KINERJA GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYUSUN DAN MENGEMBANGKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 GRATI KABUPATEN PASURUAN
Eko Frandi Suprianto
Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Email:
[email protected]
ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kesesuaian perangakat pembelajaran guru PKn dalam mengikuti ketentuan Perangkat Pembelajaran, mengetahui bagaimanakah hasil kinerja guru dalam membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan ketentuan, mengetahui apa saja kesulitan yang dialami guru dalam membuat perangkat pembelajaran Penelitian yang peneliti lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian studi kasus. Urutan kegiatanpenelitian mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengumpulan data (4) analisis data(5) pelaporan data. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk uji keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi. Sumber penelitiannya yaitu guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Grati Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perangkat pembelajaran guru PKn di SMA Negeri 1 Grati sudah sesuai dengan ketentuan,(2) kinerja guru PKn dalam membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran di SMA Negeri 1 pada umumnya sudai sesuai dengan ketentuan,(3) kesulitan yang dialami guru dalam membuat perangkat pembelajaran mengenai kurangnya pengetahuan dan tingkat sesulitan beberapa perangkat yang ada. Dari hasil menunjukan tersebut dapat diambil tindakan selanjutnya yaitu perlunya sosialisasi dalam perangkat pembelajaran agar guru bisa membuat perangkat pembelajaran yang benar untuk kemudian menambah kualitas guru di Indonesia.
Kata kunci: Guru PKn, Perangkat Pembelajaran, Menyusun dan mengembangkan Perangkat Pembelajaran
Latar belakang masalah Sebelum melaksanakan pembelajaran seorang guru hendaknya memiliki perencanaan. Perencanaan ini dilakukan pada setiap satuan pendidikan, dengan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian proses pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran sehingga dapat terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien maka dibutuhkan yang namanya perencanaan, seperti yang tertera dalam UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa : Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Perangkat pembelajaran juga merupakan salah satu bentuk persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Jadi bisa dikatakan menyatakan bahwa persiapan mengajar adalah kunci sukses seorang guru, dan kegagalan guru dalam proses perencanaaan pembelajaran sama saja dengan merencanakan kegagalan dalam praktek mengajar nanti. Dalam kenyataannya ternyata tidaklah semudah yang diharapkan oleh sebuah kurikulum. Melakukan persiapan dalam perencanaan pembelajaran memang penting, akan tetapi tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak guru yang tidak memiliki perangkat pembelajaran saat mengajar, perangkat pembelajaran dianggap hanya sebatas administrasi dan formalitas. Ironisnya ternyata masih banyak para guru yang kurang bisa atau kesulitan dan malas dalam membuat, mengembangkandan menerapkan perangkat pembelajaran,guru sekarang cenderung memakai perangkat pembelajaran yang sudah
tersedia semisal dengan kemajuan teknologi guru men-download perangkat pembelajaran di internet secara mudah dan gratis sehingga tidak perlu lagi membuat perangkat pembelajaran sendiri. Hal ini mungkin salah satu sebab mrngapa ketika akan sertifikasi, guru berusaha untuk membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, Prota,Promes ) dengan sebaik-baiknya, tetapi kenyataan di lapangan banyak dijumpai RPP guru kurang dapat dibaca atau sulit dilaksanakan oleh pembaca terutama guru lain. Landasan Teori Menurut Mangkuprawira (2007:1) Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan. menurut Badrun.A (2005,39) mengatakan bahwa Kinerja guru dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai in-put dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan dasar penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan karir guru sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Guru Pendidikan Keawarganegaraan (PKn) adalah seorang yang mempunyai tanggung jawab dalam menyampaikan Pendidikan Pancasila dan mempunyai peranan yang penting dalam membentuk identitas kepribadian bangsa yang bermoral dan memiliki penghormatan yang tinggi akan bangsa dan negaranya. Sebagai warga negara pertama-tama perlu memiliki pengetahuan kewarganegaraan yang baik, memiliki keterampilan intelektual maupun partisipatif, dan pada akhirnya pengetahuan serta keterampilan itu akan membentuk suatu karakter atau watak yang mapan, sehingga
menjadi sikap dan kebiasaan sehari-hari yang mencerminkan warga negara yang baik itu misalnya sikap religius, toleran, jujur, adil, demokratis, taat hukum, menghormati orang alain, memiliki kesetia kawanan sosial dan lain-lain. Bintara (2013) perangkat pembelajaran adalah perlengkapan kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, seperti: kalender akademik, RPE, program tahunan (prota), program semester (promes, silabus, Rencana Proses Pembelajaran (RPP), modul, LKS dan sebagainya). Perangkat pembelajaran wajib dimiliki semua guru termasuk guru PKn. Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran dibatasi hanya pada program semester, program tahunan, silabus dan RPP. Permasalahan Penelitian 1. Bagaimana kesesuaian perangkat pembelajaran guru PKn SMA Negeri 1 Grati dalam mengikuti ketentuan Perangkat Pembelajaran? 2. Bagaimanakah hasil kinerja guru dalam membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan ketentuan? 3. Apa saja kesulitan yang dialami guru dalam membuat perangkat pembelajaran? Harapan Hasil Penelitian 1. Bagi Jurusan HKn Sebagai ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta bahan pustaka yang berkaitan tentang masalah pembelajaran, khususnya dalam membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran. 2. Bagi Guru Sebagai bentuk evaluasi guru terhadap perangkat pembelajarannya dan juga acuan untuk mempermudah diterapkan dalam proses belajara mengajar di sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru dalam pembelajaran.
3. Bagi Siswa Diharapkan penelitian ini dapat menambah pemahaman siswa terhadap PKn, sehingga siswa menjadi lebih semangat dalam belajar PKn dan meningkatkan prestasi belajar PKn. 4. Bagi Sekolah Sebagai bahan evaluasi guru PKn di sekolah ini supaya bisa meningkatkan kualitas guru dan pembelajaran PKn. 5. Bagi Peneliti Sebagai tambahan ilmu ketika mengajar nanti agar bisa menjadi guru PKn yang berkualitassupaya bisa mewujudkan cita-cita pendidikan Indonesia. METODE Penelitian yang membahas Kinerja Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menyusun dan Mengembangkan Perangkat Pembelajaran Di SMA Negeri 1 Grati Kabupaten Pasuruan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, pendekatan jenis ini akan memudahkan peneliti untuk menganalisis data dan dokumen yang akan diperoleh oleh peneliti untuk dibandingkan dengan format yang sesuai dengan standar proses. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian setelah data terkumpul data tersebut disusun secara naratif dan sistematis sehingga dapat memberikan gambaran umum. Peneliti merupakan pengumpul data utama yang terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. peneliti terjun langsung ke lapangan dan menjadi instrument utama untuk mengumpulkan data dan peneliti akan berinteraksi secara langsung dengan informan dalam hal ini adalah guru untuk mengeksplorasi data-data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Lokasi penilitan ini adalah di SMA Negeri 1 Grati. Lokasi ini dipilih karena diangggap sesuai dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, karena di SMA Negeri 1 Grati, kinerja guru dalam membuat perangkat pembelajaran belum diketahui data-datanya. sumber data yang
akan diteliti adalah sumber data kata-kata dan tindakan, yaitu hasil observasi dan wawancara; sumber data tertulis yaitu berupa dokumen-dokumen resmi ataupun yang tidak resmi relevan dengan masalah yang diteliti; dan sumber data tambahan berupa hasil foto kegiatan di lapangan. Dalam penelitian ini sumber data yang dimaksud adalah hasil wawancara dengan guru mengenai fenomena yang yang berkaitan dengan Kinerja guru dalam membuat perangkat pembelajaran diSMA Negeri 1 Grati yang kemudian dilanjutkan dengan dokumentasi untuk memperkuat data-data yang telah diperoleh analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, di mana data dikumpulkan secara bertahap selama tindakan berlangsung. proses analisis data kualitatif ini terdiri dari dari tiga komponen yang berurutan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, kemudian dilakukan pengecekan keabsahan data agar terjamin kebenaran data yang didapat dengan cara triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kesesuaian Perangakat Pembelajaran Guru PKn SMA Negeri 1 Grati dalam Mengikuti Ketentuan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan temuan penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa pengetahuan guru PKn di SMA Negeri 1 Grati mengenai perangkat pembelajaran bisa di dikatakan cukup paham. Dalam menyebutkan apa yang dimaksud dengan perangkat pembelajaran kedua guru PKn yang ada di SMA Negeri 1 Grati menjelaskan perangkat yang dibuat sebelum guru melakukan kegiatan belajar untuk mempersiapkan pengajaran bagi seorang guru dan wajib dimiliki, berupa rancangan atau acuan supaya nantinya tidak dalam mengajar tidak keluar jalur dari apa yang telah direncanakan. Hal ini sesuai dengan Suhadi, (2007:24) yang dikutip Andi Rusdi (2008) yang menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Dalam pengertian ini yang perlu di garis bawahi adalah bahan, alat, media petunjuk dan pedoman serta digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian tentang seberapa pentingnya fungsi perangkat pembelajaran berdasarkan apa yang dikatakan oleh Guru PKn yang ada SMA Negeri 1 Grati yang menyatakan bahwa perlu adanya perencanaan sebelum kita memulai untuk mengajar agar tidak terjadi kesalahan dalam mengajar dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku sehingga peran pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pernyataan ini bisa dikatakan hampir sejalan dengan apa yang dikutip dan di jelaskan oleh Agus Diansyah (2012) yang menyatakan alasan mengapa perangkat pembelajaran begitu penting bagi seorang guru adalah Perangkat pembelajaran sebagai panduan, perangkat pembelajaran sebagai tolak ukur, perangkat pembelajaran sebagai peningkatan profesionalisme, mempermudah kegiatan seorang guru. Kemudian dari hasil wawancara mengenai apa saja perangkat pembelajaran yang diketahui oleh guru PKn yang ada SMA Negeri 1 Grati bapak Adi bisa menyebutkan PROTA, PROMES, Rincian Pekan Efektif, SILABUS dan RPP sedangkan ibu Musyahadah menyebutkan Perangkat pembelajaran ada beberapa kalender pendidikan PROTA PROMES SILABUS Rincian Pekan Efektif , RPP dan KKM. Hal ini bisa dikatakan mereka sudah mengetahui macam-macam perangkat pembelajaran yang ada secara umum yang harus dimiliki yaitu Perangkat pembelajaran ada beberapa kalender pendidikan Program tahunan, Program semester, SILABUS, Rincian Pekan Efektif , dan RPP. Mengenai bagaimana perangkat pembelajaran di SMA Negeri 1 Grati dibuat bapak dan ibu Guru PKn tersebut mengatakan perangkat pembelajaran di SMA Negeri 1 Grati dibuat pada awal tahun ajaran dan dibuat oleh tim guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam menyusun perngkat pembelajaran guru PKn SMA Negeri 1 Grati menyusun berdasarkan apa yang telah di ajarkan atau disosialisasikan pada mereka. Ini menunjukan bahwa perangkat pembelajaran di SMA Negeri 1 Grati bukan dibuat oleh guru itu sendiri tapi dalam suatu kelompok guru hal
ini memang diperbolehkan akan tetapi untuk RPP menurut Budimansyah.dkk.(2010: 149-150) menjelaskan untuk mempersiapkan proses pembelajaran dengan pendekatan PAKEM, pendidik mempersiapkan beberapa langkah kegiatan sebagai berikut: (1) telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) baik sebagai gagasan sendiri pendidik maupun minimal mengembangkan dan atau memberikan pengayaan RPP yang telah dibuat oleh koleganya. Dan untuk pengembangan silabus menurut Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menegah (2006) menjelaskan pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Perangkat pembelajaran di SMA Negeri 1 Grati disusun mengacu pada format yang ada di dalam SMA Negeri 1 Grati itu sendiri, mereka mengikuti apa yang sudah pernah di ajarkan tentang bagaimana membuat perangkat pembelajaran sebelumnya dan apa yang ada sudah sama dengan yang dimiliki guru lainnya.
B. Kinerja Guru PKn dalam Membuat dan Mengembangkan Perangkat Pembelajaran yang Disesuaikan dengan Ketentuan Kinerja guru membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran, termasuk dalam komponen penilaian input Supandi Rusman (2013), yaitu kemampuan atau kompetensi yang dimiliki dalam melakukan pekerjaannya. Orientasi penilaian input difokuskan pada karakteristik individu sebagai objek penilaian dalam hal ini adalah komiten ketua program keahlian terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Kinerja guru membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai in-put dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan dasar penetapan
perolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan karir guru sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Berdasarkan temuan penelitian yang telah dilakukan bisa dijelaskan bahwa kinerja guru PKn dalam membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran bisa dikatakan cukup baik, guru PKn di SMA Negeri 1 Grati dalam membuat program tahunan, program semester dan rincian pekan efektif mereka sudah bisa. Dalam data yang telah peroleh peneliti di SMA Negeri 1 Grati, dan kemudian peneliti mendapatkan data dari guru PKn SMA Negeri 1 Grati yang berupa program tahunan, program semester dan rincian pekan efektif, yang menunjukan bahwa dalam membuat program tahunan (PROTA) guru PKn di SMA Negeri 1 Grati Dalam menyusun PROTA guru PKn di SMA Negeri 1 Grati sudah sesuai dengan dengan format identitas yang ada yaitu mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran; akan tetapi untuk format isiannya tidak dicantumkan Standar Kopetensinya sementara semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok sudah ada hal ini berdasarkan bisa dikatan benar menurut teknik pengisian format seperti yang dikutip dari Tari Ukhuwah Islami (2012) yang melihat kurikulum utuh yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang di dalamnya terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap mata. Dalam menyusun program semester guru PKn di SMA Negeri 1 Grati kinerjanya membuatnya sudah benar untuk format identitas dan format isian sudah hal ini berdasarkan dengan adanya identitas yang meliputi satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran yang menjadi keharusan dalam format identitas kemudian dengan format isiannya juga tepat dengan adanya standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan sesuai dengan keharusan dalam format identitas seperti yang disampaikan Tari Ukhuwah Islami (2012) yang sebagai berikut
Pada umumnya program semester ini berisikan: 1.
Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
2.
Format isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan). Seperti program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya dalam
membuat program semester yang
terpenting adalah kesesuaian dengan program
tahunan karena program semester merupakan penjabaran dari program tahunan dan guru PKn di SMA Negeri 1 Grati sudah mengikuti itu. Kemudian untuk RPE guru PKn di SMA Negeri 1 Grati dalam kinerjanya membuatnya yang sudah benar dan sesuai dengan format RPE yaitu ada jumlah satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran pekan efektif dan non efektif hingga distribusi waktu yang diperlukan dalam 1 semester Selanjutnya untuk silabus di SMA Negeri 1 Grati dari penelitaan yang sudah dilakukan, silabus sudah mengikuti aturan yang ada sesuai data yang telah dijelaskan di bab 3 silabus di SMA Negeri 1 Grati sudah baik hal ini ditunjukkan dengan format identitas adanya yang meliputi satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran, alokasi waktu dan standar kompetensi dan untuk format isian sudah benar karena adanya kompetensi dasar , materi, kegiatan pembelajaran penanaman pendidikan karakter idikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar juga adanya aplikasi nilai Pancasila sudah tepat. Pengembangan Silabus di SMA Negeri 1 Grati juga sudah mengikuti prinsip pengembangan Silabus menurut Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008 yang terdiri dari Ilmiah; dari segi keseluruhan materi dan kegiatan yang ada, Relevan; Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus, Sistematis; dari komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional,Konsisten; Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian, Aktual dan konstektual; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi, Fleksibel; Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. dan Menyeluruh; komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi. Dan yang terakhir penyusunan RPP oleh guru PKn di SMA Negeri 1 Grati sebagaimana yang data yang ada di bab 3 penyusunan RPP dilihat dari format identitas sudah benar hal ini karena adanya satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran, alokasi waktu dan standar kompetensi yang menjadi syarat dalam format identitas di RPP sedangkan untuk format isian juga sudah sesuai karena adanya kompetensi dasar , materi, kegiatan pembelajaran penanaman pendidikan karakter idikator, penilaian, alokasi segi komponen sesuai dengan yang terdapat di Permendinas no 41 tahun 2007 tentang standar proses yaitu dengan memperhatikan perbedaan individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan, serta menerapkan teknologi informasi dan komunikasi semua itu ada didalam RPP ini selain itu keterikatan RPP dan silabus sudah singkron. Selanjutnya dalam pemilihan metode pembelajaran untuk membuat RPP, guru PKn di SMA Negeri 1 Grati juga masih kurang, hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang ada di dalam RPP tersebut hanya mengandalkan ceramah, diskusi dan tanya tawab. Sedangkan dalam hal pemilihan media pembelajaran sudah baik karena ditunjukan dengan penggunaan LCD sebagai medianya. Dalam segi penilaian pembelajaran sudah baik ini dikarenakan dengan adanya penilaian afektif didalamnya. Dari keseluruan kinerja guru dalam membuat perangkat pembelajaran yang telah dijelaskan diatas maka menurut Dharma (2003) yang mengemukakan bahwa
cara pengukuran kinerja mempertimbangkan tiga aspek yaitu kuantitas,kualitas, dan ketepatan waktu. Bisa dikatakan kinerja guru PKn secara umum sudah baik hal ini berdasarkan karena mengingat kuantitas yang harus diselesaikan dalam menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang ada 5 macam dengan kualitas mereka dalam hal ini hanya melakukan 1 kesalahan kecil pada progam tahunan yaitu tidak dicantumkan Standar Kopetensinya serta mereka sudah menyelesaikan tugasnya tepat waktu, sehingga bisa disimpulkan kinerja mereka secara umum sudah baik karena sudah memenuhi 3 apek tersebut. C. Kesulitan yang dihadapi guru PKn SMA Negeri 1 Grati dalam menyusun Perangkat Pembelajaran Sudah menjadi hal yang wajar dalam mengerjakan sesuatu kita menemui kesulitan, termasuk juga dalam menyusun perangkat pembelajaran, dalam penelitian yang telah dilakukan bisa dijelaskan bahwa guru PKn di SMA Negeri 1 Grati menemui beberapa kesulitan yang pertama adalah dalam membuat program tahunan disini kesulitannya alokasi waktu karena menurut mereka dalam menyusun program tahunan menentukan alokasi waktu perlu dicermati sehingga mana materi yang dianggap susah sehingga memerlukan alokasi waktu yang banyak dan mana materi yang mudah mudah sehingga hanya sedikit alokasi yang diperlukan nantinya waktu pembelajaran. Kesulitan untuk program semester dan rincian pekan efektif mereka tidak menemukankan hambatan, untuk silabus ada kesulitan yang dihadapi guru PKn di SMA Negeri 1 Grati yaitu biasanya dalam hal menentukan dan menyesuaikan materi pembelajaran dengan sumber belajar ini dikarenakan tidak cocoknya materi antara buku paket dan LKS dengan materi di silabus, selain itu dalam mengsingkronkan komponen komponen yang ada sehingga berfungsi secara sistematis. Kesulitan yang terakhir yaitu kesulitan dalam hal RPP, menurut guru PKn di SMA Negeri 1 Grati yang ditemui dalam membuat RPP kesulitannya adalah dalam memilih model dan metode pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran PKn
selain bertemakan diskusi dan presentasi hal ini dikarenakan menurut mereka pelajaran PKn kalau tidak menggunakan ceramah, diskusi bersama dan presentasi didepan masih bingung dan akhirnya hanya mengunakan metode tersebut. Selain itu penanaman pendidikan karakter di RPP masih membingungkan karena menerapkan pendidikan karakter itu ke anak-anak mengetahui berhasil tidaknya cuma dengan melihat tingkah lakunya di sekolah saja dan penilaianya saya rasa sulit untuk menentukanya. D. Cara Mengatasi Kesulitan yang ditemukan dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Dari kesulitan-kesulitan yang ditemui oleh guru PKn di SMA Negeri 1 Grati dalam membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran seperti program semester, program tahunan, silabus dan juga rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kemudian peneliti mewawancarai guru PKn di sekolah tersebut dan menanyakan mengenai apa kira-kira usaha mereka dalam mengatasi kesulitan kesulitan yang ditemui dalam membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran, mereka mengatakan dalam mengatasi kesulitan yang ada dalam membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran cara guru PKn di SMA Negeri 1 Grati mengatasi ialah dengan saling tukar pikiran antar guru baik itu dari sekolah itu sendiri maupun melalui forum musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) PKn atau di kegiatan guru mata pelajaran (PKG) setempat untuk bersama-sama saling bertanya tentang masalahnya membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran dan selain itu juga guru tersebut sekarang dengan majunya perkembangan jaman juga bisa memanfaatkan bantuan kemajuan teknologi yaitu internet dengan mencari artikel mengenai membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan mengenai kinerja guru PKn dalam menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran di SMA Negeri 1 Grati Kabupaten Pasuruan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Kesesuaian perangkat pembelajaran guru PKn di SMA Negeri 1 Grati dalam dalam mengikuti ketentuan perangkat pembelajaran mereka sudah sesuai. Perangkat pembelajaran di SMA Negeri 1 Grati disusun mengacu pada format yang ada di dalam SMA Negeri 1 Grati, pedoman format perangkat pembelajaran di sekolah ini sudah berdasarkan dari apa yang telah mereka ketahui pada waktu sosialisasi dan sesuai dengan kurikulum. 2. Kinerja guru PKn dalam menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran pada umumnya sudah sesuai dengan ketentuan meskipun ada beberapa kesalahan yang ditemui denga rincian sebagai berikut. Program tahunan masih ada kesalahan kecil isiannya yaitu tidak dicantumkan standar kopetensinya akan tetapi format identitas yang lain sudah benar dan juga untuk format isian tidak masalah. Program semester sudah baik dan tepat dari segi format isian maupun format isi, silabus di SMA Negeri 1 Grati sudah mengikuti aturan yang ada baik ini diindikasikan dengan format identitas maupun format isian serta mengikuti prinsip pengembangan Silabus menurut Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. RPP sudah benar format identitasnya sesuai dengan yang terdapat di Permendinas no 41 tahun 2007 tentang standar proses, metode pembelajaran untuk membuat RPP, untuk metode pembelajaran guru PKn di SMA Negeri 1 Grati juga karena kebanyakan hanya mengandalkan ceramah, diskusi dan tanya tawab. 3. Kesulitan yang ditemui yang pertama dalam membuat program tahunan bagian alokasi waktu karena menurut mereka dalam menyusun program tahunan menentukan alokasi waktu perlu dicermati, yang kedua adalah dalam mengembangkan silabus yaitu menyesuaikan materi pembelajaran dengan sumber belajar. Dan yang terakhir yaitu di RPP yaitu memilih model dan metode
pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran PKn dan penanaman pendidikan karakter di RPP masih membingungkan. dalam mengatasi kesulitan yang ditemui tersebut guru PKn SMA Negeri 1 Grati bisa mengatasinya dengan saling tukar pikiran antar guru baik itu dari sekolah itu sendiri maupun melalui forum musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) PKn atau di kegiatan guru mata pelajaran (PKG) setempat dan mencari solusinya di internet. Saran Hasil penelitian mengenai kinerja guru PKn dalam menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran di SMA Negeri 1 Grati Kabupaten Pasuruan, menunjukan bahwa masih perlunya sosialisasi dalam perangkat pembelajaran, Hal ini dikarenakan masih adanya kesalahan dan ada beberapa perangkat pembelajaran yang tidak disusun sendiri oleh guru. Oleh karena itu saran yang perlu disampaikan adalah: 1. Bagi sekolah Bagi sekolah dalam mengupayakan profesionalitas guru harusnya disertai dengan pelatihan-pelatihan dalam hal yang berhubungan dengan pembelajaran khususnya dalam penyusunan perangkat pembelajaran. 2. Bagi guru Bagi guru PKn hendaknya dapat menguasai atau mengerti tentang penyusunan perangkat pembelajaran dalam yang baik dan benar. Sehingga profesionalitas guru dan kualitas pengajaran di Indonesia semakin tingggi. 3. Bagi peneliti lain Bagi peneliti lain yang akan meneliti mengenai kinerja guru PKn dalam menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran di SMA Negeri 1 Grati Kabupaten Pasuruan dapat mencobanya dengan cara yang lebih akurat dalam menentukan kemampuan guru tersebut dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang berbasis nilai-nilai pendidikan karakter.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Badrun, A. 2005. Prospek Pendidikan dan tenaga kerja (guru).(Online) (http://awanbiru43.blogspot.com/2013/04/artikel-pendidikan.html), diakses 20 Mei 2013. Bernardin, J dan Russell, J. 1993, Human Resource Management, Mc Graw-Hill. International Edition. Jakarta: PT. Gramedia Asri Media. Best, John. 1982. Metodologi penelitian pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Dharma, Agus.2003 Managemen Supervisi. Jakarta: Rajawali Pers. Diansyah, Agus. 2012. Pentingnya Perangkat Pembelajaran. (Online), (http://dakwahdigital.blogspot.com/2012/11/pentingnya-perangkatpembelajaran.html), diakses 20 Mei 2013. Fatah, N. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Gibson. 1987. Wikipedia Kinerja. (Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja) diakses 20 Juni 2013. Hadi , Amirul. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan Bandung: Cv Pustaka Setia. Hamid, Ahmad. 2008. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta. Henry. 2010. Teori Kinerja. (Online), (http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/teori-kinerja), diakses 20 Mei 2013. Ihsan, Fuad. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Kesuma, Dharma. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosda Karya. Mangkuprawiro, Sjafri. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Semarang: Ghalia Indonesia. Mangkunegara, A.A. Anwar. 2001 Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama. Malayu, Hasibuan 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Moleong, Lexy J. 2005.Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Mulyasa, H.E. 2000. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: Rosda Karya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (Online), (http://www.pendidikandiy.go.id/file/mendiknas/pm741.pdf), diakses 20 Mei 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (Online), (http.//akhmadsudrajat.files.wordpress.com/standar-proses-_permen-412007.Pdf), diakses 18 April 2013. Pidarta, Made. 1999. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Rusman, Supandi. 2012. Kineja Guru (Online), (http://psb-psma.org/kinerja-guru) diakses tanggal 30 Mei 2013. Satori, Djam'an. Komariah Aan. 2010 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sudjana, N & Rivai, A. 2010. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Sugiyono . 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sulistyorini. 2001. Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. Jakarta: Ilmu Pendidikan. Tempe, A. Dale., 1992. Kinerja. Jakarta : PT. Gramedia Asri Media. Ukhuwah Islami,Tari. 2012. Kurikulum, KTSP, Program Tahunan, Program Semesteran, Silabus, RPP, Bahan Ajar, LKS, Media Pembelajaran, dan Penilaian. (Online) (http://ukhuwahislami1.blogspot.com/2012/12/kurikulumktsp-program-tahunan-program_18.html), diakses 20 Mei 2013
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian Edisi keempat. Malang: Biro Administrasi Akademik, Perencanaan dan Sistem Informasi bekerjasama dengan Penerbit Universitas Negeri Malang. Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dan Presiden Republik Indonesia.(Online),(http://www.sa.itb.ac.id/Ketentuan%20Lain/UUNo142005( Guru%20&%20Dosen).pdf) diakses 20 Mei 2013. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dan Presiden Republik Indonesia.(Online), (http://www.inherentdikti.net/files/sisdiknas.pdf), diakses 20 Mei 2013.