PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN AKUNTABILITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Padang) Kevin Rachmuliza (C1C009115), dibawah bimbingan Reni Yustien 1) dan Andi Mirdah 2) Universitas Jambi Jl. Raya Jambi - Muara Bulian KM. 15 Mendalo Darat, 36361 Telepon: (0741) 582632, 583377 Website: http://www.unja.ac.id/
ABSTRACT
This study aims to determine and obtain empirical evidence about the influence of competence, independence, experience and accountability of auditors on audit quality auditors KAP held in the city of Padang. This research was conducted using a survey method with a questionnaire. The study population was all auditors who work in Public Accounting Firm (KAP) were registered in the city of Padang. Data analysis was performed with the validity and reliability, and test the assumptions of classical hypothesis testing with multiple regression method. This study uses primary data and obtained by distributing questionnaires to 50 respondents. The results of this study indicate that: (1) In partially competence positive effect on audit quality, (2) Partially Independence positive effect on audit quality, (3) Partially experience has no effect on audit quality, (4) Partially accountability auditor influential positive on audit quality, (5) Competence, independence, experience and accountability auditor simultaneously positive effect on audit quality. (6) The effect of competence, independence, experience and accountability of auditors on audit quality has a coefficient of determination is very strong. For research in the future, this research suggests the development of the survey area coverage and the addition of more variables that can affect the quality of the audit.
Keywords : competence, independence, experience, accountability auditors and audit quality.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1) 2)
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping 1
PENDAHULUAN
Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan. Salah satu jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan bagi para pengguna. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat, di mana masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). De Angelo dalam Kusharyanti (2003) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor. Sementara itu AAA Financial Accounting Committee (2000) dalam Christiawan (2005) menyatakan bahwa “Kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit. Monks (2004) mengatakan bahwa pengalaman kerja merupakan suatu proses pembelajaran dan penambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa juga diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Kualitas auditor dapat dipengaruhi oleh rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) dan profesionalisme yang dimiliki oleh seorang auditor dalam menyelesaikan proses audit tersebut. Akuntabilitas merupakan dorongan psikologi sosial yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan kewajibannya yang akan dipertanggungjawabkan kepada lingkungannya
2
(Mardisar, 2007). Oleh karena itu akuntabilitas merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Salim (2011), perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah selain terletak pada waktu dan lokasi penelitian, yaitu Kantor Akuntan Publik yang ada di Kota Padang juga berdasarkan saran dari penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini peneliti menambahkan variabel akuntabilitas auditor untuk dianalisis pengaruhnya terhadap kualitas audit, alasan ditambahkannya variabel akuntabilitas karena dalam prinsip-prinsip etika auditor selain kompetensi dan independensi, auditor juga harus memiliki tanggung jawab (akuntabilitas) terhadap profesinya. Alasan peneliti memilih Kota Padang sebagai lokasi penelitian adalah karena Kota Padang memiliki kondisi sosial ekonomi yang relatif baik, tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat sehingga sangat membutuhkan jasa akuntan publik untuk menarik minat investor dan meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat dalam perusahaan tersebut serta karena Kota Padang merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan memiliki cukup banyak Kantor Akuntan Publik sehingga cukup representative untuk dilakukannya penelitian ini. Atas
dasar
latar
belakang
di
atas,
maka
peneliti
mengangkat
judul
“Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman dan Akuntabilitas Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Padang)”.
3
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010). Teknik penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara peneliti mendatangi dan membagikan kuesioner kepada setiap Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Padang yang menjadi sampel penelitian. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akuntan publik/auditor dari tingkatan partner, manajer, senior dan junior yang terdaftar dan bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Kota Padang Propinsi Sumatera Barat. Sampel didefinisikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sensus. Sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2010). Maka responden yang dijadikan sampel adalah seluruh akuntan publik dari tingkatan partner, manajer, senior dan junior yang terdaftar dan bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Kota Padang dengan jumlah 50 responden. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
4
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, ada dua macam variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel Dependen Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan, dipengaruhi, atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2010). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Dalam mengukur variabel ini digunakan kuesioner yang dikembangkan Indah (2010) yang terdiri dari 6 pertanyaan dengan skala likert. Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (Sugiyono, 2010). Terdapat 4 (empat) variabel independen dalam penelitian ini, yaitu kompetensi, independensi, pengalaman dan akuntabilitas auditor. a. Kompetensi Variabel kompetensi dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang dikembangkan Indah (2010) yang terdiri dari 6 pertanyaan dengan skala likert. b. Independensi Variabel independensi dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang dikembangkan Indah (2010) yang terdiri dari 11 pertanyaan dengan skala likert. c. Pengalaman Variabel pengalaman dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang dikembangkan Mautz dan Sharaf (1961:206) yang direplikasi oleh Singgih (2010) yang terdiri dari 5 pertanyaan dengan skala likert.
d. Akuntabilitas Auditor 5
Variabel akuntabilitas auditor dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator yang dikembangkan Kalbers dan Forgaty (1995) yang direplikasi Singgih (2010) yang terdiri dari 6 pertanyaan dengan skala likert.
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Hasil Uji Normalitas Data
Uji Heteroskedastisitas
6
Hasil dari pengujian Glejser, dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas kepercayaan 5%.
Uji Multikolinearitas
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
7
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Pembahasan Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien regresi yang distandarisasi (β) menunjukkan bahwa variabel kompetensi dimasukkan dalam regresi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini diketahui bahwa nilai kompetensi (Sign t) 0,005 < 0,050. Selain dilihat dari nilai probabilitas, Kompetensi dapat pula dilihat dari nilai t hitung, dan diketahui nilai thitung 2,973 > ttabel 2,034, artinya kompetensi secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Salim (2011) yang menyatakan bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik. Auditor sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas audit memang harus senantiasa meningkkatkan pengetahuan yang telah dimiliki agar penerapan pengetahuan dapat maksimal dalam praktiknya. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien regresi yang distandarisasi (β) menunjukkan bahwa variabel independensi dimasukkan dalam regresi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini diketahui bahwa nilai independensi (Sign t) 0,043 < 0,050. Selain dilihat dari nilai probabilitas, independensi dapat pula dilihat dari nilai thitung, dan diketahui nilai thitung 2,104 > ttabel 2,034, artinya independensi secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Salim (2010), yang menyatakan bahwa independensi adalah variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh para auditor yang bekerja pada KAP di Kota Padang. Hal ini berarti bahwa jika seorang auditor bersikap independen, 8
maka penilaiannya akan mencerminkan yang sebenarnya dari sebuah perusahaan yang diperiksa. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien regresi yang distandarisasi (β) menunjukkan bahwa variabel pengalaman dimasukkan dalam regresi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini diketahui bahwa nilai pengalaman (Sign t) 0,824 > 0,050. Selain dilihat dari nilai probabilitas, pengalaman dapat pula dilihat dari nilai thitung, dan diketahui nilai thitung 0,225 < ttabel 2,034, artinya pengalaman secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian Salim (2011) yang menyimpulkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit mungkin disebabkan karena sebagian besar responden berposisi sebagai auditor senior dan memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun. Hal ini berarti bahwa auditor yang berpengalaman diasumsikan dapat memberikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan yang belum berpengalaman, sehingga variabel pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien regresi yang distandarisasi (β) menunjukkan bahwa variabel akuntabilitas auditor dimasukkan dalam regresi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini diketahui bahwa nilai akuntabilitas auditor (Sign t) 0,000 < 0,050. Selain dilihat dari nilai probabilitas, akuntabilitas auditor dapat pula dilihat dari nilai thitung, dan diketahui nilai thitung 8,060 > ttabel 2,034, artinya akuntabilitas auditor secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian ini mendukung penelitian Singgih (2011) yang mengatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit. Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan. 9
Pada pengujian hipotesis berdasarkan hasil analisis dapat dikatakan bahwa kompetensi, independensi pengalaman dan akuntabilitas auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi tingkat kompetensi, independensi, pengalaman dan akuntabilitas seorang auditor maka semakin meningkatkan kualitas audit yang dihasilkannya, hal ini dapat dilihat dari hasil uji dari hipotesis yang kelima atau Uji F yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (46,060>2,66). Koefisien determinasi ganda (R2) ini menunjukkan proporsi atau persentase variasi total dalam variabel dependen (Y) yang dijelaskan oleh variabel independen secara bersama-sama. Hal ini diketahui bahwa nilai kompetensi, independensi, pengalaman dan akuntabilitas auditor secara bersama-sama 0,00 < 0,05. Pengujian hipotesis berdasarkan hasil perhitungan dapat dikatakan kompetensi, independensi, pengalaman dan akuntabilitas auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi tingkat kompetensi, independensi, pengalaman dan akuntabilitas auditor maka akan semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor tersebut. Hal tersebut berarti bahwa hasil penelitian yang dilakukan sekarang konsisten dengan penelitian yang dilakukan Salim (2011) apakah ada pengaruh kompetensi, independensi, pengalaman dan akuntabilitas auditor secara simultan terhadap kualitas audit. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel kualitas audit secara simultan atau bersama-sama.
10
SIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara parsial variabel kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. 2. Secara parsial variabel independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. 3. Secara parsial variabel pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas auditor. 4. Secara parsial variabel akuntabilitas auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. 5. secara simultan variabel independen (kompetensi, independensi, pengalaman dan akuntabilitas auditor) memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel dependen (kualitas audit) yang dihasilkan oleh auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Padang.
6. Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0.830 memberi pengertian bahwa 83% kualitas audit dipengaruhi oleh kompetensi, independensi dan profesionalisme. Jumlah koefisien determinasi sebesar 83% memberi gambaran bahwa masih ada sekitar 17% variabel lain yang mempengaruhi kualitas audit. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Reni Yustien, SE, M.Si, Ak dan Bapak Andi Mirdah, S.E, MSA (HumBis),Ak selaku pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga, serta kritik dan saran yang sangat berharga guna membimbing penulis dalam penyelesaian penulisan artikel ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan finansial melalui Beasiswa Bidik Misi tahun 2011-2012.
11
DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualits Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Semarang). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE : Yogyakarta. Kusharyanti. 2003. Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember). Lastanti, Hexana Sri. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol.5 No.1 April 2005. Hal 85-97 Mardisar, Diani, dan Ria Nelly Sari. 2007. Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X di Makasar. Monks, F.J, Knoers, A.M.P dan Haditono, S.R. 2004. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Mulyadi. 2002. Auditing. Buku Satu, Edisi Keenam. Penerbit : Salemba Empat. Jakarta. Noviyani, Putri dan Bandi 2002. Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan terhadap Struktur Pengetahuan Auditor tentang Kekeliruan. Simposium Nasional Akuntansi V, h: 481488. Rahman, Ahmad Taufik. 2009. Persepsi Auditor Mengenai Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Due Professional Care terhadap Kualitas Audit. Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. (Tidak dipublikasikan). Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung. Salim, Annisa Rahmatika. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kompetensi dan Integritas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kepulauan Riau, Sumatra Barat dan Riau). Fakultas Ekonomi Universitas Riau.Riau. Singgih, Elisha Muliani dan Icuk R. B. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Profesional Care, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. 12