LAPORAN KINERJA TAHUN 2011
KEKUATAN BERSAMA UNTUK SEHAT PUSAT PROMOSI KESEHATAN Gedung Prof. Dr. Sujudi Lantai 10 Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav 4-9 Jakarta Selatan Telp. +6221. 5203873 www.promkes.depkes.go.id www.promosikesehatan.com
4
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
DAFTAR ISI I. Gambaran ORGANISASI
8. Struktur Organisasi 12. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran strategi 13. Strategi 14. Sejarah Organisasi
II. Gambaran Kinerja 17. Laporan Kepala Pusat 22. Ikhtisar Keuangan 24. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga 33. Desa dan Kelurahan Siaga Aktif 36. Pos Kesehatan Desa yang Beroperasi 37. Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan 40. Kebijakan Berwawasan Kesehatan 43. Strategi Promosi Kesehatan Program prioritas Kesehatan 45. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit 46. Teknologi Informasi 48. Pengembangan Sumber Daya Manusia
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
5
6
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Gambaran Organisasi
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
7
STRUKTUR ORGANISASI
8
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Pusat Promosi Kesehatan adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementerian Kesehatan di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal. Pusat Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, bimbingan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Promosi Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a) penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan; b) pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan; c) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan; d) pembinaan advokasi dan kemitraan kesehatan; e) pembinaan pemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan; f ) pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan; dan g) pelaksanaan administrasi Pusat.
Pusat Promosi Kesehatan terdiri atas : a) Bagian Tata Usaha; b) Bidang Advokasi dan Kemitraan; c) Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat; d) Bidang Metode dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan; dan e) Kelompok Jabatan Fungsional.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
9
Tugas dan Fungsi Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, pemantauan, evaluasi, dan laporan serta administrasi Pusat. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a) penyusunan rencana, program, dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan laporan; b) pengelolaan urusan keuangan c) pengelolaan urusan umum, kepegawaian, tata usaha, kerumahtanggaan, dan perlengkapan.
Bagian Tata Usaha terdiri atas : a) Sub bagian Program dan Evaluasi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan penyusunan program, rencana dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan. b) Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. c) Subbagian Kepegawaian dan Umum, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan rumah tangga, dan perlengkapan.
Bidang Advokasi dan Kemitraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan advokasi dan kemitraan di bidang kesehatan. Bidang Advokasi dan Kemitraan menyelenggarakan fungsi : a) penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan advokasi dan kemitraan di bidang kesehatan. b) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan advokasi dan kemitraan di bidang kesehatan.
10
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Bidang Advokasi dan Kemitraan terdiri atas : a) Subbidang Advokasi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pelaksanaan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan advokasi. b) Subbidang Kemitraan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pelaksanaan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kemitraan.
Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan pemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan. Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemberdayaan dan peran serta masyarakat; dan b) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat terdiri atas : a) Subbidang Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pelaksanaan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan upaya kesehatan bersumber masyarakat di bidang kesehatan. b) Subbidang Peran Serta Masyarakat, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, penyusunan program, koordinasi, pelaksanaan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.
Bidang Metode dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan, dan pembinaan metode dan teknologi di bidang pemberdayaan dan promosi kesehatan. Bidang Metode dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a) penyiapan bahan penyusunan, pembinaan dan koordinasi dan pelaksanaan pengembangan metode dan teknologi di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan; dan b) monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pengembangan metode dan teknologi di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
Bidang Metode dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan terdiri atas: a) Subbidang Pengembangan Metode, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pelaksanaan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan dan pengembangan metode di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan. b) Subbidang Pengembangan Teknologi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pelaksanaan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan dan pengembangan teknologi di bidang pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
11
VISI MISI
NILAI
TUJUAN
SASARAN STRATEGI
12
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
“Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”.
1. 2. 3. 4.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
1. 2. 3. 4. 5.
Pro Rakyat Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan menghasilkan yang tebaik untuk masyarakat. Inklusif Semua program pembangunan kesehatan melibatkan semua unsur, baik pemerintah, masyarakat maupun stakeholder lainnya. Responsif Program kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tanggap dalam mengatasi permasalahan dengan memperhatikan kondisi setempat, sosial budaya, dan kondsi geografis. Efektif Program kesehatan mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Bersih Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, transparan, dan akuntabel.
Meningkatkan perilaku sehat dan peran serta individu, keluarga, masyarakat dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas program, sektor, swasta, dan masyarakat. Sasaran strategis Pusat Promosi Kesehatan tahun 2010 – 2014 untuk mencapai tujuan yang ditetapkan adalah: 1. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat, melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. 2. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, melalui Desa danKelurahan Siaga Aktif, Pos Kesehatan Desa yang Beroperasi, dan Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan. 3. Meningkatnya kebijakan publik berwawasan kesehatan, melalui advokasi kabupaten/kota untuk menetapkan kebijakan publik berwawasan kesehatan. 4. Meningkatnya kapasitas promosi kesehatan, melalui Strategi Promosi Kesehatan Program Prioritas Kesehatan, Promosi Kesehatan Rumah Sakit, teknologi informasi, dan pengembangan Sumber Daya Manusia.
1.
Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Komitmen dan dukungan pengambil keputusan di berbagai tingkat penting untuk menghasilkan kebijakan yang berwawasan kesehatan, dengan menyadari konsekuensi dan tanggungjawab kesehatan dari setiap keputusan yang diambil.
2.
Meningkatkan Koordinasi dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor. Mengingat kompleksnya masalah kesehatan yang ada, perlu penanggulangan secara komprehensif. Hal tersebut memerlukan aksi bersama dengan berbagai pihak diluar promosi kesehatan dalam bentuk kolaborasi, kooperasi dan integrasi lintas program dan sektor.
3.
Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan dunia usaha/ swasta Kemitraan penting dilakukan untuk dalam mengatasi kesenjangan pembangunan kesehatan. Masalah kesehatan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha/swasta. Peran dunia usaha/ swasta dalam usaha preventif dan promotif merupakan bentuk Cooorporate Social Responsibility (CSR) dalam bidang kesehatan.
4.
Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan/ kelompok potensial. Organisasi kemasyarakatan/kelompok potensial mempunyai peran sebagai ‘’agent of change’’ dalam melakukan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat sampai ke akar rumput.
STRATEGI
5. Memperkuat gerakan masyarakat. Pengembangan masyarakat diarahkan untuk mencari potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat guna meningkatkan kemandirian dan dukungan sosial dalam pengembangan sistem yang fleksibel merangsang keterlibatan masyarakat dalam program kesehatan. 6.
Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Peningkatan akses informasi kesehatan melalui berbagai media cetak, elektronik, maupun tradisional perlu dilakukan kepada masyarakat agar masyarakat tahu, mau, dan mampu mengenali masalah kesehatan dan memberdayakan diri untuk hidup sehat.
7.
Meningkatkan kapasitas promosi kesehatan. Semua kegiatan untuk memberdayakan masyarakat memerlukan kapasitas lembaga/organisasi promosi kesehatan yang baik. Penguatan lembaga/institusi promosi kesehatan meliputi memperkuat kepemimpinan promosi kesehatan, memperkuat manajemen kerja, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta pembuatan acuan/pedoman untuk pelaksanaan kegiatan.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
13
Sejarah Organisasi Perkembangan promosi kesehatan dimulai pada tahun 1967 saat Menteri Kesehatan saat itu, dr. G.A Siwabessy menentapkan susunan organisasi Departemen Kesehatan yang baru. Dalam organisasi tersebut unit yang mengurusi pendidikan kesehatan masyarakat (PKM) ditetapkan sebagai salah satu bagian di bawah Biro V/Pendidikan, yang berada di bawah Sekretariat Jenderal Departeman Kesehatan. Setelah 8 tahun menjadi bagian Biro IV/ Pendidikan, pada tahun 1975 ditingkatkan menjadi Direktorat Penyuluhan Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Direktorat PKM) di bawah Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Ditjen Binkesmas). Pada masa inilah dilakukan pemantapan pendidikan Health Education Specialist baik di dalam maupun luar negeri, pengembangan tenaga Wakil Koordinator (Wator) di tingkat Kab/Kota, serta diperkenalkannya daerah percontohan PKM yang disebut Daerah Kerja Intensif (DKI) PKM.
dr. G.A Siwabessy
Sumber : “Upuleru”, Memoar G.A. Siwabessy, Penerbit Gunung Agung, Tahun 1979.
14
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Pada tahun 1984, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 558, Dit. PKM Ditjen Binkesmas diubah menjadi pusat PKM di bawah Sekretaris Jenderal. Selanjutnya tahun 2000, Pusat PKM diubah kembali menjadi Direktorat, tetapi dengan nomenklatur Direktorat Promosi Kesehatan. Pada masa inilah dikenalkan pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Akhirnya melalui Keputusan menteri Kesehatan Nomor 1227 Tahun 2001, Direktorat Promosi Kesehtaan berubah status menjadi Pusat Promosi Kesehatan di bawah Sekretariat Jenderal. Sejak lama, program promosi kesehatan telah mendukung beberapa program kesehatan yang spesifik dengan pendekatan vertikal. Pergeseran paradigma sakit menjadi sehat menempatkan Pusat Promosi Kesehatan sebagai komponen utama dalam pencapaian Indonesia Sehat.
Gambaran Kinerja
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
15
dr. Lilly S. Sulistyowati, MM 16
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Laporan Kepala Pusat Promosi Kesehatan Suatu kehormatan untuk bisa menjadi bagian dari Pusat Promosi Kesehatan, sebuah organisasi yang mempunyai orang-orang yang memiliki passion dalam bekerja memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Akan jauh lebih baik untuk menjaga diri tetap sehat daripada mencari pengobatan saat keadaan penyakit sudah berkembang. Hidup sehat adalah pilihan, tetapi pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh keluarga, pengaruh sosial, dan lingkungan.
Dengan berakhirnya tahun 2011, waktu yang tepat untuk melakukan refleksi terhadap perjalanan Promosi Kesehatan selama setahun terakhir. Indikator sasaran yang akan dicapai pada tahun 2011 adalah: 1. Meningkatnya persentase rumah tangga berPHBS sebanyak 55 %; 2. Meningkatnya Desa Siaga Aktif sebesar 25 %; 3. Meningkatnya Jumlah Poskesdes yang Beroperasi sebanyak 72.000 Poskesdes 4. Meningkatnya Persentase Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan sebesar 25%; 5. Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang diadvokasi untuk menetapkan kebijakan publik berwawasan kesehatan sebanyak 75 kabupaten/ kota 6. Meningkatnya jumlah strategi promosi kesehatan yang terintegrasi dengan strategi pencapaian tujuan pembangunan kesehatan sebanyak 8 strategi.
Dalam mencapai indikator tersebut, Pusat Promosi Kesehatan mempunyai strategi: a. Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. b. MeningkatkanKoordinasi dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor. c. Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia usaha. d. Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan/kelompok potensial. e. Memperkuat gerakan masyarakat f. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu, keluarga, dan masyarakat. g. Meningkatkan kapasitas pengelola promosi kesehatan.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
17
Dengan strategi yang ada, kami harus membangun kekuatan dan sumberdaya bersama untuk menjadikan program Promosi Kesehatan dalam meningkatkan hidup sehat.
18
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Tahun ini kami telah memulai penggerakan dengan bekerja bersama masyarakat dan dunia usaha/swasta untuk menciptakan dan melaksanakan program inovatif untuk masyarakat. Diantara kegiatan inovatif tersebut adalah:
1. MoU Dunia Usaha Hari Kesehatan Nasional tahun 2011 diperingati dengan cara berbeda, karena diwarnai dengan penandatanganan MoU CSR antara Kementerian Kesehatan dengan 23 Direktur Dunia Usaha yang bergerak antara lain dibidang farmasi, makanan dan minuman, perbankan. MoU ini merupakan wujud kemitraan bersama dalam rangka mempercepat pencapaian taget MDGs dan Penyakit Tidak Menular melalui program CSR. Hal ini membuktikan bahwa masalah kesehatan adalah tanggung jawab bukan hanya oleh pemerintah saja, tetapi juga setiap individu, masyarakat termasuk dunia usaha. Karena masalah kesehatan timbul oleh berbagai determinan antara lain ekonomi dan sosial budaya.
2. Pelaksanaan MoU Ormas Menindaklanjuti kesepakatan bersama antara Kementerian Kesehatan dengan 18 Organisasi Kemasyarakatan yang dilakukan pada tahun 2010, organisasi kemasyarakatan melakukan kegiatan pemberdayaanmasyarakat. Pada tahun 2011 Organisasi Kemasyarakatan yang melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di 23 provinsi, 226 desa, 50 kelompok majelis Taklim, 18 rumah sakit, 180 pondok pesantren , 22 pasraman , dan 22 pura, 68 gereja, 72 tempat kerja dan 183 Desa Siaga. Saat ini jumlah kader ormas/ motivator yang sudah dilatih sebanyak 800 orang. Kegiatan ini akan berlangsung pada tahun 2012. Kegiatan pemberdayaan difokuskan pada peningkatan Rumah tangga Ber-PHBS, Desa dan kelurahan Siaga Aktif, PHBS di Tempat Kerja, PHBS di Tempat Ibadah, serta Promosi Kesehatan di Rumah Sakit.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
19
3. Kampanye Aku Bangga Aku Tahu Pusat Promosi Kesehatan juga mengembangkan penyebaran informasi kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) untuk meningkatkan pengetahuan komprehensif dan benar pada usia muda 14 – 24 tahun tentang HIV dan AIDS. Kegiatan pada tahun pertama adalah mengembangkan media kampanye berupa leaflet untuk remaja SMP/SMA, mahasiswa dan karyawan, poster, video edukasi untuk pelajar, video untuk edukasi untuk mahasiswa dan pekerja, dan goody bag serta kaos. Kampanye ABAT di launching oleh Wakil Presiden bersamaan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia. Tahun 2011 Kampanye diawali dengan video conference kesepakatan mendukung kampanye oleh 10 Gubernur, acara puncak dilakukan aksi tarian oleh 3000 pelajar SMP dan SMA “Dance for Life” yang mengajak semua elemen untuk berpartisipasi dalam penanggulangan HIV dan AIDS. Selain itu juga dilaksanakan Flash Mob Dance di 5 Mall Jakarta melibatkan 1000 pelajar SMA serta layanan Konseling Test Sukarela.
4. Pengembangan Model Penggunaan Buku Harian dan Kit Kios Informasi bagi Kelompok Risiko Tinggi Wanita Penjaja Seks. Mereka yang berisiko tinggi HIV-AIDS, salah satunya adalah wanita pekerja seksual menjadi fenomena permasalahan terutama dalam penyebaran virus HIV melalui sexual transmitted disease. Mengacu pada permasalahan yang ada maka Pusat Promosi Kesehatan melakukan pengembangan model Penggunaan Buku Harian dan Kit Kios Informasi bagi Kelompok Risiko Tinggi Wanita Penjaja Seks berupa Buku Harian, kit kios informasi media HIV dan AIDS berupa selebaran/flyer dan buku saku. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatur dan mengendalikan penggunaan kondom, mengadvokasi pejabat setempat untuk membuat kebijakan Peraturan Daerah penggunaan Kondom 100% di Tempat Lokalisasi dan menyediakan media yang tepat dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan Peer Educators di kalangan WPS. Sosialisasi dilakukan secara pararel di tiga wilayah sasaran pengembangan model yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Kota Bekasi.
20
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
5. Keketuaan ASEAN Indonesia terpilih menjadi Ketua ASEAN untuk periode 1 Januari 2011 hingga akhir tahun 2011 dengan mengusung tema “ASEAN Community in a Global Community of Nations”. Tema ini mengusung keberhasilan pencapaian komunitas ASEAN 2015. Untuk mendukung Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun 2011, Kementerian Kesehatan RI mengadakan 4 (empat) kegiatan yang diselenggarakan di Indonesia. Empat kegiatan dimaksud adalah Official Launch of the ASEAN Dengue Day; the Third International Conference on Traditional Medicine; the Nineteenth Meeting of ASEAN Task Force in AIDS; dan ASEAN Working Group on Pharmaceutical Development.
Dalam rangka turut serta menyukseskan pelaksanaan keempat kegiatan tersebut, Pusat Promosi Kesehatan telah membuat beberapa kegiatan, yaitu: - - - - - -
Lomba Logo Nasional ASEAN Dengue Day Lomba Logo Regional ASEAN Dengue Day Lomba Film Pendek HIV dan AIDS Lomba Poster DBD dan HIV Lomba Debat Bahasa Inggris Lomba Poster dan Penulisan Artikel tentang Jamu
Semua pencapaian adalah hasil dari kerjasama yang baik dan dukungan dari seluruh staf dan mitra. Pusat Promosi Kesehatan semakin tertantang untuk mengajak mayarakat agar berilaku sehat. Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan selalu belajar dan bekerja sama.
Bersama, kami membawa mimpi menjadi kenyataan. Jakarta, Juni 2012 Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
dr. Lilly S. Sulistyowati, MM
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
21
Ikhtisar Keuangan NO
SASARAN
ANGGARAN APBN
%
REALISASI PHLN
APBN
PHLN
1
Meningkatnya Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
53.614.860.000
45.250.209.462
85,22
2
Meningkatnya Persentase Desa Siaga Aktif
11.279.444.000
10.126.338.880
89,78
3
Meningkatnya Persentase Sekolah Dasar yang Mempromosikan Kesehatan
5.842.950.000
2.865.441.420
49,04
4
Meningkatnya Jumlah Kabupaten/ Kota yang Diadvokasi untuk Menetapkan Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan
1.320.500.000
933.116.772
70,66
5
Meningkatnya Jumlah Strategi Promosi Kesehatan dalam Program Prioritas
1.417.283.000
6
Layanan Perkantoran Jumlah
8.744.217.000
939.979.132
20.530.746.000
25.498.384.094
94.005.783.000
8.744.217.000 85.613.469.760
7.498.445.568
83,04
7.498.445.568
83,91
89
Sumber anggaran Pusat Promosi Kesehatan untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan tahun 2011 sebesar Rp 111.494.217.000 yang berasal dari dana APBN sebesar Rp 102.750.000.000 dan Hibah Luar Negeri (WHO, UNICEF, dan GAVI) sebesar Rp 8.744.217.000. Secara keseluruhan dari total anggaran yang tersedia, anggaran yang terealisasi untuk pelaksanaan kegiatan selama tahun 2011 sebesar Rp 86.439.967.000 atau 83,91%.
22
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Dari Keluarga Sehat
Menjadi Bangsa Kuat
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
23
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga “Para ahli kesehatan percaya bahwa banyak orang bisa hidup dua kali lebih lama jika mereka tidak menghabiskan paruh pertama kehidupan mereka untuk memperoleh kebiasaan yang mempersingkat setengah lainnya.” --Jim Hartness--
Keluarga yang sehat adalah investasi suatu bangsa untuk pembangunan sumber daya kesehatan produktif. Ditanamkannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam keseharian dapat menciptakan kebiasaan kecil yang akan mencapai Indonesia sehat. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS tahun 2011 sebesar 53, 89 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa target ditetapkan (55%) belum tercapai. Namun terdapat peningkatan capaian dari tahun lalu (50,1%) atau meningkat sebesar 2,9%.
Persentase
Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 56% 54% 52% 50% 48% 46%
55% 50%
53.89%
50.10%
Target Capaian
2010
Tahun
2011
Peningkatan Komitmen dan Dukungan Stakeholder -
Advokasi dan Dukungan Teknis Pembentukan Communication for Development (C4D) dalam peningkatan KIA Kegiatan Sinergisme Promotif dan Preventif dalam mendukung Kesehatan Ibu dan Anak merupakan kegiatan yang dilakukan dengan dukungan dari UNICEF, untuk mensinergikan unit-unit program di Kementerian Kesehatan dalam upaya promotif dan preventif untuk mencapai target MDGs 2014 khususnya Kesehatan Ibu dan Anak, yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak. Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta ini dihadiri oleh Dit. Ibu, Dit Anak Kementerian Kesehatan, Dit. Bina Gizi Kementarian, dan Pusat Promkes. Keluaran
24
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
dari kegiatan ini adalah terbentuknya mekanisme koordinasi kegiatan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku sosial terkait Gizi & KIA dan meningkatkan perencanaan dan implementasi aktivitas komunikasi.
- Adovakasi melalui Peringatan Hari Besar Kesehatan • Hari Kesehatan Sedunia Setiap tahun Kementerian Kesehatan memperingati Hari Kesehatan Sedunia (HKS) yang jatuh pada tanggal 7 April. Tahun 2011 ini peringatan HKS bertema “Gunakan Antibiotik Secara Tepat Untuk Mencegah Kekebalan Kuman”. Berbagai kegiatan yang dilakukan yaitu seminar ilmiah dengan sasaran organisasi profesi seperti: dokter, perawat, bidan dari rumah sakit dan pendidikan. Acara puncak HKS dilaksanakan di Monas dengan berbagai kegiatan lain berupa fun bike, pelayanan pengobatan, pemeriksaan kesehatan dan aksi simpati pemberian informasi berupa leaflet dan lain-lain. Peringatan HKS bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menggunakan obat antibiotik secara tepat, mengingat selama ini masih banyak masyarakat yang menggunakan obat antibiotik dengan tidak benar. • Peringatan Hari Anak Nasional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendapat tugas kembali sebagai koordinator pelaksanaan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2011. Tahun ini, Pusat Promosi Kesehatan yang berkerjasama dengan Lintas Program dan Lintas Sektor mengadakan rangkaian kegiatan HAN, diantaranya adalah Senam Sehat Ceria, Lomba menulis “Aku Ingin”, One Day For Children, Festival Anak Indonesia di Monas dan acara puncak yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juli 2011 di Ramashinta, Dunia Fantasi Ancol yang dihadiri oleh Wapres Budiono. Peringatan HAN dilaksanakan di tingkat nasional dan di
tingkat daerah dengan tujuan agar semua lapisan masyarakat menyadari akan pentingnya pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, dan perlindungan anak Indonesia. • Peringatan Hari Kesehatan Nasional Mengusung tema “Indonesia Cinta Sehat” peringatan HKN Ke-47 tahun 2011 diharapkan dapat meningkatkan semangat, kepedulian, komitmen dan gerakan nyata pembangunan kesehatan yang harus terus diperjuangkan oleh seluruh komponen bangsa. Rangkaian kegiatan peringatan HKN Ke-47 secara serentak telah diselenggarakan di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota yang disesuaikan dengan potensi masing-masing. Peringatan HKN Ke-47 lebih istimewa karena mitra potensial sektor swasta/dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan mengambil bagian dalam menggelar penyelenggaraan upaya kesehatan sebagai perwujudan tanggung jawab sosial dalam pembangunan kesehatan. Tiga kegiatan yang menjadi acara puncak peringatan HKN Ke-47 yaitu Upacara Bendera dalam rangka Hari Kesehatan dipimpin langsung Menteri Kesehatan RI, Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian Kesehatan dengan 23 Dunia Usaha, serta acara tahunan yang diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada Institusi dan Individu yang berjasa di bidang kesehatan berupa Pemberian Penghargaan KBH/MKBH serta Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat.
Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor - Pertemuan koordinasi dengan lintas program dan
sektor tentang pengenalan pendekatan perubahan perilaku dalam pencegahan penularan penyakit flu burung di Provinsi Jawa Tengah.
Dalam upaya pencegahan dan pengendalian Flu Burung di Jawa Tengah, Pusat Promosi Kesehatan didukung oleh WHO telah mengadakan pertemuan koordinasi tingkat provinsi yang melibatkan lintas program dan lintas sektor dan koordinasi tingkat kabupaten/kota yang melibatkan perwakilan dari pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan dari 16 kabupaten/kota terpilih di Jawa Tengah. Pertemuan koordinasi ini merupakan pengenalan salah satu metode pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan Communication for Behavior Impact (Combi), khususnya untuk kasus Flu Burung.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
25
Kemitraan dengan Swasta/Dunia Usaha - Sosialisasi pembinaan Rumah Tangga Ber-PHBS kepada dunia usaha swasta/pengelola media Untuk mempercepat pencapaian target MDGs bidang Kesehatan, Kementerian Kesehatan menggalang dunia usaha untuk terlibat dalam penanganan masalah kesehatan melalui program CSR. Sebagai langkah awal dilakukan sosialisasi kepada dunia usaha tentang PHBS di Rumah Tangga dan program prioritas yaitu Peningkatan kesehatan Anak, Penurunan Angka Kematian Ibu, Peningkatan Status Gisi Masyarakat, Pengendalian Penyakit AIDS, TB dan Malaria, serta Pengedalian Penyakit Tidak Menular. Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan adanya MoU tentang Pengembangan Program CSR untuk Percepatan Target MDGs Bidang Kesehatan. MoU ditandatangani oleh Menteri Kesehatan dengan 23 Direktur Dunia Usaha yaitu PT. Kimia Farma, PT. Bio Farma (Persero), PT. Askes (Persero), PT. Kalbe Farma (Persero), PT. Unilever Indonesia, Tbk, PT. Astra Internasional, Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, PT. Nutrifood Indonesia, PT. Phapros, Tbk, PT. Pfizer Indonesia, PT. Roche Indonesia, PT. Glaxo Wellcome Indonesia , PT. Smithkline Beecham Pharmaceuticals, Pt. Sterling Products Indonesia, PT. Fonterra Brands Indonesia, PT. Sanovi Aventis Indonesia, PT. Aventis Pharma, PT. L’Oreal Indonesia, PT. Deltomed Indonesia, Yayasan Danamon Peduli, PT. Novartis Indonesia, PT. Otsuka Indonesia, PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk.
2011 ormas tersebut mulai melakukan pembinaan Rumah Tangga Ber-PHBS berdasarkan MoU dan pedoman Pembinaan masing-masing ormas. Berbagai kegiatan dilakukan oleh ormas di wilayah yang telah ditentukan seperti, advokasi, sosialisasi, pelatihan/ orientasi kader/motivator, pengembangan media, monitoring dan evaluasi, dan lain-lain. Terdapat 11 Ormas yang melakukan pembinaan Rumah Tangga ber-PHBS yaitu: Muhammadiyah, Persekutuan GerejaGereja di Indonesia (PGI), Persatuan Islam (Persis), Parisada Hindhu Dharma Indonesia (PHDI), Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Persatuan Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki), Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dharma Wanita Persatuan (DWP), Alhidayah, Pemudi Persis, Pelayanan Kesehatan Seluruh Indonesia (Pelkesi). Pembinaan yang telah dilakukan adalah: 226 desa, 50 kelompok majelis Taklim, 18 rumah sakit, 180 pondok pesantren, 22 pasraman, dan 22 pura, 68 gereja, 72 tempat kerja. - Peran GAVI-CSO dalam Pemberdayaan masyarakat peningkatan KIA Kegiatan Program GAVI CSO yang bertujuan meningkatkan demand masyarakat tentang imunisasi dan KIA pada tahun 2011 dilaksanakan bersama antara Pusat Promosi Kesehatan, Konsorsium tiga ormas keagamaan (PP Muslimat NU, PERDHAKI dan PP Aisyiyah) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Kegiatan yang dilakukan adalah diseminasi hasil Pengumpulan Data Primer dan Sekunder; persiapan berupa rapatrapat koordinasi serta sosialisasi di tingkat pusat dan provinsi; penyusunan kurikulum, modul dan materi KIE; Training of Trainer tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten di seluruh wilayah; dan pelatihan petugas kesehatan dan kader tingkat kecamatan serta kegiatan pemberdayaan masyarakat yang difokuskan di 4 kabupaten/kota: Jeneponto, Sidenreng Rapang, Ciamis dan Kuningan, serta pelatihan bidan dan perawat di tingkat Kabupaten. IBI memfokuskan kegiatan pelatihan kader/dukun serta pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bogor. - Peran NGO Internasional dalam Pemberdayaan Masyarakat
Peran Organisasi Kemasyarakatan/ Kelompok Potensial - Fasilitasi pembinaan RT Ber-PHBS melalui organisasi kemasyarakatan dan kelompok potensial.
26
Menindaklanjuti penandatangan MoU antara Kementerian Kesehatan dengan 12 organisasi kemasyarakatan yang dilakukan tahun 2010, tahun
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pusat Promosi Kesehatan juga melakukan MoU dengan beberapa NGO internasional. Di antaranya adalah JICA dan SurfAID. JICA merupakan lembaga dari Jepang dengan program Prima Kesehatan mengembangkan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif sebanyak 54 desa/kelurahan di Kabupaten Wajo, 126 desa/kelurahan Barru dan 176 desa/ kelurahan di Bulukumba, Provinsi Sulawesi selatan. Sementara itu, Surf Aid Internasional (SAI) merupakan
NGO Internasional dari Selandia Baru dengan fokus kegiatan pemulihan desa yang terkena dampak tsunami di Mentawai dan Nias. Fokus kegiatan di daerah Mentawai (Sumatra Barat) adalah Kesehatan Ibu dan Anak, Air Bersih dan Post-Tsunami Emergency Recovery Program, daerah Nias adalah Program Kesehatan Berbasis Masyarakat dan Air Bersih, serta daerah Mentawai, Telo Banyak, dan Singkil (Aceh) adalah manajemen risiko bencana dan kesiapsiagaan darurat.
Gerakan Masyarakat - Mobilisasi Masyarakat dalam Peningkatan Rumah Tangga
Ber-PHBS melalui Lomba Kesatuan Gerak PKK
Peran Tim Penggerak PKK sangat strategis dalam mendukung percepatan Rumah Tangga Ber-PHBS, karena PKK mempunyai hierarki sampai di akar rumput untuk membina PHBS di rumah tangga. Berbagai kegiatan yang telah dilakukan antara Pusat Promosi Kesehatan dengan PKK antara lain mengembangkan Panduan Pembinaan dan Penilaian PHBS melalui TIM TP-PKK, Melakukan Koordinasi untuk menetapkan langkah-langkah Pembinaan dan Penilaian Lomba PHBS di Rumah Tangga, pengadaan hadiah untuk pemenang berupa peniti emas, piala dan plakat. Dari penialian lomba diperoleh 6 pemenang yang dikelompokan dalam katagori kabupaten dan kota. Penyerahan hadiah dilaksanakan pada peringatan hari Keluarga Nasional tahun 2011. - Perkemahan Tingkat Nasional (Pertinas IV) Pertinas Saka Bakti Husada yang ke IV diselenggarakan di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Kec. Limboto, Gorontalo dengan tema “Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Siap Menjadi Kader Pembangunan yang Sehat, Cerdas, dan Berkualitas”. Perkemahan dibuka oleh Menteri Kesehatan dan dihadiri oleh peserta perkemahan dari kontingen seluruh provinsi di Indonesia. Salah satu tujuan dari penyelenggaraan ini adalah memberikan wawasan dan pengalaman anggota Pramuka Satuan Karya Pramuka Bakti Husada dalam keterampilan serta pengembangan dunia kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Bakti Fisik meliputi pembuatan taman obat keluarga, pemberantasan sarang nyamuk, pembuatan ring sumur gali dan jamban, dan lainlain. Selain itu, terdapat Bakti Non Fisik meliputi penyuluhan pemanfaatan tanaman obat, penyuluhan penggunaan obat, penyuluhan gizi seimbang, dan lain-lain. Dalam even ini juga diselenggarakan kegiatan seni budaya, prestasi, dan pameran.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
27
Akses Informasi - Penyebaran informasi dan kampanye peningkatan Rumah Tangga Ber-PHBS • Media cetak dan elektronik.
Penyebarluasan Informasi Tidak Merokok
• • • • • •
• • • • • Penyebarluasan Informasi ASI Eksklusif
• • • • • • • • • • •
Penyebarluasan Informasi Jampersal
28
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
• • • • • • • • •
Penayangan TV Spot “Tidak Merokok di Rumah Tangga “ di TVRI dan MNC Pengandaan dan distribusi TV Spot Tidak Merokok di Rumah ke 33 Provinsi Produksi 2 versi Poster KTR di Tempat Kerja Produksi 2 versi Poster KTR di Fasilitas Kesehatan Produksi 2 versi Poster KTR di Tempat Proses Belajar Mengajar Produksi Poster Tubuh Seorang Perokok Produksi 7 versi Leaflet : - KTR di Tempat Kerja - KTR di Faskes - KTR di Tempat Belajar - KTR di Tempat Anak Bermain - KTR di Angkutan Umum - KTR di Tempat Umum Produksi Stiker Produksi Logo KTR Produksi kaos Penggandaan CD Prototype Distribusi media KTR ke 8500 Puskesmas, 497 kab/kota, 597 RS dan Pusat Penayangan TV Spot Pemberian ASI Eksklusif Penayangan TV Spot Pemberian ASI TV Kabel Bandara Soeta Pengembangan Adlibs Radio tentang ASI Penyiaran Radio Spot di 65 Radio Adlibs Radio tentang ASI Produksi buku Kumpulan Adlibs Radio tentang ASI Produksi Poster ASI Produksi Leaflet ASI Produksi Flyer ASI Penggandaan CD Master Distribusi Buku dan CD Kumpulan Adlibs ke Stasiun Radio, Dinkes Prov dan Dinkes kab/kota Distribusi : 8500 Puskesmas, 497 Dinkes kab/kota, 597 RS Pemerintah , RSUD, RS Swasta, 33 Dinkes Provinsi Produksi 2 TV Spot Jampersal durasi 30 detik Penayangan TV Spot Jampersal di kereta api eksekutif Produksi 2 versi Radio Spot Jampersal berdurasi 60 detik Produksi Prototype Media Jampersal Penggandaan CD Master Imunisasi Produksi Flyer Jampersal Produksi Poster Jampersal Penyiaran Radio Spot di 67 Radio Distribusi media Jampersal ke 8500 Puskesmas, 497 kab/kota, 597 RS, 33 Dinkes Provinsi, Pusat Promkes
Penyebarluasan Informasi Film dan Media berupa CD
Contoh Visualisasi TV SPOT Penyebarluasan Informasi Penanggulangan HIV dan AIDS
Penyebarluasan Informasi Penanggulangan HIV dan AIDS berupa media cetak
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
29
Penyebarluasan Informasi Imunisasi
• • • • • •
Produksi poster dan flyer Imunisasi Produksi spot TV Imunisasi Penayangan spot TV Imunisasi Penggandaan CD Master Imunisasi Penyiaran Radio Spot di 67 Radio Ditribusi media Imunisasi ke 251 kab/kota, 15 provinsi, Pusat Promkes
Penyebaran Informasi Persalinan oleh tenaga Kesehatan
• • • • •
Produksi Poster P4K Produksi Leaflet P4K Produksi Flyer P4K Penggandaan CD Master Nakes Distribusi media P4K ke 8500 Puskesmas, 497 kab/kota, 597 RS, 33 Dinkes Provinsi, Pusat Promkes
Penyebarluasan Informasi Penanggulangan DBD
• • • • • • •
Produksi TV Spot Advokasi DBD durasi 30 detik Produksi Radio Spot Advokasi durasi 60 detik Penayangan TV Spot di 2 TV swasta Penyiaran RRI Nasional, 31 RRI daerah, 33 Radio Swasta di 33 Provinsi Penayangan TV Spot di TV Kabel bandara Soeta Penayangan di Trip KA Eksekutif Penyiaran Radio Spot di 65 Radio
Penyebarluasan Informasi Penanggulangan HIV dan AIDS
• • • • • •
Produksi TV Spot HIV dan AIDS durasi 30 detik Produksi Radio Spot HIV dan AIDS durasi 60 detik Penayangan TV Spot 2 versi TV Spot di RCTI dan GlobalTV Penayangan TV Spot di TV Kabel Bandara Soeta Penayangan di Trip KA Eksekutif Penyiaran Radio Spot di 65 Radio
Penyebarluasan Informasi Penanggulangan TB
• • • • • •
Produksi 1 versi TV Spot Pengobatan TB durasi 30 detik Produksi 1 versi Radio Spot Pengobatan TB durasi 60 detik Penayangan TV Spot 2 versi TV Spot di MNCTV dan TVRI Penayangan TV Spot di TV Kabel Bandara Soeta Penayangan di Trip KA Eksekutif Penyiaran Radio Spot di 65 Radio
• Pameran Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan sebagai ujung tombak Kementerian Kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat, perlu ikut mendukung dan mewujudkan partisipasi Kementerian Kesehatan dalam kegiatan pameran kesehatan di berbagai kesempatan. Tahun 2011 lebih dari 30 pameran telah diselenggarakan dengan event yang beragam pula, mulai dari event berskala internasional, regional, bahkan sampai ke pelososok daerah. Kegiatan berskala internasional diantaranya pameran dalam rangka Sail Wakatobi dan Belitung 2011. Selain itu berbagai kegiatan pameran dalam rangka mendukung Keketuaan ASEAN juga digelar, mulai dari pameran dalam ASEAN Dengue Day di Jakarta, The 3rd Conference on Tradisional Medicine in ASEAN di Solo dan ASEAN Task Force on AIDS di Padalarang. Tidak sampai di situ, pameran yang dilakukan Pusat Promosi Kesehatan juga sampai
30
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
menyentuh pelosok daerah dengan berpartisipasi dalam pameran di Jambore Nasional IX Ogan Kemering Ilir, Sumsel dan Pertinas SBH IV di Bumi Perkemahan Bungohulawa, Gorontalo.
masyarakat berupa media komunikasi luar ruang. Kegiatan ini dilakukan melalui pemasangan neon box dan billboard di lingkungan Kementerian Kesehatan ataupun umbul-umbul dan baliho di sekitar lokasi kegiatan. Sepanjang tahun 2011 Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan penyebaran informasi kesehatan, kebijakan-kebijakan, capaian kegiatan ataupun program-program Kementerian Kesehatan melalui 30 tema dari media luar ruang. Diantaranya dukungan terhadap Keketuaan ASEAN dan berbagai kegiatan pendukungnya. Hari-hari Besar Kesehatan seperti Hari Anak Nasional dan Hari Kesehatan Nasional. Serta kegiatan rutin seperti Idul Fitri, Hari Kemerdekaan dan berbagai Hari Kesehatan dalam mendukung kegiatan Lintas Program juga tak lupa difasilitasi.
Peningkatan Kapasitas • Mobil Pameran Promkes Pusat Promosi Kesehatan mengembangkan operasional Mobil Pameran untuk mendukung pameran keliling dengan menggunakan Mobil Pameran. Hal ini bertujuan agar informasi kesehatan dapat tersosialisasi dengan baik di masyarakat dengan jangkauan yang lebih luas. Tahun 2011 Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan upaya promosi kesehatan di tempat umum terutama di lokasi yang strategis seperti di tempat wisata, puskesmas, sekolah, pasar, perkemahan dan lainlain. Sebanyak 30 kegiatan Mobil Pameran telah dilaksanakan, diantaranya Mobil Pameran dalam Pencanangan Imunisasi Nasional dan Festival Anak dalam rangka Hari Anak Nasional dan Hari Kesehatan Sedunia. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi melalui Mobil Pameran mendukung kegiatan Jambore Nasional IX di Ogan Komering Ilir, Sumsel, Pertinas SBH IV di Bungohulawa, Gorontalo dan di Kendari dalam rangka Sultra Expo 2011 terkait dengan kegiatan Sail Wakatobi 2011. • Media Luar Ruang Beberapa masalah kesehatan merupakan pengaruh gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu diperlukan tindakan penanganan yang efektif dan efisien seperti penyebaran informasi promosi kesehatan berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada
- Penyusunan Pedoman Umum Pembinaan Rumah Tangga ber-PHBS yang melibatkan lintas program dan lintas sektor. Pembinaan PHBS membutuhkan dasar hukum yang kuat karena akan dilaksanakan di seluruh Indonesia. Atas dasar tersebut, disusun pedoman pembinaan PHBS untuk menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga, Institusi Pendidikan, Tempat Kerja, Tempat Umum, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pedoman ini disampaikan pada 33 provinsi, lintas program, dan sektor terkait untuk bersama berperan dalam peningkatan PHBS di setiap tatanan. - Pengembangan Pedoman Penggalangan Kemitraan Seiring dengan pelaksanaan kemitraan dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan, diperlukan suatu acuan untuk pelaksanaan kemitraan bagi petugas promosi kesehatan atau kesehatan lainnya serta lintas sektor dalam membangun atau mengembangkan kemitraan dengan lintas program, lintas sektor, dunia usaha, kelompok potensial seperti organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi wanita, kelompok media massa dan lainnya. Pedoman berisi tentang sasaran, prinsip, langkahlangkah mengembangkan kemitraan serta indikator keberhasilan kemitraan.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
31
Mewariskan Budaya Hidup Sehat 32
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif “Kesehatan masyarakat adalah pondasi dasar dari kekuatan negara” -- Benjamin Disraeli--
Dalam mewujudkan masyarakat sehat, setiap anggota masyarakat harus menyadari pentingnya perilaku sehat, berkeinginan, serta berdaya untuk hidup sehat. Masyarakat bersinergi bersama membangun kondisi lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat. Persentase Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tahun 2011 sebesar 29,70%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa target sebesar 25% ditetapkan telah tercapai. Hal ini juga menunjukkan peningkatan capaian dari tahun lalu (16%) atau meningkat sebesar 13,70%.
Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor - Koordinasi Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat pusat Dalam upaya menjaga sustainibilitas pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dan komitmen para pemangku kepentingan di berbagai tingkatan, Pusat Promosi Kesehatan melakukan koordinasi dengan lintas program dan sektor terkait untuk membentuk Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Pusat. Pertemuan tersebut menghasilkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 140.05/292 Tahun 2011 tentang Pembentukan Pokjanal dan Sekretariat Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tingkat Pusat yang anggotanya berasal dari beberapa kementerian terkait, serta surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 140/1508/ SJ mengenai Pedoman Pelaksanaan Pembentukan Pokjanal dan Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Daerah yang dikirimkan kepada seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia.
Peningkatan Komitmen dan Dukungan Stakeholder -
Sosialisasi dan advokasi pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Sosialisasi dan Advokasi Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Nasional dilaksanakan di Bandung dan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat. Kegiatan ini sebagai acuan untuk kesamaan pemahaman serta mendapatkan komitmen dan dukungan bagi semua stakeholder, pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan dalam rangka akselerasi Program Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai instansi pemerintah daerah seperti: Bappeda, DPRD Bidang Kesra dan Promkes provinsi dan kabupaten. Keluaran dari kegiatan ini adalah kesepakatan bersama untuk menetapkan kebijakan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
- Rakornis TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 87 Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI- AD) setiap tahun mempunyai program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan program terpadu dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya dalam menjangkau daerah yang tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan serta daerah lain yang
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
33
terkena dampak akibat bencana. Kementerian Kesehatan menjadi penyelenggara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD ke 87 yang diikuti sebanyak 456 orang peserta yang berasal dari Pejabat Kementerian Kesehatan RI, TNI Angkatan Darat, Ketua Tim Asistensi TMMD Kementerian dan LPNK, Staf PJO TMMD, perwakilan staf umum TNI-AD dan TNI/Polri, Bappeda 33 provinsi, Badan PMD 33 provinsi, Dinas kesehatan 33 provinsi, 61 Bupati/ Walikota penyelenggara TMMD, 61 Ketua DPRD/ DPRK penyelenggara TMMD, 61 Kepala Badan PMD penyelenggara TMMD dan 61 Kodim penyelenggara. TMMD ke-87 diselenggarakan di 61 kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan/ Kelompok Potensial. - Peningkatan peran serta kelompok/organisasi
kemasyarakatan dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Berdasarkan MoU yang telah ditandatangani, terdapat 6 ormas yang mempunyai ruang lingkup pembinaan Desa Siaga yaitu Gerakan Pramuka Kwartir Nasional (Kwarnas), Aisyiyah, Muslimat NU, Aliansi Pita putih Indonsia (APPI), Fatayat, Perwanas. Berbagai kegiatan telah dilakukan dalam pembinaan Desa Siaga meliputi advokasi kepada stakeholder setempat, sosialisasi kepada pimpinan dan anggota ormas, pelatihan/orientasi kepada kader/motivator, pendampingan kepada pelaksana lapangan, penyusunan media, monitoring dan evaluasi, dan lain-lain. Selama tahun 2011 telah dilakukan pembinaan pada 183 Desa Siaga Aktif melalui ormas.
Gerakan Masyarakat - Mobilisasi masyarakat dalam peningkatan cakupan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif melalui Lomba Desa dan Kelurahan Sebagai salah satu bentuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, Pusat Promosi Kesehatan ikut serta dalam kegiatan Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional Kementerian Dalam Negeri. Ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di daerah yang mengikuti Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional. Kegiatan ini diawali dengan penyusunan instrumen Penilaian Desa dan Kelurahan Siaga Aktif bersama Kementerian Dalam Negeri yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penilaian desa/ kelurahan peserta lomba dan pelaksanaan lomba desa.
34
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Terdapat 3 pemenang dalam lomba desa yaitu, juara 1 dimenangkan oleh Nagari Simarasok dari Provinsi Sumatera Barat, juara 2 Desa Kutuh dari Provinsi Bali dan Desa Ponjong di Provinsi DIY. Kegiatan Lomba Desa dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi ke sejumlah lokasi lomba desa. - Fasilitasi pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Selama tahun 2011 telah dilaksanakan fasilitasi UKBM dengan pemberian peralatan Promosi Kesehatan, yang didistribusikan untuk 150 Posyandu di 11 Provinsi, 100 Poskestren di 10 provinsi, dan 100 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di 28 provinsi. Fasilitasi berupa paket kegiatan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan UKBM khususnya pada aspek Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Peralatan Posyandu yang didistribusikan berupa alat permainan edukatif, flipchart dan stand, alat masak PMT, televisi, megaphone, pemutar DVD, CD lagu anak, food model, dan paket media (300 leaflet, 300 selebaran, 26 poster, dan 5 buah dvd film promosi kesehatan). Peralatan yang diberikan untuk Poskestren berupa pemutar DVD, televisi, kamera digital, megaphone, voice recorder, dan paket media (150 poster, 200 leaflet, dan 5 DVDfilm promosi kesehatan). Sedangkan peralatan di PPI yang diberikan adalah wireless meetting, tas P3K, pemutar DVD, televisi, megaphone, alat ukur timbang badan dan tinggi badan, rompi pelampung, tas media kit, dan paket media (100 leaflet, 13 poster, 84 selebaran, 3 DVD film promosi kesehatan). - Pemberian Penghargaan Bagi Kader Lestari Dalam memotivasi bagi para kader kesehatan yang sudah mengabdikan dirinya ikut berpartisipasi aktif didalam kegiatan kesehatan di Posyandu, maka Menteri Kesehatan memberikan apresiasi berupa penghargaan. Penghargaan diberikan kepada kader yang sudah mengabdi selama 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun. Kegiatan ini bertujuan agar para kader dapat meningkatkan pengabdian terutama spirit dalam pelaksanaan sebagai wujud pemberdayaan masyarakat. Pemberian penghargaan diberikan oleh Menteri Kesehatan atau setingkat eselon I ketika kunjungan ke daerah. Tahun 2011 ini, Pusat Promosi Kesehatan menyediakan piagam penghargaan, pin emas, seragam batik, dan plakat untuk kader tersebut. Hal ini juga ditindaklanjuti dengan mengirimkan surat permohonan usulan kader lestari kepada Dinas Kesehatan di 33 Provinsi.
Akses Informasi -
isu aktual seputar Kementerian Kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang berasal dari pusat maupun daerah.
Pengembangan Materi Desa Siaga Aktif. Dalam penyediaan informasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan dalam Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, Pusat Promosi Kesehatan melaksanakan pengembangan materi desa dan kelurahan siaga aktif yang meliputi peninjauan ulang, pencetakan dan pendistribusian 10 media cetak Desa Siaga. Media tersebut adalah Buku Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, Pedoman Pengelolaan Posyandu, Buku Petunjuk Teknis Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, Buklet Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif untuk Petugas Puskesmas, Buklet Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif bagi Kepala Desa/Lurah dan Tokoh Masyarakat, Buklet Panduan Peningkatan PHBS di Rumah Tangga bagi Petugas Puskesmas, Buklet Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Poster Desa dan Kelurahan Siaga Aktif untuk Masyarakat, Poster Desa dan Kelurahan Siaga Aktif untuk Kepala Desa, Leaflet Desa dan Kelurahan Siaga Aktif untuk Kader dan Toma dan Buku Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu.
- Penyebaran Informasi Desa dan Kelurahan Siaga Salah satu upaya dalam penyediaan informasi kepada masyarakat mengenai Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dilakukan dengan penayangan TV Spot Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di TVRI dan MNC TV, serta penyiaran sebanyak 9.766 kali di RRI Pro Nasional, radio swasta nasional dan 33 provinsi. Media cetak yang telah dikembangkan, diproduksi dan didistribusikan ke 8.500 Puskesmas, 497 Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, 33 Dinas Kesehatan Provinsi, 33 Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi dan Pusat Promosi Kesehatan. - Penerbitan Majalah Interaksi Pada tahun 2011 Pusat Promosi Kesehatan menerbitkan 6 edisi majalah interaksi ditambah sisipan majalah dan mendistribusikannya ke Pusat Promosi Kesehatan, Lintas Program Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas kesehatan Kabupaten/Kota, Legislatif, Rumah Sakit, Puskemas, sekolah kesehatan, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan, kelompok profesi, asosiasi kesehatan dan lintas sektor lainnya. Informasi yang dimuat dalam majalah ini berdasarkan
Peningkatan Kapasitas -
Pelatihan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Peningkatan kapasitas fasilitator fasilitator dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dilakukan dengan pelatihan bagi fasilitator yang diikuti 45 orang dari Pusat Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat 20 Provinsi. Materi yang disampaikan antara lain Konsep dasar dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, peran dan fungsi pelatih fasilitator pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, fasilitasi pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, fasilitasi pembinaan PHBS di masyarakat, dan kegiatan praktek lapangan. Peserta dalam pelatihan ini mendapatkan 2 sertifikat, yaitu dari badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan dan Direktorat Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat Kementerian Dalam Negeri. - Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Guna meningkatkan kapasitas dan pengetahuan dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, Pusat Promosi Kesehatan menyusun pedoman pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang berisi konsep dasar pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, langkah-langkah pelaksanaan di tiap tingkatan dan indikator keberhasilan. Pedoman ini diharapkan mampu meningkatkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang ditujukan untuk para pengelola pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan pemangku kepentingan di setiap tingkatan, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan serta pemangku kepentingan lain seperti dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat. Majalah Informasi & Referensi Promosi Kesehatan | Edisi
fokus
2 / 2010 | ISSN: 0216-017X
Majalah Informasi & Referensi Promosi Kesehatan | Edisi
1 / 2010 | ISSN: 0216-017X
Desa Siaga
Program Lawas yang Ampuh Penanggulangan Endemis Malaria
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
Budaya Sehat Berawal dari Kesadaran
Air Susu IbuKINERJA TAHUN 2011 LAPORAN
Segala Manfaat Kehidupan
Tujuan
35
PUSAT PROMOSI KESEHATAN Pembangunan
Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs)
Kiprah Aisyiyah
Sukseskan Imunisasi Nasional
Millennium (MDGs)
Ajang Pembuktian Kualitas Suatu Negara Edisi 1 / 2010 | interaksi
Pos Kesehatan Desa yang Beroperasi Jumlah Pos Kesehatan Desa yang Beroperasi
“Pertumbuhan tidak pernah secara kebetulan, tapi akibat dari kekuatan bekerja sama” Jumlah
--James Cash Penney--
Pemberdayaan masyrakat terus diupayakan melalui pengembangan UKBM yang ada di desa. Pelayanan kesehatan yang dikembangkan dari, oleh, dan untuk masyarakat menjadi salah satu ciri dari adanya pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatannya. Pada tahun 2011 jumlah Poskesdes yang beroperasi adalah sebanyak 53.152 Poskesdes. Hal ini menunjukkan capaian belum memenuhi target yang ditetapkan sebanyak 72.000 Poskesdes. Namun capaian tahun 2011 menunjukkan peningkatan dari capaian tahun lalu yaitu sebanyak 873 Poskesdes. 36
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
80,000 70,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0
72,000
70,000
53,152
52,279
Target Capaian
2010
Tahun
2011
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya mendukung Poskesdes yang Beroperasi adalah: a)
Memfasilitasi Poskesdes kit pada 200 Poskesdes di 9 provinsi berupa peralatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan promotif di desa, seperti kamera digital, megaphone, pemutar dvd/vcd, televisi 21 inch, wireless meeting, dan media Promosi Kesehatan antara lain masing-masing: 10 lembar poster, 20 booklet PHBS, 55 lembar selebaran, 100 lembar leaflet poskesdes, dan DVD sejumlah 5 buah.
b) Kordinasi dengan lintas sektor di tingkat pusat untuk mendapatkan dukungan DAK bidang Kesehatan dalam pengembangan Poskesdes di kabupaten/ kota. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan pengembangan Poskesdes dalam petunjuk tekhnis DAK Bidang Kesehatan tahun 2011.
Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan “Orang yang sehat, mempunyai harapan. Dan orang yang mempunyai harapan, mempunyai segalanya” --Pepatah Arab--
Anak sekolah adalah aset pembangunan di masa mendatang yang perlu dijaga, ditingkatkan, dan dilindungi kesehatannya. Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alami seorang anak.
Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor -
Kegiatan promosi kesehatan di sekolah merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat sekolah agar mampu mencegah penyakit, menciptakan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan. Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Sekolah tidak lepas dari peran UKS di sekolah. Untuk melakukan komunikasi dan koordinasi program UKS, diadakan forum koordinasi dengan TP UKS, lintas sektor, serta lintas program Kementerian Kesehatan yang mengurusi pembinaan dan pengembangan Sekolah Sehat.
Di sekolah, anak mempelajari berbagai pengetahuan, termasuk kesehatan, sebagai bekal hidupnya kelak. Persentase Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan tahun 2011 sebesar 30,73%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa target yang ditetapkan telah tercapai. Hal ini juga menunjukkan peningkatan capaian dari tahun lalu (20%) atau meningkat sebesar 10,73% Sekolah Dasar yang Mempromosikan Kesehatan
40%
Persentase
Persentase
25% Sekolah Dasar 30% yang Mempromosikan Kesehatan 20%
20%
20%
40%
10%
30%
0%
20%
25%
20%
2010
20%
30,73% Tahun
2011
Target
Gerakan Masyarakat -
Monitoring pelaksanaan promosi kesehatan di sekolah melalui lomba sekolah sehat Salah satu upaya untuk mengembangkan promosi kesehatan di sekolah adalah melalui pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, dan mengembangkan serta membimbing dalam melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat dalam kehidupan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah. Dalam rangka memantau pelaksanaan PHBS di Sekolah tersebut, maka Pusat Promosi Kesehatan pada tahun 2011 ini melakukan kegiatan pemantauan ke sekolahsekolah terpilih di 12 provinsi, yaitu Jawa Timur, Bali, Target Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, DIY, Sumatera CapaianNTB, Kalimantan Barat, NAD, Sumatera Barat, Utara, Jawa Tengah dan Jawa Barat untuk melihat perkembangan penerapan PHBS di tatanan sekolah yang telah dilaksanakan.
Capaian
10% 0%
30,73%
Forum koordinasi pengembangan promosi kesehatan di sekolah dengan TP UKS/lintas sektor/lintas program
2010
Tahun
2011
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
37
Akses Informasi
Peningkatan kapasitas
-
-
Pengembangan Materi Informasi HIV dan AIDS Bagi Kaum Muda Pusat Promosi Kesehatan melakukan pengembangan informasi tentang HIV dan AIDS bagi kaum muda dalam Kampanye Aku Bangga Aku Tahu yang dilaksanakan terintegrasi sampai tahun 2014. Informasi HIV dan AIDS, cara penularannya, serta perilaku yang tidak menularkan disampaikan dalam materi KIE kampanye seperti leaflet dan poster yang disampaikan lebih bergaya muda. Media dicetak dan CD didistribusikan ke 33 provinsi, dengan penekanan pada 10 provinsi pertama yang terpilih tahun 2011.
- Pengadaan dan Pendistribusian Komik CITA Dalam rangka meningkatkan promosi kesehatan di sekolah, diperlukan media-media yang mendukung untuk membantu peserta didik agar mampu menerapkan PHBS di lingkungan sekolah. Informasi PHBS di sekolah telah dituangkan melalui bahasa yang ringan dalam komik CITA. Tahun 2011 Pusat Promosi Kesehatan mencetak kembali 4 (empat) seri Buku Komik Cita untuk disebarluaskan ke 350 dinas kesehatan kabupaten/kota. - Pengembangan Materi Kesehatan Bagi Peserta Didik Promosi kesehatan di sekolah merupakan bagian dari penyelenggaraan kegiatan UKS. Oleh karena itu penyebarluasan informasi kesehatan bagi peserta didik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh seluruh warga sekolah. Diperlukan dukungan media yang memadai untuk membantu peserta didik agar mampu menerapkan PHBS di lingkungan sekolah. Untuk itu Pusat Promosi Kesehatan membuat suatu desain media, pretesting, dan pengadaan prototipe materi kesehatan bagi peserta didik.
38
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Pengembangan Modul Mandiri Penyelenggaraan Promosi Kesehatan di Sekolah Bagi Guru UKS. Materi kesehatan bagi Guru UKS disusun mengingat guru memiliki peranan penting sebagai fasilitator dalam menunjang tercapainya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) peserta didik di sekolah agar dapat melakukan aktivitas kehidupan mereka sehari-hari secara maksimal. Materi kesehatan bagi Guru UKS dapat diajarkan pada peserta didik melalui mata ajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan, serta dapat diintegrasikan dalam mata ajaran lain yang relevan, misalnya IPA, IPS, maupun Agama. Modul mandiri yang telah disusun dapat digunakan oleh Guru UKS sebagai bahan ajar kesehatan dalam rangka meningkatkan UKS di sekolah.
- Workshop Penyusunan Rencana Aksi Promosi Kesehatan Sekolah dukungan WHO Akselarasi dan pemantapan integrasi program UKS diharapkan dapat meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat sekolah. Pelaksanaan kegiatan UKS yang optimal menjadi salah satu kebutuhan yang penting untuk perbaikan kualitas hidup, termasuk kesehatan dan pendidikan anak usia sekolah, mengingat semakin meningkatnya faktor risiko perilaku yang mulai tumbuh pada usia anak sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut dilakukan workshop penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengembangan UKS 2011-2015 yang terpadu dan sesuai kebutuhan pihak terkait didukung oleh WHO, sebagai panduan dalam pelaksanaan UKS yang lebih optimal di sekolah.
Merengkuh Dukungan
untuk Kesehatan Rakyat
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
39
Kebijakan Berwawasan Kesehatan ”Tak satu pun dari kita pernah melakukan hal yang besar. Tapi kita semua bisa melakukan hal-hal kecil, dengan cinta yang besar, dan bersama-sama kita bisa melakukan sesuatu yang indah”. --Mother Teresa--
Menciptakan lingkungan sosial dan fisik yang mendukung untuk memungkinkan masyarakat hidup sehat perlu dilakukan melalui advokasi kepada stakeholders. Kepedulian dan keterlibatan lintas sektor untuk membuat kebijakan serta melaksanakan kegiatan yang memiliki dampak positif bagi kesehatan akan mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Tahun 2011 jumlah kabupaten/kota yang diadvokasi untuk menetapkan kebijakan berwawasan kesehatan sebanyak 91 kabupaten/ kota. Hal ini melibihi target yang ditetapkan adalah sebanyak 75 kabupaten/kota. Capaian ini juga menunjukkan meningkat dari capaian tahun lalu yaitu sebanyak 31 kabupaten/kota (atau meningkat 293%).
40
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Peningkatan Komitmen dan Dukungan Stakeholder - Pelaksanaan advokasi pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan Advokasi Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan dilaksanakan di 2 provinsi yaitu Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari stakeholder, pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan untuk membuat kebijakan tentang penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Ruang
Menyusui di wilayah masing-masing. Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai instansi pemerintah daerah dan organisasi profesi seperti Pemda, Bappeda, DPRD, BPM, RSUD, PKK BKKBN, IBI dan Promosi Kesehatan Provinsi. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah kesepakatan bersama untuk menetapkan kebijakan penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Pojok ASI - Pengembangan media advokasi kebijakan publik berwawasan kesehatan, terutama KTR dan ASI Eksklusif. Untuk melahirkan suatu kebijakan publik yang berwawasan kesehatan diperlukan adanya media advokasi yang dapat menyentuh para stakeholder dan pemangku kepentingan. Pusat Promosi Kesehatan melibatkan lintas program dan sektor terkait, membuat Media Advokasi dalam bentuk Factsheet Rokok yang terdiri dari Buku Pedoman Pengembangan KTR, Buku Prototipe Media KTR, Poster advokasi Tubuh seorang Perokok dan Kandungan Sebatang Rokok, serta 7 macam factsheet yang meliputi: Masalah merokok di Indonesia, Dampak Rokok terhadap Kesehatan, Dampak Rokok terhadap Ekonomi, Peringatan Kesehatan Bergambar, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, Pembatasan Iklan Rokok, dan Kisah Sukses Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok serta CD Materi.
Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor - Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada Lintas Program dan Sektor. Sosialisasi Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok pada lintas program dan lintas sektor terkait bertujuan untuk membatasi ruang lingkup para perokok khususnya di kantor pemerintah pusat sampai ke daerah melalui perpanjangan tangan dari lintas program dan sektor tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta ini diikuti oleh peserta dari Kemenkominfo, Kemendagri, Balitbangkes, Pemda DKI, WHO dan IAKMI dengan menghasilkan Komitmen dari semua pihak yang terkait.
- Pertemuan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor. Pertemuan koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok yang telah dilaksanakan. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk melihat sejauh mana perkembangan pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok tersebut sudah diterapkan di instansi masing-masing. Kegiatan ini harus laksanakan secara rutin agar dapat tercipta Kawasan Tanpa Rokok di berbagai sektor. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kemenkominfo, Kemendagri, Balitbangkes, Pemda DKI, WHO dan IAKMI.
Peningkatan Kapasitas - Review Pedoman KTR Seiring dengan perkembangan kebutuhan kenyamanan masyarakat untuk hidup sehat, Kementerian Kesehatan membuat Pedoman Kawasan Tanpa Rokok yang wajib dilaksanakan oleh jajaran di bawahnya seperti fasilitas pelayanan kesehatan dan unit pelaksana teknis di bawah Kantor Kementerian Kesehatan. Tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk memberikan acuan pelaksanaan KTR dalam membatasi ruang lingkup para perokok khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan dan kantor pemerintah pusat dan jajarannya. Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta ini diikuti oleh lintas program dan lintas sektor yang menghasilkan Pedoman Kawasan Tanpa Rokok di instansi kesehatan. - Pedoman Advokasi Kebijakan Berwawasan Kesehatan Mengingat pentingnya peranan advokasi dalam penetapan kebijakan publik berwawasan kesehatan, Pusat Promosi Kesehatan telah membuat Standar Advokasi Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan untuk pelaksanaan advokasi dan menghasilkan kebijakan berwawasan kesehatan yang terstandar. Penyusunan pedoman melibatkan lintas program dan lintas sektor, seperti Kemendagri, Bappenas, Kemkeu, UNICEF, WHO, DPRD Provinsi, Pakar ASI, Dit. Bina Gizi Kementerian Kesehatan, Dit. Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan, dan Pusat Promosi Kesehatan.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
41
Memperkuat Pilar
Promosi Kesehatan 42
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Strategi Promosi Kesehatan Program Prioritas Kesehatan “Mulai bersama adalah awal, tetap bersama adalah kemajuan, bekerja bersama adalah sukses”
Jumlah
Berbagai masalah kesehatan disebabkan oleh aspek perilaku masyarakat. Melakukan intervensi terhadap faktor resiko perilaku penyakit merupakan tanggungjawab promosi kesehatan bersama penyelenggara program prioritas. Bersama, saling melengkapi untuk mengatasi maslaah kesehatan. 8 7 6 5 4 3 2 1 0
8 8 7 5 Prioritas Kesehatan Strategi Promosi5 Kesehatan 6 5 4 8 8 3 2 51 5 Tahun 0 2010 2011
8
Jumlah
-Henry Ford-
Strategi Promosi Kesehatan Prioritas Kesehatan
Target Capaian
Target Capaian
Tahun 2011Tahun jumlah strategi program prioritas yang 2010 2011 dihasilkan adalah sebanyak 3 strategi sehingga strategi promosi kesehatan dalam mendukung program prioritas secara kumulatif berjumlah 8 dokumen. Hal ini sesuai dengan target yang ditetapkan (100%).
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
43
Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor - Koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam
penyusunan strategi promosi kesehatan dalam program prioritas kesehatan.
Sebagai unit penunjang, Pusat Promosi Kesehatan perlu mempunyai strategi untuk mendukung kegiatan program prioritas. Untuk merumuskan strategi promosi kesehatan dalam program prioritas kesehatan yang dapat mendukung pencapaian program, dilakukan pertemuan koordinasi yang berkesinambungan dengan lintas program dan lintas sektor dalam penyusunan maupun pelaksanaan strategi.
Peningkatan Kapasitas - Pengembangan Petunjuk Pelaksanaan dan Rencana Operasional Promosi Kesehatan di Puskesmas. Promosi kesehatan merupakan upaya wajib di Puskesmas, dalam menjalankan fungsi pemberdayaan masyarakat dan penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Sebagai panduan bagi petugas Puskesmas dalam melaksanakan upaya wajib promosi kesehatan, telah disusun Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas. Namun merespon banyak perkembangan kebijakan yang berdampak pada pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas, Pusat Promosi Kesehatan melakukan pengembangan Petunjuk Pelaksanaan dan Rencana Operasional Promosi Kesehtaan di Puskesmas. Dalam buku tersebut dijelaskan langkah pengembangan, persiapan, penyelenggaraan, sampai pemantauan dan evaluasi promosi kesehatan, serta peran pemangku kesehatan di berbagai tingkatan untuk melaksanakan kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas. - Strategi Komunikasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Desa Siaga. Komunikasi efektif sebagai upaya untuk bina suasana dapat menjadi komponen yang strategis dalam membantu pencapaian taregt yang telah ditetapkan. Komunikasi efektif berfokus pada empat hal, yakni penguatan komitmen dan partisipasi pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan program, peningkatan permintaan/tuntutan publik atau warga secara meluas, peningkatan motivasi masyarakat berpartisipasi, dan peningkatan adopsi PHBS. Mengingat pentingnya hal tersebut, Pusat Promosi Kesehatan melakukan pengembangan strategi komunikasi PHBS dan Siaga yang dapat dilakukan sampai tahun 2014. - Rencana Aksi Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan memerlukan suatu rencana aksi kegiatan yang akan dilaksanakan untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010 – 2014. Rencana Aksi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan disusun dengan menggunakan Balanced Score Card dan berisi tahapan penting yang harus dilalui agar pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan dapat berjalan dengan baik.
44
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit “Kita harus memastikan bahwa pekerja memiliki kondisi kerja yang aman dan kesehatan”. -Leonard Boswell-
Rumah sakit harus memberikan pelayanan prima dengan tidak hanya melakukan usaha kuratif dan rehabititatif, namun memperhatikan upaya promotif. Penting untuk meningkatkan edukasi dan kemampuan masyarakat rumah sakit dalam mengendalikan dan memperbaiki kesehatannya. Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor - Forum Komunikasi PKRS Dengan Asosiasi RS Dan Rumah Sakit Model Kegiatan Forum Komunikasi PKRS Dengan Asosiasi RS Dan Rumah Sakit Model bertujuan memperkuat Program Promosi Kesehatan Rumah Sakit perlu menjalin kemitraan dengan antar rumah sakit sebagai wadah jejaring antar rumah sakit dalam upaya meningkatkan kinerja pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit menjadi lebih baik. Kegiatan ini diikuti 30 peserta yang terdiri dari Rumah sakit Vertikal, RSUD, RS Swasta, PERSI, PP ARSADA, Subdit Bina upaya Rujukan, dan Pusat Promosi Kesehatan. Hasil pertemuan ini adalah terbentuknya jejaring PKRS/International Health Promoting Hospital Network (IHPHNet) yang diketuai oleh Dr. H. Suherman, MKM dari RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi dan sudah terdaftar di WHO.
Akses informasi - Pengembangan Media Promosi Kesehatan di RS Pada tahun 2011 Pusat Promosi Kesehatan juga mengembangan media PKRS lainnya sebagai penyebaran informasi untuk pasien, keluarga pasien, maupun pengunjung RS, yakni roll banner dengan
Tema Tubuh Seorang prokok dan Air susu Ibu (ASI)
yang didistribusikan ke 31 rumah sakit vertikal dan 33 provinsi. Diharapkan RS dapat mengembangkan pesan media lebih sesuai dengan kebutuhan tiap RS.
Peningkatan Kapasitas - Pengembangan Standar, Pedoman, Modul Pelatihan PKRS Untuk memberikan pelyanan promosi kesehatan bagi pasien, keluarga pasien, pengunjung, serta masyarakat sekitar rumah sakit, petugas RS perlu memiliki pengetahuan, keahlian, kemampuan dasar yang terstandarisasi dan menguasai teknik promosi kesehatan di Rumah Sakit. Sejalan dengan hal tersebut, Pusat Promosi Kesehatan melalui upaya promotif dan preventif mengembangkan berbagai buku PKRS dan mendistribusikannya ke daerah untuk mendukung pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit yakni : • Standar PKRS dikirim ke 33 Provinsi dan 31 RS Vertikal • Modul Pelatihan PKRS dikirim ke 33 Provinsi • Juknis PKRS dikirim ke 33 Provinsi dan 31 RS Vertikal - Orientasi Promosi Kesehatan di RS bagi Pengelola PKRS Orientasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit bagi Pengelola PKRS bertujuan meningkatkan pengetahuan, keahlian, kemampuan dasar PKRS. Peserta orientasi, yang nantinya akan menjadi agen di rumah sakitnya diwajibkan untuk mampu melakukan pengembangan kegiatan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit. Orientasi ini diikuti oleh 35 peserta terdiri dari pemegang/pengelola PKRS di 13 Rumah Sakit Vertikal, 14 RSUD, 3 RS Swasta, dan Pusat Promosi Kesehatan. Fasilitator dan Nara Sumber berasal dari BBPK Ciloto, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Pusat Promosi Kesehatan, serta RS yang telah mendapatkan sertifikasi International.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
45
Teknologi Informasi “Jika Anda memberikan teknologi pada seseorang, kemudian mereka menggunakan kemampuan alami dan rasa ingin tahu mereka. Mereka akan mengembangkan hal-hal dengan cara yang akan sangat mengejutkan di luar apa yang kita harapkan.” --Bill Gates--
Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan. Kami selalu ingin berbagi pengetahuan dan informasi terbaru, membuat setiap komponen masyarakat saling terhubung untuk bersama menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.
46
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Website Mengingat pertumbuhan pengguna internet yang terus bertambah setiap harinya, Pusat Promosi Kesehatan mendekatkan informasi mengenai pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan melalui website www.promosikesehatan.com dan www.promkes. depkes.go.id. Untuk memaksimalkan tampilan website, dilakukan pemeliharaan operasional setiap tiga bulan dan updating informasi. Pada tahun 2011 terdapat 91 berita yang diposting, informasi penyelenggaraan lomba dan kegiatan, serta semua media dan pedoman yang diterbitkan oleh Pusat Promosi Kesehatan telah masuk dalam sumber informasi di website, sehingga masyarakt dapat mengakses informasi yang efektif dan efisien melalui internet.
Sistem Informasi Promosi Kesehatan
Twitter Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Menyadari potensi media sosial ini, Pusat Promosi Kesehatan memanfaatkan twitter dengan account @ puspromkes sebagai media komunikasi kesehatan kepada masyarakat.
Data dan informasi diperlukan untuk proses pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi. Seiring dengan perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi, aliran data dan informasi kesehatan dari pelayanan kesehatan maupun komunitas menjadi terhambat. Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Daerah Generik (SIKDA Generik) untuk mendukung kebutuhan informasi dalam pembangunan nasional di bidang kesehatan. Salah satu keunggulan SIKDA Generik adanya jaringan komputer online dari seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk ketersediaan data dan informasi penyelenggaraan promosi kesehatan sampai di Puskesmas. Data Promosi Kesehatan yang masuk dalam SIKDA Generik adalah Rumah Tangga ber-PHBS, Desa/ Kelurahan Siaga Aktif, Pos Kesehatan Desa dan Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan, UKBM, Promosi Kesehatan di Rumah Sakit, sarana dan prasarana promosi kesehatan, dan SDM Promosi Kesehatan.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
47
Membangun Budaya Organisasi yang Kuat - Pemutakhiran Data Pegawai
Pengembangan Sumber Daya Manusia “Hal yang lebih penting adalah apa kontribusimu, apapun posisimu” --Rene Suhardono--
Budaya organisasi dan sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam pelaksanaan seluruh proses kegiatan. Menjaga organisasi yang sehat, memelihara keunikan setiap individu, dan menjadi tim yang solid merupakan komitmen dasar Pusat promosi Kesehatan untuk Indonesia yang lebih sehat.
48
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Perubahan dalam suatu organisasi merupakan hal yang wajar, demikian pula dengan Pusat Promosi Kesehatan. Perubahan yang terjadi terutama dalam hal kepegawaian yaitu bertambah dan berkurangnya jumlah pegawai, bertambah atau berkurangnya anggota keluarga yang menjadi tanggungan (KP4), adanya perubahan pendidikan, kursuskursus penjenjangan dan keahlian, mutasi jabatan, perpindahan pegawai serta penilaiannya kinerja setiap pegawai yang di nilai setiap tahunnya melalui DP3. Dengan perubahan tersebut diperlukan pemutahiran data kepegawaian baik data digital yakni SIMKA maupun data/dokumen kepegawaian. Pemutahiran data kepegawaian bertujuan memberikan informasi terbaru mengenai pegawai Pusat Promosi Kesehatan kepada para pimpinan yang nantinya berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan terkait kepegawaian. - Pengelolaan Arsip Volume arsip yang tidak bernilai guna di lingkungan Pusat Promosi Kesehatan bertambah setiap tahunnya dikarenakan bertambahnya kegiatan. Untuk itu perlu diselenggarakan pembenahan dan penataan arsip-arsip in aktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, memusnahkan arsip yang tidak bernilai guna lagi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan menyerahkan arsip statis ke Arsip Nasional. Kegiatan pengelolaan arsip bermanfaat pula memberikan kelancaran tugas dan kenyamanan kerja. - Laporan Kinerja Laporan kinerja merupakan bentuk bukti tertulis serta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dalam pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan Pusat Promosi Kesehatan tahun 2011. Substansi laporan mencerminkan hasil capaian sasaran strategis pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi kesehatan untuk mendukung pencapaian visi kementerian kesehatan. Pada tahun 2011 ada 4 dari 6 indikator yang ditetapkan telah tercapai, yaitu Persentase Desa Siaga Aktif, Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan, Jumlah Kab/Kota yang Diadvokasi untuk Menetapkan Kebijakan Kesehatan, serta jumlah Strategi Promosi Kesehatan Program Prioritas.
- Penyediaan Peralatan Dalam rangka mendukung kinerja, pada tahun 2011 Pusat Promosi Kesehatan mengadakan peralatan pengolah data berupa Personal Computer Unit (Desktop Computer), LCD Projector dan Notebook/ Laptop. Peralatan pengolah data ini sebagai pengganti peralatan yang rusak atau sudah tidak layak pakai. - Pengelolaan Barang Milik Negara Pengelolaan barang Milik Negara (BMN) harus berorientasi pada terwujudnya akuntabilitas, transparansi produktifitas, efesiensi dan efektifitas. Pengelolaan/Penatausahaan BMN meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan. Adapun hasil dari penatausahaan BMN digunakan dalam penyusunan neraca pemerintah pusat, perencanaan kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan BMN, sebagai bahan penyusunan rencana anggaran dan sebagai pengaman administratif terhadap BMN. Agar semua data dan informasi mengenai BMN dapat disajikan dan disampaikan kepada pihak yang berkepentingan dengan akurat perlu disusun laporan BMN secara rutin setiap semester. Untuk mempermudah penyusunan Laporan BMN difasilitasi dengan aplikasi SIMAK BMN dan Aplikasi Persediaan.
- Upaya Meraih WTP Dalam meraih laporan keuangan yang Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan melakukan reformasi birokrasi Pusat Promosi Kesehatan melalukan berbagai upaya: 1.
Membangun Komitmen dan Integritas SK Kepala Pusat Promosi Kesehatan No. HK.01.01/IX/3155/2011 tentang Satuan Tugas Menuju Wajar Tanpa Pengecualian (Satgas WTP) Tingkat Satuan Kerja Pusat Promosi Kesehatan.
Menggelorakan “WTP minded” dalam setiap pertemuan. Meningkatkan komitmen pelaksanaan perjalanan dinas sesuai ketentuan, melalui berbagai pertemuan, rapat koordinasi dll. 2.
Penguatan Perencanaan dan Penganggaran Penyusunan perencanaan berbasis bukti (evidence planning). Penyusunan Anggaran yang mengacu kepada Bagan Akun Standar. Konsolidasi penyusunan TOR, RAB dan data pendukung.
3. Pembenahan Pengelolaan Kas/Sistem Pembukuan/Akuntansi Menerapkan Aplikasi Forecasting Satker (AFS). Pemeriksaan kas internal oleh KPA. Sosialisasi Perpajakan. Sosialisasi pengelolaan keuangan. Rekening Bendahara sudah TPA (Treasury Pooling Account) sehingga jasa giro langsung masuk ke Kas Negara tanpa melalui mekanisme penyetoran ke bank. Bendahara telah membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Laporan Pertanggungjawaban setiap bulan yang ditandatangani Bendahara dan Kuasa Pengguna Anggaran. 4.
Perbaikan Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Pemberkasan dokumen sumber PNBP Pencatatan dan penginputan dokumen sumber dalam Pembukuan dan SAK Penyetoran dilakukan pada bank persepsi KPPN unit kerja
5.
Perbaikan Pengelolaan Hibah Langsung • Rekening Hibah Langsung Pusat Promosi Kesehatan telah disetujui dan dilaporkan kepada Kementerian Keuangan RI • Dana Hibah Langsung Pusat Promosi Kesehatan telah dimasukkan dalam DIPA Pusat Promosi Kesehatan • Rekonsiliasi dengan DJPU per triwulan
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
49
6.
7.
8.
9.
Penataan Rekening Melaporkan pembukaan rekening ke Kementerian Keuangan melalui Biro Keuangan Kementerian Kesehatan Menutup rekening yang tidak dipergunakan dan melaporkan ke Kementerian Keuangan melalui Biro Keuangan Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang /Jasa Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Rapat mingguan koordinasi antara panitia/ pejabat pengadaan dengan PPK Menugaskan petugas yang bersertifikat sebagai panitia pengadaan barang dan jasa Menjaga secara ketat konsistensi pelaksanaan kontrak (kesesuaian spesifikasi teknis, ketepatan waktu, addendum, pengenaan denda, daftar hitam) Melakukan konsultasi dengan tim konsultasi unit utama dan LKPP Pembenahan Penatausahaan BMN Pemetaan Aset Bermasalah dan Perkembangan Penyelesaiannya Mengikuti koordinasi penyusunan BMN Pemberian Label telah dilakukan pada semua Aset Pusat Promosi Kesehatan Penyelesaian proses hibah untuk Aset yang diserahkan ke daerah Mentuntaskan inventarisasi dan penilaian BMN Mentutaskan konversi Aset Penguatan Kapasitas SDM Pemetaan tenaga berlatar belakang ekonomi dan akuntansi (D3, S1, S2) SDM penyusun Laporan Keuangan dan Bendahara Pengeluaran Pusat Promosi Kesehatan mempunyai background Sarjana Ekonomi Pelatihan bagi Bendahara dan Petugas SAI Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa sekaligus Ujian Sertifikasi Pembekalan tentang Akuntansi Pemerintah
10. Penguatan Sistem Pengendalian Internal (SPIP) Pelatihan SPIP bagi Kepala Pusat Promosi Kesehatan
50
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
Melaksanakan SPIP walaupun belum sepenuhnya sesuai dengan PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP 11. Penguatan Monitoring dan Evaluasi Melaksanakan monitoring realisasi anggaran Bulanan Melakukan pemantauan dan evaluasi pencapaian Strategi Raih WTP Rekon SAI (SAK dan SIMAK) setiap bulan Rekon SAI dengan Unit Eselon I setiap bulan Rekon SAI dengan KPPN setiap bulan Rekon SIMAK dengan KPKNL setiap semester 12. Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan sesuai dengan ketentuan (akurat, lengkap, teratur, tepat waktu dan berjenjang) Konsultasi secara berkala kepada Pembina (Itjen) dalam penyusunan Laporan Keuangan bila ada masalah Pertemuan rekonsiliasi SAI dalam rangka penyusuan Laporan Keuangan Triwulan III dan Tahunan 13. Peningkatan Kualitas Pengawasan Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran Melakukan monitoring secara ketat Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Reviu Laporan Keuangan oleh Itjen ataupun BPKP 14. Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) Penyelesaian temuan yang terkait dengan LHP Pemantauan terhadap penyelesaian Tindak Lanjut LHP Melakukan pemutakhiran data penyelesaian Tindak Lanjut secara berkala
pegawai dalam pelatihan komunikasi
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam upaya memenuhi tuntutan profesionalitas pelayanan publik dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar lebih optimal dalam kualitas pelaksanaan tugas, Promosi Kesehatan melakukan berbagai pelatihan untuk pegawai Pusat Promosi Kesehatan. - Pelatihan teknis Promosi Kesehatan Beragamnya pendidikan dari pegawai junior di Pusat promosi Kesehatan melatarbelakangi pelaksanaan pelatihan teknis promosi kesehatan. Pelatihan ini sekaligus menjadi orientasi terhadap tugas yang diemban di Pusat Promosi Kesehatan. Penyelenggaraan kursus teknik promosi kesehatan bekerja sama dengan PPPKMI (Perkumpulan Promotor dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia). Pelatihan yang dilakukan selama 5 pertemuan ini selain memberikan materi teknis promosi kesehatan juga membekali peserta dengan soft skill yang akan bermanfaat dalam bekerja. - Pelatihan Barang dan Jasa Tuntutan untuk melakukan reformasi birokrasi salah satunya melalui pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Untuk meningkatkan kualitas tim panitia pengadaan barang dan jasa Pusat promosi Kesehatan, dilakukan pelatihan barang dan jasa dihadiri oleh 40 orang. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatakan pemahaman dan kemampuan tim dalam pelaksanaan pengadaan dan jasa yang baik - Pelatihan Komunikasi Sesuai dengan tugas Pusat promosi Kesehatan untuk memberdayakan masyarakat serta melakukan kemitraan dengan dunia usaha, koordinasi lintas program dan sektor, dan sektor terkait lainnya, mutlak diperlukan kemampuan komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan. Menyikapi hal tersebut, Pusat Promosi Kesehatan mengikutsertakan 10 orang
diantaranya Public Speaking, Professional Writing, dan Master of Ceremony yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan SDM Swasta. - Pelatihan Standart Operational Procedure (SOP). Peningkatan kinerja pegawai Pusat Promosi Kesehatan perlu dibarengi dengan sistem tata kelola yang baik, salah satunya standart operational procedure (SOP). Menyadari pentingnya penyusunan SOP yang baik, Pusat Promosi Kesehatan mengirim satu orang perwakilan dari masing-masing bidang dan 5 orang perwakilan dari bagian Tata Usaha untuk mengikuti pelatihan SOP. Kursus SOP diselenggarakan oleh Lembaga Swasta yang bergerak dalam bidang pengembangan SDM. - Pelatihan Pengangkatan Jabfung PKM Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) merupakan pelaksana teknis fungsional yang berada di lingkungan Kementerian Kesehatan serta instansi/unit di luar Kementerian Kesehatan yang melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat/promosi kesehatan secara profesional. Untuk menjamin kualitas Jabfung PKM, dilakukan pelatihan sebagai syarat pengangkatan Jabfung di Pusat Promosi Kesehatan. Peserta pelatihan adalah perwakilan dari daerah serta dari Pusat Promosi Kesehatan. - Pembinaan D4 Promosi Kesehatan Merespon banyaknya kebutuhan tenaga promotor kesehatan, Kementerian Kesehatan bersama Badan PPSDM Kesehatan bekerjasama dengan Poltekes jakarta I dan Poltekes Tasikmalaya telah mengembangkan program D4 Promosi Kesehatan. Pada Tahun 2011 Pusat Promosi Kesehatan melakukan Pembinaan D4 Promosi Kesehatan dengan melakukan pengembangan modul D4 dan standardisai tenaga pengajar D4 Promosi Kesehatan.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
51
Evaluasi dan Penghargaan Sumber Daya Manusia - Konsolidasi Pegawai Pusat Promosi Kesehatan Berpegang kepada motto “Young Spirit, Energic, Smart and Success...YESS!”, Konsolidasi Pegawai Pusat Promosi Kesehatan yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat bertujuan meningkatkan kinerja pegawai Pusat Promosi Kesehatan dengan menggalang kebersamaan, merapatkan barisan dan memperkuat kerjasama untuk meningkatkan kapasitas para staf agar menjadi pengelola program yang berwawasan luas, tangguh dan selalu tanggap terhadap perkembangan sehingga dapat meningkat produktivitas kerja serta tercipta iklim kerja yang kondusif dan menjawab tantangan perkembangan pembangunan kesehatan saat ini dan masa depan.
52
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
- Monitoring pelaksanaan Kegiatan Untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan di pusat dan daerah tahun 2011 serta menggali permasalahan yang dihadapi, dilakukan monitoring kegiatan. Monitoring di Pusat promosi Kesehatan dilakukan melalui pertemuan review triwulanan, rapat koordinasi teknis rutin, dan evaluasi akhir tahun Sedangkan kegiatan monitong di daerah dilakukan dengan supervisi, bimbingan teknis dan monitoring ke 33 provinsi, laporan triwulanan (berdasarkan PP 39 tahun 2008), dan data evaluasi tahunan.
- Pembinaan dan Penilaian Jabatan Fungsional Forum komunikasi sebagai wadah pembinaan jabatan fungsional dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam setahun. Forum komunikasi jabatan fungsional PKM sebagai ajang silahturahmi antar jabfung PKM, tukar menukar informasi, sosialisasi kebijakan atau program promosi kesehatan terbaru baik dari tingkat pusat maupun yang ada di tingkat daerah, dan menyusun program kerja tahunan jabatan fungsional PKM. dan berfungsi pula sebagai pemetaan/identifikasi kompetensi jabatan fungsional PKM. Untuk menjaga kualitas Jabatan Fungsional PKM dilakukan penilaian terhadap pejabat fungsional baik Pejabat Fungsional Ahli maupun Terampil berdasarkan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) yang disusun menurut catatan harian, laporan harian, laporan bulanan kegiatan yang dilakukan oleh Pejabat Fungsional PKM.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PROMOSI KESEHATAN
53