KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN
Sri Elfina1, M. Atar Semi1, Dainur Putri2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia E-mail:
[email protected] Jurusan Pendidikan Bahasa dan seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang
ABSTRACT
The background of the problem of this research came from writing, that was low students’ motivation in writing, specifically in writing the traditional poetry. They are difficult in pouring the idea to be a writing, less asking and difficult in choosing the suitable vocabulary to use. The purpose of this research was to describe the first year students’ ability in writing traditional poetry at SMPN I Tigo Nagari Kabupaten Pasaman deals with the amount of row, the amount of syllable, rhyme, couplet, contents and creativity. The theory used about writing is from Semi and theory about poetry is from Gani. This research was qualitative descriptive. The sample of this research was VIIA students of SMPN I Tigo nagari Kabupaten Pasaman. They all are 30 students. The result of this research found that the first year students’ ability in writing traditional poetry at SMPN I Tigo Nagari Kabupaten Pasaman was categorized good. It was proved by the fact that the students ability in in witing traditional poetry from the amount of line aspect was almost perfect (95,5), the syllable aspect was enough (67,7), rhyme aspect was good (85,5), couplet and contents aspect was good (79,9) and creativity aspect was enough (65,5). It can be concluded that the mean of students’ ability in writing traditional poetry was good (78,6). Key words: Writing Ability of Traditional Poetry
wajib mulai dari SD hingga SMA,
Pendahuluan dan
bahkan perguruan tinggi. Dalam
telah
pelaksanaannya, mata pelajaran ini
diselenggarakan di setiap pendidikan
mencakup empat aspek keterampilan
dan menjadi salah satu pelajaran
berbahasa
Pembelajaran Sastra
Bahasa
Indonesia
yaitu;
keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan
dikembangakan dan suku bangsa
menulis. Sebagai suatu keterampilan
melayulah
dasar dalam aktivitas berbahasa,
menggunakan pantun. Pantun adalah
semua keterampilan bahasa tersebut
puisi lama yang terdiri atas empat
saling menunjang dan berkaitan erat
baris
satu sama lainnya.
bersilih atau bersilang yaitu a-b-a-b
atau
yang
lebih
paling
yang
gemar
bersajak
Salah satu dari keterampilan
dan tiap baris terdiri atas empat
berbahasa yaitu menulis Menurut
sampai enam kata, jumlah suku kata
Semi (2003:5) menulis merupakan
dalam tiap baris antara delapan
suatu proses kreatif, sebagai suatu
sampai dua belas, Dua baris pertama
proses kreatif, ia harus mengalami
merupakan sampiran dan dua baris
suatu proses yang secara sadar dilalui
terakhir merupakan isi pantun (Gani,
dan
2010:74).
secara
sadar
pula
dilihat
hubungan satu dengan yang lain,
Menurut
Rizal
(2010:12)
sehingga berakhir pada suatu tujuan
Pantun adalah puisi asli anak negeri
yang jelas. Dengan adanya menulis,
Indonesia
manusia
mengungkapkan
serumpun melayu (nusantara), milik
gagasan, perasaan, pikiran, dan ide
budaya bangsa. Pantun adalah benar-
secara tertulis. Sedangkan menurut
benar berasal dari kesusastraan anak
Tarigan (2008:3) menulis adalah
negeri sendiri. Setiap baitnya terdiri
suatu
yang
dari empat baris, baris kesatu dan
berkomunikasi
baris kedua adalah sebagai sampiran,
secara tidak langsung, tidak secara
baris ketiga dan keempat merupakan
tatap muka dengan orang lain.
isi pantun. Semi (1988:147) juga
dapat
keterampilan
digunakan
untuk
bahasa
dan
bangsa-bangsa
menyatakan
di
berbentuk puisi yaitu pantun. Pantun
Indonesia,
pantunlah
merupakan karya sastra lama yang
merupakan milik Indonesia sejati,
sangat luas dikenal hampir setiap
selebihnya adalah bentuk puisi yang
suku bangsa di Indonessia. Pantun
mendapat pengaruh dari luar seperti
merupakan karya sastra Melayu yang
Hindu dan Arab.
Salah satu karya sastra yang
sampai
sekarang
masih
antara
puisi yang
wawancara
baris tiap bait, (2) jumlah suku kata
penulis dengan salah seorang guru
tiap baris, (3) persajakan akhir, (4)
bidang studi bahasa dan sastra
sampiran dan isi , (5) Kreativitas.
Berdasarkan
Indonesia SMP Negeri I Tigo Nagari
Hasil
penelitian
ini
Kabupaten Pasaman, Meloni Mukti
diharapkan bermanfaat bagi pihak-
S.Pd pada tanggal 8 Desember 2012
pihak berikut yaitu:
penulis
1. Guru
memperoleh
informasi
mata
pelajaran
diantaranya (1) kurangnya motivasi
Indonesia,
siswa dalam menulis salah satunya
sebagai
menulis
meningkatkan kemampuan siswa
pantun,
(2)
saat
guru
dapat
Bahasa
informasi
menerangkan materi, siswa tidak
dalam
banyak bertanaya, namun saat diberi
menulis pantun.
tugas siswa terkesan mengerjakan
digunakan
proses
untuk
pembelajaran
2. Siswa, dapat digunakan untuk
tugas tersebut sebagai suatu beban
meningkatkan
atau siswa lebih banyak bermain, dan
minatnya dalam apresiasi sastra
(3) Siswa merasa kesulitan untuk
puisi lama khususnya menulis
menuangkan ide/gagasan ke dalam
pantun.
tulisan dan mencari kosakata yang
3. Peneliti
lain,
bahan
akan ditulis.
kreativitas
dapat
dan
dijadikan
perbandingan
dalam
permasalahan
penelitian terkait dengan menulis
tersebut peneliti tertarik melakukan
pantun dan dapat melanjutkan
penelitian di SMP Negeri I Tigo
penelitian ini dari sudut pandang
Nagari Kabupaten Pasaman dengan
yang berbeda.
Berdasarkan
judul, “Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas VII SMP Negeri I Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Tujuan penelitian ini yaitu
Metodologi Penelitian penelitian
ini
merupakan
kualitatif.
Menurut
untuk mendeskripsikan kemampuan
Bogdan dan Taylor (dalam Moleong
menulis pantun siswa kelas VII SMP
2010:4)
Negeri I Tigo Nagari Kabupaten
penelitian
Pasaman ditinjau dari: (1) jumlah
prosedur
mendefinisikan kualitatif penenlitian
bahwa
merupakan yang
menghasilkan data deskriptif berupa
Nagari Kabupaten Pasaman. Setelah
kata-kata tertulis atau lisan dari
itu diadakan tes menulis pantun. Soal
orang-orang
tes
dan
pelaku
yang
hanya
satu
bait
pantun.
diamati. Menurut Moleong (2010:11)
Berdasarkan pantun yang ditulis
metode deskriptif adalah metode
siwa,
dimana
kemampuannya
data
yang
dikumpulkan
dianalisis
untuk
menilai
menulis
sebuah
berupa kata-kata dan bukan angka-
pantun dari aspek jumlah baris dalam
angka.
satu Data dalam penelitian ini
adalah pantun yang ditulis siswa
bait,
jumlah
suku
kata,
persajakan akhir, sampiran dan isi, kreativitas. Pengumpulan data dilakukan
kelas VII.A SMP Negeri I Tigo Pasaman.
dengan melaksanakan tes menulis
Sedangakan yang menjadi objek
pantun sesuai dengan batas waktu
penelitian ini adalah siswa kelas
yang telah ditentukan. Di dalam
VII.A SMP Negeri I Tigo Nagari
pembelajaran,
Kabupaten Pasaman, dengan jumlah
menulis
siswa 30 orang. Alasan memilih
menulis,
kelas VII.A, karena kemampuan kelas
dikumpulkan, kemudian diperiksa
homogeny berdasarkan kemampuan
sesuai dengan aspek yang diteliti
siswa. Selain itu setiap kelas diajar
yaitu
oleh
menggunakan jumlah baris tiap bait,
Nagari
Kabupaten
guru
yang
sama
dengan
siswa
pantun.
ditugaskan
Setelah
lembaran
kerja
kemampuan
siswa
jumlah
naungan dinas pendididkan yang
persajakan akhir, sampiran dan isi
sama.
pantun. penelitian
yang
Setelah
kata
siswa
kurikulum yang sama serta di bawah
Instrumen
suku
selesai
tiap
data
baris,
terkumpul
ini
langkah yang dilakukan dalam teknik
dengan
analisis data adalah: (1) membaca
dibantu oleh tes menulis pantun,
pantun yang ditulis siswa secara
Pembelajaran
keseluruhan,
digunakan adalah
dalam
peneliti
penelitian sendiri
pantun
disajikan
gunanya
untuk
metode ceramah kepada
menentukan apakah sebuah tulisa
siswa kelas VII SMP Negeri I Tigo
siswa dapat diklasifikasikan sebagai
dengan
pantun dengan menggunakan tabel
menulis
sebagai berikut ini, (2) penskoran
jumlah baris tiap bait secara
kemampuan menulis pantun, (3)
lengkap berkualitas Sempurna.
mengolah skor menjadikan nilai
pantun
2. Kemampuan
menggunakan
siswa
menulis
kemampuan siswa menulis pantun
pantun siswa dari aspek jumlah
dengan menggunakan rumus berikut.
suku kata.
ܰൌ
ௌெ ௌூ
ൈܵ
max,
(4)
Siswa yang menggunakan
patokan
kemampuan siswa menulis pantun berdasarkan tabel koversi skala 10, (5) membuat kesimpulan hasil analis
jumlah suku kata yang berkisar antara 8 sampai 12 suku kata adalah
67,7.
Jika
dikaitkan
dengan patokan persentase hasil
data pada penelitian ini.
menulis, maka dapat disimpulkan siswa kelas VII SMP Negeri I
Hasil dan Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas VII SMP Negeri I Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, Kemampuan siswa dalam menulis pantun
dengan
memperhatikan
syarat-syarat pantun dan kreativitas
Tigo Nagari Kabupaten Pasaman dalam
menggunakan
pantun
suku
kata
berkualitas lebih dari cukup. 3. Kemampuan
siswa
menulis
pantun dari aspek persajakan. Siswa yang menggunakan
berdasarkan tulisan siswa sebagai
perjakan akhir adalah 85,5. Jika
berikut: 1. Kemampuan
siswa
menulis
pantun dari aspek jumlah baris. Siswa yang menggunekan jumlah baris yang lengkap dalam menulis pantun adalah 95,5. Jika dikaitkan
dengan
patokan
persentase hasil menulis, maka dapat disimpulkan siswa kelas VII SMP Negeri I Tigo Nagari Kabupaten
menulis
Pasaman
dalam
dikaitkan
dengan
patokan
persentase hasil menulis, maka dapat disimpulkan siswa kelas VII SMP Negeri I Tigo Nagari Kabupaten menulis
Pasaman
pantun
dalam
menggunakan
persajakan akhir berkualitas baik. 4. Kemampuan
siswa
menulis
pantun dari aspek sampiran dan isi.
Siswa yang menggunakan sampiran dan isi adalah 79,9. Jika
pantun dan kreatifitas berkualifikasi baik.
patokan
Dalam menulis pantun satu
persentase hasil menulis, maka
hal yang diabaikan oleh siswa yaitu
dapat disimpulkan siswa kelas
kurang
VII SMP Negeri I Tigo Nagari
untuk dijadikan sampiran dan isi.
Kabupaten
dalam
Pada hal didalam menulis pantun
menggunakan
rima akhir ini sangat berpengaruh
sampiran dan isi berkualitas baik.
dalam sebuah pantun dan juga
5. Kemampuan siswa dilihat dari
kurang kreatif untuk menciptakan
dikaitkan
menulis
dengan
Pasaman
pantun
sebuah
aspek kreatifitas. Siswa yang menggunakan kretifitas
adalah
dikaitkan
mencari kosakat
pantun.
Pada
waktu
berdiskusi dengan guru sebelumnya
Jika
yaitu guru bahasa Indonesia yang
patokan
mengajar di kelas VII SMP Negeri I
65,5.
dengan
mampu
persentase hasil menulis, maka
Tigo
dapat disimpulkan siswa kelas
mengatakan siswa kurang mampu
VII SMP Negeri I Tigo Nagari
menulis
Kabupaten
dalam
merasa kesulitan mencari kosa kata
menggunakan
yang tepat dan membuat pantun yang
kreatifitas berkualitas lebih dari
sesuai dengan syarat-syarat pantun,
cukup.
tetapi peneliti melakukan penelitian
menulis
Pasaman
pantun
Nagari,
pantun
guru
,
tersebut
karena
siswa
Dari uraian di atas, dapat
ternyata hanya ada beberapa siswa
disimpulkan nilai rata-rata siswa
yang mampu menulis panatun yang
dalam menulis pantun menggunakan
memenuhi syarat pantun dikarenakan
syarat-syarat pantun dan kreatifitas
guru tidak memperhatikan siswa
adalah 76,8. Jika dikaitkan dengan
dalam menulis pantun. Oleh sebab
patokan persentase belajar, maka
itu, guru mempunyai peran penting
dapat disimpulkan bahwa siswa kelas
untuk
VII SMP Negeri I Tigo Nagari
pembelajaran menulis pantun yaitu,
Kabupaten Pasaman dalam menulis
guru dapat mendorong anak didik
pantun
untuk lebih aktif dalam belajar.
berdasarkan
syarat-syarat
meningkatkan
kegiatan
Pembelajran yang menuntut anak
sesuai kajian teori, maka dapat
untuk dapat berfikir dan berimajinasi
disimpulkan
guna
dan
siswa kelas VII SMP Negeri I Tigo
menuliskan ke dalam pantun. Dalam
Nagari Kabupaten Pasaman dalam
hal ini guru mempunyai peran
menulis
motivasi siswa , agar siswa merasa
karena dari 30 data sesuai dengan
memperoleh
dalam
kompetensi dasar dengan syarat-
menciptakan pantun yang sesuai
syarat pantun. Hasil menulis pantun
dengan
pantun.
dibahas secara perindikator sebagai
penelitian
berikut: (1) aspek jumlah baris tiap
menemukan
kosakata
kemudahan
syarat-syarat
Dibandingakn
dengan
yang
yang
bahwa
pantun
kemampuan
tergolong
baik
ada
bait tergolong sempurna, dengan
mengenai memahami dan menulis
rata-rata penguasaan siswa 95,5%,
pantun mengatakan bahwa siswanya
(2) aspek jumlah suku kata tiap baris
sudah mampu menulis sebuah pantun
tergolong lebih dari cukup, dengan
atau tergolong baik. Jadi dapat
rata-rata
penguasaan
disimpulkan
aspek
persajakan/rima
relevan
bahwa
sudah
kemampuan
67,7%,
(3) akhir
menulis pantun siswa kelas VII SMP
tergolong baik, dengan
Negeri I Tigo Nagari Kabupaten
penguasaan
Pasaman sudah baik. Namun, perlu
sampiran dan isi tergolong baik,
ditingkatkan lagi keterampilan siswa
dengan rata-rata penguasaan 79,9%,
dalam menulis pantun berdasarkan
(5) aspek kreatifitas tergolong lebih
syarat-syarat pantun.
dari
85,5%,
cukup,
penguasaan
rata-rata (4)
aspek
dengan
rata-rata
65,5%.
Dapat
disimpulkan nilai rata-rata siswa
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
analisis
tentang kemampuan menulis pantun
dalam menulis pantun tergolong baik dengan rata-rata penguasaan 76,8%.
siswa kelas VII SMP Negeri I Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Dapat
Daftar Pustaka
disimpulkan
Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003.
tentang
kemampuan
yang dimiliki siswa tersebut dalam
Evaluasi pembelajaran
menulis pantun. Dari analisis data
Bahasa dan Sastra
Indonesia. Buku Ajar.
.
Padang:FBSS UNP.
Padang: Angkasa Raya.
Atmazaki. 2007. Ilmu Sastra Teori
Sugiono. 2009. Metode Penelitian
Gani,
dan Terapan. Padang: UNP
Pendidikan
Press.
Kuantitatif,
Erizal.
2010.
Pantun
Minangkabau
dalam
Perpektif
Budaya
Pendidikan.
Padang:
dan UNP
Press.
Menulis Pantun Siswa Kelas VII
SMPN
4
Sutera
Kabupaten Pesisir Selatan”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian
kualitatif.
Bandung: Garda Media. Nolva, Muhrini. 2008. “Kemampuan Siswa Kelas VII SMPN I Sawahlunto
Dalam
Memahami Pantun”. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Rizal, Yose. 2010. Apresiasi Puisi dan
Anatomi
Sastra
Indonesia.
Jakarta: As Agency. Semi, M Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.
Sastra.
Pendekatan kualitatif
dan
R&D. Bandung:Alfabeta. Tarigan,
Henry
Menulis
Guntur. Sebagai
Keterampilan
2008. Suatu
Berbahasa.
Bandung; Angkasa.
Hidayanti, Fitri. 2011. “Kemampuan
1998.