KINERJA MODEL VACUUM FRYER MENGGUNAKAN PRINSIP BERNOULLI
Oleh :
Usni Mubarok 2404 100 093
Dosen Pembimbing : Ir. Sarwono, MM
LABORATORIUM REKAYASA ENERGI DAN PENGKONDISIAN LINGKUNGAN JURUSAN TEKNIK FISIKA – FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Surabaya, 2009
Pendahuluan Teori Penunjang Metodologi & Data Analisa & Pembahasan Grafik Hasil simulasi
Kesimpulan saran Daftar pustaka Lampiran
Latar Belakang Adanya peristiwa karamelisasi pada buah dan sayuran
Gambar keripik pisang dengan penggorengan biasa
Gambar keripik pisang dengan penggorengan vakum
Hasil penelitian dari J. Garayo dan Moreira, tekanan vakum sebaiknya diatas 6.65 kPa
Pemanfaatan renewable dan sustainable energi
Gambar air terjun baung camp
Gambar air terjun cuban rondo
Pemanfaatan prinsip Bernoulli
Permasalahan Bagaimana merancang ulang sistem vacuum fryer Bagaimana mengetahui hubungan variabel yang paling berpengaruh terhadap vakum yang dihasilkan Bagaimana menganalisa distribusi tekanan dan temperatur dengan menggunakan simulasi CFD
Gambar vacuum fryer lama
Tujuan Membuat rancangan ulang vacuum fryer agar dapat dimanfaat untuk praktikum Melakukan analisa hubungan antar variabel yang paling berpengaruh terhadap tekanan vakum Melakukan analisa distribusi tekanan dan temperatur dengan menggunakan simulasi CFD.
Batasan Masalah Fluida yang digunakan adalah fluida dinamis dan internal flow Aliran laminar dan tanpa gesekan. Pengaruh suhu lingkungan (ambient) di abaikan. Fluida gas adalah fluida gas ideal Pengujian yang dilakukan dengan pembuatan mini plant
Manfaat Mengetahui aplikasi dari prinsip bernoulli yang didapat dari bangku kuliah Membantu memecahkan permasalahan di bidang pengolahan hasil pertanian Mengetahui pemanfaatan terhadap energi terbarukan Alat vacuum fryer bisa dimanfaatkan untuk praktikum.
Teori Penunjang Fluida dinamis Prinsip bernoulli Gas ideal Diagram fasa Speed driver pompa Computed fluid dinamics
Fluida dinamis Fluida dinamis merupakan fluida yang bergerak dalam ruang tertentu. Pembahasan pada fluida dinamis ini meliputi : aliran fluida yang tunak (steady), tak‐kental (non viscous), tak‐temampatkan (incompressible) dan tak‐berotasi (irrotational)
Fluida dinamis Aliran fluida tunak (steady) aliran dimana kecepatan setiap partikel di suatu titik selalu sama.
Aliran fluida yang tak‐kental (non viscous). viskositas atau kekentalan merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Contohnya zat cair.
Aliran fluida yang tak‐temampatkan(incompressible). aliran fluida yang tidak mengalami perubahan volum atau massa jenis ketika ditekan.
Aliran fluida yang tak‐berotasi (irrotational)
Aliran Fluida Aliran laminer, Re < 2300 Aliran turbulen, Re > 2300
Gambar pola aliran laminer dan turbulen
Debit Fluida Debit itu menyatakan volume suatu fluida yang mengalir melalui penampang tertentu dalam sela ng waktu tertentu. Secara matematis, bisa dinyatak an sebagai berikut :
Gambar aliran fluida yang melalui sebuah pipa
Persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan
Gambar debit aliran dalam pipa
Persamaan diatas dikenal dengan persamaan kontinuitas
Prinsip Bernoulli Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa di mana kecepatan aliran fluida tinggi, tekanan fluida tersebut menjadi rendah. Sebaliknya jika kecepatan aliran fluida rendah, tekanannya menjadi tinggi.
Asumsi yang digunakan Aliran tunak (steady) Aliran tak mampat (incompressible) Aliran tanpa gesekan (inviscid/non viscous) Aliran menurut garis arus (sepanjang streamline)
Persamaan Bernoulli
Gambar aliran dalam pipa yang berbeda ketinggihan
Aplikasi prinsip bernoulli pada venturi
Gambar aliran dalam pipa venturi
Tekanan vakum Merupakan tekanan yang dibawah tekanan atmosfir atau di kenal dengan tekanan negatif Tabel klasifikasi vakum
Gas Ideal Gas terdiri dari partikel yang sangat banyak dan antarpartikelnya tidak terjadi gaya tarik-manarik Partikel gas tersebar merata dalam ruang Interaksi antar partikel hanya terjadi saat tumbukan Tumbukan (antar partikel, partikel dan dinding) Berlaku hukun newton tentang gerak.
Hukum Gay - Lussac Pada volume konstan, tekanan gas berbanding lutus dengan temperatur
Gambar chamber dimana volumenya konstan
Diagram Fasa Diagram fasa adalah grafik yang menunjukkan wujud zat sebagai fungsi tekanan dan temperatur
Gambar diagram fasa
Kecepatan Putaran Pompa Definisi pompa Pompa merupakan mesin yang menambahkan energi atau mengambil energi dari fluida karena adanya sistem yang berotasi dalam mesin tersebut
Fungsi utama pompa Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya. Mensirkulasikan cairan sekitar sistem.
Kecepatan Putaran Pompa Parameter kinerja pompa (debit alir, head, daya) akan berubah dengan bervariasinya kecepatan putaran. Untuk mengendalikan kecepatan yang aman pada kecepatan yang berbeda-beda maka penting untuk mengerti hubungan antara keduanya. Persamaan yang menjelaskan hubungan tersebut dikenal dengan “Hukum Afinitas” : Debit aliran berbanding lurus dengan kecepatan putaran Head berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan putaran Daya berbanding lurus dengan kubik kecepatan putaran
Grafik pada hukum afinitas
Debit
Hubungan Kecepatan Putaran Pompa Terhadap Debit 6 5 4 3 2 1 0
N terhadap Q
1
2
3
4
5
Kecepatan Putaran Pompa
Hubungan Kecepatan Putaran Pompa terhadap Daya 150
30 25 20 15 10 5 0
N terhadap H
Daya
Head
Hubungan Kecepatan Putaran Pompa Terhadap Head
100 N terhadap P 50 0
1
2
3
4
Kecepatan Putaran Pompa
5
1
2
3
4
Kecepatan Putaran Pompa
5
Computed Fluid Dinamics Suatu teknologi komputasi yang memungkinkan kita untuk mempelajari dinamika dari bendabenda atau zat-zat yang mengalir (Tuakia,2008). Secara definisi, CFD adalah ilmu yang mempelajari cara memprediksi aliran fluida, perpindahan panas, reaksi kimia, dan fenomena lainnya dengan menyelesaikan persamaan – persamaan matematika (model matematika).
Proses simulasi CFD Preprocessing merupakan langkah pertama dalam membangun dan menganalisis sebuah model CFD, seperti membuat model, mesh yang sesuai, kemudian menerapkan kondisi batas dan sifat – sifat fluidanya.
Solving menghitung kondisi – kondisi yang diterapkan pada saat preprocessing
Postprocessing Postprocessing adalah langkah terakhir dalam analisis CFD
Software CFD GAMBIT merupakan salah satu preprocessor yang didesain untuk membantu membuat model dan melakukan diskritisasi (meshing) pada model untuk analisis CFD. FLUENT menyelesaikan kasus aliran fluida dengan mesh(grid) yang tidak tersruktur sekalipun dengan cara yang relative mudah.
METODOLOGI DAN DATA Diagram alir penelitian Variasi pengujian alat Metode analisa Grafik dan CFD
Diagram alir penelitian
tidak
ya
Design alat sebelum design ulang
Design ulang alat Pengukuran tekanan vakum Savety valve Speed driver pompa
Gambar rancangan ulang vacuum fryer
Keterangan gambar T1 = Suhu yang terukur oleh thermometer bimetal sebelum fluida masuk venturi (C) T2 = Suhu yang terukur oleh thermometer bimetal setelah fluida keluar venturi (C) T3 = Suhu yang terukur oleh thermometer bimetal dalam chamber (C) T4 = Suhu yang terukur pada bak penampung air (C) P1 = Tekanan yang terukur oleh pressure gauge sebelum fluida masuk venture (psi) P2 = Tekanan yang terukur oleh pressure gauge setelah fluida keluar venturi (psi) P3 = Tekanan yang terukur oleh vacuum gauge (psi) Qp = Debit yang di hasilkan pompa (m3/s)
Vacuum fryer dan alat ukurnya
Gambar vacuum fryer sebelum design ulang
Gambar vacuum fryer setelah design ulang
Prinsip kerja pada venturi
Gambar Prinsip kerja pada venturi
Control Volume Pengujian
POMPA
VENTURI
KOMPOR
CHAMBER
Keterangan =
Aliran fluda cair
=
Aliran udara (tekanan)
=
Aliran temperatur
Variasi Pengujian alat Savety Valve Variasi Pengujian Tertutup
1
Tanpa
Speed Driver Dengan
R10
4
R9
5
Terbuka
Tertutup + Chamber
2
3
-
-
Data dari pengujian pertama
Data dari pengujian kedua
Data dari pengujian ketiga
Data dari pengujian keempat
Data dari pengujian kelima
Metode Analisa Grafik Hubungan suhu terhadap waktu Hubungan debit air terhadap waktu Hubungan tekanan terhadap waktu Hubungan tekanan terhadap Waktu Hubungan tekanan vakum terhadap tekanan pompa Hubungan suhu terhadap tekanan vakum Metode Analisa CFD Analisa persebaran temperatur dan tekanan Gambar control volume pengujian
Pembuatan geometri pada GAMBIT Nama Geometri
Ukuran (m)
Panjang pipa inlet
0.1
Panjang pipa outlet
0.1
Diameter pipa
0.0254
Panjang venturi
0.25
Diameter inlet venturi
0.042
Diameter outlet venturi
0.028
Lubang dalam venturi
0.006
Panjang saluran pipa
0.25
Diameter chamber
0.2
Tinggi chamber
0.14
Gambar GAMBIT vacuum fryer
Penentuan Kondisi Batas dan Kontinuum Nama
Type
Continuum
Pipe
Wall
Fluid
Venturi
Wall
Fluid
Vacuum channel
Wall
Fluid
Chamber
Wall
Fluid
Inlet Pipe
Velocity Inlet
Fluid
Pressure Outlet
Fluid
Outlet Pipe
Pembuatan Meshing dan Grid
Gambar Grid Beserta Kondisi Batas
Gambar Meshing
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Grafik
Hasil simulasi CFD
Grafik hubungan suhu terhadap waktu GRAFIK SUHU TERHADAP PERUBAHAN WAKTU
GRAFIK SUHU TERHADAP PERUBAHAN WAKTU 36 T1
32
T2
30
T3
28
T4
26 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SU H U
SU H U
34
40 35 30 25 20 15 10 5 0
T1 T2
T3 T4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WAKTU (menit)
WAKTU (menit)
Gambar saat savety valve terbuka tanpa menggunakan speed driver
Gambar saat savety valve tertutup dan menggunakan speed driver (R9)
Grafik hubungan debit terhadap waktu GRAFIK DEBIT AIR TERHADAP PERUBAHAN WAKTU
0.01
0.01
0.008
0.008
0.006 Q pompa
0.004 0.002
D E B IT A IR
D E B IT A IR
GRAFIK DEBIT AIR TERHADAP PERUBAHAN WAKTU
0.006 Q pompa
0.004 0.002
0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
WAKTU (menit)
Gambar saat savety valve terbuka tanpa menggunakan speed driver
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WAKTU (menit)
Gambar saat savety valve tertutup dan menggunakan speed driver (R9)
Grafik hubungan tekanan terhadap waktu GRAFIK TEKANAN TERHADAP PERUBAHAN WAKTU
140 120 100 80 60 40 20 0
P1 P2
P3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
T E K A N A N (k P a )
TEK A N A N (kPa )
GRAFIK TEKANAN TERHADAP PERUBAHAN WAKTU
160 140 120 100 80 60 40 20 0
P1 P2
P3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
WAKTU (menit)
WAKTU (menit)
Gambar saat savety valve terbuka tanpa menggunakan speed driver
Gambar saat savety valve tertutup dan menggunakan speed driver (R9)
Grafik hubungan tekanan terhadap debit 140 120 100 80 60 40 20 0
GRAFIK TEKANAN TERHADAP DEBIT AIR
P1 P2
P3
0
0.002
0.004
0.006
0.008
0.01
T E K A N A N (kPa )
TEKANAN (kPa)
GRAFIK TEKANAN TERHADAP DEBIT AIR 160 140 120 100 80 60 40 20 0
P1 P2
P3
0
0.002
0.004
0.006
0.008
0.01
DEBIT AIR
DEBIT AIR
Gambar saat savety valve terbuka tanpa menggunakan speed driver
Gambar saat savety valve tertutup dan menggunakan speed driver (R9)
Grafik hubungan vakum terhadap tekanan pompa 6.54 6.52 6.5 6.48 6.46 6.44 6.42 6.4 6.38
P2 terhadap P1
127
128
129
130
131
132
TEKANAN POMPA (kPa)
Gambar saat savety valve terbuka tanpa menggunakan speed driver
GRAFIK TEKANAN VAKUM TERHADAP TEKANAN POMPA TEKANAN VAKUM (kP a)
T EK A N A N V A K U M (kPa )
GRAFIK TEKANAN VAKUM TERHADAP TEKANAN POMPA 8 7 6 5 4 3 2 1 0
P2 terhadap P1
146
146.2
146.4
146.6
146.8
147
TEKANAN POMPA (kPa)
Gambar saat savety valve tertutup dan menggunakan speed driver (R9)
Grafik hubungan suhu terhadap tekanan dalam chamber 35 30 25 20 15 10 5 0
T2 terhadap P2
6.35
6.4
6.45
6.5
6.55
TEKANAN VAKUM (kPa)
Gambar saat savety valve terbuka tanpa menggunakan speed driver
GRAFIK SUHU TERHADAP TEKANAN VAKUM
SUHU
SUHU
GRAFIK SUHU TERHADAP TEKANAN VAKUM 35 30 25 20 15 10 5 0
T2 terhadap P2
0
2
4
6
8
TEKANAN VAKUM (kPa)
Gambar saat savety valve tertutup dan menggunakan speed driver (R9)
Hasil simulasi menggunakan CFD
Gambar distribusi tekanan pada kecepatan fluida 3.36 m/s
Hasil simulasi menggunakan CFD
Gambar distribusi tekanan pada kecepatan fluida 3.36 m/s
Hasil simulasi menggunakan CFD
Gambar distribusi temperatur pada kecepatan fluida 3.36 m/s
Hasil simulasi menggunakan CFD
Gambar distribusi temperatur pada kecepatan fluida 3.36 m/s
Kesimpulan Dari mini plant yang telah dibuat, didapatkan vakum sampai 7.99 kPa, dengan rasio luasan inlet, lubang dalam dan luasan outlet venturi seluas 42 mm : 6 mm : 28 mm . Hasil ini lebih baik dari 6.65 kPa. Dari 5 variasi pengujian yang telah dilakukan. didapatkan variabel yang paling berpengaruh terhadap vakum yang dihasilkan adalah tekanan pompa (P1), yaitu : Pada saat tekanan pompa (P1) 151.68 kPa dihasilkan vakum sebesar 7.99 kPa pada pengujian savety valve tertutup tanpa menggunakan speed driver pompa. Pada saat tekanan pompa (P1) 130.99 kPa dihasilkan vakum sebesar 6.4 kPa pada pengujian savety valve terbuka tanpa menggunakan speed driver.
Dari hasil simulasi dengan fluent 6.2 didapatkan nilai persebaran tekanan sekitar 2.5 kPa sampai -1070 kPa. Sedang nilai persebaran temperaturnya berkisar 302 K sampai 303 K.
Saran Mengubah – ubah penggunaan rasio dimensi dari venturi yang berbeda - beda untuk menghasilkan tekanan vakum yang lebih besar dari sebelumnya. Design baru alat, bisa dilakukan pada simulasi CFD terlebih dahulu sebelum ada perbaikan lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut dengan melibatkan perubahan suhu dan dalam chamber dikasih irisan buah, sehingga bisa di analisa sejauh mana hubungan tekanan vakum yang dihasilkan dengan perubahan suhunya dan kondisi buah dalam chamber tersebut.
Daftar Pustaka Granda, Claudia., G. Moreira, ROSANA. 2005. Kinetics of Acrylamide Formation During Traditional and Vacuum Frying of Potato Chips. Journal of Food Process Engineering 28. Texas : Department of Biological and Agricultural Engineering Texas A & M University M. Olson, Reuben., J.Wright, Steven. 1993. Dasar – Dasar Mekanika Fluida Teknik Edisi Kelima. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Marquardt, Niels. Introduction To The Principles Of Vacuum Physics. Germany : Institute for Accelerator Physics and Synchrotron Radiation University of Dortmund
Joachim, Kopp. Benno, Grolik. 2003. The Basics of Vacuum Technology Heeley, David. 2005. Understanding Pressure and Pressure Measurement. Arizona : Freescale Semiconductor, Inc. www.tecnocraft.com. Venturi Vacuum Generators What They Are and How to Design Them Into Your System. Melbourne : Teknocraft Inc UNEP. 2006. Peralatan Energi Listrik Pompa dan Sistim Pemompaan. India : National Productivity Council Tuakia, Firman. 2008. Dasar-Dasar CFD Menggunakan FLUENT. Bandung : Informatika Bandung.