Sekretariat Negara Republik Indonesia
Keterangan Pidato Presiden RI pada Munas II Hanura, di Solo, Jawa Tengah, tgl. 13 Feb 2015 Jumat, 13 Pebruari 2015
KETERANGAN PIDATO
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA MUNAS II HANURA
DI DIAMOND HOTEL, SOLO, PROVINSI JAWA TENGAH
TANGGAL 13 FEBRUARI 2015
Bismillahirahmannirrahim,
Assalamu'alaikum warhmatullahi wabarakatuh,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 20 July, 2017, 01:59
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Selamat malam,
Salam sejahtera bagi kita semua, Â
Â
Yang saya hormati ke-5 Republik Indonesia, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri,
Yang saya hormati Ketua Umum Hanura, Bapak Wiranto beserta seluruh jajaran Pengurus dan Keluarga Besar Partai Hati Nurani rakyat,
Yang saya hormati seluruh Ketua Partai yang pada malam ini hadir yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, seluruh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Bapak-Ibu, Â Hadirin yang berbahagia,
Â
Tadi sudah banyak disampaikan oleh Pak Wiranto mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebangsaan terutama yang berkaitan dengan hati nurani. Saya setuju sekali hati nurani adalah sumber kemuliaan. Jadi setiap ingin memutuskan sesuatu saya juga bertanya kepada hati saya. Bener ga ya, Â bener ga ya. Kalau hati saya ngomong bener pasti akan saya putuskan.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 20 July, 2017, 01:59
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Saya tadi bawa gambar. Saya kira tadi ndak ada, ternyata gambarnya ada di tengah. Saya ingin bicara mengenai situasi dan fakta-fakta yang ada, Â realitas-realitas yang ada, dan sebetulnya ke depan kita ini mau dibawa ke mana negara ini?. Ini fakta yang ingin saya sampaikan mengenai jumlah penduduk miskin yang ada di negara kita. Terakhir, data yang ada ini gambarnya ada. Katanya penduduk miskin kita 11 persen, 28 juta kira-kira. Tapi fakta-fakta yang saya temui di lapangan saya sedikit agak tidak percaya, Â karena kita ini sering mengkategorikannya itu sering agak ditutup-tutupi, harusnya yang jelas-jelas saja, kalau saya itu ingin apa-apa itu jelas, miskin, cukup, kaya, udah.
Â
Di tempat kita ini macam-macam kategorinya. Waktu saya masuk ke Jakarta, Saya diberi data 3.8 persen penduduk Jakarta miskin. Saya tidak percaya, karena fakta di lapangan yang saya liat jauh lebih dari itu. Waktu saya minta data, Â di situ terpampang 3,8 juta miskin, Â tetapi 37 persen, 3,8 persen miskin, Â 37 persen rentan miskin. Â saya tidak tau bedanya miskin dan rentan miskin. Tetapi kalau dijumlah miskin dan rentan miskin di Jakarta ada, berarti 41 persen. Itu yang betul. Jadi kalau yang di datanya 11%, Â 28 juta ya, saya antara percaya dan tidak percaya.
Karena memang kita ini sering membuat  kategori yang nggak jelas. Ada miskin, ada rentan miskin, ada diduga miskin, ada hampir miskin. Terus.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 20 July, 2017, 01:59
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ini pengangguran kita, juga tidak sedikit. Datanya silakan dilihat di dalam data yang ada. Inilah tugas kita ke depan. Bagaimana menciptakan lapangan kerja yang sebaik-baiknya.  Dan, itu hanya bisa dikerjakan kalau kita mempunyai pertumbuhan ekonomi yang baik. Investasi yang kecil, yang sedang, yang gede semuanya harus terbuka seluas-luasnya di negara kita. Kalo tidak, jangan harap yang namanya pengangguran itu akan bisa diserap oleh dunia industri.
Â
Dan terus terang, saya kemarin waktu bilateral ke Malaysia, ke Filipin, ke Brunei. Saya betul-betul sangat kaget bahwa ternyata ada penduduk kita, warga negara kita yang bekerja di Brunei, di Malaysia itu 2,3 juta di Malaysia, 2,3 juta. Dan 1,2 juta, 1,2 juta illegal. Jangan ditepuk tangani, 1,2 juta illegal. Dan,  banyak sekali yang bermasalah,  ada 1800 kemarin yang bermasalah sudah kita jemput dengan hercules 800, sisa masih ada 1000 lagi ini,  bulan ini  akan kita jemput lagi untuk dibawa pulang. Tapi saya yakin nanti masih akan muncul lagi, akan muncul lagi kalau memang kita belum benahi yang namanya penempatan tenaga kerja kita di luar negeri.
Â
Dan, kita sudah ber-ancang-ancang dan sudah menyampaikan kepada Menteri Tenaga Kerja agar kita punya target kapan yang namanya pengiriman pembantu, TKI, TKI yang statusnya pembantu rumah tangga ke luar, itu kita stop. Karena sekarang ini  ada 3 negara yang mensuplai pembantu rumah tangga. Dua negara di Asia, dan 1 negara di Afrika. Dan yang Asia itu salah satunya dari Indonesia. Ini masalah martabat, ini masalah martabat kita.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 20 July, 2017, 01:59
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Waktu kita bilateral dengan Malaysia saya juga betul-betul malu. Pak, dari pihak negara yang di sana menyampaikan, Pak  ini banyak masalah di sini adalah pembantu rumah tangga. Waktu beliau-beliau  ngomong pembantu rumah tangga,  hati saya sakitnya setengah mati. Betul sakit, sakit sekali. Oleh sebab itu, saya berikan target kepada Menteri Tenaga Kerja, buatkan roadmap yang jelas dan kapan kita stop itu yang namanya pengiriman pembantu rumah tangga. Kita harus punya harga diri, kita harus punya martabat.
Kesenjangan sosial sekarang ini seperti ini, Gini rasio kita sudah 0,43. 0,43 sudah pada posisi merah. Gini rasio artinya gap yang kaya yang miskin ini sudah melebar sekali. Bapak-Ibu, semuanya bisa lihat gambar ini, ini di Jakarta. Ada rumah yang seperti itu, dan ada rumah yang, gedung pencakar langit seperti yang ada di sana. Bapa-Ibu mau coba merasakan gap itu kalo,  silakan kalau pas ke Jakarta, ke Thamrin, ke Sudirman naik ke lantai 50 atau lantai 60, naik langsung ke sana. Kemudia turun, naik mobil atau naik taksi kemudian pergi ke Tanah Tinggi, pergi ke Marunda, pergi ke Priuk, langsung ke sana, ke kampung kumuh di sana. Bapak-Ibu semuanya akan merasakan  betapa gap itu betul-betul sudah sangat mengkhawatirkan. Dan, sakit sekali kalau Ibu dan Bapak semuanya pergi ke lantai 60,  turun, dan langsung menuju ke tempat kumuh itu. Terasa betul di...(menunjuk hati). Itu tugas berat ke depan kita ada di situ.  Jadi yang penting bukan hanya masalah pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga pemerataannya itu yang paling penting. Jangan bicara pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi sekian, sekian, tapi yang paling penting adalah pemerataannya. Tapi itu ke depan yang kita rancang menuju ke pemerataan itu.
Â
Saya ingatkan lagi, nanti kalau pas ke Jakarta rasain sakitnya dengan cara seperti tadi yang saya sampaikan, naik ke lantai 60 turun langsung naik taksi, minta di antar ke  ke Tanah Tinggi, ke Priuk,  atau ke Marunda. Terus.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 20 July, 2017, 01:59
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ini indek persepsi korupsi kita. Kita masih pada posisi di tengah. Tetapi kalo dibandingkan dengan Singapur, dengan Malaysia, dengan Filipin, dan ke sana, kita masih banyak korupsinya. Yang paling bersih, Singapur. Dan, keliatan kalo negara itu bersih dari korupsi penduduknya pasti juga makmur.
Â
Oleh sebab itu, kemarin kita mempunyai, dari pengalihan BBM 230 trilliun, dan agar ada pemerataan tadi, sekarang anggrananggaran itu kita arahkan ke alat-lat ini, pembelian traktor, pembelian bibit, pembelian pupuk,  untuk siapa? Untuk petani. Dan, ke depan baru kita rancang, nanti yang kita berikan bukan subsidi bibit atau pupuk. Tetapi pembelian harga gabah yang langsung dari petani yang kita naikkan. Jadi tidak ada yang bisa lagi nakal. Karena dari penelusuran kita pupuk itu ternyata larinya tidak ke petani. Bener kan? Ya bener,  saya juga tahu.
Kemudian juga anggaran negara yang ada, yang dari pengalihan BBM tadi juga kita bangun 49 waduk dalam 5 tahun, tahun ini 13, 5 tahun ke depan 49 waduk. Karena apa? Kita ingin swasembada pangan, kita ingin ketahanan pangan, kita ingin kedaulatan pangan kita betul-betul bisa kita pegang. Dan semuanya ini hanya dengan kerja keras ini bisa kita lakukan. Irigasinya  juga seperti gambar gambar yang ada di sana. Bukan kayak sekarang, irigasi airnya dari sana sepuluh sampai di sawah hanya dua. Di sana 10 liter sampai sawah-sawahnya hanya 2 liter. Karena apa? Irigasinya rusak semuanya. Saya  lihat  20-30 tahun tidak pernah diperbaiki sama sekali, rusak semuanya. Itu yang harus kita kejar-kejar, Menteri pertanian suruh mengerjakan irigasi. Terus.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 20 July, 2017, 01:59
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Juga sebagian pengalihan subsidi kita belikan untuk mesin kapal untuk nelayan, juga untuk pendingin untuk nelayan. Karena memang sekarang ini kesempatan kita untuk mencari ikan di laut karena sudah banyak kapal-kapal yang ditenggelamkan Bu Susi, yang di koran kan baru tiga, tapi sampai detik ini saya baru dapat laporan sudah ada 11.
Â
Nah, ini masalah narkoba, ini perlu kami sampaikan karena, karena apa? Banyak yang belum tahu, setiap hari di negara kita ini 50 orang meninggal, mati karena narkoba. Kalau dikalikan setahun, dalam satu tahun bisa 18.000 orang mati, meninggal karena narkoba. Artinya apa? Negara kita ini sudah dalam posisi  darurat narkoba. Darurat.  Coba kalo pas ketangkep nggak ada yg gram, nggak ada, kilo atau ton. Dan tidak pernah yang namanya pengadilan sudah  mengeksekusi hukuman mati, sudah memutuskan hukuman mati tetapi tidak pernah dieksekusi. Sehingga yang terjadi apa? Dari dalam penjara malah mengatur pengeluaran, me-manage narkoba di luar, di luar. Apa ini mau kita biarkan terus? Dihukum mati kan sudah, ada 64, jadi ada 64 yang sedang kita hukum, sudah diputuskan hukuman matinya tapi yang dieksekusi kemarin baru 6.
Â
Dan saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, ini menyangkut mentalitas, menyangkut moral seperti tadi yang disampaikan oleh Pak Ketua Umum Hanura, ini menyangkut moralitas, menyangkut mentalitas. 64 yang sudah diputuskan di pengadilan, sudah saya sampaikan, mengajukan grasi ke saya, saya  pastikan semuanya saya tolak, nggak yang ... . Ya meskipun saya ditelepon dari  presiden sana, telepon dari presiden sono, disurati dari amnesti dan internasional, dari NGO, dari PBB juga, tapi sekali lagi 18000 setiap tahun, dan  ada 4,5 juta yang harus direhabilitasi dan ada  1,2 juta yang tidak bisa direhabilitasi. Jadi kalo masih ada pengampunan untuk  hal berkaitan dengan narkoba dan makin lama dibiarkan hancurlah kita. Jadi ya terus kita akan tegas melakukan penegakan hukum yang berkaitan dengan narkoba. Coba, sudah dipenjara masih bisa mengedarkan narkoba dari dalam. Mau diteruskan? Ini tadi terpidana matinya narkoba 64.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 20 July, 2017, 01:59
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Saya kira itu yang bisa sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Â Sekali lagi, kembali bahwa hati nurani adalah sumber kemuliaan. Dan, Â selamat untuk Munas, untuk seluruh peserta dan dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim Munas ke II Partai Hati Nurani Rakyat di Solo, Jawa Tengah, Â pada malam hari ini saya nyatakan dibuka.
Â
Terima kasih. Â
Â
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 20 July, 2017, 01:59
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 20 July, 2017, 01:59