KEMANDIRIAN PT.PAL INDONESIA (PERSERO) SEBAGAI INDUSTRI STRATEGIS PERTAHANAN NASIONAL DALAM PEMBUATAN KAPAL SELAM DIESEL ELECTRIK KLAS 209
THE INDEPENDECE OF PT. PAL INDONESIA (PERSERO) AS NATIONAL DEFENCE STRATEGIC INDUSTRY IN THE MAKING OF SUBMARINE’S DIESEL ELECTRIK KLAS 209 R. Kukuh Sulistijono Prodi SPS, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan (
[email protected] )
Abstrak – Tesis ini membahas tentang PT.PAL Indonesia sebagai salah satu industri strategis pertahanan nasional yang dipercaya pemerintah untuk membangun kekuatan matra laut dengan penguasaan teknologi dalam pembuatan kapal selam diesel electrik klas 209 melalui perspektif transfer of technology dari aspek penerapan strategi dalam mendukung kemandirian, Sumber Daya Manusia dan susunan organisasi, serta fasilitas sarana dan prasarana. Hasil penelitian menyarankan kepada PT. PAL Indonesia untuk menerapkan strategi pengembangan teknologi yang dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan teknologi dan kesiapan PT. PAL Indonesia; dengan terbatasnya SDM profesional agar segera melaksanakan kerjasama yang lebih mendalam antara PT. PAL Indonesia dengan DSME dan mengembangkan serta meningkatkan organisasi dengan membentuk divisi produksi baru yang khusus menangani kapal selam, disamping itu PT. PAL Indonesia agar segera menyelesaikan penyiapan fasilitas sarana dan prasarana untuk melaksanakan proses joint section kapal selam. Kata kunci : Kemandirian, Industri Strategis, dan Kapal Selam. Abstract – This thesis discusses PT.PAL Indonesia as one of the strategic industry of national defense who trusted the government in building a naval force with the mastery of technology in the manufacturing of electric and diesel submarines of class 209 through the transfer of technology from the perspective of aspects of implementation of the strategy in favor of independence, Human Resources and the organizational structure, as well as infrastructure (facilities / infrastructure). Results of the study suggest to PT. PAL Indonesia to implement the development strategy of the technology chosen and tailored to the needs of technology and readiness PT. PAL Indonesia; with limited human resources professionals to immediately carry out more in-depth cooperation between PT. PAL Indonesia with DSME and develop and improve the organization by establishing a new production division that specialized in submarines; in addition to the PT. PAL Indonesia to immediately complete the preparation of facilities and infrastructure to carry out the process of joint submarine section. Keywords: Independence, Strategic Industries, and Submarine. Kemandirian PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai Industri Strategis … | R. Kukuh Sulistijono | 25
Pendahuluan
P yang
kuat, dan profesional bagi pengawaknya
enjelasan atas UU RI no 16
sehingga mumpuni dalam mengemban
tahun 2012, bahwa memiliki
tugas. Untuk mewujudkan postur TNI
pertahanan
Angkatan
Laut
pemenuhan
alat
tangguh
dan
keamanan
merupakan
sebuah
tersebut, utama
dan
selain sistim
kebutuhan mendasar bagi suatu negara.
persenjataan (Alutsista), juga hal-hal yang
Kemampuan pertahanan dan keamanan
berhubungan dengan Sistem Senjata
tidak
Armada Terpadu (SSAT).
saja
penting
dalam
menjaga
keselamatan bangsa dan negara, tetapi
Pada masa pemerintahan Presiden
juga merupakan simbol kekuatan serta
Soekarno, Indonesia pernah menyandang
sarana untuk menggapai cita-cita, tujuan
predikat sebagai negara yang memiliki
maupun kepentingan nasional. Strategi
skuadron kapal selam terbesar dan
Pertahanan Laut Nusantara merupakan
terkuat di kawasan Asia Tenggara dengan
upaya
secara
memiliki 12 (dua belas) kapal selam klas
optimal dalam rangka terselenggaranya
Whiskey buatan Rusia. Tetapi dengan
kegiatan pertahanan keamanan diseluruh
perkembangan
perairan yuridiksi nasional, sesuai yang
pemerintahan dan kemampuan ekonomi
tercantum dalam pasal 3 ayat (2) Undang
negara serta ketidak-mampuan industri
undang RI Nomor 3 tahun 2002 tentang
strategis
Pertahanan Negara, bahwa pertahanan
merawat, memperbaiki dan membuat
negara disusun dengan memperhatikan
kapal selam, sehingga sampai dengan
kondisi
geografis
Indonesia
sebagai
saat
negara
kepulauan.
Dengan
demikian
Indonesia hanya dua kapal selam. Dengan
maka TNI Angkatan Laut harus mampu
demikian maka sangatlah penting bagi
menjalankan fungsi dan perannya dalam
negara
menjamin kepentingan nasional di dan
galangan kapal sebagai industri strategis
lewat laut. Untuk dapat melaksanakan
pertahanan nasional bidang maritim yang
tugas,
maka
mampu dan mandiri dalam merawat,
diperlukan TNI Angkatan Laut yang
memperbaiki, dan membuat kapal selam
memiliki kekuatan dan kemampuan yang
sebagai alutsista TNI Angkatan Laut,
handal dan disegani dengan didukung
karena sampai saat ini dalam operasi laut
penggunaan
fungsi,
kekuatan
dan
perannya
ini
situasi
pertahanan
yang
oleh kemampuan alutsista yang besar, 26 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volume 3 Nomor 1
negara
dapat
Indonesia
dan
kondisi
dalam
dipertahankan
untuk
memiliki
unsur kapal selam masih sangat ditakuti
dampak
dan disegani.
pembangunan kemampuan pertahanan,
Kapal selam sebagai salah satu alat
secara
langsung
terhadap
serta dampak secara tidak langsung
utama sistim senjata (alutsista) yang
berupa
sangat strategis bagi Angkatan Laut suatu
teknologi
negara,
dan
teknologi dibuat oleh pemerintah untuk
kekuatan kapal selam merupakan sebuah
dapat diimplementasikan oleh BUMN
kerahasiaan.
yang ditunjuk dalam wujud penugasan
sehingga
kemampuan
Dikaitkan
dengan
sifat
pembangunan nasional.
Program
alih
sebagai
terciptanya kemandirian industri strategis
mengoptimalkan
pertahanan bidang matra laut suatu
unsur industri lain yang terkait khususnya
negara dalam hal penguasaan teknologi
dari dalam negeri sehingga pada akhirnya
pembangunan kapal selam. Kapal selam
akan dapat mewujudkan kemandirian,
yang handal disamping sebagai salah satu
dan alih teknologi tersebut harus disusun
sistem senjata strategis matra laut, juga
dengan perencanaan teknologi sesuai
berfungsi untuk pengamanan teritorial
masterplan
laut yang dapat pula memberikan efek
ketersediaan sumber daya, sinergitas
penggentar (deterrent effect) di wilayah
pemangku kepentingan dan dukungan
kawasan sehingga dapat meningkatkan
regulasi pemerintah sehingga mampu
nilai kewibawaan dan berfungsi untuk
mencapai
memperkuat
teknologi yang diharapkan.
diplomasi
politik
suatu negara. Upaya
Integrator
dan
kerahasiaan tersebut maka menuntut
posisi
Lead
ekonomi
keterlibatan
teknologi
keberhasilan
dengan unsur-
pertahanan,
penguasaan
PT.PAL Indonesia merupakan salah meningkatkan
kekuatan
satu Industri Strategis Pertahanan yang
dalam bidang sistem pertahanan dan
dipercaya pemerintah Indonesia dalam
keamanan diperlukan sarana prasarana
melaksanakan pembangunan kekuatan
peralatan pertahanan dan keamanan
matra laut. Keberadaan, pemberdayaan,
melalui pembangunan dan peningkatan
dan pengembangan PT.PAL Indonesia
kemampuan industri strategis pertahanan
sebagai industri strategis pertahanan
nasional. Industri strategis pertahanan
nasional yang mandiri dan maju sangatlah
nasional merupakan salah satu komponen
penting
vital dari kemampuan pertahanan dan
pertahanan,
mempunyai dua dampak utama, yaitu
meliihat kondisi PT.PAL Indonesia dalam
bagi
kemandirian
disamping
itu
sarana dengan
Kemandirian PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai Industri Strategis … | R. Kukuh Sulistijono | 27
usahanya
untuk
meningkatkan
kemampuan sumber daya manusianya
teknologi untuk membuat kapal selam diesel elektrik klas 209.
dengan beberapa kali ikut berpartisipasi
Bentuk penelitian yang digunakan
dalam mengirim personelnya pada setiap
adalah deskriptif kualitatif, yaitu proses
proyek
berhubungan
penelitian yang mendeskripsikan suatu
dengan kapal selam ke luar negeri, dan
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi
upaya mengembangkan fasilitas sarana
pada
dan
untuk
menggunakan metode Triangulasi data
dalam
melalui teknik, sumber dan waktu yang
pembuatan kapal selam, serta usaha
bersifat kualitatif dengan memperhatikan
dalam menerapkan strategi dan upaya
berbagai teori yang relevan. Metode
menghadapi
yang
untuk pembuatan atau pengumpulan
mendukung
data dilakukan dengan cara mendapatkan
nasional
yang
prasarana
mendukung
mungkin
galangan
kemampuan
segala
timbul
kendala
dalam
saat
sesuatu
selam. Kemampuan PT. PAL Indonesia
dokumentasi. Teknik pengumpulan data
menjadi
bagaimana
yang dilakukan dalam penelitian ini
kemandirian PT. PAL Indonesia sebagai
dengan cara wawancara, pengamatan,
industri strategis pertahanan nasional
diskusi
bidang maritim untuk melaksanakan alih
literatur, dan pengumpulan data primer
tehnologi pembuatan kapal selam diesel
maupun
elektrik klas 209?
secara sistematik terhadap gejala-gejala
Bahan dan Metode
yang diteliti dan untuk pengolahan data
Permasalahan
industri
strategis
kelompok
sekunder
bersamaan
penelitian
berlangsung.
menganalisa
tentang
observasi
terfokus,
serta
dan
kajian
mengamati
serta analisis data dilakukan secara
pertahanan nasional Indonesia dalam ini,
melalui
dengan
kemandirian dalam pembuatan kapal
dipertanyakan,
hal
sekarang
selama
proses
penelitian
kondisi dan upaya PT.PAL Indonesia
Hasil Penelitian
(Persero)
strategis
Sesuai dengan yang tercantum dalam
pertahanan nasional dihadapkan pada
Undang Undang no. 16 tahun 2012 pasal 11
kemandirian sebagai industri strategis
ditetapkan bahwa sebagai Lead Integrator
pertahanan
(Pemandu Utama) yang menghasilkan
sebagai
nasional
industri
bidang
maritim
dalam melaksanakan proses transfer
alutsista
dan/atau
mengintegrasikan
semua komponen utama, komponen 28 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volume 3 Nomor 1
pendukung, dan bahan baku menjadi alat
mengembangkan teknologi baru tersebut
utama adalah BUMN. Dalam hal ini
dengan cara :
pemerintah Indonesia menunjuk dan
1.
memberikan predikat kepada PT. PAL
bentuk Design Lecture yaitu pembelajaran
Transfer of Technology (ToT)
dalam
Indonesia (Persero) sebagai Tier tingkat
desain kapal
satu untuk menjadi Lead Integrator
PAL Indonesia (Persero) sebagai
industri
bidang
langkah awal penguasaan teknologi
maritim, diharapkan PT. PAL Indonesia
desain kapal selam. Materi tersebut
(Persero)
strategis
strategis
pertahanan
mampu
untuk personel
PT.
mengambil
peran
telah disesuaikan dan berdasarkan
kontrak
yang
arah serta metode alih tehnologi
sesuai
ditandatangani antara Kemhan RI dengan
sehingga
galangan kapal Daewoo Shipbuilding and
hendak dijadikan fokus pelaksanaan
Marine
ToT berupa basic design dan deisign
Engineering
Selatan
(DSME)
Korea
dengan
TRAK/1485/KE/XII/2011/AL,
no. tanggal
20
dapat
dipetakan
yang
construction kapal selam. 2.
On
the
Job
Training
(OJT)
Desember 2011 tentang pengadaan tiga
merupakan pelatihan kepada personel
kapal
PT. PAL
selam,
yang
didalam
kontrak
mengandung adanya Joint Operation
Indonesia
(Persero)
pada
proses
Agreement untuk melaksanakan Transfer
pembangunan kapal selam di DSME
of
Korea Selatan dengan pendampingan
Technology
dan
menempatkan
kegiatan Joint Section untuk kapal selam
ahli
ketiga dilaksanakan bersama antara PT.
dengan
PAL Indonesia dengan DSME Korea
perencanaan produksi, pengendalian
Selatan menggunakan fasilitas galangan
proses produksi, ketelitian sistem
kapal PT. PAL Indonesia.
kendali, manajemen kualitas, tenaga
Metode pengembangan teknologi
dari
galangan materi
kapal OJT
DSME berupa
kerja dan praktek pelatihan.
pada program Transfer of Technology dan On the Job Training kapal selam Diesel Electrik
kals
yang
kesepakatan
yang
dipilih
telah dbuat dalam kontrak pengadaan
kebutuhan
kapal selam, telah disusun pentahapan
teknologi dan kesiapan PT. PAL Indonesia
proses alih teknologi sebagai berikut,
(Persero)
bahwa Kapal selam kesatu dan kapal
menyesuaikan
209
Berdasarkan
dengan
dalam
menerima
dan
Kemandirian PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai Industri Strategis … | R. Kukuh Sulistijono | 29
selam kedua dibangun di galangan kapal
empat section) di galangan kapal DSME
DSME Korea Selatan secara keseluruhan
Korea Selatan, kemudian semua Section
dengan dukungan penuh untuk test dan
tersebut dikirim ke PT. PAL Indonesia
trial dari Royal Korean Navy (ROK Navy)
untuk dilaksanakan Joint Section oleh
Korea Selatan. Selama periode tersebut,
personel
engineer dari PT PAL Indonesia (Persero)
menggunakan
mengikuti kegiatan OJT dengan cara
prasarana PT. PAL Indonesia (Persero),
learning by seing di galangan kapal DSME.
dengan dukungan Technical Assistance
Sedangkan untuk pembangunan kapal
dari
selam
digambarkan
ketiga
akan
dilaksanakan
pembuatan seluruh Section (terdiri dari
PT.
DSME
PAL
Indonesia
fasilitas
sarana
Korea
Selatan
seperti
pada
berikut.
Gambar Ilustrasi Pembangunan Kapal Selam Ke-1 dan Ke-2
Gambar Ilustrasi Pembagian SoW Pembangunan Kapal Selam Ke-3
30 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volume 3 Nomor 1
serta dan
dapat gambar
Sumber Daya Manusia merupakan kunci
baru diambilkan dari seleksi personel
dan faktor utama dari suksesnya kegiatan
dari luar PT. PAL Indonesia dengan
perusahaan
peningkatan
pertimbangan efisiency dan efectifitas,
tehnologi
beberapa personil dengan kualifikasi
dalam
kemampuan khususnya
penguasaan pada
proses
transfer
of
tertentu
diambil
dari
beberapa
technology pembuatan kapal selam yang
perusahaan terkait, sebagai contoh
sedang
PAL
personel bidang bending shell pressure
Indonesia (Persero) dari galangan kapal
hull diambil personil dari PT. Barata
DSME
Indonesia,
untuk
terhadap Sumber Daya Manusia di PT.
Kekuatan
Struktur
PAL Indonesia (Persero) terutama terjadi
berbasis Finite Element diambil personil
pada faktor usia, dimana terdapat selisih
dari Fakultas Tehnik Perkapalan (FTK)
usia yang terlalu jauh antara personel
ITS
yang diganti, disamping itu ketersediaan
pengembangan electronika dan sistem
jumlah SDM organik PT. PAL Indonesia
senjata, personil diambil dari PENS-ITS
(Persero)
Surabaya.
dilaksanakan
Korea
Selatan.
sangat
dihadapkan
oleh
PT.
Kesenjangan
tidak
dengan
memadai
tingkat
beban
pekerjaan.
Surabaya,
bidang
Analisa
kapal
dan
untuk
selam
bidang
2. Kerjasama Riset juga dilakukan oleh PT. PAL Indonesia (Persero) dengan
Upaya PT. PAL Indonesia dalam
lembaga pemerintah maupun swasta
penyiapan dan peningkatan kemampuan
yaitu kerjasama dengan LHI-BPPT,
SDM
Perguruan
Tinggi
ITS
Surabaya,
Kementrian
Riset
dan
Teknologi
untuk
melaksanakan
menghadapi proses
dan
transfer
of
tehnologi pembuatan kapal selam dari
(Dikti), dan Badan Penelitian dan
DMSE Korea Selatan tersebut dengan:
Pengembangan Kemhan.
1. Melaksanakan
seleksi
personel
3. Memberikan
pembekalan
dan
untuk memenuhi jumlah kebutuhan
pelatihan terhadap personel yang akan
SDM sesuai dengan yang seharusnya
berangkat mengikuti training dengan
dibutuhkan
materi sebagai berikut :
transfer
dalam
tehnologi.
melaksanakan seleksi
a. Pre-training pembangunan kapal
dilakukan dengan mengambil personil
selam oleh jasa konsultan dari
dari
Korsel,
personel
Proses
struktural
PT.
PAL
Indonesia, sedangkan kekurangannya Kemandirian PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai Industri Strategis … | R. Kukuh Sulistijono | 31
b.
Pembekalan tehnis, intel & bela
membuat laporan lengkap tentang
negara oleh TNI AL,
semua
c.
seluruh data dikumpulkan di satu
Pembekalan kemampuan bhs
Inggris dan bhs Korea, d.
b. Untuk
NDT untuk pengelasan. fisik
yang
diikuti,
tempat dan di password.
Training dan sertifikasi DT dan
4. Mempersiapkan
kegiatan
mempertahankan
mengaplikasikan
ilmu
dan
mental
keahlian di bidang masing-masing
personel yang berangkat mengikuti
yang telah didapat dari pelatihan
training
ToT
ToT/OJT
dan
dan
dengan
materi
sebagai berikut:
OJT,
personil
tersebut akan dilibatkan untuk
a. Training Korean culture lecture &
mendukung
Leadership
KRI.
b. Pengarahan dari Direksi PT. PAL Indonesia
kegiatan
Cakra-401
Overhoul
dan
kegiatan
overhaul KRI. Nanggala-402. 7. Mengadakan koordinasi dan tindak
c. Pengarahan dari Project Officer Kemhan 5. Realisasi
maupun
lanjut
kerja
dengan
suatu
team
sebagai sarana kerja bersama secara
pelatihan
lebih mendalam untuk mencari jalan
technology
keluar pada setiap permasalahan yang
pembuatan kapal selam di galangan
mungkin timbul selama proses transfer
kapal
teknologi,
untuk
program
personel
membentuk
DSME
yang
dikirim
ToT/OJT
sama dengan
mengikuti
transfer
of
DSME Korea Selatan telah
terealisasi sejumlah 206 personel.
didapat dari DSME dengan cara: yang
beranggotakan
personel expert dari PT. PAL Indonesia
6. Menindaklanjuti materi yang telah
a. Personil
yang
dan
personel
expert
dari
DSME,
dengan tugas pokok membahas secara telah
detail tentang segala permasalahan
menyelesaikan OJT di DSME dan
yang timbul selama melaksanakan
telah
proses Transfer of Technology.
kembali
Indonesia,
ke
sambil
PT.
PAL
menungu
8. Mengoptimalkan
jasa
pelaksanaan kegiatan joint section
untuk
untuk kapal selam ketiga di PT.
perencanaan
PAL
struktur maupun dalam penyiapan
Indonesia
tersebut
para
ditugaskan
personel untuk
kapabilitas
membantu
konsultan membuat
pengembangan
SDM,
32 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volume 3 Nomor 1
sebagai
infra
contoh
berapa jumlah personel yang harus
kapal bawah permukaan atau kapal
disiapkan
selam.
sesuai
bagian
yang
dibutuhkan, tehnologi apa yang harus
PT. PAL Indonesia (Persero) telah
didapatkan dan kuasai, maksudnya
membentuk Divisi produksi baru dalam
harus sampai level apa tehnologi harus
organisasi dengan nama Divisi Kapal
dikuasai agar bisa mampu dan mandiri.
Selam dengan SDM yang telah disiapkan
Struktur
untuk
telah mengikuti pelatihan ToT/OJT di
pembuatan
galangan kapal DSME Korea Selatan dan
kapal selam sudah dibuat dan disiapkan
akan mengawaki Divisi Kapal Selam yang
walaupun secara ketersediaan personel
baru dibetuk. Bentuk format Divisi Kapal
masih belum bisa mencukupi dan belum
Selam PT. PAL Indonesia dibuat dengan
lengkap sesuai jumlah yang dibutuhkan.
mengacu dari format yang diberikan oleh
Bentuk
galangan
persiapan
organisasi
melaksanakan
struktur
organisasi
terbagi
menjadi dua bagian yaitu organisasi yang akan
membangun
kapal
DSME
dan
proses
penyusunannya dibantu jasa Konsultan.
fasilitas
PT.
PAL
Indonesia
(Persero)
sarana/prasarana dan organisasi yang
membangun fasilitas infrastruktur dan
untuk membangun kapal selam. Dalam
menyiapkan
pelaksanaannya
saran/prasarana galangan kapal selam
setelah
fasilitas
alat/peralatan
sarana/prasarana sudah terbangun dan
secara
telah dapat digunakkan maka struktur
melaksanakan whole production namun
organisasi bagian fasilitas akan hilang
dalam
dengan sendirinya, tinggal konsentrasi
perubahan
pada
yang
sehingga tidak sesuai dengan target awal,
melaksanakan perawatan, perbaikan, dan
hal ersebut disebebkan karena dukungan
pembuatan kapal selam. Ini yang disebut
pemerintah Indonesia hanya mampu
struktur organisasi masa transisi, hal
untuk memenuhi kebutuhan fasiltas dan
tersebut
alat/peralatan untuk melaksanakan joint
struktur
organisasi
organisasi
disebabkan karena struktur yang
terbentuk
masih
mengacu pada struktur organisasi kapal
lengkap
untuk
proses
sehingga
mampu
perjalanannya
kebijakan
terjadi
Pemerintah,
section. Design
bangunan
atas permukaan dan PT. PAL Indonesia
maupun
(Persero)
memiliki
untuk joint section semua sesuai konsep
pengetahuan tentang struktur organisasi
yang diberikan oleh galagan kapal DSME
masih
belum
penempatan
workshop
alat/peralatan
Kemandirian PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai Industri Strategis … | R. Kukuh Sulistijono | 33
Korea
Selatan,
serta
terlebih dahulu dengan program Transfer
pengawasan dalam proses pembangunan
of Technology melalui proses Joint Section
infrastruktur
untuk
dengan
pendampingan
tersebut
cara
dilaksanakan
kerjasama
dengan
kapal
ketiga
sesuai
kontrak
pembelian tiga kapal selam dari DSME
Universitas ITS Surabaya.
Korea
Pembahasan
direncanakan untuk lebih meningkat yaitu
Berdasarkan konsep pola besar yang
melaksanakan Joint Production dengan
digunakan KKIP dalam pengembangan
galangan kapal produsen, dimana PT. PAL
kemandirian industri pertahanan yang
Indonesia
salah satunya adalah kapasitas menguasai
dengan porsi pembuatan lima section dari
teknologi
kapasitas
kapal selam yang dibuat semua dengan
penguasaan teknologi tersebut sebagai
menggunakan SDM dan fasilitas sarana
gambaran
sebuah
dan prasarana yang ada di PT. PAL
industri pertahanan dalam mengerahkan
Indonesia (Persero), dan sampai pada
sumber
tahap III yaitu dengan proses yang
militer,
dari
dimana
kemampuan
daya
yang
dimiliki
untuk
Selatan,
pada
diharapkan
telah
mampu
disebut
Teknologi kapal selam dalam hal struktur
bahwa semua bagian telah mampu dibuat
dan
merupakan
oleh PT. PAL Indonesia (Persero), tetapi
teknologi tinggi dan sangat kompleks,
status masih joint production artinya
sehingga
design
bangunnya
untuk
dapat
menguasai
masih
Production
II
melaksanakan pembangunan alutsista.
rancang
whole
tahap
milik
galangan
produsen
metode dan strategi yang tepat, dengan
masih ikut apa saran dari galangan kapal
kemampuan dan pengalaman yang lebih
produsen, tetapi semua pelaksanaannya
dari sumber daya manusia dan susunan
sudah dikerjakan oleh SDM dan fasilitas
organisasi
serta
yang ada di PT. PAL Indonesia, pada
yang
intinya tujuan PT. PAL Indonesia (Persero)
penyiapan
mendukung,
sarana/prasarana
memadai disamping itu juga perlu adanya
adalah
dukungan dari semua pihak terkait.
produksinya.
Bila dilihat dari roadmap yang telah dibuat
semua
kapal
teknologi tersebut dibutuhkan penerapan
yang
sehingga
dimaksud
penguasaan
peralatan
tehnologi
Tahapan tersebut dapat dikaitkan
PT. PAL Indonesia dengan membagi
dengan
teori
penguasaan
kegiatan kedepan menjadi tiga tahapan,
menurut
yaitu pada tahap I akan dilaksanakan
mengandung pengertian bahwa apabila
Keith
34 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volume 3 Nomor 1
Krause,
tehnologi hal
ini
PT.
PAL
Indonesia
telah
dapat
Indonesia
sebagai
industri
strategis
melaksanakan semua tahapan sesuai
pertahanan nasional bidang maritim, baik
dengan roadmap yang direncanakan,
dari sisi peraturan dan per Undang
maka
dapat
Undang an yang akan dapat digunakan
melanjutkan dengan tahapan berikutnya
sebagai pegangan dan payung hukum,
yaitu tahap ke IV sesuai teori Keith Krause
maupun
sehingga PT. PAL Indonesia akan memiliki
penentuan rencana pembelian alutsista
kemampuan dan penguasaan tehnologi
kedepan untuk dapat menguasai dan
secara keseluruhan sehingga mampu
mengembangkan satu jenis yang sama
menciptakan tehnologi baru dengan kata
dulu.
lain
kebijakan dari pemerintah, kalau sudah
PT.
PT.
PAL
Indonesia
PAL
Indonesia
mampu
melaksanakan litbangyasa sendiri.
dalam
hal
menentukan
ini
atas
pengembangan
juga
sangat
kelangsungan
tehnologi
Disini
sisi
keputusan
dibutuhkan
dan
konsistensi
diputuskan beli satu produk ya harus
Kebijakan Pemerintah (Goverment Policy)
dari
diupayakan sampai bisa. Demikian juga dari sisi dukungan finansial
dari
pemerintah
sebagai
industri
dukungan untuk melaksanakan penelitian
pertahanan untuk menuju kemandirian,
dan pengembangan rekayasa teknologi
menurut teori kebijakan publik yang
(Litbangyasa). Situasi dan kondisi yang
dikemukakan oleh William Jenkins yang
demikian
dirujuk
dijelaskan dalam konsep pola besar yang
dalam
Nugroho
(2013),
sesuai
dengan
digunakan
tidak hanya terkait dengan pemerintah
pengembangan
saja
kepada
pertahanan diukur dari tiga kapasitas
kekuatan/kekuasaan aktor politik atau
yang salah satunya adalah kapasitas
kelompok aktor politik dalam mencapai
finansial atau kapasitas ekonomi nasional,
tujuan...”. Hal penting yang tidak bisa
dimana keberhasilan industri strategi
dikesampingkan serta paling menentukan
pertahanan
dalam upaya pelaksanaan proses menuju
kesuksesan
kemandirian
kebijakan
kemandiriannya salah satunya sangat
diharapkan
ditentukan oleh kemampuan dukungan
pemerintah agar tetap konsisten dalam
finansial, hal tersebut dikuatkan dengan
mendukung upaya kemandirian PT. PAL
pendapat Morgenthau bahwa ekonomi
pemerintah,
juga
ini
adalah
dimana
KKIP
yang
menyatakan bahwa “ Kebijakan publik
tetapi
oleh
apa
kemandirian
dalam dalam
dalam industri
mendapatkan mencapai
Kemandirian PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai Industri Strategis … | R. Kukuh Sulistijono | 35
diterjemahkan lebih kepada bagaimana
bagaimana
kapabilitas militer dapat terbangun oleh
bagaimana mengatur manusia tersebut.
kemampuan ekonomi tersebut.
Dalam aplikasi di lapangan Manajemen
Dalam sumber
pembahasan
daya
manusia
tentang
menunjukkan
Sumber
menggunakan,
Daya
diintegrasikan
dan
Manusia
secara
harus
penuh
dengan
bahwa ketersediaan jumlah Sumber Daya
proses manajemen-manajemen yang lain.
Manusia organik PT. PAL Indonesia
Dikaitkan dengan teori kesiapan bahwa
(Persero) kurang memadai dihadapkan
kesiapan merupakan suatu kondisi yang
dengan
beban
harus dimiliki baik oleh perorangan
pekerjaan, hal tersebut mengakibatkan
maupun suatu badan organisasi dalam
perusahaan melakukan outsourcing atau
mempersiapkan diri baik secara fisik
menggunakan
kontraktor.
maupun mental untuk mencapai tujuan
Penggunaan tenaga outsourcing yang
yang dikehendaki. Dengan pertimbangan
tidak memiliki hubungan ikatan kerja yang
teori kesiapan tersebut diatas kondisinya
kuat sebagaimana SDM organik sangat
sangat
rawan
proses
dilaksanakan PT. PAL Indonesia, maka
transfer teknologi yang sedang gencar
kesempatan transfer of technology ini
dilakukan
harus benar-benar dioptimalkan.
jumlah
dan
jasa
terhadap
oleh
tingkat
sub
keberhasilan
PT.
PAL
Indonesia
(Persero). Disamping itu SDM PT. PAL
relevan
PT.
dengan
PAL
yang
Indonesia
harus
(Persero)
belum memiliki cukup pengalaman dan
sedang melaksanakan pemembangunan
kemampuan dalam penguasaan teknologi
fasilitas infrastruktur sarana/prasarana
rancang bagun kapal selam. Menurut
serta menyiapkan alat/peralatan untuk
teori tentang manajemen pada intinya
galangan kapal selam dengan design
menjelaskan
bangunan
bahwa
tujuan
suatu
maupun
organisasi atau perusahaan tidak akan
alat/peralatan
tercapai tanpa adanya sumber daya yang
semuanya mengikuti sesuai konsep dari
diperlukan,
galagan kapal
termasuk
sumber
daya
manusia.
joint
penempatan section
yang
DSME Korea Selatan
sebagai galangan kapal pemberi transfer
Manajemen Sumber Daya Manusia
teknologi. Beberapa hal yang perlu
merupakan bagian dari proses untuk
mendapat perhatian dan diwaspadai oleh
menentukan
PT.
diperlukan,
tentang bagaimana
apa
yang
memperoleh,
PAL
Indonesia
(Persero)
dalam
penyiapan dan pembangunan fasilitas
36 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volume 3 Nomor 1
infrastruktur dan alat/peralatan untuk
profesional
galangan
selam,
kapal
dimaksudkan tentang
selam,
hal
yang
adalah adanya prediksi
fleksibilitas
dari
fasiliitas
infrastruktur dan alat/peralatan yang
sehingga
fungsi
dan
dan
menangani
belum
sarana/prasarana kegiatan
memiliki
kapal fasilitas
untuk
mendukung
pemeliharaan,
perbaikan,
maupun pembuatan kapal selam.
sedang dibangun dan disiapkan agar dirancang
dalam
Dari
aspek
kemampuan
dan
pengalaman Sumber Daya Manusia PT.
produktifitasnya akan bisa relevan untuk
PAL
sekian puluh tahun kedepan dengan
sepenuhnya menguasai teknologi kapal
mempertimbangkan
selam,
dan
Indonesia
karena
(Persero)
teknologi
belum
tersebut
memperhitungkan adanya kemungkinan
merupakan hal baru yang belum pernah
dilaksanakannya
dilaksanakan,
penambahan,
modifikasi, dan
peningkatan
kemampuan.
ditambah
lagi
dengan
minimnya jumlah personel yang mampu disipakan
untuk
mengikuti
training
Disamping itu Untuk dapat selalu
ToT/OJT, dan dari aspek kinerja juga
menjaga dan meningkatkan kemampuan
personel PT. PAL Indonesia (Persero)
perlu
masih perlu ditingkatkan tentang budaya
juga
dibangun
sarana/prasarana
fasilitas
untuk
dan dapat
kerja dan disiplin waktu.
melaksanakan penelitian, pengembangan dan
rekayasa
penemuan
(libangyasa),
teknologi
baru
karena atau
PT. PAL Indonesia (Persero) masih belum memiliki fasilitas sarana prasarana untuk
melaksanakan
pemeliharaan,
pengembangan teknologi yang sudah ada
perbaikan, maupun pembuatan kapal
akan selalu menggunakan fasilitas dan
selam.
sarana litbangyasa, dan tentu saja dengan
prasarana dan alat/peralatan masih dalam
selalu menumbuhkan motifasi dan inovasi
proses pengerjaan.
secara terus menerus dan berkelanjutan.
Saran
Kesimpulan
Agar diaplikasikan tahapan-tahapan yang
Kondisi PT. PAL Indonesia (Persero) saat
ada dalam teori maupun konsep tentang
ini
dalam
penguasaan technology dan manajemen
pembuatan kapal selam karena belum
sumber daya manusia maupun kesiapan
memiliki kemampuan dibidang rancang
dalam
bangun
kemandirian industri pertahanan.
masih
belum
kapal
mandiri
selam,
SDM
belum
Penyiapan
rangka
fasilitas
upaya
sarana
mewujudkan
Kemandirian PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai Industri Strategis … | R. Kukuh Sulistijono | 37
Dalam
penguasaan
sama lebih mendalam dengan galangan
teknologi rancang bangun kapal selam
kapal DSME sebagai galangan kapal
disamping
produsen,
yang
strategi
roadmap PT. PAL Indonesia
sudah
ada,
perencanaan
agar
yang
membuat
lebih
rinci
dan
sehingga
segera
mengendalikan seluruh tahapan proses transfer
of
technology
implementatif serta tahapan pelaksanaan
mencarikan
secara konsisten dan hasil yang terukur,
permasalahan yang timbul.
dengan
sasaran
solusi
dan
dapat
terhadap
segala
arah
Pemerintah agar konsisten dalam
kemandirian untuk pembangunan kapal
hal kebijakan (political will) tentang
selam tahap
industri
menjaga
peningkatan
dapat
berikutnya,
arah
dan
dan untuk
tujuan
dalam
pertahanan
memprioritaskan
dan
dalam
lebih
memberikan
mewujudkan kemandirian kemampuan
dukungan
PT.
pengembangan fasilitas sarana prasarana
PAL
Indonesia
(Persero)
untuk
membuat kapal selam maka sangat
PT.
diharapkan konsistensi dari pemerintah
memberikan
Indonesia
pemeliharaan,
baik
dalam
menentukan
PAL
pendanaan
Indonesia order
untuk
(Persero)
dan
pekerjaan
baik
perbaikan
maupun
kebijakan maupun dalam pembuatan
pembuatan kapal perang (kapal selam)
peraturan dan perundang undangan yang
agar kualitas Sumber Daya Manusia PT.
nantinya akan dipakai sebagai pedoman
PAL Indonesia dapat tetap terjaga dan
dan payung hukum.
investasi fasilitas dan alat peralatan dapat
Dengan terbatasnya Sumber Daya Manusia
yang
Indonesia
profesional,
sebagai
PT.
industri
PAL
strategi
pertahanan agar lebih serius dalam menyiapkan personel yang merupakan salah satu elemen utama dari Manajemen Sumber
Daya
mengingat
nilai
Manusia.
Dengan
strategis
program
transfer of technology pembangunan kapal selam diesel elektrik ini sangat tinggi,
maka
segera
merealisasi
pembentukan tim ekspert dalam kerja
dioptimalkan. Daftar Pustaka Karim S (2014), Membangun kemandirian Industri Pertahanan Indonesia, KPG (Kepustakaan Populer Gamedia), Jakarta. Kementerian Pertahanan RI, TRAK/1485/KE/XII/2011/AL, tanggal 20 Desember 2011 tentang Pengadaan 3 Unit Kapal Selam Diesel Elektrik. Marsetyo (2014), Sea Power Indonesia, Universitas Pertahanan, Jakarta. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
38 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | April 2017 | Volume 3 Nomor 1
Sedarmayanti (2001), Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju, Bandung. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Wijayanto A, Prasetyo E, Keliat M (2012), Dinamika Persenjataan dan Revitalisasi Industri Pertahanan, Universitas Indonesia, Jakarta.
Kemandirian PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai Industri Strategis … | R. Kukuh Sulistijono | 39