SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
KEEFEKTIFAN METODE GLENN DOMAN DALAM MENGAJAR ANAK MEMBACA PERMULAAN I Gusti Ayu Putu Dewi Paramita Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali Bukit Jimbaran, P.O Box 1064 Tuban, Badung Bali Phone: +62-361-7019, Fax: +62-361-701128 Email:
[email protected] ABSTRAK. Belajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki anak – anak dalam mempersiapkan hari sekolah mereka di SD. Kegiatan membaca menjadi sebuah aktivitas yang sangat menentukan dalam kehidupan sekolah mereka. Semuanya dimulai dengan membaca, oleh karena itu agar mampu melakukan tugas-tugas mereka di sekolah maka orang-tua harus mempersiapkan mereka untuk bisa membaca. Mengajar anak-anak sangatlah berbeda dengan mengajar orang dewasa, mereka harus diberi kasih sayang dan jangan berada dalam tekanan. Orang-tua harus menemukan metode yang tepat untuk melakukan hal ini. Metode Glenn Doman adalah sebuah metode yang bisa yang bisa dicoba para orang-tua. Ini adalah sebuah metode menggunakan kartu-kartu dengan berbagai ukuran tulisan yang pada akhirnya akan membantu mereka membaca dengan mengingat hurufnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode Glenn Doman cukup efektif atau tidak dengan melakukan studi banding dengan membandingkan dua orang anak. Satu anak diajarkan dengan metode Glenn Doman dan yang lainnya diajar membaca dengan metode mengeja biasa. Terbukti hanya dalam waktu lima bulan anak yang diajarkan dengan menggunakan metode Glenn Doman mampu membaca dengan lancar. Keburukan dari metode ini adalah adalah bahwa anak mengetahui kata namun tidak mengenal huruf, ketika dihadapkan pada kata baru mereka sama sekali tidak bisa dan tidak mampu mengeja karena tidak pernah diajarkan demikian. Kelebihan metode ini adalah mengajar tanpa menekan selalu memberikan dukungan dengan memeluk dan selalu memberikan mereka semangat tanpa memberikan tekanan. KATA KUNCI: Metode Glenn Doman, efektif, membaca ABSTRACT. Reading is the basic skill that children must have to prepare their days at the elementary school. Reading becomes a very important activity for a student’s life. Everything starts with reading. Therefore, to be able to do a task students’ parents should prepare them to read. Teaching children is very different with teaching an adult. They should be loved, and neverbe underpressured. Therefore, parents should find a method to teach them, in this case to teach them to read. Glenn Doman method is one of the methods that parents can try. This method is a flash card method, by preparing them a flash card with different sizes of letters and in the end it would help them to read by memorizing. The aims of this study is to know whether Glenn Doman method is effective or not by doing a study case, by comparing two children. One child is given a Glenn Doman method while the other child is given a spelling method. The second aim of this study is to know what are the advantage and the disadvantage of this method. It can be concluded that Glenn Doman method is effective for teaching reading to children. It reaches a faster result than the spelling method. It is proved by within 5 months the students given a Glenn Doman method are able to read fluently. The disadvantage of this method is that the children know words but not letters, when they are given a new word, theyt will be totally blank, they will not able to spell. The advantage of this method is to teach with no pressure and give them love and support to encourage them to study.
267
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
KEYWORDS: Glenn Doman method, effective and reading PENDAHULUAN Sebagai orang tua pastilah kita menginginkan yang terbaik bagi putra-putri kita. Kita ingin agar putra-putri kita siap menghadapi hal-hal baru dalam kehidupan mereka, salah satunya saat mereka memasuki usia sekolah. Selain persiapan mental, persiapan yang lainpun tidak kalah pentingnya. Salah satu syarat yang ditetapkan ketika anak akan memasuki usia Sekolah Dasar (SD) adalah persyaratan umur minimal 7 tahun. Selain itu ada juga yang memberitakan bahwa pada saat anak akan memasuki kelas I SD, anak sudak bisa membaca atau setidaknya sudah mengenal huruf. Berbagai metode bisa digunakan oleh orang-tua yang memiliki anak prasekolah untuk mengenalkan atau mengajarkan membaca pada putra-putrinya. Walaupun sebenarnya terjadi pro kontra bisakah atau bolehkah anak diajarkan membaca sebelum memasuki usia sekolah. Menurut penulis keterampilan ini perlu diajarkan agar anak siap atau tahu apa yang akan mereka hadapi, asalkan umurnya janganlah terlalu muda, misalnya umur lima tahun atau pada saat mereka mulai menunjukkan tanda ketertarikan pada hal-hal yang berbau sekolah. Apabila mereka sudah mulai tertarik pada hal-hal tersebut itu berarti bahwa mereka bisa diajarkan huruf-huruf. Diajarkannyapun dengan cara yang menyenangkan tanpa paksaan dan juga dalam waktu yang singkat atau tidak terlalu lama misalnya maksmal 30 menit. Karena anak masih memiliki kemampuan konsentrasi yang sangat minim. Akan lebih baik apabila durasinya hanya 5- 15 menit per sesi, karena lebih dari waktu tersebut maka anak tidak akan bisa focus. Sesi ini bisa diulang-ulang sesuai dengan keinginan anak. Diantara berbagai cara mengajar atau metode membaca yang ada, terdapat sebuah metode yang sangat menarik bagi penulis yaitu metode Glenn Doman. Glenn Doman adalah seorang ahli otak yang menyatakan bahwa kita bisa mengajarkan anak-anak yang sangat muda membaca, karena anak-anak yang masih sangat muda memiliki potensi otak yang luar biasa, yang bahkan kita sebagai orang dewasa akan sedikit tidak percaya dengan apa yang mampu mereka lakukan. Metode Glenn Doman ini bisa diajarkan pada bayi di bawah satu tahun, dan menunjukkan hasil yang luar biasa. Tentu saja terdapat pro kontra akan hal ini. Tidak seharusnya bayi pun diajar membaca karena banyak ahli yang mengatakan bahwa metode ini akan membuat terjadinya over stimulation atau rangsangan yang terlalu berlebih pada anak. Namun menurut penulis metode ini bermanfaat atau bahkan sangat membantu bagi anak prasekolah (usia 5 tahun keatas) untuk belajar membaca. Penulis merasakan metode ini amatlah membantu bagi anak prasekolah, karena metode ini telah diterapkan pada anak penulis sendiri dan manfaatnyapun dapat dirasakan. Pada usia sekolah (TK) saat ini anak
268
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
penulis mampu membaca kalimat kalimat dengan fasih. Dalam tulisan ini terdapat dua masalah pokok yang akan menjadi inti permasalahnnya adalah: 1. Apakah metode Glenn Doman efektif digunakan untuk mengajar membaca pada anak pra sekolah? 2. Apa saja kebaikan dan keburukan metode ini pada saat digunakan untuk mengajar membaca?
METODE PENELITIAN Penelitian adalah salah satu pendekatan yang sistematis untuk menemukan jawabanjawaban dari berbagai macam pertanyaan yang muncul dalam benak peneliti yang mendorong keinginan meneliti (Hatch dan Faraday dalam Larsen-Freeman dan Michael Long, 1991). Dalam perencanaannya dan pelaksanaannya, skema atau program penelitian berisi uraian (outline) tentang apa yang harus dilakukan oleh peneliti, dari pertanyaan dalam mengeksplorasi data sampai pada analisis data akhirnya. Dalam penelitian-penelitian sosial, peneliti sering ingin memperoleh gambaran tentang suatu kondisi atau karakteristik tertentu. Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap dua subject yang diteliti. Penulis juga melakukan observasi selama menerapkan metode Glenn Doman ini. Subyek penelitian adalah 2 anak umur 6 tahun. Satu anak diajarkan membaca dengan menggunakan Glenn Doman dan yang lainnya dengan metode Eja. Penulis melihat interaksi anak saat diajarkan membaca dengan metode ini, dan memperhatikan semua reaksi anak saat metode ini diterapkan. Setelah melakukan observasi semuanya dicatat kemudian hasil penelitian dipaparkan dengan menggunakan teknik informal (Sudaryanto, 1992: 62). Dengan teknik ini berarti analis semua data digambarkan dengan menggunakan kalimat polos tanpa data statistik.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui keefektifan Metode Glenn Doman jika diterapkan atau digunakan dalam mengajar permulaan pada anak-anak menjelang usia TK (5-6) tahun. b. Untuk mengetahui kebaikan serta keburukan Metode Glenn Doman jika diterapkan untuk mengajar anak membaca pada tahap permulaan. Manfaat Penelitian a. Secara teoritis hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan bagi mereka yang ingin mengajarkan membaca dengan metode yang lebih cepat, baik untuk para orang-tua ataupun guru yang memerlukannya.
269
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
b. Penelitian ini juga bisa menjadi salah satu referensi tambahan dalam bidang pengajaran membaca bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Penelitian ini juga bisa menjadi salah satu testimoni yang membuktikan tentang keefektifan Metode Glenn Doman ini.
TINJAUAN PUSTAKA Dalam mengajarkan anak membaca dengan menggunakan metode Glennn Doman terdapat lima tahap penting yang harus dilalui sehingga anak akan mampu membaca. Singkat dan lamanya tahapan akan bergantung pada kemampuan dan semangat serta minat anak. Satu anak mungkin akan berada pada satu tahap lebih lama daripada anak yang lainnya. Namun sebelum penulis memaparkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis akan memaparkan tahapan-tahapan dalam mengajarkan anak membaca dengan metode Glenn Doman. Glenn Doman menyebutkan terdapat lima tahap yang harus dilalui agar berhasil mengajar anak membaca. Berikut ini adalah Lima Tahap Metode Glenn Doman:
LIMA TAHAP METODE GLENN DOMAN: METODE GLENN DOMAN TAHAP 1: KATA –KATA TUNGGAL Tahap pertama dimulai dengan menggunakan hanya 5 kata tunggal. Pilih kata-kata tunggal yang akrab dengan kehidupan si kecil atau nama anggota keluarga, hewan-hewan favorit, benda-benda di dalam rumah dan sebagainya. Misal mama, papa, kakek, nenek, kakak, adik. Buat kata-kata tunggal tersebut dengan karton berukuran 15 x 50 cm. Tunjukkan padanya kata ‘mama’. Biarkan si kecil melihatnya tidak lebih dari 1 detik. Jangan berikan penjelasan atau perincian apapun kepadanya. Kemudian tunjukkan kata-kata bertuliskan ‘papa’ dan katakan ini bacanya ‘papa’. Tunjukkan 3 kata lainnya persis dengan cara yang sama. Setelah kata kelima, peluk dan ciumlah si kecil dengan penuh kasih sayangsebagai rasa ungkapan cinta anda. Jangan lupa katakan pada si kecil betapa ia hebat dan pintar dan betapa anda senang mengajarnya. Saat menunjukkan kartu-kartu itu sebaiknya diambil dari belakang sehingga anda dapat membaca bagian sudut kiri atas yang terdapat kata tunggal yang diperlihatkan pada si kecil. Jadi ketika Bapak- Ibu mengucapkan kata itu, anda bisa memusatkan perhatian pada si kecil. Jangan meminta si kecil untuk mengulangi kata-kata yang anda ucapkan. Ulangi tahapan tersebut sebanyak 3 kali pada hari pertama. Pastikan agar urutan kartu yang anda tunjukkan pada si kecil berbeda setiap kali. Untuk itu sebaiknya kartu diacak atau di kocok setiap kali Bapak Ibu selesai membacakan. Hari ke-2 ulangi lima kata yang sudah
270
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
dibacakan sebelumnya sebanyak 3 kali. Tambahkan kelompok kata kedua yang terdiri dari 5 kata tunggal baru. Kelompok kata baru ini seperti tahapan sebelumnya diperlihatkan dan dibacakan 3 kali sepanjang hari. Beristirahatlah diantara setiap kata baru, kira-kira 15 menit. Pada hari ketiga tambahklan kelompok kata ketiga yang terdiri dari 5 kata baru. Cara yang dilakukan sama seperti di atas. Jangan lupa pada akhir setiap pelajaran untuk mendekap dan memeluk si kecil katakan anda bangga dan mencintainya. Dengan 15 kata tunggal yang anda perlihatkan dan bacakan membuat si kecil terlatih indera penglihatannya. Yang lebih penting lagi dengan kegiatan membaca ini si kecil melatih otaknya cukup baik untuk membedakan bentuk tulisan dengan yang lainnya. Anak juga telah menguasai salah satu abstraksi yang paling luar biasa dalam hidupnya bisa membaca kata-kata dengan bantuan segenap kasih sayang kedua orang-tuanya. Setelah tiga kelompok kata pertama diperlihatkan pada si kecil selama lima hari Bapak Ibu bisa menambahkan kata-kata baru dan mengeluarkan kata-kata lama dari setiap kelompok yang diajarkan selama lima hari dengan menggantinya dengan kata baru di setiap kelompok. Buatlah program harian untuk menunjukkan semangat anda dalam mengajar si kecil membaca.
METODE GLENN DOMAN TAHAP 2: Gabungan dua kata Anda sudah mengenalkan kata-kata tunggal pada si kecil. Tahapannya adalah memperkenalkan gabungan dua kata. Pengenalan gabungan dua kata ini merupakan langkah pentingkarena ini awal si kecil mengenal kalimat. Gabungan dua kata ini akan membantu si kecil melangkah mengenal kalimat. Gabungan 2 kata ini akan membantu si kecil melangkah ke tahap berikutnya dengan mudah. Sebelum memulai tahapan ini, bapak Ibu bisa meninjau kembali perbendaharaan kata yang sudah diajarkan sehingga anda bisa menggunakan katakata tersebut menjadi gabungan kata. Untuk memudahkan tahapan ini coba anda masukkan satu kelompok kata yang sangat mudah diajarkan dengan sangat akrab dengan dunia si kecil, yaitu warna. Jangan lupa di belakang kartu warna warni ini Bapak Ibu gambarkan kotak dengan warna yang dimaksud. Bapak Ibu sebutkan kata-kata itu dan membalikkannya untuk menunjukkan warnanya. Anak-anak belajar warna dengan sangat cepat dan mudah dengan bersemangat akan menunjukkan warna warna itu dimanapun mereka berada. Setelah warna, warna dasar anda bisa melanjutkan untuk memperkenalkan sejumlah warna lain seperti nila, biru langit, hijau pupus, emas, perak dan sebagainya. Setelah itu Anda bisa membuat gabungan kata-kata yang pertama.
271
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
Gabungan kata-kata ini akan mudah dipahami anak yang sudah mengenal kata-kata ini sebagai kata-kata tunggal. Bagilah gabungan kata yang sudah anda buat menjadi dua kelompok kata yang masing-masing terdiri dari lima gabungan kata. Tunjukkan setiap kelompok kata ini 3 kali sehari pada si kecil selama lima hari- bisa kurang dari 5 hari. Setelah itu singkirkan satu gabungan kata dari setiap kelompok dan tambahkan satu gabungan kata baru dalam setiap kelompok dan singkirkan sebuah kata lama setiap harinya. Persis seperti sebelumnya. Setelah melalui tahapan ini Anda bisa melangkah ke pengenalan kata sifat untuk memudahkan. Umumnya kata sifat diajarkan berpasangan dengan lawan katanya. Saat memperkenalkan kata sifat ini Bapak Ibu bisa menambahkan dengan gambar di bagian belakang kartu untuk menggambarkan idenya. Setelah itu anda bisa menunjukkan gabungan dua kata.
METODE GLENN DOMAN TAHAP 3: KALIMAT SEDERHANA Setelah memperkenalkan gabungan kata dengan kontinu dan melihat si kecil antusias. Anda bisa melangkah ke tahapan pengenalan kalimat sederhana sebuah kalimat yang terdiri dari gabungan kata yang sudah anda ajarkan sebelumnya. Ibu sedang memasak Adik sedang membaca Kakak sedang makan Dengan perbendaharaan yang sudah anda perkenalkan, banyak sekali kata yang membentuk kalimat sederhana yang bisa dibuat dan diperkenalkan pada si kecil. Ada 3 cara yang efektif dan bagus mengajarkan kalimat sederhana ini: 1. Gunakan kartu-kartu dengan kata yang telah Bapak Ibu buat sebelumnya lalu buatlah kartu dengan kata sedang. Bapak Ibu bisa duduk dan pegang 5 kartu dengan kata sedang lima kartu dengan kata kerja. Ambil satu kartu dari setiap kelompok dan bentuklah sebuah kalimat. Bacakan kalimat itu pada si kecil. Setelah itu buatlah tiga sampai 5 kalimat bersama-sama. Bapak Ibu bisa melakukan permainan ini sesering diinginkan si kecil. Untuk membuat suasana belajar makin menyenangkan anda dan si kecil bisa mengganti kata benda dan kata kerjanya. 2. Dengan menggunakan kartu yang berukuran 10 x50 cm, buatlah satu kelompok kata yang terdiri dari 5 kalimat. Kurangi ukuran huruf-hurufnya agar satu kartu bisa memuat 3 hingga 4 kata. Jangan menuliskan kata-kata itu terlalu berdekatan. Berilah jarak yang cukup diantara setiap kata. Perlihatkan kartu iti kepada si kecil sebanyak 3 kali. Singkirkan dua kalimat lama setiap harinya, si kecil akan belajar kalimat itu
272
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
dengan cepat sehingga Bapak Ibu harus menyiapkan kalimat berikutnya dengan cepat pula. 3. Buatlah buku yang berisi kalimat kalimat sederhana yang terdiri dari susunan katakata dengan sebuah gambar sederhana setiap kalimat sederhana itu.
METODE GLENN DOMAN TAHAP KEEMPAT: KALIMAT PANJANG Setelah si kecil cukup menguasai kalimat-kalimat sederhana yang umumnya berbentuk pendek, hanya terdiri dari 3gabungan kata, si kecil bisa mulai dikenalkan pada kalimat yang menyatakan pemikiran yang lebih lengkap. Anda bisa menggunakan prosedur dasar sama yang seperti memulai, hanya saja sekarang kita menggunakan lebih dari tiga kata. Bila anda sudah membuat kalimat dengan 4 kata dan menggunakan ketiga metode yang sudah dijelaskan anda bisa menambahkan kata bantu seperti kata-kata sifat dan kata keterangan. Setelah anda mengajukan kalimat dengan 5 kata atau lebih maka kartu berukuran 25 x 35 cm mulai tidak mampu memuat tulisan anak oleh karena itu: 1. Kecilkan hurufnya 2. Tambahkan jumlah kata-katanya. 3. Ganti warna tulisan dari merah menjadi hitam. Meski huruf –huruf dikecilkan jangan sampai terlampau kecil karena anak akan kesulitan melihatnya. Cobalah dengan huruf berukuran 2x 15 cm. Gunakan kartu ini selama bermingguminggu. Jika tidak menimbulkan masalah anda bisa menambah jumlah kata-katanya. Jika Bapak Ibu menggunakan kalimat dengan 5 kata lanjutkan dengan yang terdiri dari 6 kata.
METODE GLENN DOMAN TAHAP 5: BUKU-BUKU Anda sudah melewati serangkaian proses pembelajaran membaca mulai dari kata tunggal, gabungan kata, kalimat sederhana sampai kalimat dengan 5 atau 6 kata. Langkah selanjutnya yang menjadi intinya adalah membaca buku. Si kecil sudah siap membaca buku yang sebenarnya. Kemampuannya untuk menguasai kata-kata tunggal dengan tulisan yang besar, susunan katakata ungkapan dan kalimat. Sekarang saatnya si kecil mampu membaca tulisan yang lebih kecil dan jumlah kata yang lebih banyak di setiap halaman buku. Ingatlah ketika Bapak Ibu mengajarkan membaca sebenarnya anda telah menumbuhkan daya penglihatannya, sama seperti latihan membesarkan otot lengan. Langkah awal dari tahap ini adalah menyiapkan buku untuk mengajar si kecil membaca. Carilah buku dengan perbendaharaan kata-kata yang sudah anda ajarkan. Seperti kata-kata tunggal, susunan kata-kata dan ungkapan
273
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
Pilihan buku ini sangat penting dan harus memenuhi standar: 1. Buku ini memiliki perbendaharaan kata sebanyak 50 -100 kata 2. Buku ini berisi tidak lebih dari 1 kalimat dalam 1 halaman. 3. Tulisan tidak boleh kurang dari 2 cm 4. Teks harus mendahului atau terpisah dari gambar. 5. Ilustrasi gambar harus menarik. Karena si kecil memasuki tahap imajinasi dan fantasi. Agar metode Glenn Doman bisa berhasil, pilihan buku juga sangat penting.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini menggunakan dua orang subyek penelitian. Subyek tersebut adalah: 1) I Gede Lanang Satyagosha P, umur 6 tahun (selanjutnya di sebut A) 2) Putu Lita Maharani, umur 6,5 tahun (selanjutnya disebut dengan B) Pada si A diterapkan Metode Glenn Doman, dimulai dengan Glenn Doman Tahap 1. Metode ini diterapkan selama satu bulan dan dimulai pada tanggal 3 Februari 2015. Metode ini diterapkan dengan terlebih dahulu mempersiapkan alat peraga berupa karton dengan berbagai kata, dimana ukuran karton tersebut 15 x 50. Tulisannya berwarna merah. Kata-kata yang ditulis pada karton itu adalah merupakan kata-kata yang disukai oleh anak. Seperti kata mobil, bis, trek, donat dan susu. Pada lima kata pertama yang diberikan ini menunjukkan bahwa anak sangat tertarik dan bersemangat. Kata-kata ini ditunjukkan kepada anak tidak lebih dari 2 detik dan sangat cepat. kemudian diulangi lagi. Setiap si A telah menguasai 5 kata yang ada, disisipkan kata 5 kata baru yang berikutnya. Setelah anak memperhatikan berilah pelukan dan ciuman. Urutan kartu di acak setiap hari. Si A menunjukkan bahwa ia mampu mengingat kata –kata yang diberikan padanya. Dilakukan setiap hari 3 kali. Setiap dimasukkan kata yang baru satu kata yang lama diganti terus menerus seperti itu. Sedangkan pada si B diterapakan metode eja, dimulai dengan mengenalkan alphabet. Keduanya diberikan metode yang berbeda. Pada si A diterapkan metode Glenn Doman dan pada Si B diterapkan metode konvensional yaitu metode Eja. Setelah satu bulan Si A memasuki metode Glenn Doman Tahap 2, yaitu gabungan dua kata seperti: Soto Ayam Donat Coklat Mobil baru
274
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
Pada tahap ini Si A menunjukkan bahwa ia mampu menggambungkan 2 kata dengan baik. Kata-katanyapun bukan keseluruhan kata baru, kata-kata itu merupakan kata-kata tunggal yang telah ia kenal selama satu bulan. Untuk bulan kedua Si B masih mengeja kata yang tersusun atas 4 huruf seperti: m.a.t.a, j.a.r.i, b.u.k.u dan kata empat huruf lainnya. Kemampuan IQ seseorang tentu saja sangat berpengaruh dalam proses belajar namun dalam penelitian ini hal ini tidak dibahas karena hanya akan memusatkan pada metode belajarnya saja. Setelah tahap kedua dilewati maka si A melanjutkan ke tahap ke-3, yang juga menggunakan kartu –kartu yang sudah ada, namun sekarang disusun menjadi kalimat sederhana seperti: Lanang makan soto ayam Saya membeli mobil baru Bapak makan donat coklat Adik minum susu sapi Mama memasak nasi goreng Paman pergi ke toko buku Pada tahap ini si A menunjukkan rasa bosan. Sehingga peneliti melakukan break sejenak selama 2 hari dan dilanjutkan kembali. Setelah melewati masa bosan anak dalam belajar metode ini maka dilanjutkan pada Metode Glenn Doman Tahap 4. Pada tahap ini Si A sudah bisa membaca gabungan kata yang diperlihatkan padanya. Kemampuan membaca instan ini benar-benar sangat mengagumkan karena dalam waktu yang cukup singkat anak mampu mengingat sekian banyak jumlah kata. Setelah metode Glenn Doman Tahap 4 sudah terlewati akhirnya memasuki metode Glenn doman Tahap 5. Yaitu membaca buku. Masalah yang ditemui oleh peulis dalam hal ini adalah menemukan buku bacaan singkat. Tanpa ilustrasi gambar. Walaupun cukup lama akhirnya menemukan buku tersebut walaupun tanpa bisa dihindari berisikan ilustrasi walaupun hanya sedikit sekali. Tujuan buku tanpa ilustrasi ini adalah agar anak fokus pada kata yang dihadapi bukan menyimpulkan bacaan dari ilustrasi yang ada. Dalam tahap ini anak menunjukkan keberhasilannya dalam membaca setelah melewati berbagai halangan seperti rasa bosan dan tidak fokus. Anak belum mengerti dan memahami kenapa harus melakukan berbagai hal yang rumit hanya untuk membaca. Namun di balik semua rintangan, dan tanpa mengharapkan hasil yang berlebih. Keberhasilan itu tercapai. Si A mampu membaca buku, setelah ia menjalani treatment Glenn Doman selama 6 bulan dari umurnya 5 tahun 8 bulan. Setelah umurnya mencapai 6 tahun 2 bulan si A sudah mampu membaca buku.
275
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
Si B masih dengan metode mengeja sampai saat ini. Tidak seperti si A yang sudah tidak perlu mengeja lagi. Dalam proses ini terlihat bahwa metode Glenn Doman sangat efektif digunakan untuk mengajarkan anak membaca. Asalkan umur anak jangan terlalu muda. Seperti penerapan Glenn Doman pada bayi, misalnya. Banyak yang memberikan pendapat tentang efek buruk Glenn Doman pada anak. Salah satu ahli yang menentang metode stimulasi Flash Card adalah Psikolog dan Play therapis dari Lembaga Psikologi Terapan Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M Si. Dalam pandangannya mengajarkan anak dengan Flash card termasuk kategori overstimulasi atau stimulasi yang berlebihan. Seorang pakar bermain Brian- Sutton smith juga setuju dengan hal ini. Namun bagi penulis menggunakan Glen Doman untuk mengajar anak membaca bukanlah hal yang buruk. Asalkan kita tidak melakukan paksaan dan mengajarkannya pada umur yang tidak terlalu muda. Tetap memberikan waktu bagi anak untuk bermain dan bukan memusatkan pada pengajaran semata. Hal yang paling penting adalah bahwa anak telah memiliki keinginan untuk belajar.
SIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Metode Glenn Doman efektif digunakan untuk mengajar membaca permulaan pada anak. Ini dibuktikan dengan dalam waktu lima bulan anak telah mampu membaca baik membaca kata, gabungan kata ataupun kalimat. Adapun kekurangan metode ini adalah: 1. Anak mengetahui kata, gabungan kata namun mereka tidak mengenal huruf, karena terbiasa memulai dengan kata, bukan dengan mengeja. 2. Anak menjadi sangat predikdif misalnya untuk kata coklat. Apabila anak disodorkan kata cobra anak bisa dengan cepat menjawab bahwa bacaan dari kata itu adalah coklat. 3. Yang bisa dibaca anak adalah semua kata-kata yang pernah diajarkan padanya, apabila menemukan kata baru yang tidak pernah diajarkan maka anak tidak tahu sama sekali.
SARAN Sebagai orang tua harus jeli dalam memilih methode mengajar anak membaca.Satu metode kadang tidak cukup untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka orang –tua pun harus mengkombinasikan dengan metode yang lain. Metode Glenn Doman sangat efektif agar anak bisa cepat membaca, namun metode ini akan sangat baik apabila digabungkan atau di
276
SOSHUM JURNAL SOSIAL DAN HUMANIORA, VOL. 6, NO.3 NOVEMBER 2016
kombinasikan dengan Metode Eja. Anak bisa membaca tanpa mengeja, ia mengenal huruf dengan baik, sehingga kata ataupun bahkan kalimat baru yang disodorkan padanya ia mampu membacanya dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA Abdul, M. Asfandi. 1996. Proses Belajar Mengajar Membaca. Bandung: Yayasan BFH. Ahmadi, Abu.Dkk.1996. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: CV Pustaka Setia Budiono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya: Karya Agung Cox, C.1999. Teacher Language Arts.Boston: Allyn and Bacon. Doman, Glenn.1998. Mengajar Bayi Anda Membaca. Jakarta. Gaya Favorite Press. Harmalik, Oemar. 2008.Proses Belajar Mengajar.jakarta: Sinar Grafika Hasibuan &Moedjiono.2006. Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Juang,
Sunanto. 2005. Tsukuba.Criced
Pengantar
Penelitian
dengan
Subyek
Tunggal.Universitas
Moedjiono & Moh.Dimyati.1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Mulyati, Yeti. Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan.Bandung: UPI Nagy,
Nora.2014. 6 Strategies http://blog.helblingreaders.com.
for
Reading
with
Young
Learners.
Rahim, Farida.2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta. Bumi Aksara Ritawati, Wahyudin. 1996.Bahan ajar Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas-kelas Rendah SD. Padang. IKIP S, Warsini 2013.Pengajaran Membaca dari sudut Nerosikolinguistik. Jakarta. Rineka Cipta. Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. PT Rineka Cipta. Slbyapenas.2010. Penerapan Metode Membaca Permulaan. www.google.com Sodiq, M.1994. Kesulitan Membaca.Jakarta. Depdikbud Soedarso. 2010.Sistem Membaca Cepat dan efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sunardi. 1997.Menangani Kesulitan Belajar Membaca. Jakarta: Depdikbud Tarigan, H.G.2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
277