Khotbah minggu 05 juli 15 TUHAN BEKERJA DI ATAS KELEMAHAN KITA 2 KORINTU 12:1-10 TAK SELAMANYA MENDUNG ITU KELABU… Tak selamanya yang kuat akan tetap kuat, dan yang lemah akan tetap lemah…
Angina tak dapat membaca….angin dia bertiup sepoi2,,tapi hati2 angin juga bias bertiup luar biasa, karena itu kita bersikap waspada secara rohani…artinya,, SELALU MENGANDALKAN TUHAN DALAM HIDUPMU,,tuhan turut bekerja membantu kita ketika kita berteriak minta tolong kepadanya,, dalam kelemahan kita tuhan bekerja membantu kita, dan selalu menguatkan kita kalua kita mau dating kepadanya. Persekutuan yang diberkati tuhan
Ketika dilihat oleh manusia seseorang itu dia kuat secara fisik, tetapi bias saja sebenarnya secara rohaninya dia lemah..atau secara fisik dia lemah tetapi secara rohani dia kuat, tegar…
KELEMAHAN IALAH sesuatu yg hanya bisa disadari manusia ketika ia mulai mengukur dirinya menggunakan patokan standar dan hasilnya kurang setara..
Dalam alkitab tercatar manusia terkuat adalah Samson (hakim2 13:5)…manusia terlemah di alkitab saya lihat di mat 19:21 ketika yesus menguji pemuda yang kaya itu sampai pada titik kelemahannya dalam dirinya yaitu kekayaannya( jikalau engkau hendak sempurna juallah milikmu dan bagikan berikan pada orang miskin, maka kau akan memperoleh harta di sorga). Sapa tau kelemahan pemuda ini juga merupakan kelemahan kita sebagai manusia???
ukuran standar dunia ( status sosial/materi ) = hukum Dunia ukuran standar Allah ( ketaatan dan iman ) = hukum ALLah
Persekutuan yang diberkati Tuhan Titik terlemah dalam kehidupan kita adalah saat kita merasa kuat dan tidak lagi perlu bergantung kepada tuhan. Itulah sebabnya di dalam alkitab 1 kor 10:12 katakan sebab itu siapa yang menyangka ia teguh berdiri, hati2 lah supaya ia jangan jatuh. Pada umumnya manusia apabila semua berjalan lancer, aman terkendali, baik2 saja tidak ada halangan ia cenderung melupakan tuhan, itulah titik terlemah di dalam kehidupannya.
mungkin masih bnyak yg lain ukurannya …….semakin tinggi cita cita seseorang maka standard kelemahanpun semakin dituntut naik levelnya..sesuai peradabannyal bersosialisasi atau berinteraksi dengan manusia lainnya…artinya ketika dia berhadapan dan berjumpa dengan orang2 hebat, semakin lemah untuk dia berkatakata serta bertindak melakukan sesuatu, padahal keberaniannya dan kemampuannya bias untuk dia bersaing, dan berhadapan dengan mereka yang hebat dan kuat.. pertanyaannya adalah”mengapa kita malu dengan kelemahan kita??mengapa kita takut atau minder dengan kelemahan kita??semua manusia punya kekurangan dan kelemahan…tinggal bagaimana kita menyikapi kelemahan dan kekurangan kita untuk kita pakai saling melengkapi satu dengan yang lain??mau mengaku tidak mengenai kelemahan kita masing2 terhadap sesamanya??
Namun Paulus justru ingin berbangga dengan kelemahannya dan senang berada dalam kelemahan, sebab melaluinya kuasa Kristus menjadi sempurna, nampak dan dimuliakan. Oleh karena itu, seharusnya melalui kelebihan, kita melihat siapa Tuhan di dalam kita, dan melalui kelemahan, kita menyadari siapa kita di hadapan Tuhan Akhirnya, biarlah kita semua dapat mengatakan "kasih karunia Tuhan cukup bagiku, sehingga aku dapat menerima dan merasa senang dengna kelemahan atau duri yang Tuhan izinkan dalam hidupku." Semua orang Kristen yang telah percaya dan dilahirkan kembali, mempunyai kerinduan untuk melayani Tuhan dengan rendah hati. Tidak seorang pun yang hendak melayani Tuhan dengan tinggi hati / sombong. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang selalu cenderung untuk tinggi hati, merasa hebat dan sombong, walaupun hal itu sebenarnya bertentangan dengan hati nuraninya dan doanya. Oleh karena itu melalui pengalaman Paulus dalam 2 Kor. 12:1-10 kita dapat belajar dua hal tentang bagaimana melayani dengan rendah hati
1. Melayani dengan anugerah Melayani dengan anugerah berarti melayani berdasarkan kekuatan yang diberi oleh Tuhan. Bukan dengan kekuatan dan kemampuan kita, melainkan dengan cara / petunjuk / kemauan dari Tuhan
Hal ini dapat kita lihat dalam pengalaman Paulus [2 Kor. 10,11,12:18]. Walaupun ia mempunyai reputasi pelayanan yang baik dan beragam (pernah menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, bahkan mendapatkan penglihatan yang spektakuler [2 Kor. 12:1-8]), ia menyadari bahwa malalui itu ia hampir-hampir menjadi tinggi hati, hal itu ia ungkapkan dalam 2 Kor. 12:7, "... supaya aku jangan meninggikan diri ..., maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku ...". Dengan demikian Tuhan mempunyai cara tersendiri untuk mencegah rasul-Nya agar tidak tinggi hati. Sebab bila seseorang menjadi tinggi hati, maka pelayanannya akan rusak dan menjadi lawan Tuhan [1 Pet. 5:5b] Dengan mengandalkan kekuatan sendiri, bukan berdasarkan anugerah Tuhan, akan mendatangkan frustasi dalam pelayanan (bandingkan dengan Elia dalam 1 Raj. 19:1-18 dan Petrus dalam Mat. 26:69-75). Demikian juga kita, mungkin Tuhan mengizinkan duri dalam pelayanan, rumah tangga atau usaha-pekerjaan kita dengan tujuan agar kita begantung hanya kepada Tuhan dan tidak mengandalkan pengalaman dan kehebatan kita
2. Menerima dan mensyukuri kelemahan dengan rela dan senang [2 Kor. 12:9-10] Biasanya orang sering menutupi kalau punya kelemahan, karena takut dianggap tidak beriman. Pandangan iman masa kini sudah mulai agak miring. Beriman disamakan dengan sehat (tidak penyakitan), bahagia (tidak pernah susah), kaya dan sukses (tidak pernah gagal). Sebaliknya kalau punya kelebihan, maka akan
senantiasa dipamerkan dan selalu diceritakan, bahkan dibanggakan, dan akhirnya cenderung menjadi sombong
semua orang percaya yang telah meninggal (2Kor 5:8; Fili 1:23). Lokasinya tidak disingkapkan.
Persekutuan yang diberkati Tuhan
Dalam bagian kedua 2 kor 12:7-8 dikatakan apa maksud duri dalam dagingku, daging Paulus??
Dalam 2 kor 12:2-3 .paulus dia bermegah dan terus memberitakan tentang berbagai penglihatannya yang dia terima dari Tuhan..seperti sebuah ruang kesaksian IMAN.. ada yang mau memberikan kesaksian iman kami memberikan kesempatan Paulus menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui pakah ia diangkat di dalam tubuh atau rohnya, tetapi dia berada di firdaus(tingkat ketiga dari sorga)dalam tafsiran dikatakan mungkin mengacu pada langit bagian tertinggi, tempat Allah sendiri tinggal). Paulus menceritakan kejadian ini untuk menunjukkan bahwa dalam kelemahannya ia telah di jamah dengan cara yang unik oleh Allah Paulus menyebut dirinya sebagai "seorang Kristen" (orang yang ada dalam Kristus) yang telah diangkat ke sorga untuk menerima penyataan, barangkali mengenai Injil Kristus dan kemuliaan yang tak terkatakan dari sorga yang disediakan bagi orang percaya (ayat 2Kor 12:7; bd. Rom 8:18; 2Tim 4:8). Hak istimewa dan penyataan yang luar biasa ini yang dikaruniakan kepada Paulus menguatkan dan memungkinkannya untuk bertahan dalam penderitaannya yang panjang dan berat selama pelayanan rasulinya. 1) Tingkat yang pertama ialah atmosfer yang mengitari bumi (Hos 2:17; Dan 7:13). 2) Tingkat yang kedua ialah tempat bintang-bintang (Kej 1:14-18). 3) Tingkat yang ketiga, juga disebut Firdaus (ayat 2Kor 12:3-4; Luk 23:43; Wahy 2:7), adalah tempat kediaman Allah dan rumah
Kata "duri" menyampaikan ide mengenai kesakitan, kesukaran, penderitaan, penghinaan atau kelemahan fisik, tetapi bukan pencobaan untuk berdosa (bd. Gal 4:13-15).atau duri bias juga mengenai penyakit yang di derita pulus malaria, epilesi. Apapun keadaan tersebut itu merupakan suatu masalah yang kronis dan melemahkan, yang kadang2 menghalanginya untuk bekerja… SAMA HALNYA KITA.. ADA SESUATU YANG GANAJL DALAM HIDUP KITA ITU PASTI AKAN MELEMAHKAN KITA, MEMBUAT KITA TIDAK NYAMAN, MENJADI BATU SANDUNGAN BAGI KITA ATAU BAHKAN ORANG LAIN. 1) "Duri" Paulus tidak diterangkan artinya, sehingga semua yang mempunyai "duri" boleh dengan cepat menerapkan pelajaran rohani dari bagian ini pada diri sendiri. 2) Duri Paulus dihubungkan dengan kegiatan roh jahat atau berasal dari roh jahat, yang diizinkan namun dibatasi oleh Allah (bd. Ayub 2:1 dst.). 3) Pada saat yang sama, duri Paulus diberikan untuk mencegah dia menjadi sombong atas penyataan-penyataan yang telah dia terima. 4) Duri Paulus membuat dia lebih bergantung pada kasih karunia ilahi. ARTINYA 3 kali Paulus berdoa untuk meminta yesus sembuhkan dan ia tidak memperolehnya. TETAPI JAUH LEBIH DARI ITU DENGAN DURI ITU suapaya membaut dia menadi kuat, rendah hati dan memiliki kemampuan untuk berempati dengan orang lain.
Artinya setiap kita dengan kelemahakn kita, kita di ajarkan seperti Paulus untuk tetap bias menguatkan orang lain lewatcara hidup kita sekalipun dengan kelemahan kekurangan dan keterpurukan kita. Mintalah kasih karunia Allah dalam hidup kita Kasih karunia adalah kehadiran, kemurahan, dan kuasa Allah. Ini merupakan suatu daya, suatu kekuatan sorgawi yang dikaruniakan kepada mereka yang berseru kepada Allah. Kasih karunia ini akan berdiam dalam diri orang percaya yang setia, yang mengalami kelemahan dan kesukaran demi Injil (Fili 4:13; Ada 3 hal yang saya lihattuhan bekerja dalam kelemahan kita 1) Semakin besar kelemahan dan pencobaan kita karena Kristus, semakin besar kasih karunia yang akan diberikan Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya. Apa yang dikaruniakan-Nya akan selalu cukup bagi kita untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, melayani-Nya, dan memikul penderitaan dan "duri" di dalam daging itu (bd. 1Kor 10:13). Selama kita mendekatkan diri kepada Kristus, maka Kristus akan mengaruniakan kekuatan dan penghiburan sorgawi-Nya.
3)Pada umumnya setiap orang memiliki kecenderungan untuk membanggakan dirinya atau bermegah karena memiliki kelebihan dibandingkan orang lain: merasa berhasil, kuat, pintar, kaya, tampan, cantik, terkenal dan sebagainya. Terlebih-lebih jika kita merasa bahwa kita tidak memerlukan Tuhan. Berhati-hatilah! Karena kelemahan kita ada. Suatu ketika raja Yosafat harus menghadapi pergumulan yang berat, karena negerinya mendapat serangan dari bani Moab dan Amon, plus pasukan orang Meunim. Posisi Yosafat benar-benar terjepit dan tak berdaya. Dalam ketidakberdayaannya itu Yosafat "...mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa." (2 Tawarikh 20:3). Tuhan pun melawat mereka dan melalui nabi Yahaziel, mereka diperintahkan untuk tidak takut, sebab "Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur." (2 Tawarikh 20:17a). Mereka justru diperintahkan untuk menaikkan nyanyian pujian bagi Tuhan. Dan ketika mereka memuji-muji, Tuhan hadir dan kuasaNya dinyatakan dengan dahsyat. Akhirnya Yosafat dan rakyatnya mengalami kemenangan yang gemilang. Mazmur bilang yesus berthta di atas puji2an. Dalam kelemahan kita selalu naikkan puji2an kepada tuhan
2) Kita harus bangga dan melihat nilai kekal dalam kelemahan kita, karena dengan demikian kuasa Kristus ada bersama kita dan diam dalam diri kita sementara kita menempuh hidup ini menuju ke rumah sorgawi kita.
Kelemahan adalah suatu keterbatasan yang kita warisi atau kita dapatkan karena adanya suatu peristiwa yang terjadi di mana kita tidak punya kuasa menolaknya.
PAULUS sebagai pengikut Kristus yg menyebarkan berita tentang Jesus ternyata membuat pernyataan yang luar biasa baca di 2 Kor 11 : 23 - 28..dan di ayat 29 ini kalimat FIRMAN LUAR BIASA " jika ada orang merasa lemah,tidakkah aku turut merasa lemah? jika ada orang yang tersandung,tidakkah hatiku hancur oleh dukacita"..
Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, baik itu secara fisik, emosi atau intelektual. Karena itulah tidak seharusnya seseorang bermegah atau membanggakan diri sendiri. Bila kita merasa memiliki banyak kelemahan, tidak seharusnya kita menjadi takut, pesimis dan mengasihi diri sendiri, karena sesungguhnya semua orang pasti punya kelemahan.
Mungkin saat ini kita merasa berada dalam kelemahan karena keterbatasan dalam hal keuangan (hidup dalam kekurangan atau tidak mampu secara ekonomi), terbatas secara pendidikan (tidak sekolah tinggi), keterbatasan secara fisik (cacat, punya sakit penyakit) atau juga keterbatasan emosional (trauma, sakit hati, kepahitan, luka-luka batin) dan lainnya. Dari kesemuanya itu ada satu hal yang harus kita perhatikan yaitu kelemahan bukanlah masalah utama, namun yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan ketika kita menyadari bahwa ada kelemahan dalam diri kita.
Adakalanya Tuhan mengijinkan kelemahan terjadi dalam hidup kita, dengan tujuan agar kita belajar rendah hati dan juga untuk menunjukkan kuasaNya atas kita. Tuhan tidak pernah terkesan dengan orang-orang yang merasa dirinya pintar, kuat dan mampu dengan kekuatan sendiri, tetapi sangat tertarik kepada orang-orang yang menyadari dan mengakui keterbatasan, ketidakberdayaan atau kelemahannya. Banyak kisah dalam Alkitab tentang orang-orang biasa yang memiliki banyak kelemahan, namun hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Contohnya Musa, sebelum menjadi pemimpin besar Israel, ia adalah orang yang tidak percaya diri dan merasa tidak layak (Keluaran 4:10). ada 2 hal penting dalam yang perlu kita ingat dikala kita lemah : 1. Tetap Bersukacita; mengapa bersukacita ? karena kita memiliki Allah yang luar biasa. Allah yang memiliki kekuatan lebih besar dari masalah kita. Seperti ada tertulis di Filipi 4 : 4 :
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! sekali lagi kukatakan : Bersukacitalah! . Masalah, penderitaan sama sekali tidak bisa melewati besarnya kekuasaan Allah dan kemampuanNya dalam memberkati anak-anakNya. 2. Iman yang berpegang pada janji-janji Tuhan. kita tidak perlu merasa takut, kecewa atau perasaan-perasaan negatif lainnya, kita harus memilih untuk mempercayakan seluruh hidup kita dan keluarga ke dalam tanganNya, membiarkan semua terjadi sesuai kehendakNya. Nyatanya, Tuhan memang memelihara secara luar biasa, maka dalam situasi seperti apapun anda akan bisa memperoleh sebuah kesimpulan seperti apa kata Daud: "TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya." (Mazmur 145:9). Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar (Yesaya 59 :1). Marilah kita terus berjalan, memuji dan menyembahNya, memenuhi hidup dengan ucapan syukur, dan terus berbuat yang terbaik dalam setiap langkah. sebab jika aku lemah, maka aku kuat. Amin.