ALASAN KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH PADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN KOTA SINGKAWANG TAHUN 2014
Oleh: Tim Peneliti KPU Kota Singkawang
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG TAHUN 2015
i
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan kekuatan, hidayah, dan pencerahan serta pengetahuan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan laporan penelitian dengan judul “Alasan Kehadiran Dan Ketidakhadiran Pemilih Pada Pemilu Legestalif dan Presiden Kota Singkawang Tahun 2014”. Selama melakukan penelitian dan penulisan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih, terutama kepada: 1.
Komisi Pemilihan Umum Kota Singkawang sebagai penyelenggara dan penyedia dana penelitian.
2.
Responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner dalam penelitian ini.
3.
Berbagai pihak yang telah turut membantu terselesaikannya penelitian ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Semoga kebaikan tersebut dicatat sebagai amal shalih dan mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan ini. Untuk itu, penulis membuka diri atas berbagai kritik dan saran dari para pembaca demi lebih sempurnanya laporan ini maupun untuk penelitianpenelitian berikutnya. Semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Singkawang, Juli 2015
Penulis
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Kota Singkawang dalam Peta Republik indonesia ....................... 22
Gambar 4.2
Stratifikasi responden .................................................................... 22
Gambar 4.3
Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden pada pemilu 2014 .......................................................................... 27
Gambar 4.4
Persepsi masyarakat terhadap perlunya pemilu ............................ 27
Gambar 4.5
Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan .... 32
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tahapan kegiatan penelitian.......................................................... 13
Tabel 4.1
Distribusi responden ..................................................................... 15
Tabel 4.2
Hasil angket berdasarkan pengalaman memilih............................ 16
Tabel 4.3
Hasil angket berdasarkan tingkat pendidikan pemilih berpengalaman ................................................................. 19
Tabel 4.4
Pembagian wilayah kecamatan dan kelurahan Kota Singkawang .......................................................................... 23
Tabel 4.5
Persebaran alasan kehadiran pemilih pada pemilu 2014 .............. 28
Tabel 4.6
Persebaran alasan ketidakhadiran pemilih pada pemilu 2014 ...... 28
Tabel 4.7
Persepsi responden terhadap peran KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu ............................................. 29
Tabel 4.8
Persepsi responden terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih ......................................................................... 30
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Curiculum Vitae peneliti ............................................................... 37
Lampiran 2
Contoh isian kuisioner oleh responden ......................................... 41
Lampiran 3
Surat perintah tugas melaksanakan penelitian .............................. 68
Lampiran 4
Contoh bukti kunjungan penelitian ............................................... 73
Lampiran 5
Foto dokumentasi penelitian ......................................................... 77
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................. vi RINGKASAN ............................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6 BAB II KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH DALAM PEMILU LEGESLATIF DAN PRESIDEN TAHUN 2014 .................................................................................. 7 A. Arti Penting Kehadiran Pemilih ................................................. 7 1. Definisi Pemilih ...................................................................... 7 2. Pentingnya Kehadiran Pemilih................................................ 8 B. Payung Hukum Pemilih .............................................................. 9 C. Faktor-Faktor Pendorong Pemilih Dalam Memberikan Hak Pilih ............................................................... 10 1. Faktor Internal ......................................................................... 10 2. Faktor Eksternal ...................................................................... 11 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 13 A. Setting Penelitian ........................................................................ 13 B. Metode dan Instrumen Pengambilan Sample ............................. 13 C. Teknik Analisis Data .................................................................. 14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 15 A. Hasil Penelitian ........................................................................... 15 1. Responden ............................................................................... 15 2. Hasil angket ............................................................................ 15
vi
B. Pembahasan ................................................................................ 21 1. Profil singkat Kota Singkawang ............................................. 21 2. Stratifikasi responden .............................................................. 25 3. Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014 .................................................................. 26 4. Persepsi masyarakat terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih...................................... 29 5. Persepsi masyarakat terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih ................................................................... 30 6. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap partisipasi pemillih .................................................................. 31 7. Rekomendasi peneliti terhadap KPU Kota Singkawang......... 32 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 34 A. Kesimpulan ................................................................................. 34 B. saran ............................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 36 LAMPIRAN .................................................................................................. 37-
vii
ALASAN KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH PADA PEMILU LEGESTALIF DAN PRESIDEN KOTA SINGKAWANG TAHUN 2014 Oleh Tim Peneliti KPU Kota Singkawang ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu legislatif dan presiden Tahun 2014 di Kota Singkawang. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi jenis alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu 2014, mengetahui persepsi pemilih terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu, mengetahui persepsi pemilih terhadap faktor pendorong (visi misi partai atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga) partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya dan memberikan rekomendari kepada KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu-pemilu berikutnya. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan memperhitungkan persentase jumlah responden yang memilih pernyataan tertentu pada kuisioner yang diberikan. Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 450 orang yang tersebar pada tiga daerah pemilihan (dapil): dapil 1 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Timur dan Singkawang Selatan, dapil 2 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Barat, dan dapil 3 meliputi wilayah Singkawang Tengah dan Singkawang Utara. Stratifikasi responden dilakukan berdasarkan jenis kelamin, pengalaman memilih, dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan utama pemilih menggunakan hak pilihnya adalah yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan. Sementara alasan ketidakhadiran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya sebagian besarnya karena tidak mempunya kartu pemilih/tidak terdaftar. Sebagian besar (62,25%) persepsi masyarakat menyatakan bahwa KPU telah melakukan sosialisasi pemilu dan terdapat 20,00% responden yang berpersepsi KPU belum melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. Sebagian besar persepsi masyarakan menyatakan bahwa visi misi partai atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga mempengaruhi pemilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan hak pilihnya. Dari hasil penelitian, dapat direkomendasikan kepada KPU untuk meningkatkan perannya terutama pada tahapan sosialisasi politik dengan pola sosialisasi yang tepat, pendataan calon pemilih, dan pemberian kartu pemilih untuk menekan angka golput pada pemilu mendatang. viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Umum (pemilu) merupakan sarana demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Hak memilih diatur dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Bab X tentang Warga Negara dan Penduduk, pada pasal 28 yang menyebutkan bahwa, “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Hal yang sama juga dijelaskan pada Bab XA, tentang Hak Asasi Manusia, manusia memiliki kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat. Dalam amanah Undang-Undang Republik Indonesia No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu, DPR, DPD dan DPRD, dijelaskan bahwa pemilih adalah warga negara Indonesia yang telah berumul 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin. Jelaslah kiranya bahwa setiap warga negara yang memenuhi persyaratan dalam pemilu mendapatkan jaminan dari undang-undang. Sehingga dapat dikatakan bawa keikutsertaan seseorang dalam melaksanakan haknya dalam pemilu, bagian dari menjujung hukum dan pemerintahan. Karena itu, untuk mewadahi aspirasi masyarakat dalam menyampaikan hak-hak dalam pemilu diperlukan wadah pemilu yang jurdil dan demokratis yang diselanggarakan dalam suasana yang bebas dari tekanan dengan dintadai antara lain:
1
1. Setiap pemilih mempunyai hak memberikan suara
dalam pemilu tanpa
diskriminasi 2. Setiap pemilih mempunai hak mendapatkan akses informasi yang efektif, tidak berpihakdan diskriminasi 3. Tidak seorangpun warga yang memilih hak dapat dicegah haknya memberikan suaranya 4. Setiap orang yang ditolak haknya untuk memilih atau untuk didaftarkan sebagai pemilihdapat mengajukan banding ke pihak yang berwenang 5. Setiap pemilih mendapatkan jaminan kerahasiaan dalam menentukan pilihan dalam bilik suara 6. Setiap pemilih dapat menentukan hak yang sama dengan orang lain, dan sebagainya Keikutsertaan masyarakat dalam pesta demokrasi merupakan salah satu kriteria pemilu yang bebas dan adil sekaligus menjadi tolok ukur tegaknya demokrasi. Eman Hermawan dan Umaruddin Masdar menyebutkan bahwa: “Pemilu yang jurdil merupakan syarat fundamental tegaknya demokrasi. Dengan pemilu yang jurdil, rakyat yang sudah mempunyai hak pilih akan memilih wakil-wakilnya diparlemen atau memilih pemimpin-pemimpin politik (presiden, gubernur, bupati, wali kota, dsb) di mana orang-orang yang dipilih akan membuat keputuasan-keputusan politik untuk dijalankan demi kepentingan rakyat”. (200:8)
Realitanya, hampir setiap penyelenggaraan pemilu masih banyak terdapat masalah. Semakin tumbuhnya golput dalam pemilu, fenemona politik uang (Vote Buying) yang kian marak, diskriminasi dan intimidasi pada pemilih, tingkat rasional pemilih yang tidak cerdas dan tingkat melek politik warga yang rendah
2
merupakan bagian problem pemilu dan
mempunyai andil dalam buruknya
penyelengaraan pemilu. Suasana demikian akan berpengaruh terhadap calon pemilih yang memiliki hak suara dengan berbagai asumsi dan prasangka, sehingga dapat memunculkan keenggananan untuk hadir dalam TPS. Secara nasional partisipasi pemilih sejak pemilu 1999 sampai dengan pemilu 2014 bergerak fluktuatif. Pada pemilu legislatif, penurunan partisipasi pemilih sekitar 10% konsisten terjadi sampai pada pemilu 2009. Sementara itu pada pemilu 2014, angka partisipasiny naik sebesar 5%. Pada kasus pilpres, tercatat dalam pemilu 2014 pertama kalinya dalam sejarah angka pertispasinya lebih rendah dibandingkan pemilu legeslatif. Beragamnya problema pemilu tersebut yang juga berimbas ke daerahdaerah termasuk kota Singkawang. Kota Singkawang yang merupakan pemerintahan kota yang masih muda yang berdiri tanggal 21 Juni 2001 secara resmi sebagai pemerintahan daerah otonom. Singkawang merupakan kota yang unik, karena penduduknya yang multi etnis dengan luas wilayah 50400 km2, setidaknya telah tiga kali mengikuti pemilu, yaitu tahun 2004, tahun 2009 dan tahun 2014. Pada tahun 2014, Kota Singkawang menyelenggarakan pesta demokrasi yang ketiga dengan jumlah pemilih, terdiri dari: Jumlah DPT 164.150 dengan jumlah pemilih seluruhnya baik DPT, DPT Tambahan, DPT Khusus, pemilih khusus menggunakan KTP, seluruhnya berjumlah 167.266. Sementara jumlah pemilih seluruhnya yang menggunakan hak pilih baik DPT, DPT Tambahan, DPT khusus, pemilih khusus menggunakan KTP seluruhnya berjumlah 96.784.
3
Data tersebut menunjukkan bahwa, antara jumlah pemilih yang memiliki hak memilih dibandingkan kenyataan memilih di TPS masih rendah. Dengan kata lain, banyak pemilih yang tidak menngunakan hak pilihnya. Hal ini juga mengindikasikan bahwa partisipasi masyarakat Kota Singkawang yang memiliki hak memilih dalam pemilu dapat dikategorikan masih rendah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan penelitian untuk menjawab apa yang sesungguhnya terjadi sehingga banyak pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. Inilah yang malatari perlunya penelitian guna mencari jawab dari persoalan terhadap pemilih yang tidak memanfaatkan hak pilihnya, dengan judul,” Alasan Kehadiran dan Ketidakhadirsan Pemilih pada Pemilu Legeslatif dan Presiden di Kota Singkawang Tahun 2014”.
B. Identifikasi Masalah Melalui penelusuran persoalan pelaksanaan pemilu di Kota Singkawang, terdapat permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini: 1. Terdapat pemilih yang sudah terdaftar tetapi tidak berada di tempat atau telah pindah tempat. 2. Terdapat pemilih yang sudah meninggal tetapi masih terdaftar. 3. Terdapat pemilih terdaftar tetapi tidak mau hadir di TPS (tidak menggunakan hak pilihnya)
4
C. Rumusan Masalah dan Sub Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, fokus penelitian ini adalah mengkaji kasus pemilih-pemilih terdaftar yang tidak mau menggunakan hak pilihnya untuk menyalurkan suaranya. Rumuskan permasalahan penelitian ini adalah: “Bagaimanakah alasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih pada Pemilu Legeslatif dan Presiden Tahun 2014?”. Dari rumusan masalah tersebut kemudian dipersempit dengan sub masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu Legeslatif dan Presiden di Kora Singkawang Tahun 2014? 2. Bagaimana persepsi pemilih terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. 3. Bagaimana persepsi pemilih terhadap faktor pendorong (visi misi partai atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga) partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. 4. Rekomendasi apa yang diberikan kepada KPU Kota Singkawang berdasarkan hasil penelitian untuk meningkatkan partisipasir pemilih pada pemilu-pemilu berikutnya?
D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui dan mendeskripsikan distribusi jenis alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih pada pemilu legeslatif dan preseiden di Kota Singkawang Tahun 2014.
5
2. Mengetahui persepsi pemilih terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. 3. Mengetahui persepsi pemilih terhadap faktor pendorong (visi misi partai atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga) partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. 4. Mengetahui rekomendari yang diambil untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu-pemilu berikutnya di Kota Singkawang.
E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan sumbang saran KPU Singkawang guna menginventarisir berbagai persoalan dalam penyelenggaran pemilu, sehingga dapat ditemukan solusi dan pemecahan masalah dalam usaha meningkatkan peran serta serta pemilih serta dapat memberikan layanan yang prima dalam menyelanggarakan pemilu di Kota Singkawang yang berada dalam kewenangannya. 2. Bagi masyarakat, memberikan penyadaran pentingnya peran serta masyarakat dalam pemilu untuk tegaknya demokrasi Indonesia guna mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. 3. Bagi peneliti, adalah berperan serta dalam kepedulian tegaknya demokrasi melalui pemilu yang jurdil dengan cara melakukan penelitian.
6
BAB II KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN PEMILIH DALAM PEMILU LEGESLATIF DAN PRESIDEN TAHUN 2014 A. Arti Penting Kehadiran Pemilih 1. Definisi Pemilih Setiap warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih untuk memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai ketentuan perundang-undangan. Dalam UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu menyebutkan bahwa warga negara yang memiliki hak pilih adalah warga negara Indonesia yang telah genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin (UUD RI No 12: 28). Secara rinci, syarat-syarat tentang pemilih yang dapat memberikan hak suaranya adalah sebagai berikut: a.
WNI yang berusia 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin.
b.
Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya
c.
Terdaftar sebagai pemilih.
d.
Bukan anggota TNI/Polri.
e.
Tidak sedang dicabut hak pilihnya
f.
Terdaftar di DPT.
g.
Khusus untuk Pemilukada calon pemilih harus berdomisili sekurangkurangnya 6 (enam) bulan didaerah yang bersangkutan
7
2. Pentingnya kehadiran Pemilih Kehadiran pemilih dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) untuk memberikan hak pilihnya merupakan suatu yang sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pemilu. Kehadiran pemilih dalam memberikan hak pilihnya mengidikasikan tegaknya demokrasi. Bahkan pilar utama penyelenggaraan pemilu itu ditentukan seberapa besar partisipasi pemilih dalam
menyampaikan
hak-haknya.
Dengan
kata
lain,
sehebat
apapun
penyelenggaraan pemilu dengan biaya yang besar, tetapi pengguna hak pilihnya tidak menghadirinya, maka pemilu yang demikian adalah pemilu yang gagal total. Abdurahman
Wahid,
sebagaimana
di
kutip
Eman
Hermawan
menyebutkan, bahwa demokrasi merupakan suatu sistem dan nilai yang mendukung peradaban tinggi, melindungi mereka yang minoritas dan berpendapat berbeda dari keolompok mayoritas, mempersatukan beragam arah kecendrungan kekuatan-kekuatan
bangsa,
mengubah
kecerberaian
arah
masing-masing
kelompok menjadi berputar bersama menuju arah kedewasaan, kemajuan dan integritas bangsa. (2000:109) Jadi, tegaslah bahwa kehadiran pemilih dalam memberikan hak-hak suaranya menjadi pilar dan tolok ukur dari keberhasilan dari penyelanggaraan pemilu sekaligus membangun demokrasi. Bahkan sering ada ungkapan yang menyatakan,”satu suara dapat menentukan nasib suatu bangsa”. Sehubungan dengan hal tersebut seperti yang digambarkan Abraham Lincoln (1993), “pemerinatahn dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”, (government of the people, by the people, for the people). Sudah barang tentu, gambaran
8
pemerintahan yang demikian adalah ketika setiap warga negara memiliki kemerdekaan dan kebebasan menyampaikan pendapat dan pikiranya serta memberikan hak-hak suaranya dalam pemilu tanpa adanya intimindasi.
B. Payung Hukum Pemilih dalam Memberikan Hak Memilih Beberapa payung hukum yang menjamin hak warga negara Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu antara lain: 1. Di
dalam
Undang-Undang
terbaru
yang
mengatur
mengenai
penyelenggaraan Pemilu yaitu UU No. 15 Tahun 2011 disebutkan dalam Pasal 1 angka 1 bahwa Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, menunjukkan adanya bentuk pelanggaran hukum terhadap jaminan hak memilih yang melekat pada warga negara Indonesia. Menurut ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 dinyatakan bahwa “Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya”. Lebih lanjut menurut ketentuan Pasal 43 ayat (1) UndangUndang Nomor 39 Tahun 1999, dinyatakan bahwa : “Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
9
3. UUD 1945 mulai Pasal 27 ayat (1) dan (2); Pasal 28, Pasal 28D ayat (3), Pasal 28E ayat (3); Berisi tentang Hak Politik warga Negara mencakup hak untuk memilih dan dipilih, penjamin hak dipilih. Sementara hak memilih juga diatur dalam Pasal 1 ayat (2); Pasal 2 ayat (1); Pasal 6A (1); Pasal 19 ayat (1) dan Pasal 22C (1) UUD 1945. Faktor yang mendorong Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih.
C. Faktor yang mendorong Pemilih dalam Memberikan Hak Pilihnya Faktor yang mendorong seseorang pemilih dalam menunaikan hak pilihnya setidaknya dapat dilihat dari dua hal, yaitu factor internal dan faktor eksternal. 1.
Faktor internal Faktor internal (dari dalam) adalah adanya kesadaran pemilih bahwa hal tersebut merupakan haknya sebagai warga negara yang dijamin oleh UUD 1945 Pasal 27 ayat 1, 2 dan 3. Demikian juga disebutkan dalam UU No 39 Tahun 1999 tentang Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kategori pemilih seperti ini adalah pemilih cerdas dan berpengetahuan.
2.
Faktor eksternal Adapun faktor eksternalnya atau faktor luar yang mendorongnya dalam menunaikan hak pilihnya adalah sebagai berikut:
10
a.
Memilih secara asal karena tidak kenal calon dan tidak simpatik partai yang harus dipilihnya, bisa jadi calon yang dipilihnya menarik hatinya
b.
Teman dekat atau orang yang dikenalnya, sehingga merasa tidak nyaman kalau tidak memilihnya.
c.
Persepsi pemilih terhadap figur. Persepsi masyarakat terhadap figur, misalnya
kepopuleran
figur
dan
kepercayaan
publik
terhadap
kemampuan figur bakal calon (viabilitas) dalam memimpin dapat mendorong pemilih untuk memilih salah satu dari para calon tersebut. d.
Faktor sosial yang berasal dari luar dirinya. Faktor-faktor sosial yang berasal dari luar individu akan memotivasi individu untuk menentukan pilihan partai maupun kandidat. Kepercayaan, afiliasi kelompok sosial, dan identitas sosial yang tumbuh dalam diri pemilih menjadi faktor mobilisator dalam memilih. Untuk itu partai atau calon biasanya mempersonifikasikan
diri
sebagai
figur
yang
identik
dengan
kepercayaan, kelompok, dan identitas sosial tersebut. e.
Terkait dengan isu-isu sosial, diantaranya kondisi ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pelayanan yang selama ini dirasakan dan dialami warga negara. Untuk itu sejumlah isu memungkinkan diidentifikasi untuk mengetahui arah perilaku memilih terhadap partai dan kandidat. Keduanya akan menawarkan sejumlah janji kebijakan saat kampanye yang terkait dengan kondisi warga. Beberapa isu yang mungkin muncul di antaranya: pelayanan dan jaminan kesehatan, pelayanan dan jaminan pendidikan, masalah pengangguran, transportasi umum, lingkungan
11
hidup, anggaran, kemudahan berusaha, pajak, perlindungan kesenian tradisional, dan isu-isu publik lainnya. Berdasarkan isu-isu inilah bisa diketahui kecenderungan preferensi memilih. Program partai dan calon bisa
menjadi
pertimbangan
untuk
memilih.
Atau,
hasil-hasil
pembangunan yang menjadi perhatian individu warga negara bisa pula menjadi basis pilihan individu. Ideologi dan afiliasi parpol merupakan faktor berikutnya yang akan memotivasi pemilih untuk menentukan pilihan.
12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Singkawang Kalimantan Barat dengan melibatkan 450 responden yang tersebar pada tiga daerah pemilihan (dapil): dapil 1 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Timur dan Singkawang Selatan, dapil 2 meliputi wilayah kecamatan Singkawang Barat, dan dapil 3 meliputi wilayah Singkawang Tengah dan Singkawang Utara. Waktu penelitian selama tiga bulan terhitung sejak bulan Mei-Juli 2015 dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Tabel 3.1 Tahapan kegiatan penelitian No 1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan Penyusunan proposal penelitian Persiapan berkas instrumen penelitian Pengambilan data Pengolahan dan analisis data Penyusunan laporan Finalisasi dan penyempurnaan laporan Penggandaan laporan dan diseminanasi
Waktu Bulan Minggu Ke Mei I Mei I-II Mei III-IV Juni I Juni I-IV Juli I Juli II
B. Metode dan Instrumen Pengambilan Sampel Metode pengumpulan data adalah dengan mewancarai responden terpilih secara tatap muka menggunakan instrumen kuesioner oleh pewawancara dengan kualifikasi minimal mahasiswa. Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan stratifikasi dan tingkatan cluster sebagai berikut: 1. Stratifikasi pertama: populasi dikelompokan menurut daerah pemilihan, dan masing-masing daerah pemilihan diberi kuota 150 responden.
13
2. Stratifikasi kedua: populasi dikelompokan menurut jenis kelamin: 50% laki-laki, dan 50% perempuan. 3. Stratifikasi kedua: populasi dikelompokkan menurut pengalamanya memilih: pemilih pemula yang baru berkesempatan memilih pertama kali pada tahun 2014 (15%) dan pemilih berpengalaman yang telah berkesempatan memilih dua kali atau lebih (85%). 4. Stratifikasi ketiga: populasi dikelompokan ke dalam kategori pendidikan terakhir SMA/sederajat (85%) dan mahasiswa ke atas (15%).
C. Teknik Analisis Data Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan memberi gambaran mengenai situasi yang terjadi dengan menggunakan analisa kuantitatif. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah perhitungkan persentase jumlah responden yang menjawab pernyataan tertentu yang diajukan. Dengan metode deskriptif, hasil penelitian yang diperoleh di lapangan akan dipaparkan dengan cara peneliti melukiskan, memaparkan dan menyusun suatu keadaan secara sistematis sesuai dengan teori yang ada untuk menarik kesimpulan. Mengingat penelitian deskriptif merupakan penelitian bersifat interpretatif, tidak menutup kemungkinan adanya bias nilai dari peneliti. Untuk itu, penelitian ini juga mengacu pendapat sumbersumber dari ahli pemilu, akademisi, dan juga sumber-sumber lainnya.
14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Responden Distribusi responden ditampilkan dalam tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Distribusi responden No Uraian 1 Kuisioner yang disebar 2 Kuisioner kembali 3 Kuisioner yang error 4 Kuisioner yang yang diambil sebagai sampel (terdiri dari): - Responden laki-laki - Responden perempuan 5 Responden berdasarkan pengalaman memilih dalam pemilu: - Pemilih pemula (baru pertama kali memilih) - Pemilih berpengalaman, terdiri dari: Pendidikan maksimal SMA Pendidikan di atas SMA (D1 ke atas)
Jumlah 450 438 38 400 217 183 400 51 349 288 61
2. Hasil angket a. Berdasarkan pengalaman memilih Berdasarkan pengalaman pemilih, jenis responden dibedakan menjadi dua: pemilih pemula, yaitu responden yang pada pemilu tahun 2014 merupakan kesempatan pertamanya untuk mengikuti pemilu, dan pemilih berpengalaman, yaitu responden yang telah berkesempatan mengikuti pemilu dua kali atau lebih. Hasil angket berdasarkan pengalaman pemilih ditampilkan pada tabel 4.2 berikut:
15
Tabel 4.2 Hasil angket berdasarkan pengalaman memilih No
Pernyataan Kuisioner
1
Apakah anda terdaftar sebagai pemilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu?
a b
2 a b
3
a b c d e f g
4
a b c d e f g h i
Terdaftar Tidak Terdaftar Jumlah Apakah anda ikut memilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu? Ikut memilih Tidak ikut memilih Jumlah Untuk yang “Ikut memilih” pada pemilu 2014, apa alasan yang mendorong anda menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014? Yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan Memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon Telah memiliki tokoh idola untuk dipilih Mendukung partai Dibayar oleh calon Diintimidasi harus memilih oleh pihak tertentu Alasan lain Jumlah Untuk yang “Tidak ikut memilih” pada pemilu 2014, mengapa anda tidak menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014? Tidak Punya Kartu Pemilih/tidak terdaftar Tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu tidak adil Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik Tidak ada calon favorit Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan Harus Bekerja ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan Alasan lain Jumlah
Jawaban Responden Pemilih Pemilih Pemula Total Berpengalaman Jumlah % Jumlah % Jumlah %
45 6 51
88.24 11.76 100.00
342 7 349
97.99 2.01 100.00
387 13 400
96.75 3.25 100.00
37 14 51
72.55 27.45 100.00
275 74 349
78.80 21.20 100.00
312 88 400
78.00 22.00 100.00
25
67.57
206
74.91
231
74.04
6
16.22
16
5.82
22
7.05
3
8.11
24
8.73
27
8.65
3 0
8.11 0.00
22 0
8.00 0.00
25 0
8.01 0.00
0
0.00
1
0.36
1
0.32
0 37
0.00 100.00
6 275
2.18 100.00
6 312
1.92 100.00
5
35.71
14
18.92
19
21.59
1
7.14
6
8.11
7
7.95
2
14.29
9
12.16
11
12.50
0
0.00
10
13.51
10
11.36
3
21.43
8
10.81
11
12.50
2
14.29
9
12.16
11
12.50
1
7.14
10
13.51
11
12.50
0
0.00
5
6.76
5
5.68
0 14
0.00 100.00
3 74
4.05 100.00
3 88
3.41 100.00
16
No
5 a b 6 a b c
7 a b c
8 a b c
9 a b c
10 a b c
11 a b c
Pernyataan Kuisioner Apakah menurut Bapak/Ibu Pemilu merupakan: Hak dari Warga Negara Kewajiban Warga Negara Jumlah Apakah anda mempercayai dan merasa perlu untuk mengikuti Pemilu? Sangat perlu Tidak perlu Tidak perduli Jumlah Apakah KPU dan pemerintah sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah Apakah anda memiliki harapan perubahan terhadap calon yang anda pilih? Memiliki harapan yang tinggi Memiliki harapan yang rendah Tidak berharap sama sekali Jumlah Apakah visi dan misi yang diberikan oleh masing-masing partai politik mempengaruhi anda untuk memilih atau tidak memilih? Sangat mempengaruhi Mempengaruhi Tidak mempengaruhi Jumlah Apakah anda merasa partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah memperjuangkan kepentingan anda? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah
Jawaban Responden Pemilih Pemilih Pemula Total Berpengalaman Jumlah % Jumlah % Jumlah %
32 19 51
62.75 37.25 100.00
190 159 349
54.44 45.56 100.00
222 178 400
55.50 44.50 100.00
26 11 14 51
50.98 21.57 27.45 100.00
230 74 45 349
65.90 21.20 12.89 100.00
256 85 59 400
64.00 21.25 14.75 100.00
34 9 8 51
66.67 17.65 15.69 100.00
215 71 63 349
61.60 20.34 18.05 100.00
249 80 71 400
62.25 20.00 17.75 100.00
28 13 10 51
54.90 25.49 19.61 100.00
216 66 67 349
61.89 18.91 19.20 100.00
244 79 77 400
61.00 19.75 19.25 100.00
27 15 9 51
52.94 29.41 17.65 100.00
199 80 70 349
57.02 22.92 20.06 100.00
226 95 79 400
56.50 23.75 19.75 100.00
14 18 19 51
27.45 35.29 37.25 100.00
221 72 56 349
63.32 20.63 16.05 100.00
235 90 75 400
58.75 22.50 18.75 100.00
20 13 18 51
39.22 25.49 35.29 100.00
117 137 95 349
33.52 39.26 27.22 100.00
137 150 113 400
34.25 37.50 28.25 100.00
17
No
12 a b c
13 a b c
14 a b c
15 a b c
Pernyataan Kuisioner Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif 2014 sudah melakukan komunikasi politik yang baik kepada masyarakat? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah
Jawaban Responden Pemilih Pemilih Pemula Total Berpengalaman Jumlah % Jumlah % Jumlah %
28 13 10 51
54.90 25.49 19.61 100.00
152 104 93 349
43.55 29.80 26.65 100.00
180 117 103 400
45.00 29.25 25.75 100.00
20 23 8 51
39.22 45.10 15.69 100.00
70 79 200 349
20.06 22.64 57.31 100.00
90 102 208 400
22.50 25.50 52.00 100.00
18 12 21 51
35.29 23.53 41.18 100.00
98 81 170 349
28.08 23.21 48.71 100.00
116 93 191 400
29.00 23.25 47.75 100.00
22 24 5 51
43.14 47.06 9.80 100.00
92 135 122 349
26.36 38.68 34.96 100.00
114 159 127 400
28.50 39.75 31.75 100.00
Apakah isu agama dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk ikut atau tidak ikut memilih? Sangat mempengaruhi Mempengaruhi Tidak mempengaruhi Jumlah Apakah isu ekonomi dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk tidak ikut memilih? Sangat mempengaruhi Mempengaruhi Tidak mempengaruhi Jumlah Apakah pihak keluarga anda memberikan pengaruh kepada anda dalam hal tidak ikut memilih pada pemilu legislatif tahun 2014 yang lalu? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah
b. Berdasarkan tingkat pendidikan Pemilih berpengalaman yang telah berkesempatan mengikuti pemilu dua kali atau lebih dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan tingkat pendidikannya pemilih pemula, yaitu responden berpendidikan maksimal SMA dan responden dengan pendidikan di atas SMA (D1 ke atas). Hasil angket berdasarkan tingkat pendidikan ditampilkan pada tabel 4.3 berikut:
18
Tabel
No
1 a b
2 a b
3
a b c d e f g
4
a b c d e f g h i
4.3
Hasil angket berdasarkan berpengalaman Pernyataan Kuisioner
Apakah anda terdaftar sebagai pemilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu? Terdaftar Tidak Terdaftar Jumlah Apakah anda ikut memilih pada pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2014 yang lalu? Ikut memilih Tidak ikut memilih Jumlah Untuk yang “Ikut memilih” pada pemilu 2014, apa alasan yang mendorong anda menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014? Yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan Memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon Telah memiliki tokoh idola untuk dipilih Mendukung partai Dibayar oleh calon Diintimidasi harus memilih oleh pihak tertentu Alasan lain Jumlah Untuk yang “Tidak ikut memilih” pada pemilu 2014, mengapa anda tidak menggunakan hak pilih anda dalam Pemilu 2014? Tidak Punya Kartu Pemilih/tidak terdaftar Tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu tidak adil Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik Tidak ada calon favorit Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan Harus Bekerja Ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan Alasan lain Jumlah
tingkat
Pemilih SMA ke bawah Jumlah %
pendidikan
pemilih
Jawaban Responden Pendidikan di Total atas SMA Jumlah % Jumlah %
282 6 288
97.92 2.08 100.00
60 1 61
98.36 1.64 100.00
342 7 349
97.99 2.01 100.00
227 61 288
78.82 21.18 100.00
48 13 61
78.69 21.31 100.00
275 74 349
78.80 21.20 100.00
176
77.53
30
62.50
206
74.91
10
4.41
6
12.50
16
5.82
18
7.93
6
12.50
24
8.73
17 0
7.49 0.00
5 0
10.42 0.00
22 0
8.00 0.00
1
0.44
0
0.00
1
0.36
5 227
2.20 100.00
1 48
2.08 100.00
6 275
2.18 100.00
12
19.67
2
15.38
14
18.92
4
6.56
2
15.38
6
8.11
8
13.11
1
7.69
9
12.16
8
13.11
2
15.38
10
13.51
7
11.48
1
7.69
8
10.81
9
14.75
0
0.00
9
12.16
8
13.11
2
15.38
10
13.51
3
4.92
2
15.38
5
6.76
2 61
3.28 100.00
1 13
7.69 100.00
3 74
4.05 100.00
19
No
5 a b 6 a b c 7 a b c
8 a b c
9 a b c
10 a b c
11 a b c
Pernyataan Kuisioner Apakah menurut Bapak/Ibu Pemilu merupakan: Hak dari Warga Negara Kewajiban Warga Negara Jumlah Apakah anda mempercayai dan merasa perlu untuk mengikuti Pemilu? Sangat perlu Tidak perlu Tidak perduli Apakah KPU dan pemerintah sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah Apakah anda memiliki harapan perubahan terhadap calon yang anda pilih? Memiliki harapan yang tinggi Memiliki harapan yang rendah Tidak berharap sama sekali Jumlah Apakah visi dan misi yang diberikan oleh masing-masing partai politik mempengaruhi anda untuk memilih atau tidak memilih? Sangat mempengaruhi Mempengaruhi Tidak mempengaruhi Jumlah Apakah anda merasa partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah memperjuangkan kepentingan anda? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah
Pemilih SMA ke bawah Jumlah %
Jawaban Responden Pendidikan di Total atas SMA Jumlah % Jumlah %
156 132 288
54.17 45.83 100.00
34 27 61
55.74 44.26 100.00
190 159 349
54.44 45.56 100.00
195 59 34
67.71 20.49 11.81
35 15 11
57.38 24.59 18.03
230 74 45
65.90 21.20 12.89
175 55 58 288
60.76 19.10 20.14 100.00
40 16 5 61
65.57 26.23 8.20 100.00
215 71 63 349
61.60 20.34 18.05 100.00
172 57 59 288
59.72 19.79 20.49 100.00
44 9 8 61
72.13 14.75 13.11 100.00
216 66 67 349
61.89 18.91 19.20 100.00
163 63 62 288
56.60 21.88 21.53 100.00
36 17 8 61
59.02 27.87 13.11 100.00
199 80 70 349
57.02 22.92 20.06 100.00
202 47 39 288
70.14 16.32 13.54 100.00
19 25 17 61
31.15 40.98 27.87 100.00
221 72 56 349
63.32 20.63 16.05 100.00
96 114 78 288
33.33 39.58 27.08 100.00
21 23 17 61
34.43 37.70 27.87 100.00
117 137 95 349
33.52 39.26 27.22 100.00
20
No
12 a b c
13 a b c
14 a b c
15 a b c
Pernyataan Kuisioner Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif 2014 sudah melakukan komunikasi politik yang baik kepada masyarakat? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah Apakah isu agama dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk ikut atau tidak ikut memilih? Sangat mempengaruhi Mempengaruhi Tidak mempengaruhi Jumlah Apakah isu ekonomi dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk tidak ikut memilih? Sangat mempengaruhi Mempengaruhi Tidak mempengaruhi Jumlah Apakah pihak keluarga anda memberikan pengaruh kepada anda dalam hal tidak ikut memilih pada pemilu legislatif tahun 2014 yang lalu? Ya Tidak Tidak tahu Jumlah
Pemilih SMA ke bawah Jumlah %
Jawaban Responden Pendidikan di Total atas SMA Jumlah % Jumlah %
123 77 88 288
42.71 26.74 30.56 100.00
29 27 5 61
47.54 44.26 8.20 100.00
152 104 93 349
43.55 29.80 26.65 100.00
51 59 178 288
17.71 20.49 61.81 100.00
19 20 22 61
31.15 32.79 36.07 100.00
70 79 200 349
20.06 22.64 57.31 100.00
72 64 152 288
25.00 22.22 52.78 100.00
26 17 18 61
42.62 27.87 29.51 100.00
98 81 170 349
28.08 23.21 48.71 100.00
64 108 116 288
22.22 37.50 40.28 100.00
28 27 6 61
45.90 44.26 9.84 100.00
92 135 122 349
26.36 38.68 34.96 100.00
B. Pembahasan 1. Profil Singkat Kota Singkawang Kota Singkawang semula merupakan bagian dan ibukota dari wilayah Kabupaten Sambas (UU Nomor : 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan Singkawang. Pada tahun 1981 Kota ini menjadi Kota Administratif Singkawang (PP Nomor 49 Tahun 1981). Pada tahun 1999 dilakukan pemekaran kabupaten Sambas menjadi dua wilayah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II, yakni Sambas dan Bengkayang yang mengakibatkan wilayah Kota Administratif 21
Singkawang menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang (UU Nomor : 10 Tahun 1999). Pada tahun 2001, Badan Petimbangan Otonomi Daerah menyetujui Singkawang menjadi Daerah Otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor: 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang yang diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri dan otonomi Daerah.
Gambar 4.1 Kota Singkawan dalam peta wilayah Republik Indonesia
22
Secara geografis Kota Singkawang ini terletak antara 108° 52’ 14,19” sampai dengan 109o 09’ 46,22” Bujur Timur (BT) dan 00o 44’ 57,57” sampai dengan 01o 00’ 48,65” Lintang Utara (LU), berjarak ± 135 km dari Ibukota Propinsi (Pontianak), dapat dicapai melalui transportasi darat maupun laut (Pelabuhan Singkawang). Kota Singkawang secara administratif terbagi dalam 5 wilayah kecamatan yang meliputi 26 kelurahan. Luas total wilayah Kota Singkawang ini adalah 50.400 Ha dengan batas-batas sebagai berikut : •
Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas
•
Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang.
•
Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang. Sebelah Barat: berbatasan dengan Laut Natuna
Rincian pembagian kecamatan, kelurahan dan luas wilayah masing-masing kelurahan tertuang pada tabel berikut: Tabel 4.4 Pembagian wilayah kecamatan dan kelurahan Kota Singkawang No. KECAMATAN/KELURAHAN A. 1. 2. 3. 4. 5. B. 1. 2. 3. 4. 5.
SINGKAWANG TENGAH Roban Condong Sekip Lama Jawa Bukit Batu SINGKAWANG BARAT Pasiran Melayu Tengah Kuala Sungai Wie
LUAS (Ha)
PERSENTASE (%)
2.855 2.000 200 218 75 362 1.806 720 141 18 625 302
5,66 3,97 0,40 0,43 0,15 0,72 3,58 1,43 0,28 0,04 1,24 0,60
23
No. KECAMATAN/KELURAHAN C. 1. 2. 3. 4. 5. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. E. 1. 2. 3. 4.
SINGKAWANG TIMUR Pajintan Nyarungkop Mayasopa Bagak Sahwa Sanggau Kulor SINGKAWANG UTARA Sungai Garam Naram Sungai Bulan Sungai Rasau Setapuk Kecil Setapuk Besar Semelagi Kecil SINGKAWANG SELATAN Sedau Sagatani Sijangkung Pangmilang KOTA SINGKAWANG
LUAS (Ha) PERSENTASE (%) 16.626 32,99 1.791 3,55 2.473 4,91 7.064 14,02 2.261 4,49 3.038 6,03 6.665 13,22 424 0,84 954 1,89 636 1,26 636 1,26 848 1,68 1.445 2,87 1.724 3,42 22.447 44,54 10.155 20,15 7.064 14,02 3.391 6,73 1.837 3,64 50.400
100,00
Pada tahun 2014, Kota Singkawang melaksanakan pemilu yang ketiga dengan jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 164.150 orang. Jumlah pemilih seluruhnya baik DPT, DPT Tambahan, DPT Khusus, pemilih khusus menggunakan KTP, seluruhnya berjumlah 167.266 orang. Sementara jumlah pemilih seluruhnya yang menggunakan hak pilih baik DPT, DPT Tambahan, DPT khusus, pemilih khusus menggunakan KTP seluruhnya berjumlah 96.784.
24
2. Stratifikasi responden Dalam penelitian ini disebarkan 450 angket ke tiga daerah pemilihan (dapil). Dari 450 angket tersebut yang dapat ditarik kembali/diambil kembali oleh petugas sebanyak 438. Sebanyak 12 angket tidak kembali, salah satu alasan responden tidak bersedia mengisi angket tersebut karena mencurigai angket yang disebarkan memiliki motif politik untuk mendukung salah satu pasangan calon wali kota pada pemilu mendatang. Meskipun telah dijelaskan oleh petugas bahwa angket tersebut murni bertujuan penelitian yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kota Singkawang, tetapi yang bersangkutan tetap bersikeras tidak berkenan mengembalikan angket kepada petugas. Dari 438 angket yang terkumpul, selanjutnya dilakukan pemilahan. Dari hasil pemilahan diperoleh sebanyak 400 angket diolah lebih lanjut dan 38 angket yang dibuang/disortir dikarenakan: 1. Tidak diisi sama sekali (2 responden) 2. Terdapat jawaban ganda (lebih dari satu) pada aspek yang ditanyakan (2 responden) 3. Mengisi “Memilih pada Pemilu 2014” tetapi memberikan alasan ketidakhadiran dalam pemilu 2014 atau sebaliknya, menyatakan “tidak memilih pada pemilu 2014” tetapi memberikan alasan kehadiran pada pemilu 2014 tersebut (34 responden) Dari 400 angket yang dilakukan stratifikasi, terdapat 217 responden lakilaki dan 183 responden perempuan. Stratifikasi berdasarkan pengalaman pemilih diperoleh jumlah responden yang merupakan pemilih pemula (baru pertama kali
25
berkesempatan memilih pada tahun 2014) sebanyak 51 orang dan responden yang merupakann pemilih berpengalaman (yang telah berkesempatan memilih me dua kali atau lebih) sebanyak 349 orang. Dari 349 responden yang merupakan pemilih berpengalaman, 288 responden diantaranya berpendidikan maksimal SMA dan 61 responden berpendidikan di atas SMA (D1 ke atas).
Gambar 4.2 Stratifikasi responden
3. Alasan kehadiran dan ketidakhadiran pemilih dalam pemilu 2014 Dari 400 responden, 387 diantaranya menyatakan dirinya terdaftar sebagai pemilih pada pemilu tahun 2014 dan hanya 13 responden yang ang menyatakan tidak terdaftar sebagai pemilih. Sementara dari 387 responden yang terdaftar sebagai pemilih, sebanyak 312 31 responden menyatakan ikut memilih dan yang tidak memilih sebanyak 75 responden pada pemilu 2014. Jika dijumlahkan dengan
26
pemilih yang tidak terdaftar, maka dari 400 responden, terdapat 88 pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Gambar 4.3 Persentase kehadiran dan ketidakhadiran responden pada pemilu 2014 Partisipasi pemilih pada pemilu 2014 sejalan dengan persepsi responden yang merasa arti pentingnya mengikuti pemilu. Dari 400 responden, 256 responden (64,00%) merasa perlu untuk mengikuti pemilu, 85 responden (21,25%) 1,25%) merasa tidak perlu mengikuti pemilu, 59 (14,75%) merasa tidak peduli terhadap pemilu. Tidak perduli 14.75% Sangat perlu 64.00% Tidak perlu 21.25%
Gambar 4.4 Persepsi masyarakat terhadap perlunya pemilu Dari 312 responden yang memilih pada pemilu 2014 tidak seorangpun yang menyatakan memilih karena dibayar oleh calon. Artinya, praktik politik uang ternyata tidak berpengaruh pada sikap pemilih untuk memilih atau tidak tida memilih pada pemilu 2014.
27
Tabel 4.5 Persebaran alasan kehadiran pemilih pada pemilu 2014 No 1 2 3 4 5 6 7
Alasan kehadiran Yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan Memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon Telah memiliki tokoh idola untuk dipilih Mendukung partai Dibayar oleh calon Diintimidasi harus memilih oleh pihak tertentu Alasan lain
Jumlah
Pemula Jmlh %
Jawaban responden Berpengalaman Total Jmlh % Jmlh %
25
67.57
206
74.91
231
74.04
6
16.22
16
5.82
22
7.05
3
8.11
24
8.73
27
8.65
3 0
8.11 0.00
22 0
8.00 0.00
25 0
8.01 0.00
0
0.00
1
0.36
1
0.32
0
0.00
6
2.18
6
1.92
37
100
275
100
312
100
Dari tabel terlihat bahwa alasan utama (74.04%) kehadiran responden, termasuk pemilih pemula pada pemilu 2014, adalah karena mereka yakin bahwa melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran politik tentang fungsi pemilu sebagai sistem demokrasi telah disadari oleh masyarakat. Distribusi alasan ketidakhadiran responden ditunjukkan pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Persebaran alasan ketidakhadiran pemilih pada pemilu 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Alasan kehadiran Tidak Punya Kartu Pemilih/tidak terdaftar Tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu tidak adil Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik Tidak ada calon favorit Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan Harus Bekerja Ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan Alasan lain
Jumlah
Pemula Jmlh %
Jawaban responden Berpengalaman Total Jmlh % Jmlh %
5
35.71
14
18.92
19
21.59
1
7.14
6
8.11
7
7.95
2
14.29
9
12.16
11
12.50
0
0.00
10
13.51
10
11.36
3
21.43
8
10.81
11
12.50
2
14.29
9
12.16
11
12.50
1
7.14
10
13.51
11
12.50
0
0.00
5
6.76
5
5.68
0
0.00
3
4.05
3
3.41
14
100
74
100
88
100
28
Dari 88 responden yang menyatakan tidak memilih, 13 responden di antaranya memang tidak terdaftar sebagai pemilih dan 75 responden terdaftar tetapi memutuskan untuk tidak memilih. Alasan utama ketidakhadiran pada pemilu 2014 adalah karena tidak meiliki kartu pemilih/tidak terdaftar (21,59%).
4. Persepsi masyarakat terhadap kinerja KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih Peran Komisi Pemilihan Umum dan partai politik dalam mendorong partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu sangatlah penting. Dalam penelitian ini lebih dari 60% responden menyatakan telah merasakan peran KPU dan partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu kepada masyarakat. Sayangnya masih terdapat sekitar 20% responden yang menyatakan belum merasakan peran KPU dan partai partai politik dalam melakukan sosialisasi pemilu, dan sisanya menjawab tidak tahu. Tabel 4.7 Persepsi responden terhadap peran KPU dan partai politik dalam menlakukan sosialisasi pemilu No
1 A B C
Pernyataan tentang peran KPU dan partai politik Apakah KPU dan pemerintah sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat? Ya Tidak Tidak tahu
Jumlah 2 A B C
Apakah partai politik dalam Pemilu Legislatif sudah melakukan sosialisasi politik kepada masyarakat? Ya Tidak Tidak tahu
Jumlah
Pemula Jmlh %
Jawaban responden Berpengalaman Total Jmlh % Jmlh %
34 9 8
66.67 17.65 15.69
215 71 63
61.60 20.34 18.05
249 80 71
62.25 20.00 17.75
51
100
349
100
400
100
28 13 10
54.90 25.49 19.61
216 66 67
61.89 18.91 19.20
244 79 77
61.00 19.75 19.25
51
100
349
100
400
100
29
Dari data tersebut, peneliti tidak memiliki kapasitas untuk memberikan ulasan lebih jauh. Tetapi data tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk merumuskan pola sosialisasi yang tepat baik oleh KPU maupun partai politik sehingga sosialisasi politik tersebut dapat dirasakan oleh semua masyarakat utamanya dalam rangka mendorong partisipasi pemilih dalam pemilu mendatang.
5. Persepsi masyarakat terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih Faktor eksternal yang mendorong partisipasi pemilih yang diteliti dalam penelitian ini meliputi faktor visi dan misi dan harapan perubahan yang diusung oleh calon atau partai politik, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga. Tabel 4.8 Persepsi responden terhadap faktor pendorong partisipasi pemilih No
Pernyataan tentang faktor eksternal yang mendorong partisipasi pemilih
Apakah anda memiliki harapan perubahan terhadap calon yang anda pilih? a Memiliki harapan yang tinggi b Memiliki harapan yang rendah c Tidak berharap sama sekali Jumlah Apakah visi dan misi yang diberikan oleh masing-masing partai politik 2 mempengaruhi anda untuk memilih atau tidak memilih? a Sangat mempengaruhi b Mempengaruhi c Tidak mempengaruhi Jumlah Apakah isu agama dari partai politik 3 mempunyai pengaruh kepada anda untuk ikut atau tidak ikut memilih? a Sangat mempengaruhi b Mempengaruhi c Tidak mempengaruhi Jumlah
Pemula Jmlh %
Jawaban responden Berpengalaman Total Jmlh % Jmlh %
1
27 15 9 51
52.94 29.41 17.65 100.00
199 80 70 349
57.02 22.92 20.06 100.00
226 95 79 400
56.50 23.75 19.75 100.00
14 18 19 51
27.45 35.29 37.25 100
221 72 56 349
63.32 20.63 16.05 100
235 90 75 400
58.75 22.50 18.75 100
20 23 8 51
39.22 45.10 15.69 100
70 79 200 349
20.06 22.64 57.31 100
90 102 208 400
22.50 25.50 52.00 100
30
No
Pernyataan tentang faktor eksternal yang mendorong partisipasi pemilih
Apakah isu ekonomi dari partai politik mempunyai pengaruh kepada anda untuk tidak ikut memilih? A Sangat mempengaruhi B Mempengaruhi C Tidak mempengaruhi Jumlah Apakah pihak keluarga anda memberikan pengaruh kepada anda 5 dalam hal tidak ikut memilih pada pemilu legislatif tahun 2014 yang lalu? A Ya B Tidak C Tidak tahu Jumlah
Pemula Jmlh %
Jawaban responden Berpengalaman Total Jmlh % Jmlh %
4
18 12 21 51
35.29 23.53 41.18 100
98 81 170 349
28.08 23.21 48.71 100
116 93 191 400
29.00 23.25 47.75 100
22 24 5 51
43.14 47.06 9.80 100
92 135 122 349
26.36 38.68 34.96 100
114 159 127 400
28.50 39.75 31.75 100
Selain isu agama, sebagian besar responden menyatakan bahwa faktor tersebut mempengaruhi bahkan sebagiannya menyatakan sangat mempengaruhi mereka untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu 2014. Untuk isu agama, 52,00% responden menyatakan tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu 2014. Hal menarik untuk pemilih pemula, 43,14% menyatakan bahwa keluarga mempengaruhi mereka dalam hal memilih atau tidak memilih pada pemilu 2014.
6. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap partisipasi pemillih Dari total 349 responden yang merupakan pemilih berpengalaman, dilakukan
stratifikasi
berdasarkan
tingkat
pendidikan:
288
responden
berpendidikan maksimal SMA dan 61 responden berpendidikan di atas SMA (D1 ke atas). Dari 288 responden berpendidikan maksimal SMA, 227 (78,82%) diantaranya memutuskan memilih pada pemilu 2014, sedangkan dari 61 responden berpendidikan di atas SMA, 48 (78,69%) diantaranya memutuskan
31
memilih. Distribusi alasan kehadiran ke dan ketidakhadiran tidak berbeda jauh dengan sebelumnya.. Artinya, tingkat pendidikan tidak berpengaruh dalam mengambil keputusan untuk untuk memilih atau tidak memilih dalam pemilu.
Gambar 4.5 Sikap pemilih berpengalaman berdasarkan tingkat pendidikan
7. Rekomendasi peneliti terhadap KPU Kota Singkawang Dalam penelitian ini, dari 400 responden, 387 responden telah terdaftar sebagai pemilih dan 13 responden menyatakan tidak terdaftar sebagai pemilih. Meskipun jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam penelitian ini relatif kecil, tetapi hal ini tetap harus menjadi perhatian bagi KPU untuk melakukan pendataan lebih akurat kurat pada pemilu mendatang. Sehingga tidak ada hak memilih yang terabaikan.
32
Dari 387 responden yang telah terdaftar, 312 responden memutuskan memilih dan 75 responden tidak memilih. Alasan utama responden tidak memilih karena mereka tidak memiliki kartu pemilih. Meskipun persentasenya kecil, tetapi hal ini dapat menjadi potensi timbulnya golput pada pemilu mendatang. Dalam hal ini, menjadi tanggung jawab KPU untuk lebih memperhatikan dan mendorong peran petugas yang berwenang membagikan kartu pemilih sehingga semua pemilih yang telah terdaftar mendapat kartu pemilih. Dari penelitian persepsi tentang arti pentingnya pemilu, masih terdapat 21,25% responden yang merasa bahwa pemilu tidak penting. Selain itu dari penelitian persepsi responden tentang kinerja KPU dalam melakukan sosialisasi politik untuk mendorong partisipasi pemilih, masih terdapat 20,00% responden yang menyatakan bahwa KPU belum melakukan sosialisasi politik. Hasil penelitian ini harus menjadi pertimbangan bagi KPU untuk melakukan sosialisasi lebih intensif tentang arti pentingnya pemilu sehingga dapat merubah persepsi masyarakat tentang pentingnya pemilu. Selain itu, KPU juga harus mencari pola sosialisasi yang tepat sehingga peran KPU dapat dirasakan oleh semua masyakarat.
33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Merujuk pada tujuan dan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Alasan yang mendorong pemilih menggunakan hak pilihnya sebagian besarnya adalah yakin melalui pemilu dapat memperbaiki keadaan. Alasan lainya karena memiliki kerabat/keluarga yang menjadi calon, memiliki tokoh idola untuk dipilih, dan mendukung partai politik. Sementara alasan ketidakhadiran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya sebagian besarnya karena tidak mempunya kartu pemilih/tidak terdaftar. Alasan lainya adalah sebagai protes karena pelaksanaan pemilu dirasa tidak adil, bingung memilih calon yang terlalu banyak, tidak ada calon favorit, harus bekerja/keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan, tidak tahu kalau namanya terdaftar sebagai pemilih, dan tidak percaya pemilu bisa memperbaiki keadaan. 2. Sebagian besar persepsi masyarakat menyatakan bahwa KPU dan partai politik telah melakukan sosialisasi pemilu untuk mendorong partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. 3. Sebagian besar persepsi masyarakan menyatakan bahwa visi misi partai atau calon, isu ekonomi, isu agama, dan faktor keluarga mempengaruhi pemilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan hak pilihnya.
34
4. Dari hasil penelitian, dapat direkomendasikan kepada KPU untuk meningkatkan perannya terutama pada tahapan sosialisasi politik dengan pola sosialisasi yang tepat, pendataan calon pemilih, dan pemberian kartu pemilih untuk menekan angka golput pada pemilu mendatang.
B. Saran Sebelum menutup laporan penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada KPU, hal-hal sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini, isu politik uang tidak dapat dibuktikan. Oleh karena itu, perlu penelitian khusus yang dapat mendalami kebenaran adanya politik uang pada pemilu. 2. Terdapat perbedaan sikap antara pemilih pemula dengan pemilih berpengalaman pada isu agama. Pemilih pemula menyatakan isu agama mempengaruhi mereka untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu sedangkan
pemilih
berpengalaman
menyatakan
isu
agama
tidak
mempengaruhi mereka untuk memilih atau tidak memilih pada pemilu. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh isu agama tersebut bagi pemilih.
35
DAFTAR PUSTAKA
Eman hermawan dan Umaruddin Masdar, 2000, Yogyakarta: DKN Garda Bangsa.
Demokrasi untuk Pemula,
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Munawar M. Saad, 2008, Sejarah Berdirinya Pemerintahan Kota Singkawang, STAIN Pontianak Press, Pontianak. Majelis Permusyawataran rakyat, Materi Sosialisasi UUD 1945 dan Ketetapan Maslis Permusyawaratan RI, Sekjen MPRRI, 2011. Suharsimi Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rieneka Cipta, Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
15
Tahun
2011
Tentang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan daerah, Dan dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Peraturan KPU Nomor 02 Tahun 2013 Tentang Seleksi Anggota KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Profil Kota Singkawang, http://labpm2.ipdn.ac.id/diakses 1 Juli 2015.
36
Lampiran 1. Curiculum Vitae Peneliti
A. Ketua
1. 2. 3. 4.
Nama Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Pekerjaan
: : : :
Drs. SUGIANTO ADI SAPUTRA, M.Ag. GENTENG, 24 MARET 1968 LAKI-LAKI DOSEN
5. Tempat Tugas
:
1) Nama
:
KAMPUS STIT SYRARIF ABDURRAHMAN
2) Alamat RA/ Madrasah
:
JL. RATU SEPUDAK SUNGAI GARAM
3) Kecamatan
:
SINGKAWANG UTARA
4) Kabupaten/Kota
:
SINGKAWANG
5) Provinsi
:
KALIMANTAN BARAT
6) No. Telp. Sekolah
:
0562-3308065
6. Alamat Rumah
:
1) Kelurahan/Jalan
:
JL. SIAGA, GG. SEPAKAT II
2) Kecamatan
:
SINGKAWANG TENGAH
3) Kabupaten/Kota
:
SINGKAWANG
4) Provinsi
:
KALIMANTAN BARAT
5) No. HP
:
081345917500
6) Alamat e-mail
:
[email protected]
7. Pendidikan Setelah SMA
:
1) Sarjana
:
2) S2
:
PAI IAIN SYAHID PONTIANAK TAHUN 1993 STUDI ISLAM, UMS SURAKARTA TAHUN 2003 37
8. Karya tulis yang pernah dipublikasikan
:
1. Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan Empati, Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al-Qalam, Volume 1 Nomor 1, tahun 2006, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Amuntai, Kalimantan Timur; 2. Menggiatkan Guru Menulis Merupakan Keniscayaan, Jurnal Pendidikan Agama Islam Maju Bersama, Volume 1 Edisi Desember 2013, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syarif Abdurrahman, Singkawang, Kalimantan Barat. 3. Membangun Citra Guru Madrasah (Gagasan terhadap eksistensi guru Madrasah), Jurnal Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan dan Kemasyarakatan At-Tihad, Volume 4 Nomor 6 Oktober 2006, KOPERTIS XI Kalimantan. 4. Problematika Kehidupan dunia Anak, Jurnal Pendidikan Agama Islam Maju Bersama, Volume 2 Edisi Juni 2014, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syarif Abdurrahman, Singkawang, Kalimantan Barat. 5. Guru Inspiratif, Jurnal Pendidikan Agama Islam Maju Bersama, Volume 3 Edisi Maret 2015, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syarif Abdurrahman, Singkawang, Kalimantan Barat. 6. Lebih dari 30 artikel yang telah dipublikasikan pada harian Pontianak Post dan Majalah Harmoni.
38
B. Sekretaris
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Guru Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Pekerjaan Tempat Tugas
: : : : :
SUTARDI, S.Si, M.Sc. BANTUL, 19 APRIL 1981 LAKI-LAKI GURU
1) Nama
:
MAN MODEL SINGKAWANG
2) Alamat RA/ Madrasah
:
JL. VETERAN ROBAN SINGKAWANG
3) Kecamatan
:
SINGKAWANG TENGAH
4) Kabupaten/Kota
:
SINGKAWANG
5) Provinsi
:
KALIMANTAN BARAT
6) No. Telp. Sekolah
:
0562-640455
6. Alamat Rumah
:
1) Kelurahan/Jalan
:
KOMP. KOWINA ASRI I NO. 17-A, ROBAN
2) Kecamatan
:
SINGKAWANG TENGAH
3) Kabupaten/Kota
:
SINGKAWANG
4) Provinsi
:
KALIMANTAN BARAT
5) No. HP
:
085245650224
6) Alamat e-mail
:
[email protected]
7. Pendidikan Setelah SMA
:
3) Sarjana
:
JURUSAN KIMIA UGM, TAHUN 2005
4) S2
:
JURUSAN KIMIA UGM, TAHUN 2011
39
8. Karya tulis yang pernah dipublikasikan
:
1. Sintesis Magnetit (Fe3O4) dan Aplikasinya untuk adsorpsi Pb(II) dalam Medium Air, pada Seminar Nasional Bioteknologi Tahun 2006, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI); 2. Kajian Kinetika Adsorpsi Hg(II) oleh Sintesis MCM-41 dan NH2-MCM-41 dalam Medium Air, pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA tahun 2011, Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Pembelajaran Quiz Team “Think Fast Do Best” pada Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi di Kelas X MAN Model Singkawang, pada Jurnal Kaunia edisi Oktober 2013, Fakultas Sainstek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4. Adsorpsi Hg(II) dengan Adsorben Zeolit MCM-41 Termodifikasi, pada Jurnal Kaunia edisi April 2014, Fakultas Sainstek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 5. Lebih dari 30 judul artikel pendidikan dan sosial masyarakat telah dimuat di Pontianak Post dan majalah Harmoni.
40
Lampiran 2 Contoh isian kuisioner oleh responden
Lampiran 3 Surat perintah tugas melaksanakan penelitian
Lampiran 4 Contoh bukti kunjungan penelitian
41
Lampiran 5 Foto dokumentasi penelitian
Salah satu ketua RP mengisi daftar bukti kunjungan kepada peneliti
Responden mengisi kuisioner
77
Responden mengisi kuisioner
Responden mengisi kuisioner
78