KINERJA LAPANGAN HOT-MIX-SAND-BASE-ASPHALT Iriansyah R. Anwar Yamin Agus Bari Sailendra KRTJ KE 10 SURABAYA - 2008
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
UMUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
PENDAHULUAN PERMASALAHAN DI KALIMANTANG TENGAH : Sulit mendapatkan bahan batuan (agregat) standar untuk digunakan sebagai bahan Jalan
Biaya Konstruksi Meningkat
DISISI LAIN :
Pasir Kuarsa
Banyak terdapat di Kalimantan Tengah dan belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan jalan
Tujuan Untuk mengetahui kinerja lapangan
struktur perkerasan yang menggunakan pasir kuarsa Kalimantan Tengah sebagai bahan lapis pondasi berbahan pengikat aspal keras (Hot Mix Sand Base Asphalt, HMSBA). .
Lapis Pondasi Pasir Lapis pondasi pasir adalah lapisan pondasi jalan yang unsur pembentuk utamanya adalah pasir Lapis pondasi pasir dapat dibuat dengan bahan pengikat atau tanpa bahan pengikat semen atau aspal
Spesifikasi Lapis Pondasi Pasir Aspal (TAI, SS-1) Ukuran Ayakan
% Berat Yang Lolos
ASTM
(mm)
LPPA
¾”
19
100
3/8”
9,5
85 - 100
No.4
4,75
-
No.8
2,36
60 - 85
No.16
1,18
-
No.30
0,600
25 - 50
No.50
0,300
-
No.100
0,150
-
No.200
0,075
0 - 15
SPESIFIKASI CAMPURAN GRADASI AGREGAT (TAI, SS-1)
No.200
No.30
No.8
3/8"
3/4"
100 90
PROSEN LEW
80 70 60 50 40 30 20 10 0 0.01
0.1
1
UKURAN SARINGAN ( MM)
10
100
Sifat-sifat campuran Lapis Pondasi Pasir Aspal (TAI, SS-1) Sifat-sifat Campuran Penyerapan Aspal (%)
Syarat Maks
Jumlah tumbukan per bidang
1,7 50
Min
3,0
Maks
18,0
Rongga dalam Agregat (VMA) (%)
Min
-
Rongga terisi aspal (%)
Min
-
Stabilitas Marshall (kg)
Min
200
Pelelehan (mm)
Min.
2
Marshall Quotient (kg/mm)
Min
-
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah perendaman selama 24 jam, 60°C
Min
80
Rongga dalam campuran
(%) (1)
Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand-Base-Asphalt - SBA) SBA : Campuran antara pasir dengan gradasi tertentu dengan aspal keras yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu. Unsur Dominan SBA : - Pasir - Agregat Semakin banyak Agg
Semakin kuat SBA
Semakin jauh dari makna SBA
Pemakaian Agg Maks. 30%
Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand-Base-Asphalt - SBA) Pada prinsipnya, persyaratan agregat yang digunakan dalam SBA adalah sama dengan persyaratan agregat untuk campuran beraspal dengan ukuran masksimum agregat yang digunakan adalah 19 mm TETAPI Penggunaan material substandar masih memungkinkan asalkan sifat akhir dari campuran SBA yang dihasilkan masih memenuhi kriteria yang diinginkan.
SBA DARI PASIR KUARSA Pasir kuarsa (siliceous agregat), merupakan agregat dari jenis batuan metamorfosa yang umumnya bermuatan positif. Pasir ini memiliki sifat kelekatan yang baik terhadap aspal emulsi yang bermuatan ion positif
TETAPI Ada pula deposit jenis pasir kuarsa yang bersifat negatif Jenis pasir kuarsa seperti ini apabila akan digunakan untuk campuran beraspal maka bahan pengikat (binder) yang digunakan dapat dari jenis aspal keras.
P. KALIMANTAN
LEGENDA : BATU GUNUNG
Prop. Kaltim
LATERIT PASIR
PALANGKARAYA
Sungai Danau
Prop. Kalbar
Dirawat INHUTANI
Saripoi 029
Ke Nanga Ela - Sintang
Batu Putih Sei Hanyu
Tewah 022
(Dipinjam)
PURUK CAHU Tb. Lahung
Muara Laung 030 008 2
Batas Propinsi Ke Damai-
Papar Punjung
2 034
023
Tb. Kaburai
1 008
Kuala Kurun Tb. Senamang
Tbg. Jutuh
Tb. Hiran Rahambang
Tb. Gagu
Tbg. Talaken
Ketapang 020
Tb. Samba
1 2
033 1
Ke Nanga Tayap Pontianak
4
024
Sp. Pangke
024
Takaras
Tb. Sangai
Kudangan
043
Penopa
Pangkut
Rt. Pulut
006
Parenggean
024 2
010 1 Kasongan
Kujan
Kuala
Palantaran
Lupu Balai Riam Riam Durian
011 2
1 024
011
Runtu
4
Pangkalan Lada
P. BUN
018
B. Belaman
Hayaping
Tamiang Layang 002
Pasar Panas
013 009
Bereng Bengkel
Kereng Bangkirai
Ke Banjarmasin Mentangai
014 1
Kota Besi 011 1 041
Km.35
SAMPIT
Bangkal
Dadahup Penda Ketapi
Prop. Kalsel
2 014
Kumai
012
S. Pasir
Bapinang
Palingkau
PULANG PISAU
Mandomai
Samuda
Kubu
Kuala Jelai
003
Bentot 001
PALANGKARAYA
2
Simpang Bangkal Asam Baru
Simpang Runtu Sukamara
010
3 011
K. Waringin Lama
Kelurahan
Ampah
005
Dayu Belawa
Bukit Rawi
Tangkiling
B. Kotam
Ajang
Bukit Liti
032
Pundu
042
Ibukota Kecamatan/
007 1
BUNTOK
Timpah
Lahei
1
Nangabulik
Ibukota Kabupaten
Patas
032
2
032
3
Kandui
007
Kalahien
Bukit Bamba
Ibukota Propinsi
Tongka
Montalat
Bawan
Nomor Ruas Jalan
Lampeong
MUARA TEWEH 007 3
Tb. Manjul
Garis Pantai 007
1
034
2
033
020 2
Batas Kabupaten
Tenggarong
Benangin
Pangkoh 019
KUALA KAPUAS
015
DINAS PEKERJAAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
035
Pegatan
Barumba
Ujung Pandaran
017
Kuala Pembuang
Ke Banjarmasin
Bahaur Hilir Lupak Dalam
PETA QUARRY
P. Damar
TAHUN 2006
-
KONTRAK APBN JUDUL :
Tanjung Puting
LAUT JAWA PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
PEMBANGUNAN JALAN
PROPINSI
KODE KEGIATAN/THN
JUMLAH LBR
NO. LEMBAR
BUKIT LITI - BAWAN
KALIMANTAN TENGAH
2006
1
1.
SUMBER MATERIAL
Pasir kuarsa di daerah Bukit Liti - KALTENG
Pasir kuarsa di daerah Tumbang Talaken - KALTENG
Pasir kuarsa di daerah Kasongan - KALTENG
Pasir kuarsa di daerah Tumbang Samba - KALTENG
Pasir kuarsa di daerah Gunung Batu - KALTENG
Pasir kuarsa di daerah Sepang - KALTENG
Analisis Struktur Tujuan : Untuk mengetahui apakah struktur perkerasan yang menggunakan SBA sebagai lapis pondasinya memiliki keunggulan struktural dibandingakan dengan perkerasan konvensional yang menggunakan lapis pondasi agregat klas A
Tipikal Struktur dan Tebal Struktur Perkerasan SBA dan Konvensional Untuk Umur Rencana yg Sama
Ilustrasi Model Struktur Perkrasan Jalan
a = 4,1 inch
a = 4,1 inch
HRS WC E1= 290000 psi (2000 MPa) μ1 = 0,25 Sand-Base-Asphalt E2= 319000 psi, (2200 MPa) μ2 = 0,25 Lapis Pondasi Klas B E4= 43500 psi (300 MPa), μ4 = 0,45
1,2 inch (3 cm)
HRS WC E1= 290000 psi (2000 MPa) μ1 = 0,25
6 inch (15 cm)
HRS BC E2= 319000 psi (2200 MPa) Μ2 = 0,25
3 inch (7.5 cm
Tanah Dasar Mr = E5= 7250 psi (50 MPa), μ5 = 0,35 =
a. Sand-Base-Asphalt
Lapis Pondasi Klas A E3= 58000 psi (400 MPa) μ3 = 0,45 Lapis Pondasi Klas B E4= 43500 psi (300 MPa), μ4 = 0,45 Tanah Dasar Mr = E5= 7250 psi (50 MPa) μ5 = 0,35
b. Konvensional
1,2 inch (3 cm) 1,6 inch (4 cm)
6 inc (15 cm)
3 inch (7.5 cm)
Analisa Tegangan dan Regangan Dengan Program KENLAYERS Struktur Perkerasan SBA Umur
0.13 x 106 ESA
Model Keruntuhan Deformation Failure
Konvesional 0,06 x 106 ESA Deformation Failure
Perkerasan yang menggunakan 15 cm SBA memiliki kekuatan struktural 2,2 kali dari yang dihasilkan oleh struktur perkarasan konvensional yang menggunakan 15 cm lapis pondasi klas A ditambah dengan 4 cm AC-BC. Walaupun kedua struktur perkerasan ini memiliki perbedaan dari jenis dan kekuatan lapisan tetapi model keruntuhan yang terjadi adalah sama, yaitu : deformation failure.
Analisis Ekomnomi Struktur Perkerasan
Lebar Perkerasan Biaya
SBA
Konvesional
4,5 m
4,5 m
Rp 1.687.897.589/km
Rp.1.459.317.858/km
Hal ini berarti bahwa untuk lebar lajur lalu lintas 4,5 m selisih harga per km panjang jalan antara struktur perkerasan konvensional dengan yang menggunakan SBA adalah Rp 228.579.731,- atau lebih mahal 15,7%% per km panjang. Hal ini berarti bahwa penggunaan SBA sebagai pengganti lapis agregat kelas A dan AC-BC di Kalimantan Tengah akan meningkatkan biaya konstruksi sebesar 15,7%.
Walaupun adanya selisih harga sebesar 15,7% TETAPI Kekuatan struktur yang didapat dengan menggunakan SBA adalah 2.2 kali dari kekuatan struktur perkerasan konvensional Dengan demikian Bila ditinjau dari cyrcle cost struktur perkerasan yang menggunakan SBA adalah lebih murah
PULAU KALIMANTAN
Peta Lokasi Aplikasi Perkerasan Lapis Pondasi Pasir Aspal PROP.KALTIM
PAKET EFEKTIF
: BUKIT LITI - BAWAN : STA. 2 + 500 - STA. 5 + 500 KM
KAB. MURUNG RAYA Tumbangkunyi
Tumbang Laung Saripoi Sei Gula Muara Laung
Tewah
PROP.KALBAR
021
Ke Nangapinoh
PURUK CAHU
022
Sei Hanyu
Sp. M. Laung
Bts.Kalbar
Papar Punjung Km.50
Km.72
KUALA KURUN Batu Putih
008 1
Sei Jalungen
KAB. GUNUNG MAS
Tumbang Senamang
Ke Damai-Tenggarong
Tumbang Samba
KAB. BARUT
Rabambang 020 2
028
Kandui
Takaras
027
024 3
Sp. Panopa
097 Sagu
Kerengpangi Kualakuyan
026 Pundu Km.65
Kujan
KAB. KTW. TIMUR
024 2
Batu Kotam 098
099
Runtu
050 051
K.Waringin Lama
024 1
032 2
011 3
011 2
Kotabesi Km.65
009 2
041
011 1
Berengbengkel
Bengkuang
013
KAB. KATINGAN
SAMPIT
Km.35
PROP.KALSEL
Bahaur Dadahup Mandomai
PULANG PISAU
043
KAB. P. PISAU
Samuda
025 1
019 035
KAB. SERUYAN
015
042
017 Bts.Kalsel
Pegatan Ujung Pandaran
025 2
068 Bahaur Hilir
KUALA PEMBUANG
Palingkau
KUALAKAPUAS
Pangkoh
Tanjung Puting
PELABUHAN
Penda Ketap
014 2
Pkl.Pembuang
Kubu
BANDAR UDARA
Jenamas
Bapolang
S.Pasir
IBUKOTA KECAMATAN
Ke BA RA BA I
Mengkati 014 1
Kumai
Telaga Pulang
IBUKOTA KABUPATEN
Pasarpanas
Bangkal
Batu Belaman
Kuala Jelai
IBUKOTA PROPINSI TAMIANG LAYANG
002
Mentangai
Sp.Kerengbengkirai
012
018
Psr.Panjang
003
KAB. KAPUAS Lap.Terbang
009 1
BATAS KABUPATEN
KAB. BARTIM Dayu
Belawan 016
PALANGKARAYA
BATAS PROPINSI
Ampah
KAB. BARSEL
032 1
001
JALAN NASIONAL
Sanggu
Bk.Rawi
Tangkiling 032
Palantaran
Simpang Bangkal
Asam Baru 011 4 Sp.Runtu (Km.35)
PANGKALANBUN
006
Sp.Sg.Asem
LEGENDA :
007 1
005 032 4
20
5
BUNTOK
Lahei
Bukitliti
Kr.Bengkirai
Pangkalanlada
SUKAMARA
010 1
010 2
KAB. KTW. BARAT
Riam Durian
KASONGAN
Parenggean
Pangkut
NANGA BULIK
Ajang
KAB. SUKAMARA
Madara
Timpah
Ã
Patas
Asam
Bukit Bamba 032 3
Rt.Pulut
KAB. LAMANDAU
049
Bandara
033 1
Tumbang Sangai
Skala : 0
007 2
024 5
Panopa
Tongka
Bawan
020 1
Ke N ang atay ap
007 3
Montalat
Tbg.Talaken
024 4
U
MUARA TEWEH
033 2
Tumbangmanjul
Kudangan
Lampeong
Benangin
100
Tumbang Gagu
Bts.Kalbar
Bts.Kaltim
034
Tbg.Jutuh
Tumbang Hiran
Tumbang Taburai
035
030
Tbg.Rahuyan
Tumbang Nanga
008 2
029
023
Barumba
Lupakdalam
Ke
BA NJ AR M AS IN
008
NO RUAS
40 km
a.
Pengaruh Air pada Lapis Pondasi Agregat-Pasir
Kuarsa
b.
Perkembangan Kinerja Lapis Pondasi Agregat-Pasir Kuarsa Dalam Dua Minggu Akibat Air
Peta Lokasi Aplikasi Perkerasan Lapis Pondasi Pasir Aspal
Saripoi
PURUK CAHU
Tb. Lahung
M uara Laung
Tewah Sei Hanyu
022
Papar Punjung
Bat u P t ih
008
2
2
034
1 008
Benangin
Kuala Kurun 1
Tbg. Jutuh 020
033
2
Lampeong
MUARA TEWEH
2
Rahambang
007
3
Tongka
M ont alat
Tbg. Talaken
B aw an
Kandui Ket apang
020 033
2
1
007
Bukit Lit i
Patas
Takaras
ke Kasonga
Kalahien
Bukit Bamba
006
Lahei
1
1 Sp.Sei Asem
032
2
1
032
00
032
B uki t Li t i
Tangkiling
Tim pah
Bukit Rawi
BUNTOK
005 003
001
Dayu
PALANGKARAYA
Belawa 013
Kereng Bangkirai 014
Hayaping Bent ot
009
1
KETERANGAN : BUKIT LITI - BAWAN POROS TENGAH
Ampah
ke BANJARM ASI
Ke DamaiT Bt s. Kalt im
Jalan Bukit Liti – Bawan
Jalan Bukit Liti – Bawan
Pelaksanaan Uji Coba Skala Penuh No.200
No.30
No.8
3/8 "
3/4"
100 90 80 Persen lolos
70 60
Spec. Grad LPPA
50
Grad LPPA
40 30 20 10 0 0.01
0.1
1 Nomor saringan
10
100
Gambar 6. Gradasi Gabungan Agregat Gabungan dari Bin Panas
Tabel 3. Gradasi Hasil Ekstraksi dan Sifat HMSBA pada Kadar Aspal Optimumnya
NO JENIS PENGUJIAN 1 Gradasi Campuran Agregat 3/4" 3/8" No.8 No.30 No.200 2 Sifat-sifat Campuran Marshall Kadar aspal optimum Kepadatan Rongga dalam campuran Stabilitas Kelelehan
SATUAN
HASIL
SPESIFIKASI
% % % % %
100.00 91,30 71,70 32,3 1,9
100 85 - 100 60 - 85 25 - 50 0 - 15
% gr/cc % kg mm
6,0 2,070 14,53 584 3,10
Maks. 15 200 2 - 6
STEP PELAKSANAAN
Gambar 7. Pelaksanaan Penghamparan HMSBA
KINERJA LAPANGAN HMSBA
a. Kondisi Permukaan HMSBA
b. Tekstur Permukaan HMSBA
Gambar 8. Kondisi dan Tekstur Permukaan HMSBA
D e r a ja t K e p a d a t a n L a p . ( % )
Pengujian Kondisi Campuran
LPPA LPPA LPPA
LPPA LPPA LPPA
LPPA LPPA LPPA
LPPA LPPA LPPA
LPPA LPPA LPPA
LPPA LPPA LPPA
LPPA LPPA LPPA
LPPA LPPA LPPA
106 105 104 103 102 101 100 99 98 97 96 95
2+600 IWT/R 2+600 OWT/L 3+400 IWT/L 3+400 OWT/R 4+200 IWT/L 4+200 OWT/R 5+400 IWT/R 5+400OWT/L Jenis Lapisan Perkerasan Kualiti Kontrol Umur 4 Bulan Umur 12 Bulan umur 18 bulan
Gambar 9. Peningkatan Kepadatan Lapangan Lapisan HMSBA
KINERJA LAPANGAN HMSBA Tabel 8. Tebal dan Kepadatan Lapangan Rata-rata HMSBA
Lapisan LPPA
Tebal Lapisan rata-rata (cm)
Kepadatan Lapangan ratarata (%)
Lapisan pertama
5,32
99,69
Lapisan kedua
5,03
99,97
Lapisan ketiga
4,90
99,40
Tebal total LPPA
15,25
99,97
Persyaratan :
15,0
98
Pengujian Kondisi Campuran
LPPA 1 LPPA 2 LPPA 3
LPPA 1 LPPA 2 LPPA 3
LPPA 1 LPPA 2 LPPA 3
LPPA 1 LPPA 2 LPPA 3
LPPA 1 LPPA 2 LPPA 3
LPPA 1 LPPA 2 LPPA 3
LPPA 1 LPPA 2 LPPA 3
LPPA 1 LPPA 2 LPPA 3
R o ng g a T h d C am p L a p. (% )
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
2+600 IWT/R 2+600 OWT/L 3+400 IWT/L 3+400 OWT/R 4+200 IWT/L 4+200 OWT/R 5+400 IWT/R 5+400 OWT/L Jenis Lapisan Perkerasan Kualiti Kontrol Umur 4 Bulan Umur 12 Bulan umur 18 bulan
Gambar 10. Penurunan Rongga Campuran Lapisan HMSBA
Pengujian Kondisi Campuran 18 R ongga dlm c am puran (% )
17 16 15 14
0,79%
13
1,64%
1,86%
12 11 10 9 8 0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Umur Perkerasan (bulan) 2+600/R
2+600/L
3+400/L
3+400/R
4+200/R
5+400/R
5+400/L
Rata-rata
4+200/L
Gambar 11. Penurunan Rongga Campuran Lapisan HMSBA
Penilaian Kondisi Permukaan
a. Umur 12
b. Umur 18 Bulan
Gambar 12. Pemeriksaan Kondisi Permukaan Jalan Uji Coba HMSBA
Penilaian Kondisi Permukaan
K e d a la m a n a lu r ( m m )
Arah Baw an Sta. 2+500 - 3+020 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0
2
0 +5
0 2
3 +5
0 2
6 +5
0 2
9 +5
0 2
2 +6
0 2
5 +6
0 2
8 +6
0 2
1 +7
0 2
4 +7
0 2
7 +7
0 2
0 +8
0 2
3 +8
0 2
6 +8
0 2
9 +8
0 2
2 +9
0 2
5 +9
0 2
8 +9
0 3
1 +0
0
STA Umur 1 bulan
Umur 4 bulan
Umur 12 bulan
Umur 18 bulan
Gambar 13. Tipikal Kedalaman Alur Lapisan HRS di Atas Lapisan HMSBA, Arah Bukit Liti - Bawan Sta 2+500 s/d 3+020
Pengujian Ketidakrataan Permukaan Perkerasan Tabel 9. Nilai IRI Permukaan Arah Bukit Liti - Bawan Bawan – Bukit Liti
Nilai IRI (m/km) 1,59 1,57
Pengujian Struktur Perkerasan GRAFIK LENDUTAN BB 1 0.9
Lendutan (mm)
0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 5 2.
00
7 2.
00
9 2.
00
1 3.
00
3 3.
00
5 3.
00
7 3.
00
9 3.
00
1 4.
00
3 4.
00
5 4.
00
7 4.
00
9 4.
00
1 5.
00
3 5.
00
5 5.
00
STA arah B awan 11/4/2007
arah B awan 11/6/2008
arah B ukit Liti 11/4/2007
arah B ukit Liti 11/6/2008
Gambar 26. Lendutan perkerasan HMSBA umur 4 bulan dan 18 bulan
UMUR SISA HSBA ⎛ 2N + 2 ⎞ ⎛ 2 ⎞ Log ⎜ Log − ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ R +1 ⎠ ⎝ R +1⎠ n= Log ( R + 1)
Dimana : N = AE 18 KSAL/(365 x m x UE 18 KSAL) UE 18 KSAL didapat berdasarkan lendutan wakil (DWakil), lihat manual BB-1983 R = Pertumbuhan lalu lintas Dengan sisa umur ini dan ditambah dengan umur yang pada saat pengujian struktur perkerasan ini dilakukan (18 bulan), maka umur perkerasan secara keseluruhan diharapkan dapat mencapai 6,5 tahun.
KONDISI PERKERASAN SAAT INI
Gambar 27. Kondisi perkerasan LPPA pada Umur 18 Bulan
KESIMPULAN
1.
Hasil pengujian benda uji inti pada lapisan HMSBA yang berumur 18 bulan, menunjukkan adanya peningkatan kepadatan lapangan sebesar 2,24% dan menurunan persentase rongga dalam campuran sebesar 1,86%.
2.
Dari hasil penilaian kondisi pada saat perkerasan berumur 18 bulan, relatif tidak terdapat adanya kerusakan seperti alur, retak atau deformasi pada lapisan HRS yang dihampar diatas HMSBA.
KESIMPULAN 3.
Nilai IRI permukaan pada ruas jalan uji coba skala penuh ini baik untuk arah Bukit Liti – Bawan (IRI= 1,59 m/km) maupun arah Bawan - Bukit Liti (IRI = 1,57 m/km) nilainya masih dibawah 4 m/km, hal ini menunjukkan bahwa kondisi permukaan HRS yang dihampar di atas lapisan HMSBA masih dalam kondisi baik.
4.
Nilai rata-rata dari lendutan struktur perkerasan dengan lapisan HMSBA ini pada saat umur perkerasannya mencapai 18 bulan adalah 0,40 mm.
KESIMPULAN
5.
Dengan kondisi lalu lintas yang ada, nilai lendutan tersebut di atas (0,40 mm) akan memberikan umur sisa selama 4,7 tahun lagi.
6.
Dengan sisa umur ini, maka diharapkan umur perkerasan dapat 1,5 tahun lebih panjang dari umur rencananya (5 tahun).
Saran Beberapa saran yang perlu diperhatikan antara lain : 1.
Pengujian kinerja perkerasan perlu dilanjutkan lagi untuk mengetahui kinerja perkerasan sampai umur rencananya.
2.
Penggunaan pasir kuarsa sebagai HMSBA perlu ditingkatkan terutama untuk daerah mempunyai kuari pasir kuarsa cukup besar.