Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
KEAMANAN PANGAN Insert :
46 UU RI No.entang 4t Tahun 201nformasi Sistem I atan Keseh
Penyakit Parkinson / 11
April 2015 Vol.19 No. 2
Destinasi Wisata Medis di Dunia / 24
20 Kota Paling Populer di Dunia / 25 ISSN : 14106450
Latih Tenaga Medis di Samsung Sono School Selasa, 17 Pebruari 2015
Diresmikannya Samsung Sono School ini semakin mendukung peran RSUD Dr. Soetomo sebagai rumah sakit pendidikan. Sesuai perannya ini RSUD Dr. Soetomo memang memiliki tugas untuk mendidik para tenaga medis, mulai dari dokter, perawat, hingga tenaga medis lain. “Kerjasama ini sejalan dengan misi RSUD Dr. Soetomo untuk meningkatkan keterampilan para dokter dan tenaga medis,” ujar Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Dodo Anondo, MPH. Sekolah yang berlokasi di gedung yang sama dengan Skill Lab RSUD Dr. Soetomo ini dilengkapi perangkat ultrasound buatan Samsung terkini yakni ultrasound WS80A dan PT60A. Samsung ultrasound WS80A dilengkapi teknologi mesin pencitraan terbaru dan S-Vue transducer mampu menghasilkan gambar yang jelas dan rinci serta memberikan peningkatan visual pada daerah yang dipindai. Sementara Samsung Ultrasound PT60A adalah sistem ultrasound portable yang dapat digunakan secara mobile. Kedua alat ini diharapkan dapat membantu dalam menegakkan diagnosis awal yang lebih akurat pada pasien dengan lebih mudah, cepat, dan tepat sehingga memperkecil jumlah kematian. Seperti dalam kasus kematian ibu hamil atau yang biasa dikenal dengan AKI. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dinilai masih tergolong
tinggi dibanding negara Asia lainnya. Berdasarkan data RSUD Dr. Soetomo, pada tahun 2014 terdapat 39 kematian ibu melahirkan di Kota Surabaya dan 566 kematian di Provinsi Jawa Timur. Hingga kini penurunan AKI masih menjadi target Millenium Development Goals (MDGs). Nantinya alat ini tidak hanya akan digunakan untuk melatih dalam bidang kedokteran kandungan (obsgin) tapi juga bidang kedokteran lainnya seperti anastesi, pediatric, penyakit dalam, kardiologi, dan lainnya. Kedua jenis alat ultrasound ini akan digunakan untuk melatih tenaga medis di Jawa Timur. Rencananya RSUD Dr. Soetomo - FK Unair akan melatih 25 hingga 30 peserta per sesi dengan total 12 sesi setahun. Masing-masing sesi akan berlangsung 2-3 hari. “Melalui rangkaian pelatihan penggunaan perangkat ultrasoundnya yang memastikan diagnosis awal yang lebih akurat, sebagai salah satu dukungan kepada Millenium Development Goals (MDGs),” terang Lee Kang Hyun, Vice President of Corporate Affairs and Corporate Business PT. Samsung Electronics Indonesia dan penandatanganan prasasti dilakukan oleh Wagub Jatim, serta demo ultrasound WS80A dan PT60A.
daftar isi april 2015 Vol. 19 No. 2
30 RUANG WANITA
02
• Kuluyuk Ayam Nanas • Donat Kentang
BERITA UTAMA Keamanan Pangan (Hari Kesehatan Se Dunia 2015)
05
ARTIKEL KESEHATAN 1. Identifikasi Sepsis Burn Center 2. Berantas Nyamuk, Cegah Demam Berdarah Dengue 3. Undescended Testis 4. Penyakit Parkinson 5. Karies gigi pada anak-anak
14 SEPUTAR SOETOMO 1. Seputar Soetomo
16
31
RUANG UNIK & LUCU
32
kuis mimbar
COVER : Men PAN Yudi Chrisnandi sidak ke IRD tanggal 8 April 2015 didampingi Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Dodo Anondo, MPH. "Senyum cerah dan puas" terhadap pelayanan overloadnya pasien di IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Dari Redaksi Kemanan Pangan (Food Safety) merupakan tema Hari Kesehatan Sedunia pada 7 April 2015 yang juga kita pakai sebagai tema Majalah Mimbar April 2015 Vol. 19 No. 2 ini. Kita muat pesan WHO untuk lima kunci untuk keamanan pangan dan lima kunci untuk menanam buah-buahan dan sayuran yang lebih aman dan bagaimana di Indonesia. Kita muat 9 tempat tujuan wisata medis paling populer di dunia agar kita terpacu juga. Indonesia terutama Surabaya suatu ketika menjadi salah satu tujuan wisata medis yang terbaik di dunia, memang suatu impian tetapi siapa tahu dengan komitmen dan profesionalisme kita akan dapat terwujud. Kita juga harus tahu saat ini 20 kota paling populer di dunia yang dikunjungi, namun kota di Indonesia belum ada yang masuk, siapa tahu Surabaya akan dapat masuk oleh karena keindahan taman-tamannya. Jangan lupa baca artikel kesehatan yang jadi favorit para pembaca. Salam dari Redaksi dan selamat mengisi kuis Mimbar sebagai obat anti pikun dan sebagai selingan.
Susunan Redaksi SEKILAS INFO
Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr., SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian. Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
1. Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman RS 2. Membangun Kerjasama Tim Menuju Pasient Safety 3. Harapan Lansia Indonesia 4. Tempat tujuan bagi wisatawan medis paling populer di dunia 5. 20 Kota Paling Populer di Dunia 6. Makanan yang dapat membantu mencegah terjadinya stroke
Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A. Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123 • eMail:
[email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • Foto-foto : ZM
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi. april 2015 mimbar 1
berita utama Hari Kesehatan SeDunia 2015 :
Keamanan pangan (Food Safety)
7 April 2015 - Hari Kesehatan SeDunia
Makanan yang tidak aman ini terkait dengan kematian sekitar 2 juta orang per tahun - terutama anak-anak. Makanan yang mengandung bakteri berbahaya, virus, parasit atau zat kimia yang bertanggung jawab untuk lebih dari 200 penyakit, mulai dari diare sampai kanker. Ancaman baru untuk keamanan pangan terus berkembang. Perubahan dalam produksi pangan, distribusi dan konsumsi; perubahan lingkungan; patogen baru dan muncul; resistensi antimikroba - semua menjadi tantangan untuk sistem keamanan pangan nasional. Peningkatan perjalanan dan perdagangan meningkatkan kemungkinan bahwa kontaminasi dapat menyebar secara internasional. Topik Hari Kesehatan Dunia 2015 adalah keamanan pangan Sebagai pasokan makanan kita menjadi semakin global, kebutuhan untuk memperkuat sistem keamanan pangan di dan di antara semua negara menjadi lebih dan lebih jelas. Itulah mengapa WHO mempromosikan upaya-upaya untuk meningkatkan keamanan pangan, dari pertanian ke piring (dan di mana-mana di antara) pada Hari Kesehatan Dunia, 7 April 2015. WHO membantu negara-negara mencegah, mendeteksi dan menanggapi wabah penyakit bawaan makanan sesuai dengan Codex Alimentarius, suatu koleksi standar makanan internasional, pedoman dan kode praktek yang mencakup semua makanan utama dan proses. Bersama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), WHO mengingatkan negara untuk keadaan darurat keamanan pangan melalui jaringan informasi internasional. Lima kunci untuk makanan yang lebih aman Keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama. Hal ini penting untuk bekerja sepanjang rantai produksi pangan - dari petani dan produsen untuk vendor dan konsumen. Sebagai contoh, Lima kunci makanan yang lebih aman dari WHO menganjurkan panduan praktis untuk vendor dan konsumen untuk penanganan dan menyiapkan makanan : • Kunci 1 : Jaga kebersihan • Kunci 2 : Pisahkan Pangan Mentah dan Pangan Matang • Kunci 3 : Masaklah dengan Benar • Kunci 4 : Jagalah pangan pada suhu aman • Kunci 5 : Gunakan air dan bahan baku yang aman 2 mimbar april 2015
Hari Kesehatan Dunia 2015 adalah kesempatan untuk mengingatkan orang-orang yang bekerja di sektor pemerintah, petani, produsen, pengecer, praktisi kesehatan yang berbeda - serta konsumen - tentang pentingnya keamanan pangan, dan bagian masingmasing dapat bermain dalam memastikan bahwa setiap orang dapat merasa yakin bahwa makanan di piring mereka aman untuk dimakan. Lima kunci untuk keamanan pangan : 1. Jagalah kebersihan • Cucilah tangan sebelum mengolah pangan dan sesering mungkin selama pengolahan pangan • Cucilah tangan sesudah dari toilet • Cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak dengan pangan dan alat untuk pengolahan pangan • Jagalah area dapur dan pangan dari serangga, hama dan binatang lainnya. Mengapa ? Walaupun kebanyakan mikroba tidak menyebabkan gangguan kesehatan, namun mikroba pathogen tersebar luas di tanah, air, hewan dan manusia. Mikroba ini terbawa oleh pangan, serbet dan peralatan , terutama pada talenan yang dapat mencemari pangan dan menyebabkan penyakit. 2. Pisahkan Pangan Mentah dan Pangan Matang • Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan seafood dari pangan lain • Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan talenan untuk mengolah pangan mentah
• Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu ruang Mengapa ? Mikroba dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang. Dengan menjaga suhu dibawah 5oC atau diatas 60oC, pertumbuhan mikroba lebih lambat atau terhenti. Beberapa mikroba pathogen dapat tumbuh pada suhu dibawah 5oC. 5. Gunakan air dan bahan baku yang aman • Gunakan air yang aman atau beri perlakuan agar air aman. • Pilihlah pangan segar dan bermutu • Pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan pangan aman, seperti susu pasteurisasi • Cucilah buah-buahan atau sayuran, terutama yang dimakan mentah • Jangan mengkonsumsi pangan yang sudah kadaluwarsa Mengapa ? Bahan baku, termasuk air dan es dapat terkontaminasi oleh mikroba pathogen dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur. Memilih bahan baku dan perlakuan sederhana seperti mencuci dan mengupas kulitnya dapat mengurangi risiko.
• Simpan pangan dalam wadah untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang Mengapa ? Pangan mentah, terutama daging sapi, daging unggas, seafood dan cairan yang ditimbulkannya dapat mengandung mikroba pathogen 3. Masaklah dengan Benar • Masaklah pangan dengan benar terutama daging sapi, daging unggas, telur dan seafood • Rebuslah pangan, seperti sup sampai mendidih dan usahakan cairannya bening, tidak berwarna merah muda. Agar lebih yakin, gunakan termometer. • Panaskan kembali pangan secara benar Mengapa ? Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen. Pangan yang dimasak dengan suhu internal 70oC dapat member kepastian pangan aman untuk dikonsumsi. Pangan yang benar-benar harus diperhatikan adalah daging, terutama daging cincang, daging panggang utuh, dan potongan daging besar. 4. Jagalah pangan pada suhu aman • Jangan membiarkan pangan matang pada suhu ruang lebih dari 2 jam • Simpan segera semua pangan yang cepat rusak dalam lemari pendingin (sebaiknya disimpan dibawah suhu 5oC). • Pertahankan suhu makanan lebih dari 60oC sebelum disajikan • Jangan menyimpan makanan terlalu lama dalam lemari pendingin
Lima kunci untuk menanam buah-buahan dan sayuran yang lebih aman : Mempromosikan kesehatan dengan mengurangi kontaminasi mikroba. Kunci 1 : Praktek kebersihan pribadi yang baik Kunci 2 : Lindungi ladang dari kontaminasi feses hewan Kunci 3 : Gunakan limbah feses yang telah diolah Kunci 4 : Mengevaluasi dan mengelola risiko dari air irigasi Kunci 5 : Simpan peralatan panen dan penyimpanan yang bersih dan kering 1. Praktek kebersihan pribadi yang baik • Cuci dan keringkan tangan dengan bersih, handuk kering setelah ke toilet, mempopoki anak dan kontak dengan hewan • Mengganti pakaian dan mandi secara teratur • Menutup yang terpotong, lesi dan luka • Gunakan toilet atau WC untuk buang air kecil dan defekasi Mengapa? Mikroorganisme berbahaya yang ditemukan dalam limbah tinja manusia dan hewan, dan terinfeksi luka, dan dapat ditransfer ke buah-buahan dan sayuran dengan tangan, pakaian dan permukaan lainnya. Praktek kebersihan pribadi yang baik membantu mencegah transfer mikroorganisme berbahaya untuk buah-buahan dan sayuran dan mengurangi risiko penyakit bawaan makanan. 2. Lindungi ladang dari kontaminasi feses hewan • Jauhkan hewan dari berkeliaran di ladang yang sedang tumbuh • Rumah ternak dibawah ladang yang tumbuh di daerah berpagar • Hapus sampah dari dalam dan di sekitar ladang tumbuh Mengapa? Mikroorganisme berbahaya dalam kotoran hewan dapat april 2015 mimbar 3
berita utama mencemari tanaman secara langsung saat defekasi hewan di ladang - atau tidak langsung ketika air hujan terkontaminasi dengan mikroorganisme berbahaya dan berjalan menuruni bukit ke ladang yang sedang tumbuh. Sampah, makanan dan air di dalam dan sekitar ladang yang sedang tumbuh menarik hewan, termasuk burung liar. 3. Gunakan limbah feses yang telah diolah • Gunakan limbah feses (kotoran dan kotoran manusia) yang diolah dengan baik • Terapkan limbah feses yang telah diolah untuk ladang sebelum penanaman • Maksimalkan waktu antara aplikasi limbah tinja yang diolah dan panen Mengapa? Limbah feses yang diolah benar (pupuk kandang dan kotoran manusia) adalah pupuk yang efektif dan aman. Mikroorganisme berbahaya dalam limbah tinja manusia dan hewan dapat bertahan hidup untuk jangka waktu yang panjang dan mencemari buah-buahan dan sayuran. Limbah feses harus diolah untuk membunuh mikroorganisme. 4. Mengevaluasi dan mengelola risiko dari air irigasi • Identifikasi semua sumber air yang relevan dengan ladang anda • Menyadari resiko air yang terkontaminasi mikroba • Lindungi air dari kontaminasi feses • Terapkan langkah-langkah pengendalian bila menggunakan air yang terkontaminasi atau kualitas yang tidak diketahui Mengapa? Air sangat diperlukan untuk manusia, hewan dan pertanian. Risiko kontaminasi mikroba dari sumber air yang berbeda bervariasi. Mikroorganisme berbahaya dalam limbah tinja dapat mencemari air dan kemudian ditransfer ke tanah dan tanaman melalui irigasi. Air yang digunakan untuk irigasi buah-buahan dan sayuran tidak harus memperkenalkan mikroorganisme berbahaya. 5. Simpan peralatan panen dan penyimpanan yang bersih dan kering • Cuci peralatan panen dan penyimpanan dengan air bersih dan keringkan sebelum digunakan • Jauhkan wadah dari tanah sebelum, selama dan setelah panen • Hilangkan kotoran yang terlihat dari buah-buahan dan sayuran di lapangan • Dinginkan buah-buahan dan sayuran secara cepat • Membatasi akses dari hewan, anak-anak dan nonpekerja lain untuk daerah panen dan penyimpanan Mengapa? Buah-buahan dan sayuran dapat terkontaminasi dengan mikroorganisme berbahaya selama panen melalui kontak dengan tangan yang terkontaminasi, tanah, peralatan panen dan fasilitas penyimpanan. Permukaan basah atau lembab mendorong pertumbuhan mikroorganisme berbahaya. WHO menyerukan negara, kebijakan, petani, penjamah makanan, keluarga dan individu untuk membuat prioritas keamanan pangan, diperkirakan 700.000 anak meninggal karena diare setiap tahun di Asia Tenggara. ”Bakteri, virus, parasit, bahan kimia dan kontaminan lainnya dalam makanan kita dapat menyebabkan lebih dari 200 penyakit mulai dari diare hingga kanker. Ancaman baru
4 mimbar april 2015
dan muncul seperti perubahan iklim dan dampaknya terhadap produksi pangan; muncul pencemaran biologis dan lingkungan - semua menimbulkan tantangan terhadap keamanan makanan kita, ”kata Direktur Regional WHO Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh dalam sebuah pernyataan. Sayangnya, Indonesia masih memiliki jalan panjang untuk menuju sebelum dapat menjamin keamanan pangan bagi rakyatnya. Negara masih sangat kekurangan standar keamanan pangan yang memadai, menurut Dekan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Agustin Kusumayati. ”Secara umum, kami sangat kekurangan standar keamanan pangan, mungkin karena kurangnya prioritas [di sisi pemerintah] untuk mengembangkannya. Itu sebabnya sulit bagi kita untuk menerapkan reward and punishment dengan produsen makanan, “katanya. Pemerintah saat ini bekerja pada penerbitan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk pangan dan pertanian untuk meningkatkan standar keamanan pangan, menurut Kementerian Pertanian produksi pertanian dan direktur pemasaran umum, Ita Munardini. “Saat ini, kami memiliki sekitar 500 SNI, tetapi hanya sedikit yang wajib sedangkan sisanya tidak. Ita berkata kementerian bertujuan untuk meningkatkan jumlah SNI wajib untuk meningkatkan keamanan pangan di negara ini. “Standar keamanan pangan sangat penting. Jika kita tidak memilikinya, produsen kami tidak akan mampu bersaing dengan produsen asing, “katanya. ”Katakanlah kita tidak memiliki standar untuk produksi tomat, yang berarti tidak akan ada batas dalam penggunaan pestisida dalam produksi tomat. Jika itu terjadi, maka tomat dari seluruh dunia bisa datang ke negara itu tanpa batasan.” Ita mengatakan alasan Indonesia masih kekurangan standar keamanan makanan karena mahalnya pengembangannya. ”Salah satu produk dibutuhkan ratusan juta rupiah. Perlu penelitian dan laboratorium pengujian. Proses ini memakan waktu lama, ”katanya. Demikian juga, Agustin mengatakan universitasnya juga meneliti standar keamanan pangan yang berbiaya mahal dan memakan waktu. ”Jika kita tidak dapat penelitian standar keamanan pangan, kita harus menggunakan tolok ukur negara lain,” katanya. ”Tapi jika kita ingin melakukan itu, kita harus meratifikasi perjanjian. Itu tidak mudah. ” Agustin berpendapat bahwa memiliki standar keamanan pangan tidak cukup untuk menjamin keamanan konsumen sebagai keamanan pangan yang terlibat banyak pemangku kepentingan. Sebagai contoh, industri yang beroperasi di sepanjang sungai akan bertanggung jawab untuk pembuangan limbah mereka sendiri dan menghindari polusi air dan mencemari ikan, sedangkan nelayan dan pedagang harus menahan diri dari menambahkan zat berbahaya untuk ikan mereka. Sumber : 1. http://www.who.int/world -health-day/2015 2. Hans Nicholas Jong, The Jakarta Post, Jakarta | Nasional | Kamis, 2 April 2015, Hal. 4.
IDENTIFIKASI SEPSIS DI BURN CENTER RSUD Dr SOETOMO JANUARI 2011 - DESEMBER 2013
Iswinarno Doso Saputro, Lynda Hariani, Yugos Juli Fitra Department of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgery Airlangga University School of Medicine Dr. Soetomo Hospital Surabaya ABSTRAK Latar Belakang: Pasien luka bakar memiliki resiko tinggi menjadi sepsis namun hingga saat ini belum ada data jumlah pasien sepsis di RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dasar pasien sepsis antara januari 2011 - desember 2013. Metode: Penelitian ini menggunakan metode retrospektif observasional analitik pasien di Burn Center RSUD Dr. Soetomo pada periode Januari 2011 – Desember 2013. Data dari penelitian ini diperoleh dari buku catatan hasil kultur darah laboratorium mikrobiologi klinik dan catatan medik pasien. Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan 272 pasien laki laki (62,5%)dan 163 pasien perempuan (37,5%) (n=435). angka kejadian pasien sepsis di Burn Centre adalah 37 pasien laki- laki (56,7%) dan 26 pasien perempuan (41,3%) (n=63)(14,5%). dengan total jumlah pasien meninggal 52(11,9%). Pseudomonas adalah bakteri yang paling banyak ditemukan pada kultur darah pasien sepsis.Antibiotik jenis ampicillin merupakan yang paling sensitif dan jenis cefotaxime merupakan paling banyak resisten. Kesimpulan: Angka kejadian sepsis pada pasien luka bakar dari bulan januari 2011 - desember 2013 di Burn Center RSU dr. Soetomo – Surabaya adalah (n=63)14,5%. Pseudomonas adalah bakteri yang paling banyak ditemukan pada kultur darah pasien sepsis.antibiotik jenis ampicillin merupakan yang paling sensitif.
L
uka bakar didefinisikan sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh karena kontak dengan sumber panas sehingga menyebabkan kerusakan pada kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam.1 Kedalaman kerusakan jaringan akibat luka bakar tergantung pada derajat panas sumber luka bakar, penyebab luka bakar dan lamanya kontak dengan tubuh penderita.2 Di Amerika, kedalaman luka bakar terbagi menjadi 4 derajat, yaitu superficial thickness, partial thickness-superficial, partial thickness-deep dan full thickness.3 Sedangkan pembagian derajat kedalaman luka bakar yang digunakan di RSUD Dr. Soetomo adalah luka bakar derajat I (superfisial), luka bakar derajat II (partial thickness) dan luka bakar derajat III (full thickness)2. Luka bakar berat biasanya dirawat sekitar 1 sampai 6 bulan. Hal ini menyebabkan terjadi komplikasi berupa terjadinya infeksi, gagal ginjal, ARDS, multiple organ failure. Selain perawatan yang sukar dan lama terjadi juga ancaman kematian. Oleh karena itu, luka bakar harus dirawat secara terpadu dan ketat dari beberapa disiplin ilmu, di tempat yang mempunyai fasilitas tempat perawatan, laboratorium, kamar operasi yang memadai. Dan tentunya SDM yang kemampuan dan jumlahnya memadai.4 Timbul infeksi luka pada penderita luka bakar merupakan salah satu penyebab utama terjadinya Systemic Inflamatory Response Syndrome (SIRS), sepsis, syok septik, Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS)
ABSTRACT Introduction: Burn patients are at high risk for septic, but until now there is no data on the number of sepsis patients in Hospital Dr. Soetomo. This study aimed to obtain basic data septic patients between January 2011 - December 2013. Method: This study used a retrospective observational analytic method patient at the Burn Center Hospital Dr. Soetomo in the period January 2011 - December 2013. The data from this study were obtained from a notebook blood culture results and clinical microbiology laboratory and patient medical records. Result:From the study,there are 272 men (62,5%) and 163 women(37,5%)(n=435) total septic patient are37men (56,7%) and 26(41,3%) (n = 63). The mortality is 52 (11.9%). Distribution patterns of bacteria in culture, Pseudomonas is a type of bacteria that is commonly found in septic patient bacteria culture. Ampicillin is the most sensitive and cefotaxime is the most resistance. Summary: the incidence of sepsis in burns from january 2011 - december 2013 at the burn center dr. Soetomo – surabaya is 63 patient (14,5%.). Pseudomonas is a type of bacteria that is commonly found, Ampicillin is the most sensitive antibiotic. Keywords: burn injury, burn unit, infection, sepsis
dan Multiple Organ Failure (MOF), terutama pada penderita dengan luka bakar yang luas dan dalam.5 Prevalensi kejadian luka bakar di Indonesia adalah sebesar 2,2% dengan mortalitas mencapai 30% pada luka bakar berat.6 Pada tahun 2006-2008, 213 pasien luka bakar dirawat di RSUD Dr. Soetomo dengan mortalitas mencapai 11,3%.7 Pasien luka bakar memiliki resiko tinggi untuk terinfeksi hingga sepsis namun hingga saat ini belum ada data jumlah pasien sepsis di RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dasar pasien sepsis antara Januari 2011-Desember 2013. Berapa angka kejadian sepsis pasien luka bakar yang di rawat di Burn Center RSUD Dr. Soetomo, hasilnya akan dapat digunakan untuk sebagai rekomendasi penatatalaksaan yang tepat terhadap infeksi bakteri serta resistensi yang mungkin timbul. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian retrospektif observasional analitik. Sampel penelitian ini adalah penderita di Burn Center RSUD Dr. Soetomo pada periode Januari 2011-Desember 2013. Data dari penelitian ini diperoleh dari buku catatan hasil kultur darah laboratorium mikrobiologi klinik dan catatan medik pasien. Penderita adalah pasien yang terdiagnosa sebagai penderita luka bakar . penderita dengan sepsis yaitu pasien april 2015 mimbar 5
artikel kesehatan yang terdiagnosa sebagai penderita luka bakar dengan hasil kultur darah positiv , sedangkan penderita luka bakar tanpa sepsis adalah penderita luka bakar dengan hasil kultur darah negativ.
Berdasarkan jumlah pasien yang diambil kultur darah karena didiagnosa sepsis, jumlah pasien sepsis di Burn Centre tampak seperti tabel dibawah ini. SEPSIS
Jenis Kelamin
Total
Laki-Laki % Wanita % HASIL Berdasarkan data yang di peroleh dari catatan rekam 2011 12 54,5% 10 45,5% 22 medik Burn Center RSUD Dr. Soetomo pada periode Tahun 2012 7 53,8% 6 46,2% 13 Januari 2011-Desember 2013, didapatkan 435 pasien terdiri 2013 18 64,3% 10 35,7% 28 dari 272 pasien laki laki dan 163 pasien perempuan. Karakteristik umum penelitian di sajikan dalam bentuk Total 37 58,7% 26 41,3% 63 tabel distribusi berdasakan jumlah pasien dan pola kuman Distribusi jumlah pasien sepsis penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo. serta sensitivitas antibiotik. Di bawah ini tabel distribusi jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin di Burn Centre. Dari hasil kultur darah didapatkan hasil kuman Total pasien laki laki sebanyak 272 pasien dan wanita 163 pseudomonas dan acinetobacter adalah paling tinggi. pasien. Tampak pada diagram batang di bawah ini. Penyajian dalam bentuk diagram batang menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin laki-laki paling tinggi di tahun 2012 dan 2013.
Distribusi pola kuman pada pasien luka bakar yang terdiagnosa sepsis di RSUD Dr. Soetomo Distribusi jumlah pasien penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo
Berdasarkan persentase jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin luka bakar di RSUD Dr. Soetomo didapatkan hasil seperti tampak pada tabel di bawah ini. Jenis Kelamin
Tahun
Total
Laki-Laki
%
Wanita
%
2011
88
49,7%
89
50,3%
177
2012
99
72,8%
37
27,2%
136
2013
85
69,7%
37
30,3%
122
272
62,5%
163
37,5%
435
Total
Sensitivitas terhadap antibiotik menunjukkan bahwa antibiotik jenis ampicillin merupakan antibiotik yang paling banyak sensitif dan cefotaxime merupakan jenis antibiotik yang paling banyak resisten.
Persentase jumlah pasien penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo
Berdasarkan penyebab terjadinya luka bakar yang di rawat di RSUD Dr. Soetomo urutan tertinggi penyebab adalah api. Penyebab Air Panas
Listrik
Kimia
Api
2011
33
42
1
90
Air+ Minyak 9
2012
41
27
6
61
0
1
2013
34
27
1
58
0
2
108
96
8
209
9
5
Lain-lain 2
Distribusi penyebab luka bakar penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo 6 mimbar april 2015
Distribusi pola kuman pada pasien penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo
Dibawah ini kami sertakan perhitungan hasil uji kepekaan pasien yang didiagnosa sepsis.
Hasil uji kepekaan
2011
2012
2013
Resisten
Sensitif
Resisten
Sensitif
Resisten
Sensitif
1
Aminoglikosida
Amikacin
8
2
9
2
18
6
Tobramycin
5
4
6
3
15
3
Gentamycin
9
1
12
2
32
4
Kanamycin
2
Beta-Lactam Peniciliin
Astreonam
8
2
9
1
17
4
Amoxicillin
3
2
7
1
AmoxicillinClavulanic Acid
10
2
9
1
23
Ampicillin
10
13
23
AmpicillinSulbactam
7
2
9
1
15
3
Cloaxacilin
Ticarcilin
9
8
Pencilin G
2
3
6
8
1
9
1
6
4
7
5
10
7
4
4
3
Oxacilin Beta-Lactam Cephalosporin generasi 1
cephalotin
6
7
Ticarcilin Clavulanate Pepiracilin Tazobactam
cephazolin
2
4
16
1
generasi 2
cefuroxim
8
7
1
generasi 3
ceftazidime
8
3
9
2
13
2
cefotaxime
9
9
1
19
1
ceftriaxone
9
1
10
1
26
1
cefoperazoneSulbactam
3
1
2
1
5
8
cefpodoxime
cefixime
1
generasi 4
cefepime
cefpirom
sulfa-trimethoprime
cotrimoxazole
13
1
14
2
16
4
trimethoprime
tetracyclin
3
3
2
3
9
1
tigecycline
1
1
3
4
KESIMPULAN Selain memiliki kompleksitas, luka bakar juga memiliki risiko yang besar terhadap terjadinya sepsis.8 Risiko ini diperberat dengan perawatan di unit perawatan intensif yang lama, intubasi dan ventilasi mekanik yang berkepanjangan, kolonisasi eschar luka bakar, pemasangan infus dan pemasangan kateter.3 Berdasarkan data yang diperoleh dari catatan rekam medik Burn Center RSUD Dr. Soetomo pada periode Januari 2011-Desember 2013, didapatkan 435 pasien yang terdiri dari 272 pasien laki laki (62,5%) dan 163 pasien perempuan (37,5%). Berdasarkan jumlah pasien yang diambil kultur darahnya karena didiagnosa sepsis, jumlah pasien sepsis di Burn Centre adalah 63 orang (14,5%). Dari hasil kultur darah yang diperiksakan didapatkan hasil uji sensitifitas terhadap kuman pseudomonas dan acinetobacter yang paling tinggi. Sensitivitas terhadap antibiotik menunjukkan bahwa antibiotik jenis ampicillin merupakan antibiotik yang paling sensitif dan cefotaxime merupakan antibiotik paling resisten. DAFTAR PUSTAKA 1. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag./SMF Ilmu Bedah Plastik (2008). Surabaya: Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo. 2. Noer, M. S., Saputro, I. D., Perdanakusuma, D. S. 2006. Penanganan Luka Bakar. Surabaya: Airlangga University Press. 3. Klein, M. B. (2007) Thermal, Chemical, and Electrical Injuries. Grabb & Smith’s Plastic Surgery 6th Ed. Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers. 4. Marzoeki, 2006. Overvie Luka Bakar. Di : Noer, M. S., Saputro, I. D., Perdanakusuma, D. S. 2006. Penanganan Luka Bakar. Surabaya: Airlangga University Press 5. Moenadjat, S.B. (2003). Luka Bakar dan Penanganannya. Jakarta: Balai penerbit FKUI. 6. Departemen Kesehatan RI. (2007). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007: Laporan Nasional. Jakarta. 7. Saputro, I. D., Dini B. (2006). Evaluation of Burn Unit GBPT Performance from 2006-2008. A retrospective Study. Surabaya: Department of Plastic Surgery, Airlangga University School of Medicine Dr. Soetomo Hospital Surabaya. Available in: Folia Medica Indonesiana Vol. 47 No. 1 January - March 2011 : 1-5. 8. Arifin, H. (2012) Laporan Kasus: Pengelolaan Infeksi pada Pasien Luka Bakar di Unit Perawatan Intensif. Majalah Kedokteran Terapi Intensif, vol. 2, Juli, pp. 160-161.
april 2015 mimbar 7
artikel kesehatan
BERANTAS NYAMUK, CEGAH DEMAM BERDARAH DENGUE Silvia Sutandhio, dr., Lindawati Alimsardjono, dr., M.Kes., Sp.MK (K) Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya
D
emam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang menjadi momok negara-negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2009-2011 menunjukkan, insiden dan kematian akibat DBD di Indonesia paling tinggi di antara negara-negara anggota ASEAN. Pada tahun 2014, ada 72 ribu kasus dan 641 orang meninggal dunia karena DBD di Indonesia. Saat seseorang terkena DBD, akan terjadi demam yang awalnya sukar dibedakan dengan demam akibat penyakit lain (non-spesifik). Namun, gejala DBD akan semakin jelas pada tiga fase berikutnya, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan. Fase demam, yang berlangsung 2 hingga 7 hari, sering disertai kemerahan pada wajah dan kulit, nyeri otot dan sendi seluruh tubuh, nyeri daerah belakang mata, nyeri kepala, dan kadang-kadang nyeri telan. Penderita umumnya mengalami penurunan nafsu makan (anoreksia), mual dan muntah. Fase kritis, yang berlangsung 24 hingga 48 jam, ditandai dengan penurunan suhu tubuh hingga mendekati normal. Pada fase ini, pasien yang tidak mengalami kebocoran plasma darah akan mengalami perbaikan kondisi. Sebaliknya, pasien yang mengalami kebocoran plasma akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah akan mengalami penurunan jumlah lekosit dan trombosit, serta peningkatan kepekatan darah (hematokrit). Kebocoran plasma akan berakibat kurangnya pasokan darah untuk sirkulasi tubuh. Gejala DBD yang memperparah kondisi ini adalah anoreksia, muntah, dan perdarahan, yang menyebabkan pasien semakin kekurangan cairan. Jika jumlah darah tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh, pasien akan mengalami penurunan tekanan darah yang drastis (syok hipovolemik). Pada fase kritis ini, pasien membutuhkan cairan infus untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dan mencegah terjadinya syok. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan terapi DBD adalah kondisi pasien saat dibawa ke rumah sakit. Karena sulitnya mengembalikan pasien syok ke kondisi semula, dokter harus segera memulai terapi cairan intravena (infus) saat terjadi peningkatan hematokrit atau penurunan jumlah trombosit yang signifikan. Jika penanganan syok terlambat, pasien dapat meninggal dunia. Fase penyembuhan terjadi 48 hingga 72 jam kemudian, ketika cairan plasma yang bocor mulai diserap masuk ke dalam pembuluh darah. Kondisi pasien akan membaik, dan nafsu makan meningkat. Tekanan darah kembali normal, demikian pula hematokrit, lekosit, dan trombosit. Pada fase ini, pemberian cairan infus harus dikurangi. Kelebihan cairan infus dapat berakibat penumpukan cairan di paru, rongga perut, dan memperberat kerja jantung. Penyebab dari DBD adalah infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui perantaraan nyamuk. Kita telah 8 mimbar april 2015
mengetahui bahwa ada empat macam serotipe virus Dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Namun, virus Dengue dengan serotipe yang berbeda telah ditemukan di Serawak, Malaysia. Hal ini mempersulit upaya pengembangan vaksin untuk mencegah terjadinya DBD. Solusi paling efektif guna mencegah DBD adalah membasmi pembawa (vektor) virus Dengue, yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dengan gerakan 3M plus. 3M: Menguras dan menyikat tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, dan Membuang/ mengubur barang-barang yang dapat menampung air; Plus: menaburkan larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, dan lain-lain. Menguras dan menyikat tempat penampungan air minimal seminggu sekali bertujuan untuk mengenyahkan telur dan larva nyamuk. Telur-telur nyamuk mengapung di permukaan air dan dapat menempel pada dinding bak air saat bak tersebut dikosongkan. Telur-telur ini tahan terhadap kekeringan, dan dapat menetas menjadi larva jika digenangi air. Jadi, sekedar mengganti air lama dengan air baru tidaklah cukup. Siklus pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk dewasa adalah 7 hingga 9 hari. Menguras tiap 8-10 hari (lebih lama dari siklus nyamuk) akan menjaga bak air Anda bersih, tetapi tidak dapat membasmi nyamuk.
Sebagai pengganti kegiatan menguras bak air, dapat ditaburkan butiran larvasida (Abate). Sebanyak 1 gram larvasida efektif membunuh larva dalam 10 liter air. Menutup tempat penampungan air yang tidak dapat dikuras, dan mengubur barang-barang yang dapat menampung air bertujuan untuk mencegah nyamuk bertelur di permukaan air tersebut. Selain itu, warga dapat memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, seperti ikan koi, ikan cupang, ikan nila, dan lain-lain. Pengasapan (fogging) dengan insektisida pada daerah-daerah yang diyakini menjadi habitat nyamuk Aedes dilakukan pada pagi atau sore hari, sebanyak dua kali dengan interval satu minggu. Tujuan penyemprotan pertama adalah membunuh nyamuk yang sudah mengandung virus Dengue dan berpotensi menularkan penyakit. Penyemprotan kedua dimaksudkan untuk membunuh nyamuk Aedes baru yang pada saat penyemprotan pertama masih berbentuk telur, larva, atau pupa. Selain upaya pengendalian nyamuk dengan 3M Plus, dapat juga dilakukan pencegahan kontak dengan nyamuk. Pencegahan kontak dilakukan dengan cara biologis, mekanik, dan kimiawi. Cara biologis dilakukan dengan membersihkan tempat perindukan nyamuk, misalnya vas bunga, akuarium, dan selokan. Cara mekanik dilakukan dengan memasang kawat kasa, atau kelambu. Cara kimiawi dilakukan dengan penggunaan obat antinyamuk. Penyebab masih tingginya insiden DBD adalah tidak serempaknya pelaksanaan gerakan 3M Plus oleh warga. Sementara sebagian besar anggota masyarakat berusaha memberantas nyamuk, beberapa orang justru membiarkan rumahnya menjadi sarang nyamuk. Rumah yang serba tertutup dan sering ditinggal penghuninya justru luput dari cakupan juru pemantau jentik (jumantik). Kesadaran untuk membasmi jentik nyamuk di fasilitas umum, seperti toilet umum, sumur, dan tempat wudhu, juga merupakan salah satu hal yang perlu digalakkan.
Pada tabel, terangkum alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan nyamuk di lingkungan sekitar kita. Dengan sosialisasi yang tepat, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut serta mencegah penularan DBD. DAFTAR PUSTAKA Calemens AS, Sinaro SD, Susanti E. 2014. DBD Masih Mengancam. http://sinarharapan.co/news/ read/150202019/dbd-masih-mengancam Kementerian Kesehatan RI. 2011. Informasi Umum Demam Berdarah Dengue. Kementerian Kesehatan RI. Vasilakis et al. 2012. Fever from the Forest: Prospects for the Continued Emergence of Sylvatic Dengue Virus and Its Impact on Public Health. Nat Rev Microbiol.; 9(7): 532541. WHO. 2012. Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020. Perancis: WHO Press.
april 2015 mimbar 9
artikel kesehatan
UNDESCENDED TESTIS Penulis: Nur Rochmah, dr, SpA. Staf Ilmu Kesehatan Anak RS dr Soetomo-FK Universitas Airlangga Surabaya
K
elainan gonad sejak lahir (kongenital) pada buah hati seringkali menyebabkan keresahan pada orang tua. Pada laki-laki salah satu kasus yang sering dijumpai adalah testis tidak turun ke scrotum (undescended testis) atau kriptorkidisme. Angka kejadian kurang lebih 2-5 persen bayi laki-laki mengidap undescended testis. Penderita beresiko tinggi mengalami keganasan testis sebesar 2-8 kali lipat. Konsekuensi lain yang dapat terjadi termasuk infertilitas, torsi, dan gangguan psikologis.1
Gambar1. Gambaran klinis undescended testis
Penurunan testis terjadi pada usia gestasi 7-8 bulan. Pada 75% anak dengan UDT, penurunan testis terjadi saat 3 bulan pertama kehidupan, akibat peningkatan aktivitas LH and testosteron.1 Setelah periode ini, kemungkinan testis turun spontan sangat kecil sehingga disarankan untuk menunggu testis turun secara spontan hingga usia 4-6 bulan. Lokasi Testis Dengan palpasi, dapat ditemukan bahwa testis tidak teraba. Gliding (testis dapat didorong ke skrotum, namun segera tertarik ke tuberkel pubis), atau retrakil. Pada kelompok dengan testis tidak teraba, 50% testis terdapat di abdomen, sisanya atrofi atau tidak ada. Untuk mencari testis dalam abdomen, dapat dilakukan USG atau MRI. Pemeriksaan MRI lebih akurat, namun memerlukan anestesia umum.2 Neonatus dengan kedua testis tidak teraba, harus dipastikan jenis kelaminnya dengan dilakukan karyotyping, uji HCG, dan pemeriksaan imaging. Berbagai kemungkinan lokasi testis pada true UDT dan ektopik testis dapat dilihat pada gambar di bawah.
Dalam 6-12 bulan perlu dilakukan pemeriksaan ulang, karena sebagian testis retraktil dapat berlanjut menjadi ascending undescended testis (AUT).4 AUT terjadi pada anak usia 4-10 tahun, diperkirakan akibat involusi prosesus vaginalis tidak lengkap, sehingga pertumbuhan korda spermatic tertahan, menyebabkan posisi testis perlahan naik dari posisi skrotalis.2 Pengobatan UDT Terapi UDT terdiri dari hormonal, bedah, atau kombinasi keduanya. Proses penurunan testis berhubungan dengan hormone, sehingga terapi hormone yang efektif digunakan adalah human chorionic gonadotropin (hCG), dimulai dari usia 6 bulan. Keberhasilan terapi hormone sangat bervariasi (20-99%) dan lebih tinggi pada UDT yang lebih distal. Selain menurunkan testis, terapi hCG juga dapat menstimulasi maturasi sel germinal dan proliferasi untuk meningkatkan fertilitas. Beberapa efek samping hCG dapat mengganggu, seperti tumbuhnya rambut pubis, pembesaran penis dan ukuran testis, serta perilaku agresif selama terapi hormon.5,6 Jika terapi hormone tidak memuaskan, dilakukan orchiopexy. Rekomendasi Orchiopexy Walaupun pada usia 4-6 bulan sekitar 75% UDT turun secara spontan, beberapa membutuhkan operasi untuk mengembalikan testis ke skrotum. Orchiopexy, sebuah pembedahan untuk koreksi lokasi testis dan fiksasi dalam skrotum, disarankan mulai usia 6 hingga 12 bulan. Usia ini disarankan karena UDT seharusnya sudah lengkap turun pada usia 4 bulan dan kerusakan testis mulai ditemukan jika UDT belum turun saat usia 1 tahun. Orchiopexy pada usia tersebut menurunkan risiko kanker testis, subfertilitas, dan torsio testis.1
Gambar 3. Testis sebelum dan setelah orchidopexy. Gambar2. Kemungkinan lokasi testis pada true UDT dan ektopik testis. (Dikutip dari : Gill B, Kogan S. Cryptorchidism – Current Concept. Pediatr Clin North Am 1997; 44 (5): 1211-27) 3
Testis Retraktil Kesalahan diagnosis UDT dapat terjadi pada anak dengan testis sudah turun saat lahir, namun tidak ditemukan saat pemeriksaan. Pada anak usia >1 tahun sering terjadi reflex kremaster terutama saat tegang atau geli saat diperiksa. Hal ini normal, disebut testis retraktil. Untuk menghindari refleks kremakster, pemeriksaan dilakukan dengan kaki relaks seperti posisi kaki-katak. Testis dikatakan retraktil bila dapat dimasukkan ke skrotum dengan mudah.2 10 mimbar april 2015
Referensi
1. Petterson A. Richiardi L, Nordenskjold A, Kaijser M, Akre O. Age at sugery for undescended testis and risk of testicular cancer. N Engl J Med. 2007;356:1835-41. 2. Elder JS. Disorders and Anomalies of the scrotal contents. Dalam: Kliegman RM, Stanton BM, Gemell JW, Schor NF, Behrman RE. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-19. Philadelphia: Elsevier;2011.h.1858-64. 3. Gill B, Kogan S. Cryptorchidism – Current Concept. Pediatr Clin North Am 1997; 44 (5): 1211-27 4. Singal AK, Jain V, Dubey M, Deshpande P. Undescended testis and torision: is the risk understated? Arch Dis Child 2013;98;77-9. 5. Docimo SD, Silver RI, Cromie W. The undescended testicle: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2000;62:2037-44. 6. Mathers MJ, Sperling H, Rubben H, Roth S. The undescended testis: diagnosis, treatment, and long-term consequences. Dtsch Arztebl Int. 2009;106:527-32.
Penyakit Parkinson Oleh: dr. Hanik B. Hidayati, SpS - Departemen Neurologi FK UNAIR – RSUD DrSoetomo
N
ama penyakit parkinson berasal dari nama James Parkinson, seorang dokter Inggris yang pertama kali mempublikasikan penyakit ini. Penyakit parkinson banyak pada usia lanjut. Pria lebih banyak terkena penyakit ini dibandingkan wanita.
PENYEBAB Parkinson dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan (cedera kepala/ paparan pestisida), atau kombinasi keduanya. Pada penyakit ini terjadi kerusakan sel otak khususnya substansi anigra. Substansi anigra ini bertanggung jawab atas produksi dopamin, yaitu senyawa kimia yang mampu mengantarkan sinyal dari otak menuju otot untuk mengkoordinasikan gerakan. Kekurangan dopamin ini menyebabkan seseorang kesulitan menggerakkan anggota tubuhnya dengan baik. GEJALA Gejala penyakit parkinson berupa gemetar, tremor/“buyuten” yang memberat saat posisi diam, kesulitan melakukan gerak rutin harian (misal: sulit bangun dari tempat duduk, mengancingkan baju, memotong sayur, dll), bicara menjadi lebih pelan, tulisan yang semakin mengecil, kaku otot, pergerakan yang melambat, ayunan lengan dan tungkai saat berjalan menghilang menjadi kurang halus, muka “topeng” yaitu menjadi berkurang ekspresinya dibandingkan sebelumnya dan lebih menyukai bertahan pada posisi tertentu dibandingkan dengan bergerak. Selain gejala motorik, parkinson juga menyebabkan penurunan fungsi kognitif, seperti demensia, cemas, depresi perubahan cara berbicara, atau insomnia. Gejala parkinson juga dapat berupa tekanan darah rendah dan konstipasi. DIAGNOSIS Penyakit ini biasanya sulit untuk terdiagnosis pada tahap awal. Belum ada tes yang efektif untuk mendiagnosis parkinson, tetapi biasanya pasien didiagnosis setelah dokter melihat riwayat kesehatannya dan melakukan pemeriksaan saraf. TERAPI Hingga saat ini penyakit ini belum bisa disembuhkan.Terapi bertujuan untuk mengelola gejala dan menghambat perkembangan penyakit. Selain obat-obatan, pasien juga perlu melakukan terapi fisik, wicara serta perubahan gaya hidup. april 2015 mimbar 11
artikel kesehatan
Karies Gigi pada Anak Liantari Dyah K, Instalasi Gigi & Mulut RSUD Dr. Soetomo Surabaya
K
aries gigi merupakan penyakit infeksi kronis pada gigi yang banyak dijumpai, di Indonesia, prevalensi karies pada anak sekolah dasar hampir 60-80 % (Ilyas,2001). Definisi karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat (medium makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan dengan timbulnya destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitasi(Kennedy,2002). Faktor utama yang berperan terjadinya karies gigi : • Host/ gigi • Diet Karbohidrat • Lingkungan (Mikroorganisme)à merupakan faktor paling aktif • Waktu
Diagram karies Keempat faktor tersebut harus ada, apabila salah satu faktor tidak ada maka karies gigi tidak akan pernah terjadi. Keempat faktor ini merupakan lingkaran yang saling terkait untuk terjadinya proses karies. Faktor predisposisi terjadinya karies : • Konfigurasi anatomis gigi : pit dan fissure yang dalam • Posisi gigi pada lengkung gigi, hubungannya terhadap kelenjar ludah, mudah tidaknya dibersihkan dengan sikat gigi • Kebiasaan mengunyah makanan yang salah. Mengunyah satu sisi menyebabkan cepatnya mengedap sisa-sisa makanan pada sisi yang tidak berfungsi. • Gigi yang terhambat pertumbuhannya, misalnya impacted. Faktor –faktor lain yang berperan terjadinya karies: • Oral hygiene yang kurang baik, mempermudah terjadinya 12 mimbar april 2015
proses karies • Diet yang salah, makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan jarang makan makanan yang berserat. Rampant karies Rampant karies merupakan jenis karies yang proses terjadinya dan meluasnya sangat cepat dan tiba-tiba, sehingga menyebabkan lubang pada gigi kemudian melibatkan pulpa dan cenderung mengenai gigi yang imun terhadap karies yaitu gigi incisivus depan bawah. Tidak ada keterangan yang menyatakan bahwa terjadinya rampan karies berbeda dengan karies biasa, hanya waktu yang terjadi lebih cepat(McDonald,2004). Rampan karies dapat juga terjadi pada gigi yang relatif bersih.
Gejala klinis pada umumnya yang terkena adalah anak-anak usia 4-8 tahun atau remaja usia 11-19 tahun. Gigi yang terkena rampant karies biasanya sudah mengalami kerusakan parah. Beberapa gigi atau semuanya menjadi gangrene atau tinggal sisa akar. Kerusakan yang melibatkan daerah pulpa gigi menyebabkan rasa sakit hebat sehingga mengakibatkan anak susah/ tidak mau makan. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya fungsi pengunyahan sehingga mengakibatkan pertumbuhan rahang berkurang terutama dimensi vertical. Perawatan gigi dilakukan pada langkah pertama adalah dengan relief of pain dan menghilangkan peradangan. Menghentikan proses karies dilakukan dengan membuang jaringan nekrotik akibat proses karies dan menggantikannnya dengan restorasi gigi (tambalan/tumpatan gigi). Diet sangat perlu dilakukan dengan menghindari makanan dengan karbohidrat tinggi terutama diantara dua waktu makan. Pemberian topical aplikasi fluor dilakukan sebagai tindakan preventif. Pada
evaluasi apabila tidak dijumpai karies baru, topical aplikasi fluor tidak dilakukan lagi, cukup dengan pemakaian pasta gigi yang mengandung fluor. Evaluasi bisa dilakukan secara periodik setiap 3 bulan sampai diperoleh oral hygiene yang baik. Koreksi faktor sistemik (bila ada), saliva (terutama bila berhubungan dengan stress) apabila perawatan yang telah dilakukan tidak berhasil. Karies Botol Karies botol adalah suatu karies yang terjadi pada bayi dan anak yang masih sangat muda ditandai dengan pola tersendiri atau khas berupa karies yang hebat dan parah pada gigi desidui disebabkan cara pemberian makanan/ susu/ASI yang tidak tepat. Karies botol tidak tergantung pada jumlah gigi yang terlibat tetapi pada usia bayi dan anak (kurang dari 3 tahun, Mc.Donald,2004), gigi dan posisi yang terlibat. Karies botol dikenal juga dengan istilah Early Childhood Caries, Baby Bottle Caries, Baby Bottle Tooth Decay atau Nursing Caries. Early Childhood Caries pada pemeriksaan klinis memperlihatkan adanya pola yang khas dan progresif. Kerusakan gigi dimulai segera setelah gigi erupsi yaitu pada gigi rahang atas bagian palatal. Geligi yang sering terlibat adalah geligi depan rahang atas, molar desidui rahang atas dan bawah, bahkan kadang-kadang gigi caninus rahang bawah(Mc.Donald,2004). Secara fisiologis selama menyusui dengan ASI atau botol, putting susu atau dot terletak di bagian palatal, menyebabkan palatum tertekan, sementara itu otot oral menekan isi botol ke dalam mulut. Cairan dari botol atau ASI tidak atau sedikit mengenai gigi depan bawah karena secara fisik gigi bawah dilindungi oleh lidah, juga oleh ludah yang berasal dari glandula salivary. Disamping itu gigi depan bawah juga merupakan gigi yang relative imun terhadap karies.
Apabila anak tertidur dengan putting susu atau dot berada dalam mulut, cairan tersebut akan tergenang pada gigi atas. Jika cairan tersebut mengandung karbohidrat maka sekeliling gigi akan terjadi proses dekalsifikasi. Aliran saliva dan proses penelanan yang kurang selama tidur akan membahayakan gigi karena tidak ada self cleansing. Pencegahan dan perawatan, hendaknya memperhatikan waktu pemberian minuman dengan mengusahakan sebelum tidur proses minum sudah selesai. Posisi bayi tidak boleh dibiarkan menghisap sambil tiduran bahkan sampai tertidur. Pengenalan dokter gigi kepada anak dilakukan sejak dini (1 tahun) sehingga apabila terlihat tanda-tanda karies botol dapat ditangani segera. Perawatan tetap dilakukan meskipun gigi hanya tinggal sisa akar. Kehilangan atau pencabutan gigi desidui (susu) yang dini akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan rahang untuk gigi permanen. Daftar Pustaka Ilyas,2001, Studi kasus karies gigi di Indonesia. Jakarta : Penebar Swadaya Kennedy,2002, Konservasi gigi anak, Pediatric Operative Dentistry. Jakarta : EGC Mc.Donald, Avery,Dean, 2004, 8thed, Dentistry for the Child and Adolescent, Mosby,p.203-210
Separuh dari dunia terdiri dari orang-orang yang punya sesuatu untuk dikatakan, tapi tak dapat mengatakannya. Separuh yang lainnya tak punya sesuatu untuk dikatakan, tapi terus berkata. --- Robert Frost ---
Terima dan ampuni kesalahan, orang yang diampuni dan diberi kesempatan untuk menggali dan mengembangkan potensi berkemungkinan memberikan yang terbaik. Orang yang hanya melihat kesalahan saja itu picik. --- Pepatah Kuno ---
Hadapi masalah sebagai bagian yang tak terelakan dari hidup dan jika masalah datang, tegakkan kepala. Tatap masalah langsung dimatanya dan katakan, `saya lebih besar dari kamu. Kamu tak akan bisa mengalahkan saya. --- Ann Landers ---
Alasan adalah paku yang digunakan untuk membangun rumah kegagalan. --- Don Wilder --april 2015 mimbar 13
seputar soetomo
Seminar untuk orang awam dengan topik Kegunaan CT Scan pada penyakit Neurologis yang diselenggarakan oleh GRIU Graha Amerta dengan pembicara Prof. Dr. H. Moh. Hasan Machfoet, dr, Sp.S(K) MS dan narasumber Dr. H. Hendrian D. Subagio, dr, Sp.M (K) pada Minggu 8 Maret 2015.
Seminar Kesehatan Populer dalam rangka memperingati World Cancer Day 2015 dengan topik ’Sparkling Beauty With True Inner Health’ dengan pembicara Prof. H. Heru Santoso, dr, SpOG(K), Dr. Desak Gede Agung Suprabawati, dr, SpB(K)Onk dan Dwi Wulansari, dr, SpKK yang diselenggarakan oleh GRIU Graha Amerta, pada Sabtu 14 Maret 2015.
in Interventional Pa Workshop bertema serta pe an ng de er ermediat Management Int Indonesia, se si the es An is dokter-2 Spesial si & oleh SMF Anesthe diselenggarakan Maret 8 al gg Minggu tan Reanimasi pada h, Sp.An. ura Ng tut Ke I 2015, tampak dr. ukan ber sedang melak sebagai Narasum n disiarkan da 6 i nta La PT Operasi di GB rta langsung ke pese tai Dasar Ruang yang berada di lan Pertemuan.
14 mimbar april 2015
(Rabu, 11 Maret 2015) Tasyakuran HUT Paduan Suara RSUD Dr. Soetomo “Gita Suara Medika (GSM)” ke VI dengan tema “Bernyanyi Menuju Harmoni sebagai Cermin Budaya Kerja Bermutu”. Tampak kanan, Wadir Pelayanan Medik, Dr. Kohar Hari Santoso, dr, Sp.An,KIC memotong tumpeng didampingi Ketua PS GSM, dr. Syahjenny Mustokoweni, Sp.PA(K). Tampak Atas anggota PS GSM berfoto bersama para undangan.
Ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua P3BN Urip Moertejo, dr, SpBKL, PGD, Pall. Med diserahkan kepada Prof. R. Sunaryadi Tejawinata, dr, SpTHT-KL(Onc) PGD, Pall. Med sebagai HUT Instalasi Paliatif & Bebas Nyeri ke 23 yang diselenggarakan pada Rabu 25 Pebruari 2015. april 2015 mimbar 15
seputar soetomo
Konas Pebkli I telah berlangsung dengan sukses di Hotel Bumi Surabaya, 21-22 Februari 2015. Nampak Dr. Maryono, Dr. Yoga Wijayahadi & Dr. Urip Murtedjo saat diskusi session ilmiah kasus bedah kepala leher.
The 39th Biennial World Congress of the Internastional College of Surgeons (ICS) di Bali, Oktober 2014. Nampak foto bersama dengan para Pengurus ICS Indonesian Section (beberapa dokter RSUD Dr. Soetomo Prof. Paul Tahalele, Dr. Urip Murtedjo, Dr. Desak Agung Suprabawati, Dr. Hendy Hendarto, Dr. Djiwatmo)
Tim Paliatif RSUD Dr. Soetomo & FK Unair mendapat kunjungan relawan dan tim paliatif Kota Wisata Batu dipimpin oleh Ibu Wali Kota Batu untuk berdiskusi & sharing pendapat dengan relawan paliatif RSUD Dr. Soetomo di Gedung GDC Lantai III RSUD Dr. Soetomo, Maret 2015.
16 mimbar april 2015
Paduan Suara re law RSUD D r. Soetom an paliatif o saat m rombong en an relaw an paliati yambut Wisata B f Kota atu, Mare t 2015 di GDC RS G UD Dr. S oetomo S edung urabaya.
sekilas info
Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman Rumah Sakit Oleh: Fitria Merina, S.si - Instalasi Sanitasi Lingkungan RSUD Dr. Soetomo Surabaya 1. Latar Belakang Seringkali kita merasa ruang kerja atau bangunan di unit kerja rumah sakit kurang bersahabat. Udara yang panas, ruangan yang pengap, pencahayaan yang kurang terang, dinding di ruangan tumbuh jamur, terjadi kebisingan. Bahkan angka kuman udara yang melebihi standar menunjukkan kualitas udara ruang yang kurang baik. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja. Mengingat rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan,tempat berkumpulnya orang yang sakit dengan orang sehat yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit (Infeksi Nosokomial) maupun pencemaran di lingkungan sekitar rumah sakit. Oleh karena itu, Pemerintah melalui Menteri Kesehatan menetapkanKepMenKes 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Peraturan tersebut mengatur tentang penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit.Penyehatanruangbangunandanhalamanrumahsaki tdidefinisikan sebagai upaya menciptakan kondisi ruang bangunan yang memenuhi persyaratan kesehatan di lingkungan rumah sakit agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap pasien, petugas maupun pengunjung.Ada lima aspek yang menunjang kondisi ruang atau bangunan yang sehat dan nyaman, yaitu: 1. Aspek ruang bangunan dan halaman rumah sakit. 2. KualitasUdaraRuang 3. Pencahayaan di dalam bangunan rumah sakit. 4. Penghawaan ruang bangunan. 5. Kebisingan. 6. Kebersihan ruang bangunan dan halaman rumah sakit. 2. Tujuan Tujuan dilakukannya penyehatan ruang dan bangunan rumah sakit diantaranya: 1. Mencegah terjadinya Infeksi Nosokomial. 2. Menghindari gangguan kesehatan bagi masyarakat rumah sakit. 3. Menciptakan keamanan dan kenyamanan di lingkungan rumah sakit. 4. Meningkatkan estetika rumah sakit. 5. Menghindari kerugian ekonomi. 6. Meningkatkan citra rumah sakit. 3. Aspek-aspek Penunjang Ruang Bangunan Rumah Sakit 3.1. Ruang Bangunan Rumah Sakit Penataan ruang bangunan rumah sakit dikelompokan dalam empat zona sesuai dengan tingkat risikonya, yaitu zona risiko rendah, risiko sedang, risiko tinggi dan risiko sangat tinggi. Zona risiko rendah meliputi ruang administrasi, ruang komputer, ruang pertemuan, ruang perpustakaan, resepsionis dan ruang pendidikan/pelatihan. Zona risiko sedang meliputi ruang rawat inap bukan
penyakit menular, rawat jalan, ruang ganti pakaian dan ruang tunggu pasien. Zona risiko tinggi meliputi ruang isolasi, ruang perawatan intensif, laboratorium, ruang penginderaan medis (medical imaging), ruang autopsy dan ruang jenazah. Zona risiko sangat tinggi meliputi ruang operasi, ruang bedah mulut, ruang perawatan gigi, ruang gawat darurat, ruang bersalin dan ruang patologi. 3.2 Kualitas Udara Ruang Udara ruang tidak boleh berbau dan harus bebas dari H2S dan amoniak. Kualitas udara ruang dapat juga dilihat dari indeks angka kuman atau yang dikenal dengan Angka Kuman Udara (AKU). Jika AKU melebihi standar yang dipersyaratkan, maka perlu dievaluasi dalam kegiatan pembersihan rutin yang telah dilakukan. Standar AKU ditunjukkan pada tabel 1.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Tabel 1. Indeks Angka Kuman Udara Menurut Fungsi Ruang/Unit Angka Kuman Udara Ruang/Unit Mikroorganisme per m3 udara (CFU/m3) Operasi Bersalin Pemulihan/Perawatan Observasi bayi Perawatan bayi Perawatan prematur ICU Jenazah/autopsy Penginderaan medis Laboratorium Radiologi Sterilisasi Dapur Gawat darurat Administrasi, pertemuan Ruang luka bakar
10 200 200-500 200 200 200 200 200-500 200 200-500 200-500 200 200-500 200 200-500 200
Sumber: KepMenKes 1204/SK/X/2004 Keterangan: CFU=Colony-Forming Unit
Kualitas udara ruang operasi (OK) harus diperhatikan, karena adanya tindakan pembedahan pada tubuh pasien. Kualitas udara OK yang tidak memenuhi syarat mengakibatkan kemungkinan terjadinya infeksi pada pasien. Penggunaan sinar ultraviolet (UV) bukan merupakan satu-satunya cara untuk mendesinfeksi ruangan OK maupun ruangan perawatan lainnya. Ada faktor-faktor lain yang perlu mendapat perhatian, diantaranya desain bangunan, sistem HVAC (Heating, Ventilating, Air Conditioning) dan SOP pembersihan yang dilakukan oleh cleaning service (Memarzadeh, 2010). april 2015 mimbar 17
sekilas info Sinar UV yang efektif dalam proses desinfeksi adalah sinar UVC pada panjang gelombang 280-200 nm (ASHRAE Research, 2008). Bakteri dan virus lebih mudah dibasmi dengan sinar UV daripada spora bakteri. Namun efektivitasnya dipengaruhi oleh panjang gelombang, suhu, jenis mikroorganisme dan intensitas sinar UV yang dipengaruhi oleh jarak dan paparan dan tube lampu yang kotor (Rutala,et al, 2008). 3.3 Pencahayaan Intensitas pencahayaan disesuaikan dengan peruntukan ruang. Standar pencahayaan disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Indeks Pencahayaan Menurut Fungsi Ruang/Unit No. Ruang/Unit Intensitas Cahaya (lux) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Ruang pasien 100-200 R. operasi umum 300-500 Meja operasi 10.000-20.000 Anestesi, pemulihan 300-500 Endoscopy, lab 75-100 Sinar X minimal 60 Koridor minimal 100 Tangga minimal 100 (malam hari) Administrasi/kantor minimal 100 Ruang alat/gudang minimal 200 Farmasi minimal 200 Dapur minimal 200 Ruang cuci minimal 100 Toilet minimal 100 R. isolasi khusus penyakit 15. 0,1-0,5 (warna cahaya biru) tetanus 16. R. luka bakar 100-200 Sumber: KepMenKes 1204/SK/X/2004
3.4 Penghawaan Sistem penghawaan disesuaikan dengan peruntukan ruang/unit dan didesain sedemikian rupa sehingga menghasilkan suhu kelembaban, maupun tekanan seperti pada tabel 3.
Penghawaan dengan sistem pendingin AC sentral harus diperhatikan cooling tower-nya agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan bakteri legionella dan AHU (Air Handling Unit) harus dibersihkan dari debu, bakteri, jamur. Selain itu, AHU dilengkapi dengan HEPA filter. Sistem pendingin dan tekanan udara di OK harus lebih diperhatikan, karena berpengaruh terhadap angka kuman udara (AKU). Cara sederhana (konvensional) untuk mengukur tekanan udara di OK adalah menggunakan seutas pita ringan atau benang. Salah satu ujung pita/benang ditempelkan di depan pintu OK (pintu dibuka sedikit). Jika pita/benang bergerak menjauhi pintu maka dipastikan tekanan OK positif dan sebaliknya. Jika pita/benang tidak bergerak menjauhi pintu maka disimpulkan tekanan udara OK negatif. Sistem pendingin udara yang digunakan di OK adalah system supply and return air (ada udara yang diambil dari luar dan disaring, kemudian didistribusikan di dalam ruangan, serta adanya pembuangan sebagian udara ke luar OK melalui sistem pendingin udara) seperti pada gambar 1.
a. Sistem Laminar Flow Diffuser
Tabel 3. Standar Suhu, kelembaban dan Tekanan Udara Menurut Fungsi Ruang/Unit Suhu Kelembaban No Ruang/Unit Tekanan (0C) (%) 1. Operasi 19-24 45-60 2. Bersalin 24-26 45-60 3. Pemulihan/perawatan 22-24 45-60 4. Observasi bayi 21-24 45-60 5. Perawatan bayi 22-26 35-60 6. Perawatan prematur 24-26 35-60 7. ICU 22-23 35-60 8. Jenazah/autopsi 21-24 9. Penginderaan medis 19-24 45-60 10. Laboratorium 22-26 35-60 11. Radiologi 22-26 45-60 12. Sterilisasi 22-30 34-60 13. Dapur 22-30 35-60 14. Gawat darurat 19-24 45-60 15. Administrasi, pertemuan 21-24 16. Ruang luka bakar 24-26 35-60 Sumber: KepMenKes 1204/SK/X/2004
18 mimbar april 2015
positif positif seimbang seimbang seimbang positif positif negatif seimbang negatif seimbang negatif seimbang positif seimbang positif
b. Sistem Air Curtain
Gambar 1. Sistem Aliran udara di OK dengan aliran laminar (udara sejajar ke arah bawah) dengan kecepatan keluaran dari HEPA filter 0,45 m/s ± 0,1 m/s.
a
b
c
Gambar 1. Kegiatan sampling kualitas lingkungan terkait dengan sanitasi ruang bangun yang meliputi parameter suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, angka kuman udara, swab (usap) lantai di ruang rawat inap, OK dan ruang penunjang. a. Kegiatan sampling bakteriologi udara ruang di OK GBPT b. Pengukuran pencahayaan ruangan dan lampu operasi di OK IRD c. Kegiatan sampling swab lantai di OK IRD
3.5 Kebisingan Sumber-sumber bising dapat berasal dari dalam maupun dari luar rumah sakit. Sumber bising yang berasal dari dalam rumah sakit dikendalikan dengan cara peredaman, penyekatan, pemindahan dan pemeliharaan mesin-mesin. Sedangkan peredaman sumber bising yang berasal dari luar rumah sakit diupayakan dengan penanaman pohon (green belt), meninggikan tembok atau meninggikan tanah (bukit buatan). Persyaratan kebisingan untuk masing-masing ruangan seperti pada tabel 4. Tabel 4. Indeks Kebisingan Menurut Ruangan/Unit No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Ruangan/Unit Ruang Pasien Ruang Operasi umum Anestesi, pemulihan Endoskopi, laboratorium Sinar X Koridor Tangga Kantor/loby Ruang alat/gudang Farmasi Dapur Ruang cuci Ruang isolasi Ruang poli gigi
Maksimum Kebisingan (waktu pemaparan 8 jam) dBA 45 45 45 65 40 40 45 45 45 45 78 78 40 80
3.6 Kebersihan Ruang Bangunan dan Halaman Kondisi ruang bangunan dan halaman diupayakan bebas dari bahaya dan risiko minimal terjadinya infeksi silang, masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Kebersihan ruang bangun dan halaman rumah sakit berkaitan dengan fasilitas sanitasi yang harus dilengkapi, yaitu : a. Fasilitas penyediaan air minum dan air bersih. b. Fasilitas toilet dan kamar mandi. c. Fasilitas pembuangan sampah. Daftar Pustaka ASHRAE Research, 2008, Heating, Ventilating and Air Conditioning System and Equipment, ASHRAE Handbook, SI edition, Atlanta. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204 Tahun 2004, Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Memarzadeh, Farhad, et al, 2010, Application of Ultraviolet Germicidal Irradiation Disinfection in Health Care Facilities: Effective Adjunct, but not Standalone Technology, Elsevier Inc. Rutala, William A., et al, 2008, Guideline for Disinfection and Sterilization in Healthcare Facilities, CDC, Chapel Hill, North Carolina. www.priceindustries.com
Sumber: KepMenKes 1204/SK/X/2004
Langkah pertama untuk akuisisi kebijaksanaan adalah dengan hening, kedua dengan mendengarkan, ketiga mengingat, keempat praktik, kelima mengajari orang lain.
--- Solomon Ibn Gariol ---
Salah satu menjadi juara adalah dengan bertindak seperti juara. Anda harus belajar cara menang dan tidak lari ketika kalah. Semua pernah gagal dan pernah meraih sukses, anda harus hati-hati agar tidak kehilangan percaya diri atau menjadi terlalu percaya diri.
--- Nancy Kerrigan ---
Pekerjaan besar biasanya diberikan kepada orang-orang yang telah membuktikan bisa mengerjakan pekerjaan kecil.
--- Ralph Waldo Emerson ---
Hadapi masalah sebagai bagian yang tak terelakan dari hidup dan jika masalah datang, tegakkan kepala. Tatap masalah langsung dimatanya dan katakan, `saya lebih besar dari kamu. Kamu tak akan bisa mengalahkan saya.
--- Ann Landers ---
april 2015 mimbar 19
sekilas info
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM MENUJU PASIENT SAFETY Oleh : Elly Listyani, dr. MKes Sesungguhnya manusia tidak mungkin hidup bertahan dlam kesendirian. Segala pengorbanan untuk meraih cita-cita atau tujuan yang akan terwujud tanpa peran dan dukungan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang fitrahnya salin bergantung dengan manusia lain. Seseorang yang menginginkan sesuatu membutukan orang lain untuk mencapai apa yang diinginkan. Ibarat mobil yang dijalankan, maka mobil tersebut membutuhkan mesin, bahan baker serta kelengkapan lain, seperti rem, lampu, roda, bahkan baut dan mur yang ukuran kecil. Hidup dalam kebersamaan akan banyak membawa kebahagiaan, bukan hanya pada satu orang saja, tetapi juga orang lain. Inilah hakikat hidup yang sesungguhnya. Semua orang bekerja dengan keahlianya dan bekerja dengan kesungguhanya untuk menunjukan kualitas hidup yang dicita-citakan.
O
rganisasi atau lembaga adalah gambaran sebuah tim. Berjalan tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung pada individu yang ada didalamnya. Tujuan dibentuk dan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi tidak akan terwujud kalau tiap indivdu didalamnya bekerja sendiri-sendiri. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi bila mereka bergerak dengan ego masing-masing, mementingkan diri sendiri dan tidak mau mendengar pendapat orang lain, apalagi selaras dengan arah organisasi. Pengertian Tim Tim bisa didefinisikan sebagi sebuah interaksi diantara dua atau lebih orang-orang dan saling mempengaruhi kearah tujuan bersama. Konsep tim hakikatnya terletak pada suatu kata yang sudah kita dengar berulang-kali yaitu sinergi. Kata sinergi berasal dari Yunani, sunergos artinya bekerja sama dan sun (bersama), dan ergos (bekerja). Tim adalah bentuk khusus dari kelompok kerja yang harus diorganisir dan dikelola secara berbeda dengan bentuk kelompok kerja lain. Tim beranggotakan orang-orang yang dikoordinasikan untuk bekerja bersama, terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai tujuan. Dengan bekerja dalam tim diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorangan. Demonstrasi yang nyata tentang sinergi diperlihatkan dalam kontes kuda penghela di Amerika. Kuda juara pertama sanggup menarik beban 2.250 Kg, kuda juara kedua sanggup menarik beban 2.000 Kg. Teorinya kedua kuda tersebut mampu menarik beban maksimum 4.250 Kg. Untuk mengujinya kedua kuda disatukan untuk menarik gerobak yang diberi beban. Semua orang yang melihat terperangah. Kedua kuda tersebut mampu menarik beban 6.000 Kg, atau 1.759 Kg lebih berat dibanding jumlah yang mampu dilakukan sendiri-sendiri. Dalam hal ini sinergi dapat diartikan sebagai daya kerja tim untuk menyatukan tenaga individu, untuk menutup keterbatasan individu, untuk menggandakan upaya individu supaya sasaran yang dicapai lebih banyak dan lebih besar. kekuatan sinergi bukanlah seperti kekuatan matematis, ketika 3 tenaga + 4 tenaga menjadi 7 tenaga, ternyata dengan bersinergi 3 + 4 sama dengan 10. Memfokuskan Tim Pada Prestasi Kerja Dalam sebuah penelitian penting mengenai tim dalam organisasi masa kini, John Katenzbach dan Douglas Smith mengembangkan pengertian yang masuk akal mengenai apa yang membuat tim dapat bekerja. Yang paling penting tantangan untuk berprestasi merupakan cara terbaik untuk membentuk tim, dan bahwa dasar-dasar tim termasuk jumlah anggota, tujuan, sasaran, ketrampilan, pendekatan dan tanggung jawab seringkali tidak diperhatikan. Dasar penyusunan Tim terdiri dari : ketrampilan anggota tim, tanggung jawab dan komitmen anggota tim. Katenzbach dan Smith juga menemukan bahwa tugas paling susah adalah menciptakan tim di puncak sebuah organisasi, terutama karena banyak kesalahan 20 mimbar april 2015
(Gambar 1)
asumsi mengenai cara kerja tim. Pada Gambar 1 di atas banyak hal tidak masuk akal yang bisa diwujudkan, mereka menyatakan bahwa peraturan sederhana dapat sangat membantu prestasi tim terutama bila diterapkan pada tim dipuncak sebuah organisasi. Pertama, penugasan tim harus didasarkan pada issu yang spesifik dan nyata bukan generalisasi. Kedua, pekerjaan harus dipecah-pecah dan dibagi pada sub kelompok dan individu. Ketiga, anggota tim harus didasarkan pada apa yang dapat dicapai oleh setiap anggota dan ketrampilan masing-masing anggota bukan pada wewenang formal atau posisi organisasi. Keempat, setiap anggota tim harus melakukan pekerjaan yang sama banyak. Kelima, dengan pola ini tim dapat bekerja bila pola hirarki tradisional komunikasi dan wewenang dilanggar. Dalam hirarki ini tim secara alami mengintegrasikan prestasi kerja dan proses belajar serta merupakan unit utama dari prestasi kerja untuk meningkatkan anggota organisasi. Yang patut dipahami ketika anda menjadi bagian dari tim : • tidak meniadakan cita-cita anda • tidak mengorbankan kesuksesan pribadi anda • tidak kehilangan tempat mengaktualisasikan diri Anda justru akan memiliki cita-cita yang jauh lebih tinggi sehingga dapat memperbesar kesuksesan anda. hasil Orang biasa ------------------> luar biasa hasil orang luar biasa ------------> sangat luar biasa Membangun Kerja sama Tim Tiap anggota tim dapat bekerja itu hal yang biasa, yang luar biasa adalah bagaimana tiap anggota bekerja
penuh semangat dengan keihklasan. Menjadi orang luar biasa menupakan sebuah proses pembentukan, gambaran yang menjelaskan bagaimana proses itu menjadi sebuah keharusan adalah proses pembuatan vas bunga. Pertama mengolah tanah kemudian mengolah tanah menjdi bahan yang siap dibentuk. setelah jadi sesuai yang diinginkan, tahapan selanjutnya dipanaskan/dibakar, terakhir dipoles/dilukis sesuai keinginan dengan cat yang berwarna-warni. Sekarang jadilah sekarang vas bunga dengan nilai yang tinggi. Kebersamaan tim adalah sikap “kekitaan” dan “mengkitakan” bukan ”sikap kesayaan”. Sebesar apapun hasil kerja yang dapat dicapai oleh individu, sebuah tim dapat mencapinya lebih besar lagi. Kepemimpinan tim sangat berkaitan dengan membangun sikap dan motivasi anggota untuk memilih sikap ”kekitaan”. Tip dalam interpersonal relationship menurut Palgunadi Setyawan : A. Mengenali Diri Sendiri, meliputi : 1. Peka / simpati / empati. Memiliki kepekaan terhadap orang lain, terutama ketika orang lain mendapatkan musibah. Bersimpati dengan ikut merasakan kesulitan yang sedang dihadapinya. Kepekaan tidak menunggu orang lain meminta pertolongan pada kita, tapi sebelum ia minta tolong. Jika kita telah mampu bersimpati, tingkatkan lagi menjadi berempati, artinya kita tidak hanya dapat merasakan apa yang sedang dialami orang lain, namun ikut membantu menyelesaikan kesulitan tersebut. 2. Peuli / perhatian. Perhatian pada orang lain artinya mengakui eksistensi atau keberadaan orang tersebut disekitar kita. Kepedulian atau perhatian pada orang lain meskipun kecil, sangat besar artinya bagi orang tersebut. 3. Positif thinking. Berfikir positif membuat kita secara psikologis, merasa tenang, buruk sangka membuat kita merasa cemas akhirnya jatuh dalam keletihan fisik dan psikologis . 4. Partisipatif/proaktif. Orang yang proaktif akan mengantisipasi sebelum terjadinya peristiwa, misalnya melakukan tindakan preventif sebelum timbul suatu wabah penyakit.
memahami dan mengkomunikasikan visi tim, menetapkan sasaran menjadi teladan dan menunjukan jalan yang harus dilalui dan memotivasi anggota tim. Pemimpin bukanlah seorang superman yang dapat mengatasi segala permasalahan. Hanya saja segala permasalahan yang ada dapat diatur oleh seorang pemimpin sehingga jalan keluar atau solusi yang diambil tidak merugikan banyak orang. E. Membentuk Sistem Komunikasi yang Efektif Komunikasi yang baik akan mempercepat penyelesaian masalah yang ada serta mengarahkan pada performa yang semakin baik. Komunikasi sebuah organisasi harus berjalan dengan baik agar visi-misi organisasi dapat sampai keseluruh anggota, sehingga tidak terjadi bias dan semua mempunyai persepsi yang sama. F. Menentukan Tugas dan Peran yang Tepat bagi Individu Adanya pembagian tugas maupun pendelegasian yang dilakukan oleh pemimpin dengan baik akan menjadikan kerja lebih efektif dan efisien. Peran pemimpin untuk menciptakan sebaik-baik tugas adalah dengan menempatkan seorang sesuai dengan keahliannya. Berbagi tugas secara jelas telah membuktikan bahwa produktivitas paling tinggi dimiliki oleh pemimpin yang memperhatikan bawahannya dengan memposisikan mereka sesuai dengan keahliannya. Seorang pemimpin yang mengerjakan sendiri semua pekerjaannya, tanpa melakukan pendelegasian akan mengalami kejenuhan, yang akan mengakibatkan fruatasi karena merasa anak buahnya tidak berguna dan tidak ada yang dapat membantunya. G. Membuat Aturan Main yang Disepakati Aturan main dalam organisasi akan menunjukan budaya organisasi itu. Tujuan utama dari aturan tersebut adalah untuk menjaga arah kerja guna mencapai sasaran serta visi-misi. Jika tidak ada aturan para anggota bisa bertindak semaunya, misalnya pada permainan sepak bola. H. Mengatasi Konflik yang Terjadi Konflik dalam tim juga bisa terjadi, ada perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Namun jika kemudian sudah diambil oleh tim, setiap anggota harus mematuhinya. Mengatasi konflik dalam organisasi harus win-win solution. Mencari jalan keluar terbaik untuk kepentingan bersama dan tidak berpihak pada salah-satu.
B. Trust Suatu penelitian menunjukan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh yang nyata pada efektivitas kelompok, kemungkinan tiap anggota kelompok mengungkapkan perasaan dan perbedaan secara terbuka. Pemimpin dan anggota tim harus asaling mendorong pengembangan diri dan mendorong terciptanya kepercayaan pada tiap anggota. Percaya dimulai dengan menghargai. Anda tidak dapat mempercayai orang lain, jika anda tidak menghargainya.
I. Mengindentifikasikan masalah dan Mengambil Keputusan yang Tepat Mengambil keputusn dari permasalahan yang telah diidentifikasi dengan baik akan menjadikan keputasan tersebut objektif dan tidak berpihak pada siapaun. Keputusan yang diambil bukan untuk kepentingan sekelompok orang, tetapi untuk keberlangsungan organisasi. Sebab itu jangan lupa mengidentifikasikan permasalahan dengan tepat untuk kemudian mefokuskan pada solusi yang harus diambil secara tepat.
C. Tidak merendahkan Kemampuan Orang Lain Tuhan menganugrahkan kelebihan dan kekurangan pada tiap makhlukNya, semua itu untuk sling mengisi. Sinergi dan kebersamaan tergantung pada tingkat kejujuran dan kasih sayang dari anggota sehingga mereka dapat saling menghormati, percaya, membantu dan berfungsi dalam kesatuan.
J. Memiliki Komitmen terhadap Tim Ciptakan kesetiaan (saling memberikan komitmen satu sama lain), komitmen pada kualitas dan kesempurnaan, komitmen untuk terus mengembangkan diri (constan and never ending improvement), ketangguhan mental, disiplin pribadi. Komitmen dapat dilihat ketika organisasi mengalami suatu ancaman, kita dapat melihat apakah para anggota berusaha menyelamatkan diri sendiri atau berusaha mengatasi ancaman tersebut bersama-sama.
D. Memiliki Pemimpin yang Bertanggung Jawab Pemimpin yang bertanggung jawab adalah yang
april 2015 mimbar 21
sekilas info
Harapan Lansia Indonesia adalah Lansia Sehat, Aktif, Mandiri Dimasa Depan By : Nunung - Poli Geriatri “GRAHA ADI YUSWA” RSUD Dr. Soetomo Surabaya
S
atu bulan fokus mempelajari perawatan Lansia di JICA (Japan International Cooperation Agency) memberikan inspirasi pada saya untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Dalam tulisan kali ini saya akan memaparkan pengalaman, pengamatan dan pembelajaran yang saya telah dapatkan tentang perawatan lansia dan sistem pengaturannya di Jepang. Saya mengharapkan tulisan ini dapat memberikan wacana bagi semua kalangan, para pemerhati lansia pada umumnya terutama bagi profesi kesehatan di Indonesia untuk mulai lebih serius mengolah perawatan Lansia. Sejak 21 Oktober 2014 hingga satu bulan kedepan pada saat itu, saya mengikuti “Training Curriculum Development of Nursing Geriatri in Japan”. Tempat-tempat yang kami kunjungi adalah di Red Cross Imazu Hospital, RS Palang Merah Fukuoka , Rumah Lansia YORIAI, Pos Perawatan Kunjungan, Sekolah Tinggi Keperawatan Palang Merah Jepang, Sekolah Tinggi Keperawatan Nasional Jepang dan Sekolah Tinggi Keperawatan Int, Palang Merah Kyushu. Tim kami sebanyak 20 orang yang terdiri dari institusi Pemerintahan, Pendidikan dan Rumah Sakit sebagai pilot project. Kami telah sepakat untuk memberi nama tim kami dengan sebutan “GNWG” (Geriatri Nursing Working Group). Tugas kami adalah menyusun Standar Asuhan Keperawatan Geriatri dan menyusun Standar Kurikulum Pelatihan Keperawatan Geriatri Nasional. Group Nursing Center di Jepang menyediakan perawatan lengkap untuk menunjang Lansia dalam berbagai kondisi yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup Lansia. Selain untuk Lansia dengan gangguan kesehatan, disini disiapkan pula jenis pelayanan untuk Lansia yang masih aktif dan tinggal di masyarakat. Beberapa jenis fasilitas juga dikhususkan untuk Lansia dengan gangguan 22 mimbar april 2015
kognitif seperti demensia. Seluruh fasilitas yang ada dapat dijangkau oleh Lansia dengan jaminan kesehatan yang disebut dengan “Long-Term Care Insurance System”. Populasi Lansia Saat ini Jepang berada pada pintu menuju masyarakat dengan jumlah Lansia yang besar (Super Aged Society). Berdasarkan hasil Sensus Nasional, Biro Statistik Kementrian Dalam Negeri dan Komunikasi tahun 2005, jumlah total Lansia saat itu adalah 11,64 juta orang. Sedangkan jumlah total anak usia dibawah 14 tahun adalah 1,36 juta orang. Kondisi ini terbalik jika dibandingkan Indonesia dengan jumlah anak-anaknya yang berada jauh diatas jumlah populasi Lansia. Usia harapan hidup yang dicapai Lansia di Jepang untuk pria adalah 78,32 tahun dan 85,23 tahun untuk wanita (Yoshida, 2003) Suatu hari ketika selesai berbelanja di Supermarket Red Cabbage Kyushu, saya dengan sengaja duduk lama beristirahat didepan sambil memperhatikan para pengunjung yang datang. Pada tiap pandangan mata, saya dapatkan sosok Lansia yang sedang berbelanja. Awalnya saya berpikir hari ini adalah hari khusus untuk Lansia, tapi seiring dengan waktu, fenomena seperti ini menjadi pemandangan yang biasa. Dapat kita temukan Lansia dengan mudahnya hampir disetiap fasilitas umum di Jepang, mulai dari pusat perbelanjaan, stasiun kereta api bawah tanah, tempat wisata bahkan, para pekerja di asrama JICA pun banyak para lansianya. Jepang memang menyediakan fasilitas khusus untuk para Lansia dan orang cacat untuk memudahkan mereka menggunakan fasilitas tersebut, sebagai contoh adalah pada toilet umum atau sarana transportasi umum seperti bus dan kereta, dapat kita lihat adanya tempat duduk
yang diprioritaskan untuk Lansia dan orang cacat yang digunakan sebagaimana mestinya. Lansia di Jepang dapat beraktifitas layaknya semua orang, mereka tetap bersosialisasi satu sama lain dan terlihat enerjik. Hal ini terbukti dengan adanya pemandangan yang setiap pagi kita lihat dibelakang asrama. Disana terdapat lapangan luas yang setiap pagi dikunjungi oleh banyak lansia untuk melaksanakan kegiatan senam pagi bersama. Ibu saya saat ini berusia 77 tahun, beliau sangat jarang keluar rumah, sebagian besar waktunya dihabiskannya di dalam rumah. Demikian juga kondisi yang dialami oleh sebagian besar Lansia di Indonesia. Aktifitas Lansia lebih banyak dipusatkan pada kegiatan spiritual keagamaan, mereka mengharapkan ketenangan suasana di hari tua mereka. Tentu saja hal ini sangat positif dan perlu untuk dilanjutkan, namun yang ingin saya sampaikan adalah jangan sampai Lansia tidak dapat beraktifitas keluar rumah karena memang tidak disiapkan fasilitas yang dapat membantu mereka. Saat ini saya berdiri pada dua sisi yang berbeda. Terdapat perbedaan latar belakang, budaya, perkembangan sosial ekonomi dan paradigma tentang “age and aging” dari dua
Rumah Lansia Yoriai Kyushu Jepang
negara ini. Jepang adalah negara berkembang yang sudah mengatur dengan baik pelayanan kesehatan untuk Lansia. Indonesia masih jauh tertinggal karena memang saat ini prioritas pelayanan kesehatan Indonesia masih fokus pada pelayanan kesehatan Ibu dan anak juga penyakit infeksi, namun demikian tidaklah salah bila kita melihat jauh ke depan dan belajar dari yang telah dipraktekkan Jepang dalam memgembangkan program pelayanan kesehatan untuk Lansia. System Perawatan Lansia di Jepang “Long-Term Care Insurance System” yang diluncurkan Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang pada tahun 2000 adalah jawaban untuk mengatasi masalah peningkatan jumlah Lansia. Memberikan support bagi penduduk dalam menghadapai hari tua adalah salah satu dari tujuan sistem ini (Ministry of Health, Labour and
Welfare). Walaupun panjang umur adalah sesuatu yang seharusnya patut untuk disyukuri, namun hal tersebut ternyata diikuti oleh masalah sosial seperti peningkatan jumlah pensiun dan biaya kesehatan. Hal ini tentunya akan meningkatkan beban ekonomi yang harus ditanggung pemerintah. Rumah Jompo (Nursing Home), Layanan harian untuk Lansia (Day Service), pusat rehabilitasi dan Rumah sakit khusus Lansia adalah pelayanan Lansia yang banyak ditemui di Jepang. Rumah Jompo adalah pelayanan untuk Lansia dengan tingkat ketergantungan perawatan yang tinggi (fisik lemah), mereka tinggal di fasilitas tersebut sampai waktu yang tidak ditentukan. Pada umumnya mereka berada di Panti Jompo sampai akhir hidupnya. Layanan harian Lansia adalah jenis pelayanan untuk Lansia yang masih aktif dan tinggal di masyarakat. Lansia mendatangi pelayanan ini pada pagi hari dan pulang kembali pada sore hari. Layanan harian yang disediakan adalah perawatan dasar (pengukuran tanda-tanda vital, perawatan diri, eliminasi) dan juga sosialisasi berupa olah raga, permainan, keterampilan dan hiburan. Rumah sakit dan rehabilitasi Lansia adalah jenis pelayanan perawatan akut dengan tingkat ketergantungan medis yang tinggi. Fasilitas pelayanan kesehatan untuk Lansia di tunjang oleh tim kesehatan yang bekerja secara professional. Tim kesehatan terdiri dari dokter, perawat, care manager, care worker, physical therapy, occupational therapy, pharmacist dan nutritionist. Tim kesehatan bekerja sama dalam setiap fasilitas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna untuk Lansia. Selama sebulan menjalani training di TIC (Tokio International Center) dan KIC (Kyushu International Center), saya menemukan banyak hal yang sangat bermanfaat untuk bisa saya terapkan ditempat kami bekerja. Secara kebetulan Poli Geriatri pada saat ini sedang gencar-gencarnya untuk mengembangkan sistem pelayanannya. Disebuah gedung baru yang indah dan megah dengan dilengkapi fasilitas sarana prasarana yang canggih. Rasanya sangat sayang jika tidak disertai peningkatan Sumber Daya Manusia yang kompeten dibidangnya. Penutup Bersyukur sekali saat ini saya ditempatkan di Poli Geriatri “ Graha Adi Yuswa”. Saya merasa di tempat ini banyak hal yang bisa kami lakukan dalam menanam benih kebaikan dalam menolong sesama. Graha Adi Yuswa adalah tempat khusus dipergunakan untuk merawat para lansia yang membutuhkan uluran tangan kita dengan tulus. Menjadi tua dan lemah adalah siklus hidup yang akan di lalui oleh semua manusia, pada fase ini kondisi fisik dan akal bisa dikatakan banyak mengalami penurunan fungsi. Memberikan perawatan untuk Lansia harus telaten, sabar dan penuh kasih sayang, karena memang lansia merupakan seseorang yang patut kita mulyakan. Perawatan Lansia bukanlah hal baru di Indonesia, saat ini dapat kita temui beberapa fasilitas panti jompo yang dikelola oleh Departemen Sosial atau swasta. Kualitas pelayanan, jenis pelayanan dan jangkauan oleh Lansia adalah hal penting yang harus kita tingkatkan, agar tujuan meningkatnya kualitas hidup Lansia (Quality of Live/ QOL) dapat dicapai. Sumber : Dwi Nurviyandari K.W, Mahasiswa program Community Nursing, School of Health Sciences, Medicine Faculty, Kagoshima University. april 2015 mimbar 23
sekilas info
9 Tempat Tujuan bagi Wisatawan Medis Paling Populer di Dunia
P
ariwisata kesehatan, di mana pasien bepergian ke luar negeri untuk mengakses perawatan medis, sebagian besar didorong oleh keinginan untuk memotong biaya. Pengobatan yang lebih murah, delay minimal, dan Infrastruktur pariwisata sangat baik hanya beberapa hal yang membuat negara-negara tertentu tujuan menarik bagi pasien internasional. Berikut 9 tempat tujuan paling populer di dunia kesehatan menurut data terbaru yang dirilis oleh Paul W. Tracey Solicitors. 1. Mexico Dengan penghematan rata-rata 40-65 persen menggunakan biaya dollar sebagai patokan di berbagai spesialisasi dan prosedur. Tidak heran negara ini menjadikan daftar teratas dengan jumlah wisatawan medis mencapai antara 200.000 dan 1,1 juta per tahun. Spesialisasi dalam kedokteran gigi (umum, restoratif, kosmetik), Meksiko memiliki tujuh fasilitas yang telah terakreditasi-JCI dan nyaman karena tidak memerlukan waktu tunggu untuk pengobatan. The Joint Commission International (JCI) adalah lembaga afiliasi internasional yang diluncurkan oleh Komisi Bersama yang berbasis di AS tahun 1999 untuk menanggapi permintaan global untuk standar akreditasi. Dalam rangka untuk diakreditasi oleh IHSG, rumah sakit internasional harus memenuhi paket standar yang sama dan ketat yang ditetapkan di AS oleh Komisi Bersama. 2. Malaysia Spesialisasi dalam ortopedi (sendi, tulang belakang, kedokteran olahraga), Malaysia menerima lebih dari 600.000 wisatawan medis per tahun. Kira-kira 40 dari 113 rumah sakit swasta di negara itu melayani pasien internasional. Dengan penghematan rata-rata 65-80 persen, perawatan medis di Malaysia dikatakan 30-50 persen lebih murah daripada di negara tetangga Singapura. 3. Singapura Ada 14 fasilitas RS terakreditasi JCI, Singapura menerima sekitar 550.000 wisatawan medis per tahun. Spesialisasi dalam oftalmologi, sistem kesehatannya merupakan salah satu terbaik di dunia dan pasien internasional dapat berharap untuk menghemat sekitar 2540 persen. 4. Thailand Setidaknya 500.000 wisatawan medis mengunjungi Thailand per tahun untuk menghemat 50-75% dari kawasan sekitar. 24 mimbar april 2015
Sebuah pilihan populer untuk mereka yang mencari operasi tulang belakang, negara ini memiliki 32 rumah sakit terakreditasi JCI dan lebih dari 900 dokter ahli Rumah Sakit Internasional Bumrungrad. 5.India. Tempat bagi 21 rumah sakit terakreditasi JCI serta beberapa. dokter terbaik di dunia, India dikatakan menawarkan penghematan medis sekitar 65-90 persen. Spesialisasi di bidang kardiologi, dengan kunjungan hingga 250.000 wisatawan medis per tahun. 6. Korea Selatan Kedatangan lebih dari 200.000 wisatawan medis, Korea Selatan menawarkan 32 rumah sakit terakreditasi JCI dan klinik serta lebih dari 25 rumah sakit internasional modern. Spesialisasi dalam oncologcy, penghematan kesehatan di negara tersebut dikatakan 30-45 persen. 7. Turki Spesialisasi dalam transplantasi, Turki merupakan tujuan favorit bagi wisatawan medis hingga 110.000 setiap tahun. Seiring dengan penghematan dari 50-65 persen, negara ini juga menawarkan 51 rumah sakit terakreditasi JCI dan lebih dari 1.200 rumah sakit umum dan swasta. 8. Brasil Terkenal di antara mereka yang mencari bedah kosmetik, Brasil menyambut lebih dari 50.000 wisatawan medis setiap tahun yang menikmati penghematan medis 20-30 persen. Selain memiliki 40 penyedia IHSG terakreditasi, negara juga memiliki beberapa pusat In Vitro Fertilization (IVF) terbaik di dunia. 9. Israel Spesialisasi dalam kesuburan, Israel juga dikunjungi 40.000 wisatawan medis setiap tahun. Dengan penghematan rata-rata 30-84 persen, Israel memiliki 11 rumah sakit terakreditasi IHSG, sekolah kedokteran dan keperawatan. Israel juga ada Ivo Pitanguy, ahli bedah plastik yang paling terkenal di dunia. Kita semua mengharapkan RS-RS di Indonesia memacu diri dan mengembangkan diri dengan Standar Internasional dengan tariff yang juga tidak mahal, hingga pasien-pasien menjadi puas terutama pasien dari luar negeri. Dengan kemauan kuat, pasti kita bisa. Sumber : Keshle Hernitaningtyas. The Jakarta Post Tuesday February 24, 2015 p25
No. 1 L
No. 2
ondon
kok
Bang
20 Kota Paling Populer di Dunia aris
P o. 3
No. 4 Singapore
N
No. 6 New York No. 5 Dubai
april 2015 mimbar 25
sekilas info No. 7 Istanbul pur
um
No.
L uala
8K
No. 9 Hong Kong
a
lon
No.
10 No.
ul
Seo
No. 13 Milan
No. 12 Amsterdam
26 mimbar april 2015
11
ce Bar
No. 14 Rome
ai
ngh
No.
ha 16 S
ipei
Ta . 15
No
No. 18 Riyadh
No. 17 Vienna
ma
0 Li
2 No.
No. 19 Tokyo
april 2015 mimbar 27
sekilas info
MAKANAN YANG DAPAT MEMBANTU MENCEGAH TERJADINYA STROKE Oleh : Wiwin Yeti Windayati . SKM
S
troke (CVA : Cerebro Vascular Accident) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak,kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan selsel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak Negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan , kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di sebelah anggota badannya, hilang sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau udara. Penyakit ini sering menyerang kelompok lanjut usia. Dengan bertambahnya usia, resiko seseorang untuk terserang stroke semakin meningkat. Hampir 80% dari orang Amerika yang menderita stroke disebabkan oleh terjadinya gumpalan-gumpalan pada pembuluh darah di bagian otak dan kepala. Kondisi ini menyebabkan terjadinya gangguan peredaran darah di otak. Stroke dapat mengakibatkan lumpuh, penglihatan terganggu, penurunan fungsi pendengaran, penurunan daya ingat dan merosotnya kemampuan menghitung. Bahkan beberapa penderita tidak mampu untuk berkomunikasi. Makanan dapat membantu mencegah penggumpalan pembuluh darah. Dalam hal ini, pembuluh darah lebih elastic, tidak tersumbat dan membuat aliran darah menjadi normal. Kondisi seperti ini sangat baik untuk mencegah stroke. Pencegahan terjadinya stroke harus dilakukan sepanjang masa. Dengan bertambahnya usia kemungkinan terserang stroke atau penyakit jantung semakin besar. Oleh karena itu harus diusahakan untuk selalu mengurangi atau menghilangkan berbagai faktor resiko, terutama dengan melakukan diet dan olah raga teratur. Makanan yang dianjurkan : 1. Sumber asam lemak omega-3 Suatu penelitian yang dilakukan di Belanda terhadap populasi yang berusia 60-90 tahun, yang selalu mengkonsumsi ikan (sekurang-kurangnya satu kali seminggu), membuktikan bahwa resiko terserang stroke pada 15 tahun kedepan hanya setengah kali dibandingkan dengan populasi lain yang tidak mengkonsumsi ikan. Hal ini membuktikan bahwqa asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan akan memperbaiki struktur membran sel, sel akan lebih kuat dan lentur. Selain itu asam lemak omega-3 dapat membentuk thromboxane yang berfungsi menurunkan terbentuknya gumpalan darah. Sumber asam lemak omega -3 terdapat pada berbagai jenis ikan laut seperti ikan cucut, teri, sarden , tenggiri, dan minyak ikan. 2. Teh Sebuah studi di Jepang membuktikan dengan 28 mimbar april 2015
mengkonsumsi teh hijau sebanyak 5 cangkir sehari dapat menurunkan resiko terserang stroke. Di dalam teh hijau terkandung antioksidan yang dapat mencegah terjadinya kerusakan sel. Bahkan teh hijau mengandung komponen antioksidan yang lebih kuat dibanding vitamin E dan C. Berikut adalah zat-zat yang berperan sebagai sumber antioksidan : - Beta- karoten ; dapat mencegah perubahan kolesterol menjadi unsure toksik yang mampu membentuk plak dan akan menggumpal di dalam arteri. Beta-karoten yang diubah menjadi vitamin A, akan melawan kerusakan sel saraf ketika otak kehilangan oksigen. Sumber nya terdapat pada ubi jalar, wortel, labu kuning, mangga, bayam dan kalian. - Vitamin E, dapat mengurangi pembentukan gumpalan darah (plak) yang dapat menyumbat arteri. Sumber vitamin E terdapat pada asparagus, taoge, minyak sayur dan kacang-kacangan. - Vitamin C, dapat memperkuat dinding pembuluh darah dan mencegah terjadinya hemorrhages( keluarnya darah dari pembuluh) otak. Sumber Vitamin C terdapat pada daun singkong, mangga, jeruk, brokoli, sawi dan jambu biji.
3. Sumber Kalium Makanan sumber kalium dapat menurunkan risiko
terserang stroke. Diduga, asupan kalium yang memadai membuat dinding arteri lebih elastis dan normal. Selain itu dapat melindungi kerusakan pembuluh darah akibat tekanan darah yang tinggi. Sumber kalium pada makanan terdapat pada kedelai, kacang hijau, seledri, kacang tanah, bayam dan pisang. 4. Bawang Bombay dan Bawang Putih Bawang putih dan bawang Bombay dapat mencegah penggumpalan darah yang akan menyumbat aliran darah ke otak. Selain itu juga dapat memacu mekanisme pelarutan gumpalan darah di dalam tubuh. Makanan yang harus diwaspadai 1. Sumber Lemak Penderita stroke dianjurkan untuk membatasi asupan makanan yang mengandung lemak, terutama lemak jenuh yang dapat memicu terbentuknya gumpalangumpalan lemak dalam pembuluh darah yang akan menghambat aliran darah ke otak sehingga menimbulkan stroke. 2. Garam Diduga, kel;ebihan garam dapat memicu timbulnya mini stroke. Pengujian yang dilakukan terhadap tikus menunjukkan bahwa pada otak tikus yang mengkonsumsi ransum dengan kadar garam yang tinggi, akan tampak adanya kerusakan arteri dan jaringan yang disebabkan oleh keadaan mini stroke.
3. Alkohol Penderita stroke dianjurkan untuk membatasi asupan alkohol, karena dapat meningkatkan risiko terserang stroke. Konsentrasi alkohol yang tinggi dapat memicu terjadinya emboli(penggumpalan) dan ischemia(kurang nya darah dalam jaringan),yang disebabkan oleh perubahan konsentrasi darah dan kontraksi pembuluh darah. Kondisi inilah yang mengawali terjadinya stroke. Sumber : - Wirakusumah, Emma S. Menu sehat untuk Lanjut Usia. Jakarta. Puspa Swara, 2001 - Id. m. Wikipedia.org, 2014
Hari Besar Kesehatan NO
TANGGAL
KETERANGAN
1
07 April
Hari Kesehatan Se- Dunia
2
08 April
Hari Anak-anak Balita
3
10 April
Hari Meluas Malaria Se- Dunia
4
11 April
Hari Kanker Tulang
5
17 April
Hari Hemofilia Se- Dunia
6
18 April
Hari Diabetes Nasional
7
22 April
Hari Demam Berdarah
8
24 April
Hari Imunisasi
9
01 Mei
Hari Asma
10
08 Mei
Hari Palang Merah Se- Dunia
11
10 Mei
Hari Lupus Se-Dunia
12
29 Mei
Hari Lanjut Usia Nasional
13
31 Mei
Hari Tanpa Tembakau Se- Dunia
14
24 Juni
Hari Stroke Se-Dunia
15
26 Juni
Hari Tanpa Obat Sumber :
Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013
ruang wanita
DONAT KENTANG
KULUYUK AYAM NANAS Bahan : • 250 gr daging ayam, iris 1/2 x 2 x 3 cm • 1 sdm kecap asin • 1 siung bawang putih, haluskan • 1 sdt air jeruk nipis • 50 gr tepung kanji • 1/2 buah nenas, belah 4, iris melintang ± 1 cm • 2 batang daun bawang, potong 1 cm • 50 gr paprika, potong-potong • minyak goring • 3 siung bawang putih, memarkan, lalu kupas • 50 gr bawang Bombay, iris tipis • 3 sdm saus tomat • 1 sdm gula pasir • 1/2 sdt garam menurut selera • 1/4 sdt merica halus • 1/2 sdt cuka • 150 cc air • 1 sdt tepung maizena, cairkan dengan sedikit air Cara Membuat : 1. Campur ayam dengan kecap asin, bawang putIh dan jeruk nipis. Biarkan selama 15 menit 2. Gulingkan daging ayam pada tepung kanji/ tepung terigu 3. Goreng sepotong demi sepotong dengan minyak banyak dan panas sampai matang dan kecoklatan. Tiriskan. 4. Tumis bawang putih sampal kuning, masukkan bawang Bombay dan aduk sampai Iayu 5. Masukkan nanas, daun bawang dan bahan Iainnya, aduk sampal rata, cicipi dan tambahkan garam/ gula sesuai selera 6. Terakhir, masukkan daging ayam goreng. Nilai Gizi perporsi : Energi : 208,2 kkal, Lemak : 12,9 gr,
30 mimbar april 2015
Protein : 11,3 gr, Karbohidrat : 11,3 -gr
Bahan : • 500 gr tepung terigu protein tinggi • 200 gr kentang kukus (blender) • 100 gr gula pasir. • 50 gr susu bubuk • 75 gr mentega • 4 btr kuning telur • 11 gr ragi instant (1 bks) • 75 ml air dingin Cara Membuat : 1. Campur tepung terigu , gula pasir, susu bubuk dan ragi instan. Aduk hingga tercampur rata 2. Masukkan kentang yang telah dihaluskan ditambah air. Aduk hingga rata 3. Tambahkan mentega, aduk hingga kalis ± 15 menit 4. Bagi adonan menjadi 20 buah bentuk sesuai selera 5. Setelah semua adonan selesai dan mengembang goreng dalam minyak panas hingga kecoklatan 6. Beri toping sesuai selera. Nilai Gizi perporsi : Energi : 175,2 kkal, Lemak : 5,3 gr,
Protein : 4,5 gr, Karbohidrat : 27,4 gr
Resep oleh : Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo
ruang unik & lucu OBAT NGENTUTAN
NASIB ANAK KOS
Cerita ini terjadi saat saya sedang menjadi asisten dokter yang sedang praktek di poli griu lantai 1. Siang itu ada seorang pasien, panggil namanya yuk Jah yang sedang diperiksa oleh dr Boy. Dr Boy : Ada masalah apa bu ?. Yuk jah tidak serta menjawab, trus bilang ke dokternya kalau tidak bisa bahasa indonesia. Dr Boy langsung tanggap dan menanyai yuk jah rnemakai bahasa jawa. “Opoko sampeyan ning ?” Jare doktere. Yuk Jah terus cerito, ‘Iki Iho dok, wis sak wulan iki aku malih ngentutan. Sak jam isok ping sepuluh aku ngentut. Cumak untunge, entutku iku gak mambu ambek gak onok suorone, dhadhi gak onok sing ngerti. Lha iki pas aku longgo ndhik ngarepe sampeyan ae wis ping telu aku ngentut. Tapi sampeyan gak ngerti tho, mergo iku mau, entutku gak muni ambek gak mambu. Curnak aku malih gak enak dhewe, mosok arek wedhok ngentutan “Oh, ngono tah.. Lek ngono tebusen resep iki. Seminggu maneh mbaliko rene maneh” jare doktere. Pas wis seminggu yuk Jah rnbalik maneh nang doktere. “Wis enakan tah ?” takok doktere. “Aku gak ngerti obat opo sing dokter kekno wingi, cumak entutku saiki kok ambune malih bosok gak karuan. Sampek kudhu nggeblak aku. Tapi untunge entutku sik tetep gak muni”, jare yuk Jah. “Berarti saiki irung sampeyan wis gak buntu maneh. Saiki tebusen resep iki yo” jare doktere. “Obat opo maneh iku pak dokter ?” takok yuk Jah. “Obat KOPOK......
Suatu hari sebelum aku berangkat dinas malam, teman-teman ditempat kosku ramai karena ada petugas kelurahan yang akan menguruskan KIPEM. Lumayan fikirku ada yang menguruskan Kipem, dengan senang hati KTP dikumpulkan. Selang beberapa lama karena akan berangkat dinas, aku hampiri petugas untuk meminta KTP-ku, apaj awaban petugas ? Petugas : Besok ngurus di kelurahan ya ,Mbak. Aku : Katanya mau menguruskan Kipem kenapa kok harus ke kelurahan,Pak? Petugas : Mbak khan sudah lama di Surabaya belum punya Kipem, jadi besok ngurus Kipem ya Mbak. Aku (sambil memelas) : Pak, saya dinas malam, kalau besok ke kelurahan ngantuk ndak bisa dinas malam dong Pak. Petugas : Ndak papa mbak cuman sebentar, habis dari kelurahan terus beli bakso yang pedes dekat sana biar ndak ngantuk. Astaga ternyata aku kena supertrap, ternyata hari ini "grebekan" Kipem, kalau saja aku tadi tidak tergoda dan langsung berangkat dinas, pasti aku tidak ikut kenalan dengan Kipem. Oalah nasiiiiip anak kos........ Wiwin Adi - Bedah Cempaka "Hadiah PERAK jadi cerita ........ "
Pagi itu kami ada kiriman pasien suspeck MDR TB, konsulan dari poli DOTS. Seperti biasa bila ada pasien suspect MDR TB maka kita berikan 3pot dahak untuk pemeniksaan gene xpert & kultur sputum. Suster A : "bu, ini saya beri 3 pot dahak. ibu dahak sekarang kemudian masukkan di pot yg ini (sambil menunjukkan pot dahak) masukkan ke kulkas dahak di sini ya. Kemudian 2 pot lainnya ibu bawa pulang. Besok pagi bangun tidur ibu langsung batuk terus dahaknya ditampung di pot B. Kalau yang pot A untuk dahak sewaktu, boleh diisi setelah sarapan, kemudian 2 pot tadi ibu kirim lagi ke sini". Setelah mendengar penjelasan tersebut pasien tidak merespon dan terlihat bingung. Karena si pasien diam saja, maka suster A mengira bila penjelasannya tadi mungkin terlalu cepat dan membingungkan maka diulangmnya penjelasannya tersebut dengan lebih pelan dan telaten. Tetapi pasien masih tidak berespon. Karena penasaran, maka suster A pun bertanya ke pasien. Suster A : Apa ibu mengerti dengan penjelasan saya? Pasien X : Tak ngerti (dengan logat Madura yang kental) Suster A : Oalah ... joko sembung numpak ojek iki alias gak nyambung jek. Karena waktu itu perawat yang lain, farmasi maupun dokter jaga tidak ada yang bisa berbahasa Madura, akhirnya suster A pun menelpon temannya untuk bisa menerjemahkan penjelasannya ke bahasa Madura sambil di tulis di kertas. Akhirnya suster A pun mampu menjelaskan sambil nyontek dan menahan tawa, dan pasien pun mengangguk mengerti sambil tersenyum melihat usaha suster A untuk menjelaskan.
Perak atau Pekan Raya Akreditasi Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya sudah tertaksana tanggal 15 -19 September 2014 dengan sukses, berkahnya rekan gizi ada yang mendapat hadiah undian kedua (mengisi kuis online)... amin. Ada tradisi di gizi, siapa yang dapat rejeki atau hadiah, sunnah untuk berbagi dengan rekar,-rekan. Kumi (rekan gizi) yang dapat hadiah undian ingin mentraktir baso buat rekan-rekannya. Kum! "rnbak Dewi, nanti siang temani saya pesan baso 'Sabar' ya" Dewi "Jangan kkawatir, tinggal telpon, nanti dikirim 'Delivery Order'. Mau pesan berapa bungkus?" Kumi : "Ehm..jumlah rekan kerja kita berapa ya ?" Dewi : "Ada 25 orang. sip... saya telpon baso: 'Sabar' sekarang ya. Singkat cerita, siangnya saat kiriman baso datang, Dewi meminta Pak Sabar supaya basonya ditaruh di ruang perpustakaan instalasi gizi. Saat Dewi masuk perpustakaan gizi (dengan mimik kaget) : Dewi : “Selamat siang Bu P & Bu I (dalam hati " Waduh, mau bagi baso, ternyata ada Bu P & Bu I) Bu P : "Wah, mau makan-makan ya (melihat di meja ada bungkusan baso)" Dewi : "Iya Bu, Kumi lagi syukuran dapat hadiah undian PERAK" (Dengan tersipu mengambil 2 bungkus bakso), "Ini buat Bu P & Bu I". Dalam hati Dewi berkata ("ya sudah, tidak apa-apa deh tidak kebagian basonya") Bu P & Bu I : "Sampaikan terima kasih buat Kumi ya" Sambil berlalu, Dewi menghampiri Mbak Rin. Dewi : "Hehe, tidak dapat bagian mbak Mbak Rin, "Nih, ada pangsit, tapi cuma setengah porsi. Buat kamu aja" Waktu Kumi datang, Dewi bercerita tentang hal tadi Kumi : "Wah kasihan MbakDewi tidak kebagian baksoriya. Va sudah, ini baksonya kita bagi berdua ya." Dewi : "Hehe... terirna kasih Kumi, akhirnya kebagian deh meski Cuma setengah porsi pangsit dan setengah porsi bakso. Kalau ada 'PERAK' do'akan ganti saya ya yang dapat hadiah" Kumi : "lnsya Allah" Kumi dan Dewi : Hehe (tertawa bareng)
Sugiarti – Instalasi Rawat Jalan
Dew! Sari Oswarida, Skm - Instalasi Gizi
Rini Purwanti – Hemodialisa GRIU NYONTEK
april 2015 mimbar 31
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
? Tulis nama lengkap dan unit kerjanya !!!
ak : bat 6 minggu eja redaksi paling lam dim ai mp sa hir ak ter • Jawaban terbitan setelah terbit. majalah “Mimbar” mumkan pada diu ng na me Pe • berikutnya. di ganggu gugat. mutlak tidak dapat njukkan • Keputusan juri sendiri dengan menu mengambil hadiah rus ha ng na me Pe • 88 kartu identitas. PKRS Telp. 1086-10 di kantor Instalasi il mb dia t pa da h • Hadia pada Jam kerja. . 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
Jawaban Su Doku 6
5
3
4
8
2
7
9
1
7
1
2
3
6
9
5
4
8
8
9
4
7
5
1
6
2
3
9
4
8
5
1
7
3
6
2
1
2
5
6
3
4
8
7
9
3
6
7
2
9
8
4
1
5
4
3
9
1
7
5
2
8
6
5
7
1
8
2
6
9
3
4
2
8
6
9
4
3
1
5
7
4
8 5
4
4
5
6 9
9
2
1
1
3
2
Pemenang Su Doku : Pemenangnya :
1. Dwiyanti Permata Sari Ruang Rosella 2 RSUD Dr. Soetomo 2. Anteng Suyatmi Poli UPIPI RSUD Dr. Soetomo
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 19, No.1 : Tebak Siapa Dia: Siti Romlah Staf SubBag Umum & RT/ Bag. TU RSUD Dr. Soetomo
Pemenangnya :
1. Gogot K Telp. 5501001 RSUD Dr. Soetomo 2. Wiwit Bagian Dharma Wanita RSUD Dr. Soetomo
32 mimbar april 2015
7
9
1
3
7
5
4 8
1 6
8
2
9
6 5
7
Angket Berhadiah Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi Mimbar edisi ini : 1. ...................................................................... ...................................................................... 2. ...................................................................... ...................................................................... Pemenang Angket Berhadiah : 1. Sulastri Bagian Kasir KB II - RSUD Dr. Soetomo (Artikel Kesehatan & Sekilas Info) 2. Adiek Widyanto Bag. Keuangan Verifikasi RSUD Dr. Soetomo (Artikel Kesehatan & Sekilas Info)
Penanda ta Kesehata nganan perpanja ngan Na n Kota S skah urabaya, P T Human R perjanjian kerjas Mulia da ama anta esources n PT Ban ra RSUD Pro k Pemba Dr Soeto ngunan D vider, PT Sinar R mo d o aerah Ja tim Caba da Utama, PT Ba engan pihak ke II nk Mand ng RSUD I diantara iri, CV G Dr. Soeto raha Man nya adalah Dina mo pada s diri, PT B Rabu 11 hakti Darm Pebruari a 2015.
IRD RSUD Dr. Soetomo menerima bantuan lagi 2 kursi roda, diterima Ka IRD tanggal 13 April 2015 supaya dapat mengatasi pasien-pasien IRD yang overload.
IGD RSUD Dr. Soetomo telah menerima sumban gan 3 brankard dari seo pengusaha setelah me rang nerima berita di Jawa Pos bahwa IGD kekura brankard. Sumbangan ngan itu diterima P Suparma n perawat IGD.