Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 361-367 (Juli 2015)
ISSN 0852 -2626
KEUNTUNGAN USAHATANI PADI SAWAH DAN TERNAK ITIK DI PESISIR DANAU TONDANO KABUPATEN MINAHASA D. Polakitan* Arie Dp. Mirah**, Femi H. Elly**, dan V.V.J.Panelewen** Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 ABSTRAK Penduduk yang bermukim di pesisir Danau Tondano, mayoritas penduduknya mengusahakan tanaman padi sawah dan sebagian mengusahakan ternak itik. Pengusahaan tanaman padi pada lahan sawah secara monokultur sepanjang tahun tanpa dibaringi dengan diversifikasi akan mengurangi tingkat produktivitasnya. Peningkatan pendapatan keluarga tani melalui kombinasi usahatani padi dengan ternak itik akan mempengaruhi kelestarian lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan kombinasi usahatani padi sawah dan ternak itik di Pesisir Danau Tondano. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey dan pengamatan langsung di lapangan. Jenis data yang dikumpulkan adalah data time series dan cross sectian. Penentuan petani sampel secara Simple Random Sampling. Penentuan responden secara Purposive Sampling dengan kriteria adalah petani yang memiliki kombinasi usahatani padi sawah dan ternak itik. Berdasarkan kriteria tersebut ditentukan 10 (sepuluh) sebagai responden. Penerimaan kombinasi usahatani padi dan ternak itik sebesar Rp 75.546.633 per tahun dan biaya yang dikeluarkan Rp 26.532.737 per tahun. Analisis data yang telah dilakukan *Mahasiswa PPS Unsrat ** Fakultas Peternakan Unsrat
361
menggunakan analisis keuntungan dilanjutkan dengan analisis π/C ratio. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai π/C ratio sebesar 1.54. Kesimpulannya usahatani padi yang dikombinasikan dengan ternak itik memberikan keuntungan yang memadai dengan π/C ratio lebih besar satu. Saran yang disampaikan agar usahatani padi sawah sebaiknya dikombinasikan dengan usaha ternak itik. Kata kunci: Keuntungan, padi sawah, itik, kombinasi usaha ABSTRACT FARM PROFIT OF DUCK AND PADDYWET FIELD AROUND TONDANO LAKE OF MINAHASA REGENCY, NORTH SULAWESI. The population majority inhabiting around Tondano Lake planted paddy-wet filed and raised duck animal. Mono culture system of this plant without diversification of other plants decreased its plant productivity. Increasing income of household farmers by combination of duck integration farm affected conservation of the environmental farm. The objective of this research was to analyze farm profit by combination of paddy-wet field and duck animal of household farmers around Tondano Lake. Data were collected using survey method by observing directly on the paddywet field location around Tondano Lake. Types of data were time series and cross section. Samples of household farmers used in this study were defined using simple random sampling. The respondents were defined by
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 361-367 (Juli 2015)
purposive sampling method with the criteria of them to have the combination farm of paddy-wet field and duck animal. Based on this criterion, there were ten respondents. The incomes of farm combination between paddywet field and duck animal were IDR 75,546,633 per year with the total cost of IDR 26,532,737 per year. Data analysis of income was done by π/C ratio analysis. Results showed that the π/C ratio value was 1.54. It can be concluded that farm combination of paddy-wet field and duck animal yield profit of more than 1 of the π/C ratio, implying that farm diversification system should be applied by household farmers.
ISSN 0852 -2626
akhirnya
membawah
konsekuensi
terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani.
Adanya
pertanaman
sistem
padi-ternak
kombinasi itik
sangat
mendukung program pemerintah dalam penanaman padi diberbagai daerah untuk swasembada
beras.
Sistem
IP
300
diharapkan terjadi peningkatan produksi beras, disisi lain terjadi peningkatan sumberdayapakan ternak seperti jerami padi, dedak dan menir. Introduksi ternak itik pada pertanaman padi sistem IP 300
Keyword: Profit, paddy-wet field, duck animal, farm diversification system.
diperkirakan dapat mengurangi gulma, serangga tanaman padi, keong penggangu dan dapat
PENDAHULUAN Penduduk pesisir
Danau
penduduknya
yang
serta
menstimulir pertumbuhan padi (Abdhu
bermukim
Tondano,
memberikan pupuk
dkk, 2003).
di
mayoritas
Ternak itik digembalakan di lahan
tanaman
sawah yang baru selesai dipanen. Ternak
mengusahakan
padi sawah dan sebagian mengusahakan
itik
ternak itik.Peningkatan produksi pertanian
sisa/limbah padi yang rontok waktu panen
belum sepenuhnya memberikan hasil yang
dan hewan-hewan yang terdapat di lahan
nyata terhadap peningkatan kesejahteraan
sawah. Pada sore
petani, khususnya petani padi (Abduh
dikandangkan dan diberi pakan tambahan
dkk, 2003). Pengusahaan tanaman padi
berupa renga (siput) yang diperoleh dari
pada lahan sawah secara monokultur
Danau Tondano. Petani sudah lama
sepanjang tahun tanpa dibaringi dengan
mengeluti usahataninya tetapi ternyata
diversifikasi
dapat
mereka belum mengetahui secara pasti
mengurangi tingkat produktivitas lahan
apakah kombinasi usahatani yang mereka
sawah. Hal ini disebabkan karena sifat
kerjakan memberikan keuntungan atau
fisika, kimia tanah akan terganggu yang
kemungkinan
usahatani
akan
362
tersebut
mengkonsumsi
sisa-
harinya ternak itik
kerugian.
Berdasarkan
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 361-367 (Juli 2015)
permasalahan
tersebut
maka
telah
ISSN 0852 -2626
Timur (Desa Papakelan), Tondano Selatan
dilakukan pengkajian untuk mengetahui
(Desa
tingkat keuntungan kombinasi usahatani
Talikuran), Kakas Barat (Desa Paso), dan
di pesisir Danau Tondano Kabupaten
Langowan Timur
Minahasa. Penelitian ini bertujuan untuk
Kelima kecamatan ini ditentukan dengan
menganalisis
kombinasi
pertimbangan bahwa kecamatan tersebut
usahatani padi sawah dan ternak itik di
adalah sentra padi dan ternak itik.
Pesisir
Penentuan petani sampel secara Simple
keuntungan
Danau
Tondano
Kabupaten
Minahasa.
Remboken
(Desa
(Desa
Amongena).
Random Sampling. Penentuan responden telah
dilakukan
sampel Penelitian
ini
dilaksanakan
di
menggunakan
Purposive
yang
memiliki
kombinasi
usahatani padi sawah dan ternak itik.
Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi dengan
secara
Sampling dengan kriteria adalah petani
METODE PENELITIAN
Utara
Tonsaru),
Berdasarkan kriteria tersebut ditentukan
metode
10 (sepuluh) sebagai responden. Analisis
survey. Jenis data yang dikumpulkan
data yang telah dilakukan menggunakan
adalah data time series dan data cross
analisis keuntungan dilanjutkan dengan
section. Adapun sumber data-data adalah
analisis π/C ratio.
data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh
melalui
wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung dengan petani (responden) di daftar
Hasil penelitian diketahui 80%
telah
responden berumur antara 41 – 50 tahun
disiapkan. Data sekunder adalah data yang
dan 20% responden 31- 40 tahun. Rata-
diperoleh dari instansi pemerintah dalam
rata umur responden 45.2 tahun ± 3.19.
hal ini instansi yang berkaitan dengan
Faktor umur biasanya lebih diidentikkan
kegiatan penelitian.
dengan produktivitas kerja. Menurut Rusli
lokasi,
dengan
pertanyaan
menggunakan
(kusioner)
Penentuan
yang
sampel
(1995) dalam Lakiu (2012) bahwa umur
lokasi
kecamatan dan desa dilakukan dengan
belum produktif
menggunakan
metode
Purposive
produktif 15-64 tahun dan umur tidak
Sampling
Kecamatan
Tondano
produktif 65 tahun ke atas. Berdasarkan
yaitu
0 - 12 tahun, umur
kelompok umur tersebut maka dapat 363
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 361-367 (Juli 2015)
ISSN 0852 -2626
dinyatakan bahwa responden dikategori
semakin
umur produktif.
pengalaman
Hasil
penelitian
lama
seseorang
berusaha
akan
memiliki semakin
menunjukkan
mudah mengatasi kesulitan-kesulitan yang
tingkat pendidikan responden sebagian
dialaminya. Luas lahan garapan tanaman
besar adalah tamat SMA/STM (80%),
padi umumnya (8 responden atau 80 %)
10% tamat SMP dan 10% tamat SD. Pada
antara 1 - 2 ha dan > 2 ha digarap oleh 2
umunya tingkat pendidikan responden
(dua) responden (20%). Responden yang
setara SMA sehingga dianggap cukup
mempunyai garapan kurang dari 1 ha akan
untuk
memperluas lahan garapan dengan sistim
menyerap
dan
menerapkan
teknologi baru. Syafa’at, dkk (1995) dan
bagi hasil (Tumoyo).
Febriana dan Mairika (2008) menyatakan semakin
tinggi
petani/peternak
tingkat maka
Hasil penelitian menunjukkan 1
pendidikan tinggi
berkisar 100 - 200 ekor, 6 (enam)
kualitas sumberdaya manusia, yang pada
responden (60%) memelihara 201 - 300
gilirannya
ekor,
akan
semakin
(satu) responden (10%) memelihara itik
semakin
tinggi
2
(dua)
responden
(20%)
produktivitas kerja yang dilakukannya.
memelihara 301 - 400 ekor, dan 1 (satu)
Menurut Edwina, dkk (2006) tingkat
responden (10%) memelihara >400 ekor.
pendidikan
yang
relatif
tinggi
Responden
memiliki
pekerjaan
memungkinkan petani /peternak mampu
utamanya sebagai petani padi sawah.
mengadopsi inovasi, penyuluhan serta
Beternak masih dianggap sebagai mata
bimbingan untuk meningkatkan usahanya.
pencarian penunjang sehingga curahan
Pengalaman
bertani/beternak
waktu terhadap ternak hanya sedikit
responden bervareasi, 20% responden
sehingga
mempunyai pengalamam ≤10 tahun, 20%
perkembangan usaha peternakan berjalan
responden 11-20 tahun, 40% responden
lambat. Menurut Soejana (1993) dalam
21-30
Frebriana dan Mairika (2008) bahwa,
tahun
dan
20%
responden
berpengaruh
mempunyai pengalaman bertani/beternak
umumnya
≥ 31 tahun. Pengalaman berusaha sangat
mencurahkan perhatiannya pada usaha
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha
pokok yaitu sebagai petani sehingga
(Febriana dan Mairika, 2008). Sesuai
permeliharaan
dengan pendapat Edwina, dkk (2006)
diperhatikan. 364
penduduk
terhadap
ternaknya
pedesaan
kurang
Walaupun usaha ternak
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 361-367 (Juli 2015)
sebagai
usaha
kenyataannya
penunjang
memberikan
tetapi
untuk
sumbangan
2010).
Kombinasi usahatani tanaman dan (Crop-Livestock
System)
memaksimalkan
kegunaan
sumberdaya (Badan Litbang Pertanian,
yang besar bagi pendapatan keluarga tani.
ternak
ISSN 0852 -2626
Sistem
kombinasi
usahatani
tanaman-ternak adalah untuk mencapai
telah
kombinasi yang optimum dimana dengan
terbukti sebagai salah satu sistem produksi
kombinasi
yang
menjadi terendah (low input) sedang
memberikan
terhadap
penekanan
pertimbangan
berkelanjutan
(Adiyoga
kusus
pertanian dkk,
produksi
2008).
tersebut
didorong
input
produksi
menjadi
setinggi-
tingginya.
Sistem usahatani campuran dicirikan oleh
Menurut
Guntoro
(2011),
diversitas dan kompleksitas dari jenis
mengusahakan lebih dari satu komoditas,
tanaman, ternak dan pola tanam yang
maka resiko usahatani dapat ditekan.
digunakan. Berkaitan dengan konteks
Penerapan model kombinasi usahatani
CLS,
dapat
tanaman-ternak pada suatu kawasan yang
dibedakan: sistem terdiversifikasi yang
memiliki potensi pengembangan usaha
bersifat independen satu dengan yang
tani campuran harus mempertimbangkan
lainnya, dalam pola ini sistem usahatani
paling sedikit empat skenario, yaitu: 1)
kombinasi
cendrung
skenario alami yang dilakukan atau
diarahkan terutama meminimalkan resiko,
dipraktekan oleh petani setempat. 2)
bukan mendaur ulang sumberdaya. Sistem
skenario sistem usahatani tanpa ternak. 3)
terintegrasi yang bersifat dependen antar
skenario usahatani dengan ternak, dan 4)
komponen yang satu dengan yang lain.
skenario
Dalam hal ini pengintegrasian diarahkan
(lahan, tenaga kerja, dan modal).
interaksi
tanaman-ternak
tanaman-ternak
yang
berbasis
sumberdaya
Tabel. 1. Rataan Biaya dan Penerimaan Kombinasi Usahatani Padi sawah dan Itik Petelur No 1
2
3
Uraian Penerimaan Usahatani Padi Sawah Usaha Ternak Itik Petelur
Total (Rp)
Jumlah Pembiayaan Usahatani Padi Sawah Usaha ternak Itik Petelur Jumlah Keuntungan π/C Rasio
75546633
23820333 51726300
14122146 34891750 49013896 26532737 1.54
365
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 361-367 (Juli 2015)
Hasil penelitian Abduh dkk (2003) menunjukkan
ternak
itik
ISSN 0852 -2626
usahatani padi sawah dan ternak itik
yang
diperoleh dari penjumlahan penerimaan
digembalakan disawah dan diberipakan
usahatani padi sawah dan usaha ternak itik
tambahan produksinya dan produksi padi
petelur, seperti tertera pada Tabel 1.
pada sawah yang digembalakan itik
Data pada Tabel 1 menunjukkan
cendrung lebih tinggi. Ha lini memberikan
bahwa penerimaan kombinasi usahatani
kenyataan terdapat timbal balik (interaksi)
padi sawah dan ternak itik sebesar Rp
dari kombinasi usahatani padi sawah dan
75546633.-per
ternak itik. Sampai saat ini masih banyak
pembiayaan sebesar Rp 49013896.-per
itik
secara
tahun. Penerimaan dari usahatani padi dari
tradisional, yaitu digembalakan secara
penjualan GKG. Sedangkan penerimaan
berpindah dari satu lokasi sawah setelah
usaha ternak itik dari penjualan telur itik
panen ke lokasi lainnya (Zuraida. 2004).
dan itik afkir. Keuntungan dari kombinasi
Keuntungan
usahatani padi sawah dan ternak itik
petelur
yang
yang
dipelihara
diperoleh
dari
mengkombinasikan usaha tani padi-ternak
tahun
dan
total
sebesar Rp 26532737.-per tahun.
itik, meliputi: 1) berkurangnya biaya produksi akibat penurunan penggunaan
KESIMPULAN
pupuk, pestisida serta upah tenaga kerja Berdasarkan hasil pnelitian dapat
untuk menyiang rumput. 2) padi/beras
disimpulkan bahwa usahatani padi yang
yang dihasilkan berkualitas baik. 3)
dikombinasikan
peningkatan mutu kan kondisi lahan. 4)
dengan
ternak
itik
memberikan keuntungan yang memadai
Biaya produksi itik menjadi lebih rendah
dengan π/C ratio
karena sebagian besar sumber pakan
lebih
besar
satu.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan
berasal bahan lokal.
agar usahatani padi sawah sebaiknya
Suatu usahatani dapat dikatakan
dikombinasikan dengan usahaternak ini.
layak atau tidak untuk dilaksanakan dapat dilihat dari efisiensi penggunaan biaya dan besarnya perbandingan antara total
DAFTAR PUSTAKA
penerimaan dengan total biaya (Maulidah.
Abduh. U., A. Ella dan A. Nurhayu. 2003.
2012).
Hasil
penerimaan
kombinasi
Integrasi Ternak Itik Dengan 366
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 361-367 (Juli 2015)
ISSN 0852 -2626
Guntoro.S., 2011. Pertanian Tekno –
Sistem Usahatani Berbasis Padi Di Kabupaten Sidrap Sulawesi
Ekologis.
Selatan.Seminar Nasional Sistem
Pustaka. Jakarta.
Integrasi Tanaman – Ternak.
Agro
kombinasi
Adiyoga. T., A. Soetiarso, dan M. Meriana.2008. Dalam
Media
Lakiu, P.B. 2012. Analisis kelayakan
Hlm. 224-229.
Komponen
PT.
usahatani
penggemukan
ternak
sapi
Interaksi
dengan komoditi padi sawah dan
Sistem
kakao di kecamatan pamona
usahatani Tanaman-Ternak Pada
selatan.Tesis
Ekosistem Dataran tinggi di
Prog.Pascasarjana.Unsrat.
Jawa barat. J. Hort. Vol. 8. N0.
Maulidah. S. 2012. Pengantar Usahatani:
2. 2008
Kelayakan Usahatani.
Badan Litbang Pertanian. 2010. Prospek dan
Arah
pengembangan
Lab.Of
Agribusiness
Analysis
and
Management.
Faculty
Of
Agribisnis Unggas. Departemen
Agriculture.
Pertanian. Jakarta.
Brawijaya.
Universitas
Edwina, S., Cepriadi dan Zainia. 2006.
Syafa’at, N.P. Simatupang, S. Mardianto
Analisis Pendapatan Peternak
dan T. Pranaji. 2003. Konsep
Ayam Broiler Pola Kemitraan di
Pengembangan
Kota
Berbasis
Pakan
Baru.
Jurnal
Wilayah
Agribisnis
Dalam
Peternakan Vol 3 N0 1 Februari
Rangka Pemberdayaan Petani.
2006.
Forum Penelitian Agro Ekonomi
Febriana, D dan L. Mairika. 2008.
21 (1) : 26-43.
Pemanfaata Limbah Pertanian
Zubaidah. 1991. Performans produksi telur
Sebagai Pakan Ruminansia Pada
hasil persilangan itik Alabio dengan
Peternakan
Di
itik bibit induk CV 2000 pada
Barat
generasi pertama. Tesis. Fakultas
Kecamatan
Rakyat Rengat
Pascasarjana.
Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal
Bogor, Bogor.
Peternakan Vol 5 N0 1 Februari 2008 (28 – 37). ISSN 1829 – 8729. 367
Institut
Pertanian