IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DITINJAU DARI PERSEPSI KARYAWAN PADA PT. ANTAM Tbk Orie Vebbiantri Program Sarjana Ekstensi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik ABSTRAK Implementasi GCG dimaksudkan agar terwujudnya keterbukaan informasi, adanya pertanggungjawaban pimpinan, perlakuan adil bagi setiap karyawan dalam menjalankan kewajiban dan menerima hak-haknya sebagai karyawan maupun adanya keterlibatan dari seluruh karayawan dalam pengembangan organisasi agar lebih baik lag. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip good corporate governance ditinjau dari persepsi karyawan pada PT. Antam Tbk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penerapan prinsip Good Corporate Governance berdasarkan pada lima dimensi yaitu prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian dan keadilan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan prinsip good corporate governance menurut persepsi karyawan sudah sesuai dan sudah diterapkan secara baik dalam menjalankan tata kelola perusahaan. Kata Kunci: Prinsip Good Corporate Governance (GCG), Persepsi Karyawan ABSTRACT
The purpose of good corporate governance implementation to disclosure information transparency, leadership accountability, fair to all employe in obligations and rights as a employee and the involvement from all employee in order to develop business organisastion to reach company goals. This research aims to analyze implementation of good corporate governance principle based on the employee perception. This
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
research uses a quantitative approach. The technique of data collection is carried out by means of dissemination of the questionnaire and the type of descriptive research. Implementation of good corporate governance principle based on five dimensions; there are transparency, independency, accountability, responsibility and fairness. Results of the study concluded that the implementation of good corporate governance at PT. Antam Tbk as overall was appropriate with company activity based on employee perception. Keyword: Good Corporate Governance, Employee Perception PENDAHULUAN Di era persaingan global, krisis ekonomi sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia saat ini. Banyaknya perusahaan yang bangkrut karena masih buruknya standar tata kelola perusahaan dan adanya penyakit moral masyarakat berupa kecurangan (fraud) seperti masalah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang menyebabkan kerugian perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang dapat bertahan merupakan perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik dan citra perusahaan yang telah dipercaya oleh masyarakt public. Dengan adanya persaingan global tersebut sangat diperlukan sistem tata kelola perusahaan yang baik seperti penerapan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG)
yang meliputi transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), dan kewajaran (fairness) pada seluruh perusahaan yang sahamnya terutama dimiliki public karena semakin menurunnya kepercayaan public dan investor untuk menanamkan sahamnya di pasar modal. Menyadari arti pentingnya pemerolehan dana bagi kelancaran operasional perusahaan, perusahaan harus mempunyai strategi untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan yang mungkin akan terjadi. praktik-praktik Corporate Governance sebagai salah satu elemen penting dalam memperkuat pondasi untuk kinerja jangka panjang dari suatu negara dan korporasi. Perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dimungkinkan untuk dapat memenangkan persaingan global dimana istilah GCG kini
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
menjadi isu penting bagi setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya. Menurut FCGI (2002), GCG merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Implementasi GCG dimaksudkan agar terwujudnya keterbukaan informasi, adanya pertanggungjawaban pimpinan, perlakuan adil bagi setiap karyawan dalam menjalankan kewajiban dan menerima hak-haknya sebagai karyawan maupun adanya keterlibatan dari seluruh karyawan dalam pengembangan organisasi untuk meraih visi dan misi perusahaan. Keberhasilan yang dicapai perusahaan dalam menerapkan GCG tidak terlepas dari keterlibatan stakeholders. Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menekankan kewajiban bagi BUMN untuk menerapkan GCG secara konsisten dan atau menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasionalnya, yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperlihatkan kepentingan stakeholder lainnya, dan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika Oleh karena itu, PT Antam Tbk sebagai perusahaan BUMN dan perusahaan terbuka dituntut untuk melaksanakan praktek GCG dengan menciptakan sistem yang menciptakan kesinambungan dan keseimbangan antara kepengurusan dengan stakeholders dalam berbagai bentuk monitoring serta penciptaan pengendalian intern yang menggariskan hubungan antara dewan komisaris, direksi dan manajemen operasi. Dengan penerapan GCG diharapkan dapat menjaga kesimbangan dalam pengendalian perusahaan untuk mengurangi peluang terjadinya kecurangan (fraud) dan kesalahan pengelolaan sehingga dapat menciptakan nilai tambah perusahaan yang optimal kepada para stakeholdernya. Hal terpenting adalah memberi keyakinan kepada para stakeholder bahwa manajemen bertindak yang terbaik bagi kepentingan
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
perusahaan, dan proses bisnis dilaksanakan sesuai dengan konsep Good Corporate Governance untuk mencapai pertumbuhan dan keuntungan dalam jangka panjang serta memenangkan persaingan bisnis global. PT. Antam Tbk telah menggunakan strategi-strategi dalam menerapakan prinsip GCG salah satunya dengan adanya komitmen dari seluruh karyawan sebagai insane Antam dalam melaksanakan prinsipprinsip GCG, adanya standar etika yang ditanda tangani oleh setiap karyawan. Dan juga pada penghargaan Best Corporate Governance 2012 dari Indonesian Institute for Corporater Directorship (IICD) pada tanggal 22 November lalu. Beberapa upaya yang dilakukan Antam di tahun 2011 untuk meningkatkan implementasi GCG-nya antara lain dengan melakukan assessment dengan acuan baik versi ASX CG Principles and Recommendations, prinsip-prinsip GCG di Indonesia dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dan prinsip-prinsip GCG versi kementerian BUMN, selain itu Antam secara rutin telah melakukan sosialisasi kepada seluruh unit-unit bisnis Antam dengan tema “GCG Champion” dan secara khusus melakukan sosialisasi Antam Leadership Development Program (ALDP) serta sosialisasi kepada tenaga internship atau calon pegawai Antam berupa Program Induksi untuk menyampaikan betapa pentingnya agar seluruh insan Antam terlibat dalam kesuksesan penerapan GCG di perusahaan.
TINJAUAN TEORITIS GCG berasal dari istilah “Corporate Governance” yang berarti tata kelola perusahaan, merupakan suatu bentuk analogi antara tata kelola suatu negara dengan tata kelola dalam suatu perusahaan. Sebagaimana tata kelola suatu negara, dalam suatu perusahaan juga terdapat berbagai kelompok dengan berbagai kepentingan utuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu muncul konsep Corporate Governance (CG) dalam mengatasi konflik kepentingan tersebut agar perusahaan dapat dikelola dengan baik. Pengertian GCG menurut OECD (2002) dalam Surya dkk (2006:33): “Corporate Governance is the system by which business corporatuiin are directed
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
and controlled. The corporate governance structure specifies the distribution of right and responsibi;lities aming different participant in the corporation, such as the boards,manager, shareholder, and other stakeholders ans spells out the rules and procedures for making decision on corporate affair. By doing this, it also provides the structure through which the compay objectives are set, and the means of attaining those objectives and monitoring performance” OECD mendefinisikan CG sebagai sekumpulan hubungan antara pihak manajemen perusahaan, direksi, dan pemegang saham, serta pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan. CG juga mensyaratkan adanya struktur, perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. Tata kelola perusahaan yang baik dapat memberikan perangsang atau inisiatif yang baik bagi dewan direksi dan manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan kepentingna perusahaan dan pemegang saham serta harus memfasilitasi pemonitoran yang efektif, sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber dengan lebih efisien. Menurut Wold Bank (2001: 4) dalam Surya, dkk (200: 32), pengeritan CG mencakup dua aspek yaitu, Governance dalam kebijakan secara luas dan Governance dalam aspek perusahaan yang lebih spesifik, yaitu seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaanPengertian lain CG menurut surat Keputusan Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No. 23/M PM/BUMN/2000 tentang pengembangan Praktik GCG dalam Perusahaan Perseroan (Persero), GCG adalah prinsip korporasi yang sehat perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Dari berbagai definisi yang disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa CG adalah sistem yang mengatur, mengelola dan mengawasi proses pengendalian perusahaan, dan memiliki kesamaan makna yang menekankan pada bagaimana mengatur hubungan antara sesama pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
yang diwujudkan dalam suatu sistem pengendalian perusahaan. Tujuan Good Corporate Governance menurut (Tunggal:2007) adalah Menciptakan nilai tambah bagu semua pihak yang berkepentingan (stakeholders), memastikan bahwa sasaran yang ditetapkan telah tercapai, memastikan bahwa aktiva perusahaan dijaga dengan baik, memastikan perusahaan menjalankan praktik-praktik usaha yang sehat dan memastikan kegiatan-kegiatan perusahaan yang bersifat transparan. Manfaat dari pelaksanaan Good Corporete Governance menurut (IICG) adalah: 1. Meminimalkan Agency Cost Selama ini para pemegang saham harus menanggung biaya yang timbul akibat dari penedelagasian wewenang kepada manajemen. Biaya-biaya ini bisa berupa biaya pengawasan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mencegah terjadinya hal tersebut. 2. Meminimalkan Cost of Capital Perusahaan yang baikd an sehat akan menciptakan suatu refrensi positif bagi para kreditur. Kondisi ini sangat berperan dalam meinimalkan biaya modal yang harus ditanggung bila perusahaan akan mengajukan pinjaman, selain itu dapat memperkuat kinerja keuangan juga akan membuat produk perusahaan akan menjadi lebih kompetitif. 3. Meningkatkan nilai saham perusahaan Suatu perusahaan yang dikelola secara baik dan dalam kondisi sehat akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. Sebuah survey yang dilakukan oleh Russel Reynolds Associate (1997) mengungkapakan bahwa kualitas dewan komisaris adalah sala satu faktor utama yang dinilai oleh investor institusional sebelum mereka memutuskan untuk membeli saham perusahaan tersebut. 4. Mengangkat citra Perusahaan Citra perusahaan merupakan faktor penting yang sangat erat kaitannya dengan kinerja dan keberadaan perusahaan tersebut dimata masyarakat dan khususnya para investor. Citra (image) suatu perusahaan kadangkala akan menelan biaya yang sangat besar dibandingkan dengan keuntungan perusahaan itu sendiri, guna memperbaiki citra tersebut.
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Menurut Cadbury Report (dalam Widiyono, 2005), prinsip utama GCG adalah keterbukaan, integritas dan akuntabilitas. Sedangkan menurut Komite Naisonal Kebijakan
Governance
(transparency)
(KNKG),
akuntabilitas
prinsip
dasar
(accountability),
GCG
adalah
responsibilitas
transparansi
(responsibility),
independensi (Independency) dan keadilan (fairness), dan prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk mengukur seberapa jauh GCG telah diterapkan diperusahaan. 1. Tranparency Prinsip dasar transparansi berhubungan dengan kualitas informasi yang disajikan oleh perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung dengan kualitas informasi yang disampaikan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang jelas, akurat, tepat waktu dan dibandingkan dengan indicator-indikator yang sama. Prinsip ini diwujudkan aitara lain dengan mengembanagkan system akuntansi yang berbasiskan standar akuntansi dan best practices yang menjamin adanya laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas, mengembangkan teknologi informasi dan sistem akuntansi manajemen untuk menjamin adanya pengukuran kinerja yang memadai dan proses pengambilan keputusan yang efektif oleh dewan komisaris dan direksi termasuk juga mengumumkan jabatan yang kosong secara terbuka. Menghendaki adanya keterbukaan dalam melaksanakana proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam penyajian (disclosure) informasi yang dimiliki perusahaan 2. Akuntabilitas (Accouintability) Prinsip akuntabilitas berhubungan dengan adanya sistem yang mengendalikan hubungan antra unit-unit pengawasan yang ada di perusahaan. Akuntabilitas dilaksanakan dengan adanya dewan komisaris, dan direksi independen, dan komite audit. Akuntabilitas diperlukan sebagai salah satu solusi megatasi agency problem yang timbul antara pemegang saham dan direksi serta pengendaliannya oleh komisaris.
Praktik-praktik
yang
diharapkan
muncul
dalam
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
menerapkan
akuntabilitas diantaranya pemberdayaan dewan komisaris untuk melakukan monitoring evaluasi dan pengendalian terhadap manajemen guna memberikan jaminan perlindungan kepada pemegang saham dan pembatasan kekuasaaan yang jelas di jajaran direksi (Widiyono, 2005:14) 3. Responsibilitas (Responsibility) Responsibilitas diartikan sebagai tanggung jawab perusahaan sebagai anggota masyarakat untuk mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku serta pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhan sosial. Responsibilitas menekankan adanya system yang jelas untuk mengatur pertangungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Hal tersebut untuk merealisasikan tujuan yang hendak dicapai GCG yaitu mangakomodasi kepentingan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan seperti masyarakat, pemerintah asosiasi bisnis dan pihak-pihak lainnya (Widiyono, 2005: 15). Prinsip responsibilitas yang terkait dengan karyawan tercermin dalam kebijakan perusahaan didalam memberikan kebebasan berorgansisasi kepada karyawan sesuai dengan peraturan perundnag-undangan yang berlaku (Effendi,2009:135) 4. Independensi (Independency) Sutu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapan atau tidak sesuai dengan peraturan prundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporat yang sehat. Contohnya: dalam hal pengangkatan maupun mutasi karyawan harus benarbenar berdasasarkan and fit proper test dan pertimbangan tertentu, dan bukan karena adanya unsur intervensi pihak lain yang mempunyai kepentingan diluar kepentingan perusahaan dalam pengangkatan maupun mutasi karyawa tersebut. 5. Keadilan (fairness) Prinsip keadilan menekankan pada adanya perlakuan dan jaminan hak-hak yang sama kepada pemegang saham minoritas maupun mayoritas, termasuk hak-hak pemegang saham asing serta investor lainnya. Praktik kewajaran juga mencakup adanya sistem hukum dan peraturan serta penegakannya yang jelas dan berlaku bagi semua pihak. Hal ini penting untuk melindungi kepentingan pemegang saham
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
dari praktik kecurangan (fraud) dan praktik-praktik insider trading yang dilakukan oleh agen/manager. Prinsip kewajaran ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang timbul dari adanya hubungan kontrak antra pemilik dan manajer karena diantara kedua pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda (conflict of interest) (Widiyono, 2005:14). Prinsip keadilan yang berhubungan dengan karyawan adanya perlakuan yang adil dan objektif yang dapat mendorong setiap karyawan utnuk meningkatkan kreativitas dan inovasi seusai dengan potensi yang dimiliki. Operasionalisasi Konsep dari Variabel Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Variabel Dimensi Indikator Transparency - Proses pengambilan keputusan melalui (Keterbukaan rapat dengar pendapat yang melibatkan Informasi) pegawai - Penyampaian laporan tahunan Implement mengenai laporan keuangan, laporan asi Prinsip manajemen dan informasi lainnya Prinsip disajikan secara terbuka dan akurat Good setiap tahun Corporate - Adanya keterbukaan informasi Governanc mengenai recruitment pegawai dan e (GCG) kesempatan pengembangan kompetensi pegawai yang diaketahui oleh setiap karyawan Accountability (Akuntabilitas)
- Terdapatnya praktik audit internal yang efektif di setiap satuan kerja yang dapat mengurangi terjadinya kecurangan - Perusahaan menggunakan auditor eksternal yang berkualitas dan independen - Wewenang, hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap karyawan diuraikan secara jelas oleh perusahaan
Responsibility (Pertanggungjawa
- Megetahui dan berpartisipasi terhadap pelaksanaan program yang berkaitan
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
Skala
ban)
dengan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan - Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku berkaitan dengan pajak, peraturan lingkungan hidup, keselamatan kerja, standar penggajian dan peraturan lain yang berkaitan dengan setiap satuan kerja
Independency (Kemandirian)
- Pengambilan keputusan harus objektif dan dapat memberikan solusi pemecahan masalah - Pengangkatan dan mutasi karyawan benar-benar bedasarkan atas kompetensi karyawan, bukan karena faktor kepentingan salah satu pihak
Fairness (Keadilan)
- Posisi penempatan kerja karyawan sesuai dengan kompetensi, pendidikan dan keahlian karyawan - Memberikan sanksi terhadap setiap pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan
Tata Kelola PT. Antam Tk PT. Antam Tbk memiliki komitmen untuk selalui menerapkan standar tata kelola yang terbaik. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) perlu dilakukan secara berkesinambungan dan lebih dari sekedar kepatuhan terhadap standar dan peraturan perundangan. Antam telah melakukan adopsi Corporate Principles & Reccomendation dari ASX Corporate Governance Council yang dikeluarkan pada tahun 2007, Pedoman Umum GCG Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada Tahun 2006, dan keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-11/M-MBU/2002 tentang penerapan Praktek GCG pada Badan Usaha Milik Negara yang dikeluarkan pada tahun 2002, dengan menggunakan GCG scorecard yang termuat dalam Surat Menteri Negara BUMN
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
No.S-168/MBU/2008 sebagai Kerangka Acuan Pelaksanaan Assessment dan Reassessment Penerapan GCG di BUMN. Selama Tahun 2010, Antam telah melakukan tindak lanjut atas rekomendasi penilai independen terhadap praktik GCG Antam di Tahun 2009, dan juga melakukan persiapan yang diperlukan seiring dengan dikeluarkannya Corporate Governance Principles & Recommendation 2010 oleh ASX Corporate Governance Council yang diberlakukan 1 Januari 2011. Komitemen penerapan GCG Antam diaktualisasikan dalam nilai-nilai dan norma perilaku Antam yang wajib dipatuhi dan diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan harian. Beberapa peningkatan yang telah Antam lakukan selama tahun 2010 antara lain adalah dengan melakukan pemutakhiran kebijakan tata kelolal perusahaan yang di sahkan pada bulan Februari 2010. Antam melakukan kajian untuk pemutakhiran kebijakan tersebut setiap tahun agar dapat dipastikan kesesuaiannya degan kondisi terkini, sebab kebijakan tersebut merupakan acuan pelaksanaan kegiatan dan pengambilan keputusan dalam menjalankan tata kelola Antam. Selain itu, Antam telah menyusun Perjanjian Kerja Bersama 2010-2012 di dalam melakukan pemutakhiran struktur organisasi, melakukan penyempurnaan Sistem Manajemen Kinerja dan Sitem Manajemen Unjuk Kerja untuk mendukung adanya sistem penilaian kinerja yang baik, melakukan pemutkahiran standar etika yang mencerminkan komitmen tinggi Antam terhadap penerapan prinsip GCG, menyusun kebijakan
pengelolaan,
pembelajaran,
dan
pengembangan
human
capital
management, serta melakukan pemutakhiran dan pengembangan kebijakan dan prosedur lainnya. Disamping itu, mengingat pentingnya keberadaan struktur pengendalian internal dan manjemen risiko dalam mendukung operasi Antam di tahun 2010, Antam telah melakukan pengujian untuk memastikan efektivitas system manajemen risiko dan pengendalian internal khususnya terkait dengan proses pelaporan keuangan.
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
Komitmen Antam dalam GCG
Commitment to Stakeholders
Listed at the ASX
Efficient Competitive Sustainable Growth High Returns Optimum Value
ANTAM
Listed at the IDX
Commitment to Shareholders
RESPONSIBILITY
METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan metode yang tepat, karena metode penelitian merupakan bagian yang penting dan menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini dilaksanakan pada Kantor Pusat PT. Antam Tbk yang berlokasi di Gedung Aneka Tambang, Jl. Letjen TB Simatupang No.1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530. Berdasarkan tujuan, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif yang seperti dikutip dalam buku Umar (1998:22), menurut Traves (1978) metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu agar dapat memberikan informasi
dan gambaran apakah prinsip-prinsip Good Corporate
Governance telah diterapkan. Penelitian ini menerapkan cross sectional research yang merupakan metode pengumpulan data dimana informasi yang dikumpulkan
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
hanya pada suatu saat tertentu, (Kountur, 2005:106). Yang menjadi populasi penelitian adalah karyawan tetap PT. Antam Tbk dan Penarikan sampel dalam penelitian menggunakan metode non probabilitas yaitu teknik pengumpulan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Untuk Teknik penarikan sampel aksidental ini didasarkan pada kemudahan karena berada pada waktu, situasi, dan temapat yang tepat (Prasetyo & Jannah, 2005:135). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pegawai yang telah memiliki masa kerja minimal dua tahun pada usia 23 – 45 tahun dengan asumsi bahwa usia tersebut merupakan usia dewasa dan produktif dimana karyawan telah memiliki pengalaman dan pengetahuan terhadap praktik penerapan prinsip Good Corporate Governance pada Kantor Pusat PT. Antam Tbk. Teknik Pengumpulan data antara lain Studi Kepustakaan pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri sumber-sumber data dengan cara membaca dan mempelajari dokumen dan bahan-bahan tertulis lainnya, seperti buku-buku, karya akademis, laporan-laporan perusahaan dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan penilaian kinerja sehingga diperoleh data sekunder yang obyektif, diterima dan diakui kebenarannya. Studi Lapangan dikumpulkan langsung melalui obyek penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan ditempat penelitian. Dan juga melakukan wawancara langsung yang dilakukan dengan pihak yang berkompeten atau berwenang dalam implementasi prinsip-prinsip GCG. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dibantu menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Science). Penganalisan data merupakan suatu proses
lanjutan
dari
proses
pengolahan
data
untuk
melihat
bagaimana
mengintepretasikan data, kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data (Prasetyo & Jannah, 2005:184). Penelitian ini menggunakan skala ordinal yang merupakan skala pengukuran dari nilai atau kategori variabel yang mempunyai sifat membedakan dan urutan atau tingkatan (Saragih & Eko, 2006:5).
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Karakter Responden Berdasarkan hasil penelitian dilihat dari jenis kelamin responden, dari keseluruhan jumlah karyawan tetap di PT. Antam Tbk sebanyak 65% berjenis kelamin laki-laki sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan hanya 35%. Hal ini memungkinkan karena perusahaan lebih banyak merekrut tenaga engineer yang akan ditempatkan di seluruh site atau wilayah operasi pertambangan PT. Antam Tbk yang mayoritas laki-laki. Kondisi ini dipengaruhi oleh tuntutan kemampuan fisik tertentu untuk menjalankan pekerjaan teknis pertambangan, dan juga dipengaruhi oleh faktor sosial budaya Indonesia, dimana pada umumya wanita lebih banyak dituntut untuk menjalankan peran ibu rumah dan untuk nekerja di lokasi yang berbeda dengan keluarga dihindari. Selain itu, perempuan cenderung tidak memilih untuk mengambil pendidikan dibidang teknik pertambangan, sehingga kondisi ini berpengaruh pada tidak adanya keseimbangan gender dalam jumlah ketersediaan calon karyawan. Karakteristik berdasarkan usia mayoritas responden adalah responden dengan usia 30-39 tahun dan usia 30-39 tahun merupakan usia yang produktif. Karakteristik berdasarkan pendidikan responden didominasi oleh responden dengan lulusan S1 sebesar 45%. Hal ini cukup wajar karena lulusan S1 cukup banyak sehingga penyerapan untuk tenaga kerja S1 tinggi. Karakteristik responden berdasarkan peringkat/jabatan digunakan untuk melihat tingkatan level karyawan dalam memberikan penilaian mayoritas responden peringkat/jabatan IV sebanyak 35 orang atau 35%, hal ini wajar dikarenakan peringkat IV paling banyak dengan lulusan S1. Hasil Penelitian Rumus perhitungan rentang skala adalah sebagai berikut : (Umar, 2005 : 225) Rentang Skala (RS) = n (m-1) m Keterangan : n = jumlah sampel
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
m = jumlah alternatif jawaban tiap item Dimana : n = 100 responden m=5 Maka : Rentang Skala (RS) = 100 (5-1) = 80 5 Hasil yang diperlihatkan dari perhitungan pernyataan responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel Skor dan Rentang Skala No 1
2 3
4
Pernyataan Proses pengambilan keputusan melalui rapat dengar pendapat melibatkan pegawai Penyampaian laporan tahunan mengenai laporan keuangan, laporan manajemen dan informasi lainnya disajikan secara terbuka setiap tahun Adanya keterbukaan informasi mengenai recruitment pegawai Adanya keterbukaan informasi mengenai kesempatan pengembangan kompetensi pegawai
SS
Persepsi S KS TS
54
39
7
0
0
447
37
52
6
5
0
421
44
4
6
5
0
430
51
41
7
1361
0
442
STS
Skor
Total skor dimensi Transparansi
1740
Rata-Rata skor dimensi Transparansi (1740/4) Terdapatnya praktik audit internal yang efektif di setiap satuan kerja yang dapat 5 mengurangi terjadinya kecurangan Perusahaan menggunakan auditor eksternal 6 yang independen Wewenang, hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap karyawan diuraikan secara 7 jelas oleh perusahaan
435
Keteranga n Sangat Sesuai Sangat Sesuai
Sangat Sesuai Sangat Sesuai
Sangat Sesuai
48
41
5
6
0
431
45
43
6
5
1
426
Sangat Sesuai Sangat Sesuai
43
39
5
4
9
403
Sesuai
Total skor dimensi Akuntabilitas
1260
Rata-Rata skor dimensi Akuntabilitas (1260/3)
420
Sesuai
440
Sangat
8
Melaksanakan tanggung jawab sosial
50
43
4
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
3
0
9
melalui program Corporate Social Responsibility Kepatuhan terhadap prinsip korporasi yang sehat dan peraturan perundangan yang berlaku sesuai dengan bidang kerja di setiap unit
Sesuai
55
40
2
3
0
447
Total skor dimensi Responsibilitas
887
Rata-Rata skor dimensi Responsibilitas (887/2)
444
10
11
12
Pengambilan keputusan yang objektif Pengangkatan karyawan berdasarkan atas kompetensi karyawan, bukan karena faktor kepentingan salah satu pihak Mutasi karyawan bedasarkan atas kompetensi karyawan, bukan karena faktor kepentingan salah satu pihak
Sangat Sesuai
16
25
32
15
12
318
Sangat Sesuai Kurang Sesuai
35
30
15
10
10
370
Sesuai
21
17
35
17
10
322
Kurang Setuju
Total skor dimensi Independensi
1010
Rata-Rata skor dimensi Independensi (1010/3) Posisi penempatan kerja karyawan sesuai dengan kompetensi, pendidikan dan 13 keahlian karyawan Adanya sanksi terhadap setiap pelanggaran 14 yang terjadi di lingkungan perusahaan
337
42
25
18
12
3
391
51
36
6
5
2
429
Total skor dimensi Keadilan
820
Rata-Rata skor dimensi Keadilan (820/2)
410
Total Skor
2045
Rata-Rata Skor
409
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
Baik Kurang Sesuai
Sesuai Sangat Sesuai
Sesuai
Sesuai
Dimensi Transparansi Akuntabilitas Responsibilitas Independensi Keadilan Jumlah Skor Skala Penilaian
Skala Penilaian Kriteria 435 Sangat sesuai 420 Sesuai 443 Sangat sesuai 336 Kurang Sesuai 410 Sesuai 2045,2 2.045 409 5 Sesuai
Berdasarkan tabel skor dan berdasarkan rentang skala, menunjukkan bahwa kelima dimensi dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, keadilan dan dimensi kewajaran menunjukkan hasil secara keseluruhan dengan kategori Sesuai. Selain itu terlihat nilai total maupun rata-rata dari dimensi transparansi dan responsibilitas sudah sangat sesuai dengan penerapan prinsip GCG dari persepsi karyawan. Prinsip keadilan juga sudah sesuai dan sudah diterapkan secara baik. Dimensi yang memiliki skor terendah terdapat pada prinsip independensi dengan skor 336 kategori kurang sesuai. Penggambaran kategori persepsi karaywan PT. Antam Tbk terhadap implementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG) dapat digambarkan pada gambar 5.1. dibawah ini: STS
100
TS
180
KS
260
S
340
SS
420
500
409 Kategori Persepsi Berdasarkan Rentang Skala Nilai rata-rata yang didapat dari keseluruhan 14 (empat belas) indikator menunjukkan angka 409 menunjukkan bahwa persepsi karyawan secara keseluruhan atas penerapan prinsip-prinisp GCG menunjukkan hasil yang sesuai sebagai landasan
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
operasional dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik guna mewujudkan nilai tambah bgi stakeholders dan juga berladnaskan peraturan perundang-undnagan dan nilai-nilai etika.
KESIMPULAN simpulan dari penelitian ini adalah persepsi karyawan mengenai penerapan prinsip Good Corporate Governance secara umum menunjukkan hasil dengan rentang skala ”Sesuai”. Adapun dimensi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan keadilan dengan jumlah 14 (empat belas) indikator, dimana terdapat 2 dimensi yaitu transparansi dan responsbilitas menunjukkan hasil dengan rentang skala “Sangat Sesuai”. 2 dimensi yaitu akuntabilitas dan keadilan menunjukkan hasil dengan rentang skala “Sesuai” dan satu dimensi yaitu independensi menunjukkan hasil dengan rentang skala Kurang Sesuai. Dari semua penjelasan tentang penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisis penerapan prinsip GCG sudah dijalankan dengan baik, telah dipersepsikan oleh karyawan PT. Antam Tbk sesuai dengan situasi serta kondisi yang dijalani, dan karyawan merasakan manfaatnya dengan penerapan prinsip-prinsip GCG dalam mengelola tata perusahaan yang baik
SARAN Saran yang dapat peneliti berikan perihal dengan 14 (empat belas) indikator dalam penerapan prinsip GCG yang mempunyai skor yang paling rendah dengan rentang skala kurang sesuai yaitu prinsip independensi, maka penulis menyarankan agar PT. Antam Tbk meningkatkan sosialisasi GCG agar lebih menyadari pentingnya implementasi GCG melalui nilai-nilai Insan Antam yaitu human capital excellence, sense dan pioneer dan juga dalam pengambilan keputusan yang objektif harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat sehingga tidak ada benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun dalam rangka meningkatkan pencapaian keberhasilan perusahaan
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012
KEPUSTAKAAN Effendi, Muh. A. (2009). The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. Ghozali, Imam. (2004). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip. Kountur, D.M.S. Rounny. (2004). Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM Mulyana Deddy. (2003). Ilmu Komunikasi Suatu Pengntar ed. kelima. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Sedarmayanti (2007) Good Corporate Governance (Kepemerintahan Yang Baik) da Corporate Governnce (Tata Kelola Perusahaan Yang Baik). Bandung: CV. Mandar Maju Sugiyono. (1999). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Surya, Indra dan Yustiavandana, Ivan. (2006). Penerapan Good Corporate Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha, Jakarta: Kencana Sutedi, A. (2001). Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika Tunggal, Amin Widjaja. (2007). Corporate Governance (Suatu Pengantar): Harvarindo Widiyono, Try, (2005). Direksi Perseroan Terbatas: Keberadaan, Tugas, Wewenang & Tanggung Jawab, Ciawi-Bogor: Ghalia Indonesia Umar, Hussain. (2008). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Emirzon, J. 2006. “Regulatory Driven dalam Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada perusahaan di Indonesia:, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol 4, No.8
Implementasi prinsip..., Orie Vebbiantri, FISIP UI, 2012