KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Proses Penelitian ; Langkah 4 dan 5
tedi – last 09/16
Kerangka Teoritis Kerangka Teoritis adalah : Suatu model konseptual bagaimana menyusun teori atau pengertian logis guna menghubungkan beberapa faktor penting yang dapat diidentifikasi berkenaan dengan masalah penelitian. Kerangka teoritis berisi pembahasan mengenai variabel-variabel penelitian dan keterkaitan antar variabel tersebut yang merupakan bagian integral dari suatu keadaan/situasi dinamis yang diteliti. Berdasarkan kerangka teoritis, peneliti dapat menyusun/merumuskan hipotesis.
Lanjutan :…
Pendekatan yang dapat digunakan dalam mengembangkan kerangka teoritis : 1. Deduksi (deduction) Teori dikembangkan dan strategi penelitian didesain guna menguji hipotesis. 2. Induksi (Induction) Teori dikembangkan sebagai hasil dari analisis data yang sebelumnya telah dikumpulkan. 3. Abduksi (Abduction) Data digunakan untuk mengeksplorasi fenomena, identifikasi tema dan menjelaskan pola/patern guna menghasilkan teori baru atau mengubah teori yang ada melalui pengujian berikutnya yang biasanya memerlukan pengumpulan data tambahan.
Lanjutan : Kerangka …
Pengembangan kerangka teoritis dapat mengacu kepada dokumentasi hasil penelitian sebelumnya, hasil identifikasi masalah melalui proses interview/observasi atau review literatur (studi pustaka). Inti dari kerangka teoritis adalah mendefinisikan variabel, menguraikan keterkaitan antar variabel, menjelaskan teori yang mendasari keterkaitan antar variabel, serta menggambarkan sifat dan arah keterkaitan antar variabel.
Tujuan Review atas literatur guna mengembangkan kerangka teoritis :
.
Karakteristik Publikasi (selain buku ISBN) sebagai sumber referensi :
.
Lanjutan : Kerangka …
5 hal pokok yang perlu dikemukakan dalam kerangka teoritis : 1) Variabel penelitian harus didefiniskan secara jelas, 2) Pembahasan harus menyatakan bagaimana keterkaitan antar variabel secara teoritis, 3) Bila sifat dan arah keterkaitan antar variabel memiliki dasar teori yang mengacu kepada hasil penelitian sebelumnya, maka pembahasan harus mengungkapkan apakah sifat dan arah hubungan antar variabel tersebut positif (sejalan) atau negatif (berlawanan). 4) Perlu adanya penjelasan yang tidak bias/ambigu/samar mengenai ekspektasi (perkiraan) keterkaitan antar variabel yang ada. Argumentasinya dapat ditarik dari hasil penelitian sebelumnya (bila ada). 5) Diagram skematis mengenai model konseptual dapat (harus) digunakan untuk memvisualisasikan keterkaitan antar variabel secara teoritis.
Prinsip Etika dalam Penelitian :
.
PLAGIAT “Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai” (Permendiknas No 17 Th 2010 psl 1(1). Dalam konteks karya ilmiah, praktek plagiat antara lain : Mengutip kalimat secara utuh milik penulis lain tanpa menyebutkan identitas penulis ydm (sumber referensi). Melakukan parafrase dengan tidak menyebutkan identitas penulis ydm (sumber referensi). Menggunakan ide/pendapat/teori penulis lain tanpa menyebutkan identitas penulis ydm (sumber referensi). Menggunakan data/informasi milik penulis lain tanpa menyebutkan identitas penulis ydm (sumber referensi). Mengakui tulisan (karya ilmiah atau artikel) penulis lain sebagai tulisan sendiri.
Lanjutan : plagiat
Park (2003) lists four common forms of plagiarism which are commonly found in universities. These are : Stealing material from another source and passing it off as your own; submitting a paper written by someone else (e.g. a peer or relative) and passing it off as your own; Copying sections of material from one or more source texts, supplying proper documentation (including the full reference) but leaving out quotation marks, thus giving the impression that the material has been paraphrased rather than directly quoted; Paraphrasing material from one or more source texts without supplying appropriate documentation. Saunders et al (2016 ; 110-111)
Lanjutan : Kerangka …
Catatan : Variabel adalah : Karakteritik yang dapat diklasifikasikan kedalam sekurangkurangnya 2 klasifikasi yang berbeda atau dapat memberikan sekurang-kurangnya 2 hasil pengukuran/penghitungan yang berbeda. Tipe variabel : Berdasarkan sifatnya : V. Kualitatif ; V. Kuantitatif Berdasarkan Struktur Hubungan antar Variabel : V. Independen ; V. Dependen ; V. Intervening, dan ; V. Moderasi Berdasarkan Pengukurannya : V. Nominal ; V. Ordinal ; V. Interval, dan ; V. Rasio
Lanjutan : Kerangka …
Contoh Tipe Variabel Berdasarkan Struktur Hubungan antar Variabel : Variabel Independen
Variabel Intervening
Variabel Moderasi
Variabel Dependen
Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah : Dugaan logis mengenai keterkaitan antara 2 atau lebih variabel yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis dirumuskan berdasarkan keterkaitan antar variabel secara konseptual yang dibangun dalam kerangka teoritis.
Lanjutan : Perumusan…
Bentuk Pernyataan hipotesis : 1) Penyataan “Bila …maka…” : Bila audit internal dilaksanakan secara memadai maka risiko terjadinya tindak kecurangan dapat diminimalisasi. 2) Hipotesis Langsung vs Tidak langsung : Semakin efektif fungsi audit internal dalam organisasi akan semakin kecil risiko terjadinya kecurangan (HL) ; Terdapat keterkaitan antara fungsi audit internal dengan risiko terjadinya tindak kecurangan (HTL) 3) Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) : Fungsi audit internal tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko terjadinya tindak kecurangan (Ho) ; Fungsi audit internal berpengaruh terhadap risiko terjadinya tindak kecurangan (Ha) Catatan : Bentuk yang paling banyak digunakan adalah Ho dan Ha (berpasangan).