KEBERHASILAN PARTAI HIJAU MENJADI PARTAI BERKUASA DI NEGARA BAGIAN BADEN-WÜRTTEMBERG TAHUN 2011 Shaviera Indriyati dan Lilawati Kurnia Program Sarjana Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia E-mail:
[email protected]
Abstrak Tulisan ini membahas tentang keberhasilan Partai Hijau menjadi partai berkuasa di BadenWürttemberg tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian yang eksplanatif dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Partai Hijau menjadi partai berkuasa di Baden-Württemberg merupakan hasil dari strategi pemenangan partai ini. Partai Hijau mengubah isu yang berkembang menjadi strategi kampanye. Isu penolakan pembangunan proyek Stuttgart 21, isu anti-nuklir, dan juga isu krisis ekonomi Jerman merupakan isu yang berkembang di Baden-Württemberg yang kemudian dijadikan strategi kampanye. Hal ini membawa pengaruh yang positif karena hasil dari pemilu menunjukan naiknya suara untuk partai Hijau. Setelah suara Partai Hijau naik pada pemilu di Landtag BadenWürttemberg tahun 2011, strategi Partai Hijau yaitu berkoalisi dengan Partai SPD untuk mendapatkan simple majority di Landtag Baden-Württemberg tahun 2011. Koalisi Partai HijauSPD akhirnya menempatkan Winfried Kretschmann resmi menjadi Ministerpräsident pertama dari Partai Hijau. Koalisi ini mengalahkan suara koalisi CDU-FPD untuk menempatkan Partai Hijau menjadi partai berkuasa di Baden-Württemberg. Kata Kunci : Baden-Württemberg, Partai Hijau, Pemilu Landtag, 2011. The Success of Green Party Becoming The Ruling Party in Landtag Election of BadenWuerttemberg in The Year 2011 Abstract This Article are explaining about The Success of Green Party becoming Ruling Party in BadenWürttemberg in the year of 2011. This research are explanative research that use qualitative
methods. Output of this research showing that the success of Green Party becoming ruling party in Baden-Württemberg were results from their campaign strategies. Green Party were able to transform the latest and growing issues to become part of their campaign strategy. Issue of againts project Stuttgart 21, issue of anti-nuclear and also issue of German’s economy setback or crisis were are the growing issues in Baden-Württemberg which is used by Green party as their campaign strategies. There were positive reactions as The Greens are gaining more votes on 2011 elections. After significant impact from The Greens votes on Landtag elections of BadenWürttemberg, The Greens strategies by establishing coalitions with The SPD are succeed. This means that Green-Red coalitions succesfully gain simple majority in Landtag Baden-
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Württemberg. The Greens finally put their very first Ministerpräsident in History after beating CDU-SPD coalitions and make the Greens as ruling party of Baden-Württemberg. Keywords : Baden-Württemberg, Green Party, Elections, Landtag, 2011
1. Pendahuluan Republik Federasi Jerman1 (Bundesrepublik Deutschland) merupakan negara berbentuk Federal yang memiliki 16 negara bagian. Jerman memiliki dua tingkatan pemerintahan yaitu di tingkat Federal dan di tingkat negara bagian. Kepala Pemerintahan di tingkat Federal adalah Kanselir dan Kepala Negaranya adalah Presiden. Parlemen di tingkat Federal menggunakan sistem bikameral, yang terdiri dari Bundestag dan Bundesrat.2 Sementara Kepala Pemerintahan Negara Bagian adalah Ministerpräsident. Parlemen di Pemerintahan Negara Bagian juga menggunakan sistem bikameral, yang terdiri dari Landtag dan Landrat.3 Warga Negara Jerman melakukan pemilu sebanyak dua kali, yaitu pemilu Bundestag dan pemilu Landtag. Pemilu Bundestag merupakan pemilihan umum untuk memilih partai politik dan anggota partai politik untuk masuk ke dalam Bundestag. Setelah pemilu Bundestag selesai, partai politik yang mendapatkan suara mayoritas akan menunjuk Kanselir. Kanselir mempunyai kekuasaan di tingkat Federal. Pemilu Landtag merupakan pemilihan umum untuk memilih partai politik dan anggota partai politik untuk masuk ke dalam Landtag. Setelah selesai pemilu Landtag, partai politik yang mendapatkan suara mayoritas akan memilih Ministerpräsident. Ministerpräsident mempunyai kekuasaan di negara bagiannya saja. Jerman mempunyai satu kanselir dan 16 Ministerpräsident.4
1
Republik Federal Jerman atau Bundesrepublik Deutschland merupakan nama resmi dari negara Jerman. Republik Federal Jerman akan disebut sebagai Jerman di penulisan selanjutnya. 2 Sistem bikameral atau sistem dua kamar adalah sistem parlemen yang memiliki pembagian antara Majelis Rendah dan Majelis Tinggi. Di Pemerintah Federal Jerman, Bundestag berfungsi sebagai Majelis Rendah. Anggota Bundestag dipilih langsung oleh masyarakat Jerman. Bundesrat merupakan Majelis Tinggi. Anggota Bundesrat merupakan perwakilan masing-masing Pemerintah Negara Bagian di Jerman. 3 Landtag merupakan lembaga Parlemen Majelis Rendah di tingkat Negara Bagian. Anggota Landtag dipilih oleh masyarakat di masing-masing negara bagian di Jerman. Landrat merupakan lembaga Parlemen Majelis Tinggi di tingkat Negara Bagian. Anggota Landrat merupakan perwakilan dari masing-masing distrik di satu negara bagian 4 D.J. Sagar, Political Parties of The World : 7th edition, ( London: John Harper Publishing , 2009) hlm. 229-230
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Bagan 1.1 Alur Kekuasaan Pemerintahan Jerman
Kanselir
Presiden Federal Mahkamah Konstitusi Federal
Konvensi Federal Bundestag
Bundesrat
Landtag
Pemerintah Negara Bagian
Warga Negara Sumber : Peter Hintereder, Fakta Mengenai Jerman, (Jakarta: Penerbit Katalis, 2010) hlm. 50-51
Bagan 1.1 menunjukkan alur kekuasaan di Jerman mulai dari Warga Negara hingga Kanselir. Warga Negara memilih wakilnya ke dalam Bundestag dan Landtag. Partai mayoritas di Landtag berhak untuk membentuk Pemerintah Negara Bagian dan memilih Ministerpräsident. Kemudian, Pemerintah Negara Bagian mengirim wakil untuk masuk ke dalam Bundesrat. Bundesrat berfungsi untuk mengesahkan undang-undang bersama dengan Bundestag. Menurut Marc Debus, masyarakat Jerman cenderung untuk memilih partai yang menjadi oposisi di Bundestag di dalam pemilu Landtag.5 Hal ini dilakukan untuk menghukum koalisi pemerintahan Federal yang ada. Kecenderungan ini terjadi agar partai oposisi yang menang di dalam Landtag nantinya akan masuk ke dalam Bundesrat. Di tingkat Federal, partai mayoritas di Bundestag memilih salah satu anggotanya menjadi Kanselir. Konvensi Federal terdiri dari seluruh anggota Bundestag dan beberapa anggota Landtag. Konvensi Federal merupakan badan untuk memilih Presiden Federal. Pada awal tahun 2011, Partai CDU (Christlich Demokratische Union Deutschlands) mengalami kekalahan di salah satu negara bagian yang merupakan basis suaranya, yaitu Baden5
Marc Debus, “Party Competition and Government Formation in Multilevel Settings: Evidence from Germany” dalam jurnal Government and Opposition, Vol. 43, No. 4, 2008, hlm. 509-511
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Württemberg. CDU telah berkuasa di negara bagian tersebut sejak tahun 1953 di negara bagian ini. Pada pemilu Landtag di Baden-Württemberg tahun 2011, CDU dan FDP (Freie Demokratische Partei) hanya meraih 67 kursi. Sementara Partai Hijau (Bündnis 90/Die Grünen) dan SPD
(Sozialdemokratische Partei Deutschlands) berhasil memenangi pemilu dengan
perolehan kursi sebesar 71 kursi sehingga memenuhi simple majority 50%+1 di Landtag.6 Pada tahun 2011, CDU untuk pertama kalinya kehilangan posisi sebagai partai penguasa di BadenWürttemberg. Menjelang Pemilu Landtag 2011 di Baden-Württemberg, terdapat beberapa isu yang telah dibawa oleh Partai Hijau. Pertama, isu penutupan reaktor nuklir. Pada awal tahun 2011 terjadi bencana tsunami di Jepang yang menyebabkan adanya kebocoran reaktor nuklir di Fukushima. Kebocoran reaktor nuklir di Jepang menyadarkan masyarakat dan pemerintah Jerman tentang bahaya radiasi yang dihasilkan oleh reaktor nuklir.7 Kedua, melemahnya ekonomi Zona Eropa. Koalisi Pemerintah Federal CDU-FDP menjanjikan ekonomi yang kuat dalam program kerjanya. Akan tetapi, melemahnya perekonomian di Zona Eropa, yang dimulai dari kebangkrutan Yunani, menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat pada koalisi CDU-FDP.8 Ketiga, pembangunan proyek Stuttgart 21. Pembangunan stasiun kereta di Stuttgart merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang ditentang oleh Partai Hijau di Baden-Württemberg dan merupakan salah satu isu yang diangkat di kampanye tahun 2011. Pembangunan stasiun tersebut kontroversial karena menelan banyak biaya di saat ekonomi Eropa sedang lemah.9 Masyarakat Baden-Württemberg yang tergabung dalam kelompok Infoofensive membuat proyek saingan yaitu K-21 (Kaupfbahnhof 21). Infoofensive adalah kelompok masyarakat Jerman yang menolak pembangunan proyek Stuttgart 21. K-21 dipercaya oleh masyarakat Baden-Württemberg sebagai proyek pembangunan stasiun kereta api yang lebih efisien dibandingkan Stuttgart 21. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas mengenai kemenangan Partai Hijau di pemilu Landtag Baden-Württemberg tahun 2011 dan juga menjawab pertanyaan bagaimana strategi pemenangan Partai Hijau pada pemilu ini. Ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi 6
Data Pemilu Landtag sejak tahun 1946 dalam http://www.bundeswahlleiter.de/de/landtagswahlen/ergebnisse/downloads/ltw_ab46_sitze.pdf pada 18 februari 2013 pk. 12.45 WIB 7 Nuclear Power Plants Shut Down in Germany dalam http://www.bbc.co.uk/news/business-12745899 diakses pada 17 Maret 2013 pk. 11.42 WIB 8 Goodbye to Berlin dalam http://www.al-invest4.eu/minisite/renovables/docs/noticias/economia/alemania/berlin.pdf diakses pada 17 Maret 2013 pk. 11.53 WIB 9 Stuttgart – A City in Conflict diakses dalam http://www.stop-stuttgart21.info/html/overview.html diakses pada 17 Maret 2013 pk. 11.41 WIB
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
pada fenomena keberhasilan pertama Partai Hijau menjadi partai berkuasa di BadenWürttemberg tahun 2011 yang merupakan kemenangan yang bersejarah bagi Partai Hijau di daerah pemilihan yang menjadi basis suara bagi CDU. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya maka penelitian ini mengangkat pertanyaan penelitian: Bagaimana strategi pemenangan Partai Hijau di BadenWürttemberg tahun 2011? 2. Tinjauan Teoritis Penelitian ini menggunakan dua konsep, yaitu strategi oposisi dan rational choice. Strategi oposisi merupakan konsep dari Robert Dahl. Konsep ini menunjukkan strategi yang dilakukan oposisi untuk dapat masuk ke dalam pemerintahan. Konsep rational choice adalah konsep yang digunakan untuk melihat keputusan yang diambil oleh pemilih dan partai politik.
2. 1. Konsep Strategi Oposisi Penelitian ini akan menggunakan konsep strategi oposisi. Menurut Robert Dahl, terdapat enam jenis strategi oposisi di dalam politik. Strategi ini digunakan oleh oposisi menghadapi pemerintah. Pemakaian strategi tersebut tergantung pada kohesi, daya saing, lokasi, dan tujuan oposisi.10 Penelitian ini hanya menggunakan salah satu strategi oposisi yang sesuai dengan karakteristik Partai Hijau di Pemilu Baden-Württemberg. Strategi tersebut adalah oposisi berusaha untuk mendapatkan tambahan pemilih dan memperoleh tambahan kursi dalam pemilihan umum untuk parlemen, dan memusatkan perhatian kepada bagaimana cara untuk masuk dalam suatu koalisi yang memerintah dan memperoleh untung dalam bentuk kebijakan yang seusai dengan kehendak partai sebanyak mungkin dari tawar-menawar dalam koalisi. Salah satu karakteristik oposisi yang menggunakan strategi ini adalah oposisi berada dalam suatu negara yang mempunyai sistem partai politik lebih dari dua partai besar yang masing-masing kader mempunyai kedekatan dengan partai yang kuat, dan seleksi pemerintahan dalam bentuk pemilu yang secara relatif dapat dikatakan menentukan.11
10
Miriam Budiardjo, Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai, (Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1998) hlm. 140-141 11 Miriam Budiardjo,Op.Cit. hlm. 140-141
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Karakteristik dari oposisi diatas tersebut sesuai dengan sistem politik di Jerman paskareunifikasi yang mempunyai empat partai besar, yaitu CDU, CSU, SPD, Partai Hijau, FDP dan Die Linke.12 Di Baden-Württemberg, partai besar di negara bagian tersebut adalah CDU, SPD, Partai Hijau, dan FDP. Strategi oposisi ini digunakan oleh Partai Hijau ketika memenangkan pemilu di Baden-Württemberg tahun 2011. Partai Hijau sebelum pemilu tahun 2011 selalu menjadi oposisi. Partai Hijau tidak pernah menjadi bagian dari koalisi pemerintahan di Baden-Württemberg. Akan tetapi, pada tahun 2011, Partai Hijau bertambah presentase suara dan juga kursi di parlemen yang di dapat. Dengan bertambahnya kursi di parlemen, Partai Hijau bisa membentuk koalisi pemerintahan di Baden-Württemberg dengan cara berkoalisi dengan SPD. Strategi ini digunakan oleh Partai Hijau untuk dapat menjadi pemerintah di BadenWürttemberg.
2. 2. Teori Pilihan Rasional (Rational Choice) Menurut Anthony Downs, rational choice adalah studi ekonomi politik mengenai pengambilan keputusan. Rational choice adalah metode ilmu ekonomi yang diterapkan pada ilmu politik. Rasional adalah efesiensi. Aktor yang dianggap rasional adalah seorang yang mencapai tujuannya secara efisien, mendapatkan maksimalisasi hasil dan menggunakan paling sedikit pemakaian tenaga atau biaya.13 Aktor yang terlibat dalam penelitian ini adalah partai politik dan pemilih. Partai politik merupakan suatu lembaga penghimpun aspirasi masyarakat dan juga alat untuk memperoleh kekuasaan lewat pemilihan umum.14 Setiap partai mempunyai ideologi yang berbeda-beda, akan tetapi dengan tujuan utama yang sama yaitu untuk masuk ke dalam pemerintahan. Ideologi merupakan senjata yang digunakan untuk setiap partai berperang di pemilu. Pemilih akan melihat partai berdasarkan ideologinya dan kebijakan yang dibuat. Pemilih menghargai partai yang menjalankan setiap tindakannya sesuai dengan ideologi, platform, dan kebijakan yang dibuat. Demi mencapai tujuan utamanya, partai melakukan tindakan rasional yaitu jujur dan bertanggungjawab terhadap ideologi dan kebijakan yang diambil.15 12
Die Linke merupakan Partai Kiri yang didirikan sejak tahun 1989. Die Linke sebelumnya bernama SED (Partai Kesatuan Sosialis) di bekas Republik Demokrasi Jerman (Jerman Timur) yang kemudian setelah reunifikasi bernama PDS (Partai Sosialis Demokratis) yang kemudian mengganti nama menjadi Die Linke. 13 Anthony Downs, An Economic Theory of Democracy, (New York: Harper&Row Publisher, 1957) hlm. 5-7 14 Ichlasul Amal, Teori-teori Mutakhir Partai Politik: Edisi Kedua, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1996) hlm. 19 15 Anthony Downs, Op.Cit. hlm. 96 dan 113
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Namun, menurut Margaret Levi, tidak selamanya rational choice terikat kepada asumsi maksimalisasi kebahagiaan dan keuntungan. Rational choice tidak sebatas pada motivasi manusia. Aktor dalam membuat keputusan rasional, berada pada situasi yang tidak pasti (dinamis). Mereka menilai kebutuhan dan keuntungan yang telah diperkirakan dan bertindak konsisten pada preferensi masing-masing. Partai akan menyesuaikan penampilan mereka untuk merefleksikan preferensi pemilih, akan tetapi partai tetap konsisten pada platform yang sudah dibentuk sejak awal. 16 Di dalam penelitian ini, teori rational choice digunakan sebagai pisau analisis strategi keberhasilan Partai Hijau menjadi partai berkuasa di negara bagian Baden-Württemberg tahun 2011. Masyarakat Baden-Württemberg akan memilih partai yang dapat memberikan keuntungan dalam bentuk program partai yang akan sesuai dengan pemilih. Pemilih telah kecewa dengan performa CDU ketika menjadi partai berkuasa di Baden-Württemberg sehingga Partai Hijau menjadi partai alternatif yang dipilih. Partai Hijau menolak pembangunan Proyek pembangunan stasiun kereta Stuttgart karena tidak sesuai dengan platform partai. Selain itu, Partai Hijau juga membuat program partai untuk membangun kembali ekonomi Baden-Württemberg lewat preservasi lingkungan.17
3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif bertujuan untuk menjelaskan data yang dianalisis secara mendalam yang dilakukan oleh peneliti tentang permasalahan sosial dan material, berdasarkan pengalaman dan juga perspektif peneliti.18 Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan keberhasilan Partai Hijau berkuasa di Negara Bagian Baden-Württemberg
tahun 2011.
menjadi partai
Keberhasilan Partai Hijau
berdasarkan atas strategi kampanye Partai Hijau, kenaikan suara Partai Hijau di Landtag BadenWürttemberg, dan Pemilihan rekan koalisi. Data yang digunakan di dalam penelitian ini diutamakan menggunakan data sekunder, yaitu data didapat dengan melakukan studi pustaka. Untuk menganalisis strategi kampanye Partai Hijau, penulis menggunakan data sekunder bersumber dari koran, sumber internet dan majalah. Selain itu, penulis juga menggunakan data 16
Mark Irving Lichbach dan Alan S. Zuckerman, Op.Cit, hlm. 23-25 Program untuk Baden-Württemberg yang baru dalam http://www.gruene-bw.de/wahl/programm.html diakses pada 19 Maret pk. 22.29 WIB 18 Jane Ritchie dan Jane Lewis, Qualitative Research Practice: A Guide for Social Science Students and Researchers, (London: Sage Publications, Ltd., 2003) hlm. 3 17
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
primer dengan mewawancarai Andrea Hund melalui surat elektronik, anggota Infoofensive Jerman, kelompok yang menolak pembangunan Stuttgart 21. Penulis juga menggunakan data sekunder bersumber dari buku dan jurnal untuk memenuhi data pemilu Landtag BadenWürttemberg tahun 2011
4. Hasil Penelitian Kemenangan Partai Hijau di Baden-Württemberg berdasarkan atas dua Strategi yaitu strategi kampanye dan strategi pembentukan koalisi. Strategi kampanye diantaranya terdapat isu penolakan proyek Stuttgart 21, Strategi Anti-Nuklir, dan Kekuatan Ekonomi Hijau. Selain itu, strategi pembentukan koalisi mempengaruhi kemenangan Partai Hijau adalah Koalisi dengan SPD. 4. 1. Strategi Kampanye Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai strategi kampanye Partai Hijau di Landtag Baden-Württemberg tahun 2011. Pertama, strategi penolakan Stuttgart 21. Stuggart 21 merupakan proyek pembangunan stasiun dan rel Stuttgart menjadi lebih modern. Proyek ini ditentang oleh sebagian besar masyarakat Baden-Württemberg dan juga Partai Hijau. Kedua, strategi ekonomi hijau. Krisis ekonomi di Zona Eropa juga dijadikan strategi kampanye oleh Partai Hijau untuk mendorong kemenangan Partai Hijau. Ketiga, strategi kampanye anti-nuklir. Partai Hijau merupakan partai yang sejak awal pembentukannya telah mengangkat isu untuk penutupan reaktor nuklir karena efek samping yang dibawa oleh reaktor nuklir sangatlah besar dan mempunyai dampak yang sangat buruk.
Penolakan Proyek Stuttgart 21 Stuttgart merupakan ibukota dari negara bagian Baden-Württemberg. Dengan luas kota 10.557,7 m2 dan dengan populasi kurang lebih 500.000 orang, Stuttgart merupakan pusat ekonomi dan juga pusat administratif Baden-Württemberg. Stuttgart merupakan tiga besar tumpuan ekonomi Jerman dan posisi ke tujuh kota terbesar di Jerman.19 Stuttgart dengan ekonomi yang sangat berkembang menyebabkan kebutuhan akan pembangunan yang lebih pesat. Demi mencapai Stuttgart lebih modern, internasional dan menjadi pusat bisnis Eropa maka dari
19
Reinhold Weber dan Iris Häuser, Baden-Württemberg – A Portrait of the German Southwest : 6th fully revised edition. (Stuttgart: Landeszentrale für politische Bildung Baden-Württemberg, 2008).hlm. 82
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
itu dibutuhkan sarana transportasi yang lebih mudah untuk dicapai. Pemerintah BadenWürttemberg memutuskan untuk merenovasi stasiun kereta Stuttgart. Stasiun kereta Stuttgart ini akan dibangun agar mendapatkan jalur kereta api langsung dari negara-negara tetangga sekitar barat daya Jerman dan kota-kota besar lainnya di Jerman. Proyek Stuttgart 21 mengandung konsep pembaharuan stasiun kereta Stuttgart dengan cara membangun 17 rel kereta baru dan delapan lantai rel kereta bawah tanah. Kemudian, Stuttgart 21 juga akan mengganti secara keseluruhan stasiun kereta yang telah ada dan membuat rancangan yang baru yang lebih modern. Proyek yang sudah mulai direncanakan pada tahun 1988 dan diumumkan pembuatannya sejak tahun 1994, merupakan pembangunan stasiun dan rel kereta api di Stuttgart disebut juga sebagai Stuttgart 21. Terdapat beberapa konsep dibentuknya Stuttgart 2, yaitu :20 1. Membuat jalur kereta api cepat yang akan menghubungkan pusat kota dengan bandar udara internasional Baden-Württemberg; 2. Mengubah fungsi stasiun rel kereta api yang awalnya berbentuk Kopfbahnhof (stasiun utama) menjadi Durchgangsbahnhof (stasiun singgah); 3. Membuat jalur kereta api cepat sepanjang 60 kilometer antara Stuttgart dan Ulm, yang hanya akan ditempuh selama 26 menit; 4. Menjadikan Stuttgart menjadi “Jantung Kota Eropa” dengan bergabung dengan proyek Eropa untuk membuat jalur kereta api cepat dari Paris sampai dengan Budapest. Sejak tahun 1995, Pembangunan Proyek Stuttgart 21 dianggarkan sebesar 2,6 juta Euro. Namun pada tahun 2009, Ministerpräsident Günther Oettinger menandatangani kontrak pembangunan proyek Stuttgart 21 yang dianggarkan sebesar 4,5 juta Euro.21 Biaya yang akan digunakan untuk membangun Stuttgart 21 ini akan ditanggung oleh beberapa pihak, yaitu Deutsche Bahn (Perusahaan Kereta Api Jerman), Bandar Udara Stuttgart, Pemerintah Federal, Pemerintah Negara Bagian, dan Pemerintah Kota. Pembangunan Stuttgart 21 ditentang oleh masyarakat Baden-Württemberg. Pada tanggal 13 Agustus 2010, 20.000 orang melakukan demonstrasi untuk menghentikan pembangunan 20
“Stuttgart 21 : Empat Milyar Dollar Perbaikan” dalam http://www.spiegel.de/international/germany/stuttgart-21-afour-billion-euro-makeover-a-710388.html pada 16 April 2013 pk. 12.18 WIB 21 “Pimpinan Perusahaan Kereta Jerman Mendukung Stuttgart 21 Meskipun Biaya yang Tinggi” dalam http://www.dw.de/german-rail-company-board-backs-stuttgart-21-project-despite-cost-blowout/a-16647777 pada 12 April 2013 pk. 19.00
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Stuttgart 21. Sebanyak 20.000 orang ini bergandengan tangan berjalan untuk berdemonstrasi di depan kantor walikota Stuttgart.22 Menurut penelitian Mannheim Research Center, sebanyak 60% masyarakat BadenWürttemberg menyatakan bahwa isu pembangunan Stuttgart 21 sangat penting dalam memutuskan pilihan suara pada pemilu Landtag tahun 2011. Presentase jumlah masyarakat Baden-Württemberg
yang menolak pembangunan proyek Stuttgart 21 adalah 55%. 28%
masyarakat Baden-Württemberg menolak proyek Stuttgart 21 karena biaya yang mahal, 12% karena proyek ini tidak bermanfaat, 5% karena alasan preservasi lingkungan, 5% karena kekhawatiran terhadap masalah teknis, dan 5% karena tidak transparannya keputusan yang diambil oleh pemerintah.23 Isu Pembangunan proyek Stuttgart 21 adalah isu yang menyebabkan penurunan citra CDU. Mannheim Research Center juga membuat survey mengenai peran partai politik dalam pembangunan proyek Stuttgart 21. Pada November 2010, 34% masyarakat Baden-Württemberg memilih CDU dalam pemilu Landtag, 26% memilih Partai Hijau, 19% memilih SPD, dan 5% memilih FDP. Data ini menunjukkan proyek Stuttgart 21 menurunkan suara di CDU. Pada pemilu Landtag tahun 2006, CDU memperoleh 44,5% suara, sedangkan pada survey yang dilakukan
Mannheim Research Center hanya 34% suara. Di sisi lain, suara Partai Hijau
mengalami kenaikan. Pada pemilu Landtag tahun 2006 perolehan suara Partai Hijau hanya 11,7%, sedangkan pada survey ini mendapatkan 26% suara. 24
4. 2. Gerakan Anti-nuklir Gerhard Schröder, pada koalisi pemerintahan Federal SPD-Partai Hijau, telah mengeluarkan kebijakan pemerintah untuk menutup seluruh reaktor nuklir Jerman hingga tahun 2030. Kebijakan ini kemudian dihentikan pada masa pemerintahan Angela Merkel. Pada tahun 2010, Angela Merkel menetapkan untuk menunda penutupan reaktor hingga 12 tahun.25 Namun setelah terjadi kebocoran reaktor nuklir di Jepang, Merkel melakukan penutupan tujuh reaktor 22
“Stasiun Stuttgart Membawa 20.000 orang” dalam http://www.thelocal.de/national/2010081429153.html#.UWwyG6JHLgl pada 16 April 2013 pk. 12.53 WIB 23 “Survey Stuttgart 21 dan pengaruh terhadap pemilu Landtag 2011” dalam http://www.forschungsgruppe.de/Umfragen/Politbarometer/Archiv/Politbarometer-Extra/PBExtra_BaWue_Nov_2010/ diakses pada 29 juni 2013 Pk. 3.31 WIB 24 25
“Energi Nuklir Jerman” di dalam http://www.spiegel.de/flash/0,5532,24364,00.html pada 10 April 2013 pk. 1.34 WIB
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
nuklir. Tujuh reaktor nuklir yang ditutup ini merupakan reaktor yang dibuat sebelum tahun 1980 dan sudah dianggap tidak layak untuk tetap beroperasi.26 Keputusan yang diambil oleh Merkel untuk menutup tujuh reaktor ini bukan keputusan yang sesuai dengan prinsip partainya yaitu mendukung kestabilan ekonomi lewat pengadaan reaktor nuklir. Reaktor nuklir sangat efisien untuk menopang industri Jerman. CDU merupakan salah satu partai yang mendukung adanya reaktor nuklir di Jerman. Langkah politik yang diambil Merkel untuk menutup tujuh reaktor nuklir merupakan langkah yang justru melemahkan kekuatan CDU dan makin menguatkan Partai Hijau. Kebocoran reaktor nuklir di Jepang dan penutupan tujuh reaktor nuklir di Jerman semakin menguatkan isu yang dibawa oleh Partai Hijau yaitu tentang bahaya reaktor nuklir. Masalah penutupan reaktor nuklir bukan merupakan tugas dari pemerintah negara bagian, tetapi tugas dari pemerintahan Federal. Namun, isu kebocoran reaktor nuklir di Jepang menjadi faktor pendorong naiknya suara yang didapat oleh Partai Hijau karena sesuai dengan cita-cita partai
4. 3. Kampanye Kekuatan Ekonomi Hijau Jerman merupakan negara industri terbesar di Eropa. Industri mobil seperti BMW, Volkswagen, Porsche, Mercedes-Benz merupakan buatan Jerman yang terkenal di seluruh dunia. Selain itu, industri kimia juga berkembang di Jerman seperti Bayer, BSAF, dan Hoeschs. Jerman merupakan negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, dan India. Jerman mempunyai populasi 83 juta orang dan PDB 3,6 Triliyun Dollar Amerika. Penghasilan per kapita Jerman merupakan penghasilan tertinggi di dunia, yaitu sebesar $ 44.280. Jerman merupakan salah satu negara yang paling berpengaruh di Eropa dan dunia karena ekonominya yang kuat.27 Pada tahun 2009, Jerman mengalami krisis ekonomi. PDB Jerman pada tahun 2009 turun hingga minus 6%. Tingkat PDB pada tahun 2009 merupakan PDB terendah. Tingkat pengangguran Jerman hingga sebesar 10,1% pada masa krisis Jerman tahun 2009. Tingkat pengangguran pada tahun 2009 naik 3% dari tahun 2008.
26
Jerman akan Menutup Tujuh Reaktor Nuklir di dalam http://www.voanews.com/content/germany-to-shut-down-7nuclear-reactors-118004304/136532.html pada 10 April 2013 pk. 0.50 27 Patrick B. Wethers, Europe : Financial Crisis and Security Issues , (Nova Science Publisher, New York, 2011) hlm. 210
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Krisis yang dialami Jerman ini berdampak pada banyak perusahaan yang mengalami resesi akibat konsumen dan investor yang menahan keluarnya uang. Perusahaan mobil Jerman pun seperti Volkswagen mengalami kebangkrutan karena banyak berkurangnya ekspor. Krisis ekonomi di Jerman dimulai ketika akhir dari masa koalisi pemerintahan Federal CDU-SPD. Kemudian CDU/CSU28-FDP merupakan partai pemerintah di Jerman sejak tahun 2009-2013. CDU merupakan volkspartei, yaitu partai massa di Jerman. Ciri khas dari CDU adalah partai Kristen yang konservatif. FDP merupakan partai liberal yang mengutamakan pada ekonomi liberal dan pro-bisnis. Pada periode 2009-2013, CDU/CSU-FDP membuat perjanjian koalisi, yaitu visi “pertumbuhan, edukasi, dan kesatuan”. Visi“pertumbuhan, edukasi, dan kesatuan”, kemudian diturunkan menjadi berbagai misi. Berbagai misi tersebut adalah pertumbuhan ekonomi, pemulihan dari krisis, semakin terbukanya lapangan pekerjaan, dan lain-lain.29 Tabel 3.1 Tingkat Pertumbuhan PDB tahun 2009-2011 Tahun
2009
2010
2011
PDB
-5.1%
3.6%
3.1%
Sumber: #axzz2R7WhG1L1
http://www.gfmag.com/PDB-data-country-reports/268-germany-PDB-country-report.html
Tabel 3.1 menunjukkan tingkat pertumbuhan PDB Jerman dari tahun 2009-2011. Tabel ini memperlihatkan pertumbuhan PDB Jerman pada masa koalisi pemerintahan Federal CDU/CSU-FDP pada tahun 2009-2011. Tingkat PDB Jerman mengalami kenaikan dari tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 8,7 % dalam jangka waktu satu tahun. Pertumbuhan PDB ini memperlihatkan peningkatan ekonomi pada masa koalisi pemerintahan CDU/CSU-FDP tahun 2011, tetapi belum dapat menuntaskan krisis ekonomi Jerman. Tabel 3.2 Tingkat Pengangguran Tahun 2009-2011 Tahun
2009
2010
28
2011
CDU/CSU merupakan dua partai yang tergabung dalam fraksi yang bersifat permanen. Fraksi dapat dibentuk oleh partai-partai yang berhaluan sama dan tidak bersaing di salah satu negara bagian. CSU merupakan partai Kristen yang hanya berafiliasi di negara bagian Bavaria, sedangkan CDU merupakan Partai Kristen yang mempunyai massa di seluruh negara bagian, kecuali Bavaria. CDU tidak terjun langsung di Bavaria karena negara bagian ini mempunyai kedekatan tersendiri dengan CSU. 29 “Growth, Education, Unity : The Coalition Agreement between CDU, CSU, and FDP” di dalam http://www.fdp.de/files/565/091024-koalitionsvertrag.pdf diunduh pada 21 April 2013 pk. 11.38 WIB.
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Tingkat Pengangguran Sumber : #axzz2R7WhG1L1
7.7%
7.1%
6%
http://www.gfmag.com/PDB-data-country-reports/268-germany-PDB-country-report.html
Tabel 3.2 menunjukkan tingkat pengangguran di Jerman pada masa koalisi pemerintahan Federal Cdu/CSU-FDP pada tahun 2009-2011. Data ini memperlihatkan kondisi ekonomi Jerman yang belum sepenuhnya pulih dengan tingkat pengangguran yang hanya turun 0,6 % dari 7,7 % pada tahun 2009 ke 7,1 % dan turun 1,1 % pada tahun 2011. Pada pemilu Baden-Württemberg tahun 2011, Partai Hijau mencanangkan 11 program utama. Program pertama yang diangkat oleh Partai Hijau adalah mengenai kekuatan ekonomi hijau. Ekonomi hijau dapat dilakukan dengan cara mempromosikan industri yang menghemat sumber daya, meningkatkan iklim dan teknologi lingkungan, serta perlindungan lingkungan yang kuat. Partai Hijau ingin memodernisasi perekonomian secara ekologis sehingga perusahaan terus memainkan peran utama di global pasar. Partai Hijau beranggapan bahwa mobilitas yang berkelanjutan adalah masa depan industri otomotif. Industri Kerajinan dan perusahaan kecil tidak banyak mengonsumsi energi, sehingga memainkan peran sentral dalam mendukung pergeseran ke arah pasokan energi berkelanjutan.30 Strategi kampanye ketiga Partai Hijau adalah Kekuatan Ekonomi Hijau. Pemerintahan CDU/CSU-FDP merupakan koalisi pemerintahan Federal yang diharapkan dapat memulihkan krisis di Jerman. Janji koalisi CDU/CSU-FDP adalah semakin terbukanya lapangan kerja namun janji ini tidak terwujud, dan tingkat pengangguran yang masih tinggi. Hal ini menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap koalisi ini. Di Baden-Württemberg, koalisi partai yang sama menjadi pemerintah sejak tahun 2006. Tidak terpenuhinya janji koalisi di tingkat Federal pun ikut berpengaruh terhadap koalisi di negara bagian, karena hanya pemerintah di tingkat Federal yang bisa mengatur ekonomi di keseluruhan negara Jerman. Untuk itu, masyarakat mencari alternatif partai selain koalisi yang telah gagal di dalam janjinya. Menurut Marc Debus, masyarakat Jerman cenderung untuk memilih partai yang menjadi oposisi di Bundestag di dalam pemilu Landtag.31 Hal ini dilakukan untuk menghukum koalisi pemerintahan Federal yang ada. Kecenderungan ini terjadi agar partai oposisi yang menang di dalam Landtag nantinya akan masuk ke dalam Bundesrat. (Lihat Bagan 1.1) 30
“11 Program Utama Untuk Baden-Württemberg yang Baru” dalam http://www.gruenebw.de/wahl/programm.html diakses pada 3 Juli 2013 pk. 14.00 WIB 31 Marc Debus, Op.Cit.hlm. 509
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Kemudian, partai oposisi di Bundestag menjadi mayoritas di Bundesrat, sehingga partai pemerintahan tidak mudah untuk membuat kebijakan karena kebijakan dapat dibuat dengan adanya kesepakatan dari Bundestag dan Bundesrat. Contohnya, pada koalisi pemerintahan SPDFDP tahun 1969-1982, CDU menjadi mayoritas di Bundesrat dan juga pada tahun 1991-1998.32 Pada fenomena keberhasilan Partai Hijau menjadi partai berkuasa di Baden-Württemberg tahun 2011, CDU-FDP kalah karena masyarakat menghukum koalisi ini yang tidak berhasil mengeluarkan Jerman dari krisis ekonomi.
Berkoalisi dengan SPD Jerman mempunyai aturan formal untuk membentuk koalisi di parlemen. Aturan ini dilakukan untuk mendapatkan suara mayoritas di dalam parlemen. Koalisi dibentuk setelah pemilihan umum selesai. Koalisi biasanya dibentuk dengan dua atau lebih partai untuk mencapai simple majority yaitu 50%+1. Koalisi tidak perlu dibentuk apabila suatu partai telah mendapatkan suara mayoritas di parlemen. Terdapat beberapa cara untuk membentuk koalisi, yaitu (1) koalisi yang berdasarkan kemiripan ideologi, (2) koalisi hanya untuk memenuhi kuota mayoritas di dalam parlemen tanpa mempertimbangkan perbedaan ideologi.33 Aturan koalisi tidak hanya pada pemerintahan Federal Jerman, akan tetapi juga ada pada tingkatan pemerintah negara bagian. Pada pemerintahan di Baden-Württemberg, koalisi pemerintahan telah dibentuk sejak 1952. Namun pada tahun 1972-1992 CDU sudah memperoleh kursi mayoritas sehingga tidak perlu membentuk koalisi. Selain itu, CDU berkoalisi dengan FDP dan berkoalisi dengan SPD. Pada pemilu tahun 2011, Partai Hijau mendapatkan 36 kursi, CDU 60 kursi, SPD 35 kursi, dan FDP 5 kursi. Untuk dapat mengirimkan Ministerpräsident ke dalam pemerintahan, Partai Hijau hanya mempunyai satu opsi yaitu berkoalisi dengan SPD. Selain itu, apabila CDU ingin memerintah lagi di Baden-Württemberg, partai ini harus berkoalisi dengan Partai Hijau. Namun, Partai Hijau tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk mengirimkan kandidatnya menjadi Ministerpräsident untuk pertama kalinya. Di lain pihak, Partai Hijau tidak pernah berkoalisi dengan CDU di tingkat nasional ataupun di negara bagian yang populasi dan luasnya
32
Marc Debus, Op.Cit. hlm. 509-510 Daniela Gianetti dan Kenneth Benoit, Intra-Party Politics and Coalition Governments, (Oxon: Routledge, 2009) hlm. 11
33
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
besar. CDU pernah berkoalisi di Hamburg dan Saarland, namun umur dari koalisi ini tidak berjalan lama karena adanya ketidakcocokan antara kedua partai.34 Setelah pemilu Baden-Württemberg, Partai Hijau akhirnya melakukan kerjasama dalam bentuk koalisi dengan SPD. Di dalam koalisi ini, Partai Hijau-SPD hanya mempunyai selisih empat kursi dengan oposisinya CDU-FDP. Pada 5 Mei 2011, Winfried Kretschmann resmi menjadi Ministerpräsident pertama Partai Hijau.
5. Pembahasan Kemenangan Partai Hijau di Baden-Württemberg berdasarkan atas dua Strategi yaitu strategi kampanye dan strategi pembentukan koalisi. Strategi kampanye diantaranya terdapat penolakan proyek Stuttgart 21, Strategi Anti-Nuklir, dan Kekuatan Ekonomi Hijau. Selain itu, strategi pembentukan koalisi mempengaruhi kemenangan Partai Hijau adalah Koalisi dengan SPD. Isu kampanye pertama dari Partai Hijau adalah penolakan proyek Stuttgart 21. Partai Hijau merupakan partai yang ikut menolak pembangunan Stuttgart 21. Selain itu, masyarakat Baden-Württemberg juga menolak pembangunan Stuttgart 21 dengan melakukan demonstrasi, petisi, dan gerakan lainnya. Partai Hijau akan berusaha mengikuti para pemilih dengan cara mengambil posisi untuk menolak terhadap Stuttgart 21 sesuai dengan kehendak pemilih mayoritas demi mencapai hasil perolehan suara dari masyarakat yang ikut menolak pembangunan Stuttgart 21. Partai Hijau menolak pembangunan Stuttgart 21 karena proyek ini menghabiskan banyak biaya, padahal Jerman masih dalam tahap krisis ekonomi. Partai Hijau membuat program membangun kembali ekonomi lewat pembangunan ekonomi hijau untuk menuntaskan krisis ekonomi. Selain itu, salah satu platform dari Partai Hijau adalah grassroot democracy. Disini dapat dilihat bahwa Partai Hijau mendukung penolakan Stuttgart 21 juga karena menjunjung platform yang telah dibuatnya. Penolakan pembangunan Stuttgart 21 merupakan keinginan masyarakat Baden-Württemberg, sehingga Partai Hijau pun mendukung suara masyarakat. Partai Hijau juga tidak menyukai sikap yang dilakukan oleh CDU ketika berhadapan dengan penolakan masyarakat dengan pembangunan Stuttgart 21 lewat demonstrasi. Partai pemerintah pada saat itu, CDU tidak
34
“Black-Green Talk Colours German Politics” dalam http://www.ft.com/intl/cms/s/0/83d59f00-2da5-11e2-9b8800144feabdc0.html#axzz2RUwMapHL pada 26 April 2013 pk. 0.48 WIb
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
transparan tentang berapa biaya pasti yang dikeluarkan untuk pembangunan proyek tersebut. Pada tahun 2009, pembangunan Stuttgart 21 disepakati mencapai 4,5 juta Euro. Kemudian pada tahun 2010 naik menjadi 5,9 juta Euro.35 CDU juga bertanggungjawab atas kekerasan terhadap masyarakat Baden-Württemberg lewat penertiban demonstrasi. Partai Hijau merupakan partai oposisi yang menolak Stuttgart 21. Pembangunan proyek Stuttgart 21 tidak sesuai dengan platform Partai Hijau. Strategi kampanye Partai Hijau untuk menolak pembangunan Stuttgart 21 adalah keputusan yang rasional yang diambil sebelum pemilu. Strategi menolak pembangunan Stuttgart 21 bukan hanya mengikuti platform partai hijau, tetapi juga mengikuti mayoritas suara masyarakat Baden-Württemberg. Isu kampanye kedua Partai Hijau adalah anti reaktor nuklir. Apabila dilihat dari konsep rational choice, Partai Hijau merupakan pilihan rasional untuk dipilih paska kebocoran reaktor nuklir di Jepang karena partai ini merupakan satu-satunya partai yang sejak awal mendukung penutupan reaktor demi keamanan warganegara Jerman. Ketika pemilihan umum BadenWürttemberg pada tanggal 27 Maret 2011, hanya 16 hari sejak tsunami di Jepang, Partai Hijau unggul dan menjadi pemerintah di negara bagian Baden-Württemberg. Isu kampanye ketiga Partai Hijau adalah Kekuatan Ekonomi Hijau. Pemerintahan CDU/CSU-FDP merupakan koalisi pemerintahan Federal yang diharapkan dapat memulihkan krisis di Jerman. Janji koalisi CDU/CSU-FDP adalah semakin terbukanya lapangan kerja namun janji ini tidak terwujud, dan tingkat pengangguran yang masih tinggi. Hal ini menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap koalisi ini. Di Baden-Württemberg, koalisi partai yang sama menjadi pemerintah sejak tahun 2006. Tidak terpenuhinya janji koalisi di tingkat Federal pun ikut berpengaruh terhadap koalisi di negara bagian, karena hanya pemerintah di tingkat Federal yang bisa mengatur ekonomi di keseluruhan negara Jerman. Untuk itu, masyarakat mencari alternatif partai selain koalisi yang telah gagal di dalam janjinya. Menurut Marc Debus, masyarakat Jerman cenderung untuk memilih partai yang menjadi oposisi di Bundestag di dalam pemilu Landtag.36 Hal ini dilakukan untuk menghukum koalisi pemerintahan Federal yang ada. Kecenderungan ini terjadi agar partai oposisi yang menang di dalam Landtag nantinya akan masuk ke dalam Bundesrat. (Lihat Bagan 1.1) 35
Pimpinan Perusahaan Kereta Jerman Mendukung Stuttgart 21 Meskipun Biaya yang Tinggi” dalam http://www.dw.de/german-rail-company-board-backs-stuttgart-21-project-despite-cost-blowout/a-16647777 pada 12 April 2013 pk. 19.00 36 Marc Debus, Op.Cit.hlm. 509
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Kemudian, partai oposisi di Bundestag menjadi mayoritas di Bundesrat, sehingga partai pemerintahan tidak mudah untuk membuat kebijakan karena kebijakan dapat dibuat dengan adanya kesepakatan dari Bundestag dan Bundesrat. Contohnya, pada koalisi pemerintahan SPDFDP tahun 1969-1982, CDU menjadi mayoritas di Bundesrat dan juga pada tahun 1991-1998.37 Pada fenomena keberhasilan Partai Hijau menjadi partai berkuasa di Baden-Württemberg tahun 2011, CDU-FDP kalah karena masyarakat menghukum koalisi ini yang tidak berhasil mengeluarkan Jerman dari krisis ekonomi. Strategi pemilihan rekan koalisi Partai Hijau adalah berkoalisi dengan SPD. Strategi ini merupakan faktor utama di dalam kemenangan Partai Hijau. Partai Hijau hanya bisa berkoalisi dengan SPD agar dapat menjadi partai berkuasa di Baden-Württemberg. Konsep rational choice digunakan pada saat Partai Hijau berkoalisi dengan SPD. Partai Hijau memilih SPD menjadi rekan koalisi untuk dapat menjadi partai berkuasa. Selain itu, SPD mendapatkan keuntungan untuk dapat masuk ke dalam pemerintah dengan menjadi rekan koalisi dengan Partai Hijau. Berkoalisi dengan SPD menjadi keputusan yang rasional bagi keduanya sesuai dengan konsep rational choice dari Margaret Levi, yaitu aktor (Partai Hijau) menilai kebutuhan dan keuntungan yang telah diperkirakan dan bertindak konsisten pada preferensi masing-masing. Strategi oposisi digunakan oleh Partai Hijau sebelum pemilu tahun 2011. Partai Hijau selalu menjadi oposisi dan tidak pernah masuk ke dalam pemeritahan sebelum tahun 2011. Partai Hijau sebagai partai oposisi berusaha untuk mendapatkan tambahan pemilih dan memperoleh tambahan kursi dalam pemilihan umum untuk parlemen, dan memusatkan perhatian kepada bagaimana cara untuk masuk dalam suatu koalisi yang memerintah dan mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dari tawar-menawar dalam koalisi. Dalam hal ini, mendapatkan tambahan pemilih dan tambahan kursi dalam parlemen dengan cara dukungannya terhadap Stuttgart 21, isu kebocoran reaktor nuklir yang sejak awal diangkat partai ini lewat kebocoran reaktor nuklir di Jepang, isu krisis ekonomi di Jerman yang membuat banyaknya masyarakat Jerman yang kehilangan pekerjaannya. Selain itu juga strategi yang digunakan oleh Partai Hijau adalah berkoalisi dengan SPD yang mempunyai kemiripan ideologi dan jumlah suara yang cukup untuk menjadi rekanan koalisi. Dengan mendapatkan tambahan kursi pada tahun 2011 sebanyak 19 kursi dari pemilu sebelumnya, Partai Hijau dapat masuk ke dalam koalisi pemerintahan BadenWürttemberg dan juga berhasil mempunyai Ministerpräsident pertama dari Partai Hijau. dengan 37
Marc Debus, Op.Cit. hlm. 509-510
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
menjadi Ministerpräsident, Partai Hijau memiliki posisi yang lebih kuat di pemerintahan BadenWürttemberg daripada hanya menjadi rekan koalisi ataupun oposisi.
VI . Kesimpulan Pada tahun 2011 Partai Hijau berhasil menjadi partai berkuasa di Baden-Württemberg, sedangkan CDU pertama kali menjadi partai oposisi di Baden-Württemberg. Di lain pihak, Baden-Württemberg merupakan negara bagian yang mempunyai latar belakang Katolik, yang melatarbelakangi kemenangan CDU secara konsisten di negara bagian ini. CDU merupakan partai yang mempunyai posisi yang kuat di Jerman, salah satunya karena merupakan partai di pemerintahan Federal. Akan tetapi, CDU telah terbukti semakin melemah dengan kekalahannya di
Baden-Württemberg,
North
Rhine-Westphalia,
Schleswig-Holstein,
dan
Hamburg.
Keberhasilan Partai Hijau di Baden-Württemberg pada tahun 2011 merupakan salah satu bentuk dari semakin kuatnya partai ini. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor. Pertama, penolakan proyek Stuttgart 21 yang merupakan rencana pembangunan stasiun kereta di Stuttgart yang memakan biaya hingga lima juta Euro. Stuttgart 21 mendapat banyak tentangan dari masyarakat Stuttgart karena banyaknya biaya yang akan digunakan sehingga pembangunan stasiun ini dianggap sebagai pemborosan anggaran oleh pemerintah. Dlam kasus ini, Partai Hijau menolak pembangunan Stuttgart 21. Partai ini memberikan penolakan lewat demonstrasi dan juga petisi untuk menolak Stuttgart 21. Selain itu, penolakan Partai Hijau juga diberikan lewat poster kampanye yang dibuat sebagai strategi kampanye. Kedua, strategi kampanye anti-nuklir. Kebocoran reaktor nuklir di Jepang yang diakibatkan oleh bencana alam tsunami merupakan salah satu pendukung kemenangan Partai Hijau di Baden-Württemberg tahun 2011. Bahaya akan reaktor nuklir bukan merupakan hal yang baru. Pada tahun 1975, protes penutupan reaktor nuklir di Whyl merupakan cikal bakal pembentukan Partai Hijau. Sejak terbentuk pada tahun 1980, bahaya reaktor nuklir selalu menjadi isu utama yang dibawa oleh Partai Hijau. Tidak salah bahwa isu kebocoran reaktor nuklir di Jepang mendongkrak suara Partai Hijau. Ketiga, strategi kampanye kekuatan ekonomi hijau. Krisis ekonomi di Jerman merupakan salah satu hal yang membuat menurunnya kredibilitas partai CDU dan FDP. Kedua partai ini merupakan partai koalisi pemerintahan Federal yang terpilih karena janjinya untuk memulihkan kembali perekonomian di Jerman. Pada kenyataannya krisis ekonomi di Jerman tidak sepenuhnya
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
pulih. Walaupun PDB Jerman kembali naik, namun jumlah pengangguran di Jerman masih besar. Hal ini pun berpengaruh terhadap ketidakpuasan masyarakat di Baden-Württemberg terhadap koalisi pemerintah CDU-FDP. Oleh karena itu, kedua partai ini dianggap tidak dapat menepati janji oleh masyarakat sehingga menurunkan jumlah kedua suara mereka, dan Partai Hijau menawarkan alternatif pilihan masyarakat Baden-Württemberg yaitu dengan adanya preservasi lingkungan, merupakan awal dari terbukanya lapangan pekerjaan. Terakhir, berkoalisi dengan SPD merupakan salah satu faktor di dalam kemenangan Partai Hijau di Baden-Württemberg tahun 2011. Strategi Partai Hijau untuk mengajak SPD menjadi rekan koalisi di Landtag Baden-Württemberg tahun 2011 merupakan hal yang paling tepat dilakukan karena hal tersebut satu-satunya cara untuk Partai Hijau masuk menjadi partai berkuasa. Oleh karena itu, keempat faktor kemenangan Partai Hijau di Baden-Württemberg tahun 2011 merupakan hasil dari strategi pemenangan Partai Hijau. Dengan melihat seluruh faktor kemenangan tersebut sesuai dengan konsep yang dipakai yaitu rational choice yang merupakan strategi yang digunakan Partai Hijau sebagai oposisi pada saat itu untuk memenangkan pemilu. Isu pembangunan proyek Stuttgart 21, gerakan anti-nuklir, kampanye kekuatan ekonomi hijau, dan berkoalisi dengan SPD digunakan sebagai strategi Partai Hijau untuk memenangkan pemilu Landtag di Baden-Württemberg tahun 2011.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Buku : Amal, Ichlasul. (1996).Teori-teori Mutakhir Partai Politik: Edisi kedua. Yogyakarta : Tiara Wacana. Budiardjo, Miriam. (1998). Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Downs, Anthony. (1957). An Economic Theory of Democracy. New York: Harper&Row Publisher. Gianetti, Daniela dan Kenneth Benoit. (2009). Intra-Party Politics and Coalition Governments. Oxon: Routledge. Lichbach, Mark Irving dan Alan S. Zuckerman. (1997). Comparative Politics : Rationality, Culture, and Structure. United Kingdom : Cambridge University Press, United Kingdom. Ritchie, Jane dan Jane Lewis. (2003). Qualitative Research Practice : A Guide for Social Science Students and Researchers”. London : Sage Publications, Ltd.
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Sagar, D.J. (2009). Political Parties of The World : 7th edition, London: John Harper Publishing Weber, Reinhold dan Iris Häuser. (2008). Baden-Württemberg – A Portrait of the German Southwest : 6th fully revised edition. Stuttgart: Landeszentrale für politische Bildung Baden-Württemberg. Wethers, Patrick. (2011). Europe : Financial Crisis and Security Issues , New York : Nova Science Publisher. . Artikel Jurnal dan Majalah : Marc Debus, “Party Competition and Government Formation in Multilevel Settings: Evidence from Germany” dalam jurnal Government and Opposition, Vol. 43, No. 4, 2008, hlm. 509-511 Perjanjian Koalisi : Growth, Education, Unity : The Coalition Agreement between CDU, CSU, and FDP di dalam http://www.fdp.de/files/565/091024-koalitionsvertrag.pdf diunduh pada 21 April 2013 pk. 11.38 WIB. Laporan Survei : Data Pemilu Landtag sejak tahun 1946 di dalam http://www.bundeswahlleiter.de/de/Landtagswahlen/ergebnisse/downloads/ltw_ab46_sit ze.pdf pada 18 februari 2013 pk. 12.45 WIB “Survei Stuttgart 21 dan pengaruh terhadap pemilu Landtag 2011” di dalam http://www.forschungsgruppe.de/Umfragen/Politbarometer/Archiv/PolitbarometerExtra/PB-Extra_BaWue_Nov_2010/ diakses pada 29 juni 2013 Pk. 3.31 WIB Sumber Internet : Perolehan kursi partai pada Bundestag Jerman ke-16 dalam http://www.bundeswahlleiter.de/en/Bundestagswahlen/fruehere_Bundestagswahlen/btw2 005.html diakses pada 16 Februari pk. 21.49 WIB Black-Green Talk Colours German Politics dalam http://www.ft.com/intl/cms/s/0/83d59f002da5-11e2-9b88-00144feabdc0.html#axzz2RUwMapHL pada 26 April 2013 pk. 0.48 Wib Stuttgart – A City in Conflict diakses dalam http://www.stop-stuttgart21.info/html/overview.html diakses pada 17 Maret 2013 pk. 11.41 WIB Nuclear Power Plants Shut Down in Germany dalam http://www.bbc.co.uk/news/business12745899 diakses pada 17 Maret 2013 pk. 11.42 WIB
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013
Goodbye to Berlin dalam http://www.alinvest4.eu/minisite/renovables/docs/noticias/economia/alemania/berlin.pdf diakses pada 17 Maret 2013 pk. 11.53 WIB Stuttgart 21 : Empat Milyar Dollar Perbaikan dalam http://www.spiegel.de/international/germany/stuttgart-21-a-four-billion-euro-makeover-a710388.html pada 16 April 2013 pk. 12.18 WIB Pimpinan Perusahaan Kereta Jerman Mendukung Stuttgart 21 Meskipun Biaya yang Tinggi dalam http://www.dw.de/german-rail-company-board-backs-stuttgart-21-project-despitecost-blowout/a-16647777 pada 12 April 2013 pk. 19.00 Stasiun Stuttgart Membawa 20.000 orang dalam http://www.thelocal.de/national/2010081429153.html#.UWwyG6JHLgl pada 16 April 2013 pk. 12.53 WIB Energi Nuklir Jerman dalam http://www.spiegel.de/flash/0,5532,24364,00.html pada 10 April 2013 pk. 1.34 WIB Jerman akan Menutup Tujuh Reaktor Nuklir di dalam http://www.voanews.com/content/germany-to-shut-down-7-nuclear-reactors118004304/136532.html pada 10 April 2013 pk. 0.50 Program untuk Baden-Württemberg yang baru di dalam http://www.gruenebw.de/wahl/programm.html diakses pada 19 Maret pk. 22.29 WIB 11 Program Utama Untuk Baden-Württemberg yang Baru dalam http://www.gruenebw.de/wahl/programm.html diakses pada 3 Juli 2013 pk. 14.00 WIB
Keberhasilan partai..., Shaviera Indriyati, FISIP UI, 2013