eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (2): 221-232 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2015
KEPENTINGAN INDONESIA DALAM FORUM for EAST ASIA – LATIN AMERICA COOPERATION (FEALAC) Vially Rioriki R.1 NIM. 0902045136
Abstract FEALAC (Forum for East Asia - Latin America Cooperation) is intra-regional organization which connects the two regions, East Asia and Latin America. The purpose of this research was to determine the interest of Indonesia in the Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC). This research is descriptiveexplanative where the author explains how and the extent to which the interests of Indonesia in the framework of cooperation FEALAC. FEALAC has a strategic role in promoting trade cooperation relations between the countries of East Asia and countries in Latin America in general and Indonesia in particular. This forum should be maximized by any member of FEALAC to promote what is the product of excellence in the country through economic cooperation, trade and sociocultural. But in reality this forum is not optimized as well as possible so that there are an imbalance in the export-import each FEALAC member countries. It must have been a problem within the framework of cooperation that is not optimal utilization Fealac this forum by each member state. The results of this research are the interests of Indonesia in Fealac are political, economic and sociocultural. In the political field, Indonesia bilateral relations with member countries to raise issues of each country's national and global issues. Economic sector certainly makes Fealac as a strategic container in opening new markets for the sake of advancing the national economy. Social and cultural fields, to promote Indonesian culture in the eyes of the international community and promote the quality of Indonesian human resources through the exchange of students and scholarships. Keyword :Indonesia Interest, FEALAC Pendahuluan Kerjasama kawasan saat ini menjadi semakin penting, negara yang satu membutuhkan negara yang lain, begitu pun sebaliknya. Hal itu dikarenakan 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 2, 2015 : 221-232
masalah menyangkut tata ekonomi dunia, hutang luar negeri, pertumbuhan ekonomi, arus modal, perdagangan, ekspor-impor, politik dan sosial-budaya yang menjadi penting dalam mengatur pola hubungan antar aktor negara maupun individu. Sehingga mendorong negara berkembang dan negara maju untuk melakukan kerjasama demi mempertahankan eksistensinya masing-masing. Maka tidak heran jika hingga sekarang banyak bermunculan blok-blok kekuatan ekonomi baru. Peningkatan perhatian terhadap kawasan lain yang merupakan implikasi dari berkembangnya hubungan internasional pada dekade 1990-an dimana perkembangan ekonomi di berbagai kawasan telah menimbulkan saling ketergantungan ekonomi antar negara, sebagai dampak dari proses liberalisasi perdagangan dunia dan fenomena perkembangan integrasi berbagai kelompok regional yang menunjukkan kemajuan yang mengesankan, serta mendorong peningkatan kerjasama dengan kawasan lain, baik secara kelompok maupun individu.(http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/604/jbptunikompp-gdl-muhammadir30182-10-unikom_m-r.pdf,) Khususnya yang terjadi di dua kawasan yaitu kawasan Asia Timur dan Amerika Latin. Lahirnya kekuatan ekonomi blok baru di kawasan Eropa, Amerika, Pasifik, Afrika membuat negara-negara di kawasan Asia Timur dan Amerika Latin merasa perlu dibentuknya suatu blok/forum yang menghubungkan kedua kawasan sebagai suatu wadah guna menampung kepentingan negara-negara dalam kawasan tersebut sebagai tindak lanjut dari semakin meningkatnya kebutuhan ekonomi dan pengaruh globalisasi yang mengakibatkan saling ketergantungan antar negara/aktor serta pentingnya perluasan pangsa pasar dalam mengekspor komoditi dalam negeri demi tercapainya kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Atas dasar itu, para aktor hubungan internasional di kawasan Asia Timur dan Amerika Latin memandang penting dibentuknya sebuah forum guna membuka berbagai potensi dan mendukung pemahaman antara Asia Timur dan Amerika Latin atas dasar prinsip kerjasama informal yang fleksibel. Hal ini lah yang melatarbelakangi dibentuknya FEALAC. FEALAC memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong peningkatan hubungan kerjasama perdagangan antara negara-negara Asia Timur dan negaranegara di kawasan Amerika Latin pada umumnya dan Indonesia khususnya. Forum ini semestinya bisa dimaksimalkan oleh setiap anggota FEALAC untuk mempromosikan apa yang menjadi produk keunggulan dalam negeri melalui kerjasama ekonomi, perdagangan maupun sosial-budaya. Namun pada kenyataannya forum ini tidak dioptimalkan sebaik-baiknya sehingga terdapat ketidakseimbangan dalam ekspor-impor masing-masing negara anggota FEALAC. Sehingga menjadi suatu masalah dalam kerangka kerjasama FEALAC yaitu belum optimalnya pemanfaatan forum ini oleh setiap negara anggota, dan penulis ingin meneliti apa yang menjadi kepentingan Indonesia dalam forum ini.
222
Kepentingan Indonesia dalam Forum FEALAC (Vially Rioriki R)
Kerangka Dasar Teori 1. Teori Kepentingan Nasional (National Interest) Kepentingan Nasional (National Interest) adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan kebutuhan bangsa/negara atau sehubungan dengan hal yang dicita-citakan. Dalam hal ini kepentingan nasional yang relatif tetap dan sama diantara semua negara/bangsa adalah keamanan (mencakup kelangsungan hidup rakyatnya dan kebutuhan wilayah) serta kesejahteraan. Kedua hal pokok ini, yaitu keamanan (Security) dari kesejahteraan (Prosperity), pasti terdapat serta merupakan dasar dalam merumuskan atau menetapkan kepentingan nasional bagi setiap negara. (T. May Rudy, 2001:116). Kesimpulan dari pernyataan T. May Rudy diatas yaitu bahwa kepentingan nasional merupakan tujuan-tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan kebutuhan bangsa yang perumusannya didasarkan pada dua hal yaitu keamanan (Security) dan kesejahteraan (Prosperity). Kemudian teori kepentingan nasional ini dijelaskan lebih spesifik oleh Thomas W. Robinson dengan membagi pengertian kepentingan nasional ke dalam 6 kelompok. Berikut penjelasan Thomas W. Robinson mengenai teori kepentingan nasional yang dibagi menjadi 6 kelompok tersebut, yaitu: 1. Primary Interest atau kepentingan primer yaitu, meliputi perlindungan atas identitas politik, fisik dan budaya suatu bangsa terhadap ancaman dari luar. Kepentingan primer ini tidak dikompromikan atau ditukar dengan apapun. Semua negara mempunyai satu kepentingan yang seupa dan sering dipertahankan dengan pengorbanan yang lebih besar. 2. Secondary Interest atau kepentingan sekunder, yaitu kepentingan yang berada diluar kepentingan primer, tetapi cukup memberikan kontribusi yang penting, misalnya perlindungan warga negara yang berada di luar negeri. 3. Permanen Interest atau kepentingan permanen, kepentingan yang relatif konstan untuk jangka waktu yang cukup panjang. Kepentingan ini dapat berubah menurut waktu, tetapi dengan sangat lamban. 4. Variabel Interest atau kepentingan variabel yaitu kepentingan yang dipilih suatu negara pada masa tertentu sebagai kepentingan nasionalnya, atau dengan kata lain kepentingan ini dipilih berdasarkan kebutuhan. 5. General Interest atau kepentingan umum, yaitu kepentingan yang dapat diterapkan oleh suatu bangsa secara positif atau suatu area geografis yang luas, atas sejumlah besar bangsa, atau atas sejumlah bidang yang spesifik seperti ekonomi, perdagangan, campur tangan diplomatik dan hukum internasional. 6. Specific Interest atau kepentingan khusus, yaitu kepentingan-kepentingan positif yang tidak termasuk kepentingan umum, namun biasanya ditentukan dari sana dan lebih berkaitan dengan satu daerah tertentu. (KJ. Holsti, 1998:212)
223
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 2, 2015 : 221-232
Setiap negara tidak bisa lepas dari kepentingan nasionalnya sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan yang dicita-citakan sehingga kepentingan nasional ini menuntun setiap negara kedalam suatu kepentingan yang berskala besar yaitu kepentingan internasional demi memperluas pengaruh politik, ekonomi dan sosial-budaya. James N. Rossenau memberikan penjelasan mengenai kepentingan internasional ini. Berikut penjelasannya. Menurut James N. Rossenau kepentingan internasional dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu: 1. Identical interest adalah kesamaan kepentingan diantara bangsa-bangsa yang tentunya meliputi kepentingan-kepentingan nasionalnya akan tetapi kepentingan tersebut dijalankan secara bersama-sama. Contohnya Inggris Raya dan Amerika Serikat memiliki sebuah kepentingan dalam menjamin bahwa benua Eropa tidak didominasi oleh sebuah kekuatan tunggal. 2. Complementary interest adalah kepentingan diantara bangsa-bangsa yang meskipun tidak identik, tapi sedikitnya mampu membentuk dasar persetujuan dalam isu-isu tertentu. Misalnya Inggris memiliki kepentingan untuk mempertahankan kemerdekaan Portugal dari Spanyol untuk mengontrol kawasan Samudera Atlantik dari Semenanjung Liberia, sedangkan Portugal memiliki kepentingan dengan hegemoni maritime Inggris sebagai suatu cara untuk bertahan melawan Spanyol. 3. Conflicting Interest adalah benturan atau perbedaan kepentingan antara negara-negara yang berpotensi atau telah menimbulkan konflik. Misalnya Spanyol tidak menghendaki kemerdekaan Portugal dari Spanyol, namun sebaliknya Inggris dan Portugal menginginkan agar Portugal tetap mempertahankan kemerdekaanya. Meskipun begitu conflicting interest bisa berubah menjadi identical atau complementary interest diplomasi, peristiwa tertentu, atau karena berjalannya waktu. Begitu juga sebaliknya, identical atau complementary interest kemungkinan bisa berubah menjadi conflicting interest. (James N. Rossenau, 1969:185) 2. Konsep Kerjasama Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan kebutuhan negara masing-masing. Kerjasama dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, budaya dan keamanan dapat dijalin oleh suatu negara dengan satu atau lebih negara lainnya. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Berikut penjelasan konsep kerjasama internasional menurut beberapa ahli: Menurut Charles H. Cooley: “Kerjasama timbul apabila ada orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-
224
Kepentingan Indonesia dalam Forum FEALAC (Vially Rioriki R)
kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerjasama yang berguna.” (Soerjono Soekonto, 1990:73) Menurut Graham Evans dan Jeffery Newnham dalam bukunya “The Dictionary Of World Politics The Reference Guide To Concepts, ideas and Inspiration” hubungan bilateral secara harafiah adalah menyangkut masalah-masalah yang mempengaruhi dua kelompok berbeda dengan unilateral (satu kelompok) dan multilateral (banyak negara). Hubungan bilateral dipergunakan dalam masalahmasalah internasional untuk mengindikasikan tetapi secara eksklusif menyangkut masalah-masalah perdagangan, pertahanan dan diplomasi. (Graham Evans and Jeffery Newnham, 2001:32 Kerjasama dapat diartikan sebagai adanya interaksi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya atau antar negara di dunia yang melahirkan suatu keinginan dalam mencapai suatu tujuan, baik tujuan yang sama maupun yang berbeda. (Soejono Soekanto, 1990:66) Ada berbagai macam bentuk kerjasama, antara lain: a. Kerjasama bilateral merupakan kerjasama antar dua negara tanpa melibatkan pihak lain, misalnya kerjasama antar Indonesia dengan Amerika Serikat dalam bidang kesehatan (Naval Medical Research Unit 2) NAMRU. b. Kerjasama regional adalah kerjasama antara negara-negara yang ada dalam suatu kawasan (region), contohnya Association of South-East Asian Nation (ASEAN). c. Kerjasama multilateral yaitu kerjasama antar beberapa negara tidak harus dalam satu kawasan, contohnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kerjasama internasional dijelaskan lebih lanjut oleh dr. Budiono yaitu kerjasama global, kerjasama regional, kerjasama fungsional dan kerjasama ideologi. Berikut uraian 4 bentuk kerjasama internasional tersebut: 1. Kerjasama Global Adanya hasrat yang kuat dari berbagai bangsa didunia untuk bersatu dalam satu wadah yang mampu mempersatukan cita-cita bersama merupakan dasar utama bagi kerjasama global. Sejarah kerjasama global dapat ditelusuri kembali mulai dan terbentuknya kerjasama multilateral. 2.
Kerjasama Regional Kerjasama regional merupakan kerjasama antar Negara yang secara geografis letaknya berdekatan. Kerjasama tersebut bisa berada dalam bidang pertahanan, hukum, kebudayaan dan lain sebagainya. Lebih lanjut menurut dr. Budiono, kerjasama regional dewasa ini merupakan masalah yang amat luas dan rumit. Adapun yang menentukan dalam kerjasama regional selain kedekatan geografis, kesamaan pandangan di bidang politik dan kebudayaan maupun perbedaan struktur produktifitas ekonomi juga ikut menentukan pula apakah kerjasama tersebut dapat diwujudkan.
225
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 2, 2015 : 221-232
3.
Kerjasama Fungsional Kerjasama fungsional permasalahan maupun metode kerjasamanya menjadi semakin kompleks disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga kerjasama yang ada. Walaupun terdapat kompleksitas dan banyak permasalahan yang dihadapi dalam kerjasama fungsional baik di bidang ekonomi maupun sosial untuk pemecahannya diperlukan kesepakatan dan keputusan politik. Disini terlihat bahwa kerjasama tidak dapat dilepaskan dari power. Kerjasama fungsional tidaklah berjalan mulus sebagaimana diharapkan sebagai akibat dari adanya kekuatan atau kelemahan yang spesifik pada beberapa negara maka persaingan tidak dapat dicegah yang kemudian menghasilkan apa yang disebut para ahli ekonomi internasional sebagai kerjasama yang kompetitif yang merupakan lawan dari kerjasama komplementer.
4.
Kerjasama Ideologi Dalam hal perjuangan atau kerjasama ideologi batas-batas territorial tidaklah relevan. Berbagai kelompok kepentingan berusaha mencapai tujuannya dengan memanfaatkan berbagai kemungkinan yang terbuka di forum global. (R. Soeprapto. 1997:181-186)
Metode Penelitian Metodologi penelitian deskriptif-eksplanatif dimana penulis menjelaskan bagaimana dan sejauh mana kepentingan Indonesia dalam kerangka kerjasama FEALAC. Data yang disajikan merupakan data sekunder yang diperoleh melalui telaah pustaka dari berbagai literatur yang menyangkut permasalahan seperti buku, jurnal, artikel, situs internet dan lain-lain. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif. Hasil Penelitian Kepentingan Indonesia Dalam Forum for East Asia – Latin America Cooperation (FEALAC) Potensi yang mendukung kebangkitan dan percepatan pertumbuhan ekonomi di Asia Timur dan Amerika Latin adalah topografinya mulai dari luas wilayah, jumlah penduduk dan kekayaan sumber daya alam yang menunjang. Komoditi utama produk ekspor Asia Timur umumnya di dominasi oleh produk jadi yang murah seperti barang otomotif, barang elektonik, sampai dengan pakaian jadi. Sedangkan komoditi ekspor utama Amerika Latin adalah minyak bumi, bijih besi, tembaga dan produk-produk pertanian. Hal ini yang menjadi potensi dari kerjasama FEALAC yaitu dari sisi topografi, wilayah, jumlah penduduk dan sumber daya alamnya. (Asia Timur, tersedia di http://id.wikipedia.org/wiki/asia_timur, diakses pada tanggal 6 Maret 2014) Forum for East Asia – Latin America Cooperation (FEALAC) atau Foro de Cooperación América Latina – Asia del Este (FOCALAE, dalam bahasa Spanyol sebagai bahasa nasional semua negara Amerika Latin kecuali Brazil yang
226
Kepentingan Indonesia dalam Forum FEALAC (Vially Rioriki R)
berbahasa Portugis), adalah forum kerjasama regional antara negara- negara di kawasan Asia Timur dan Amerika Latin. Pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar Negeri Republik Indonesia berharap bahwa keikutsertaan Indonesia dalam forum kerjasama FEALAC dapat digunakan untuk memperluas pasar ekspor dalam rangka pemulihan perekonomian nasional maupun peningkatan kerjasama dan solidaritas antara negara berkembang selatan-selatan. Perkembangan kawasan di Amerika Latin yang memperlihatkan kecenderungan penguatan integrasi kawasan telah membuka peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan hubungan baik secara bilateral (negara per negara), maupun dengan kelompok-kelompok regional serta kelompok antar kawasan. FEALAC merupakan salah satu forum yang memungkinkan pembicaraan mengenai penguatan hubungan antara Indonesia dengan kawasan Amerika Latin. (http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/viewFile/3498/3394diakses pada tanggal 26 September 2014) Melalui forum ini Indonesia dapat mempromosikan diri di mata anggota-anggota FEALAC lainnya baik melalui bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu Indonesia harus memanfaatkan forum ini sebaik-baiknya. Indonesia terus berperan aktif dalam FEALAC sebagai upaya untuk memajukan forum ini serta proses pengembangan pasar komoditi ekspor Indonesia melengkapi pasar tradisionalnya di wilayah Eropa, Amerika Utara dan Asia. FEALAC merupakan salah satu forum yang memungkinkan pembicaraan mengenai penguatan hubungan antara Indonesia dengan kawasan Amerika Latin Sesuai dengan Kepentingan Nasional Indonesia berdasarkan kepada visi Kementerian Luar Negeri RI antara lain adalah “Membantu pencapaian Indonesia Sejahtera melalui kerjasama pembangunan dan ekonomi, promosi dagang dan investasi, kesempatan kerja dan alih teknologi serta guna meningkatkan peranan dan kepemimpinan Indonesia dalam proses integrasi ASEAN, peran aktif di Asia Pasifik, membangun kemitraan strategis baru dan hubungan antar Negara berkembang”, maka keikutsertaan Indonesia dalam forum kerjasama FEALAC dapat digunakan untuk pembukaan pasar ekspor dalam rangka pemulihan perekonomian nasional maupun peningkatan kerjasama dan solidaritas antara negara berkembang (selatan-selatan) guna perbaikan citra Indonesia demi tercapainya kestabilan politik, ekonomi dan keamanan di Indonesia. (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/604/jbptunikompp-gdl-muhammadir-301828-unikom_m-r.pdf diakses pada tanggal 14 Februari 2014) Berdasarkan visi diatas, Indonesia terus menjalin kerjasama dengan mitra anggota FEALAC tentunya dengan tujuan agar tercapai cita-cita bangsa berdasarkan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut menjaga ketertiban dan perdamaian dunia serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
227
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 2, 2015 : 221-232
Kepentingan Indonesia dalam FEALAC yaitu dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Dalam bidang politik, Indonesia menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara anggota dengan mengangkat isu-isu nasional negara masing-masing maupun isu-isu global. Bidang ekonomi tentunya menjadikan FEALAC sebagai wadah strategis dalam membuka pangsa pasar baru demi memajukan perekonomian nasional. Serta bidang sosial budaya, mempromosikan kebudayaan Indonesia di mata masyarakat internasional dan memajukan mutu SDM Indonesia melalui pertukaran pelajar maupun pemberian beasiswa. Maka kepentingan Indonesia dalam Forum for East Asia – Latin America Cooperation (FEALAC) yaitu: 1. Kepentingan Politik Dalam bidang politik, Indonesia menjadikan FEALAC sebagai sarana bagi kepala negara dalam melakukan dialog dan kunjungan bilateral untuk membahas isu-isu global seperti terorisme, ketahanan pangan, perubahan iklim, energi terbarukan, berpartisipasi dalam perdamaian dunia dan mengupayakan peningkatan kerjasama dalam kerangka FEALAC yang menyangkut kepentingan nasional seperti ekonomi, perdagangan, politik, keamanan serta sosial-budaya. Sebagai langkah konkret Indonesia dalam merealisasikan kepentingan ini terjalin kerjasama dengan baik antara negara Asia Timur dan Amerika Latin. Untuk negara Asia Timur terjalin kerjasama dengan Jepang. Kedua Kepala Negara beberapa kali melakukan kunjungan di antaranya seperti kunjungan Presiden RI dengan Special Envoy Jepang, Mr. Katsuya Okada di sela-sela pertemuan Bali Democracy Forum IV di Bali, 8 Desember 2011, kemudian juga dialog strategis tingkat Menteri Luar Negeri di Tokyo 17-18 Februari 2011. Sedangkan untuk wilayah Amerika Latin salah satu kerjasama politik yang terjalin yaitu dengan Brazil. Hal ini ditandai dengan meningkatnya hubungan politik Indonesia-Brazil yang tercermin dari intensitas pertemuan dan kunjungan pejabat tinggi antara kedua negara, baik tingkat pusat maupun tingkat daerah, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Pada tingkat Menteri Luar Negeri telah diadakan beberapa kali pertemuan untuk membahas peningkatan hubungan kerja sama antara kedua negara. Pertemuan kedua Menteri Luar Negeri dilakukan disela-sela KTM FEALAC ke-5 di Buenos Aires, Argentina tanggal 25 Agustus 2011. Beberapa kunjungan penting pejabat Indonesia ke Brazil adalah: Ketua Mahkamah Konstitusi (Januari), Gubernur Kalimantan Tengah dan wakil UKP4 (Maret), Grup Kerja Sama Bilateral DPR-RI (April), Komisi IV DPR-RI (April) dan Panitia Urusan Rumah Tangga DPD-RI (November). Sementara dari pihak Brazil dapat dicatat kunjungan KSAU dan KSAD Brazil (Maret) dan Menteri Luar Negeri Brazil (November). 2. Kepentingan Ekonomi Amerika Latin telah terbukti sebagai pasar potensial bagi Indonesia, sehingga kepentingan ekonomi Indonesia di wilayah ini yaitu menjadikannya sebagai
228
Kepentingan Indonesia dalam Forum FEALAC (Vially Rioriki R)
pangsa pasar baru dalam upaya untuk memperbesar pasar ekspor agar terjadi peningkatan ekspor Indonesia ke negara-negara anggota FEALAC di Amerika Latin dan Karibia. Tentunya hal ini dilakukan demi kemajuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. Menurut Departemen Perdagangan RI, nilai total perdagangan Indonesia dengan negara-negara mitra FEALAC Amerika Latin mengalami surplus. Total nilai ekspor Indonesia ke Amerika Latin dan Karibia pada tahun 2009, 2010 dan 2011 yaitu mencapai US $ 9.403.864 Adapun produk ekspor Indonesia ke kawasan tersebut antara lain coklat, minyak kelapa sawit, batubara, bahan dan produk kimia, bahan makanan dan bumbu masak, glassware karet dan produk karet, benang serat artifisial dan simple polyster, serat polyster bertekstur, tekstil dan garmen (pakaian jadi), sepatu, peralatan plastik, furniture, peralatan rumah tangga, komponen elektronik, peralatan komputer, dan alat musik. Produk-produk Indonesia yang juga memiliki potensi antara lain handicraft dan suvenir, bahan bangunan, alat kesehatan, aksesoris, dan suku cadang mobil. Sedangkan produk impor Indonesia dari negara-negara kawasan tersebut adalah pasta kimia/pulp, bahan kimia, soda, sulfat, bahan tambang, biji besi, produk aluminium, inox tube, blank coin, katoda tembaga, chasis motor diesel, bahan makanan, gula batu, ekstrak kacang kedelai, buah segar, tembakau, kapas, katun, kulit sapi, dan tepung ikan. Salah satu cara untuk menyukseskan perdagangan yaitu dengan melalui ekspor. Maka Indonesia perlu terus meningkatkan ekspor untuk menjaga kestabilan arus produk yang keluar dibandingkan dengan yang masuk. Oleh karena itu Indonesia terus menggiatkan kerjasama ekonomi dengan negaranegara anggota FEALAC baik yang berada di kawasan Asia Timur maupun yang berada di kawasan Amerika Latin. Beberapa diantaranya yaitu kawasan Asia Timur terjalin dengan China. Hubungan ekonomi RI-China terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, Pemerintah RI mendorong investasi China pada proyek MP3EI di Indonesia. Di bidang perdagangan, nilai perdagangan RI-China periode Januari – Agustus 2011 mencapai USD 30,6 milyar. Pada kunjungan resmi PM China ke Indonesia tanggal 29 April 2011, Pemimpin kedua negara telah menetapkan target perdagangan bilateral sebesar USD 80 milyar pada tahun 2015. Dengan Uruguay yang merupakan salah satu mitra kerjasama ekonomi Indonesia di kawasan Amerika Latin, total perdagangan Indonesia - Uruguay periode Januari - Agustus 2011 sebesar USD 35,53 juta (Ekspor sebesar USD 23,63 juta dan Impor sebesar USD 11,90 juta).
229
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 2, 2015 : 221-232
3. Kepentingan Sosial-Budaya Dalam kepentingan sosial dan budaya, Indonesia memanfaatkan FEALAC sebagai wadah untuk mempromosikan kebudayaan, musik tradisional, pariwisata (Journalist Familiarization Trip) serta memajukan pendidikan Indonesia dengan pemberian beasiswa Dharmasiswa. Hal itu dilakukan agar Indonesia semakin dikenal di masyarakat internasional umumnya dan masyarakat yang berada dalam kawasan FEALAC khususnya. Pemberian beasiswa pun bertujuan untuk meningkatkan mutu SDA Indonesia dan memberikan minat bagi mahasiswa asing untuk belajar ke Indonesia. Ada pun beberapa upaya yang dilakukan Indonesia serta hasil kerjasama dengan negara anggota FEALAC dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di mata masyarakat internasional yaitu dengan partisipasi pada festival internasional mengenai promosi budaya kuliner, penyelenggaraan Indonesia Festival (Tokyo, Jepang), di bidang pendidikan Mendiknas RI dan Kepala Lembaga Bahasa Mandarin China (Hanban) telah menandatangani“Agreement between Hanban and the Ministry of Education of the Republic of Indonesia on Cooperation of Chinese Teaching” pada tanggal 29 April 2011 (China), Perlombaan berbahasa Indonesia untuk masyarakat Laos, pertunjukkan musik kolintang di Aliance Francaise Vientiane, pemberian beasiswa Dharmasiswa, Program S-2, beasiswa di bidang hukum di UNPAD & BSBI (Laos), kebaya peranakan Exhibition (Singapura), Conhecer a Indonesia Atraves da Culinaria (mengenal Indonesia lewat kulinernya) pada bulan April, mempromosikan batik dan musik tradisional Indonesia dengan mendatangkan seniman batik serta kelompok musik dari Indonesia (Brazil), terkait pemberian beasiswa Dharmasiswa, pada tahun 2011/2012, Pemerintah RI mengundang 12 mahasiswa asal Meksiko untuk belajar seni dan budaya di berbagai perguruan tinggi seni di berbagai kota di Indonesia, seperti: ISI Yogyakarta, STSI Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Udayana dan IKIP Saraswati Tabanan (Meksiko), seorang wartawan Chile dari Majalah Travel Time bernama Nicolas Tocigi Domeyko mengikuti Journalist Familiarization Trip guna melakukan liputan wisata ke Bali, Tanjung Lesung, Jakarta, Manado dan Lombok (Chile), dan terakhir, Uruguay telah menjalin kerja sama di bidang olahraga, khususnya sepakbola. Sejak tahun 2008, tim nasional junior sepakbola Indonesia telah menjalani pembinaan di Uruguay atas kerja sama PSSI dengan Federasi Sepakbola Uruguay. Kesimpulan Kerjasama ini dilaksanakan demi menghubungkan keterkaitan kedua kawasan dalam kerangka kerjasama FEALAC khususnya dalam rangka memperluas tujuan ekspor produk domestik ke pasar non-tradisional. Peningkatan kerjasama kedua wilayah tidak hanya ditekankan pada sektor ekonomi perdagangan, tetapi juga sektor kerjasama lainnya seperti sosial budaya dan pendidikan, termasuk di dalamnya kerjasama antar masyarakat (people to people). Kemajuan negara-negara Amerika Latin selama dekade terakhir telah dianggap penting bagi banyak negara khususnya Indonesia. Inilah mengapa Indonesia mulai melihat Amerika Latin sebagai mitra yang menjanjikan di masa
230
Kepentingan Indonesia dalam Forum FEALAC (Vially Rioriki R)
depan. Dengan demikian Indonesia mengharapkan bahwa hubungan dengan negara-negara Amerika Latin akan meningkat melalui kerjasama dalam FEALAC. Maka dapat ditarik kesimpulan yaitu kepentingan Indonesia dalam Forum for East Asia-Latin America Cooperation ada tiga yaitu kepentingan politik, ekonomi dan sosial-budaya. Kepentingan politik adalah sebagai sarana bagi Kepala Negara dalam melakukan dialog dan kunjungan bilateral. Kepentingan ekonomi untuk pengembangan pangsa pasar komoditi demi peningkatan ekspor Indonesia di wilayah Amerika Latin, melengkapi pasar tradisional Indonesia di wilayah Eropa, Amerika Utara dan Asia. Sedangkan kepentingan sosial-budaya, FEALAC dijadikan Indonesia sebagai instrumen untuk mempromosikan kekayaan budaya, musik dan seni Indonesia di mata masyarakat Internasional serta memajukan mutu pendidikan melalui beasiswa Dharmasiswa. Dari ketiga kepentingan tersebut, kepentingan sosial-budaya merupakan kepentingan yang mendatangkan manfaat signifikan bagi Indonesia karena melalui kepentingan ini Indonesia dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat internasional dan melalui kepentingan ini juga Indonesia lebih dikenal lewat kebudayaannya. Daftar Pustaka Buku Evans, Graham, and Newnham, Jeffrey, 2001, “The Dictionary Of World Politics The Reference Guide To Concept, Ideals and Inspiration”. Harpecter, New York. Holsti, KJ, 1998, Politik Internasional, Kerangka Untuk Analisis, Terjemahan T. Ashari, Penerbit: Erlangga, Jakarta. Rossenau, N. James, 1969, International Politics and Foreign Policy Revised Edition A Reader In Research and Theory, Penerbit: The Free Press. New York Rudy May. T, 2002, Studi Strategis Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca Perang Dingin, PT. Reflika Aditama, Bandung.
R, Soeprapto, 1997, Hubungan Internasional: System Interaksi dan Perilaku, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soekanto, Soejono, 1990, Sosiologi, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wibisono, Makarim, 2006, Tantangan Diplomasi Multilateral, Pustaka LP3ES, Jakarta.
231
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 2, 2015 : 221-232
Internet http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/604/jbptunikompp-gdl-muhammadir-3018210-unikom_m-r.pdf, http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/viewFile/3498/3394 http://id.wikipedia.org/wiki/asia_timur
232