KEBUTUHAN WEB SERVICE UNTUK SINKRONISASI DATA ANTAR SISTEM INFORMASI DALAM E-GOV DI PEMKAB BANTUL YOGYAKARTA
Tugas Elearning Web Service Disusun Oleh : Sigit Bayu Kusuma 13111004 || 22 Malam
LATAR BELAKANG
Pemkab Bantul yang merupakan bagian wilayah Propinsi DIY telah mengalami banyak perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sistem Informasi pertama kali tahun 2001 dengan nama SIM Pengolahan Gaji PNS yang berfungsi untuk menangani pengolahan data gaji PNS di lingkungan Pemkab Bantul. Untuk mendukung publikasi informasi ke publik, Pemkab Bantul melalui Kantor Pengolahan Data Elektronik telah mengembangkan website sejak tahun 2002 yang dapat diakses pada url: http://bantulkab.go.id/.
RUMUSAN MASALAH
Salah satu permasalahan penting dan perlu segera diatasi terkait dengan pengembangan aplikasi sistem informasi di Pemkab Bantul adalah bagaimana melakukan sinkronisasi data antara aplikasi. Implementasi model web service telah banyak dilakukan, berikut contoh-contoh model web service yang pernah dikembangkan dalam berbagai kasus (termasuk dalam e-Gov) yang dibahas sesuai dengan urutan kronologisnya.
PENYELESAIAN MASALAH
Permasalahan aplikasi sistem informasi di Pemkab Bantul dapat diatasi dengan mengembangkan aplikasi web service yang memungkinkan untuk melakukan proses pertukaran data untuk sinkronisasi data antar sistem yang telah ada. Kebutuhan layanan web service dalam e-Gov di Pemkab Bantul, salah satunya dapat diidentifikasi berdasarkan kesamaan obyek data (entitas) dan kedekatan hubungan antar obyek data yang diolah dalam sistem.
REST
Metode yang digunakan menggunakan Metode REST (REpresentational State Transfer). Resource identifier through Uniform Resource Identifier (URI), uniform interface (sumberdaya CRUD menggunakan operasi PUT, GET, POST, dan DELETE), self-descriptive messages (sumberdaya tidak terikat sehingga dapat mengakses konten HTML, XML, PDF, JPEG, plain text, meta data, dll), stateful interactions through hyperlinks (bersifat stateless)
IMPLEMENTASI
Dengan menggunakan model metode REST, proses akses data dapat dilakukan melalui web services pada aplikasi e-Gov1 dengan menyediakan fungsi remote untuk mengambil satu data pada atribut1 disebut getAtributeGov2 dan/atau fungsi remote untuk mengambil sekelompok data pada atribut1 dan atribut2 disebut getAtributesGov2.
Mekanisme pengambilan data dari e-Gov1 ke e-Gov2 dengan metode REST
Rancangan umum model web service antar aplikasi e-Gov menggunakan metode REST :
Perancangan provider ( Penentuan fungsi sumberdaya informasi publik ).
Perancangan agent/broker (menyediakan aplikasi web services untuk proses registrasi (registry) dan penemuan kembali (discovery) untuk memudahkan pengelolaan dan pencarian layanan dengan cara melalukan pencatatan dalam Database )
Perancangan requester (requester dapat menggunakan fungsi layanan setelah memperoleh perintah URL pada browser di client. Jika hasil dari fungsi layanan akan digunakan sebagai sumber data hasil pengolahan, maka perintah tersebut perlu dimasukkan ke dalam kode program requester melalui fungsi komunikasi dalam bahasa pemrograman (socket) atau pengolahan file jarak jauh (PHP, ASP, JSP).
KESIMPULAN
Model web service merupakan bentuk implementasi konsep interoperabilitas yang dapat menjadi sebuah alternatif solusi untuk proses pertukaran data antar sistem informasi.
Metode REST lebih sederhana karena menggunakan format standar (HTTP, HTML, XML, URI, MIME), namun jika diperlukan proses pertukaran data, maka konten berupa teks dari hasil eksekusi web service dapat diolah dalam format teks (seperti XML atau ML) dengan menggunakan utilitas komunikasi data berupa koneksi socket protokol HTTP.