EFEKTIFITAS STRATEGI BELAJAR PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X DI MADRASAH ALIYAH AL ROSYID NGUMPAKDALEM DANDER BOJONEGORO Oleh : Evita Yuliatul wahidah, M.Pd.I STIT Muhammadiyah Bojonegoro
Salah satu pembaharuan pendidikan Indonesia adalah dengan adanya guru yang kompeten yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola kelas dengan baik oleh karena itu, diantara salah satu cara yang dipergunakan guru dalam menimbulkan dan membangkitkan motivasi belajar siswa yang ada pada dari siswa atau dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Dalam karya ilmiyah ini penulis akan membahas tentang “Efektifitas Strategi Belajar PQ4R terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih Kelas X Di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro” dengan tiga rumusan masalah sebagai berikut ini: 1). Bagaimana pelaksanaan efektifitas strategi belajar PQ4R pada bidang study fiqih Kelas X Di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro?, 2). Bagiamana motivasi belajar siswa pada bidang study fiqih Kelas X Di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro?, 3). Adakah efektifitas strategi belajar PQ4R terhadap motivasi belajar siswa pada bidang studi fiqih kelas X Di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro? Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dimana analisisnya menggunkan uji “t” karena merupakan penelitian eksperimen. Dan dalam hal ini data yang diperoleh melalui beberapa tehnik diantaranya adalah observasi, angket, dokumentasi, dan tes. Adapun data yang diperoleh untuk menjawab permasalahn diatas adalah: Pertama; Bahwa penggunaan strategi elajar PQ4R terhadap motivasi belajar siswa pada bidang studi fiqih kelas X Di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro adalah tergolong baik yaitu dengan melihat hasil prosentasi siswa dengan rata-rata 85%. Kedua; Bahwa motivasi belajar siswa adalah dalam kategori baik yaitu dengan melihat hasil nilai dari prosentasi siswa dengan rata-rata 77%. Ketiga, sedangkan efektif atau tidak penggunaan strategi belajar PQ4R pada bidang studi fiqih kelas X Di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro terhadap motivasi belajar siswa dibuktikan dengan hasil dari rumus uji “t” yaitu 3,84 yang telah dikonsultasikan dengan t tabel menunjukkan bahwa “penerapan strategi belajar PQ4R efektif terhadap motivasi belajar siswa pada bidang studi fiqih kelas X Di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro.” Untuk itu kami dapat menyarankan kepada pembaca maupun guru-guru PAI untuk mencoba menerapkan strategi belajar ini kepada anak didiknya dengan harapan semoga berhasil dan sukses. Keywords: Strategi Belajar PQ4R; Motivasi Belajar
A. PENDAHULUAN Pada zaman modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Abad mendatang merupakan suatu tantangan bagi generasi yang akan datang. Terutama bagi bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional dan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Dan juga seorang guru telah diakui sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Bahkan Allah akan mengangkat dan meninggikan mereka dengan beberapa derajat. Sebagaimana firman Allah pada surat al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:1
ياايهاالريه ءامىىا اذا قيل لكم تفسحىا في المجالس فافسحىا يفسح هللا لكم واذا قيل اوشزوا فاوشزوا يسفع هللا الريه ءامىىا مىكم والريه اوتىا العلم دزجات وهللا بما تعملىن خبيس )11 : (المجدلة Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatak an kepadamu, “Berlapang-lapanglah dalam majelis', maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al – Mujadalah: 11) Maka dari itu, seorang pendidik mempunyai tugas yang sangat besar dan berat dalam menjalankan profesinya. Sebab, keberadaan seorang pendidik sangat besar pengaruhnya terhadap hasil pendidikan yang dirasakan oleh anak didik. Salah satu cara untuk menimbulkan aktifitas belajar siswa adalah dengan merubah kegiatan – kegiataan belajar yang monoton. Salah satunya adalah dengan menerapkan strategi belajar PQ4R pada bidang studi fiqih. Strategi PQ4R merupakan teknik belajar untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi yang dibaca dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. 2 Strategi ini digunakan untuk meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks yang dapat mendorong pembaca melakukan pengolahan materi secara lebih mendalam dan luas. Strategi PQ4R merupakan suatu strategi belajar yang meminta siswa untuk melakukan Preview (tugas membaca cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topic utama, tujuan umum dan rangkuman, serta rumusan isi bacaan), Question (mendalami topic dan judul utama dengan mengajukan pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan tersebut, kemudian mencoba menjawabnya sendiri), Read (tugas membaca bahan bacaan secara cermat dengan mengajukan pengecekan 1
Al-„Aliyy, Al-Quran dan Terjemahannya ( Bandung: CV Diponegoro, 2000 ), 435 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik ( Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007 ), 146. 2
pada langkah kedua), Reflect (melakukan refleksi sambil membaca dengan cara menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan informasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui), Recite (melakukan resitasi dengan menjawab pertanyaan melalui suara keras yang diajukan tanpa membuka buku) dan Review (mengulang kembali seluruh bacaan kemudian membaca ulang bila diperlukan dan sekali lagi menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan) pada materi yang dipelajari. 3 Oleh karena itu, penerapan strategi belajar PQ4R dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam ini dianggap relevan karena strategi PQ4R merupakan strategi untuk memahami materi yang dibaca sedangkan membaca mempunyai aspek sosial, yaitu proses yang menghubungkan perasaan, pemikiran dan tingkah laku seorang manusia yang lain. Di samping itu, motivasi merupakan salah satu factor yang turut menentukan keefektifan proses balajar mengajar. Callahan dan clark mengemukakan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah satu tujuan tertentu.4 Motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar. Sehingga siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan mempunyai semangat yang besar untuk melaksanakan kegiatan belajar tersebut. Oleh karena itu, motivasi belajar yang ada pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan strategi belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dalam membantu peserta didik memahami materi fiqih, maka penulis mengkaji dan meneliti permasalahan tersebut dengan judul penelitian, “Efektifitas Strategi Belajar PQ4R terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih Kelas X Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro.”
B. PEMBAHASAN A. Strategi Belajar 1. Pengertian Strategi –Strategi Belajar Strategi – strategi belajar yang diterapkan mengacu pada perilaku dan proses – proses berpikir yang digunakan siswa menyelesaikan tugas – tugasnya termasuk proses memori atau mengingat dan metakognitif.5 Menurut Michael Pressly (1991), strategi – strategi belajar adalah operator – operator kognitif meliputi proses – proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas (belajar).6 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa istilah strategi – strategi belajar adalah perilaku dan proses – proses berpikir siswa yang digunakan pada saat mereka menyelesaikan tugas – tugas belajar. 3
http://uyad.blogspot.com/2008/04/penelitian -tindakan-kelas.html. E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik dan Implementasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), 112. 5 LPI-Hidayatullah.com.strategi-strategi belajar, Artikel 2005 6 Muhammad Nur, Strategi-strategi Belajar (Surabaya: Unipress, 2004), 6. 4
2. Tujuan Pengajaran Strategi Tujuan mengajar adalah membelajarkan siswa yang berarti meningkatkan kemampuan siswa untuk memproses, menemukan dan menggunakan informasi bagi pengembangan dirinya dalam konteks lingkungannya.7 Sedangkan tujuan utama pengajaran strategi adalah mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan dan kemampuan diri sendiri sehingga menjadi pembelajar mandiri yang dapat melakukan 4 hal berikut: (1). Secara cermat mendiagnose suatu situasi pembelajaran tertentu. (2). Memilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah belajar tertentu yang dihadapi. (3). Memonitor keefektifan strategi tersebut. (4). Termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masalah terselesaikan.8 3. Teori yang Mendukung Pengajaran Strategi Dukungan teori untuk strategi – strategi belajar dikemukakan oleh Vygotsky dan para ahli psikologi kognitif, menurut mereka mempelajari penggunaan strategi – strategi belajar penting karena adanya berbagai perbedaan diantara berbagai jenis pengetahuan, pentingnya pengetahuan awal dan bagaimana pengetahuan diperoleh dan di proses dalam sistem memori otak. Psikologi kognitif membagi pengetahuan menjadi 3 jenis, yakni pengetahuan deklaratif (pengetahuan yang dimiliki siswa tentang sesuatu), pengetahuan prosedural (pengetahuan yang dimiliki siswa tentang bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan kondisional yang merupakan pengetahuan tentang kapan dan mengapa menggunakan pengetahuan pros edural tertentu.9 Adanya ketiga jenis pengetahuan tersebut memungkinkan pengajaran strategi belajar. Semula siswa diberi pengetahuan tentang berbagai macam strategi (deklaratif). Kemudian bagaimana melakukan atau menggunakan strategi – strategi tersebut (prosedural) dan kapan strategi – strategi tertentu cocok digunakan dalam belajar (kondisional). Selanjutnya, bagaimana seseorang melakukan proses belajar dan bagaimana seseorang menerapkan strategi – strategi belajar dipengaruhi oleh pengetahuan awal dan pemrosesan pengetahuan di dalam system memori otak.10 B. Strategi Belajar PQ4R 1. Pengertian Strategi Belajar PQ4R
7
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Gramedia Wibia Sarana Indonesia,
2002), 5. 8
Muhammad Nur, Strategi, 6. Muhammad Nur, Strategi, 18. 10 http://uyad.blogspot.com/2008/04/penelitian -tindakan-kelas. 9
Salah satu teknik belajar yan palng dikenal untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi yang mereka baca adalah metode PQ4R (Thomas dan Robinson, 1972). Metode ini digunakan untuk meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks yang dapat mendorong pembaca melakukan pengolahan materi secara lebih mendalam dan luas. Metode PQ4R merupakan suatu strategi belajar yang meminta siswa untuk melakukan PReview (tugas membaca cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topic utama, tujuan umum dan rangkuman, serta rumusan isi bacaan), Question (mendalami topic dan judul utama dengan mengajukan pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan tersebut, kemudian mencoba manjawabnya sendiri), Read (tugas membaca bahan bacaan secara cermat dengan mengajukan pengecakan pada langkah kedua), Reflect (melakukan refleksi sambil membaca dengan cara menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan informasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui), Recite (melakukan resitasi dengan menjawab pertanyaan melalui suara keras yang diajukan tanpa membuka buku) dan Review (mengulang kembali seluruh bacaan kemudian membaca ulang bila diperlukan dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan) pada materi yang dipelajari.11 Melakukan Preview (membaca selintas) dan Question (mengajukan pertanyaan sebelum membaca) dapat mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya. Sehingga memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan melakukan kegiatan selanjutnya yaitu Read (membaca), Reflect (merefleksi), Recite (tanya jawab sendiri) dan Review (mengulang secara menyeluruh). 2. Sintaks Strategi Belajar PQ4R Strategi belajar PQ4R sesuai dengan kepanjangannya terdiri atas 6 langkah pendukung upaya pembelajaran materi bab dalam buku sebagaimana yang diuraikan Anderson adalah sebagai berikut :12 a. Langkah I Preview, yakni langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa yang memuat tentang materi ekosistem peran dan interaksinya. Siswa dapat memulai dengan membaca topik-topik, sub topik utama, judul dan sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Apabila hal itu tidak ada, siswa dapat memerikasa setiap halaman dengan cepat, membaca satu atau dua kalimat sana-sini sehingga diperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. Perhatikan ide pokok yang akan 11
Trianto, S. Pd., M. Pd., Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik ( Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007 ), 147. 12 Mahfudh Shlahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), 144.
menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan mereka memberi keseluruhan ide yang ada. b. Langkah II Question, langkah kedua adalah mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada diri sendiri pada setiap pasal yang ada pada bacaan siswa. Pergunakan “judul dan sub judul atau topik dan sub topik utama”. Awali pertanyaan dengan menggunakan kata “apa, siapa, mengapa dan bagaimana”. Kalau pada akhir bab telah ada daftar pertanyaan yang dibuat oleh pengarang, hendaklah baca terlebih dahulu. Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila seseorang membaca untuk menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat dia membaca lebih hati-hati serta seksama serta akan dapat membantu mengingat apa yang dibaca dengan baik. c. Langkah III Read, yakni isi sub bab hendaknya dibaca secara cermat sambil mencoba mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tadi. d. Langkah IV Reflect, yakni bukanlah suatu langkah terpisah dengan langkah ketiga (Read), tetapi merupakan suatu komponen esensial dari langkah ketiga tersebut. Selama membaca, isi sub bab hendaknya dikenang secara mendalam (dipikirkan) seraya berusaha memahami isi dan menangkap contoh-contohnya serta menghubungkanya dengan pengetahuan yang sudah dimilki sebelumnya. e. Langkah V Recite, yakni setelah sebuah subbab selesai dibaca, informasi yang tedapat didalamnya hendaknya diingat- ingat. Lalu, semua pertanyaan mengenai subbab tersebut dijawab. Kalua ada jawaban yang kurang memuaskan, maka bagian tertentu yang sulit diingat dan menyebabkan kesalahan jawaban itu hendaknya dibaca lagi. f. Langkah VI Review, yakni setelah selasai menyelesaikan satu bab, tanamkanlah materi bab tersebut ke dalam memori sambil mengingat–ingat intisariintisarinya. Kemudian, jawablah sekali lagi seluruh pertanyaan yang berhubungan dengan subbab-subbab dari bab tersebut. Dari langkah strategi belajar PQ4R yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat bahwa strategi belajar ini dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran, terutama terhadap materi-materi yang lebih sukar dan menolong siswa untuk berkonsentrasi lebih lama. Langkah-langkah pemodelan pembelajaran dengan penerapan strategi PQ4R terdapat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pemodelan Pembelajaran Dengan Penerapan strategi Belajar PQ4R Langkah-langkah
Tingkah Laku Guru
Aktivitas siswa
Langkah I Preview
Langkah 2 Question
Langkah 3 Read
(1). Memberikan bahan bacaan kepada siswa untuk dibaca. (2). Menginformasikan kepada siswa bagaimana menemukan ide pokok / tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. (1). Menginformasikan kepada siswa agar memperhatikan makna dari bacaan. (2). Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan dengan menggunakan kata-kata apa, mengapa, siapa danbagaimana. (1). Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan menanggapi/menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
Langkah 4 Reflect
Mensimulasikan / menginformasikan materi yang ada pada bahan bacaan.
Langkah 5 Recite
Meminta siswa membuat intisari dari seluruh pembahasan pelajaran yang
Membaca selintas dengan cepat untuk menemukan ide pokok / tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
(1). Memperhatikan penjelasan guru. (2). Menjawab pertanyaaaan yang telah dibuatnya.
Membaca secara aktif sambil memberikan tanggapan terhadap apa yang telah dibaca dan menjawab pertanyaan yang dibuatnya. Bukan hanya sekedar menghafal dan Mengingat materi pelajaran tapi Mencoba memecahkan masalah dari informasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bahan bacaan. (1). Menanyakan dan menjawab pertanyaan-
dipelajari hari ini.
Langkah 6 Review
(1). Menugaskan siswa membaca intisari yang dibuatnya dari rirncian ide pokok yang ada dalam benaknya. (2). Meminta siswa membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan jawabannya.
pertanyaan. (2). Melihat catatancatatan/intisari yang telah dibuat sebelumnya. (3). Membuat intisari dari seluruh pembahasan. (1). Membaca intisari yang telah dibuatnya (2). Membaca kembali bahan bacaan siswa jika masih belum yakin akan jawaban yang telah dibuatnya.
Dalam pembelajaran dengan penerapan strategi belajar metode PQ4R, maka aktivitas yang akan di lakukan oleh guru memenuhi langkah- langkah seperti pada tabel berikut: Tabel 2.2 Langkah-langkah penerapan pembelajaran strategi PQ4R No 1
Aktivitas Guru Pendahuluan a. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Mengaitkan pelajaran yang akan dipelajari.
Aktivitas
a. Dalam pelaksanaan KBM guru menginformasikan tujuan pembelajaran secara lisan, dan menuliskan TPK yang akan dicapai; b. Guru mengingatkan kembali materi materi sebelumnya yang relevan dengan materi yang akan disampaikan;
c. Memotivasi siswa
2
KEGIATAN INTI a. Mempresentasikan materi. b. Pemodelan strategi belajar metode PQ4R. c. Pemberian latihan terbimbing. d. Umpan balik. e. Pemberian latihan mandiri.
c. Guru memotivasi siswa dengan
a.
b.
c.
d.
e.
PENUTUP a. Merangkum pelajaran. b. Catatan
memeperlihatkan fenomena tervisualisasi. Misalnya, dalam mempelajri ekosistem guru memperlihatkan sebuah akuarium mini ekosistem (melalui charta) dan menanyakan kepada siswa komponen-komponen apa saja yang terdapat pada gambar tersebut. Sebelum pelaksanaan pengajaran strategi belajar, guru mempresentasikan sedikit gambaran umum dari materi yang akan dipelajari; Guru memodelakn keterampilan strategi PQ4R langkah- perlangkah pada tiap tahapnya, dengan memakai sedikit materi dari bacaan. Siswa di bawah bimbingan guru, melakukan keterampilan strategi belajar PQ4R,dengan mengerjakan kertas kerja siswa; Pada tahap umpan balik, guru memberikan beberapa siswa untuk mereka jawab. Guru menunjuk beberapa siswa; Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk membaca kelanjutan dari isi bacaan pada buku siswa dengan memakai keterampilan stategi belajar metode PQ4R.
a. Guru bersama-sama dengan siswa
b. c. d. e. f.
merangkum materi pelajaran dengan cara membaca kesimpulan yang telah dibuat secara klasikal. guru selama KBM, jangan membuat kesan yang monoton. Guru hendaknya menentukan waktu, kapan tiap-tiap tahap dilaksanakan. Tetap mempertahankan motivasi siswa. Guru hendaknya memakai kata-kata yang mudah dipahami siswa. Guru hendaknya membimbing siswa satu persatu pada saat melakukan pelatihan.
C. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Ivor K. Davies bahwa “motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri yang mendorong untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas.' 13 Pendapat Mc. Donald yang dikutip oleh Wasty Soemanto mendefinisikan bahwa “motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi dalam mencapai tujuan.'14 Menurut Sardiman A.M. “motivasi adalah keseluruhan daya penggerak diri dalam diri siswa yan menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai.'15 Sedangkan pendapat Ngalim Purwanto bahwa “motivasi adalah usahausaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu yang dikehendaki aau ingin dicapai.'16 Adapun pengertian belajar dapat dijelaskan menurut pendapat beberapa tokoh, sebagai berikut: Menurut Slameto “belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.'17 Menurut Hilgrad yang dikutip oleh Abdul Rachman Abror bahwa “belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari perubahan yang di timbulkan oleh yang lainnya. 18 Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perbuatan tingkah laku pada diri individu sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Setelah memperhatikan uraian tentang pengertian motivasi dan belajar yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah tenaga pendorong atau penggerak yang ada pada diri seseorang untuk bertindak melakukan kegiatan belajar sehingga mencapai hasil atau tujuan yang dikehendaki.
13
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), 191. Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: raja Grafindo Persada, 2003), 73. 15 Ngalim Purwanto, Mp., Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), 71 16 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengarhinya (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 2. 17 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993), 66. 18 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), 2. 14
2. Ciri – Ciri Motivasi Belajar Menurut Sardiman A.M. bahwa motivasi memiliki beberapa ciriciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, dan tidak pernah berhenti sebelum selesai). b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). c. Menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah. d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulangulang begitu saja sehingga kurang kreatif). f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.19 Sedangkan Brown (1981) mengemukakan bahwa terdapat beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi. Hal ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas, antara lain: a. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh. b. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan. c. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya, terutama kepada guru. d. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas. e. Ingin identitas dirinya diakui oleh oranng lain. f. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri. g. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan h. Selalu terkontrol oleh lingkungan.20 3. Macam – Macam Motivasi Belajar Secara garis besar, motivasi terbagi menjadi 2 macam yaitu :21 a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik sering disebut motivasi murni atau motivasi sebenarnya yang timbul dari dalam diri siswa.22 Jadi, motivasi ini muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar symbol dan seremonial. b. Motivasi Ekstrinsik
19
Sardiman, A.M, Interaksi, 85 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran ( Jakarta: Pustaka Jaya, 1996), 38. 21 Sardiman, A.M., Interaksi, 89-91. 22 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 112. 20
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu. Apakah karena ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat guru gunakan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar disekolah antara lain:23 (1). (2). (3). (4). (5). (6).
Memberi angka Hadiah Saingan atau kompetisi Ego- involuement Memberi ulangan Mengetahui hasil
(7). Pujian (8). Hukuman (9). Hasrat untuk belajar (10). Teguran dan kecaman (11). Tujuan dan diakui (12). Gerakan tubuh (13). Memberi tugas 4. Fungsi Motivasi Belajar Dalam melakukan aktivitas belajar, siswa hendaknya memilki motivasi yang tinggi baik yang ada dari dalam dirinya sendiri maupn dorongan yang datang dari luar. Sehubungan dengan hal diatas, maka motivasi memiliki tiga fungsi yaitu: a. Motivasi mendorong manusia untuk berbuat, jadi motivasi berfungsi sebagai penggerak ata motor yang melepaskan energi. Dalam hal ini motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiaan belajar dan tidak akan mengahabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik sebab tidak serasi dengan tujuan.24 23
Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Rineka Cipta, 1997), 168. 24 Sardiman, A.M, Interaksi, 85
Oleh karena itu, guru bertanggung jawab melaksanakan ini bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswanya. Pada garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai, sebagai berikut: a. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal. b. Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa. Pembelajaran tersebut sesuai dengan tuntutan demokrasi dalam pendidikan. c. Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru hendaknya berupaya agar para siswa memiliki motivasi sendiri ( self motivation ) yang baik. d. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakan motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas. Masalah disiplin kelas dapat timbul karena kegagalan dalam penggerakan motivasi belajar.
C. METODE PENELITIAN Dalam penelitian masalah yang kita bahas ini mempunyai dua variabel, yaitu: 1. Independent Variabel atau Variabel Bebas disebut dengan Variabel (X) yaitu Strategi PQ4R disebut demikian karena kemunculannya atau keberadaannya tidak dipengaruhi variabel lain. 2. Dependent Variabel atau Variabel Terikat disebut dengan Variabel (Y) yaitu motivasi belajar disebut demikian karena kemunculannya disebabkan atau dipengaruhi variabel lain. Jenis penelitian adalah merupakan penelitian True - eksperimental design (eksperimen yang dianggap baik), yaitu penelitian yang meneliti kemungkinan ada hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada salah satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.25 Sedangkan desain yang digunakan adalah pre tes and post tes group design. 26 Kelompok Pre test Treatment Post test E
O1
X
O2
K
O1
-
O2
25
Sumardi Surya Brata, Metodologi Penelitian ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur, 79.
88.
Keterangan: E: Eksperimen K: Kontrol X: Strategi PQ4R Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro. sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Adapun sampel yang penulis ambil adalah kelas X. Adapun alasan penulis memilih kelas X Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data Kuantitatif b. Data Kualitatif Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah: Library Research dan Field Research. Untuk memperoleh data yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan metode- metode sebagai berikut: Metode Observasi, Angket, dan Tes. Ditinjau dari data yang ada maka ada dua teknik yang bisa dipakai, yaitu: 1. Untuk data yang bersifat kualitatif maka analisis yang digunakan dengan cara komparasi atau perbandingan. 2. Sedangkan data yang bersifat kuantitatif, maka analisis yang akan digunakan adalah analisis statistik yang mana untuk membuktikan kebenaran dari hipotesa yang diajukan penulis tentang apakah hipotesa diterima atau yang diajukan ditolak. Karena penelitian yang penulis susun termasuk penelitian tentang korelasi (hubungan antara dua variabel atau lebih), yaitu efektifitas Strategi PQ4R terhadap motivasi belajar siswa. Maka penulis menggunakan data statistik dengan Rumus Uji “t” atau “T tes”. Setelah data terkumpul maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil-hasil penelitian. Dalam menganalisis data tersebut peneliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: a. Teknik Analisis Data Hasil Observasi (1). Analisis Data Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola strategi PQ4R Data hasil pengamatan kemampuan guru mengelola strategi PQ4R dianalisis dengan mencari data-data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran selama tiga kali pertemuan. Kategori kemampuan guru untuk setiap aspek dalam mengelola Strategi PQ4R ditetapkan sebagai berikut: Skor 4 kategori sangat baik. Skor 3 kategori baik. Skor 2 kategori kurang baik. Skor 1 kategori tidak baik.
Sedangkan untuk memberikan interpretasi terhadap rata-rata skor akhir yang diperoleh digunakan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pedoman Rata-Rata Kategori Kemampuan Guru No 1. 2. 3. 4.
Skor X 3,25 < x < 4,00 2,50 < x < 3,25 1,75 < x < 2,50 1,00 < x 1,75
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
(2). Analisis Data Aktivitas Siswa Data hasil penelitian untuk aktivitas siswa selama pembelajaran dianalisis secara deskriptif dengan menentukan jumlah aktivitas siswa aktif dan jumlah siswa pasif. Jika jumlah ratarata aktivitas siswa aktif lebih besar dari jumlah rata-rata aktivitas siswa pasif maka dalam pembelajaran strategi PQ4R ini aktivitas siswa tergolong aktif. (3). Analisis Data Respon Siswa Untuk mengetahui respon siswa atau komentar siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar PQ4R, data respon siswa dianalisis dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut: F P x100% N Dimana: P = Prosentasse F = Frekwensi N = Jumlah Respon Setelah mendapat hasil berupa prosentase kemudian hasilnya dapat ditafsirkan dengan kalimat besifat kualitatif sebagai berikut: a) 76% - 10% = Kategori Baik b) 56% - 75% = Kategori Cukup c) 40% - 55% = Kategori Kurang Baik d) 0% - 35% = Kategori Jelek. 27 b. Analisis Statistik Data Kuantitatif Analisis statistic digunakan untuk menganalisis data dari hasil post test, uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t2 pihak, dimana uji t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak penggunaan strategi pembelajaran PQ4R terhadap motivasi belajar 27
Nana sudjana & Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan (Bandung: PT. Sinar Baru, 1989),48.
siswa kelas X di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro. Prosedur yang dilakukan dalam uji hipotesis adalah penentuan hipotesis, menentukan taraf signifikansi sebesar 1% dan menghitung t dengan rumus.28 Adapun rumus-rumus statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Uji Normalitas Adapun langkah- langkahnya sebgai berikut: (1). Menentukan hipotesis Ho = Sampel berdistribusi normal Ha = Sampel berdistribusi tidak normal (2). Menentukan taraf signifikansi = 0,01 (3). Menghitung mean (X) dan standar deviasi (4). Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi langkah yang digunakan: a). Menentukan banyaknya kelas (k) k = 1 + 3,3 log n b). Menentukan panjang kelas (p) R R K R = Rentang = data terbesar – data terkecil c). Menentukan batas bawah dan batas atas pada tiap-tiap kelas interval d). Menentukan besarnya bilangan baku (z) tiap-tiap kelas interval. bk X z S e). Menentukan luas setiap interval (L) dengan menggunakan daftar z f). Menghitung frekuensi ekspektasi (Ei) Ei = n X L, hasilnya satu decimal g). Menghitung nilai Chi Kuadrat X2 Oi Ei 2 X2= Ei h). Menemukan derajat kebebasan (db) db = k - 3 i). Menentukan nilai X 2 dari daftar j). Penentuan normalitas Ho diterima jika X2 hitung < X2 0,99 tabel Ho ditolak jika X2 hitung = X 0,99 tabel k). Menarik kesimpulan
28
Endi nurgana, Statistik untuk penelitian, (Bandung: CV Permadani, 1985), 21-23.
Analisis data ini digunakan untuk mengetahui hasil dari nilai Post- Test. 2). Uji Homogenitas a). menentukan Hipotesis Ho = δ1 = δ2 (kedua variansi homogen) Ho = δ1 ≠ δ2 (kedua varians i tidak homogen) b). Menentukan taraf signifikansi α = 0,01 c). Mencari nilai F Vb F Vk Keterangan: Vb = Variansi besar Vk = Variansi kecil d). Menentukan derajat kebebasan db1 = n1-1 db2 = n2-1 Keterangan: db1 = derajat kebebasan pembilang db2 = derajat kebebasan penyebut n1 = ukuran sampel yang bervariansi besar n2 = ukuran sampel yang bervariansi kecil e). Menentukan nilai F hitung dari daftar f). Penentuan Homogenitas Ho = diterima jika F hitung < F 0,01 Ho = diterima jika F hitung = F 0,01 g). Menarik kesimpulan Kemudian untuk mengetahui adanya penggunaan efektifitas penggunaan strategi PQ4R penulis menggunakan rumus uji “t”. Adapun langkah- langkahnya: 1). Menentukan hipotesis Ho = π1= π2 (kedua strategi mengajar tidak ada yang lebih baik) Ho=π 1 ≠ π2 (kedua strategi mengajar ada yang lebih baik) 2). Menentukan taraf signifikansi α = 0,01 3). Menghitung deviasi standart gabungan (n1 1)v1 n2 1v2 dsg n1 n2 2 4). Mencari nilai t
t
X1 X 2
1 1 n1 n2 5). Menentukan standart kebebasan db = n 1 +n 2 − 2 6). Mencari nilai t dari daftar dsg
7). Menguji hipotesis Ho = diterima jika t 0,995 < t hitung Ho = ditolak jika t hitung > t 0,995 8). Menarik kesimpulan Tehnik Analisa Pre-Test dan Post-Test One Group Design atau “t” tes, di gunakan untuk mengetahui efektifitas strategi belajar PQ4R terhadap motivasi belajar siswa pada bidang studi fiqih di MI Hidayatul Atfal kalirejo Kabupaten Bojonegoro. Karena menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok pembanding maka, Rumus yang digunakan sebagai beriku: M 2 M1 t x12 x2 2
N ( N 1) N = subjek pada sample Kemudian kita berikan interpretasi dengan menggunakan table nilai “t” (Table Harga Kritik) dengan ketentuan sebagai berikut: a). Jika to sama dengan atau lebih besar dari pada harga kritik “t” yang tercantum dalam table (tt) maka hipotesis nihil (Ho) ditolak, berarti Hipotesis alternatif (Ha) diterima. b). Jika to lebih kecil daripada harga kritik “t” yang tecantum dalam table (tt), maka hipotesis nihil (Ho) diterima, berarti Hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
D. HASIL PENELITIAN Merujuk dari apa yang ada pada rumusan masalah dari data observasi dan angket respon siswa terhadap strategi belajr PQ4R dapat disimpulkan bahwa: Pertama, Pelaksanaan strategi belajar PQ4R pada bidang studi fiqih di kelas X di Madrasah Aliyah Al Rosyid Ngumpakdalem Dander Bojonegoro tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan guru dalam mengelola strategi PQ4R tergolong baik dengan jumlah rata-rata keseluruhan sebesar 3,20 kategori baik. Rata-rata aktivitas siswa aktif lebih besar daripada siswa pasif dengan jumlah sebesar 55,66 untuk siswa aktif dan 26,3 3 untuk siswa pasif. Dari angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar PQ4R juga mendapatkan prosentase sebesar 85% dari keseluruhan 10 item angket yang menjawab “Ya”. Kedua, Motivasi belajar siswa pada bidang studi fiqih mendapat kategori tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata prosentase dari hasil angket motivasi belajar siswa sebesar 77% yang menjawab “ya” dari 10 item yang diberikan. Ketiga, Hasil uji – T pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh t hitung 3,84 dan t tabel 2,8 6. Dengan demikian strategi PQ4R efektif terhadap motivasi belajar siswa pada bidang studi fiqih.
DAFTAR PUSTAKA Abror, Abd. Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Tiara WacanaYogya). Al-„Aliyy. 2000. Al-Quran dan Terjemahannya (Bandung: CV Diponegoro). A. M., Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: raja Grafindo Persada). Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta). Davies, Ivor K. 1991. Pengelolaan Kelas (Jakarta: Rajawali). Djamarah, Syaiful Bachri dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Rineka Cipta). Fakultas Tarbiyah. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi (Surabaya: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel). Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Gramedia Wibia Sarana Indonesia). Hadi, Sutrisno. 1996. Statistik 2 (Yogyakarta: Andi Offset). Hajar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada). Hakim, Thursan. 2004. Belajar Secara Efektif (Jakarta: Puspawara). Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara). http://uyad.blogspot.com/2008/04/penelitian-tindakan-kelas.html Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran ( Jakarta: Pustaka Jaya). LPI-Hidayatullah.com.stratgi-strategi belajar, Artikel 2005. Margono. 1997. Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta). Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik dan Implementasi (Bandung: Remaja Rosdakarya). Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar (Jakarta: Bina Aksara). Nasution. 1998. Metodologi Penelitian Naturalistik (Bandung: Pn. Tarsito). Nur, Muhammad. 1998. Psikologi Pendidikan Fondasi untuk Pengajaran (Surabaya:IKIP).
Nur, Muhammad. 2004. Strategi-strategi Belajar (Surabaya: Unipress). Nurgana, Endi. 1985. Statistik untuk penelitian (Bandung: CV Permadani). Pasaribu, I.L dan B. Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar (Bandung: Tarsito).1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka). Purwanto, Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya). Shlahuddin, Mahfudh. 1996. Pengantar Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya). Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengarhinya (Jakarta: Bumi Aksara). Soemanto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta). Sudjana, Nana & Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penelitian Pendidikan (Bandung: PT. Sinar Baru). Sudjana. 1992. Metode Statistika, (Bandung: Tarsito). Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Yogyakarta: Andi Offset). Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada). Tim.1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Dep Dik Bud (Jakarta: Balai Pustaka). Trianto.2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik (Jakarta : Prestasi Pustaka). Usman, Moh. Uzer. 1993. Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya). UU RI. NO. 20 th.2003, tentang SISDIKNAS (Bandung: Citra Umbara). Walgito, Bimo.1998. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolahan, (Yogyakarta: Andi Offset).