KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN
er : Modul Terapa n, Pedom an Kriteria Teknis Kawasa n Budi Daya, Peratur an Menter i Pekerja an Umum No. 41/PRT /M/20 07) 2. Kawasa n yang diperu ntukka n bagi tanama n pangan lahan kering untuk tanama n palawij a, holtikul Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 95
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN
tura, atau tanama n pangan (Sumb er : Modul Terapa n, Pedom an Kriteria Teknis Kawasa n Budi Daya, Peratur an Menter i Pekerja an Umum No. 41/PRT /M/20 07) B3. Kawasan Perkebu nan
Kawasan yang diperuntuk kan bagi tanaman tahunan/p erkebunan yang menghasil
Meningkatkan dan/atau mempertahankan kelestarian konservasi air dan tanah. b. Tidak diperkenankan adanya bangunan kecuali bangunan penunjang unit produksi perkebunan seperti paabrik, gudang, pembibitan, dan perumahan karyawan. c. Luas bangunan maksimum sebesar 2% dari luas perkebunan (KDB = 2%). d. Perkebunan dengan luas <25 Ha kepadatan maksimum 5 rumah/Ha. a.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 96
KLASIFIK ASI RUANG
B4.Kawa san Industri
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI kan baik bahan pangan dan bahan baku industri (Sumber : Modul Terapan, Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 41/PRT/M /2007) 1. Kawasa n yang diperu ntukka n bagi industr i, berupa tempat pemus atan kegiata n industr i (Sumb er : Modul
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN
Pengaturan jalan : Untuk jalan produksi dengan lebar badan jalan 4 meter. Untuk jalan transportasi dengan lebar jalan 6 meter. f. Pemanfaatan ruang untuk permukiman petani dengan kepadatan rendah. g. Ketentuan pelarangan alih fungsi lahan menjadi lahan budidaya non pertanian kecuali untuk pembangunan sistem jaringan prasarana utama. e.
a. Peningkatan dan pengembangan kawasan industri a. Keten pengolahan tuan poko Lahan kawasan industri pengolahan ramah lingkungan k (keluaran limbah dapat dikelola). tenta Lahan termasuk sarana perkantoran dormitory (mess), ng sarana olah raga/hiburan/makan (restorasi) dan pasar peng serta klinik dan tempat ibadah. atura Memiliki fasilitas pergudangan dan pelabuhan, jalan n, lingkungan kawasan. pemb b. Peningkatan dan pengembangan kawasan perindustrian inaan maritim dan Lahan kawasan industri maritim, ramah lingkungan peng (keluaran limbah sisa dikelola), berada di daerah pesisir emba pantai. ngan Lahan termasuk sarana perkantoran, tempat pelatihan, indus klinik medis, dan restorasi. tri; Prasarana pergudangan, pelabuhan, dan jalan serta
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 97
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI Terapa n, Pedom an Kriteria Teknis Kawasa n Budi Daya, Peratur an Menter i Pekerja an Umum No. 41/PRT /M/20 07); 2. Kawasa n Industr i adalah kawasa n tempat pemus atan kegiata n industr i yang dilengk api dengan prasara
KETENTUAN UMUM KEGIATAN c.
d.
e.
f.
g.
h.
i. j.
KETERA NGAN
lingkungan berada dalam kawasan. izin Peningkatan dan pengembangan Industri Pengembangan usaha Pariwisata indus tri Industri berada dalam kawasan pariwisata atau diluar meng kawasan namun masih berdekatan dengan kawasan acu pariwisata diutamakan industry kerajinan, makanan kepa olahan kelompok IKM. da Tersedianya fasilitas jalan ke kawasan pariwisata, Unda transportasi /angkutan. ngPeningkatan dan pengembangan Kawasan perindustrian Unda pengolahan sumber daya laut Lahan peruntukan berada di ng daerah pesisir pantai untuk industri dan klaster industri Nom ramah lingkungan baik olahan maupun kerajinan. or 5 Peningkatan dan pengembangan Kawasan perdagangan. Tahu Lahan untuk pusat penjualan promosi, penjualan, n perdagangan, hiburan termasuk sarana dan prasarana 1984 penunjang jalan lingkungan dalam kawasan. tenta Ketentuan pokok tentang pengaturan, pembinaan dan ng pengembangan industri; serta izin usaha industri mengacu Perin kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang dustri Perindustrian. an. Pemanfaatan kawasan peruntukan industri harus sebesarbesarnya diperuntukan bagi upaya mensejahterakan b. Pema nfaat masyarakat melalui peningkatan nilai tambah dan an peningkatan pendapatan yang tercipta akibat efisiensi kawa biaya investasi dan proses aglomerasi, dengan tetap san mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup. perun Jenis industri yang dikembangkan harus mampu tukan menciptakan lapangan kerja dan dapat meningkatkan indus kualitas sumber daya masyarakat setempat. Untuk itu jenis tri industri yang dikembangkan harus memiliki hubungan harus keterkaitan yang kuat dengan karakteristik lokasi setempat, sebes seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau arkemudahan akses ke pasar. besar Kawasan peruntukan industri harus memiliki kajian Amdal, nya sehingga dapat ditetapkan kriteria jenis industri yang diper diizinkan beroperasi di kawasan tersebut. untuk Untuk mempercepat pengembangan kawasan peruntukan,
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 98
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
na dan di dalam kawasan peruntukan industri dapat dibentuk sarana suatu perusahaan kawasan industri yang mengelola penunj kawasan industri. ang k. Ketentuan tentang kawasan industri diatur tersendiri yang melalui Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1996 tentang dikemb Kawasan Industri dan Surat Keputusan Menteri angkan Perindustrian dan Perdagangan Nomor 50/M/SK/1997 dan tentang Standar Teknis Kawasan Industri yang mengatur dikelol beberapa aspek substansi serta hak dan kewajiban a oleh Perusahaan Kawasan Industri, Perusahaan Pengelola Perusa Kawasan Industri dan Perusahaan Industri dalam haan pengelolaan Kawasan Industri. Kawasa n Khusus untuk kawasan industri, pihak pengelola wajib Industr menyiapkan kajian studi Amdal sehingga pihak industri cukup i yang menyiapkan RPL dan RKL. telah memili ki Izin Usaha Kawasa n Industr i (Keput usan Preside n No. 41 Tahun 1996 tentan g Kawasa n Industr i). Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
KETERA NGAN an bagi upay a mens ejaht eraka n masy araka t melal ui penin gkata n nilai tamb ah dan penin gkata n pend apata n yang tercip ta akiba t efisie nsi biaya invest asi dan prose Page 99
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN s aglo mera si, deng an tetap mem perta hank an kelest arian fungs i lingku ngan hidup . c. Jenis indus tri yang dike mban gkan harus mam pu menc iptak an lapan gan kerja dan dapat meni
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 100
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN ngkat kan kualit as sumb er daya masy araka t sete mpat. Untu k itu jenis indus tri yang dike mban gkan harus memi liki hubu ngan keter kaita n yang kuat deng an karak teristi k lokasi sete
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 101
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN mpat, seper ti kemu daha n akses ke baha n baku dan atau kemu daha n akses ke pasar . d. Kawa san perun tukan indus tri harus memi liki kajian Amda l, sehin gga dapat diteta pkan kriter
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 102
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN ia jenis indus tri yang diizin kan berop erasi di kawa san terse but. e. Untu k mem perce pat peng emba ngan kawa san perun tukan , di dala m kawa san perun tukan indus tri dapat diben tuk
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 103
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN suatu perus ahaa n kawa san indus tri yang meng elola kawa san indus tri. f. Keten tuan tenta ng kawa san indus tri diatu r terse ndiri melal ui Keput usan Presi den Nom or 41 Tahu n 1996
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 104
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN tenta ng Kawa san Indus tri dan Surat Keput usan Ment eri Perin dustri an dan Perda ganga n Nom or 50/M /SK/1 997 tenta ng Stand ar Tekni s Kawa san Indus tri yang meng atur beber
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 105
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN apa aspek subst ansi serta hak dan kewaj iban Perus ahaa n Kawa san Indus tri, Perus ahaa n Peng elola Kawa san Indus tri dan Perus ahaa n Indus tri dala m peng elola an Kawa san
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 106
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN Indus tri. g. Khus us untuk kawa san indus tri, pihak peng elola wajib meny iapka n kajian studi Amda l sehin gga pihak indus tri cuku p meny iapka n RPL dan RKL. h. Harus mem perha tikan kelest arian
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 107
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN lingku ngan. i. Harus dilen gkapi deng an unit peng olaha n limba h. j. Harus mem perha tikan suplai air bersi h. k. Jenis indus tri yang dike mban gkan adala h indus tri yang rama h lingku ngan dan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 108
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN mem enuhi kriter ia amba ng limba h yang diteta pkan Keme nteria n Lingk unga n Hidup . l. Peng elola an limba h untuk indus tri yang berku mpul di lokasi berde katan sebai knya dikel ola
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 109
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN secar a terpa du. m. Pemb atasa n pemb angu nan peru maha n baru di kawa san perun tukan indus tri. n. Harus mem enuhi syara t AMD AL sesua i deng an keten tuan perat uran dan perun
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 110
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN dang unda ngan yang berla ku. o. Mem perha tikan penat aan kawa san peru maha n di sekita r kawa san indus tri. p. Pemb angu nan kawa san indus tri mini mal berja rak 2 Km dari perm ukim an
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 111
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN dan berja rak 1520 Km dari pusat kota. q. Kawa san indus tri mini mal berja rak 5 Km dari sunga i. r. Peng guna an lahan pada kawa san indus tri terdir i dari peng guna an kaveli ng indus
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 112
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN tri, jalan dan salur an, ruang terbu ka hijau, dan fasilit as penu njang .
B5. Kawasan Pertamb angan darat
1. Kawasa n yang diperu ntukka n bagi pertam bangan , baik wilaya h yang sedang maupu n yang akan segera dilakuk an kegiata n pertam bangan terbagi
a. Tidak diperkenankan melakukan penambangan di Kawasan Hutan Lindung. b. Kegiatan usaha pertambangan dilarang dilakukan tanpa izin dari instansi/pejabat yang berwenang yang mengacu kepada ketentuan aturan teknis yang berlaku di setiap sektoral. c. Sebelum kegiatan pertambangan dilakukan wajib dilakukan studi kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang. d. Perusahaan/perseorangan yang telah habis masa penambangannya wajib melakukan rehabilitasi (reklamasi dan/atau revitalisasi) kawasan pascatambang sehingga dapat digunakan kembali untuk kegiatan lain, seperti pertanian, kehutanan, dan pariwisata. e. Pada kawasan pertambangan diperkenankan adanya kegiatan lain yang bersifat mendukung kegiatan pertambangan. f. Tidak mengalokasikan penggalian pada lereng curam (>40%) yang kemantapan lerengnya kurang stabil serta pada kawasan lindung dan pelestarian alam. Hal ini untuk menghindari terjadinya erosi dan kelongsoran. g. Tidak mengizinkan penambangan di daerah tikungan luar,
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Peruntu kan pertam bangan bahan galian golonga nC: a. Kegia tan pena mban gan tidak boleh dilak ukan di kawa san lindu ng; Page 113
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI menjad i kawasa n pertam bangan untuk : a. Golo nga n bah an galia n strat egis b. Golo nga n bah an galia n vital c. Golo nga n bah an galia n yan g tida k ter mas uk
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN
tebing dan bagian-bagian sungai pada umumnya, sehingga b. Kegia mengarahkan ke daerah-daerah agradasi/sedimentasi tan tikungan dalam. pena h. Ketentuan pokok tentang penggolongan pelaksanaan mban penguasaan bahan galian; bentuk dan organisasi gan perusahaan pertambangan; usaha pertambangan; kuasa tidak pertambangan; dan hubungan kuasa pertambangan boleh dengan hak-hak tanah mengacu kepada Undang-Undang meni Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan mbul Pokok Pertambangan. kan i. Ketentuan pokok tentang penguasaan dan pengusahaan; kerus kegiatan usaha hulu; kegiatan usaha hilir; hubungan akan kegiatan usaha minyak dan gas bumi dengan hak atas lingk tanah; serta pembinaan dan pengawasan mengacu kepada unga Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak n; dan Gas Bumi. c. Lokas j. Pemanfaatan ruang beserta sumber daya tambang dan i galian di kawasan peruntukan pertambangan harus tidak diperuntukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, terlet dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai ak cadangan pembangunan yang berkelanjutan dan tetap terlal memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi u lingkungan hidup. dekat k. Setiap kegiatan pertambangan harus memberdayakan terha masyarakat di lingkungan yang dipengaruhinya guna dap kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat. daera l. Kegiatan pertambangan ditujukan untuk menyediakan h bahan baku bagi industri dalam negeri dan berbagai perm keperluan masyarakat, serta meningkatkan ekspor, ukim meningkatkan penerimaan negara dan pendapatan daerah an. serta memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan Hal usaha. ini m. Kegiatan pertambangan harus terlebih dahulu memiliki untu kajian studi Amdal yang dilengkapi dengan RPL dan RKL. k n. Kegiatan pertambangan mulai dari tahap perencanaan, meng tahap ekplorasi hingga eksploitasi harus diupayakan hinda sedemikian rupa agar tidak menimbulkan perselisihan dan ri atau persengketaan dengan masyarakat setempat. baha
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 114
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI ked ua golo nga n di atas . (Sumbe r: Modul Terapa n, Pedom an Kriteria Teknis Kawas an Budi Daya, Peratur an Menter i Pekerja an Umum No. 41/PRT /M/20 07);
KETENTUAN UMUM KEGIATAN o. Rencana kegiatan eksploitasi harus disetujui oleh dinas pertambangan setempat dan atau oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dan pelaksanaannya dilaporkan secara berkala. p. Pada lokasi kawasan pertambangan fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik, jaringan jalan raya, tempat pembuangan sampah, drainase, dan saluran air kotor.
2. Pertam bangan adalah Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
KETERA NGAN ya yang diaki batka n oleh gerak an tana h, penc emar an udar a, serta kebisi ngan akiba t lalu lintas peng angk utan baha n galia n, mesi n peme cah batu, ledak an dina mit, dan Page 115
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
sebagia n atau seluruh tahapa n kegiata n dalam rangka peneliti an, pengel olaan dan pengus ahaan minera l atau batuba ra yang melipu ti penyeli dikan umum, eksplor asi, studi kelayak an, konstr uksi, penam bangan , pengol ahan dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
KETERA NGAN seba gainy a. d. Jarak dari perm ukim an 12 km bila digun akan baha n peled ak dan mini mal 500 m bila tanp a peled akan; e. Lokas i pena mban gan tidak terlet ak di daera h tada h Page 116
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
pemur nian, pengan gltutan dan penjual an, serta kegiata n pascat amban g (Undan gUndan g No. 4 Tahun 2009 tentan g Pertam bangan Minera l dan Batuba ra).
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
KETERA NGAN (daer ah imbu han) untu k menj aga keles taria n sumb er air (mat a air, air tana h); f. Lokas i peng galia n tidak dilak ukan pada leren g cura m (> 40%) yang kema ntap an leren gnya Page 117
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN kuran g stabil . Hal ini untu k meng hinda ri terja dinya erosi dan longs or.
B4.Kawa san Pariwisat a
B5. Kawasan Permuki man Perkotaa n
kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau didirikan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata Kawasan permukim an adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung,
kegiatan pemanfaatan ruang yang diperbolehkan yaitu pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan wisata; b. kegiatan pemanfaatan ruang yang diperbolehkan bersyarat yaitu kegiatan pemanfaatan ruang yang bukan kegiatan wisata dengan syarat tidak mengganggu fungsi kawasan; dan c. kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak diperbolehkan yaitu kegiatan pemanfaatan ruang yang mengganggu fungsi kawasan. a.
a. kegiatan pemanfaatan ruang yang diperbolehkan yaitu pembangunan sarana dan prasarana pendukung fungsi kawasan perumahan, kawasan perkantoran, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan industri, kawasan pariwisata, ruang evakuasi bencana, dan ruang terbuka hijau; b. kegiatan pemanfaatan ruang yang diperbolehkan bersyarat yaitu kegiatan pemanfaatan ruang non perkotaan dengan syarat menunjang fungsi kawasan; dan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 118
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
berupa kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang menuduku ng penghidup an B6. Kawasan Kawasan permukim Permuki an man perdesaan Perdesaa adalah n bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, berupa kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN
c. kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak diperbolehkan yaitu kegiatan pemanfaatan ruang yang mengganggu fungsi kawasan.
a. kegiatan pemanfaatan ruang yang diperbolehkan yaitu pembangunan sarana dan prasarana pendukung fungsi kawasan permukiman perdesaan; b. kegiatan pemanfaatan ruang yang diperbolehkan bersyarat yaitu kegiatan pemanfaatan ruang perkotaan dengan syarat tidak mengganggu fungsi kawasan; dan c. kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak diperbolehkan yaitu kegiatan pemanfaatan ruang yang mengganggu fungsi kawasan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 119
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang menuduku ng penghidup an B7. Kawasan Reklama si Pantai
a. kegiatan pemanfaatan ruang yang diperbolehkan meliputi: 1. pembangunan sarana dan prasarana pendukung pelabuhan; 2. pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan industri; dan 3. pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pariwisata b. kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak diperbolehkan yaitu kegiatan pemanfaatan ruang selain kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada huruf a.
B8. Kawasan perikana n tangkap
a.
B9. Kawasan perikana n budidaya
a.
kegiatanpemanfaatanruang yang diperbolehkanyaitukegiatan perikanan tangkap; b. kegiatanpemanfaatanruang yang tidakdiperbolehkanyaitukegiatanpemanfaatanruangselain perikanan tangkap. kegiatanpemanfaatanruang yang diperbolehkanyaitukegiatanperikananbudidayadankegiatan perikanantangkap; b. kegiatanpemanfaatanruang yang diperbolehkanbersyaratyaitukegiatanwisatadankegiatanpe nelitiandengansyarattidakmengganggufungsikawasan; dan c. kegiatanpemanfaatanruang yang tidakdiperbolehkanyaitukegiatanpemanfaatanruang yang
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 120
KLASIFIK ASI RUANG
KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI DESKRIPSI
KETENTUAN UMUM KEGIATAN
KETERA NGAN
mengganggufungsikawasan. Sumber: draft Dokumen RTRW Kab. Natuna. 2011-2031 Uraian RTRW Kabupaten Natuna tahun 2011-2031, menjadi acuan bagi SKPD Dinas Kesehatan dalam melakukan pembangunan fisik (peningkatan sarana dan prasana) dalam upaya untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan. 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telaahan dari beberapa dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di bidang kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Masih lemahnya tata kelola kelembagaan. 2. Rendahnya akses masyarakat, terutama masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan, baik secara fisik maupun non fisik. 3. Rendahnya Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di Masyarakat. 4. Masih terbatasnya pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai dengan standar kesehatan. 5. Masih tingginya kesakitan yang diakibatkan oleh penyakit menular langsung, penyakit tidak menular/degeneratif dan lingkungan yang tidak sehat. 6. Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dan kerja sama lintas sektoral. 7. Masih rendahnya sumber daya manusia (SDM), baik secara kuantitas, kualitas serta penyebaran sumber daya kesehatan. 8. Belum optimalnya pemerataan, ketersediaan serta keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 121
9. Lemahnya pembinaan sarana obat, makanan serta bahan berbahaya di masyarakat. 10. Lemahnya Sistem Manajeman Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) 11. Belum optimalnya kemampuan manajemen dan Sistem Informasi Kesehatan 12. Masih adanya kesenjangan pembangunan kesehatan antar wilayah, yang disebabkan salah satunya georafi berupa daerah kepulauan. 13. Masih lemahnya status palayanan gizi secara komprehensif. 14. Sebagai salah satu daerah terluar di Indonesia (DTPK) serta mengingat perkembangan (wacana) kawasan Natuna ke depan, sehingga dipandang perlu mempersiapkan tatanan kesehatan dengan lebih baik.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 122
4
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1
Visi dan Misi
4.1.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan Visi Pemerintah Kabupaten Natuna 20112016, maka visi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011 – 2016 adalah: “MASYARAKAT NATUNA YANG SEHAT SECARA MANDIRI” Masyarakat Natuna yang sehat mandiri adalah merupakan suatu harapan dan cita-cita dimana, pada masa mendatang masyarakat Kabupaten Natuna, mencapai derajat kesehatan penduduk yang sehat, sejahtera, aksesabiltas terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata, berkeadilan serta secara bertahap dapat mandiri untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Diharapkan dengan terumuskannya visi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna tersebut, maka dapat menjadi motivasi seluruh elemen dinas untuk mewujudkannya, melalui peningkatan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 123
4.1.2. Misi Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi, maka misi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011 – 2016 adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan. Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan,
merupakan
suatu
bentuk
tanggungjawab
pemerintah
terhadap
masyarakatnya. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan peningkatan jumlah dan mutu sarana serta prasarana kesehatan. Selain itu pemerataan penyebaran tenaga kesehatan, terjaminnya obat dan perbekalan kesehatan yang berkualitas, merata serta terjangkau dan meningkatkan manajemen dalam pelayanan kesehatan akan menunjang dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan. Untuk meningkatkan jangkauan masyarakat, terutama masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan, maka pengembangan pembiayaan kesehatan dalam bentuk jaminan
kesehatan merupakan suatu upaya yang harus di tingkatkan dan
dikembangkan, sehingga masyarakat miskin memperoleh kesempatan yang sama dalam mendapatkan pelayanan kesehatannya. 2. Menurunkan angka kesakitan, baik penyakit menular maupun degeneratif melalui perwujudan lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat Meningkatnya angka kesakitan, baik penyakit menular maupun penyakit degeneratife merupakan suatu masalah dalam pembangunan kesehatan. Dengan tingginya angka kesakitan, tentunya akan mengurangi produktifitas masyarakat. Perubahan perilaku dan gaya hidup sangat mempengaruhi hal tersebut. Melalui peningkatan lingkungan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 124
yang sehat dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, di harapkan akan dapat menurunkan angka kesakitan yang terjadi di masyarakat. 3. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kerja sama lintas sektor. Mengatasi permasalahan kesehatan, bukan hanya merupakan tanggungjawab pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan, namun hal tersebut merupakan tangggungjawab semua pihak. Salah satu upaya adalah dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui kemitraan. Melalui kemitraan, diharapkan akan terjalin hubungan yang erat antara pihak pemerintah, swasta dan masyarakat, dalam pembangunan kesehatan. Dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dapat mendorong masyarakat agar mampu
secara
mandiri
menjamin
terpenuhinya
kebutuhan
kesehatan
dan
kesinambungan pelayanan kesehatan. Kemandirian kesehatan masyarakat ditekankan pada promosi kesehatan, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular/tidak menular serta pengembangan lingkungan sehat. 4. Mewujudkan Tata kelola kelembagaan yang berkualitas dan Sumber Daya Aparatur Kesehatan yang profesional; Tata kelola kelembagaan dan sumber daya aparatur yang berkualitas dan profesional, merupakan suatu modal utama dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan terwujudnya
tata kelola kelembagaan dan didukung oleh SDM aparatur yang
profesional, maka pencapaian kinerja dalam bidang kesehatan akan meningkat, sehingga akan mendukung terwujudnya masyarakat Natuna yang sehat secara mandiri. 4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) – 5 (lima) tahun. Penetapan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 125
tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu utama dibidang Kesehatan di Kabupaten Natuna. Adapun rumusan tujuan di dalam Perencanaan Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011 – 2016 adalah sebagai berikut: 1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara menyeluruh, merata, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, bermutu,
serta tersedianya obat-obatan, perbekalan
kesehatan dan alat kesehatan yang sesuai dengan standar. 2. Meningkatnya produktifitas dan derajat kesehatan masyarakat. 3. Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta perbaikan status gizi masyarakat melalui pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) dan kemitraan lintas sektor. 4. Meningkatkan profesional sumber daya aparatur. 4.2.2. Sasaran Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/ dihasilkansecara nyataoleh Dinas Kesehatan dalam jangka
waktu tahunan,
sampai lima tahun mendatang. Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”. Analisis SMART digunakan untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran yang lebih jelas dan tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria, yaitu khusus (spesific), terukur (measurable),
dapat
dicapai
(attainable),
nyata
(realistic)
dan
tepat
waktu (time bound). Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011 – 2016 adalah: 1. Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau : Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator: Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 126
-
Meningkatnya ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
-
Meningkatnya Cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai target SPM setiap tahun.
-
Terjaminnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
-
Meningkatnya pengawasan pangan dan bahan berbahaya serta obat-obatan yang beredar di masyarakat.
-
Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan sistem surveilence, monitoring dan informasi kesehatan Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur melalui : -
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
-
Meningkatnya persentase pecapaian target imunisasi dasar pada bayi.
-
Meningkatnya sistem surveilans penyakit menular dan tidak menular secara berkelanjutan.
-
Meningkatnya Penanggulangan terhadap Kejadian Luar Biasa
-
Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan melalui sanitasi terpadu berbasis masyarakat (STBM).
3. Pemberdayaan masyarakat dan kerja sama lintas sektor : Pencapaian sasaran ini dapat diukur dari : -
Meningkatnya cakupan rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat.
-
Meningkatnya desa siaga aktif.
-
Meningkatnya status gizi masyarakat, terutama masyarakat miskin.
-
Meningkatnya pelayanan kesehatanibu dan anak.
-
Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan UKBM.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 127
4. Peningkatan tata kelola kelembagaan yang berkualitas, akuntabel dan sumber aparatur kesehatan yang profesional Pencapaian sasaran ini dapat diukur dari : -
Meningkatnya ketersediaan dan kualitas Pelayanan administrasi perkantoran
-
Meningkatnya ketersediaan sarana dan PrasaranaKerja
-
Meningkatnya kualitas SDM aparatur.
-
Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD.
-
Ketersediaan sistem informasi Kesehatan yang berbasis IT
-
Ketersediaan Sistem Kesehatan Daerah
4.3 Strategi dan Kebijakan Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra) diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna dihasilkan dari posisi Strategis hasil analisa lingkunganya itu S – O (Strengths – Opportunity) yang mengarah pada kekuatan atau keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan yang ada. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaranakan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal, yaitu kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat. Dari analisa lingkungan strategis yang telah dilakukan maka strategi yang dapat Dinas Kesehatan lakukan adalah:
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 128
Sasaran 1: Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau : Strategi: Meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu: a) Penerapan sistem pelatihan manajemen terpadu tingkat Puskesmas. b) Penerapan sistem pelatihan tenaga fungsional. c)
Penerapan SOP pelayanan kesehatan.
d) Penerapan sistem manajemen dan informasi kesehatan. e) Peningkatan penyediaansaranaprasaranakesehatan dan jaringanyang memadai. f)
Terjaminnya persedian obat dan perbekalan kesehatan yang memadai.
g) Peningkatan jaminan kesehatan, terutama masyarakat miskin. h) Peningkatan sistem pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. i)
Pemerataan jumlah,kualitas serta penyebaran tenaga kesehatan.
Sasaran 2: Meningkatkan sistem surveilence, monitoring dan informasi kesehatan Strategi: Optimalisasi bidang pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan. Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu: a) Peningkatan dan penguatan pelaksanaan program di jaringan pelayanan kesehatan. b) Peningkatan kerjasama lintas program. c) Peningkatan peran aktif masyarakat melalui kader-kader desa siaga. Sasaran 3: Pemberdayaan masyarakat dan kerja sama lintas sektor. Strategi: Optimalisasi bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu: a) Peningkatan dan penguatan pelaksanaan program di jaringan pelayanan kesehatan. b) Mendorong kemandirian masyarakat, pihak swasta dalam pembangunan kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 129
c) Meningkatkan advokasi terhadap pemerintah, agar dapat mendukung program kesehatan Sasaran 4: Peningkatan tata kelola kelembagaan yang berkualitas, akuntabel dan sumber aparatur kesehatan yang profesional. Strategi: Penguatan sistem manajemen kelembagaan. Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu: a) Penerapan sistem pelatihan dan pengembangan SDM aparatur yang sesuai kebutuhan. b) Pembentukan/penerapan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) di unit-unit pelayanan kesehatan. c) Penerapan sistem penghargaan dan hukuman (reward and punishment). d) Penyediaan sarana prasarana kerja yang memadai.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 130
TABEL IV.1 KETERKAITAN (INTERELASI) VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2011 – 2016 DINAS KESEHATAN KABUPATEN NATUNA VISI : MASYARAKAT NATUNA SEHAT SECARA MANDIRI MISI I : Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan terjangkau TUJUAN SASARAN INDIKATOR Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara menyeluruh, merata, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, bermutu, serta tersedianya obatobatan, perbekalan kesehatan dan alat kesehatan yang sesuai dengan standar
Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
Meningkatnya ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas : - Persentase penduduk Kabupaten Natuna memiliki jaminan kesehatan. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai target SPM setiap tahun: - Presentase pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai target SPM setiap tahun.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE1 2 3 4 5
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Page 131
Meningkatnya ketersediaan obatobatan sesuai dengan kebutuhan: - Persentase ketersediaan obatobatan sesuai dengan kebutuhan.
Meningkatnya ketersedian alat kesehatan di pelayanan dasar yang sesuai dengan standar pelayanan. - Persentase ketersedian alat kesehatan di pelayanan dasar yang sesuai dengan standar pelayanan.
60%
70%
80%
90%
100%
60%
70%
80%
90%
100%
Meningkatnya pengawasan pangan dan bahan berbahaya serta obat-obatan yang beredar di masyarakat.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 132
- Persentase pengawasan pangan dan bahan berbahaya serta obat-obatan yang beredar di masyarakat.
80%
85%
90%
95%
95%
MISI II : Menurunkan angka kesakitan baik penyakit menular maupun degenerati fmelalui perwujudan lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat. TUJUAN
SASARAN
Meningkatnya produktifitas dan derajat kesehatan masyarakat.
Meningkatkan sistem surveilence, monitoring dan informasi kesehatan
INDIKATOR
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : - Presentase Penemuan dan penanganan penderita penyakit menular.
TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE1 2 3 4 5
100%
100%
100%
100%
100%.
Meningkatnya persentase pencapaian target imunisasi dasar pada bayi :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 133
- Persentase cakupan desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI).
Meningkatnya system surveilans penyakit menular dan tidak menular secara berkelanjutan : - Persentase ketepatan dan kelengkapan laporan surveilence baik mingguan maupun bulanan. Meningkatnya Penanggulangan terhadap Kejadian Luar Biasa - Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani 24 jam.
40%
60%
75%
85%
90%
90%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
100%
Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan melalui sanitasi terpadu
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 134
berbasis masyarakat (STBM) : - Persentase Desa/kelurahan bersanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
25%
45%
65%
75%
100%
MISI III:Menggerakkan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kerja sama lintas sektor. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE1 2 3 4 5 Terwujudnya Optimalisasi promosi Meningkatnya cakupan kemandirian kesehatan dan rumah tangga yang masyarakat untuk pemberdayaan berperilaku hidup bersih berperilaku hidup masyarakat. dan sehat : sehat dan - Persentase cakupan peningkatan 25% 45% 65% 75% 85%. rumah tangga yang kesehatan ibu berperilaku hidup dan anak, serta perbaikan status bersih dan sehat. gizi masyarakat melalui pengembangan Meningkatnya desa siaga Upaya Kesehatan aktif Bersumber 75% 80% 85% 90% 95% - Persentase desa siaga Masyarakat aktif. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 135
(UKBM) dan kemitraan lintas sector.
Meningkatnya status gizi masyarakat, terutama masyarakat miskin : - Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan. - Cakupan pemberian makanan tambahan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak : - Cakupan kunjungan K4 ibu hamil. -
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani.
-
Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
-
Cakupan kunjungan ibu nifas.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
85%
90%
95%
95%
100%
100%
100%
100%
100%
85%
90%
90%
90%
90%
35%
50%
65%
75%
90% Page 136
-
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani.
100%
100%
100%
100%
100%
-
Cakupan kunjungan bayi
55%
65%
75%
85%
90%
50%
65%
75%
85%
90%
Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan UKBM : - Persentase deteksi dini dan intervensi tumbuh kembang anak pra sekolah. -
Persentase pemeriksaan pra usila dan usila.
0%
50%
55%
60%
70%
-
Persentase posyandu yang difasilitasi
70%
80%
90%
90%
100%
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 137
MISI IV :Mewujudkan Tata kelola kelembagaan yang berkualitas dan Sumber Daya Aparatur Kesehatan yang profesional TUJUAN Meningkatkan professional sumber daya aparatur.
SASARAN
INDIKATOR
Peningkatan tata Meningkatnya kelola kelembagaan ketersediaan dan kualitas yang berkualitas, Pelayanan administrasi akuntabel dan sumber perkantoran : aparatur kesehatan - Persentase tingkat yang profesional. ketersediaan dan kualitas Pelayanan administrasi perkantoran. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas sarana dan Prasarana Kerja : - Persentase tingkat Ketersediaan dan Kualitassarana dan Prasarana Kerja
1
2
3
4
5
80%
90%
90%
90%
90%.
90%
90%
100%
100%
90%
100%
100%
100%
Meningkatnya kualitas SDM aparatur: - Persentase kualitas dan disiplin SDM aparatur.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
90%
100%
Page 138
Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD: - Persentase Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD. MeningkatnyaKetersediaa n sistem informasi Kesehatan yang berbasis IT : - Persentase Ketersediaan sistem informasi Kesehatan yang berbasis IT Ketersedian Sistem Kesehatan Daerah : - Persentase Ketersediaan Sistem Kesehatan Daerah
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
90%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
-
80%
90%
100%
-
Page 139
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 140
5
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
5.1.
PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan SKPD guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang dihadapi. Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna yang direncanakan untuk Periode Tahun 2011 – 2016 meliputi: 1. Mewujudkanpelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan. Dalam upaya Mewujudkanpelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan, dilakukan melalui program dan kegiatan berikut ini : a. Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan jaringannya : Hasil (Outcome): Meningkatnya sarana dan prasana pelayanan kesehatan. Indikator kinerja : - Persentase Puskesmas, Pustu dan Pusling dengan kondisi sarana dan prasarana yang memadai - Persentase puskesmas yang di bangun. - Persentase puskesmas yang di rehabilitasi. - Persentase Pustu yang di bangun. - Persentase Polindes yang di bangun. - Persentase Pustu yang di Rehabilitasi. - Persentase puskesmas non rawat inap di tingkatkan jadi puskesmas rawat inap dengan rumah bersalin. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 140
- Persentase pengadaan puskesmas keliling. Kegiatan : 1. Pembangunan Puskesmas. Indikator keluaran (output) : Jumlah Puskesmas yang dibangun. Tersedia dan siap digunakannya puskesmas yang dibangun. Kelompok sasaran : SDM aparatur dan Masyarakat yang mendapatkan pelayanan kesehatan. 2. Pembangunan Puskesmas Pembantu. Indikator keluaran (output) : Jumlah Puskesmas Pembantu yang dibangun. Tersedia dan siap digunakan puskesmas pembantu yang dibangun. Kelompok sasaran : SDM aparatur dan Masyarakat yang mendapatkan pelayanan kesehatan. 3. Pengadaan Puskesmas keliling. Indikator keluaran (output) :
Jumlah Puskesmas keliling yang diadakan untuk menunjang pelayanan kesehatan.
Tersedia dan siap dioperasikan puskesmas keliling yang diadakan.
Kelompok sasaran : SDM aparatur dan Masyarakat yang akan dilayani. 4. Pembangunan Posyandu. Indikator keluaran (output): Tersedianya pemberdayaan kesehatan berbasis masyarakat Kelompok sasaran :Masyarakat. 5. Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas; Indikator keluaran (output):
Tersedianya sarana dan prasarana di puskesmas. Kelompok sasaran :SDM kesehatan dan Masyarakat.
6. Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas Pembantu; Indikator keluaran (output): Jumlah Puskesmas pembantu yang di rehab sedang/berat. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 141
Siap di fungsikan untuk melakukan pelayanan terhadap masyarakat. Kelompok sasaran :SDM kesehatan dan Masyarakat. 7. Pengadaan alat kesehatan dan laboratorium Puskesmas; Indikator keluaran (output): Jumlah Puskesmas yang mendapatkan pengadaan alat kesehatan. Jumlah Puskesmas yang mendapatkan pengadaan laboratorium. Tersedianya
alat
kesehatan
dan
laboratorium
di puskesmas yang
mendapatkan pengadaan. Kelompok sasaran :SDM kesehatan dan Masyarakat. 8. Rehab sedang /berat gudang farmasi; Indikator keluaran (output): Dapat difungsikannya gudang farmasi dengan optimal. Kelompok sasaran :SDM kesehatan. 9. Pembangunan Gudang Malathion; Indikator keluaran (output): Tersedia dan dapat difungsikannya gudang malathion yang dibangun. Kelompok sasaran :SDM kesehatan. 10. Pengadaan sarana IPAL Puskesmas dan UPTD lainnya; Indikator keluaran (output): Jumlah Puskesmas dan UPTD lainnya yang mendapatkan pembangunan IPAL. Tersedia dan siap digunakannya IPAL di Puskesmas dan UPTD lainnya. Kelompok sasaran :SDM kesehatan. 11. Pengadaan sarana dan prasarana gudang farmasi; Indikator keluaran (output): Tersedia sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan di gudang farmasi. Kelompok sasaran : SDM kesehatan. 12. Study kelayakan operasional Puskesmas dengan Rumah bersalin dan rawat inap. Indikator keluaran (output): Tersedianya hasil study tentang kelayakan suatu puskesmas untuk dibangun rumah bersalin dan rawat inap. Kelompok sasaran : SDM kesehatan. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 142
13. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap dan rumah bersalin; Indikator keluaran (output): Jumlah Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap dan rumah bersalin yang ditingkatkan (Puskesmas PONED). Tersedia ruang bersalin di Puskesmas dan siap dioperasikan. Kelompok sasaran :SDM kesehatan dan masyarakat. 14. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas dengan rumah bersalin Indikator keluaran (output): Jumlah Puskesmas yang menjadi puskesmas dengan rumah bersalin Peningkatan sarana pelayanan kesehatan Kelompok sasaran :SDM kesehatan dan masyarakat. 15. Rehabilitasi sedang/berat/total Puskesmas; Indikator keluaran (output): Jumlah Puskesmas yang mendapatkan rehab sedang/berat/total. Dapat difungsikannya puskesmas dengan optimal. Kelompok sasaran :SDM kesehatan dan masyarakat. b. Program obat dan perbekalan kesehatan: Hasil (Outcome): Terjaminnya ketersedian obat dan perbekalan kesehatan Indikator kinerja : - Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan - Persentase pengadaan obat essensial - Persentase pengadaan obat generik - Persentase penulisan resep obat generik - Persentase obat yang tersimpan dengan baik (tidak kadaluarsa) - Persentase pengendalilan persediaan obat yang merata Kegiatan : 1.
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan: Indikator keluaran (output) :Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan pusat pelayanan Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 143
2.
Peningkatan Mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan: Indikator keluaran (output) : Persentase penggunaan obat-obatan essensial Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan.
3.
Monitoring, evaluasi dan pelaporan obat; Indikator keluaran (output) : Tertib administrasi dan pelaporan obat Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan.
c. Program Pengawasan Obat dan Makanan; Hasil (Outcome): Terjaminnya obat-obatan dan makanan yang beredar di masyarakat. Indikator kinerja : - Terjaminnya keamanan pangan dan bahan berbahaya serta obat-obatan yang beredar dimasyarakat. Kegiatan : 1. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya; - Indikator keluaran (output) :Persentase pengawasan pangan dan bahan berbahaya serta obat-obatan yang beredar dimasyarakat. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan dan masyarakat. 2. Pembinaan sarana obat dan bahan berbahaya; Indikator keluaran (output) : Persentase toko obat yang ada di masyarakat mendapatkan pembinaan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan dan masyarakat. d. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan ; Hasil (Outcome): Terjaminnya pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan yang di konsumsi masyarakat (termasuk industri kecil rumahan / home industri). Indikator kinerja : - Persentase pengawasan pengawasan dan pengendalian makanan. - Persentase industri rumah tangga(home industri) yang di awasi. Kegiatan : 1.
Pembinaan teknis penatalaksanaan makanan dan minuman hasil produksi industri rumah tangga.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 144
Indikator keluaran (output) :
Jumlah industri rumahan (home industri).
Persentase home industri yang memperoleh izin untuk mengedarkan hasil produksinya ke masyarakat.
Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan dan masyarakat. e. Program Upaya Kesehatan Masyarakat; Hasil (Outcome): Peningkatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat; Indikator kinerja : - Peningkatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan masyarakat. - Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaan puskesmas. - Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. - Peningkatan pencapaian kegiatan monitoring dan evaluasi. Kegiatan : 1. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. Indikator keluaran (output) : Peningkatan persentase pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Kelompok sasaran :Masyarakat yang mendapatkan pelayanan kesehatan. 2. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya Indikator keluaran (output) : Tersedianya sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya. Kelompok sasaran : SDM aparatur. 3. Revitalisasi sistem kesehatan Indikator keluaran (output) :
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Kelompok sasaran : SDM Kesehatan. 4. Pelayanan Kefarmasian dan alat kesehatan Indikator keluaran (output) :
Persentase persedian obat difasilitas kesehatan
Kelompok sasaran : SDM Kesehatan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 145
5. Peningkatan kesehatan masyarakat. Indikator keluaran (output) :
Pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat kabupaten Natuna
Kelompok sasaran : Masyarakat. 6. Penyedian biaya operasional dan pemeliharaan ; Indikator keluaran (output) : Tersedianya dana operasional dan pemeliharaan dengan optimal. Kelompok sasaran : SDM aparatur. 7. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. Indikator keluaran (output) :
Peningkatan keterampilan tenaga Medis dan paramedis di unit pelayanan.
Kelompok sasaran : Masyarakat yang akan dilayani. 8. Monitoring, Evaluasi dan pelaporan kegiatan; Indikator keluaran (output) : Terlaksananya kegiatan yang direncanakan. Kelompok sasaran : SDM aparatur. 9. Sosialisasi kesehatan gigi dan mulut bagi guru SD, TK dan Kader Posyandu; Indikator keluaran (output) : Persentase cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Kelompok sasaran : SDM aparatur, guru SD, TK dan Kader Posyandu. 10.
Penyusunan Akreditasi jabatan Fungsional kesehatan
Indikator keluaran (output) : Terlaksananya jabatan fungsional di kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur. f. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin; Hasil (Outcome): Meningkatnya akses dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. Indikator kinerja : - Peningkatan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin. - Terlaksananya program jaminan kesehatan bagi penduduk miskin. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 146
- Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan. Kegiatan : 1. Pembiayaan kesehatan masyarakat miskin. Indikator keluaran (output). Jumlah penduduk miskin/ mendekati miskin. Persentase masyarakat miskin yang memperoleh jaminan kesehatan Kelompok sasaran :Masyarakat terutama masyarakat miskin. 2. Utilisasi Review Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin; Indikator keluaran (output) : Persentase
pemanfaatan
pelayanan
kesehatan
masyarakat
miskin
(jamkesmas/jamkesda). Kelompok sasaran :Masyarakat miskin 3. Sosialisasi dan bimbingan teknis Asuransi Kesehatan; Indikator keluaran (output) : Terlaksananya program jaminan kesehatan bagi penduduk miskin Kelompok sasaran :SDM kesehatan. g. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ; Hasil (Outcome): Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan. Indikator kinerja : -
Persentase pembinaan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan.
-
Persentase ketersedian dan penerapan SOP di pelayanan kesehatan.
-
Ketersediaan data dasar pelayanan kesehatan (profil).
-
Tersusunnya protap pada tiap-tiap unit pelayanan kesehatan.
Kegiatan : 1. Penyusunan Standar Kesehatan. Indikator keluaran (output) :
Adanya Standar pelayanan kesehatan
Kelompok sasaran :SDM aparatur. 2. Penyusunan dan pemutakhiran data dasar kesehatan; Indikator keluaran (output) : Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 147
Tersedianya data dasar kesehatan (profil)
Kelompok sasaran : SDM aparatur 3. Perawatan Sistem Manajemen Mutu ISO Pelayanan Kesehatan; Indikator keluaran (output) :
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
Kelompok sasaran : SDM aparatur 4. Pembinaan dan penyuluhan teknis penatalaksanaan bagi sarana kesehatan; Indikator keluaran (output) :
Terlaksananya koordinasi antar unit pelayanan kesehatan dengan dinas secara kontinyu.
Kelompok sasaran : SDM aparatur 5. Peningkatan pelayanan publik di puskesmas dan UPTD lainnya; Indikator keluaran (output) :
Meningkatnya kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan
Kelompok sasaran : SDM aparatur. 2. Menurunkan angka kesakitan, baik penyakit menular maupun degeneratif melalui perwujudan lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat, dilakukan melalui program dan kegiatan berikut ini : a. Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular ; Hasil (Outcome): Menurunnya angka kejadian penyakit . Indikator kinerja : -
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Kegiatan : 1. Penyemperotan /fooging sarang nyamuk; Indikator keluaran (output) :
Menurunnya angka kejadian penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.
Kelompok sasaran : SDM aparatur dan masyarakat. 2. Pengadaan alat fooging dan bahan-bahan fooging; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 148
Indikator keluaran (output) :
Tersedianya alat dan bahan-bahan fooging di Puskesmas.
Kelompok sasaran : SDM Aparatur. 3. Pengadaan vaksin Penyakit Menular; Indikator keluaran (output) :
Tersedianya vaksin di Dinas serta Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan.
Kelompok sasaran : SDM Aparatur. 4. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah; Indikator keluaran (output) :
Persentase pelaksanaan pelayanan vaksinasi bagi anak balita dan anak sekolah.
Kelompok sasaran : Masyarakat (balita dan anak sekolah). 5. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular; Indikator keluaran (output) :
Persentase pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.
Kelompok sasaran : SDM aparatur dan masyarakat. 6. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik; Indikator keluaran (output) :
Persentase penurunan angka kejadian penyakit endemik/epidemik.
Kelompok sasaran : SDM aparatur dan masyarakat. 7. Pemusnahan / karantina sumber penyebab penyakit menular; Indikator keluaran (output) :
Persentase pemusnahan / karantina sumber penyebab penyakit menular.
Kelompok sasaran : SDM aparatur. 8. Peningkatan Imunisasi; Indikator keluaran (output) :
Pemberian imunisasi pada bayi, anak sekolah dasar, ibu hamil dan calon jamah haji (Persentase pencapaian Desa UCI)
Kelompok sasaran : SDM aparatur dan masyarakat. 9. Peningkatan surveilence epidemiologi dan penanggulangan wabah; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 149
Indikator keluaran (output) :
Penyakit yang berpotensi menjadi wabah daoat dideteksi secara dini dan bila terjadi wabah dapat diatasi dengan cepat (Persentase penemuan dan penanganan penderita penyakit menular).
Kelompok sasaran : SDM aparatur. 10. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; Indikator keluaran (output) :
Persentase cakupan ketepatan dan kelengkapan laporan surveilence (mingguan & bulanan).
Kelompok sasaran : SDM aparatur. 11. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular; Indikator keluaran (output) :
Persentase cakupan penanggulangan KLB yang ditangani 24 jam
Kelompok sasaran : SDM aparatur. 12. Pelayanan Penanggulangan penyakit TB Indikator keluaran (output) :
Pelaksanaan strategi DOT’S dapat berjalan sehingga semua suspek dan penderita TB dapt terlayani (Persentase penemuan penderita TB).
Kelompok sasaran : SDM aparatur. 13. Pelayanan Kesehatan haji Indikator keluaran (output) :
Semua calon jamaah haji mendapat pelayanan kesehatan dari sebelum, selama dan sesudah melaksanakan ibadah haji dan sampai kembali ke tempat tujuan (Meningkatnya kesehatan jamaah haji, terutama terhadap penyakit meningitis dan influinza).
Kelompok sasaran : SDM aparatur. b. Program Pengembangan Lingkungan Sehat; Hasil (Outcome): Terwujudnya lingkungan yang sehat Indikator kinerja : -
Adanya data dasar tentang lingkungan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 150
-
Adanya Pemetaan tentang lingkungan yang sehat.
-
Pencapaian persentase lingkungan sehat.
-
Pencapaian persentase desa/kecamatan dengan lingkungan sehat.
-
Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan peran serta aktif masyarakat dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Kegiatan : 1. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat Indikator keluaran (output) :
Peningkatan Kesehatan Lingkungan.
2. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan pemukiman dan tempat-tempat umum. Indikator keluaran (output) :
Persentase lingkungan dan tempat-tempat umum yang sehat.
Kelompok sasaran :SDM aparatur dan masyarakat. 3. Pengawasan kualitas air dan lingkungan. Indikator keluaran (output) :
Persentase cakupan pemeriksaan kualitas air dan lingkungan.
Kelompok sasaran :SDM aparatur dan masyarakat 4. Pengadaan alat-alat pemeriksaan tempat-tempat umum Indikator keluaran (output) :
Tersedianya alat-alat pemeriksaan tempat-tempat umum.
5. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat. Indikator keluaran (output) :
Persentase cakupan desa bersanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
6. Sosialisasi menciptakan Lingkungan Sehat Indikator keluaran (output) :
Peningkatan Kesehatan Lingkungan Masyarakat.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 151
3. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kerja sama lintas sektor, dilakukan melalui program dan kegiatan berikut ini: a. Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; Hasil (Outcome): Meningkatnya pemberdayaan masyarakat Indikator kinerja : -
Peningkatan persentase cakupan Rumah Tangga berperilaku hidup bersih dan sehat .
-
Peningkatan persentase cakupan desa siaga aktif .
Kegiatan : 1.
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat. Indikator keluaran (output) :
Persentase peningkatan media komunikasi kesehatan .
Kelompok sasaran :Masyarakat. 2.
Penyuluhan masyarakat tentang pola hidup sehat ; Indikator keluaran (output) : Persentase cakupan rumah tangga ber PHBS Kelompok sasaran :Masyarakat.
3.
Kemitraan Promosi kesehatan Indikator keluaran (output) : Persentase cakupan Desa Siaga Aktif.
4.
Pengadaan sarana dan prasarana media penyuluhan: Indikator keluaran (output) :
Persentase ketersedian sarana dan prasarana media penyuluhan
Kelompok sasaran :SDM aparatur. b. Program Perbaikan Gizi Masyarakat; Hasil (Outcome): Meningkatnya status gizi masyarakat ( balita) terutama dari keluarga miskin. Indikator kinerja : -
Persentase cakupan statusbalita
-
Menurunnya persentase kasus balita gizi buruk.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 152
-
Persentase cakupan pemberian makanan tambahan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan.
Kegiatan : 1. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi. Indikator keluaran (output) : Persentasi pemetaan informasi masyarakat kurang gizi. Kelompok sasaran :SDM aparatur dan Masyarakat yang akan dilayani. 2. Pemberian tambahan makanan dan vitamin. Indikator keluaran (output) :
Persentase balita dan posyandu yang mendapatkan makanan tambahan dan vitamin
Kelompok sasaran :Masyarakat (balita). 3. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi besi, gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat mikro lainnya. Indikator keluaran (output) : Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Kelompok sasaran :Masyarakat (balita). 4. Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi. Indikator keluaran (output) : -
Persentase keluarga sadar gizi.
Kelompok sasaran :SDM aparatur dan Masyarakat. c. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak. Hasil (Outcome): Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan anak. Indikator kinerja : -
Meningkatnya angka keselamatan ibu melahirkan dan anak.
Kegiatan : 1. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Indikator keluaran (output) :
Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 153
Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
Persentase cakupan ibu nifas.
Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani.
Persentase Cakupan kunjungan bayi.
Persentase bidan dengan yang memiliki kompetensi.
Kelompok sasaran :Ibu hamil , melahirkan dan anak. 2. Peningkatan kemitraan pelayanan kesehatan bidan dan dukun Indikator keluaran (output) :
Peningkatan kesehatan ibu dan anak
Kelompok sasaran :SDM aparatur dan dukun bayi. 3. Upaya Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di UKBM. Indikator keluaran (output) :
Persentase pelayanan kesehatan ibu dan anak di UKBM
Kelompok sasaran :Ibu hamil dan bayi/balita. d. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah; Hasil (Outcome): Terpantaunya pertumbuhan dan perkembangan pada anak pra sekolah. Indikator kinerja : -
Persentase cakupan deteksi dini dan intervensi tumbuh kembang anak pra sekolah.
Kegiatan : 1. Deteksi dini dan Intervensi tumbuh kembang anak pra sekolah Indikator keluaran (output) : Persentase cakupan deteksi dini dan intervensi tumbuh kembang anak pra sekolah. Kelompok sasaran :Anak pra sekolah.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 154
e. Program Pengembangan Modal Operasional BKB-Posyandu-PADU. Hasil (Outcome): Meningkatnya pelaksanaan dan pengembangan posyandu Indikator kinerja : -
Jumlah posyandu yang difasilitasi 100%.
Kegiatan : 1. Fasilitasi pengembangan posyandu. Indikator keluaran (output) : Persentase posyandu yang di fasilitasi Kelompok sasaran :Posyandu. f. Program Peningkatan pelayanan kesehatan lansia; Hasil (Outcome): Meningkatnya kesehatan dan produktifitas lansia Indikator kinerja : -
Persentase cakupan pemeriksaan pra usila dan usila.
Kegiatan : 1. Pelayanan pemeliharaan kesehatan. Indikator keluaran (output) : Persentase cakupan pemeriksaan pra usila dan usila. Kelompok sasaran :Masyarakat (usila). 4. Mewujudkan Tata kelola kelembagaan yang berkualitas dan Sumber Daya Aparatur Kesehatan yang profesional, dilakukan melalui program dan kegiatan berikut ini : a. Program Pelayanan Administrasi perkantoran Hasil (output) : Meningkatnya ketersedian dan kualitas pelayanan administrasi perkantoran. Indikator kinerja : Tertib administrasi penyusunan program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Tertib administrasi pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan Tertib administrasi pengelolaan kepegawaian. Kegiatan : 1) Penyedian jasa surat menyurat 2) Penyedian jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 155
3) Penyedian jasa kebersihan kantor. 4) Penyedian alat tulis kantor. 5) Penyedian barang cetakan 6) Penyedian barang cetakan dan penggandaan. 7) Penyedian komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor. 8) Penyedian peralatan rumah tangga. 9) Penyedian bahan bacaan dan peraturan Perundang-undangan. 10) Penyedian makanan dan minuman. 11) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. 12) Penyedian tenaga jasa pendukung pelaksana teknis/administrasi perkantoran. 13) Penyedian jasa pengamanan kantor. 14) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah. 15) Penyedian jasa pelaksana teknis. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Hasil (Outcome): Meningkatnya kelancaran pelayanan pemerintahan kepada masyarakat dan kesejahteraan aparatur. Indikator kinerja : -
Persentase gedung/ kantor yang mendapat bantuan pemeliharaan
-
Persentase kendaraan dinas/operasional yang mendapatkan pemeliharaan
-
Persentase gedung/kantor dalam keadaan baik
-
Persentase kendaraan dinas/kantor dalam keadaan baik.
-
Persentase moubileur dalam keadaan baik.
Kegiatan : 1) Pengadaan Kendaraan Dinas / operasional; a. Indikator keluaran (output) :Meningkatnya/lancarnya transportasi kegiatan yang akan dilakukan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 2) Pengadaan perlengkapan gedung/kantor : a. Indikator
keluaran
(output)
:
Meningkatnya
jumlah
perlengkapan
gedung/kantor untuk menunjang pelayanan dan administrasi. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 156
Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 3) Pengadaan Meubeleur : a. Indikator keluaran (output) : Meningkatnya sarana penunjang pelaksanaan administrasi. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 4) Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas : a. Indikator keluaran (output) :Terpeliharanya rumah dinas. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 5) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor : a. Indikator keluaran (output) :Terpeliharanya gedung kantor. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 6) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional; a. Indikator keluaran (output) :Terpeliharanya kendaraan dinas / operasional. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 7) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor; a. Indikator keluaran (output) : Terpeliharanya peralatan gedung kantor Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur : Hasil (Outcome): Meningkatnya disiplin dan kinerja aparatur. Indikator kinerja : -
Persentase pegawai yang tidak masuk kerja
-
Persentase pencapaian kinerja aparatur.
Kegiatan : 1. Pengadaan pakaian dinas lapangan : Indikator keluaran (output) : Tersedianya pakaian dinas lapangan bagi tenaga kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 2. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu : Indikator keluaran (output) : Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu bagi tenaga kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 157
3. Pembinaan Mental Aparatur : Indikator keluaran (output) : Meningkatnya kinerja dan profesinalisme aparatur kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. d. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur ; Hasil (Outcome): Meningkatnya kualitas serta kemampuan aparatur. Indikator kinerja : -
Persentase pegawai yang mendapatkan bimbingan teknis/pelatihan
-
Persentase peningkatan pencapaian kinerja aparatur.
Kegiatan : 1. Sosialisasi peraturan perundang-undangan: Indikator keluaran (output) :Peningkatan pengetahuan dan wawasan aparatur tentang peraturan perundang-undangan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 2. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan : Indikator keluaran (output) :Terlaksananya pekerjaan berdasarkan peraturan perundang-undangan Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 3. Bimbingan teknis kesehatan : Indikator keluaran (output) : Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. e. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan ; Hasil (Outcome): Meningkatnya sistem pelaporan dan laporan keuangan . Indikator kinerja : -
Pelaporan kinerja tepat waktu
-
Tertib administrasi keuangan.
Kegiatan :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 158
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD: Indikator keluaran (output) :Tersedianya data capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 2. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran; Indikator keluaran (output) :Terlaksananya/ tertib laporan keuangan tiap semester. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 3. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran ; Indikator keluaran (output) :Tersedianya data tentang realisasi anggaran Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 4. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun; Indikator keluaran (output) : Tersusunnya laporan Keuangan Akhir Tahun Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 5. Penyusunan LAKIP; Indikator keluaran (output) : Tersusunnya LAKIP. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 6. Penyusunan RKA dan DPA; Indikator keluaran (output) : Tersusunnya RKA dan DPA. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 7. Penyusunan Renstra dan Renja SKPD; Indikator keluaran (output) : Tersedianya Renstra dan Renja SKPD Kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 8. Penetapan kinerja SKPD; Indikator keluaran (output) : Adanya standar kinerja SKPD Kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 9. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan SKPD; Indikator keluaran (output) : Menilai pelaksanaan program dan kegiatan SKPD Kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 10. Penyusunan Rencana Kerja SKPD; Indikator keluaran (output) : Tersedianya rencana kerja SKPD Kesehatan. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 159
Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 11. Pengendalian dan evaluasi renja SKPD; Indikator keluaran (output) : Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja SKPD Kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan. 12. Penyusunan profil kinerja pelayanan SKPD; Indikator keluaran (output) : Tersedianya profil SKPD Kesehatan. Kelompok sasaran : SDM aparatur kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 160
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
6 1.1.
Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu PadaTujuan Dan Sasaran RPJMD Indikator Kinerja Dinas Kesehatan
sasaran
yang mendukung visi, misi, tujuan dan
RPJMD Kabupaten Kabupaten Natuna Tahun 2011 – 2016, adalah sebagai
berikut : Misi III : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Tujuan 1
: Terselenggaranya pelayanan kesehatan secara menyeluruh, merata, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, bermutu, serta tersedianya obatobatan, perbekalan kesehatan dan alat kesehatan yang sesuai dengan standar.
Sasaran 1
: Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
Indikator kinerja SKPD yang mengacu kepada sasaran tersebut, yaitu: Indikator 1
: Meningkatnya ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Persentase cakupan penduduk natuna memiliki jaminan kesehatan pada tahun 2010 pencapaian targetnya 100% dan sampai pada tahun 2016 pencapaiannya tetap 100%
Indikator 2
: Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai target SPM setiap tahun Persentase cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai terget SPM setiap tahunnya. Pada tahun 2010 pencapaian targetnya 100% dan sampai pada tahun 2016 pencapaian pelayanan kesehatan dasar dan rujukan ditargetkan tetap 100%. (seluruh masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terlayani).
Indikator 3
: Terjaminnya ketersediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. - Persentase
cakupan
ketersedian
obat-obatan
sesuai
dengan
kebutuhan yang pada tahun 2010 pencapaiannya hanya sebesar 50%. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 176
Setiap tahun ketersedian obat-obatan sesuai kebutuhan capaian targetnya meningkat dan ditargetkan pada tahun 2016 cakupan persedian obat-obatan mencapai 100%. - Persentase cakupan ketersedian alat kesehatan di pelayanan dasar yang
sesuai
dengan
standar
pelayanan
pada
tahun
2010
pencapaiannya baru mencapai 50%. Setiap tahun ditargetkan mengalami peningkatan dan pada tahun 2016, ketersedian alat kesehatan di pelayanan dasar mencapai target 100%. Indikator 4
: Meningkatnya pengawasan pangan dan bahan berbahaya serta obatobatan yang beredar di masyarakat. Persentase cakupan pengawasan pangan dan bahan berbahaya serta obat-obatan yang beredar di masyarakat pada tahun 2010 capaiannya baru 75%. Setiap tahun mengalami peningkatan, sehingga dengan demikian akan tercipta rasa aman bagi masyarakat terhadap bahan pangan dan bahan berbahaya serta obat-obatan yang beredar di masyarakat, dimana pada tahun 2016 capaian targetnya mencapai 100%. Adapun target pencapaian pertahun adalah sebagai berikut :
INDIKATOR SASARAN
1. Presentase cakupan Penduduk Natuna yang memiliki jaminan kesehatan 2.Persentase cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERIODE RPJMD 100%
100%
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN TAHUN –1
TAHUN – 2
TAHUN – 3
TAHUN - 4
TAHUN – 5
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
100%
100%
100%
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD 100%
100%
100%
Page 177
sesuai dengan target SPM setiap tahun. 3. Terjaminnya ketersediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. - Persentase ketersediaan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan. - Persentase cakupan ketersedian alat kesehatan dipelayanan dasar yang sesuai dengan standar pelayanan 4. Persentase cakupan pengawasa n pangan dan bahan berbahaya serta obatobatan yang beredar di masyarakat
50%
60%
70%
80%
90%
100%
100%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
100%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
100%
Tujuan 2
:
Meningkatnya produktifitas dan derajat kesehatan masyarakat.
Sasaran 2
:
Menurunkan angka kesakitan, baik penyakit menular maupun degeneratif melalui perwujudan lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat
Indikator kinerja SKPD yang mengacu kepada sasaran tersebut, yaitu: Indikator 1
:
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Persentase cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit menular pada masyarakat pada Tahun 2010 sebesar 100 % dan capaian di
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 178
Tahun 2016 ditargetkan tetap sebesar 100%.Setiap tahunnya penemuan dan penanganan penderita penyakit menular di masyarakat adalah 100%. Indikator 2
:
Meningkatnya persentase pecapaian target imunisasi dasar pada bayi . Persentase cakupan desa / kelurahan Universal Child Immunization (UCI), dari 22% pada tahun 2010 dan capaian ditahun 2016 sebesar 100%. Ratarata kenaikan pertahun sebesar 15%.
Indikator 3
:
Meningkatnya sistem surveilans penyakit menular dan tidak menular secara berkelanjutan. Persentase cakupan ketepatan dan kelengkapan laporan surveilence baik mingguan maupun bulanan, dari 90% tahun 2010 dan ditargetkan capaian tersebut tetap 90% setiap tahunnya sampai pada tahun 2016.
Indikator 4
:
Meningkatnya Penanggulangan terhadap Kejadian Luar Biasa Persentase cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani 24 jam, pencapaian tahun 2010 sebesar 100% dan setiap tahunnya ditargetkan pencapaiannya tetap 100% sampai pada tahun 2016.
Indikator 5
:
Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan melalui sanitasi terpadu berbasis masyarakat (STBM) Persentase cakupan Desa/kelurahan bersanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dimana pada tahun 2010 tidak ada pencapaian karena programnya belum dilaksanakan dan ditargetkan pada tahun 2011 ini capaiannya 25%. Target pencapaian pada tahun 2016 adalah 100% dengan kenaikan ratarata pertahun sebesar 20%. Adapun target pencapaian pertahun sebagai berikut :
INDIKATOR SASARAN
1. Presentase cakupan Penemuan dan penanganan
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERIODE RPJMD 100%
TAHUN – 1
TAHUN -2
TAHUN -3
TAHUN -4
TAHUN -5
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 179
2.
3.
4.
5.
penderita penyakit menular . Persentase cakupan desa/Keluraha n Universal Child Immunization (UCI). Persentase cakupan ketepatan dan kelengkapan laporan surveilence baik mingguan maupun bulanan. Persentase cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani 24 jam Persentase cakupan Desa/keluraha n bersanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
Tujuan 3
22%
40%
60%
75%
85%
100%
100%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
0%
25%%
45%
65%
75%
100%
100%
: Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta perbaikan status gizi masyarakat melalui pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) dan kemitraan lintas sektor.
Sasaran 3
: Pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kerja sama lintas sektor.
Indikator kinerja SKPD yang mengacu kepada sasaran tersebut, yaitu: Indikator 1
:
Meningkatnya cakupan rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Persentase cakupan rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2010 sebesar 35% dan capaian pada tahun 2016
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 180
ditargetkan sebesar 85% dengan rata-rata kenaikan pertahun sebesar 10%. Indikator 2
:
Meningkatnya desa siaga aktif. Persentase cakupan desa siaga aktif pada tahun 2010 sebesar 70% dan capaian pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 95% dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar 5 %
Indikator 3
:
Meningkatnya status gizi masyarakat, terutama masyarakat miskin. - Persentasen cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan pada tahun 2010 sebesar 100% dan ditargetkan setiap balita dengan gizi buruk tetap mendapatkan perawatan, sehingga target cakupannya sebesar 100%. - Persentase cakupan pemberian makanan tambahan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan pada tahun 2010 sebesar 100% dan ditargetkan setiap tahun tetap 100% sehingga pada tahun 2016 cakupannya sebesar 100%.
Indikator 4
:
Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak - Persentase cakupan kunjungan K4 ibu hamil pada tahun 2010 sebesar 74% dan capaian pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 95% dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar 4,2 %. - Persentase cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2010 sebesar 100% dan setiap tahunnya penangan terhadap komplikasi kebidanan tetap sebesar 100% sehingga ditargetkan pada tahun 2016 sebesar 100%. - Persentase cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2010 sebesar 80% dan ditargetkan pada tahun 2016 sebesar 90% dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar 2 %. - Persentase cakupan kunjungan ibu nifas padatahun 2010 sebesar 26% dan pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 90% dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar 12,8 %. - Persentase cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 181
pada tahun 2010 sebesar 100% dan setiap tahunnya neonatus dengan komplikasi tetap mendapatkan penanganan, sehingga pada tahun 2016 ditargetkan tetap 100%. - Persentase cakupan kunjungan bayi pada tahun 2010 sebesar 49% dan ditahun 2016 ditargetkan sebesar 90% dengan kenaikan ratarata pertahun sebesar 8,2 %. Indikator 5
:
Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan UKBM -
Persentase cakupan deteksi dini dan intervensi tumbuh kembang anak pra sekolah pada tahun 2010 sebesar 42% dan pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 90% dengan rata-rata kenaikan pertahun sebesar 9,6%.
-
Persentase cakupan pemeriksaan pra usila dan usila pada tahun 2010 sebesar 0% dan pada tahun 2016 ditargetkan dapat mencapai 70%. Kenaikan rata-rata pertahun diperkirakan sebesar 14%.
-
Persentase cakupan posyandu yang difasilitasi pada tahun 2010 sebesar 70% dan ditargetkan pada tahun 2016 sebesar 100% dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar 6%. Adapun target pencapaian tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
INDIKATOR SASARAN
1. Persentase cakupan rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat. 2. Persentase desa siaga aktif.
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERIODE RPJMD 35%
TAHUN – 1
TAHUN -2
TAHUN -3
TAHUN -4
TAHUN -5
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
45%
50%
70%
75%
85%
85%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
95%
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
Page 182
3. Meningkatnya status gizi masyarakat, terutama masyarakat miskin : - Persentase 100% 100% 100% cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan - Persentase 100% 100% 100% cakupan pemberian makanan tambahan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan 4. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak - Persentase cakupan kunjungan K4 ibu hamil - Persentase cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani - Persentase cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan - Persentase cakupan kunjungan ibu nifas - Persentase cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani - Persentase cakupan kunjungan bayi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
74%
80%
85%
90%
95%
95%
95%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
85%
90%
90%
90%
90%
90%
26%
35%
50%
65%
75%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
49%
55%
75%
85%
90%
90%
85%
90%
90%
100%
65%
5. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan UKBM - Persentase cakupan deteksi dini dan intervensi tumbuh
42%
50%
65%
75%
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 183
kembang anak pra sekolah - Persentase cakupan pemeriksaan pra usila dan usila - Persentase cakupan posyandu yang difasilitasi
0%
0%
50%
55%
60%
70%
70%
70%
70%
80%
90%
90%
100%
100%
Tujuan 4
: Meningkatkan profesionalisme sumber daya aparatur.
Sasaran 4
: Mewujudkan Tata kelola kelembagaan yang berkualitas dan Sumber Daya Aparatur Kesehatan yang profesional
Indikator kinerja SKPD yang mengacu kepada sasaran tersebut, yaitu: Indikator 1
: Meningkatnya ketersediaan dan kualitas Pelayanan administrasi perkantoran Persentase cakupan pemenuhan kebutuhan barang dan jasa administrasi perkantoran pada tahun 2010 sebesar 80% dan ditargetkan pada tahun 2016 sebesar 90% dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar 2 %.
Indikator 2
: Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas sarana dan Prasarana Kerja Persentase cakupan tingkat pemenuhan dan kualitas sarana dan prasarana kerja pada tahun 2010 sebesar 90% dan ditargetkan pada tahun 2016 sebesar 100% dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar 2%.
Indikator 3
: Meningkatnya kualitas SDM aparatur kesehatan. Persentase cakupan pemenuhan kebutuhan peningkatan disiplin dan kualitas SDM aparatur pada tahun 2010 sebesar 90% dan ditargetkan pada tahun 2016 sebesar 100% dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar 2 %.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 184
Indikator 4
: Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pengendalian, Pelaporan dan Evaluasi Program, Kegiatan dan Keuangan SKPD. Persentase cakupan peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian, pelaporan dan evaluasi program, kegiatan dan keuangan SKPD pada tahun 2010 sebesar 90% dan pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 100% dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar 2 %.
Indikator 5
: Ketersediaan Sistem informasi Kesehatan berbasis IT Persentase cakupan ketersedian profil dan informasi kesehatan berbasis IT pada
tahun
2010
sebesar
100%,
setiap
tahunnya
ditargetkan
pencapaiannya 100% hingga pada tahun 2016. Indikator 6
: Ketersediaan Sistem Kesehatan Daerah Persentase cakupan Ketersedian Sistem Kesehatan Daerah direncanakan akan di mulai pada tahun 2013 dengan target 80% dan pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 100%. Adapun target pencapaian tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 185
INDIKATOR SASARAN
1. Persentase cakupan pemenuhan kebutuhan barang dan jasa administrasi perkantoran 2. Persentase cakupan tingkat pemenuhan dan kualitas sarana dan prasarana kerja 3. Persentase cakupan pemenuhan kebutuhan peningkatan disiplin dan kualitas SDM aparatur 4. Persentase cakupan peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian, pelaporan dan evaluasi program, kegiatan dan keuangan SKPD 5. Persentase cakupan ketersedian profil dan informasi kesehatan berbasis IT 6. Persentase cakupan Ketersedian Sistem Kesehatan Daerah
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERIODE RPJMD 80%
TAHUN 1
TAHUN –2
TAHUN –3
TAHUN 4
TAHUN –5
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
80%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
90%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
90%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
-
-
-
80%
90%
100%
100%
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
Page 186
Selain indikator-indikator yang telah diuraikan di atas, terdapat juga indikator-indikator kinerja lain dari Dinas Kesehatan yang secara bersama-sama mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Natuna.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 187
7
PENUTUP
Rencana stratejik (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna tahun 2011 – 2016 merupakan salah satu ukuran penilaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna. Kami sadari bahwa sukses tidaknya penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna ini tidak terlepas dari dukungan dan partisifasi serta dukungan berbagai pihak yang telah memberikan informasi dan pemikirannya. Dalam penyusunan Renstra ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan untukitu kami mengharapkan kritik dan saran sifatnya korektif, konstruktif demi kesempurnaan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna. Demikian rancangan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna yang dapat kami susun dan siapkan untuk menjadi masukan draft awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Natuna. Ranai,
Oktober 2011
Plh. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN NATUNA
dr. FAISAL M.Kes NIP. 19640707200003 1 001
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011-2016
Page 188
TABEL V.1. Program dan Kegiatan Prioritas Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2011 – 2016 Kabupaten Natuna 1. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan : Sasaran
Indikator sasaran
1
2
Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu
Masyarakat terutama masyarakat miskin
Kode
3
4
1.02.01.24
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
1.02.01.24.14
Pembiayaan Kesehatan mayarakat
1.02.01.24.16
Utilisasi Review pelayanan kesehatan Masyarakat miskin
1.02.01.24.xx.
Validasi data penduduk miskin Sosialisasi dan bimbingan teknis Asuransi Kesehatan
1.02.01.24.xx
Cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai target SPM
Program dan Kegiatan
1.02.01.16
Program upaya Kesehatan Masyarakat
1.02.01.16.02
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
1.02.01.16.03
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
Kinerja Program (outcame) dan Kegiatan (output)
Data dan capaian pada tahun awal perencanaan
5
6
Meningkatnya ketersedian dan kemudahan akses masyrakat terhadap pelayanan kesehatan Persentase masyarakat miskin yang memperoleh jaminan kesehatan Persentase pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin (jamkesmas/ jamkesda) Tersedianya data Terlaksananya program jaminan kesehatan bagi penduduk miskin Peningkatan upaya kesehatan masyarakat Persentase pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Tersedianya sarana dan prasarana puskesmas dan
Tahun I Target (%) 7
Target Kinerja Program dan pendanaan Tahun 3
Tahun 2 Rp 8
Target (%) 9
568.000.000
Rp 10
Target (%) 11
649.000.000
Rp 12
Target (%) 13
675.000.000
Tahun 4
Kondisi Kinerja pada Akhir Renstra
Tahun 5 Rp 14
Target (%) 15
683.000.000
Rp 16
Target (%) 17
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
Lokasi
Rp 18
-
20 NATUNA
DINKES
NATUNA
100
100
268.000.000
100
349.000.000
100
375.000.000
100
383.000.000
100
-
100
100
100
100.000.000
100
100.000.000
100
100.000.000
100
100.000.000
100
-
100
DINKES
NATUNA
80
80
100.000.000
85
100.000.000
90
100.000.000
95
100.000.000
100
-
100
DINKES
NATUNA
100
100
100.000.000
100
100.000.000
100
100.000.000
100
100.000.000
100
-
100
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
20.218.944.455
20.218.944.455
18.954.989.811
19.334.089.607
29.001.134.411
-
19 DINKES
100
100
4.000.000.000
100
4.000.000.000
100
3.000.000.000
100
3.000.000.000
100
5.000.000.000
100
DINKES
NATUNA
70
70
2.000.000.000
80
2.000.000.000
85
2.000.000.000
90
2.000.000.000
95
4.000.000.000
95
DINKES
NATUNA
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
161 | P a g e
1.02.01.16.06 1.02.01.16.07
1.02.01.16.09 1.02.01.16.xx
1.02.01.16.12
Peningkatan pelayanan dan penanggulanga n masalah kesehatan
1.02.01.16.15
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan kegiatan Sosialisasi kesehatan gigi dan mulut bagi guru SD, TK dan Kader Posyandu Penyusunan Akreditasi jabatan fungsional kesehatan Program Obat dan perbekalan kesehatan
1.02.01.16.18
1.02.01.16.24
Cakupan ketersedian obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan
prasarana puskesmas dan jaringannya. Revitalisasi sistem kesehatan Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan Peningkatan kesehatan masyarakat Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
1.02.01.15
1.02.01.15.01
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
1.02.01.15.05
Peningkatan Mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
jaringannya. Tersedianya sistem kesehatan Persentase persedian obat di fasilitas kesehatan Pelayanan kesehatan gratis Tersedianya dana operasional dan pemeliharaan dengan optimal Peningkatan keterampilan tenaga medis dan paramedic diunit pelayanan Terlaksananya kegiatan yang direncanakan
80
80
2.000.000.000
85
2.000.000.000
85
2.000.000.000
85
2.000.000.000
85
2.000.000.000
85
DINKES
NATUNA
90
90
2.000.000.000
90
2.000.000.000
90
2.000.000.000
90
2.000.000.000
90
3..000.000.000
90
DINKES
NATUNA
80
80
6.000.000.000
85
6.000.000.000
90
5.500.000.000
90
6.000.000.000
90
8.000.000.000
90
DINKES
NATUNA
80
80
2.000.000.000
85
2.000.000.000
90
2.000.000.000
90
2.000.000.000
90
3.000.000.000
90
DINKES
NATUNA
80
80
1.000.000.000
85
1.000.000.000
90
1.000.000.000
95
1.000.000.000
100
2.000.000.000
100
DINKES
NATUNA
100
100
500.000.000
100
500.000.000
100
500.000.000
100
500.000.000
100
800.000.000
100
DINKES
NATUNA
Persentase cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
50
50
218.944.455
60
218.944.455
70
454.989.811
80
334.089.607
90
501.134.411
90
DINKES
NATUNA
Terlaksananya jabatan fungsional kesehatan
70
70
500.000.000
75
500.000.000
80
500.000.000
85
500.000.000
90
700.000.000
90
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
Terjaminnya ketersedian obat dan perbekalan kesehatan Persentase ketersedian obat dan perbekalan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan pusat pelayanan kesehatan Persentase penggunaan obat-obatan essensial
287.319.500
80.362.031
122.249.373
160.429.686
175.245.078
60
60
100.000.000
70
40.362.031
80
70.000.000
90
90.000.000
100
100.000.000
100
Dinkes
NATUNA
60
60
100.000.000
70
20.000.000
80
30.000.000
90
45.000.000
100
45.000.000
100
DINKES
NATUNA
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
162 | P a g e
Meningkatnya pengawasan pangan dan bahan bernahaya serta obat-obatan yang beredar di masyarakat
Meningkatnya sarana dan prasaranan pelayanan kesehatan
1.02.01.15.06
Monitoring,eva luasi dan pelaporan obat
1.02.01.17
Program Pengawasan obat dan makanan
1.02.01.17.02
Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
1.02.01.17....
Pembinaan sarana obat dan bahan berbahaya
1.02.01.31
Program Pengawasan dan pemgendalian kesehatan makanan
1.02.01.31.05
Pembinaan teknis penatalaksanaa n makanan dan minuman hasil produksi industry rumah tangga
1.02.01.25
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya. Pembangunan Puskesmas
1.02.01.25.01
Persentase tertib administrasi dan pelaporan penggunaan obat. Terjaminnya keamanan pangan dan bahan berbahaya serta obatobatan yang beredar di masyarakat Persentase pengawasan pangan dan bahan berbahaya serta obatobatan yang beredar di masyarakat. Persentase toko obat yang ada di masyarakat yang mendapat pembinaan Terjaminnya pengawasan dan pengendalian makanan yang dikonsumsi masyarakat (termasuk industry kecil rumahan/home industry) Persentase home industry yang memperoleh izin untuk mengedarkanh asil produksinya ke masyarakat. Meningkatnya sarana
80
Terlaksananya pembangunan puskesmas
12
80
87.319.500
85
472.774.531
20.000.000
90
414.953.619
22.249.373
95
631.241.138
25.429.686
100
828.387.215
30.245.078
100
DINKES
NATUNA
904.887.283
75
80
472.774.531
85
314.953.619
90
450.000.000
95
550.000.000
100
620.000.000
100
DINKES
NATUNA
60
65
0
70
100.000.000
75
181.241.138
80
278.387.215
85
284.887.283
85
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
375.000.000
0
0
-
50
375.000.000
10.324.665.000
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
1
1.400.000.000
-
50
7.573.181.708
0
-
-
375.000.000
70
11.169.204.929
0
-
375.000.000
-
70
29.092.980.166
0
-
-
70
31.779.664.517
0
-
13
163 | P a g e
1.02.01.25.02
Pembangunan Puskesmas pembantu
1.02.01.25.04
Pengadaan Puskesmas keliling
a.Puskel laut (unit) b.Puskel roda 4 yang diadakan (unit) c.Puskel roda 2 yang diadakan 1.02.01.25.05
Pembangunan Posyandu
1.02.01.25.07
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas a. Puskesmas yang direlokasi (unit) b.Pembanguna n Poskesdes c.Pembanguna n Polindes d.Pembanguna n Perumahan dokter e.Pembanguna n Puskesmas pembantu f.Pembangunan Perumahan paramedis g.Rehab perumahan medis h.Rehab perumahan paramedis i.Pembangunan pagar
(unit) Terlaksananya pembangunan puskesmas pembantu (unit) Jumlah Puskesmas keliling yang diadakan untuk menunjang pelayanan kesehatan Jumlah Puskel laut yang diadakan Jumlah puskel roda 4 yang diadakan Jumlah puskel roda 2 yang diadakan Tersedianya pusat pemberdayaan kesehatan berbasis masyarakat Tersedianya sarana dan prasarana puskesmas : Jumlah puskesmas yang direlokasi Jumlah Poskesdes yang dibangun Jumlah Polindes yang dibangun Jumlah Perumahan dokter yang dibangun Jumlah Pustu yang dibangun Jumlah perumahan paramedic yang dibangun Jumlah perumahan medis yang direhab Jumlah perumahan paramedic yang direhab Jumlah pagar puskesmas
30
2
600.000.000
1
300.000.000
2
600.000.000
1
300.000.000
1
300.000.000
37
DINKES
NATUNA
37
14
3.274.665.000
6
1.223.181.708
23
1.669.204.929
23
3.000.000.000
16
6.000.000.000
119
DINKES
NATUNA
5
1
1
0
1
1
9
DINKES
NATUNA
9
3
0
3
2
0
17
DINKES
NATUNA
23
10
5
20
20
15
93
DINKES
NATUNA
1
1
250.000.000
1
250.000.000
1
300.000.000
0
-
1
300.000.000
4
DINKES
NATUNA
108
17
4.000.000.000
13
2.300.000.000
14
5.100.000.000
15
16.000.000.000
17
18.000.000.000
188
DINKES
NATUNA
0
1
0
0
0
0
1
DINKES
NATUNA
13
10
1
1
1
2
28
DINKES
NATUNA
22
0
1
1
1
0
25
DINKES
NATUNA
20
2
1
1
4
3
31
DINKES
NATUNA
30
2
1
2
1
1
37
DINKES
NATUNA
23
1
1
4
5
5
39
DINKES
NATUNA
0
1
1
2
2
1
7
DINKES
NATUNA
0
0
5
2
3
3
13
DINKES
NATUNA
0
0
1
1
2
2
6
DINKES
NATUNA
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
164 | P a g e
1.02.01.25.21
1.02.01.25.24
1.02.01.25.30
Rehab sedang/berat gudang farmasi
1.02.01.25.32
Pembangunan gudang malathion
1.02.01.25.33
Pengadaan sarana IPAL Puskesmas dan UPTD lainnya
1.02.01.25.34
Pengadaan sarana prasarana gudang farmasi
1.02.01.25.35
Study kelayakan operasional puskesmas dengan rumah bersalin dan rawat inap Peningkatan Puskesmas menjadi puskesmas dengan rumah bersalin Rehabilitasi sedang/total/b erat puskesmas
1.02.01.25.xx
1.02.01.25.xx
Peningkatan mutu & kualitas pelayanan kesehatan
puskesmas j.Pembangunan pagar gudang farmasi Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu Pengadaan alat kesehatan dan lab puskesmas
1.02.01.23
Program Standarisasi pelayanan kesehatan
yang dibangun Jumlah pagar gudang yang dibangun Jumlah puskesmas pembantu yang direhab Jumlah Puskesmas yang mendapatkan pengadaan alat kesehatan dan laboratorium puskesmas Dapat difungsikannya gudang farmasi dengan optimal Tersedia dan dapat difungsikannya gudang malathion Jumlah Puskesmas dan UPTD yang mmendapatkan pengadaan IPAL Tersedianya sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan gudang farmasi Peningkatan pelayanan rawat inap dan ibu bersalin
0
0
0
0
-
3
1.000.000.000
2
500.000.000
3
1.000.000.000
3
0
4
500.000.000
2
500.000.000
1
300.000.000
2
1.092.980.166
0
0
-
0
-
1
500.000.000
0
0
0
0
-
1
500.000.000
2
0
-
3
1.200.000.000
4
0
0
-
1
300.000.O00
0
0
-
0
Peningkatan sarana pelayanan kesehatan
1
1
300.000.000
Jumlah puskesmas yang mendapat rehab sedang/berat/t otal Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan
1
0
-
0
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
1
-
-
0
1
DINKES
NATUNA
1.200.000.000
11
DINKES
NATUNA
2
2.479.664.517
11
DINKES
NATUNA
-
0
-
1
DINKES
NATUNA
0
-
0
-
1
DINKES
NATUNA
1.600.000.000
4
2.500.000.000
0
-
13
DINKES
NATUNA
1
300.000.000
1
500.000.000
1
500.000.000
4
DINKES
NATUNA
-
0
-
1
1.500.000.000
0
-
1
DINKES
NATUNA
0
-
0
-
1
1.200.000.000
1
1.500.000.000
3
DINKES
NATUNA
1
500.000.000
0
2
1.500.000.000
1
1.500.000.000
4
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
496.148.484
0
754.757.447
0
990.479.519
1.081.948.519
165 | P a g e
1.02.01.23.01 1.02.01.23.03
1.02.01.23.xx
1.02.01.23.xx
Penyusunan Standar Kesehatan Penyusunan dan Pemutahiran data kesehatan Perawatan Sistem manajemen ISO Pelayanan Kesehatan Pembinaan dan penyuluhan teknis penatalaksanaa n bagi sarana kesehatan
1.02.01.23.xx
Peningkatan Pelayanan public dan UPTD lainnya
1.02.01.23.06
Monitoring, evaluasi, pelaporan dan rapat kerja kesehatan
Adanya Standar Pelayanan kesehatan Tersedianya data dasar kesehatan (profil) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
0
0
-
0
-
0
-
30
100.000.000
40
120.000.000
40
DINKES
NATUNA
100
100
-
100
200.000.000
100
250.000.000
100
300.000.000
100
300.000.000
100
DINKES
NATUNA
0
0
-
0
-
0
-
0
-
20
51.948.519
20
DINKES
NATUNA
Terlaksananya koordinasi antar unit pelayanan kesehatan dan dinas kesehatan secara kontinyu Meningkatnya kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan Terlaksananya monitoring, evaluasi serta penyusunan laporan dinas kesehatan
100
100
-
100
96.148.484
100
250.000.000
100
300.000.000
100
300.000.000
100
DINKES
NATUNA
0
0
-
0
-
30
54.757.447
40
80.479.519
50
100.000.000
50
DINKES
NATUNA
80
80
-
85
200.000.000
85
200.000.000
90
210.000.000
95
210.000.000
95
DINKES
NATUNA
Kondisi Kinerja pada Akhir Renstra
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
Lokasi
2.Menurunkan angka kesakitan, baik penyakit menular maupun degeneratif melalui perwujudan lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat : Sasaran
Indikator sasaran
1
2
Meningkatnya system surveilence, monitoring dan informasi kesehatan
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular
Kode
3
Program dan Kegiatan
Kinerja Program (outcame) dan Kegiatan (output)
Data dan capaian pada tahun awal perencanaan
6
4
5
1.02.01.22
Program pencegahan dan penanggulanga n penyakit menular
1.02.01.22.01
Penyemperota n/fooging sarang nyamuk
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular melalui perilaku hidup bersih dan sehat Menurunnya angka kejadian penyakit yang disebabkan oleh gigitan
Tahun I Target (%) 7
Rp 8
Target (%) 9
1.319.854.870
100
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
100
Target Kinerja Program dan pendanaan Tahun 3
Tahun 2
100.000.000
Rp 10
Target (%) 11
938.251.967
100
50.000.000
Rp 12
Target (%) 13
957.017.007
100
50.000.000
Tahun 4
Tahun 5 Rp 14
Target (%) 15
976.157.347
100
50.000.000
Rp 16
Target (%) 17
1.464.236.020
100
100.000.000
100
Rp 18
19
20
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
166 | P a g e
1.02.01.22.02
1.02.01.22.03
Pengadaan alat fooging dan bahan-bahan fooging Pengadaan vaksin penyakit menular
1.02.01.22.04
Pelayanan vaksinasi bagi balita, ibu hamil dan anak sekolah
1.02.01.22.05
Pelayanan pencegahan dan penanggulanga n penyakit menular
1.02.01.22.06
Pencegahan penularan penyakit endemic/epide mik
1.02.01.22.07
Pemusnahan / karantina sumber penyebab penyakit menular
1.02.01.22.08
Peningkatan Imunisasi;
1.02.01.22.09
Peningkatan surveilence epidemiologi dan penanggulanga n wabah
1.02.01.22.10
Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan
nyamuk Tersedianya alat dan bahanbahan fooging di puskesmas Tersedianya vaksin didinas kesehtan dan puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan Persentase pelaksanaan pelayanan vaksinasi bagi anak balita, ibu hamil dan anak sekolah Persentase pelayanan pencegahan dan penanggulanga n penyakit menular Persentase penurunan angka kejadian penyakit endemic/epide mik Persentase pemusnahan / karantina sumber penyebab penyakit menular Emberian imunisasi pada bayi, anak sekolah dasar, ibu hamil dan calon jamaah haji (Persentase pencapaian desa UCI) Penyakit yang berpotensi wabah dapat dideteksi secara dini dan bila terjadi wabah dapat diatasi dengan cepat Persentase cakupan ketepatan dan kelengkapan laporan
50
50
50.000.000
70
75.000.000
80
75.000.000
90
75.000.000
100
70.000.000
100
DINKES
NATUNA
100
100
250.000.000
100
200.000.000
100
200.000.000
100
200.000.000
100
300.000.000
100
DINKES
NATUNA
100
100
70.000.000
100
80.000.000
100
98.765.040
100
98.765.040
100
105.000.000
100
DINKES
NATUNA
100
100
100.000.000
100
75.000.000
100
75.000.000
100
85.000.000
100
100.000.000
100
DINKES
NATUNA
100
100
100.000.000
100
50.000.000
100
50.000.000
100
50.000.000
100
100.000.000
100
DINKES
NATUNA
60
60
100.000.000
65
50.000.000
70
50.000.000
75
50.000.000
80
100.000.000
80
DINKES
NATUNA
22
40
100.000.000
60
58.251.967
75
58.251.967
85
58.251.967
90
100.000.000
90
DINKES
NATUNA
100
100
100.000.000
100
100.000.000
100
100.000.000
100
100.000.000
100
100.000.000
100
DINKES
DINKES
60
70
49.854.870
75
40.000.000
80
40.000.000
85
50.000.000
90
59.854.870
90
DINKES
NATUNA
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
167 | P a g e
1.02.01.22.11
dan pemberantasan penyakit menular Pencegahan dan penanggulanga n penyakit menular
1.02.01.22.13
Pelayanan Kesehatan Haji
1.02.01.22.12
Pelayanan Penanggulanga n TB
1.02.01.21.
Program Pengembangan lingkungan sehat Pengkajian pengembangan lingkungan sehat Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
1.02.01.21.01
1.02.01.21.02
1.02.01.21.03
1.02.01.21.05
1.02.01.21.06
1.02.01.21.08
Sosialisasi Kebijakan Lingkungan sehat Peningkatan kualitas kesehatan lingkunan pemukiman dan tempattempat umum Pengawasan kualitas air dan lingkungan Pengadaan alat pemeriksaan tempat-tempat umum.
surveilence (mingguan/bul anan) Persentase cakupan penanggulanga n KLB yang tertangani 24 jam Semua calon jamaah haji mendapat pelayanan kesehatan dari sebelum, malaksanakan haji selama malaksanakan ibadah haji dan sampai kembali ketempat asal Pelaksanaan strategi DOT’S dapat berjalan sehingga semua suspeck dan penderita TB dapat terlayani Terwujudnya lingkungan yang sehat
100
100
100.000.000
100
75.000.000
100
75.000.000
100
75.000.000
100
100.000.000
100
DINKES
NATUNA
100
100
150.000.000
100
100.000.000
100
100.000.000
100
100.000.000
100
175.000.000
100
DINKES
NATUNA
40
40
50.000.000
70
50.000.000
70
50.000.000
70
50.000.000
85
54.381.150
85
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
Peningkatan kesehatan lingkungan
0
0
-
40
35.000.000
50
71.113.098
60
92.633.036
70
100.000.000
100
Persentase cakupan desa bersanitasi total berbasis masyarakat Peningkatan Lingkungan sehat
25
25
100.000.000
45
60.000.000
65
100.000.000
75
120.000.000
100
130.000.000
100
DINKES
NATUNA
0
0
-
40
36.823.536
50
65.000.000
60
80.000.000
80
90.000.000
80
Dinkes
Natuna
Persentase lingkungan dan tempat-tempat umum yang sehat
50
50
81.973.143
60
75.000.000
70
90.000.000
80
90.000.000
90
100.000.000
90
Dinkes
Natuna
Persentase cakupan pemeriksaan kualitas air dan lingkungan Tersedianya alat-alat pemeriksaan – tempat-tempat
80
80
100.000.000
85
70.000.000
90
95.000.000
95
110.000.000
100
120.000.000
100
DINKES
NATUNA
0
0
-
0
-
0
-
30
60.000.000
40
63.667.702
40
DINKES
NATUNA
281.973.134
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
276.823.536
421.113.098
552.633.036
603.667.702
168 | P a g e
umum di fasilitas pelayana kesehatan
3. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral Sasaran
Indikator sasaran
1
2
Optimalisasi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
Kode
3 1.02.01.19.
1.02.01.19.01
1.02.01.19.02
1.02.01.19.06 1.025..01.19.xx
Program dan Kegiatan
Kinerja Program (outcame) dan Kegiatan (output)
4
5
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat Penyuluhan masyarakat tentang pola hidup sehat Kemitraan promosi kesehatan Pengadaan sarana dan prasarana media penyuluhan
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat
1.02.01.29.
Program Peningkatan pelayanan kesehatan anak pra sekolah
1.02.01.29.xx
Deteksi dini dan Intervensi tumbuh kembang anak
Data dan capaian pada tahun awal perencanaan
Target Kinerja Program dan pendanaan
Tahun I
6
Target (%) 7
Tahun 2 Rp 8
Target (%) 9
3.905.664.050
Tahun 3 Rp 10
Target (%) 11
Tahun 4 Rp 12
1.943.777.331
Kondisi Kinerja pada Akhir Renstra
Target (%) 13
1.982.652.878
Rp 14
Target (%) 15
2.022.305.935
Tahun 5 Rp 16
Target (%) 17
3.033.458.903
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
Lokasi
Rp 18
19
20
DINKES
NATUNA
Persentase peningkatan media komunikasi
40
40
1.000.000.000
50
400.000.000
60
410.000.000
70
450.000.000
80
750.000.000
90
DINKES
NATUNA
Persentase cakupan rumah tangga ber PHBS Peningkatan persentase desa siaga aktif Persentase ketersedian sarana dan prasarana media penyuluhan Terpantaunya pertumbuhan dan perkembangan pada anak pra sekolah Persentase cakupan Deteksi dini dan Intervensi
35
45
1.000.000.000
50
600.000.000
70
610.000.000
75
620.000.000
85
783.458.903
85
DINKES
NATUNA
70
70
1.000.000.000
80
500.000.000
85
500.000.000
90
520.000.000
95
750.000.000
95
DINKES
NATUNA
40
40
905.664.050
60
443.777.331
80
462.652.878
90
432.305.935
100
750.000.000
100
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
150.000.000
40
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
50
150.000.000
150.000.000
70
150.000.000
-
70
-
90
150.000.000
-
150.000.000
-
90
169 | P a g e
prasekolah 1.02.01.24.
1.02.01.24.02 1.02.01.30.
1.02.01.30.01
Program Pengembangan modal operasional BKB-Posyandupadu Fasilitasi pengembangan posyandu Program Peningkatan pelayanan kesehatan lansia Pelayanan pemeliharaan kesehatan
1.02.01.20.
Program Perbaikan Gizi masyarakat
1.02.01.20.01
Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
1.02.01.20.02
Pemberian tambahan makanan
1.02.01.20.03
Penanggulanga n Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, GAK, kurang vitamin A dan kekurangan zat mikro lainnya Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi. Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Peningkatan pelayanan kesehatan ibu
1.02.01.20.04
1.02.01.32.
1.02.01.32.04
tumbuh kembang anak prasekolah Meningkatnya pelaksanaan dan pengembangan posyandu
-
Persentase posyandu yang difasilitasi Meningkatnya kesehatan dan produktfitas lansia
70
Persentase cakupan pemeriksaan pra usila dan usila Meningkatnya status gizi masyarakat (balita) terutama dari keluarga miskin Persentasi pemetaan informasi masyarakat kurang gizi Persentase pemberian makanan tambahan pendamping ASI usia 6-24 bulan Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
0
Persentase keluarga sadar gizi
70
80
465.000.000
40
465.000.000
983.500.000
-
80
-
40
3.224.932.630
-
950.000.000
-
90
528.000.000
70
2.269.431.283
528.000.000
950.000.000
-
90
-
70
2.314.819.908
-
90
-
-
70
2.361.116.306
-
70
3.541.674.460
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
0
0
224.932.630
50
269.431.283
70
300.000.000
80
300.000.000
90
500.000.000
90
DINKES
NATUNA
100
100
1.500.000.000
100
750.000.000
100
800.000.000
100
800.000.000
100
1.500.000.000
100
DINKES
NATUNA
100
100
1.000.000.000
100
750.000.000
100
800.000.000
100
800.000.000
100
1.000.000.000
100
DINKES
NATUNA
30
40
500.000.000
50
500.000.000
60
414.819.908
70
461.116.306
80
541.674.461
80
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
1.300.000.000
Menurunnya angka kematian ibu dan anak Persentase cakupan kunjungan k4
-
983.500.000
74
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
80
700.000.000
2.565.200.000
85
1.300.000.000
2.719.112.000
90
1.400.000.000
2.882.258.720
95
1.500.000.000
3.055.194.243
95
1.500.000.000
95
170 | P a g e
dan anak
1.02.01.32.05
1.02.01.32.xx
Peningkatan kemitraan pelayanan kesehatan bidan dan dukun Upaya Peningkatan kesehatan ibu dan anak di UKBM
ibu hamil Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Persentase cakupan ibu nifas Persentase Cakupan neonateus dengan komplikasi yang ditangani Persentase Cakupan kunjungan bayi Persentase bidan yang memiliki kompetensi Peningkatan kesehatan ibu dan anak
Persentase pelayanan kesehatan ibu dan anak di UKBM
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
80
85
90
90
90
90
90
DINKES
NATUNA
26
35
50
65
75
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
49
55
65
75
85
90
90
DINKES
NATUNA
50
50
60
70
80
90
90
DINKES
NATUNA
60
60
350.000.000
70
800.000.000
80
850.000.000
90
900.000.000
100
1.000.000.000
100
DINKES
NATUNA
60
60
250.000.000
70
465.200.000
80
469.112.000
90
482.528.720
100
555.194.243
100
DINKES
NATUNA
4. Mewujudkan tata kelola kelembagaan yang berkualitas dan sumber daya aparatur kesehatan yang profesional. Sasaran
Indikator sasaran
1
2
Peningkatan tata kelola kelembagaan yang berkualitas, akuntabel dan sumber daya aparatur yang profesional
Meningkatnya ketersediaan kualitas pelayanan administrasi, tersedianya
Kode
3 1.02.01.01.
Program dan Kegiatan
4 Program Pelayanan administrasi perkantoran
Kinerja Program (outcame) dan Kegiatan (output)
Data dan capaian pada tahun awal perencanaan
5
6
Meningkatnya ketersedian dan kulaitas pelayanan administrasi perkantoran
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
Tahun I Target (%) 7
Target Kinerja Program dan pendanaan Tahun 3
Tahun 2 Rp 8
Target (%) 9
Rp 10
Target (%) 11
Rp 12
Target (%) 13
Tahun 4
Kondisi Kinerja pada Akhir Renstra
Tahun 5 Rp 14
Target (%) 15
Rp 16
Target (%) 17
Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
Lokasi
Rp 18
19 DINKES
171 | P a g e
20 NATUNA
sarana dan prasarana kerja, meningkatnya kulaitas SDM aparatur, meningkatnya kualitas perencanaan, pelaporan dan evaluasi program kegiatan dan keuangan SKPD
1.02.01.01.01 1.02.01.01.02
Penyedian jasa surat menyurat Penyedian jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
1.02.01.01.08
Penyedian jasa kebersihan
1.02.01.01.10
Penyedian alat tulis kantor
1.02.01.01.11
Penyedian barang cetakan dan penggandaan Penyedian komponen instalasi listrik/peneran gan bangunan kantor Penyediaan Peralatan rumah tangga Penyedian bahan bacaan dan peraturan perundangundangan Penyedian makanan dan minuman
1.02.01.01.12
1.02.01.01.14 1.02.01.01.15
1.02.01.01.17
1.02.01.01.18
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
1.02.01.01.19
Penyedian tenaga jasa pendukung pelaksana teknis administrasi perkantoran Penyedian jasa pengamanan kantor Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
1.02.01.01.20 1.02.01.01.21
1.02.01.01.26
Penyedian jasa pelaksana teknis
Meningkatnya jasa surat menyurat Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Terjaganya kebersihan kantor Lancarnya administrasi kantor Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Tersedianya komponen instalasi listrik/peneran gan bangunan kantor Tersedianya perala tan rumah tangga Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundangundangan Tersedianya makanan dan minuman di SKPD kesehatan Terkoordinasi dan adanya informasiinformasi tentang kesehatan Terlaksananya administrasi perkantoran
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
Keamanan kantor
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
Terkoordinasin ya dan adanya informasi tentang program Adanya penanggung jawab kegiatan yang
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
172 | P a g e
1.02.01.02.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1.02.01.02.05
Pengadaan Kendaraan dinas /operasional
1.02.01.02.07
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
1.02.01.02.09
Pengadaan Peralatan gedung kantor Pengadaan Meubeleur
1.02.01.02.10
1.02.01.02.21 1.02.01.02.22 1.02.01.02.24
1.02.01.02.28
1.02.01.03.
1.02.01.03.03
1.02.01.03.05
Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Program Peningkatan disiplin aparatur Pengadaan pakaian dinas lapangan Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
dilaksanakan Meningkatnya kelancaran pelayanan pemerintahan kepada masyarakat dan kesejahteraan aparatur. Meningkatnya/l ancar nya transportasi kegiatan yang akan dilaksanakan Meningkatnya jumlah perlengkapan gedung kantor untuk menunjang pelayanan dan administrasi Meningkatnya peralatan gedung kantor Meningkatnya sarana penunjang pelaksanaan administrasi Terpeliharanya rumah dinas
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
80
80
85
90
95
100
100
DINKES
NATUNA
80
80
85
90
95
100
100
DINKES
NATUNA
80
80
85
90
95
100
100
DINKES
NATUNA
Terpeliharanya gedung kantor
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
Terpeliharanya kendaraan dinas operasional
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
Terpeliharanya peralatan gedung kantor
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
Meningkatnya disiplin dan kinerja aparatur Tersedianya pakaian lapangan bagi tenag kesehatan Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu bagi tenaga kesehatan
80
80
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
80
80
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
173 | P a g e
1.02.01.03.xx
Pembinaan Mental Aparatur
1.02.01.05.
Program Peningkatan kapasitas aparatur Sosialisasi peraturan perundangundangan
1.02.01.05.02
1.02.01.05.03
1.02.01.05.xx
1.02.01.06.
1.02.01.06.01
1.02.01.06.02
1.02.01.06.03
1.02.01.06.04
1.02.01.06.05 1.02.01.06.06 1.02.01.06.07 1.02.01.06.18
Bimbingan teknis implementasi peraturan perundangundangan Bimbingan teknis kesehatan Program peningkatan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Penyusunan pelaporan keuangan semesteran Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan Laporan keuangan akhir tahun Penyusunan LAKIP Penyusunan RKA dan DPA Penyusunan Renstra dan renja SKPD Penetapan kinerja SKPD
Meningkatnya kinerja dan profedsionallis me aparatur Meningkatnya kualitas serta kemampuan aparatur Peningkatan pengetahuan dan wawasan aparatur tentang peraturan perundangundangan Terlaksananya pekerjaan berdasarkan peraturan perundangundangan Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan Meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
0
0
100
100
100
100
Tersedianya data capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Terlaksananya/ tertib laporan keuangan tiap semester Tersedianya data tentang realisasi anggaran
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun Tersusunnya LAKIP Tersusunnya RKA dan DPA Tersedianya Renstra dan renja SKPD Adanya standar kinerja SKPD kesehatan
100
100
100
100
100
100
100
100 100
100
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
0
0
80
85
90
95
95
DINKES
NATUNA
0
0
80
85
90
95
95
DINKES
NATUNA
0
0
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
DINKES
NATUNA
100
DINKES
NATUNA
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
174 | P a g e
1.02.01.06.19
1.02.01.06.20
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan SKPD Penyusunan Rencana kerja
1.02.01.06.xx
Pengendalian dan evaluasi renja SKPD
1.02.01.06.xx
Penyusunan profil kinerja pelayanan SKPD
Menilai pelaksanaan program dan kegiatan SKPD kesehatan Tersedianya rencana kerja SKPD Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja SKPD kesehatan Tersedianya profil SKPD kesehatan
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
100
100
100
100
100
100
100
DINKES
NATUNA
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2011_2016
175 | P a g e