No,104 l Rabu, 30 Juli 2014 l Tahun ke-1
Kriminal
KETUA DPRD KAB. KARAWANG TEWAS MISTERIUS Penyebab kematian Jiton masih misteri. Versi keluarga, Jiton meninggal akibat serangan jantung. Sedangkan hasil pemeriksaan polisi berdasarkan olah TKP kuat dugaan ia gantung diri di ruang yang biasa dipakai istrinya praktik bidan. Tim Identifikasi Polres Karawang melihat, ada luka jeratan tali di leher korban.
Berebut Sedekah di Rumah Jusuf Kalla Bocah Tewas Terjepit
hal
4
hal
3
2
Penyerangan
Disiarkan oleh: PT Media Antarkota Jaya sejak 15 April 1970 di Jakarta Izin Usaha: SIUPP No. 0088/SK/Menpen/SIUPP A/7 1986, 13 Maret 1986 Pos Kota Online: www.poskotanews.com Penasihat ahli: H.Sofyan Lubis Pemimpin Umum: Gunawan Eko Prabowo Wakil Pemimpin Umum: H. Joko Lestari Pemimpin Redaksi: H. Toto Irianto Wakil Pemimpin Redaksi: Hj. Irdawati Wakil Pemimpin Redaksi Online: Binsar Aritonang Pemimpin Perusahaan: Hj. Nurmali Nurman, MBA GM Pabrik Kertas: Risyur St Bongsu Kepala Bagian Iklan: Ali Usodo Kepala Bagian Pemasaran: Monang Sitorus Wakil Kepala Bagian Iklan: Nenny Indriasari Telepon Pengaduan Redaksi : 021-63851729 Telepon Pengaduan Iklan: 021-6345824 Pemasaran: 021-6347602 Redaktur Pelaksana: H. Syahdu Utoro Sekretaris Redaksi : H. Endang Mihardi Redaktur Senior: H.Gunarso Ts, M. Djoko Yuwono. Redaktur: H.Sugeng Indarto, H.Raffles Lesmana, H.M.Dirham Sabirin, Dhika Kamesywara, H.Aden Kasadeni, Yuli Purwaningsih, Hari Bukhari, Untung Sumarwan, Sutiyono, Dimas Supriyanto, H. Syamsir Bastian, Ballian R. Siregar Staf Redaksi: H. Kamsul Hasan, H. Herman Budhi Wicaksono, Agus Suzana, Warto Nur Alam, Maryoto, H.Chaerul Djamal, Percoyok, Bambang Suharnomo, Abdul Haris Irawan, H. Dwiyantoro, H. Saban Jr, Suryono Hadiyanto, Agus Santosa, Triharyanto, Achmad Sungkawa, H. Edisaputra Hasibuan (non aktif), Tri Haryanti, H. Rinaldi Rais, Anton Pulung, Bambang Prihandoko, Budi Setiawan, Rachmi Kurnia Siregar, Joko Sudadi, John Bardi, Sutarta, H. Chotim Wibowo, Faisal, Iwan Sukmawan, Sherly Silaen, H. Agus Johara, M. Kurniawati, Winoto, Sutiyo, Rizal Siregar, Yahya Abdul Hakim, Ilham S.Tanjung, Deni Zainudin, Suwandi, Sumiyati, Yopi Melianton Doroh, Ali Nurdin Harahap, Anggara S. Rengganis, Guruh Nara Persada, Maulina E. Nasution, Yulian Saputra, Muchamad Ifand, Embun Khairunnisa, Angga Pahlevi, Junius Simamora. Kartunis/Karikaturis: Koeswondo DS, Budi Prihono, A. Rahman, Yudhi Himawan, Adjis Gurauf, Aris Setiadi, Agung SW, Cahyono Fotografer: Timyadi, Rihadin, Fernando Toga, Yogi Ayodya. Design Grafis: Subhan Subiyakto, Hiryanto, Kursin, As’ari, Sukatmo, Firmansyah, Eryanto, Doharman T, Abdul Kohar, Widi Pramudio, Ikbal Muqorobin, Yendhi Yusriadi. Koresponden: Nourkinan (Karawang), H. Rahmat Haryono (Banten), Taryani (Indramayu), Sudarman (Cirebon), M.Hasbi Yahya (Palembang), Suatmadji (Semarang), Dono Darsono (Bandung), Nurkomar Hadi (Surabaya), Dadan Sukmana (Purwakarta), Koesmayanti (Lampung), Kristo Samosir (Medan), Eman Sulaeman (Sukabumi). Alamat Redaksi: Jalan Gajah Mada No.98 - 100 Jakarta Barat - 11140. Telepon: 021-6341940 (Hunting), 021-6300168, 021-6349770, Facsimile: 0216340252. Telepon Iklan: 021-6346417. Pencetak: PT Metro Pos. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Isi SMS kiriman warga di luar tanggung jawab penerbit. Pemuatan foto kegiatan warga tidak dipungut biaya.
Saat Idul Fitri 2 Polisi Ditembak Mati
s Di Papua s Seorang kritis
lPeliput:
Dirham
D
ua anggota polisi ditembak kelompok bersenjata saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, di Kabupaten Lanny Jaya, Perovinsi Papua, Senin (28/7). Akibatnya, seorang tewas dan satu kritis di rumah sakit. Korban tewas Bripda Zulkifli yang tertembak di kepala, sedangkan yang kritis Briptu Zaskia tertembak di perut. Kedua korban anggota Polsek Prime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Kabid Humas Polda Papua Kombes Sulistiyo Pudjo, Selasa (29/7) menjelaskan, saat kejadian kedua korban hendak berangkat ke desa untuk melaksanakan kegiatan bimbingan masyarakat di Desa Indawa, Lanny Jaya.
“Keduanya ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengakibatkan 1 orang anggota meninggal dunia atas nama Bripda Zulkifli tertembak di kepala dan 1 orang kritis atas nama Briptu Zaskia setelah tertembak di perut,” katanya. Kedua korban sudah dievakuasi ke RS Wamena untuk mendapat penanganan. “Petugas tengah melakukan pengejaran bekerjasama dengan TNI dan Pemda,” tambah Pudjo. nds/utoro)
KETUA DPRD KAB. KARAWANG TEWAS MISTERIUS lPeliput:
Nourkinan
s Dalam kondisi leher s Diduga bunuh diri
3
Misteri
Almarhum H. Tono Bahtiar, Ketua DPRD Karawang semasa hidup. (nourkinan)
terjerat tali
S
etelah Bupati Ade Swara dan istri ditahan KPK, warga dikejutkan atas kematian misterius Ketua Ketua DPRD H. Tono Bahtiar. Dia tewas dengan leher terjerat tali.
H. Tono Bahtiar, 41, yang akrab disapa Jiton, selain Ketua DPRD Karawang yang juga caleg terpilih DPR RI dari PDIP. Jiton tewas diduga gantung diri sekitar pukul 18:00, Minggu (27/7) malam di rumahnya Dusun Kosambi RT 01/01, Desa Tambak Sumur, Kec. Tirtajaya, Karawang. Jiton sedang sendiri di rumahnya, karena istrinya, Hj. Nurlaeli mudik Lebaran ke rumah orang tuanya di Kec.
Batujaya, Karawang, bersama tiga anaknya. Penyebab kematian Jiton masih misteri. Versi keluarga, Jiton meninggal akibat serangan jantung. Sedangkan hasil pemeriksaan polisi berdasarkan olah TKP kuat dugaan ia gantung diri di ruang yang biasa dipakai istrinya praktik bidan. Tim Identifikasi Polres Karawang melihat, ada luka jeratan tali di leher korban. Petugas menyita barang bukti
seutas tambang plastik merah dan kursi diduga bekas dinaiki korban untuk gantung diri. Sayangnya, keluarga menolak otopsi. Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Hukum (JMPH), Yono Kurniawan meminta polisi mengungkap kasus ini. Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi mengatakan, anggotanya masih melakukan penyelidikan. Dua saksi yang menemukan jenazah, Enjang (ajudan) dan Awan (warga), dimintai keterangan di Mapolsek Tirtajaya. ndirham/utoro)
4
Berebut Sedekah di Rumah Jusuf Kalla Bocah Tewas Terjepit lPeliput:
Tragedi
6 Warga dilarikan ke rumah sakit
Dirham
B
erebut sedekah di rumah Cawapres Jusuf Kalla di Makassar, Sulawesi Selatan, seorang bocah, Handika, 11, tewas terjepit ribuan warga. Rebutan amplop berisi Rp50 ribu itu terjadi saat Open House Lebaran di rumah Jusuf Kalla di Jl. Haji Bau, Makassar, Selasa (29/7) siang. Selain Handika tewas, 6 warga lainnya diangkut ke rumah sakit akibat terinjak-injak dan sulit bernafas. Keramaian di rumah Jusuf Kalla (JK) sudah terasa sejak pagi. Ribuan orang berjejal di jalan dan kompleks rumah. Meski polisi siaga, tapi tak berdaya karena massa terus berdesakan. Jasad Handika sudah berada di RS Stella Maris yang berjarak sekitar 1 km dari rumah JK. Korban yang dirawat di rumah sakit, Afriani, 17, Bau, 16 , Defi, 19, Herlina, 25, Rizky, 16, dan Harni, 50. Open house (terima tamu terbuka) di rumah JK dihadiri teman-teman kuliah hingga pejabat di Sulsel. Acara terpaksa distop pada petang hari, karena adanya korban jiwa. “Agar tidak menimbulkan ekses lebih buruk, pembagian sedekah dihentikan,” kata Walikota Makassar, Danny Pomanto di RS Stella Maris, Jl. Somba Opu. Danny datang ke rumah sakit bersama perwakilan keluarga JK. Selain mengantar kepergian jenazah korban ke rumah duka, mereka juga memberikan santunan kepada
keluarga korban. Danny mengatakan, seharusnya orangtua tidak membawa anakanaknya saat antre. “Itu berbahaya.
Apalagi massa membeludak. Jauh lebih banyak dibanding perkiraan awal. Ini pelajaran berharga, harus dievaluasi ke depannya,” katanya. nds/utoro)
Jalur Mudik Telan Korban lPeliput: Yopi
H
ari kedua Lebaran ruas jalan yang menjadi jalur mudik memakan korban. Satu orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka setelah bus milik TNI Angkatan Laut (AL) mengalami kecelakaan saat memasuki turunan Bima Sakti yang berada di Desa Lewimalang RT 3/3 Desa Kopo Kecamatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selasa (29/7).
Menurut Kasat Lantas Polres Bogor, AKP M Chaniago, bus yang dikemudikan Sertu Alkomar warga komplek TNI AL two III E3/7 Ciangsana Bogor mengalami kecelakaan sekitar pukul 17. “Bus milik Kolinlamil Mabes AL itu bergerak dari arah puncak menunju Ciawi. Bus terperosok setelah berusaha menghindari sebuah sepeda motor yang diketahui dikendarai Rendi yang akan meberbelok ke kanan dari arah yang berlawanan,” ungkap Chaniago. Sial bagi supir, karena saat badan bus berada di kanan jalan, kembali bus menabrak sepeda motor Yamaha Vega
5
Kecelakaan
n Kecelakaan
di Bogor
n1
Tewas 3 luka-luka
nopol F 4834 HP yang dikemudikan Alimudin 39, saat itu bergerak dari arah berlawanan. Laju bus ini baru berhenti setelah menambrak sebuah warung kelontong yang tengah tutup. Warga Kampung Kabandungan RT 4/4 Cipayung Megamendung, Bogor itupun meninggal seketika. Sedangkan tiga lagi menderita luka yang diidentifikasi masing-masing, Rendi, ibu Ade dan seorang korban belum diketahui identitasnya. “Semua korban baik meninggal dunia maupun lula dibawa ke RS Ciawi,” tandas Chaniago. n guruh/utoro)
6
Pengadilan
Sahroni Akhirnya Bisa Berlebaran Bersama Keluarga
lPeliput: Wicaksono
L
ebaran bersama keluarga sangat didambakan bagi semua umat Islam. Begitu juga bagi Sahroni, tersangka kasus pencurian cincin majikannya ini nampak bahagia setelah Polsek Tanah Abang mengabulkan permohonan penangguhan penahanannya saat Hari Raya Idul Fitri, Senin (28/67). “Saya sangat bahagia karena saya bisa Lebaran bersama keluarga,” ucapnya kepada kuasa hukumnya Togar Sijabat dari Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi. Lelaki berusaia 40 tahun ini memang awalnya tidak menyangka kalau ternyata keadilan itu juga bisa dirasakan ‘wong cilik’. “Ya ini semua juga tidak terlepas dari kebijaksanaan majikan saya yang mau memaafkan saya,” ujar ayah dari dua anak ini. Sahroni, lelaki kelahiran Jakarta ini memang terbilang pekerja sabar dan ulet. Bayangkan kalau selama ini ia bekerja di rumah majikan yang masih satu warga dengannya di bilangan Tanha Abang selama 13 tahun. “Selain kepada majikan,
saya juga berterima kasih kepada kuasa hukum saya yang gigih memperjuangkan saya untuk bisa menghirup udara segar,” tambahnya. Tentunya dengan penangguhan penahanan ini
s Penangguhan penahanan dikabulkan s Dituduh curi cincin s Majikan memaafkan Pengurus PBH Peradi mengapresiasi sikap Kapolsek Metro Tanah Abang, “PBH Peradi mengapresiasi Kapolsek Metro Tanah Abang yang telah mewujudkan keadilan bagi rakyat kecil, serta sang majikan yang telah membukakan pintu maaf di bulan Ramadhan kemarin,” ucap Togar. Sementara Rivai Kusumanegara, Ketua PBH Peradi menyampaikan ucapan senada. Menurutnya, pengabulan penangguhan penahanan merupakan hasil sinergi PBH Peradi dengan Polri demi mewujudkan keadilan bagi raktyat kecil. n ballian/utoro
Rivai Kusumanegara, Ketua PBH Peradi. (wicaksono)
7
Bayi Montok Jadi Rebutan Warga lPeliput:
Adji
Peristiwa
* Ditemukan warga di tong sampah * Baru lahir 4 jam
B
ayi perempuan masih memiliki tali pusar ditemukan warga dalam tong saat membuang sampah di Jalan Perdana Blok G No.2 RT 07/05 Kel. Petukangan Selatan Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Penemuan bayi montok berkulit putih ini sontak membuat heboh warga sekitar. Banyak dari mereka ingin mengadopsi bayi malang tersebut. Dari keterangan dokter Puskesmas Kecamatan Pesanggaranhan, dr. Rita, bayi berbobot 2,1 Kg dan panjang 45 cm ini diperkirakan baru lahir sekitar 4 jam dalam kondisi sehat. Bayi malang tersebut ditemukan Tiara Eka,24, pada Minggu (27/7) sekitar pukul 08.45. Saat itu, dia membuang sampah di depan rumah. “Saya melihat bungkusan jaket bergerak-gerak dan setelah dibuka ternyata berisi bayi,” katanya. Ia juga menambahkan, sebelumnya sekitar pukul 05.30 saksi mengungkapkan sempat mendengar suara motor melintas berulang kali di depan rumah. Namun, saat itu dia tak curiga karena dikira warga sekitar yang melintas di sana. Kini bayi malang itu dititipkan di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan agar terjamin perawatan. Kapolsek Pesanggrahan Kompol H.Deddy Arnadi yang datang
ke lokasi mengatakan, kasusnya masih diselidiki. “Kita menduga pelakunya orangtua bayi. Banyak warga yang ingin mengadopsi bayi tersebut,” kata Kapolsek. n ballian/utoro
Bayi malang yang ditemukan warga dalam tong sampah, kini dirawat di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan. (adji)
Perampok Kalap Sabet Warga Pakai Pisau
8
Perampokan o Korban luput dari maut o Pelaku dikeroyok
lPeliput: Warto
A
ksi dipergoki, perampok yang tengah menyatroni rumah warga di Bendungan Hilir, Tanah Abang bertindak kalap. Akibatnya seorang warga nyaris tewas disabet pisau pelaku. Beruntung korban luput dari maut, justru pelaku yang nyaris dikirim ke akhirat oleh massa yang menghakimi perampok tunggal itu setelah mendengar teriakan korban. Luka sobek menganga di bagian pinggang Mulyono, 49. Pria warga Lenteng Agung, Jaksel ini mendapati luka itu dari seorang perampok bernama Riky Ariansyah, 23, yang ia pergoki saat pelaku beraksi mencongkel salah satu ruko di Jalan Gatot Subroto, Bendungan Hilir yang ditinggal mudik pemiliknya, Minggu (27/7) dini hari. Dari informasi yang diperoleh, Riky spontan mengamuk saat korban memergoki aksinya itu. Kejadian itu diketahui tanpa sengaja oleh korban. Berawal saat ia berniat berkunjung ke rumah saudaranya yang berlokasi tak jauh dari tempat pelaku beraksi. Rencananya di kediamanan kerabat keluargnya itu Mulyono hendak bersahur bareng. Menggunakan sepeda motor ia menuju tempat saudara. Di tengah perjalanan, persis di komplek ruko, sepintas ia melihat gerak-gerik mencurigakan dari seorang pria di salah satu ruko.
Sontak Mulyono mengentikan laju kendaraannya. Rasa curiga memicu dirinya untuk mendekat ke arah si pria misterius itu. Rupanya kehadiran korban sudah diketahui pelaku yang berinisiatif juga medekati korban. Saat jarak keduanya sudah saling mendekat, spontan perampok tunggal yang diketahui bernama Riky itu mencabut sebilah pisau lipat dari balik bajunya. DUEL Sementara Mulyono tak kalah sigap. Sabetan senjata tajam yang diarahkan pelaku berhasil dielak korban. Duel sengit pun sempat berlangsung sebelum akhirnya berakhir ketika Mulyono mengerang kesakitan sambil memegangi bagian pinggangnya yang terluka. Darah segar mengucur dari luka sabetan pisau itu. Melihat korban sudah kepayahan, Riky berniat kabur
tancap gas dengan motor miliknya. Namun dengan sisa tenaga yang ada, kendaraan roda dua pelaku ditahan oleh korban sambil berteriak dengan menyebut Riky sebagai perampok. Teriakan korban memancing perhatian warga sekitar yang sedang bersahur. Massa pun berhamburan keluar menuju sumber suara. Tanpa ada yang mengkomando, warga langsung menghakimi Riky yang diteriaki korban sebagai perampok. Beruntung aksi massa berhasil diredam oleh petugas Polsek Tanah Abang yang kebetulan sedang berpatroli. Pelaku pun berhasil diamankan petugas. Sementara korban dibawa ke RS TNI Mintohardjo untuk diobati lukanya. Dari hasil pemeriksaan , Riky ternyata sudah sering melakukan aksi serupa di Jl Asia Afrika. “Pelaku kita jerat Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman kurungan di atas lima tahun,” kata Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Anom Setyadji. n ballian/utoro
9
Patroli
Antisipasi Pencurian di Rumah Kosong Permukiman Masih Aman lPeliput: Warto
A
ntisipasi pencurian di rumah kosong yang ditinggal penghuni mudik Lebaran, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Muhammad Fadil Imran, M.Si, menyebarkan 76 personel reserse dan sabhara berpatroli di permukiman penduduk, kompleks perumahan dan kawasan rawan aksi kejahatan. Fadil secara tegas memerintahkan jika menjumpai pelaku kejahatan beraksi jangan segan-segan supaya langsung dilumpuhkan. “Patroli dialogis mendatangi ketua RT dan RW diberlakukan sampai warga yang mudik Lebaran kembali lagi ke rumah mereka masingmasing,” ujar kapolres seraya menyebutkan patroli itu menggunakan sepeda motor dan mobil dilaksanakan dari siang hingga malam dan sampai pagi lagi. “Patroli ini merupakan kewajiban kami memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga di wilayah Jakarta Barat. Untuk pelaku kejahatan jangan coba-coba, tandasnya lagi. n baliian/utoro
hatan l Jumpa pelaku keja n langsung dilumpuhka a warga d a p n a m a a s a r n a ik l Ber
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Muhammad Fadil Imran saat pelepasan pasukan patroli antisipasi kejahatan rumah kosong. (Warto)
10
Nah Ini Dia
Mau Buka Puasa Bersama “Takjil-nya” Tinju Suami
A
pes banget nasib Ny. Sawarni, 42, dari Samarinda (Kaltim) ini. Mau berbuka puasa bersama suami, mustinya takjilnya kan kolak pisang. Tapi dia malah bertakjil tinju berkali-kali. Pasalnya, Wandi, 38, menuduh istrinya punya PIL. Tanpa pakai klarifikasi, tinjunya langsung mendarat sebelum adzan magrib tiba. Dalam Bahasa Arab, “takjil” artinya adalah: menyegerakan. Karenanya begitu adzan magrib telah terdengar, para shoimin dan shoimat segeralah berbuka. Lalu sebuah hadis –konon palsu– menganjurkan untuk berbuka dengan yang manis-manis, misalnya kurma, atau kolak bagi orang Indonesia. Sebab gula itu kalorinya tinggi, sehingga orang dengan cepat segera bugar kembali setelah minum yang manis. Pokoknya, rosa-rosa macam Mbah Marijan lah. Tapi Ny. Sawarni dari Samarinda Utara ini lain. Mau berbuka puasa malah “takjil”-nya yang terasa asin. Gereh peda-kah, atau teri jengki-kah? Semuanya bukan. Rasa asin itu justru muncul dari darah sendiri. Maklum, Sawarni baru saja ditempeleng suaminya pas di mulut, sehingga bibir jontornya pun mengeluarkan darah segar. Paling ironis sekaligus sadis, kejadian itu berlangsung hanya beberapa menit sebelum adzan magrib pertanda buka terdengar di TV. Di bulan Ramadhan setan memang dibelenggu, sehingga mereka tidak mengganggu umat Islam yang sedang berpuasa. Tapi agaknya, banyak juga setan yang punya kunci duplikat, sehingga gembok itu dengan mudah dibukanya. Nah, setan-setan yang curang ini segera membentuk koalisi permanen, untuk menggoda para shoimin dan shoimat. Bila mereka berhasil digoda, itu artinya para setan telah berhasil menjerumuskan umat manusia ke jalan yang sesat. Adalah pasangan suami istri Sawarni dan Wandi, dari Samarinda Utara. Mereka sebetulnya pasangan yang rukunrukun selalu, tak pernah terlanda gosip. Tapi ketika ada
sejumlah setan membentuk koalisi permanen di bulan puasa, semuanya jadi berubah. Mereka dengan sengaja ingin merusak keharmonisan rumahtangganya Sawarni-Wandi tersebut. Setan kelompok A sebetulnya tak berminat mengganggu, tapi kelompok B bernafsu sekali untuk mengaco. “Sebagai setan, kita lebih terhormat jika berhasil menjerumuskan umat manusia,” kata si setan berhidung besar itu. Gara-gara setan faksi B tersebut, Sawarni yang selama ini nrima dengan suaminya yang berusia lebih muda –sehingga sehingga kekanak-kanakan–, mendadak jadi terusik. Diamdiam dia tergoda pada seorang lelaki yang nampak lebih dewasa dan layak jadi sumber devisa. Sampai sejauh mana aktivitas Sawarni bersama sang PIL, tak pernah ada jurnal dan notilennnya. Yang pasti kabar miring itu akhirnya tercium oleh Wandi. Sudah barang tentu dia marah besar, karena cintanya telah dikhianati. Karena bulan puasa, sebagai shoimin Wandi mencoba meredamnya. Tapi saat menemani istri masak di dapur, setan kembali mengompori, agar tunjukkan kemarahan itu sehingga nampak sebagai suami yang tegas dan berwibawa. “Eh, katanya kamu punya PIL ya, siapa dia? Ngaku saja.” Begitu kata Wandi tiba-tiba. Tentu saja “tembakan” suami itu bagi Sawarni bagaikan bunyi mercon di hari Lebaran. Dia yang juga sudah terkena provokasi setan para anggota koalisi permanen, tersulut ucapan suaminya. Dia mengelak dengan kalimat-kalimat pedas. Ini menjadikan Wandi semakin yakin dengan informasi yang diterimanya. Karena tangannya pun maju ke muka istrinya pleg, pleg, dan bocor deh bibir Sawarni. Apa mungkin perkawinan dibatalkan dan pacaran diulang lagi? n JPNN/Gunarso TS