Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DIASRAMA KAMASAN V MANADO THE INFLUENCE OF HEALTH ILLUMINATION ABOUT PREVENTION OF MALARIA AILMENT TO KNOWLEDGE LEVEL AT KAMASAN DOSRMITORY V IN MANADO Bhikku Dharma Surya Mahastavira* , Reytha Rundunowo**,Patresia Petege*** *Rektor Universitas sariputra Indonesia Tomohon **Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ***Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRACT Malaria ailment represents one of maim of health society problem in all of the world. the of World Health organization ( WHO); depicting in the although various efforts have been done , till year 2005 malaria still become the maim health problem in 107 coutries world. This disease groans at least 350-500 million people every - year And hold responsible to death about 1 million people every year. Estimated still about 3,2 people bilion live area of endemis malaria. Malaria also holds responsible economically loss 12 % national earnings, nations owning malaria. In Indonesia it is fercent, estimated 50 Indonesia resident still live in the area endemis malaria.According to WHO, not less than 30 million malaria case happened every year in Indonesia, by 30.000 deaths . After of estimation of the data of questinnaers gathered will be reexamined to know the equipment fill , later;then tabulation pursuant to sub variable that is checked after being conducted test the statistic with the test of wilcoxon Sing Rank constructively software computer SPSS 17,0 with the value of singnifikan p=0,05 hence writer concludes that ilumination of vital importance to pertinent apply the healthy way of living everyday of awareness and willingness illuminationis done by nurse, and the worhers community health.
Keyword: prevention of malaria ailment ABSTRAK Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyakarat utama di seluruh dunia.Badan Kesehatan Dunia (WHO), menggambarkan walaupun berbagai upaya telah dilakukan, hingga tahun 2005 malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di 107 negara di dunia. Penyakit ini menyerang sedikitnya 350-500 juta orang setiap tahunnya Dan bertanggung jawab terhadap kematian sekitar 1 juta orang setiap tahunnya. Diperkirakan masih sekitar 3,2 miliar orang hidup di daerah endemis malaria. Malaria juga bertanggung jawab secara ekonomis terhadap kehilangan 12 % pendapatan nasional, negara-negara yang memiliki malaria. Di Indonesia sendiri, diperkirakan 50 persen penduduk Indonesia masih tinggal di daerah endemis malaria. Menurut perkiraan WHO, tidak kurang dari 30 juta kasus malaria terjadi setiap tahunnya di Indonesia, dengan 30.000 kematian.setelah data kuisioner terkumpul akan diperiksa kembali untuk mengetahui kelengkapan isi, kemudian di tabulasi berdasarkan sub variable yang diteliti.stelah itu dilakuka uji statistic dengan uji wilcoxon Sing Rank dengan bantuan software computer SPSS17,0 dengan nilai singnifikan p=0,05 maka penulis mengimpulkan bahwa penyuluhan itu sangat penting agar yang bersangkutan menerapkan cara hidup yang sehat dalam hidupnya sehari-hari atas kesadaran dan kemauan sendiri.kegiatan penyuluhan dilakukan oleh perewat, petugas penyuluhan kesehatan masyarakat. Kata kunci: pencegahan panyakit malaria
82
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
PENDAHULUAN Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membunuh larva nyamuk anopheles: Malaria ditemukan hampir diseluruh bagian dunia,terutama dinegara – negara yang beriklim tropis dan subtropis.penduduk yang berresiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,3 miliar atau 4% dari jumlah penduduk dunia.setiap tahun ,kasusnya berjumlah sekitar 300-500 juta kasus dan mengakibatkan1,5-2,7 juta kematian terutama di Negara-negara benua Afrika. Di Indonesia, penyakit ini ditemukan tersebar di seluruh kepulauan.biasanya , malaria menyerang penduduk yang tinggi didaerah endemis atau orang- orang yang bepergian kedaerah yang angka penularannya tinggi.kegiatan pemberantasan penyakit ini sudah dilakukan sejak lama.adanya parasit malaria yang kebal (resisten) terhadap obat – obatan , menambah sulit usaha pemberantasan penyakit ini. prabowo ,2004). di asrama kamasan V papua mahasiswa yang tinggal ada 30 orang dan yang terindentifikasi malaria berjum 20 orang bagaimana prilaku mahasiswa di asrama? Apakah mereka peduli dengan kebersihanatau tidak? Apakah mahasiswa tahu pengobatan malaria atau tidak ? apakah mereka tahu mengkomsumsi obat sesuai atau tidak. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitia mengenai“pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan”.
Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama diseluruh dunia.dalam Buku The World malaria report 2005, Badan kesehatan Dunia (WHO),menggambarkan walaupun berbagai upaya telah dilakukan, hingga tahun 2005 malaria masih menjadi masalah kesehan utama di107 negara didunia. Malaria juga sudah dikenal oleh para dokter pada zaman China kuno sekitar tahun 2700 sebelum masehi. Adalah Hippocrates, sang bapak kedokteran, yang pertama kali menggambarkan gejala-gejala klinis malaria pada sekitar abab IV masehi. Kata malaria sendiri berasal dari bahasa Itali, "mal'aria". Pada zaman dulu, orang beranggapan bahwa malaria disebabkan oleh udara yang kotor. Sementara di Perancis dan Spanyol, malaria dikenal dengan nama "paladisme atau paludismo", yang berarti daerah rawa atau payau karena penyakit ini banyak ditemukan di daerah pinggiran pantai.). Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan melakukan pengobatan kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan juga sangat perlu diberikan pada penderita malaria yang terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan malaria selain dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan rumah dan lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga, untuk membunuh nyamuk dewasa upaya lain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk. 83
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
METODOLOGI PENELITIAN
Pelaksanaan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pre-post test design dimana dilakukan observasi pada kelompok subjek sebelum di intervensi kemudian di observasi lagi setelah dilakukan intervensi (Nursalam,2003;85).Setelah data kuisioner terkumpul, akan diperiksa kembali untuk mengetahui kelengkapan isi, kemudian ditabulasi berdasarkan sub variabel yang diteliti. Setelah itu dilakukan uji statistic dengan uji Wilcoxon Sign Rank dengan bantuan software computer SPSS 17,0 dengan nilai signifikansi P=0,05.
Bahan dan Alat Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah semua Mahasiswa kamasan V Papua di Manado dengan jumlah 30 orang sesuai total sampling . Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel adalah dari keseluruhan populasi yang ada yang masuk dalam kriteria inklusi.Dalam melakukan pengumpulan data peneliti membuat instrument sebagai pedoman pengumpulan data berupa kuisioner dan SAP dimana terdiri dari pertanyaan – pertanyaan sebelum melakukan perlakuan dan sesudah melakukan perlakuan. Dari sejumlah pertanyaan tentang pengetahuan yang dijawab oleh Mahasiswa kamasan V Papua di Manado akan dianalisis untuk mengetahui pengetahuan Mahasiswa kamasan V Papua di Manado. Dari sejumlah pertanyaan tentang pengetahuan yang dijawab oleh Mahasiswa kamasan V Papua di Manado akan dianalisis untuk mengetahui pengetahuan Mahasiswa kamasan V Papua di Manado. Dalam Prosedur Pengumpulan Data sebelum kuisioner disebarkan kepada responden, peneliti akan terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian, dijelaskan juga beberapa pertanyaan yang mungkin menimbulkan perbedaan makna dari interpretasinya dan beberapa kata yang mungkin asing bagi responden. Kemudian dilakukan intervensi dan setelah itu kuosioner disebarkan. Alat ukur yang dipakai berupa kuisioner yang disusun sendiri oleh peneliti yang walaupun sudah diuji validitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang meliputi demografi responden (Jenis kelamin dan umur). Variabel yang diukur berkaitan dengan pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan di Asrama Kamasan di Manado. Data-data tersebut diperoleh dengan menyebarkan atau membacakan kuesioner pada mahasiswa responden yang diperoleh berjumlah 30 orang dengan menggunakan perhitungan uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat kemaknaan p 0,05
84
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
Pengetahuan tentang pencegahan penyakit malaria terhadap mahasiswa Papua di asrama Kamasan Manado Sebelum di berikan penyuluhan.
Gambar 1. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin.
Gambar diatas ini Menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini jenis kelamin laki-laki berjumlah 13 orang (43%) dan perempuan berjumlah 17 orang (57%).
Gambar
3.
Distribusi Responden menurut pengetahuan mahasiswa papua Sebelum diberikan penyuluhan diasrama Kamasan Manado.
Gambar di atas menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa papua di asrama Kamasan Manado Sebelum diberikan penyuluhan masih kurang sebanyak 23 orang (77%).baik 0 (0%) dan cukup 7orang (23%) Pengetahuan pencegahan penyakit malaria terhadap mahasiswa Papua di asrama Kamasan Manado Sesudah diberikan penyuluhan.
Gambar 2. Distribusi Responden Menurut Umur.
Gambar di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini berumur < 18 tahun berjumlah 5 orang (17%), umur 19-24 tahun berjumlah 16 orang (53%), dan umur 25-30 tahun (25%) dari 10 responden. Analisa Univariat Pada penelitian ini terdapat satu kelompok data kuesioner pengetahuan pencegahan penyakit malaria kepada mahasiswa Papua di asrama Kamasan Manado.
Gambar 4.Distribusi Responden pengetahuan mahasiswa papua. diberikan penyuluhan diasrama Manado.
85
menurut Sesudah Kamasan
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
Gambar diatas menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa papua di asrama Kamasan Manado sesudah diberikan penyuluhan adalah baik sebanyak 22 orang (73%) cukup 8 orang (27%) dan kurang 0 (0%).
Hasil penelitian ditemukan pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan seluruhnya meningkat menjadi kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan fungsi kesehatan, mahasiswa perlu memahami tugas dan tanggung jawab sebagai masyarakat di bidang kesehatan antara lain : mengenal masalah kesehatan, memutuskan tindakan yang tepat /mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan, merawat anggota masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan, serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya.
Analisa Bivariat Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan. Tabel 1: Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan Diasrama Kamasan Manado.
Tabel ini Menunjukkan Pengetahuan tentang pencegahan penyakit malaria Setelah diberikan Negatif penyuluhan positif
Rank Rank
sebelum Ties dilakukan penyuluhan
N
0 30 (100% )
bahwa
Mean Rank
Sum of Ranks
,00 15,50
,00 465,00
Asymp sig.(2tailed)
,000 76,700
23 (77%)
76,7
Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan di Asrama Kamasan Manado Februari 2011.
,05
Hasil penelitian terhadap beberapa responden, tentang Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan melalui pengujian dengan menggunakan program SPSS v.17 yaitu menunjukkan bahwa hasil nilai yang signifikan yaitu 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan di asrama Kamasan Manado. Dari hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, maka penulis mengasumsikan bahwa penyuluhan itu sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat apalagi kita sebagai mahasiswa sebagai tulang punggung negara.dengan adanya penyuluhan – penyuluha kesehatan maka kita lebih memahami dan tahu bagaimana menjaga kesehatan diri kita sendiri , lingkungan tempat kita berada.apa lagi penyakit
Total Responden 30
perbandingan pengetahuan mahasiswa tentang pencegahan penyakit malaria di asrama Kamasan V Manado, hasil pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan masih kurang sebanyak 23 orang (77%) sedangkan setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan lebih baik dari sebelum diberikan penyuluhan sebanyak 30 orang (80%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai (Asymp. Sig. 2tailed) signifikan yaitu 0,000 yang lebih kecil dari = 0,05. Pembahasan Pengetahuan tentang pencegahan penyakit malaria pada mahasiswa papua di Asrama Kamasan Manado.
86
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
malaria senang dengan kotor dan genangan air untuk itu diharapkan supaya selalu mencegah diri supaya terhindar dari penyakit. dengan adanya penyuluhan mahasiswa menyadari akan pentingnya kesehatan di sekitar tempat tinggal mereka mungkin kurangnya kebersihan diri atau lingkungan mereka. Hal ini didukung oleh pendapat Effendy, (2000) yang mengatakan bahwa Sasaran penyuluhan kesehatan adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang dijadikan subyek dan obyek perubahan perilaku sehingga diharapkan dapat memahami, menghayati dan mengaplikasikan cara-cara hidup sehat dari kehidupan sehariharinya.Masalah perilaku merupakan penyebab timbulnya berbagai masalah kesehatan. Para ahli kesehatan masyarakat sepakat bahwa untuk mengatasinya diperlukan suatu upaya dalam proses pendidikan kesehatan masyarakat. Melalui proses tersebut diharapkan terjadinya perubahan perilaku menuju tercapainya perilaku sehat.Teori yang berhubungan dengan kesehatan adalah teori Lawerence Green (2001) menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Dikatakan dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku (behaviour causes). Perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
Puskesmas, obat-obatan, Posyandu dan sebagainya. c. Faktor pendorong (reinforcing factor) meliputi sikap dan perilaku dari orang lain misalnya teman, orang tua, tokoh masyarakat serta petugas kesehatan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan. 1. Pengetahuan mahasiswa papua di asrama Kamasan Manado Sebelum diberikan penyuluhan masih kurang sebanyak 23 orang (77%). 2. Pengetahuan mahasiswa papua di asrama Kamasan Manado sudah diberikan penyuluhan adalah baik sebanyak 22 orang (73%). 3. Ada Pengaruh signifikan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit malaria terhadap peningkatan pengetahuan di Asrama kamasan Manado Februari 2011. Saran 1. Bagi tempat penelitian atau penghuni Asrama Papua kamasan Manado perlu mengembangkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit malaria. 2. Bagi Intitusi pendidikan keperawatan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan acuan belejar mengajar yang berhubungan waktu yang tepat untuk memberikan pencegahan malaria pada masyarakat. 3. Bagi penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal penelitian selanjutnya dalam bidang ilmu keperawatan. khusus penelitian selanjutnya dalam pengembangan ilmu keperawatan, khususnya menyangkut pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan malaria.
a. Faktor dasar / predisposisi (predisposising factor) yang mencakup dalam pengetahuan, sikap, kebiasaan, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai sosial dan unsur-unsur lain yang terdapat dalam diri individu dan masyarakat serta faktor-faktor demografi (umur, jenis kelamin). b. Faktor pendukung (enabling factor) meliputi pendidikan, status sosial, status ekonomi, pekerjaan, sumber daya atau potensi masyarakat seperti lingkungan fisisk dan sarana yang tersedia misalnya 87
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
4. Bagi pelayanan kesehatan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perawat dalam pelaksanaan intervensi baik di lingkuangan keluarga, komunitas dan masyarakat.
mengijinkan penulis melakukan penelitian. 9. Secara khusus , skripsi ini penulis persembahkan buat Mamaku tersayang dan Mamade koleta. Mamade Alesta dan Bapak Paulus Boby dan saudara- saudariku yang kucintai atas pengorbanan selama penulis mengikuti pendidikan.dan kepada seseorang yang kusayangi Maikel Mabel yang selalu setia mendampingi penulis.bahkan kepada Rukun Ikatan mahasiswa papua Indonesia cabang tomohon (IMIPA) asal papua.serta rukun DOGIAYA dan IPPI.
Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan setinggi-tinggi pada: 1. Bhiksu DR. Dharma Surya, Mahastavira, MA.Msi,selaku Rektor Universitas sariputra Indonesia Tomohon.
10. Sahabat – sahabat seperjuang angkatan 2007 yang saling mengerti atas segala bantuan moral dan materil yang menjadi motivasi selama mengikuti perkuliahan.
2. Ns, Moudy Lombogia S.Kep.selaku Dekan fakultas keperawatan Universitas sariputra Indonesia Tomohon. 3. Ns.stevie Kumayas S.Kep selaku penguji dalam ujian Skripsi ini.
4. Ns.Magdalena Thomas S.Kep.selaku penguji dalam ujian skripsi ini 5. Bhiksu DR. Dharma Surya, Mahastavira, MA.Msi.selaku pembimbing I sekaligus penguji.
6. Ns, Reytha Rundunowo S.Kep selaku pembimbing II 7. Dosen dan staf Fakultas keperawatan Universitas sariputra Indonesia Tomohon yang telah memberikan masukan dan bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan.
8. Kepada Ketua Asrama Papua Kamasan beserta penghuni Asrama yang telah banyak membantu dan
88
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1999). Indonesia Sehat 2010. Jakarta : Dep-Kes.
Tilaar Ch. (2009). Bahan Kuliah Tentang Riset Keperawatan. Tidak dipublikasikan. Unsrit. Tomohon.
Godner B. & Roth L. S. (1987). Panduan tindakan klinik praktis. EGC. Jakarta.
Wartonah. T. (2006). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan, edisi 3. salemba medika. Jakarta. _______(2010). Hubungan pengetahuan, sikap, tindakan dan kondisi masyarakat dgn kejadian malaria di kecamatan wahai Maluku tengah. http://
[email protected]
Gibson
dkk. (1990). Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses terjemahan oleh Djakarsih. 1995. Jakarta : Erlangga.
Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997.
________(2010). Malaria oh malaria. http://www.blogdokter.blogspot.com ________(2010) malaria. Http://www/wikipedia.or.id
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Salemba medika, Jakarta.
________(2010) obat malaria. http://www.medicastore.com
Nursalam. (2007). Manajemen keperawatan ; Aplikasi dalam praktik professional, edisi 2. Salemba medika. Jakarta.
________(2010) malaria oleh Dinas kesehatan Provinsi Maluku. http://www.malukuprov.go.id
Notoatmodjo S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta. Smelzer dan Bare.(2002). KeperawatanMedikal bedah. Bedah,edisi8,jilid 1.EGCJakarta. Sunaryo, M. (2000). Psikologi umum. EGC. Jakarta.
89