Kematian Entertainment
1
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Kata Pengantar──────────────────── Aslinya isi buku ini adalah curhatan saya yang hari demi hari merasa risih dengan entertainment. Pada akhirnya, saya pun berniat untuk perlahan-lahan meninggalkan entertainment. Alhamdulillah, sebagian besar dunia entertainment telah usai saya tinggalkan. Meski begitu, ada rasa gengsi juga ketika saya meninggalkan entertainment. Rasanya, kayaknya saya nggak begitu harus meninggalkan entertainment. Tapi, tidak lama kemudian, saya bertemu dengan materi-materi yang dibawakan oleh ustadz, motivator, dan tokoh-tokoh yang sarat dengan ilmu. Setelah mempelajari materi-materi mereka, spontanlah saya membuat keputusan yang bulat. Oke, selamat tinggal, entertainment! Muncullah rasa bahagia pada diri ini. Dan telah lepas rasa kegalauan dari diri ini. Terasa kebebasan hakiki karena telah usai memotong ikatan antara
diri ini dengan
entertainment yang sepertinya telah mengambil kehidupan saya. Sebagai tanda sayang, saya ingin berbagi apa-apa yang membuat saya bahagia, ke saudara-saudara dan teman-teman saya. Supaya kita semua bisa sukses dan selamat berjama’ah. Makanya, nanti terang-terangan disini saya memersuasi Anda untuk meninggalkan entertainment. Oh, iya. Saya ingetin Anda, bahwa EBook bisa saja mengalami revisi. Saya bakal selalu update EBook ini jika ada kesempatan. So, pastikan saja Anda sudah terhubungan dengan saya melalui social media. Karena saya beri update dari situ. Yakni akun social media saya:
Web:
www.DaniSiregar.com
Facebook:
www.facebook.com/DaniSiregar.Blog
Twitter:
@DaniSiregar
Google+:
Dani Siregar
Pinterest:
Dani Siregar
RSS:
http://feeds.feedburner.com/DaniSiregar
Baiklah, sementara ini saja dulu. Silahkan langsung saja dinikmati.
2
Kematian Entertainment
3
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
4
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Bagi Anda yang sudah sering membaca tulisan saya, pasti sudah tahu bahwa saya ini orangnya suka lebih condong ke intuisi dulu baru ke logika. Dan keakuratannya itu biasanya 90-an% benar. Modusnya 100% benar. Nah, niat untuk pensiun mendengar lagu ini juga saya dapatkan dari intuisi saya. Sebelum saya menceritakan kenapa saya ingin pensiun mendengar lagu, ada bagusnya saya bercerita sejarah saya menyukai lagu dulu. Dan satu lagi, kali tulisan ini bisa sangat
menganggu
Anda.
Oleh
karena
itu
sangat
diharapkan
kebijakan
dari
Anda. No Sara. Ketika masih kecil, saya sangat suka dengan musik-musik anak-anak yang biasa dinyanyikan oleh Tasya, Joshua, dan lain-lain. Dan sampai SD pun teman-teman saya ternyata juga suka dengan musik-musik cilik seperti itu. Kami sering menyanyikannya bersama-sama. Saya selalu senang dan tersenyum-senyum saat menyanyikannya. Kemudian, ketika kelas 3 atau 4 SD gitu, ketika saya dan beberapa teman lainnya sedang menyanyikan lagu cilik, sebagian teman-teman saya yang di lain pihak itu sedang menyanyikan lagu-lagu pop. Lagu cinta-cintaan gitu. Sebut saja seperti Peter Pan, Sheila on Seven, dan lain-lain. Lama-lama, teman untuk bernyanyi lagu cilik pun jadi ikutan menyanyikan lagu pop itu. Sekilas saya murung dan berkata dalam hati, "Ih, nggak enak lagunya." Sempat juga teman saya berkata, "Lagu kalian kayak lagu anak-anak!" Saya terus memprotes dalam hati. Karena saya berpegang teguh bahwa itu bukan lagu yang baik. Lagunya pantang! Begitu pikir saya dulu. Lama-lama, ntah kapan dan ntah kenapa —saya benar-benar tidak ingat— saya jadi ikut-ikutan suka lagu cinta-cintaan gitu. Lagu pop gitu. Dan yang sekarang saya risihkan, ternyata saat itu pesan-pesan dari lirik lagu-lagu pop itu sudah berhasil masuk ke pikiran bawah sadar. Sehingga? Sehingga saya mulai kepingin melakukan yang namanya pacaran. Dan memang waktu itu sempat pacaran. Padahal, waktu itu saya masih kelas 6 SD. Saya kira tidak ada motivasi lain untuk mendengarkan musik selain karena enak. Iya, hanya karena enak. Itu saja.
5
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Sebetulnya, dari kecil 'kan saya suka dengan yang namanya musik cilik dan musik kartun dan soundtrack di acara super hero gitu. Nah, ketika hendak puber, saya jadi beralih menyukai musik pop dan musik kartun serta super hero gitu. Memang kegemaran
terhadap
musik
cilik
sudah
hilang,
tapi
terhadap
musik
kartun
dan soundtrack musik super hero itu tetap ada. Jadilah saat puber itu saya menyukai musik pop Indonesia dan musik kartun serta soundtrack super hero. Kok gitu? Hm, saya rasa tidak begitu aneh. Karena sebetulnya musik kartun itu tidak berbanding lurus dengan musik cilik. Justru musik kartun itu berbanding lurus dengan musik pop Indonesia. Coba saja, lagu Digimon misalnya, Wada Kouji gitu, itu 'kan aslinya band & musiknya juga disukai oleh remaja-remaja di Jepang saat itu. Dengan kata lain, musik kartun itu musik pop di Jepang. Sekitar kelas 2 SMP, kali itu saat saya sedang berproses untuk menjadi otaku. Iya, soalnya disitu saya mulai mengikuti banyak cerita kartun. Dan saya juga baru tahu, menyebutnya bukan kartun. Kalau dari Jepang gitu sebutannya anime untuk filmnya, dan manga untuk komiknya. Dan soal soundtrack gitu sebut saja dengan J-Pop. Nah, soal J-Pop, ini saya mulai semakin maniak ketika kelas 2 SMP itu. Sampai-sampai, lagu pop Indonesia saya jarang update. Jadinya iya sedikit pula yang ada di komputer saya saat itu. Saat itulah saya mulai mengenal banyak band J-Pop seperti Flow, Yui, Ikimonogakari, Asian Kung-Fu Generation, Laruku, AAA, UVERWorld, Back On, Aqua Timez, Wada Kouji, Kylee, +Plus, Funkist, Kanjani8, dan lain-lain dah. Nah, setelah semakin update soal J-Pop, barulah saya memegang prinsip Anti Lagu Pop Indonesia. Kali selain karena memang saya sudah tidak tertarik lagi dengan lagu pop Indnoesia, saya juga sudah terpangaruh di komunitas otaku dan J-Pop Lovers yang juga anti lagu pop Indonesia. Teman-teman SMA saya itu pasti tahu benar, kalau di kelas, itu pasti saya selalu menyanyikan lagu-lagu Jepang. Pun kalau ngidupin laptop, itu pasti yang diputar lagulagu Jepang. Dan ketika laptop saya dicek pun isi lagunya adalah lagu-lagu Jepang semua. Mereka paling tahu bahwa saat itu band favorit saya itu adalah Flow. Asal tahu saja, video clip Flow saya saat itu lengkap. Mulai dari yang si Koshi botak sampai dia sudah
keriting
gondrong
dan
memakai
soundtrack anime maupun yang tidak.
6
kaca
mata.
Baik
yang
dijadikan
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Flow —J-Pop Band—
Apalagi teman-teman saya di social media, tahu bener itu kalau saya sering buat statusnya itu lirik-lirik lagu J-Pop. Bertahun-tahun begitu terus mah. Pun juga, saya kerap mengenakan foto profil Koshi Flow, Take Flow, Kiyoe Ikimono Gakari, Yui Yoshioka, dan masih banyak lagi sering dah pokoknya. Dan ini kejadiannya bukan singkat. Mungkin ada sekitar 5 tahun saya seperti ini. Nah, sekarang mari kita masuk ke inti pembahasan. Sekitar tamat SMA, saya merasa risih dengan semua ini. Saya merasa risih dengan memiliki idola. Apalagi yang saya idolakan itu orang kafir. Terus apa motivasi saya mengidolakan mereka? Hanya satu, yaitu karena lagu-lagunya enak. Iyah, hanya kerena enak. Itu saja. Pun, sebetulnya dari dulu itu, kata "idola" itu artinya berhala. Yakni gambar, patung, dan lain-lain yang dijadikan Tuhan. Saya pun sangat terkejut ketika mengeceknya di KBBI, ternyata benar. Dan suatu hari guru saya pun menjelaskan, memang betul itulah arti
dari
kata
idola
sebenarnya.
Hanya
saja
ntah
kapan
dan
kenapa
sekarang meaningnya jadi berbeda. Jadi itu tadi satu alasan saya kenapa saya ingin pensiun dari penikmat musik. Karena saya risih untuk harus mengidolakan mereka. Risih terlalu mencintai mereka. Karena saya merasa diri saya ini konyol. Dan begitu bodoh. Terlalu memuja-muja musik. Dan
7
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
tidak jarang perdebatan dan kebencian terjadi kepada saya dan di sekitar saya hanya karena membela-belain musik sendiri serta merendahkan musik orang lain. Padahal Rasulullah berpesan bahwa kelak di akhirat kita akan dibangkitkan dengan orang-orang yang kita cintai. Hm, jujur saja, dulu itu saya terlalu mencintai artis-artis itu. Dan saya sangat-sangat tidak mau jika harus dibangkitkan dengan mereka di akhirat nanti. Hii! Kemudian, alasan kedua, bagi saya, musik itu tidak memberikan manfaat kepada saya. Hanya dua hal yang terjadi ke saya karena musik, satu, tidak ada, dua, minus. Kenapa minus? Terutama soal waktu, terkadang, sebelum bekerja, saya kerap memilih-milih musik apa yang hendak saya dengar, dan itu telah menyita 20 detik saya. Padahal, 20 detik di setiap menit dalam satu jam itu sama dengan 20 menit. Itu berarti musik itu telah menghanguskan 1/3 jam di setiap satu jam saya dalam satu hari kehidupan saya. Saya rasa bakal banyak yang membantah 2 alasan saya di atas. Iya terserah saja, saya tidak memberikan paksaan bagi Anda untuk melakoninya. Tidak perlu ada perdebatan. Anda menuliskan nikmatnya mendengar musik, tapi saya tidak mengomentari tulisan Anda. Begitu pula jika saya menuliskan buruknya mendengar musik, Anda tidak harus mengomentarinya juga. Nah, karena memang 2 alasan di atas boleh-boleh saja dibantah, namun alasan yang ketiga inilah yang sangat solid. Alasan terkuat saya kenapa saya ingin pensiun mendengar musik. Yakni, saya risih jika pikiran bawah sadar saya terus menerus diserang seperti itu. Musik itu pengantar pesan yang sangat sangat sangat efektif. Pas pula sebagian musik yang biasa populer itu erat kaitannya dengan satanisme. Mayoritasnya musik barat. Oh iya, sebelumnya saya sampaikan, alhamdulillah, sejak kecil sampai sekarang saya tidak pernah suka dengan yang namanya musik barat. Paling pernah sekali saya suka dengan satu lagu Jason Mraz, make itu mine. Selain itu tidak ada. Ini juga kata intuisi saya. Yang anehnya begini. Banyak orang yang mengikuti apa-apa yang diajarkan oleh musik-musik tadi itu tanpa penuh kesadaran maupun pemahaman. Iya, tanpa penuh kesadaran maupun pemahaman. Musik itu bahasa. Metode untuk berkomunikasi, untuk
8
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
mengatur, untuk mendidik, dan untuk mengarahkan yang begitu efektif. Musik itu sangat-sangat efektif untuk menyampaikan pesan. Karena bakal lengket bener di pikiran. Meskipun kita tidak tahu apa yang disampaikannya, tapi pikiran bawah sadar akan terus berusaha untuk membongkar pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Saya kerap melihat arti-arti dari beberapa lirik lagu barat, dan benar ternyata banyak mengajarkan kekerasan dan seks. Yang parahnya lagi, kerap diajarkan untuk memuja si mata satu, mata hari, tanduk, sihir, burung, api dan sebagainya. Selain musik barat, kadang musik selain barat pun juga kerap mengajarkan yang tidak bagus. Contoh liriknya mirip begini, "Semuanya sudah rusak. Tidak ada lagi harapan. Tidak lagi seperti kemarin. Kau pria yang salah. Kau wanita yang salah. Kau telah sakiti aku. Tidak ada gunanya aku mencoba. Aku tak bisa. Aku gagal. Aku sengsara. Aku salah.
Kuakui
aku
bodoh."
Dan
sebagainya
pokoknya
yang
pesimis-pesimis!
Padahal PESIMIS itu singkatan dari PEnyakit SI MISkin. Bukan hartanya yang miskin, tapi mentalnya yang miskin! Ini lirik konkrit banget untuk mengajarkan orang rajin meratap dan menggalau. Kenapa? Karena kita sibuk didoktrin untuk super-duper fokus hanya kepada kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan. Tanpa diberitahu apa solusi dan hikmahnya. Sehingga menyebabkan kita minderan dan pesimis. Saya kenal persis, dengan orang-orang yang kerap mendengar lagu-lagu cengeng seperti itu. Banyak teman dekat saya yang seperti itu. Mereka paling rajin untuk pesimis. Asal saya menunjukkan suatu peluang, sesuatu yang bisa mendorong, namun mereka malah pesimis merespon. "Kalau nanti salah gimana?" "Ah, percuma saja." "Pasti nggak bisa." Memang menurut penelitian, mendengar lagu cengeng gitu dapat mengurangi seretonin di otak. Sehingga kita cepat bad mood dan maunya rebah-rebahan. Beberapa motivator sering menyampaikan hal ini. Dan pak Soekarno pun pernah juga melarang musikmusik cengeng ini bertebaran. Betul. Mas Ippho dalam bukunya yang berjudul Marketing is Bullshit! pernah mejelaskan begini. Ada yang bernyanyi, "Pulangkan saja aku pada Ayah Ibuku." Ada yang bernyanyi, "Jatuh bangun aku mengejarmu." Ada yang bernyanyi, "Teman tapi
9
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
mesra." Dan ternyata, apa yang mereka nyanyikan itu benarbenar terjadi pada rumah tangga mereka. Kalau Anda tahu hukum LOA, sebetulnya dari apa-apa yang kita nyanyikan itu bisa menjadi satu alasan apa yang semesta berikan ke kita atas izin Allah. Kalau bicara soal kerisihan doktrin pikiran bawah sadar, memang jadinya lagu-lagu religi dan lagu dengan lirik positif itu malah sebaliknya. Malah lagu yang seperti itulah yang sebaiknya kita dengarkan.
Seperti
lagu-lagunya
Opick,
CELEBrand,
Andalus, Kang Abay, dan lain-lain. 'kan luar biasa sekali kalau doktrin positif itu masuk ke pikiran bawah sadar kita bukan? Dan memang, sebetulnya setelah beberapa kali saya mencoba diet musik. Terkadang ada saja godaan untuk memutar musik itu. Dan akhirnya saya dengarkan musik itu. Sambil berkata di dalam hati, "Tolong,,,, stop..." begitu. Akhirnya, iya saya berniat untuk menghapus musik-musik dan video-video clip itu. Yang lucunya disini. Ketika hendak menghapus itu semua, ntah kenapa tangan saya berat! Tangan saya gemetaran gitu. Tapi akhirnya dipaksain sih bisa juga. Berhasil dah saya hapus lagu-lagu dan video-video J-Pop yang saya kumpulkan sejak SMP itu sampai kuliah sekarang. Sampai-sampai saya berkeringat waktu itu. Memang yang namanya berperang melawan nafsu itu seru dah. Alhamdulillah, setelah saya mulai jarang mendengarkan lagu-lagu J-Pop tersebut, rasanya hidup saya lebih membahagiakan. Hehehe! Meski begitu, memang saya tidak sepenenuhnya berhenti mendengarkan musik. Saya masih kerap mendengarkan musikmusik Opick, musik kang Abay, dan beberapa musiknya Andalus. Soalnya dengan mendengarkan musik-musik tersebut, rasanya keimanan dan niatan untuk ibadah itu semakin membesar. Motivasi pun terjaga. Jadinya hari-hari saya lebih menggebu-gebu! Ngomong-ngomong, kalau mau kembali ke fiqih, memang sebetulnya ada banyak pendapat soal hukum bernanyi, mendengarkan nyanyian, memainkan instrumen, dan sebagainya. Untuk lebih lanjut, silahkan Anda lihat 2 artikel berikut ini:
Hukum Menyanyi dan Musik dalam Fiqih Islam
10
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Saatnya Meninggalkan Musik
Atau, barangkali Anda bisa search artikel lainnya di Google nanti.
Berarti, sebetulnya saya belum benar-benar pensiun mendengarkan musik. Hanya saja, saya
benar-benar
selektif
ketat
seketat-ketatnya
dalam
mendengarkan
musik.
Beberapa teman saya sudah banyak yang terheran-heran dengan saya. Saya yang dulunya bisa dibilang bandar J-Pop, yang suka memberikan update musik-musik J-Pop gitu, tapi sekarang saya sudah tidak begitu lagi. Hehehe! Intinya iya begitu. Saya bener-bener diet musik. Berarti judulnya ini hanya sekadar atraktif saja dong? Bisa dibilang seperti itu sih. Iya intinya diet musik. Bukan berarti nggak mendengar musik, hanya saja mendengar musiknya itu pilah-pilih. Tidak asalasalan dalam mengonsumsi musik. Mengonsumsi musik adalah suatu hal yang serius bagi saya. Satu lagi yang lucu, sebelum menyukai suatu musik —baik Indonesia maupun luar Indonesia— saya harus meneliti lirik-liriknya dulu. Siapa penyanyinya. Lihat biografinya. Dan itu pun memakan waktu sekitar satu hari. Kalau sudah aman, barulah saya dengarin dan saya sukai musiknya. Oia, ngomong-ngomong, gimana nih apakah ada diantara Anda yang juga diet bahkan pensiun mendengarkan musik?
11
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Pesan dari Ustadz Felix Siauw
1. Saya termasuk yg bersyukur si gaga nggak jadi konser di indonesia, jarang2 pemerintah dan polisi menang lawan kapitalis soalnya :) 2. Bukan hanya karena si gaga penampilannya seksi, setres, bau iluminati yahudi | lebih dari itu, syukur saya dari hal yg lebih substansial 3. Seperti yg kita tau, semenjak perang salib yg diretas kaum barat thd Islam (1095 1198) mereka tau kaum Muslim tak terkalahkan scr fisik 4. Karena itu dibentuklah "study on orientalism", cikal bakal orientalis masa kini | yg khusus pelajari kenapa barat kalah dlm perang salib 5. Akhirnya barat dapet kesimpulan alasan kalah mereka | karena kaum Muslim justru mencari apa yang mereka takuti | ialah mati 6. Dan yg paling penting, orientalis sadar betul bahwa ada 2 pilar yg membuat kuatnya Islam | Al-Qur'an&As-Sunnah dan persatuan dlm Khilafah 7. Maka mulai saat itu, sekira abad 13-14, diretas transformasi perang thd Islam, yaitu perang pemikiran | kita mengenalnya ghazwul fikri 8. Lewat pemikiran, ghawul fikri menjelma menjadi pemikiran sekulerisme-liberalismepluralisme dkk, yg sering diusung JIL di Indonesia 9. Lewat pemerintahan, jadilah dia politik machiavelis, dan demokrasi, gunakan suara manusia sbg hukum, dan meniadakan hukum Allah 10. Dalam budaya, serangan ini dikenal sebagai 3F | serangan lewat Food, Fun and Fashion | Makanan, Hiburan, dan Pakaian 11. Makanan melemahkan daya pikir disuplai lewat segala macam bentuk, mulai balita hingga dewasa | MSG, junkfood, produk derivat babi dll
12
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
12. Pakaian dimodifikasi, kerudung gaul, kerudung seksi, jilbab trendy, atau yg lebih parah tanktop, hotpants | wanita mati atas nama mode 13. Nah, yang paling kentara, tentu saja FUN, hiburan | dugem, game-online, boyband, konser musik, mhn maaf ya yg seneng bola, itu termasuk 14. Lihat bagaimana barat arahkan anak Muslim dari meneladani Rasulullah dan shahabat serta ksatria Islam | halus, licik dan efektif 15. Justin sudah gantikan khalid bin walid, suju gantikan ashabul kahfi, laruku gantikan muhammad al-fatih | sirah Rasul bersaing dgn novel 16. Dan gaga, bieber, suju, adl simbol FUN, yg harus disadari sebagai ghazwul fikri | menyetujuinya sama saja membunuh akal kaum Muslim 17. Tengok, mental yg serba FUN, tiket justin, suju, dan gaga sold out, histeria | setiap condong Muslim ke FUN, maka makin jauhlah dr Islam 18. Belum lagi maksiat yg sudah nyata, ikhtilath (campur baur wanita lelaki) dlm konser, yang jelas lalai shalatnya | berhala baru nih? 19. Ditambah lagi, jelas ini tipuan kapitalis | pengusaha tiketnya lakuk keras rakyat lemas | masyaAllah, mudharat, mafsadat gabung jadi 1 20. Jadi bukan hanya gaga yg harus kita tolak, bukan hanya JIL harus diusir, tapi seluruh pemikiran2 kufur harus dienyahkan, this is a war 21. Parahnya, ini adalah perang pemikiran, yang nggak semua orang sadar dengan keberadaan musuhnya | tugas kita bersama menjelaskannya 22. This is a war, to be exact, awar of thought | jadi mesti ia dilawan pula dengan pemikiran, dan yg kita emban tentu hanya pemikiran Islam 23. See, why I'm gratefull? | mudah2an dengan ini umat jadi tau, bahwa bukan gaga yg kita permasalahkan, tapi pemikiran merusak 3F dkk itu
13
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
24. Masalahnya, mayoritas penyembah FOOD, FUN, FASHION justru Muslim | jalan masih panjang, PR kita banyak, mari cerdaskan umat :)
Ustadz Felix Siauw (@FelixSiauw)
Sumber: http://chirpstory.com/li/7713
14
Kematian Entertainment
15
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Dulunya saya adalah orang yang rajin nongkrong di depan TV. Namun, semenjak sudah punya laptop, saya hampir-hampir tidak pernah lagi nonton TV. Sampai sekarang, paling-paling acara di TV yang saya tonton itu hanya acara yang ada Ustadz, Motivator, dan tokoh inspiratif lainnya. Soal acara berita pun itu saya pilah-pilih. Selain itu tidak. Acara musik tidak, kartun dan anime tidak, film bioskop tidak, acara lomba nyanyi tidak, acara komedi tidak, sinetron apalagi. Pokoknya selain yang saya sebutkan di awal tadi, yah tidak. Pun, kadang saya nonton TVnya hanya karena sedang sarapan, makan siang, dan makan malam saja. Juga ketika mendatangi orang tua yang sedang menonton TV karena ingin berbicara. Paling banter acara yang saya tonton itu Mario Teguh Golden Ways, Kick Andy, Khazanah & Wisata Hati Ustadz Yusuf Mansyur, dan acara bermanfaat lainnya. Kali sebagian dari Anda dahinya berkerut. Kok gitu iya? Karena ada 6 alasannya:
Masih banyak informasi yang lebih saya butuhkan daripada yang ada di TV.
Tidak banyak tayangan di TV yang berelevansi dengan visi-visi saya.
Memang dasar malas
Sayang waktu
Mau tahu yang hakiki
Berhati-hati dengan doktrin sesat
Baiklah, mari kita bahas alasannya satu per satu. 1. Masih Banyak Informasi yang Lebih Saya Butuhkan Bayangkan informasi apa-apa saja yang ada di TV itu. Sudah? Bandingkan dengan informasi dari media-media yang ada di selain di TV. Jangan sekadar baca tulisan ini, tapi benar-benar Anda bandingkan loh! 2. Sedikitnya Relevansi Tayangan di TV dengan Visi-Misi Coba saja misalnya, apa cita-cita Anda? Pingin dapat kerja? Pingin menikah? Pingin punya mobil? Dan lain-lain, semua informasi tentang step-step apa yang kudu Anda lakukan itu informasinya ada tersebar banyak selain di media berupa TV ini. Sekali lagi, jangan sekadar baca tulisan ini, tapi benar-benar Anda praktekkan loh!
16
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
3. Memang Dasar Malas Karena sudah lebih asyik dengan laptop, saya memang jadinya malas dengan TV. Logikanya saja, yang ada di TV itu sudah ada di laptop. Pastinya, awalnya membutuhkan koneksi internet. Sebut saja seperti acara Golden Ways dan Wisata Hati, saya kerap menemukan judul-judul acara yang saya inginkan di YouTube. 4. Sayang Waktu Semenjak saya mengurangi durasi menonton TV, durasi produktivitas saya bertambah! Sehingga, nasib saya menjadi jauh lebih baik lagi. Alhamdulillah. (Ngomong-ngomong kok
jadi
kayak
testimoni
iklan
iya?)
Sampai-sampai saya bisa dianggap ketinggalan zaman. Karena pernah waktu itu, saya tidak tahu apa iwa peyek. Tidak tahu apa itu chibi chibi. Tidak tahu apa itu gangnam style. Sampai detik ini pun saya tak pernah tahu suara Fathin yang katanya bagus itu gimana. Dan memang akhirnya saya tahu apa itu karena bertanya langsung ke temanteman. Ternyata iwa peyek itu trio macan. Chibi chibi itu Cherrybelle. Gangnam style itu K-Pop. Yang saya jawab ini pun ntah betul ntah nggak iya? Mas Joko Susilo saja juga pernah membahas soal ini, katanya, dengan adanya TV di rumah, setiap hari kita memiliki peluang untuk membuang waktu secara percuma. Nonton TV selama 5 jam setiap hari, sama dengan menggunakan waktu 5 x 30 = 150 jam setiap bulan. Sama dengan 1800 jam setiap tahun. Berarti Anda telah membuang 75 hari waktu yang sebenarnya bisa Anda gunakan untuk produktif. Tanpa TV, Anda bisa gunakan waktu Anda untuk mengurusi bisnis baru Anda di internet. 5. Mau Tahu yang Hakiki Yang ini cukup krusial. Ketahuilah, banyak orang menganggap yang ada di TV itu adalah suatu keniscayaan. Suatu kepastian. Banyak yang mengira bahwa formalitas di TV itu adalah sesuatu yang harus diikuti. Padahal tidak semua dan hampir tidak ada. Bahkan, banyak juga yang menganggap bahwa tolak ukur seseorang terkenal atau tidak itu bukan sekadar dari bukunya, seminarnya, dan sebagainya. Tapi yang terkenal
17
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
itu adalah siapa yang rajin nongol di acara di TV. Meskipun ada orang yang pengaruhnya besar, tapi kalau belum pernah nongol di TV maupun belum pernah dibahas di TV, maka dianggap tidak terkenal. Penelitian menunjukkan lebih dari 50% brand awareness suatu produk/jasa pada masyarakat Indonesia berasal dari TV. Yang paling menyedihkan, suatu ajaran sesat dan kebodohan di TV akan ditelan bulatbulat hanya karena sesuatu itu bersifat formal, punya otoritas, enak, berestetik dan populer. Banyak yang seperti itu saat menonton TV. Begitu banyak kebenaran yang telah dinafikan di TV. Itu sebabnya, ada baiknya saya melihat yang sebetulnya. Cari beberapa bahan dari berbagai media selain TV. 6. Berhati-hati dengan Doktrin Sesat Yang ini paling krusial. Mungkin sudah banyak yang tahu, ketika kita sedang menonton TV, kita sedang memasuki Alpha Brain Wave State. Mirip seperti kondisi terhipnosis. Kita rileks. Sehingga mudah untuk tersugesti. Sehingga apa yang kita dapatkan itu bakal langsung pergi ke pikiran bawah sadar di otak kanan yang terkait emosi. Tentu saja tanpa analisa dari otaku kiri. Nah loh! Saya tidak pernah mengetahui ada orang yang menonton TV secara ecek-ecek. Saya perhatiin, hampir semua orang kalau menonton TV itu wajahnya jadi serius. Ekspresi wajahnya itu menganggap yang sedang ditontonnya itu perlu. Matanya jadi berkacakaca. Kaca dua kelinci. Eh, itu kacang. Hehehe! Ah, kembali ke topik. Pun saya,
ketika mengetahui hal ini,
terkadang baru sadar di pertengahan film yang sedang saya tonton, ternyata mulut saya jadi tidak mingkem dan matanya terlalu fokus. Dan yang paling merisihkan adalah, apa yang selesai ditonton itu rasanya ingin ditiru. Sebut saja seperti gaya
henshin
di
Kamen
Rider.
Yang
18
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
sangat merisihkannya, di Kamen Rider Wizard itu konsep sihirnya lumayan solid. Saya takut untuk meniru-niru action di seri kamen rider yang satu ini. Takut nanti jadinya terbuka suatu sihir beneran. Lanjut. Ini yang paling saya hindari. Lagi, sebetulnya banyak tayangan TV yang menayangkan mantra-mantra jahat. Sebut saja sihir sigil. Ada yang secara terangterangan maupun tersembunyi. Terutama pada industri yang berhubungan dengan budaya modern. Saya tahu, saya tahu. Tidak semuanya seperti ini. Saya bukan mengatakan “semuanya”. Saya hanya mengatakan “banyak”. Sebelumnya, ada baiknya kita lihat dulu sejarah ditemukannya TV. TV itu pertama kali ditemukan pada tanggal 13 Agustus 1888 oleh Jon Logie Baird. Kemudian, William Crookes (1832-1919) menciptakan sebuah perangkat baru di TV. Oh iya, kebetulan si Crookes ini ahli Fisika yang begitu dihormati di masa itu. Selain itu dia juga rajin meneliti Alam Ghaib. Pun dia juga ikut di perkumpulan satanisme gitu. Misalnya dia rajin melakukan ritual Dark Mirror. Dark Mirror ini ilmu sihir dari Mesir Kuno. Tujuannya buat mengembangkan sihir enochian. Ilmu ini sebetulnya sistem bahasa lintas dimensi. Awalnya pun juga dirumuskan oleh seorang Doktor dan temannya yang menganut satanisme. Buat berkomunikasi sama roh dan meneliti Alam Ghaib, mendapatkan pengetahuan dari syaitan untuk membuat media pengganti cermin, media yang bisa dimanipulasi oleh syaitan. Misalnya ilusi optikal, manipulasi visual, bahkan sampai ritual hipnosis memasuki alam ghaib. Nah, perangkat baru yang diciptakan si Crookes itu begini. Perangkat itu dapat mengukur keberadaan unsur-unsur partikel-partikel kecil seperti elektron. Si Crookes ini yakin kalau roh-roh di Alam Ghaib dapat menggerakkan partikel-partikel yang kecil seperti elektron. Dia mengembangkan tabung sinar katoda. Yakni adalah elemen yang begitu krusial bagi TV modern. Karena bisa menembakkan jutaan elektron ke layar kaca yang diselubungi fosfor.
19
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Tabung Sinar Katoda
Memang eksperiman pertama ini membuat bintik-bintik kabur di layar kaca. Kemudian, dengan memelototi gambar di tabung sinar katoda, Crookes menyadari bahwa roh-roh bisa di-summon untuk menyusun partikel-partikel ini menjadi gambar dari dunia roh. Dia melakukan eksperimen tabung sinar katoda ini dengan meletakkan salib malta pada bagian dalamnya lalu membombardirnya dengan aliran elektron. Sebetulnya salib malta itu simbol atau lambang kuno yang dipakai para tukang sihir, kabbalis, satanis, nazi dan perkumpulan rahasia lainnya yang biasanya ada di Amerika. Crookes sukses membuat gambar imajiner di ujung tabung sinar katoda yang adalah 'gambar elektrik buatan' pertama yang dikenal manusia (salib malta). Dalam memoarnya, si Crookes bilang, “Adalah mungkin bagi roh untuk mempengaruhi aliran partikel-partikel kecil.” Lalu si Crookes ini menjadi Presiden Masyarakat Penelitian Alam Ghaib dan menginspirasikan penelitian Oliver Lodges, yakni memasuki Alam Ghaib dunia roh. Iyah, gara-gara prestasinya ini. Tabung sinar katoda versi Crookes ini akhirnya jadi komponen yang paling mendasar dalam perkembangan TV.
Iya 'kan, pada akhirnya TV itu memperbudak dan
menghipnotis seluruh dunia. Bayangin aja, sebagian proyek ini terinspirasi dari riset untuk ke dunia roh! Bayangkan coba. Latar belakang TV saja seperti itu. Terlalu wajar dah saya pensiun menonton TV.
20
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Pun Saya pernah tahu dari seseorang yang punya kenalan yang kerja di FBI dan CIA, yang kenalannya itu pernah bilang bahwa jangan menonton TV bila tidak pentingpenting amat. So, apakah Anda juga ada perasaan yang sama seperti saya?
Pesan dari Ustadz Felix Siauw
Ustadz Felix Siauw (@FelixSiauw)
Sumber: https://plus.google.com/118306692579258455258/posts/HzaJkC7Smio
21
Kematian Entertainment
22
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Banyak yang bilang saya mulai berubah. Betul-betul berubah. Kok bisa? Begini ceritanya. Sebetulnya dari kecil saya sangat menyukai yang namanya game, kartun, power ranger, kamen rider, juga soundtrack-soundtracknya. Sebut saja lagu-lagu Jepang a.k.a J-Pop. Seperti Digimon, Pokemon, Power Ranger Wild Force, Kamen Rider Faiz, dan lain-lain. Hm, saya rasa, hampir semua teman-teman saya juga menyukai semua itu pas kecil dulu. Nah, tapi ada yang berbeda dengan saya. Yang sampai sudah remaja pun saya masih tetap suka dengan itu semua. Malahan lebih intens lagi. Yang semula saya sebut kartun, kini saya sebut manga untuk komiknya, dan anime untuk filmnya, dan tokusatsu untuk Power Ranger dan Kamen Rider. Oh iya, di Jepang namanya bukan Power Ranger. Tapi Super Sentai. Selain itu, saya juga kerap main Game RPG. Sebut saja seorang Otaku. Iyah, otaku. Sebelumnya otaku.
kita
Menurut
bahas riset
dulu
saya,
apa
itu
otaku
itu
adalah seseorang yang maniak terhadap suatu bidang. Addicted terhadap sesuatu. Sangat
terobsesi
terhadap
sesuatu.
Overdosis deh. Umumnya suatu bidang itu adalah anime, manga, dan game. Namun,
sebetulnya
istilah
otaku
ini
dipakaikan kepada mereka yang masih awal-awal menyukai anime, manga, & game saja. Kalau pemain lama tidak begitu peduli dirinya disebut otaku atau tidak. Tapi, di Jepang, sebutan otaku ini sering terkait dengan sesuatu yang negatif. Ujung-ujungnya, memang yang saya dapat tentang definisi otaku ini masih banyak relatifnya. Oleh karena itu, disini kita buat definisi khusus yang tidak umum saja bahwa otaku itu berarti fans berat anime, manga, game, dan J-Pop. Oia, saya juga suka menggambar. Menggambar manga tentunya. Sampai-sampai saat SMP, saya meniatkan cita-cita saya ingin menjadi seorang Mangaka. Dan memang saya sudah membuat 'komik asal jadi' mulai kelas 6 SD. Tapi saat itu saya menyebutnya komik kartun. Saya mulai mengubah gaya menggambar dari kartun menjadi manga ketika kelas 2 SMP. Ketika SMA, selama tiga tahun itu benar-benar saya luangkan
23
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
banyak waktu saya untuk membuat komik. Sayangnya, saya sudah sangat jarang sekali menggambar sekarang. Dalam satu tahun, bisa dihitung pakai jari saja sudah berapa kali menggambar manganya. Sampai-sampai, di Sekolah SMP maupun SMA saya, orang-orang mengidentikkan diri saya sebagai orang yang banyak tahu tentang anime, manga, dan J-Pop, juga yang jago menggambar. Itu kata mereka ya. Tidak hanya disitu, dengan segala kerendahan hati, di dunia maya pun saya juga biasa kenal seperti itu. Karena saya pernah mendirikan sebuah Grup Anime & Manga Lovers Indonesia. Dan denger-denger Grup ini pernah menjadi Grup fans anime dan manga dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia. Kalau sekarang, saya nggak tahu. Malahan saya rajin ngasih berbagai macam info dan update anime, manga, game, JPop, dan tokusatsu dengan cara mengirimkan pesan masuk kepada semua anggota Grup. Disini nih yang paling ngimpact influencenya. Apalagi, kerap juga teman-teman di facebook yang bertanya kepada saya soal anime, manga, game, J-Pop, dan tokusatsu. Dan itu sering sekali. Karena memang saya sering mampu menjawabnya. Lanjut. Kalau di Sekolah, saya kerap nonton anime di lappy saya. Kalau bernyanyi, pasti nyanyiin lagu-lagu Jepang. Pun di Rumah juga mirip begitu. Bahkan berbahasa Jepang
pun
anime/manga
saya
cukup
shonen dan
mahir, di
minimal
Kamen
percakapan
yang
Riderlah. Pokoknya,
sering
muncul
banyak orang
di
yang
mengidentikkan diri saya dengan anime, manga, game, J-Pop, dan tokusatsu. Nah, coba sekarang. Sekarang saya sudah tidak seperti itu lagi. Makanya belakangan ini banyak yang terheran-heran. Biasanya itu, kalau ada muncul anime baru, saya kerap mengikutinya. Langsung download dan tonton. Apalagi kalau ada update manga seperti Naruto dan One Piece pada hari Kamis. Anime Naruto Shippuden pada malam Jum'at. Anime One Piece pada hari Minggu. Juga Manga Fairy Tail pada hari Minggu. Belum lagi anime lain yang mungkin jarang diketahui orang biasa, seperti Bakuman, Sekt Dance, dan lain-lain. Satu hari setelah ada update, hampir selalu ngobrol tentang update anime & manga itu.
24
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Dan disinilah dia. Orang-orang mulai merasa ada yang ganjal di diri saya. Semenjak ketika ditanya, "Dan uda baca manga Naruto/One Piece/Fairy Tail yang baru?" atau, "Dan, uda nonton Anime ini itu yang terbaru?" Ketika ditanya seperti itu, saya jawab, "Oh, belum." Lagi, yang bikin mengganjal banget, biasanya 'kan selama satu bulan itu saya mengganti foto profil facebook hingga 4 kali. Dan sering saya memasang foto karakter anime atau manga atau J-Pop atau game. Tapi saya sudah tidak pernah lagi demikian. Dan lagi, yang paling konkrit. Saya juga dikenal sebagai fans sejati Band Flow. Temanteman saya tahu banget. Saya ini juga fans berat Ikimono Gakari, Yui, dan lain-lain dah pokoknya. Sering sekali saya gunakan waktu saya untuk mendengarkan lagu-lagu mereka dan menonton video-video mereka. Namun, tiba-tiba saya menghapus lagulagu dan video-videonya. Lumayan, nambah puluhan kapasistas GB, hehehe. Naaah, lantas, apa yang membuat saya untuk mengubah citra saya besar-besaran seperti itu? Karena:
Saya tidak tahan bila diri saya tidak bisa berkontribusi untuk agama, keluarga, negara, dan yang lainnya yang butuh pertolongan saya. Selama ini hal yang saya lakukan kebanyakan adalah sesuatu yang bersifat konsumtif. Dan menurut saya, yang produktif pun belum begitu efektif dan efisien untuk memberikan manfaat bagi semuanya. Jadi, saya sengaja sekali menyeberang ke bidang lain, untuk menjadi orang yang betul-betul bisa memberikan manfaat baik dan banyak.
Karena beberapa anime, manga, game, J-Pop, dan lain-lainnya itu banyak unsur doktrin dari Freemason, Lucifer, Illuminati, dan sebagainya.
Khusus yang J-Pop, saya merasa risih. Dulu saya cinta sekali dengan perempuan-perempuan yang menyanyikan lagu J-Pop ini. Sampai-sampai semua videonya diborong, foto-fotonya diborong, dan info-infonya pun dicari terus. Untuk sebagian besar orang mungkin ini normal. Tapi menurut saya pribadi, ini adalah hal yang lucu sekali. Selain perempuan itu sudah menampakkan auratnya. Apalagi penampakannya berlebihan. Dan satu lagi, ntah kenapa saya sangat sangat sangat risih sekali terlalu obsesif mengidolakan artis begitu. Detailnya sudah dibahas di bab pertama, Pensiun Mendengar Musik?.
25
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Terlalu Obsesif Mengidolakan Artis
Saya tahu memang sebetulnya bisa saja tetap membaca manga, menonton anime, mendengar lagu J-Pop, dan memainkan game, sekaligus berkontribusi untuk agama, keluarga, negara, dan sebagainya. Hanya saja, saya lebih tidak sependapat dengan diet itu semua. Memang rasanya sulit sekali berhenti dari itu semua. Tapi setidaknya bisa diatur. Seperti halnya diet. Diet itu bukan berarti tidak makan sama sekali. Diet itu ada makan juga, tapi ada peraturannya. Begitulah kira-kira saya diet dari input-input rutinnya otaku. Oh iya, saat artikel ini ditulis, memang saya telah berhasil berhenti menyukai J-Pop, manga, beberapa game, dan beberapa film. Itu berarti saya masih memainkan
26
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
beberapa game dan masih mengikuti beberapa film. Sembari itu, makin lama apa-apa yang saya ikutin itu semakin berkurang. Soal film, yang sedang saya ikuti adalah Bakuman Season 3 dan Kamen Rider Wizard. Iyah, kalau dulu pas masih jadi otaku, dalam 1 minggu itu saya ada download sekitar 5-10 film. Sekarang hanya download 2 film saja. Bukan apa-apa, rasanya cukup banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari 2 film ini. Outputnya bisa sangat membantu saya untuk berkontribusi. Seperti yang saya bilang tadi. Bukan harus total berhenti. Hanya saja berdiet. Selektifnya ketat gitu. Kalau konsumtifnya tidak berlawanan dan dapat mendukung, kenapa tidak? Alhamdulillah. Setelah pensiun menjadi otaku, saya merasa lebih baik. Lebih enak deng. Dan yang penting lebih membahagiakan. Inilah yang cocok buat saya. Pastinya, yang cocok buat saya belum tentu cocok buat orang, dan begitu juga sebaliknya. Maksudnya, saya sama sekali tidak mengatakan bahwa otaku itu 100% salah. Tidak. Ini mirip seperti durian. Ada yang sangat menyukai durian, ada yang sekedar suka (half-otaku) ada yang sedikit suka, dan ada pula yang tidak suka sama sekali. Meski begitu, saya cukup senang pernah
menjadi
manga,
game,
mangaka
maniak dan
wannabe.
anime,
J-Pop Karena
serta itu
semua sangat melatih otak kanan saya, terutama kreativitas. Akhir kata, saya nyatakan bahwa saya akan menyeberang ke 'dunia lain' untuk intens belajar pengembangan diri, marketing, desain grafis, entrepreneurship, dan hal-hal yang dibutuhkan lainnya. Saya rasa Anda semua mengerti. Baiklah, sekian dulu pembicaraan kali ini. Ngomong-ngomong, adakah pensiunan otaku disini? :)
27
Kematian Entertainment
28
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Seumur hidup saya pergi ke Bioskop itu hanya satu kali. Yah, hanya satu kali. Ketika masih kecil. Itu pun karena diajak. Saat itu yang saya tonton adalah film Harry Potter. Ntah Harry Potter yang ke-berapa, saya lupa, kayaknya yang ke-3. Karena memang saya nggak pernah ngikutin Harry Potter. Termasuk film-film lainnya. Saya tak pernah benar-benar nonton film Superman, Ironman, Transformers, Ghost Rider, Kungfu Panda, dan lain-lain. Kalau Spiderman, itu cuma yang ke-3 saja. Yang lawan Venom. Itu pun nontonnya tak lengkap dari awal sampai habis. Soal film-film yang lain, itu paling-paling saya tonton cuma selama 15 menit kurang lebih. Nggak pernah nonton full dari awal sampai habis. Tidak hanya film bioskop, termasuk juga anime, film drama, acara hiburan sepertiIndonesian Idol, XFactor, dan sebagainya. Pokoknya, kesimpulannya, saya jarang dan malas nonton film hiburan gitu. “Lah, terus kemarin itu kok bisa tahu ceritanya darimana?” Dari game PlayStation 2nya! Hehehe! Tapi itu sudah dulu banget. Sekitar SMP tuh. Memang pas SMP, nggak suka filmnya, tapi masih suka sama gamenya. Nah, kalau sekarang, nggak suka sama dua-duanya Spontanlah Anda bertanya-tanya, “Kok nggak suka Dan?” Baiklah, saatnya kita masuk ke inti dari pembahasannya. Menurut saya, menyukai hal-hal tersebut itu wajar saja. Karena itu adalah hiburan. Dan beberapa darinya memang pantas dijadikan hiburan. Dan memang pun beberapa darinya itu tidak haram kan? Tapi, yang bikin saya malas dan jarang itu, adalah karena saya berfikir, kalau saya nonton itu, mau jadi apa nanti saya 10 tahun ke depan? Barangkali sebagian dari Anda ada yang berkerut dahinya dan berkata, “Ih, nggak gitu juga kali! Itu kan sekadar menghilangkan kepenatan karena sudah banyak bekerja!” Bekerja kok penat? jangan-jangan pekerjaannya nggak sesuai passion ya? Hehehe! Lanjut ada lagi yang membantah, “Aku bekerja sesuai passion, tapi tetap aja manusia pasti ada penatnya. Dan di kala penat itu dia perlu hiburan!” Betul. Di kala penat itu dia butuh hiburan. Jadi pas nggak penat, ngapain nonton hiburan? Lanjut lagi ada yang membantah, “Bukan untuk menghilangkan penat juga, itu untuk refreshingbersenang-senang bersama sesama, saudara, dan keluarga di hari
29
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
libur dan kesempatan senggang.” Betul. Kita nikmati itu untuk refreshing bersama sesama. Jadi setelah usai refreshing, pas jam kerja maupun kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri kita, kita sudah tidak perlu nonton itu lagi kan?” Lanjut lagi ada yang membantah, “Tetap aja kita butuh nonton. Itu kan seni! Dibuat dengan kreativitas! Jadi dengan menonton itu, bisa meningkatkan nalar kita, meningkatkan kreativitas kita, dan masih banyak efeknya buat kita! Yang pokoknya film luar biasa itu bakal melatih otak daripada film jelek kayak sinetron.” Yap, betul sekali. Jadi, setelah nalar dan kreativitas kita sudah meningkat, saatnya kita pratekkan jurus baru itu di dalam pekerjaan kita yah kan. Bukannya malah nonton terus sampe isi kepalanya sudah kreatif tapi belum ada melakukan apa-apa yang kreatif. Bantahan dan sanggahan di atas itu memang benar semua. Memang wajar film itu digunakan
untuk
menghilangkan
kepenatan, refreshing,
menyenangkan
orang,
meningkat kreativitas, dan sebagainya. Hanya saja, ada yang perlu saya sampaikan. Saya mau menyampaikan suatu kalimat jadul yang sudah cukup sering didengar, kalimat itu adalah, "Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik!" Buktinya kalau Anda tidak berlebihan itu adalah Anda nontonnya sekali-sekali saja. Kalau keseringan, itu namanya berlebihan. Bayangkan saja coba. Dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang, nonton banyak film. Itu kan lucu namanya! Malahan, sambung lagi terus sampai siang. Sampe sore nonton. Malam pun nonton! Mau jadi apa kalau begitu? Hei, jawab! Mau jadi apa kalau gitu terus? Makanya, kalau saya secara pribadi, untuk menghilangkan kepenatan, refreshing, dan lain-lain itu nggak mutlak mesti dengan film. Bagi saya, cukup dengan tidur, makan, ngobrol dengan orang, itu sudah cukup mengembalikan mood kerja saya. Makanya kalau saya secara tidak sengaja lagi dikelilingi orang yang maunya nonton film, dan akhirnya saya terpaksa ikut nonton film, itu dalam hati saya menjerit-jerit. Nggak tahan berdiam diri gitu menonton saja gitu. Padahal, cita-cita saja belum terwujud. Masih banyak yang harus saya baca dan masih banyak yang harus saya tulis. Kalau sudah tahu masih banyak impian gitu, tapi malah banyak nonton, itu sangat merisihkan bagi saya!
30
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Pun, saya bukannya orang yang dari lahir tidak suka menonton film. Saya pernah menjadi orang yang selama satu minggu download sekitar 10 film. Yang intinya, saya dulu itu overdosis. Maniak. Sebut aja, otaku. Begitu banyaknya di internet suatu sumber yang bisa membantu kita mewujudkan impian, seperti misalnya cepat menikah, menghajikan
orang
tua,
dan
lain-lain,
tapi
masak
yang
keseringan
dibuka
adalah download film? Coba bayangkan ini:
Katanya mau menghajikan orang tua, masaan pas buka google ngga mau nanya cara nambah penghasilan, malah banyak download film. Jangan-jangan Kamu becanda yaa~
Katanya mau nikah segera, masaan pas buka internet, nggak mau masuk ke forum diskusinya, malah banyak main game. Jangan-jangan Kamu becanda yaa~
Katanya
mau
kuliah
di
luar
negeri,
masaan
pas
pertama
kali
buka facebook dan twitter bukan liat info teranyar di akun yang bersangkutan, tapi malah stalk profil cowok ganteng atau cewek cantik. Jangan-jangan Kamu becanda yaa~
Katanya mau jago desain grafis kayak si dia, jago pemrograman kayak si mereka, jago ini-itu kayak si anu, tapi bukannya search di google, malah main komen-komen
dan mention-mention
nggak
penting.
Jangan-jangan
Kamu
becanda yaa~
Katanya mau hafal Al-Qur'an, masaan kebanyaan download musik, banyak dengerin musik. Jangan-jangan Kamu becanda yaa~
Yah, jadi intinya, dari awal sampai saat sini memang saya sama sekali tidak melarang Anda untuk menonton. Coba saja dicek lagi kalimat-kalimat di atas. Sama sekali tidak ada kalimat untuk melarang Anda untuk menonton. Karena memang yang saya herankan bukanlah saat Anda menonton. Tapi, yang saya herankan adalah, sikap Anda yang mengedepankan tontonan daripada hal-hal yang lain! Sikap Anda yang menaruh aktivitas menonton berada di nomor satu!
31
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Sikap Anda yang lebih memperbanyak frekuensi aktivitas nonton dibandingkan aktivitas demi menggapai cita-cita! Hedonis! Itulah yang membuat dulu saya sadar, ternyata selama ini saya lucu! Keseharian yang saya lakukan tak ada hubungannya dengan masa depan yang ingin saya raih! Sejak saat itulah, saya jadi mulai rada benci dengan entertainment. Saya mulai pensiun dari menjadi otaku. Mulai pensiun mendengar musik. Dan pensiun menonton TV. Kalau Anda? Gimana?
32
Kematian Entertainment
33
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, khusus di buku ini, definisi entertainment yang saya maksud disini adalah yang erat kaitannya dengan musik, film, dan sebagainya. Seperti halnya film bioskop, acara pertandingan olahraga, acara lawak, K-Pop, Drama Korea, sinetron, anime, dan lain-lain. Itulah yang saya rada bencikan. Maksudnya kenapa saya benci, entertainment ini pekerjaannya adalah mengikat para penikmatnya. Pengikatan
inilah
yang
saya benci. Maksudnya
pengikatan yang
bagaimana? Baiklah, mari kita bahas. 1. Entertainment Mengambil Kehidupan Saya Ketika saya masih menjadi otaku, masih rajin ngikutin anime, manga, dan J-Pop serta game, jelaslah yang saya bicarakan, pasti tentang itu semua. Isi laptop saya pun itu semua. Yang saya search di internet pun tentang itu semua. Bahkan di social media, yang saya share pun tentang itu semua. Sampai-sampai foto profil saya tentang itu semua. Anime, manga, dan J-Pop serta game. Kecenderungan dan kegemaran saya kepada entertainment inilah saya sebut dengan pengikatan. Saya sudah terlalu terikat dengan entertainment tersebut waktu itu. Coba lihat gambar-gambar berikut ini. Itu adalah beberapa artis Jepang yang dulu saya idolakan, sampai saya pakai foto-fotonya menjadi foto profil facebook saya.
34
Kematian Entertainment
35
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Selebihnya bisa Anda lihat di Album Foto Profil Facebook saya jika kita sudah berteman. Apa itu artinya? Artinya, saya sangat mengidolakan mereka. Dan ini sangat merisihkan saya. Saya merasa sangat konyol. Dan sangat bodoh. Bayangkan, mereka membaca surat Al-Fatihah saja tidak bisa. Mau memperjuangkan khilafah pun pasti tidak. Paling tidak, mereka menyukai saya saja tidak. Tapi kenapa saya bisa sampai begitu mengidolakan mereka? Kenapa saya sampai menyukai mereka? Saya pernah bilang ke beberapa teman saya, ketika lagu-lagu mereka baru rilis, itu selama satu hari saya dengarkan sampai ratusan kali. Videonya juga saya tonton puluhan kali dalam satu hari. Yang intinya, itu semua menunjukkan rasa loyal saya ke mereka. Buktinya begini. Pernah saya berbincang dengan teman-teman saya, betapa anehnya mereka yang bela-belain bolos ini-itu, agar bisa nonton konser musik Indonesia, seperti halnya di Dashyat, Derings, Inbox, dan lain semacamnya. Yang katanya akan enak sekali jika bisa berfoto bareng dengan artis-artis itu. Tapi, di lain waktu, ternyata ketahuan, saya juga mirip dengan mereka. Saya bilang ke teman saya, sekiranya Flow konser di Indonesia, saya pasti bela-belain datang untuk melihatnya. Berapa mahal pun harga tiket konsernya, saya usahakan saya harus datang. Bolos pun nggak apa-apa. Saya usahakan untuk foto bareng dengannya. Kalau ada halangan, akan saya hajar. Lah, kalau gitu apa bedanya saya waktu itu dengan alayers sebelumnya?
36
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Hm, untuk menunjukkan berapa loyalnya saya dengan Flow, coba Anda lihat gambar berikut ini. Berikut ini judul video clip J-Pop yang pernah saya miliki. Mayoritas video adalah MVnya Flow. Memang video-videonya sudah saya hapus. Sudah saya sapu bersih
dari
laptop
saya.
Tapi
ternyata
nama-nama filenya
masih
tertinggal
di playlist KMPlayer saya. Sekiranya tulisan di gambar bawah ini tidak dapat dibaca, bolehlah Anda save dulu gambarnya dari blog saya, kemudian Anda zoom in.
Waktu itu saya terlalu mencintai artis-artis J-Pop tersebut. Sampai-sampai, saya bilang begini ke teman saya, "Tipe cewek kesukaanku itu seperti Aya Kamiki." Ih, na'udzubillahimindzalik! Anda tahu seperti apa itu Aya Kamiki? Stylenya seperti rocker. Atau memang rocker ya? Detailnya dia gimana bisa Anda search di Google nanti. Dari situ kelihatan jelas, bahwa dulu saya mencintainya. Padahal, Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Seorang akan dibangkitkan bersama orang yang dicintainya” (HR. Bukhari-Muslim). Jelaslah, Aya
Kamiki itu
kafir. Musuh Allah. Sekiranya
saya
mencintainya, wah, bisa bagaimana saya di akhirat nanti? Kadang dulu saya dan teman-teman suka ngeles. Saya dan teman-teman bilang, "Bukan cinta kok. Cuma sekadar teman. Sekadar suka. Sekadar ngefans. Itu seni. Dan kami hanya menikmati seni." Yah, itu yang keluar dari mulut saya. Tapi yang saya praktekkan bisa lebih dari itu. Aslinya, satu-satunya alasan kenapa saya suka
37
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
mendengarkan lagu-lagu mereka hanya satu, yaitu karena lagunya enak. Sekali lagi, hanya karena enak. Tidak ada alasan lain. Contohnya saja, masak saya bisa hafal tanggal lahirnya Kylee, latar belakang keluarganya, dan sebagainya, tetapi, soal kisah Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat, saya masih minim informasi. Padahal, Nabi Saw. lah yang membuat saya merasakan manis iman di hati. Beliau melewati banyak ujian. Penuh cobaan dan derita. Hingga berdarah-darah. Demi kita. Hingga diujung ajalnya, dia menyebut-nyebut kita. Sedangkan kita, apa yang kita lakukan? Setiap hari, minimal 5 kali sehari kita mendzikirkan nama Muhammad. Ada yang minimal seminggu sekali ketika sholat Jum'at. Ada yang minimal setahun dua kali ketika sholat ied. Tapi pada sisa waktu banyak lainnya, apa yang kita lakukan? Yang kita lakukan adalah seperti ini:
38
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Loncat-loncat. Jingkrak-jingkrak. Seolah-olah nggak akan mati selama-lamanya. Apalah yang bisa diharapkan dari orang-orang seperti ini? Tidak ada. Bukti konkritnya, artis-artis ini jelas lebih kami bangga-banggakan daripada yang lainnya. Sampai-sampai, itu foto tentang mereka selalu terpampang di akun social media. Konten yang saya bahas di kehidupan adalah sering tentang mereka. Kapan bahas tentang agamanya? Kapan membanggakan negeri? Kapan membanggakan keluarga? Hm, ini membuat hati saya sakit. Saya ingin menangis. Tidak, saya sudah menangis. Astaghfirullah al'adziim. 2. Entertainment Mengadudomba Saya Tidak jarang, sesama penikmat entertainment pun kerap berkelahi. Mereka berkelahi dikarenakan hal-hal yang tidak penting. Yang siapa benar dan siapa salah itu tidak ada pengaruhnya dengan siapa yang dapat ridha Allah dan surgaNya atau siapa yang tidak dapat ridha Allah dan surgaNya. Sebut saja seperti pertengkaran dan perdebatan antara:
Penikmat sinetron VS penikmat anime
Penikmat sinetron VS penikmat tokusatsu
Penikmat film horror VS penikmat film action
Penikmat Harry Potter VS Penikmat Transformers
Penikmat tokusatsu VS penikmat anime
Penikmat anime lumrah (Naruto, One Piece, dll) VS Penikmat anime teranyar (HOTD, Bakuman, dll)
Penikmat musik Pop Indonesia VS Penikmat J-Pop
Fans Manchester United VS Fans Real Madrid
Fans J-Rocks VS Fans L_Arc~en~Ciel
Penikmat Movie USA VS Penikmat anime.
Penikmat Twillight VS penikmat film Bobo Ho
KPop Lovers VS Fans musik Rock
Laki-laki JKT48 Lovers VS Perempuan KPOP Lovers
Dan lain-lain
39
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Pokoknya, saya dulu saling berdebat dan berkelahi, untuk menunjukkan bidang hiburan yang saya gemarilah yang lebih kreatif pengaturan tangga nada musiknya, lebih mahir permainan instrumennya, lebih oke efek filmnya, yang mana plagiat yang mana yang orisinil dan sebagainya. Yang itu semua hanyalah masalah relatif. Sesama keluarga bisa bertengkar hanya karena ini. Sesama teman sekelas bisa bertengkar hanya karena itu. Yang parahnya sesama ukhwah pun bertengkar hanya karena masalah konyol itu. Sangkin parahnya, yang satu berdo'a serius agar tim A menang, yang satu lagi berdo'a serius agar tim B menang. Kami minta ke Allah hal yang tak penting seperti itu secara serius. Bukan lagi berkelahi yang bercanda. Lucu sekali, gara-gara itu saja jadi berkelahi. 3. Entertainment Menjauhkan Saya dari Islam Yang ini mungkin agak relatif. Seperti yang saya bahas di artikel Zaman Serba Tergantung dan di bab pertama, Pensiun Mendengar Musik. Entertainment itu awalnya netral. Bisa diubah menjadi positif. Bisa juga diubah menjadi negatif. Ibarat pisau, yang bisa bikin makanan sehat dan enak untuk menyenangi sesama, bisa juga untuk melukai bahkan membunuh sesama. Tergantung apa konten dan konteks entertainment itu. Sekiranya isinya adalah maksiat dan kesia-siaan, maka jelaslah itu menjaukah saya dari agama. Sebaliknya, sekiranya isinya tabligh tauhid, maka jelaslah itu malah mendekatkan saya ke agama. Salah
satu
bukti
konkritnya,
ketika
saya
mendengar
lagunya Kang
Abay
Motivasinger yang berjudul Sang Penggenngam Hujan. Ntah berapa kali saya sudah mengangis terisak-isak ketika mendengarkan lagu tersebut. Karena ketika mendengar lagu
tersebut,
rasanya
saya
kangen
sekali
dengan
Nabi
Muhammad
Saw. Entertainment jenis inilah yang saya suka. Pilunya, sepanjang hidup saya selama bertahun-tahun lebih banyak dihabiskan ke sesuatu yang tidak ada aspek religinya. Juga tidak ada aspek benefitnya. Yang ketika tengah menikmati suatuentertainment itu, jadinya malas sholat, malas ngomongin agama, dan sebagainya. Jadi sekulerisme. Entertainment jenis inilah yang saya benci.
40
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
Terus, Kenapa Rada Benci? Kok Bukan Total Benci? Saya juga tidak mau kufur nikmat. Atas izinNya, mungkin mindset otak kanan saya terbentuk gara-gara sejak kecil saya kerap main game, ngikutin anime, tokusatsu, dan baca manga. Mungkin dengan ikhtiar berupa berkecimbung di dunia entertainmentlah —khususnya dunia otaku— saya bisa diberikanNya sikap kreatif dan lateral seperti saat ini, insyaAllah. Wallahu a'lam. Makanya meski saya katakan saya rada benci dengan entertainment, tapi saya masih menikmati beberapa entertainment. Seperti halnya mendengar lagu Opick, Kang Abay, nonton anime Bakuman, nonton Kamen Rider, main game puzzle, dan sebagainya. Itu semua semata-mata untuk tetap menjaga dan melejitkan otak kanan saya. Terkait sikap kreatif, inovatif, lateral, dan sebagainya. Karena seorang master pemasaran, Philip Kotler, berpesan, "Saya memoles kreativitas dengan menikmati karya-karya seni." Makanya saya masih tetap mengonsumsi beberapa entertainment. Intinya, ada juga sedikit aspek dari entertainment yang bisa dimanfaatkan, dijadikan wasilah, untuk beribadah kepada Allah. Karena sesuatu yang dibutuhkan untuk memenuhi yang wajib, itu juga harus dipenuhi. Selain entertainment bisa
membantu
kita,
saya
juga
masih
mengikuti entertainment karena untuk melihat perkembangannya. Ibarat kalau mau perang, kita nanti memang akan memusnahkan pihak musuh, tapi sebelumnya, kita kudu meneliti musuh itu seperti apa, kita ikutilah perkembangan musuh itu. Kesimpulannya kenapa saya rada benci, bukan total benci, karena entertainment ini bisa kita jadikan sebagai suatu bahan, bisa kita jadikan suat jalan, untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
dan
hal-hal
penting
lainnya.
Sebut
saja, entertainment itu
hanyalah wasilah. Entertainment itu hanya sebuah jalan. Bukan tujuan. Yang bikin saya sebel itu, kalau menjadikan entertainment sebagai tujuan. Contoh beberapa tokoh yang menggunakan entertainment sebagai alat itu seperti Opick, Mbak Oki Setiana, Kang Abay, Ustadz Yusuf Mansyur dengan film Kun Faya Kunnya, Mas Ippho dengan novelKeajaiban Rezekinya, dan lain-lain. Seperti halnya mereka yang masih suka ngikutin pertandingan sepak bola, sama seperti
saya
yang
ketika
tulisan
ini
41
diketik,
saya
masih
rada
menyukai
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
beberapa entertainment, seperti halnya anime Bakuman & kamen rider, dan lain-lain. Intinya. Agar dengan menyaksikan aksi kreatif itu, kita bisa belajar kreatif. Tentu, rada benci juga = rada suka. Kebenciannya itu adalah di ikatannya itu. Logikanya, semakin banyak simpul yang terikat antara saya dan entertainment, akan semakin sulit untuk dilepas. Anggaplah analoginya begini. Saya memelihara kuda dan sapi. Kemudian kuda dan sapi itu saya suruh untuk melakukan ini-itu. Intinya saya memperbudak kuda dan sapi itu. Jadinya kuda dan sapi itu tidak bisa apa-apa. Mereka hanya menuruti kata-kata saya saja. Nah, yang salahnya itu, ada orang yang menjadikan kuda dan sapi itu sebagai majikannya. Dan menjadikan dirinya sendiri menjadi babu. Sehingga, apa kata si kuda, orang ini akan nurut dengan si kuda. Apa kata si sapi, orang ini akan nurut dengan si sapi. Malah terbalik! Celaka sekali! Harusnya manusia mengendalikan bahan-bahan itu. Tapi ini malah bahan-bahan itu yang mengendalikan manusia. Celaka! Celaka! Tahu apa ciri-ciri orang yang dikendaikan entertainment? Adalah orang yang tiada hari tanpa musik. Tiada hari tanpa nonton. Apalagi yang ketika ditanya hobinya apa, mereka bilang hobinya itu mendengar musik dan nonton film. Kata-kata favoritnya, "I can't live without music", "Music is my life" dan sebagainya. Dulu saya juga seperti itu. Tapi dengan perjuangan yang sungguh jumbo, akhirnya saya bisa berhari-hari hidup tanpa musik dan film. Ikatan itu berhasil saya putuskan. Detailnya pernah saya ceritakan di bab pertama, Pensiun Mendengar Musik. Saya tidak akan mau lagi mengatakan bahwa hobi saya mendengar musik. Baasii!! Ada stadium yang parah, yang bikin palak, yaitu mereka yang benci diajak ngobrol, malas dengerin hal-hal lain, dan memprioritaskan musiknya. Padahal, bagi saya sekarang musik itu prioritas yang sangat ke belakang. Mending ngobrolin hal-hal yang bermanfaat. Dan yang paling parah itu, membuat dikotomi antara musik dan Al-Qur'an. Sehingga, ntah kapan-kapan mau melihat buku petunjuk hidup itu? Asih musik melulu! Celaka! Sekiranya kita ingin menggunakan entertainment, baiknya jangan sampai menyentuh dia. Apalagi sampai terikat. Cukup mendekat dan jaga jarak. Hati-hati dengan benangnya
yang
akan
mengikat
42
dirinya
pada
diri
kita.
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Kita harus kuat, kita yang mengendalikan dan menggunakan si entertainment. Jangan sampai malah si entertainment yang mengambil alih hidup kita, dan akhirnya kita digerakannya, sehingga kita tidak punya kehidupan. Besar bagian hidup kita dihabiskan dalam entertainment. Kalau terlalu terikat, lama-lama kayaknya kita udah nggak hidup lagi. Kita jadi kayak boneka. Kita nggak dikasih ngapa-ngapain oleh si entertainment, kecuali hanya untuk memuja-muji
sientertainment.
teringat entertainment.
Mau
Wuis,
parah.
ngapa-ngapain
Mau nggak
ngapa-ngapain fokus,
pun
maunya
mengonsumsi entertainment. Ketika ada si entertainment, barulah jingkrak-jingkrak. Pernah nonton Kamen Rider Fourze episode 35 dan 36? Disitu ceritanya ada monster bernama Capricorn, yang kemampuannya adalah musik. Di cerita itu, beberapa orang di Sekolah, dihipnosis dan dikendalikan oleh musiknya Capricorn. Sehingga mereka terlalu terobsesi. Ketika melihat episode ini, saya merasa agak lucu. Kayaknya meskipun nggak usah dipengaruhi, orang itu memang begitulah jadinya kalau terikat dengan ikatan yang klimaks.
Coba bayangkan ini. Andai nanti Dajjal (/Antichrist) muncul. Kemudian mendadak dia menunjukkan CD terbaru dari grup musik favorit Anda. Ntah itu K-Pop, Rock, J-Pop,
43
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
barat, Indonesia, atau apapun, Ketika diputar lagunya, ternyata itu benar, dan lagunya enak pula itu. Padahal sebelumnya belum ada diiklankan. Lalu dia tawarkan kepada Anda, "Wei, mau kaset CD ini nggak? Tapi ada syaratnya, keluar dulu dari agamamu. Baru nanti kukasih gratis." Wah! mau jawab apa Anda? Kalau saya spontan tidaklah yaw! Na'udzubillahimindzalik! Itu hanya cerita fiksi. Tapi, bayangkanlah, sekiranya kita terikat pada sesuatu, itu kita akan terobsesi dengan sesuatu itu. Kalau udah terobsesi, jadinya nurut aja, apa-apa mau dikorbankan demi mencapai sesuatu itu. Padahal kita tidak tahu benar latar belakang artis-artis itu seperti apa. Apalagi yang di luar negeri, notabene agamanya tidak jelas, notabene tidak beragama. Makanya saya kadang merasa ngeh, ada juga akhwat yang shalehah, tergila-gila dan obsesif dengan personil Boyband Korea. Ada
baiknya
kita
cek
dulu,
apakah
diri
kita
sekarang
sedang
terikat
dengan entertainment atau tidak. Coba hitung ini. Kita hitung dulu dengan hitungan brutonya saja. Dalam satu hari, berapa persen waktu kita, kita investasikan untuk entertainment? Dan berapa persen untuk yang bukan entertainment? Berapa persen tenaga kita, kita investasikan yang bukan entertainment? Dan berapa persen untuk entertainment?
Berapa
persen
uang
kita,
kita
investasikan
untuk yang
bukan entertainment? Dan berapa persen untuk entertainment? Yang dimaksud dengan bukan entertainment itu bisa jadi agama, kegiatan bermanfaat, dan lainnya. Kalau modusnya untuk entertainment, berarti sudah terikat! Apalagi yang menjadikanentertainment sebagai tujuan, bukan wasilah. Begitulah. Terakhir, sembari menutup bab 4 Kenapa Saya Rada Benci dengan Entertainment ini, izinkan saya menyisipkan sebuah kalimat bijak yang sudah cukup lumrah dan efektif dilakoni, yaitu, "Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik." Tambahan, "khususnya terhadap sesuatu yang nggak penting."
44
Kematian Entertainment
45
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Bicara soal entertainment, erat kaitannya dengan Korea, Jepang, dan Amerika yang kayaknya
sering
didemenin
oleh
kaum
muda
zaman
sekarang,
dikarenakan
entertaimentnya. Seolah-olah, orang-orang disana itu hebat-hebat. Padahal, faktanya, banyak kejelekan disana. Lihat saja:
Amerika dijuluki dengan the most dangerous place.
Karena tiap detik-menit, terjadi pembunuhan, pemerkosaan, dan lain-lain.
Dinyatakan pula bahwa setiap tahunnya tercatat ratusan ribu kasus perkosaan. 90 persen pelaku perkosaan tidak pernah ditahan.
Situs penerangan Kepolisian Federal AS dalam laporannya menyebutkan bahwa pada tahun 2009 terjadai 16 ribu kasus pembunuhan yang dilaporkan secara resmi ke kepolisian.
Pun, angka perceraian cukup tinggi per tahunnya.
Bersamaan dengan negara barat lainnya yang di dalamnya tidak ada islam, tingkat perceraian berjumlah lebih dari 50%.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan IRNA, Juru bicara kantor pendataan di Kementerian Kehakiman AS menandaskan, dari keseluruhan angka tersebut 4.300.000 kasus lebih terkait dengan aksi pemerkosaan, perampokan dan penganiayaan.
Kasus pencurian dari rumah dan pencurian mobil tercatat sebanyak 15,6 juta kasus sementara kasus pencopetan terdata sebanyak 133 kasus. Laporan yang sama menyebutkan bahwa di AS dngan populasi jumlah penduduk 300 juta jiwa, tercatat dari 100 orang tujuh diantaranya menjadi korban kejahatan dan pencurian.
Makanya, mereka bikin film Spiderman, Superman, Batman, Ironman, dan super hero-super hero lainnya, itu sebagai penenang hati mereka sesaat saja. Sebagai pelampiasan sesaat. Karena mereka ngarepnya begitu.
Di Korea Selatan, orang-orang disana sangat jauh dari kata mesra. Makanya, mereka bikin film yang mesra-mesra, sebagai pelampiasan karena mereka tidak dapat mewujudkan keinginan mereka, akan kemesraan diantara pasangan.
Ada berita yang sudah tidak asing lagi, bahwa orang Korea Selatan itu paling rajin operasi plastik.
Yoon Won-joo dari Migo Clinic di Seoul, Korea Selatan, pernah mengungkapkan hampir 90 persen artis Korea menjalani operasi plastik terbatas di bagian
46
Kematian Entertainment
hidung,
dagu, bibir, atau
mata.
Untuk operasi
DaniSiregar.com
plastik,
para
artis dan
manajemennya rela merogoh kocek 10-20 juta won (Rp 79-158 juta). Para artis yang mengaku pernah melakukan operasi plastik, antara lain, Narsha dan Ga-in, penyanyi grup Brown Eyed Girls; Kwon Sang-woo; Kim Dong-wan dari kelompok penyanyi Shin Hwa; Park Hyo-sin; serta Chae Rim.
Salah satu yang bikin Drama Korea cukup banyak diminati, adalah karena hebatnya menyentuh emosi. Termasuk, menangis. Menurut Lee O-yong, mantan Menteri Kebudayaan Korea, bukan orang Korea kalau tidak bisa menangis. Jika sedih ataupun gembira, mereka biasa mengekspresikannya dengan menangis. Karakter ini muncul akibat lamanya hidup dalam penderitaan karena sumber daya alam terbatas, iklim yang keras, sering mengalami perang, dan pernah hidup dalam kediktatoran.
Mirip dengan beberapa artis Indonesia dong. Di sinetron, mesra. Di infotaiment, nangis-nagis berantem.
Makanya orang Korea senaaaang banget kalau bisa bikin Drama Romantis gitu. Karena selama ini hidup mereka penuh dengan kediktatoran.
Di Jepang, apalagi. Jepang itu tidak sama seperti yang ada di anime manga bertema kehidupan sehari-hari seperti Doraemon, Bakuman, dan sebagainya.
Meski disana berlimpah kesenangan dunia, tapi sayang sekali, hati mereka galau terus. Menurut hasil data statistik, sekitar 33.000 orang bunuh diri setiap tahunnya. Berarti, sekitar 90 orang bunuh diri setiap harinya.
Yang sering bunuh diri bukanlah beberapa golongan orang, melainkan berbagai golongan. Mulai dari bocah, remaja, karyawan, pengusaha yang bijak, otaku, dan lain-lain.
Penyebabnya bukan cuma sekadar budaya yang katanya kalau berbuat khilaf, maka mereka bunuh diri. Tidak hanya itu penyebabnya. Penyebabnya beraneka ragam. Ada yang gara-gara perusahaannya bangkrut, ada yang gara-gara jadi pengangguran, ada yang berkorban gara-gara merchandise, ada yang gara-gara Sekolahnya ditutup. Intinya, mereka tidak memiliki kebahagiaan qona'ah.
Jepang dengan populasi sekitar 128 juta itu menjadi salah satu negara dengan tingkat bunuh diri warganya yang tertinggi di dunia.
Sampai-sampai, di kereta api di Jepang itu, ada tulisan motto, "Kami dapat membersihkan jasad orang yang bunuh diri lebih cepat daripada negara
47
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
manapun." Nah, dari sini saja ketahun. Bahwa, di negara-negara yang tidak ada islam itu, orang sering bunuh diri. Datang orang Jepang, malah menunjukkan bahwa kejadian bunuh diri itu biasa, seperti halnya kejadian pencurian yang sudah menjadi biasa di Indonesia.
Banyaknya artis Korea yang bunuh diri telah menjadi pembicaraan hangat di berbagai penjuru dunia dalam beberapa tahun terakhir. Penyebabnya antara lain depresi karena persaingan yang begitu ketat di dunia hiburan. Mereka yang ramai diberitakan sejumlah tabloid dan jaringan dunia maya mati karena bunuh diri, antara lain, Kim Ji-hoo (6 Oktober 2008), Woo Seung-yoon (27 April 2009), Jang Ja-yeon (7 Maret 2009), Song Ji-seon (23 Mei 2011), dan Chae Dong-ha (27 Mei 2011).
Apalagi, sejak munculnya kapitalisme, demokrasi, genderisme, dan lain-lain, yang telah kita lihat bersama efeknya, adalah kesengsaraan hidup di dunia. Apalagi kalau di akhirat?
Pokoknya, masih banyak lagi kelemahan-kelemahan orang, yang tidak memiliki jurus islam.
Yang kesimpulannya, semewah apapun suatu sistem dan cara dan teknik, selama tidak ada islam, pastilah ada kecacatan yang terjadi.
48
Kematian Entertainment
49
DaniSiregar.com
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Seperti yang disampaikan ustadz Felix tadi, sebetulnya entertainment ini adalah bagian dari perang pemikiran. Untuk itu, pembahasan buku ini akan kita akhiri dengan pembahasan tentang apa itu Perang Pemikiran. Oh iya, di bab kali ini, saya tidak memakai tulisan original. Alias, saya copy-paste tulisan orang. Agar lebih lengkap dan detail. Jadi, begini ceritanya. Kemenangan-kemenangan yang diperoleh pasukan Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi dalam Perang Salib dulu betul-betul membekas di pihak Kristen. Mereka frustasi dengan kemenangan-kemenangan kaum muslimin
Strategi dan taktik perang yang dimiliki Pasukan Salib Kristen selama itu tidak selalu efektif dalam memerangi kaum muslimin. Dan mereka dituntut untuk berpikir kembali soal cara memenangi peperangan dengan kaum muslimin waktu itu
Adalah Raymond Lull, atau kadang disebut juga sebagai Raymond Lully, yang mesti kita ingat di sini. Lahir pada tahun 1233 di Palma, Mallorca, di Spanyol sekarang, Lull adalah seorang misionaris dan seorang pemikir Catalan, Spanyol.
Tergugah
oleh kekalahan-kekalahan
yang menimpa
orang-orang
Kristen dalam
rangkaian Perang Salib, Lull kemudian menganjurkan agar diadakan kajian-kajian tentang Dunia Timur dan segala yang berhubungan dengan Dunia Timur (oriental studies). Kajian
ini kelak lebih dikenal sebagai orientalisme dan
orang yang
mendalaminya disebut sebagai orientalis.
Bagi mereka yang berada di Eropa waktu itu, Dunia Timur yang dimaksud adalah wilayah-wilayah kekuasaan Islam yang membentang dari benua Afrika sampai ke anakbenua India. Dengan mengkaji seperti itu, diharapkan metode kekerasan dalam Perang Salib dapat segera digantikan dengan metode persuasif yang lebih hemat waktu, biaya, dan tenaga.
Atas anjuran Lull tersebut, pada tahun 1250 M, berdirilah sekolah orientalis pertama di Toledo, Spanyol. Karena itu, tidak-bisa-tidak, Lull merupakan bapak orientalisme dalam sejarah dunia.
50
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Lull sendiri mendirikan sebuah universitas untuk biarawan-biarawan Kristen di Mallorca. Di universitas itu, mereka diminta untuk mempelajari bahasa Arab agar dapat mempelajari naskah-naskah berbahasa Arab dan menerjemahkannya.
Perkembangan itu pada akhirnya berlanjut, meskipun pada tahun 1315 M Lull meninggal dunia. Di Universitas Paris dan Universitas Louvain, Perancis, serta Universitas Salamanca, misalnya, ikut pula didirikan kajian tentang bahasa Arab dan Tartar.
Pada hari ini, gagasan Lull memang betul-betul jenial. Orientalisme melahirkan perang “gaya baru” melawan kaum muslimin.
Perang “gaya baru” itu tidak lain dari perang ideologi. Dan berabad-abad lamanya, ternyata, banyak sekali kaum muslimin yang akhirnya menyerah dan kalah melawan perang “gaya baru” yang dilancarkan orang-orang kafir itu.
Tentang perang ideologi, Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz pernah ditanya. Waktu itu, beliau menjawab,
“Perang ideologi adalah istilah baru yang berarti segala bentuk usaha yang dilakukan oleh satu bangsa dari bangsa-bangsa yang ada untuk menguasai bangsa yang lain. Paling tidak, usaha-usaha itu memberikan pengaruh, sehingga korban perang ini menjadi seperti apa yang diinginkan oleh bangsa yang menguasainya. Perang seperti ini lebih berbahaya ketimbang perang fisik, karena perang jenis ini sejatinya adalah penyerangan terhadap sesuatu yang tidak terlihat dan menggunakan cara-cara yang sangat keji. Bangsa yang menjadi korban tidak akan merasa dan tidak pula dalam keadaan siap menghadapinya, sampai betul-betul telah menjadi mangsanya. Akibat jauh dari perang ideologi adalah sebuah generasi bangsa yang rusak akal dan nuraninya; mereka menginginkan apa yang diinginkan musuh mereka dan membenci apa yang juga juga dibenci musuh mereka. Perang ideologi adalah penyakit ganas yang menyerang banyak bangsa, sehingga bangsa-bangsa yang menjadi korban akan kehilangan identitas diri dan nilai-nilai luhur bangsa, bahkan kekuatan bangsa itu sendiri. Mereka yang menjadi korban tidak akan menyadari semua itu. karenanya,
51
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
memulihkan dan memecahkan masalah yang timbul dari perang ideologi adalah satu hal yang tidak gampang.”
Menariknya, Syaikh Abdul Aziz bin Baz tidak berhenti sampai di situ. Pada hasil transkripsi jawaban yang dimuat dalam Ghazwul Fikri, beliau bahkan menambahkan,
“Kaum muslimin secara umum sedang menghadapi perang ideologi itu, termasuk pula bangsa Arab. Orang-orang kafir dari ujung timur sampai ujung barat saling mengajak sesama mereka untuk mengobarkan perang ideologi ke tengah kaum muslimin. Di antara mereka yang paling dahsyat mengobarkan perang itu adalah (a) orang-orang Yahudi, (b) orang-orang Nasrani, dan (c) kelompok-kelompok sempalan di dalam Islam.
Sumber: http://kisahislami.com/perang-pemikiran-ghazwul-fikri/
Istilah perang pemikiran (ghazwul fikri) di berbagai media termasuk media online mencuat deras. Dengan menggunakan dalih kebebasan mengemukakan pendapat mereka mencoba mematahkan dan menerobos sendi-sendi Islam yang mana bila ajaran Islam tak dipahami betul oleh umat Islam akan menjadi mudah terbawa arus pola pikir mereka hingga membenarkan anggapan mereka.
Dalam al quran, geliat kaum seperti ini telah dijelaskan sebagaimana potongan ayat, “….Dan tiada henti-hentinya mereka selalu memerangi kalian sehingga kalian murtad dari agama kalian, jika mereka mampu…” (Al Baqarah [2] : 217).
Empat belas abad yang lalu, di saat Islam mencapai puncaknya, Rasulullah SAW telah memprediksikan tentang nasib ummat Islam di masa yang akan datang, sebagai tanda nubuwwah beliau. Nasib ummat Islam pada masa itu digambarkan oleh Rasulullah seperti seonggok makanan yang diperebutkan oleh sekelompok manusia yang lapar lagi rakusSebagaimana tersebut dalam sebuah hadits, “Beberapa kelompok manusia akan memperebutkan kalian seperti halnya orang-orang rakus yang memperebutkan hidangan.”
52
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Seorang sahabat bertanya, “Apakah karena kami waktu itu sedikit, ya Rasulullah?”. Jawab Rasul : “Tidak! Bahkan waktu itu jumlah kalian sangat banyak. Akan tetapi kalian waktu itu seperti buih lautan. Dan sungguh, rasa takut dan gentar telah hilang dari dada musuh
kalian. Dan bercokollah dalam dada
kalian penyakit wahn”.
Kemudian sahabat bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan penyakit wahn itu ya Rasulullah?”. Jawab beliau : “Cinta dunia dan takut mati”.
Kita bisa membayangkan bagaimana nasib seonggok makanan yang menjadi sasaran perebutan dari orang-orang kelaparan yang rakus. Tentu saja dalam sekejap mata makanan yang tadinya begitu menarik menjadi hancur berantakan tak berbekas, lumat ditelan para pemangsanya.
Demikian pula dengan kondisi ummat Islam saat ini. Ummat Islam menjadi bahan perebutan dari sekian banyak kepentingan yang apabila kita kaji lebih jauh ternyata tujuan akhirnya adalah sama, kehancuran ummat Islam!
Banyak pihak yang memusuhi kaum muslimin. Allah memberikan informasi kepada kita siapa saja musuh-musuh kaum muslimin. Ada beberapa kelompok besar manusia yang dalam perjalanan sejarah selalu mengibarkan bendera permusuhan dan perang terhadap kaum muslimin. Adapun kelompok-kelompok tersebut adalah:
1. Orang-Orang Yahudi dan Nashrani “Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan pernah rela terhadap kalian, sehingga kalian mengikuti jejak mereka…” (Al Baqarah [2] :120).
2. Orang-orang Musyrik “Sesungguhnya telah kalian dapati orang-orang yang paling besar permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik….” (Al Maidah [5] :82).
53
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
3. Orang-orang Munafik “Apabila orang-orang munafiq datang kepadamu, mereka berkata: ‘Kami mengakui, bahwa kamu benar-benar Rasulullah’. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya’, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orangorang munafiq itu benar-benar orang pendusta” (Al Munafiqun [63] : 1).
“Orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan melarang yang ma’ruf dan menggenggam
tangannya
(kikir).
Mereka
telah
melupakan
Allah,
maka
Allah
melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafiq itulah orang-orang yang fasik” (At Taubah [9]: 67).
Meskipun mereka (musuh-musuh Islam) itu nampaknya berbeda, tetapi sesungguhnya di dalam memerangi kaum muslimin mereka bersatu padu melakukan konspirasi (persekongkolan) yang berskala Internasional. Mereka berusaha tanpa mengenal lelah dan berputus asa. “Dan tiada henti-hentinya mereka selalu memerangi kalian sehingga kalian murtad dari agama kalian, jika mereka mampu….” (Al Baqarah [2] : 217). Ada dua jenis peperangan yang selalu mereka lancarkan terhadap ummat Islam, yaitu perang secara fisik (militer) dan perang secara non fisik (pemikiran), yang lebih dikenal dengan istilah ghazwul fikri. Metode Jitu Ketika cahaya Islam mulai menyebar luas meliputi wilayah Persi, Syiria, Palestina, Mesir dan menyeberang daratan Eropa sampai Spanyol, maka kaum Salibis, Yahudi dan orang-orang Paganis segera membendung laju kebenaran Islam. Mereka khawatir kalau cahaya Islam akan menerangi seluruh belahan dunia. Maka kemudian digelarlah peperangan yang panjang yang kita kenal dengan nama perang Salib. Selama perang salib yang berlangsung delapan periode itu, tak sekalipun ummat Islam dapat dikalahkan. Mereka berpikir keras bagaimana cara mengalahkan ummat Islam.
54
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Setelah melalui pemikiran yang panjang akhirnya mereka mengambil kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh Gladstone, salah seorang perdana menteri Inggris, “Selama Al Qur’an ini ada di tangan ummat Islam, tidak mungkin Eropa akan menguasai dunia Timur”. Mereka selanjutnya menyusun langkah-langkah untuk menjauhkan umat Islam dari ajarannya. Dengan metode yang sistematis mereka memulai melancarkan serangan pemikiran yang berujud program-program yang dikemas dengan menarik. Sehingga tanpa disadari, ummat Islam sudah mengikuti mereka bahkan menjadi pendukung program-program yang mereka adakan. Di samping tipu daya yang berbentuk perang pemikiran, perusakan akhlaq, sekulerisasi sistem pendidikan serta penjajahan di negeri-negeri kaum muslimin yang telah dikuasai, mereka juga mengeruk seluruh kekayaan kaum muslimin. Hal itu berhasil mereka lakukan setelah melalui perjalanan panjang. Baca selengkapnya. Dibandingkan dengan perang fisik atau militer, maka perang pemikiran atau ghazwul fikri ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain: 1. Dana yang dibutuhkan tidak sebesar dana yang diperlukan untuk perang fisik. 2. Sasaran tidak terbatas. 3. Serangannnya dapat mengenai siapa saja, dimana saja dan kapan saja. 4. Tidak ada korban dari pihak penyerang. 5. Sasaran yang diserang tidak merasakan bahwa sesungguhnya dirinya dalam kondisi diserang. 6. Dampak yang dihasilkan sangat fatal dan berjangka panjang. 7. Efektif dan efisien. Sasaran Perang Pemikiran Yang menjadi sasaran perang pemikiran adalah pola pikir dan akhlaq. Apabila seseorang sering menerima pola pikir sekuler, maka iapun akan berpikir ala sekuler. Bila sesorang sering dicekoki paham komunis , materialis, fasis, marksis, liberalis, kapitalis atau yang lainnya, maka merekapun akan berpikir dari sudut pandang paham tersebut.
55
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Sementara itu dalam hal akhlak, boleh jadi pada awalnya seseorang menolak terhadap suatu tata cara kehidupan tertentu, namun karena tiap kali ia selalu mengkonsumsi tata cara tersebut, maka lama kelamaan akan timbul perubahan dalam dirinya. Yang semula menolak, akan berubah menjadi menerima. Dari yang sekedar menerima itu akan berubah menjadi suka. Selanjutnya akan timbul dalan dirinya tata sikap yang sama persis dengan mereka. Bahkan pada akhirnya ia akan menjadi pendukung setia tata hidup jahiliyah tersebut. Seperti contohnya adanya pergaulan bebas antara wanita dan pria yang bukan muhrim, seperti kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Demikianlah bahaya perang pemikiran. Ia akan menyeret seseorang ke dalam jurang kesesatan dan kekafiran tanpa terasa. Ibaratnya seutas rambut yang dicelupkan ke dalam adonan roti, kemudian ditarik dari adonan tersebut. Tak akan ada sedikitpun adonan roti yang menempel pada rambut. Rambut itu keluar dari adonan dengan halus sekali tanpa terasa. Demikianlah, seseorang hanya tahu bahwa ternyata dirinya sudah berada dalam kesesatan, tanpa terasa! Ada beberapa jenis perang pemikiran, di antaranya : 1. Perusakan Akhlaq Dengan berbagai media musuh-musuh Islam melancarkan program-program yang bertujuan merusak akhlaq generasi muslim. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai yang tua renta sekalipun. Di antara bentuk perusakan itu adalah lewat majalahmajalah, televisi, serta musik. Dalam media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-tokoh terkenal yang pola hidupnya jelas-jelas jauh dari nilai-nilai Islam. Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan. Dengan cara itu, mereka telah berhasil membuat idola-idola baru yang gaya hidupnya jauh dari adab Islam. Hasilnya betul-betul luar biasa, banyak generasi muda kita yang tergiur dan mengidolakan mereka. Na’udzubillahi min dzalik!
56
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
2. Perusakan Pola Pikir Dengan memanfaatkan media-media tersebut di atas, mereka juga sengaja menyajikan berita yang tidak jelas kebenarannya, terutama yang berkenaan dengan kaum muslimin. Seringkali mereka memojokkan posisi kaum muslim tanpa alasan yang jelas. Mereka selalu memakai kata-kata; teroris, fundamentalis untuk mengatakan para pejuang kaum muslimin yang gigih mempertahankan kemerdekaan negeri mereka dari penguasaan penjajah yang zhalim dan melampui batas. Sementara itu di sisi lain mereka mendiamkan setiap aksi para perusak, penindas, serta penjajah yang sejalan dengan mereka; seperti Israel, Atheis Rusia, Fundamentalis Hindu India, Serbia, serta yang lain-lainnya. Apa-apa yang sampai kepada kaum muslimin di negeri-negeri lain adalah sesuatu yang benar-benar jauh dari realitas. Bahkan, sengaja diputarbalikkan dari kenyataan yang sesungguhnya. 3. Sekulerisasi Pendidikan Hampir di seluruh negeri muslim telah berdiri model pendidikan sekolah yang lepas dari nilai-nilai keagamaan. Mereka sengaja memisahkan antara agama dengan ilmu pengetahuan di sekolah. Sehingga muncullah generasi-generasi terdidik yang jauh dari agamanya. Sekolah macam inilah yang mereka dirikan di bumi Islam pada masa penjajahan (imperialisme), untuk menghancurkan Islam dari dalam tubuhnya sendiri. 4. Pemurtadan Ini adalah program yang paling jelas kita saksikan. Secara terang-terangan orangorang non muslim menawarkan “bantuan” ekonomi; mulai dari bahan makanan, rumah, jabatan, sekolah, dan lain-lainnya untuk menggoyahkan iman orang-orang Islam. Bermain Tipu Muslihat Pastor Takly berkata: “Kita harus mendorong pembangunan sekolah-sekolah ala Barat yang sekuler. Karena ternyata banyak orang Islam yang goyah aqidahnya dengan Islam dan Al Qur’an setelah mempelajari buku-buku pelajaran Barat dan belajar bahasa asing”. Samuel Zwemer dalam konferensi Al Quds untuk para pastor pada tahun 1935
57
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
mengatakan: “Sebenarnya tugas kalian bukan mengeluarkan orang-orang Islam dari agamanya menjadi pemeluk agama kalian. Akan tetapi menjauhkan mereka dari agamanya (Al Qur’an dan Sunnah). Sehingga mereka menjadi orang- orang yang putus hubungan dengan Tuhannya dan sesamanya (saling bermusuhan), menjadi terpecahbelah dan jauh dari persatuan. Dengan demikian kalian telah menyiapkan generasigenerasi baru yang akan memenangkan kalian dan menindas kaum mereka sendiri sesuai dengan tujuan kalian”. Jadi, Berhati-hatilah! Begitu banyak perang pemikiran yang ada seharusnya tak membuat kita lengah. Banyak-banyaklah kita menambah wawasan dan keilmuan tentang Islam (baca selengkapnya) karena mereka sendiri juga menyerang dari segi ilmu Islam dengan pengertian mereka sendiri. Jangan pedulikan anggapan dan pemikiran fiktif mereka. Pemikiran mereka sebenarnya adalah pemikiran yang lemah dan tak berarti apa-apa jika landasan iman dan pengetahuan kita tentang Islam telah kuat. Karena sesungguhnya akal manusia selamanya tak akan mungkin mampu mengalahkan wahyu yang datang dari Tuhan semesta alam, yakni Allah subhanahu wa ta'ala. Wallahu a'lam bish showab.***
Sumber: http://firmanazka.blogspot.com/2010/11/waspada-perangpemikiran-ghazwul-fikri.html
58
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Kata Penutup────────────────────── Apa tulisan-tulisan di buku ini sepertinya menyalah-nyalahkan saja? Yah, banyak manusia memang hobinya itu menyalahkan. Malahan di Kitab Anti Bangkrut, katanya bab yang menjadi favorit pembaca adalah bangkrut akibat faktor orang lain. Hehehe! Kerap sekali, saya tidak terima bila disalah-salahkan. Malahan biasanya kalau saya disalah-salahkan, saya ngamuk. Terlepas apakah aslinya saya memang benar atau salah. Tapi, setelah beberapa jam kemudian, atau beberapa hari kemudian, atau beberapa bulan kemudian, biasanya saya bakal sadar bahwa saya memang patut disalah-salahkan kalau memang saya salah. Ketika sadar itulah, saya baru merasa malu. Memang udah dasar salah, yah ngapain lagi melawan. Saya jadinya menyesal karena sudah marah-marah ketika disalahkan. Padahal, memang saya salah dan cocok disalahkan. Mungkin, begitu pula Anda. Sekiranya Anda saat ini sebel dengan saya, karena kelihatannya saya menyalah-nyalahkan, siapa tahu, beberapa saat lagi kekesalan Anda akan sirna. Mungkin dalam beberapa waktu ke depan, barulah bisa kita sadar yang mana yang bener dan yang mana yang salah. Istilahnya, renungkan dulu. Soalnya, andai pun kita ini 100% benar, tetap saja kita tak boleh sesukanya saja menyakiti orang dan membenci orang. Well, itu topic pertama sebai kata penutup. Topik keduanya, saya mau kasih tahu landasan ide kenapa saya menulis buku ini dan apa yang saya harapkan. Jadi, yang paling mendasar itu, sebenarnya, entertainment itu membuang-buang waktu, tenaga, dan uang kita. Misalnya, katakanlah salah satu impian Anda. Contohnya, menyenangi orang tua. Yah, menyenangi orang tua itu impian dari kita semua. Kadang,
kita
itu
suka
aneh-aneh
dan
muluk-muluk
tak
pantas,
bahwa
cara
menyenangkan itu hanya sekadar dengan menunjukkanya sebuah nilai tinggi, ijazah, dan
sertifikat.
Padahal,
yah
tidak
harus
membahagiakan orang tua sekarang ini juga.
59
tunggu
nanti.
Sebetulnya,
kita
bisa
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Seperti halnya jika sebelum Anda pulang, belilah makanan untuk mereka. Ntah itu bakso, pecel, martabak, oreo, atau apapun. Kasih itu kepada orang tua, pasti mereka senang. Atau, sekiranya mereka yang baru pulang, kusuklah bahu mereka. Pijat-pijat bagian tubuh mereka yang pegel. Sekiranya mereka bilang, “Wih, enak banget nak.” Itu kan namanya ekspresi dari kebahagiaan. Berarti, Anda telah membahagiakan orang tua. Selamat! Nah,
termasuk
pula,
sekiranya
60
menit
Anda
untuk
mendownload
lagu,
mendengarkannya, dan melantukannya, itu diganti dengan menghafalkan Al-Qur’an. Seperti halnya kalau Anda mengafal surat An-Naba’ dari ayat 1 sampai 10 saja. Atau, 1 sampai 5 sajalah. Kalau orang tua Anda tahu, itu pasti mereka bangga! Daripada mereka tahu kalau Anda ngafalin lagu barat, Indonesia, K-Pop, J-Pop, dan sebagainya itu orang tua tak akan bangga. Terakhir, yang perlu kita ketahui, bahwa beberapa pendapat mengatakan bahwa entertainment itu halal. Dan sama sekali tidak haram. Yang haram itu kalau konten dan konteksnya maksiat. Jadi, sekiranya kita masih kerap mengonsumsi entertainment, yah silahkan saja. Hanya saja, sekiranya Anda punya cita-cita yang benar-benar ingin Anda wujudkan, ingatlah, pastilah 1 detik di setiap kehidupan Anda itu sangat berharga untuk digunakan demi mewujudkan cita-cita. Pasti itu.
─────────────────────────────────
Ingat untuk melayangkan testimoni seusai membaca buku ini yaa. Layangkan melalui kontak di bawah ini:
Email:
[email protected]
Facebook:
www.facebook.com/DaniSiregar.Blog
Twitter:
@DaniSiregar
Google+:
Dani Siregar
Pinterest:
Dani Siregar
60
Kematian Entertainment
DaniSiregar.com
Profil Penulis──────────────────────
Dani Siregar. Bukan ustadz, bukan motivator, bukan juragan, bukan penulis buku yang karyanya terpampang di Gramedia. Cuma blogger ajah. Bukan pengajar yang banyak memberi jawaban. Masih pelajar yang banyak bertanya. Lahir di Medan, pada tanggal 24 Maret 1994. Bersambung.. Detailnya, kunjungi aja blog pribadinya atau twitternya. Biar tambah asyik!
61
Kematian Entertainment
Sumber Gambar: Flow: klik Cover buku Marketing si Bullshit!: klik Kamen Rider Wizard: klik Tabung Sinar Katoda: klik Dinosaurus di Laptop: klik Konser 1: klik Konser 2: klik Konser 3: klik Capricorn Zodiart: klik Gambar-gambar bisa saja memiliki hak cipta.
62
DaniSiregar.com