KEBIJAKAN DALAM PENGUSAHAAN PANAS BUMI PASCA UU NOMOR 27 TAHUN 2003 Dr. Ir. Simon Felix Sembiring
DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH. No. 10, Jakarta -12870
Denpasar - Bali, 3-4 April 2006
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PETA SEBARAN PANAS BUMI INDONESIA
LOKASI DAN POTENSI PANAS BUMI INDONESIA POTENSI ENERGI No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
PROPINSI Aceh Sumatra Utara Sumatra Barat Bengkulu Sumatra Selatan Lampung Bangka-Belitung Riau Jambi Banten Jawa Barat Jawa Tengah Yogjakarta Jawa Timur Bali NTB NTT Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Utara Maluku Irian Jaya Kalimantan Barat TOTAL
JUMLAH
SUMBER DAYA
CADANGAN
LOKASI
SPEKULATIP
HIPOTETIS
TERDUGA
17 16 16 5 5 13 3 1 8 7 38 14 1 11 5 3 18 5 2 14 16 13 9 6 2 3
630 1500 925 450 725 925 75 25 375 450 1500 275
398 170 73 223 392 838
282 1627 700 600 794 1072
259 100 784 342
137.5 75
365
358 285 1297 614 10 654 226 70 575 540 15 66 49 51 42 100
251
74 353 125
100 25 25 300 325 250 150 125 50 50
117
9,467.5
4,613
14,080.5
TOTAL
10,027
MUNGKIN
POTENSI TERBUKTI 329
20 15
40
488 115
1557 280
110
14 65
728
2,305 13,060
( MWe )
PRODUKSI ( MWe )
1310 3626 1698 1273 1911 2855 75 25 1047 835 5626 1626 10 1156.5 301 144 1042 865 40 366 374 301 309 225 50 50 27,140.5
807
S. AGAM (A P E)
SIBAYAK (PERTAMINA)
Commercial Operation Area Exploration Stage Development Stage
SARULA (PLN )
Producing Stage
S. MERAPI (ENSERCH)
Joint Operation Contract
HULULAIS (PRIMAYANA) LEMPUR (CAITHNES)
LUMUTBALAI LUMUT BALAI (UNOCAL) (UNOCAL)
R DADAP (AMOSEAS)
KARAHA (CAITHNESS)
MARGABAYUR (PLN)
KAMOJANG (PERTAMINA)
DIENG (PT. GEODIPA)
IJEN (ASIA POWER)
TOMPASO (PERTAMINA)
LAHENDONG (PERTAMINA)
BEDUGUL (BALI ENERGI)
S.SEKINCAU (MARATHON) ULUBELU (PERTAMINA)
SALAK (UNOCAL)
PATUHA (PT. GEODIPAI)
WAY. WINDU (ASIA POWER)
DARAJAT (AMOSEAS)
MATALOKO (DMRI-NEDO,JSG)
ULUMBU (PLN)
REALISASI FUEL MIX DALAM PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK INDONESIA TAHUN 2000 – 2005 (Sumber : PLN, Februari 2006). 100%
22%
21%
28%
24%
27%
30%
80% 11%
12%
8% 8%
10%
3%
4%
3%
60%
4%
30%
26%
29%
6%
6%
5%
18%
19%
41%
40%
2004
2005
26%
40%
20%
35%
34%
33%
2000
2001
2002
38%
0% TAHUN
Total Kapasitas Terpasa di Tahun 2005 Batubara ( coal )
Gas
2003
-------------------------------------------------------------------------------- =
Panas Bumi ( Geothermal )
Air ( Hydro )
25,218 Mwe. BBM ( Oil Fuel )
TYPE OF PLANT
ENERGI TERPASANG (MWe)
TOTAL ENERGI
%
OUTSIDE JAVA
JAWA - BALI
( MWe )
HYDRO
624
2.391
3.015
12
COMBINE CYCLE - Gas Fired - Oil Fired
876 -
3.268 2.717
4.144 2.717
16 11
STEAM - Gas Fired - Oil Fired - Coal
310 590
1.000 800 4.200
1.000 1.110 4.790
4 4 19
GEOTHERMAL
20
360
380
2
GAS TURBINE
646
1.416
2.062
8
2.441
109
2.550
10
195
3.255
3.450
14
5.702
19.516
25.218
DIESEL IPP TOTAL
100
Rencana Pemakaian “Fuel Mix” Dalam Pemanfaatan Energi Listrik Nasional 2006 – 29915 (Sumber : PLN, 2006) 100%
4%
3%
3%
2%
2%
2%
2%
3%
BBM
9%
9%
8%
8%
AIR
7%
6%
6%
5%
PB
32%
30%
GAS
7% BBM
22%
80%
8%
8%
7%
9%
7%
7%
7%
7%
37%
38%
37%
9%
7% Air
9% 5%
32%
33%
34%
34%
60% Gas
21%
40%
43%
43%
44%
44%
46%
2006
2007
2008
2009
2010
128.423
138.743
150.447
164.270
177.882
50%
49%
49%
52%
54%
2011
2012
2013
2014
2015
BB
20% Coal
0% TAHUN
Batubara ( coal )
GAS
Panas Bumi (Geothermal)
TOTAL PENAMBAHAN KAPASITAS ( MWe )
Air ( Hydro )
BBM ( Oil Fuel )
ALUR PROSES KEGIATAN OPERASIONAL DAN PENGUSAHAAN PANAS BUMI MENURUT UU-27/2003.
PEMERINTAH/ PEMERINTAH/ PEMDA/ BADAN USAHA SWASTA
BADAN USAHA MILIK NEGARA, BUMD, SWASTA, KOPERSI
LELANG WKP DATA DAN INFORMASI LANGSUNG POTENSI ENERGI panas bumi
SURVAI PENDAHULUAN
EKSPLORASI
STUDI KELAYAKAN
EKSPLOITASI
MINERAL IKUTAN
PEMANFAATAN panas bumi OPTIMAL
LISTRIK SDM, TEKNOLOGI, PERUNDANGAN PERDA PENUGASAN
IZIN USAHA PERTAMBANGAN panas bumi ( IUP )
IUPU IUPL
1
POLA PIKIR PENGEMBANGAN PENGUSAHAAN PANAS BUMI PARADIGMA NASIONAL UUD 1945, UU 20/2002, UU 27/2003
SUBJEK (S) Pemerintah
PENGUSAHA AN PANAS BUMI YANG MASIH RENDAH
OBJEK (O) Kebijakan
RPP Pengusahaan
Regulasi Bisnis
Regulasi Keteknikan
Industri
Panas
Bumi Stakeholder
Jasa
konstruksi, konstruksi, NonNonkonstruksi
Partisipasi
METODA (M) Panas Bumi Blue Print Panas Bumi Road map Panas Bumi Pembentukan Lembaga Panas Bumi Program insentif Aturan perpajakan yang mendukung Jaminan pembayaran Standar Kompetensi SDM Akreditasi laboratorium Peningkatan Kandungan lokal Peningkatan Jasa Lokal Koordinasi Sosialisasi
PENGARUH LINGKUNGAN STRATEGIS
Nasional Otonomi Daerah Keterbatasan dana investasi
Regional Daya tarik investasi di negara lain lebih menarik
Global Kyoto Protocol *) Mekanisme pasar
INDUSTRI PANAS BUMI YANG DIINGINKAN PADA TAHUN 2020 • MENUNJANG PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN; • MEMBERI NILAI TAMBAH & NILAI MANFAAT SECARA KESELURUHAN; • MENINGKATKAN PENDAPATAN NEGARA DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT; • PEMANFAATAN UNTUK TENAGA LISTRIK SEBESAR 6000 Mw; • BERKEMBANGNYA PEMANFAATAN LANGSUNG UNTUK AGRIBISNIS, PARIWISATA, DLL.
1
KESIMPULAN UNTUK PENCAPAIAN TARGET DAN SASARAN PENGEMBANGAN PENGUSAHAAN PANAS BUMI PERLU ADA LANGKAH/KEBIJAKAN SBB :
1. JAMINAN KEAMANAN INVESTASI 2. MENCIPTAKAN IKLIM PENGUSAHAAN PANAS BUMI YANG KONDUSIF ( Iklim pengusahaan yang menguntungkan )
3. MENCIPTAKAN SISTEM INFORMASI YANG HANDAL 4. INSENTIF DAN ATURAN PERPAJAKAN YANG MENDUKUNG, serta 5. PENINGKATAN TEKNOLOGI DAN SDM YANG MEMADAI