JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
JANUARI 2012
Kesenjangan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Penerapan Metode Mengajar dan Umpan Balik Penilaian H. Faad Maonde
(Guru Besar Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Haluoleo) Abstrak: Penelitian eksperimen ini menggunakan desain 2x2 faktorial bertujuan untuk mempelajari perbedaan rerata respon univariat C(i)-C(j) di mana i≠j serta perbedaan dalam perbedaan (kesenjangan) rerata hasil belajar matematika ditinjua dari penerapan metode mengajar dan umpan balik penilaian dengan hipotesis statistik: {C(1)-C(2)=C(3)-C(4)}. Empat hipotesis rerata respon univariat berdasarkan analisis statistik Uji-t dengan nilai-p<α=0,01 menolak H0 kecuali hipotesis rerata respon C(3)=C(4) menerima H0. Kesenjangan hasil belajar matematika berdasarkan statistik Uji-t nilai-p<α=0,01 menolak H0. Temuan yang menarik ini masih perlu dikaji secara mendalam dalam penelitian berikutnya. Kata kunci: rerata respon univariat, kesenjangan, metode mengajar dan umpan balik penilaian. PENDAHULUAN Kesenjangan atau kepincangan dalam arti yang lebih sederhana adalah berbedaan kehidupan masyarakat dengan karakter tertentu dengan kehidupan masyarakat dengan karakter tertentu lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari misalnya: (i) perbedaan pendapatan antara si kaya dengan si miskin (kesenjangan pendapatan), (ii) perbedaan kelompok masyarakat yang memperoleh pekerjaan dengan yang tidak mendapat pekerjaan (kesenjangan pekerjaan), (iii) perbedaan antara perencanaan pembangunan dengan pelaksanaan (kesenjangan pelaksanaan), (iv) perbedaan kelompok masyarakat yang mengikuti pendidikan menengah dengan kelompok yang tidak dapat mengikuti pendidikan (kesenjangan pendidikan), (v) perbedaan kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai (kesenjangan kepandaian), (vi) perbedaan kelompok siswa yang menguasai materi pembelajaran dengan kelompok siswa yang tidak (kesenjangan materi) dan (vii) dan lainlain. Agung (2006:55) menyebutkan dalam
suatu keadaan jika terjadi perbedaan dalam perbedaan (kesenjangan) atau difference in differences adalah perbedaan karakteristik tertentu dengan karakteristik tertentu lainnya. Mengeliminir perbedaan dalam perbedaan dalam berbagai kasus, kondisi, keadaan, peristiwa, kebiasaan, perilaku, sikap, dan karakter bukan hal mudah. Tetapi memerlukan keterpaduan perencenaan di satu pihak dengan pelaksanaan di pihak lainnya, dengan syarat: (i) para pelaku dan pelaksana mempunyai jiwa besar dalam arti tidak mementingkan kelompok dan golongannya, (ii) memberikan perilaku terpuji dalam lingkungannya dan masyarakat pada umumnya, (iii) tidak ada kebohongan dan tidak ada korupsi. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran telah banyak diprogramkan oleh pemerintah maupun pemerintah daerah. Mulai dari perbaikan kurikuluman berbasis kompetensi (KBK) sampai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Peningkatan kesejah1
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
teraan guru melalui sertifikasi pendidik dengan tambahan satu kali gaji pokok. Bantuan operasional sekolah (BOS) oleh pemerintah dan bantuan lainnya oleh pemerintah daerah. Namun, secara umum hasilnya belum optimal. Hasil belajar siswa akan tercapai secara optimal apabila semua faktor terkait saling bahu membahu (bekerjasama) secara simultan dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Anon, 2003:8). Untuk mencapai itu semua dalam mencapai kesejahteraan masyarakat tidak ada jalan lain kecuali belajar dan belajar. Belajar dari berbagai sudut pandang (i) disiplin mental klasik adalah pelatihan dan pengumpulan pengetahuan, (ii) teori pengembangan adalah proses pengembangan individu, (iii) behaviorisme adalah suatu perubahan dalam tingkah laku, (iv) teori Gestalt adalah belajar sebagai pengembangan wawasan yang dihasilkan oleh interaksi orang dengan lingkungannya Gagne (1984: 246), Mappa dan Basleman; (1994:73). SBY Presiden RI dalam pidato pengarahannya pada Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 66 tanggal 30 November 2011 di Sentul Internasional Convension Centre Bogor mengatakan bahwa (i) agar para guru menjadi panutan bagi para peserta didik, (ii) kinerja sebagian guru yang belum banyak berubah, padahal banyak guru yang telah lulus sertifikasi dan menerima tunjangan khusus, (iii) ada sejumlah saudara kita yang diharapkan memiliki tanggung jawab untuk mengelola
JANUARI 2012
sekolahnya agar lebih bagus sehingga dengan demikian lingkungan sekolah dapat menjadi bagian dari charakter bulding dan mari kita perbaiki lingkungan sekolah. (Kendari: Harian Kendari Ekspres, 1 Desember 2011, hlm 15, kolom 5-6). Kinerja sebagian guru di tanah air walaupun telah banyak yang mendapat sertifikasi dan tunjangan khusus namun sebagian belum menjadi panutan bagi peserta didik di sekolahnya masing-masing, olehnya itu arahan ini perlu mendapatkan apresiasi dari masyarakat pendidik maupun masyarakat umum lainnya ternyata Bapak SBY sebagai Presiden RI mengamati secara mendalam tentang perubahan kualitas perilaku para pendidik di Indonesia. Bukan hanya itu beliau juga menilai bahwa kinerja guru belum banyak berubah. Apakah itu berubah dalam mempertinggii kualitas pembelajaran ataukah guru belum berubah dari sisi sikap dan karakternya dalam proses pembelajaran, dan atau belum memberikan contoh yang tinggi terhadap peserta didik dan dunia pendidikan pada umumnya di tanah air. Lanjut menyebutkan bahwa ada sejumlah kepala sekolah yang oleh SBY menyebutnya sebagai saudara-saudara kita yang diharapkan memiliki tanggung jawab untuk mengelola sekolah agar lebih bagus sehingga dengan demikian sekolah menjadi cermin yang tinggi di dalam lingkungannya. Sekolah sebagai tempat pengkaderan generasi masa datang dalam upaya menatap hari esok yang lebih tinggi, ternyata di berbagai tempat malah peserta didik berubah menjadi tidak terkendali karena adanya tawuran antar pelajar sehingga sangat mengganggu kepentingan umum terutama di jalan raya. Sekolah bukan lagi tempat untuk belajar tetapi berubah menjadi tempat berkumpulnya anak-anak nakal yang bersiap dan berkumpul untuk menyerang teman-teman lainnya. Belajar tidak lagi sebagai perubahan perilaku kearah yang positif tetapi berubah kearah 2
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
yang negatif. Belajar dan mengajar pada hakikatnya merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam setiap kurikulum yang berlaku. Hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran dan mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa hubungan interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi pembelajaran, melainkan juga berupa menanamkan sikap, mengembangkan minat siswa semangat dan nilai budaya dan karakter bangsa pada diri siswa yang sedang belajar. Winkel (2004:59) belajar merupakan kegiatan mental yang tidak bisa disaksikan dari luar, yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya; Gagne (Slameto; 2003:12-13) belajar merupakan proses untuk memperoleh motivasi, dalam pengetahuan dan keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku, penguasaan pengetahuan dan keterampilan. Alwasilah (Johnson; 2006:18) menyebutkkan bahwa belajar bertujuan untuk menyirami benih kodrati yang sementara tumbuh dan berkembang pada diri peserta didik untuk menjadikan dirinya sebagai manusia yang berguna dan bermartabat pada masa depan yang penuh dengan godaan, tantangan yang demikian beratnya dihadapi. Belajar merupakan serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar situasi dan kondisi yang menyenangkan. Kondisi yang menyenangkan dalam pembelajaran akan tercipta dengan sendirinya apabila guru dapat memainkan peran sedemikian sehingga strategi yang dilaksanakan dalam setiap tatap muka dengan siswa. Kondisi seperti ini merupakan cara guru dalam memanfaatkan waktu dan situasi sehingga tidak terasa bahwa sudah terjadi proses pembelajaran yang
JANUARI 2012
menyenangkan, tentu pelaksanaannya dengan metode mengajar bervariasi. Metode mengajar bervariasi merupakan pilihan tertinggi bagi guru saat itu dalam melaksanakan proses pembelajaran matematika. Soetopo (2005:195) berpendapat bahwa keanekaragaman atau variasi sangat berpengaruh pada keberhasilan subyek didik. Seseorang akan jenuh jika menghadapi situasi yang itu-itu saja. Bahkan bisa jadi guru dicap dengan metode satu gaya mengajar. Metode mengajar disesuaikan dengan materi dan kompetensi dasar dan waktu yang sesuai. Metode mengajar bervariasi merupakan kombinasi dari berbagai metode mengajar seperti metode diskusi, metode pemecahan masalah, metode deduksi, metode induksi, metode tanya jawab, metode karya wisata, metode penemuan, metode analitis, metode sintesis dan lain-lain. Selain mengetahui berbagai metode tersebut perlu dikombinasikan dengan berbagai keterampilan mengajar yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan pengelolaan kelas, keterampilan diskusi kelompok kecil, keterampilan memberi penguatan dan keterampilan lainnya. Dari sekian metode mengajar jika dipadukan dengan berbagai keterampilan diharapkan siswa akan terdorong serta termotivasi untuk belajar matematika. Selain menguasai metode mengajar bervariasi dan berbagai keterampilan serta dapat memberikan umpan balik penilaian yang cocok, akhirnya pembelajaran matematika lambat laun akan menjadi tinggi. Umpan balik penilaian merupakan suatu informasi yang diberikan guru kepada siswa berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan rumah atau tugas siswa. Guru memberikan kementar pada lembar pekerjaan siswa dengan pernyataan positif agar siswa dapat terdorong, termotivasi untuk mempertinggii pekerjaannya. Silverius (1991:149) menyatakan bahwa terdapat dua ketentuan dalam memberi 3
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
umpan balik penilaian yaitu: (i) umpan balik tidak mendorong siswa untuk belajar karena: (a) siswa sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal tersebut misalnya; nyontek jawaban yang benar dari temannya tanpa mengolah soal itu dalam pikirannya sendiri, dan (b) bahan yang hendak dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh siswa sehingga siswa umumnya menebak soalsoal yang diberikan; (ii) umpan balik mendorong dan mempermudah belajar siswa (a) mengkofirmasikan jawaban-jawaban benar yang diberikan siswa dan menyampaikan kepadanya seberapa jauh dia mengerti materi yang diajarkan, (b) mengidentfikasi kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh siswa memperbaikinya sendiri. Maonde (2009: 34) menyatakan bahwa umpan balik penilaian merupakan metode atau cara guru dalam memberikan respon terhadap siswa baik lisan maupu tulisan. Respon dengan tulisan misalnya memberikan catatan-catatan yang menyenangkan, membangkitkan semangat, memberi dorongan agar siswa mau belajar dan senang belajar matematika. Sebagai contoh dari tiga orang siswa masing-masing Dodi, Mawar, dan Nina dalam memeriksa pekerjaan rumah mereka. (i) Dodi semua pekerjaan rumah benar. “Dalam lembar pekerjaan rumah Dodi diberikan umpan balik penilaian dengan
JANUARI 2012
kalimat” Dodi memang kamu sangat berbakat dalam pelajaran matematika. Olehnya itu pertahankan dan tingkatkan lagi mudahmudahan kamu menjadi siswa yang tertinggi di kelas ini, (ii) kepada Mawar yang benar sebahagian saja umpan balik penilaian yang diberikan oleh guru dalam lembar pekerjaan siswa dengan tulisan “Sebenarnya kamu War mempunyai potensi yang cukup tinggi dalam pelajaran matematika, setelah memperhatikan kemajuan kamu selama ini, tetapi kali ini … War tidak apa-apa. Bapak guru berharap kali berikutnya Mawar harus benar semua ya …!, (iii) bagi Nina yang pekerjaannya semuanya SALAH, tetapi masih diberikan umpan balik penilaian sebagai dorongan dengan tulisan guru dalam pekerjaan siswa adalah sebagai berikut Ni … Saya tidak percaya pekerjaan kamu kali ini semuanya salah, Bapak berharap coba lagi, coba lagi pasti bisa, kalau semua itu diulang-ulang pasti bisa mengerti, Belajar ya … Ni. Sementara umpan balik penilaian secara lisan diucapkan secara umum di depan kelas dengan bahasa yang hampir sama, santun dan menarik. Demikian pemberian umpan balik penilaian yang harus dilakukan oleh seorang guru, yang bertujuan untuk memberikan dorongan, motivasi pada siswa agar siswa mau tertarik belajar matematika.
METODE Penelitian eksperimen ini dilaksanakan tahun 2008 semester ganjil pada siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kota Kendari dengan jumlah sampel sebanyak 300 orang siswa pada 6 sekolah dengan rincian 3 sekolah sebagai kelas eksperimen dan 3 sekolah lainnya sebagai kelas kontrol. Masing-masing sekolah berdasarkan random diperoleh 1(satu) kelas
experimen dan 1 (satu) kelas kontrol dan masing-masing kelas berdasarkan random diperoleh 25 orang siswa. Tulisan ini merupakan bagian dari disertasi penulis. Desain dan gambaran jumlah sampel pelaksanaan eksperimen adalah sebagai berikut:
4
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
JANUARI 2012
Tabel 1 Desain Jumlah Sampel Dalam Pelaksanaan Eksperimen Hasil Belajar Matematika (Y) Menurut Metode Mengajar (Faktor Ai) dan Umpan Balik Penilaian (Faktor Bj) Faktor B (B=1) (B=2) Jumlah Faktor A (A=1) 75 75 150 (A=2) 75 75 150 Jumlah 150 150 300 Keterangan: (A=1): Metode mengajar bervariasi berjumlah 150 orang siswa; (A=2): Metode mengajar konvensional berjumlah 150 orang siswa; (B=1): Umpan balik penilaian kelompok berjumlah 150 orang siswa; (B=2): Umpan balik penilaian kelas berjumlah 150 orang siswa; (A=1,B=1) adalah kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi dan pemberian umpan balik penilaian kelompok berjumlah 75 orang siswa; (A=1,B=2) adalah kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi dan pemberian umpan balik penilaian kelas
berjumlah 75 orang siswa; (A=2,B=1) adalah kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar konvensional dan pemberian umpan balik penilaian kelompok berjumlah 75 orang siswa; (A=2,B=2) adalah kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar konvensional dan pemberian umpan balik penilaian kelas berjumlah 75 orang siswa. Untuk mempelajari perbedaan rerata respon univariat hasil belajar matematika dengan syarat khusus adalah menggunakan dan mengacu pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2 Perbedaan Rerata Respon Univariat Hasil Belajar Matematika Menurut Faktor Ai dan Faktor Bj Berdasarkan Persamaan (2) Factor B Factor A B=1 B=2 selisih A=1 µ11=C(1) µ12=C(2) C(1)-C(2) A=2 µ21=C(3) µ22=C(4) C(3)-C(4) selisih C(1)-C(3) C(2)-C(4) C(1)-C(2)-C(3)+C(4) Keterangan: C(1)-C(2)= Perbedaan rerata respon univariat hasil belajar matematika untuk siswa yang diberi umpan balik penilaian kelompok dengan umpan balik penilaian kelas, khusus untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi; C(3)-C(4)= Perbedaan rerata respon univariat hasil belajar matematika untuk siswa yang diberi umpan balik penilaian kelompok dengan umpan balik penilaian kelas, khusus untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar konvensional; C(1)C(3)= Perbedaan rerata respon univariat hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi dengan
metode mengajar konvensional, khusus untuk siswa yang diberi umpan balik penilaian kelompok. C(2)-C(4)= Perbedaan rerata respon univariat hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi dengan metode mengajar konvensional, khusus untuk siswa yang diberi umpan balik penilaian kelas; C(1)-C(2)C(3)+C(4)= Perbedaan dalam perbedaan (defference in defferences) atau kesenjangan dalam pembelajaran matematika menurut metode bervariasi dan umpan balik penilaian kelompok.. 5
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
Ketiga: Perbedaan rerata hasil belajar matematika menurut berbagai faktor (i) faktor interaksi AxB dengan cara (i) Quick/Estimation Equation … Y @expand(a,b); dan perbedaan rerata respon hasil belajar matematika dengan syarat khusus melalui View/Representation … Wald Test … untuk hipotesis statistik yang diperlukan berturut-turut: (i) C(1)=C(2)= R R
C(3)=C(4); (ii) C(1)=C(2); (iii) C(3)=C(4), (iv) C(2)=C(3); (v) C(2)=C(4) dan (vi) C(1)-C(2)C(3) + C(4), sesuai dengan uraian pada Tabel 2 di atas. Desain penelitian eksperimen berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 di atas adalah sebagai berikut:
E K
T •
Keterangan: R: Random; E: Experiment; T: True experiment; K: Kontrol; O1: Tes hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan O2: Tes hasil belajar matematika pada kelas kontrol Agung (1993: 197) Teknik analisis yang diterapkan berdasarkan desain di atas adalah (i) analisis deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik responden melalui rerata hasil belajar matematika dari kombinasi antara faktor A dan B; (ii) analisis inferensial diperlukan untuk Yi=
𝐊 𝐤=𝟏 𝐂
JANUARI 2012
O1 O2
menguji hipotesis perbedaan pengaruh rerata simpangan (adjusted mean) hasil belajar matematika (Y) menurut faktor A dan B tinggi secara simultan maupun secara parsial berdasarkan ANOVA dua jalur dengan regresi hirarkhi dan non hirarkhi berdasarkan model dengan persamaan sebagai berikut: Pertama: Program EViews menggunakan model dengan persamaan umum sebagai berikut:
𝐤 𝐗𝐤 + 𝛍𝐢, … (1)
di mana: Yi menyatakan nilai/skor pengamatan variabel respon ke-i C(k) menyatakan parameter model atau koefisien variabel bebas Xk Xk menyatakan nilai/skor variabel bebas µi menyatakan suku kesalahan random dari model dengan asumsi mempunyai distribusi
normal standar yang identik dan independent (NII) dengan E(µ)=0 dan Var(µ)= σ2 atau 𝜀𝑖𝑗 ~ NII(0,σ2), suatu konstanta untuk semua i=1,2,3, … n… Agung (2006:88) Kedua: Model rerata sel dengan memakai sebuah faktor sel (FS), melalui titik pangkal nol atau tanpa intercept dengan model persamaan sebagai berikut:
Yi= C(1)*FS1i +C(2)*FS2i + C(3)*FS3i… C(k)*FS(k)i + µi; … (2) atau Yi = C(1)*(A=1)(B=1) + C(2)*(A=1)(B=2) + C(3)*(A=2)(B=1) + C(4)(A=2)(B=2) + µi
di mana: FSk= FS(k), untuk k = 1,2,3, … K; menyatakan indikator satu-nol untuk sel ke-k dengan nilai/skor FS(k)=1 untuk semua individu dalam sel ke-k dan FS(k)=0. Untuk
semua individu lainnya dan C(k) menyatakan parameter rerata variabel respon dalam sel kek, Agung (2007:92)
6
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
HASIL Hasil analisis sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 3 diperoleh bahwa rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi (A=1) dan pemberian umpan balik penilaian kelompok (B=1) sebesar 6,6492 merupakan
JANUARI 2012
nilai rerata (A=1)(B=1)=µ11 lebih tinggi dari kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi (A=1) dan pemberian umpan balik penilaian kelas (B=2)=µ12 demikian juga terhadap kelompok lainnya (A=2,B=1)=µ21, dan (A=2,B=2)=µ22.
Tabel 3 Rarata Hasil Belajar Matematika Menurut Faktor Metode Mengajar (Ai) dan Umpan Balik Penilaian (Bj) Dependent Variable: Y; Method: Least Squares; Date: 12/04/11 Time: 04:44 Sample: 1 300; Included observations: 300 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
A=1,B=1 A=1,B=2 A=2,B=1 A=2,B=2
6.649200 5.796000 5.281200 5.244000
0.104222 0.104222 0.104222 0.104222
63.79862 55.61223 50.67276 50.31582
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat
0.285744 0.278505 0.902586 241.1399 -392.9208 2.267584
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter.
Analisis inferensial diperlukan untuk menguji sejumlah hipotesis rerata perbedaan dengan faktor khusus maupun perbedaan dalam perbedaan (kesenjangan) hasil belajar matematika ditinjau dari pelaksanaan metode mengajar dan umpan balik penilaian sebagai berikut:
5.742600 1.062605 2.646139 2.695522 2.665902
Hipotesis-1 dengan pernyataan “Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi dan umpan balik penilaian kelompok secara simultan mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Hipotesis statistik yang diperlukan adalah:
H0: C(1)=C(2)=C(3)=C(4) vs H1: Bukan H0 … Agung (2010:146) Hasil analisis Wald Test yang ditunjukkan dalam Tabel 4 berikut diperoleh F-statistic= 39,47242, df=3/296 dengan nilaip=0,0000<α=0,01, demikian juga berdasarkan statistik Chi-square=118,4172, df=3 nilai-p=0,0000<α=0,01 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak. Ditolaknya
H0 dapat disimpulkan bahwa rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi dan umpan balik penilaian kelompok secara simultan mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan.
7
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
JANUARI 2012
Tabel 4 Hasil Analisis Rerata Hasil Belajar Matematika Menurut Faktor A dan Faktor B Secara Simultan Wald Test: Equation: Untitled Test Statistic F-statistic Chi-square
Value
df
Prob.
39.47242 118.4172
(3, 296) 3
0.0000 0.0000
Value
Std. Err.
1.405200 0.552000 0.037200
0.147392 0.147392 0.147392
Null Hypothesis: C(1)=C(2)=C(3)=C(4) Null Hypothesis Summary: Normalized Restriction (= 0) C(1) - C(4) C(2) - C(4) C(3) - C(4) Restrictions are linear in coefficients.
Sumber: Data dalam disertasi tahun 2008 diolah dengan EViews-7
Hipotesis-2 dengan pernyataan: Secara signifikan rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diberi umpan balik penilaian kelompok lebih tinggi dari pemberian umpan balik penilaian kelas, khusus untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi. Hipotesis statistik pihak kanan yang diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut adalah: H0: C(1) ≤ C(2), vs H1: C(1) > C(2) … Agung (2009:28) Tabel 5 Hasil Analisis Perbedaan Rerata Hasil Belajar Matematika Menurut Faktor Interaksi A1B1 dan A1B2 Khusus A=1 {µ11 - µ12 =(C(1)-C(2))} Wald Test: Test Statistic
Value
df
Prob.
t-statistic F-statistic Chi-square
5.788656 33.50854 33.50854
296 (1, 296) 1
0.0000 0.0000 0.0000
Normalized Restriction (= 0)
Value
Std. Err.
C(1) - C(2)
0.853200
0.147392
Null Hypothesis: C(1)=C(2) Null Hypothesis Summary:
Restrictions are linear in coefficients.
Berdasarkan hasil analisis Wald Test dalam Tabel 5 di atas dengan memperhatikan t-statistic=5,788656 df=296 dengan nilaip/2=0,000/2=0,0000<α=0,01 sehingga H0 ditolak. Ditolaknya H0 dapat disimpulkan
bahwa Secara signifikan rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diberi umpan balik penilaian kelompok lebih tinggi dari pemberian umpan balik penilaian kelas, 8
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
khusus untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi. Hipotesis-3 dengan pernyataan: Secara signifikan rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diberi umpan balik penilaian kelompok lebih tinggi dari pemberian H0: C(3) ≤ C(4)
JANUARI 2012
umpan balik penilaian kelas, khusus untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar konvensional. Hipotesis statistik pihak kanan yang diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut adalah: vs
H1: C(3) > C(4)
Berdasarkan hasil analisis Wald Test matematika untuk siswa yang diberi umpan dalam Tabel 6 berikut dengan memperhatikan balik penilaian kelompok tidak lebih tinggi t-statistik=0,252389 df=296 dengan nilaidari pemberian umpan balik penilaian kelas, p/2=0,8009/2=0,4005>α=0,01 sehingga H0 khusus untuk siswa yang diajar dengan diterima. Diterimanya H0 dapat disimpulkan metode mengajar konvensional. bahwa Secara signifikan hasil belajar Tabel 6 Perbedaan Rerata Hasil Belajar Matematika Menurut Faktor Interaksi A2B1 dan A2B2 Khusus A=2: { µ21 - µ22 =(C(3)-C(4))} Wald Test: Test Statistic t-statistic F-statistic Chi-square
Value
df
Prob.
0.252389 0.063700 0.063700
296 (1, 296) 1
0.8009 0.8009 0.8007
Value
Std. Err.
0.037200
0.147392
Null Hypothesis: C(3)=C(4) Null Hypothesis Summary: Normalized Restriction (= 0) C(3) - C(4) Restrictions are linear in coefficients.
Hipotesis-4 dengan pernyataan: Secara signifikan rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi lebih tinggi dari metode mengajar konvensional, khusus untuk siswa H0: C(1) ≤ C(3)
yang diberi umpan balik penilaian kelompok. Hipotesis statistik pihak kanan yang diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut adalah:
vs
Berdasarkan hasil analisis Wald Test dalam Tabel 7 berikut dengan memperhatikan t-statistik (statistik Uji-t) di mana th=9,28139 df=296 dengan nilai-p/2=0,0000/2 =0,0000<α=0,01 sehingga H0 ditolak. Ditolaknya H0 dapat disimpulkan bahwa
H1: C(1) > C(3) Secara signifikan rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi lebih tinggi dari metode mengajar konvensional, khusus untuk siswa yang diberi umpan balik penilaian kelompok.
9
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
JANUARI 2012
Tabel 7 Perbedaan Rerata Respon Univariat Hasil Belajar Matematika Menurut Faktor Interaksi A1B1 dan A2B1 Khusus B=1: { µ11 - µ21 =(C(1)-C(3))} Wald Test: Test Statistic t-statistic F-statistic Chi-square
Value
df
Prob.
9.281390 86.14420 86.14420
296 (1, 296) 1
0.0000 0.0000 0.0000
Value
Std. Err.
1.368000
0.147392
Null Hypothesis: C(1)=C(3) Null Hypothesis Summary: Normalized Restriction (= 0) C(1) - C(3) Restrictions are linear in coefficients.
Hipotesis-5 dengan pernyataan: Secara yang diberi umpan balik penilaian kelas. signifikan rerata hasil belajar matematika Hipotesis statistik pihak kanan yang untuk siswa yang diajar dengan metode diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut mengajar bervariasi lebih tinggi dari metode adalah: mengajar konvensional, khusus untuk siswa H0: C(2) ≤ C(4) vs H1: C(2) > C(4) Berdasarkan hasil analisis Wald Test simpangan (adjusted mean) hasil belajar dalam Tabel 8 berikut dengan matematika untuk siswa yang diajar dengan memperhatikan t-statistik=3,745122 df=296 metode mengajar bervariasi lebih tinggi dari dengan nilai-p/2=0,0002/2=0,0001<α=0,01 metode mengajar konvensional, khusus untuk sehingga H0 ditolak. Ditolaknya H0 dapat siswa yang diberi umpan balik penilaian kelas. disimpulkan bahwa Secara signifikan rerata Tabel 8 Perbedaan Rerata Hasil Belajar Matematika Menurut Faktor Interaksi A1B2 dan A2B2 Khusus B=2 {µ12 - µ22 =(C(2)-C(4))} Wald Test: Test Statistic
Value
df
Prob.
t-statistic F-statistic Chi-square
3.745122 14.02594 14.02594
296 (1, 296) 1
0.0002 0.0002 0.0002
Normalized Restriction (= 0)
Value
Std. Err.
C(2) - C(4)
0.552000
0.147392
Null Hypothesis: C(2)=C(4) Null Hypothesis Summary:
Restrictions are linear in coefficients.
10
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
Hipotesis-6 dengan pernyataan: Secara signifikan rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar bervariasi dan konvensional mempunyai perbedaan dalam perbedaan
JANUARI 2012
(kesenjangan) atau difference in differences dengan pemberian umpan balik penilaian kelompok dan kelas. Hipotesis statistik dua pihak yang diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut adalah:
H0: {C(1) – C(2)} = {C(3) – C(4)}, vs H1: {C(1) – C(2)} ≠ {C(3) – C(4)} … Agung (2010:131) Berdasarkan hasil analisis Wald Test disimpulkan bahwa Secara signifikan rerata dalam Tabel 9 dengan memperhatikan hasil belajar matematika untuk siswa yang 2 statistik Uji-F dan statistik Chi-square (X ) diajar dengan metode mengajar bervariasi dan diperoleh berturut-turut Fh=15,21513 konvensional mempunyai perbedaan dalam df=1/296 nilai-p =0,0000<α=0,01 dan X2 perbedaan (kesenjangan) atau difference in =15,32513 df=1 nilai-p=0,0001<α=0,01 defferences dengan pemberian umpan balik sehingga H0 ditolak. Ditolaknya H0 dapat penilaian kelompok dan kelas. Tabel 9 Perbedaan Dalam Perbedaan (difference in fifferences) atau Kesenjangan Rerata Hasil Belajar Matematika Menurut Interaksi Semua Faktor A dan B (µ11 - µ22) = (µ21 - µ22) atau (C(1) - C(2))=(C(3) - C(4)) Wald Test: Test Statistic t-statistic F-statistic Chi-square
Value
df
Prob.
3.914732 15.32513 15.32513
296 (1, 296) 1
0.0001 0.0001 0.0001
Value
Std. Err.
0.816000
0.208443
Null Hypothesis: C(1)-C(2)=C(3)-C(4) Null Hypothesis Summary: Normalized Restriction (= 0) C(1) - C(2) - C(3) + C(4) Restrictions are linear in coefficients.
PEMBAHASAN Perbedaan Rerata Respon Univariat Dengan Syarat Khusus Perbedaan rerata respon univariat perbedaan rerata respon univariat A1B1 dengan syarat khusus dalam penelitian dengan syarat khusus A=1 adalah perbedaan eksperimen ini terdiri dari 4(empat) yaitu rerata respon untuk siswa yang diberi umpan sebagaimana dijelaskan pada Tabel 2 di atas. balik penilaian kelompok (B=1) dengan Hasil analisis dengan menggunakan Wald Test pemberian umpan balik penilaian kelas (B=2) berdasarkan statistik Uji-t terdapat 3(tiga) khusus untuk siswa yang diajar dengan hipotesis kerja yang menolak H0 dengan nilaimetode mengajar barvariasi (A=1) atau p<α=0,01. Lebih jelasnya pamakaian syarat perbedaan faktor metode mengajar bervariasi khusus memberikan pengertian yaitu (A=1) dengan faktor metode mengajar perbedaan dua faktor yang sejenis konvensional (A=2), khusus untuk faktor dibandingkan dengan faktor lainnya. Misalnya umpan balik penilaian kelompok (B=1), 11
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
JANUARI 2012
demikian seterusnya. Pemakaian syarat khusus dalam penelitian ini semuanya mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap rerata hasil belajar matematika, kecuali perbedaan faktor B=1 dengan faktor B=2, khusus untuk A=2 yaitu rerata variabel respon (Y) untuk faktor A2B1 (µ21) dibandingkan dengan rerata Y untuk faktor A2B2 (µ22) khusus untuk faktor metode mengajar konvensional (A=2) tidak mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Tidak signifikannya pengaruh syarat khusus pada kasus ini sudah diduga sebelumnya, karena faktor metode mengajar konvensional dibandingkan dengan umpan balik penilaian kelas, kedua faktor tersebut merupakan kontrol (pembanding) dalam pelaksanaan eksperimen ini maka menurut pemikiran sederhana keduanya tidak akan mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Pelaksanaan penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan diharuskan memenuhi beberapa kriteria antara lain: (i) perlakuan, (ii) kontrol, (iii) random, (iv) manipulasi variabel bebas, (v) adanya variabel kriterion (variabel terikat), (vi) desain, (vii) monitoring, dan (viii) instrumen. Olehnya itu tidak signifikannya faktor tersebut di atas diduga tidak atau belum terpenuhinya beberapa syarat yang diperlukan dalam pelaksanaan eksperimen, dan jika syarat khusus di atas signifikan maka hal tersebut merupakan syarat tambahan. Hasil analisis penerapan metode mengajar dan umpan balik penilaian secara simultan terhadap hasil belajar matematika
mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel 3 di atas, di mana diperoleh R-squared= 0,285744 yang sangat kecil oleh karena data variabel bebas berukuran kategorik [1 dan 2]. Rerata variabel hasil belajar matematika sebesar 5,7426 dengan standar deviasi dependent variabel sebesar 1,062605 yang memberikan pengertian bahwa secara umum prestasi belajar matematika yang dicapai oleh siswa terhadap 6(enam) SMPN Negeri di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara berada sedikit di atas rata-rata dengan nilai/skor bervariasi. Bervariasinya nilai yang diperoleh siswa berdasarkan nilai standar deviasi satu koma sekian dalam pembelajaran matematika pada khususnya diduga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: (i) pengelola sekolah belum sepenuhnya memberikan panutan dalam hal penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa. Masih terkesan pilih kasih dalam kenaikan kelas pada umumnya dan atau kelulusan siswa pada setiap tahunnya; (ii) masyarakat yang belum menumbuh kembangkan potensi kodrati yang terdapat pada diri peserta didik, karena adanya upaya dari setiap orang tua untuk menaikkan anak mereka ke kelas yang lebih tinggi dengan berbagai macam cara seperti mendekati guru dan pengelola sekolah agar anak mereka naik dan atau lulus dalam setiap kenaikan kelas atau kelulusan, bukan menyuruh dan menjaga anak mereka belajar, sehingga dalam kenaikan kelas dan kelulusan tidak perlu orang tua yang sibuk memikirkan anaknya naik kelas atau tidak atau lulus dalam ujian atau tidak lulus.
Perbedaan Dalam Perbedaan Perbedaan dalam perbedaan (difference in differences) atau dengan bahasa lain disebut kesenjangan hasil belajar matematika ditinjau dari penerapan metode mengajar dan umpan balik penilaian. Kesenjangan dalam pendidikan diartikan antara siswa yang pandai
dengan siswa yang kurang pandai. Dalam pembelajaran kesenjangan diartikan bahwa penerimaan siswa terhadap materi pembelajaran matematika tidak kontinu antara pertemuan pertama dengan pertemuan berikutnya. Dalam penelitian ekperiman ini 12
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
JANUARI 2012
rerata respon hasil belajar matematika sebagai residual yang diterapkan berdasarkan keempat kriteria Durbin-Watson, Akaike IC, SC, dan variabel terikat dan penerapan metode HQC berada pada interval 2 - 3 maka dapat mengajar bervariasi dan umpan balik penilaian disimpulkan bahwa model analisis yang sebagai variabel bebas, mempunyai perbedaan diterapkan tidak terlalu jauh menyimpang atau pengaruh yang signifikan. Signifikannya dengan kata lain model yang diterapkan kesenjangan membuktikan bahwa (i) cocok. pelaksanaan pembelajaran di satu pihak Kecocokan desain atau model yang dengan pengeloloan di pihak lainnya masih diterapkan antara variabel bebas terhadap perlu diperbaiki atau direvisi sesuai dengan variabel terikat, merupakan . Residual kaidah-kaidah yang dipersyaratkan misalnya (kesalahan) berdasarkan hasil analisis dalam ketebukaan pengelolaan pendidikan (Kepala Tabel 3 di atas diperoleh nilai berturut-turut Sekolah, Guru dan orang tua siswa), jangan sebagai berikut: (i) Durbin-Watson (Dada kepura-puraan atau kebohongan dalam W)=2,267584, (ii) Akaike info criterion melaksanakan manajemen pendidikan mulai (AIC)=2,646139, dan (iii) Scwarz criterion dari pemerintah sampai dengan pemerintah (SC)=2,695522 dan (iv) Hannan-Quinn criterion daerah; (ii) kesenjangan dalam pembelajaran, (HQC)=2,665902. Kriteria tersebut menjadi di sini terkesan guru tidak memperhatikan rujukan dan perbandingan antara pemakaian siswa yang belum mengerti dalam setiap data cross section dengan data time series. materi pembelajaran Grafik 1, berikut merupakan output dari paket program EViews-7 yaitu analisis Grafik 1 Suku Kesalahan Random Rerata Respon Univariat Hasil Belajar Matematika Menurut Metode Mengajar dan Umpan Balik Penilaian. 2
1
0
-1
-2
-3 25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
Y Residuals
Y2 Res iduals
Analisis residual menyatakan suku kesalahan random dari model dengan asumsi mempunyai distribusi normal standar yang identik dan independent (NII) dengan E(µ)=0 dan Var(µ)=σ2 atau 𝜀𝑖𝑗 ~ NII(0,σ2), suatu konstanta untuk semua i=1,2,3, … n. Berdasarkan Grafik 1 di atas menggambarkan bahwa jumlah suku kesalahan yang terbentang
dari angka [1, 2, 0, -1, -2] jika dijumlahkan akan mendekati nol. Hal ini sesuai dengan formula (1) di atas dengan persamaan Σµi = Yi - 𝐊𝐤=𝟏 𝐂 𝐤 𝐗𝐤 ≈ 0. Ini menunjukkan bahwa model yang diterapkan dalam menguji hipotesis penelitian ini membenarkan asumsi suku kesalahan random.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil analisis secara deskriptif mendukung lima hipotesis penelitian yang
diajukan yaitu: (i) secara simultan perbedaan rerata respon univariat hasil belajar 13
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
matematika ditinjau dari penerapan metode mengajar bervariasi dan umpan balik penilaian kelompok mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika, (ii) lima hipotesis dengan syarat khusus semuanya mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan, kecuali rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diberi umpan balik penilaian kelompok dibandingkan umpan balik penilaian kelas, khusus untuk siswa yang diajar dengan metode mengajar konvensional, (iii) difference in differences atau perbedaan dalam perbedaan dan
JANUARI 2012
juga biasa disebut dengan “kesenjangan” mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Kesenjangan yang dimaksud dalam hasil temuan ini adalah materi yang dapat diserap oleh siswa antara satu pertemuan dengan pertemuan berikutnya. Atau adanya kesenjangan antara yang siswa pandai dengan yang kurang pandai, hal ini disebabkan oleh banyak faktor namun yang paling dominan pengaruhnya adalah perilaku pengelola sekolah, guru, proses dan masyarakat.
Saran Sudah saatnya sekolah memperbaiki semua komponen yang terkait dengan upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran khususnya pada
pembelajaran matematika yang dimulai dari (i) keterbukaan pengelolaan sistem pendidikan, (ii) proses pembelajaran, (iii) kedisiplinan, dan (iv) sistem evaluasi.
DAFTAR RUJUKAN Agung, I Gusti Ngurah. 2007. Financial Econometrics Analysis Using EVIEWS (basic). (Jakarta: PPs Ilmu Manajemen FEKON Universitas Indonesia). --------. 2009. Time Series Data Analysis Using EViews Statistic Practice. (Singapur: John Wiley & (Asia) Pte. Ltd.) --------. 2010. Cross Section And Experimental Data Analysis Using EViews. (Singapur: John Wiley & (Asia) Pte. Ltd.) Anon. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Bandung: Fokusmedia) Johnson, Elaine.B. 2006. Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan BelajarMengajar Mengasyikkan dan Bermakna. (Bandung: Mizan Leaning Center). Gagne, Robert.M. 1984. The Condition of Learning and Theory of Instruction. (New York: Holt Rinerart & Winston). Maonde, Faad. 2011. Aplikasi Penelitian Eksperimen Dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. (Kendari: Unhalu Press).
----------. 2010. Pengaruh Kovariat Minat dan Pengetahuan Awal terhadap Hasil Belajar Matematika. (Kendari: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 1 Nomor 1, Januari 2010). Mappa dan Anisa Basleman. 1994. Teori Belajar Orang Dewasa. (Jakarta: P3MTK Dirjen Dikti Depdikbud). Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. (Jakarta: PT Grasindo) Yoedoyono, Susilo Bambang. 2011. “SBY Suka Pelajaran Matematika dan Bahasa”. (Kendari: Harian Kendari Ekspres, 1 Desember 2011 hlm 15, Kolom 5-6) Winarno. Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews 2Ed. (Yogyakarta: YPP STIM YKPN) Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. (Yogyakarta: Media Abadi)
14
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
VOLUME 3 NOMOR 1
15
JANUARI 2012
7 LET',IBAR
HASIL PENILA|AN GURU BESAR ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN Judul Jurnal llmiah (Artikel) Penulis Jurnal llmiah
Kesenjangan hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Penerapan Metode Mengajar dan Umpan Balik Penilaian Utama
ldentitas Jumal llmiah
a. Nama
Jui'rai
:
Pendidikan Matematika b. !'{ei-+1,^.--le!'^.i:e=^' 1 I 3.|S-SN. 2086-8235 Januan 2A12 c. Edisi (buian/tahun) d.
' : -
Penerbit
e. Jumlah Halaman
KategoriPublikasiJumal llmiah (beri
{
:
pada
kategoriyang tepat)
[]
Pendidikan Matematika FKIP Unhalu &
tQp[rqT
14 halaman (01-14)
Jumal llmiah lnternasional
tl
Jurnal llmiah Nasional Terakreditasi
fJl
.lrrnrl llmian Nasional
Ticiak Terakreditasi
Hasil Penilaian Peer Review. Nilai Maksimal Jurnal llmiah Nasional Kornponen Yang Dinilai ...........s)
lnternasionai Ter.akreditasi
tl tl
Nasional
Ti,iak Terakreditasi
E 1,5
1,r
h.
Kesesuaian antara rurnusan ,masalah, tujuan dan hasil penelitian (1SYo) Kenrutakhiran dan kedalaman kajian teori (15%\ Keteoatan metode (sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data)
3,0
1,r
1,5
l,l
k.
Kedalaman
2,4
dan ketajaman perrrbahasan
1,5
hasil penelitian (15%) ManfaaUdampak hasil penelitian (20olo) T.-'161
=
7,0 4o
('1000,'")
Kendari,
Mei2015
Prof. Dr. La !ru, S.H., M.Si NrP. 19601231 198610 1 001 Unit kerja : FKIP UHO
I I I
I
Kelengkapan unsur isi Jurnal (15%
j
i
Yang Oiperoleh 7tl
s
i.
I
NilaiAkhir
7,0
lrf Zto (9,0
LEMBAR HASIL PENILATAN GURU BESAR ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN
: Penulis Jurnal llmiah : ldentitas Jurnal llmiah : JudulJumal llmiah (Artikel)
Kategori Publikasi Jurnal llmiah (beri { pada kategoriyang tepat)
Kesenjangan hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Penerapan Metode Mengajar dan Umpan Balik Penilaian Utama
: b. NomorA/olume : c. Edisi (bulan/tahun) : d. Penerbit :
Pendidikan Maternatika Ll 3,|SSN:2086-6235 Januari 2012 Pendidikan Matematika FKIP Unhalu &
e. Jumlah Halaman
ISPMST '14 halaman (01-14)
a. Nama
' f]
Jurnal
Jurnal ilmiah lnternasional Jurnal llmiah Nasional TerakreCitasi
Fl
lurnrl
llmiah NasionalTidak Terakreditasi
Hasil Penilaian Peer Review: Nilai Maksimal Jurnal llmiah Komponen Yang Dii:ilai
s) .
Nasional lnternasionai Terakreditasi
tl
t_l s
Kelengkapan unsur isi Jurnal
h.
Kesesuaian antara rumusan masalah, tujuan dan hasil penelitian (15Yo) Kemutakhiran dan kedataman kajian teon
i.
Nasionat
Tidak Terakreditasi
Yang Diperoleh
1,5
r;l-
(15o/o)
tr 3,0 1,5
(1SYo\
j
Ketepatan metode (sumber data, tekniK pengumpulan data Can teknik analisa data) 20Yo\
k.
Kedalaman
2,A
I
dan ketajaman pembahasan
ManfaaUdampak hasil penelitian (20Yo)
Toia; = (100%) Mei2015
I
'...7-
Sidu Marafad, M.S NlP. 19461231 196712 1 401 Unit kerja : FKIP UHO Prof.
irD 7,a
N
(-t)
\,e'
3,0
Reviewer Ullilllltv",
,+\ .)&-l
V,o
\ ,!-
10
Kendari,
7l
1,5
hasil penelitian (15%) t.
NiiaiAkhir
I dr Q
7
LEMBAR HASTL PENI!.AIA,N GURU BESAR ATAU PEER REVIEW
KARYA iLMiAi-i : JURNAL iLifriAH HAS|L PENELiTiAi'i
: : Penulis Jurnal llmiah ldentitas Jurnal llmiah :
JudulJurnal llmiah (Artikel)
Kesenjangan hasil Beiajar Matematika Ditinjau dari Penerapan Metode Mengajar dan Umpan Balik Penilaian Utama
. b. Nomor/v'oiume . a. Nama c. trdisi
(br-rlan/tahun)
Penerbit
:
e. Jumlah Halaman
-
d.
n n
llmiah (be;-i{ pada kategori yang tepat)
Jurnal
!- --:---l
|{
|
Pendldikan Matematika ii3,|SSN:2086-8235 Januari 2012 Pendidikan Matematika FKIP Unhalu & ISPMST
14 halaman (01-14)
Jurnal llmiah lntemasional Jurnai ilmiah Nasional Terakreditasi .lumal llmiah Nasional Tidak Terakreciitasi
Hasil Penilaian Peer Review: Nilai Maksimal Jurnal llmiah Nasional
Kornponen Yang Dinilai
s. h.
erakreditasi
tl
E
Kelengkapan unsur isi Jurnai (15%)
'1,5
Kesesuaian antara rumusan masalah, tujuan
3,0
dan hasil i.
lnlomacinnal
Nasional Tidak erakreoitasi
1Soio
Kemutakhiran dan kedalaman kajian teon
NilaiAkhir Yang Dioe:'cleh ,?|
4,r 5,v
1S
l,\"
150/,
j
Ketepatan metoCe (sumber Cata, teknik pengunrpulan data dan teknik analisa data)
2,0
I e,o
k.
Kedalaman dar': ketajaman pernbahasan
1,5
\,1
t.
3,0
ManfaaUdampak hasil penelitian (2O%)
10
Totat = (100%)
Kendari,
fa{
Mei2015
Or'..bJatlAhiri, M. Pd tP. 19671231 199311 1 002 Unit kerja : FKIP UHO
-l
7,0 10,9
I