45
KERANGKA BERPIKIR Kerangka Konseptual Kegiatan Bekerja dalam Keluarga Menurut Gronau (1977), untuk menghasilkan barang dan jasa keluarga melakukan aktivitas produktif yang menghasilkan pendapatan (dibayar) dan aktivitas produksi rumahtangga (tidak dibayar). Produksi rumahtangga dalam pendekatan ekonomi, diarahkan kepada pilihan rasional individu untuk mengalokasikan waktu antara pekerjaan yang dibayar dan pekerjaan yang tidak dibayar (Varjonen 2007). Pilihan individu dipengaruhi oleh nilai yang mendasari cara pandangnya terhadap sesuatu objek (Sears & Anne 1994). Hal ini pula yang menjadi pertimbangan individu dalam mengambil keputusan untuk menentukan pilihan pekerjaannya; selain pengetahuan, pengalaman, sosialisasi, aset yang dimiliki, dan latar belakang perkawinan dan pendapatan (Gauger & Walker 1980; Sajogyo 1981). Keputusan keluarga dalam mengalokasikan waktunya untuk kegiatan bekerja yang tidak dibayar dianggap dilakukan bersama oleh semua anggota keluarga, terutama pada individu usia kerja yang bebas memilih kegiatan yang dapat dilakukannya (Mangkuprawira 1985). Alokasi waktu setiap anggota keluarga untuk aktivitas sehari-hari dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti usia, standar nilai, aset yang dimiliki, iklim kerja dan pemutusan hubungan kerja (Gauger & Walker 1980); pertimbangan ekonomi dan tuntutan peran (Rowland et al. 1986) dalam Pylkkannen (2002); harga barang atau jasa, biaya oportunitas & teknologi produksi (Becker 1965); pendapatan bukan upah, kehadiran anak (keluarga dengan anggota banyak), usia pasangan (Gronau 1977); pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga, ideologi gender, dukungan sosial dan wilayah (Bonke 2002, Simister 2005). Faktor-faktor tersebut tidak hanya mempengaruhi pilihan jenis pekerjaan, tetapi juga berpengaruh pada produk barang dan jasa yang dihasilkan. Semisal, individu dalam keluarga mengalami konflik kepentingan dalam menentukan pekerjaan yang harus dipilih dan menjadi tugasnya, pilihan mengasuh anak atau mengurus rumahtangga; sehingga konsekuensinya harus ada pembagian tugas diantara anggota keluarga. Pembagian tugas merupakan proses kompromi untuk
46
memutuskan kegiatan yang akan dipilih sesuai peran dan fungsi individu dalam keluarga (Couprie 2002). Keputusan yang diambil keluarga dipengaruhi oleh faktor investasi modal pasar dan modal keluarga seperti, uang, kekayaan, pendapatan, pendidikan dan proses sosialisasi, latar belakang perkawinan, status dalam masyarakat atau faktor pewarisan, ideologi gender (Sajogyo 1981). Perempuan berdasar kodratnya berperan dalam fungsi produksi dan reproduksi, sehingga jika perempuan mempunyai keuntungan perbandingan lebih besar dari laki-laki dalam pekerjaan rumahtangga dengan investasi modal manusia yang sama, maka waktu perempuan akan dialokasikan untuk aktivitas yang tidak dibayar dan suami mencari nafkah (Becker 1981). Pada budaya masyarakat tertentu, terdapat anggapan bahwa ibu yang melaksanakan sendiri aktivitas yang tidak dibayar dalam keluarga, dapat merasakan kepuasan dalam bentuk penghargaan diri, karena terpenuhinya aspirasi, preferensi, dan ekspektasi yang diharapkan (Juster & Stafford 1985; Robeyns 2000). Setiap perlakuan jenis kegiatan bekerja yang tidak dibayar beserta faktor yang mempengaruhinya, akan menentukan produk yang dihasilkan baik yang bersifat tangible maupun intangible. Produk yang dihasilkan diperkirakan dari reit upah per jam. Reit upah pasar sebagai ukuran yang tepat untuk biaya berimbang jam bekerja di rumah. Biaya berimbang setiap jam sama untuk semua jam pekerjaan yang dibayar dan juga tidak dibayar (Becker 1965, Bonke & Weser 2001; Deding & Lausten 2004). Biaya berimbang digunakan sebagai satu pendekatan karena relatif sulit menentukan harga setara pasar (Juster & Stafford 1985). Evaluasi ekonomi bukan pasar pada umumnya dibawa dari nilai pasar, dengan asumsi waktu yang digunakan untuk aktivitas yang tidak dibayar dan aktivitas dibayar merupakan substitusi sempurna (Goldschmidt & Clermont 1983); dan hasil yang dirasakan individu. Kerangka konseptual kegiatan bekerja dalam keluarga tersaji pada Gambar 5.
47
Karakteristik Keluarga: - Usia - Standar Nilai - Aset - Iklim Kerja - Pemutusan Hubungan Kerja - Harga Barang atau jasa - Biaya - Teknoloi Produksi - Pendapatan Bukan Upah - Kehadiran Anak - Pendidikan - Pekerjaan - Jumlah Anggota Keluarga
Karakteristik Lingkungan: - Ideologi gender - Dukungan sosial - Tipologi wilayah
Input
Aktivitas produktif (pendapatan)
Persepsi individu dalam keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga
Aktivitas produksi rumahtangga
Utilitas
Menata rumah - Berbelanja - Menyediakan makanan - Mencuci peralatan - Mencuci pakaian - Menyetrika pakaian - Mengasuh anak
-
Throughput
Output
Gambar 5. Kerangka konseptual kegiatan bekerja dalam Keluarga
Kerangka Operasional Pekerjaan Rumahtangga dalam Keluarga Berdasarkan kerangka konseptual, waktu sebagai sumberdaya ekonomi digunakan untuk aktivitas produksi yang menghasilkan pendapatan dan aktivitas produksi rumahtangga. Produksi rumahtangga dihasilkan melalui pelaksanaan pekerjaan rumahtanga seperti menata rumah, mencuci pakaian dan peralatan, menyediakan makanan dan mengasuh anak, dilaksanakan dalam keluarga untuk dikonsumsi sendiri dan tidak dibayar. Waktu yang dialokasikan istri di perkotaan dan di perdesaan untuk aktivitas pekerjaan rumahtangga, dianggap dilakukan bersama oleh semua anggota keluarga. Aktivitas pekerjaan rumahtangga mencakup penyediaan konsumsi makanan, perawatan pakaian, perawatan rumah,
48
perawatan anak usia balita, perawatan anak usia sekolah dan perawatan anak usia remaja. Nilai penggunaan waktu pekerjaan rumahtangga istri adalah produksi rumahtangga yang setara dengan nilai rupiah dan perceived intagible outcome. Penilaian pekerjaan rumahtangga yang dilakukan istri dalam keluarga, dilakukan dengan pengukuran harga waktu (opportunity cost dan replacement cost) untuk setiap jenis pekerjaan (26 kegiatan), dan pemaknaan atas apa yang dipikir dan dirasakan (perceived) istri terhadap hasil pekerjaan rumahtangga. Usia istri, pendidikan istri, usia suami, pendidikan suami, pekerjaan istri, pekerjaan suami, pendapatan per kapita keluarga, besar keluarga, pandangan peran gender, dukungan sosial, persepsi istri tentang pekerjaan rumahtangga, pengambilan keputusan istri/suami dalam pekerjaan rumahtangga, kategori tugas pekerjaan rumahtangga istri, alokasi waktu pekerjaan rumahtangga istri, tipologi wilayah, kehadiran anak, dan status pekerjaan istri adalah faktor-faktor yang mempengaruhi produk penggunaan waktu untuk pekerjaan rumahtangga. Kerangka operasional pekerjaan rumahtangga dalam keluarga tersaji pada Gambar 6.
49
Nilai Ekonomi (rupiah) Uji nilai tengah
Karakteristik Keluarga - Usia istri - Lama pendidikan istri - Usia suami - Lama pendidikan suami - Pendapatan per kapita keluarga - Besar keluarga - Kehadiran Anak - Status pekerjaan istri
Karakteristik Lingkungan - Pandangan peran gender - Dukungan sosial - Tipologi wilayah
Persepsi istri tentang pekerjaan rumahtangga
Pengambilan keputusan istri-suami dalam tugas pekerjaan rumahtangga
Alokasi Waktu Pekerjaan Rumahtangga Istri A. Penyediaan konsumsi makanan - Belanja bahan makanan - Memasak - Menyajikan hidangan - Mencuci peralatan makan - Mencuci peralatan pengolahan B. Perawatan pakaian - Membeli pakaian - Mencuci pakaian - Menyeterika pakaian C. Perawatan rumah - Menyapu lantai - Mengepel lantai - Mengatur ruangan dan perabot - Belanja perabot rumah D. Perawatan anak usia Balita E. Perawatan anak usia sekolah F. Perawatan anak usia remaja
Cobb Douglas
Uji nilai tengah
- Penyediaan konsumsi makanan - Perawatan pakaian - Perawatan rumah - Perawatan anak usia balita - Perawatan anak usia sekolah - Perawatan anak usia remaja
- Replacement cost - Opportunity cost Nilai Non Ekonomi (perceived) -
Formula Mangkuprawira
Uji nilai tengah
49
Gambar 6. Kerangka operasional pekerjaan rumahtangga dalam keluarga
Berbelanja Memasak Menyajikan hidangan Mencuci alat makan dan pengolahan Mencuci pakaian Menyeterika Mengasuh anak Membersihkan rumah