KERANGKA ACUAN KERJA
TEKNOLOGI PENGENDALIAN KUALITAS AIR SUNGAI TERCEMAR DAN AIR LIMBAH
a) b)
Pesatnya pertumbuhan penduduk perkotaan dan tingginya angka produksi sejumlah kebutuhan berdampak pada: Sungai sebagai tampungan berbagai macam limbah >>> mengalami penurunan kualitas air yang signifikan Kondisi sungai kian memburuk, akibat dari: kegagalan sejumlah IPAL >> effluent –nya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta lemahnya penegakan hukum Alternatif >> bioremediasi sungai (Goh Kwang Beng, 2007; dan Wu, et al., 2008 ), sebagai salah satu TEKNOLOGI PENGENDALIAN KUALITAS AIR SUNGAI TERCEMAR DAN AIR LIMBAH, kenapa : pertimbangan biaya (bahan kimia, tenaga listrik) mengurangi resiko yang tidak dikehendaki dari pengolahan limbah secara kimiawi( aluminum salts as coagulants >>Alzheimer’s disease, Buthelezi, 2009 )
1.
2.
Bioremediation : Biostimulation: where nutrients or oxygen are added to water to stimulate native bacteria populations, and Bioaugmentation, where select microorganisms, naturally occurring or engineered strains, are introduced to enhance the degradation process ( ) AquaClean-BioAkitv
IDENTIFIKASI MASALAH Masuknya limbah dari aktivitas pemukiman, industri, pertanian dan bidang-bidang lainnya telah menyebabkan penurunan kualitas air sungai. Sedangkan teknologi pengendalian pencemaran air yang ada saat ini masih belum efektif menangani masalah pencemaran tersebut Teknologi PENGENDALIAN KUALITAS AIR SUNGAI TERCEMAR DAN AIR LIMBAH berupa bioremediasi sungai belum dikembangkan secara teliti dan intensif
BATASAN MASALAH
Pengendalian pencemaran air sungai akibat pencemaran limbah penduduk dan limbah industri khususnya yang berasal dari zat organik, deterjen dan senyawa unsur hara nitrogen dan fosfor Teknologi pengolahan air sungai yang diteliti dibatasi dengan menggunakan kombinasi cara fisika dan biologi Pengolahan air secara fisika yang akan dilakukan adalah melalui saluran reaerasi dinding penghalang Pengolahan air secara biologi yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan mikroorganisme yang ada dilapangan setelah dilakukan pengayaan (biostimulation) Parameter kualitas air yang diteliti juga dibatasi pada parameter-parameter yang merupakan indikator pencemaran air.
KURVA-S PADA BALAI LINGKUNGAN KEAIRAN DI LINGKUNGAN PUSLITBANG SDA KEMEN/LEMB UNIT ORG SATUAN KERJA PROPINSI LOKASI
: : : : :
(033) (11) (622323) (02) (51)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR JAWA BARAT KOTA BANDUNG
BULAN
100,00
RENCANA PELAKSANAAN NO.
PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN / SUBKOMP/AKUN/DETIL Volume
(1)
404 A
KP/KD/ SD/CP DK/TP
Harga Satuan
(3)
Januari
(5)
(6)
(7)
86,35
79,38
(8)
(9)
BELANJA BARANG
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(8)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
10.075.000
9.400.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
675.000
675.000 6400000
6400000
10.096.660
8.758.160
1.338.500 8.758.160
8.758.160
394.156.940
1 Persiapan
62,33
67.971.000
521211 BELANJA BAHAN
2.685.000
521213 HONOR YANG TERKAIT DENGAN OUTPUT KEGIATAN
15.136.000
522113 BELANJA JASA KONSULTAN
36.000.000
522114 BELANJA SEWA 524119 BELANJA PERJALANAN LAINNYA (DN) B
93,89
Jumlah Biaya
(4)
Teknologi Pengendalian Kualitas Air Sungai Tercemar dan Air Limbah
ALOKASI 2010
1.350.000
RM
5.685.000
18.811.000
3.000.000 38,70
12.800.000 28,33
93,89
15.136.000
46,93
86,35
SBU
127.733.820
2 Studi Awal - Pengumpulan Data Sekunder, Pengumpulan data limbah penduduk, industri, peternakan dan pertanian
100,00
2.685.000
34.279.000
30.550.000
15.240.000
28.810.000 79,38
4.000.000 19.750.000
4.000.000
4.000.000
14.191.000
28.900.000
28.340.000
3.300.000
3.300.000
15,94
- Pembuatan Rancangan Percobaan - Laporan Pendahuluan
11,33 6,21
521211 521213 521219 522114 522115 524119
BELANJA BAHAN HONOR YANG TERKAIT DENGAN OUTPUT KEGIATAN BELANJA BARANG NON OPERSAIONAL LAINNYA
C
3 Pengukuran Kualitas Air sebagai indikator kinerja dan Identifikasi Bakteri
521211 521213 521219 522114 524119
0
BELANJA SEWA BELANJA JASA PROFESI BELANJA PERJALANAN LAINNYA (DN)
1,44
1.338.500 17.516.320 34.279.000
62,33 34.279.000
12.000.000 19.750.000 42.850.000 SBU
D
107.839.150
11.555.150
BELANJA BAHAN HONOR YANG TERKAIT DENGAN OUTPUT KEGIATAN BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA BELANJA SEWA BELANJA PERJALANAN LAINNYA (DN)
4.232.150 14.646.000 14.191.000 6.600.000 68.170.000
4.232.150 7.323.000
4 Pengkajian Parameter Indikator Kinerja dan Identifikasi bakteri
69.538.820
521211 BELANJA BAHAN 521213 HONOR YANG TERKAIT DENGAN OUTPUT KEGIATAN 522115 BELANJA JASA PROFESI
35.853.820 13.935.000
E
21.074.150
5 Laporan Akhir
394.156.940
14.191.000
35.853.820
6.967.500
26.717.500
6.967.500
6.967.500 19.750.000
35.853.820
15,94
21.074.150
11,33
7.139.150 13.935.000 Jumlah
Rencana Bobot Pekerjaan per Bulan (%) Rencana Bobot Pekerjaan Kumulatif (%) Rencana Penarikan Dana Per Bulan (Rp.) Rencana Penarikan Kumulatif (Rp.)
17.530.000
7.323.000
28,33
19.750.000
521211 BELANJA BAHAN 521213 HONOR YANG TERKAIT DENGAN OUTPUT KEGIATAN
A B. C. D.
38,70
7.323.000 46,93
7.139.150 13.935.000
6,21 0
1,44 0
5.685.000 1,44 1,44 5.685.000 5.685.000
18.811.000 4,77 6,21 18.811.000 24.496.000
20.171.660 5,12 11,33 20.171.660 44.667.660
18.158.160 4,61 15,94 18.158.160 62.825.820
48.834.150 12,39 28,33 48.834.150 111.659.970
40.873.000 10,37 38,70 40.873.000 152.532.970
32.431.000 8,23 46,93 32.431.000 184.963.970
60.710.000 15,40 62,33 60.710.000 245.673.970
67.193.820 17,05 79,38 67.193.820 312.867.790
27.497.500 6,98 86,35 27.497.500 340.365.290
29.717.500 7,54 93,89 29.717.500 370.082.790
24.074.150 6,11 100,00 24.074.150 394.156.940
LINGKUP KEGIATAN Pengkajian dan pengembangan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya Pengujian kinerja hasil monitoring saluran reaerasi dinding penghalang Identifikasi, isolasi, dan pembiakan jenis bakteri aktif
TAHAPAN KEGIATAN Pelaksanaan penelitian, 4 Tahun Anggaran (2011-2014), Tahun pertama (2011) Model Sistem : Data hasil monitoring dan evaluasi kinerja saluran rearasi dan Data jenis bakteri aktif Tahapan Kegiatan yang dilakukan adalah: Persiapan , Pengumpulan data sekunder terdiri dari pengumpulan data limbah penduduk, limbah industri, peternakan dan pertanian Pengukuran kualitas air sebagi indikator kinerja saluran reaerasi Identifikasi, isolasi, dan pembiakan jenis bakteri aktif Diskusi dan pembuatan laporan Tahun kedua (2012) Model Sistem: Data pembiakan bakteri aktif dan kinerja pengolahannya Prototip instalasi pengolahan air limbah skala laboratorium Tahun ketiga (2013) Model Sistem : Data hasil monitoring dan evaluasi kinerja prototip di lapangan Pemodelan kualitas air Tahun keempat (2014) Rancangan Pedoman (R0): peningkatan kualitas air sungai tercemar secara fisika dan biologi.
FORMULAS KEGIATAN
Beban pencemaran di sungai yang diakibatkan oleh limbah domestik dan industri , perlu pengengolahan secara fisika dan biologi yang ekonomis, mudah penerapannya dan aman lingkungan.
HIPOTESIS
Perairan sungai tercemar dapat diolah secara fisika dengan cara reaerasi dinding penghalangan dan/atau secara biologi menggunakan mikroorganisme yang ada dilapangan setelah dilakukannya pengayaan (biostimulation), dapat menguraikan bahan-bahan pencemar yang ada dalam air sungai, seperti : pencemar organik (BOD dan COD), senyawa unsur hara nitrogen dan fosfor serta deterjen
TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan teknologi pengendalian dan perbaikan kualitas air sungai tercemar dan air limbah.
SASARAN
Tahun 2011: Model sistim berupa data hasil monitoring dan evaluasi kinerja saluran reaerasi serta model sistim data jenis bakteri aktif Tahun 2012: Model fisik berupa prototip IPA dan Model Sistim informasi pembiakan bakteri aktif dan kinerja pengolahannya di laboratorium Tahun 2013: Model sistim berupa monitoring dan evaluasi kinerja prototip di lapangan Tahun 2014: Draf Pedoman (R0) untuk peningkatan kualitas air sungai tercemar secara fisika dan biologi.
LOKASI
Penelitian ini akan dilaksanakan di sungai yang tercemar di daerah Kabupaten Bandung, Purwakarta, Jakarta, Sumedang.
TINJAUAN PUSTAKA
Meskipun saat ini telah tersedia berbagai macam kebijakan dan peraturan terkait dengan pengendalian pembuangan limbah ke dalam sungai, namun lemahnya praktis penegakan hukum menyebabkan penurunan kualitas air sungai ini terus berlangsung (Abigail, 1997; Zhang, et al.; 1997; Zhang, et al., 2007). Selain pertimbangan biaya (bahan kimia, tenaga listrik) serta adanya resiko dan sejumlah hasil akhir yang tidak dikehendaki dari pengolahan limbah secara kimiawi, kini teknik remediasi sungai, sebagai salah satu TEKNOLOGI PENGENDALIAN KUALITAS AIR SUNGAI TERCEMAR DAN AIR LIMBAH sudah diaplikasikan , misalnya di Singapore, Malaysia, Pakistan, maupun China (Goh Kwang Beng, 2007; dan Wu, et al., 2008 ). Selain pengalihan titik pembuangan limbah (Gupta et al., 2004), pemanfaatan bendung secara seri guna meningkatkan kemampuan aerasi sungai (Campolo et al., 2002; Cox, 2003a,b; Kannel et al., 2007; Yudianto and Xie, 2008), serta pemompaan oksigen ke dalam badan air (Campolo et al., 2002), teknik restorasi menggunakan wetland telah menjadi fokus kajian selama beberapa tahun terakhir (Green et al., 1996; Jing et al., 2001; Juang and Chen, 2007; Chen, et al., 2008.; Cheng et al., 2008). Meskipun aplikasi teknologi bakteri bukanlah hal baru dalam teknik restorasi sungai dan badan air lainnya, namun keberhasilannya telah dibuktikan dalam proses restorasi danau Taihu (Nie, et al., 2008), dan pemulihan kualitas air sejumlah sungai serta peningkatan kapasitas wetland di kota Shenzhen, China. Di Indonesia penggunaan bakteri untuk teknik restorasi juga telah diterapkan. Terutama pada restorasi lingkungan akibat limbah dari kilang perminyakan (Setiadi, 2005). Selain itu teknik restorasi bakteri ini juga telah diterapkan pada limbah cair industri kelapa sawit di Sumatra Utara (Mindriani, 1996). Namun demikian, teknologi restorasi pada badan air tercemar belum diterapkan secara nyata di pada badan air, meskipun beberapa industri (yang menghasilkan limbah cair) telah mencoba untuk menambahkan bakteri tertentu (pemberian starter bac dalam activated sludge
METODOLOGI
Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan review hasil kegiatan litbang atau studi terdahulu. Optimasi dan pemantauan kinerja saluran reaerasi dengan cara sampling contoh air sungai dan pemeriksaan kualitasnya. Sampling dilakukan di lokasi sebelum dan setelah saluran reaerasi dan dilakukan dengan metode sesuai SNI yang berlaku untuk pengambilan contoh Pengujian kualitas air dilakukan dengan cara yang sesuai SNI yang berlaku. Parameter yang diperiksa dipilih yang penting penting, terutama yang berhubungan dengan indikator pencemaran misalnya oksigen terlarut, zat organik, zat tersuspensi, unsur hara, Identifikasi jenis bakteri aktif dengan cara penelitian laboratorium Pembiakan bakteri aktif dengan cara penelitian laboratorium.
Persiapan Pengumpulan data dan penelusuran literatur Model Sistem kinerja saluran reaerasi
Model Fisik Prototipe di lapangan
Model system identifikasi bakteri aktif di laboratorium Pembiakan bakteri aktif di laboratorium Model Sistem Kinerja Bakteri Aktif dan kinerja pengolahannya
ngambilan Contoh Air dan Pengukuran Parameter Model Sistem Pemantauan dan Evaluasi kinerja ngambilan Contoh Air dan Lapangan Prototipe di lapangan ngambilan Contoh Air dan Pengukuran Parameter Lapangan Pengukuran Parameter ngambilan Contoh Air dan ngambilanLapangan Contoh Air dan Penyempurnaan dan pembuatan konsep Pengukuran Parameter Pengukuran Parameter pedoman (R0) untuk peningkatan kualitas air Lapangan Lapangan sungai tercemar secara fisika dan biologi.
No.
Kegiatan
1
Persiapan
2
Pengumpulan data dan Penelusuran literatur, data limbah penduduk, limbah industry, pertanian dan peternakan
3
Pengukuran kualitas air indikator kinerja saluran reaerasi dan identifikasi bakteri Pengkajian parameter indikator kinerja saluran reaerasi dan identifikasi bakteri Diskusi hasil dan Pembuatan Laporan
4
5
Tahun 2011, bulan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 15 16
Ir. Eko Winar Irianto, MT Ir. R. Widhya Sudjianto Drs. Bambang Priadie, M.Sc Rebiet Rimba Rinjani, ST Eulis Komala Drs. Tontowi, M.Sc Drs. Mas Agus Hermana Edi Rustandi, S.ST Fayra Parahita, ST Januar, SSi Mamat Ruhiyat Tatang Rismansyah Agus Margana Wawan ( A ) Wawan ( B )
Penanggung Jawab Koordinator Ketua Tim Wakil Ketua Tim/TL Sekretaris Tim ? Gol. IV/c = Peneliti Utama
Gol. III/d Gol. III/b Sekretaris Tim Gol. III/a - CPNS Gol. III/b Gol. III/b Gol. III/b Gol. III/a Gol. III/a
1
Belanja Bahan
Rp.
20.035.000
2
Honor Yang Terkait Dengan Output Rp. Kegiatan Jasa konsultansi Rp
72.917.000
48.470,000
5
Belanja Barang Non Operasional Rp. lainnya Belanja Sewa Rp.
6
Belanja Jasa Profesi
Rp.
39.500.000
7
Belanja Perjalanan Lainnya (DN)
Rp.
153.870.000
3 4
Jumlah
0
19.950.000
Rp 354.742.000
No
NAMA PRODUK PELAPORAN
KETERANGAN
1
Penyusunan dan Pembuatan Proposal
Hard dan soft copy
2
Kerangka Acuan Kerja
Hard dan soft copy
3
Laporan Awal
Hard dan soft copy
4
Laporan Interim
Hard dan soft copy
5
Konsep Laporan Akhir
Hard dan soft copy
6
Laporan Akhir
Hard dan soft copy
7
Laporan Pendukung, meliputi : -
Laporan Ringkasan (Executive Summary)
-
Leaflet, Poster, Buku Teknologi
8 Foto Dokumentasi Kegiatan 9
File Gabungan Laporan dalam Bentuk CD/DVD (Proposal, KAK, Laporan Awal, Laporan Interim, Laporan Akhir, Laporan Pendukung)
10 Gambar Hasil Kegiatan
Hard dan soft copy
Soft copy Soft copy
Soft copy
TERIMA KASIH