14.400.000,Rp 12.000.000,-
Rp 12.000.000,0
Akuntansi Modal Firma 53
Winarto, M.Pd. Bagian Laba Masing-masing Sekutu : Tn Agus = Rp 4.200.000,- + Rp 4.500.000,Tn Badu = Rp 5.700.000,- + Rp 4.500.000,Tn Candra = Rp 4.500.000,- + Rp 3.000.000,Jurnal yang harus dibuat : TANGGAL PERKIRAAN 2014 Des.
31
= Rp 8.700.000,= Rp 10.200.000,= Rp 7.500.000,-
REF
Ikhtisar Laba rugi Modal Agus Modal Badu Modal Candra
DEBET Rp
KREDIT
26.400.000,-
8.700.000,10.200.000,7.500.000,-
Rp
Fa. Mandiri Jaya Laporan Modal Sekutu Untuk Periode berakhir 31 Desember 2014
Keterangan Modal Awal Prive Laba Bersih Modal Akhir
Modal Agus 30.000.000,00 (2.000.000,00) 8.700.000,00 36.700.000,00
Modal Badu 40.000.000,00 (2.000.000,00) 10.200.000,00 48.200.000,00
Modal Candra 30.000.000,00 7.500.000,00 37.500.000,00
Total Modal 90.000.000,00 (4.000.000,00) 26.400.000,00 122.400.000,00
Soal Nomor 4 Laba Pencairan Aktiva TGL 2013 Mei 31
KETERANGAN Kas Akm Peny. Aktiva Tetap Rugi Pencairan Piutang Usaha Persediaan Barang Aktiva tetap
DEBET Rp 75.500.000 ,34.000.000,3.000.000,-
KREDIT Rp 6.000.000,31.500.000,75.000.000,-
Laporan Likuidasi Firma Kalang Kabut LAPORAN LIKUIDASI
Katerangan Saldo sblm realisasi Piutang Penjualan Persdn Penjualan Aktiva
Kas 13.600 6.000 31.500 38.000
Per 31 Mei 2013 (In : 1.000) Aktiva Lab/rugi Non Kas Pencairan 76.400 (7.000) (1.000) (28.400) 3.100 (41.000) (3.000)
Utang 30.000 -
Modal Sandhi 25.000 (400)
Modal Santhos 35.000 (600)
1.240 (1.200)
1.860 (1.800)
Akuntansi Modal Firma 54
Winarto, M.Pd. Katerangan
Kas
Aktiva Non Kas
Lab/rugi Pencairan
Utang
Saldo stlh realisasi Pembayaran Utang So. stlh bayar utang
89.100
0
(900)
30.000
(30.000) 59.100
0 0
-
(30.000) 0
Pembg. Kas Sekutu Saldo Akhir
(59.100) 0
0 0
-
0 0
Modal Sandhi
Modal Santhos
24.640
34.460
24.640 (24.640)
34.460 (34.460)
0
0
Jurnal yang harus dibuat TANGGAL 2013 Mei
31
PERKIRAAN
REF
Utang Dagang Utang bank Kas (Jurnal Pembayaran Utang) Modal Sandhi Modal Santhos Kas (Jurnal Pengembalian Modal Sekutu)
DEBET Rp
KREDIT
3.500.000,26.500.000,-
30.000.000,-
24.640.000,34.460.000,59.100.000,-
SKOR PENILAIAN ASPEK KOGNITIF N0 SOAL KETERANGAN 1-4 Firma dan ruang lingkupnya 5 Prosedur pendirian Firma
SKOR 16 4
TOTAL
20 ASPEK PSIKOMOTORIK 1 Analisis dan pencatatan investasi sekutu baru 2 Analisis dan pencatatan investasi sekutu baru ( dengan proses revaluasi aktiva) 3 Pembagian Laba/rugi Persekutuan 4 Pembubaran Firma dan Laporan Likuidasi
15 15 20 20 70
ASPEK AFEKTIF Ketelitian Kecermatan Kerapian Kebersihan Tanggung Jawab TOTAL
2 2 2 2 2 10 100
Akuntansi Modal Firma 55
Winarto, M.Pd. BOBOT PENSKORAN Ranah Kognitif Bobot
40%
Afektif
Psikomotorik
Hasil akhir
20%
40%
100%
Pencapaian pencpn x bobot
Akuntansi Modal Firma 56
Winarto, M.Pd. BAB VI KESIMPULAN Firma merupakan bentuk usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, yang secara bersama-sama menjalan usaha bersama untuk memperoleh keuntungan. Pada saat Firma didirikan maka para sekutu harus membuat perjanjian yang mengatur tentang aturan-aturan dalam menjalankan usaha. Dalam perjanjian tersebut secara garis besar memuat antara lain : Besarnya penyertaan modal masing-masing sekutu Ketentuan pembagian laba atau rugi Hak dan kewajiban sekutu Sebagai suatu badan yang bergerak dalam perekonomian, maka Firma harus menyelenggarakan pencatatan secara tepat dan akurat. Akuntansi yang diselenggarakan dalam firma meliputi : Akuntansi penyertaan modal/investasi sekutu baru Akuntansi pembagian laba / rugi persekutuan Penyusunan laporan keuangan firma Akuntansi pembubaran firma/likuidasi persekutuan Semua aktiva yang diserahkan oleh sekutu sebagai penyertaan dalam firma, menjadi milik firma dan merupakan modal bagi sekutu yang bersangkutan. Apabila yang bergabung dalam sekutu telah memiliki suatu usaha, dan sedang menjalankan usaha maka nilai aktiva yang diserahkan sebagai penyertaan adalah nilai aktiva setelah disetujui oleh sekutu lain. Untuk melakukan pencatatan pendirian firma maka dapat digunakan buku-buku baru atau melanjutkan buku yang telah ada. Komponen ekuitas firma terdiri atas setoran modal pemilik dan laba atau rugi bersih yang diperoleh selama periode tertentu. Laba atau rugi persekutuan dibagi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Adapun dasar pembagian laba tersebut adalah sebagai berikut : Laba dibagi atas dasar perbandingan yang sama Laba dibagi atas dasar perbandingan modal (penyertaan) masing-masing sekutu. Lebih dahulu diperhitungkan bungan atas modal masing-masing sekutu, sisanya dibagi atas perbandingan tertentu. Lebih dahulu diperhitungkan bunga atas modal, gaji, bonus dan sisanya dibagi atas perbandingan tertentu. Firma dapat berhenti dalam menjalankan usahanya karena sebab-sebab tertentu. Perlakuan terhadap harta persekutuan akan sangat tergantung dari penyebab bubarnya persekutuan. Secara garis besar sebab-sebab pembubaran Firma dapat digolongkan dalam lima kelompok, yaitu : Masuknya seorang atau lebih anggota baru. Pengunduran diri seorang anggota. Kematian seorang anggota atau lebih Berakhirnya jangka waktu perjanjian yang telah disepakati Terjadi perubahan bentuk badan usaha.
Akuntansi Modal Firma 57
Winarto, M.Pd.
DAFTAR PUSTAKA
Charles T. Horgngren, Walter T. Harrison, Jr, 1988, Accounting, Prenticy Hall International Edition, Stanford California. Hendi Soemantri, Drs, 2005, Memahami Akuntansi, Armico, Bandung Henry Simamora, S.E, 2005, Akuntansi, Basis Pengambilan Keputusan, Salemba Empat, Jakarta Hery, S.E, M.Si. 2013, Akuntansi Untuk Firma dan Perseroan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Hery, S.E, M.Si. 2013, Pengantar Akuntansi II, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Ronald J. Maxwell, 1990, Introductory Accounting : Principles and Practice , Prenticy Hall, New York. Suyoto, Drs, dkk, 2000, Akuntansi keuangan Untuk Tingkat 2 SMK, Yudhistira, Jakarta
Akuntansi Modal Firma 58