Kestabilan dan Bifurkasi Model Epidemik SEIR dengan Laju Kesembuhan Tipe Jenuh Khoiril Hidayati, Setijo Winarko, I Gst Ngr Rai Usadha Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected],
[email protected]
Abstrakβ Terjangkitnya suatu penyakit menular (epidemik) dalam masyarakat dapat menimbulkan banyak kerugian (kepunahan). Untuk itu diperlukan upaya penanggulangan wabah tersebut, diantaranya dengan cara pembentukan imun melalui treatmen pihak rumah sakit dengan laju jenuh agar penderita tidak menjadi sumber penularan. Pada model epidemik SEIR dengan treatmen tipe jenuh ini dilakukan analisa bifurkasi. Dari hasil analisis didapat bilangan reproduksi dasar yang menyatakan rata-rata terjadinya penularan penyakit. Bifurkasi mundur terjadi karena kurang sempurnanya treatmen yang dilakukan. Kata Kunciβ Bifurkasi Mundur, Bilangan Reproduksi Dasar, Model SEIR, Treatmen.
I. PENDAHULUAN enyakit endemik, yaitu penyakit yang menyebar pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang sangat lama, bisa menjadi ancaman bagi populasi di suatu wilayah. Suatu populasi yang terdapat penyakit endemik di dalamnya bisa mengalami kepunahan jika tidak dilakukan penanganan yang tepat. Banyak upaya penanganan yang bisa dilakukan, diantaranya ada treatmen dan karantina. Treatmen adalah pemberian obat yang dilakukan pihak rumah sakit untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi penularan penyakit. Treatmen memiliki 2 tipe yaitu tipe jenuh dan tipe linier. Treatmen tipe jenuh digunakan karena sering kali jumlah pasien yang perlu ditangani jumlahnya melebihi kapasitas pelayanan yang disediakan oleh pihak rumah sakit.
P
Mohammad Djasuli dalam penelitiannya dengan eksistensi bifurkasi mundur pada model penyebaran penyakit makroparasitis menyatakan bahwa penyakit menular yang menimbulkan fenomena bifurkasi mundur lebih berbahaya daripada penyakit menular yang tidak menyebabkan terjadinya bifurkasi mundur ditinjau dari sisi kesembuhan dan bebasnya penderita awal[6]. Pada paper ini dianalisa kestabilan dan adanya bifurkasi mundur pada model epidemik SEIR dengan treatmen tipe jenuh. Model epidemik SEIR adalah model yang terdiri dari empat sub-populasi manusia yaitu individu susceptible atau individu yang rentan terhadap penyakit, individu exposed atau individu yang telah terinfeksi tetapi belum tampak tanda-tanda menderita penyakit, individu infected atau individu yang terinfeksi dan dapat menularkan penyakit dan individu recovered atau individu yang telah sembuh dari penyakitnya.
Pada model ini dicari bilangan reproduksi dasar ( R0 ) yang menyatakan banyaknya rata-rata individu infektif sekunder akibat tertular individu infektif primer yang berlangsung didalam populasi susceptible. Analisa bifurkasi diperlukan untuk mengetahui perubahan stabilitas dan perubahan banyaknya titik tetap akibat perubahan nilai parameter. II. METODE PENELITIAN A. Tahap Telaah Dari permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan selanjutnya dilakukan studi literatur sebagai acuan dalam pemecahan permasalahan. Studi literatur dilakukan terhadap jurnal-jurnal ilmiah, paper, dan buku-buku yang berhubungan dengan model epidemik SEIR dengan kesembuhan tipe jenuh dan terjadinya bifurkasi mundur. B. Tahap Kajian Model Epidemik SEIR Dilakukan pengkajian terhadap diagram kompartemen dan disusun asumsi-asumsi tertentu dalam memahami model, baik pada epidemik SEIR tanpa treatmen maupun pada epidemik dengan treatmen tipe jenuh sehingga dapat dibuat model kompartemen yang sesuai dengan 4 kelompok individu yaitu individu susceptible, exposed, infected dan recovered. C. Tahap Mencari Bilangan Reproduksi Dasar dan Menentukan Stabilitas Titik Kesetimbangan Bilangan reproduksi dasar dapat diperoleh dengan menentukan nilai eigen (nilai karakteristik) dari matriks Jacobian yang dihitung pada titik kesetimbangan bebas penyakit. Tetapi pada beberapa kasus, bilangan reproduksi dasar tidak dapat diperoleh dari perhitungan struktur model matematikanya, tetapi tergantung pada definisi kompartemen terinfeksi dan tidak terinfeksi. Dari nilai eigen dari titik kesetimbangan model dapat diketahui titik kesetimbangan tersebut stabil asimtotik atau tidak. D. Tahap Analisa dan Pembahasan Pada tahap ini dilakukan analisa stabilitas dan adanya bifurkasi mundur pada model epidemik SEIR dengan/tanpa treatmen. E. Tahap Simpulan dan Saran Setelah dilakukan analisa dan pembahasan maka akan diambil suatu kesimpulan dan saran sebagai masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Selanjutnya substitusi pers (6) ke (1), sehingga diperoleh:
A. Model Penyebaran Penyakit Menular Tanpa Treatmen Model epidemik tipe SEIR tanpa treatmen mempunyai asumsi-asumsi sebagai berikut : a.
b.
c.
d. e.
Populasi dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : π adalah populasi susceptible yaitu individu yang rentan terhadap penykait, exposed (πΈ) yaitu individu yang telah terinfeksi tetapi belum menampak tanda-tandanya, infected (πΌ) yaitu individu yang terinfeksi dan dapat menularkan penyakit dan recovered (π
) yaitu individu yang telah sembuh dari penyakitnya, pada kondisi ini kesembuhan hanya diperoleh secara alami. Diasumsikan π adalah laju kematian alami. Sedangkan π΄ adalah laju masuknya individu kedalam populasi dan populasi ini akan masuk ke kelompok π. Jumlah populasi yang masuk kedalam populasi tiap satuan waktu selalu konstan. π½ππΌ adalah laju besarnya populasi susceptible yang terinfeksi dengan π½ merupakan konstanta yang menunjukkan tingkat kontak sehingga terjadi penularan penyakit. opulasi recovered tidak kembali menjadi susceptible karena imun yang terbentuk bersifat permanen. Penyakit yang menyebar bersifat mematikan dan laju kematian karena penyakit sebesar π.
Dari diagram dan asumsi-asumsi tersebut, diperoleh model epidemik SEIR tanpa treatmen
= π΄ β π½π (π‘)πΌ(π‘) β ππ (π‘), (1) = π½π(π‘)πΌ(π‘) β (π + π )πΈ(π‘), (2) = ππΈ (π‘) β (π + π + π )πΌ(π‘), (3) ( ) ( ) = ππΌ π‘ β ππ
π‘ (4) Tiga persamaan pertama pada persamaan diatas ternyata ππ
(π‘) bebas dari variabel π
(π‘), maka persamaan dapat ππ‘ direduksi. Dimisalkan π(π‘) = π (π‘) + πΈ (π‘) + πΌ (π‘) + π
(π‘), maka ππ β€ π΄ β ππ ππ‘ ππ(π‘) ππ‘ ππΈ(π‘) ππ‘ ππΌ(π‘) ππ‘ ππ
(π‘) ππ‘
Sehingga diperoleh limπ‘ββ (π + πΈ + πΌ + π
) β€
π΄ π
B. Titik Kesetimbangan dan Bilangan Reproduksi Dasar Model Penyebaran Penyakit Menular Tanpa Treatmen Titik kesetimbangannya diperoleh dari ππΌ
ππ ππ‘
= 0,
ππΈ ππ‘
= 0 dan
= 0. Titik kesetimbangan bebas penyakit adalah keadaan saat penyakit menular tidak menyebar dalam suatu populasi. Keadaan ini terjadi saat πΌ (π‘) = 0, sehingga diperoleh: Titik kesetimbangan bebas penyakitnya adalah π΄ (π0 , πΈ0 , πΌ0 ) = ( , 0 , 0) π Sedangkan titik kesetimbangan endemik adalah keadaan saat penyakit menular menyebar dalam suatu populasi. Hal ini terjadi saat πΌ (π‘) β 0. Titik kesetimbangan diperoleh dari Substitusi pers (3) ke (2), diperoleh (π+π+π)(π+π) πβ = (5)
ππ‘
ππ½
π
π΄π½π
πΌβ = οΏ½
β 1οΏ½
π½ π(π+π+π)(π+π) π΄π½π Dengan π
0 = π(π+π+π)(π+π)
Dan (π+π+π)π [π
0 β 1] πΈβ = ππ½
(6) (7) (8)
Jadi, titik kesetimbangan endemiknya adalah: (π β , πΈ β , πΌ β ) = (π + π + π)(π + π) (π + π + π )π π [π
0 β 1], [π
0 β 1]οΏ½ οΏ½ , ππ½ ππ½ π½ Jadi, titik kesetimbangan endemik ada saat π
0 > 1
C. Kestabilan Lokal Kestabilan model epidemik ini ditentukan oleh nilai eigen dari matriks Jacobian sistem epidemik tanpa treatmen, diperoleh: βπ½πΌ β π 0 βπ½π β(π + π) π½π π½ = οΏ½ π½πΌ οΏ½ 0 π β(π + π + π) Pada titik kesetimbangan bebas penyakit, matriks jacobiannya: π΄ β‘βπ β€ 0 βπ½ π β’ β₯ β₯ π΄ π½= β’ π½ β’ 0 β(π + π ) β₯ π β’ β₯ β£0 π β(π + π + π )β¦ Diperoleh: π1 = βπ π2 + π3 = β(2π + π + π + π ) < 0 ππ½π΄ π2 . π3 = β + (π + π )(π + π + π ) = (1 β π
0 ) π π΄ Jadi, titik (π0 , πΈ0 , πΌ0 ) = ( , 0 , 0)akan stabil ketika π
0 < 1 π
Sedangkan kestabilan titik kesetimbangan endemiknya adalah π½ π (π + π + π)(π + π) βπ½ οΏ½ [π
0 β 1]οΏ½ β π 0 βπ½ π½ ππ½ β β π (π + π + π)(π + π) β = β β π½ οΏ½ [ π
β 1] οΏ½ β β (π + π ) π½ π½ 0 ππ½ β β 0 π β(π + π + π ) Diperoleh persamaan eigen berikut ini: π0 π3 + π1 π2 + π2 π + π3 = 0
Dengan π0 = β1 π1 = β( (3π + π + π + π ) + π [π
0 β 1]), maka π1 < 0 ketika π
0 β₯ 1 π2 = β οΏ½2(π + π + π )(π + π ) + (2π + π + π + π )(π + π [π
0 β 1])οΏ½, maka π2 < 0 ketika π
0 β₯ 1 π3 = β(π + π )(π + π + π )(π + π [π
0 β 1]) , maka π3 < 0 ketika π
0 β₯ 1 Dengan menggunakan metode Routh-Hurwitznya, diketahui bahwa kestabilan titik kesetimbangan endemik tanpa treatmen terjadi saat π
0 > 1.
D. Model Penyebaran Penyakit Menular dengan Treatmen Model epidemik tipe SEIR tanpa treatmen mempunyai asumsi-asumsi sebagai berikut : a. Populasi dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : π (susceptible), exposed (πΈ, infected (πΌ) dan recovered (π
). Individu recovered memperoleh imun melalui 2 cara: ππΌ secara alami (ππΌ) dan melalui treatmen οΏ½ οΏ½ π+πΌ b. Diasumsikan π adalah laju kematian alami. Sedangkan π΄ adalah laju masuknya individu kedalam populasi dan populasi ini akan masuk ke kelompok π. Jumlah populasi yang masuk kedalam populasi tiap satuan waktu selalu konstan. c. π½ππΌ adalah laju besarnya populasi susceptible yang terinfeksi dengan π½ merupakan konstanta yang menunjukkan tingkat kontak sehingga terjadi penularan penyakit. d. Populasi recovered tidak kembali menjadi susceptible karena imun yang terbentuk bersifat permanen. e. Penyakit yang menyebar bersifat mematikan dan laju kematian karena penyakit sebesar π. Dengan diagram sebagai berikut
A
S ππ
π½ππΌ
E ππΈ
ππΈ
ππΌ
ππΌ
I
ππΌ π+πΌ
ππΌ
R ππ
Model epidemik SEIR dengan treatmen tipe jenuh ππ(π‘) ππ‘ ππΈ(π‘) ππ‘
ππΌ(π‘) ππ‘ ππ
(π‘) ππ‘
= π΄ β π½π (π‘)πΌ(π‘) β ππ (π‘), = π½π(π‘)πΌ(π‘) β (π + π )πΈ(π‘),
(6) (7) (8)
ππΌ(π‘) = ππΈ(π‘) β (π + π + π)πΌ(π‘) β π+πΌ(π‘) , ππΌ(π‘) = ππΌ(π‘) β ππ
(π‘) + π+πΌ(π‘)
(9)
Persamaan (9) ini mengalami reduksi karena tiga persamaan ππ
(π‘) sebelumnya tidak terkait . ππ‘
Dengan mengasumsikan π(π‘) = π (π‘) + πΈ (π‘) + πΌ(π‘) + π
(π‘), maka ππ β€ π΄ β ππ ππ‘ Sehingga diperoleh limπ‘ββ (π + πΈ + πΌ + π
) β€
π΄ π
E. Titik Kesetimbangan Bebas Penyakit Titik kesetimbangan bebas penyakit untuk model epidemik dengan treatmen diperoleh dengan mengambil ππ(π‘) = 0, ππ‘ ππΈ(π‘) ππΌ(π‘) = 0 dan ππ‘ = 0 . Sehingga diperoleh ππ‘ π΄ β π½ππΌ β ππ = 0 π½ππΌ β (π + π )πΈ = 0 ππΌ ππΈ β (π + π + π )πΌ β π+πΌ =0
(10) (11) (12)
Titik kesetimbangan bebas penyakit terjadi saat πΌ = 0. Dari persamaan diatas diperoleh π0 =
π΄ π
Jadi, titik kesetimbangan bebas penyakitnya adalah π΄ π0 = (π0 , πΈ0 , πΌ0 ) = οΏ½ , 0,0οΏ½ π
F. Bilangan Reproduksi Dasar Bilangan reproduksi dasar didapatkan dari the spectral radius of the next generation matrix οΏ½ππ½β π οΏ½. Diberikan π₯ = (πΈ, πΌ, π)π . Persamaan (10), (11) dan (12) ditulis dalam bentuk ππ₯ = β± (π₯ ) β π± (π₯ ) ππ‘
dengan
(π + π)πΈ π½ππΌ ππΌ β± (π₯ ) = οΏ½ 0 οΏ½ , π± (π₯ ) = οΏ½ (π + π + π )πΌ + β ππΈ οΏ½ π +πΌ 0 π½ππΌ + ππ β π΄ Diperoleh: π΄ π+π 0 0 π½ π οΏ½ dan π = οΏ½ π Ο =οΏ½ (π + π + π ) + οΏ½ βπ π 0 0 Sehingga didapatkan ππ½π΄π π
π‘ = π(πΉπ β1 ) = π (π + π )(ππ + ππ + ππ + π )
G. Titik Kesetimbangan Endemik Titik kesetimbangan endemik adalah suatu keadaan dimana terjadi penyebaran penyakit di dalam populasi. Dari persamaan (10) dan (11) dengan πΌ β 0, diperoleh πΈ =
π½π΄πΌ
π 2 +ππ+(ππ½+ππ½)πΌ
(13)
Persamaan ini disubstitusikan ke pers (12) sehingga diperoleh
Dengan
π1 πΌ β 2 + π2 πΌ β + π3 = 0
π1 = (π + π + π )(ππ½ + ππ½ ) π2 = (π + π )[π2 + π½ππ + ππ + ππ + ππ½ + πππ½ + πππ½ ] β ππ½π΄ π3 = β[π
π‘ β 1]π(π + π )[ππ + ππ + ππ + π] Dengan π1 > 0; π3 < 0 βΊ π
π‘ > 1; π3 β₯ 0 βΊ π
π‘ β€ 1 Titik kesetimbangan endemik ada ketika β= π22 β 4π1 π3 = 0 atau π22 π
π = 1 β 4π1 π (π + π )(ππ + ππ + ππ + π) Dengan demikian, titik kestimbangan yang didapat adalah:
a) titik kesetimbangan endemik tunggal ketika π
π‘ > 1; b) titik kesetimbangan endemik tunggal ketika π
π‘ = 1 dan π2 < 0;
titik kesetimbangan endemik tunggal ketika π
π‘ = π
π dan π2 < 0; d) dua titik kesetimbangan endemik, yaitu πβ (πβ , πΈβ , πΌβ ) dan πβ (π β , πΈ β , πΌ β ) dengan πΌ β > πΌβ , terjadi ketika π
π < π
π‘ < 1 dan π2 < 0; e) tidak terdapat titik kesetimbangan endemik ketika π
π‘ < π
π dan π2 < 0 atau ketika π
π‘ < 1 dan π2 > 0. c)
H. Kestabilan Lokal Titik Kesetimbangan Kestabilan titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik endemiknya ditentukan berdasarkan teori manifold pusat (center manifold teory), karena ketika π = πβ atau π
π‘ = 1, titik kesetimbangan bebas penyakit π0 adalah titik kesetimbangan nonhiperbolik. π΄ Ketika π0 οΏ½ , 0,0οΏ½ dan π
π‘ = 1 diperoleh nilai parameter
π
ππ (π + π ) π½π΄π β π(π + π )(π + π + π ) Matriks Jacobiannya: π = πβ =
π΄ β‘βπ β€ 0 βπ½ π β’ β₯ π΄ β₯ π½(π0 , π β ) = β’ 0 β(π + π) π½ β’ β₯ π π β₯ β’ π β(π + π + π + β )β¦ β£0 π Nilai eigennya adalah: π π1 = βπ, π2 = β οΏ½2π + π + π + π + β οΏ½, π3 = 0 π Nilai eigen nul yang simple dari matrik π½(π0 , πβ ) adalah π3 = 0 dan nilai eigen yang lainnya bernilai real negatif. Vektor eigen kanan π = (π€1 , π€2 , π€3 )π yang berkaitan dengan nilai eigen nol π3 = 0 diberikan oleh: π΄ βπ 0 βπ½ π β β π€1 π΄ β 0 β(π + π ) β οΏ½π€2 οΏ½ = 0 π½ β β π€3 π π π β οΏ½π + π + π + β οΏ½β β0 π sehingga diperoleh π½π΄ β 2 (π + π) π€1 β π β οΏ½π€2 οΏ½ = β π½π΄ β π€3 π β β π+π Sedang untuk vektor eigen kiri π = (π£1 π£2 π£3 ) yang memenuhi π. π = π diberikan oleh βππ£1 = 0, β§ β(π + π )π£2 + ππ£3 = 0, β¨βπ½ π΄ π£ + π½ π΄ π£ β οΏ½π + π + π + π οΏ½ π£ = 0. β© π 1 π 2 πβ 3 Diperoleh (π + π )π ππ (π£1 π£2 π£3 ) = οΏ½0 οΏ½ 2 π½π΄π + π (π + π ) π½π΄π + π (π + π )2 Nilai koefisiennya π=
2π(π+π)2
ππ½2 π΄
[π
1β β 1]
π½π΄π+π(π+π)2 π 2 ππ 2 (π+π) dengan π
1β = π2ππ½2π΄
π=
ππ(π+π)2
π2 (π½π΄π+π(π+π)2 )
Koefisien π selalu bernilai positif. Maka kestabilan ditentukan oleh koefisien π. Dengan demikian, hasil yang diperoleh adalah: π΄ 1. π < 0, π < 0, ketika π < 0, dengan |π| βͺ 1, οΏ½ , 0,0οΏ½ π΄
π
tidak stabil; ketika 0 < π βͺ 1, οΏ½ , 0,0οΏ½ stabil asimtotik π
2.
lokal dan titik kesetimbangan endemik (positif) tidak stabil π΄ π > 0, π < 0, ketika π < 0, dengan |π| βͺ 1, οΏ½ , 0,0οΏ½ π
tidak stabil dan titik kesetimbangan endemik (negatif) π΄ stabil; ketika 0 < π βͺ 1, οΏ½ , 0,0οΏ½ stabil dan titik π
kesetimbangan endemik (positif) tidak stabil;
Sedangkan bifurkasi yang terjadi adalah bifurkasi maju terjadi ketika π < 0, π > 0 dan ketika π > 0, π > 0 terjadi bifurkasi mundur. Dengan kata lain, bifurkasi maju terjadi ketika π
1β < 1 dan saat π
1β > 1 terjadi bifurkasi mundur. Dengan cara sama, berlaku juga saat parameter bifurkasinya π.
I. Simulasi dan Interpretasi Simulasi ini menunjukkan kestabilan titik bebas penyakit (πΌ = 0) dan titik kesetimbangan endemik (π1 πΌ 2 + π2 πΌ + π3 = 0). Simulasi yang diperoleh: a. Untuk parameter: π΄ = 10, π = 0.2, π = 1.2, π = 0.4, π = 2, π½ = 0.05, π = 0.2 dan π = 0.8. diperoleh π
π‘ = 0.649351 < 1. Hal ini menunjukkan tidak adanya titik kesetimbangan endemik pada sistem epidemik dengan treatemen. (Gambar 1) b. Untuk π΄ = 10, π = 0.2, π = 1.2, π = 0.4, π = 2, π½ = 0.1, π = 0.2 dan π = 1.2. .Bilangan reproduksi dasarnya π
π‘ = 1.737452 > 1 dan π2 = β0.9175 < 0. Titiik kesetimbangannya pada sistem epidemik dengan treatemen memiliki titik kesetimbangan bebas penyakit dan 1 titik kesetimbangan endemik. c. Untuk π΄ = 10, π = 0.2, π = 1.2, π = 0.4, π = 2, π½ = 0.05, π = 0.2 dan π = 1.2, diperoleh π
π‘ = 0.868726 < 1, π2 = β0.1708 < 0 dan π
π = 0.8596 < π
π‘ < 1. Sistem epidemik dengan treatmen memiliki 2 titik kesetimbangan endemik. d. Bifurkasi mundur terjadi pada saat π = πβ . Hal ini terjadi saat π΄ = 10, π = 0.2, π = 1.2, π = 0.4, π = 2, π½ = 0.05, π = 0.2. keadaan ini ditunjukkan oleh gambar 1.
Gambar 1. Diagram penyebaran populasi terhadap waktu, saat π΄ = 10, π = 0.2, π = 1.2, π = 0.4, π = 2, π½ = 0.05, π = 0.2 dan π = 0.8.
Gambar 2. Diagram bifurkasi terhadap parameter b. terjadi bifurkasi maju saat π΄ = 10, π = 0.2, π = 1.2, π = 0.4, π = 2, π½ = 0.05, π = 0.2 dan π = 4.5.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dalam penyusunan paper ini, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Gambar 2. Diagram bifurkasi terhadap parameter b. Persamaan garis(horisontal) menunjukkan titik kesetimbangan bebas penyakit dan kurva (vertikal) menunjukkan titik kesetimbangan endemik dengan garis tebal menunjukkan kestabilan, sedangkan garis tipis menunjukkan ketidakstabilan.
1. Bilangan reproduksi dasar dari model penyebaran penyakit SEIR dengan treatmen tipe jenuh adalah ππ½π΄π π
π‘ = π(πΉπ β1 ) = π (π + π )(ππ + ππ + ππ + π ) Titik setimbang bebas penyakit adalah stabil asimtotik jika π
π‘ < 1 dan tidak stabil jika π
π‘ > 1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi infeksi ketika π
π‘ > 1 kurang dari 1. 2. Jumlah penderita tanpa treatmen lebih besar daripada jumlah penderita dengan treatmen tipe jenuh. Hal ini terlihat pada π
π‘ < π
0 ππ½π΄π π΄π½π < ( )( ) π π + π ππ + ππ + ππ + π π(π + π + π)(π + π) 3. Bifurkasi mundur terjadi pada saat π
π‘ = 1 dimana terdapat satu titik setimbang endemik jika π
π‘ > 1 dan terdapat dua titik setimbang endemik jika Rv < 1 . Jika π
1β > 1, terjadi bifurkasi mundur pada π
π‘ = 1 dan π
π‘ = 1 mengalami bifurkasi maju ketika π
1β < 1. V. DAFTAR PUSTAKA [1] Xueyong Zhou dan Jingan Cui (2011). βAnalysis of stability and
Gambar 1. Diagram penyebaran populasi terhadap waktu, saat π΄ = 10, π = 0.2, π = 1.2, π = 0.4, π = 2, π½ = 0.05, π = 0.2 dan π = 4.5.
bifurkasi for an SEIR epidemik model with satured recovery rateβ. Common Nonlinear Sci Numer Simulat. Elsevier. [2] Priyandoko, Bagus. (2009). βAnalisis kualitatif dan bifurkasi pada Model Epidemik Tipe SEIR dengan Transmisi Vertikalβ. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Tugas Akhir S1 Jurusan Matematika. [3] Greenhalgh D. Some results for a SEIR epidemic model with density dependence in he death rate. IMA J Math Appl Med Biol 1992;9:67.
[4] Zhang J, Ma Z. Global dynamics of an SEIR epidemic model with saturating contact rate. Math Biosci 2003;185:15β32. [5] Cui JA, Mu XX, Wan H. Saturation recovery leads to multiple endemic equilibria and backward bifurcation. J Theor Biol 2008;254:273-85. [6] Djasuli, M. (2009). βEksistensi Bifurkasi Mundur pada Model Penyebaran Penyakit Makroparasitisβ. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Tugas Akhir S2 Jurusan Matematika. [7] Van den Driessche P, Watmough J. Reproduction numbers and sub-threshold endemic equilibria for compartmental models of disease transmission. Math Biosci. 2002;180:129-48. [8] Guckenheimer J, Holmes P. Nonlinear oscillations. Dynamical systems and bifurcations of vector fields, Berlin: Springer; 1983.