GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
KEPEMIMPINAN DI YPR: PERAN – PRINSIP – ETIKA – KODE ETIK SPIRITUALITA S N YA
YAYASAN PRAY O G A RIAU PEKANBARU 2007
–
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
JINGLE GCG YPR Diambil dari lagu “Erkata Bedil” / ”Surya Bersinar” Syair oleh: Maria Saptawati & Flora Silaban
KEPEMIMPINAN DI YPR: PERAN – PRINSIP – ETIKA – KODE ETIK SPIRITUALITA S N YA
Udara segar di pagi hari, tunaikan tugasmu Sesegar ilmu yang kami dapat, ‘tuk dedikasimu Kita dapatkan kesetiaan, bakar semangatmu GCG mantap terapkan prinsip “Maju Pantang Mundur” Ref: Trima kasih …. C E R I A Trima kasih juga …. K O M P A K Trima kasih …. S E R A S A Trima kasih juga …. S E R U Trima kasih …. M E L A TI Trima kasih …. D I S I P L I N AKU BAHAGIA KARNA DICINTA DI PRAY O G A INI AKU BAHAGIA SMOGA PRAY O G A TETAP BERJAYA!!! SENYUM dan TA N G G A P ‘tuk melayani, statement Pekanbaru Ikrar bersatu melangkah maju, belajar bersama Badai berlalu, tumbuhkan s’mangat, tangguh dan beriman VISI DAN MISI, GCG MANTAP, HIDUPLAH YPR!!!!
***
YAYASAN PRAY O G A RIAU PEKANBARU 2007
22
–
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Photo Bersama Seluruh Peserta Lokakarya
ii
21
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
SAMBUTAN KETUA PENGURUS YPR
Peserta Lokakarya dari beberapa koordinatorat
P
20
ertama-tama saya mengucap Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan berterima kasih kepada para Koordinator, Kepala Sekolah, dan wakil-wakilnya. Para Koordinator, Kepala Sekolah dan wakil-wakilnya telah mempersembahkan kepada Yayasan Prayoga Riau (YPR) suatu dokumen berisi sistem pengelolaan yayasan yang sangat bermanfaat bagi perkembangan YPR di masa depan. Setelah membaca dokumen tersebut saya bangga dan kagum kepada para Koordinator, Kepala Sekolah, dan wakil-wakilnya. Pasti selama mengikuti Lokakarya “Kepemimpinan dari Aspek Good Corporate Governance” dari tanggal 31 Agustus s.d. 2 September 2007, para Koordinator, Kepala Sekolah, dan wakil-wakilnya telah bekerja sangat keras sehingga dapat menghasilkan dokumen ini. Semoga prinsip-prinsip kepemimpinan, budaya organisasi, dan kode etik kepemimpinan yang telah menjadi komitmen bersama seperti yang ditulis dalam dokumen ini, dapat menjadi pedoman dan inspirasi bagi peningkatan pengelolaan dan pelayanan pendidikan di YPR, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Pelaksana Kegiatan Yayasan (PKY) yang telah mengusahakan berlangsungnya lokakarya ini, dan juga kepada Rm. Antonius Konseng, Pr., M.Sc. yang telah membimbing dan sekaligus menjadi narasumber dalam Lokakarya ini. Semoga Tuhan memberkati kita sekalian. Pekanbaru,12 September 2007
Ir. Frans S. Sembiring Ketua Pengurus YPR
i
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
B. Dari Koordinatorat Baganbatu : “Kami akan mengaktualisasikan GCG secara baik dan benar, terorganisir, terkendali, transparan, terprogram, disertai dengan evaluasi”
C. Dari Koordinatorat Selatpanjang: “Melayani dengan hati, jujur, dan berani bertindak benar”
D. Dari Koordinatorat Air Molek:
Janganlah memikirkan apapun yang menguntungkanmu, yang mendorongmu untuk melanggar satu janji, kehilangan harga diri, membenci siapapun, mencurigai, mengutuk, bersikap munafik, menginginkan apapun yang membutuhkan tembok dan tirai di sekelilingnya. (Marcus Aurelius)
“Kami siap melayani dalam iman, harapan, dan cinta kasih, penuh tanggung jawab yang diwujudkan dalam tindakan, Roh Kemanusiaan, serta siap menghadapi segala konsekuensinya”
E. Dari Koordinatorat Pekanbaru: 1. “Mensosialisasikan mission statement SERASA di lingkungan unit masing-masing” 2. “Mengadakan pertemuan koordinatorat secara rutin yang akan dimulai di TK Santa Maria Pekanbaru, pada tanggal 14 September 2007”
F. Dari Kantor Pengurus YPR: “Melayani dengan Senyum dan Tanggap” 1. “Melaksanakan mission statement dengan penuh kegembiraan” 2. “Belajar bersama” 3. “Menyebarluaskan dan menumbuhkembangkan mission statement di Kantor Pengurus Yayasan Prayoga Riau” Namun demikian, sangat disadari bahwa yang telah dihasilkan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dirasa sangat perlu untuk terus menerus mengevaluasi, menganalisa, merefleksi dan menindaklanjuti segala implementasi dari prinsip-prinsip GCG ini demi peningkatan dan kemajuan pelayanan YPR.
i v
19
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAB VII PENUTUP : KOMITMEN Niat untuk mengelola Yayasan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
telah
mendorong
YPR
untuk
mempelajari,
memahami, menelaah, dan kemudian mengejawantahkan prinsip-prinsip GCG tersebut bagi lingkungan YPR. Pengejawantahan tersebut terwujud dalam butir-butir yang telah dijabarkan pada bab-bab di atas. Sebagai bukti keseriusan menjalankan prinsip GCG di YPR, segenap elemen organ Yayasan telah menyepakati beberapa komitmen sebagai tonggak awal implementasi GCG di YPR, sebagai berikut:
A. Dari Koordinatorat Duri: “Kami akan menegakkan disiplin, karena kedisiplinan adalah kunci kesuksesan”.
B. Dari Koordinatorat Dumai: 1. “Kami akan mensosialisasikan hasil lokakarya kepemimpinan dari aspek GCG ini kepada seluruh stakeholder” 2. “Menerapkan aspek GCG dalam kepemimpinan kami” 3. “Kami akan menindaklanjuti secara berkesinambungan”
C. Dari Koordinatorat Bagansiapiapi: 1. “Kami akan mendalami kepemimpinan dari aspek 2. Membuat rangkuman kepemimpinan dari aspek GCG” 3. “Menerapkan kepemimpinan dari GCG dimulai dari diri sendiri” 4. “Mensosialisasikan kepada staf di setiap unit”
18
v
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
D. SPIRITUALITAS KEPEMIMPINAN YPR Selain sebagai profesi, Pendidik dan Tenaga Kependidikan melakukan tugasnya sebagai jawaban atas panggilan Tuhan yang tersirat dalam Kitab Kejadian 1: 26 – 31: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakan Dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka. Allah memberkati mereka: “Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Lakukanlah sesuatu yang menakutkanatau hadapi masalahmasalah akibat tidak melakukannya
Maka, seorang Pendidik maupun Tenaga Kependidikan menjalankan tugasnya sebagai panggilan Allah untuk mencerdaskan manusia agar menguasai dunia demi kepentingan kesejahteraan manusia dan kemuliaan Tuhan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, tugas yang diembannya merupakan perwujudan Karya Penyelamatan dalam usaha membangun Kerajaan Allah di dunia.
(David Schnarch)
Peserta Lokakarya dari Koordinatorat Duri
v i
17
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAB I
bawahan, mampu mengatasi kesulitan, bersikap wajar, tegas dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan, serta tetap loyal pada pimpinan yang lebih tinggi. Selain itu, seorang pemimpin di YPR tidak pernah berpuas diri, selalu berusaha untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan, dan mampu melihat ke depan.
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Good Corporate Governance (GCG) adalah sebuah sistem manajemen dalam mengelola suatu perusahaan. Yayasan Prayoga Riau (YPR)
C. KODE ETIK PEMIMPIN YPR
menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam kepemimpinan dan pengelolaan Yayasan, karena disadari GCG sangat memberi perhatian pada:
Etika profesi harus pula diwujudkan dalam Kode Etik supaya dipercaya. Kode Etik Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebagai Pemimpin di YPR adalah sbb: 1. Pemimpin YPR melaksanakan tugas berdasarkan pada iman dan taqwa pada Tuhan yang Maha Esa 2. Pemimpin YPR setia pada Pancasila 3. Pemimpin YPR melaksanakan tugas dan wewenang sebagai orang yang dapat dipercaya, diteladani, dan bersikap empatik 4. Pemimpin YPR melaksanakan tugas dan wewenang secara transparan dan bertanggung jawab 5. Pemimpin YPR harus bekerja sama, saling menghormati dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing sesuai dengan aturan yang berlaku 6. Pemimpin YPR cepat tanggap terhadap harapan, tuntutan, keluhan yang disampaikan, baik secara langsung maupun tidak 7. Pemimpin YPR memiliki sifat adil, jujur, dan terbuka
1. Perlindungan hak dan kepentingan Pembina, Pengawas, Pengurus, stakeholder, yaitu anak didik, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua anak didik, dan masyarakat sekitar serta Gereja 2. Peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja dalam kepemimpinan dan pengelolaan Yayasan, serta peningkatan mutu hubungan antar organ di dalam YPR yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan di YPR. 3. Sejalan dengan perhatian pada hak dan kepentingan serta peningkatan efisiensi, tujuan pengelolaan pendidikan yang diemban YPR adalah kepuasan stakeholder. Stakeholder yang dimaksudkan di sini adalah anak didik, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua anak didik, masyarakat sekitar, dan Gereja.
B. DASAR-DASAR PENGELOLAAN Pengelolaan GCG di YPR didasarkan pada serangkaian perundangundangan yakni: Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan; UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen; Undang-Undang
16
1
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak; Undang-Undang Nomor 13
Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus menjaga dan membina nilai-
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan; Hukum Gereja tentang Pendidikan;
nilai luhur yang dipercayakan masyarakat tentang kebenaran, keadilan, kejujuran,
Peraturan Yayasan Prayoga Riau.
hak asasi, dan solidaritas sosial, serta mengutamakan kepentingan umum anak didik, seperti menghormati anak didik sebagai subyek belajar, tidak berlaku kasar,
C. RUANG LINGKUP Yang dipaparkan dalam dokumen ini hanyalah beberapa aspek GCG yang diadaptasi oleh YPR yaitu yang berkaitan dengan pemahaman dan penghayatan tentang kepemimpinan, prinsip dan cara-cara pengelolaan berdasarkan visi dan misi, serta kode etik. Maka, berikut ini disampaikan secara berturut-turut mulai dari definisi kepemimpinan sampai dengan kode etik kepemimpinan yang dianut YPR serta hal-hal yang terkait di dalamnya.
mengembangkan profesi murid, dan mengarahkan anak didik supaya hidup efektif serta berguna bagi masyarakat. Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus melayani kebutuhan anak didik, orang tua, dan masyarakat tanpa pamrih, yang tak dapat diukur dengan ukuran ekonomi.
B. PERILAKU KEPEMIMPINAN Terkait etika, perilaku kepemimpinan pendidik dan tenaga kependidikan yang dibutuhkan di YPR adalah perilaku yang diilhami dari prinsip pendidikan Indonesia, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Maka pemimpin di YPR harus aktif dan tak jemu-jemu mendorong warga sekolah agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Pemimpin di YPR tetap berusaha membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi. Dan lewat sikap serta perbuatannya, pemimpin di YPR menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat. Sehingga, menurut gaya kepemimpinan ini, pemimpin di YPR diharapkan akan menjalankan misinya secara demokratis pula. Kepemimpinan menurut prinsip Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani perlu pula dilengkapi dengan beberapa perilaku lain, yakni: perilaku pemimpin di YPR yang berwibawa karena adanya sikap empatik, bijaksana, berjiwa besar, mawas diri, memiliki kesederhanaan hidup,
Peserta Lokakarya dari Koordinatorat Air Molek
2
jujur, dan komunikatif. Pemimpin di YPR berani dan suka melindungi
15
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAB VI ETIKA, PERILAKU, DAN SPIRITUALITAS KEPEMIMPINAN DI YPR A. ETIKA KEPEMIMPINAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Sebagai seorang pemimpin, pendidik dan tenaga kependidikan di YPR dituntut melaksanakan tugasnya berdasarkan pada etika profesi. Etika profesi berarti nilai dan norma yang diyakini dan diterima sebagai pedoman dalam mengarahkan perilaku profesi. Jadi etika profesi kepemimpinan bagi pendidik dan
BAB II DEFINISI KEPEMIMPINAN DAN VISI – MISI YPR A. DEFINISI Bagi YPR, kepemimpinan adalah suatu kesanggupan mempergunakan teknik-teknik dan seni-seni tertentu untuk mempengaruhi serta memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan agar bekerja sama dan menaati segala peraturan dalam mengelola YPR untuk mencapai visi dan misinya.
B. VISI DAN MISI YPR 1. Visi
tenaga kependidikan di YPR adalah pedoman tentang apa yang boleh dibuat dan
Mendidik insan Indonesia menghayati kebangsa-indonesiaanya dengan nilai-
apa yang tidak boleh dibuat ketika pendidik dan tenaga kependidikan menjalankan
nilai Pancasila;berkepribadian matang dan dewasa; cerdas dan terampil; mampu
tugas kepemimpinannya.
bersaing secara sehat dalam era global; beriman dan taqwa kepada Tuhan
Dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan di YPR menerima tugasnya atas dasar kepercayaan dari masyarakat karena keahlian dan sikapnya. Dengan demikian, pendidik dan tenaga kependidikan harus menjalankan tugasnya atas nama masyarakat, bukan atas nama pribadi, untuk memperdagangkan keahlian, dan bukan pula untuk kepentingan kerabatnya sendiri. Pendidik dan Tenaga Kependidikan di YPR harus membina dan menjaga nilai yang dipercayakan masyarakat, yaitu mencerdaskan bangsa. Maka, usahausaha pengembangan wawasan, ketrampilan, dan kepribadian merupakan suatu kewajiban profesional Pendidik dan Tenaga Kependidikan di YPR.
Yang Maha Esa; serta mengamalkan cinta kasih kepada sesama.
2. Misi a. Meningkatkan kematangan dan kedewasaan kepribadian: mental dan spiritual b. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa c. Meningkatkan kecerdasan: intelektual, emosional, spiritual dan aplikasinya dalam kehidupan d. Meningkatkan penghayatan kebangsaindonesiaan e. Meningkatkan penghayatan, pengamalan, dan kesadaran untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila f.
14
Menumbuhkembangkan penghayatan dan perwujudan nilai-nilai humaniora
3
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
g. Menumbuhkembangkan kebudayaan kehidupan (cinta dan hormat akan kehidupan, anti abortus, anti euthanasia, anti narkotika, anti seks bebas, cinta lingkungan hidup) h. Menumbuhkembangkan penghormatan akan harkat, martabat dan haki. j.
B. KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan yang efektif membutuhkan juga kompetensi dan kualifikasi tertentu, yaitu: 1. Memiliki integritas kepribadian
hak manusia serta sikap jujur dan adil.
2. Empati
Mengusahakan terwujudnya solidaritas sosial, serta kerukunan intern dan
3. Berdedikasi, tangguh, dan memiliki komitmen
antar umat beragama.
4. Cerdas dan berwawasan luas
Meningkatkan kemampuan berbahasa asing; teknologi dan informatika.
C. MISSION STATEMENT Visi dan Misi YPR menjadi penggerak, pendorong, serta dasar bagi
5. Inovatif 6. Mampu mempengaruhi orang lain 7. Mampu bertindak mewakili institusi yang dipimpinnya
C. BUDAYA ORGANISASI YPR
pelayanannya. Masing-masing koordinatorat yang berada di YPR merumuskan
Budaya organisasi yang ditumbuhkembangkan di YPR adalah kebiasaan
Visi dan Misi YPR tersebut secara singkat dalam bentuk mission statement.
(habit) yang perlu ditumbuhkembangkan sehingga dihayati dan dilaksanakan di
1. Koordinatorat Pekanbaru merumuskan mission statement-nya dengan akronim SERASA (Senyum, Ramah, Sapa/Salam) dalam pelayanan. 2. Koordinatorat Duri : DISIPLIN KUNCI KESUKSESAN PELAYANAN. 3. Koordinatorat Dumai : C E R I A. (Cerdas, ber-Etika, Ramah, ber-Intelek,
dalam kehidupan berorganisasi, yaitu Budaya Bersyukur, Budaya Berbicara Baik tentang teman sejawat maupun orang lain (benedicere), dan bukan saling mempersalahkan, mempermalukan, serta melecehkan (culture of blaming, shaming, and naming), tetapi mau belajar bersama karena cinta ilmu pengetahuan dan pengembangan profesi demi peningkatan pelayanan.
ber-Akhlak) dalam pelayanan. 4. Koordinatorat Bagansiapiapi : S E R U (Serius, Enjoy, Rukun, Ulet) dalam pelayanan. 5. Koordinatorat Baganbatu : KOMPAK, (pelayanan ber-Kualitas, Obyektif, Matang dan Mandiri, Pancasilais dan Pluralis, Arif dan Aspiratif, Kreatif dan Kompetitif) 6. Koordinatoat Selatpanjang : DENGAN HATI SEMUANYA INDAH 7. Koordinatorat Air Molek : BERIMAN DALAM ILMU PENGETAHUAN 8. Kantor Pengurus YPR : TANGGAP DALAM PELAYANAN Peserta lokakarya dari Koordinatorat Dumai
4
13
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAB III
5. Partisipasi Pemimpin harus melibatkan bawahan dalam perencanaan dan pelaksanaan
YANG TERLIBAT
program serta pengambilan keputusan, selanjutnya harus bersikap pro-aktif
DALAM KEPEMIMPINAN DI YPR
untuk kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi, dan mempunyai inisiatif untuk menyampaikan ide-ide dan pemikiran-pemikiran bagi perkembangan unit-unit di YPR.
6. Transparansi Kebijakan-kebijakan diinformasikan secara transparan, berdasarkan tanggung jawab dan etika yang berlaku. Demikian pun mengenai pelaporan keuangan. Laporan keuangan harus disampaikan secara jujur dan benar, serta siap untuk
Berdasarkan manajemen GCG, pemimpin dan stakeholder dalam Yayasan
mempunyai
tanggung
jawab
masing-masing
berdasarkan
hak dan kewenangan yang harus dihormati dan ditaati.
A. ORGAN-ORGAN
diaudit. Dalam rangka itu, audit internal harus dilaksanakan sesering mungkin.
7. Hukum dan Aturan Pengelolaan dan pengambilan keputusan harus berdasarkan pertimbanganpertimbangan yang bijaksana dan memiliki dasar-dasar hukum yang jelas, yakni berdasarkan pada: Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak; UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan; Hukum Gereja tentang Pendidikan; Peraturan Yayasan Prayoga Riau.
8. Orientasi Konsensus Keputusan didasarkan pada musyawarah untuk mencapai mufakat.
Pemimpin dalam YPR terdiri dari:
1. PEMBINA Pembina merupakan organ tertinggi. Haknya tidak dapat diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas. Pembina mempunyai kewenangan dan tugas untuk menetapkan kebijakan umum Yayasan; menetapkan perubahan Anggaran Dasar Yayasan; mengangkat dan atau memberhentikan anggota Pengurus dan Pengawas; menetapkan garis besar kebijakan yang harus dijalankan oleh Pengurus dan Pengawas; serta mengesahkan segala peraturan yang diajukan Pengurus; mengesahkan rencana kerja dan laporan-laporan lainnya; mengesahkan rancangan anggaran tahunan Yayasan; dan menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan; serta memutuskan segala persoalan yang tidak dapat diputuskan oleh Pengurus dan atau Pengawas.
12
55
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAB V
2. PENGAWAS Pengawas adalah organ yang diangkat oleh Pembina. Pengawas menjalankan tugas sesuai yang ditugaskan dan bertanggungjawab kepada Pembina. Pengawas memiliki wewenang dan tugas untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan, tindakan, dan pekerjaan Pengurus agar sesuai
PRINSIP, KOMPETENSI KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI A. PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN
dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Visi dan Misi,
Baik sebagai pemimpin maupun sebagai manajer, pemimpin di YPR
Keputusan Pembina serta peraturan perundang-undangan yang berlaku;
menjalankan fungsinya dengan mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
memberikan nasihat kepada Pengurus baik diminta maupun tidak.
3. PENGURUS Pengurus adalah organ yang diangkat oleh Pembina. Pengurus menjalankan tugas sesuai yang ditugaskan dan bertanggung jawab kepada
1. Responsivitas Tanggap atas kebutuhan unit secara cepat dan tepat waktu, dengan menyederhanakan
prosedur
2. Keadilan dan Kewajaran
Pembina. Wewenang dan tugas Pengurus adalah mengelola Yayasan
Penilaian tidak hanya berdasarkan DP3 tetapi juga berdasarkan tanggapan murid
sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Visi dan Misi,
dan masyarakat yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti. Selain pembinaan
Keputusan Pembina serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
kepada yang melanggar, harus juga diberikan penghargaan kepada yang berprestasi.
4. PELAKSANA KEGIATAN YAYASAN (PKY)
3. Visi Strategis
PKY adalah organ yang dibentuk dan anggota-anggotanya dipilih
Rencana dan program yang disusun di unit-unit dan YPR secara umum harus
dan diangkat oleh Pengurus. PKY menjalankan tugas sesuai yang
mengarah ke tujuan jangka panjang. Rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan
ditugaskan dan bertanggung jawab langsung kepada Pengurus. PKY
pun bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sesaat. Penempatan karyawan harus
mempunyai wewenang dan tugas untuk mengelola proses operasional
mengikuti prinsip “the right man on the right place”.
seluruh kegiatan Yayasan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Visi dan Misi, Keputusan Pengurus, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pendidikan dan kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan,
4. Akuntabilitas Pemimpin harus berani mengambil keputusan dan tidak boleh takut menerima resiko sebagai konsekuensinya.
personalia pendidik dan tenaga kependidikan, keuangan, dan perencaan strategis ke depan sesuai dengan Visi dan Misi YPR.
6
11
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BAB IV JENIS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
5. KOORDINATOR Koordinator adalah seorang yang dipilih dan diangkat oleh Pengurus. Koordinator menjalankankan tugas sesuai yang ditugaskan dan bertanggung jawab kepada Pengurus, c.q. PKY. Koordinator bertindak
A. KEPEMIMPINAN YANG DIBUTUHKAN
sebagai penghubung unit-unit sekolah ke Yayasan dan mewakili Yayasan di koordinatoratnya. Wewenang dan tugasnya adalah meningkatkan
Kepemimpinan yang dibutuhkan di YPR saat ini adalah kepemimpinan situasional
efektivitas dan efisiensi kerja; menciptakan iklim yang kondusif bagi
yang transformatif terhadap kemajuan dan tuntutan zaman serta responsif
pendidikan; menjaga kebersamaan untuk mencapai Visi dan Misi YPR
terhadap kebutuhan dan tuntutan Pemilik, Pembina, Pengawas, Pengurus,
serta tujuan pendidikan dalam daerah koordinatorat; mengelola manajemen
Stakeholder (Pendidik dan Tenaga Kependidikan, anak didik, dan orang tua
dan keuangan koordinatorat serta melaporkannya ke Yayasan;
anak didik, masyarakat, dan Gereja).
mempersiapkan calon-calon pemimpin di unit-unitnya.
B. FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN Fungsi-fungsi kepemimpinan di dalam menjalankan kepemimpinan situasional yang transformatif dan responsif mencakup dua hal:
6. PIMPINAN UNIT Pimpinan Unit adalah orang yang dipilih dan diangkat oleh Pengurus. Pimpinan Unit menjalankan tugas sesuai yang ditugaskan dan bertanggung jawab kepada Pengurus, c.q. PKY. Pimpinan Unit
1. Sebagai Pemimpin.
menjalankan fungsi pimpinan, manajemen, dan pendidik. Sebagai
Fungsi-fungsi kepemimpinan yang dibutuhkan di YPR adalah sebagai
pemimpin, Pimpinan Unit menggerakkan pendidik dan tenga kependidikan
transformator, inspirator, animator, motivator, mediator, konseptor,
agar secara sadar dan sukarela melaksanakan tugas secara baik sesuai
koordinator, supervisor, fasilitator, dan pengawas
yang diharapkan pimpinan dalam rangka mencapai tujuan, visi dan misi pendidikan. Sebagai manajer, Pimpinan Unit melakukan proses
2. Sebagai Manajer
10
perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan strategi untuk mencapai tujuan;
Sebagai manajer seorang pemimpin di YPR menjalankan fungsi Perencanaan
pengorganisasian, yaitu mendesain dan membuat struktur organisasi
(Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pembagian Tugas (Staffing),
termasuk memilih orang yang dinilai kompeten untuk melaksanakan
Pengarahan (Directing), Koordinasi (Coordinating), Penggerakan (Actuating),
pekerjaan, dan mencari sumber daya pendukung yang paling sesuai;
Pengendalian (Controlling) , Pendanaan (Budgeting), dan Pelaporan
memotivasi dengan cara mempengaruhi dan mengorganisir pendidik dan
(Reporting).
tenaga kependidikan agar bersedia menjalankan tugasnya secara sukarela,
7
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
dan mengorganisir segala sumber daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan; mengontrol, yaitu membandingkan
B. STAKEHOLDER
apakah yang dilaksanakan telah sesuai dengan perencanaan melalui kegiatan supervisi dan evaluasi. Sebagai pendidik, Pimpinan Unit
Stakeholder yang dimaksudkan di sini dibatasi pada orang tua anak didik
menjalankan tugas sebagai “pemimpin kurikulum”, sekaligus menjadi
dan masyarakat sekitar.
pemimpin yang inspiratif dan inovatif bagi pengembangan pendidikan dan kurikulum di unitnya.
1. ORANG TUA ANAK DIDIK: Tugas utama mendidik anak merupakan tanggung jawab orang
7. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN: Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah orang-orang yang ditugaskan oleh Pengurus. Pendidik dan Tenaga Kependidikan menjalankan tugas sesuai yang ditugaskan dan bertanggung jawab kepada Pengurus c.q. PKY dan Pimpinan Unit. Tugas dan wewenangnya adalah melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran di unitnya; merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar dan secara bersama-sama berpartisipasi dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan pendidikan dan kurikulum di unitnya.
tua. Tugas dan wewenangnya di dalam pendidikan di YPR antara lain terlibat dalam perkembangan pendidikan anak; terlibat dalam dinamika sekolah dengan menyediakan waktu sebanyak mungkin untuk berdiskusi guna mengetahui kemajuan dan hambatan pendidikan dan memberi masukan-masukan kepada Pimpinan Unit, pendidik dan tenaga kependidikan bagi perbaikan-perbaikan pendidikan.
2. MASYARAKAT SEKITAR: Masyarakat sekitar adalah tetangga terdekat dimana sekolah berada. Fungsi masyarakat sekitar adalah sebagai mitra yang bersamasama berupaya memajukan pendidikan di unit-unit pendidikan YPR di tempat di mana ia berada. Tugas dan wewenangnya adalah
Hanya Mereka yang
mengiformasikan harapan masyarakat kepada sekolah dan
Berani Gagal Dapat Meraih
masyarakat tahu persis kondisi sekolah dan dapat memberikan partisipasi
Keberhasilan
menginformasikan kondisi sekolah kepada masyarakat, sehingga yang kondusif untuk memajukan sekolah.
(Robert F. Kennedy)
8
9