KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO
OLEH SULIS TRIYA NINGSIH
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kemampuan menulis teks pidato siswa berdasarkan kriteria penilaian yang meliputi beberapa aspek yaitu (1) sistematika penulisan, (2) pengembangan isi, dan (3) bahasa yang digunakan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi. Jenis dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 194 siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi. Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel adalah random sampling, artinya semua siswa kelas X diambil secara acak hingga memperoleh sampel sebanyak 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas X SMA 3 Muaro Jambi tergolong mampu dengan jumlah nilai rata-rata 77,68. Berdasarkan persentase kemampuan menulis teks pidato berdasarkan kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa: (1) penguasaan sistematika penulisan pidato dengan nilai rata-rata 97,67 tergolong kriteria sangat mampu dan dari 30 siswa hanya 17 siswa mampu menguasai; (2) penguasaan pengembangan isi pidato dengan nilai rata-rata 82,36 tergolong kriteria mampu dan dari 30 siswa hanya 3 siswa yang mampu menguasai; (3) penguasaan bahasa yang digunakan dengan nilai rata-rata 64,72 tergolong kriteria cukup mampu dan dari 30 siswa belum ada yang mampu menguasai. Berdasarkan hasil penelitian ini simpulan yang diambil adalah kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato tergolong mampu. Jika dihubungkan dengan proses pembelajaran, maka pembelajaran menulis teks pidato harus lebih ditingkatkan lagi. Tujuannya agar siswa mampu menulis kreatif dalam menuangkan gagasannya dalam sebuah teks pidato terutama dalam menemukan gagasan dan dapat menyampaikan gagasan-gagasannya melalui sistematika penulisan, pengembangan isi, dan bahasa yang digunakan dengan baik.
PENDAHULUAN Menulis teks pidato adalah materi yang sesuai dengan keterampilan menulis yang melibatkan proses berpikir. Dengan menulis teks pidato siswa dituntut untuk berpikir kritis dan logis, sebab dasar pidato adalah berpikir kritis dan logis (Keraf,1993:3). Peneliti memfokuskan pada keterampilan menulis siswa sebagai bahan penelitian mengenai kemampuan siswa dalam menulis teks pidato. Siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi sebagai objek untuk memberikan deskripsi ilmiah tentang kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato dengan aspek penilaian (1) sistematika penulisan, (2) pengembangan isi, dan (3) bahasa yang digunakan. PEMBAHASAN Hakikat Menulis Menurut Semi (2007:14) menyatakan bahwa “menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan-gagasan dalam lambanglambang tulisan”. Menurut Tarigan (1986:15) “menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/ gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaian”. Pada hakekatnya menulis adalah kegiatan berupa penuangan ide atau gagasan dengan kemampuan yang kompleks melalui aktifitas yang aktif dan produktif dalam bentuk simbol huruf dan angka secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Hakikat Teks Pidato
Teks merupakan wacana tertulis. Menurut Luxembrug (1989:86) “teks ialah ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan satu kesatuan”. Menurut Baried (1985:56) “teks artinya kandungan atau muatan naskah, sesuatu yang abstrak hanya dapat dibayangkan saja”. Teks terdiri atas isi, yaitu ide-ide atau amanat yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Kemampuan Menulis Teks Pidato Pada hakekatnya kemampuan menulis teks pidato merupakan kemampuan menulis yang menghasilkan tulisan berupa pesan atau amanat yang disampaikan untuk khalayak ramai. Kemampuan menulis teks pidato juga dapat diartikan untuk menuangkan gagasan kedalam bentuk tulisan yang siap dilisankan. Kemampuan menulis teks pidato harus melalui tahap latihan dengan proses mengapresiasikan diri, menyumbangkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas, mengasah kecerdasan dan proses berkomunikasi. Maka, dengan proses tersebut seiring dengan keterampilan menulis teks pidato terlaksana dengan baik. Teknik Menyusun Pidato Menurut Sahlan (2007:23) menyatakan bahwa “langkah-langkah dalam menyusun kerangka teks pidato yaitu pembukaan, pendahuluan, isi pokok, kesimpulan, harapan, dan penutup”. Menurut Sulanjari (2010:31) menyatakan bahwa “garis-garis besar pidato yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu pengantar, isi, dan penutup”. Isi teks dalam sebuah pidato harus
disusun secara teratur dan berurutan, agar yang disampaikan melalui teks pidato tersebut saling berhubungan. Jenis-jenis Pidato Menurut
Tarigan
(2008:30-38)
“jenis-jenis
pidato
dibagi
atas
kepentingan, maksud dan tujuannya”. Jenis-jenis pidato berdasarkan kepetingan, menurut Hendrikus (1991:48) “faktor-faktor yang menjadi patokan untuk menentukan jenis pidato berdasarkan kepentingan yaitu bidang politik, kesempatan khusus, kesempatan resmi, dan pertemuan informatif”. Jenis-jenis pidato berdasarkan kepentingan memiliki keperluannya masing-masing dalam penyampaiannya. Penilaian Menulis Teks Pidato Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian dijadikan bahan mengetahui kemampuan setiap siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam pembelajaran menulis teks pidato, memberikan batasan pada siswa mengenai aspek yang akan dinilai. Adapun yang menjadi aspek penilaian sebagai berikut: Sistematika Penulisan Sebelum menulis sebuah teks pidato, terlebih dahulu penulis harus menentukan topik dan tujuan pidato yang akan disampaikan. Sehingga, pendengar memahami apa yang disampaikan lewat teks pidato tersebut. Topik adalah pokok pembicaraan yang akan disampaikan kepada pendengar. Untuk membatasi topik, ajukan pertanyaan tentang apa yang akan dibahas. Topik terlalu luas, tetapi topik tetap harus dibatasi sesempi dan sekecil
mungkin. Selanjutnya, ajukan pertanyaan kembali apa saja yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Selain menentukan topik, tujuan pidato juga harus diketahui. Perhatkan contoh berikut! Topik : Tubuh Sehat dan Bugar dengan Jalan Kaki. Tujuan
: Agar pendengar melakukan olahraga jalan kaki.
Setelah itu penulis dapat menyusun teks pidato sesuai dengan kerangka teks pidato. Pidato terdiri atas tiga bagian, yakni pendahuluan, isi, dan penutup. Secara sederhana kerangka pidato dapat disusun seperti ini. Topik pidato: Tubuh Sehat dan Bugar dengan Jalan Kaki 1. Pendahuluan 2. Isi a. Pentingnya tubuh sehat dan bugar b. Olahraga jalan kaki c. Manfaat lain jalan kaki 3. Penutup Pengembangan Isi Isi dalam teks sangat berkaitan dengan semantik, sintaksis, dan pragmatik. Semantik merupakan salah satu kajian dalam bahasa yang berkaitan dengan makna. Isi dalam teks tidak lain adalah makna-makna yang disampaikan oleh penulis pidato. Sintaksis dalam tata bahasa diartikan sebagai tata kalimat. Teks harus memperlihatkan satu kepaduan. Kepaduan tersebut akan tampak apabila unsur-unsur dalam tata bahasa yang berfungsi sebagai konjungsi secara konsisten dipergunakan. Pragmatik berkaitan
dengan situasi atau keadaan bahasa yang digunakan dalam keadaan tertentu. Bahasa yang Digunakan Bahasa adalah sebuah sistem struktural mengenai bunyi bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi. Karena bahasa merupakan alat komunikasi, maka bahasa harus dijelaskan dengan baik dan benar agar pesan yang disampaikan diterima dengan sempurna. Meskipun sudah sering didengar, ternyata belum semua orang memahami arti kata bahasa yang baik dan benar. Tidak semua bahasa yang baik itu benar dan sebaliknya, tidak semua bahasa yang benar itu baik. Tentunya yang terbaik adalah bisa berbahasa dengan baik dan benar. Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus lebih efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Bahasa yang mudah dipahami memperlibatkan bahwa proses penyampaian oleh penulis atau pembicara dan proses penerimaan oleh pendengar atau pembaca berlangsung dengan sempurna, sehingga isi atau maksud yang akan disampaikan oleh penulis atau pembicara dapat tergambar lengkap lewat pikiran pendengar atau pembaca. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti yaitu untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato, maka jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebesar 15%, dari jumlah keseluruhan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi yang berjumlah 194 orang sehingga dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang dari jumlah siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/ 2014. Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini peneliti akan menilai kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato yang dituangkan dalam bentuk menulis teks pidato melalui tiga kategori penilaian meliputi sistematika penulisan, pengembangan isi, dan bahasa yang digunakan. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Instrumen Penelitian Sesuai dengan data dan sumber data maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah unjuk kerja dengan menilai kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato dengan
memperhatikan sistematika penulisan, pengembangan isi, dan bahasa yang digunakan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pertama yaitu melakukan tes dalam bentuk menulis teks pidato siswa. Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan siswa yang telah dipilih menjadi sampel. Kemudian untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato maka setiap siswa (sampel) melakukan tes dengan menulis teks pidato dan dikumpulkan. Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah mencari persentase dari tiap-tiap jenis kategori yakni, sangat mampu, mampu, cukup mampu, kurang mampu, dan tidak mampu. Langkah-langkah yang dilakukan adalah mencari nilai rata-rata dengan menggunakan rumus Djiwandono (1996:102): Mencari nilai skor = P1 + P2 2 Untuk menghitung skor kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato dari nilai rata-rata yang dimiliki siswa dalam setiap aspek penilaiannya, digunakan rumus Ali (1993:86): % = n x 100 N Format Kriteria Penilaian Penilaian dalam tes berpidato dibedakan dalam lima kategori, yaitu: Tabel 5 Format Kriteria Penilaian
Nilai Rata-rata 85-100 75-84 60-74 40-59 30-39
Keterangan Sangat Mampu Mampu Cukup Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Menulis teks pidato merupakan suatu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai, karena dengan menulis siswa dilatih untuk menemukan gagasan dan mengembangkannya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui deskripsi nilai rata-rata yang diperoleh dari kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan nilai yang telah dilakukan bahwa siswa cukup mampu dalam menulis teks pidato. Dari hasil pengolahan data, sebanyak 30 orang siswa dengan nilai rata-rata keseluruhan kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato adalah 77,68 tergolong kriteria penilaian mampu. Berdasarkan nilai rata-rata kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato berdasarkan kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa: (1) penguasaan sistematika penulisan pidato dengan nilai rata-rata 97,67 tergolong kriteria sangat mampu dan dari 30 siswa hanya 17 siswa mampu menguasai; (2) penguasaan pengembangan isi pidato
dengan nilai rata-rata 82,36 tergolong kriteria mampu dan dari 30 siswa hanya 3 siswa yang mampu menguasai; (3) penguasaan bahasa yang digunakan dengan nilai rata-rata 64,72 tergolong kriteria cukup mampu dan dari 30 siswa belum ada yang mampu menguasai. Dari hasil penelitian ini, terbukti bahwa tujuan penelitian dapat dicapai. Penelitian ini memberikan gambaran kemampuan siswa dalam menulis teks pidato. Dalam penelitian ini pula dapat ditemukan titik lemah dalam menulis teks pidato. Beberapa siswa sebenarnya mampu dalam mengungkapkan gagasan hanya saja kesulitan dalam menggunakan kalimat efektif dan penguasaan ejaan. Hal itu terbukti dari 30 siswa hanya 17 siswa yang mampu dalam mengasai sistematika penulisan, dari 30 siswa hanya 3 siswa yang mampu menguasai pengembangan isi, dan dari 30 siswa belum ada yang mampu menguasai bahasa yang digunakan. Jika dihubungkan dengan proses pembelajaran, maka pembelajaran menulis teks pidato harus lebih ditingkatkan lagi. Tujuannya agar siswa mampu menulis kreatif dalam menuangkan gagasannya dalam sebuah teks pidato yang baik. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari uraian pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa “Kemampuan Siswa Kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam Menulis Teks Pidato” tergolong kriteria mampu, dengan nilai rata-rata 77,68.
Berdasarkan nilai rata-rata kemampuan siswa kelas X SMA 3 Muaro Jambi dalam menulis teks pidato berdasarkan kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa: (1) penguasaan sistematika penulisan pidato dengan nilai rata-rata 97,67 tergolong kriteria sangat mampu dan dari 30 siswa hanya 17 siswa mampu menguasai; (2) penguasaan pengembangan isi pidato dengan nilai rata-rata 82,36 tergolong kriteria mampu dan dari 30 siswa hanya 3 siswa yang mampu menguasai; (3) penguasaan bahasa yang digunakan dengan nilai rata-rata 64,72 tergolong kriteria cukup mampu dan dari 30 siswa belum ada yang mampu menguasai. Jika dihubungkan dengan proses pembelajaran, maka pembelajaran menulis teks pidato harus lebih ditingkatkan lagi. Tujuannya agar siswa mampu menulis kreatif dalam menuangkan gagasannya dalam sebuah teks pidato. Saran Berdasarkan simpulan di atas dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran: 1. Dalam upaya peningkatan kemampuan menulis teks pidato siswa berdasarkan cara menemukan gagasan dan mengembangkannya perlu ditingkatkan lagi, agar siswa lebih mampu dan kreatif dalam menemukan dan mengembangkan gagasan atau pendapatnya. 2. Dalam upaya peningkatkan kemampuan menulis teks pidato siswa berdasarkan aspek kriteria penilaian yang meliputi sistematika penulisan,
penguasaan
isi,
dan
penguasaan
bahasa
yang
digunakan harus lebih diperhatikan lagi, agar siswa benar-benar mampu untuk menulis teks pidato dengan baik dan benar. DAFTAR RUJUKAN Anwar. 2003. Retorika Praktis Teknik dan Seni Berpidato. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto. 1991. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Djarwanto. 1996. Model Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Admasunja. Hadinegoro. 2009. Teknik Seni Berpidato Mutakhir. Yogyakarta: Absolut. Haryadi. 1994. Pengantar Berbicara. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Hakim. 1991. Teknik, Pedoman dan Seni Berpidato. Surabaya: Indah. Hendrikus. 1991. Retorika. Yogyakarta: Kanisius. Indrawati. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Keraf. 1993. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah. Keraf. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kosasih. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya. Laksono. 2009. Pintar Berpidato. Jakarta: Visi 7. Narbuko. 2004. Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Nurgiyantoro. 1998. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Razak. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia. Romli. 2010. Lincah Menulis Pandai Berbicara. Bandung: Angkasa.
Rosalina. 1991. Contoh MC dan Pidato Praktis. Surabaya: Amanah. Sahlan. 2007. Materi Dasar Bahasa Indonesia. FKIP Universitas Haluleo. Selamet. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press. 35 Semi. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.
Solehan. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka. Sulanjari. 2010. RETORIKA: Seni Berbicara Untuk Semua. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Siasat Pustaka. Suparno. 2005. Keterampilan Dasar Menulis. Universitas Terbuka. Syafe’i. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdiknas. Tarigan. 1986. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan. 1995. Dasar-dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa. Tarigan. 1997. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Cetakan ke-8. Bandung: Angkasa. Wibowo. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.