KATA PENGANTAR
Pembaca yang terhormat, Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, Jurnal Ecolab telah memperoleh status akreditasi LIPI kategori B, dengan sertifikat No. 294/Akred-LIPI/P2MBI/08/2010. Harapan kami ke depan Jurnal Ecolab dapat terus meningkatkan kualitas penyajiannya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusarpedal selalu berusaha meningkatkan mutu layanan dan produknya khususnya dalam penerbitan Jurnal Ecolab. Setelah endapatkan status terakreditasi pada tahun 2010, mulai penerbitan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2010, Jurnal Ecolab mengalami beberapa perubahan. Pertama, perubahan warna pada logo kalpataru disesuaikan dengan warna logo baru Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Kedua, substansi tulisan yang dimuat tidak hanya terbatas pada hasil pemantauan tetapi juga kajian ilmiah yang mencakup aspek lingkungan hidup. Dalam penerbitan edisi ini, Jurnal Ecolab memuat lima tulisan dengan judul sebagai berikut: • Comparison between Acute Toxicity and Chemical Analysis of Natural Gas Drilling Effluent Samples Using Penaeus monodon • Determinasi Arsen (As) dan Merkuri (Hg) dalam Air dan Sedimen di Kolam Bekas Tambang Timah (air Kolong) di Propinsi Bangka-Beliting, Indonesia • Potensi Produksi Gas Metana dari Tanah Sawah Tadah Hujan di Daerah Pantai Utara Bagian Timur Jawa Tengah • Penurunan Konsentrasi Kromium (Cr) dalam Limbah Cair Electroplating dengan Penggunaan Koagulan dan Adsorben • Kandungan Mikroba Patogen, Residu Insektisida Organofosfat dan Logam Berat dalam Sayuran Untuk penerbitan volume mendatang kami mengharapkan partisipasi para pembaca dan praktisi di bidang lingkungan hidup untuk turut serta menyajikan tulisan mengenai kajian-kajian yang berkaitan dengan aspek lingkungan hidup. Terimakasih.
Salam, Redaksi
ISSN 1978-5860 Akreditasi No. 294/Akred-LIPI/P2MBI/08/2010
Jurnal Kualitas Lingkungan Hidup Volume 5, Nomor 2, Juli 2011
DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................................
i
Daftar Isi ............................................................................................................................. iii Comparison between Acute Toxicity and Chemical Analysis of Natural Gas Drilling Effluent Samples Using Penaeus monodon ........................................................... 45 Yayah Rodiana, Daam Settachan, Thundorn Saneanukul, dan Jerry Diamond
Determinasi Arsen (As) dan Merkuri (Hg) dalam Air dan Sedimen di Kolam Bekas Tambang Timah (air Kolong) di Propinsi Bangka-Beliting, Indonesia .................... 55 Yanni Sudiyani, Ardeniswan, dan Diana Rahayuningwulan
Potensi Produksi Gas Metana dari Tanah Sawah Tadah Hujan di Daerah Pantai Utara Bagian Timur Jawa Tengah ............................................................ 68 A. Wihardjaka and E.S. Harsanti
Penurunan Konsentrasi Kromium (Cr) dalam Limbah Cair Electroplating dengan Penggunaan Koagulan dan Adsorben...................................................................... 79 Ratih Artanti, Dedi Nursyamsi, dan Sigit Yuli Jatmiko
Kandungan Mikroba Patogen, Residu Insektisida Organofosfat dan Logam Berat Dalam Sayuran ........................................................................................ 80 Harsojo dan Sofnie M.Chairul
iii
COMPARISON BETWEEN ACUTE TOXICITY AND CHEMICAL ANALYSIS OF NATURAL GAS DRILLING EFFLUENT SAMPLES USING PENAEUS MONODON Yayah Rodiana1,2, Daam Settachan2, 3, Thundorn Saneanukul3, Jerry Diamond4 (Diterima tanggal 7-7-2011; Disetujui tanggal 2-11-2011)
ABSTRACT The regulation of point source discharges usually based on specific chemicals which describe thresholds below which no adverse impact on the receiving water. The limitation of this technique includes the fact that it does not take into account interactions among toxicants (e.g. additivity, synergism, antagonism). Therefore, toxicity testing is recommended as integrated approach for identifying toxic pollutants to complement chemical-specific analysis by assessing the sum toxicity of all components in the mixture. The objective of this research was the assessment of Penaeus monodon (PM) as an indicator species for toxicity testing through comparisons between results from 48-h LC50 and chemical analysis of the natural gas drilling effluent. Chemical analysis of effluent samples was performed in order to determine concentrations of BTEX (benzene, toluene, ethyl benzene, xylene) and heavy metals (Cr, Ni, Cu, As, Pb, Cd). Average 48-h LC 50’s for PM was 2,94 % for effluent and 0.68 g/l for KCl. Comparison between acute toxicity and chemical analysis showed a significant correlation between toluene concentrations and 48-h LC50 in PM (p<0.05). No significant correlation was found between the detectable heavy metal concentrations and acute toxicity data in PM. Results suggest that the lack of correlation between toxicity and almost all chemical parameters indicates that toxicity testing is much more useful for monitoring toxicity of effluents than chemical analysis. Additional studies are needed to identify alternative toxicity endpoints as sensitive indicators of impacts on the environments. Keywords: Penaeus monodon, acute toxicity testing, effluent, reference toxicant, BTEX, heavy metal
1
2
Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan-Deputi VII-KLH, Kawasan Puspiptek Gedung 210, Jalan Raya Puspiptek, SerpongTangerang, Banten 15310, Indonesia,
[email protected].
Indonesian Environmental Toxicology, Chulabhorn Graduate Institute, Bangkok 10210, Thailand Laboratory of Environmental Toxicology, Chulabhorn Research Institute, Bangkok 10210, Thailand 4 TetraTech, Inc., Owings Mills, MD 21117, USA 3
DETERMINASI ARSEN (As) dan MERKURI (Hg) DALAM AIR DAN SEDIMEN DI KOLAM BEKAS TAMBANG TIMAH (AIR KOLONG) DI PROPINSI BANGKA-BELITUNG, INDONESIA Yanni Sudiyani1), Ardeniswan2), dan Diana Rahayuningwulan3) (Diterima tanggal: 03-01-2011; Disetujui tanggal: 18-05-2011)
ABSTRAK Indonesia dikenal sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia, di mana produksi timah sebagian besar berlokasi di Propinsi Bangka Belitung (Babel), yang termasuk dalam Sabuk Timah Asia Tenggara. Penambangan timah diperkirakan telah berdampak negatif pada lima belas sungai di Babel, sepuluh di antaranya berada di Pulau Bangka. Sebagian besar penduduk di Babel mengandalkan ketersediaan air bersih dari air sungai atau air kolong. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menggunakan beberapa kolam bekas penambangan (kolong) sebagai sumber air bakunya untuk diolah dan didistribusikan untuk kepentingan penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi logam berat arsen (As) dan merkuri (Hg) di dalam air dan sedimen dari beberapa kolong yang digunakan sebagai air baku PDAM. Pengambilan contoh uji dilakukan pada bulan kering dan bulan basah di 5(lima) lokasi dengan 15 titik sampling. Analisis meliputi parameter lapangan dan laboratorium, pengukuran logam Hg menggunakan cold vapor fumeless AAS Varian Spectro, AA 20plusVGA,1996; sedangkan logam As menggunakan AAS-VarianSpectro, AA-20 plus hydride, 1996 (SM 21st.,2005,APHA-AWWA-WEF, Part.No.3114). Hasil penentuan logam berat As dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC 173-204-320, terutama di Site I, yaitu di musim penghujan pada PDAM Pemali sebesar 84,84 +0,36 mg/L serta di musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar 99,686+0,084 mg/L dan air baku PDAM Merawang sebesar 76,797+3,685 mg/L. Hasil penentuan logam berat Hg dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC 173-204-320, di Site I, yaitu di musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar 0,679+0,001 mg/L, air baku PDAM Pemali sebesar 0,513+0,153 mg/L, Open Pit Pemali TB Timah 0,431+0,160 mg/L, Kolong Kenanga 0,658+0,070 mg/L, Site III Kolong Bikang 0,611+0,031 mg/L, Kolong Acam Rindik 0,444+0,077mg/L. Konsentrasi As dalam air memenuhi baku mutu air baku air minum Peraturan Pemerintah no.82 tahun 2001, sedangkan Hg melebihi bakumutu.. Kata kunci: air bersih, Bangka Belitung, kolong, logam berat, dan sedimen.
ABSTRACT Indonesia is known as the second largest tin producer in the world and most of tin productions placed in BangkaBelitung(Babel) Province which located in the South-East Asia Tin Belt. Tin mining is estimated negatively impacted to 15 rivers in Babel, ten of which are in Bangka. Most of residents depend on those rivers or ex-tin mining pit as their water sources. The municipal water supply (PDAM) is using some old-pits as their Air baku sources to be treated and distributed for local residents. Objectives of this study were to determine arsenic(As) and mercury(Hg) elements in water and sediment from several ex-tin mine pits (kolong) that usually used as water sources for PDAM. Sampling was done in wet and dry season at five sites area covered 15 sampling locations. Analysis of Hg using cold vapor fumeless AAS Varian-Spectro, AA-20plus VGA,1996 whereas As using AAS Varian-Spectro, AA-20plus hydride,1996 (SM 21st.,2005, APHA-AWWA-WEF, Part. No.3114). The results obtained in this investigation shows that As and Hg in sediment were exceed sediment quality standard WAC 173-204-320, for mostly found in Site I. Arsenic concentration in water was below limit value for raw water for drinking water quality standard Government Regulation no 82/2001, but mercury was exceeded. Keywords: clean water, Bangka Belitung, ex-tin mine pit, heavy metals, and sediment.
1)
Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang, Telp.: 021-7560090 Fax.: 021-7560549.
2,3)
Kampus LIPI, Jalan Cisitu, Bandung, Telp. : 022 - 2503051 Fax.: 022-2507772. Email: 1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected].
POTENSI PRODUKSI GAS METANA DARI TANAH SAWAH TADAH HUJAN DI DAERAH PANTAI UTARA BAGIAN TIMUR JAWA TENGAH A. Wihardjaka and E.S. Harsanti Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Jl. Jakenan-Jaken Km 5 Kotak Pos 5 Jaken Pati 59182 Jawa Tengah e-mail :
[email protected]
(Diterima tgl : 14 Juli 2011; Disetujui tgl : 2 Nov 2011)
ABSTRACT Alternate soil conditions under rainfed lowland affects soil methanogenesis. The oxidative soil condition could reduce methane gas formation, however, methanogenic bacteria is active to form methane gas under reductive soil condition. The laboratory experiment was carried out using incubation method to study production potency of methane in several soils of rainfed lowland in Central Java. Production potency of methane from Grumusols, Mediteran, and Nitosols was higher than in Aluvial and Planosols. Average methane production from rainfed lowland soils of Grumusols, Mediteran, Nitosols, Planosols, dan Aluvial was 0.15 – 0.96, 0.08 – 0.75, 0.57, 0.12, and 0.05 – 0.17 mg CH4/g soil, respectively. The contents of P2 O5 , K2 O, and SO4 2- in soil and pH increased significantly methane production in rainfed rice soils, whereas soil iron content correlated negatively with CH 4 flux. Soil organic matter content tends increased methane production under rainfed lowland rice. Keywords : methane production, rice soils, rainfed lowland
ABSTRAK Di ekosistem sawah tadah hujan, kondisi tanah selalu mengalami perubahan dari aerobik menjadi anaerobik secara silih berganti yang berpengaruh terhadap aktivitas metanogenesis dalam tanah. Kondisi tanah oksidatif menghambat pembentukan gas metana, sebaliknya kondisi tanah reduktif menguntungkan bakteri metanogen dalam pembentukan gas metana. Percobaan dilakukan di laboratorium dengan metode inkubasi untuk mengkaji potensi produksi gas metana dari tanah sawah tadah hujan. Potensi produksi gas metana pada tanah Grumusol, Mediteran, dan Nitosol lebih tinggi dibandingkan tanah Aluvial dan Planosol. Produksi gas metana rata-rata pada tanah Grumusol, Mediteran, Nitosol, Planosol, dan Aluvial masing-masing adalah 0,15 – 0,96; 0,08 – 0,75; 0,57; 0,12; dan 0,05 – 0,17 mg CH4 /g tanah. Sifat-sifat tanah sawah tadah hujan yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi gas metana adalah pH, kandungan P2O5, K2O, dan SO4 2- dalam tanah, sedangkan kandungan Fe dalam tanah berkorelasi negatif dengan fluks CH4. Kandungan bahan organik dalam tanah cenderung meningkatkan produksi gas metana. Kata kunci : produksi metana, tanah sawah, sawah tadah hujan
PENURUNAN KONSENTRASI KROMIUM (Cr) DALAM LIMBAH CAIR ELECTROPLATING DENGAN PENGGUNAAN KOAGULAN DAN ADSORBEN Ratih Artanti, Dedi Nursyamsi, Sigit Yuli Jatmiko1 (Diterima tanggal:14 Juli 2011 ; Disetujui tanggal: 2 November 2011)
ABSTRACT The research was conducted at the Integrated Laboratory, Indonesian Agricultural Environment Research Institute (IAERI), Jakenan, Pati, Central Java. Treatment for electroplating wastewater samples taken from Talang Subdi strict, Tegal District, Central Java was managed as chemically that was through the coagulation and flocculation processes. The purpose of this study was to test the effectiveness of coagulant and adsorbent materials in reducing the concentration of electroplating wastewater Cr. Experiments used a factorial design in randomized completely block design and three replications. The first factor was the coagulant materials, namely: control, alum (Al (SO . 2
4
xH O)), sodium bisulphate (NaHSO ), and resin anion, while the second factor was the adsorbent materials, namely: 2
4
control, activated carbon, and zeolite. The results showed that all coagulants (sodium bisulphate, alum, and resin anion), adsorbent materials (activated carbon and zeolite) and a combination of both significantly decreased the concentration of electroplating wastewater Cr more than 50%. Resin anion and its combination with activated carbon as well as with zeolite were very effective in decreasing the concentration of electroplating wastewater Cr (97-98%). Coagulant and adsorbent combination, resin anion+activated carbon and resin anion+zeolit, had double function that decreased of both Cr consentration and TDS (Total Dissolved Solid) of the concentration of electroplating wastewater. Keywords: Chromium, coagulant, adsorbent,electroplating wastewater
ABSTRAK Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Jakenan, Pati, Jawa Tengah. Pengolahan limbah cair electroplating yang diambil dari Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah dilakukan secara kimia, yaitu melalui proses koagulasi dan flokulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas bahan koagulan dan adsorben dalam menurunkan konsentrasi Cr limbah cair electroplating. Percobaan menggunakan rancangan faktorial dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor I adalah bahan koagulan, yaitu: kontrol, tawas (Al2(SO4 .xH2 O)), sodium bisulfat (NaHSO4 ), dan anion resin, sedangkan faktor II adalah bahan adsorben, yaitu: kontrol, arang aktif, dan zeolit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua bahan koagulan (sodium bisulfat, tawas, dan anion resin), bahan adsorben (arang aktif dan zeolit) dan kombinasi keduanya nyata menurunkan konsentrasi Cr limbah cair electroplating lebih dari 50%. Anion resin dan kombinasinya dengan arang aktif serta kombinasinya dengan zeolit sangat efektif dalam menurunkan konsentrasi Cr limbah cair electroplating (97-98%). Kombinasi koagulan dan absorben antara anion resin+arang aktif dan anion resin+zeolit berfungsi ganda, selain menurunkan kadar Cr juga menurunkan TDS (Total Dissolved Solid) limbah cair electroplating. Kata kunci : Kromium, koagulan, adsorben, limbah cair electroplating
1
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Jl. Raya Jakenan-Jaken Km 05, PO Box 05, Jakenan, Pati 59182E-mail:
[email protected]
KANDUNGAN MIKROBA PATOGEN, RESIDU INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT DAN LOGAM BERAT DALAM SAYURAN Harsojo dan Sofnie M.Chairul (Diterima tanggal: 2-Juni-2011; Disetujui tangal: 2-November-2011)
ABSTRACT The aim of this experiment is to know the pathogenic microbes, pesticide residue and heavy metals in raw vegetables (Lalab).The raw vegetables which used are string bean (Vigna sinensis), cabbage (Brassica oleraceae), cucumber (Cucumis sativa), and oregano (Ocimum basilicum L.). Those vegetables bought at traditional market and supermarket. Parameter measured are Salmonella contamination, total number of aerobic bacteria, total amount of coliform, and Staphylococcus. Another parameter are the pesticide residue and concentration level of lead,mercury and cadmium. Result of research shows the total aerob bacteria was in the range 3.50 x 104 and 3.70 x 107 cfu/g. The total coliform bacteria, and Staphylococcus in vegetables were in the range 0 and 1.29 x 107 ; 0 and 1.2.9 x 105 cfu/g, respectively. No Salmonella was detected in all samples observed. Diazinon insecticide residue in string bean has exceeded in the normal level. The concentration of heavy metals were under allowable limit. Keywords : vegetable, bacteria, insecticide residue and heavy metals.
ABSTRAK Tujuan penelitan ini ialah untuk mengetahui kandungan mikroba, residu pestisida dan logam berat yang terkandung dalam sayuran lalab. Sayuran yang diteliti terdiri dari kacang panjang (Vigna sinensis), kUBIS (Brassica oleraceae), ketimun (Cucumis sativa) dan kemangi (Ocimum basilicum L.). Sayuran yang dibeli dari pasar tradisional maupun swalayan ditanam pada media yang sesuai dengan parameter yang diamati. Parameter mikroba yang diamati ialah jumlah mikroba, koliform dan bakteri Staphylococcus serta kemungkinan adanya Salmonella. Disamping itu juga diamati residu pestisida dan kandungan logam berat seperti Pb, Hg dan Cd. Hasil penelitian menunjukkan kandungan bakteri aerob berkisar antara 3,50 x 104 dan 3,70 x 107 cfu/g, untuk bakteri koli berkisar antara 0 hingga 1,49 x 107 cfu/g sedang untuk Staphylococcus berkisar antara 0 hingga 1,29 x 105 cfu/g. Pada semua sayuran yang diteliti tidak ditemukan adanya Salmonella. Sayur kacang panjang pada lokasi III mengandung residu insektisida diazinon yang telah melebihi ambang batas. Logam berat yang diteliti pada semua sayuran masih dibawah ambang batas yang diizinkan. Kata kunci: sayuran, bakteri, residu insektisida dan logam berat
1 Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN Jakarta, Jl. Pasar Jumat Keb. Lama Jakarta Selatan 12070, Telp. (021)7690709 Fax. (021) 7691607, Email:
[email protected]
UCAPAN TERIMA KASIH
Dewan Redaksi Mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. RTM. Sutamihardja 2. Dr. Ir. Ning Purnomohadi,MS 3. Ir. Isa Karmisa Ardiputera 4. Dr. Yanni Sudiyani Sebagai Mitra Bestari atas kesediaannya melakukan review pada Jurnal Ecolab Volume 5, Nomor 2, Juli 2011.
Juli 2011 Dewan Redaksi Ecolab Jurnal Kualitas Lingkungan Hidup