ProsedingPertemuanIlmiah SainsMateri 1996
KELAKUAN PENGISAP AN AIR DAN USIA KET AHANAN DARI BAHAN COATING ORGANIK PADA TEMPERATUR TINGGI1 Ahmad Sugiharto\ D.H. van Der Weijde3, J.H.W. de wif
ABSTRAK KELAKUAN PENGISAPAN AIR DAN USIA KETAHANAN DARI BAHAN COATING ORGANIK PADA TEMPERATUR TINGGI. Dalam pengukuran impedansi, "Water uptake behavior (kelakuan pengisapan air)" oleh suatu bahan coating (pelapis tipis) organik dapat dipelajari dengan cara mengukur kapasitasnya atau parameter Yo dan n -nya dari apa yang dinamakan "caNST ANT PHASE ELEMENT (CPE)" sebagai fungsi dari "immersion time (waktu rendam)" -nya. CPE ini digunakan untuk menjelaskan kelakuan dielektrik tidak ideal dari bahan coating tersebut. Dengan mempelajari kelakuan pengisapan air dari suatu bahan coating organik, usia ketahanan dari bahan coating tersebut dapat diramalkan. Apabila di dalam suatu penelitian yang digunakan CPE maka nilai-nilai "stasioner" dari Yo dan n mempunyai peranan yang sangat penting sekali. Penentuan nilainilai stasioner dengan "Long time period immerson testluji rendam dalam jangka waktu yang panjang" pada suhu kamar memakan waktu yang lama. Untuk bahan Epoxy coating ~;":,Jya nilai stasioner akan dicapai dalam waktu kurang lebih 1/2 tahun waktu rendam, sedangkan untuk bahan Alkyd coating :t I tahun. Adalah suatu hal yang mungkin pencapaian keadaan stasioner ini dipercepat dengan melakukan uji rendam pada temperatur tinggi. Di dalam penelitian ini pertama-tama dilakukan pra-penelitian untuk mempelajari pengaruh temperatur terhadap kelakuan pengisapan air dari bahan coating organik tak berwarna. Di dalam penelitian ini diamati kemungkinan untuk melakukan uji rendam dalamjangka waktu yang lama pada temperatur tinggi. Dari basil penelitian ini kemudian dilanjutkan pengukuran impedansi pada temperatur tinggi baik untuk bahan coating epoxy maupun alkyd hingga nilai-nilai stasioner untuk bahan coating tersebut diperoleh. Dari basil-basil penelitian ini didapatkan bahwa untuk bahan Epoxy coating hasilnya cukup memuaskan sedangkan untuk bahan Alkyd coating dijumpai masih banyak masalah. ABSTRACT WATERUPTAKE BEHAVIOR AND THE PERFORMANCE OF ORGANIC COATING AT HIGH TEMPERATUR. In the impedance measurement, wateruptake behaviour of the organic coating can be observed by analyzing the change of the capasitor or the change of the parameter Yo en n of the Constant Phase Element (CPE) as function of the immersion time. This CPE is used to describe non ideal dielectrical behaviour of the organic coating. By the analyzing of this wateruptake behavior, the service life time of the organic coating can be predict. If by the impedance measurement the CPE is used then the stationary value of the Yo and n play an important role by the prediction. Detennination of the stationary value utilyzing the long time period immersion test at room temperature take to much time. An epoxy coating for instance, utiliyzing this test the stationary value can be reached after half year of immersion time while for an alkyd coating is about one year of immersion test. It's possible that the stationary situation can be reached in the faster manner if the long time period immersion test is done at the elevated temperature. In this experiment firstly an pre-experiment was done to study the effect of temperature to the wateruptake behavior of colorless organic coating. In this experiment was observed the possibility to do an long time period immersion test at the elevated temperature. Then the impedance measurement at the elevated temperature was done either for epoxy coating or for alkyd coating until the stationary situation of both coating is reached. For epoxy the result was satisfied but for alkyd there were to many problem on the data interpreting.
Kata
kunci
: water uptake, organic coating, impedancemeasurement,underfilm corrosion, constant phaseelement.
PENDAHULAUAN Untuk melindungi bahan-bahan konstruksi metal dari seranganproseskorosi sering di dalam praktek sehari-hari digunakannya bahan coating organik atau dalam istilah umumnyadinamakancat. Untuk dapat memberikanperlindungan ini, sebuah bahan coating organik (cat) haruslah awet/tahanlama. Usia ketahanansuatubahan coating organik sangat dipenga-ruhi oleh keadaandimana bahan tersebutdipakai. Dari basil-basilpenelitian usia ketahananini dapat diramalkan. Peramalan usia ketahan dari suatubahan coating organik sangatpenting sekali mengingatbanyaknyabahan konstruksi metal yang hilang begitu saja termakan korosi. Dengan mengetahui usia ketahanan dari suatubahancoatingorganik makaproses korosi dapatdicegahlebih dini.
Teknik yang dipakai untuk mempelajarikelakuanpengisapanair tersebut di atas adalah teknik pengukuranimpedansi. Keuntungan daTi teknik ini adalah dimungkinkannya penelitian dan pengukuran tanpa merusakbahanyangditeliti. DaTi basil-basil penelitian uji rendam dalam jangka waktu yang panjangterbukti bahwaYo dan n menunjukkan kelakuan yang karakteristik. Pertama kelakuannya normal, kemudian dilan-jutkan dengan senantiasa naik-nya Yo. Kemudian diakhiri dengan permukaan yang hori-zontal/datar (keadaan stasi-oner).Setelahdataranini kadang-kadang munculperubahanyang mencolok.Perubahan yang mencolok ini bisa dianggap se-bagai awal dari kegagalan (failure). DaTi pengamatanini terbukti bahwa nilai stasioner daTi CPE (Yo dan n) pada saat jenuh
1 Dipresentasikanpada SeminarIlmiah PPSM1996 2 PusatPenelitianSainsMateri, BAT AN Serpong 514 3CorrosionTechnology,Facultyof ChemicalEngineeringand Material Science, Delft University of Technology,Delft, The Netherlands.
maksimum merupakan parameter penting. Dengan menggunakannilai-nilai ini, keadaan suatu bahan coating organik dapat ditelusuri. Sehingga dengan demikian sisa usia ketahanan dapat diramalkan / diperkirakan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah : menciptakansekaligusmenguji caracara/prosedurbarn, sedemikianrupa sehingga keadaan stasioner dapat dicapai dan ditentukan dengancara yangcepat. Salah satu kemungkinanuntuk mendapatkankeadaanstasionerdalam waktu yang cepat adalah dengan melakukan percobaan pengisapan air pada temperatur tinggi. Temperatur ini hams benar-benardi bawah Tg dari bahan coating organik yang dipakai karena di atas temperatur Tg perubahanperubahan besar akan terjadi pada struktur polymer. TAT A KERJA DAN PERALATAN Pengukuranlmpedansi Pengukuranimpedansidilakukan dengan menggunakanSchlumberger(solartron) 1255 Frequency Response Analyser (FRA) yang dikombinasikan dengan Schlumberger 1286ElectrochemicalInterface (ECI) dimana kedua alat tersebut dijalankan dengan menggunakan personal computer. Software yang digunakan untuk pengukuran adalah ISIS (Interactieve Software for Impedance Spectroscopy)[9]. Pengukuran impedansi dilakukan pada daerah frekuensi antara 99000 Hz dan 100 Hz, pada potensial -400mV dan 0 mV terhadap OCP dari Ag/ AgCl elektroda referensi. Circuit pengganti yang di pakai adalahR1(R2C)dan Rl(R2Q). sel elektrokimia sel elektrokimia yang dipakai untuk pengukuran impedansi mempunyaidua dinding. Cel ini dibuatkhusus untuk pengukuran impedansipada bahan coating organik pada temperaturtinggi. Di dalam cel ini terdapat tiga buah elektrode sebagaimanadibutuhkan untuk pengukuransecaraelektrokimia.Ketiga elektrode ini dihubungkan ke ECI. Lamtan elektrolit yang dipakai adalah lamtan NaCI 3%. Selainitu terdapatjuga therrnokopelyang digunakan untuk memantau temperatur cel selarnapengukuranberlangsung.Disini bahan uji bempa lempenganbaja (baja standar 'hot rol' denganketebalan4 mm yang diproduksi oleh Hoogovens)yang telah dilapisi dengan bahan coating organik dilem pada dasar cel
elektrokimia dengan menggunakanlern silicon. Bahancoating Bahan coating organik yang dipakai adalah epoxy dan alkyd yang kedua-duanya diproduksiolehperusahaanSigma di Belanda. Bahan coating disemprotkankesubstratbaja dengan methode 'airless spray'. Bahan coating ini terdiri dari dua lapisan yaitu 'primer' dan 'topcoat', yang mana untuk epoxy ketebalan dari primemya :t 130 ~m dan topcoatnya:t 115 ~m, sedangkanuntuk alkyd tebal primemya :t 200 ~m dan topcoatnya:t 50 ~m. Penentuanketebalan Ketebalan dari tiap-tiap lapisan coating diukur dengan menggunakan 'paintborer'. Alat ini terdiri alas sebuahboT dan sebuahmikroskopdimanaketebalansuatu bahan coating organik dapatditentukan. Alat ini adalah alai standarTNO type paintborer 518. Pengukuranketebalan ini dilakukan di TNO (sebuahlembaga penelitian Be-landa) Wippolder,Delft, Belanda. PenentuanTg Letak dari temperatur transisi gelas (Tg) dari suatu bahan polymer dapat dengan mudah ditentukan dengan menggunakan Differential Scanning Calorimetry (DSC). Dengan meng-gunakanDSC ini letak Tg dapatdiidentifikasi apabila terjadi perbedaan kapasitaspanas yang mana hal ini terlihat jelas pada kurva yang dihasilkan oleh alat DSC ini. Alat DSC yang digunakan adalah alat dari METTLER 12Edengantype TA89E. Daerahpengukuranterletakantara 100hingga 1300 C dengan kecepatan pemanasan 'f pendingan 100C per menit. PenentuanTg ini dilakukan di Fakultasteknik kimia TU Delft, Belanda. METODE Pengolahandata dari pengukuranimpedansi Data yang dihasilkan daTi pengukuran impedansidirubahke dalam parameterparameter listrik dengan menggunakan program' equivalent circuit' yang disusun oleh Boukamp [1,3] dengan menggunakan circuit pengganti yang telah disebutkan di atas. Program Boukamp ini dipakai untuk pencocokanantara data pengukurandan data simulasi dengan menggunakan circuit penggantiyang telah ditentukan sebelumnya. daerah frekuensi yang dipakai untuk pencocokanini terletak antara 10000Hz dan 5J5
I'
iOOOHz. Harga-harga yang dipakai untuk pencocokanadalahsebagaiberikut : Rl = 100 ohm, R2= 1 M ohm, C = 10-9Farrad, Yo(Qpf) = 10-9clann = 0.99. Penentuan konstanta ke/arutan S don ko~fJisiendifJusiD Konstantakelarutan S adalah fraksi volume air «1» maksimumyang ada di dalam coating. KonstantakelarutanS ini di tentukan dari rata-ratafraksi volume air pada keadaan jenuh maksimum.Untuk-penghi-tunganfraksi volume air di dalam coating digunakanrumus Brasser yang diberikan dengan persamaan sebagaiberikut : In(Ct / Co) <1>= ., . (1)
..
J,
2 ,\,7Z'
[f, 2)'\'1r::
-
I
I."
I ..~-t\
Di mana: Ct : kapasitaspada saatt=t Co : kapasitaspasasaatt=O Sh: konstantadielektris dari air Biasanya harga S disajikan dalam bentuk percent. Koeffisien diffusi D ditentukan dengan menggunakanmetodekemiringan awal (begin slope methods). Metode ini dibuat berdasarkankenyataanbahwa pada stadium awai dari proses pengisapan air, hubungan antara fraksi volume air relatif tinier terhadap akar dari lamanyawaktu rendamt. Hubungan tersebutdapatdituliskan dalam rumusberikut: ~=(-r-
Dari pengarnatanini dibuat suatu anggapanbahwaapabilapercobaandilakukan pada temperatur tinggi rnaka proses pengisapanair akan berlangsunglebih cepat dan keadaanjenuh rnaksimurnakan dicapai lebih cepat pula. Apabila keadaan jenuh rnaksimurn telah dicapai pada temperatur tinggi rnakaapabila temperaturditurunkan ke temperatur kamar keadaan ini akan tetap dipertahankan(coating tetap dalam keadaan stasioner).Hal ini digambarkandenganjelas padagambar lb
--."M s..G-). Garnbar lb. G"mu,'\r,,\11 okclnati!J K<""'."Io:Il1 Dt.'IDioI1Cl" d"l"i p."ll""lnctclYo P,,\!!i' bcl:p"9ai tcmpclatul" !1cb"9,'\i CuJlg!Ji dnl i WilY.tu rcl1d."1m d"l.'1ln 1."1rut."l11 lJi,Cl )\ !Jcuel
I
,., ,~
.
t
.,
1
38
l:-
_11:""'-
Gambar la. Hubungon ontoro poro.eter CPE. Yo lumbu Y aebeloh klrl don n aumbu Y aebe!oh ko"...n den!Jan woktu rendam d...!am !...rut...n tlaC! ),.
516
p'!l1uil1g
ill,"1I1"
BASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh temperatur terhadap kelakuan pengisapanair
di mana : D : koeffisientdifIusi dari molekul air dalam coating 1 : tebal coating
I
urn d."!11 Dc!Judilh
Nilai-nilai stasionerdari Yo dan n ditentukan denganmengambilnilai rata-rata dari Yo dan n pada keadaan stasioner pada temperatur kamar.
(2)
Penentuannilai-nilai stasioner Dari penelitian-penelitian sebelumnya telah terbukti bahwa baik kapasitas maupun parameter-parameterCPE yaitu Yo daD n menunjukkan kelakuan yang karakteristik sekali, yaitu kapasitas atau Yo akan mencapainilai stasionerpada keadaanjenuh maksimum (keadaanstasioner)(lihat gambar la).
\
~-~
~
;-f ~~;;:::::::== ~~~~;; ;;=../
.-:.;, 1';;->;'
~
.-
/
~
3.
3. -'. (]
, 10
N
;t}
-0
;11I
Ga""';!ldilri
I ..,
I,:"~J IT-'"
-"
.-~
... ."
E.~~ :I :
2. coating
IIllbungan
:->
Go}
,
antarll
dengan
aka};
l"endamnYiI dal.'m larutan ucl"b.,gili tcmpcl"atul-.
Ni1Cl
kapa!liti19 waktu
3\
pada
Pada gambar 2 diperlihatkan hubungan antara kapasitas dari bahan coating dan larnanya waktu rendarn pada berbagai temperatur.Pada gambar ini terlihat dengan naiknya temperatur, kemiringan awal dari kurva menjadi semakincuram. Hal ini terjadi karena pada temperatur tinggi kebebasan bergerakbaik dari molekul air rnaupundari
~
rantai polymer naik, sehingga lubang poripori pada struktur polymer menjadi besar karena itu molekul air dapat masuk dengan cepatdan dalamjumlah yang banyak.Hal ini nampak jelas sekali pada gambar 3 yang memperlihatkan hubungan antara fraksi volume air denganakarwaktu.
terial S dan D benar-benar memenuhi persamaanArrhenius. Dari basil ini dapat disimpulkan bahwa apabila temperatur ditinggikan kelakuan pengisapan air dari suatubahancoatingorganik tidak bembah. Kelakuanpengisapanair dari epoxypada T = 4l1'C
0
"-Q
Go1mU."ll"S.
Pengaruhtemperatur terhadapS don D
Gilmbar
-la,
kol1otanta
kclarutan
l/Tcmparatur
GarnlJal kocf[isicn
HubuIIgaJ1 (ilK),
4b.
l/TcmpclatU!:
)Iubungan Diffu!Ji
anlara
lugal'ithlna
S
ucngan --
,"}nt."}!:,"} loy."}!:itillna D dCII'jo"}n
(l/K).
Pada gambar 4a dan 4b diperIihatkan bahwa baik hubungan antara In s dengan Iff rnaupun hubunganantara In D dengan .Iff mempunyai kecenderungan hubunganIinier. Hal ini membuktikanbahwa pengaruhtemperaturterhadapkonstantama-
I c.,.,
, "-">
~.-.A)
~.~I.", ",,,""'1
II."loi1
pcrcobl\1\n
~
uji
rcncJ."l1n
panj."l/I<j
pill\"
cJo11,"11nj."lngka
waklu
t'poxy
pad."I T.O\O"c da1nln lat'utAn
coating
yang
.~
Pada gambar 5 diperlihatkan basil percobaanuji rendam dalam jangka waktu yang panjang pada epoxy coating pada temperaturyang ditinggikan. Padagambar ill diberikan hubungan antara parameter dari 'ConstantPhaseElement' (sumbuY sebelah kiri Yo dan sumbuY sebelahkanan n) dengan waktu rendam (exposuretime). Di sini terlihat bahwa coating dengan cepat sekali mencapaititik jenuh. Setelahpencapaiantitik jenuh ill Yo turun dengancepatsekali, hat ill disebabkanoleh proses pengerasanlanjutan dati bahan coating (proses ill tidak terlihat pada uji rendam yang dilakukan pada su~u mango Dalam hal epoxy coating proses pengerasanlanjutan disebabkanoleh reaksi antaragrup-gruppolar daTipolymer sehingga derajat'crosslink' dari polymer naik dengan demikian struktur dari polymer menjadi lebih rapat dan keras.Padagambar5 ha1 ill dapat direlasikan dengan penurunan dati Yo dan kenaikandari n. Pada gambar 5 terlihat bahwa keadaan stasionerdicapai setelah percobaan berlangsungkurang lebih 2500 jam. Pada keadaan stasioner ini nilai-nilai dari parameterCPE adalahYo = 1.07 10-9Farrad daDn = 0.9554. Ke/akuanpengisapanair dari epoxypada T = 5l1'C Hasil dari percobaan uji rendarn dalarn jangka waktu yang lama pada tern-
517
~ r..
peratur 50°C diberikan pada gambar6. Pada temperaturini kelakuan pengisapanair tidak jauh berbeda dengan basil yang didapatkan pada temperatur 40 DC. Hanya saja disini terlibat bahwa daerah diffusi Fick lebih sempit, harga dari Yo pada titik jenuh awal lebih tinggi dan pengaruh daTi proses pengerasanlanjutan sangatqominansekali.
.~ 5 j S
~
~
.!!
,000
E 4
2
f
10. '\'
518
iO~ ..,
IF-.,:
,~:: ~
21
\\ /
'0 P3 -'
.'.\.~I.I
0'"
Kelakuanpengisapanair dari alkyd coating Dari basil percobaan sebelurnnya yang dilakukan pada epoxy coating didapatkan bahwa pengaruh pengerasan lanjutan sangat dominan sekali. Untuk membandingkanpengaruhprosespengerasan lanjutan maka untuk alkyd coating sebelum percobaandilakukan satu dari dua benda uji disimpan dalam Oven pada temperatur80 °c selama 4 hari. kemudian percobaan uji rendam dalam jangka waktu yang panjang dilakukanpada temperatur50°C. Hasil percobaanpada alkyd coating yang tidak dikeraskan dulu sebelurnnya
'-
",...
t.
Keadaan stasionerpada tempe-ratur 50 °C jauh lebih cepat dicapai yaitu setelah percobaan berlangsung kurang lebih 1400 jam. Nilai-nilai stasioner dari parameter CPEnya adalah Yo = 1.20 10-9 Farrad sedangkann = 0.9377. Dan basil-basil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa kelakuan pengisapan air dari bahan coating organik dalam jangka waktu yang lama pada temperatur yang ditinggikan sedikit menyimpang dengan kelakuan pada pengisapan air pada temperatur kamar. Penyimpanganini disebabkanolehmunculnya prosespengerasanlanjutandari bahancoating tersebut.
1° PI
0
IO'J./
1
..~O8
~
IU;.)
i=" ,-
E
tOWI ~ 1~
~v.V
2~
:~kJ~"~ Yo -n II
Gamh,~r 8. 11,~ail percoba.~n uji rendilm d,~laln jilll'Jka w.~y.tu yang panjang padil alkyd coatillg yang tclah diker,~:Jkan I"hih dulu dal.~nl lal"utan N.~Cl 3\ pad.~ t/!lnpf'l"iltUl"
50°C.
Pactakeduagambar tersebutdi alas terlihat bahwa penginterprestasiandata yang diperolehdari bahanalkyd coatingsulit, hal ini disebabkanoleh penyimpangankelakuandari parametern. Pactagambar7 terlihat pactasaat waktu rendam mencapai 1250 jam kenaika~ Yo diikuti dengan kenaikann. Hal ini dapat membawapactakesimpulanyang salah, kalau dilihat kenaikan Yo keadaan ini dapat direlasikan dengan awal dari kerusakan coating tersebut, tetapi kalau dilihat dari kenaikan n nya keadaanini dapat direlasikan denganprosespengerasanlanjutandari bahan coating tersebut.Selanjutnyapactagambar 7 ini juga terlihat bahwasetelahpercobaanberlangsung kurang lrbih 2400 jam Yo masih mempunyaikecenderunganuntuk tetap naik. Dan basil percobaan ini acta dua kemungkinan tentang keadaan coating ini yaitu: -Coating ini telahberadapactastadiumawal dari proseskerusakan. -Proses pengisapanair masihterns berlangsung, dengan kala lain keadaanstasioner belumtercapai.
Pada gambar 8 terlihat bahwa pada saatwaktu rendam mencapai500 jam terjadi loncatan pada n, sedangkanYo nya hampir tidak berubah. Penyimpanganini sangatlah sulit untuk direlasikan dengan proses-proses baik kimia maupunfisika yang terjadi dalam coatingtersebut. Kemudian pada gambar 8 juga terlihat bahwa setelahpercobaanberlangsung kurang lebih 2300 jam baik Yo maupun n mempunyai harga yang stabil, hat ini memberikan indikasi ttahwa coating telah berada pada daerah jenuh maksimumlstasionero Dari basil kedua percobaanini dapat ditemukanhal-hal berikut ini : -Hasil percobaanuji rendam dalam jangka waktu yang panjangpada temperaturtinggi untuk alkyd coating sangat suiit diinterprestasikankarena beberapapenyimpangan kelakuan dari parameter CPE tidak dapat dijelaskanbaik secarafisika maupunsecara kimia.
pada epoxy coating. Alkyd coating yang telah dikeraskan dulu sebelumnya tidak menunjukkanprosesini. Perbandinganhasil penelitian Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwahargaYo sarnadenganharga kapasitas dari bahan coating yang dipakai. Didalam penelitian ini bahan coating yang dipakai
dapat dianggapsebagaikondensatorpelat (plate condensator)sehinggaberlaku rumus di bawahini :
C=~~
d
Dengan menggunakan rumus ini harga-harga Yo yang didapatkan dari penelitian ini dapat dirubah ke dalam konstanta dielektris. Kemudian harga-harga ini dibandingkan dengan harga-harga konstanta dielektris yang didapatkan oleh peneliti lain dengan meng-gunakanmetoda yang berbeda. Perbandingan ini diberikan dalamlabel dibawahini :
-Alkyd coating yang tidak dikeraskandolo sebelumnyamenunjukkan kelakuan pengerasan lanjutan, disini pengaruh proses pengerasanlanjutan terlihat tidak sejelas
Dari label di atas terlihat bahwa hanya untuk Epoxy percobaan ini berhasil dengan baik. Sedangkan untuk Alkyd mungkin masih membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk mencapaikeadaanstasioner. Has;! pengukuranDSC Dari basil pengukuran DSC didapatkan bahwa temperaturtransisi gelas untuk epoxy terletak antara 65DC dan 75 DC sedangkanuntuk alkyd antara 65DCdan 70DC. Disini dalam penentuan letak Tg dijumpai sedikit kesulitan karena bahan polymer yang dipakai bukan polymer murni tetapi merupakan polymer blend sehingga letak temperatur transisi tidak dapat diidentifikasi secarajelas. Tetapi daTi basil ini didapatkan bahwa percobaandilakukan dibawah Tg dari bahancoatingyangdipakai.
KESIMPULAN Dari basil-basil penelitian ini dapat diambil kesimpulansebagaiberikut : -Pengaruh pengerasan lanjutan pada kelakuan pengisapanair dari bahan coating organik pada temperatur tinggi sangat terlihat jelas. Sehinggakurva yang dihasilkan daTipercobaanpada temperaturtinggi merupakan jumlah daTi dua kurva yang berbeda yaitu kurva prosespengisapanair dan kurva pengerasan lanjutan. -Hasil-basil yang didapatkandaTi percobaan dengan menggunakan alkyd coating sulit diinterprestasikan karena daTi salah satu parameter dari CPEnya (n) mempunyai kelakuanyang menyimpang. -Harga Yo(konstanstadielektris) dan n dari semua bahan uji dari tanpa melihat sebe519
lumnya pada temperatur berapa bahan uji tersebutdiuji apabila didinginkan ke temperatur kamarakan mempunyainilai yangsarna. -Prosedur untuk mempercepatpencapaian keadaanstasionermemberikanbasilyang baik untuk jenis epoxy coating. Dengan prosedur ini prosespencapaiankeadaanstasionerdapat dipercepatantara2 sampai3 kali. DAFTAR PUSTAKA I.F.M. GEENEN, Characterisationof organic coatings with impedance measurements, 1991 Pasmans Offset drukkerij B.V. 'sGRAVENHAGE. 2.E.P.M. VAN WESTING, Determination of coating performance with impedance measurements, Thesis 1992TV Delft. 3.H.J.W. LENDERINK, Bestuderingvan het wateropname gedrag van organische deklagen mbv impedantie metingen, Mstudeer-verslag Juni 1990,TV Delft. 4.D.H. VAN DER WEIillE, Ontwikkeling en strategie voor levensduurvoorspellingvan or-ganische deklagen op staal mbv impedantie metingen, verslag aan de 6" vergaderingvan de begeleidingscommissie, November1993TV Delft.
520
5. D.H. V AB DER WEIJDE,Ontwikkeling en strategie voor levensduurvoorspellingvan organische deklagen op staal D1bv iD1pedantieD1etingen,verslag aan de 7" vergaderingvan de begeleidingscoD1rnissie, Maart 1994TU Delft.. 6.H. LEIDHEISER and W. FUNKE, water dishbondnlentand wet adhesionof organic coatings on D1etals: A review and interpretation,JOCCA51987,121-132. 7.SCHMID, ERIC V, Exterior durability of organic coatings, FMJ International Publication,Redhill 1988. 8.MOHAMMAD Y ASEEN, M.C. MENON and J.S.AGGARWAL,Effect ofteD1perature on penneabilityCoefficients,Indian Journal Technol,vol. 1 October1963. 9.M.M.M DINGS, H.J.W. Len-derink, D.H. van der Weijde, Interactieve Software for ID1pedanceMeasureD1ent, version 5.2, TU Delft. 1992. 10.D.H. VAN DER WEIJDE, Ontwikkeling en strategievoor levensduurvoorspelling van organische deklagen op staal D1bv iD1pedantieD1etingen,verslag aan de 9" vergaderingvan de begeleidingscornrnissie, Februari 1995 TU Delft..