Katalog BPS : 11001002.3505.080
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
1
Candi Sawentar
2
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Katalog BPS : 11001002.3505.080
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
3
STATISTIK DAERAH KECAMATAN KANIGORO 2013 No. Publikasi: 3505.080.14.02 Katalog BPS : 11001002.3505,080 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 18 + viii halaman Naskah: KSK Kanigoro Gambar Kulit: Kantor Kecamatan KSK Kanigoro Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar Dicetak Oleh : Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
4
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
D
engan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah yang dilakukan oleh Koordinator Statistik Kecamatan Se Kabupaten Blitar. Penyusunan publikasi Statistik Daerah ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua ”. Penerbitan publikasi Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik yang telah tersedia di daerah seperti Kecamatan Dalam Angka (KDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian deskriptif sederhana. Saya berharap, publikasi Statistik Daerah ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita. Aamiin. Blitar, September 2014 Kepala BPS Kabupaten Blitar
LILIK WIBAWATI, SE. NIP. 19641223 199003 2 001
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
iii
NILAI-NILAI INTI BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai Inti BPS terdiri dari: - PROFESIONAL Merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam melaksanakan Profesi/tugasnya, dengan unsur-unsur sebagai berikut: Kompeten : mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban; Efektif : memberikan hasil maksimal; Efisien : mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal; Inovatif : selalu melakukan pembaruan dan/atau penyempurnaan melalui proses pembelajaran diri secara terus-menerus; Sistemik : meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses sehingga pekerjaan yang satu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain. - INTEGRITAS Merupakan sikap dan perilaku kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam pengabdiannya kepada institusi/organisasi, dengan unsur-unsur sebagai berikut: Dedikasi : Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi; Disiplin : Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan; Konsisten : Satunya kata dengan perbuatan; Terbuka : Menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak; Akuntabel : Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur. -
iv
AMANAH Merupakan sikap kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan unsur-unsur sebagai berikut: Terpercaya : Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental spiritual; Jujur : Melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas; Tulus : Melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan [pribadi, kelompok, dan golongan], serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa; Adil : Menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan haknya.
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Publikasi
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar wilayah kecamatan Kanigoro yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan.. Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Kanigoro dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Blitar, September 2014 Koordinator StatistikKecamatan Kanigoro
SOESILO NIP. : 195800804 198002 1 001
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
v
JADWAL KEGIATAN SENSUS BADAN PUSAT STATISTIK
Sensus Penduduk (SP) Dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 0 (1960, 1971, 1980, 1990, 2000, 2010). Tujuannya untuk memperoleh data dasar kependudukan seperti struktur umur, jenis kelamin, pendidikan, ketenagakerjaan, keadaan sosial dsb.
Sensus Pertanian (ST) Dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 3 (1963, 1973, 1983, 1993, 2003) Tujuannya untuk mendapatkan data dasar pertanian per sub sector, jumlah rumah tangga pertanian, luas penguasaan dan penggunaan lahan dsb.
Sensus Ekonomi (SE) Dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 6 (1966, 1976, 1986, 1996, 2006) Tujuannya untuk mendapatkan data jumlah perusahaan/usaha yang berbadan hukum dan tidak berbadan hukum dengan tempat usaha tetap dan tidak tetap menurut sektor aktifitas serta jumlah pekerjanya secara regional dan nasional.
vi
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
1. 2. 3. 4.
Geografi dan Iklim 5. Kesehatan Pemerintahan 6. Pertanian Penduduk 7. Industri Pengolahan 8. Pajak Bumi Bangunan Pendidikan 9. Pariwisata
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
vii
VISI MISI BADAN PUSAT STATISTIK VISI :
Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua
MISI:
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. 2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia. 3. Meningkatkan peranan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak. 5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka SSN yang efektif.
viii
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Kec. Kanigoro
K
ecamatan Kanigoro merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Blitar yang berada di Provinsi Jawa Timur, merupakan salah satu Kecamatan dari 22 Kecamatan yang membagi habis wilayah Kabupaten Blitar, berada di sebelah Selatan Khatulistiwa. Luas wilayah Kecamatan Kanigoro 3,5 persen dari luas Kabupaten Blitar atau seluas 2. 55,55 Km Keberadaannya terletak di tengahtengah wilayah Blitar, Berdasarkan PP No 3 Tahun 2010 terhitung sejak tanggal 5 Januari 2010, Kecamatan Kanigoro ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Blitar, yang sebelumnya berada di wilayah Kota Blitar.
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
.
*** Tahukah Anda Wilayah Kanigoro berada di Blitar bagian Utara, mempunyai struktur tanah yang subur.keberadaannya di tengahtengah wilayah Blitar untuk itu ditetapkan sebagai daerah Ibu Kota Kabupaten Blitar, yang sekarang masih dalam proses penataan wilayah.
1
Kec. Garum, Kab. Blitar
Kota Blitar Kec. Talun, Kab. Blitar
Kec. Sutojayan, Kab. Blitar Kec. Kademangan, Kab. Blitar
Kec. Sutojayan, Kab. Blitar
Keberadaan Kecamatan Kanigoro di : Provinsi
: Jawa Timur
Kabupaten/Kota : Kabupaten Blitar Ibu Kota
: Kelurahan Kanigoro
Camat
: AAN ERNAWANTO,
SE.MM
2
Luas Wilayah
: 55,55 Km
Kode Pos
: 66157
2
B
atas-batas wilayah Kecamatan Kanigoro, sebelah utara berbatasan dengan Kec. Garum Kabupaten Blitar, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sutojayani dan Kec.Talun Kabupaten Blitar, sebelah selatan berbatasan dengan Kec. Kademangan dan Kec. Sutojayan Kabupaten Blitar Sedangkan sebelah barat berbatasan langsung dengan Kota Blitar.
*** Tahukah Anda Luas Wilayah Kecamatan Kanigoro seluas 3,5 persen luas Kabupaten Blitar yang mempunyai luas wilayah 1.588,79 Km2
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
K
ecamatan Kanigoro merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggiaan wilayah +183 meter diatas permukaan air laut. Luas wilayah 2 Kecamatan Kanigoro seluas 55,55 Km yang habis terbagi menjadi 12 desa/kelurahan, dengan kepadatan 2 penduduk 1.329 jiwa/Km . Dari 12 desa tersebut yang 2 mempunyai luas wilayah diatas 3 Km ada 7 desa, termasuk Desa Sawentar 2 yang mempunyai luas wilayah 19,4 Km merupakan desa terluas di Kecamatan Kanigoro. Kelurahan Kanigoro yang berjarak 8 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Blitar selama ini telah digunakan sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Kanigoro, dimana tempat Kantor Kecamatan berada dengan segala aktifitasnya. Keberadaan masing-masing pusat pemerintahan desa dengan pusat pemerintahan kecamatan tidak lebih dari 9 Km.
*** Tahukah Anda Karena keberadaan Kanigoro di tengahtengah wilayah Kabupaten Blitar, sejak 5 Januari 2010 ditetapkan sebagai wilayah Ibukota Kabupaten.
Distribusi Luas Wilayah (Km2) 2013 Kode Desa
012 011 004 010 003 006 002 005 009 008 007 001
19,40 5,52 5,30 3,63 3,39 3,18 3,12 2,92 2,74 2,36 2,13 1,86
Kode Desa : 001 002 003 004 005 006
Minggirsari Gogodeso Karangsono Satreyan Kanigoro Tlogo
007 008 009 010 011 012
Gaprang Jatinom Kuningan Papungan Banggle Sawentar
Sumber : BPS Kab. Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
3
Statistik Geografi Dan Iklim Uraian [1] Luas Wilayah Hari Hujan 2 Curah Hujan Rata Desa Pesisir Desa Bukan Pesisir - Di Lembah Dasar - Di Lereng - Di Dataran
Satuan [2] 2 Km Hari Mm/Hr Desa Desa Desa Desa Desa
2013 [3] 55,55 140 18,26 12 12
Sumber : BPS Kabupaten Blitar
Hari Hujan Dan Curah Hujan Januari-Desember 2013 35 30 25 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Rata-rata Hari Hujan (Hr) Rata-rata Curah Hujan (Mm/Hr)
K
ecamatan Kanigoro berada di sebelah Selatan garis Khatulistiwa. maka sama dengan wilayah lain di Indonesia yang mempunyai perubahan musim sebanyak 2 jenis musim setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Bulan Oktober sampai dengan bulan April adalah musim penghujan dan musim kemarau biasanya pada bulan Mei sampai dengan bulan September. Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Data yang terekam pada stasiun pengamat yang aktif di Kecamatan Kanigoro menyimpulkan bahwa rata-rata curah hujan selama tahun 2013 sebanyak 18,26 mm/hr, tahun 2012 sebanyak 15,71 mm/hr. Meningkatnya curah hujan di tahun 2013 mempengaruhi peningkatan produksi pertanian, karena sektor pertanian sangat tergantung oleh kondisi alam.
Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar
4
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
.
Unit pemerintahan yang dikoordinasikan oleh kecamatan secara langsung adalah desa/kelurahan, yang masing-masing terdiri dari beberapa dusun. Kecamatan Kanigoro terbagi habis menjadi 12 desa/kelurahan, 38 dusun, 117 RW [Rukun Warga] dan 398 RT [Rukun Tetangga]. Dari 12 desa/kelurahan yang berstatus kelurahan perkotaan sebanyak 2 kelurahan, dan yang berstatus desa perkotaan sebanyak 8 desa dan sisanya sebanyak 2 desa berstatus desa perdesaan.
Statistik Pemerintahan Tahun 2013 Uraian
Jumlah
[1]
[2]
1. 2. 3.
Kelurahan Desa Dusun/Lingkungan
2 10 38
4.
RW
117
5.
RT
398
Kecamatan Kanigoro wilayahnya terbagi dalam desa dan kelurahan, Sumber : - Bagiam Pemerintahan Kab. Blitar 83,33 persen merupakan desa yang dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat PNS Menurut Golongan melalui pemilihan suara terbanyak. Menurut Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Blitar, PNS yang bertugas menggerakan roda pemerintahan di Kecamatan Kanigoro di tahun 2013 tidak mengalami perubahan tetap sama dari tahun 2012, dengan rincian 27 persen Golongan II, 67 persen Golongan III dan 6 persen Golongan IV.
*** Tahukah Anda
Gol.
2012
2013
[1] Golongan I
[2] -
[3] -
Golongan II
9
9
Golongan III
22
22
Golongan IV
2
2
Jumlah
33
33
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blitar
83,33 persen unit pemerintahan dibawah kecamatan berstatus Desa
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
5
Komposisi Penduduk 2013 [Ribu Jiwa]
Kecamatan Kanigoro berada di Blitar Bagian Utara mempunyai struktur tanah yang subur, tidak kurang dari 73,8 ribu jiwa atau 6,56 persen penduduk Kabupaten Blitar telah berdomisili/ menetap dan beraktifitas.
012 Sawentar 004 Satreyan 011 Banggle 006 Tlogo 010 Papungan 003 Karangsono 007 Gaprang 008 Jatinom 005 Kanigoro 002 Gogodeso 001 Minggirsari 009 Kuningan 0
5
10
15
Sumber : BPS Kab. Blitar
Statistik Kependudukan Uraian [1]
Satuan
2012
[2] 2
2013
[3]
[4]
1. Luas wilayah
[Km ]
55,55
55,55
2 Penduduk
[Jiwa]
73 833
74 819
- Laki-laki
[Jiwa]
37 211
37 632
- Perempuan
[Jiwa]
36 622
37 187
101,61
101,20
1 329
1 347
0,69
1,32
3 Sex Rasio 4 Kepadatan
[Persen] 2
[Jiwa/Km ]
5 Pertumbuhan [Persen]
Penyebaran penduduk sangat dipengaruhi oleh kondisi/struktur tanah dan potensi daerah karena merupakan pertimbangan untuk menetap dan melangsungkan aktifitas kegiatan ekonominya. Komposisi penyebaran penduduk di masing-masing wilayah desa memperlihatkan bahwa Desa Sawentar merupakan wilayah yang berpenduduk paling banyak diantara 12 desa/kelurahan yang ada yaitu sebanyak 12.498 jiwa terdiri dari 6.441 jiwa penduduk laki-laki, dan 6.057 jiwa penduduk perempuan. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, sementara luas wilayah yang tetap mengakibatkan terus naiknya angka kepadatan penduduk. Kenaikan angka kepadatan penduduk ini apabila tidak diperhatikan akan dapat menimbulkan masalah-masalah baru antara lain timbulnya kawasan kumuh. Kepadatan penduduk Kecamatan Kanigoro meningkat dari tahun sebelumnya, pada tahun 2013 mencapai 2 1.347 Jiwa/Km .
Sumber : BPS Kab. Blitar
6
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Umumnya para peneliti, khususnya
Piramida Penduduk Kecamatan Kanigoro 2013 (Ribu Jiwa)
ahli demografi telah membuat dua kelompok struktur kependudukan berdasarkan kelompok umur, yaitu : Apabila sebagian besar penduduk [ 40%] berada pada umur [0–14] tahun digolongkan sebagai Penduduk Muda. Sedang apabila sebagian besar penduduknya [ 10 %] berada pada umur 65 tahun digolongkan sebagai Penduduk Tua.
65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54
45 - 49
Struktur penduduk Kecamatan Kanigoro pada 2013 termasuk dalam kolompok penduduk produktif, karena jumlah penduduk umur 65 tahun keatas [ 65 tahun] kurang dari 10 persen untuk itu tidak bisa dikategorikan dalam kelompok penduduk tua, dan juga tidak bisa dikategorikan dalam kelompok penduduk muda karena jumlah penduduk umur 0-14 tahun kurang dari 40 persen.
40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 -14 5-9
Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur 2013 [Persen] Jenis Kelamin [1]
Kelompok Umur 0-14 15 - 64 [2]
13,12 Laki-laki Perempuan 11,79 Jumlah 24,91
[3]
[4]
33,09 33,12 66,21
4,10 4,78 8,88
0-4
4
3
2
1
0
Perempuan
-1
-2
-3
-4
Laki-laki
Sumber : BPS Kab. Blitar
Sumber : BPS Kab. Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
7
P
endidikan merupakan suatu kebutuhan dasar masyarakat yang sekaligus simbol status sosial. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka kepribadian dan pola pikir logis akan semakin berkembang, selanjutnya kreatifitas dan produktifitas akan semakin meningkat. Sejalan dengan program wajib belajar sembilan tahun, tidak selalu harus dibangun gedung sekolah baru, namun yang lebih penting dari itu adalah bagaimana caranya menciptakan respon input pendidikan untuk bisa bersamasama mewujudkan program wajib belajar.
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Jumlah fasilitas pendidikan untuk Taman Kanak-kanak lebih banyak dibandingkan Sekolah Dasar, namun kenyataanya jumlah murid SD jauh lebih banyak dibanding TK, hal ini dikarenakan pendidikan TK merupakan pendidikan pra sekolah sebelum masuk SD yang mempunyai 2 tingkat, sedangkan SD mempunyai 6 tingkatan.
Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, Guru Dan Rasio Guru Terhadap Murid Tahun Ajaran 2013/2014
Tingkatan Sekolah [1] 1. TK 2. SD 3. SLTP 4. SLTA 5. RA 6. Mandrasah Ibtidaiyah 7. Mandrasah Tsanawiyah 8. Mandrasah Aliyah Sumber:
8
Sekolah
Kelas
Murid
Guru
[2]
[3]
[4]
[5]
Rasio Guru Terhadap Murid [6]
51 31 6 2 3 25 6 5
93 317 45 8 8 152 40 45
978 3 443 1 299 77 388 3 023 1 010 1 357
139 407 126 27 25 270 91 65
1:7 1:8 1:8 1:3 1:16 1:11 1:11 1:21
Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama Kabupaten Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Fasilitas Dan Tenaga Kesehatan Fasilitas/Tenaga Kesehatan
2013
[1]
[2]
Fasilitas Kesehatan a. Rumah Sakit Umum b. Rumah Bersalin
1 -
c. Puskesmas
1
d. Puskesmas Pembantu
4
e. Klinik KB/BKIA/Polindes f. Kesehatan Lainnya/ Posyandu
7
1.
2.
80
Tenaga Kesehatan a. Dokter
2
b. Perawat c. Bidan d. Sanitarian
5 7 1
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar
Statistik Kelahiran Bayi Uraian [1] 1.Tempat Persalinan - Rumah Sakit - Puskesmas/Polindes - Dukun Bayi 2. Jumlah Ibu Bersalin 3. Jumlah Bayi Lahir - Lahir Hidup - Lahir Mati
2013 [2] 1.092 204 888 1.092 1.098 1.094 4
Ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan, perlu kiranya untuk mendapatkan perhatian khusus dari para pengambil kebijakan. Keberadaannya secara fisik yang diikuti dengan adanya salah satu unsur dari tenaga kesehatan, sehingga pada saat dibutuhkan oleh warga masyarakat bisa diakses dengan mudah. Selain itu perlu kiranya dikaji seberapa jauh warga masyarakat dapat mengakses, sebagai kebutuhan dirinya yang bersifat harus mendapat pertolongan paramedis maupun non medis, seperti layanan persalinan. Pengambilan contoh layanan persalinan, karena merupakan sub program yang dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk menekan angka kematian bayi. Apabila angka kematian bayi bisa ditekan, maka harapan hidup panjang dan sehat akan segera terwujud. Sementara naluri seorang ibu untuk melahirkan tentunya masih belum cukup untuk melahirkan secara alamiah. Agar ibu dan anak pada saat proses kelahirannya terjamin secara aman, maka perlu adanya pertolongan dari paramedis. Segala bentuk upaya dalam program pembangunan dibidang kesehatan harus tetap dipertahankan, layanan kesehatan terhadap ibu hamil harus tetap eksis. Hal ini penting untuk dilakukan, karena dapat menekan angka kematian bayi.
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
9
Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Metode Kontrasepsi [1]
2011
2012
2013
[2]
[3]
[4]
1. IUD 2. MOP 3. MOW 4. Implan 5. Suntik 6. Pil 7. Kondom 8. OV
1 343 44 306 303 5 503 2 400 91 2
1 604 58 352 505 5 243 2 666 139 -
1 069 27 106 626 5 779 2 641 91 30
Jumlah
9 992
10 567
10 674
Sumber :
Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Blitar
PUS, Peserta KB dan Prevalensi
Tahun
PUS
PUS Yang Ikut KB
Preva lensi [%]
[1]
[2]
[3]
[4]
2013
16 143
10 674
66,12
2012
14 951
10 567
70,68
2011
15 201
9 992
65,73
2010
14 336
9 860
68,78
Sumber :
10
Badan Pemberdayaan Perempuan & KB Kabupaten Blitar
Respon
masyarakat terhadap fasilitas kesehatan terekam pada data jumlah kunjungan prevalensi KB, persentase pasangan usia subur yang ikut KB pada tahun 2013 sebanyak 66,12 persen, tahun sebelumnya mencapai 70,68 persen. Jumlah peserta KB aktif di Kecamatan Kanigoro meningkat 1,012 persen dari tahun sebelumnya yaitu 10.567 orang pada tahun 2012 menjadi 10.674 orang pada tahun 2013. Jika dilihat dari target pencapaian akseptor KB baru yang dicanangkan oleh pihak Badan PPKB Kabupaten Blitar yang besarnya 1.859 realiasi pencapaiannya mencapai 81,39 persen atau tidak melampui target. Alat kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah suntikan/injeksi menyusul kemudian KB dengan pemakaian tablet/Pil KB dan ketiga terbesar adalah dengan cara pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim [AKDR/Spiral/IUD].
*** Tahukah Anda Dari 10.674 peserta KB Aktif, 54,14 persen menggunakan alat kontrasepsi Suntik, 10,01 persen menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR /Spiral / IUD/ ), dan selebihnya menggunakan alat kontrasepsi lainnya
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Tanah
atau lahan menurut penggunaanya dapat dibedakan menjadi 2 bagian besar, yaitu tanah sawah dan tanah bukan sawah. Penggunaan tanah sawah menurut jenis pengairannya terdiri dari sawah dengan pengairan teknis, sawah dengan pengairan setengah teknis dan sawah dengan pengairan sederhana. Sedangkan tanah non sawah terdiri dari pekarangan dan halaman, tegalan/kebun/ huma, padang rumput, tambak, kolam/ tebat dan hutan. Menurut Dinas Pertanian setempat luas daratan wilayah Kecamatan Kanigoro seluas 5.555 Ha, apabila di lihat dari penggunaan lahannya tampak bahwa 51,74 persen atau seluas 1.725 Ha merupakan lahan sawah, dan 48,26 persen atau seluas 3.830 Ha merupakan lahan bukan sawah yaitu lahan untuk rumah dan pekarangan, tegal/kebun, kolam/tebat/empang, dan lainnya. Sistem pengairan dari tahun ke tahun sangat mengandalkan pengairan dengan irigasi setengah teknis dan irigasi teknis yang dapat dinilai bermutu tinggi jika dibandingkan dengan sistem pengairan yang bersifat lebih sederhana dan tradisional. Dalam beberapa tahun terakhir kemampuan pengairan kedua jenis irigasi tersebut telah dapat melayani kebutuhan lebih dari 97,16 persen luas lahan sawah di Kecamatan Kanigoro.
Distribusi Luas Lahan Menurut Penggunaan 2013 Sawah 51,74%
Kolam/ Tebat/ Empang 0,24%
Lainnya 9,00%
Tegal/ Kebun 9,03%
Pekara ngan/ bangunan 29,99%
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar
Lahan Sawah Menurut Irigasi 2013 Sawah Irigasi Teknis 88,00%
Sawah Tadah Hujan 0,12%
Sawah Irigasi Desa Non P.U 0,87%
Sawah Irigasi Seder hana 3 1,86%
Sawah Irigasi Sete ngah Teknis 9,16%
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
11
Luas Panen Tanaman Bahan Makanan [Ha] Jenis Tabama [1] 1. Padi Sawah 2. Jagung 3. Ktl Pohon 4. Ktl Rambat 5. Kc. Tanah 6. Kedele 7.Kobis 8.Petsai/Sawi 9.Kc. Panjang 10.Cb. Besar 11.Cabe Kecil 12.Tomat 13.Terung 14.Buncis 15.Ketimun 16.Bayam 17.Melon 18.Semangka 19.Jamur 20.Kemb. Kol 21.Kentang
2012
2012
[2] 1 832 2 520 25 94 3 21 27 14 1 3 3 400 -
[3] 2 182 1 919 19 43 10 20 19 10 3 4 6 400 -
Komoditas
pertanian dari semua subsektor yang dapat dihasilkan sangat beragam mulai dari padi, palawija, sayursayuran, buah-buahan, dan berbagai jenis komoditas sub-sektor tanaman perkebunan seperti tebu, kelapa, dan kakao. Demikian juga untuk sub-sektor perikanan dan peternakan yang masingmasing memiliki komoditas utama yang potensial dan bernilai ekonomi. Selama periode dua tahun terakhir luas panen beberapa komoditas unggulan tanaman bahan makanan menurun. Salah satu komoditi pertanian tanaman pangan unggulan antara lain padi. Luas panen tanaman padi pada tahun 2013 meningkat sedangkan luas panen jagung menurun.
*** Tahukah Anda Peningkatan produk pertanian sangat bergantung pada alam untuk itu pemanfaatan tanah yang sesuai dengan cuaca/iklim dan pola tanam yang tepat sangat dibutuhkan.
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Dan Perum Perhutani KPH Blitar
12
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Perkebunan
dapat digolongkan kedalam 2 kategori yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. perkebunan besar terdiri dari perkebunan milik pemerintah dan perkebunan swasta. Jenis tanaman perkebunan dibedakan menjadi tanaman semusim dan tanaman tahunan, tanaman perkebunan semusim terdiri dari tanaman tebu dan tembakau. Kanigoro tidak mempunyai lahan khusus perkebunan, komoditi perkebunan biasanya ditanam di sebagian lahan sawah, tegal/kebun. Produksinya menurun selama 3 tahun terakhir dikarenakan berkurangnya jumlah petani dan berkurangnya luas areal yang ditanami tebu. Kecamatan Kanigoro termasuk penghasil tebu ke 2 terkecil di Blitar setelah Kecamatan Sanankulon. Produksinya hanya 0,26 persen dari produk tebu di Kabupaten Blitar yang mencapai 521,96 ribu ton tebu batangan.
*** Tahukah Anda Walau tidak mempunyai lahan khusus untuk perkebunan Kanigoro masih dapat menghasilkan tebu tidak kurang dari 1,4 ribu ton selama tahun 2013.
Produksi Tanaman Perkebunan [Ton] Jenis Komoditi
2012
2013
[3] 1 334
[4] 1 430
[1] Tebu
[2] Batangan
Tembakau
Daun Kering
75
12
Kenanga
Bunga Basah
44
44
Cengkeh
Bunga kering
-
-
Kopi
Biji Kering
-
-
Kakao
Biji Kering
15
17
Kelapa
Buah Kelapa
1 229
1 232
Lada
Lada Kering
-
-
Sumber :
Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Produksi Tebu [Ton] 40 30 20 10 0 2009 2010 2011 2012 2013 Produksi (Ratusan Ton) Luas Areal (Ha) Sumber :
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Wujud
Dinas Perkebunan dan Kehutanan
13
Produksi Ikan
Komoditi
Uraian
Produksi
Nilai [Jt. Rp.]
[1]
[2]
[3]
Tahun 2012 1. Ikan Konsumsi*) 2. Ikan Hias **)
26 320,06 460,88
7 995,26
3 694,80
18 324,80
Tahun 2013 1. Ikan Konsumsi*) 2. Ikan Hias **)
26 883,03 484,20
6 683,03
3 710,00
20 200,00
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Blitar Keterangan: **) Produksi Dalam Ribu Ekor *) Produksi Dalam Ton
*** Tahukah Anda Produksi ikan hias terlihat menggeliat naik dari omset 18,32 milyar menjadi 20,20 miryar.
14
ikan hias mengalami perkembangan yang cukup bagus pada tiga tahun terakhir. Salah satu komoditi subsektor perikanan yang dijadikan sebagai produk unggulan di Kabupaten Blitar adalah ikan hias khususnya ikan Koi, Ikan Koi yang dalam bahasa latinnya disebut Cyprinus carpio yang berasal dari Blitar telah cukup punya nama dan mendapat tempat tersendiri bagi pengemar ikan hias di pasar lokal, nasional maupun luar negeri. Melihat kondisi potensi yang ada dengan trend produksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun beberapa petani ikan di Kecamatan Kanigoro beralih menggeluti bisnis ikan jenis Koi. Meningkatnya permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri dari para penggemar jenis ikan koi asal Blitar, semakin memberikan prospek yang cukup baik untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang demikian pula untuk usaha ikan hias jenis lain seperti Black Molly maupun Sedaker juga memiliki potensi ke depan yang cukup menjanjikan. Pada tahun 2013, jumlah pemilik kolam yang mengusahakan budidaya ikan hias di kolam pekarangan sebanyak 22 orang, yang mempunyai total luas baku kolam seluas 0,64 Ha, dan yang mengusahakan ikan kosumsi sebanyak 315 orang dengan luas baku kolam 17,50 Ha.
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Blitar
terkenal sebagai daerah sentra penghasil telur, sangat prospektif untuk kegiatan investasi di bidang peternakan ayam. Permintaan akan kebutuhan telur oleh masyarakat yang terus meningkat dari waktu ke waktu, hal ini akan semakin memberikan peluang kesempatan bagi peningkatan pengembangan usaha karena cukup memberikan harapan. Peternakan ayam merupakan potensi utama sektor peternakan, sangat berpengaruh pada sektor peternakan di Kecamatan Kanigoro terutama ayam petelur. Populasi ayam ras petelur pada tahun 2012 mencapai 1,2 juta ekor, mengalami peningkatan 10,3 persen, dari tahun sebelumnya, karena itu tidak mempengaruhi produksi telur di Kanigoro saat itu. Kondisi tersebut membuat produksi telur meningkat 10,2 persen, yang pada tahun 2011 sebanyak hampir 10 ribu ton menjadi tidak kurang dari 11 ribu ton pada tahun 2012.
*** Tahukah Anda Kanigoro termasuk penghasil telur peringkat ke 6 terbesar setelah Ponggok Srengat,Kademangan,Talun, Wonodadi.
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Populasi Unggas [Ribu]
-
1 366
1 369
2012
2013
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Blitar
Populasi Unggas (Ekor) Uraian
2012
2013
[1]
[2]
[3]
1.Ayam Buras
97 601
99 786
2. Ayam Ras
1 242 700
1 242 700
3. Itik
21 130
22 044
4. Entok
4 800
4 800
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Blitar
15
Profil Unit Usaha Industri Kecil & Kerajianan Rumahtangga Jenis Industri [1] 1. Gula Kelapa 2.Tahu 3.Tempe 2 4. Kue & Masakan 5. Penempa Besi 6.Mebel 7.Anyaman 8. Genteng 9.Batu Bata 10.Gerabah 11.Jamu/Saritoga 12.Tape 8.Lainnya Jumlah
[2] 73 8 27 25 2 11 13 24 6 3 7 5 87
Tenaga Kerja [3] 146 30 63 92 8 40 42 72 18 65 21 15 52
291
664
Unit
Sumber : BPS Kabupaten Blitar
Profil Unit Usaha Industri Kecil Sentra IKM
[2] 750
Tenaga Kerja [3] 1 506
Investasi (ribu Rp) [4] 183 900
750
1 506
183 900
Jenis
Unit
[1]
1. IKM Jumlah
S
ektor industri diharapkan berkembang pesat mengimbangi produk pertanian yang merupakan potensi daerah, Apabila hasil pertanian tidak langsung kita jual pada konsumen namun diolah dulu tentunya akan mendapatkan hasil yang lebih tinggi nilainya, yang tentunya berdampak pada pertumbuhan perekonomian di sektor industri lebih hidup lagi,. Dengan bergeraknya sektor industri membuat sektor lainnya secara otomatis mengikutinya. karena dalam suatu kegiatan industri akan membutuhkan dukungan dari sektor lainnya. Dan tentunya akan terjadi penyerapan tenaga kerja yang berdampak menurunnya jumlah pengangguran Sektor Industri Pengolahan masih didominasi oleh industri kecil dan kerajinan rumah tangga, yang jangkauan pemasarannya sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar lokal dan regional serta sedikit ekspor.
*** Tahukah Anda Industri kecil dan kerajinan rumahtangga masih mendominasi keberadaan industri di Kecamatan Kanigoro sehingga perluasan lapangan kerja masih sempit
Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Blitar
16
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
P
embangunan/pemeliharaan prasarana fisik (Prasik) jalan, jembatan dan drainanse hampir merata dengan volume yang berbeda. Semakin lancarnya masyarakat dalam pembayaran pajak bumi bangunan maka secara tidak langsung akan mempengaruhi Kecamatan Ponggok dalam meningkatkan pembangunan fasilitas infrastuktur yang semakin merata,sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
*** Tahukah Anda Nilai realisasi penerimaan pajak bumi bangunan Kecamatan Kanigoro dari tahun 2012 sebesar 1 441,05 juta di tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 2 136,30 juta. Selama lima tahun terakhir 2009-2013 nilai pembangunan dan pemeliharaan prasarana fisik jalan dan perbaikan selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 sebesar 22,73 milyar rupiah
Realisasi PBB dan Pembangunan Pemeliharaan Prasik [Juta Rupiah] Uraian
2011
2012
2013
[1]
[2]
[3]
[4]
Realisasi PBB
1 377
1 441
2 136
Pemeliharaan Prasik
3 657
6 696
22 725
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar
Nilai Pembangunan dan Pemeliharaan Prasik [Milyar Rupiah] 8
7
6 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
17
Kabupaten Blitar
*** Tahukah Anda Di Kanigoro terdapat sebuah bendungan yang digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), bermanfaat untuk tempat wisata masyarak Blitar dan sekitarnya.
Candi Sawentar terletak di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Blitar. Di dalam Kitab Negarakertagama, Candi Sawentar disebut juga Lwa Wentar. Bangunan candi ini dahulu merupakan sebuah kompleks percandian, karena disekitarnya masih ditemukan sejumlah pondasi yang terbuat dari bata. Diduga dibangun pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit. Candi yang terbuat dari batu andesit ini berukuran panjang 9,53 m, lebar 6,86 m dan tingginya 10,65 m Kecamatan Kanigoro juga mempunyai Candi Gaprang yang terletak di Desa Gaprang, berada + 3 Km dari Kota Blitar. Selain itu juga terdapat sebuah bendungan tepatnya terletak di Dukuh Serut Desa Gogodeso, yang digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) didukung suasana disekitarnya yang sejuk,nyaman, dan indah sehingga banyak digunakan masyarakat Blitar dan sekitarnya sebagai tempat berekreasi, apalagi dengan dibangunnya sebuah kolam renang didalam lokasi menambah wisatawan untuk ingin mengunjungi.
Candi Sawentar
18
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
Kantor Kecamatan Kanigoro
Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014
19
DATA 2013
Mencerdaskan Bangsa
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR
20
Jl. Brigjen Katamso No. 5 Blitar Telp. : (0342) 801474, 803361 Email :
[email protected] Statistik Daerah Kecamatan Kanigoro 2014