KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL POTENSI PERTAHANAN
POINTERS DIRJEN POTHAN KEMHAN PADA SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN Dengan topik: “REVITALISASI POTENSI KEKUATAN PERTAHANAN NIRMILITER DI WILAYAH PERBATASAN” 1.
Ucapan Salam dan terima kasih kepada Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta yang telah memberikan kehormatan kepada saya selaku Dirjen Pothan Kemhan untuk bertatap muka dan memberikan penguatan
pembekalan
kepada
peserta
Seminar
Nasional
Pengembangan Kawasan Perbatasan, yang mengangkat tema “Meningkatkan Jiwa Nasionalisme dan Semangat Bernegara Untuk Memberdayakan Wilayah Perbatasan Sebagai Beranda Depan NKRI”. 2.
Seminar ini saya anggap penting dan strategis, disamping sebagai wahana untuk silaturahmi dan saling bertukar informasi terkait dengan perbatasan negara, mengingat posisi geografi Indonesia berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga. Sumbangan pemikiran dari hasil Seminar Nasional ini akan sangat berharga bagi Pemerintah dan seluruh stake holders untuk mensegerakan realisasi pembangunan
wilayah
perbatasan
secara
komprehensip
(terintegrasi) sehingga terwujud wilayah perbatasan benar-benar menjadi beranda depan NKRI. Kesegeraan ini benar-benar sudah mendesak untuk menghilangkan masalah klasik yang tak pernah hilang seperti kesenjangan ekonomi, ketertinggalan pembangunan, keterisolasian, minimnya sarana prasarana hingga maraknya kegiatan ilegal dan lain-lain, selanjutnya secara bersama-sama membangun...
2
membangun rasa nasionalisme, cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Adapun pembangunan perbatasan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan keberlimpahan dan keberagaman sumber daya alam dan sumber daya nasional lainnya di wilayah perbatasan, sehingga bermanfaat pula untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dan keamanan di wilayah perbatasan. 3.
Sudah saatnya hasil konsep perbatasan sebagai beranda depan NKRI dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia khususnya yang berada di wilayah perbatasan negara, terlebih tahun ini Indonesia telah memasuki 70 tahun kemerdekaannya. Dari perspektif pertahanan bahwa wilayah perbatasan sebagai bagian dari wilayah NKRI yang juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah merupakan wilayah potensi pertahanan nirmiliter yang harus dapat dikelola dan didayagunakan secara efektif, efisien dan profesional kepentingan
untuk
kepentingan
pertahanan
kesejahteraan
Negara,
maupun
dengan
untuk
senantiasa
memperhatikan asek kelestarian lingkungan hidup.
Dengan
demikian seluruh sumber daya di wilayah perbatasan darat, laut dan udara tidak lagi dimanfaatkan oleh negara tetangga baik secara legal terlebih secara ilegal sebagaimana yang terjadi selama ini, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan, maupun sarana prasarana nasional lainnya. Dengan demikian akan menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara yang berdaulat di darat, laut dan udara di seluruh wilayahnya termasuk di wilayah yang perbatasan dengan negara lain. 4.
Perihal di atas harus menjadi perhatian serius seluruh stake holders karena ancaman terkadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa sangat potensial terjadi di wilayah perbatasan ...
3
perbatasan. Kendati bentuk ancaman militer kemungkinannya sangat kecil, namun bentuk ancaman non militer yang bersifat kompleks dan multidimensi justru sangat besar kemungkinannya terjadi di wilayah perbatasan bahkan ancaman terhadap negara secara keseluruhan. Ancaman tersebut dalam kebijakan pertahanan negara diklasifikasikan dalam ancaman berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, keselamatan umum bahkan ancaman berdimensi legislasi. Ancaman tersebut dapat dilakukan oleh aktor negara maupun aktor non negara. Guna menghadapi jenis ancaman tersebut, sebagaimana daitur dalam UU No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 7 ayat (3) bahwa sistem pertahanan negara menghadapi ancaman non militer menempatkan Kementerian/Lembaga di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama sesuai bentuk dan sifat ancaman dan didukung oleh unsur lain kekuatan bangsa, serta dengan memberdayakan pemerintah daerah. 5.
Dalam
rangka
menghadapi
Kementerian/Lembaga
ancaman
nonmiliter
mengoptimalkan
inilah
sebesar-besarnya
pendayagunaan seluruh sumber daya pertahanan nirmiliter di wilayah perbatasan untuk secara komprehensip, terpadu dan berlanjut pemenuhan
serta
bersungguh-sungguh
kebutuhan
masyarakat
merealisasikan
perbatasan
guna
mewujudkan beranda depan NKRI. Kesungguhan itulah yang akan mampu menyadarkan dan meneguhkan pendirian masyarakat perbatasan untuk kembali kepada jati dirinya sebagai warga negara Indonesia, meningkatkan kecintaannya kepada tanah air Indonesia, bahkan kebanggaannya sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Dengan demikian dapat me-minimize bahkan meniadakan terjadinya ancaman nonmiliter bahkan ancaman militer sekalipun. 6 . Untuk ...
4
6.
Untuk itulah, pada kesempatan yang baik ini kami dari Kementerian Pertahanan mendorong seluruh stake holders untuk segera melangkah secara bersama-sama mewujudkan pembangunan perbatasan dengan merevitalisasi seluruh potensi sumber daya nasional yang ada di wilayah perbatasan, guna mewujudkan wilayah perbatasan sebagai beranda depan NKRI. Dorongan ini kami lakukan,
mengingat
kewenangan
pengelolaan
sumber
daya
nasional, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan dan sarana prasarana nasional, bahkan teknologi dan dana
sebagai
potensi
pertahanan
nirmiliter
berada
pada
Kementerian/Lembaga di luar bidang pertahanan serta pemerintah daerah. Adapun wujud revitalisasi antara lain: a.
Sumber daya manusia (SDM); Pendayagunaan SDM di wilayah perbatasan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pelaku (subyek) pembangunan wilayah perbatasan, dan bukan sebagai obyek (penonton) pembangunan. Adapun pembangunan yang dilakukan adalah dalam rangka pemenuhan kesejahteraan masyarakat mulai pemenuhan hak dasar manusia seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan lainnya, sehingga menghasilkan SDM yang berkualitas dan memiliki cinta tanah air serta bangga sebagai bangsa Indonesia.
b.
Sumber daya alam (SDA) Hasil sumber daya alam di wilayah perbatasan harus dapat dikelola
dan
didayagunakan
untuk
sebesar-besarnya
kepentingan kesejahteraan rakyat yang secara paralel untuk kepentingan pertahanan negara. Oleh karena itu, tata kelola pemerintahan di wilayah perbatasan harus dilakukan secara efektif, efisien dan profesional dan senantiasa memperhatikan aspek ...
5
aspek kelestarian lingkungan hidup, sehingga tidak lagi ada celah
bagi
terjadinya
berbagai
kegiatan
ilegal
yang
menguntungkan negara lain dan sebaliknya justru merugikan negara sendiri. c.
Sumber Daya Buatan (SDB) Pengelolaan SDA menjadi sumber daya buatan harus dapat dilakukan
di
wilayah
perbatasan,
sehingga
dapat
didayagunakan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan dan maupun untuk kepentingan pertahanan.
Dengan
demikian
akan
mengurangi
ketergantungan masyarakat di wilayah perbatasan dengan sumber daya buatan negara lain. d.
Sarana dan prasarana nasional (Sarprasnas) Optimalisasi ketersediaan sarana dan prasarana nasional di wilayah perbatasan harus menjadi prioritas dalam rangka menunjang perwujudakn wilayah perbatasan sebagai beranda depan NKRI. Sarana prasarana tersebut berupa fasilitas sosial, ekonomi, pemerintahan serta sarana konektivitas transportasi yang memadahi dan aksesibel ke lokasi-lokasi strategis untuk eksplorasi/produksi, pengolahan, pasar dan lain-lain.
e.
Nilai-nilai Penanaman sikap mental dan perilaku masyarakat di wilayah perbatasan harus dilakukan sejak dini dan secara terus menerus
serta
berkesinambungan
guna
mewujudkan
masyarakat yang memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup bangsa, memiliki rasa cinta tanah air, kerelaan berkorban bagi bangsa dan negara serta bangga sebagai bangsa Indonesia. f. Teknologi ...
6
f.
Teknologi Ketersediaan teknologi yang menunjang aksesbilitas informasi dan komunikasi, maupun produksi barang dan jasa menjadi faktor prioritas yang diperlukan untuk menunjang perwujudan wilayah perbatasan sebagai beranda depan NKRI. Tanpa itu semua, masyarakat di wilayah perbatasan akan selalu tergantung dengan kemajuan teknologi negara tetangga.
g.
Dana Ketersediaan dana yang cukup secara berkelanjutan untuk mewujudkan pembangunan wilayah perbatasan sebagai beranda depan NKRI menjadi faktor utama yang harus ada. Tanpa itu, pembangunan wilayah perbatasan hanya menjadi sebuah slogan kosong yang tak pernah terealisasi sampai kapanpun.
7.
Melalui kesungguhan merevitalisasi pemberdayaan seluruh potensi kekuatan pertahanan nirmiliter, semoga kita dapat menjaga dan merealisasikan komitmen bangsa dalam mewujudkan wilayah perbatasan sebagai beranda depan NKRI.
8.
Sekian. Jakarta,
Mei 2015
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan,
Paraf : 1. Sesditjen
: …..
2. Dir Komduk
: …..
3. Kasubdit SDAB : .......
Dr. Timbul Siahaan