BPS PROVINSI LAMPUNG
No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG KEADAAN FEBRUARI 2014
FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,05 PERSEN
Jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung pada Februari 2014 sebanyak 4.029,1 ribu orang, bertambah 9,45 persen dibanding keadaan Agustus 2013. Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja(TPAK) Februari 2014 sebesar 70,55 persen atau naik 5,71 poin pada periode yang sama.
Jumlah penduduk bekerja di Provinsi Lampung sebanyak 3.824,2 ribu orang atau mengalami kenaikan penyerapan sekitar 10,16 persen dari semester sebelumnya.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,05 persen, turun 0,61 poin dibanding Agustus 2013. dari sisi jumlah pencari kerja (pengangguran terbuka) sebanyak 4,7 ribu orang, Penurunan terlihat berkurang 2,22 persen selama satu semester ini.
Perkotaan masih menjadi kantong pengangguran ditunjukkan dengan tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 9,07 persen dibanding perdesaan yang 3,72 persen. Atau secara absolut 93,1 ribu orang di perkotaan dibanding 111,7 ribu orang pengangguran di perdesaan.
Sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama penduduk yaitu sekitar 48,51 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Selama periode Agustus 2013 – Februari 2014 jumlah pekerja perdagangan/rumah makan dan jasa akomodasi mengalami kenaikan sebanyak 155,2 ribu pekerja. Diikuti sektor pertanian dan jasa kemasyarakatan/sosial dan perorangan masing-masing sebanyak 61 ribu dan 69 ribu pekerja. Sektor yang mengalami drop out tenaga kerja adalah listrik, gas dan air minum (2,5 ribupekerja) dan konstruksi (11,5 ribu pekerja).
Status pekerjaan sebagian besar penduduk bekerja di Provinsi Lampung adalah berusaha dibantu buruh tidak tetap dan buruh/karyawan/pegawai yaitu masing-masing sebanyak 835,3 ribu orang dan 962,8 ribu orang. Dari status pekerjaan ini diperkirakan pekerja formal di Lampung sebesar 28,72 pekerja informal 71,28 persen. Perkiraan proporsi pekerja formal pada tahun persen sedangkan sebelumnya (kondisi Februari 2013) adalah sebesar 28,35 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Kondisi makro ketenagakerjaan Lampung pada semester akhir (Agustus 2013 – Februari 2014) menunjukan adanya perbaikan yang signifikan. Digambarkan dengan adanya kenaikan jumlah penduduk yang bekerja dan berkurangnya jumlah pengangguran. Hal ini dapat terjadi karena jumlah angkatan kerja bertambah dari 3.681,1 ribu menjadi 4.029,1 ribu atau ada 314,2 ribu bukan angkatan kerja (sekolah, mengurus rumahtangga dan kegiatan lainnya) yang berubah status menjadi angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada periode tersebut naik menjadi 70,55 persen dari 64,84 persen. Kenaikan TPAK ini merupakan indikasi adanya peningkatan potensi ekonomi dari sisi suplai tenaga kerja. Kenaikan jumlah angkatan kerja sebanyak 348 ribu orang selama periode Agustus 2013 – Februari 2014 terjadi karena bertambahnya penduduk bekerja sebanyak 352,6 ribu orang serta berkurangnya pencari kerja sebanyak 4,7 ribu orang. Tabel 1 Dekomposisi Penduduk Usia Kerja dan Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Lampung, Februari 2012 - Februari 2014 2012*) Kegiatan Utama (1)
Februari (2)
2013*)
Agustus (3)
Februari (4)
2014**)
Agustus (5)
Februari (6)
1 Penduduk 15+ (000)
5 573,9
5 608,8
5 644,1
5 677,5
5 711,3
2 Angkatan Kerja (000)
4 020,4 3 816,2
3 724,1 3 533,0
3 984,9 3 784,8
3 681,1 3 471,6
4 029,1 3 824,2
204,1
191,1
200,1
209,5
204,8
1 553,6 392,2
1 884,6 470,5
1 659,2 475,8
1 996,4 429,3
1 682,3 459,4
989,7 171,7
1 190,5 223,6
1 001,8 181,6
1 256,8 310,3
1 033,3 189,5
72,13
66,40
70,60
64,84
70,55
Bekerja Penganggur 3 Bukan Angkatan Kerja (000) Sekolah Mengurus rumahtangga Lainnya 4 TPAK (%) 5 TPT (%) 6 Setengah Penganggur (000) SP Terpaksa SP Sukarela/Pekerja Paruh Waktu
5,08
5,13
5,02
5,69
5,08
1 352,7 504,9
1 279,0 415,3
1 423,8 500,5
1 626,5 330,8
1 456,2 342,1
847,9
863,7
923,4
1 295,7
1 114,1
*) Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Penurunan jumlah penduduk Bukan Angkatan Kerja yang berarti menambah suplai tenaga kerja perlu dicermati lebih lanjut apakah dikarenakan lapangan pekerjaan yang bertambah sehingga mereka memutuskan untuk beralih ke aktivitas ekonomi. Dari dekomposisi angkatan kerja seperti ditunjukkan pada Tabel 1 di atas rupanya penurunan jumlah terjadi pada aktivitas Bukan Angkatan Kerja yakni Mengurus Rumahtangga dan Lainnya (aktivitas pribadi dan sosial). Secara relatif angka pengangguran Lampung menunjukan penurunan dari 5,69 persen pada Agustus 2013 menjadi 5,08 persen pada bulan Februari 2014. Bila dibandingkan dengan Februari 2013 (5,02 persen), angka pengangguran naik 0,06 poin. Meskipun demikian, angka pengangguran Lampung masih di bawah angka pengangguran nasional. Pada Februari 2014 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional sebesar 5,7 persen. Jika dicermati angka ini melanjutkan tren penurunan sampai 5,82 persen pada Februari 2013. Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
Gambar 1 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Provinsi Lampung, Februari 2012 - Februari 2014 74,00
72,13
72,00
70,60
70,00
70,55
68,00 66,40
66,00
64,84 64,00 62,00 60,00 Feb 2012
Agt 2012
Feb 2013
Agt 2013
Feb 2014
TPAK
Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut angkatan kerja adalah jumlah setengah pengangguran yakni mereka yang berstatus bekerja tetapi memiliki jam kerja di bawah jam kerja normal (35 jam seminggu). Dikatakan lebih mendalam karena mampu mengungkap dibalik status bekerja ternyata tidak semua memiliki produktivitas yang tinggi sebagian dari mereka memiliki jam kerja rendah. Ada dua kelompok setengah pengangguran: yang masih mencari kerja (setengah pengangguran terpaksa) dan tidak mencari kerja lagi (setengah pengangguran sukarela). Pada Februari 2014, setengah pengangguran berjumlah 1.456,2 ribu atau 38,08 persen dari penduduk bekerja. Turun dibanding Agustus 2013 yang 1.626,5 ribu atau 46,85 persen dari penduduk bekerja. Ini merupakan indikasi yang merepresentasikan naiknya produktivitas. Dari dua jenis setengah pengangguran, Setengah Pengangguran Terpaksa naik selama satu semester dari 330,8 ribu pekerja menjadi 342,1 ribu pekerja. Fenomena ini biasanya dipengaruhi oleh penurunan daya beli sehingga pendapatan dari jam kerja yang pendek belum mencukupi kebutuhan sehari-hari.. Gambar 2 Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Lampung dan Nasional, Februari 2012 - Februari 2014 6,60 6,24 6,20
6,17 6,07 5,82 5,69
5,80
5,70
5,40 5,08
5,13
5,08
5,02
5,00 Feb 2012
Agt 2012
Feb 2013 Lampung
Agt 2013
Feb 2014
Nasional
Dilihat perbandingan kota-desa, tingkat pengangguran lebih tinggi terjadi di wilayah perkotaan (urban area). Sebanyak 9,07 persen angkatan kerja di perkotaan berstatus sebagai penganggur terbuka (pencari kerja), setara dengan 93,1 ribu orang. Sedangkan di wilayah perdesaan (rural area) tingkat pengangguran “hanya” 3,72 Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
persen atau 111,7 ribu orang. Dibandingkan Agustus 2013, jumlah pengangguran di perkotaan bertambah sebanyak 12,2 ribu atau naik 0,1 poin. Sebaliknya, jumlah pengangguran di perdesaan justru turun 16,8 ribu atau turun 0,91 poin. Fenomena ini diduga berkaitan dengan meningkatnya aktivitas sektor pertanian yang mendominasi kegiatan ekonomi di desa. Tabel 2 Pengangguran Terbuka menurut Daerah Kota-Desa Provinsi Lampung, Agustus 2013 - Februari 2014 Daerah Tempat Tinggal (1)
Agustus 2013*) Absolut (000)
TPT (%)
(2)
(3)
Perubahan Agt 2013-Feb 2014 Absolut TPT (000) (%)
Februari 2014**) Absolut (000)
TPT (%)
(4)
(5)
(6)
(7)
Perkotaan
81,0
8,97
93,1
9,07
12,2
0,10
Perdesaan
128,5
4,62
111,7
3,72
-16,8
-0,91
209,5
5,69
204,8
5,08
-4,7
-0,61
Total
*) Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Disparitas jender pada partisipasi angkatan kerja sangat timpang. TPAK laki-laki sebesar 87,7 persen jauh lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang hanya 52,45 persen. Kondisi ini berkaitan dengan adanya perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan di dalam rumahtangga. Laki-laki berperan sebagai pencari nafkah (breadwinner), sedangkan perempuan mengelola rumahtangga dan mengasuh anak-anaknya. Dibandingkan dengan Agustus 2013, partisipasi laki-laki dan perempuan di pasar tenaga kerja masing-masing mengalami peningkatan 3,89 poin dan 7,62 poin. Sementara itu, disparitas jender pada pengangguran direpresentasikan oleh TPT perempuan yang lebih tinggi dibanding TPT laki-laki yakni 6,05 persen berbanding 4,53 persen. TPT yang tinggi pada perempuan mengindikasikan adanya potensi yang tinggi pada partisipasi kerja perempuan. Tabel 3 Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka menurut Jenis Kelamin Provinsi Lampung, Agustus 2013 - Februari 2014 Agustus 2013*) Daerah Tempat Tinggal (1)
Angkatan Kerja (TPAK):
Absolut (000) (2)
(%) (3)
Februari 2014**) Absolut (000) (4)
(%)
Perubahan Agt 2013- Feb 2014 Absolut (%) (000)
(5)
(6)
(7)
3 681,1
64,84
4 029,1
70,55
348,0
5,71
Laki-laki
2 442,1
83,81
2 571,1
87,70
129,0
3,89
Perempuan
1 239,0
44,83
1 458,0
52,45
219,0
7,62
209,5
5,69
204,8
5,08
-4,7
-0,61
121,5
4,98
116,6
4,53
-5,0
-0,44
87,9
7,10
88,2
6,05
0,3
-1,04
Pengangguran Terbuka (TPT): Laki-laki Perempuan
*) Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Selama periode Agustus 2013 – Februari 2014 terlihat ada pergeseran komposisi angkatan kerja menurut latar belakang pendidikan. Persentase pencari kerja yang berpendidikan tinggi (diploma/sarjana) turun dari 10,38 persen menjadi 5,51 persen. Sebaliknya, pengangguran yang mengenyam pendidikan rendah (SMP ke bawah) Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
naik dari 42,41 persen menjadi 51 persen. Meskipun demikian, pada penduduk yang bekerja terlihat adanya peningkatan proporsi pekerja yang berpendidikan tinggi dan sebaliknya ada penurunan proporsi pekerja dengan pendidikan rendah. Secara makro perubahan komposisi ini dapat dimaknai sebagai peningkatan produktivitas yang dipicu oleh peningkatan kualitas tenaga kerja. Tabel 4 Komposisi Angkatan Kerja dan Pengangguran menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Provinsi Lampung, Agustus 2013 – Agustus 2014 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Bekerja Pengangguran Agustus 2013*) Februari 2014**) Agustus 2013*) Februari 2014**)
(1)
(2)
<= SD SMP SMA Umum SMA Kejuruan Diploma I/II/III Universitas Total
(3)
47,90 21,39 14,64 8,05 2,49 5,54 100,00
(4)
46,68 22,54 13,91 8,62 2,08 6,17 100,00
(5)
19,27 23,14 28,25 18,95 6,28 4,10 100,00
25,63 25,37 33,01 10,48 2,64 2,87 100,00
*) Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Gambar 3 Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Agustus 2013 - Februari 2014 13,24
14,00 12,43 11,28 10,43
12,00
10,00 8,00 6,13 5,68
6,00
6,11
6,38 4,28
4,00
2,86 2,37
2,43
2,00 0,00 <= SD
SMP
SMA Umum SMA Kejuruan Diploma I/II/III Universitas Agt 2013
Feb 2014
Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Komposisi penduduk Lampung yang bekerja menurut sektor lapangan pekerjaan utama sedikit mengalami perubahan dibanding keadaan Agustus 2013. Sektor pertanian (pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan) masih merupakan lapangan pekerjaan utama sebagian besar penduduk yang bekerja yaitu 48,51 persen. Disusul dua lapangan pekerjaan lain yakni berturut-turut perdagangan/rumah makan dan jasa akomodasi (19,77 persen) serta jasa kemasyarakatan/sosial dan perorangan (13,56 persen). Ketiga lapangan usaha utama tersebut menyerap lebih dari 80 persen tenaga kerja di Lampung. Lapangan usaha lain memiliki kontribusi penyerapan tenaga kerja kurang dari 10 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
Dilihat tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun antar semesternya. Secara absolut, lapangan pekerjaan perdagangan/rumah makan dan jasa akomodasi selama satu semester menyerap tenaga kerja paling banyak yakni 155,2 ribu pekerja. Diikuti sektor pertanian dan jasa kemasyarakatan/sosial dan perorangan masing-masing sebanyak 61 ribu dan 69 ribu pekerja. Sektor yang mengalami drop out tenaga kerja adalah listrik, gas dan air minum (2,5 ribu pekerja) dan konstruksi (11,5 ribu pekerja). Gambar 4 Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan di Provinsi Lampung, Februari 2014 Perdagangan, Ruma h Makan&Jasa Akomodasi 19,77%
Transportasi, Pergud angan&Komunikasi 3,51%
Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan&Jasa Perusahaan 1,66%
Jasa Kemasyarakatan, So sial&Perorangan 13,56%
Konstruksi 3,57%
Listrik, Gas dan Air Minum 0,08%
Industri 8,21%
Pertanian, Perkebun an, Kehutanan, Perb uruan&Perikanan 48,51%
Pertambangan dan Penggalian 1,12%
Tabel 5a Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Lampung, Februari 2013 – Februari 2014 Lapangan Pekerjaan (1)
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Listrik, Gas dan Air Minum Konstruksi Perdagangan, Rumah Makan & Jasa Akomodasi Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa Kemasyarakatan, Sosial & Perorangan Total
2012*) Februari Agustus (2)
(3)
2013*) Februari Agustus (4)
(5)
2014**) Februari (6)
1 983,6 28,9 316,0 7,9 108,9
1 709,2 28,0 335,8 5,2 194,5
1 884,9 31,9 278,4 6,6 140,3
1 794,3 13,6 289,2 5,7 148,1
1 855,3 42,7 313,8 3,2 136,6
722,4
639,6
743,0
600,9
756,1
120,2
126,1
138,5
118,6
134,4
40,6
34,5
36,1
51,8
63,5
487,7 3 816,2
460,1 3 533,0
525,2 3 784,8
449,5 3 471,6
518,5 3 824,2
*) Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
Tabel 5b Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Lampung, Februari 2013 – Februari 2014 Lapangan Pekerjaan
2012*) Februari Agustus
(1)
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Listrik, Gas dan Air Minum Konstruksi Perdagangan, Rumah Makan & Jasa Akomodasi Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa Kemasyarakatan, Sosial & Perorangan Total
2013*) Februari Agustus
2014**) Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
51,98 0,76 8,28 0,21 2,85
48,38 0,79 9,50 0,15 5,50
49,80 0,84 7,36 0,17 3,71
51,69 0,39 8,33 0,16 4,26
48,51 1,12 8,21 0,08 3,57
18,93
18,10
19,63
17,31
19,77
3,15
3,57
3,66
3,42
3,51
1,06
0,98
0,95
1,49
1,66
12,78 100,0
13,02 100,0
13,88 100,0
12,95 100,0
13,56 100,0
*) Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Daerah perkotaan di Lampung didominasi tenaga kerja di sektor Perdagangan/Rumah Makan/Jasa Akomodasi serta sektor Jasa Kemasyarakatan/Sosial/Perorangan yakni 33,78 persen dan 25,19 persen. Sedangkan daerah perdesaan lebih dari separuh tenaga kerja bekerja pada sektor pertanian (59,71 persen). Sektor Pertambangan dan Penggalian di perdesaan lebih banyak dibanding perkotaan, merepresentasikan sektor tersebut hanya berupa unit-unit usaha kecil seperti Galian C. Begitu juga dengan sektor industri yang jumlahnya jauh lebih banyak di perdesaan dibanding perkotaan menandakan banyaknya industri-industri kecil/industri rumah tangga. Tabel 6 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Daerah Kota-Desa di Provinsi Lampung, Februari 2014*) Lapangan Pekerjaan (1)
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Listrik, Gas dan Air Minum Konstruksi Perdagangan, Rumah Makan & Jasa Akomodasi Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa Kemasyarakatan, Sosial & Perorangan Total
Perkotaan absolut (000) % (2)
Perdesaan absolut (000) %
(3)
(4)
(5)
129,2 8,0 87,9 3,2 51,4
13,84 0,86 9,42 0,35 5,51
1 726,1 34,7 225,9 85,2
59,71 1,20 7,81 2,95
315,4
33,78
440,8
15,25
62,4
6,69
72,0
2,49
40,8
4,37
22,8
0,79
235,1 933,5
25,19 100,00
283,4 2 890,8
9,80 100,00
*) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
Status Pekerjaan Utama Dari seluruh penduduk bekerja pada Februari 2014, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan (25,18 persen) dan diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap (21,84 persen) dan pekerja keluarga (21,79 persen). Dalam periode satu semester terakhir (Agustus 2013 – Februari 2014) bertambahnya jumlah tenaga kerja dialami oleh seluruh status pekerjaan. Penambahan tersebut didominasi pada pekerja dengan status pekerja keluarga yakni sebanyak 128,3 ribu pekerja. Diikuti pekerja dengan status buruh/karyawan (78,4 ribu pekerja) dan berusaha dibantu buruh tidak tetap (71,5 ribu pekerja). Tabel 7 Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama di Provinsi Lampung, Februari 2012 – Februari 2014 Status Pekerjaan (1)
2012*) Februari Agustus (2)
Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar Buruh/Karyawan/ Pegawai Pekerja Bebas Pekerja Keluarga/Tak Dibayar Total
2013*) Februari Agustus
(3)
(4)
2014**) Februari
(5)
(6)
632,0
560,3
633,6
614,9
629,0
888,6
785,9
858,5
763,9
835,3
121,3
138,3
135,2
121,3
135,6
867,7 417,2
933,6 371,4
937,9 433,6
884,5 381,8
962,8 428,0
889,4 3 816,2
743,5 3 533,0
786,0 3 784,8
705,2 3 471,6
833,5 3 824,2
*) Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Secara sederhana, kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya sebagian besar termasuk pekerja informal. Berdasarkan pendekatan identifikasi ini, maka pada Februari 2014 sekitar 1.098,4 ribu pekerja (28,72 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 2.725,8 ribu pekerja (71,28 persen) bekerja pada kegiatan informal. Gambar 5 Perkembangan Penduduk yang Bekerja menurut Kegiatan Ekonomi Formal/Informal di Provinsi Lampung, Februari 2012 – Februari 2014 5 000,0
4 000,0
3 000,0
2 725,8
2 827,3
2 461,1
2 711,7
989,0
1 071,9
1 073,1
1 005,8
1 098,4
Feb 2012
Agt 2012
Feb 2013
Agt 2013
Feb 2014
2 000,0
2 465,8
1 000,0
-
Formal
Informal
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
Ketimpangan kegiatan ekonomi formal dan informal terlihat signifikan di perdesaan dibanding perkotaan. Pada Februari 2014, jumlah pekerja informal di perdesaan mencapai 2.245,1 atau lebih dari tiga kali jumlah pekerja formal. Pekerja di sektor informal umumnya berpendidikan rendah dan tidak mempunyai ketrampilan khusus. Kondisi ini terkait erat dengan rendahnya produktivitas di perdesaan. Sementara itu, jumlah pekerja formal dan informal di perkotaan relatif berimbang yakni sebanyak 452,8 ribu dan 480,7 ribu. Fenomena ini mengindikasikan pentingnya peran sektor informal dalam kegiatan ekonomi di perkotaan. Gambar 6 Perkembangan Penduduk yang Bekerja menurut Kegiatan Ekonomi Formal/Informal dan Kota-Desa di Provinsi Lampung, Februari 2012 - Februari 2014 2 500,0
2.354
2.255
2.245
2.086
2.085
2 000,0
1 500,0
1 000,0
500,0
547 442473
636 436375
629 444457
565 441381
646 453481
-
Feb 2012 Formal-Kota
Agt 2012 Informal-Kota
Feb 2013 Formal-Desa
Agt 2013
Feb 2014
Informal-Desa
Beberapa Konsep yang digunakan Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah The Labour Force Concept yang disarankan oleh the International Labour Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk menjadi dua kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Selanjutnya penduduk usia kerja dibedakan pula menjadi dua kelompok berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukannya. Kelompok tersebut adalah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. 1. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih. Batas bawah bervariasi antar Negara. Indonesia, menggunakan batas bawah usia 15 tahun, namun dalam survey dicatat 10 tahun ke atas, Mesir (6 tahun), Brazil (10 tahun), Swedia, USA (16 tahun), Kanada (14 dan 15 tahun), India (5 dan 15 tahun), Venezuela (10 dan 15 tahun). Batas atas, bervariasi antar Negara. Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia (74 tahun), Mesir, Malaysia, Mexico (65 tahun). Banyak Negara termasuk Indonesia tidak ada batas atas. 2. Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, dan pengangguran. 3. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumahtangga atau melaksanakan kegiatan lainnya. 4. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit dilakukan selama 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. 5. Penganggur terbuka, terdiri dari: a) Mereka yang mencari pekerjaan. b) Mereka yang mempersiapkan suatu usaha.
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
c)
6. 7. 8.
Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (bukan karena alasan kekurangan fisik). d) Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja (15+) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja (An ILO Manual on Concepts and Methods) Mulai Februari 2014, pengolahan Sakernas menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk. Hasil Olah lama yang menggunakan LPP, perlu diolah ulang dengan penimbang penduduk hasil proyeksi (Back Casting), karena Proyeksi Penduduk memuat hasil proyeksi dari tahun 2011. Implikasi Back Casting, besaran absolut hasil estimasi berubah, namum rate tidak terlalu berbeda nyata yang ditunjukkan oleh Tabel A di bawah ini.
Tabel A Dekomposisi Penduduk Usia Kerja dan Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Lampung, Februari 2012 - Februari 2014 2012 Kegiatan Utama (1)
2013
2014
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 Penduduk 15+ (000)
Publikasi Backcast
5 462,6 5 573,9
5 489,6 5 608,8
5 516,3 5 644,1
5 557,3 5 677,5
5 711,3
2 Angkatan Kerja (000)
Publikasi Backcast
3 932,2 4 020,4
3 637,9 3 724,1
3 885,7 3 984,9
3 595,5 3 681,1
4 029,1
Bekerja
Publikasi Backcast
3 731,0 3 816,2
3 449,3 3 533,0
3 687,9 3 784,8
3 385,0 3 471,6
3 824,2
Penganggur
Publikasi Backcast
201,3 204,1
188,6 191,1
197,7 200,1
210,5 209,5
204,8
Bukan Angkatan Kerja (000)
Publikasi Backcast
1 530,3 1 553,6
1 851,7 1 884,6
1 630,7 1 659,2
1 961,8 1 996,4
1 682,3
Sekolah
Publikasi Backcast
388,5 392,2
461,6 470,5
471,8 475,8
427,9 429,3
459,4
Mengurus rumahtangga
Publikasi Backcast
973,4 989,7
1 168,5 1 190,5
982,7 1 001,8
1 229,2 1 256,8
1 033,3
Lainnya
Publikasi Backcast
168,5 171,7
221,5 223,6
176,2 181,6
304,7 310,3
189,5
4 TPAK (%)
Publikasi Backcast
71,98 72,13
66,27 66,40
70,44 70,60
64,70 64,84
70,55
5 TPT (%)
Publikasi Backcast
5,12 5,08
5,18 5,13
5,09 5,02
5,85 5,69
5,08
Setengah Penganggur Publikasi Backcast (000)
1 320,4 1 352,7
1 247,7 1 279,0
1 384,4 1 423,8
1 582,6 1 626,5
1 456,2
SP Terpaksa
Publikasi Backcast
503,1 504,9
413,9 415,3
489,5 500,5
327,5 330,8
342,1
SP Sukarela/Pekerja Paruh Waktu
Publikasi Backcast
817,3 847,9
833,8 863,7
894,9 923,4
1 255,2 1 295,7
1 114,1
3
6
Ket. Angka Publikasi menggunakan penimbang penduduk Estimasi LPP, sementara angka Backcast menggunakan penimbang penduduk Proyeksi Komponen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014
Keterangan lebih lanjut hubungi : Bidang Statistik Sosial Up. Mukhamad Mukhanif, S.Si., M.Si. Telepon (0721) 482909/484329 Pswt 120 Email:
[email protected] Homepage: http://lampung.bps.go.id
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329 Faksimili (0721) 484329 Email:
[email protected] Homepage: http://lampung.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014