KODE INTERNASIONAL TATA NAMA TUMBUHAN
Siti Muslichah
1
Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) • • • • • •
Hasil kongres botani Kongres I th 1867 : Paris code Kongres II th 1900 di Paris Kongres III th 1905 di Wina Kongres IV th 1910 di Belgia Kongres V th 1930 di Inggris
2
Isi KITT A. B. C. D. E. F. G.
Mukadimah Bagian I : Asas-asas Bagian II : peraturan & saran-saran Bagian III : ketentuan untuk mengubah kode Lampiran I : nama-nama hibrida Lampiran II : nama-nama suku yg dilestarikan Lampiran III : nama-nama marga yg dilestarikan & ditolak H. Lampiran IV : nama-nama yg bagaimanapun ditolak I. Petunjuk untuk penentuan tipe 3
Mukadimah Berisi 10 butir penting : • Pembenaran bahwa ilmu tumbuhan perlu sistem tata nama yg sederhana & tepat u/ digunakan ahli tumbuhan seluruh dunia • Asas-asas (6) sbg dasar sistem tata nama tumbuhan dijabarkan lebih rinci • Ketentuan terinci dlm peraturan2 (harus ditaati) & saran (diikuti) u/ keseragaman yg lebih luas 4
Mukadimah 4. Sasaran yg ingin dicapai adalah penertiban tatanama masa lampau, penyediaan sistem tatanama u/ y.a.d. 5. Sasaran saran-saran (rekomendasi) u/ keseragaman & kejelasan 6. Ketentuan u/ mengubah kode tatanama merupakan bagian terakhir 7. Peraturan & saran berlaku u/ semua makhluk yg diangap sbg tumbuhan (kecuali bakteri) 5
Mukadimah 8. Alasan yg tepat u/ mengubah suatu nama karena studi yg lebih mendalam, hasil ternyata tidak sesuai ketentuan 9. Jika tidak ada ketentuan, maka kelaziman yg berlaku 10. Jika diterbitkan edisi baru, edisi sebelumnya tidak berlaku lagi
6
Asas-asas tatanama tumbuhan 1. Tatanama tumbuhan & hewan berdiri sendiri2, KITT berlaku bagi nama2 takson yg sejak semula diperlakukan sbg tumbuhan atau tidak ex : -aceae (suku) 2. Penerapan nama2 takson ditentukan dgn perantaraan tipe tatanamanya 3. Tatanama takson didasarkan atas prioritas publikasinya, contoh kasus > 1 nama 7
Asas-asas tatanama tumbuhan 4. Setiap takson dgn sirkumskripsi & tingkat tertentu hanya dpt mempunyai satu nama yg benar, yaitu nama tertua yg sesuai peraturan, kecuali dlm hal yg dinyatakan secara khusus 5. Nama2 ilmiah diperlakukan sbg bhs latin tanpa memperhatikan asalnya 6. Peraturan tatanama berlaku surut, kecuali bila dibatasi dgn sengaja ex: kongres botani I th 1867 dinyatakan berlaku per 1 Mei 1757 (sejak Spesies Plantarum terbit) 8
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran BAB I : Tingkat2 takson & istilah2 u/ menyebutnya 1. Tiap kelompok taksonomi = takson 2. Unit dasar = jenis 3. Tingkat takson pokok dari bawah : jenis = species, marga = genus, suku = familia, bangsa = ordo, kelas = classis, divisi = divisio 4. Jika diperlukan lebih banyak, disepakati sbb : 9
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran Dunia = regnum Anak dunia = sub regnum Anak divisi = sub divisio Anak kelas = sub classis Anak suku = sub familia Rumpun = tribus, anak rumpun = sub tribus Anak marga = sub genus Seksi = sectio, anak seksi = sub sectio 10
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran Seri = series, anak seri = sub series Anak jenis = sub species Varitas = varietas Anak varitas = sub varietas Forma = forma Anak forma = sub forma
11
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran BAB I : Tingkat2 takson & istilah2 u/ menyebutnya 5. Urut-urutan tidak boleh dirubah, yg lazim digunakan dalam praktek : jenis, marga, suku, bangsa
12
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran BAB II : Ketentuan umum untuk tatanama takson Isi antara lain : 1e. Publikasi yg mangkus 2e. Publikasi yg shahih
13
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran Nama dgn sebutan tertentu : a. Nama sah (legitimate), tidak sah (illegitimate) b. Nama yg benar (correct) sah, tertera pd publikasi c. Nama kombinasi (di bawah marga) binomial : Hibiscus sabdariffa trinomial : Hibiscus sabdariffa forma Victor d. Autonim = nama otomatis (bawah jenis) ex: Pedilanthus tithymaloides sub species Tithymaloides 14
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran Beberapa istilah yg perlu dijelaskan : 1e. Sinonima (2 nama atau lebih u/ 1 takson) ex : Phanerogamae = Spermatophyta 2e. Basionima (nama dasar) ex: Pseudodatura arborea pindah marga jadi Brugmansia arborea 15
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran 3e. Homonim (satu marga u/ 2 takson yg berbeda) ex : Setaria (lumut kerak), Setaria (rumput) 4e. Tautonima (nama marga & sebutan jenis sama atau hampir sama) ex: Linaria linaria, Boldu boldus
16
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran 5e.Nomen nodum (nama telanjang) Nama yg tanpa disertai candra / diagnosis tidak sah 6e. Nomen ambigum (meragukan) Nama yg tidak dinyatakan dlm takson tertentu shg meragukan
17
Bagian II Peraturan-peraturan & Saran 7e.Nomen conservandum (nama yg dilestarikan) ex : nama suku (lampiran II KITT) nama marga (lamp III) 6e. Nomen rejiciendum (nama2 yg ditolak) Lamp III & V
18
Tugas • Apa beda KodeTata Nama Internasional 2010 dan 2011?
19