4.1 KEGIATAN BELAJAR A. Tujuan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan. a. Memanfaatkan kesamaan kelas kata dalam bentuk rincian dan kiat memilih bentuk kata yang tepat. b. Memanfaatkan rincian yang efektif dan efisien dalam menuliskan kata, frasa, kalimat, dan paragraf.
B. Uraian Materi
MEMANFAATKAN KATEGORI/KELAS KATA
Kita semua sadar bahwa kata adalah satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna, contoh; sepeda, ambil, dingin, kuliah. Semua kata yang diambil secara acak kita akui sebagai kata karena setiap kata mempunyai makna. Dari segi bentuknya kata dapat dipisahkan atas dua macam yaitu: a. Kata yang bermorfem tunggal disebut juga kata dasar atau morfem bebas. b. Kata yang bermorfem banyak disebut juga kata berimbuhan atau turunan atau morfem terikat. Contoh: Kata Dasar
Kata Berimbuhan
hangus
dihanguskan
penghangusan
lebar
dilebarkan
pelebaran
lentur
dilenturkan
pelenturan
cerdas
kecerdasan
mencerdaskan
Perubahan kata dasar menjadi kata turunan mengakibatkan perubahan bentuk dan makna. Perubahan makna mengakibatkan perubahan jenis atau kelas kata.
1
Pembagian kelas kata Bahasa Indonesia adalah yang diajukan oleh Tim Depdikbud RI yang terdapat dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia mengelompokkan kata ke dalam lima jenis yaitu: a. kata kerja, b. kata sifat, c. kata benda, d. kata tugas.
a. Kata Kerja Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses dan keadaan yang bukan merupakan sifat. Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Contoh; tulis
Era menulis surat. (predikat)
pergi
Arif pergi ke sekolah (predikst)
berbicara
Nelita berbicara lantang seklai (predikat)
melihat
Tono melihat pemandangan (predikat)
berjalan, dsb.
Zai berjalan ke depan rumah (predikat)
b. Kata Sifat Kata sifat adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan, waktu, tabiat orang/binatang, sesuatu benda. Dalam kalimat, kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek, dan penjelas subjek. Contoh : baik
Orang yang baik hati itu meninggal (penjelas sujek)
pandai
Anak pandai itu pasti naik kelas (penjelas subjek)
indah
Tukang taman itu memperindah rumah kami (predik)
cantik
Sekretrais itu selalu merawat kecantikkannya (objek)
ramah
Nenekku sangat ramah (objek)
sopan
Gadis itu berperilaku sopan (objek)
anggun, dsb
Peragawati itu berpenampilan anggun (objek)
2
c. Kata Benda Kata benda adalah kata yang mengacu kepada suatu benda (konkret maupun abstrak). Kata benda akan berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan dalam kalimat. Contoh: buku
Saya membeli buku (objek)
pohon
Pohon itu mengisap makanan lewat akar (subjek)
orang
Orang itu senang bermain bola (subjek)
meja
Erwin menulis di atas meja (Keterangan)
kursi, dsb
Dadang duduk di atas kursi kebesaran (pelengkap)
d. Kata Tugas Kata tugas bukanlah nama satu jenis kata, melainkan kumpulan kata dan pertikel (a) Kata depan adalah kata tugas yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Contoh: di kantor di kota sejak kecil pada hari Mimggu, dsb. (b) Kata sambung adalah kata tugas yang berfungsi menghungkan dua kata atau dua kalimat. Contoh: … antara benci dan rindu … oleh presiden atau wakil presiden … bukan Amri tetapi Amrin. (c) Kata seru adalah kata tugas yang dipakai untuk mengungkapkan seruan hati, seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik.
3
Contoh: ayo aduh astaga hai halo, dsb. (d)Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna, jumlah, orang, atau benda. Contoh: sang guru para petani si hitam, dsb. (e) Partikel bermakna unsur-unsur kecil dari satu kata. Contoh: apakah apatah apapun pergilah
3. LATIHAN I
Berilah tanda silang pada alternative jawaban (a, b, c, dan d) yang Anda anggap paling benar. 1. Kata-kata di bawah ini tergolong kata benda, kecuali … a. Anton b. meka c. pikiran d. sakit. 2. Rumah Dani sangat jauh dari ibukota provinsi. Kata provinsi pada kalimat di atas tergolong kelas kata … a. kata kerja b. kata sifat
4
c. kata benda d. kata tugas. 3. Pramusaji rumah makan Padang itu … cantik a. sangat b. wah c. aduh d. emang 4. Di bawah ini adalah contoh kata sifat, kecuali … a. jauh b. manis c. berani d. bermain 5. Umar … bola berwarna hitam putih. a. ditendang b. menendang c. ketendang d. bertendang. II Gunakanlah
kata-kata
yang
berada
di
sebelah
kanan
untuk
menyempurnakan kalimat-kalimat berikut. 1. Ani … surat lamaran kerja
merobek
2. … menyajikan makanan di bar
kakinya
3. Tukang las melas kursi kami yang telah rusak …
menulis
4. … memberi kuliah pada acara penataran guru
Pramusaji
Bahasa Indonesia. 5. Siswa Sekolah Teknik Pertanian itu bersamaSama … falawija di kebun sekolahannya
Pramuwisma Dosen Guru
Menanam Mengambil III. Carilah dan masukkanlah kata-kata dalam wacana berikut ke dalam table yang disediakan. Pendidikan dalam arti luas mengandung pengertian mendidik, mengajar, dan melatih. Dari konsep tersebut dapat dikemukakan bahwa mendidik merupakan
5
suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan secara sengaja, penuh kesadaran, dan rasa tanggung jawab membimbing anak didik. Tujuannya agar anak didik memiliki watak dan kepribadian yang baik dan utuh. (Hakikat Pendidikan, Depdikbud. 1996). No.
Kata Benda
Kata Kerja
Kata Sifat
Kata Tugas
D. Rangkuman Pembagian kelas kata bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menajdi empat jenis yaitu; kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata tugas. Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek, dan penjelas subjek. Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap dan keterangan dalam kalimat.
Kata tugas
adalah kumpulan kata-kata dan partikel.
E. Tes Formatif 1 I. Istilah titik-titik pada kalimat di bawah ini dengan menggunakan katakata yang Berada di sebelah kanannya. 1. Saya … ke sekolah.
di
2. Gadis itu bermata …
tulis
3. Perayaan ulang tahunnya yang ke-17 diadakan … pantai
pergi
Kuta.
indah
4. Orang yang beriman itu … Tuhan.
laksana
5. Kita merdeka … 17 Agustus 1945 sampai sekarang.
pengetahuan
6. Peragawati itu berdandan dan berpakaian … puteri.
kekasih
7. Tini … surat di ruang Komputer.
sejak
6
8. … engkau jauh-jauh dari tempat maksiat itu.
tetapi
9. Dia pandai … tidak punya biaya untuk sekolah.
ke
10. Siswa kelas I SMK berlarian masuk … kelas.
pergilah mengetik berlarian
II Carilah kata-kata dalam wacana berikut ke dalam tabel yang sudah disediakan sesuai dengan kelas katanya.
HIBURAN MURAH MERIAH
Beban hidup yang semakin berat membuat orang mencari hiburan yang mudah dicerna, murah tetapi meriah. mempengaruhi selera masyarakat.
Pamor penyanyi yang menonjol
Akan tetapi sangat disayangkan di tengah
musik ini mulai disenangi masyarakat, sampai muncul kasus yang berkaitan dengan ahlak.
Goyang Biduannita Inul Daratista yang sangat erotis dan cara
berpakaiannya dianggap telah merusak moral anak-anak remaja.
TABEL KELAS KATA No.
Kata Benda
Kata Kerja
Kata Sifat
Kata Tugas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
7
E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut. Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif I yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Rumus : Tingkat Penguasaan : jumlah jawaban benar X 100% 50
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90 % - 100%
= baik sekali
80 % - 89 %
= baik
70 % - 79 %
= cukup
0 % - 69 %
= kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat meneruskan pada Kegiatan Belajar 2. Tetapi kalau kurang dari 80 % Anda harus mengulang kegiatan belajar 1 terutama bagian yang belum Anda kuasai.
8
Kunci Latihan I.
1. d
2. c
II.
1. menulis
3. a
4. d
5. b
2. Pramusaji 3. kakinya 4. Dosen 5. menanam
III
Tabel Kelas Kata No. 1.
Kata Benda
Kata Kerja
Kata Sifat
Kata Tugas
pendidikan
mengandung
dalam
dan
arti
mendidik
luas
dari
pengertian
mengajar
baik
tersebut
konsep
melatih
bahwa
suatu
ddikemukakan
atau
kegiatan
merupakan
yang
kesadaran
dilakukan
secara
rasa
membimbing
anak
memiliki
watak kepribadian
9
F. Kunci Jawaban Tes Formatif 1 I. 1. pergi 2. indah 3. di 4. kekasih 5. sejak 6. laksana 7. mengetik 8. pergi 9. tetapi 10. berlarian.
II. Tabel Kelas Kata No.
Kata Benda
Kata Kerja
Kata Sifat
Kata Tugas
1.
beban
membuat
erotis
yang
2.
orang
mencari
berat
akan
3.
hiburan
dicerna
meriah
di
4.
pamor
mempengaruhi
menonjol
dengan
5.
penyanyi
disayangkan
murah
tapi
6.
selera
mulai
mudah
dan
7.
masyarakat
muncul
hidup
telah
8.
musik
berkaitan
9.
kasus
goyang
10.
ahklak
berpakaiannya
11.
biduanita
dianggap
12.
Inul Daratista
13.
cara
14.
anak-anak
15.
10
4.2 KEGIATAN PEMELAJARAN 2 A. Tujuan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan (a) mengetahui macam makna kata yang bersinonim, (b) mengetahui cara menghindari pengulangan kata yang bersinonim, (c) menulis kalimat yang sama artinya dengan menggunakan kata yang bersinonim, (d) menulis wacana yang efektif dengan memanfaatkan pilihan kata, kalimat dan ungkapan yang tepat.
B. Uraian Materi 1
MEMILIH KATA, BENTUK KATA, DAN UNGKAPAN YANG TEPAT Sinonim merupakan bagian kosa kata yang sangat penting untuk menunjang
keterampilan
menulis.
Dengan
sinonim
kita
dapat
mengekspresikan gagasan dan perasaan dalam bentuk kalimat yang berbdea sehingga tidak terjadi pengulangan kata mubazir atau bentuk kata yang sama dalam satu kalimat. Coba perhatikan contoh berikut. 1) Penggunaan Sinonim dalam Kalimat (1) tata karma
:
Kita hendaknya memperhatikan tata karma dalam pergaulan.
sopan santun
:
Kita hendaknya memperhatikan sopan santun dalam pergaulan.
(2) akhlak budi pekerti
:
Seorang siswa harus memiliki akhlak yang baik.
:
Seorang siswa harus memiliki budi pekerti yang baik.
(3) berbunyi
:
Bel berbunyi tiga kali sebagai tanda waktu pulang sekolah.
berdering
:
Bel berdering tiga kali sebagai tanda waktu pulang sekolah.
11
(4) aula
:
Siswa baru itu disuruh memasuki aula untuk mendengarkan penjelasan.
ruangan besar
:
Siswa baru itu disuruh memasuki ruangan besar untuk mendengarkan penjelasan.
(5) cermat
:
Kerjakan soal bahasa Indonesia ini dengan cermat agar nilaimu baik.
teliti
:
Kerjakan soal bahasa Indonesia ini dengan teliti agar nilaimu baik.
(6) bersalaman
:
Pada
saat
berkenalan
sebaiknya
kita
berkenalan
sebaiknya
kita
bersalaman. berjabattangan
:
Pada
saat
berjabattangan. (7) individu
:
Sebaiknya Ansa berkenalan terlebih dahulu sebelum melakukan interviu.
wawancara
:
Sebaiknya Ansa berkenalan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara.
(8) tabiat
:
Kelakukan anak itu memang meniru tabiat kedua orang tuanya.
perangai
:
Kelakukan anak itu memang meniru perangai kedua orang tuanya.
Perlu diketahui meskipun sinonim merupakan persamaan makna namun persamaan tersebut hanyalah kemiripan saja. Maksudnya, meskipun maknanya sama tetapi dalam konteks kalimat masih menunjukkan adanya perbedaan. Misalnya, kata mati bersinonim dengan meninggal, wafat, tewas, mangkat, dan gugur, tetapi pemakaiannya bebeda. Kata mati digunakan untuk binantang atau tumbuh-tumbuhan, dan kata meninggal untuk manusia. Kata wafat, tewas, mangkat, dan gugur juga untuk manusia dan terasa lebih halus dari kata meninggal. Cobalah perhatikan perbedaanya dalam konteks kalimat berikut ini. (1) Ular mati tergilas ban mobil.
12
(2) Ayah anak itu meninggal karena usia tua. (3) Nabi Muhammad wafat dalam usia 63 tahun. (4) Delapan serdadu Amerika tewas dalam kecelakaan mobil di Irak Selatan. (5) Setelah raja Hayam Wuruk mangkat, kerjaan Majapahit semakin mundur. (6) Banyak pahlawan yang gugur dalam peperangan itu.
2) Penggunaan Sinonim dalam Paragraf Dalam suatu paragraf penggunaan sinonim diperlukan penenrapan sinonim yang tepat akan membuat kalimat terasa lebih indah dan tidak menjenuhkan. Cobalah Anda perhatikan penggunaan sinonim dalam paragrafberikut ini. Contoh 1 : Hari-hari berikutnya tidak ada lagi penyerbuan-penyerbuan. Mungkin kapten menggangap tidak perlu mengadakan pembersihan di daerah-daerah B atau K yang diduduki gerombolan juga. Atas inisiatifku para tahanan dipekerjakan. Membersihkan tangsi, memgapur temhok dan lain sebagainya dengan dikawal penjaga. Si Gemuk yang sudah mendapat tempat dalam hatikku kuberi pekerjaan dalam kamar kerjaku. Tidak ku awasi, kupercaya begitu saja. Tapi dalam hal ini aku benar, ia memang bias dipercaya, ia betul-betul jujur dan sama sekali bukan pengacau. ZBukan mata-mata gerombolan yang bias pura-pura baik, tapi sesungguhnya ia memang seorang manusia yang baik. Pada hari ketiga ia ditahan, datang isterinya menjenguk. Mengharukan pertemuan itu, istrinya menangis, tapi ia tenang-tenang saja karena mampu menguasai perasaannya. Dikatakan pada isntrinya bahwa tidak lama lagi ia akan dipulangkan karena ia yakin bahwa ia tidak berbuat kesalahan berat. Dengan tertunduk memandangi kaki istrinya, ia berpesan supaya kambing-kambingnya dirawat baik-baik dan tidak usah datang lagi.
13
Contoh 2: Surat penugasan adalah surat yang dipergunakan untuk menugaskan seseorang
agar
melakukan
pekerjaan
tertentu.
Definisi
tersebut
menunjukkan adanya unsur perintah dalam surat penugasan. Karena itu surat penugasan selalu datang dari atasan selaku pemberi tugas yang diberikan kepada bawahannya selaku penerima tugas. Dengan perkataan lain surat penugasan datang dari pejabat yang menugasi kepada karyawan yang ditugas sesuatu. Sepintas lalu surat penugasan sama dengan surat perintah atau instruksi karena sama-sama dibuat berjudul. Tetapi teknik pembuatan dan bunyi kedua surat itu berbeda. Surat perintah mempunyai konsiderans, yaitu hal-hal yang menjadi dasar untuk mengeluarkan perintah atau diktum, yaitu bunyi perntah itu sendiri sedangkan surat pebugasan tidak mempunyai konsiderans. Surat penugasan dapat langsung mengenai penugasan yang diberikan atau kadang-kadang diawali dengan bagian pengantar yang melandasi pemberian tugas.
C. Latihan 1 1. Carilah sinonim kta di bawah ini: tunawisma tana aksara tunakarya tunanetra tunawisma tunarungu
2. Carilah arti kata-kata di bawah ini dalam kamus. insentif intensif kebajikan kebijakan
14
kebijaksanaan kecerdasan
3. Anda pasti sudah menguasai teori dasar kata majemuk. Lihat dan cermati contoh kata majemuk yang dua unsur pembentuknya ditulis serangkai, misalnya saputangan, matahari. Coba
Anda
tuliskan
enam
contoh
kata
majemuk
yang
unsur
pembentukanya ditulis serangkai. (1) … (2) … (3) … (4) … (5) …
D. Uraian Materi 2
PILIHAN KATA, BENTUK KATA, DAN UNGKAPAN YANG TEPAT
1) Pilihan Kata Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa. Pemilihan kata dilakukan terhadap sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. Dari daftar kata itu dipilih satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian. Untuk mendayagunakan bahasa secara masksimal diperlukan kesadaran akan pentingnya menguasai kosa kata. Kesadaran itulah yang memotivasi kita untuk lebih rajin membuka kamus yang memang merupakan gudangnya kata. Untuk menjadi pemilih kata yang akurat seseorang harus menguasai sejumlah persyaratan lagi. Syarat terserbut ada enam. Berikut ini adalah
15
rincian keenam syarat beserta contohnya dan anjuran untuk melatih ketajaman pemahamannya.
(a) Dapat membedakan antara makna denotasi dan konotasi. Contoh: -
Bunga cempaka berwarna merah. (denotasi)
-
Bunga desa di kampung kami namanya Maysara. (konotasi)
(b) Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim. Contoh: -
Siapa pengubah warna cat di dinding itu?
-
Pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah peubah perasaan yang selama ini memberatkan pengusaha.
(c) Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya. Contoh: - intensif
- insentif
- karton
- kartun
- korporasi
- koperasi
(d) Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak. Contoh: - ketakutan
- kesengsaraan
- kebencian
- keberanian
- kedenangan
- kebijaksanaan
(e) Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat. Contoh: Pasangan yang salah
Pasangan yang benar
- antara … dengan …
- antara … dan …
- tidak … melainkan …
- tidak … tetapi …
- baik … ataupun …
- baik … maupun …
- bukan … tetapi …
- bukan … melainkan …
16
Contoh Penggunaan kata penghubung yang salah dalam kalimat: -
Antara cinta dengan sayang berbaur jadi satu.
-
Korban PHK itu tidak menuntut bonus melainkan pesangon.
-
Baik guru ataupun siswa ikut dalam kegiatan Ramadhan itu.
-
Bukan aku yang tidak sayang tetapi dia.
Contoh pemakaian kata penghubung yang benar: -
Antara cinta dan sayang berbaur jadi satu.
-
Korban PHK itu tidak menunut bonus tetapi pesangon.
-
Baik guru maupun siswa ikut dalam kegiatan Ramadhan itu
-
Bukan aku yang tidak sayang melainkan dia.
(f) Dapat membedakan antara kata-kata yang umum dan kata-kata yang khusus. Kata melihat adalah kata umum yang merujuk pada perintah, mengetahui sesuatu melalui indera mata. Kata melihat tidak hanya digunakan untuk menyatukan, membuka mata, serta menunjuk objek tertentu, tetapi juga untuk mengetahui hal yang berkenaan dengan objek tertntu. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dan bandingkan contoh berikut ini.
Kata umum: melihat Kata khusus: melotot, membelalak, melirik, mengerling, mengintai, mengintip,
memandang,
memperhatikan,
menatap,
mengamati, mengawasi, menonton, meneropong.
17
Latihan 2 Lengkapilah kalimat di bawah ini dengan kata-kata yang ada di samping kanan! 1. Utami memetik … ditaman.
a. dan
2. … dikampung kami namanya yosi
b. antara
3. Siapa … warna cat ruangan makan itu?
c. melihat
4. Adik membeli … untuk membuat gambar
d. ketakutan
5. Roni suka menonton film …
e. karton
6. Dodi tidak punya … untuk menemui calon mertuanya
f. kartun
7. Dona … melihat orang yang selalu membuntutinya
g. bunga
8. … saying … benci berbaur jadi satu
h. bunga desa
9. Orang tua itu … kearah datangnya suara tangisan
i. ketenangan
10. Saya … dengan mata sendiri kejadian itu
j. atau k. memandang l. peubah m. pengubah n. keberanian.
2) Bentuk Kata Dari segi bentuknya, kata dapat dibedakan atas 4 macam, yaitu: a. kata dasar b. kata turunan c. kata ulang d. kata majemuk.
(a) Kata Dasar Kata dasar adalah kata yang tidak berimbuhan. Kata dasar pada umumnya berpotensi untuk dikembangkan menjadi kata turunan, yaitu kata yang mengandung imbuhan. Perubahan kata dasar menjadi kata turunan sekaligus mengakibatkan perubahan arti.
18
Kata Dasar
Kata Turunan
makan
dimakan
makanan
saji
disajikan
penyaji
ketik
diketik
mengetik
hidup
dihidupkan
kehidupan
tanam
ditanam
tanaman
tari
menari
penari
(b) Kata Turunan Kata turunan adalah kata yang telah berubah dari bentuk dasarnya, atau kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi). Contohnya: Kata dasar (a) makan
Kata Turunan memakan dimakan pemakan termakan makanan
(b) jalan
menjalankan dijalankan dijalani menjalani perjalanan terjalani, dsb.
(c) Kata Ulang Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu pengertian. Semua kata ulang wajib ditulis dengan memakai tanda hubung.
19
Contoh: bapak-bapak
gerak-gerik
meja-meja
sayur-mayur
berlari-lari
hancur-lebur
dielu-elukan
anak-anak
komat-kamit
ubur-ubur
Pada contoh di atas tampak ada 4 contoh kata ulang: (1) Ulangan seluruh kata dasar (bapak-bapak, anak-anak, meja-meja) (2) Ulangan kata dengan memberi imbuhan (berlari-lari, dielu-elukan) (3) Ulangan seluruh kata, namun terjadi perubahan pada kata yang kedua (komat-kamit, gerak-gerik, sayur-mayur, hancur-lebur) (4) Ulangan seluruh bentuk dasar yang dinamakan kata asal (kunangkunang, ubur-ubur, onde-onde). Bila kata asal ditulis satu kali, kata itu tidak mengandung arti, misalnya: kunang, ubur, onde.
(d) Kata Majemuk Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu pengertian. Contoh : duta besar
buku sejarah baru
kereta api senja
kereta api cepat luar biasa
meja tulis guru
lapangan terbang
terjun paying
siap tempur
Contoh di atas menunjukkan bahwa unsur kata majemuk dapat terdiri atas gabungan dua kata, atau lebih. Hal yang terpenting adalah gabungan dari kata-kata itu harus merujuk pada satu arti. Cara penulisan kata majemuk ada yang terpisah atas dua kata atau lebih, dan ada yang ditulis serangkai (jika hubungan kedua kata sudah sangat padu).
20
Contoh : matahari saputangan kacamata bea siswa beacukai
Latihan 3 Tentukan bentuk kata yang bercetak miring di bawah ini. 1. Eramayanti menari di vestifal itu. 2. Arif makan di restoran Padang. 3. Bapak-bapak dan ibu-ibu di silakan masuk. 4. Matahari terbit di Timur dengan indahnya. 5. Kirimkan surat itu kepadanya
3) Ungkapan Ungkapan atau idiom adalah dua kata atau lebih yang membentuk arti baru, tetapi arti itu sudah jauh bergeser dari arti kata asal. Bila diamati lebih lanjut, arti yang dikandung oleh ungkapan sering kali tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan arti dari kata-kata yang membentuk ungkapan itu. Cakupan arti yang dibentuk oleh kata majemuk masih di sekitar arti dari kata-kata pembentuknya, itulah yang menjadi cirri pembeda antara kata majemuk dengan ungkapan. Mari kita bandingkan contoh arti kata majemuk dengan arti ungkapan berikut.
Contoh arti kata majemuk: siap saji
= Siap untuk disajikan
lapangan bola basket
= Lapangan untuk bermain bola basket
rumah sakit
= Rumah untuk merawat dan mengobati orang Sakit
buku sejarah baru
= Buku tentang sejarah baru
21
Contoh arti ungkapan: Bibir tipis
= Senang membicarakan ikhwal orang lain
Buah tangan
= Oleh-oleh atau supenir
Kepala batu
= Keras kepala
Tangan kanan
= Pengawal, orang kepercayaan, body guard
Lintah darat
= rentenir.
Contoh ini menunjukkan cakupan arti ungkapan sudah jauh bergeser dari arti kata pembentuk.
Latihan 4 Gunakanlah ungkapan berikut untuk melengkapi kalimat di bawahnya. - kepala batu - peri penyelamat 1. 2. 3. 4. 5.
- berbibir tipis - si hitam
- buah tangan - panjang akal.
Perempuan yang … itu senang membicarakan ikhwal orang lain. Saya membeli … dari daerah Jogyakarta. … itu adalah buah tropis yang sudah langka. Laki-laki itu … Anak itu dijuluki si … oleh teman-temannya karena selalu dapat memecahkan persoalan hidupnya.
E. Rangkuman a. Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa. b. Bentuk kata adalah kata yang belum berubah dari dasarnya dan yang sudah mengalami perubahan. Contoh: 1. Kata dasar 2. Kata jadian: 2.1 Kata jadian yang mendapat afiksasi, 2.2 Kata ulang (kata yang diulang dalam pemakaiannya), 2.3 Kata majemuk, 2.4 Kata yang berbentuk ungkapan atau idiom. c. Ungkapan adalah dua kata atau lebih yang membentuk arti kata baru, tetapi arti kata itu sudah jauh bergeser dari arti kata asalnya. d. Sinonim adalah kata yang bentuknya berbeda tetapi maknanya sama.
22
F. Kunci Jawaban Latihan 1 1. Sinonim kata di bawah ini adalah: tunawisma bersinonim dengan pengemis tuna aksara bersinonim dengan buta huruf tunakarya bersinonim dengan pengangguran tunanetra bersinonim dengan buta tunarungu bersinonim dengan tuli. 2. Arti kata-kata di bawah ini menurut kamus Insentif = upah, imbalan Intensif = sering Kebajikan = perilaku yang baik Kebijakan = kepandaian, kemahiran Kebijaksanaan = keputusan yang bertentangan dengan peraturan, namun harus dilakukan demi suatu kepentingan kecerdasan = perkembangan akal budi. Kunci Latihan 2 1. bunga 2. bunga desa 3. peubah 4. karton 5. kartun
6. keberanian 7. ketakutan 8. antara 9. dan 10. melihat.
Kunci Latihan 3 1. 2. 3. 4. 5.
kata turunan kata dasar kata ulang kata majemuk kata dasar.
Kunci Latihan 4 1. 2. 3. 4. 5.
berbibir tipis buah tangan si hitam berkepala batu panjang akal.
23
3. Anda pasti sudah menguasai teori dasar majemuk. Lihat dan cermati contoh kata majemuk yang dua unsur pembentuknya ditulis seringkali, misalnya saputangan, matahari. Coba Anda tuliskan enam contoh kata majemuk yang unsur pembentuknya ditulis serangkai. (1) (2) (3) (4) (5)
olagraga darmawisata dukacita radioaktif sukarela
G. Tes Formatif 2 I. Isilah titik-titik pada kalimat di bawah ini dengan pilihan kata yang ada disamping kanan yang Anda anggap paling benar. 1. … tumbuh subur di daerah Bengkulu.
a. bunga bangkai
2. Sebagian generasi muda sekarang kehilangan …
b. bunga bank
3. Ada alat … sinar laser itu?
c. jati diri
4. Pegawai itu menerima … secara … setiap bulan.
d. cintanya
5. … masyarakat akan kemungkinan gempa sususlan e. pengubah di kampung meraka sangat beralasan. f. intensif g. ketakutan h. insentif II. Gunakanlah kata dengan tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini. 1. Terjadi hubungan timbal balik … guru … siswa dalam proses belajar-mengajar di kelas. 2. Siswa SMK harus mampu … masa depannya dengan pebuh semangat. 3. Siswa SMPP menanam … di kebun sekolah. 4. … makan Padang itu berada di pinggir jalan. 5. Engkau adalah … bagiku.
a. menatap b. antara c. melihat d. dan e. sayur-mayur f. padi g. rumah h. matahari i. kunci
24
III. Buatlah kalimat sederhana dengan menggunakan idiom (ungkapan) di bawah ini. 1. 2. 3. 4. 5.
siap saji air terjun buku sejarah baru permata jiwa putra bangsa
IV. Susunlah kalimat-kalimat berikut sehingga membentuk satu paragraf yang baik. a. Siswi yang berbibir tipis itu senang menggosif teman-teman sekelanya. b. Namun sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya siswi tersebut tertangkap basah juga dan ketahuan sifatnya yangb buruk itu, ketika ia mencuri buah tangan yang ada di ruang kepala sekolah. c. Bukan hanya itu saja, dia juga dijuluki teman-temannya si “kepala batu”. d. Demikiankah nasib siswi berbibir tipis itu berakhir dengan tragis. e. Karena pandai mengambil hati Bapak Wakasek Kesiswaan, diapun diangkat menjadi tangan kanan Beliau.
9. Umpan Balik Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar tersebut. Rumus : Tingkat Penguasaan : jumlah jawaban benar X 100% 20 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai 90 % - 100%
= baik sekali
80 % - 89 %
= baik
70 % - 79 %
= cukup
0 % - 69 %
= kurang
25
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih. Anda dapat meneruskan kegiatan belajar 3. Tetapi kalau kurang dari 80 % Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 2, terutama belum Anda kuasai.
10. Kunci Tes Formatif 2
I. 1. Bunga bangkai 2. jati diri 3. pengubah 4. insentif, intensif 5. ketakutan.
II. 1. antara, dan 2. manatap 3. sayur-mayur 4. rumah 5. matahari
III. a. c. e. b. d.
26
4.3 Kegiatan Belajar 3
A. Tujuan Pemelajaran Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat dapat. 1. membuat pertanyaan penelusuran minat dan bakat siswa yang memerlukan jawaban ya, tidak, dan kompleks; 2. melakukan simulasi dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dibuat; 3. membuat contoh naskah pidato terdiri atas dua paragraph yang mengandung kalimat Tanya retoris.
B. Uraian Materi
MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA SECARA TERTULIS SESUAI DENGAN SITUASI KOMUNIKASI
Dalam kehidupan sehari-hari manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, dalam situasi formal maupun nonformal. Dalam berkomunikasi tentunya akan menggunakan kalimat. Penggunaan kalimat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jika seseorang menghendaki lawan bicara melakukan perbuatan sesuai dengan keinginan pembicara,
maka
akan
menggunakan
kalimat
perintah
(imperatif), untuk menyampaikan informasi akan menggunakan kalimat berita (deduktif), dan menggunakan kalimat seru (ekslamatif) ketika melakukan gerakkan refleks (tidak sengaja), sedangkan bila seseorang
27
menghindari suatu informasi, maka akan menggunakan kalimat Tanya (intergatif). Modul ini tidak membahas semua jenis kalimat tersebut, hanya membahas kalimat Tanya. Kalimat Tanya (interogatif) secara sederhana dapat diartikan sebagai kalimat yang dipakai oleh penutur untuk memperoleh informasi atau reaksi berupa jawaban yang diharapkan dari lawan komunikasinya baik lisan maupun tulisan. Jawaban yang diberikan dapat bervariasi dari yang sederhana misalnya ya dan tidak hingga jawaban yang kompleks. Kalimat Tanya ddengan jawagan sederhana maupun kompleks secara tertulis biasa digunakan dalam lembar isian riwayat hidup atau lembar isian penelusuran minat dan bakat siswa.
Contoh 1 FORMULIR PENELUSURAN MINAT DAN BAKAT Nama : Alamat : Tempat, tanggal lahir : Asal Sekolah : Pertanyaan : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (V) untuk jawaban yang Anda pilih! Ya Tidak 1. Apakah Anda memilih SMK Sawangan 1 karena keinginan sendiri? 2. Apakah Anda memperoleh informasi tentang SMK Sawangan 1 dari brosur? 3. Apakah Anda memiliki komputer? 4. Apakah Anda mahir mengoperasikan komputer? 5. Setujukah Anda jika diadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mata diklat komputer? 6. Setujukah Anda jika kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada hari Minggu? 7. Setujukah Anda jika jam pelajaran praktik komputer dilaksanakan sore hari? 8. Apakah Anda setuju jika ada dana tambahan untuk kegiatan praktik? 9. Apakah Anda memilih program keahlian Teknologi Informatika atas keinginan sendiri? 10 Yakinkah Anda dengan pilihan tersebit?
28
Contoh 2 Maesarah dan teman-temanya bercakap-cakap di aula sekolah pada waktu istirahat. Mereka memperbincangkan tentang rencana setelah tamat SLTP. Maesarah
:
Sus, apa kamu sudah siap menhadapi ujian?
Susi
:
Ya, sudah, kalau kamu?
Dami
:
O … kalau aku sih siap banget.
Maesarah
:
Berapa target NEM yang kau ingin kan, Dam?
Dami
:
Aku punya target nilai rata-rata delapan. Kalau Puji, berapa?
Puji
:
Aku tidak punya target, tapi aku berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Kalau boleh kutahu, bagaimana caramu untuk mencapai taregtmu itu?
Dami
:
Oho … aku punya cara dong. Aku mengikuti kegiatan bimbel. Selain itu, orang tuaku juga mendapatngkan guru khusus ke rumahku.
Susi
:
Wah … luar biasa persiapanmu, Dam. Ya, semoga kita berhasil dengan nilai yang memuaskan meskipun cara kita belajar berbeda.
Maesarah
:
O … ya, setelah lulus kamu mau nerusin ke mana?
Dami
:
Cita-citaku melanjutkan ke SMK Negeri 57.
Puji
:
Mengapa kamu pilih sekolah itu?
Dami
:
Karena SMK 57 itu termasuk sekolah Program Pariwisata. Nah aku ingin memilih program Perhotelan.
Puji
:
Kalau kamu, mae?
Maesarah
:
Aku pilih SMK Teknologi.
Susi
:
Wah, tidak salah pilihanmu? Sekolah itu kan untuk laki-laki.
Maesarah
:
Sekarang zaman sudah berkembang, lho, diskriminasi kaum wanita nggak masuk dalam kamusku.
29
Jadi, boleh dong, aku menjadi ahli teknologi. Dami
:
Kalau boleh kutahu siapa yang membuatmu tertarik pilih sekolah itu?
Maesarah
:
Seorang tokoh wanita yang bernama Prtawi Sudharmono.
Susi
:
O … wanita yang pernah mejadi calon astronot itu?
Maesarahh :
Iya.
Susi
Beliau memang wanita hebat.
:
(bel tanda masuk berbunyi) Puji
:
Aysik juga obrolan kita, masuk, yok!
Susi
:
Oke, kapan kita ngobrol lagi?
Dami
:
Hari Minggu juga boleh. Bagaimana?
Maesarah
:
Aku deh. (menjawab serentak).
Dami
:
Oke, selamat belajar, semoga kita jadi orang berhasil.
Susi, Puji,
Dari contoh, cakapan tersebut dapat ditentukan beberapa contoh kalimat Tanya. Kalimat Tanya yang digunakan mengandung kata-kata Tanya, yaitu apa, berapa, bagaimana, kemana, siapa, kapan dan mengapa. Kata-kata tanya dalam contoh tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Apa/apakah untuk menanyakan tentang sesuatu (benda atau binatang). 2. Berapa/berapakah untuk menanyakan tentang jumlah. 3. Bagaimana/bagaimanakah untuk menanyakan tentang cara. 4. Kemana/kemanakah untuk menanyakan tentang arah dan tujuan. 5. Siapa/siapakah untuk menanyakan tentang manusia. 6. Kapan/kapankah untuk menanyakan tentang waktu. 7. Mengapa untuk menanyakan tentang alas an atau sebab.
Perhatikanlah dengan cermat contoh formulir penelusuruan minat dan bakat siswa serta cakapan. Kedua contoh tersebut menggunakan kalimat Tanya yang memerlukan jawaban sederhana dan kompleks. Sebenarnya masih ada kalimat Tanya yang secara tidak terasa
30
penggunaannya dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan. Kalimat Tanya seperti ini berupa kalimat Tanya yang tidak memerlukan jawaban langsung. Kalimat Tanya yang tidak memerlukan jawaban langsung ada dua macam, yaitu kalimat tanya retoris dan kalimat tanya oratoris. Contoh: a. Apalagi yang harus kuperbuat kecuali hanya memohon kepada Tuhan? b. Akankah kubiarkan hati ini senantisas disiksa duka? c. Maukah kita dijajah lagi? d. Beginikah yang Anda katakana berhasil? e. Mampukah kita menegakkan wibawa Bahasa Indonesia? Dari contoh kalimat (a) dan (b) disebut kalimat Tanya retoris yang lazim digunakan oleh pengarang untuk memperindah gubahan atau karangannya, sedangkan contoh kalimat (c), (d) dan (e) disebut kalimat Tanya oratoris. Kalimat oratoris lazim digunakan pada saat berpidato. Contoh 3. Penggalan Pidato Calon Ketua Osis Assalamualaikum wr. Wb. Yang terhormat Pembina Osis, Yang terhormat Pengurus Osis, Rekan-rekan pelajar yang saya sayangi. Berbahagia sekali pagi hari ini kita dapat, berkumpul dalam kondisi sehat dan bugar. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan harapan dan ajakan kepada saudaraku generasi muda untuk membantu menyadarkan saudara-saudara kita yang sudah terlena oleh NARKOBA. Rekan-rekan pelajar yang saya banggakan dan saya cintai, akhirakhir ini makin banyak berita muncul di medaua massa yang berisi bahwa angka pecandu dan pengedar NARKOBA di negara kita semakin meningkat. Tidak hanya di kota besar, ternyata NARKOBA sudah menjalar ke kota kecil. Tidak hanya generasi muda, bahkan kaum elite kita sudah menceburkan dirinya dalam dunia gemerlap dan kenikamatan NARKOBA
31
ini. Apakah kita akan membiarkan ini terus mewabah? Lantas, apa yang harus kita lakukan? Demi masa depan bangsa yang kita cintai, terutama pelajar di sekolah kita, marilah saudaraku, kita berbuat sesuatu untuk menyadarkan dan menyelamatkan tunas-tunas bangsa dari ganasnya NARKOBA.
C. Latihan 1. Ikutilah petunjuk berikut ini! a.
Bentuklah kelompok dengan anggota berjumlah 3 orang!
b.
Lakukanlah diskusi dengan pokok pembicaraan salah satu kegiatan ekstrakurikuler!
c.
Buatlah pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak!
d.
Susunlah pertanyaan dalam bentuk formulir penelusuran minat dan bakat siswa!
2. Setelah Anda membuat pertanyaan dalam bentuk formulir penelusuran minat dan bakat siswa, simulasikanlah di depan kelas! Untuk simulasi, formulir dipertukarkan dengan kelompok lain. 3. Setelah Anda memahami materi tentang jneis kalimat Tanya dan jawaban yang diharapkan, selanjutnya tulislah satu naskah pidato terdiri dari dua paragraf yang mengandung kalimat Tanya oratoris!
Petunjuk jawaban latihan 1. Lihat uraian materi dan contoh! 2. Lakukanlah berdasarkan hasil kerja kelompok! 3. Lihatlah uraian materi dan contoh!
32
D. Rangkuman Komunikasi dilakukan seseorang untuk berbagai tujuan. Bila seseorang menghendaki sebuah informasi maka akan menggunakan kalimat tanya (interogatif) baik lisan maupun tulisan. Kalimat tanya dapat ditandai dengan beberapa cirri yaitu (1) intonasi (lisan), (2) tanda tanya (tulisan), dan (3) kata-kata tanya.
Ditinjau dari
jawaban yang diharapkan kalimat tanya dapat dibedakan atas (1) kalimat tanya jawaban ya, (2) kalimat tanya jawaban tidak, (3) kalimat tanya jawaban kompleks, dan ada satu jenis kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban langsung disebut kalimat tanya retoris dan oratoris.
E. Tes Formatif 1. Buatlah satu contoh formulir penelusuran minat dan bakat siswa tentang kegiatan teater minimal 5 pertanyaan dengan jawaban ya dan tidak! 2. Perhatikanlah gambar di bawah ini! Buatlah kalimat tanya dengan menggunakan 5 kata tanya, masing-masing satu contoh kalimat disertai jawabannya!
Gambar
3. a. Lengkapilah paragraf rumpang berkiut dengan kalimat tanya retoris! Pagi itu aku menjinjing sekeranjang cucian ke kali. Aku harus mencuci pakaian setiap hari mendapatkan upah. Tiga orang anak harus kunafkahi sejak suamiku meninggal dunia, sementara beban
33
hidup semakin berat karena banyak kebutuhan yang harus kupenuhi …………………………………………………………………………... Aku hanya mampu berusaha dan berdoa pada Tuhan Yang Mahakuasa.
b. Lengkapilah paragraf rumpang berikut dengan kalimat tanya oratoris! Anak-anakku, kalian adalah tunas-tunas bangsa. Kalian diharapkan menjadi penerus pembangunan bangsa. Sebagai hgenerasi penerus kalian harus mampu mengendalikan diri dari pengaruh lingkungan yang mengancam. Ancaman di sekitarmu sangat banyak, diantaranya ada pergaulan bebas dan yang sangat berbahaya adalah NARKOBA. …………………………………………………………………………... Untuk itu marilah kita bersama-sama meningkatkan kewaspadaan, pengendalian diri dengan meningkatkan iman dan taqwa serta komunikasi yang harmonis dalam lingkungan keluarga dan sekolah.
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut. Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Rumus:
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100% 10 Arti tingkat penguasaan yang anda capai 90 % - 100 %
= baik sekali
80 % - 89 %
= baik
70 % - 79 %
= cukup
< 69 %
= kurang
34
Kalau Anda telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda akan dapat meneruskan pada kegiatan belajar 2. Bagus! Tetapi kalau kurang 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.
F. Umpan Balik Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan pelajari 1. Rumus Tingka penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar X100% 10 Arti tingkat penguasaan yang anda capai 90 % - 100 %
= baik sekali
80 % - 89 %
= baik
70 % - 79 %
= cukup
< 69 %
= kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda akan dapat meneruskan pada kegiatan belajar 2. Bagus! tetapi kalau kurang dari 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.
KUNCI JAWABAN
1. Jawaban yang diberikan siswa relatif. Sebagai rambu penilaian bahwa pertanyaan tidak bersifat terbuka. 2. Contoh pertanyaan dan jawabannya a. (P) Peristiwa apa yang terjadi? (J) Peristiwa tawuran/perkelahian b. (P) Siapa yang melakukan tawuran?
35
(J) Pelajar SMU / SMK c. (P) Dimana tawuran itu terjadi? (J) Di jalan raya d. (P) Mengapa mereka melakukan tawuran (J) Karena terjadi kesalahpahaman dan gejolak remaja yang penuh emosi e. (P) Bagaimana cara mengatasi tawuran pelajar? (J) Dengan berbagai macam cara … 3. a. - Sampai kapankah penderitaan ini akan berkahir? - Mengapa aku harus menanggung beban seberat ini? b. - Akankah kita biarkan generasi muda hancur karenanya? - Tegakah kita melihat generasi muda menjadi budak NARKOBA?
36
4.4
Kegiatan Belajar 4 A. Tujuan Pemelajaran Setelah memelajari modul ini, peserta diklat dapat 1. mempunyai pemahaman tentang parafrasa dan memparafrasakan. 2. menemukan ide-ide pokok dari isi rekaman monolog yang disimak. 3. mengungkan kembali isi rekaman secara tertulis dengan kalimatnya sendiri berdasarkan ide pokok yang ditemukan.
B. Uraian Materi MEMBUAT PARAFRASA
Pemelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat subkompetensi. Keempat
subkompetensi
tersebut
meliputi
menyimak,
membaca,
berbicara, dan menulis. Antara subkompetensi yang satu dengan subkompetensi yang lain memiliki keterkaitan misalnya, subkompetensi menyimak dipadukan dengan subkompetensi menulis. Dalam kegiatan menyimak seseorang tidak hanya menangkap informasi secara umum. Akan tetapi yang paling utama adalah dapat menemukan ide-ide pokoknya. Oleh karena daya ingat atau memori seseorang kadangkala tidak setia maka pada saat menemukan ide-ide pokok perlu juga dilakukan kegiatan menulis. Untuk meningkatkan keterampilan menulis dapat dilakukan dengan cara mengungkapkan kembali ide-ide pokok yang diperoleh dan mengembangkannya
dengan
kalimat
penulis
sendiri.
Kegiatan
mengungkapkan atau menguraikan kembali suatu teks dalam bentuk yang dengan kalimat yang digunakan oleh penutur / penulis pertama disebut dengan memparafrasakan.
37
Contoh : Informasi yang disimak
BULLETIN LINTAS KAPUAS
Hari
: Selasa
Tanggal
: 27 Juli 2004
Pukul
: 05.30 WIB
Pengantar Penyiar:
Selamat pagi Saudara, kembali kita berjumpa daalm Bulletin Lintas Kapuas pagi ini edisi Selasa tanggal 27 Juli 2004//
Saya Puji Astuti
bersama segenap tim redaksi telah menyiapkan berbagai informasi terkini yang berhasil dihimpun oleh tim liputan kami. Pemerintah pusat akan membangun sekolah unggulan pada dua kecamatan di Kabupaten Sambas, masing-masing Kecamatan Paloh dan Sajingan// Ungkapan tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Hendro Sunaryo ketika berkunjung ke Kecamatan Sajingan dan Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas // Sementara Kasi TK dan SD Dinas Pendidikan Nasional Pendidikan Sambas Drs. Karma menjelaskan/ pembangunan sekolah unggulan didasarai oleh keinginan mempercepat pembangunan di wilayah timur Indonesia/ apalagi Kecamatan Paloh dan Sajingan akan dikembangkan menjasi wilayah Internasional yang berbatasan langsung dengan Malaysia// Menurut Hendro/itulah yang menjasi dasar akan dibangunnya sekolah unggulan Tingkat SD tersebut// Selain itu karena di Sematan dan Biawak Malaysia Timur ada sekolah / dan sekolah disana sangat maju// Saudara, kita geralih ke laporan olahraga/ sekaligus menutup jumpa kita pada Bulletin Lintas Kapuas//Tim putra Kota Pontianak gagal mempertahankan supremasi piala PBVSI Bola Voli Yunior/setelah di final dikalahkan musuh bebuyutannya putra Kabupaten Pontianak dengan skor
38
2-3// Reporter Mulyanto Maharani yang meliput kejurda tersebut menyampaikan laporannya// Saundara, dengan berakhirnya laporan olahraga tadi maka berakhir pula Bulletin Lintas Kapuas pagi ini. Saya Puji Astuti dan seluruh tim redaksi mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda, selamat pagi dan sampai jumpa#
Contoh : Ide-ide pokok berita dari RRI edisi Selasa, 27 Juli 2004 dan parafrasanya 1. Berita pertama : a. Pemerintah pusat akan membangun sekolah unggulan pada dua kecamatan. b. Kecamatan Paloh, Sajingan. c. Staf Ahli Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Hendro Sunaryo. d. Dasar pembangunan sekolah unggulan. e. Wilayah Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia.
Parafrasa berita pertama Pemerintah pusat dalam waktu tidak lama akan membangun sekolah unggulan pada dua daerah kecamatan. Daerah tersebut adalah Kecamatan Paloh dan Kecamatan Sajingan. Salah seorang Staf Ahli Menteri Pendidikan Nasional yaitu Prof. Dr. Hendro Sunaryo menyatakan bahwa hal yang mendasari pembangunan sekolah unggulan di wilayah dua kecamatan tersebut karena wilayah itu merupakan wilayah internasional yang berbatsan langsung dengan Negara tetangga yakni Malaysia.
2. Berita kedua a. Tim putra cabang bola voli gagal mempertahankan supremasi piala PBVSI Yunior. b. Kekalahan denga skor 2 – 3
39
Parafrasa berita kedua Pada kejuaran bola voli yunior putra, tim bola voli putra Kota Pontianak harus tunduk dan angkat topi pada tim bola voli putra Kabupaten Pontianak. Kali ini tim bola voli putra Kabupaten Pontianak mampu menundukkan tim Kota Pontianak dengan kedudukan 2 – 3. Meskipun kalah tipis tim Kota Pontianak harus mengakui keunggulan tim bola voli Kabupaten Pontianak yang telah berhasil merebut supremasi piala PBVSI bola voli yunior.
C. Latihan 1. Ikutilah petunjuk berikut! a. Simaklah berita dari RRI berikut ini! b. Temukanlah ide-ide pokok dari berita tersebut! c. Ungkapkan kembali ide-ide pokok tersebut dengan kalimatmu sendiri secara tertulis!
BULLETIN LINTAS KAPUAS
Hari
: Rabu
Tanggal
: 28 Juli 2004
Pukul
: 05.30 WIB
Pengantar Penyiar Selamat pagi Saudara/ kembali kita berjumpa dalam Bulletin Lintas Kapuas pagi ini/ edisi Rabu 28 Juli 2004// Saya Dewi Damayanti bersama segenap tim redaksi telah menyiapkan berbagai informasi terkini yang berhasil dihimpun oleh tim liputan kami// Saudara, 40 siswa jurusan elektronik SMK Kosgoro Diakui Singkawang/ 37
40
Diantaranya memperoleh sertifikat Nasional/ sedangkan jurusan Otomotif dari 79 siswa, baru 19 siswa mendapatkan sertifikat Nasional// Kepada reporter RRI Kepala SMK Kosgoro Diakui Singkawang/ Budi Setiono, BSc. Menjelaskan/ penghargaan yang diraih ini merupakan prestasi luar biasa/ sebab selain harus didukung nilai rata-rata 7/ juga terbukti mampu bersaing dengan SMK lainnya di Indonesia// Dikatakan hal itu dapat terwujud karena sekolah yang menyandang status Diakui sejak tahun 1977/ dalam proses belajar mengajar selalu diarahkan pada pendidikan luas atau Broad Best Education/ serta berorientasi kecakapan hidup atau life skill// Saudara, selama tiga hari Duta Besar Brunai Darussalam Dr. Mohammad Amin Abdurrachim ke Kalimantan Barat/ mengunjungi lokasi budi daya Aloevera Centre// Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat dari dekat pengembangan lidah buaya di Kalimantan Barat/ yang selanjutnya akan diadakan Memorandum of Understanding (MOU) dimasa dating// Informasi kunjungan Duta Besar Kerajaan Brunai Darussalam dilaporkan reporter Susi Handayani// Saudara, dengan berakhirnya berita kunjungan Duta Besar Brunai Darussalam tadi/ maka berakhir pula Bulletin Lintas Kapuas pagi ini// Saya, Dewi Damayanti dan seluruh tim redaksi mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda, selamat pagi dan sampai jumpa.#
2. Petunjuk jawaban pelatihan 1.a. Ide-ide pokok berita I (a) 37 dari 40 siswa jurusan elektronik SMK Diakui Singkawang memperoleh sertifikat Nasional. (b) Sejak tahun 1977 SMK berstatus diakui dalam PBM diarahkan pada peningkatan mutusiswa dan guru. a. Ide-ide pokok berita II (a) Duta Besar Brunei Darussalam mengunjungi lokasi budi daya Aloevera Centre (b) Kunjungan untuk mengadakan Memorandum of Understanding
41
2. Parafrasa Disesuaikan antara uraian materi dan contoh dengan hasil kerja siswa.
D. Rangkuman Kegiatan memparafrasekan naskah dapat dilakukan dengan langkah-langkah : 1. Menemukan ide-ide pokok. 2. Merangkaikan dan mengembangkan ide-ide pokok dengan kalimat sendiri tanpa harus mengubah sendiri pengertian awal dan dapat menejelaskan makna yang tersembunyi dari naskah yang disimak.
E. Tes Formatif Ikutilah petunjuk berikut! a. Simaklah berita dari RRI berikut! b. Temukanlah ide-ide pokok dari berita tersebut! c. Ungkapkan kembali ide-ide pokok tersebut dengan kalimatmu sendiri secara tertulis!
SEKILAS INFO NUSANTARA
Hari
: Kamis
Tanggal
: 28 Juli 2004
Pukul
: 12.00 WIB
Pengantar Penyiar Selamat pagi Saudara/ kembali kita berjumjpa dalam Sekilas Info Nusantara siang ini edisi Kamis, 28 Juli 2004// Saya Damianus bersama
42
segenap tim redaksi menyiapkan berbagai informasi terkini yang berhasil dihimpun oleh tim liputan kami// Saudara/ Pemilihan umum di Indonesia menjasi bahan pembicaraan para pemilik hotel// Topik utama pembicaraan berhubungan dengan situasi keamanan, politik, dan ekonomi. Kekhawatiran yang diungkapkan oleh para pemilik hotel ternyata tidak menghambat kunjungan wisatawan// Hal ini terbukti kunjungan turis ke Lombok Barat cenderung meningkat hingga mencapai 10% dari 30% menjadi 40%// Akibat suasana pemilihan umum yang kondusif selama dua kali di Indonesia / Nilai dollar AS membaik sekaligus menjadi barometer bahwa persoalan keamanan mendorong berjalannya dunia usaha// Saudara/ demikianlah Sekilas Info Nusantara siang ini/ Saya Damianus dan seluruh tim redaksi mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda/ selamat siang dan sampai jumpa#
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 2.
Rumus :
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan =
10
X 100
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90% - 100%
= baik sekali
80% - 89%
= baik
70% - 79%
= cukup
-
69% = kurang
43
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih berarti Anda dapat meneruskan pada kegiatan belajar kualifikasi Madya. Selamat ! Akan tetapi kalau kurang dari 80% Anda harus mengulangi kegiatan belajar 4 terutama yang belum Anda kuasai.
KUNCI JAWABAN
1. Ide-ide pokok -
Dampak positif pemilu terhadap dunia pariwisata
-
Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Lombok
-
Suasana aman pada pemilihan umum mendorong berjalannya dunia usaha.
2. Parafrasa -
Disesuaikan dengan hasil kerja siswa.
-
Penilaian berpedoman pada rambu-rambu kaidah penulisan.
No. 1.
Indikator
Bobot
Skor
Penggunaan Bahas a. Ejaan b. Pilihan kata c. Struktur kalimat d. Paragraf e. Gaya bahasa
2.
Isi dan Penalaran a. Keruntutan b. Pengembangan isi c. Relevansi isi Jumlah skor Rata-rata
44
GLOSARIUM
Diskusi
: Pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah
Komunikasi
: Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami
Kalimat tanya
: Kalimat yang dipakai oleh penutur untuk memperoleh informasi atau reaksi berupa jawaban yang daharapkan dari mitra komunikasinya
Monolog
: Pembicara tunggal yang tidak memberikan esempatan kepada
orang
lain
untuk
ikut
berbicara;
lanjut
pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri; adegan sandiwara dengan pelaku tunggal yang membawakan percakapan seorang diri Memparafrasakan
: Mengungkapkan kembali isi teks / karangan dengan bahasa sendiri menjadi bentuk yang lain tanpa mengubah makna yang dimaksud oleh penulisnya
Parafrasa
: Pengungkapan kembali isi teks / karangan dengan bahasa sendiri menjadi bentuk yang lain tanpa mengubah makna yang dimaksud oleh penulisnya
Pidato
: 1. Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. 2. Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Retoris
: Kalimat Tanya yang tida memerlukan jawaban
Simulasi
: Metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya
Simak
: Mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang
Oratoris
: Kalimat yang tidak membutuhkan jawaban dalam pidato
45
Kata dasar
: Kata yang belum berubah dari banruk asalnya, missal = makan, minum, tanah, orang, dan sebagainya
Kata turunan
: Kata yang sudah berubah dari bentuk asalnya, missal = makanan berlari, berbicara, mempertanyakan, dan sebagainya.
Kata ulang
: Kata yang penggunaannya diulang, missal = anak-anak, berlari-larian, berkejar-kejaran, rumput-rumput, dan sebagainya
Kata majemuk
: Kata yang berasal dari penggabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu aarti baru, missal; matahari, kereta api senja, rumah sakit, duta besar, dan sebagainya.
Ungkapan
: Kata yang berasal dari penggabungan dua kata atau lebih yang membantu arti baru
46
DAFTAR PUSTAKA
-
Finoza, Lamudin, 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia.
-
Finoza, Lamudin, 2004. Kemahiran Berbahasa Indonesia menuju peringkat Semenjana, Jakarta : Dwadasa
-
Pusat Bahasa, 2004.
Pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, Jakarta
-
Sugondo, Dendy, 2003. Buku praktis Bahasa Indonesia 2, Jakarta Pusat Bahasa
47
3.2. Kegiatan Belajar II 1. Tujuan pembelajaran Setelah memepelajari materi ini peserta diklat diharapkan dapat : a.
menggunakan kata yang bersinonim dalam berkomunikasi
b.
menggunakan pilihan kata dengan tepat sesuai dengan konteks
c.
memanfaatkan
sinonim
kata/paraphrase
untuk
menghindari
pengulangan mubazir dalam berbicara atau berkomunikasi.
2. Uraian materi Memilih kata, bentuk kata, ungkapan yang tepat. a) pilihan kata Diksi atau pilihan kata merupakan unsur penting dalam upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa. Didalam bahasa Indonesia banyak kosa kata yang memiliki kemiripan/kesamaan, itu penggunaannya sering di variasikan secara bebas, sehingga sering menimbulkan kesalahan. Penggunaan katakata yang dipaksakan akan menimbulkan perubahan makna kalimat, bahkan merusak struktur kalimat, apabila tidak disesuaikan dengan makna atau maksud kalimat sebenarnya. Contoh : 1. Kata perlombaan berarti persaingan untuk mendapatkan kualitas di atas yang lain Contoh :Hari ini kakak mengikuti lomba (perlombaan) balap Sepeda 2. Kata pertandingan berarti adu kekuatan atau keterampilan antara dua orang atau lebih yang saling berhadapan. Contoh : SMK I Limboto menang dalam pertandingan bulu tangkis kemarin. 3. Pemakaian kata tidak untuk mengingkari kata kerja, kata, sifat, kata keterangan. Contoh : saya tidak pergi kepasar hari ini
48
4. Pemakaian kata bukan dipakai untuk mengingkari kata benda, kata ganti dan kata bilangan. Contoh : Anak itu bukan adik saya b) bentuk kata Dari segi bentuknya, kata dapat dibedakan atas 4 mcam yaitu : 1. kata dasar 2. kata turunan 3. kata ulang 4. kata majemuk Pada Subkompetensi menulis telah dipelajari pilihan kata, bentuk kata, ungkapan yang tepat. Silakan buka kembali kegiatan belajar menulis (4.1). Dalam kegiatan ini akan dibahas penggunaan pilihan kata, bentuk
kata,
ungkapan
yang
tepat
dalam
kegiatan
berbicara/berkomunikasi. Bacalah teks Ceramah berikut ini dengan teliti. Teks Ceramah Buku Semenjana Halaman 71
TEKS CERAMAH
Assalamu’alaikum wr. Wb. Selamat siang, dan salam sejahtera. Pada kesemapatan ini izinkanlah saya untuk menyampaikan materi ceramah dengan topic “Etika Bertamu”.
Saya yakin tema-teman pernah
berkenalan dengan orang lain. Caranya mungkin bervariasi. Namun, sekadar sebagai gambaran, saya akan mencoba untuk menyampaikan bagaimana kita seharusnya berkenalan.
49
Teman-temanku yang saya cintai, sebagai orang timur hendaknya kita tetap menjunjung tinggi etika dalam berkenalan. Untuk itu, sebaiknya kita memahami aturan-aturan umum yang disepakati masyarakat, meskipun penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi. Ada orang yang beranggapan, jika seseorang memeperkenalkan diri, sebaiknya melalui perantara. Hal itu bisa saja dilakukan, tetapi tidak mutlak. Yang terpenting dalam perkenalan adalah kedua pihak menyebutkan namanya. Boleh juga sambil berjabat tangan.
Selanjutnya mereka saling memberi tahu
alamat, pekerjaan, dan sebagainya. Dinegara Jepang, orang berkenalan atau berjumpa tidak berjabat tangan, tetapi berdiri sambil agak membungkuk dan tangan dalam sikap lurus (Penceramah memperagakan).
Di India atau Negara-negara yang menganut tradisi Hindu-
Budha, jika bertemu orang,masing-masing mengatupkan tangan menaruhnya di dada. Di beberapa daerah di Indonesia, tradisi berkenalan dan berjumpa berbedabeda.
Di daerah Jawa Barat, ada kebiasaan bersalaman dengan mengatupkan
tangan dan menyentuh ujung jari masing-masing, lalau menarik tangan yang berkatup ke arah hidung. Di kalangan masyarakat Jawa, ada kebiasaan menaruh tangan kanan di dada setelah berjabat tangan. Selain itu, ada juga kebiasaan saling mencium jika bertemu dengan keluarga. Teman-temanku yang saya cintai, itulah beberapa gambaran tentang etika berkenalan atau berjumpa.
Kita bias saja meniru cara-cara seperti itu atau
mengikuti tradisi yang lazim. Ada peribahasa, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Sebaiknya, kita harus pandai menyesuaikan diri sesuai dengan tradisi di mana kita berada.
Terima kasih, Wassalamu’alaikum wr. Wb.
50
c) Ungkapan Ungkapan atau Idiom adalah dua kata atau lebih yang membentuk arti baru, tetapi arti itu sudah jauh bergeser dari kata asal. No. 1.
Ungkapan Buah tangan
Arti Oleh-oleh
2.
Panjang tangan
Pencuri
3.
Bunga desa
Gadis cantik
4.
Masih hijau
Belum pengalaman
5.
Buah bibir
Bahan pembicaraan
6.
Hati yang mendua
Bimbang/ragu
7.
Angkat topi
Menyatakan hormat
8.
Banting stir
Mengubah haluan
9.
Campur tangan
Mencampuri urusan orang lain
10.
Kelihatan belangnya
Tampak keburukannya
Latihan 1.
Bacalah teks berikut dengan seksama, lalu tentukan bentuk kata, pilihan kata, dan ungkapan yang tepat. Teks Bacaan Pistol Perdamaian (Semenjana halalaman 79)
PISTOL PERDAMAIAN
Ayah memberitahu bahwa sudah sampai waktunya membuka-buka peti kakek membagi warisan. Ada satu peti penuh berisi senjata seperti keris, cundrik, ujung tombak, dan sebagainya. Saya segera menyiapkan tempat. Maksud saya senjata-senjata itu dapat sebagai hiasan jika ditaruh dengan baik ditembok. Tapi istri saya keberatan untuk menaruh senjata di kamar tidur, kamar tamu, kamar makan, dan ruang keluarga.
51
Di kamar tidur, katanya ia takut kalau saya tiba-tiba bangun dan membawa senjata itu. Tentu saja ia enggan menyebutkan bahwa saya tiba-tiba terbangun dan membabat istri.
Di kamar tamu, katanya tidak baik orang tahu kalau kami
menyimpan senjata.
Di kamar makan, katanya tidak enak makan sambil
membayangkan peperangan.
Di ruang keluarga, katanya tidak baik untuk
pendidikan anak-anak, karena anak-anak tidak boleh tumbuh dengan budaya kekerasan.
Alasan saya, bahwa di teve juga banyak ditayangkan budaya
kekerasan, ditolak oleh istri saya, karena senjata-senjata itu terlalu konkret. Dengan kala lain, istri saya takut senjata. Alasan bahwa saya sudah cukup umur untuk memiliki senjata, karena saya sudah dituakan masyarakat dan diangkat menjadi ketua RW, juga ditolaknya dengan dalih saya tidak boleh berubah, sebab senjata tajam tidak termasuk dalam perjanjian perkawinan. 2. Sempurnakanlah kalimat-kalimat dibawah ini dengan ungkapan yang sesuai. a.
Gadis yang bernama Winda itu adalah …………daging dari Bapak Ahmad
b.
………Burung yang anda dengar, sebaiknya di abaikan saja karena belum tentu benar
c.
Pak Didin bekerja banting ………… untuk menghidupi keluarganya
3. Carilah arti kata-kata dibawah ini : 1. Kebijakan 2. Kebijaksanaan 3. Intensif 4. Insentif
C. Rangkuman 1.
Diksi atau pilihan kata merupakan unsur penting dalam upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam suatu tututran bahasa.
2.
Bentuk kata Dari segi bentuknya, kata-kata dapat dibedakan atas 4 macam yaitu : 1.
kata dasar
2.
kata turunan
3.
kata ulang
52
4. 3.
kata majemuk
Ungkapan Ungkapan atau Idiom adalah dua kata atau lebih yang membentuk arti baru, tetapi arti itu sudah jauh bergeser dari arti asalnya.
D. Tes Formatif 1. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata-kata bersinonim berikut ini : a.
melihat dan menatap
b.
memerlukan dan membutuhkan
2. Buatlah sebuah paragraf dengan menggunakan kata-kata berikut ini : a.
rumah
b.
perumahan
c.
rumah-rumahan
d.
rumah makan
3. Tentukan makna ungkapan berikut ini. a.
angkat topi
b.
naik daun
c.
panjang tangan
d.
buah bibir
4. Buatlah kalimat dari ungkapan yang terdapat pada soal no. 3 diatas.
53
Kunci jawaban tes formatif II
1.
a - Saya senang melihat orang-orang yang berpakaian rapi - Setisp mslsm, sebelum tidur saya selalu menatap langit-langit rumah b - memerlukan = setiap pekerjaan berat memerlukan kesabaran untuk menyelesaikannya - membutuhkan = dalam kehidupan bermasyarakat manusia saling membutuhkan satu sama lainnya.
2.
a. Rumah pak Didin sangat besar di jalan mongisidi Makassar b. Saya bersama kakak tinggal di perumahan elit di Jakarta c. Anak-anak sedang asyik main rumah-rumahan di ruang depan d. Kemarin saya makan di rumah makan padang
3.
a. menyatakan hormat b. sedang tenar/populer c. pencuri d. bahan pembicaraan
4.
a. Saya angkat topi atas keberhasilanmu mersaih sarjana b. Penyanyi Dewi Sandra sedang naik daun saat ini c. Anak itu suka panjang tangan d. Saat ini hasil pemilihan presiden sedang menjadi buah bibir dalam masyarakat
54
Umpan Balik Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif II yang terdapat di bagian akhir modul ini. Kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang baru saja anda pelajari.
Rumus tingkat penguasaan materi
Jumlah jawaban anda yang benar x 100% = 10 Arti tingkat penguasaan yang anda capai 90 % - 100 %
= baik sekali
80 % - 89 %
= baik
70 % - 79 %
= cukup
< 70 %
= kurang
Apabila anda telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat melanjutkan mempelajari kegiatan belajar selanjutnya. Bagus, tetapi jika tingkat penguasaan materi anda kurang dari 80 %, anda harus mempelajari kembali materi kegiatan belajar 1 ini, khususnya pada bagian yang belum anda kuasai.
Kelompok III 1. Drs. Uus Suhendar 2. Dra. J.M. Pontoh 3. Yunita K. Moito, S.Pd 4. Drs. Ahyad
55
3.3. Kegiatan Belajar 3 a.
Tujuan Pembelajaran Setelah seslesai memepelajari modul ini, peserta diklat diharapkan dapat (a)
Menggunakan konsep dan pola intonasi, tekanan, nada, irama, daan jeda dalam kalimat;
(b)
Membedakan pola tekanan, nada, irama, dan jeda yang lazim dan tidak lazim;
(c)
Menggunakan secara tepat tekanan, intonasi, dan jeda dalam komunikasi lisan.
b.
Uraian Materi Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancaar, bernalar, dan wajar.
Manusia adalah mahluk social yang selalu hidup berkelompok, mulai dari kelompok kecil misalnya dalam keluarga sampai kelompok yang besar misalnya dalam organisasi social. Dalam kelompok tersebut manusia berinteraksi satu dengan yang lainnya. Interaksi antar manusia itu dapat didukung oleh alat komunikasi yang dipakai bersama, yakni bahasa. Di mana ada kelompok manusia, di situ pasti ada bahasa. Kenyataan ini berlaku baik pada masyarakat tradisional maupun masyarakat modern. Jelaslah nahwa dalam kehidupan masyarakat diperlukan keterampilan berkomunikasi, baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulisan. Komunikasi lisan sering terjadi dalam kehidupan manusia secara langsung, misalnya percakapan dalam lingkungan keluarga, percakapan melalui telepon, dalam seminar, pidato, dan sebagainya. Dalam komunikasi lisan, terutama dalam berbicara, kadang kala terjadi seseorang mengucapkan kalimat tidak jelas, tidak lancer, tidak bernalar atau tidak wajar, atau tidak sesuai dengan intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda sehingga makna kalimat tidak sesuai dengan makna konteksnya. Bila kalimat itu diucapkan dengan tekanan, intonasi, nada, irama, dan jeda yang berbeda akan menimbulkan makna yang berbeda pula.
56
3.4.
KEGIATAN BELAJAR 4 A. Tujuan Pemelajaran Setelah memelajari modul ini, peserta diklat diharapkan dapat: 1) Menyebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat yaitu : - Kaidah bahasa - Nalar - Ketersampaian pesan, disertai contoh 2) Mengidentifikasi kalaimat yang tidak komunikatif tetapi cermat 3) Berbicara secara santun dengan menggunakan kalimat yang komunikatif dan cermat B. Uraian Materi Memilih dan menggunakan kalimat yang baik, tepat dan santun. Tiga hal yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat yaitu : 1) Kaidah bahasa 2) Nalar 3) Ketersampingan pesan Kaidah menurut KBBI adalah rumusan, azas-azas yang menjadi hokum, aturan yang tentu, patokan, dalil (dalam matematika). Berbicara tentang kaidah bahasanya tentu kita tidak terlepas dari masalah baku dan non baku juga bahasa yang baik dan benar. Kebakuan suatu kata sudah menunjukan masalah benar. Pengertian benar pada suatu kata atau suatu kalimat adalah pandangan yang diarahkan dari segi kaiadah bahasa. Sebuah kalaimat atau sebuah pembentukan dianggap benar apabila bentuk itu mematuhi kaidahkaidah yang berlaku. Di bawah ini akan dipaparkan sebuah contoh. Kuda Makan Rumput Kalimat ini benar karena memenuhi kaidah sebuah kalimat secara struktur,
yaitu ada subjek (kuda), ada predikat (makan), dan ada objek (rumput). Kalimat itu juga memenuhi kaidah sebuah kalimat, yaitu mendukung sebuah informasi yang dapat dimengerti oleh pembaca lain halnya dengan kalimat dibawah ini. Rumput Makan Kuda
57
Kalimat ini benar menurut struktur karena ada subjek (rumput), ada predikat (makan),dan ada objek (kuda). Akan tetapi dari segi makna, kalimat ini tidak benar karena tidak mendukung makna yang baik. Sebuah bentuk kata dikatakan benar kalau memperhatikan proses pembentukan yang benar menurut kaidah yang berlaku. Pengertian “baik” pada suatu kata atau kalimat adalah pandangan yang diarahkan dari pilihan kata (diksi). Sebagai simpulan: Bahasa yang benar adalah bahasa yang mengandung kaidah yang benar, sedangkan yang dimaksud dengan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa
yang
tepat
yang
sesuai
dengan
situasi
pemakaiannya. Nalar Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia yang digunakan untuk menghubungkan kata atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Apabila gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan tersebut salah, keliru, atau cacat, disebut salah nalar. Salah nalar ini disebabkan oleh ketidak tepatan orang mengikuti tata cara pikiran, orang lain. Apabila kita perhatikan beberapa kalimat dalam bahasa Indonesia secara cermat, kadang-kadang kita temukan beberapa pernyataan yang tidak masuk akal. Pernyataan yang salah nalar ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain: Kaidah bahasa Indonesia yang belum dipahami oleh masyarakat luas sihingga dalam percakapan sehari-hari mudah dipengaruhi. (a) Pengaruh bahasa asing dan daerah (b) Pola kalimat percapakan yang telah ada ditengah masyarakat, sekalipun salah namun tetap digunakan. Ketersampingan Pesan Bahasa sebagai alat komunikasi akan bermanfaat apabila penutur bahasa terampil berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi lisan, yaitu:
58
(1)
Pengirim
: Orang yang menyampaikan pesan
(2)
Pesan
: Isi pembicaraan
(3)
Penerima
: Orang yang menerima pesan
(4)
Media
: Bahasa lisan
(5)
Sarana
: Waktu, tempat, suasana, peralatan yang digunakan dalam menyampaikan pesan
(6)
Intonasi
(7)
Pemahaman
: Searah, dua arah, atau multi arah : Ada saling pengertian
C. Latihan Untuk lebih memahami ketersampaian pesan, nalar, dan kaidah bahasa. Secara labih khusus mengidentifikasi kalimat yang santun dan yang tidak santun, komunikatif dan tidak kominikatif. Marilah kita bersamasama membaca dialog berikut ini:
MEMILIH SEKOLAH Dalam sebuah percakapan anatara dua remaja diangkuatan kota, tentang sebuah Sekolah Menengah Kejuruan. Mereka adalah Mita dan Andi yang optimis diterima di sekolah pilihan.
Mita
: Andi, mari duduklah disini!
Andi
: Buset! pagi ini wajahmu sangat ceria …..
Mita
: Tentu dong! Aku kan diterima di SMK 1, itu lho yang magangnya nanti di restaurant Gede!
Andi
: Dancuk! Berarti jurusan yang kau pilih adalah Tata Boga. Sementara aku memilih Akomodasi Perhotelan namun tidak diterima, Akhirnya justru namaku lolos di SMK 2, jurusan Usaha Jasa Pariwisata.
Mita
: Oh, SMK yang rumpunnya Bisnis dan Manajemen? Hebat bener Andi! Pasti Biro Perjalanan Ayahmu maju ditangan putra kebanggaan direktur utamanya.
59
Andi
: Hal itu yang mendorongku untuk melirik UJP, walau pilihan pertamaku dulu di SMK 1
Mita
: Gile cing! Akupun kagum dengan karyawan karyawati di Biro Travel Ayahmu. Berbahasa santun, lancer, simpatik dan menarik. Kalau aku ingin seperti Rudi koki. Muncul di TV, magang di restaurant gede. Luar biasakan Ndi! Sekarang aja urusan dapur dirumah aku yang terjun. Ibuku tinggal menikmati masakanku.
Andi
: Mudah-mudahan cita-cita kita berhasil ya …
Mita
: Iya, hebat ya sekolah di es-em-ka! Stop-stop pak! Aduh kelewatan dikit! Aku duluan ya Ndi! Ini ongkosnya pak!
Andi
: Sampai jumpa!
Pengertian bahasa yang komunikatif yaitu pesan yang diemban pembicara kepada pendengar dapat diterima dengan baik. Kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat yaitu kalimat yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia baku sehingga tidak dapat dimengerti secara tepat oleh lawan bicara. Sedangkan kalimat yang santun tetapi komunikatif dan cermat yaitu kalimat yang dapat dipahami oleh lawan berbicara tetapi juga mengikuti ragam bahasa Indonesia baku. Perhatikan kembali contoh dialog yang telah dikemukakan.
D. Rangkuman Syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kalimat yaitu, 1) (a) Kaidah bahasa (b) Nalar (c) Ketersampingan pesan 2) Mengidentifikasi kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat 3) Berbicara santun dengan menggunakan kalimat yang komunikatif dan cermat.
60
E. Tes Formatif 2 1. Kaidah bahasa dari kalimat dibawah ini sudah tepat kecuali…… (a) Sultan Hasanudin digelari Ayam Jantan dari Timur (b) Sutiyoso diangkat menjadi gubernur beberapa tahun yang lalu (c) Negara Indonesia berlandasan hokum (d) hal-hal penting harus digarisbawahi 2. Kalimat yang salah nalar terdapat pada…… (a) Pendidikan Pancasila wajib diikuti setiap peserta diklat (b) Ibu-ibu yang membeli ayam harus diikat kakinya (c) Ujian Akhir Nasional diadakan untuk mengukur kemampuan peserta diklat (d) Pemerintah berusaha memenuhi tuntutan rakyat. 3. Contoh kalimat dibawah ini tidak komunikatif tetapi cermat…… (a) Ibu, berapakah harga seikat sayur kangkung yang dijajakan ini? (b) Mengapa harga kertas sekarang mahal? (c) Bunga bank saat ini tinggi sekali (d) Ibu sedang memasak beras. 4. Kalimat yang tidak komunikatif tetapi cermat di bawah ini adalah (a) Siswa yang dilarang masuk ke dalam ruangan ini (b) Ani memetik bunga di taman (c) Apakah Ibu akan kepasar pagi ini? 5. kalimat yang salah nalar di bawah ini adalah (d) Saya mengerjakan soal bahasa Indonesia (a) Proklamasi kemerdekaan ke-59 Indonesia jatuh pada hari Senin (b) Siswa dilarang memasuki ruangan guru yang tidak berkepentingan (c) Selamat dating jemaah calon haji (d) Dia diperiksa oleh seorang dokter
61
F. Umpan Balik Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 4 yang terdapat dibagian akhir modul ini. Kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang baru saja anda pelajari.
Rumus : Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100% 5 Arti tingkat penguasaan yang anda capai 90 % - 100 %
= baik sekali
80 % - 89 %
= baik
70 % - 79 %
= cukup
< 70 %
= kurang
Apabila anda telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat melanjutkan mempelajari modul berikutnya.
Bagus! Tetapi jika tingkat
penguasaan materi anda kurang dari 80 %, anda harus mempelajari kembali materi kegiatan belajar 4 ini khususnya bagian yang belum anda kuasai.
62
GLOSARIUM
Nalar
: Pertimbangan tentang baik buruk
Wajar
: Menurut keadaan yang ada
Intonasi
: Lagu kalimat
Nada
: Bunyi yang tertentu tinggi rendahnya
Irama
: Ukuran waktu atau tempo
Dialog
: Percakapan antara dua tokoh atau lebih
Cermat
: Teliti atau saksama
Interaksi
: Hal saling mempengaruhi
Komunikasi
: Pengiriman dan penerimaan antara dua orang atau lebih
Tradisional
: Sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adapt kebiasaan yang ada
63
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1 1. B 2. D 3. C 4. D 5. A
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 2 1. D 2. B 3. A 4. C 5. B
64
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal E, S. Amran Tasai. 1991. Cermat Berbahasa Indonesia .Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Depdikbud. 1987. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Departemen Pendidikandan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 1995. Tiga UndangUndang Dasar. Jakarta : Pusat Ghalia Indonesia Finoza, Lamuddin dan Husen. 2004. Kemahiran Berbahasa Indonesia Menuju Semenjana. Jakarta : Dwadasa. ________ 2003. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Jakarta: Balai Pustaka. _________ 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Husin. Dkk. 1999. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Yudistira. Kompas. 9 Juli 2004 Tarigan, Djago, dkk. 1997/1998 Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
65