Katalog BPS : 11001002.3505.170
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
1
2
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Katalog BPS : 11001002.3505.170
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
3
STATISTIK DAERAH KECAMATAN NGLEGOK 2014 No. Publikasi: 3505.1402 Katalog BPS : 11001002.3505,170 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 18 + viii halaman Naskah: KSK Nglegok Gambar Kulit: Candi Penataran KSK Nglegok Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar Dicetak Oleh : Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
4
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah yang dilakukan oleh Koordinator Statistik Kecamatan Se Kabupaten Blitar. Penyusunan publikasi Statistik Daerah ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua ”. Penerbitan publikasi Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik yang telah tersedia di daerah seperti Kecamatan Dalam Angka (KDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian deskriptif sederhana. Saya berharap, publikasi Statistik Daerah ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita. Aamiin. Blitar, September 2014 Kepala BPS Kabupaten Blitar
LILIK WIBAWATI, SE. NIP. 19641223 199003 2 001
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
iii
NILAI-NILAI INTI Core values [nilai–nilai inti] BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai Inti BPS terdiri dari: - PROFESIONAL Merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam melaksanakan Profesi/tugasnya, dengan unsur-unsur sebagai berikut: Kompeten : mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban; Efektif : memberikan hasil maksimal; Efisien : mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal; Inovatif : selalu melakukan pembaruan dan/atau penyempurnaan melalui proses pembelajaran diri secara terus-menerus; Sistemik : meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses sehingga pekerjaan yang satu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain. - INTEGRITAS Merupakan sikap dan perilaku kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam pengabdiannya kepada institusi/organisasi, dengan unsur-unsur sebagai berikut: Dedikasi : Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi; Disiplin : Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan; Konsisten : Satunya kata dengan perbuatan; Terbuka : Menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak; Akuntabel : Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur. -
iv
AMANAH Merupakan sikap kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan unsur-unsur sebagai berikut: Terpercaya : Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental spiritual; Jujur : Melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas; Tulus : Melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan [pribadi, kelompok, dan golongan], serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa; Adil : Menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan haknya.
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Nglegok diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar wilayah kecamatan Nglegok yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan.. Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Nglegok diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Nglegok dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Blitar, September 2014 KSK Nglegok
Y A S I N NIP. : 19580219 198101 1 001
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
v
JADWAL KEGIATAN SENSUS BADAN PUSAT STATISTIK
Sensus Penduduk (SP) Dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 0 (1960, 1971, 1980, 1990, 2000, 2010). Tujuannya untuk memperoleh data dasar kependudukan seperti struktur umur, jenis kelamin, pendidikan, ketenagakerjaan, keadaan sosial dsb.
Sensus Pertanian (ST) Dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 3 (1963, 1973, 1983, 1993, 2003) Tujuannya untuk mendapatkan data dasar pertanian per sub sector, jumlah rumah tangga pertanian, luas penguasaan dan penggunaan lahan dsb.
Sensus Ekonomi (SE) Dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 6 (1966, 1976, 1986, 1996, 2006) Tujuannya untuk mendapatkan data jumlah perusahaan/usaha yang berbadan hukum dan tidak berbadan hukum dengan tempat usaha tetap dan tidak tetap menurut sektor aktifitas serta jumlah pekerjanya secara regional dan nasional.
vi
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
1. Geografi dan Iklim
2. 3. 4. 5.
Pemerintahan Penduduk Pendidikan Kesehatan
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
6. 7. 8. 9.
Pertanian Industri Pengolahan Pajak Bumi Banguan Pariwisata
vii
VISI MISI BADAN PUSAT STATISTIK VISI :
Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua
MISI:
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. 2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia. 3. Meningkatkan peranan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak. 5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka SSN yang efektif.
viii
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Kec. Nglegok
Kecamatan
Nglegok merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Blitar yang berada di Provinsi Jawa Timur, merupakan salah satu Kecamatan dari 22 Kecamatan yang membagi habis wilayah Kabupaten Blitar, berada di sebelah Selatan Khatulistiwa. Luas wilayah Kecamatan Nglegok 5,83 persen dari luas Kabupaten Blitar atau seluas 2. 92.56 Km Keberadaannya terletak di lereng Gunung Kelud (1.731 m.dpl.) adalah salah satu gunung api strato yang masih aktif di Blitar, Jawa Timur. Daerah Nglegok selalu terkena lahar Gunung Kelud yang sudah meletus puluhan kali terhitung sejak tahun 1.331 Masehi.
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Lapisan-lapisan tanah vulkanik yang banyak ditemukan di Nglegok pada hakikatnya merupakan hasil pembekuan lahar Gunung Kelud yang telah meletus secara berkala sejak bertahun-tahun yang lalu.
*** Tahukah Anda Wilayah Nglegok berada di Blitar bagian Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kediri, mempunyai struktur tanah yang subur
1
Kab. Kediri
Kec. Gandusari, Kab. Blitar
Kec. Ponggok, Kab. Blitar Kec. Garum, Kab. Blitar
B
Kota Blitar
Keberadaan Kecamatan Nglegok di : Provinsi
: Jawa Timur
Kabupaten/Kota
: Kabupaten Blitar
Ibu Kota
: Kelurahan Nglegok
Camat
: MUSLIH HADI WIBOWO, SP, MM
2
Luas Wilayah
: 92,56 Km
Kode Pos
: 66181
2
atas-batas wilayah Kecamatan Nglegok, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah timur berbatasan dengan Kec. Gandusari dan Kec.Garum Kabupaten Blitar, sebelah selatan berbatasan dengan Kota Blitar. Sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.
*** Tahukah Anda Luas Wilayah Kecamatan Nglegok seluas 5,83 persen luas Kabupaten Blitar yang mempunyai luas 1.588,79 Km2.
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
K
ecamatan Nglegok merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggiaan wilayah +325 meter diatas permukaan air laut. Luas wilayah 2 Kecamatan Nglegok seluas 92,56 Km yang habis terbagi menjadi 11 desa, dengan kepadatan penduduk 736 2 jiwa/Km . Dari 11 desa tersebut yang 2 mempunyai luas wilayah diatas 5 Km ada 5 desa, termasuk Desa Penataran 2 yang mempunyai luas wilayah 31,56 Km merupakan desa terluas di Kecamatan Nglegok. Desa Nglegok yang berjarak 9 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Blitar selama ini telah digunakan sebagai pusat pemerintahan Nglegok dimana tempat Kantor Kecamatan berada dengan segala aktifitasnya. Keberadaan masing-masing pusat pemerintahan desa dengan pusat pemerintahan kecamatan tidak lebih dari 9 Km.
Distribusi Luas Wilayah (Km2) 2013 Kode Desa
009 011 008 010 007 002 001 005 004 006 003
31,56 16,74 9,84 8,33 5,31 4,35 4,23 3,65 3,62 3,15 1,78
Kode Desa :
*** Tahukah Anda Penataran merupakan desa terluas di Kecamatan Nglegok, mempunyai luas 31,56 Km2 atau 34 persen luas kecamatan.
001 002 003 004 005 006
Bangsri Jiwut Krenceng Kemloko Dayu
007 008 009 010 011
Nglegok Modangan Penataran Kedawung Sumberasri
Ngoran
Sumber : BPS Kab. Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
3
Statistik Geografi Dan Iklim Uraian [1] Luas Wilayah Hari Hujan 2 Curah Hujan Rata Desa Pesisir Desa Bukan Pesisir - Di Lembah Dasar - Di Lereng - Di Dataran
Satuan [2] 2 Km Hari Mm/Hr Desa Desa Desa Desa Desa
2013 [3] 92,56 121 17,98 11 11
Sumber : BPS Kabupaten Blitar dan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Hari Hujan Dan Curah Hujan Januari-Desember 2013 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Rata-rata Hari Hujan (Hr)
K
ecamatan Nglegok berada di sebelah Selatan garis Khatulistiwa. maka sama dengan wilayah lain di Indonesia yang mempunyai perubahan musim sebanyak 2 jenis musim setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Bulan Nopember sampai dengan bulan Mei adalah musim penghujan dan musim kemarau biasanya pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober. Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Data yang terekam pada stasiun pengamat yang aktif di Kecamatan Nglegok menyimpulkan bahwa rata-rata curah hujan selama tahun 2012 sebanyak 20,28 mm/hr, tahun 2011 sebanyak 17,24 mm. Meningkatnya curah hujan di tahun 2012 mempengaruhi peningkatan produksi pertanian, karena sektor pertanian sangat tergantung oleh kondisi alam.
Rata-rata Curah Hujan (Mm/Hr) Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar
4
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
U
. nit pemerintahan yang dikoordinasikan oleh kecamatan secara langsung adalah desa/kelurahan, yang masing-masing terdiri dari beberapa dusun. Kecamatan Nglegok terbagi habis menjadi 11 desa, 37 dusun, 117 RW [Rukun Warga] dan 409 RT [Rukun Tetangga]. Dari 11 desa yang berstatus kelurahan sebanyak 1 desa dan sisanya sebanyak 10 desa berstatus perdesaan.
Statistik Pemerintahan Tahun 2013
1. 2. 3.
Uraian
Jumlah
[1]
[2]
Kelurahan Desa Dusun/Lingkungan
1 10 37
117 Nglegok mempunyai 1 wilayah 4. RW kelurahan, sisanya merupakan desa 5. RT 410 yang dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat Sumber : - Bagian Pemerintahan Kab. Blitar melalui pemilihan suara terbanyak. Menurut Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Blitar, PNS yang bertugas menggerakan roda pemerintahan di Kecamatan Nglegok bertambah 33,33 persen dari 31 orang di tahun 2012 mejadi 29 orang pada tahun 2013, dengan rincian 34,48 persen Golongan II, 58,62 persen Golongan III dan 6,90 persen Golongan IV.
*** Tahukah Anda Unit pemerintahan dibawah kecamatan 1 berstatus kelurahan sisanya berstatus desa
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
PNS Menurut Golongan Gol.
2012
2013
[1] Golongan I
[2] -
[3] -
Golongan II
11
10
Golongan III
18
17
Golongan IV
2
2
Jumlah
31
29
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blitar
5
Komposisi Penduduk 2013 [Ribu Jiwa]
Kecamatan Nglegok berada di Blitar Bagian Utara mempunyai struktur tanah yang subur, tidak kurang dari 68 ribu jiwa atau 6 persen penduduk Kabupaten Blitar telah berdomisili/ menetap dan beraktifitas.
009 Penataran 011 Sumberasri 007 Nglegok 001 Bangsri 008 Modangan 010 Kedawung 002 Jiwut 005 Dayu 004 Kemloko 006 Ngoran 003 Krenceng 0
5
10
Sumber : BPS Kab. Blitar
Statistik Kependudukan Uraian [1]
Satuan [2] 2
2012
2013
[3]
[4]
1. Luas wilayah
[Km ]
92,56
92,56
2 Penduduk
[Jiwa]
68 083
68 747
- Laki-laki
[Jiwa]
34 224
34 487
- Perempuan
[Jiwa]
33 859
34 260
101,08
100,66
736
743
0,33
0,97
3 Sex Rasio 4 Kepadatan
[Persen] 2
[Jiwa/Km ]
5 Pertumbuhan [Persen]
Penyebaran penduduk sangat dipengaruhi oleh kondisi/struktur tanah dan potensi daerah karena merupakan pertimbangan untuk menetap dan melangsungkan aktifitas kegiatan ekonominya. Komposisi penyebaran penduduk di masing-masing wilayah desa memperlihatkan bahwa Desa Penataran merupakan wilayah yang berpenduduk paling banyak diantara 11 desa yang ada yaitu sebanyak 9 496 jiwa terdiri dari 4.817 jiwa penduduk laki-laki, dan 4.679 jiwa penduduk perempuan. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, sementara luas wilayah yang tetap mengakibatkan terus naiknya angka kepadatan penduduk. Kenaikan angka kepadatan penduduk ini apabila tidak diperhatikan akan dapat menimbulkan masalah-masalah baru antara lain timbulnya kawasan kumuh. Kepadatan penduduk Kecamatan Nglegok meningkat dari tahun sebelumnya, pada tahun 2013 mencapai 2 743 Jiwa/Km .
Sumber : BPS Kab. Blitar
6
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Umumnya para peneliti, khususnya Piramida Penduduk Kecamatan Nglegok 2013 (Ribu jiwa)
ahli demografi telah membuat dua kelompok struktur kependudukan berdasarkan kelompok umur, yaitu : Apabila sebagian besar penduduk [ 40%] berada pada umur [0–14] tahun digolongkan sebagai Penduduk Muda. Sedang apabila sebagian besar penduduknya [ 10 %] berada pada umur 65 tahun digolongkan sebagai Penduduk Tua.
65 +
60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49
Struktur penduduk Kecamatan Nglegok pada 2013 termasuk dalam kolompok penduduk produktif, karena jumlah penduduk umur 65 tahun keatas [ 65 tahun] kurang dari 10 persen untuk itu tidak bisa dikategorikan dalam kelompok penduduk tua, dan juga tidak bisa dikategorikan dalam kelompok penduduk muda karena jumlah penduduk umur 0-14 tahun kurang dari 40 persen.
40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24
15 - 19 10 -14 5-9
Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur 2013 [Persen] Jenis Kelamin [1]
Kelompok Umur 0-14 15 - 64 [2] 13,08
Laki-laki Perempuan 11,83 Jumlah
24,91
[3] 33,01
[4] 4,08
33,21
4,79
66,22
8,87
0-4
4
2
0
Perempuan
-2
-4
Laki-laki
Sumber : BPS Kab. Blitar
Sumber : BPS Kab. Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
7
Pendidikan
merupakan suatu kebutuhan dasar masyarakat yang sekaligus simbol status sosial. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka kepribadian dan pola pikir logis akan semakin berkembang, selanjutnya kreatifitas dan produktifitas akan semakin meningkat. Sejalan dengan program wajib belajar sembilan tahun, tidak selalu harus dibangun gedung sekolah baru, namun yang lebih penting dari itu adalah bagaimana caranya menciptakan respon input pendidikan untuk bisa bersamasama mewujudkan program wajib belajar.
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Jumlah fasilitas pendidikan untuk Taman Kanak-kanak lebih banyak dibandingkan Sekolah Dasar, namun kenyataanya jumlah murid SD jauh lebih banyak dibanding TK, hal ini dikarenakan pendidikan TK merupakan pendidikan pra sekolah sebelum masuk SD yang mempunyai 2 tingkat, sedangkan SD mempunyai 6 tingkatan.
Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, Guru Dan Rasio Guru Terhadap Murid Tahun Ajaran 2013/2014
Tingkatan Sekolah [1] 1. TK 2. SD 3. SLTP 4. SLTA 5. RA 6. Mandrasah Ibtidaiyah 7. Mandrasah Tsanawiyah 8. Mandrasah Aliyah Sumber:
8
Sekolah
Kelas
Murid
Guru
[2]
[3]
[4]
[5]
Rasio Guru Terhadap Murid [6]
49 39 4 2 3 13 4 2
107 1 054 69 37 6 67 23 8
1 052 5 016 2 120 1 297 140 1 351 583 244
115 383 137 61 10 127 53 25
1:9 1:13 1:15 1:21 1:14 1:20 1:25 1:10
Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama Kabupaten Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Fasilitas Dan Tenaga Kesehatan Fasilitas/Tenaga Kesehatan
2013
[1]
[2]
Fasilitas Kesehatan a. Rumah Sakit Umum b. Rumah Bersalin
-
c. Puskesmas
1
d. Puskesmas Pembantu
2
e. Klinik KB/BKIA/Polindes f. Kesehatan Lainnya/ Posyandu
7
1.
2.
86
Tenaga Kesehatan a. Dokter
2
b. Perawat c. Bidan d. Sanitarian
8 13 1
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar
Statistik Kelahiran Bayi Uraian [1] 1.Tempat Persalinan - Rumah Sakit - Puskesmas/Polindes - Dukun Bayi 2. Jumlah Ibu Bersalin 3. Jumlah Bayi Lahir - Lahir Hidup - Lahir Mati
2013 [2] 1 082 220 862 1 159 1 092 1 080 12
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan, perlu kiranya untuk mendapatkan perhatian khusus dari para pengambil kebijakan. Keberadaannya secara fisik yang diikuti dengan adanya salah satu unsur dari tenaga kesehatan, sehingga pada saat dibutuhkan oleh warga masyarakat bisa diakses dengan mudah. Selain itu perlu kiranya dikaji seberapa jauh warga masyarakat dapat mengakses, sebagai kebutuhan dirinya yang bersifat harus mendapat pertolongan paramedis maupun non medis, seperti layanan persalinan. Pengambilan contoh layanan persalinan, karena merupakan sub program yang dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk menekan angka kematian bayi. Apabila angka kematian bayi bisa ditekan, maka harapan hidup panjang dan sehat akan segera terwujud. Sementara naluri seorang ibu untuk melahirkan tentunya masih belum cukup untuk melahirkan secara alamiah. Agar ibu dan anak pada saat proses kelahirannya terjamin secara aman, maka perlu adanya pertolongan dari paramedis. Segala bentuk upaya dalam program pembangunan dibidang kesehatan harus tetap dipertahankan, layanan kesehatan terhadap ibu hamil harus tetap eksis. Hal ini penting untuk dilakukan, karena dapat menekan angka kematian bayi.
9
Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Metode Kontrasepsi [1]
2011
2012
2013
[2]
[3]
[4]
1. IUD 2. MOP 3. MOW 4. Implan 5. Suntik 6. Pil 7. Kondom 8. OV
3 047 20 220 160 5 024 997 53 -
4 299 26 343 612 3 329 1 365 71 -
1 678 19 210 328 3 315 1 304 104 -
Jumlah
9 521
10 045
Sumber :
9 496
Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Blitar
PUS, Peserta KB dan Prevalensi
Tahun
PUS
PUS Yang Ikut KB
Preva lensi [%]
[1]
[2]
[3]
[4]
2013
13 158
9 496
72,17
2012
12 687
10 045
79,18
2011
12 565
9 521
75,77
Sumber :
10
Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Blitar
Respon
masyarakat terhadap fasilitas kesehatan terekam pada data jumlah kunjungan prevalensi KB, persentase pasangan usia subur yang ikut KB pada tahun 2013 sebanyak 72,17 persen, tahun sebelumnya 79,18 persen mengalami penurunan. Jumlah peserta KB aktif di Kecamatan Nglegok menurun sekitar 5,47 persen dari tahun sebelumnya yaitu 10 045 orang pada tahun 2012 menjadi 9 496 orang pada tahun 2013. Jika dilihat dari target pencapaian akseptor KB baru tahun 2013 yang dicanangkan oleh pihak Badan PPKB Kabupaten Blitar yang besarnya 1.496 realiasi pencapaian 105,06 persen artinya sudah melebihi target. Alat kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah dengan suntik , menyusul kemudian KB dengan alat kontrasepsi (AKDR/Spiral/IUD) dan ketiga terbesar adalah pemakaian tablet/Pil KB.
*** Tahukah Anda Dari 9 496 peserta KB Aktif, 34,91 persen menggunakan alat kontrasepsi Suntik, 17,67 persen menggunakanalat alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR / Spiral / IUD ),dan selebihnya menggunakan alat kontrasepsi lainnya
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Tanah
atau lahan menurut penggunaanya dapat dibedakan menjadi 2 bagian besar, yaitu tanah sawah dan tanah bukan sawah. Penggunaan tanah sawah menurut jenis pengairannya terdiri dari sawah dengan pengairan teknis, sawah dengan pengairan setengah teknis dan sawah dengan pengairan sederhana. Sedangkan tanah non sawah terdiri dari pekarangan dan halaman, tegalan/kebun/ huma, padang rumput, tambak, kolam/ tebat dan hutan. Menurut Dinas Pertanian setempat luas daratan wilayah Kecamatan Nglegok seluas 9.256 Ha, apabila di lihat dari penggunaan lahannya tampak bahwa 16,35 persen atau seluas 1.513 Ha merupakan lahan sawah, dan 83,65 persen atau seluas 7.743 Ha merupakan lahan bukan sawah yaitu lahan untuk rumah dan pekarangan, tegal/kebun, hutan, perkebunan, tambak/ kolam, penggembalaan, untuk sementara tidak diusahakan dan lainnya. Sistem pengairan dari tahun ke tahun sudah cukup baik karena sudah mengandalkan sistem pengairan teknis sebesar 49,90 persen, irigasi setengah teknis sebesar 35,84 persen dan irigasi sederhana sebesar 14,26 persen.
Distribusi Luas Lahan Menurut Penggunaan 2013 Pekaranga n/banguna n 23,1%
Tegal/Keb un 13,6% Hutan 16,4%
Sementara tidak diusahaka n dll nya 5,6%
Perkebuna n 24 ,4% Tambak/K olam/Teba t/Empang 0,5% Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Sawah 16,34%
Lahan Sawah Menurut Irigasi 2013
1. Sawah Irigasi Teknis 49,90%
3. Sawah Irigasi Sederha na 14,26%
2. Sawah Irigasi Setenga h Teknis 35,84%
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
11
Luas Panen Tanaman Bahan Makanan [Ha] Jenis Tabama [1] 1. Padi Sawah 2. Jagung 3. Ktl Pohon 4. Ktl Rambat 5. Kc. Tanah 6. Kedele 7.Kobis 8.Petsai/Sawi 9.Kc. Panjang 10.Cb. Besar 11.Cabe Kecil 12.Tomat 13.Terung 14.Buncis 15.Ketimun 16.Bayam 17.Melon 18.Semangka 19.Jamur 20.Kemb. Kol 21.Kentang
2012
2013
[2] 2 302 1 189 2 4 51 10 18 29 2 3 8 1 -
[3] 3 492 639 4 11 10 15 15 5 5 -
Komoditas
pertanian dari semua subsektor yang dapat dihasilkan sangat beragam mulai dari padi, palawija, sayursayuran, buah-buahan, dan berbagai jenis komoditas sub-sektor tanaman perkebunan seperti tebu, kelapa, dan kakao. Demikian juga untuk sub-sektor perikanan dan peternakan yang masingmasing memiliki komoditas utama yang potensial dan bernilai ekonomi. Selama periode dua tahun terakhir luas panen beberapa komoditas unggulan tanaman bahan makanan menurun. Salah satu komoditi pertanian tanaman pangan unggulan antara lain padi dan jagung. Luas panen tanaman padi meningkat,sedangkan tanaman jagung pada tahun 2013 menurun.
*** Tahukah Anda Peningkatan produk pertanian sangat bergantung pada alam untuk itu pemanfaatan tanah yang sesuai dengan cuaca/iklim dan pola tanam yang tepat sangat dibutuhkan.
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Dan Perum Perhutani KPH Blitar
12
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Perkebunan
dapat digolongkan kedalam 2 kategori yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. perkebunan besar terdiri dari perkebunan milik pemerintah dan perkebunan swasta. Jenis tanaman perkebunan dibedakan menjadi tanaman semusim dan tanaman tahunan, tanaman perkebunan semusim terdiri dari tanaman tebu, tembakau lokal dan virgina. Tanaman tebu merupakan produk unggulan perkebunan di Kecamatan Nglegok, namun produksinya mulai 2011 menurun hingga tahun 2012, hal ini disebabkan jumlah petani tebu juga menurun cukup banyak pada tahun 2010 sebanyak 465 orang, tahun 2011 tinggal 339 orang dan tahun 2012 berkurang menjadi 280 orang,sedangkan tahun 2013 bertambah menjadi 308 orang.
Produksi Tanaman Perkebunan [Ton] Jenis Komoditi
Wujud
[1] Tebu
[2] Batangan
Tembakau
Daun Kering
Kenanga
Bunga Basah
Cengkeh
Bunga kering
Kopi
Biji Kering
Kakao
Biji Kering
Kelapa Lada Sumber :
2012
2013
[3]
[4]
Buah Kelapa
55 587 59 143 70 186 77 744
58 997 12 143 72 201 83 745
Lada Kering
4
-
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Perhutani KPH Blitar
Produksi Tebu (Ribu Ton)
Pada tahun 2013 ini Kecamatan Nglegok penghasil tebu ke 2 besar di Blitar setelah Kecamatan Wonotirto Produksinya mencapai hampir 11 persen dari produk tebu di Kabupaten Blitar yang mencapai 539,86 ribu ton tebu batangan.
*** Tahukah Anda Tebu merupakan produk unggulan perkebunan di Kecamatan Nglegok,
62,01
91,33
67,44
55,59
58,99
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
13
Nilai Produksi Ikan [ Milyar Rp ]
K
365
375
447
540
2010
2011
2012
2013
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Blitar
Produksi dan Nilai Produksi Ikan Uraian
Jenis Konsumsi
Ikan Hias
[1]
[2]
[3]
Produksi(**)
2010
370,2
73 116,3
2011
425,1
74 796,3
2012
425,2
91 940,3
2013
486,0
110 964,0
Produksi(juta Rp)
2010
6 447,5
358 748,9
2011
7 784,7
367 543,8
2012
7 892,7
439 641,6
2013
6 292,1
534 032,0
omoditas ikan hias mengalami perkembangan yang cukup bagus khususnya ikan koi dari kancah Blitar telah cukup punya warna dan mendapat tempat tersendiri bagi penggemar ikan hias di pasar lokal,nasional maupun luar negeri. Melihat potensi yang ada dengan hasil ternak ikan koi produksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun beberapa petani ikan konsumsi beralih mengikuti bisnis ikan koi, slain perawatan yang tidak begitu sulit juga dapat dibudidayakan di kolam pekarangan, selama tahun 2013 petani ikan koi mendapatkan omset tidak kurang dari 534 milyar rupiah. Subsektor perikanan yang dijadikan sebagai produk unggulan di Kecamatan Nglegok adalah ikan konsumsi dan ikan hias yang dibudidayakan di kolam pekarangan. Hampir di semua desa ada yang mengusahakan budidaya ikan di kolam pekarangan. Pada tahun 2013, jumlah pemilik kolam yang mengusahakan budidaya ikan konsumsi di kolam pekarangan sebanyak 329 orang, yang mempunyai total luas baku kolam seluas 89,5 Ha, dengan luas tangkap 8,62 Ha.
Keterangan ** : Ikan Konsumsi dalam Ton Ikan Hias dalam Ekor Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Blitar
14
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Sektor
industri diharapkan berkembang pesat mengimbangi produk pertanian yang merupakan potensi daerah, Apabila hasil pertanian tidak langsung kita jual pada konsumen namun diolah dulu tentunya akan mendapatkan hasil yang lebih tinggi nilainya, yang tentunya berdampak pada pertumbuhan perekonomian di sektor industri lebih hidup lagi,. Dengan bergeraknya sektor industri membuat sektor lainnya secara otomatis mengikutinya. karena dalam suatu kegiatan industri akan membutuhkan dukungan dari sektor lainnya. Dan tentunya akan terjadi penyerapan tenaga kerja yang berdampak menurunnya jumlah pengangguran
Profil Unit Usaha Industri Kecil & Kerajianan Rumahtangga
[2] 2.327
Tenaga Kerja [3] 4.608
2. Emping Mlinjo
1
2
3.Tahu
7
42
4.Tempe
9
24
5. Bubutan
Jenis Industri
Unit
[1] 1. Gula Kelapa
3
19
6. Kue & Masakan
3
15
7. Penempa Besi
1
4
8.Mebel
1
2
9.Genteng
2
14
2
216 899 Sektor Industri Pengolahan masih 7.Lainnya didominasi oleh industri kecil dan Jumlah 2.570 5.629 kerajinan rumah tangga, yang jangkauan Sumber : BPS Kabupaten Blitar pemasarannya sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar lokal dan regional serta sedikit ekspor. Profil Unit Usaha
*** Tahukah Anda Industri kecil dan kerajinan rumahtangga masih mendominasi keberadaan industri di Kecamatan Nglegok sehingga perluasan lapangan kerja masih sempit
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Industri Kecil Sentra IKM Jenis Unit [1]
[2]
Tenaga Kerja [3]
Investasi (ribu Rp) [4]
Nilai Produksi (ribu Rp) [5]
1. IKM 2 704
5 559
912 000
33 900 885
Jumlah 2704
5 559
912 000
33 900 885
Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Blitar
15
Realisasi PBB dan Pembangunan Pemeliharaan Prasik embangunan/pemeliharaan [Juta Rupiah] prasarana fisik (Prasik) jalan, jembatan
P
dan drainanse hampir merata dengan volume yang berbeda. Semakin Uraian 2011 2012 lancarnya masyarakat dalam [1] [2] [3] pembayaran pajak bumi bangunan maka secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan Realisasi 999,45 986,36 meningkatnya pembangunan fasilitas PBB infrastuktur yang semakin Pemeliharaan 7 112,2 8 662,1 merata,sehingga kesejahteraan Prasik masyarakat akan meningkat,tetapi di kecamatan nglegok penerimaan pajak Pelayanan Pajak Pratama dan bumi bangunan dari tahun ke tahun Sumber : Kantor Dinas PU Bina Marga dan Pengairan mengalami penurunan. Kabupaten Blitar
Selama lima tahun terakhir 2009-2013 nilai pembangunan dan pemeliharaan prasarana fisik jalan dan perbaikan selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 sebesar 14,51 milyar rupiah.
[4] 913,61 14 510,6
Nilai Pembangunan dan Pemeliharaan Prasik [Milyar Rupiah]
*** Tahukah Anda Nilai realisasi penerimaan pajak bumi bangunan kecamatan nglegok dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
2013
8 7 6 5 4 3 2 1 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar
16
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Candi Penataran ditemukan pada tahun 1815, adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu yang telah ada sejak kerajaan Kediri dan digunakan sampai era kerajaan Majapahit. Komplek candi Penataran ini merupakan komplek candi terbesar di Jawa Timur dan terletak di lereng barat daya Gunung Kelud. Terletak pada ketinggian 450 M dari permukaan laut, komplek candi Penataran ini terletak di desa Panataran, kecamatan Nglegok Blitar. Setiap bulan Agustus sebagai salah satu rangkaian Hari Jadi Kabupaten Blitar Candi Penataran yang juga merupakan salah satu daya tarik wisata, digelar acara sendra tari Gelar Pesona Bumi Penataran. Sejak tahun 2011 di pelataran kawasan wisata candi penataran di gelar Purnama Seruling Penataran yang di gelar setiap malam bulan purnama yang diharapkan mampu menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara sebagai event yang layak untuk dijadwalkan dalam kunjungan wisata ke Jawa Timur.
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Pagelaran Purnama Seruling Penataran
17
Uraian
2011
[1]
[2]
1. Candi Penataran - Asing 1 590 - Domestik 68 129 2. Kolam 24 971 Renang Penataran
2012 [3]
2 113 155.253 60 283
Sumber : Taman Wisata Penataran Kabupaten Blitar
18
J
umlah kunjungan wisata di tempat wisata Candi Penataran pada Tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 194 614 wisatawan 2013 yang terdiri dari 188 615 wisatawan nusantara dan 1958 wisatawan [4] mancanegara.
Pengunjung Tempat Wisata Penataran 2011-2013
Selain memiliki kekayaan obyek 1 958 wisata yang dapat diandalkan dan 188.615 memiliki peluang untuk dikembangkan di 50 530 masa mendatang. Hal tersebut mengingat terdapat bermacam-macam jenis obyek wisata yang mempunyai daya tarik khusus, dapat bersinergi dengan obyek wisata di daerah lain seperti Kabupaten Kediri, Kota Blitar dan Kabupaten Malang.
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014
19
DATA 2013
Mencerdaskan Bangsa
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR
20
Jl. Brigjen Katamso No. 5 Blitar Telp. : (0342) 801474, 803361 Email :
[email protected] Statistik Daerah Kecamatan Nglegok 2014