Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
KEKUATAN FACEBOOK UNTUK MENGIKLANKAN PRODUK UKM Oktalia Juwita, Febriliyan Samopa Jurusan Manajemen Teknologi Informasi, MMT-ITS Surabaya, email:
[email protected]
ABSTRAK Pemasangan iklan di Facebook, booming sejak diluncurkannya Facebook Marketplace Application for Classified Listing pada bulan Mei 2007. Banyak perusahaan baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil mulai membuat Facebook Page dan mengelolanya secara serius. Terlebih Facebook meluncurkan Facebook Ads pada bulan November 2007, yang dilengkapi dengan real time reporting. Aplikasi ini semakin menarik banyak perusahaan untuk mengalokasikan marketing budget secara khusus untuk mengiklankan bisnis mereka via Facebook. Pemasangan iklan di Facebook memiliki potensi untuk terus berkembang, baik dengan model sederhana maupun dengan Facebook Ads. UKM (Usaha Kecil Menengah) lokal juga bisa memanfaatkan Facebook untuk memasarkan produknya. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur efektifitas iklan bagi pelaku bisnis UKM melalui Facebook dengan metode survey dan model yang digunakan sebagai alat ukur adalah Advertising Balance Scorecard (ABSC). Responden yang dijadikan sasaran untuk pengambilan sampel adalah pelaku bisnis UKM di bidang fashion yang telah memanfaatkan Facebook sebagai media pemasaran. Efektivitas iklan dari perspektif-perspektif ABSC tersebut dinyatakan efektif dengan nilai yang didapat untuk menentukan posisi dalam skala Likert adalah 4,20. Kata kunci: Facebook, efektifitas iklan, Advertising Balance Scorecard (ABSC) PENDAHULUAN Latar Belakang Pemasangan iklan dengan menggunakan Facebook, booming sejak diluncurkannya Facebook Marketplace Application for Classified Listing pada bulan Mei 2007. Banyak perusahaan baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil mulai membuat Facebook Fans Page dan mengelolanya secara serius. Pada bulan November 2007, Facebook meluncurkan Facebook Ads yang dilengkapi dengan real time reporting. Aplikasi ini semakin menarik banyak perusahaan untuk mengalokasikan marketing budget secara khusus untuk memasang iklan di Facebook. Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah pengguna Facebook nomor 2 di dunia yaitu 33.920.020 (sumber Facebook). Pemasangan iklan di Facebook memiliki potensi untuk terus berkembang, baik dengan model sederhana maupun dengan Facebook Ads. Para pelaku bisnis UKM (Usaha Kecil Menengah) lokal juga bisa memanfaatkan Facebook untuk memasarkan produknya. Penelitian Terkait Menurut Clara Shih (2009) yang berjudul “The Facebook Era”, Facebook sebagai salah satu situs social media memungkinkan para pemasang iklan untuk mencapai level baru dari ketepatan sasaran dan distribusi sosial dengan hypertargeting
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
dan passive word of mouth. Hypertargeting memungkinkan pemasar untuk mempertajam segmen pasar yang spesifik dan mengurangi jumlah penayangan iklan yang sia-sia. Kekuatan passive word of mouth dari satu orang kepada orang lain dalam jaringan pertemanan pada Facebook dapat meningkatkan efek distribusi dari iklan yang ditayangkan. Passive word of mouth juga mampu membuat iklan yang ditayangkan terkesan lebih terpercaya dan memiliki sentuhan pribadi (personal touch), karena iklan yang bersangkutan lebih terasa seperti rekomendasi dari teman. Menurut Sandra Ayingono Moussavou (2008) yang berjudul “Conceptual Framework for an Advertising Balance Scorecard: Case of the Mobile Network Communication Industry in South Africa”, ABSC (Advertising Balance Scorecard), yang diadaptasi dari metode BSC (Balance Scorecard), dikembangkan untuk mengidentifikasi pola seimbang antar perspektif -strategi, eksekusi, media, dan kreatifitas- untuk mengukur dan mengontrol efektifitas iklan. Hasil yang dicapai dengan ABSC dapat memastikan kompleksitas pengukuran efektifitas iklan dan menunjukkan bahwa pengukuran efektifitas iklan mungkin dilakukan dengan perspektif yang spesifik. Tujuan Penelitian Makalah ini membahas analisis dari hasil survey yang telah dilakukan tentang bagaimana efektivtas iklan di Facebook untuk mendukung sistem pemasaran untuk bisnis UKM. PENGGUNAAN BSC UNTUK IKLAN: ADVERTISING BALANCE SCORECARD (ABSC) Menurut Moussavou (2008), ABSC menyediakan mekanisme untuk perbaikan dan productive creative idea design yang secara sistematis akan seiring dengan tujuan dari pemasangan iklan (advertising). Seperti BSC, ABSC juga memiliki empat model perspektif. Perspektif-perspektif tersebut antara lain: 1. Perspektif Tujuan/Sasaran (Objective Perspective) Pada perspektif tujuan, terdapat empat karakteristik antara lain : Concret and Measurable Tujuan yang ingin dicapai harus berupa pernyataan yang tepat, yang dapat mengirimkan pesan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan kepada target audiens. Tujuan tersebut harus dapat diukur dengan jelas. Metode dan kriteria yang digunakan untuk menentukan pengukuran harus dikomunikasikan dengan baik dan spesifik. Target Audience Iklan harus mempunyai atau dapat mendefinisikan target pasar yang tepat atau sesuai Benchmark and Degree of Change Sought Hal yang penting dari menentukan tujuan adalah memiliki taraf pengukuran untuk menentukan dimana target audiens berada pada saat awal pemasangan iklan hingga berbagai variable respon dari komunikasi seperti awareness, knowledge, attitude, image dll. Tujuan yang ditetapkan juga harus menentukan berapa banyak perubahan atau gerakan diperlukan seperti peningkatan tingkat kesadaran. Penciptaan sikap yang aktif atau jumlah konsumen yang ingin membeli produk merek tersebut. Time Period Karakteristik terakhir dari tujuan yang baik adalah spesifikasi periode waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Jangka waktu tersebut harus sesuai
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-18-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
dengan tujuan komunikasi. Tugas sederhana seperti meningkatkan tingkat kesadaran dapat dicapai lebih cepat daripada tujuan yang kompleks seperti reposisi merek. Perspektif Kreatifitas (Creativity Perspective) Perspektif kreatifitas memberikan jaminan bahwa target pasar (audience) memiliki pemahaman yang benar tentang iklan yang disampaikan. Dalam perspektif ini, yang menjadi perhatian utama adalah tercapainya tujuan iklan dengan merancang iklan yang kreatif dan menarik bagi target pasar. Ide kreatif yang menarik perhatian dan yang mudah diingat. Konsep dari iklan adalah relevan dan mudah dipahami. Kreativitas tidak menciptakan sesuatu yang baru dari ketidadaan. Iklan yang kreatif mengungkapkan, memilih, menggabungkan fakta-fakta yang ada, keterampilan, dan ide-ide. Perspektif Eksekusi (Execution Persepective) Kehadiran satu atau banyak elemen eksekusi menentukan sebuah iklan tersebut dapat disukai/diterima. Pengukuran perspektif ini adalah nilai dari unsur-unsur yang digunakan dalam eksekusi iklan. Perspektif Media (Media Perspective) Perspektif ini mengukur apakah media dapat mencapai rencana strategi. Pengulangan lebih, retensi lebih: meskipun tujuannnya tidak membuat penonton atau target jenuh. Perspektif ini menentukan apa frekuensi kemunculan iklan cukup signifikan untuk mempengaruhi penonton.
2.
3.
4.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Data diambil sejak pertengahan bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010 dengan menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup (Bardosono, 2009) adalah kuesioner yang sudah ditentukan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Kuesioner dibuat melalui media www.surveymonkey.com dan disebarkan melalui media Facebook. Populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian adalah pelaku bisnis UKM dalam bidang fashion di Indonesia yang menggunakan Facebook sebagai media pemasaran (Facebook marketing). Rumus perhitungan besaran sampel yaitu (Bungin, 2001) : =
( .
(1)
)+1
Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi d = persentase ketidaktelitian atau tingkat kesalahan sampel Dengan rumus tersebut, dapat dihitung jumlah sampel untuk penelitian ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2009, jumlah UKM di Indonesia sebanyak 520.220 unit (BPS, 2009), diperkirakan adalah sekitar 20% nya menjalankan e-commerce di Facebook dan persentase ketidaktelitian yang digunakan adalah sebesar 5%. Sehingga perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut : 520.220. (0,20) 104.044 n= = = 79,9 = 80 = 100 sampel (520.220. (0,05) ) + 1 1.301,55
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-18-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
Jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 100 responden. Jumlah tersebut dianggap representative untuk mewakili keseluruhan populasi yang ada. Profil Responden Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Responden adalah para pelaku bisnis UKM di bidang fashion (menjual baju, sepatu, tas, dll) yang telah memanfaatkan Facebook marketing baik dengan model sederhana, fans page, maupun dengan Facebook Ads. Dari hasil penyebaran kuisioner tentang profil responden, sebagian besar responden (24%) telah mengeluarkan modal 50-75 juta untuk usaha yang sedang dijalankan. Rata-rata mereka telah menjalankan usaha sekitar 2-4 tahun (29% sudah menjalankan usaha 2-3 tahun, 28% sudah menjalankan usaha 3-4 tahun), dan 39% dari responden telah menjalankan Facebook marketing selama 2-3 tahun. Selama menjalankan Facebook marketing, 88% dari responden menyatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk Facebook marketing adalah kurang dari 1 juta. Dari data tersebut juga didapatkan 65% responden melakukan pemasaran dengan cara lain (selain Facebook marketing) sebelumnya dan para responden tersebut seluruhnya menyatakan bahwa mereka mengalami peningkatan penjualan setelah melakukan Facebook marketing. Dimana dari 65% responden tersebut, 40,9% (27 responden) menghabiskan biaya kurang dari 1 juta setiap bulannya untuk biaya pemasaran selain melalui Facebook dan 65,7% tetap menjalankan pemasaran selain Facebook marketing tersebut. Uji Kelayakan Data Alat bantu analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah program software aplikasi statistik SPSS (Statistics for Products and Services Solution) for windows ver 14.00. Uji Validitas Data Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dalam penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur (Darmadi, 2003) Suatu data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung data tersebut melebihi nilai korelasi tabelnya. Nilai koefisien korelasi pearson/tabel pearson (rtabel) pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan jumlah responden 100 adalah 0,195, dan nilai dari r hitung adalah nilai-nilai yang berada dalam kolom “corrected item total correlation. Suatu data dapat dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung data tersebut melebihi nilai korelasi tabelnya. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.2, dari 9 variabel, semuanya menunjukkan angka positif dan lebih besar dari r table, sehingga alat ukur yang digunakan sangat valid dan dapat digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini.
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-18-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011 Tabel 1 Hasil Uji Validitas No. 1.
2. 3.
Perspektif Tujuan dan Sasaran ABSC (Objective)
Butir Pertanyaan O1 O2 O3 O4 CE1
Kreatifitas dan Eksekusi (Creativity and CE2 Execution) M1 Media ABSC (Media) M2 M3
r Hitung 0,343 0,563 0,653 0,669 0,288 0,427
rTabel
0,195
0,545 0,616 0,494
Sumber : diolah dari data primer
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Uji Reliabilitas Data Koefesien Cronbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian keandalan (reliability test) dari suatu skala yang dibuat (Darmadi, 2003). Cara ini untuk menghitung korelasi skala yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada, dengan angka koefesien yang dapat diterima yaitu di atas 0,6. Dari hasil pengolahan data, diketahui bahwa nilai alpha adalah sebesar 0.808. Hal ini artinya data yang dipergunakan telah layak untuk digunakan pada pembahasan dan analisa berikutnya. Analisis ABSC Setelah pengolahan uji data selesai, kemudian dilakukan analisis ABSC. Analisis yang dilakukan adalah untuk mendapatkan nilai dari efektivitas iklan menggunakan Facebook marketing. Rumus yang digunakan untuk mengukur efektivitas iklan dengan metoda ABSC ini adalah rumus skor rata-rata sebagai berikut : ( )=
∑ . ∑
(2)
Dimana : x = Rata-rata berbobot I = Nama indikator fi = Frekuensi wi = Bobot Hasil Perhitungan Data Masing-masing Perspektif ABSC Berikut ini adalah tabel-tabel hasil perhitungan data kuesioner dari masingmasing perspektif ABSC. Tabel 2. Objective Perspective Atribut Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Bobot 1 2 3 4 5 15
Sumber : diolah dari data primer
ISBN : 978-602-97491-2-0
Objective-1 0 0 4 39 57 100
C-18-5
Jumlah Responden Objective-2 Objective-3 0 0 0 0 10 7 61 65 29 28 100 100
Objective-4 0 0 1 66 33 100
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011 Tabel 3. Creativity and Execution Perspective Atribut Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Bobot 1 2 3 4 5 15
Sumber : diolah dari data primer
Jumlah Responden Creativity and Creativity and Execution-2 Execution-1 0 1 0 0 26 0 63 35 11 64 100 100
Tabel 3.4 Media Perspective Atribut Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Bobot 1 2 3 4 5 15
Sumber : diolah dari data primer
Media-1
0 1 24 61 14 100
Jumlah Responden Media-2 Media-3 0 1 0 0 4 16 67 69 29 14 100 100
Perhitungan Bobot Indikator Masing-masing Perspektif ABSC Dalam penelitian ini digunakan skala Likert. Penggalian terhadap responden diperoleh dari jawaban mereka terhadap daftar pertanyaan yang menyangkut profil responden maupun atribut-atribut yang berkaitan dengan parameter ABSC sebagai berikut : 1. Perspektif Tujuan/Sasaran (Objective Perspective) Dari tabel 3.2, diperoleh bobot indikator respon objective perspective (4x3) + (39x4) + (57x5) 453 (O1) = = = 4,53 100 100 (10x3) + (61x4) + (29x5) 419 (O2) = = = 4,19 100 100 (7x3) + (65x4) + (28x5) 421 (O3) = = = 4,21 100 100 (1x3) + (66x4) + (33x5) 432 (O4) = = = 4,32 100 100 4,53 + 4,19 + 4,21 + 4,32 17,25 (O )= = = 4,31 4 4 2. Perspektif Kreatifitas dan Eksekusi (Creativity and Execution Perspective) Dari tabel 3.3, diperoleh bobot indikator respon creativity & execution perspective (26x3) + (63x4) + (11x5) 385 I( 1) = = = 3,85 100 100 (1x1) + (35x4) + (64x5) 461 I( 2) = = = 4,61 100 100 3,85 + 4,61 8,46 )= I( & = = 4,23 2 2 ISBN : 978-602-97491-2-0
C-18-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
3. Perspektif Media (Media Perspective) Dari tabel 3.4, diperoleh bobot indikator respon media perspective sebagai berikut : (1x2) + (24x3) + (61x4) + (14x5) 387 I( 1) = = = 3,87 100 100 (3x3) + (66x4) + (31x5) 428 I( 2) = = = 4,28 100 100 (1x1) + (12x3) + (72x4) + (15x5) 400 I( 3) = = = 4,00 100 100 3,87 + 4,28 + 4,00 12,15 )= I( = = 4,05 3 3 Hasil Perhitungan Efektivitas Iklan Berdasarkan Perspektif ABSC
Setelah didapatkan nilai dari masing-masing indikator di atas, maka bisa dapat dihitung nilai dari efektivitas iklan sebagai berikut Efektivitas Iklan =
4,31 + 4,23 + 4,05 12,59 = = 4,20 3 3
Hasil perhitungan secara keseluruhan (nilai rata-rata) dari perspektif ABSC didapatkan nilai dari efektivitas iklan melalui media Facebook adalah 4,20. Berdasarkan skala Likert nilai ini memberikan informasi bahwa pemanfaatan Facebook sebagai media pemasaran produk barang atau jasa adalah efektif (Gambar 4.5). Sedangkan grafik hasil analisis efektivitas berdasarkan perspektif ABSC dapat dilihat pada Gambar
STE 1,00
TE 1,80
CE 2,60
E 3,40
SE 4,20
5,00
Tingkat efektivitas iklan Gambar 3.1 Skala Likert Efektifitas Iklan Facebook
KESIMPULAN Efektifitas iklan dari perspektif-perspektif ABSC tersebut dinyatakan efektif dngan nilai efektivitas iklan adalah 4,20. Hal ini berdasarkan hasil analisa data yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Hasil perhitungan dari masing-masing perspektif adalah 4,31 untuk objective perspective 4,23 untuk creativity and execution perspective, dan 4,05 untuk media perspective. Objective perspective menjadi faktor yang paling dominan diantara perspektif yang lain. Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dari analisa data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan Facebook sebagai media marketing atau sebagai sarana mengiklankan produk UKM adalah efektif. 2. Melalui Facebook, para pelaku bisnis UKM dapat dengan tepat mencapai tujuan atau target pasar mereka, dapat menaikkan angka penjualan, dan dapat lebih dikenal oleh cutomer. Selain itu, dengan penggunaan Facebook marketing para pelaku
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-18-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
bisnis UKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas. 3. Dengan fasilitas yang disediakan oleh Facebook, yaitu para pemasang iklan dapat memilih target pasar mereka sesuai dengan produk yang ditawarkan seperti umur, lokasi, hobi, kegiatan, dan informasi lain yang sangat dibutuhkan dalam aktivitas marketing, maka Facebook dapat digunakan oleh berbagai bidang usaha. 4. Facebook bukan atau belum menjadi media pemasaran terbaik. Sebagian dari para pelaku bisnis UKM masih menggunakan media lain sebagai sarana pemasaran untuk mencapai angka penjualan sesuai dengan target mereka. Selain itu, penggunaan Facebook sangat tergantung dari adanya internet sehingga untuk para pelaku bisnis UKM di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh internet, penggunaan Facebook marketing belum dapat direalisasikan. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik (2010), Jumlah UKM di Indonesia tahun 2009, www.bps.go.id. Bardosono, Saptawati. (2009), Kuesioner, Lecture handout: Metodologi Penelitian, Universitas Indonesia, Jakarta. Bungin, Burhan. (2001), Metodologi Penelitian Sosial : Format-format Kuantitatif dan kualitatif, Airlangga University Press, Surabaya. Darmadi, Durianto. (2003), Invasi Pasar dengan Iklan Yang Efektif, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Moussavou, S.A. (2008), “Conceptual Framework for an Advertising Balance Scorecard: Case of the Mobile Network Communication Industry in South Africa”, Thesis Master, Stellenbosch University, Stellenbosch. Shih, Clara. (2009), The Facebook Era, Prentice Hall, New Jersey.
ISBN : 978-602-97491-2-0
C-18-8