108
KEPUTUSAN PEMBELIAN K4 OLEH IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMBOK DUKUH PURCHASING DECISION OF PREGNANT WOMEN IN FOURTH VISIT ANTENATAL CARE IN PUSKESMAS TEMBOK DUKUH 1
2
Astari Marullyta , Widodo J. Pudjirahardjo 1 Puskesmas Tembok Dukuh, Surabaya 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat-Universitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT Antenatal Care has important role in reducing the number of maternal illness and death. Low number of fourth visit in antenatal care (K4) indicates the weak effort in controlling high risk pregnancy. Based on consumer’s buying decision process, this research aimed to analyze why fourth visit in antenatal care in Puskesmas Tembok Dukuh decrease. This is a crosssectional research with quantitative methods. 80 mothers who had given birth in March to June 2012 were participated. The questionnaires distributed to dig up mother’s characteristics (demographic, socioeconomic, and psychographic) and their buying decision (buying process, purchasing decision, post-purchasing behavior). The results of this research are: (1) the major buying process were needs identification, information-searching and alternatives evaluation, (2) there was no difference between the self decision and other’s decision-making, (3) most of them used previous health service for their fourth visit antenatal care, (4) the low support of psychographic about antenatal care, the unmet needs for antenatal care, no accurate information about antenatal place, type of action, and benefits of each action during antenatal care, and facilities are unsatisfactory were factors which contribute to the mother absent in fourth visit antenatal care, (5)generally post-purchasing behavior was good. Key words: Antenatal Care, buying, decision process
PENDAHULUAN
Dukuh, Surabaya mempunyai kecenderungan yang
Indonesia
yang
menurun. Pada tahun 2008 mengalami penurunan
cukup serius dalam menghadapi masalah mortalitas
sebesar 32,04%, tahun 2009 mengalami penurunan
dan morbiditas wanita hamil dan bersalin. Data
45,42% dan tahun 2010 sebesar 28.82%. Rata-rata
SDKI (2007) menunjukkan bahwa Angka Kematian
penurunan
kunjungan
Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi sebesar
tahunnya.
Penelitian
228/100.000 kelahiran hidup. Sekitar 90% kematian
menganalisis penyebab turunnya kunjungan K4 di
ibu terjadi saat persalinan dan segera setelah
Puskesmas Tembok Dukuh berdasarkan proses
persalinan. Millenium Development Goals (MDGs)
keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini
2000 menargetkan turunnya AKI pada tahun 2015
diharapkan mampu untuk mengoptimalkan usaha
menurun
Puskesmas dalam mewujudkan pelayanan yang
hingga
Berdasarkan mempunyai
menghadapi
sebesar
kesepakatan komitmen
masalah
tiga
perempatnya.
tersebut
untuk
Indonesia
menurunkan
sebesar ini
35,42%
bertujuan
setiap untuk
sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
AKI
menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun
PUSTAKA
2015.
Pelayanan Antenatal Care Keberhasilan Antenatal Care dapat dilihat
Pemeriksaan
kehamilan
atau
ANC
dari angka K4, yaitu angka kunjungan lengkap ibu
merupakan pemeriksaan ibu hamil, baik fisik dan
hamil ke pelayanan kesehatan selama masa
mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilannya.
dibandingkan
kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga
kunjungan K1 di wilayah kerja Puskesmas Tembok
mampu tercipta keadaan kehamilan dan pasca
Kunjungan
K4
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
109
kelahiran yang sehat, tidak hanya fisik tetapi juga
tahap,
mental (Wiknjosastro, 2005). Cakupan pelayanan
informasi, dan evaluasi alternatif.
Antenatal dapat dipantau melalui kunjungan baru
a.
yaitu
pengenalan
kebutuhan,
pencarian
Pengenalan Kebutuhan
ibu hamil (K1) atau disebut juga akses dan
Proses pembelian diawali ketika seseorang
pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit
menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Engel,
empat kali dengan distribusi sekali pada triwulan
Blackwell,
pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada
pengenalan
triwulan ketiga (K4) untuk melihat kualitas.
perbedaan antara keadaan
Model Perilaku Pembelian Konsumen
situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan
Schiffman & Kanuk (2007) menyatakan bahwa pengambilan keputusan dapat dipandang
&
Miniard
(2002)
kebutuhan
sebagai
b.
yang diinginkan dan
Sebelum memutuskan produk yang mana yang
konsumen
mengumpulkan
pengenalan
atas
Pencarian informasi
Tahap input atau masukan merupakan tahap dimana proses
persepsi
mengaktifkan proses keputusan.
sebagai suatu sistem yaitu input, proses, dan output.
dipengaruhi
mendefinisikan
akan
digunakan, berbagai
konsumen
biasanya
informasi
mengenai
kebutuhannya terhadap produk dan jasa yang
alternatif yang ada. Perilaku pencarian konsumen
diinginkan. Pengenalan kebutuhan oleh konsumen
(consumer search behavior) mengacu pada semua
akan dipengaruhi oleh dua sumber informasi, yaitu
tindakan
usaha
pemasaran
sosiologis
perusahaan
eksternal
atas
yang
dilakukan
konsumen
untuk
dan
pengaruh
mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang
konsumen.
Pengaruh
cara
memenuhi
kebutuhan
atau
memecahkan
tersebut akan mempengaruhi apa yang dikonsumsi
masalahnya (Mowen & Minor, 2002). Semakin
oleh
banyak informasi didapatkan, semakin tinggi tingkat
konsumen
dan
bagaimana
mereka
menggunakan produk tersebut.
pengetahuan terhadap produk yang diharapkan
Tahap proses, memfokuskan pada cara konsumen
mengambil
keputusan.
Tahap
ini
berhubungan pada faktor psikografis individu yang akan
mempengaruhi
konsumen
pada
sehingga dapat dijadikan dasar dalam mengeliminasi produk lain. c.
tahap
Evaluasi alternatif Setelah terkumpul berbagai alternatif solusi,
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi sebelum
kemudian
pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternatif.
menyeleksinya untuk menentukan pilihan paling
Tahap
akhir.
output
dalam
pengambilan
keputusan
konsumen
Cara
konsumen
mengevaluasi
mengevaluasi
dan
alternatif
konsumen terdiri dari perilaku membeli dan evaluasi
bergantung pada konsumen pribadi dan situasi
pascabeli. Model
pembelian tertentu. Proses evaluasi, menurut Kottler
Proses Keputusan Pembelian Konsumen
& Keller (2009), memiliki tiga konsep dasar. Pertama,
Komponen proses keputusan pembelian
konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan.
konsumen berhubungan dengan cara konsumen
Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari
mengambil keputusan. Secara garis besar, proses
sebuah produk dan ketiga, konsumen melihat setiap
keputusan pembelian konsumen terbagi menjadi 3
produk sebagai kelompok atribut dengan berbagai
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
110
kemampuan untuk mengantarkan pada pemenuhan
yang tidak mendukung maupun sikap dari orang lain
kebutuhan dan pencapaian kepuasan, dimana atribut
sehingga dalam hal ini konsumen memutuskan
minat
untuk tidak menggunakan pelayanan dan jasa
pembeli
bergantung
pada
produk
yang
digunakan.
Perilaku Pasca Pembelian dan Pemanfaatan
Keputusan Pembelian
Layanan Kesehatan
Keputusan pembelian berarti konsumen
Setelah
memanfaatkan
suatu
produk
telah memutuskan untuk melakukan pemakaian
pelayanan jasa, konsumen akan mengalami 2 hal
terhadap suatu produk. Pemakaian produk (product
sebagai
dampak
use) menurut (Mowen & Minor, 2002) adalah
tersebut,
yaitu
tindakan dan pengalaman yang terjadi pada suatu
Kepuasan
konsumen
periode
secara
antara harapan konsumen terhadap pelayanan dan
langsung menggunakan barang atau jasa. Dalam
persepsi antara kenyataan yang dialami ketika
tahap
memanfaatkan
dimana
seorang
evaluasi,
konsumen
konsumen
akan
membentuk
dari
pemanfaatan
kekecewaan adalah
suatu
pelayanan
atau
kepuasan.
fungsi
kedekatan
pelayanan.
Namun,
jika
preferensi antar jenis pelayanan dalam kumpulan
kenyataan tidak sesuai dengan harapan maka
pilihan. Selanjutnya konsumen memiliki niat untuk
konsumen
melakukan
kumpulan
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan
pilihan tersebut. Pembelian merupakan fungsi dari
yang diterima maka semakin besar ketidakpuasan
dua determinan yaitu niat dan pengaruh lingkungan
yang terjadi.
pembelian
berdasarkan
dan atau perbedaan individu (Engel, Blackwell, & Miniard, 2002).
akan
kecewa.
Semakin
besar
Konsumen yang merasa puas, mungkin akan memanfaatkan kembali pelayanan tersebut.
Kottler
&
Keller
(2009)
menyebutkan
Selain itu konsumen yang merasa puas juga
melakukan proses
cenderung akan menyampaikan hal yang positif
evaluasi, ada dua faktor umum yang mengintervensi
mengenai pelayanan yang telah ia manfaatkan.
antara
keputusan
Konsumen yang merasa kecewa akan melakukan
pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain,
salah satu dari dua tindakan, yaitu dia mungkin
yakni peran yang dimainkan orang yang menjadi
akan menghentikan menggunakan pelayanan atau
perantara informasi. Batas dimana sikap seseorang
akan mencari informasi yang memastikan nilai
mempengaruhi
produk pelayanan yang lebih tinggi (Kottler & Keller,
bahwa meskipun konsumen
maksud
pembelian
preferensi
dan
terhadap
alternatif
tergantung pada 2 hal, yaitu intensitas sikap negatif
2009)
orang lain terhadap alternatif yang kita sukai dan motivasi untuk mematuhi kehendak orang lain. Sedangkan faktor kedua adalah faktor situasional
METODE Penelitian
ini
merupakan
penelitian
mungkin
observasional dengan rancangan penelitian cross
Seseorang
sectional dan metode deskriptif. Sumber informasi
mengawali suatu keputusan dengan niat pembelian,
adalah ibu yang telah melahirkan di wilayah kerja
namun niat ini bisa berubah apabila ada situasi
Puskesmas Tembok Dukuh dalam periode Maret
yang
tidak
mengurungkan
dapat niat
diatasi
yang
pembelian.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
111
hingga Juni 2012. Kriteria sumber informasi adalah
Jumlah kehamilan 12 kali merupakan jumlah
ibu yang telah melahirkan dengan jarak kelahiran
kehamilan yang relatif aman daripada jumlah
maksimal 3 bulan sebelum penelitian dilakukan dan
kehamilan
berada di wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh
pemerintah yang membatasi jumlah anak sesuai
saat penelitian dilakukan. Lokasi penelitian berada
dengan jumlah kehamilan ini. Tingginya jumlah
di tiga kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
kehamilan seseorang dapat meningkatkan risiko
Tembok Dukuh, yaitu Kelurahan Alon-alon Contong,
terhadap kejadian kesakitan dan kematian selama
Jepara, dan Tembok Dukuh. Penelitian ini dilakukan
kehamilan dan persalinan. Seseorang dengan
pada bulan Mei-Juni tahun 2012. Data yang telah
jumlah kehamilan yang rendah juga cenderung lebih
diperoleh melalui pengumpulan data primer dan
sering
sekunder. Data yang telah terkumpul melalui
kehamilan
kuesioner kemudian dianalisis melalui analisis
kehamilan tinggi atau di atas 4 kali jumlah
frekuensi dan tabulasi silang.
kehamilan seperti diungkapkan oleh (Peranginangin,
di
atasnya.
memanfaatkan
Selain
itu,
pelayanan
daripada
individu
program
pemeriksaan
dengan
jumlah
2006). HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan mempengaruhi jenis pekerjaan
Karakteristik Responden
dan pendapatan yang diterimanya (Schiffman &
Sebagian besar responden berumur 2034
Kanuk, 2007). Seseorang yang memiliki pendidikan
tahun. Kehamilan pada umur 2034 tahun memiliki
tinggi
resiko yang lebih rendah terhadap kesakitan dan
daripada orang yang memiliki pendidikan yang
kematian selama proses kehamilan dan persalinan
rendah disebabkan karena adanya akses informasi
daripada kelompok umur dibawah 20 tahun atau di
yang diterima oleh orang yang berpendidikan tinggi
atas dan berkisar 35 tahun (BKKBN, 2007). Risiko
lebih banyak daripada orang dengan pendidikan
yang lebih rendah terhadap kesakitan dan kematian
rendah
selama
pendidikan
kehamilan
dan
persalinan
bisa
cenderung
atau
tidak
memikirkan
sekolah.
seseorang,
kesehatannya
Semakin
tinggi
kecenderungan
untuk
menyebabkan kurangnya keinginan ibu hamil untuk
menjaga kesehatan juga semakin tinggi. Jenis
memeriksakan kehamilannya ke tempat pelayanan
pekerjaan seseorang mempengaruhi pendapatan
pemeriksaan kehamilan. Kelompok umur 2034
yang diperoleh (Schiffman & Kanuk, 2007) dan pola
tahun termasuk kelompok umur dewasa muda.
konsumsi (Kottler & Keller, 2009) Sebagian besar
Schiffman & Kanuk (2007) menyatakan bahwa
responden keputusan pembelian K4 di wilayah kerja
orang dewasa muda (1834 tahun) memiliki tujuan
Puskesmas Tembok Dukuh adalah ibu rumah
yang
tangga,
berbeda
dalam
memilih
suatu
produk
dibanding dengan umur antara 3554 tahun dan 54
sebesar
63,75%.
Hal
tersebut
mempengaruhi responden dalam hal ketersediaan waktu luang responden untuk mendatangi tempat
tahun ke atas. Sebanyak
yaitu
65%
responden
telah
mengalami kehamilan 12 kali selama hidupnya.
pelayanan pemeriksaan
kesehatan kehamilan.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
sehubungan Ibu
rumah
dengan tangga
112
cenderung memiliki lebih banyak waktu luang
pemeriksaan
kehamilan
termasuk
ke
dalam
daripada responden yang bekerja.
kebutuhan kedua dari hierarki kebutuhan manusia
Selain jenis pekerjaan, total pendapatan
yaitu kebutuhan akan keselamatan (Schiffman &
juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Kanuk, 2007),. Kebutuhan yang termasuk dalam
K4 responden. Pilihan produk sangat dipengaruhi
kebutuhan akan keselamatan adalah rasa aman,
oleh keadaan ekonomi, yaitu penghasilan yang
terlindung dan terjamin. Semakin tinggi tingkatan
dibelanjakan (Kottler & Keller, 2009). Semakin tinggi
kebutuhan seseorang, maka semakin tinggi pula
pendapatan seseorang maka persentase untuk
motivasi seseorang untuk mewujudkannya.
masalah
kesehatan
semakin
besar.
Jumlah
Persepsi merupakan suatu proses memilih,
penghasilan sebagian besar berada di atas UMK
mengorganisasikan
Surabaya
1.257.000.
dorongan atau rangsangan menjadi sesuatu yang
Sebagian besar responden keputusan pembelian
bermakna dan masuk akal (Schiffman & Kanuk,
K4 di wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh,
2007). Persepsi responden keputusan pembelian
Surabaya adalah ibu rumah tangga. Pendapatan
K4 di wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh
yang didapatkan oleh ibu rumah tangga berasal dari
terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan rata-
pekerjaan
rata
Tahun
suami,
2012
yaitu
warisan,
Rp.
maupun
tambahan
adalah
dan
baik
mengintepretasikan
berdasarkan
karakteristik
pendapatan dari keluarga lain yang mungkin
demografi dan sosioekonomi responden. Seorang
bertempat tingga di rumah yang sama dengan
pasien
responden. Hal inilah yang menyebabkan tingkat
pemeriksaan kehamilan
pendapatan total responden keputusan pembelian
yang berkualitas baik atau jelek berdasarkan pada
K4 di wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh,
penilaiannya akan apa yang didapatkan selama
Surabaya masih tergolong tinggi.
proses
Setiap orang yang memiliki motivasi akan
akan
memandang
pelayanan
harapannya,
dan
bahwa
pelayanan
memberikan pelayanan
dibandingkan
didasarkan
pula
dengan pada
latar
mengharapkan suatu hasil atau sasaran dimana
belakang dan pengalamannya sendiri. Setiap orang
sebagian orang menetapkan hasil yang diharapkan
memiliki persepsi yang berbeda meskipun terpapar
tersebut atas dasar nilai pribadi mereka dan akan
oleh hal yang sama karena tingkatan kebutuhan,
memilih sarana yang mereka percayai dapat
nilai dan harapan yang berbeda.
membantu mereka mencapai sasaran yang mereka
Pembelajaran
konsumen
merupakan
harapkan. Motivasi responden keputusan pembelian
proses yang terus menerus berkembang dan
K4 di wilayah kerja Puskesmas Tembok Dukuh,
berubah karena adanya pengetahuan yang baru
Surabaya secara umum
adalah sangat tinggi.
diperoleh atau dari pengalaman yang dialami sendiri
Motivasi yang tinggi atau sangat tinggi di sebagian
(Schiffman & Kanuk, 2007). Pembelajaran selain
besar
berasal dari pengalaman pribadi juga bisa brasal
aspek
sosioekonomi responden pemeriksaan
karakteristik responden
memahami
demografi
dapat
berarti
pentingnya
kehamilan.
dan bahwa
kebutuhan
Kebutuhan
akan
dari pengalaman orang lain
yang diceritakan
kepada responden sehingga timbul pemahaman terhadap manfaat maupun kerugian dari objek yang
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
113
menjadi
bahan
mencerminkan
pembelajaran penilaian
tersebut.
yang
Sikap
keluhan atau kesakitan selama kehamilan (46,25%).
menyenangkan
Kelompok responden yang menyatakan sangat
maupun yang tidak menyenangkan terhadap obyek
butuh
sikap sebagai kecenderungan yang dipelajari, sikap
responden
mempunyai
yaitu
kehamilan yang lebih banyak, pendapatan dan
mendorong konsumen ke arah perilaku tertentu
pendidikan yang lebih tinggi, pekerjaan yang sedikit
atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.
menyita waktu dan karakteristik psikografi yang
Selain itu sikap relatif konsisten dengan perilaku
lebih baik.
kemampuan
memotivasi
yang dicerminkannya meskipun sikap bisa berubah (Schiffman & Kanuk, 2007). Sikap
kunjungan dengan
K4
umur
adalah yang
kelompok
lebih
muda,
Proses keputusan pembelian konsumen berawal dari adanya identifikasi atau pengenalan
berpengaruh
kebutuhan yaitu suatu persepsi atas perbedaan
pelayanan
antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual
konsumen
yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan
berhubungan kuat dengan proses pemanfaatan
proses keputusan (Engel, Blackwell, & Miniard,
ulang maupun meneruskan pelayanan yang sedang
2002). Responden yang sadar akan kebutuhannya
dilakukan,
untuk
terhadap
dan
akan
keyakinan
proses
pemeriksaan
pemanfaatan
kesehatan.
sedangkan
Sikap
keyakinan
berhubungan
melakukan
pemeriksaan
kehamilan
dengan pandangan konsumen terhadap produk
selanjutnya akan berinisiatif untuk mengaktifkan
yang
proses
di
tawarkan.
keputusan
Secara
pembelian
K4
umum di
responden
wilayah
keputusan
menggunakan
pelayanan
kerja
pelayanan pemeriksaan kehamilan. Karakteristik
dan
demografi dan sosioekonomi secara keseluruhan
keyakinan yang sangat baik terhadap pelayanan
memiliki tingkat kebutuhan yang hampir sama
pemeriksaan kehamilan dan merupakan hal yang
terhadap pemeriksaan kehamilan, yaitu sangat
bisa
membutuhkan pemeriksaan kehamilan. Identifikasi
Puskesmas Tembok Dukuh memiliki sikap
memotivasi
keputusan
responden
pembelian
K4
untuk di
melakukan
wilayah
kerja
Puskesmas Tembok Dukuh. Proses
Pengambilan
kebutuhan
berdasarkan
karakteristik
psikografi
konsumen dibedakan berdasarkan tingkat motivasi,
Keputusan
Pembelian
Konsumen
persepsi, pembelajaran, dan sikap dan keyakinan terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan. Hasil
Proses
keputusan
pembelian
dalam
tabulasi silang menerangkan bahwa semakin tinggi
melakukan kunjungan K4 dapat dijelaskan sebagai
tingkat persepsi, motivasi, pembelajaran, Maupun
berikut.
sikap dan keyakinan seseorang, maka tingkat
1. Identifikasi kebutuhan Sebagian
besar
kebutuhan seseorang akan pelayanan pemeriksaan
responden
kebutuhan
pemeriksaan
kebutuhan
yang
sadar
kehamilan
paling
dibutuhkan
pada
(82,5%), adalah
kehamilan akan semakin butuh pula. 2. Pencarian informasi Setelah
mengidentifikasi
konsumen
darah
informasi mengenai produk atau jasa yang dapat
pemeriksaan
memulai
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
proses
maka
kebutuhan imunisasi, vitamin, dan tablet tambah (56,25%) serta kebutuhan
akan
kebutuhan
pencarian
114
menyelesaikan
masalah
oleh
sesuatu akan terjadi dan/atau menilai (2) kebaikan
responden tersebut. Proses keputusan pembelian
atau keburukan sesuatu (Mowen & Minor, 2002).
berupa pencarian informasi mengacu pada semua
Evaluasi alternatif berhubungan dengan keputusan
tindakan
untuk
yang
mengidentifikasi
yang
diambil
konsumen
melakukan
pemanfaatan
pemeriksaan
kehamilan atau tidak memanfaatkannya sama
mengenai cara pemecahan masalah. Ada dua jenis
sekali. Responden paling banyak membandingkan
pencarian informasi yakni pencarian internal dan
antara fasilitas yang bisa didapatkan responden bila
pencarian eksternal (Mowen & Minor, 2002).
melakukan pemeriksaan kehamilan daripada tidak
bahwa
memperoleh
untuk
keterangan
Sebanyak
dan
dihadapi
53,75%
mereka
responden
mencari
menyatakan
informasi
tentang
melakukan pemeriksaan kehamilan. paling
jarang
dibandingkan
Unsur yang
responden
adalah
kunjungan K4. Informasi seputar tempat pelayanan
mengenai lama waktu yang harus dikeluarkan
kehamilan
pemeriksaan
responden untuk memeriksakan kehamilannya. Hal
kehamilan (14,90%) merupakan informasi yang
ini berarti sebagian besar responden setuju bahwa
paling banyak dicari oleh responden.
waktu
(17,31)
Berkaitan
dan
manfaat
dengan
jenis
informasi,
jenis
tidak
pemeriksaan
menjadi kehamilan,
masalah
berarti
sebaliknya
untuk
responden
informasi yang paling banyak dicari adalah tempat
lebih memperhatikan manfaat yang didapatkan dari
melakukan
pemeriksaankehamilan yang dilakukannya (Kottler
pelayanan
pemeriksaan
kehamilan
dilanjutkan dengan manfaat yang didapatkan dari masing-masing pemeriksaan
tindakan kehamilan.
selama
proses
Jenis-jenis
informasi
& Keller, 2009) Evaluasi
alternatif
yang
dilakukan
oleh
responden selain berhubungan dengan keputusan
tersebut merupakan informasi yang diharapkan
apakah
dapat diterima dan dimengerti oleh responden
pemeriksaan kehamilan atau tidak, juga berkaitan
sehingga dapat meningkatkan keinginan responden
dengan
untuk mengunjungi layanan pemeriksaan kehamilan.
kehamilan.30% responden menyatakan membuat
Sumber informasi yang paling banyak adalah
daftar
39,53% dari keluarga, 23,26% dari tetangga dan
sedangkan sisanya tidak membuat daftar pilihan.
18,60% dari teman. Sumber informasi tersebut
Tempat pemerikaan yang paling sering menjadi
tergolong sebagai sumber informasi pribadi dimana
prioritas dalam daftar pilihan responden adalah
pemberi informasi berhubungan dekat dengan
Rumah Sakit dan praktek bidan swasta. Responden
responden (Kottler & Keller, 2009).
yang
3. Evaluasi alternatif
penilaian
tempat
pilihan
tidak
tersebut
akan
melakukan
tempat
membuat
melakukan
pemeriksaan
pemeriksaan
daftar
kehamilan
pilihan
tempat
pemeriksaan kehamilan memberikan alasan dekat
Evaluasi alternatif terjadi apabila konsumen membuat
responden
untuk
responden yang membuat daftar prioritas tempat
Ketika
pemeriksaan kehamilan yaitu sebesar 20,83%
melakukan evaluasi konsumen melakukan dua jenis
menentukan pilihan prioritas tempat pemeriksaan
penilaian, (1) mengestimasi kemungkinan bahwa
berdasarkan keterjangkauan lokasi pemeriksaan.
membandingkan
pilihan
menyeluruh
rumah. Alasan yang sama juga diberikan oleh
atau
opsi.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
115
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Tjiptono
rendah seperti motivasi sedang, persepsi sangat
(2006) bahwa konsumen cenderung memilih letak
kurang baik, pembelajaran sangat kurang baik, dan
pelayanan yang mudah dijangkau.
sikap
Keputusan Pembelian Konsumen
menyebabkan responden lebih membutuhkan saran
Ketika
seseorang
melakukan
niat
keyakinan
yang
sangat
kurang
baik
orang lain dalam mengambil keputusan pembelian
pembelian atau memutuskan untuk menggunakan
responden
terhadap
suatu jasa pelayanan kesehatan maka dapat
pemeriksaan kehamilan.
pemanfaatan
pelayanan
dikatakan bahwa orang tersebut telah melakukan
Tidak ada beda mengenai keputusan
suatu niat pembelian terencana (Engel, Blackwell, &
pembelian responden berdasarkan ada tidaknya
Miniard, 2002). Namun pembelian sesorang juga
pemberi saran bila dilihat dari proses keputusan
dipengaruhi sikap orang lain dalam memberikan
pembelian.
Sebagian
informasi dan faktor situasional yang tidak dapat
melakukan
proses
diatasi
membutuhkan saran orang lain dalam keputusan
(Kottler
&
Keller,
2009).
Keputusan
besar
responden
keputusan
pembelian
pembelian konsumen yang berasal dari keputusan
pembelian
sendiri tanpa adanya saran dari orang lain yaitu
pemeriksaan.
sebesar 56,25% dan berdasarkan pemberian saran
pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan
orang lain 43,75%,
dapat menimbulkan 2 keputusan, yaitu pembelian
peran
pemberi
jadi dapat dikatakan bahwa
saran
untuk
khususnya
yang
Keputusan
mengenai
tempat
pembelian
terhadap
memanfaatkan
K4 atau tidak K4. Keputusan pembelian konsumen
pelayanan pemeriksaan kehamilan cukup besar
untuk tidak K4 merupakan keputusan konsumen
meskipun tidak semua responden memilih untuk
untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan di tempat yang
pembelian dipengaruhi oleh beberapa risiko (Kottler
sama dengan saran yang diberikan oleh orang lain.
& Keller, 2009)
menunda
atau
menghindari
keputusan
keluarga dan tetangga merupakan orang-orang
Karakteristik demografi dan sosioekonomi
yang sering memberikan saran mengenai tempat
responden yang paling banyak tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan pada responden. Peran
pembelian K4 adalah umur yang semakin tua,
keluarga dan tetangga sebagai orang terdekat
jumlah kehamilan tinggi, dan tingkat pendidikan
responden amat berpengaruh terhadap keputusan
rendah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh
pembelian responden.
(Kottler & Keller, 2009) bahwa produk yang dapat
Berdasarkan karakteristik demografi, saran
menimbulkan rasa malu sebagai risiko sosial
tempat pemeriksaan dari orang lain lebih sering
memicu konsumen untuk menghindari keputusan
terjadi pada responden dengan kisaran umur muda
pembelian. Secara tidak langsung, umur kehamilan
saat hamil yaitu dan jumlah kehamilan yang rendah
tua, jumlah kehamilan yang tinggi serta tingkat
pula,
pendidikan
sedangkan
berdasarkan
karakteristik
rendah
seseorang
cenderung
sosioekonomi responden yang mendapatkan saran
menimbulkan rasa malu bila berhadapan dengan
tempat
orang lain di tempat pelayanan pemeriksaan
pemeriksaan maupun
tidak cenderung
seimbang. Karakteristik psikografi responden yang
kehamilan.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
116
Karakteristik menunjukkan motivasi,
psikografi
semakin
tinggi
pembelajaran,
keyakinan
seseorang,
responden
kebutuhan akan imunisasi, vitamin, dan tablet
persepsi,
tambah darah serta kebutuhan akan pemeriksaan
tingkat
maupun maka
sikap
dan
responden
akan
keluhan atau kesakitan selama kehamilan. Tidak terpenuhinya
kebutuhan
tersebut
dapat
semakin jarang untuk tidak melakukan pembelian
menyebabkan responden enggan untuk melakukan
K4,
namun bila tingkat karakteristik psikografi
pemeriksaan kehamilan. Kebutuhan yang berasal
responden rendah, maka kecenderungan untuk
dari identifikasi kebutuhan responden merupakan
tidak K4 akan semakin meningkat. Hal ini secara
salah satu alasan responden untuk melakukan
tidak
bahwa
pembelian K4. Seseorang yang tidak terpenuhi
responden amat membutuhkan motivasi, persepsi
kebutuhannya cenderung untuk tidak melakukan
yang baik, pembelajaran yang baik, serta sikap dan
pembelian. Hal tersebut disebabkan oleh produk
keyakinan yang baik pula mengenai pelayanan
yang ingin dibeli tidak bekerja sesuai harapan
pemeriksaan kehamilan. Peran keluarga, tetangga,
responden (Kottler & Keller, 2009).
langsung
maupun
dapat
menjelaskan
orang-orang
berpengaruh responden
terhadap yaitu
menurunkan sehingga
terdekat
responden
karakteristik
psikografi
dapat
meningkatkan
karakteristik berpengaruh
psikografi terhadap
proses
keputusan
yang
tidak
informasi,
melakukan
pencarian
informasi atau tidak mendapatkan informasi seputar
tersebut
pemeriksaan kehamilan sebagian besar tidak K4,
keinginan
yaitu
sebesar
56,76%.
Hal
ini
menunjukkan
informasi amat berpengaruh terhadap keinginan
Sementara itu, hasil keputusan pembelian berdasarkan
responden
pencarian
maupun
responden melakukan pembelian K4.
K4
Berdasarkan
pembelian
responden
dalam
melakukan
pembelian
K4.
Informasi yang tepat dan berguna dapat mendorong
adalah responden yang melakukan identifikasi
responden
kebutuhan, melakukan pencarian informasi seputar
Informasi yang paling sering dicari oleh responden
tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan, dan
adalah
tidak melakukan evaluasi alternatif lebih sering
pemeriksaan
terjadi
K4.
didapatkan dari masing-masing tindakan yang
Responden yang melakukan identifikasi kebutuhan
dilakukan selama proses pemeriksaan kehamilan.
sangat butuh namun tidak melakukan K4 sebesar
Hal ini dapat menunjukkan bahwa responden atau
27,69%, lebih tinggi daripada responden yang
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tembok
melakukan K4 di tempat yang berbeda. Masih
Dukuh, Surabaya kurang mendapatkan informasi
tingginya angka responden yang tidak melakukan
penting seputar tempat pemeriksaan dan jenis
K4 meskipun mengaku sangat butuh terhadap
tindakan serta manfaat yang bisa didapatkan
pemeriksaan
dapat
selama proses pemeriksaan kehamilan. Kurangnya
disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan yang
informasi yang didapatkan mungkin disebabkan
diharapkan
yang
oleh tidak adanya keinginan responden untuk
adalah
melakukan pencarian informasi atau tidak adanya
sangat
pada
responden
yang
kesehatan
oleh
responden.
dibutuhkan
oleh
melakukan
kehamilan
Kebutuhan responden
untuk
informasi
melakukan
mengenai
kehamilan
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
pembelian
tempat
dan
K4.
pelayanan
manfaat
yang
117
pemberi
informasi.
didapatkan keinginan
Kurangnya
dapat
informasi
menyebabkan
responden
untuk
yang
hilangnya
menggunakan
responden mengurungkan niatnya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Keputusan
pembelian
responden
baik
pelayanan dan jasa yang telah direncanakan
melakukan pembelian K4 atau tidak melakukan
sebelumnya. Situasi yang tidak mendukung seperti
pembelian K4 merupakan keputusan yang diambil
tidak adanya informasi maupun sukap dari orang
responden berdasarkan keinginan untuk mencari
lain merupakan penyebab perubahan keinginan
kesejahteraan hidupnya. Kesejateraan didapatkan
pembelian responden (Kottler & Keller, 2009).
dengan cara melakukan pilihan-pilihan yang tepat
Evaluasi
alternatif
untuk
baginya, dengan prinsip memperoleh keuntungan
membandingkan antara melakukan pembelian K4
untuk diri sendiri dari keterbatasan ketersediaan
atau tidak melakukan pemeriksaan kehamilan. Hasil
(Adiyanta, 2008). Teori pengambilan keputusan
yang didapatkan menyatakan bahwa responden
yang merupakan pendekatan mengenai teori pilihan
yang tidak melakukan evaluasi alternatif sebagian
rasional menyatakan bahwa orang yang rasional
besar
selalu memilih keluaran dengan utilitas yang besar
melakukan
responden
dilakukan
pembelian
yang melakukan
K4
sedangkan
evaluasi alternatif
(Adiyanta,
2008).
Responden
yang
tidak
seringkali tidak melakukan K4. Responden yang
medapatkan kebutuhan yang diharapkannya, tidak
melakukan
evaluasi
menerima
keuntungan
yang
alternatif
membandingkan
yang
tepat,
serta
terhadap
membandingkan fasilitas pelayanan yang akan
keputusan yang akan diambilnya. Evaluasi alternatif
didapatkannya cenderung untuk tidak melakukan
yang sering dibandingkan adalah fasilitas tempat
pembelian K4. Hal ini disebabkan oleh tanggapan
pemeriksaan
akan
responden terhadap kurangnya manfaat yang akan
proses
didapatkan dibandingkan dengan biaya yang akan
dan
didapatkannya
didapatkannya
informasi
informasi
selama
yang
menjalankan
pemeriksaan kehamilan.
dikeluarkan baik berupa waktu, tenaga, uang, dan
Fasilitas pemeriksaan yang seringkali tidak sesuai
dengan
akan
yang medapatkan kebutuhan yang diharapkannya,
menurunkan minat responden dalam melakukan
menerima informasi yang tepat, serta yakin akan
pemeriksaan kehamilan. Begitu pula dengan jenis
pilihan melakukan pemeriksaan kehamilan yang
tenaga
pemeriksaan.
akan didapatkannya cenderung untuk melakukan
Kurangnya tenaga medis yang kompeten atau
pembelian K4. Hal tersebut didasarkan pada
ketidakhadiran tenaga medis dalam melakukan
keyakinan responden bahwa manfaat yang akan
pemeriksaan
menjadi alasan
didapatkannya kelak baik untuk dirinya dan calon
responden untuk tidak melakukan K4. Fasilitas
anaknya akan lebih besar daripada pengorbanan
pemeriksaan yang seringkali tidak sesuai keinginan
yang dikeluarkannya.
medis
keinginan
yang
responden
sebagainya. Begitu pula sebaliknya, responden
melakukan
kehamilan
dapat
responden serta jenis tenaga medis yang berbeda dari
prediksi
responden
dapat
menyebabkan
Perilaku pembelian konsumen cenderung digerakkan secara rasional meskipun pada akhirnya penilaian kepuasan merupakan proses yang sangat
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
118
pribadi. Penilaian kepuasan gerakkan berdasarkan
sama
kebutuhan masing-masing pribadi manusia serta
melakukan K4 di tempat yang berbeda. Responden
pengalaman di masa lalu dari orang tersebut.
yang
Rasional atau tidak suatu keputusan berbeda bagi
ketidakpuasannya. Ketidakpuasan responden yang
tiap orang. Keputusan yang tidak rasional bagi
tidak
orang lain bisa merupakan sesuatu yang rasional
beberapa
dalam konteks psikografi konsumen itu sendiri.
terpenuhi, informasi yang kurang jelas mengenai
Keputusan Pasca Pembelian
pemeriksaan kehamilan, fasilitas pemeriksaan yang
Ketika
konsumen
menggunakan
suatu
ada
lebih
puas
tidak
k4
melakukan
di
daripada
hal
paling
K4
seperti
tempat
responden
besar
dapat
yang
persentase
disebabkan
kebutuhan
pemeriksaan
oleh
yang
tidak
kehamilan
dan
produk ada tiga hasil penilaian yang mungkin timbul,
beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan
(1) kinerja sesungguhnya sesuai dengan harapan
proses
yang menimbulkan perasaan netral, (2) kinerja
Responden yang merasa puas tidak selalu yakin
melebihi harapan, yang menimbulkan apa yang
untuk
dikenal sebagai pemenuhan harapan secara positif,
pemeriksaan kehamilan yang dilakukannya. Tidak
yang menimbulkan rasa puas, (3) kinerja dibawah
semua
harapan yang menimbulkan pemenuhan harapan
merekomendasikan pemeriksaan kehamilan atau
secara negatif dan rasa tidak puas (Schiffman &
menceritakan pengalamannya kepada orang lain.
keputusan
memanfaatkan
responden
pembelian
responden.
kembali
yang
pelayanan
puas
akan
Kanuk, 2007). Responden
yang
telah
mendapatkan
SIMPULAN
pelayanan pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja
Keputusan pembelian responden mayoritas
Puskesmas Tembok Dukuh, Surabaya mayoritas
adalah keputusan berdasarkan pengaruh orang lain.
merasa
yang
Saran tempat pemeriksaan kehamilan tidak selalu
didapatkannya. Responden yang melakukan proses
diikuti oleh responden. Keputusan pembelian K4
keputusan pembelian yaitu identifikasi kebutuhan
yang paling sering dilakukan adalah K4 di satu
sangat butuh, melakukan pencarian informasi , dan
tempat yang sama, diikuti tidak K4, dan yang
tidak melakukan evaluasi alternatif lebih puas
terakhir adalah K4 di tempat yang berbeda. Perilaku
terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang
pascabeli
dilakukannya.
mayoritas
puas
keputusan
dengan
pelayanan
Sementara pembelian,
itu,
berdasarkan
responden
yang
dengan
responden puas.
menunjukkan
Kepuasan
peningkatan
meningkat
psikografi
bahwa seiring
responden.
mendapatkan saran dari orang lain lebih puas
Responden yang puas berasal dari responden yang
daripada responden yang tidak mendapatkan saran
melakukan identifikasi kebutuhan, mencari informasi,
orang
dan tidak melakukan evaluasi alternatif. Responden
lain
mengenai
tempat
pemeriksaan
kehamilan. Keputusan
yang mendapatkan saran orang lain lebih puas pembelian
K4
berdasarkan
daripada yang tidak. Responden yang melakukan
cakupan kunjungan K4 menunjukkan responden
K4 di tempat yang sama memiliki tingkat kepuasan
yang melakukan pembelian K4 di tempat yang
yang lebih besar.
Secara garis besar, keputusan
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013
119
pembelian responden bersifat rasional. Responden keputusan
pembelian
K4
yang
melakukan
pembelian K4 atau tidak melakukan pembelian K4 didasarkan pada keinginan mencari kesejahteraan hidupnya. Rasional atau tidak suatu keputusan berbeda bagi tiap orang. Keputusan yang tidak rasional bagi orang lain bisa merupakan sesuatu yang rasional dalam konteks psikografi konsumen itu
sendiri.
Upaya
peningkatan
pemanfaatan
pelayanan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Tembok Dukuh adalah dengan mengotimalkan promosi
mengenai
pemeriksaan
kehamilan,
meningkatkan kemauan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan
dengan
cara
terus
melakukan penyebarluasan informasi yang tepat dan bermanfaat mengenai pemeriksaan kehamilan, melakukan
kunjungan
rumah,
menyediakan
kebutuhan imunisasi, vitamin, dan tablet tambah darah,
dan
meningkatkan
fasilitas
pelayanan
pemeriksaan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA Adiyanta, S. (2008). Teori pilihan rasional (rational choice theory): alternatif metode
penjelasan dan pendekatan penelitian hukum empiris. Jurnal MMH, vol. 37, no. 2, 81-91. BKKBN. (2007). Hindari Kehamilan 4 Terlalu. Jakarta: BKKBN. Dinkes Kota Surabaya. (2008). Profil Kesehatan Kota Surabaya. Surabaya. Engel, J., Blackwell, R., & Miniard, P. (2002). Perilaku Konsumen. Bandung: trans. FX Budiyanto, jilid 1 dan 2, edk 6, Binarupa Aksara. Kasim, F. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 6, No. 2. Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: B Sabran, Jilid 1, edk 12, Erlangga. Kottler, P., & Keller, K. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: B Sabran, Jilid 1, edk 13, Erlangga. Mowen, JC., & Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: trans. L Salim, jilid 1 dan 2, edk 5, Erlangga. Peranginangin, H. (2006). Telaah Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care Pada Sarana Kesehatan: Pemeliharaan Kesehatan Ibu Hamil Dalam Upaya Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup. http://docs.google.com/viewer.html: sitasi 25 Juli 2012 . Schiffman, L., & Kanuk, L. (2007). Perilaku Konsumen. Jakarta: trans. K Zulkifli, PT Indeks, edk 7. Scott, J. (2002). Rational Choice Theory. sitasi 2 Januari 2011: http://private www.essex.ac.uk/~scottj/socscot7.htm. Sudarsono. (1984). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES, PT Jaya Pirusa. Tjiptono, F. (2006). Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia. Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 2 April-Juni 2013