KEANEKARAGAMAN ORDO ANURA DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU A. Nola1, Titrawani2 , Yusfiati2 1
Mahasiswa Program Studi S1 Biologi FMIPA-UR 2 Bidang Zoologi Jurusan Biologi FMIPA-UR Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia e-mail:
[email protected] ABSTRACT
A study on Anura diversity in campus University of Riau Pekanbaru has been conducted from April to June 2013. The objective of this study was to know about the diversity of the Anura in campus University of Riau Pekanbaru. The method used in this study was Visual Ecounter Survey (VES). 13 species of Anura have been obtained which belong to 5 families: Bufonidae (Bufo asper, Bufo melanosticus, Bufo biporcatus), Ranidae (Rana erythraea, Rana hosii, Rana chalconata, Rana baramica, Fejervarya cancrivora, Fejervarya limnocharis), Rhacophoridae (Polypedates leucomystax), Megophryidae (Leptobrachium hendricksonii), and Microhylidae (Kaloula pulchra, Microhyla achatina). The highest diversity of Anura was found in Arboretum, whereas the lowest was in main office. The species most widely found were Bufo asper 60 individual, and Rana erythraea, 34 individual. Keywords: Anura, Diversity, University of Riau Pekanbaru. ABSTRAK Penelitian keanekaragaman Anura di kawasan kampus Universitas Riau Pekanbaru telah dilakukan pada bulan April hingga Agustus 2013. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan keanekaragaman jenis ordo Anura di kawasan Kampus Universitas Riau Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode Visual Encounter Survey (VES) . Berdasarkan hasil pengamatan didapat 13 jenis Anura yang terdiri dari 5 famili : Bufonidae 3 jenis (Bufo asper, Bufo melanosticus, Bufo biporcatus), Ranidae 6 jenis (Rana erythraea, Rana hosii, Rana chalconata, Rana baramica, Fejervarya cancrivora, Fejervarya limnocharis), Rhacophoridae 1 jenis (Polypedates leucomystax), Megophryidae1 jenis (Leptobrachium hendricksonii), dan Microhylidae 2 jenis (Kaloula pulchra, Microhyla achatina). Keanekaragaman jenis Anura tertinggi yaitu di hutan arboretum 11 jenis, sedangkan yang terendah yaitu di halaman perkantoran 3 jenis. Jenis
1
yang paling banyak ditemukan yaitu Bufo asper 60 individu dan Rana erythraea 34 individu. Kata kunci: Anura, Keanekaragaman, Universitas Riau Pekanbaru. PENDAHULUAN Kampus Universitas Riau Panam merupakan satu kesatuan habitat yang terdiri dari (1) ruang perkantoran atau ruang kuliah (±100 ha), (2) ruang terbuka hijau (±50 ha). Perbedaan tipe habitat ini memungkinkan adanya keanekaragaman Anura yang menempati habitat tersebut. Ruang terbuka hijau di Kampus Universitas Riau meliputi lahan pertanian (±40 Ha), yang dahulunya berupa belukar akasia liar, hutan alam (arboretum) (±8 Ha), dan tanaman industri berupa hutan tanaman industri (±2 Ha) Hakim (2010). Kawasan Kampus Universitas Riau Pekanbaru direncanakan akan dijadikan kampus dalam taman yang berbasis manfaat. Ruang terbuka hijau yang mencakup lahan pertanian, hutan alam dan taman industri memilik potensi keanekaragaman satwa liar. Hilang atau berkurangnya hutan yang merupakan efek dari aktivitas manusia yang telah, sedang, dan akan terus berlangsung. Hutan merupakan habitat alami bagi satwa liar. Banyak hutan yang dialih fungsikan menjadi lahan perkebunan, tanaman industri, perkantoran atau gedung kuliah. Seiring berjalannya waktu di Universitas Riau pembukaan lahan untuk dijadikan area perkantoran terus berlanjut. Menurut Alikodra (2002) Perubahan lahan tersebut akan mempengaruhi keberadaan Anura. Penelitian ini bertujuan untuk Menentukan keanekaragaman jenis ordo Anura di kawasan Kampus Universitas Riau Pekanbaru. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2013 dan tempat pengambilan sampel Anura dilakukan di tiga lokasi (taman bermain, halaman perkantoran, dan arboretum) di Kawasan Kampus Universitas Riau Pekanbaru. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hewan sampel Anura, chloroform, formalin 4%, dan alkohol 70%. Alat-alat yang digunakan yaitu meteran, tali, senter, spidol, kertas label, benang, stopwath, alat tulis, timbangan O’hauss, termometer, hygrometer, indikator pH, dan kamera digital. Prosedur Pengambilan sampel Pengambilan sampel dalam penelitian yaitu dengan melakukan observasi pendahuluan ke lokasi penelitian pada sore harinya. Menentukan titik hitung di sepanjang line transek dan membuat batas area penelitian, pada malam hari jam 20.00-22.00 WIB dilakukan pengambilan sampel pada titik yang telah ditentukan sebelumnya. Beri label
2
hewan sampel yang ditemukan dan dimasukkan ke dalam kantong spesimen dan dicatat waktunya, aktivitas pada saat ditangkap (Heyer et al, 1994). Menghitung jumlah sampel yang didapat, kemudian dibius dengan chloroform, dilakukan pengamatan morfometrik. Sampel difoto dengan kamera digital, lalu diidentifikasi sesuai dengan literatur buku Iskandar 1998. Sampel yang terkumpul diawetkan dengan alkohol 70% dan formalin 4%. Teknik Pengumpulan Data Data ordo Anura yang diambil terbagi atas data utama dan data penunjang. Data utama yakni jenis spesies dan data morfometri yang meliputi ukuran Snout-Vent Length (SVL) yaitu panjang dari moncong hingga kloaka, lebar kepala (LK), Lebar Tubuh (LT), dan Berat Tubuh (BT). Sedangkan data penunjang adalah aktifitas hewan saat ditemukan, nama lokasi, waktu pengambilan data, suhu udara dan suhu air, pH air. Data habitat yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif berdasarkan kondisi lokasi sampel Anura yang ditemukan di lapangan. Analisis Data Data ordo Anura yang dikumpulkan dikelompokkan sampai tingkat genus dan spesies, selanjutnya ditabulasikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis-jenis ordo Anura Jumlah jenis ordo Anura yang berhasil ditemukan pada seluruh lokasi penelitian di kawasan kampus Universitas Riau Pekanbaru yaitu sebanyak 13 jenis dari 5 famili (Tabel 4.1). Jumlah jenis dari masing-masing famili: Bufonidae 3 jenis, Ranidae 6 jenis, Rhacophoridae 1 jenis, Megophryidae 1 jenis, Microhylidae 2 jenis. Keanekaragaman jenis di kawasan kampus Universitas Riau termasuk kategori rendah bila dibandingkan penelitian Darmawan (2008) di Eks-HPH PT RKI propinsi Jambi yaitu 37 jenis. Tabel 1. Daftar jenis Anura yang ditemukan berdasarkan lokasi pengamatan di kawasan kampus Unversitas Riau Pekanbaru No
famili
Jenis Area Pengambilan I
II
III
Jumlah Total
1 2 3
Bufonidae
Bufo asper Bufo melanosticus Bufo biporcatus
33 14 5
27 13 3
2 -
60 29 8
4
Ranidae
Rana erythraea
7
-
27
34
Rana hosii Rana chalconota Rana baramica
-
-
10 6 11
10 6 11
5 6 7
3
8
Fejervarya cancrivora
2
-
7
9
9
Fejervarya limnocharis
2
-
3
5
10
Rhacophoridae
Polypedates leucomystax
4
-
1
5
11
Megophryidae
Leptobrachium hendricksonii
-
-
5
5
12
Microhylidae
Kaloula pulchra
-
-
4
4
Mycrohyla achatina
-
-
3
3
67
43
79
189
13
Total Individu Keterangan: I : Taman bermain II : Area perkantoran III : Arboretum
Tabel 4.2 menunjukkan jumlah Bufo asper memiliki jumlah individu paling banyak yaitu 60 individu, 33 individu ditemukan di lokasi I dan 27 individu ditemukan di lokasi II. Kemudian R. erythraea 34 individu, 7 individu ditemukan di lokasi I dan 27 individu ditemukan di lokasi III. Jumlah keseluruhan individu yang berhasil ditangkap yaitu 189 individu. Anura yang ditemukan paling banyak yaitu di lokasi III sebanyak 11 jenis dengan jumlah 79 individu. Hal ini karena di lokasi III merupakan hutan sekunder, di dalamnya terdapat waduk, kolam ikan, dan sungai-sungai kecil. Lokasi III memiliki habitat yang masih alami, Anura yang ditangkap ditemukan di sekitar waduk dan di pinggiran sungai. Di lokasi I ditemukan 7 jenis Anura dengan jumlah 67 individu, sedangkan lokasi yang paling sedikit ditemukan adalah di lokasi II 3 jenis dengan jumlah 43 individu. Bufonidae memiliki jumlah individu terbanyak (97 individu), banyak ditemukan di lokasi I dan II. Hal ini karena lokasi I dan II merupakan taman bermain dan halaman perkantoran yang mana banyak terdapat aktifitas manusia. Adanya cahaya penerangan yang cenderung menarik banyak serangga sehingga semakin banyak serangga maka semakin melimpah sumber makanan bagi Bufonidae. Menurut Darmawan (2008), famili Bufonidae merupakan Anura yang menyukai habitat di area terganggu. Morfometri dan deskripsi jenis Anura Hasil dari beberapa pengukuran tubuh ordo Anura adalah ditemukan ciri-ciri dari famili Bufonidae yaitu kulit yang kasar dan adanya pematang dibagian kepala. Famili Ranidae, Rhacophoridae, dan Megophryidae yaitu memiliki kulit tubuh yang licin dan ujung-ujung jari yang melebar membentuk piringan. Famili Microhylidae yaitu memiliki kulit tubuh licin, berbintil-bintil kecil dan ujung jari yang meruncing berujung tumpul. Beberapa pengukuran tubuh ordo Anura dapat dilihat pada Tabel 4.2 yang digunakan untuk deskripsi jenis-jenis ordo Anura.
4
Tabel 2. Morfometri jenis Anura di kawasan kampus Universitas Riau Pekanbaru Spesies
Karakter
Bufo asper (N=60)
BB (g) 19,59 ± 13,65
PB (mm) 51,7 ± 11,4
LB (mm) 42,6 ± 7,15
LK (mm) 22,0 ± 5,8
Bufo melanosticus (N=29) Bufo biporcatus (N=8) Rana erythraea (N=34) Rana hosii (N=10) Rana chalconota (N=6) Rana baramica (N=11) Fejervarya cancrivora (N=9) Fejervarya limnocharis (N=5) Polypedates leucomystax (N=5) Leptobrachium hendricksonii (N=5) Kaloula pulchra (N=4) Mycrohyla achatina (N=3)
12,11 ± 6,42 13,15 ± 2,81 12,36 ± 7,54 5,17 ± 2,20 13,98 ± 5,44 13,39 ± 9,58 8,27 ± 3,88 12,50 ± 1,88 5,92 ± 0,55 14,60 ± 4,71 7,70 ± 4,04 1,96 ± 0,20
41,7 ± 11,3 44,0 ± 8,2 53,1 ± 14,9 42,1 ± 3,9 47,1 ± 13,3 54,6 ± 16,1 44,4 ± 6,5 46,0 ± 7,1 41,8 ± 3,7 43,0 ± 8,8 38,5 ± 5,0 23,0 ± 1,7
24,6 ± 6,2 26,8 ± 2,3 21,7 ± 7,6 16,3 ± 2,9 19,6 ± 3,8 20,6 ± 4,8 18,8 ± 2,9 20,2 ± 3,1 19,4 ± 1,5 19,2 ± 2,4 19,7 ± 2,9 16,3 ± 2,0
17,9 ± 4,5 17,8 ± 2,1 21,7 ± 6,1 14,0 ± 2,4 11,3 ± 3,5 24,1 ± 5,6 14,5 ± 3,3 12,8 ± 2,1 23,0 ± 1,4 21,8 ± 1,7 10,0 ± 1,6 9,3 ± 0,5
Keterangan : BB (Berat Badan), PB (Panjang Badan), LB (Lebar Badan), LK (Lebar Kepala), N (jumlah individu)
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa jenis yang memiliki rata-rata panjang tubuh yang terbesar adalah B. asper (51,7± 11,4 mm) dengan berat (18,0113,65 g). Sedangkan jenis yang memiliki rata-rata panjang tubuh terkecil adalah M. achatina (23,0± 1,7 mm) dengan berat (1,96± 0,20 g). Secara umum sebagian besar jenis memiliki kisaran panjang tubuh yang cukup luas. Kondisi ini memungkinkan adanya tingkatan umur yaitu muda dan dewasa. KESIMPULAN DAN SARAN Jumlah jenis Anura yang ditemukan di kawasan kampus Universitas Riau Pekanbaru sebanyak 13 jenis. Keanekaragaman jenis yang paling banyak dijumpai di lokasi III arboretum 11 jenis dan yang paling sedikit dijumpai di lokasi II halaman perkantoran 3 jenis. Kawasan kampus Universitas Riau Pekanbaru merupakan salah satu habitat bagi Anura yang patut dijaga kelestariannya sebagai salah satu kawasan konservasi. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama dan pengambilan sampel pada siang hari di Kawasan Kampus Universitas Riau Pekanbaru. Waktu pengambilan data diharapkan dapat dilakukan pada musim yang berbeda mengingat iklim sangat berpengaruh terhadap pola perilaku Anura.
5
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada kak Susi, Indah, Wagiman, Markal, Yandri, Bang Riki, bang Febri, Hamni yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Alikodra, H.S. 2002. Pengelolaan Satwaliar. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan. Darmawan, B. 2008. Keanekaragaman Amfibi di Berbagai Tipe Habitat: Studi Kasus di Eks-HPH PT Rimba Karya Indah Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor: 95 Halaman. Hakim, L. 2010. Keanekaragaman Burung Pada Tiga Tipe Habitat di Kampus Universitas Riau Panam Pekanbaru. Skripsi. Jurusan Biologi Universitas Riau. Pekanbaru. Heyer, W.R., M.A. Donnelly, R.W. McDiarmid, L.C. Hayek and M.S. Foster. 1994. Measuring and Monitoring Biologycal Diversity: Standard Methods for Amphibians. Smithsonian Institution Press. Washington.
6