KETENAGAKERJAAN Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM
• Konsep/definisi ketenagakerjaan yang digunakan BPS merujuk pada rekomendasi International Labor Organization (ILO) sebagaimana tercantum dalam buku “Surveys of Economically Active Population, Employment, Unemployment and Underemployment” An ILO Manual on Concepts and Methods, ILO 1992.
• Tujuannya agar data ketenagakerjaan yang dihasilkan dari berbagai survei di Indonesia dapat dibandingkan secara internasional, tanpa mengesampingkan kondisi ketenagakerjaan spesifik Indonesia.
• Menurut Konsep Labor Force Framework, penduduk dibagi dalam beberapa kelompok. Kelompokkelompok tersebut dapat digambarkan dalam Diagram Ketenagakerjaan. •4
• Penduduk adalah Semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
a. Usia Kerja Indonesia menggunakan batas bawah usia kerja (economically active population) 15 tahun (meskipun dalam survei dikumpulkan informasi mulai dari usia 10 tahun) dan tanpa batas atas usia kerja. b. Bukan usia kerja
c. Angkatan Kerja Konsep angkatan kerja merujuk pada kegiatan utama yang dilakukan oleh penduduk usia kerja selama periode tertentu. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan penganggur. d. Bukan Angkatan Kerja Penduduk usia kerja yang tidak termasuk angkatan kerja mencakup; penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga, dan melaksanakan kegiatan lainnya.
e. Bekerja Kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan paling sedikit 1 (satu) jam secara tidak terputus selama seminggu yang lalu. Kegiatan bekerja ini mencakup, baik yang sedang bekerja maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu sementara tidak bekerja, misalnya karena cuti, sakit, dan sejenisnya. Konsep bekerja satu jam selama seminggu yang lalu juga digunakan oleh banyak negara, antara lain Pakistan, Filipina, Bulgaria, Hungaria, Polandia, Romania, Federasi Rusia, dan lainnya.
f. Penganggur Definisi baku untuk Penganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan, bersedia untuk bekerja, dan sedang mencari pekerjaan. Definisi penganggur mengalami penyesuaian/perluasan menjadi sebagai berikut: • Penganggur adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, atau mereka yang mempersiapkan usaha, atau mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (sebelumnya dikategorikan sebagai bukan angkatan kerja), • dan mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja (sebelumnya dikategorikan sebagai bekerja), • dan pada waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless). • Penganggur dengan konsep/definisi tersebut biasanya disebut sebagai penganggur terbuka (open unemployment).
• Secara spesifik, penganggur terbuka terdiri atas: a. mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan; b. mereka yang tidak bekerja dan mempersiapkan usaha; c. mereka yang tidak bekerja dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan; d. mereka yang tidak bekerja dan tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja, tetapi belum mulai bekerja.
g. Aktivitas/Kegiatan Ekonomi Aktivitas/kegiatan ekonomi yang digunakan merujuk pada the United Nations System of National Accounts (SNA). Penduduk usia kerja dikategorikan sebagai bekerja/mempunyai pekerjaan jika yang bersangkutan bekerja (meskipun hanya bekerja satu jam dalam periode referensi yang pendek) yaitu satu minggu atau mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja.
• Pekerja Tidak Penuh Penduduk yang bekerja kurang dari jam kerja normal (dalam hal ini kurang dari 35 jam seminggu). • Setengah Penganggur Mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). • Pekerja Paruh Waktu Mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela).
• Status Pekerjaan Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/ kegiatan. Status Pekerjaan terbagi menjadi: 1. Berusaha sendiri; 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar; 3. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar; 4. Buruh/Karyawan/Pegawai; 5. Pekerja bebas di pertanian; 6. Pekerja bebas di nonpertanian; 7. Pekerja keluarga/tak dibayar.
• Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) TPAK mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah. TPAK diukur sebagai persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. Indikator ini menunjukkan besaran relatif dari pasokan tenaga kerja (labor supply) yang tersedia untuk memproduksi barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) TPT memberikan indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok penganggur. TPT diukur sebagai persentase jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja.
Variabel substantif yang dikumpulkan • Identitas individu (nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, dan pendidikan); • Kegiatan Seminggu Yang Lalu (bekerja, penganggur, sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya); • Pekerjaan Utama (lapangan usaha/pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan, jam kerja, pendapatan/upah/gaji bersih); • Pekerjaan Tambahan (lapangan usaha/pekerjaan); • Kegiatan Mencari Pekerjaan/Mempersiapkan Usaha; • Pengalaman Kerja.
Production centered development adalah pembangunan manusia dimana pengembangan kualitas SDM yang diarahkan pada peningkatan produksi. Manusia ditempatkan sebagai posisi instrumrn atau sebagai salah satu faktor produksi saja dan bukan merupakan subyek dari pembangunan. People centered development adalah manusia merupakan tujuan utama dari pembangunan, dan kapasitas manusia merupakan sumber daya yang paling penting. Manusia sebagai subyek pembangunan menekankan pada pentingnya pemberdayaan manusia yaitu kemampuan manusia untuk mengaktualisasikan segala potensinya.