KIMIA ANORGANIK (Kode : D-15)
MAKALAH PENDAMPING
ISBN : 978-979-1533-85-0
PERPINDAHAN MASSA OKSIGEN DARI UDARA KE AIR SUNGAI DAN BIODEGRADASI ZAT ORGANIK DALAM AIR SUNGAI Maria Endah Prasadja Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Setia Budi, Surakarta, Indonesia (
[email protected]) Jl. Letjen Sutoyo, Surakarta 57127, Telp. : 0271 852518, Fax : 0271 853275, email :
[email protected]
Abstrak Pada pembuangan limbah organik ke dalam sungai akan mengalami dekomposisi dengan menggunakan oksigen dari udara yang terlarut dalam air, sehingga terjadi perpindahan massa oksigen dari udara ke air sungai yang diikuti dengan reaksi kimia. Penelitian ini bertujuan menyusun persamaan empiris untuk meramal harga koefisien perpindahan massa oksigen dari udara ke air sungai. Penelitian dilakukan dengan mengalirkan air sungai ke dalam suatu model sungai yang -1 -1 berupa saluran air terbuka. Dilakukan pada variasi kecepatan antara 1,2393 ml detik sampai 1,994 ml detik dan variasi kedalaman sungai antara 1,1 cm sampai 1,4 cm. Kadar oksigen yang terlarut diukur dengan Dissolved Oxygen Meter dan kadar bahan organik diketahui dengan analisa Chemical Oxygen Demand. Dari hasil penelitian diperoleh -6 -1 -8 tetapan reaksi rerata sebesar 2,171.10 detik dan koefisien perpindahan massa oksigen berkisar antara 6,4.10 m -1 -7 -1 detik sampai 1,6.10 m detik . Hubungan antar kelompok tak berdimensi untuk koefisien perpindahan massa oksigen dengan peubah – peubah operasinya dinyatakan sebagai berikut : -15 1,9122 Sh = 2,6.10 ( Re ) dengan kisaran Bilangan Reynolds antara 1.236,76 sampai 1.989,91 dan besar kesalahan rerata 0,2857%. Kata kunci : Transfer Massa, Oksigen, Bahan Organik
ekosistem, yaitu air, udara dan tanah, akan
PENDAHULUAN begitu
mengalami penurunan kualitas yang substansial
pesat dan terus berlanjut serta meningkatnya
sebagai akibat pencemaran oleh bahan sisa
urbanisasi yang diakibatkan oleh pembangunan
buangan atau limbah. Sisa buangan atau limbah
yang dilakukan oleh negara - negara berkembang
dapat berupa gas dan debu, cairan atau padatan.
pada
Limbah tidak hanya berasal dari industri tetapi
Perkembangan
dewasa
terhadap
ini
teknologi
yang
menyebabkan
perlindungan
dan
kebutuhan
pemeliharaan
juga
dari
rumah
tangga,
pelayanan
umum
lingkungan hidup yang sehat dan aman perlu
(seperti rumah sakit, perkantoran, pertokoan
mendapat
dsb., dari aktivitas pertanian, transportasi, dll. [2].
perhatian
Pembangunan
industri
yang
makin
besar.
diharapkan
dapat
Pembuangan
limbah
organik,
seperti
meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
sampah kota dan limbah industri ke dalam suatu
Namun bila dalam perumusan kebijaksanaan
aliran alami (sungai), menjadi masalah yang
pembangunan industri tidak memasukkan unsur -
sangat penting. Dekomposisi bahan organik
unsur pertimbangan yang berorientasi
pada
dalam badan air oleh bakteri aerob untuk proses
dalam
metabolisme menggunakan oksigen yang terlarut
lingkungan,
maka
tiga
unsur
pokok
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)………………………………………………..486
dalam air. Adapun reaksi umum yang mungkin
tersebut [4]. Oleh karena itu, diskripsi kuantitatif
berlangsung
yang
proses biodegradasi bahan organik dalam sungai
disederhanakan dalam persamaan reaksi sebagai
diperlukan. Dalam hal ini suatu model matematik
berikut :
akan
sangat
kompleks,
membantu
dalam
menentukan
parameter yang dicari secara kuantitatif [3].
mikroba CxHyOz + O2
sangat
Proses perpindahan bahan kimia dalam keadaan
CO2 + H2O + dll.
sesungguhnya adalah sangat kompleks. Untuk
enzim Jadi dalam hal ini, bahan organik (CxHyOz)
memahami perilaku suatu sistem maka dibuat
bereaksi dengan oksigen terlarut dalam air. Bila
suatu model yang disederhanakan [1]. Penelitian
kadar oksigen terlarut dalam air lebih rendah dari
ini
persamaan
oksigen dari udara ke air. Oleh karena itu, dalam
koefisien perpindahan massa oksigen dari udara
proses biodegradasi bahan organik dalam sungai,
ke
terjadi dua proses simultan, yaitu reaksi kimia dan
laboratorium untuk berbagai nilai peubah.
sungai,
untuk
menyusun
kadar jenuhnya, maka akan terjadi perpindahan
air
empiris
bertujuan
berdasar
meramal
data
harga
percobaan
perpindahan massa dari udara ke air. Bila kadar
Tahanan terhadap perpindahan massa
bahan organik dalam air sangat tinggi, maka
antarfase hanya terdapat di dalam kedua lapisan
kecepatan reaksi kimia akan sangat besar,
fase, tetapi tidak terdapat pada antar permukaan
sehingga kecepatan pemakaian oksigen akan
kedua fase. Sedangkan konsentrasi - konsentrasi
lebih tinggi dari kecepatan perpindahan oksigen
pada antar permukaan pAi dan CAi merupakan
dari udara. Akibatnya kadar oksigen terlarut
konsentrasi keseimbangan.
dalam air akan turun dan berarti kualitas airnya
Kecepatan
perpindahan
massa
dalam masing - masing fase adalah sebagai
menurun. Studi lingkungan di Indonesia sejak akhir
berikut :
dasawarsa ini banyak dilakukan. Baik studi,
NA = kG(pAG - pAi) = kL(CAi - CAL)
(1)
penelitian, diskusi dan seminar yang berkaitan
NA = kG DpA = kL DCA
(2)
dengan
Persamaan (1) dapat juga dituliskan
upaya
pananganan
lingkungan
berdasarkan pengamatan, lebih banyak masih bersifat kualitatif. Sedangkan studi kuantitatif yang diperlukan untuk
menentukan apakah suatu
bahan itu membahayakan atau tidak masih kurang.
Besaran
kuantitatif,
misalnya
jenis,
konsentrasi, sifat fisik dan kimia, kecepatan perpindahan, dan waktu pencemaran sangat diperlukan
untuk
evaluasi
dan
pengambilan
keputusan. Pada proses biodegradasi bahan organik pada sungai, jika kadar oksigen terlarut dalam air sungai turun mencapai harga di bawah suatu batas tertentu, maka mikroba akan mati. Hal
ini
(NA)
perlu
pembatasan
dicegah,
jumlah
antara
buangan
lain
dengan
limbah
bahan
organik ke sungai, atau dengan aerasi sungai
sebagai
berikut :
pAG - pAi k =- L CAL - CAi kG
(3)
Jadi bila koefisien perpindahan kL dan kG diketahui, maka konsentrasi - konsentrasi pada antar muka pAi dan CAi dapat ditentukan secara grafis, atau secara analitis apabila diketahui persamaan kurva kesetimbangannya , pAi = f (CAi) Pada
(4) umumnya
tidaklah
mungkin
mengukur konsentrasi - konsentrasi pada antar permukaan kedua fase. Sehingga lebih sesuai menggunakan
koefisien
keseluruhan
yang
berdasarkan gaya pendorong keseluruhan antara komposisi kedua fase , pAG dan CAL .
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)………………………………………………..487
Untuk
H
(tetapan
Henry)
berlaku
persamaan : pAi = H CAi + b
(5)
pAG = H CAL* + b
(6)
yang berkesetimbangan dengan konsentrasi A dalam fase cair CAL , maka berlaku persamaan : (7)
Selanjutnya perpindahan massa antar fase dapat ditulis : NA = K (pAG - CAL)
Persamaan
(13)
(14) dan
(14)
dimasukkan
ke
persamaan (12), maka diperoleh persamaan
Jika pAG* adalah konsentrasi A dalam fase gas
pAG* = H CAL + b
NA = CAi - CAL kL
(8)
sebagai berikut :
1 1 H = + KG k G k L
(15)
Sama dengan cara di atas, dari persamaan (10) :
1 CAL * - CAL CAL * - CAi CAi - CAL (16) = = + KL NA NA NA
Persamaan (8) mempunyai satuan konsentrasi
Persamaan (5) dan (6) dimasukkan ke persamaan
yang tidak konsisten, dan perlu diubah menjadi :
(16), maka diperoleh persamaan sebagai berikut :
NA = KG (pAG - pAG*) = KG DpoA
dengan KG adalah koefisien perpindahan massa
1 p - pAi CAi - CAL = AG + KL HN A NA
keseluruhan
Persamaan
fase
gas,
di
(9)
dalamnya
sudah
(13)
dan
(14)
(17) dimasukkan
ke
tercakup tahanan baik dalam fase cair dan fase
persamaan (17), maka diperoleh persamaan
gas. Dalam kenyataannya pAG* itu tidak ada. Bila
sebagai berikut :
CAL* adalah konsentrasi A dalam fase cair dan
1 1 1 = + KL Hk G k L
jika
seandainya
berkesetimbangan
dengan
konsentrasi A dalam fase gas pAG, maka dapat ditulis dengan cara yang sama : (10)
tergantung pada kelarutan gas yang ditunjukkan
dengan KL adalah koefisien perpindahan massa fase
cair,
di
dalamnya
sudah
tercakup tahanan baik fase cair maupun fase gas. Hubungan antara koefisien perpindahan massa keseluruhan
dengan
Persamaan (15) dan (18) menunjukkan bahwa besarnya tahanan relatif masing - masing fase
NA = KL (CAL* - CAL) = KL DCoA keseluruhan
koefisien
oleh H. Untuk gas yang sangat mudah larut, misalnya NH3 dalam air, maka harga H sangat kecil. Sehingga dari persamaan (15) dapat disimpulkan sebagai berikut :
perpindahan
1 1 » KG k G
massa individual dapat dicari dengan jalan sebagai berikut :
1 pAG - pAG * pAG - pAi pAi - pAG * = = + KG NA NA NA
, sehingga
dapat
dituliskan sebagai berikut :
Dari persamaan (9) :
KG » kG (11)
(19)
Dalam hal ini tahanan terhadap perpindahan massa sebagian besar terletak dalam fase gas,
Persamaan (5) dan (7) dimasukkan ke persamaan (11), maka diperoleh persamaan sebagai berikut :
1 p - pAi H (CAi - CAL ) (12) = AG + KG NA NA Dari persamaan (1) ,
NA = pAG - pAi kG
(18)
dan untuk sistem semacam ini dikatakan fase gas memegang peranan. Untuk gas yang sukar larut , misalnya oksigen dalam air, maka harga H sangat besar. Dari persamaan (18) dapat disimpulkan sebagai berikut :
(13)
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)………………………………………………..488
1 1 » KL k L
, sehingga dapat dituliskan
[QC
AL z
C AL
z + Dz
-C AL
Dz
sebagai berikut : KL » kL
)]
(
+ BDzk L C AL * -C AL - [QC AL z
=
(
z + Dz
] - [hBDzr ] = 0 A
)
Bk L hB rA Jika C AL * -C AL Q Q
diambil lim Dz®0 , maka diperoleh :
(20)
Dalam hal ini tahanan terhadap perpindahan massa sebagian besar terdapat dalam fase cair,
dC AL Bk L (C AL * -C AL ) - hBrA (25) = dz Q Q
dan untuk sistem semacam ini dikatakan fase cair
Q = vhB
memegang peranan [5].
di mana, Q = debit air, v = kecepatan aliran air, B
Pada aliran air sungai sederhana yang mengandung oksigen (A) dan bahan organik (B),
= lebar model sungai, h = kedalaman model sungai. Hubungan antara koefisien perpindahan
maka kecepatan reaksi kimianya dengan bantuan mikroba
cukup
diasumsikan
kompleks,
sebagai
namun
bentuk
biasanya
yang
sangat
massa dan variabel - variabel yang berpengaruh pada percobaan ini adalah sebagai berikut : kL = f (v , B , h , DO2 , rL , mL)
sederhana , yaitu :
rB =
(26)
bCAL CBL CBL + a
(27)
Dengan analisis dimensi , variabel - variabel (21)
dapat dikelompokkan dalam bentuk kelompok tak berdimensi sebagai berikut :
Dalam hal ini rA = rB. Kecepatan perpindahan massa oksigen dari udara ke air ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut ; NA = KL (CAL* - CAL)
(22)
Persamaan (20) dimasukkan ke persamaan (22) ,
æ r L vB ö = Kç ÷ è mL ø
a
æ hö ç ÷ è Bø
c
(28)
Kelompok tak berdimensi k LB / DO2 merupakan kelompok Bilangan Sherwood
(Sh) dan
maka diperoleh persamaan sebagai berikut : NA = kL (CAL* - CAL)
(23)
r L vB mL
merupakan kelompok Bilangan Reynolds (Re).
[4]
Kondisi dijaga pada suhu yang tetap, sehingga
Persamaan neraca bahan untuk bahan organik
variabel
adalah sebagai berikut :
(densitas air) dan mL (viskositas air) tetap, maka
Rate of input - rate of output - rate of reaction =
persamaan (28) dapat ditulis sebagai berikut :
rate of accumulation
[QC ] - [QC BL z
C BL
z + Dz
-C BL
BL z + Dz
z
Dz
=-
] - [hBDz r ] = 0 B
hB rB Q
Sh = K ( Re )
a
(diffusivitas molekuler O2), rL
æ hö ç ÷ è Bø
c
(29)
PROSEDUR PERCOBAAN Penelitian yang dilakukan terdiri atas :
Jika diambil lim Dx®0 , maka diperoleh :
dC BL hBrB =dz Q
DO2
(24)
1. Penelitian dengan percobaan di laboratorium Percobaan di laboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan data konsentrasi oksigen
Persamaan neraca bahan untuk oksigen adalah
(CAL) dan konsentrasi bahan organik keseluruhan
sebagai berikut :
(CBL) (dinyatakan dalam COD) pada berbagai
Rate of input - rate of output - rate of reaction =
posisi. Dari data tersebut dan dengan bantuan
rate of accumulation
model matematis yang diajukan maka dapat
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)………………………………………………..489
dihitung harga a , b dan kL. Peubah - peubah
langkah tersebut diulang beberapa kali sesuai
operasi yang dilakukan dalam penelitian ini
dengan rencana. Setelah air mengalir selama
adalah Bilangan Re dan perbandingan antara
beberapa kali, kemudian diambil sedikit sampel
kedalaman dengan lebar sungai.
pada tangki penampung setelah aliran untuk
2. Penelitian dengan simulasi komputer
dianalisis kadar oksigennya dan kadar bahan
Berdasarkan model matematik yang telah tersusun,
dan
diselesaikan
secara
numeris
organiknya. Langkah - langkah tersebut diulang lagi sampai pengambilan sampel beberapa kali.
dilakukan
Kadar oksigen yang terlarut (CAL) diukur
perhitungan simulasi sehingga dapat diketahui
dengan Dissolved Oxygen Meter dan kadar bahan
harga CAL dan CBL sebagai fungsi jarak pada
organik keseluruhan
keadaan steady state, untuk harga a, b dan kL
melakukan analisis COD (Chemical Oxygen
tertentu. Harga CAL dan CBL yang sesuai dengan
Demand).
dengan
bantuan
komputer,
dapat
(CBL) diketahui dengan
data percobaan akan diperoleh dengan cara mengubah - ubah harga a, b dan kL. Harga a, b
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan kL yang dipilih adalah yang memberikan
Penelitian ini dilakukan meliputi pengaruh
jumlah kuadrat selisih terkecil ( SSE = Sum of
kecepatan aliran air dan kedalaman pada model
Squares of Error ) antara CAL dan CBL hasil
aliran air sungai. Berdasarkan hasil penelitian dan simulasi
simulasi dengan hasil percobaan yang terkecil. Dengan cara ini, sekaligus nilai a, b dan kL dapat
diperoleh harga b berkisar antara 9,2.10 -6
3,8.10
ditentukan.
8
3. Penyusunan persamaan empiris untuk kL
-7
sampai
-1
detik , dan harga kL berkisar antara 7.10
sampai 1,4.10
-7
-
m/detik, sedangkan harga a
Setelah nilai - nilai kL pada sejumlah
tidak berpengaruh. Pada perhitungan ini diambil
variasi nilai peubah dapat diperoleh, maka dicari
harga a sebesar 1.10 yang harganya mendekati
persamaan empiris hubungan k L dengan peubah -
harga konsentrasi bahan organik. Dan hasil
peubahnya,
perhitungannya ditunjukkan pada tabel 1 dan
dinyatakan
dalam
persamaan
hubungan antar kelompok tak berdimensi seperti
5
tabel 2. Dalam hal ini harga b teoritis tetap, dan
pada persamaan (29). Bahan baku berupa air
sungai yang
data hasil hitungan juga menunjukkan bahwa
diambil dari Sungai Code dan limbah pabrik kulit
variasi nilai b tidak begitu besar. Untuk itu diambil
dari P.T. Budi Makmur Jaya Murni Yogyakarta.
harga
b
rerata
sebesar
-6
2,171.10
-1
detik .
Rangkaian alat yang digunakan dalam
Selanjutnya dilakukan reoptimasi harga k L dengan
penelitian ini adalah model sungai yang berupa
minimasi satu variabel, dan memberikan harga k L
saluran air yang terbuka.
sebesar 6,4.10
Campuran air sungai dan limbah dialirkan
-8
sampai 1,6.10
-7
perhitungan penentuan harga k L
m/detik. Hasil dan koefisien
ke saluran air dengan kecepatan tertentu yang
reaerasi
sebelumnya sudah diambil sedikit untuk dianalisis
ditunjukkan pada tabel 3, demikian juga untuk
kadar oksigennya dan kadar bahan organiknya.
peubah (h/B) ditunjukkan pada tabel 4.
Dibiarkan
air
mengalir
sampai
habis
(kL/h)
dengan
berbagai
harga
Re
dan
ditampung di tangki penampung setelah aliran.
Penentuan Persamaan Hubungan antara kL
Kemudian air dipindahkan ke tangki penampung
dengan Peubah-peubah Operasi
awal untuk dialirkan lagi seperti semula. Demikian
1. Peubah Bilangan Re
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)………………………………………………..490
Penelitian ini dilakukan pada berbagai harga Bilangan Re pada kisaran harga antara 1.236,76 sampai 1.989,91 dan hal ini dilakukan
a
æhö ÷= èBø
-a
a
a
æ rvh ö æ h ö kLh ÷÷ ç ÷ = K çç DO 2 è m ø èBø
dengan mengubah kecepatan aliran air pada kedalaman yang tetap yaitu 0,011 m atau ç
c
æ rvB ö æ h ö æ h ö æ h ö æ h ö æ h öæç k L B ö÷ ÷÷ ç ÷ ç ÷ ç ÷ ç ÷ = K çç ç ÷ç ÷ è B øè DO 2 ø è m ø èBø èBø èBø èBø c - a +1
jadi p = a = 1,9122 q = c – a + 1 = 0,9117 – 1,9122 + 1
0,6875. Berdasarkan
persamaan
(29)
= -0,0005 » 0
dan
Dari hasil perhitungan di atas , akhirnya
dilakukan manipulasi, maka dihasilkan persamaan
diperoleh persamaan empiris antara k L dengan
: Sh = X ( Re )
peubah-peubah operasi berbentuk :
a
æhö ÷ èBø
Sh = 2,6.10
c
di mana X = K ç
-15
( Re )
1,9122
dengan kesalahan rerata = 0,2857%. Jika hasil penelitian ini dibandingkan
Dari hasil perhitungan regresi linier diperoleh
dengan hasil penelitian peneliti terdahulu yang
harga slope 1,9122 , jadi harga a = 1,9122.
ditunjukkan dalam bentuk
2. Peubah perbandingan antara h dan B atau
(kL/h) (tabel 5),
æhö ç ÷ èBø
koefisien reaerasi
maka harga koefisien reaerasi
penelitian ini berkisar antara 0,5 sampai 1,26 hari
-
1
, yang berarti harganya tidak jauh menyimpang
Penelitian ini dilakukan pada berbagai
dari data penelitian sebelumnya.
harga (h/B) pada kisaran harga antara 0,625 sampai 0,875 dan hal ini dilakukan pada Bilangan
KESIMPULAN
Re yang tetap yaitu 1.672,66.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
Berdasarkan
persamaan
(29)
dan
dilakukan manipulasi, maka dihasilkan persamaan :
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Model matematik yang diajukan dapat dipakai untuk menerangkan peristiwa perpindahan
-a
æhö ÷ èBø
massa oksigen dari udara ke model aliran air.
c
Sh ( Re ) = K ç
2. Pada
Dari hasil perhitungan regresi linier diperoleh harga slope 0,9117 jadi harga c = 0,9117 dan
peristiwa
diperoleh harga b -6
3,8.10
detik
-1 -7
sampai 1,4.10
-15
intercept = ln K = -33,58 sehingga K = 2,6.10 . Dalam hal ini, dari persamaan (29) B
perpindahan
massa -7
antara 9,2.10
dengan
h,
maka
diperoleh
:
sampai
dan harga kL antara 7.10
-8
m/detik. Hasil reoptimasi
dengan b rerata sebesar 2,171.10 -8
diganti
ini
diperoleh harga kL antara 6,4. 10
-6
detik
-1
sampai
-7
p
æ rvh ö æ h ö kLh ÷÷ ç ÷ = K çç DO 2 è m ø èBø
1,6. 10 m/detik. Hal ini berarti pada peristiwa
q
(30)
perpindahan massa oksigen dari udara ke air limbah pabrik kulit P.T. Budi Makmur Jaya
Untuk memperoleh persamaan empiris pada
Murni Yogyakarta ini mengakibatkan peristiwa
persamaan (30) adalah sebagai berikut :
reaksi kimia dan perpindahan massa.
Dari persamaan (29),
3. Hubungan antar kelompok tak berdemensi untuk kL dengan peubah-peubah operasinya
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)………………………………………………..491
dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut : Sh = 2,6.10
-15
( Re )
[5] Treybal , R. , E.. Mass Transfer Operations. 2 ed. McGraw - Hill. 1981 p. 94 - 99
nd
1,9122
dengan kisaran Bilangan Re antara 1236,76 sampai 1989,91 dan
besar
kesalahan
rerata 0,2857%. 4. Diperoleh harga koefisien reaerasi antara 0,5 sampai 1,26 hari
-1
berkisar
yang berarti
tidak jauh menyimpang dari data penelitian sebelumnya.
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmat
Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan makalah penelitian ini. Penulis ucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Ir. Wahyudi Budi Sediawan, SU, Ph. D. dan Bapak Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng. yang telah memberikan saran - saran penelitian ini.
dalam
Semoga Tuhan Yang Maha Esa
berkenan melimpahkan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesainya penelitian ini.
DAFTAR RUJUKAN [1] Bendiyasa , I. , M. . Transport Fase Udara Air. Yogyakarta : Pusat Antar Universitas , Universitas Gadjah Mada. 1993. hal. 1 [2] Martopo, S.. Masalah Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berlanjut Berwawasan Lingkungan. Yogyakarta : Pusat Antar Universitas, Universitas Gadjah Mada. 1992 [3] Murachman , B. Pentingnya Pembahasan Kuantitatif dalam Studi Lingkungan. Yogyakarta : Pusat Antar Universitas , Universitas Gadjah Mada. 1993. hal. 1, 16 [4]Thibodeaux,L.,J. hemodynamics Environmental Movement of Chemical in Air , Water , and Soil. London : John Wiley and Song Inc. 1979. p. 18 – 24
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)………………………………………………..492
LAMPIRAN Tabel 1. Hasil perhitungan harga β dan kL pada berbagai harga bilangan Re (h = 0,011 o m, B = 0,16 m) pada suhu 28 C 6 7 β.10 kL.10 No. Re -1 (detik ) (m/detik) 1
1.236,76
2,30
1,20
2
1.343,34
2,60
1,40
3
1.505,81
3,80
1,20
4
1.672.66
3,60
1,00
5
1.836,23
2,50
1,40
6
1.989,91
0,99
0,83
Tabel 2. Hasil perhitungan harga β dan k L pada berbagai kedalaman (Re = 1.672,66, B o = 0,16 m) pada suhu 28 C 6 7 β.10 kL.10 No. h (m) -1 (detik ) (m/detik) 1
0,011
0,92
0,70
2
0,012
1,10
0,76
3
0,013
2,50
1,30
4
0,014
1,40
1,10
Tabel 4. Hasil perhitungan harga k L dan koefisien reaerasi pada berbagai kedalaman(β = -6 -1 2,171.10 detik , Re = 1.672,66) pada o suhu 28 C 7 kL.10 kL/h No. h (m) -1 (m/detik) (hari ) 1
0,011
1,2
1,04
2
0,012
1,4
1,01
3
0,013
1,6
1,06
4
0,014
1,6
0,99
Tabel 5. Data koefisien reaerasi pada beberapa sungai [4] Suhu kL/h No. Nama sungai o -1 ( C) (hari ) 1
Elk
12,0
11,1
2
Clarion
13,0
6,00
3
Tennessee
23,0
3,03
4
Illinois
27,0
0,62
20,0
0,11
24,5
0,44
5 6
San Bay Ohio
Diego
Tabel 3. Hasil perhitungan harga kL dan koefisien reaerasi pada berbagai harga bilangan -6 -1 Re (β = 2,171.10 detik , h = 0,011 m) o pada suhu 28 C 7 kL.10 kL/h No. Re -1 (m/detik) (hari ) 1
1.236,76
0,64
0,50
2
1.343,34
0,72
0,57
3
1.505,81
1,20
0,94
4
1.672.66
1,30
1,02
5
1.836,23
1,40
1,10
6
1.989,91
1,60
1,26
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 493