KEBAYA SEBAGAI MEDIA PRESENTASI DIRI PEREMPUAN BALI DI KELUHARAN UBUD, GIANYAR SKRIPSI
Disusun Oleh: Putu Setia Aprillia Dewi NIM. 1121005017
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i
KEBAYA SEBAGAI MEDIA PRESENTASI DIRI PEREMPUAN BALI DI KELURAHAN UBUD, GIANYAR SKRIPSI
Disusun Oleh: Putu Setia Aprillia Dewi NIM. 1121005017
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Program Studi Sosiologi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015
ii
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi yang diajukan oleh: Nama : Putu Setia Aprillia Dewi NIM : 1121005017 Judul : Kebaya Sebagai Media Presentasi Diri Perempuan Bali di KelurahanUbud, Gianyar Bali. Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Seminar dan dinyatakan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, Pada Hari Tanggal Pukul Tempat
: Rabu : 24 Juni 2015 : 10.00 wita – selesai : Ruang Sidang FISIP UNUD Dewan Seminar Skripsi
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Dr. Dra. Ni Luh Nyoman Kebayantini, M.Si NIP. 197501051986012001
Ikma Citra Ranteallo, S.Sos, M.A. NIP. 198210272009122006
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Dra. Nazrina Zuryani, MA., Ph.D. NIP. 196502231990032002
Imron Hadi Tamim, S.S., M.A. NIP. 198210102009121002
Gede Kamajaya, S.Pd., M.Si NIP.
Disahkan di Denpasar, 24 Juni 2015 Dekan
Dr. Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si NIP. 196407081992031003 iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Putu Setia Aprillia Dewi
NIM
: 1121005017
Program Studi
: Sosiologi
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil plagarisme atau penjiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut, termasuk pembatalan skripsi dan pencopotan gelar kesarjanaan yang sudah diperoleh.
Denpasar, 24 Juni 2015 Yang membuat pernyataan,
Putu Setia Aprillia Dewi NIM. 1121005017
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Kebaya Sebagai Media Presentasi Diri Perempuan Bali di Kelurahan Ubud, Gianyar” dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Skripsi ini telah disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Sosiologi Universitas Udayana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Dalam proses penyusunannya, segala hambatan dan rintangan yang ikut mengiringi dapat teratasi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada, 1.
Dr. Dra. Ni Luh Nyoman Kebayantini M,Si selaku Ketua Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana sekaligus dosen pembimbing I penulis. Terima kasih telah memberikan penulis arahan, dorongan dan motivasi dalam menyusun skripsi ini,
2.
Ikma Citra Ranteallo, S.Sos., M.A. sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan penulis motivasi, arahan dan saran sehingga penulisan skripsi ini selesai dalam waktu yang telah ditargetkan,
3.
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.KEMD sebagai rektor Universitas Udayana,
4.
Dr. Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa M,Si sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana sekaligus pembimbing akademik penulis,
5.
Dra. Nazrina Zuryani, MA., Ph.D. selaku dosen Penguji I, terima kasih telah meluangkan waktunya,
v
6.
Imron Hadi Tamim, S.S., MA, selaku dosen Penguji II, terima kasih atas arahannya,
7.
Gede Kamajaya, S.Pd., M.Si, selaku dosen Penguji III, terima kasih atas motivasi yang telah diberikan,
8.
Seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana yang telah mengajar penulis empat tahun terakhir dengan sabar,
9.
Seluruh pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana yang membantu studi penulis dari awal sampai akhir,
10. Para informan yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas informasi yang telah diberikan sehingga penyusunan skripsi ini berjalan dengan lancar, 11. Mangku Nyoman Sadu (kakek) dan Mangku Made Merta (nenek) yang telah membesarkan, memberikan semangat dan cinta kasih tanpa hentinya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi sampai jenjang strata satu (S1) dalam jangka waktu yang sudah ditargetkan, 12. Terima kasih kepada I Wayan Suarna yang telah memotivasi dan mengarahkan penulis dari awal studi strata 1 sampai saat ini, 13. Kepada papa (Wayan Bun Setiawan), mama (Putu Sri Prana Dewi), adik-adik (Aditya Setiawan, Farel Setiawan, Sania Salsabilla, Tugek Aurelia dan Tania Setiawan), tante-tante (Setia Wahyuni, Kadek Wisbiantari dan Made Setiawati) dan keluarga yang tidak bisa disebutkan satu per satu, karena telah memberikan penulis motivasi, cinta kasih, semangat dan meluangkan waktunya sehingga tulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik, 14. Kepada sahabat-sahabat terbaik penulis Istri Deviantari, Deasy Sihotang, Tessa Lim, Putri Purpa, Indri Cahyantari, Carlo Putra, Mega Dian, Polina Prameswari, Putu Leona, Cok Dian dan sahabat lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas dorongan semangat yang kalian berikan kepada penulis ditambah dengan canda tawa kalian sehingga dalam suka maupun duka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, 15. Terima kasih kepada seluruh mahasiswa Program Studi Sosiologi, mulai dari angkatan 2009 sampai dengan angkatan 2014, khususnya kepada (alm.) Meta
vi
yang memberikan inspirasi tema kepada penulis untuk menyusun skripsi ini. Kak Dayu Eka, Kak Tika, Kak Suadi, Kak Sonik, Gung Bayu, Beben, Ozi dan teman-teman prodi karena telah meluangkan waktu mereka untuk memberikan arahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Kepada angkatan sosiologi 2011 terima kasih telah menjadi bagian hidup penulis selama kurang lebih empat tahun terakhir, 16. Kepada pihak lain yang tidak bisa penulis sebut satu per satu nama mereka terima kasih telah memberikan motivasi, semangat, arahan, dan waktunya sehingga penulisan skripsi ini berjalan sesuai dengan rencana. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran kepada seluruh pembaca sehingga perlahan skripsi ini akan menuju kesempurnaan. Harapan dari penulis adalah semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang lain dan semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu memberikan rahmatnya kepada kita semua.
Denpasar, 24 Juni 2015 Penulis,
Putu Setia Aprillia Dewi
vii
ABSTRAK
Upacara adat dan keagamaan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat Bali. Banyaknya upacara yang harus dilakukan oleh masyarakat Bali, secara tidak langsung membuat kebaya menjadi pakaian yang harus dimiliki. Penelitian ini menjelaskan tentang cara-cara yang dilakukan perempuan Bali di Kelurahan Ubud untuk mendapatkan penampilan ideal pada saat menggunakan kebaya. Teori dramaturgi dari Erving Goffman dengan metode kualitatif dapat menjelaskan fenomena ini. Pada upacara yang bersifat suka, perempuan di Ubud cenderung untuk menggunakan kebaya dengan warna yang cerah. Sedangkan, pada upacara bersifat duka, mereka cenderung untuk memakai kebaya dengan warna gelap. Pada kegiatan keagamaan, kebaya bernuansa putih dan kuning menjadi kebaya pilihan perempuan di Ubud. Sehingga, kebaya yang digunakan pada setiap kesempatan akan berbeda-beda. Berbagai cara dilakukan oleh perempuan di Ubud untuk mendapatkan penampilan yang ideal. Pada panggung depan, penampilan yang cantik dan ideal direpresentasikan dengan cara menggunakan kebaya baru dikombinasikan penggunaan high heels, riasan wajah dan rambut yang ditata rapi. Sedangkan, panggung belakang adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan penampilannya saat panggung depan. Hal ini meliputi membeli kebaya, pergi ke salon, dan berolahraga. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan untuk mempersiapkan penampilan cantik dan ideal pada saat berinteraksi dengan orang lain. Pada dasarnya setiap manusia ingin mempresentasikan dirinya secara unik dibandingkan orang lain. Kata Kunci: Perempuan Bali, kebaya, kegiatan sosial dan keagamaan, kesan ideal
viii
ABSTRACT
Cultural and religious ceremonies are an inseperable part of the life of Balinese people. Numerous ceremonies that need to be done by Balinese people indirectly makes kebaya an important clothing. This research describes different ways that are done by Balinese women in Ubud Village to create ideal impressions through their kebaya. The concept of dramaturgy by Erving Goffman and qualitative methods are used to portray this phenomenon. In ceremonies that bring happiness Balinese women usually use kebaya in bright colors. However, in ceremonies that cause sadness, they prefer to use kebaya in darker colors. White or yellow kebaya are usually used for religious ceremonies. Thus, Balinese people in Ubud use different kinds of kebaya for different ceremonies. As the front stage, Balinese women will wear new kebaya with high heels, makeup and hairdo to represent their concept of a beautiful and ideal appearance. On the other hand, back stage is various activities to prepare for their appearance in the front stage. This activity includes buying kebaya, going to the salon, and exercising. These activities are done to prepared beautiful and ideal appearance when they interact with others, because essentially every human being wants to represent themselves to others. Key words: Balinese women, kebaya, cultural and religious ceremonies, ideal impression
ix
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL LUAR SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN
i
LEMBAR PERNYATAAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
GLOSARI
xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1
1.2
Rumusan Masalah
5
1.3
Batasan Masalah
5
1.4
Tujuan Penelitian
5
1.5
Manfaat Penelitian
5
1.5.1 Manfaat Teoritis
5
1.5.2 Manfaat Praktis
6
Sistematika Penulisan
6
1.6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KONSEP 2.1
Kajian Pustaka
8
2.2
Kerangka Konseptual
11
2.2.1
Kebaya
11
2.2.2
Presentasi Diri
12
2.2.3
Perempuan Bali
13
2.3
Kerangka Teori
14
x
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian
21
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
21
3.3
Sumber Data
22
3.4
Unit Analisis
23
3.5
Teknik Penentuan Informan
23
3.6
Teknik Pengumpulan Data
25
3.6.1
Observasi
25
3.6.2
Wawancara
27
3.7
Teknik Analisis Data
27
3.8
Teknik Penyajian Data
29
BAB IV PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum Daerah Penelitian
30
4.1.1
Kondisi Geografis
30
4.1.2
Kondisi Demografi
32
4.1.3
Kehidupan Sosial Budaya
33
4.2
Sejarah Kebaya di Bali
36
4.3
Kebaya dan Perempuan Bali Di Ubud
40
4.3.1
Kebaya untuk Kegiatan Sosial
44
4.3.2
Kebaya untuk Kegiatan Keagamaan
57
4.3.3
Penampilan Ideal Perempuan Bali di Ubud
67
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan
100
5.2
Saran
102
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1
15
Bagan 2.2
18
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1
32
Tabel 4.2
32
Tabel 4.3
33
Tabel 4.4
35
Tabel 4.5
38
Tabel 4.6
60
Tabel 4.7
71
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1
31
Gambar 4.2
39
Gambar 4.3
47
Gambar 4.4
48
Gambar 4.5
52
Gambar 4.6
60
Gambar 4.7
60
Gambar 4.8
60
Gambar 4.9
61
Gambar 4.10
65
Gambar 4.11
67
Gambar 4.12
67
Gambar 4.13
88
Gambar 4.14
98
xiv
Glosari Istilah
Arti
Banjar
Pembagian
wilayah
administratif
di
Provinsi Bali, Indonesia di bawah kelurahan atau desa. Banten
Sesajen yang akan dipersembahan untuk Tuhan.
Cuntaka
Suatu keadaan tidak suci menurut pandangan agama Hindu, dapat disebabkan karena ada kematian, datang bulan dan lainnya.
Klian
Ketua kelompok dalam sebuah organisasi desa.
Maturan
Menyampaikan persembahan dengan menghaturkan hasil karya dengan perasaan tulus ikhlas.
Maajar-ajar
Upacara untuk mengiringi para dewadalam perjalanan suci ke berbagai pura di Bali.
Magedong-gedongan
Upacara yang ditujukan untuk bayi yang masih berada dalam
kandungan.
Upacara
ini
bertujuan
untuk
melakukan penyucian terhadap bayi yang sudah berumur sekitar 6 bulan atau 210 hari dalam kandungan ibunya. Majejaitan
Kegiatan membuat persembahan untuk Tuhan yang biasanya terbuat dari janur.
Manek kelih atau
Upacara yang dilakukan pada anak yang akan beranjak
manek deha
dewasa yang bertujuan untuk memohon agar diberikan jalan yang baik dan tidak menyesatkan.
Mapeed
Parade berjalan berbaris memanjang yang diikuti semua masyarakat. Tradisi ini dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan yang diikuti perempuan dan laki-laki dewasa hingga anak-anak.
Mapejati
Rentetan upacara dalam pernikahan adat Bali dimana pengantin pria dan wanita datang ke rumah pengantin wanita untuk meminta doa restu dan berpamitan.
Matanding
Kegiatan untuk mempersiapkan sesajen yang meliputi
xv
memberikan sesajen berbagai macam bunga dan buahbuahan. Natab pengantin
Rangkaian kegiatan dimana pengantin pria dan wanita akan membersihkan diri dari energi negatif dalam diri keduanya.
Nelu bulanin
Upacara yang dilakukan pada saat bayi berusia tiga bulan yang bertujuan untuk mendoakan bayi agar tumbuh dengan sehat.
Ngaben
Proses upacara pengembalian unsur-unsur pembentuk badan kepada asalnya.
Ngayah
Kegiatan turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk mempersiapkan suatu upacara keagamaan.
Ngidih anten
Rangkaian upacara pernikahan dalam adat Bali dimana keluarga laki-laki meminang pengantin perempuan.
Nguopin
Kegiatan turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk mempersiapkan suatu upacara adat dan keagamaan.
Otonan
Upacara peringatan kelahiran berdasarkan satu tahun wuku, yaitu 210 hari atau setiap 6 bulan sekali.
Piodalan
Upacara yang ditujukan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasinya yang dipimpin oleh seorang pemangku.
Potong gigi
Upacara ini untuk mengurangi sifat buruk pada yang bersangkutan. Ritual yang dilakukan pada saat potong gigi adalah mengikis 6 gigi bagian atas yang berbentuk taring.
Puri
Tempat tinggal masyarakat Bali dengan wangsa satria atau keluarga kerajaan.
Wangsa
Wangsa adalah bangsa, karena bangsa berkonotasi dengan etnis, maka sifatnya turun temurun.
xvi