Kebijakan Fiskal & Moneter Indonesia Dr. Anggito Abimanyu
Mata Kuliah: Isu-Isu Kontemporer Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perpajakan Indonesia MEP FEB UGM Yogyakarta, 2011
Outline 1
Tujuan Kebijakan Fiskal dan Moneter
2
Cakupan Kebijakan Moneter
3
Pokok2 Kebijakan Fiskal
4
Bauran Kebijakan Fiskal dan Moneter
5
Tugas Kelompok
2
Tujuan Koordinasi Kebijakan 1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
2. Stabilitas Ekonomi (harga-harga dan nilai tukar) 3. Kesejahteraan Masyarakat
3
Figure 2 Aggregate Demand and Aggregate Supply... Price Level
Aggregate supply
Equilibrium price level
Aggregate demand
0
Equilibrium output
Quantity of Output
THE AGGREGATE-DEMAND CURVE • The four components of GDP (Y) contribute to the aggregate demand for goods and services. Y = C + I + G + NX
Shifts in the Aggregate Demand Curve Price Level
P1
D2 Aggregate demand, D1 0
Y1
Y2
Quantity of Output
Why the Aggregate-Demand Curve Is Downward Sloping • Household Consumption: – Wealth Effect
• Private Investment: – Interest Rate Effect – Investment Climate
• Net Exports – Exchange-Rate Effect – Trade and Financial Policy
CAKUPAN KEBIJAKAN MONETER
8
9
Kebijakan Moneter di Indonesia • Dilakukan oleh Bank Indonesia (bank sentral) secara independen dijamin dengan UUD dan UU tentang Bank Indonesia • Tujuan Kebijakan Moneter: stabilisasi harga-harga (inflasi) dalam perekonomian melalui kebijakan suku bunga • Tugas antara Bank Indonesia: – Stabilitas Nilai Tukar – Pengelolaan kecukupan cadangan devisa – Melakukan regulasi dan supervisi perbankan
Kebijakan Moneter tingkat Global
11
Terkait dengan Sektor Keuangan
12
Kebijakan Moneter Dalam Negeri dipengaruhi situasi Global Nilai Kurs CNY/USD
Terkait dengan Commodity Market
Indikator Keuangan dari Kebijakan Moneter Grafik : Neraca Modal dan Finansial
Grafik : Flow Portfolio Asing USD Milion
IDR/USD
6000
8,900
4000
9,400
2000
9,900
0
10,400
-2000
Equity
10,900
Government Bond
-4000
11,400
Central Bank Bill
-6000
IDR/USD
11,900
Aug-08 Sep-08 Oct-08 Nov-08 Dec-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Oct-09 Nov-09 Dec-09 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10 Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10
-8000
Grafik :Posisi Kepemilikan Asing pada SBI dan SUN Rp Triliun 300 250
Grafik : Indek Nilai Tukar Regional (ytd) 115
SBN
SBI
191,5
KRW index PHP index MYR index
SGD index IDR index
THB index CNY index
110
200 105
150 100
100
50
72,6
95
Jul-08 Aug-08 Sep-08 Oct-08 Nov-08 Dec-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Oct-09 Nov-09 Dec-09 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10 Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10
0
1 Jan 2010 = 100 Peningkatan indeks = apresiasi mata uang thd USD
90 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10 Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10
Apresiasi Rupiah bersama dengan Regional…
Perubahan Nilai Tukar Regional Periode Januari sd 5 Des 2010 (%)
16
Indikator Makro Membaik: Arus modal masuk di pasar finansial mendorong apresiasi Nilai Tukar Rupiah terhadap US dolar. Pergerakan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham
17 Sumber: Bloomberg diolah
Contoh: Respon Kebijakan Bank Indonesia Terhadap Capital Inflow Pengelolaan kebijakan moneter dan perbankan yang pruden;
» Kebijakan suku bunga BI rate diarahkan untuk pencapaian sasaran inflasi dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan. » Kebijakan perbankan difokuskan pada mendorong kredit dan meningkatkan efisiensi perbankan. Bauran kebijakan (policy mix) berupa: 1) Mengakomodasi nilai tukar yang fleksibel dengan menjaga apresiasi Rupiah konsisten melalui intervensi valas agar Rupiah tidak overshooting dan fluktuatif. 2) Memupuk cadangan devisa, yang sangat diperlukan sebagai upaya untuk memperkuat kemampuan menghadapi pembalikan modal (self insurance). 3) Menempuh Kebijakan macroprudential secara selektif thd arus modal asing, dgn kebijakan one-month holding period SBI. 4) Memperkuat Strategi Pengelolaan Likuiditas, dg menaikkan GWM dan “Term Deposit” Rupiah (memperkecil peluang pihak asing mengkumulasi SBI)
Menaikkan Suku Bunga untuk Menurunkan Inflasi
POKOK2 KEBIJAKAN FISKAL
20
John Maynard Keynes - Bapak Kebijakan Fiskal Dunia - Judul Buku: The General Theory of Employment, Interest and Money (1936)
21
Alphonse Gabriel Capone Penggelapan Pajak terbesar di dunia (1930an)
US$250.000 Masuk di Penjara Al Catraz 22
Bernard Lawrence Madoff Melakukan kejahatan keuangan senilai:
US$50 milyar Kejahatan keuangan terbesar oleh institusi keuangan AS yang menyebabkan bailout anggaran pemerintah AS 23
Cristiano Ronaldo
Gaji : €13 juta = Rp188 miliar / tahun Rekor Nilai Transfer Ronaldo dari MU Rp. 1,3 triliun
Total Pajak Penghasilan Setahun sekitar Rp 56,4 miliar 24
Lukman Sardi Sumbangan film Sang Pemimpi ke Pajak Daerah: 7.000.000 penonton
Tiket: Rp50.000,Total Pendapatan bioskop: Rp 350 miliar Total pajak hiburan: 350 M x 10% = 35 M 25
Subsidi BBM Pak Lincolin, warga negara kelas atas, menikmati subsidi Premium sebesar 600ribu setiap bulan jika mengkonsumsi premium perhari 20 lt (20Lx30hrx1000) (Harga keekonomian: Rp 5.500, Harga SPBU: Rp4.500;Jadi subsidi Rp 1.000 per liter)
Bencana Gempa Bumi “Tsunami” Bantul
Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DIY mendapatkan dana APBN dan APBD untuk pemulihan jalan pasca bencana di Bantul.
Jembatan Suromadu (2009)
Dibiayai dari Utang Luar Negeri dari China sebesar 700 juta dolar AS 28
Bauran (Policy Mix) Kebijakan Fiskal dan Moneter
29
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2007
2011
Apa kontribusi pada Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Inflasi 2007-2010
24
24
18
18 Inflasi Makanan
12
12
6
6 Inflasi IHK
0 Nov-07 10/16/08 Source: BPS, CEIC, World Bank
Nov-08
Nov-09
0 Nov-10
Apa kontribusi pada Penurunan Inflasi Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Indonesia Kebanjiran Arus Modal Portofolio Milyar USD
Milyar USD
25
25
20 15
Net Other Investment
Net Portfolio Investment
Net FDI Investment
Financial Account
20 15
10
10
5
5
0
0
-5
-5
-10
-10
-15
-15
2006
Source: BI, CEIC
2007
2008
2009
2010 Q1-Q3
Performa sektor keuangan solid namun memiliki risiko …
Capital Inflow 12 Bulan terakhir
Sep-08
Risiko sektor keuangan terhadap pembalikan meningkat
Mei-10
Kepemilikan Surat Utang oleh Asing Kepemilikan saham oleh Asing
Kebutuhan Pembiayaan Pemerintah
Sementara exposure terhadap perekonomian tidak banyak berubah
Utang Jangka pendek swasta
Total Utang Jangka Pendek
Dan bantalan dalam perekonomian dalam bentuk Cadev meningkat
Cadangan Devisa
0
40
80
120
160 35
Kurva Imbal Hasil untuk SBN (Rupiah) menurun
Penurunannya menunjukkan peningkatan kepercayaan pasar terhadap pengelolaan fiskal yg kredibel dan pengelolaan utang yang prudent. 36
Apa kontribusi pada Kebijakan Moneter dan Keuangan Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Peningkatan Cadangan Devisa Brazil
45.88
Indonesia
25.70
Thailand
24.64
Korea S.
19.78
Meksiko
18.55
Singapore
15.80
Turkey
9.97
Philippines
9.51
India
8.98
Malaysia
4.01
Chile
Delta Perubahan Ytd ( 29 Okt '10 vs 31 Des'09)
1.07
Venezuela -6.38 -10
USD Milyar 0
10
20
30
40
50 38
Apa kontribusi pada Kecukupan Cadangan Devisa Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Profil Utang Jatuh Tempo
40
Profil Utang, 1998-2010 Per Sepetember 2010: Pinjaman Luar Negeri Rp 592 Triliun (36%) Surat berharga Negara Rp 1062 Triliun (64%)
41
Rasio Utang Indonesia dibandingkan dengan Negara Lain
42
Apa kontribusi pada Pengelolaan Utang Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Penyerapan APBN masih belum optimal Pola Pencairan Belanja K/L tiap Kuartal (%) dalam beberapa tahun
Penyerapan Belanja Negara (%)
45
(%) 45 40
35
30
30 25
18
20 15
10
7
5 0
I
II
III
IV
Penyerapan belanja Negara tiap tahun mengalami peningkatan
Namun demikian, pencairan DIPA K/L hampir 50% terjadi pada kuartal ke IV.
Indikator Fiscal Sustainabilty Persentase Defisit terhadap PDB 1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
0,0 -0,1 -0,5 -0,5 -1,0
-0,9
-1 -1,5
-1,3
-1,2
-1,3
-1,3 -1,7
-2,0
-1,6
-2,5
-2,4
-2,5 -3,0
PDB
6.000 85%
89%
100%
Outstanding Utang 77%
5.000
61%
4.000
90%
Rasio Utang thd PDB (RHS)
67%
80% 70%
57%
60%
47% 3.000
39%
50% 35%
33%
2.000
30%
40% 30% 20%
1.000
10% 0
0% 1999
2000
2001
2002
2003
Defisit disesuaikan dengan keadaan ekonomi
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Rasio Utang terus menurun sejalan dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan utang Pemerintah 45
Apa kontribusi Kebijakan pada Percepatan Pencairan Anggaran Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Peringkat Utang Indonesia
Tanggal 16 September 2009 Moody’s menaikan peringkat kredit Indonesia dari Ba3 menjadi Ba2 Tanggal 25 Januari 2010 Fitch’s menaikan peringkat Indonesia dari BB menjadi BB+ 47
Apa kontribusi pada Kenaikan Peringkat Utang Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Tugas: Studi Kasus Bauran Kebijakan
49
Tugas Kelompok: Analisis dan Pro-Kontra Kebijakan Fiskal dan Moneter 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Pengendalian Capital Inflow melalui Pajak Penurunan Tarif Pajak Badan untuk mendorong Sektor Riil Menaikkan Suku Bunga BI rate untuk meredam inflasi Kebijakan APBN berimbang Menurunkan tarif bea masuk untuk impor Kenaikan harga BBM dalam negeri Menaikkan GWM untuk mengelola likuiditas Intervensi terhadap rupiah pada level Rp. 9000/USD untuk mendorong ekspor Menaikkan pajak ekspor CPO Menambah penerbitan obligasi untuk menarik investasi portofolio Menarik utang luar negeri untuk menambah cadangan devisa Menaikkan gaji pegawai untuk meningkatkan kesejahteraan Memberikan insentif IPO BUMN Impor beras dari Vietnam Memberlakukan harga Pertamax untuk pengguna mobil pelat hitam
Ringkasan: Masuknya Arus Modal Asing
Pro
Kontra
Outline Makalah (Maksimal 4 halaman)
Kasus: Perkembangan Arus Modal Asing
Arus Modal Asing: Manfaat dan Permasalahan
Arus Modal Asing: Perkembangan, Prospek dan Dampak Perekonomian
Respon Kebijakan di Sejumlah Negara
Kebijakan Bank Indonesia
Intervensi Valas dan Stabilisasi Nilai Tukar
Akumulasi Cadangan Devisa
Pengaturan Arus Devisa Asing
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Arus Modal Asing ke SUN
Peningkatan Pembiayaan Melalui Pasar Modal
Peningkatan Investasi PMA
Format Tugas Kelompok • Anggota 3 orang • Dikumpulkan maksimum 3 minggu • 1 Kelompok memilih 3 topik • Bahan berasal dari situs2 media dan informasi dari otoritas dan lainnya
• Outline: – Tujuan Kebijakan: diskripsi dan Pro-kon – Tinjauan kebijakan Moneter – Respons Kebijakan Fiskal – Hasil Kebijakan
• Maksimal 4 halaman
53
Terima Kasih
54