Ahli Kitab Sekelompok kecil umat yang berdiri bagi kebenaran! Ali Imran 3:113-115 Bismilahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum! Kitab suci Qur’an menunjukan sebuah kelompok yang disebut “Ahli Kitab”. Pembaca diundang untuk mempelajari Surah ke-3:113-115 Ali ‘Imran. Ali Imran 3:113 “Mereka itu tidak (seluruhnya) sama. Di antara Ahli Kitab ada golongan yang jujur, mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari, dan mereka (juga) bersujud (salat).” Ali Imran 3:114 “Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh.” Ali Imran 3:115 “Dan kebajikan apa pun yang mereka kerjakan, tidak ada yang mengingkarinya. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.” Orang-orang ini dikenal sebagai ‘Kristen’. Mereka disebut ‘Ahli Kitab’ (Kitab Suci). Tapi beberapa dari antara mereka ada grup yang unik. Kitab Suci Al-Qur’an mengatakan bahwa ada sebuah perbedaan yang dibuat dari ‘Kristen’ dan itulah yang disebut ‘mereka itu tidak (seluruhnya) sama.’
Siapakah grup orang-orang yang unik ini yang dimana Kitab Suci Al-Qur’an memperhatikan dengan cara yang luar biasa, sebagai orang-orang ‘di antara orang benar’! Perhatikan identifikasi karakteristik dari grup yang unik ini dari Surah 3:113-115 Ali ‘Imran. 1. Mereka (orang Kristen) itu tidak seluruhnya sama 2. Golongan yang jujur 3. Membaca ayat-ayat Allah 4. Mereka bersujud 5. Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir 6. Menyuruh berbuat yang baik 7. Mencegah apa yang salah 8. Mengerjakan berbagai kebajikan (berusaha untuk apa yang patut dipuji) dalam semua hal yang baik 9. Mereka termasuk orang-orang saleh 10. Kebajikan apa pun yang mereka kerjakan, tidak ada yang mengingkarinya (mereka diketahui oleh Allah) Kitab Suci Al-Qur’an menceritakan tentang porsi unik ini, bahwa mereka adalah ‘golongan yang benar’. Apabila mereka berada dalam golongan yang benar, maka apa yang mereka percaya dan ajarkan pasti juga adalah kebenaran. Bila Allah memanggil mereka menjadi golongan yang benar maka kita tidak dapat mendapatkan kesalahan pada diri mereka sama sekali! Tapi dapatkah kita belajar dari mereka?
Kita
perhatikan bahwa orang-orang yang unik ini berpegang pada ‘Kitab’ dimana Al-Qur’an Surat Al-Ma’idah 5:46 “Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orangorang yang bertakwa.”
Kitab Suci Al-Qur’an membicarakan mengenai Taurat dan Injil dia ayat ini sebagai: 1. Petunjuk 2. Pengajaran 3. Cahaya Ini mengatakan sangat jelas bahwa Taurat dan Injil adalah dari Allah. Injil datang kepada kita melalui Isa Almasih, (Kristus Sang Mesias) dan adalah untuk mereka yang takut akan Allah. Orang-orang ini percaya bahwa tugas mereka adalah untuk berserah kepada Allah tanpa syarat, tanpa perlu meragukan apa-apa. Orang-orang ini mempunyai nilai moral tinggi yang berdasarkan atas Kitab Suci. Mereka menghormati Allah (Tuhan) sebagai Yang Tertinggi dan berpegang pada-Nya tanpa rekan lain (seperti Maria atau seperti lainnya disebut sebagai orang suci) seperti kebanyakan Kristen lainnya. Di dalam Injil mengatakan: Yakobus 2:19 “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik!” … dan dalam Markus 12:29 (Isa Almasih) Kristus sendiri mengatakan … “Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa”. Mereka tidak sujud kepada berhala dalam penyembahan mereka seperti Kristen kebanyakan lainnya. Mereka percaya bahwa penyembahan dengan berhala atau gambaran adalah sangat dilarang oleh Allah, seperti yang ditulis di dalam Taurat, Keluaran 20:4-5 “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya”. Mereka mengetahui bahwa penyembahan gamaran dan berhala itu sangat dilarang keras di dalam Kitab. Selanjutnya diberitahukan bahwa orang-orang ini, di dalam penyembahan mereka sujud kepada Allah seperti yang Daud tulis di dalam Zabur (Taurat), Mazmur 95:6 “Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.”
Dalam Surah 3:114 mengatakan kepada kita bahwa mereka ‘mencegah dari yang ‘mungkar’. ‘Porsi’ ini dari ‘Ahli Kitab’ melarang memakan makanan dari makanan haram seperti daging babi. (Taurat) Imamat 11:7 “Demikian juga babi hutan … haram itu bagimu.” Mereka melarang penggunaan alcohol, tobako, dan hal haram lainnya yang merusak substansi kesehatan. Mereka menghormati Sepuluh Hukum Allah seperti yang ditulis dalam Taurat Keluaran 20. Orang-orang ini percaya bahwa mereka hidup di dalam “Hari Akhir” dari sejarah dunia.
Advent Hari Ke-Tujuh Siapkah orang-orang unik dari ‘Ahli Kitab’ yang sangat tinggi dibicarakan di dalam Kitab Suci Al-Qur’an? Mereka adalah grup orang-orang dari ‘Ahli Kitab’ sebagai : “Advent Hari Ke-Tujuh”. Di bawah ini sebagian besar deskripsi dari apa yang mereka percaya. Apabila kamu membandingkan apa yang mereka percaya dan lihat, apakah itu cocok dengan yang dideskripsikan dalam Surah 3:113-115? Apakah ini adalah “porsi” dari ahli Kitab yang termasuk dalam orang-orang benar?
Advent Hari Ke-Tujuh mempercayai: 1. Mereka melayani satu Tuhan (Allah) dan apa yang mereka lakukan tidak mengikutkan mitra Allah seperti Maria dan yang lain-lainnya yang disebut orang Suci (Santa). Injil Yakobus 2:19 “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! …” 2. Mereka percaya dalam penyerahan jiwa mereka secara menyeluruh kepada Allah. (Injil) Lukas 10:27 “Jawab orang itu: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilan sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’.” 3. Mereka tidak menyembah Allah dengan berhala atau gambaran, semua hal itu dilarang keras. Keluaran 20:4-5 “Jangan membuat bagimu aptung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di
bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu…” 4. Mereka membuat pemisah antara makanan haram dan halal. Alkohol, babi, dan makanan haram lainnya dilarang untuk dimakan. 5. Mereka bercaya bahwa hari ke-tujuh (hari terakhir) dalam minggu adalah hari terbaik. Mereka menghormati hari itu dalam penyembahan kepada Pencipta (Allah). hari itu disebut “Sabat” atau “Hari Istirahat” (Sabtu). Hari ini disebut “Sabt” dimana berarti ‘stagnan’ di bahasa Arab. Mereka mengikuti seluruh perintah Allah sesuai yang diberikan di dalam (Taurat) Keluaran 20:8-11 “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan beekrja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau nakamu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Mereka percaya bahwa Allah adalah sang Pencipta dan Dia menciptakan bumi dan segala isinya dalam enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh. “Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” Surah 10:3 Yunus. Bayangkan saja untuk menghabiskan seluruh hari, hari terakhir, (hari ketujuh) minggu itu, hari terbaik, di dalam dedikasi yang total untuk Allah! untuk menghabiskan hari dalam penyembahan dan pujian untuk Allah dan untuk bersama dengan mereka yang menyembah Allah, dalam persekutuan dan dorongan untuk satu sama lain. Untuk mengesampingkan seluruh bisnis dan hal duniawi, semua gangguan, untuk membawa keluarga menyembah Allah dan
untuk menghabiskan waktu dengan satu sama lain mungkin dengan berjalan secara damai di alam. Benar ini adalah berkat yang hanya sedikit orang menyadarinya. Tidakkah ini termasuk dalam mencintai Allah dengan sepenuh hati? 6. Orang-orang ini percaya dengan kembalinya kedatangan Yesus dan bahwa kita hidup di jaman akhir dalam sejarah dunia. 7. Terakhir, orang-orang ini adalah pengikut Isa Almasih (Kristus Sang Mesias). Kitab Suci Al-Qur’an mempunyai pernyataan yang sangat positif untuk mereka yang mengikuti Isa Almasih (Kristus Sang Mesias). “(Ingatlah), ketika Allah berfirman, ‘Wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-oragn yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan’.” Surah 3:55 Ali-‘Imran. Pembaca diundang untuk mempelajari mengenai Advent Hari Ketujuh.