KEKERASAN DALAM KOMIK ONE PIECE (Analisis Isi Gambar Kekerasan Dalam Buku Komik One Piece Seri 40 – 44)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata I Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh : Dinda Cahyaning Pertiwi L 100 080 030
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
HALAMAN PERSETUJUAN
Kami yang Bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa naskah publikasi berjudul:
KEKERASAN DALAM KOMIK ONE PIECE (Analisis Isi Gambar Kekerasan Dalam Buku Komik One Piece Seri 40 -44)
Yang disusun oleh Dinda Cahyaning Pertiwi, L 100 080 030 Telah disetujui untuk dipertahankan didepan Dewan Penguji.
Surakarta, 10 Juli 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Fajar Junaedi, M.Si NIK. 0520057901
Rinasari Kusuma, M.I.Kom NIK. 100.1103
ABSTRAK KEKERASAN DALAM KOMIK ONE PIECE (ANALISIS ISI GAMBAR KEKERASAN DALAM BUKU KOMIK ONE PIECE SERI 40 – 44) Dinda Cahyaning Pertiwi, L 100080030, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 124 halaman. Saat ini perkembangan industri buku komik di Indonesia sangatlah pesat. Buku komik dikenal sebagai buku komik buatan Jepang. Komik di Indonesia tampil dalam bentuk buku dan media internet. di Indonesia sendiri komik dikenal sudah sejak tahun 1979 yang diterbitkan pertama kali oleh PT.Elex Media Komputindo. Namun dengan semakin berkembangnya buku komik cerita yang disajikan justru semakin menyimpang dalam hal ini kekerasan. Kartun One Piece sudah banyak menuai protes dari berbagai pihak karena banyaknya adegan kekerasan yang terjadi di dalamnya, Kartun tersebut dalam analisis KPI menayangkan hal- hal yang tak seharusnya dikonsumsi anak-anak karena mengandung unsur kekerasan. Komik yang mayoritas pembacanya adalah anak- anak dan remaja justru menampilkan gambar dan cerita yang mengandung unsur kekerasan yang mampu mempengaruhi perilaku dan psikis mereka. Kekerasan yang terjadi dalam cerita One Piece adalah kekerasan fisik seperti berkelahi, memukul dan menendang sedangkan kekerasan psikologisnya adalah mengancam dan ketakutan. Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan bentuk kekerasan apa saja yang ada dalam buku komik One Piece seri 40-44 dan untuk memaparkan frekuensi gambar kekerasan yang muncul dalam isi Komik tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis isi deskriptif yaitu analisis isi yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah 5 komik One piece yaitu seri 40-44. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi yaitu penelitian makna simbolik pesanpesan dengan menggunakan uji reliabilitas. Hal ini dilakukan untuk menghindari subyektifitas dengan menggunakan dua pengkoder untuk dilakukan persetujuan dari hasil perhitungan melalui rumus Holsti. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa buku komik One Piece seri 40-44 mengandung kekerasan baik kekerasan fisik maupun psikologis sebanyak 100% dengan gambar kekerasan sebanyak 181 gambar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gambar yang disajikan dalam komik One Piece seri 40-44 syarat akan gambar kekerasan baik kekerasan fisik maupun psikologis. Kata kunci: Analisis Isi, Kekerasan, Komik, Gambar Kekerasan
4
pembaca merasa memiliki peran di
A. PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan industri
dalam cerita buku komik tersebut. Buku
buku komik di indonesia sangatlah
Komik juga dapat diartikan sebagai
pesat. Buku komik dikenal dengan
gambar seni visual berturutan yang
beberapa istilah diantaranya adalah
terjukstaposisi
manga yang biasa dikenal sebagai buku
berdekatan) (Mc.Cloud, 1993:8).
komik
buatan
Jepang.
Komik
di
Sekarang
(bersebelahan,
ini
di
Indonesia
Indonesia tampil dalam bentuk buku
banyak sekali ditemukan buku komik
dan media intertnet, kita bisa membaca
yang memiliki gambar- gambar dan
komik lewat media internet atau lebih di
cerita menyimpang yang tidak layak
kenal dengan E-book (buku elektronik).
dikonsumsi oleh pembaca khususnya
Buku komik adalah salah satu
anak- anak, dalam hal ini kekerasan
media massa yang unik dan menarik,
mendominasi pesatnya perkembangan
komik menggabungkan antara teks dan
komik di Indonesia. Buku komik yang
gambar dalam bentuk yang kreatif.
mayoritas menjadi bacaan favorit anak-
Sehingga di Indonesia sendiri buku
anak justru menyajikan gambar- gambar
komik adalah buku bacaan wajib bagi
kekerasan yang mampu mempengaruhi
anak- anak dan remaja, mereka tertarik
perilaku dan psikis mereka. Media yang
untuk membaca komik karena konten
menampilkan bentuk- bentuk kekerasan
didalam buku komik tidak monoton. hal
juga semakin banyak bermunculan.
ini dikarenakan pesan yang disampaikan
Etika komunikasi seakan tak berdaya
dibantu dengan visual yang menarik.
menghadapi maraknya kekerasan dalam
Selain itu cerita dari buku komik juga
media. Kekerasan naratif, agresivitas,
mampu
pembaca
kekerasan virtual, kekerasan simbolik,
sehingga
dan kekerasan lembut yang manipulatif
membuat
mengimajinasikan
cerita,
5
merajalela tanpa ada struktur kuat yang
menendang,
melawannya.
bisa
menggunakan senjata. Konten yang
didefinisikan sebagai prinsip tindakan
terdapat dalamkomik One Piece banyak
yang mendasarkan diri pada kekuatan
sekali memperlihatkan gambar- gambar
untuk
perkelahian
memaksa
Kekerasan
pihak
lain
tanpa
persetujuan (Lardellier, 2003: 18).
berkelahi
yang
sampai
berakhir
dengan
kematian. Padahal kebanyakan pembaca
Dalam hal ini peneliti tertarik
komik One Piece adalah anak- anak
untuk menganalisis bentuk kekerasan
yang sebenarnya belum diperbolehkan
yang ada di dalam buku komik yang
untuk
berjenis manga (Jepang) yaitu One
kekerasan seperti itu, karena akan
Piece seri 40 – 44. Kelima komik ini
berdampak buruk bagi perkembangan
merupakan komik terbitan PT. Elex
psikis
Media Komputindo. Secara garis besar
memukul dan menggunakan senjata
buku komik One Piece menceritakan
adalah tindak kejahatan yang memikat
tentang sekelompok bajak laut yang
imajinasi publik, kisah- kisah detektif
ingin menjadi raja bajak laut, mereka
dan misteri pembunuhan telah luas
melakukan perjalanan panjang untuk
diketahui
mencapai pulau yang mereka tuju yaitu
lainnya. Presentasi media massa tentang
Grand Line. Grand Line adalah sebuah
kekerasan difokuskan pada pembunuhan
pulau yang didalamnya terdapat harta
yang dipersiapkan terlebih dahulu, yang
karun yang legendaris, harta karun
mengilhami
tersebut bernama One Piece.
adanya “lakon yang jahat” dan “korban
Kekerasan dalam
komik
kekerasan
fisik
yang One
ditampilkan
Piece
seperti
adalah
memukul,
tak
mengetahui
mereka.
lewat
gambar-
Serangan
sastra
dugaan
berdosa”.
gambar
dan
pembaca
Akibatnya
dengan
media
akan
adalah
meluasnya misinformasi publik tentang kekerasan (Santoso, 2002: 24).
6
Gambar-
gambar
yang
ditampilkan di dalam setiap panel buku komik
One
Piece
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Komunikasi Komunikasi
memperlihatkan
merupakan
betapa kekerasan sangat mendominasi
peristiwa sosial yang terjadi ketika
cerita dari komik One Piece sendiri,
manusia
bahkan pembaca merasa memiliki peran
manusia lainnya, yang dapat terjadi
di dalam cerita tersebut dan seolah- olah
dimana saja tanpa mengenal tempat
berada di dalam situasi yang memanas
dan waktu. Komunikasi juga sebagai
seperti yang di gambarkan dalam cerita
sarana yang vital untuk mengerti diri
komik One Piece. Gambar membuat
sendiri, mengerti orang lain, serta
kekerasan
untuk
menjadi
biasa
karena
berinteraksi
memahami dan
dengan
apa
yang
apa
yang
manghadirkan yang umum dan normal
dibutuhkannya
dalam dunia tontonan yang diatur
dibutuhkan oleh orang lain.
sedemikian rupa, sehingga pembaca di
Elemen-elemen komunikasi
biasakan tidak bisa melakukan apa- apa.
menurut Kwal dan Michael Gamble,
Padahal penggambaran di media telah
yaitu :
menciptakan dunia yang sulit dibedakan
a. People (orang)
antara riil, simulasi, hiperiil, dan bohong
b. Message (pesan)
( Haryatmoko, 2007:121).
c. Channels (media atau saluran) d. Noise (suara/ menyiarkan) e. Context / setting ( pengaturan) f. Feedback (umpan balik) g. Effect (hasil dari komunikasi/
Gambar. 1 Sebuah contoh gambar adegan kekerasan saat Franky memukul wajah Kuduro hingga mengeluarkan darah. Sumber: buku komik One Piece seri 42.
pesan)
7
Semua komunikasi memiliki
komunikasi massa itu mengasilkan
elemen-elemen umum tertentu untuk
suatu produk berupa pesan- pesan
bersama-
sama
membantu
komunikasi.
menetukan
proses
komunikasi.
disebarkan, didistribusikan kepada
Dimulai dengan mencari hal-hal
khalayak luas secara terus menerus
penting dalam komunikasi dengan
dalam jarak waktu yang tetap,
cara menentukan setiap komponen
misalnya harian, mingguan atau
yang
bulanan. Proses memproduksi pesan
ada
dalam
komunikasi
Produk
interpersonal,kelompok,masyarakat
tidak
dan komunikasi massa (Kwal dan
perorangan, melainkan harus oleh
Michael Gamble, 2005: 9 – 13).
lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi
2. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah pesan
yang
dapat
tersebut
dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi
dilakukan
tertentu,
oleh
sehingga
komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri (Ardianto, 2005: 4). 3. Komik Membaca
komik
adalah
massa harus menggunakan media
tindak persepsi estetik sekaligus
massa. Media komunikasi yang
usaha intelektual. Proses psikologis
termasuk
massa
yang terlibat dalam memandang
adalah siaran radio, televisi , surat
kata dan gambar adalah analog.
kabar, komik, dan majalah
Struktur ilustrasi atau prosa adalah
( Ardianto, 2005: 3).
mirip. Komik memanfaatkan suatu
sebagai
media
Definisi komunikasi massa menurut Gerbner tergambar bahwa
seni gambar repetitif dan simbol yang dikenal (Ajidarma, 2011: 38).
8
tertutup (Douglas- Waksler, 2002:
4. Teori Kekerasan Istilah kekerasan digunakan untuk
menggambarkan
229).
perilaku,
Media yang berisi kekerasan
baik yang terbuka (overt) atau
sangat jarang mempertimbangkan
tertutup (covert), dan baik yang
aspek pendidikan, etis, dan efek
bersifat menyerang ( offensive) atau
traumatisme pada pembaca atau
bertahan ( deffencive), yang disertai
penonton. Pendakuan bahwa tidak
penggunaan kekuatan kepada orang
semua kekerasan jelek karena ada
lain. oleh karena itu , ada empat
juga presentasi dalam media yang
jenis
dapat
mengandung dimensi seni, semakin
diidentifikasi: 1) kekerasan terbuka,
mempersulit pemilahan mana yang
kekerasan yang dapat dilihat, seperti
mendidik dan mana yang merugikan
perkelahian ; 2) kekerasan tertutup,
atau distruktif. Dimensi seni dalam
kekerasan tersembunyi atau tidak
kekerasan media yang disatukan
dilakukan secara langsung, seperti
melalui tubuh sosial dan institusi
perilaku mengancam; 3) kekerasan
budaya selalu mencari legitimasi.
agresif, kekerasan yang dilakukan
Dalam konteks ini kekerasan dalam
tidak untuk perlindungan, tetapi
media
untuk merndapatkan sesuatu, seperti
pembenarannya (Haryatmoko, 2007:
penjabalan;
122).
kekerasan
dan
yang
4)
kekerasan
sebagai
seni
mencari
defensif, kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan diri. Baik kekerasan agresif maupun defensif bisa bersifat terbuka atau
C. METODE PENELITIAN Dalam menggunakan
penelitian metode
analisis
ini isi
deskriptif. Analisis isi merupakan salah satu metode utama dalam disiplin ilmu
9
komunikasi,
Analisis
isi
sering
tujuan dari penelitian ini adalah untuk
digunakan untuk menganalisis isi media
mengetahui
baik cetak ataupun elektronik. Di luar
gambar kekerasan yang terjadi dalam
itu, analisis isi juga digunakan untuk
buku komik One Piece seri 40- 44.
mempelajari
Maka data- data jumlah
isi
komunikasi
semua
baik
antarpribadi,
konteks
analisis
frekuensi
gambar
kekerasan disajikan kedalam bentuk
ataupun
tabel yang sesuai dengan penelitian
kelompok,
tersedia,
dan
komunikasi
organisasi. Asalkan terdapat dokumen yang
bentuk
isi
yang ditemukan sebelumnya.
dapat
Pembanding dalam penelitian ini
diterapkan. Analisis isi ditujukan untuk
adalah
mengidentifikasi secara sistematis isi
seorang mahasiswa ilmu komunikasi
komunikasi yang tampak (manifest),
angkatan
dan dilakukan secara objektif, valid,
berdasarkan latar belakang pendidikan
reliabel, dan dapat direplikasi (Eriyanto,
Ilmu Komunikasi yang ditekuni serta
2011:10- 11).
kapabilitas yang dimilikinya. Pengkoder
Analisis
isi
adalah
teknik
saudara
Aditya
2008.
Pamungkas
Pemilihan
ini
kedua memiliki minat atau ketertarikan
penelitian untuk mendeskripsikan secara
yang
kuat
dibidang
obyektif, sistematik dan kuantitatif isi
terutama dalam membaca buku komik
komunikasi yang tampak (manifest)”
jenis manga.Selain itu pengkoder kedua
(Krippendorf, 1993: 16).
memiliki
prestasi
komunikasi
akademik
yang
lumayan baik mendapatkan IP 3,2 dan D. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Pada Bab ini dijabarkan hasil dan pembahasan dari penelitian komik One Piece seri 40 – 44 sebagaimana
juga
pengkoder
menyukai
anime
kedua One
ini
sangat
Piece
dan
mengikuti perkembangannya dari awal One Piece muncul hingga sekarang.
10
Data yang diperoleh dari kedua pengkoder
akan
dihitung
2 43 47 47
86 94
dengan
menggunakan rumus Holsti
= 0, 91
2M CR N1 N 2
= 91 %
Keterangan : CR
:koefisien reliabilitas
M
: Jumlah
pernyataan
yang
disetujui dua orang pengkode
Tabel 3.1.1 Frekuensi Kemunculan Gambar Kekerasan Secara Keseluruhan Dalam Bentuk Fisik Dan Psikologis Dalam Buku Komik One Piece Seri 40
N1
N2
M
1. Memukul
10
9
9
No Jenis Kekerasan Frekuensi Presentase 1 Memukul 9 20,93% 2 Menendang 5 11,63% 3 Menggunakan 10 23,26% senjata/menembak 4 Mengancam 4 9,30% 5 Ketakutan 4 9,30% 6 Berkelahi / 9 20,93% Perang 7 Menggunakan 2 4,65% pedang/ benda tajam Jumlah 43 100%
2. Menendang
5
8
5
(Sumber : Data Pengkoding 2013)
3. Menggunakan senjata/ menembak 4. Mengancam
10
11
10
6
4
4
5. Ketakutan
4
3
4
6. Berkelahi / perang
9
10
9
7. menggunakan pedang/ senjata tajam
3
2
2
47 47 Jumlah (Sumber : Data Pengkoding 2013)
43
N1 + N2 : Jumlah
pernyataan
yang
diberi kode oleh pengkode Tabel 3.1 Hasil Uji Reliabilitas Gambar Kekerasan Fisik dan Psikologis Buku Komik One Piece seri 40 NO
KATEGORI
CR
2M N1 N 2
11
Diagram 3.1.2 Diagram Gambar Kekerasan Fisik dan Psikologis pada komik One Piece seri 40
kembali
senjata
blueprint
Sedangkan
Franky si manusia besi juga ikut disandera karena memiliki senjata blueprint (senjata kuno pluton) tersebut. Gambar menendang terjadi sebanyak 5 kali dengan presentase
21% 9%
5% 21%
11,63% gambar tersebut terjadi ketika
9% 23%
12%
pertempuran besar antara bajak laut dengan CP.9 di pulau pengadilan Enies Lobby.
Memukul
Gambar yang menggunakan senjata atau tembakan terjadi sebanyak 10 kali dengan
Menendang
presentase 23,26% terjadi ketika Luffy Menggunakan senjata / menembak
(bajak laut) bertarung melawan Bluneo dari
Mengancam
CP.9 karena Luffy memaksa masuk ke
Ketakutan
gerbang pengadilan untuk membebaskan
Berkelahi / Perang
Robin dan Franky. Gambar mengancam dan ketakutan terjadi sebanyak 4 kali dan 4 kali
Menggunakan pedang / Benda tajam
dengan presentase masing- masing 9,30% Gambar pemukulan terjadi sebanyak 9 kali dengan presentase 20,93% dimana gambar tersebut terjadi saat kelompok bajak laut pergi ke pulau pengadilan Enies Lobby untuk membebaskan teman mereka Nico Robin,Robin disandera karena dendam masa lalunya dengan pengadilan Enies Lobby dan kelompok CP.9 dan Robin dianggap mampu untuk membangkitkan
dan 9,30% terjadi ketika B’Lucci (ketua CP.9) menyuruh anak buahnya Kalifa dan Kaku untuk memakan buah Iblis, mereka percaya buah iblis memiliki kekuatan super yang mampu mengalahkan siapapun musuh mereka. Buah iblis adalah buah yang didalamnya bersemayam
roh iblis yang
sangat kuat, Setelah memakan buah iblis
12
menjadi
buku komik One Piece seri 40 – 44
bertambah kuat. Gambar berkelahi dan
dengan presentase sebanyak 22,10%.
menggunakan pedang terjadi 9 kali dan 2
Gambar kekerasan fisik dan psikologis
kali dengan presentase 20,93% dan 4,65%
dalam buku komik One Piece seri 40 –
terjadi ketika pertempuran besar antara
44 mencapai total 181 gambar meliputi
kelompok bajak laut dan CP.9.
gambar
kekuatan Kalifa dan Kaku
pemukulan
gambar,
menendang
menggunakan
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan
senjata
sebanyak
40
24
gambar,
33
gambar,
berkelahi atau berperang sebanyak 23
pembahasan
maka
dapat
ditarik
gambar, menggunakan pedang sebanyak
Kesimpulan
bahwa
jenis
gambar
16 gambar Sedangkan untuk kekerasan
kekerasan yang disajikan dalam buku
psikologis
komik OnePiece seri 40 - 44 adalah
sebanyak 24 gambar, dan mengancam
kekerasan
sebanyak 16 gambar.
memukul,
fisik
dengan
menendang
kategori
yaitu
gambar
ketakutan
menggunakan
Dari kesimpulan diatas dapat
senjata atau menembak, berkelahi atau
diketahui bahwa buku komik One Piece
perang, dan menggunakan
pedang
seri 40-44 mengandung kekerasan fisik
sebanyak 136
maupun psikologis sebanyak 100%,
gambar. sedangkan untuk kekerasan
sesuai dengan presentase keseluruhan
psikologis meliputi ketakutan,
yang
dengan total gambar
mengancam
memiliki
total
dan
telah
dihitung
sebelumnya.
gambar
Sehingga dibutuhkan pengawasan dari
sebanyak 45 gambar. Untuk gambar
orang tua dan pihak- pihak terkait untuk
kekerasan yang sering muncul adalah
ikut mengawasi dalam hal buku bacaan
pemukulan yaitu sebanyak 40 gambar
untuk anak- anak.
dari keseluruhan gambar pemukulan
13
PERSANTUNAN
DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani. 1987. SosiologiKriminalitas. Bandung: RemadjaKarya. Ajidarma,
Persantunan ini ditujukan kepada 1. Fajar Junaedi, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing I 2. Rinasari Kusuma, M.I.Kom selaku
Seno Gumira. 2011. PanjiTengkorak :Kebudayaandalam Perbincangan.Jakarta :KepustakaanPopulerGramedia.
Ardianto, Elvinaro. 2005. Komunikasi Massa SuatuPengantar.Bandung :SimbiosaRekatama Media Atmowiloto, Arswendo. “BahasaKomik: BahasaPolitik BowWow.Kompas: Jum’at 29 Januari 1982. Effendy,
OnongUchjana. 2002. HubunganMasyarakatSuatuSt udiKomunikologis.Bandung :RemajaRosdakarya.
Eiichiro,
Oda. 2007.BukuKomikOnepieceseri 40-44. Jakarta : PT. Elek Media Komputindo, KelompokGramedia, Anggota IKAPI.
dosen pembimbing II
Eisner , Will. 1985. Comics and Sequental Art.Tamarac : Poorhouse Press. Eriyanto.
2011. AnalisisIsi :PengantarMetodologiuntukPe nelitianIlmuKomunikasidanIl muSosiallainnya. Jakarta :KencanaPrenada Media Group.
Gombrich
, E.H. 1977. Art and Illusion.London :Phaidon.
Gordon, Scott. 1991. The History and Philosophy of Social Scienes. London :Routledge
14
Haryatmoko. 2007. EtikaKomunikasi :Manipulasi Media, KekerasandanPornografi. Yogyakarta :Kanisius.
McCloud, Scott. 1993,2001. Understanding Comics : MemahamiKomik. Jakarta :KepustakaanPopulerGramedia.
Heryanto, Ariel. 1993. Discourse and State Terrorism. A Case Study of Political Trials in New Order in Indonesia 1989 – 1990. Monash University.
Santoso,
Thomas. 2002. TeoriKekerasan. :Ghalia Indonesia.
Siahaan,
S.M. 1991. Komunikasi: PemahamandanPenerapannya. BPK GunungMulia : Jakarta.
Holsti, Ole R. 1969. Content Analysis for the Social Science and Humanities. Reading, Massachusetts : Addison – Westley Pub lishing. Jack D. Douglas, Frances ChaputWalksler. 1982. “ Violence” DalamThe Sociology Of Deviance An Introduction. Boston: Little Brown And Company. Johan Galtung. 1999. Cultural Violence. New York: St. Martin’s Press. Karlinah,
Siti, Betty SoemiratdanLukiyatiKomala. 1999. Massa DalamMasyarakat.Bandung : Citra AdityaBakti.
Krippendorf, Klaus. 1993. AnalisisIsi :PengantarTeoridanMetodologi . Jakarta : Citra niagaRajawali pers. Kundoro, Dwi Br. 2007.Yuk, BikinKomik :SambilKetawa. Jakarta :KepustakaanPopulerGramedia. Kwal
,
Lardellier,
Michael Gamble. 2005 .Communication Works. New York :Mc.GrawHill Companies. Pascal. 2003. ViolencesMediatiques. Paris : L’ Harmattan.
TeoriJakarta
Shiraishi . 1997. ” Japan’s Soft Power : Doraemon Goes Overseas”dalam Peter J. KatzenteindanShiraishi. Ithaca, Cornell Univercity. Suwarto,
Slamet. 2007. DasarDasarMetodologi: PenelitianKuantitatif. Cetakan 1. Surakarta. UNS Press.
Weber
. 1958. “ Teori – TeoriKekerasan”dalam Thomas Santoso. Universitas Kristen Petra.
Yuliman ,Sanento. 2001. DuaSenirupa. Jakarta :Kalam.
Internet (http://nasional.Kompas.com/read/2008/14/ 15560390/KPI.Tunggu.Respons .Global.TV.terkait.Kartun.One.P iece). (19 Februari 2013 / 15:38 WIB). http://www.onepiece.com.au/grandline/ (20 Mei 2013 / 20:08 WIB) . http://www.onepiecelover.com (20 2013 / 17: 37 WIB).
Mei
15
Skripsi AgusIriyantoUniversitasMuhammadiyah Surakarta 2011 denganJudul“ KekerasanDalam Serial Televisi : StudiAnalisis Isi TentangAdeganKekerasanDala m Serial TelevisiAnimasiJepangNarutoS hippunden Yang Ditayangkan Di Global TV PeriodeBulan November 2010” . AhmadaAuliyaRahmanUniversitasMuham madiyah Surakarta 2011 denganJudul“ PornografiDalam Film Horor : Analisis Isi PornografiDalam Film Horor Indonesia PeriodeBulanJanuari – Juni 2009” .